keterampilan dasar konseling

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konseling merupakan suatu proses komunikasi antara konselor dan klien. Sebagai suatu proses komunikasi, konseling melibatkan keterampilan konselor dalam menangkap atau merespon pernyataan klien dan mengkomunikasikannya kembali kepada klien. Agar proses komunikasi tersebut efektif dan efisien, maka konselor hendaknya memiliki kemampuan dalam memberikan bantuan terhadap klien. Kemampuan tersebut yaitu keterampilan dan teknik-teknik berkomunikasi dengan klien.konselor yang profesional sebaiknya harus mengalami seluk beluk seperti konseli, sehingga konselor akan mendapatkan pengalaman yang berarti untuk peningkatan diri sebagai terapis. konseling dapat juga dipandang sebagai keterampilan minimal seorang konselor profesional, sehingga penguasan akan keterampilan- keterampilan ini dapat sedikit banyak menjamin keberlangsungan suatu proses konseling untuk mencapai tujuan konseling. 1.2 Rumusan Maslah 1. Apa pengertiaan dari Keterampilan dasar konseling? 2. Bagaimana Keterampilan Dasar Menyimak? 1

description

materi akbid

Transcript of keterampilan dasar konseling

Page 1: keterampilan dasar konseling

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konseling merupakan suatu proses komunikasi antara konselor dan

klien. Sebagai suatu proses komunikasi, konseling melibatkan keterampilan

konselor dalam menangkap atau merespon pernyataan klien dan

mengkomunikasikannya kembali kepada klien. Agar proses komunikasi

tersebut efektif dan efisien, maka konselor hendaknya memiliki kemampuan

dalam memberikan bantuan terhadap klien. Kemampuan tersebut yaitu

keterampilan dan teknik-teknik berkomunikasi dengan klien.konselor yang

profesional sebaiknya harus mengalami seluk beluk seperti konseli,

sehingga konselor akan mendapatkan pengalaman yang berarti untuk

peningkatan diri sebagai terapis. konseling dapat juga dipandang sebagai

keterampilan minimal seorang konselor profesional, sehingga penguasan

akan keterampilan-keterampilan ini dapat sedikit banyak menjamin

keberlangsungan suatu proses konseling untuk mencapai tujuan konseling.

1.2 Rumusan Maslah

1. Apa pengertiaan dari Keterampilan dasar konseling?

2. Bagaimana Keterampilan Dasar Menyimak?

3. Bagaimana Keterampilan Dasar Leading?

4. BagaimanaKeterampilan Dasar Memantulkan?

5. Bagaimana Keterampilan Dasar Merangkum?

6. Bagaimana Ketrampilan Dasar Memperhadapkan?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertiaan dari Keterampilan dasar konseling?

2. MengetahuiKeterampilan Dasar Menyimak?

3. MengetahuiKeterampilan Dasar Leading?

4. Mengetahui Keterampilan Dasar Memantulkan?

5. Mengetahui Keterampilan Dasar Merangkum?

6. Mengetahui Ketrampilan Dasar Memperhadapkan?

1

Page 2: keterampilan dasar konseling

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keterampilan dasar konseling

Keterampilan dasar konseling merupakan suatu proses komunikasi

antara konselor dan klien. Sebagai suatu proses komunikasi, konseling

melibatkan keterampilan konselor dalam menangkap atau merespon

pernyataan klien dan mengkomunikasikannya kembali kepada klien. Agar

proses komunikasi tersebut efektif dan efisien, maka konselor hendaknya

memiliki kemampuan dalam memberikan bantuan terhadap klien.

Kemampuan tersebut yaitu keterampilan dan teknik-teknik berkomunikasi

dengan klien.Dalam berkomunikasi dengan klien, konselor hendaknya

menggunakan respon-respon yang fasilitatif untuk tercapainya tujuan

konseling.Respon-respon fasilitatif inilah yang biasa dikenal dengan

sebutan Teknik Dasar Komunikasi dalam Konseling.

2.2 Keterampilan dasar konseling Menurut Beberapa ahli menyebutkan:

2.2.1 Keterampilan konseling Menurut (Carl Rogers, 1983: 261).

konselor yang profesional sebaiknya harus mengalami

seluk beluk seperti konseli, sehingga konselor akan mendapatkan

pengalaman yang berarti untuk peningkatan diri sebagai

terapis.  Jadi secara sederhana konseling dapat diberikan rumusan

yang sangat sederhana yaitu “wawancara atau percakapan dengan t

ujuan menolong” (Dinkmeyer & Caldwell), namun tidak boleh

dilupakan bahwa konseling adalah teknik menolong yang

kompleks, sehingga konselor harus memahami setiap keterampilan

yang dilakukan.

Uraian tersebut sesuai dengan pendapat Aryatmi

Siswohardjono (1992) bahwa agar konselor sekolah mampu

melaksanakan konseling secara efektif maka mereka harus

memiliki keterampilan konseling.Keterampilan Konseling yang

2

Page 3: keterampilan dasar konseling

efektif berarti konselor mampu menciptakan suasana kondusif,

hangat (warmth), menyenangkan dan mententramkan hati konseli.

Dengan suasana yang demikian itu konselor akan mudah

melakukan eksplorasi masalah yang ada pada diri konseli. 

2.2.2 Keterampilan konseling menurut Ivey (dalam Willis 2007)

Mengatakan bahwa keterampilan konseling dapat juga

dipandang sebagai keterampilan minimal seorang konselor

profesional, sehingga penguasan akan keterampilan-keterampilan

ini dapat sedikit banyak menjamin keberlangsungan suatu proses

konseling untuk mencapai tujuan konseling. Dengan harapan

bahwa konseli dapat memecahkan masalahnya sendiri demi

perkembangan optimal diri konseli sendiri.Di dalam proses

konseling dikenal adanya tiga tahap, dan ini harus diketahui oleh

konselor sekolah. Tiga tahap tersebut adalah tahap awal, tahap

pengembangan, dan tahap terminal konseling (Pieter B. Mboeik,

1988). Setiap tahap ada keterampilan-keterampilan tertentu yang

menyatu di dalam membangun suatu proses konseling yang utuh.

Apabila proses ini gagal untuk dibangun maka suatu keterampilan

yang dilakukan dapat mengganggu konseling secara keseluruhan.

2.3 Keterampilan Dasar Menyimak

Merupakan dasar untuk dapat memperhatikan (attending), dapat

menyebutkan berita ulang dan mengecek pemahaman konselor/bidan, serta

dapat memberikan klasifikasi dan verifikasi terhadap kebenaran persepsi

konselor.

Keterampilan menyimak terdiri atas :

a. Menunjukkan perhatian

- Kontak yang biasanya dilakukan dengan mata (melihat,

memandang)

3

Page 4: keterampilan dasar konseling

- Posture (sikap tubuh). Misalnya dengan membungkuk ke arah

kliendengan santai

- Gesture (gerak tubuh) sebagai saluran mengungkapkan perhatian

kepada klien

- Verbal behavior (komunikasi dengan kata-kata)

b. Memparafrasekan (menyebut ulang berita klien)

Menyebutkan ulang berita klien adalah menguji apakah pemahaman

konselor benar. Selain itu untuk mengatakan kepada klien bahwa

penolong sedang berusaha memahaminya.

Hal yang bahaya adalah jika usaha mengulang kembali pengecekan ini

dapat menjengkelkan klien, karena itu konselor harus melakukannya

dengan tidak berlebihan.

c. Clarifying

Bertujuan memperjelas bahan berita yangdisampaikan oleh klien.

Untuk itu, pertama-tama konselor harus menangkap isi berita. Kadang

ini sukar dilakukan karena klien berbicara berputar-putar, tidak atau

sambil menangis. Konselor, selain berusaha memahami, juga berusaha

mempertajam fokus sehingga tidak hanya menjadi lebih jelas bagi

konselor, tetapi juga bagi klien.

d. Perception checking

Adalah mengecek persepsi penangkapan atau pemahaman terhadap

berita. Tujuan aktivitas ini adalah verifikasi kebenaran persepsi

konselor, biasanya mengenai beberapa pernyataan klien. Minta umpan

balik apakah pemahaman tepat.

2.5 Keterampilan Dasar Leading (memberi arah)

Merupakan upaya untuk mendorong klien mengadakan eksplorasi

perasaan dan dapat memberikan penjelasan terhadap hal-hal yang

dikatakannya. Tujuan umum keterampilan ini adalah menolong klien

untuk memberi tanggapan terhadap komunikasi terbuka meskipun teknik

4

Page 5: keterampilan dasar konseling

ini dapat dipakai sepanjang konseling, terutama berguna pada permulaan

hubungan. Sedangkan tujuan khusus pada keterampilan ini adalah

mendorong klien mengadakan eksplorasi terhadap perasaannya atau

memberi penjelasan lebih lanjut tentang hal-hal yang telah dikatakan,

memberi kesempatan kepada klien agar berpartisipasi secara aktif dalam

proses konseling dan memegang tanggung jawab utama.

Keterampilan leading terdiri atas :

- Indirect Leading (Pengarahan secara tidak langsung)

Bertujuan monolong klien memulai dan memberi kesempatan

kepada klien untuk tetap memegang tanggung jawab atas konseling

- Focusing (memberi fokus / pusat perhatian)

Bertujuan mengarahkan pembicaraan pada hal tertentu yang

diperkirakan akan memberi hasil bila digali. Ini terutama dipakai

bila klien  berbicara berbelit-belit atau tidak terarah.

- Questioning (mempertanyakan)

Lebih banyak menggunakan pertanyan terbuka dan mendorong

klien untuk melakukan eksplorasi. Karena bersifat terbuka teknik

ini bertujuan menolong klien untuk memahami diri.

2.6 Keterampilan Dasar Memantulkan  

Merupakan upaya konselor agar dapat memantulkan kata,

perasaan, pengalaman yang di ungkapkan klien kurang jelas. Teknik ini

merupakan salah satu cara untuk menyatakan kepada klien bahwa konselor

berada dalam kerangka penghayatannya, dan menyadari hal-hal yang

menjadi perhatian yang dipantulkan yang dapat berupa perasaan,

pengalaman dan isi.

- Memantukan perasaan

Berarti memantulkan dengan kata-kata sendiri perasaan yang

disebutkan atau tersembunyi, tetapi dengan jelas ada pada klien.

Keterampilan memantulkan perasaan tergantung juga pada

kemampuan konselor mengidentifikasi perasaan yang diungkapkan

5

Page 6: keterampilan dasar konseling

klien. Tujuannya memberi fokus lebih pada perasaan dan kurang

pada isi dan menolong klien menerima perasaannya.

- Memantulkan pengalaman

Memantulkan pengalaman atau penghayatan adalah lebih dari

memantulkan apa yang diungkapakan klien.

- Memantulkan isi

Memantulkan isi adalah memantulkan apa yang dikatakan oleh

klien.

2.7 Keterampilan Dasar Merangkum

- Mencakup ultur perhatian terhadap hal-hal yang dikatakan klien,

perasaan, dan tujuan serta akibat pernyataan klien selama proses

konseling.

- Biasanya rangkuman ini mengambil hal-hal penting yang meliputi

baik isi maupun perasan dan proses konseling.

2.8 Ketrampilan Dasar Memperhadapkan

Pengungkapan jujur dan langsung mengakui yang terdiri dari

mengakui perasaan, melukiskan perasaan, umpan balik, pemberian

informasi .

- Empati : Melihat keadaan melalui perasaan orang lain

- Apa adanya (genuineness) : Kondisi yang menggambarkan adanya

kejujuran sehingga muncul keadaan saling percaya  (Rogers, 1983)

- Menerima (non-possesive warmth) : Menerima apa adanya dari keadaan

klien tanpa membedakan derajatnya

6

Page 7: keterampilan dasar konseling

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Agar proses komunikasi tersebut efektif dan efisien, maka konselor

hendaknya memiliki kemampuan dalam memberikan bantuan terhadap

klien. Kemampuan tersebut yaitu keterampilan dan teknik-teknik

berkomunikasi dengan klien. Dengan suasana yang demikian itu konselor

akan mudah melakukan eksplorasi masalah yang ada pada diri

konseli. Teknik dasar komunikasi dalam konseling digunakan untuk

membantu konseli, dengan melakukan pengamatan terhadap tingkah laku

verbal maupun non verbalnya. Teknik-teknik ini dimaksudkan untuk

menuntun konselor supaya bisa melaksanakan konseling sesuai dengan

landasan teori yang ada, mencegah konselor untuk melakukan kesalahan-

kesalahan dalam konseling, mencegah konseli menyalahartikan proses

konseling, dan tujuan akhirnya adalah mencapai tujuan konseling itu

sendiri. Pada akhirnya, keseluruhan dari proses konseling diharapkan bisa

membantu konseli untuk bisa tumbuh menjadi pribadi yang dewasa dan

mandiri dalam kehidupannya.

3.2 Saran

Sebagai saran dari penulis semoga setelah membaca makalah ini

kita semua dapat mengerti tentang pengertiaan Keterampilan dasar

konseling dan Keterampilan dasar menyimak, lidding, memantulkan,

merangkum dan memperhadapkan.

7

Page 8: keterampilan dasar konseling

DAFTAR PUSTAKA

Christina,dkk. 2003. Komunikasi kebidanan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran

EGC

Soeharto, dkk.2011. ModulPendidikandanLatihanProfesi Guru (PLPG) Modul,

Media, danEvaluasiBimbingandanKonseling. Surakarta: PanitiaSertifikasi

Guru Rayon 113 UniversitasSebelasMaret

8