Kesesatan Syiah.pdf

59
Mukaddimah Segala puji milik Allah I semata. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepadaRasulullah,  keluar- ganya, dan para sahabatnya. Ada   beberapa  hal  yang  memotivasi  saya  dalam menulis buku kecil ini, di antaranya:  a. Aktifitas  gerakan  Rafidhah [1]  yang semakin gen-car  dalam mendakwakan ajaranmereka itu yang dila-kukan dalam skala Internasional.   b. Besarnya   bahaya sekte ini (Rafidhah) terhadap agama Islam ditambah lagikelengahan  mayoritas um at Islam yang masih awam tentang bahayanya sekte ini. c. Kemusyrikan y ang terdapat dalam aqidahny a, pencelaan terh adap al-Quran dan para sahabat y .  d. Sikap berlebih dalam mengagungkan para imam. Dengan ini saya berkeinginan kuat menulis buku ini dan berusaha menjawab hal- hal yangdianggap musykil (sulit) dengan sistematis, seperti cara penulis- an Syaikh kita Abd ullah binAbdurrahman al-Jibrin dalam bukunya at- Ta’liqat  ala  Matni  Lum‘atil  I’tiqad . Itu saya lakukandengan mencuplik  dari sebagian buku- buku sekte Rafidhah sendiri yang dikenal dan masyhur di kalangan mereka,  juga dari buku- buku  Ahlus Sun-nah,  baik  karangan ulama salaf  atau ulamakhalaf,  yang telah menyanggah berbagai argumen mereka, menje-laskan kesesatan danpenyimpangan aqidah yang ber-dasarkan kepada kesyirikan, kebohongan, celaan, ca-cian dansebagainya. Saya telah berupaya dalam buku yang kecil lagi sederhana  ini  untuk  menjelasakan kesalahan mereka, melalui buku dan karangan yang  telah dijadikan se-bagai sandaran danrujukan mereka,  hal ini senada dengan  ucapan Syaikh Ibrahim  bin Sulaiman al- Jabhan,“Dar i  mulutmu  wahai   orang   Syi’ah  ,  aku jelaskan kesalahanmu.”  Akhirnya  saya memohon kepada Allah U semoga  buku ini  bermanfaat bagi orang yangmau me ngguna-kan akalny a sebagaimana firman Allah:  “Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar  terdapat peringatan bagi orang-orangyang memi- liki akal atau yang menggunakan pendengaran- nya, sedang Dia menyaksikannya.”  (Qaaf: 37) Dan saya ucapkan banyak  terima kasih kepada siapa saja yang telah turut andil  dalammenerbitkan buku kecil ini, dengan berharap dan memohon kepa-da Allah U untuk  membalasamal  mereka dengan ke- baikan. 

Transcript of Kesesatan Syiah.pdf

Page 1: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 1/59

Mukaddimah 

Segala puji milik Allah I semata. Shalawat serta salam  semoga  tercurahkan  kepadaRasulullah, keluar-

ganya, dan para sahabatnya.Ada   beberapa   hal   yang   memotivasi   saya dalam menulis buku kecil ini, di antaranya: 

a. Aktifitas   gerakan   Rafidhah[1]  yang  semakin gen-car  dalam mendakwakan ajaranmereka itu yang

dila-kukan dalam skala Internasional. 

 b. Besarnya  bahaya sekte ini (Rafidhah) terhadap agama Islam ditambah lagikelengahan mayoritas umat Islam yang masih awam tentang bahayanya sekte ini. 

c. Kemusyrikan yang terdapat dalam aqidahnya, pencelaan terhadap al-Quran dan para sahabat y. 

d. Sikap berlebih dalam mengagungkan para imam.

Dengan ini saya berkeinginan kuat menulis buku ini dan berusaha menjawab hal-

hal yangdianggap musykil (sulit) dengan sistematis, seperti cara penulis-an Syaikh kita Abdullah binAbdurrahman al-Jibrin dalam bukunya at- 

Ta’liqat  ala  Matni  Lum‘atil  I’tiqad . Itu saya lakukandengan mencuplik  dari sebagian buku-

buku sekte Rafidhah sendiri yang dikenal dan masyhur di kalangan mereka,  juga dari buku-

buku  Ahlus Sun-nah, baik  karangan ulama salaf  atau ulamakhalaf, yang telah menyanggah berbagai

argumen mereka, menje-laskan kesesatan danpenyimpangan aqidah yang ber-dasarkan kepada

kesyirikan, kebohongan, celaan, ca-cian dansebagainya.

Saya telah berupaya dalam buku yang kecil lagi sederhana  ini untuk  menjelasakankesalahan mereka, melalui buku dan karangan yang telah dijadikan se-bagai sandaran danrujukanmereka, hal ini senada dengan ucapan Syaikh Ibrahim  bin Sulaiman al-Jabhan,“Dar i  mulutmu  wahai  orang   Syi’ah,  aku jelaskan kesalahanmu.”  

Akhirnya saya memohon kepada Allah U semoga  buku ini bermanfaat bagi orang yangmau mengguna-kan akalnya sebagaimana firman Allah: 

 “Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orangyang memi-

liki akal atau yang menggunakan pendengaran-nya, sedang Dia menyaksikannya.”  (Qaaf: 37) 

Dan saya ucapkan banyak  terima kasih kepada siapa saja yang telah turut andil dalammenerbitkan buku

kecil ini, dengan berharap dan memohon kepa-da Allah U untuk  membalasamal

 mereka

 dengan

 ke-

baikan. 

Page 2: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 2/59

 

 

[1]  Syi’ah disebut Rafidhah karena menolak ajakan imam Zaid un-

tuk  berloyalitas pada khalifahAbu Bakar dan Umar c. (ed .) 

Sejarah Lahirnya Rafidhah 

Rafidhah lahir ke permukaan ketika seorang  Ya-hudi bernama Abdullah bin Saba' hadir dengan me-ngakusebagai seorang Muslim, mencintai Ahlul Bait (keluarga Nabi), berlebih-lebihan didalam menyanjung Ali

bin Abi Thalib t, dan mendakwakan adanya wa-siat baginya tentangkekhalifahannya, yang pada akhir-nya

ia mengangkatnya sampai ke tingkat ketuhanan. Hal ini diakui oleh buku-buku Syi'ah itu sendiri.

 Al-Qummi pengarang buku al-Maqalaat  wal  Firaq [1]

mengaku dan menetapkan akan adanya Abdullah binSaba' ini dan menganggapnya orang yang pertama ka-li menobatkan keimaman (kepemimpinan) Ali bin

 Abi Thalib t dan dia akan kembali hidup di akhir zaman.

Di samping iajuga termasuk  orang yang pertama men-cela  Abu Bakar, Umar, Utsman dan para sahabat yang lainnya. Ini diakui juga oleh an-Nubakhti dalam bu-kunya Firaqus  Syi'ah,[2] dan al-Kasyi dalam bukunya yang terkenal Rijalul Kasyi.[3] 

 Adapun penganut Syi'ah kontemporer yang meng-akui adanya sosok Abdullah bin Saba' ini adalahMuhammad Ali al-Mu'allim dalam bukunya: Abdullah bin Saba', al-Haqiqatul Majhulah (Abdullah bin Saba',Sebuah Hakikat yang Terlupakan).[4] Pengakuan meru-pakan argumen yang paling kuat, dan itu semuamun-cul dari para tokoh senior Syi’ah sendiri. 

 Al-Baghdadi v berkata: “ As-Sabaiyyah adalah pengikut Abdullah bin Saba', yang berlebih-lebihan di

dalam mengagungkan Ali bin Abi Thalib t, sehingga ia mendakwakannya sebagai seorang nabi, sampaike-pada pengakuan bahwa dia adalah Allah.”  

 Al-Baghdadi menambahkan:  “Ibnus Sauda' (nama

lain Abdullah bin Saba') adalah seorang Yahudi dari penduduk Hirah, berpura-pura menampakkan dirinyaberagama Islam sebagai senjata agar bisa memiliki pe-ngaruh dankepemimpinan pada penduduk  Kufah. Dia berkata kepada penduduk  Kufah bahwa ia mendapati

dalam kitab Taurat bahwa setiap nabimemiliki washi  (seorang yang diwasiati untuk  menjadikhalifah atau imam). Dan  Ali adalah washi -

nya Nabi Muhammad r . Asy-Syahrastani menyebutkan bahwa  Abdullah bin Saba' adalah orang yang pertama kali memuncul-kan

pernyataan Ali bin Abi Thalib t diangkat sebagai imam berdasarkan nash.

Demikian  juga dikatakan bahwa as-Sabaiyyah  adalah sekte yang pertama kali menyatakan tentanghilangnya imam mereka dan akan muncul kembali di kemudian hari.”  

Pada masa berikutnya orang-orang Syi'ah —mes-kipun mereka ini (Syi'ah) terbagi menjadi bermacamsekte dan saling berselisih —mewarisi keyakinan akan keimaman dan hak Ali sebagai khalifah berdasarkankepada nash maupun wasiat.[5] 

Ini semua merupakan warisan  Abdullah bin Saba', selanjutnya mereka pun berkembang biakmenjadi ber-puluh-puluh sekte dengan aneka ragam perbedaan pendapat yang banyak sekali.

Page 3: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 3/59

Dengan demikian  jelaslah, bahwa Syi'ah membuat ideologi-ideologi baru seperti adanya wasiatkekhali-

fahan Ali bin Abi Thalib t, munculnya kembali imam

mereka di kemudian hari,menghilangnya imam dan bahkan penuhanan para imam mereka sebagai buktimereka hanya mengekor kepada Abdullah bin Saba' seorang Yahudi.[6] 

 

[1] Al-Qummi, al-Maqalaat wal Firaq , 10 – 21 

[2]    An-Nubakhti, Firaqus Syi'ah, 19 – 20 

[3] Lihat beberapa riwayat yang ditulis oleh al-Kasyi tentang Ibnu Saba' dan aqidahnya, riwayat no. 170, 171,

172, 173, 174, pada halaman 106 –108. 

[4] 

Buku ini merupakan bantahan terhadap sebuah buku yang ditulis oleh seorang penganut Syi'ah bernamaMurtadha al-'Askari ber-judul Abdullah ibnu Saba' wa Asatiir Ukhra (Abdullah bin Saba', Sebuah Ilusi dan Ilusi-

ilusi Lain). Penulisnya mengingkari adanya sosok bernama Abdullah bin Saba'. 

[5] Yang dimaksud dengan nash adalah penentuan Ali t sebagai khalifah berdasarkan dalil dari al-Qur'an

maupun as-Sunnah. Se-dang yang dimaksud wasiat adalah penentuan Ali sebagai khalifah dengan wasiat dari

Nabi r sebelum beliau meninggal dunia (penj). 

[6] Al-Lalikai: Ushuulu I'tiqaad Ahlis Sunnah wal Jama'ah, hal. 1/22 – 23 

Sebab Penamaan Syi’ah dengan Rafidhah 

Penamaan dengan nama ini disebutkan oleh salah satu pembesar mereka yaitu al-Majlisi dalam

kitabnya Biharul Anwar . Dia mengatakan: “Bab tentang keuta-maan orang-orangRafidhah dan terpujinya menama-kan diri dengannya.” Kemudian dia menyebutkan ri-wayat dari

Sulaiman al- A'masy, dia mengatakan: “Aku memasuki tempat  Abu  Abdullah Ja'far binMuhammad. Akuberkata: “Aku menjadi penebusmu, sesungguh-

nya manusia menamai kitadengan nama Rawafidh (bentuk   jamak  dari Rafidhah−penj ), sebenarnya apa maknaRawafidh?”  Maka dia berkata:  “Demi  Allah, se-benarnya bukan mereka yang menamai, tetapi Allah-lahyang menamai kalian dengan nama itu dalam ki-tab Taurat dan Injil melaluiperkataan Musa dan Isa.” [1] 

Dikatakan juga, mereka diberi nama Rafidhah di-karenakan mereka mendatangi Zaid bin  Alibin Husainseraya berkata, “Berlepas dirilah kamu dari Abu Bakardan Umar, dengan demikiankami akan bergabung ber-samamu”, kemudian Zaid menjawab, “Mereka

berdua adalah sahabat kakek saya (Rasulullah r ), justru aku setia dan cinta kepada mereka berdua.” 

Maka mereka berkata:  “Jika demikian kami menolakmu.”  Dengan demikian mereka diberi nama “Rafidhah” 

artinya go-longan penolak . Adapun orang-orang yang berbai'at dan setuju dengan Zaid diberinama Zaidiyyah.[2] 

Dalam suatu pendapat dikatakan mereka diberi nama Rafidhah dikarenakan menolak kepemimpinan

 Abu Bakar dan Umar.[3] Dalam pendapat yang lain, di-

beri nama Rafidhahdikarenakan penolakan mereka terhadap agama.[4] 

Page 4: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 4/59

 

[1]  Kitab Biharu l  Anwar  karangan al-Majlisi (65/97). Buku ini ter- 

masuk referensi terakhir mereka. [2]   At-Ta'liqaat 'ala Matni Lum'atil I'tiqaad oleh guru kami Syaikh Abdullah al-Jibrin,108. 

[3]  Maqaalaatul Islamiyyin (1/89). Catatan kaki oleh Muhyiddin Abdul Hamid. 

[4]  Maqaalaatul Islamiyyin (1/89) 

Berbagai Macam Sekte Rafidhah 

Dijelaskan dalam kitab Daairatul  Maarif  bahwa Syi'ah ini bercabang-cabang menjadi lebih dari tujuh puluhtiga golongan yang terkenal.[1] 

Bahkan disinyalir sendiri oleh seorang Rafidhah bernama Mir Baqir ad-

Damad[2] bahwa haditsyang menjelaskan tentang terbaginya umat menjadi 73 go-longan adalah Syi'ah,

dan yang selamat dari golong-an-golongan ini adalah Syi'ah al-Imamiyyah .

Dikatakan oleh al-Maqrizi bahwa golongan mere-ka berjumlah sampai tiga ratus golongan.[3] 

Disebutkan oleh asy-Syahrastani bahwa Rafidhah terbagi menjadi lima bagian: al-Kisaaniyyah,az-Zaidiy-yah, al-Imamiyyah, al-Ghaaliyah dan al-Isma'iliyyah.[4] 

 Al-Baghdadi berkata: “Rafidhah setelah masa Ali bin Abi Thalib t terbagi menjadi empat golongan,

Zaidiyyah, Imamiyyah, Kisaniyyah dan Ghulaat” [5] de-ngan satu catatan bahwa Zaidiyyah tidak termasuk ke dalam golongan Rafidhah, namun ada kelompok al-Jarudiyyah sempalan dari Zaidiyyah yang masuk ke

dalam Rafidhah.

 

[1]  Daairatul Ma'arif , 4/67 

[2] Dia adalah Baqir bin Muhammad al –Istirabadi, lebih dikenal de-ngan nama Mir ad-Dammad, meninggal tahun

1041. Lihat bio-grafinya dalam buku al-Kuna  wal   Alqaab¸ karya  Abbas al-Qummi: 2/226. 

[3] Al-Maqrizi, al-Khutat , 2/351 [4] Asy-Syahrastani, al-Milal wan Nihal , 147 

[5] Al-Baghdadi dalam al-Farqu Bainal Firaq , 41 

 Aqidah Bada’ yang Diyakini oleh Rafidhah 

Page 5: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 5/59

 Al-Bada'  artinya tampak, yang sebelumnya masih tersembunyi atau berarti pula munculnyapendapat baru.

 Al-Bada'  dengan kedua arti di atas berkait erat de-ngan didahuluinya ketidaktahuan, dan munculnya pe-

ngetahuan baru, kedua sifat tersebut mustahil bagi  Allah, tetapi Rafidhah menisbatkan sifat bada' ini ada

pada Allah I. Ar-Rayyan bin as-Shalt berkata:  “Saya pernah mendengar ar-

Ridha berkata:  “Allah tidakmengutus Nabi kecuali diperintahkan untuk  mengharamkan khamr, dandiperintahkan untuk menetapkan sifat al-Bada'  bagi Allah.” [1] 

 Abu Abdillah berkata: “Tidak ada ibadah kepada Allah yang lebih mulia daripada berkeyakinan ada si-fatal-Bada' pada Allah.” [2] 

Mahatinggi Allah setinggi-tingginya dari tuduhan seperti ini.

Bayangkan wahai saudara seiman, bagaimana mereka menisbatkan kebodohan kepada AllahI, se-dang

 Allah berfirman tentang Dzat-Nya sendiri:

 “Katakanlah,  ‘Tidak  ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yangghaib, ke-cuali Allah’.”  (An-Naml: 65) 

Di balik itu Rafidhah berkeyakinan bahwa para Imam mereka mengetahui segala ilmu, tidak ada yangsamar sedikitpun.  Apakah ini adalah aqidah Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad r ?!

 

[1]  Ushuulul Kaafi , 40 

[2] Al-Kulaini, Ushuulul Kaafi dalam Kitabut Tauhid , 1/331 

 Aqidah Rafidhah tentang Sifat-sifat Allah 

Rafidhah adalah sekte yang pertama kali menga-takan bahwa Allah Iber-

 jisim (bertubuh seperti tu-buh makhluk). 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah v mengatakan bahwa yang mempelopori

kebohongan ini dari sekte Rafidhah adalah Hisyam bin al-Hakam,[1]Hisyam binSalim al-Jawaliqi, Yunus bin Abdurrahman al-Qummi, dan Abu Ja'far al-Ahwal.[2]

 

Mereka ini adalah para tokoh Syi'ah Itsna 'Asyariy-yah , yang pada akhirnyamereka menjadi sekte Jahmiy-yah yang mengingkari sifat-sifat Allah I. 

Page 6: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 6/59

Sebagaimana riwayat-riwayat mereka yang men-sifati Allah dengan sifat-sifatnegatif, yang mereka ku-kuhkan sebagai sifat-sifat yang kekal bagi Allah I. 

Ibnu Babawaih telah meriwayatkan lebih dari tu-juh puluh riwayat yangmenyatakan bahwa Allah tidak disifati dengan waktu, tempat, seperti apa,

bergerak, berpindah, tidak tersifati dengan sifat-sifat yang ada pa-da jisim, tidak berupa materi, jisim dan bentuk.[3] 

Tokoh-tokoh mereka tetap berpijak di atas konsep yang sesat ini, denganmeniadakan sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-Qur'an dan al-Hadits. 

Sebagaimana mereka juga mengingkari turunnya Allah I ke langit dunia,

ditambah lagi perkataan me-reka tentang al-Qur'an bahwa ia adalah makhluk,dan mereka juga mengingkari bahwa Allah bisa dilihat di akhirat nanti. 

Disebutkan dalam buku Biharul Anwar bahwa Abu Abdullah Ja'far ash-Shadiqpernah ditanya dengan sua-tu pertanyaan, apakah Allah I bisa dilihat pada Hari

Kiamat? Maka ia menjawab: “Mahasuci Allah, dan Mahatinggi setinggi-tingginya,sesungguhnya mata ti-dak bisa melihat kecuali kepada benda yang memilikiwarna dan berkondisi tertentu, sedangkan Allah I Dzat yang menciptakan warna

dan yang menentukan kondisi.” [4] 

Bahkan orang-orang Syi'ah mengatakan: “Jika ada seseorang menisbatkankepada Allah sebagian si-fat, seperti sifat Allah dapat dilihat, maka orang tadi di-hukumi murtad (keluar dari agama), sebagaimana di-sinyalir oleh tokoh merekaJa'far an-Najafi.[5]

 

Ketahuilah bahwa sesungguhnya melihat Allah I adalah haq, benar adanya,

ditetapkan dalam al-Qur'an dan as-Sunnah yaitu melihat Allah tak bisa dibayang-kan dengan detail dan tak bisa diperagakan, sebagai-mana firman Allah U: 

 “Wajah-wajah (orang-orang Mukmin) pada hari itu berseri-seri. KepadaRabbnyalah mereka me-lihat.”  (Al-Qiyamah: 22-23) 

Dalil dari as-Sunnah bahwa Allah I bisa dilihat di Hari Kiamat, yaitu hadits riwayat

al-Bukhari dan Muslim dari Jarir bin Abdullah al-Bajali t, beliau berkata: r 

  “Kami pernah duduk bersama Rasulullah r  , ke-mudian beliau melihat bulan 

purnama pada ma-lam empat belas, maka beliau bersabda:  “Kalian akan

Page 7: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 7/59

melihat Rabb kalian dengan mata kepala, se-bagaimana kalian melihat bulanini dan tidak ber-susah-susah dalam melihat-Nya.” 

Dan banyak lagi ayat al-Qur'an dan hadits Nabi yang membicarakan tentang halini yang tidak mung-kin kita ungkap di sini.[6] 

 

[1] Ibnu Taimiyah, Minhajus Sunnah , 1/20 

[2]  I'tiqadaat Firaqul Muslimin wa Musyrikin, 97 

[3] Ibnu Babawaih, at-Tauhid , 57 

[4]  Biharul Anwar, Al Majlisi, hal. 4/31 

[5] Ja'far an-Najafi, Kasyful Ghitha', 417 

[6] Silakan lihat kembali buku-buku Ahlus Sunnah wal Jama'ah ten-tang ru'yah, seperti kitabar-Ru'yah karangan

ad-Daruquthni, bu-ku karangan al-Lalikai dan sebagainya. 

 Aqidah Rafidhahtentang al-Qur'an yang DijagaKeotentikannya oleh Allah 

Rafidhah yang dikenal dewasa ini dengan Syi'ah, mengatakan bahwa al-Qur'anulKarim yang ada pada kita (yang kita kenal ini) bukan al-Qur'an yang ditu-runkanAllah kepada Nabi Muhammad karena sudah mengalami perubahan,

 penggantian, penam-bahan dan pengurangan. 

Mayoritas periwayat hadits Syi'ah berkeyakinan adanya perubahan dalam al-

Qur'an, sebagaimana di-katakan oleh an-Nuuri ath-Thabrasi dalam bukunya Fashlul Khitab fi Istbat Tahriifi Kitabi Rabbil Arbaab.[1]

 

Muhammad bin Ya'kub al-Kulaini berkata dalam bukunya Ushuulul Kaafi pada bab: Yang Mengumpul-kan dan Membukukan al-Qur'an Hanya Para Imam,diriwayatkan dari Jabir, dia berkata saya mendengar Abu Ja'far berkata: “Siapa

yang mengaku telah me-ngumpulkan al-Qur'an dan membukukan seluruh isi-nyasebagaimana yang diturunkan Allah, maka sesung-guhnya ia seorang pendusta,

Page 8: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 8/59

tidak ada yang mengum-pulkan dan menghafalkannya, sebagaimana diturun-kanoleh Allah , melainkan Ali bin Abi Thalib dan para imam sesudahnya.”

[2] 

Dari Jabir, dari Abu Ja'far alaihissalam, dia me-ngatakan: “Tidak ada seorang pun

yang mampu me-nyangka bahwa dia mempunyai semua al-Qur'an baik yang lahir 

maupun yang batin kecuali orang-orang yang diberi wasiat.”[3]

 

Dari Hisyam bin Salim, dari Abu Abdillah, beliau berkata: “Sesungguhnya al-Qur'an yang dibawa Jibril kepada Muhammad ada tujuh belas ribuayat.”

[4] Berarti al-Qur'an yang diyakini oleh orang Rafidhah adalah tiga kali lipatlebih banyak dari al-Qur'an yang ada pada kita Ahlus Sunnah — yang Allah berjanjiakan menjaganya — Kita berlindung kepada Allah dari ke-burukan mereka. 

Dijelaskan oleh Ahmad ath-Thabrasi dalam buku-nya al-Ihtijaj, bahwa Umar  berkata kepada Zaid bin Tsabit: 

“Sesungguhnya Ali membawa al-Qur'an yang isi-nya membongkar aib kaumMuhajirin dan Anshar, ka-rena itu kami mempunyai pendapat untuk menyusunsendiri al-Qur'an, dari situ kita menghilangkan kejelek-an-kejelekan dan rusaknyakehormatan orang-orang Anshar.” Maka Zaid memenuhi permintaan itu, dan

 berkata: “Jika saya telah merampungkan penyusunan al-Qur'an, sesuai denganyang kau minta, kemudian Ali menampakkan al-Qur'an yang disusun dan yangditulisnya, bukankah ini akan membuat apa yang eng-kau kerjakan sia-sia?” 

Umar   berkata: “Jika demikian, bagaimana ja-lan keluarnya?” Zaid menjawab:

“Engkau lebih me-ngetahuinya.” Maka Umar berkata, “Tak ada jalan lain kecuali

dengan membunuhnya dan kita bisa be- bas darinya.” Dari situ Umar merancang

cara pembu-nuhannya dengan menugaskan Khalid bin Walid, namun ia gagal dantak berhasil mewujudkannya. 

Kemudian ketika Umar bin al-Khatthab diangkat menjadi khalifah, dia memintaAli menyerahkan al-Qur'an untuk dirubah di antara mereka, maka Umar berkata:“Wahai Abul Hasan berikanlah Al-Qur'an yang pernah engkau perlihatkan kepadaAbu Bakar, sehing-ga kita bisa bersatu mengikutinya. Ali bin Abi Thalibmenjawab: “Mustahil, tidak ada alasan untuk bisa me-nyerahkan al-Qur'an inikepadamu, dulu saya pertun-jukkan al-Qur'an ini kepada Abu Bakar untuk dija-dikan saksi atasnya, dan kalian tidak ada alasan lagi pada Hari Kiamat untuk 

mengatakan: )(

“Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadapini.” (Al- A’raf: 172)

 “Dan sesudah kamu datang.” (Al- A’raf: 129)

[5]  

Page 9: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 9/59

Sungguh al-Qur'an ini tidak boleh ada yang me-nyentuhnya melainkan orang-orangyang suci dan orang yang telah kuwasiatkan kepadanya dari anak cucuku.” Umar 

 berkata: “Jika demikian, kapan waktu untuk menampakkan al-Qur'an ini?” Ali bin

Abi Thalib menjawab: “Di saat salah seorang penerus dari anak cucuku tampil,memperlihatkan al-Qur'an tersebut dan mengajak manusia untuk mengikutinya.”

[6] 

Meskipun orang-orang Syi'ah berpura-pura berle-pas diri dari bukunya an-Nuuriat-Thabrasi dengan ber-pegangan pada prinsip taqiyyah, sesungguhnya buku inimemuat beratus-ratus teks dari tokoh-tokoh mereka dalam buku-buku yang merekaakui. Buku-buku terse-but jelas mengungkap pengubahan (al-Qur'an) ini, ta-pimereka tak menginginkan adanya keributan karena tersebarluasnya kejanggalanaqidah mereka tentang al-Qur'an ini. 

Setelah jelas aqidah mereka tentang al-Qur'an, maka nampak bahwa di sana adadua al-Qur'an: Per-tama, al-Qur'an yang diketahui kaum Muslimin. Ke-dua, al-

Qur'an yang disembunyikan — di antaranya yang memuat surat al-Wilayah. Di antara isapan jempol kaum Syi'ah Rafidhah bahwa ada ayat yang dihapuskandari al-Qur'an seba-gaimana disebutkan oleh an-Nuri at-Thabrasi dalamkitabnya Fashlul Khitab fi Itsbat Tahriifi Kitabi Rabbil Arbaab, ada sebuah ayat: 

Ayat itu berbunyi: 

“Dan telah Kami tinggikan namamu, dengan Ali sebagai menantumu.”

Ayat ini dihilangkan dari surat al-Insyirah.[7] Tanpa malu-malu mereka mengatakanhal ini, padahal mere-ka tahu bahwa ini adalah surat Makkiyyah (surat yangditurunkan sebelum Nabi r hijrah ke Madinah), dan pada saat itu Ali belummenjadi menantu Nabi r di Makkah. 

 

[1] Husain bin Muhammad Taqi an-Nuuri ath-Thabrasi, Fashlul  Khitab , 32 

[2] Al-Kulaini, Ushulul Kafi, 1/228 

[3]   Al-Kulaini, Ushulul Kafi, 1/285 

Page 10: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 10/59

[4]   Al-Kulaini, Ushulul Kafi, 2/634. Syaikh mereka al-Majlisi telah menguatkan riwayat ini, dia mengatakan dalam

kitabnya Mir'aa-tul Ma'quul 12/525: "Hadits ini adalah dikuatkan", laluberkata: "Riwayat ini shahih, dan tidak 

diragukan lagi bahwa riwayat ini dan riwayat shahih lain yang banyak, jelas menyatakan bahwa al-Qur'an telah

dikurangi dan dirubah. Menurut saya,semua ri-wayat dalam permasalahan ini maknanya mutawatir .” (Mutawa- 

tir adalah berita yang diriwayatkan oleh sepuluh perawi lebih dan tidak diragukan lagi kebenarannya — penj ). 

[5]  Catatan: Penulis Syi’ah ini dengan gegabah memotong ayat yang berkaitan dengan Musa yang

menunjukkan pengertian “Se - sudah kamu datang.”  Tapi ia membawa ayat itu dengan mak-sud, “Kamu tidak datang.” −ed. 

[6] Ath-Thabrasi, al-Ihtijaj, 225 dan kitab Fashlul Khitab, 7 

[7] An-Nuri at-Thabrasi, Fashlul Khitab fi Itsbat Tahriifi Kitabi Rabbil Arbaab , 347. 

 Aqidah Rafidhah tentang Para Sahabat Rasulullah 

Aqidah Rafidhah berpijak di atas prinsip mencaci, mencela dan mengkafirkan parasahabat Nabi r. 

Al-Kulaini menyebutkan dalam bukunya Furu'ul Kaafi yang diriwayatkan dariJa'far alaihissalam: “Se-mua orang murtad (keluar dari Islam) sepeninggalRasulullah r , kecuali tiga orang,” kemudian saya ber -tanya kepadanya: “Siapakah

ketiga sahabat ini? Ia menjawab: “Al-Miqdad bin al-Aswad, Abu Dzar al-Ghifaridan Salman al-Farisi.”

[1] 

Al-Majlisi dalam kitab Biharul Anwar mengisah-kan bahwa seorang budak Ali binHusain berkata: “Aku pernah bersamanya saat dia menyendiri, aku katakan: “Aku

 punya hak yang harus kamu penuhi, kecuali jika kau beritahukan kepadaku tentangdua orang ini: ten-tang Abu Bakar dan Umar.” Dia menjawab: “Kedua-nya kafir,dan kafir juga orang yang mencintai kedua-nya.” ”Diriwayatkan juga dari Abu

Hamzah ats-Tsu-mali bahwa dia pernah bertanya kepada Ali bin Husain tentangkedua or ang itu (Abu Bakar dan Umar c), maka dia menjawab: “Keduanya kafir,

dan kafir juga orang yang setia kepada mereka.”[2]

 

Dalam Tafsir al-Qummi, saat menafsirkan firman Allah dalam surat an-Nahlayat 90: 

)(

“…dan Allah melarang dari perbuatan keji, ke-mungkaran dan permusuhan.”

Mereka menafsirkan: (perbuatan keji) ada-lah AbuBakar, (kemungkaran) adalah Umar dan Ä   (permusuhan) adalahUtsman.[3] Al-Majlisi dalam kitab Biharul Anwar  mengatakan: “Riwayat yang menunjukkan

kafirnya Abu Bakar dan Umar c beserta orang-orang yang sejenis dengankeduanya, pahala orang yang melaknat dan berlepas diri dari mereka dan riwayat

 bid'ah mereka sangat ba-nyak jika disebutkan di satu jilid ini, atau bahkan se-

Page 11: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 11/59

andainya dalam buku berjilid-jilid. Namun apa yang kami paparkan sudah cukup bagi orang yang ingin diberi hidayah oleh Allah ke jalan yang lurus.”

[4] 

Bahkan al-Majlisi dalam kitab Biharul Anwar me-nyebutkan beberapa riwayatyang menyatakan bahwa Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Mu'awiyah , se-muanya

 berada dalam peti-peti dari api neraka. Wal 'iyadzu billah.[5] 

 

Mereka (Syi'ah) juga mengatakan dalam kitab me-reka Ihqaqul Haqkarya al-Mar'asyi: “Ya Allah berikan-lah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya.Laknatilah kedua patung Quraisy, kedua Jibt,

[6] danThaghut -nya dan kedua anak  perempuan mereka” (maksudnya: Abu Bakar, Umar, Aisyah dan Hafshah).

[7] 

Al-Majlisi dalam risalahnya yang berjudul al-'Aqa'id  mengatakan: “Di antara  perkara yang termasuk fundamental agama imamiyyah ini adalah menghalal-kannikah mut'ah, haji tamattu' dan berlepas diri dari tiga orang (Abu Bakar, Umar danUtsman), Mu'awi-yah, Yazid bin Mu'awiyah dan setiap orang yang me-

merangi Amirul Mukminin (Ali bin Abi Thalib).”[8] 

Pada tanggal 10 Muharram, mereka membawa an-jing yang diberi nama Umar,kemudian mereka bera-mai-ramai memukulinya dengan tongkat dan melem-

 parinya dengan batu sampai mati, lalu mereka men-datangkan kambing betinayang diberi nama Aisyah, lalu mereka mulai mencabuti bulunya dan memukuli-nyadengan sepatu sampai mati.[9]

 

Sebagaimana juga mereka mengadakan pesta merayakan hari kematian Umar binal-Khatthab , dan memberikan penghargaan kepada pembunuhnya: Abu Lu'lu'ahseorang Majusi dengan gelar “Pahlawan Agama.”

[10] Semoga Allah I meridhai para

sahabat dan Ummahatul Mukminin para istri Rasul . 

Lihatlah wahai kaum Muslimin, betapa besar ke-bencian dan kotornya sekte iniyang menyimpang dari agama, dan betapa buruk serta kotornya ucapan-ucapanmereka yang dialamatkan kepada manusia-manusia terbaik setelah para nabi,

 padahal mereka di-puji oleh Allah dan Rasul-Nya, dan umat telah sepakat akankeadilan dan keutamaannya. Serta sejarah telah mencatat segala kebaikan,kepeloporan dan kesung-guhan mereka dalam menegakkan agama Islam. 

 

Page 12: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 12/59

 

[1] Al-Kulaini, Furu'ul Kaafi, 115 

[2]   Al-Majlisi, Biharul Anwar , juz 69, hal. 137 dan 138. Perlu diketahui bahwa sebenarnya Alibin Husain dan semua Ahlul Bait berlepas diri dari hal ini, dan ini adalah tuduhan yangdilan-carkan orang-orang Rafidhah terhadap Ahlul Bait. Semoga Allah memerangi mereka,bagaimana bisa mereka berpaling. 

[3]  Tafsir al-Qummi , 1/390 

[4]   Al-Majlisi, Biharul Anwar, 30/230 

[5]   Al-Majlisi, Biharul Anwar, 30/236 

[6]  Jibt adalah sihir, sebutan yang digunakan untuk sihir, tukang sihir, tukang ramal, dukun,berhala dan sejenisnya (editor). 

[7]  Ihqaqul Haq , 1/337. Pembaca budiman, silakan lihat doa Sha-namai Quraisy di bagian

akhir buku ini. 

[8]   Al Majlisi, Risalah al-'Aqaaid , 58 

[9] Ibrahim al-Jabhan  – semoga Allah menjaganya-, Tabdiduzh Zhalam wa Tanbiihun Niyaam ,, 27 

[10] Abbas al-Qummi, al-Kuna wal Alqaab, 2/55 

Sisi Kesamaan Antara Yahudi dan Rafidhah 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah v berkata: “Bukti kesamaan antara Yahudi dan

Rafidhah adalah bahwa fitnah yang ada pada Rafidhah itu persis dengan fitnahyang ada pada Yahudi, yaitu jika orang Yahudi me-ngatakan yang layak memimpin kekuasaan hanyalah keluarga Daud, begitu juga menurut Rafidhah, tak layak memegang imamah(kepempinan) kecuali anak keturunan Ali.” 

Orang Yahudi mengatakan: “Tak ada jihad di ja-lan Allah sampai Dajjal keluar dan pedang turun di tangan”. Sementara orang Rafidhah mengatakan: “Ti-dak ada

 jihad di jalan Allah sampai Imam Mahdi (Imam ke dua belas mereka) keluar danada yang mengo-mandokan dari langit.” 

Orang-orang Yahudi mengakhirkan shalat sampai 

munculnya bintang-bintang, seperti orang-orang Rafi-dhah mengakhirkan shalat

Maghrib sampai munculnya bintang-bintang. Sedangkan hadits Rasulullah r me-ngingkari hal itu: 

“Umatku masih dalam keadaan fitrah, selama ti-dak mengakhirkan shalatMaghrib sampai mun-culnya bintang.”

[1]  

Page 13: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 13/59

Orang-orang Yahudi memutarbalikkan Taurat dan merubahnya, sebagaimanaorang Rafidhah memutar-balikkan al-Qur'an dan merubahnya. Orang-orang Yahudi tidak berpendapat bolehnya mengusap al-Khuf (sepatu bot) — 

saat wudhu — seba-gaimana orang-orang Rafidhah. 

Orang-orang Yahudi membenci malaikat Jibril. Mereka mengatakan ia musuhkami dari golongan ma-laikat, sebagaimana Rafidhah mengatakan malaikat Jibrilsalah alamat ketika menyampaikan wahyu kepada Muhammad .[2]

 

Rafidhah sama dengan orang Nashrani dalam ma-salah maskawin, yaitu wanita-wanita Nashrani tidak berhak mendapatkan maskawin karena mereka hanya untuk dipakai bersenang-senang (mut'ah), seperti Ra-fidhah melakukan nikah Mut'ah danmenghalalkannya. 

Tetapi orang-orang Yahudi dan Nashrani memili-ki dua keistimewaan yang tidak dimiliki oleh orang-orang Rafidhah: 

1. Bila orang-orang Yahudi ditanya tentang siapa sebaik-baik pemeluk agamakalian? Mereka akan men-jawab para sahabat Nabi Musa u. 2. Bila orang-orang Nashrani ditanya siapa sebaik-baik pemeluk agama kalian?Mereka akan menjawab para sahabat setia Nabi Isa u. 

Tetapi jika orang Rafidhah ditanya tentang siapa yang paling buruk dari pemeluk agama kalian? Mereka menjawab para sahabat Muhammad r.[3]

 

Syaikh Abdullah al-Jumaili dalam kitabnya Badzlul Majhud fi Musyabahatir 

 Rafidhati lil Yahud beberapa kemiripan antara Rafidhah dengan orang Yahudi: 

• Orang Rafidhah dan Yahudi selalu mengkafirkan serta menghalalkan darah danharta orang-orang yang selain mereka. Beliau (Syaikh Abdullah al-Jumaili) ber-kata, bahwa orang Yahudi membagi manusia menjadi dua: Yahudidan Umamiyyun. Umamiyyun artinya orang-orang yang bukan Yahudi. Orang yang

 beriman hanyalah orang Yahudi saja, sedang orang Umamiy-yun adalah orang-orang kafir, penyembah berhala, ti-dak mengetahui Allah . Dalam kitab Talmuddikata-kan: “Setiap golongan yang bukan Yahudi adalah pe-nyembah berhala. Inisesuai dengan ajaran Hakho-mat .” Bahkan Isa al-Masih pun tak luput merekakafirkan sebagaimana dalam kitab Talmud, mereka mensifati Nabi Isa dengan

 perkataan: “Kafir, tidak me-ngerti Allah.” Ini seperti k eyakinan orang Rafidhah ha-nya mereka kaum Mukminin, sedang kaum Muslimin yang lain adalah murtad tak mendapatkan bagian Islam sedikitpun. Kaum Rafidhah ini mengkafirkan kaumMuslimin karena dianggap belum menjalankan ajaran al-Wilayah yang merekayakini, karena ajaran ini ter-masuk dalam salah satu rukun Islam mereka. Maka se-tiap yang belum menjalankan ajaran al-Wilayah ini, mereka nyatakan sebagai kafir dan seperti orang yang belum mengucapkan dua kalimat Syaha-dat, atau me-

Page 14: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 14/59

ninggalkan shalat. Bahkan ajaran al-Wilayah ini menu-rut mereka lebih pentingdari semua rukun Islam seba-gaimana diriwayatkan oleh al-Barqi dari AbuAbdillah alaihissalam, dia mengatakan: “Tidaklah seorang pun berada di atas

agama Nabi Ibrahim kecuali kita dan pengikut kita, sedang semua manusia yanglain adalah lepas darinya.” Dan dalam kitab Tafsir al-Qummi, diriwayatkan dariAbu Abdillah alaihissalam bahwa dia berkata: “Tidaklah berada di atas agama

Islam orang yang bukan golongan kita dan bukan golongan mereka (Syi'ah yanglain) sampai Hari Kiamat.”

[4] 

[1] HR. Imam Ahmad (4/147, 5/417, 422) Abu Dawud (4/8) dan Ibnu Majah dalam az- 

Zawaid dengan sanad hasan. 

[2] Bagian sekte Rafidhah bernama al-Gharibiyyah mengatakan, Jibril telah berkhianatdisebabkan telah menyampaikan wahyu kepada Muhammad r , sebab yang berhak 

membawa risalah Islam ini adalah Ali bin Abi Thalib, dengan sebab ini merekamengatakan al-Amin (Jibril telah berkhianat dan menghalangi —wahyu —dari Ali). Renungkanlah wahai saudaraku Muslim, ba-gaimana mereka menyangka Jibril telahberkhianat sedangkan Allah I telah mensifatinya dengan al-amin (terpercaya) dengan

firman-Nya: 

tAt“tR ÏmÎ/ßyr ”• 9$#ßûüÏBF{$#

"Telah turun kepadanya Jibril yang dipercaya." (Asy-Syu'ara:193) Dan firman-Nya yang lain: 

8í$sÜ•B§NrO&ûüÏBr&

"Ditaati dan dipercaya." (At-Takwir : 21) Lalu apa komentar Anda tentang aqidah ini yang diyakini oleh orang-orang Rafidhah? 

[3] Ibnu Taimiyah, Minhajus Sunnah , 1/24 

[4]   Abdullah al-Jumaili, Badzlul Majhud fi Musyabahatir Rafidhati lil Yahud,2/559, 568. Untuk keterangan lebih lanjut berkaitan dengan golongan Rafidhah ini yang mengkafirkan

golongan-go-longan kaum Muslimin, silakan lihat buku saya asy-Syi'ah al- Itsna 'Asyriyyah wa Takfiruhum li 'Umumil Muslimin (Kelom-pok Syi'ah al-Itsna 'Asyriyah dan Bagaimana

Mereka Mengka-firkan Semua Kaum Muslimin). 

 Aqidah Rafidhah tentang Imam-imam Mereka 

Orang-orang Rafidhah mengaku bahwa para imam mereka adalahma'shum (terjagadari kesalahan dan dosa) serta mengetahui yang ghaib. 

Dikutip oleh al-Kulaini dalam bukunya Ushulul Kaafi, Imam Ja'far ash-Shadiq berkata, “Kami adalah gudang ilmunya Allah dan kami penerjemah perintah Allah

serta kami kaum yang ma'shum, diwajibkan taat kepada kami, dan dilarang

Page 15: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 15/59

menyelisihi kami, dan kami menjadi saksi atas perbuatan manusia di bawah langitdan di atas bumi.”

[1] 

Al-Kulaini pun berpendapat dalam buku yang sa-ma, bab: Para Imam Dapat

Mengetahui Apa Saja Jika Menghendakinya, dari Ja'far ia berkata: “Imam bisa

mengetahui apa saja jika memang menghendaki-nya dan mereka mengetahui kapanmereka mati dan tidak mati melainkan karena keinginan sendiri.”[2]

 

Al-Khameini — orang binasa — dalam bukunya Tahrirul Wasilahmengatakan:“Sesungguhnya imam kita mempunyai kedudukan terpuji dan derajat yang tinggi,memiliki kekuasaan penciptaan, yang semua makhluk tunduk kepada kekuasaandan kekuatannya.” Dia juga mengatakan: “Sesungguhnya kita (imam yang dua

 belas) memiliki keadaaan-keadaan tertentu bersa-ma Allah yang tidak dimiliki olehseorang malaikat yang dekat dengan Allah atau nabi yang diutus.”

[3] 

Bahkan orang-orang Rafidhah keterlaluan dalam mengagungkan imam-imam

mereka, sampai melebih-kan mereka di atas semua nabi kecuali Nabi Muham-mad. Sebagaimana dikatakan oleh al-Majlisi dalam bukunya Mir'aatul 'Uquul : “Dan

sesungguhnya mere-ka lebih utama dan lebih mulia daripada semua nabi kecuali Nabi kita Muhammad.”

[4] 

Pengkultusan mereka tidak hanya sampai di sini saja, mereka mengatakan juga bahwa para imam me-reka memiliki kekuasaan penciptaan, sebagaimana di-katakan oleh al-Khuu'iy dalam bukunya Mishbahul Faqahah: “Sepertinya sudah

tidak ada keraguan lagi akan kekuasaan mereka terhadap semua makhluk, ber-dasarkan yang dipahami dari riwayat-riwayat yang ada, karena mereka itu adalah

 perantara dalam penciptaan dan semua yang ada tercipta karena adanya mereka.Karena merekalah semua ada, seandainya bukan ka-rena mereka, manusia tidak akan diciptakan. Maka ma-nusia tercipta untuk mereka dan dengan mereka ter-ciptanya manusia. Merekalah perantara dalam penam-bahan makhluk, bahkanmereka itu mempunyai ke-kuasaan penciptaan di bawah Sang Pencipta. Makakekuasaan ini setara dengan kekuasaan Allah terha-dap makhluk.”

[5] 

Kita berlindung kepada Allah dari sikap melampaui batas dan kesesatan ini.Bagaimana mungkin para imam mereka adalah perantara dalam penciptaan? Ba-gaimana para imam tersebut adalah sebab penciptaan makhluk? Dan bagaimana

mereka adalah sebab pen-ciptaan semua manusia? Bagaimana mungkin manusiatercipta untuk para imam itu, sedangkan Allah ber-firman: 

Page 16: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 16/59

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia me-lainkan agar merekamenyembah-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56) 

Kita berlindung kepada Allah dari keyakinan-ke-yakinan sesat ini yang jauh darial-Qur’an dan Sunnah yang suci. 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Rafidhah menyangka bahwa urusanagama diserahkan kepada para ulama dan ahli ibadah di antara mereka. Halaladalah yang menurut mereka halal dan haram adalah yang menurut mereka haramserta konsep keagamaan adalah yang mereka syariatkan.”

[6] 

Jika Anda wahai pembaca yang budiman ingin mengetahui kekafiran,kemusyrikan, dan pengultusan yang berlebih-lebihan yang diyakini oleh orang-orang Rafidhah, bacalah bait-bait berikut ini yang dilantun-kan oleh tokohkontemporer mereka yang bernama Ibrahim al-Amili tentang penyanjunganterhadap Ali bin Abi Thalib : 

Wahai Abu Hasan engkau adalah mata Tuhan 

 Dan tanda kekuasaan-Nya yang tinggi 

 Engkau adalah yang mengerti semua yang ghaib 

Tidaklah ada sesuatu yang tersembunyi darimu 

 Engkaulah yang menggerakkan perjalanan semua yang ada 

 Dan milikmulah samudera-samudera yang luas 

 Milikmu segala urusan, bila engkau menghendaki engkau hidupkan besok  

 Dan bila engkau menghendaki engkau cabut nyawa 

Penyair lain yang bernama Ali bin Sulaiman al-Mazidi ketika memuji Ali bin AbiThalib t, berkata dalam bait-bait syairnya: 

 Abu Hasan engkau suami sang perawan 

 Engkau berada di sisi Allah dan diri Rasul  

 Purnama kesempurnaan dan matahari kecerdasan 

 Hamba Rabb dan engkau adalah raja 

 Nabi memanggilmu pada hari Kudair  

 Memberi ketetapan untukmu pada hari Ghadir  

 Bahwa engkau pemimpin kaum Mukminin 

 Dan mengalungkan kepemimpinannya di lehermu 

 Kepadamu kembali segala urusan 

 Engkau mengetahui segala yang terdapat di dalam dada 

Page 17: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 17/59

 Engkaulah yang membangkitkan penghuni kubur  

 Kiamat ada dalam ketetapanmu 

 Engkau maha mendengar lagi maha mengetahui 

 Maha kuasa atas segala sesuatu 

 Jika bukan karenamu bintang tak akan berjalan 

 Dan tidak akan ada planet yang beredar. 

 Engkau mengetahui segala makhluk  

 Dan engkau yang berbicara dengan Ash-habul Kahfi 

 Jika bukan karenamu maka Musa tidak akan berbicara dengan Allah 

 Maha suci zat yang menjadikanmu 

 Engkau akan mengetahui rahasia namamu di alam raya 

Cintamu bagaikan matahari di pelupuk mata 

 Murkamu pada orang-orang yang membencimu 

 Bak bara, dan tidak ada keberuntungan bagi mereka yang membencimu 

 Maka siapa yang telah berlalu dan yang akan datang  

Siapakah para Nabi, siapakah pula para Rasul  

 Apa pula pena lauh mahfuzh, apa pula alam raya 

Semuanya menghamba dan menjadi budakmu 

 Abu Hasan, wahai pengatur alam 

Gua pelindung orang-orang terusir, tempat berteduh para musafir  

 Pemberi minum bagi pecintamu pada Hari Kiamat  

 Mengacuhkan orang yang mengingkarimu pada Hari Kbangkitan 

 Abu Hasan, wahai Ali yang agung  

 Kecintaanku padamu menjadi penerang dalam kuburku 

 Namamu bagiku, menjadi penghibur di kala susah 

Cintaku padamu jalan menuju surgamu 

 Engkau penambah bekal bagi diriku 

Tatkala datang keputusan Ilah yang mulia. 

 Ketika penyeru mengumumkan, bersegeralah, bersegeralah 

Tidak mungkin engkau meninggalkan orang yang berlindung kepadamu 

Page 18: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 18/59

Apakah mungkin seorang Muslim yang komitmen kepada agamanya membuatsyair seperti ini? Demi Allah, sesungguhnya orang-orang jahiliyah dulu pun ti-dak 

 pernah terperosok ke dalam kesyirikan, kekafiran, dan berlebih-lebihansebagaimana keterperosokan yang dialami oleh penganut Rafidhah sesat ini. 

 

[1]  Ushuulul Kaafi , 1/165 

[2]  Ushulul Kaafi , dalam Kitabul Hujjah , 1/258 

[3]   Al Khameini, Tahriirul Wasilah, 52, 94 

[4]   Al-Majlisi, Mir'aatul 'Uquul fi Syarhi Akhbarir Rasul, 2/ 290 

[5]   Abul Qasim al-Khuu'iy, Mishbahul Faqahah, 5/ 33 

[6]  Minhajus Sunnah, hal. 1/482 

 Aqidah Raj’ah bagi Rafidhah 

Orang-orang Rafidhah membuat bid'ah yang sa-ngat besar, yaituaqidah Raj'ah.

[1]  Al-Mufid berkata, “Syi'ah Imamiyah sepakat keharusan hidupnya

kem- bali sejumlah orang yang sudah mati.”[2]

 

 Raj'ah yang akan dialami oleh imam terakhir Syi'ah yang disebut dengan“Al -

Qaim” di akhir zaman, akan keluar dari sirdab (gua tempat persembunyiannya)dan akan menyembelih semua lawan politiknya dan akan mengembalikan kepadaorang-orang Syi'ah hak-hak mereka yang telah dirampas oleh kelompok-kelompok lain sepanjang abad.[3]

 

Sayyid al-Murtadha mengatakan dalam bukunya 

al-Masail an-Nashiriah, bahwa Abu Bakar dan Umar akan disalib di sebuah pohon, pada masa bangkitnya al-Mahdi imam mereka yang ke dua belas yang diju-luki Qa'imu Alu Muhammad, di mana pohon itu hidup dalam keadaan segar danakan langsung kering sete-lah digunakan untuk menyalib.[4]

 

Page 19: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 19/59

Dikatakan oleh al-Majlisi dalam bukunya Haqqul Yaqin mengutip perkataanMuhammad al-Baqir: “Jika al-Mahdi muncul ia akan menghidupkan Aisyah xuntuk dihukum.”

[5] 

Kemudian aqidah Raj'ah ini mengalami perkem-bangan yang sangat cepat

sehingga mereka mengata-kan bahwa semua orang Syi'ah bersama para imam-nya,musuh-musuhnya dan para pemimpinnya akan dihidupkan kembali. 

Aqidah khurafat ini jelas membuka tabir kedeng-kian yang amat dalam pada jiwaorang-orang Syi'ah, yang memunculkan seperti ungkapan-ungkapan ko-song diatas. 

Aqidah ini dijadikan sebagai sarana oleh golong-an Saba'iyah untuk mengingkariHari Kiamat. 

Yang dimaksud dengan aqidah Raj'ah ini adalah pembalasan terhadap musuh-musuh Syi'ah. Tapi sia-pakah musuh-musuh Syi'ah? Riwayat berikut ini menje-

laskan kepada Anda wahai saudaraku Muslim, kedeng-kian orang-orang Rafidhahkepada Ahlus Sunnah dan loyalitas mereka kepada orang Yahudi dan Nashrani,yaitu riwayat yang disebutkan oleh al-Majlisi dalam ki-tabnya Biharul Anwar dariAbu Bashir, bahwa Abu Abdillah alaihissalam  berkata kepadanya: “Wahai Abu

Muhammad, sepertinya aku melihat al-Qa'im turun di masjid as-Sahlah denganmembawa keluarga dan anak-anaknya…”, sampai pada perkataannya (Abu

Bashir): “Aku bertanya: “Bagaimana perlakuan dia ter -hadap orang-orangkafir dzimmi?” Dia menjawab: “Dia akan mengajak damai dengan mereka

sebagaimana Rasulullah telah mengajak damai mereka. Dan me-reka akan

membayar  jizyah (upeti) dengan tangan me-reka dalam keadaan hina.” Aku bertanya lagi: “Bagai-mana jika ada yang memusuhi kalian?.” Dia menja-wab:“Tidak wahai Abu Muhammad, tidaklah orang yang menyelisihi kita akan

mendapatkan bagian sedi-kitpun, sesungguhnya Allah telah menghalalkan bagi kitadarah mereka ketika al-Qa'im datang. Memang sekarang darah mereka haram, dan

 jangan kamu ter-pengaruh dengan seorang pun, nanti bila al-Qa'im te-lah datang,Dia akan membalaskan dendam untuk Allah, Rasul-Nya dan untuk kitasemuanya.”

[6] 

Lihatlah wahai saudaraku se-Islam, bagaimana Imam Mahdi-nya orang Syi'ahmengajak damai orang Yahudi dan Nashrani, sebaliknya malah memerangi orang-orang yang menyelisihi mereka, yaitu Ahlus Sunnah. 

Mungkin seseorang akan berkata: Ancaman ini di-arahkan kepada orang-orangyang memusuhi Ahlul Bait, sedang Ahlus Sunnah tidak memusuhi Ahlul Bait,maka Ahlus Sunnah tidak terkena ancaman halal da-rah dari Imam Mahdi-nyaorang-orang Syi'ah. 

Page 20: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 20/59

Kita jawab, bahwa banyak riwayat mereka yang mengatakan bahwa yangdimaksud dengan musuh Ahlul Bait adalah Ahlus Sunnah. Untuk mengetahui lebihlanjut masalah ini, silakan lihat buku al-Mahasi-nun Nafsaaniyyah tulisan HusainAli 'Asfur ad- Dirazi al-Bahrani, dan kitabas-Syihaabuts Tsaqib fi Bayaani Ma'nan

 Naashib karangan Yusuf al-Bahrani. 

 

[1]  Raj'ah artinya kembali hidup setelah mati sebelum Hari Kiamat.(penj). 

[2] Al-Mufid, Awa'ilul Maqalat , 51 

[3] Muhibbuddin al-Khatib, al-Khutut al-'Aridhah , 80 

[4] Al-Mufid, Awa'ilul Maqalat , 95 

[5] Muhammad al-Baqir al-Majlisi, Haqqul Yaqin , 347 

[6]   Al-Najisi, Biharul Anwar, 52/376 

qidah Rafidhah tentang Taqiyyah 

Taqiyyah didefinisikan oleh salah seorang tokoh kontemporer Syi'ah dengan:“Suatu ucapan atau per -buatan yang Anda lakukan tidak sesuai dengan keya-kinan,untuk menghindari bahaya yang mengancam jiwa, harta atau untuk menjagakehormatan Anda.”

[1] 

Bahkan orang-orang Syi'ah beranggapan bahwa Rasulullah pernahmelakukannya, yaitu ketika to-koh kaum munafiqin yang bernama Abdullah bin

Ubay bin Salul meninggal dunia, di mana beliau da-tang untuk menshalatinya,maka Umar berkata ke- pada beliau, “Bukankah Allah telah melarangmu un-tuk melakukan hal itu,” maka Rasulullah menjawab, “Celakalah engkau, tahukah

engkau apa yang aku ba-ca? Sesungguhnya aku mengucapkan, “Ya Allah, isi-lah

mulutnya dengan api dan penuhilah kuburannya dengan api dan masukkan dia ke

dalam api.”[2]

 

Page 21: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 21/59

Lihatlah wahai saudaraku Muslim, bagaimana me-reka menisbatkan kedustaankepada Rasulullah ? Apakah masuk akal, jika sahabat Rasulullah meman-dangnyadengan penuh kasihan sementara Rasulullah melaknatnya. 

Al-Kulaini menukil dalam bukunya Ushulul Kaafi bahwa Abu Abdillah berkata:

“Hai Abu Umar, sesung-guhnya sembilan puluh persen dari agama iniadalah taqiyyah, tidak ada agama bagi orang yang tidak ber-taqiyyah.Dan taqiyyah boleh dilakukan dalam segala hal, kecuali dalamurusan nabidz (perasan anggur se-belum menjadi khamr) dan (tidak bolehnya)mengu-sap dua khuf  (sepatu bot).” 

Dinukil juga oleh al-Kulaini dari Abu Abdillah: “Ja-galah agama kalian, tutupidengan taqiyyah, tidak di-anggap beriman seseorang yang tidak ber-taqiyyah.”

[3] 

Bahkan mereka sampai membolehkan bersumpah dengan selain Allah denganalasan untuk taqiyyah ini, wal 'iyaadzu billah. Al-Hurr al-'Amili dalam

 bukunya Wasa'ilus Syi'ah meriwayatkan dari Ibnu Bukair, dari Zurarah dari AbuJa'far: “Aku (Zurarah) bertanya ke- padanya (Abu Ja'far): “Sesungguhnya bila kita

mele-wati mereka, maka mereka akan memaksa kita untuk bersumpah berkaitandengan harta kita padahal kita sudah menunaikan zakatnya.” Maka dia menjawab:

“Wahai Zurarah, jika kamu takut maka bersumpahlah sesuai dengan yang mereka

inginkan.” Aku bertanya lagi: “Aku menjadi penebus untukmu, boleh bersum-pahdemi talak dan demi memerdekakan budak?.” Dia menjawab: “Ya, demi apapun

yang mereka inginkan.” 

Dan diriwayatkan dari Sama'ah, dari Abu Abdillah alaihissalam  berkata: “Bila

seseorang bersumpah kare-na taqiyyah, maka ini tidak mengapa bila dia dipaksadan harus melakukannya.”[4]

 

Rafidhah mengatakan bahwa taqiyyah adalah me-rupakan kewajiban. AjaranSyi'ah tidak akan tegak tan-pa taqiyyah. Mereka menyampaikan dasar-dasar taqiy-

 yah dengan terang-terangan dan sembunyi-sembunyi. Mereka bermuamalahdengan taqiyyah ini khususnya ketika mereka dalam kondisi yang membahayakan.Karena itu, waspadailah wahai umat Islam dari ba-haya Rafidhah ini. 

 

[1] Muhammad Jawad Mughniyah, asy-Syi'ah fi Mizan , 47 

Page 22: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 22/59

[2]  Furu'ul Kaafi Kitabul Janaaiz , hal.188 

[3]  Ushulul Kaafi, hal. 482 – 483 

[4]   Al-Hurr al-'Amiliy, Wasaailus Syi'ah , 16/136, 137 

 Aqidah Rafidhah tentang ath-Thinah 

 At-Thinah yang dimaksudkan oleh Rafidhah di sini adalah tanah kuburan Husain . 

Dinukil oleh Muhammad an-Nu'man al-Haritsi yang dijuluki dengan asy-Syaikhal-Mufid salah seorang pembawa paham kesesatan Rafidhah dalam bukunya al-

 Mazar, dari Abu Abdillah ia berkata, “Tanah kubur-an Husain adalah obat untuk segala penyakit, obat yang paling agung.” 

Abdullah berkata, “Tahnik -lah[1] anak-anakmu de-ngan debu kuburan Husain.” 

Masih dari an-Nu'man, seorang dari Khurasan di-utus untuk menyampaikan

kepada Abul Hasan ar-Ridha bingkisan berupa sekumpulan baju, dan diselip-kan disela-sela baju tersebut sedikit tanah kuburan Husain. Maka Abul Hasan berkatakepada utusan ter-sebut: “Apa ini?” Ia menjawab: “Ini tanah kuburan Hu-sain,tidak dihadiahkan kepada seseorang baju atau yang lainnya kecuali disertakan

 bersamanya tanah ku-buran Husain, dan dikatakan untuk keselamatan de-ngan izinAllah.” 

Diriwayatkan, ada seseorang bertanya kepada ash-Shadiq tentang faidah memakantanah kuburan Husain, maka ash-Shadiq menjelaskan kepadanya, “Ji-ka makantanah kuburan ini bacalah: “Ya Allah, saya memohon kepada-Mu, dengan

 perantaraan malaikat yang telah menggenggamnya dan memohon kepada-Mudengan perantaraan nabi yang telah menyimpan-nya, dan dengan perantaraan Washi yang telah berse-mayam di dalamnya, agar Engkau berikanshalawat kepada Muhammad, dan keluarganya, dan agar Eng-kau jadikan tanah iniobat untuk segala macam pe-nyakit, dan keselamatan dari segala ketakutan, dan

 penjagaan dari segala keburukan.” 

Abu Abdillah pernah ditanya tentang khasiat peng-gunaan dua tanah, yaitu tanahkuburan Hamzah dan Husain, dan keistimewaan dari masing-masing dua ta-nahtersebut, beliau menjawab, “Biji tasbih yang ter -buat dari tanah kuburan Husaindapat bertasbih (mem-baca bacaan subhanallah) di tangan, meskipun orang itutidak bertasbih.”[2] 

Orang-orang Rafidhah juga mengaku bahwa orang Syi'ah diciptakan dari tanahkhusus dan orang Sunni diciptakan dari tanah yang lain. Kemudian ke-dua tanahtersebut dicampur dengan cara tertentu, se-hingga ketika dalam diri orang Syi'ahada kemaksiatan dan tindakan kejahatan, maka ini disebabkan penga-ruh dengantanah asal diciptakannya orang Sunni. Dan bila dalam diri orang Sunni terdapat hal

Page 23: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 23/59

 baik dan sikap amanah, maka itu karena pengaruh tanah ba-han ciptaan orangSyi'ah. 

Karena itu, bila tiba Hari Kiamat, maka segala ke-jelekan dan dosa orang-orangSyi'ah akan dipikulkan kepada orang-orang Ahlus Sunnah. Dan sebaliknya, segala

kebaikan Ahlus Sunnah akan diberikan kepada orang-orang Syi'ah.”[3]

 

 

[1]  Tahnik adalah makanan yang diberikan pertama kali kepada ba-yi yang baru lahir. (penj). 

[2] Kitab al-Mazaar karya ulama mereka yang bernama al-Mufid, 125. 

[3]  'Ilalus Syarai', 490 – 491 dan Biharul Anwar, 5/247 – 248 

 Aqidah Rafidhah tentang Ahlus Sunnah 

 Aqidah Rafidhah mempunyai prinsip halalnya har-ta dan jiwa Ahlus Sunnah. 

 Ash-Shaduq meriwayatkan suatu riwayat yang di-sandarkan kepada Daud binFarqad dalam bukunya al-'Ilal, bahwa ia (Daud) berkata: “Saya bertanya ke-pada Abu Abdillah, apa pendapat Anda tentangan- Nashib ?[1] Ia menjawab halal darahnya, tapi saya meng-khawatirkan keselamatan  Anda, maka  jika kamu mam-pu menggulingkantembok sehingga merobohi orang Ahlus Sunnah, atau menenggelamkannya dilautan, sehingga tak  ada yangmenyaksikan atas perbuatanmumaka lakukanlah.”  Kemudian sayabertanya lagi,  “Ba-gaimana pendapat engkau tentang hartanya?”  Iamen-jawab, “Ambillah, jikakamu bisa.” [2] 

Orang Rafidhah juga meyakini bahwa anak-anak mereka terlahir dalamkeadaan suci, berbeda dengan yang selain mereka. Hasyim al-Bahrani mengatakan dalam tafsirnya al-Burhan dari Maitsam bin Yahya, dariJa'far bin Muhammad mengatakan: “Tidaklah se-orang anak terlahir, kecualisalah satu iblis berada di sampingnya. Jika diketahui bahwa anak tersebutada-lah dari golongan Syi'ah, maka kita akan terlindungi dari setan itu.

Page 24: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 24/59

Namun bila bukan dari golongan Syi'ah kita, setan tadi akan menusukkan jaritelunjuknya di duburnya, maka menjadi berlubang dan demikianlah zakarakan keluar ke depan. Bila anak ini perempuan dia tusukkan jari telunjuknyake kemaluannya, maka akan menjadi pezina. Saat itulahbayi menangis dengan

keras ketika keluar dari perut ibunya.” 

[3] 

Bahkan orang-orang Syi'ah Rafidhah menganggap bahwa semua manusiaadalah anak hasil zina kecuali orang Syi'ah!! Al-Kulaini dalam bukunya ar- Raudhatu Minal Kaafi meriwayatkan dari Abu Hamzah, dia ber-kata kepada  Abu Ja'far:  “Sesungguhnya sebagian re-kan-rekan kita berdustadan melontarkan tuduhan bo-hong kepada orang-orang yang menyelisihimereka.” Maka dia menjawab: “Itu untuk membela diri dengan cara yangbaik.” Kemudian dia berkata: “Demi Allah wahai Abu Hamzah, sesungguhnyasemua manusia adalah anak pelacur kecuali Syi'ah kita.” [4] 

Tidak cukup di situ saja, bahkan mereka berpen-dapat bahwa kekufuranorang-orang Ahlus Sunnah lebih besar daripada kekufuranorang-orang  Yahudi dan Nashrani, dikarenakan mereka memang kafir asli,sedang  Ahlus Sunnah dianggap murtad (keluar dari Islam) dan kafir setelahIslam (murtad) lebih berat da-ripada kafir asli berdasarkan kesepakatanulama. 

Karena itu, orang-orang Rafidhah membantu orang-orang kafir dalampeperangan melawan orang-orang Islam sebagaimana disaksikan olehsejarah.[5] 

Dikatakan dalam kitab Wasaa'ilusy Syi'ah , bahwa al-Fudhail bin Yasarbertanya kepada Abu Ja'far ten-tang wanita Rafidhah, apakahboleh dikawinkan de-ngan laki-laki Ahlus Sunnah?Ia menjawab: “Tidak, karena laki-laki Ahlus Sunnah (yang sesuai penamaanmereka an-Nashib ) adalah kafir.” [6] 

Sebenarnya istilah an-Nashib dalam pandangan Ahlus Sunnah adalah orang-orang yang membenci Ali bin Abi Thalib t, tetapi pengikut Rafidhah menjuluki

pengikut Ahlussunnah dengan an-Nashib dikarenakanmereka mendahulukan kepemimpinan  Abu Bakar,Umar dan Utsman atas Ali bin

 Abi Thalib y. 

Dan sebenarnya  jelas sekali, bahwa keutamaan  Abu Bakar, Umar dan Utsmanatas Ali bin Abi Thalib ini sudah ada pada masa Rasulullahr , sebagai bukti-nya

hadits riwayat Ibnu Umar c: r 

Page 25: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 25/59

 “Kami pernah memilih manusia terbaik (selain Rasulullah) pada masaRasulullah r , maka kami memilih Abu Bakar, kemudian Umar, kemudian

Ustman.”  (HR. Al-Bukhari) 

Ditambahkan oleh ath-Thabrani dalam al-Kabir : r 

 “Kemudian Nabi r mengetahui hal itu, dan ti-dak mengingkarinya” 

Dikatakan oleh Ibnu Asakir, “Kami mengutama-kan Abu Bakar, Umar, Utsmandan Ali y.”  Diriwayatkan oleh Ahmad dan yang lainnya, dari Ali t, beliau r berkata “Sebaik- 

baik umat ini setelah Nabinya adalah Abu Bakar, kemudian Umar, jika kau mengharapkan  pasti  aku  katakan  yangketiganya .”   Adz-Dzahabi v mengatakan

hadits ini mutawatir .[7] 

 

[1] Orang-orang Syi'ah menamakan Ahlus Sunnah dengan sebutan an-Nashib . 

[2]   Al-Mahasin an-Nafsaniyyah , hal. 166 

[3]  Hasyim al-Bahrani, Tafsir al-Burhan , 2/ 300 

[4]   Al-Kulaini, Ar-Roudhotu Minal Kaafi, 8/ 285. 

[5] Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Orang-orang Rafidhah

telah membantu Tatar(pasukan Tatar) ketika memerangi negara-negara Islam (Majmu'  al- 

Fatawa , 35/151). Lihat  jugakitab Kaifa Dakhalat Tatar fi Biladil Muslimin (Bagaimana

Tatar Memasuki Wilayah Umat Islam) ,oleh Sulaiman bin Hamad al-Audah. 

Lihatlah juga wahai saudaraku bagaimana kelompok Syi'ah Iraq bersatu dengan para penjajah,

bahkan para pemimpin rujukan mereka sangat mendukung pembantaian terhadap Ahlus Sunnah di kota Falujahdan kota-kota basis Ahlus Sunnah lain. 

[6] Al-Hurr al-Amili, Wasailusy Syi'ah , 7/431, at-Tahdzib , 7/303 

[7] Syaikh Abdullah bin al-Jibrin, at-Ta'liqat 'Ala Matni Lum'atil I'tiqaad , 91 

 Aqidah Rafidhah tentang Nikah Mut’ah dan Keutamaannya 

Page 26: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 26/59

Mut'ah [1] memiliki keistimewaan yang besar dalam aqidah Rafidhah —kita berlindung kepadaAllah dari kesesatan ini —Dikatakan dalam buku Minhajus  Sha-diqin yang ditulis oleh

Fathullah al-Kasyani, dari ash-Shadiq: “Mut'ah adalah bagian dari agamaku, agamanenek  moyangku.Barangsiapa yang mengamalkannya berarti ia mengamalkan agama kami.

Barangsiapa yang mengingkarinya berarti ia mengingkari agama kami, bahkan ia bisa dianggapberagama s

elain agama kami.  Anak  yang dilahirkan dari hasil perkawinan mut'ah lebih utamadaripada anak  yang dilahi

rkan melalui istri yang tetap. Orang yang mengingkari nikah mut'ah adalah kafir dan murtad.” [2] 

Dinukil oleh al-Qummi dalam bukunya Man laa Yahdhuruhul Faqih, dari Abdillah bin Sinan, dari Abi

 Abdillah, ia berkata, “Sesungguhnya Allah I meng-haramkan atas orang-

orang Syi'ahsegala minuman yang memabukkan, dan menggantikan bagi mereka dengan mut'ah.” [3] 

Disebutkan dalam Tafsiir Minhajus Shadiqin ka-rangan Mulla Fathullah al-Kasyani bahwa

Nabir bersabda:  “Barangsiapa melakukan nikah mut'ah seka-li, maka dia telah merdeka dari neraka

sepertiga jiwa-nya. Barangsiapa melakukannya dua kali, maka duapertiga  jiwanyatelah terbebas dari neraka. Barangsiapamelakukannya tiga kali, maka telah sempurnaterbebas dari neraka.”  

Dalam kitab ini  juga disebutkan bahwa Nabi r  bersabda: “Barangsiapa melakukan nikah mut'ah se-

kali, maka dia telah selamat dari murka  Allah  Yang Ma-haperkasa. Barangsiapamelakukannya dua kali, maka akan dikumpulkan bersama orang-orang shalih. Ba-

rangsiapa melakukannya tiga kali, maka akan berde-sak denganku di surga-surga.”  

Juga dikatakan bahwa Nabi r  bersabda:  “Barang-

siapa melakukan nikah mut'ah sekali, maka diatelah mendapatkan derajat seperti Husain. Barangsiapa me-lakukannya dua kali, makaderajatnya seperti Hasan. Barangsiapa melakukannya tiga kali, makaderajatnya seperti  Ali binAbi Thalib. Barangsiapa bermut'ah empat kali, maka derajatnya seperti derajatk u.” [4] 

Rafidhah tidak membatasi dengan jumlah tertentu dalam mut'ah. Disebutkan dalam bukuFuru'ul Kaafi,at-Tahdzib dan al-Istibshar, dari Zurarah, ia bertanya kepada Abu Abdillah: “Berapa jumlah wanita yang

boleh dimut'ah, apakah hanya empat wanita?”  Ia men- jawab:“Nikahilah (dengan mut'ah) seribu wanita, kare-na mereka adalah wanita-wanita sewaan.”  

Dari Muhammad bin Muslim dari  Abu Ja'far, ia berpendapat tentang mut'ah, bahwa ia tidakhanya terbataspada empat wanita, karena mereka tak perlu dicerai, tidak diwarisi, karena mereka adalah wanitasewaan.[5] 

Bagaimana kita bisa menerima dan membenarkan nikah seperti ini, sementara Allah Iberfirman:

 “Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka ataubudak  yangmereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencariyang di balik  itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.”  (Al-Mukminun: 5-7) 

Dari ayat di atas jelas, bahwa yang diperbolehkan untuk disetubuhi adalah istri yang sah, dan hamba sa-haya yang dimilikinya, selain dari itu diharamkan. Wa-nita yang dimut'ah adalah wanita sewaan, bukanistri, tidak  mendapat warisan dan tidak  perlu dicerai, berarti wanita iniadalah pelacur —semoga  Allah melindungi kita dari hal ini. Syaikh Abdullah bin Jibrin berkata, “Orang-orang Rafidhah menghalalkan nikah mut'ah berdalil denganayat:

Page 27: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 27/59

 

 “Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak -budak yang kamumiliki (Allah telah menetapkan hukum itu) seba-gai ketetapan-Nya atas kamu.Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri denganhartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) diantara mereka, maka berikanlah ke-pada mereka maharnya (dengan sempurna), se-bagai suatu

kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah sa-lingmerelakannya, sesudah menentukan mahar itu.”  (An-Nisa: 24) 

Untuk  menjawab dalil mereka, maka bisa dikata-kan, ayat-ayat di bawah ini sampai denganayat yang

dijadikan sandaran oleh orang Syi’ah, adalah berbicara masalah nikah yang sebenarnya dimulai denganayat: 

 “Tidak  halal bagi kamu, mempusakai wanita de-ngan jalan paksa.”  (An-Nisa:19) 

 

 “Dan  jika ingin mengganti istrimu dengan istri yang lain.”  (An-Nisa: 20) 

Sampai dengan ayat: 

 “Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu.”  (An-Nisa: 22) 

Kemudian ditambah lagi dengan ayat: 

 “Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibu-mu.”  (An-Nisa: 23) 

Setelah Allah menyebutkan jumlah wanita yang haram dinikahi baik disebabkan nasab keturunan atau

sebab lainnya. Allah I berfirman: 

 “Dan dihalalkan bagi kamu selain yang  demi-kian.”  (An-Nisa: 24) 

Maksudnya selain wanita yang disebutkan di atas, atau dibolehkan bagi kalian menikahi wanita-wanitalainnya. Dan jika kalian menikahi mereka (selain yang di-sebutkan di atas) untuk kalian setubuhi, maka berikanmaharnya yang telah kalian tentukan untuknya, dan jika mereka (para istri) membebaskan sebagian darimaharnya dengan kerelaan hati, maka tidak berdosa engkau menerimanya.”  

Page 28: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 28/59

Inilah sebenarnya tafsir dari ayat tersebut sesuai dengan penafsiran mayoritas sahabat Nabi dan paraulama tafsir sesudahnya.[6] 

Lihatlah salah satu tokoh mereka yaitu at-Thuusiy dalam bukunya Tahdzibul Ahkam,sebenarnya meng-anggap jijik dengan nikah mut'ah ini seraya mencela-nya. Dia berkata: “Bila wanita ini dari kalangan ke-luarga mulia tidak boleh dinikahi secara mut'ah, kare-na ini akan menjadikan keluarganya tercemar dan

wa-nita itu menjadi hina.” [7] 

Orang Rafidhah tidak berhenti sampai di situ saja,

bahkan mereka memperbolehkan menyetubuhi wani-ta melalui duburnya.

Disebutkan dalam buku al-Istibshar yang diriwa-yatkan dari  Ali bin al-Hakam, ia berkata,  “Sayapernahmendengar Shafwan berkata,  “Saya berkata kepada ar-

Ridha,  “Seorang lelaki darimantan budakmu meminta saya untuk  bertanya kepadamu tentang suatu masalah, karena ia malu menanyakan langsung kepadamu.” Maka ia berkata, “Apa masalah itu?” Ia menjawab, “Bolehkah seorang laki-laki menyetubuhi istrinya me-

lewati duburnya?”  Ia menjawab,  “Ya,boleh baginya.” [8] 

 

[1] Mut'ah adalah nikah kontrak dalam waktu tertentu. Bila sudah habis masanya, maka terputuslah ikatan

pernikahan tersebut. 

[2] Mulla Fathullah al-Kasyani, Minhajus Shadiqin , 2/495 

[3] Ibnu Babawaih al-Qummi, Man laa Yahdhuruhul Faqih , hal. 330 

[4]  Mulla Fathullah al-Kasyani, Tafsir Manhajis Shadiqin , 2/492, 493 

[5]   Al-Furu' minal Kaafi , 5/451, at-Tahdzib , 2/188 

[6] Penjelasan dari Syaikh Abdullah bin Jibrin, dalil lain dari as-

Sunnah tentang pengharamannikah mut'ah adalah hadits ar-Rabi' bin Saburah al-Juhani, sesungguhnya

bapaknya menceritakan kepadanya bahwa ia pernah bersama Nabi, beliau r bersabda: 

"Wahai manusia, sesungguhnya saya pernah membolehkan bagi kalian nikah mut'ah. Ketahuilah, bahwa Allah 

telah mengha-ramkannya sampai Hari Kiamat, maka barangsiapa masih me-miliki, hendaklah melepaskannya 

dan jangan kalian ambil sedi-kitpun dari apa yang telah kalian berikan." (HR. Muslim, no. 1406) [7]   At-Thuusiy, Tahdzibul Ahkam , 7/ 227 

[8]   Al-Istibshar, 3/243 

Page 29: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 29/59

 Aqidah Rafidhah tentang Kota Najf dan Karbala sertaKeutamaan Menziarahinya 

Orang-orang Syi'ah beranggapan bahwa lokasi-lokasi kuburan para imam mereka, baik yang hanya diakuibelaka atau memang benar itu kuburan mere-ka; sebagai tanah haram yang suci. Maka Kufah, Kar-baladan Qumm adalah tanah haram.

Mereka meriwayatkan dari ash-Shadiq,  Allah I memiliki tanah haram yaitu Makkah, Rasulullah r me-miliki

tanah haram yaitu Madinah Munawwarah, dan Ali bin  Abi Thalib t memiliki tanahharam yaitu Kufah, dan

kami memiliki tanah haram yaitu Qumm.

Tanah Karbala bagi orang Syi'ah lebih utama da-ripada Ka'bah. Disebutkan dalam kitabBiharul Anwar dari Abu Abdillah, ia berkata: “Sesungguhnya Allah menurunkan wahyu-Nya kepada Ka'bah dengan me-

ngatakan,  “Jika bukan karena tanah Karbala  Aku tidak mengutamakanmu, dan jika bukan karena imamyang bersemayam di tanah Karbala,  Aku tidakmenciptakan-mu, dan Aku tidak menciptakan masjid yangengkau banggakan, diamlah kamu jangan bertingkah, jadilah kamu tumpukan dosa, hina-

dina, yang dihinakan dan  jangansombong kepada tanah Karbala. Jika tidak, Aku akan menghempaskan kau ke NerakaJahannam.” [1] 

Bahkan orang Rafidhah ini menjadikan ziarah ke kuburan Husain di Karbala lebih muliadaripada rukun

Islam yang ke lima yaitu ibadah haji ke Baitullah!! Se-bagaimana al-Majlisidalam bukunya Biharul   Anwar  menyebutkan riwayat dari Busyair ad-Dahhaan, dia

bertanyakepada  Abu  Abdillah:  “Kadang aku tidak  sem-pat menunaikan ibadah haji, maka bisa akumenziara-hi kuburan Husain? Dia menjawab: “Bagus wahai Bu-syair, bila ada seorang Mukminmendatangi kuburan Husain dengan menyadari akan haknya pada hari se-lain hari raya, maka akandituliskan baginya dua pu-luh haji, dua puluh umrah yang mabrur dan diterima, serta dua puluhpeperangan bersama Nabi atau bersa-ma pemimpin yang adil. Dan barangsiapa yang men-datangikuburan Husain pada hari Arafah dengan me-nyadari akan haknya, maka akan dituliskan baginya seribu

haji dan seribu umrah yang mabrur dan diteri-ma, serta seribu peperangan bersama Rasul atau pe-

mimpin yang adil.”  Dalam buku ini juga dikatakan bahwa peziarah kuburan Husain di Karbala adalah orang-orang yang suci,

sedang jamaah haji yang berada di Arafah ada-lah anak zina, wal 'iyadzu billah!! Sebagaimana dalamriwayat mereka dari Ali bin Asbath dari Abu Abdillah alaihissalam , dia mengatakan: “Sesungguhnya Allahmengawali pandangan-Nya pada para peziarah ku-buran Husain pada siang hari Arafah.” Ali bin Asbath

bertanya:  “Sebelum  Allah melihat kepadaorang-orang yang wukuf di Arafah?” Dia menjawab: “Ya.” Akubertanya:  “Bagaimana bisaseperti itu?”  Jawabnya:  “Karena di antara mereka ada anak-anak  zina, sedang-kan pada penziarah kuburan Husain tidak ada sedikit-pun anak-anak zina.” [2] 

Bahkan tokoh rujukan mereka  Ali as-Sistaani da-lam bukunya Minhajus Shalihin, menganggap shalat yangdilakukan di kuburan-kuburan lebih mulia dari-pada yang dilakukan di masjid. Dia berkata dalammasalah ke-562:  “Disunnahkan shalat di kuburan para imam alaihimussalam , bahkan dikatakan bahwa ini

lebih mulia daripada shalat yang dilakukan di masjid, sebagaimana diriwayatkan bahwa shalat di kuburan

 Ali bin Abi Thalib t dilipatgandakan sebanyak dua ratus ribu kali lipat.” [3] 

Lebih parah lagi salah satu tokoh mereka yaitu Abbas al-Kasyani dalam bukunya Mashabihul Jinaan, sangat melampaui batas sampai mengatakan: “Tidak diragukan lagi bahwa tanah Karbala adalahtanah pa-ling suci dalam Islam. Berdasarkan nash-nash yang ada, tempat ini diberi keistimewaan dan

kemuliaan yang tidak  diberikan pada tanah atau daerah mana-pun. Tanah itu adalah tanah suci dandiberkahi, tanah yang tunduk dan rendah hati, tanah pilihan, tanah ha-ram yang aman dan berkah, tanahharam Allah dan Rasul-

Nya. Juga kubahnyaIslam, termasuk  tempat yang dicintai  Allah untuk  dipakai beribadah dan berdoa

Page 30: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 30/59

kepada-Nya, serta tanah Allah yang debunya bisa di-jadikan obat. Semua keistimewaan yang terkumpuldi tanah Karbala ini tidak pernah terkumpul pada tempat lain termasuk Ka'bah.” [4] 

Dalam kitab al-Mazaar , ditulis oleh Muhammad an-Nu'man yang dijuluki dengan as-Syaikh al-Mufid ,menjelaskan keagungan masjid Kufah, meriwayatkan dari Abu Ja'far al-Baqir, ia mengatakan: “Seandainya manusia tahu keutamaan yang ada pada masjid Kufah, niscaya mereka akan mempersiapkan

bekal dan ken-daraan dari segala penjuru yang jauh. Shalat fardhu yang dilakukan di sana sebanding

dengan melakukan ibadah haji sekali, dan shalat sunnah (di sana) seban-ding dengan melakukan ibadahumrah.” [5] 

Dalam buku ini juga, dalam bab: Perkataan yang Diucapkan Saat Berdiri di Kuburan, yaitu penziarahkuburan Husain memberikan isyarat dengan tangan kanan kemudian membaca doa yang panjang, di an-

taranya bacaan doa: “…dan aku datang menziarahi-mu karena mengharapkan kaki yang mantap untuk hijrah kepadamu. Aku yakin bahwa Allah Yang Mulia Pujian-Nya denganmu akan menghilangkan kegelisah-an, denganmu akan menurunkan rahmat, denganmu akanmemegang bumi agar tidak terbenam bersama penghuninya, denganmu Allah menancapkan gunung-gunung pada pasaknya.  Aku datang menghadap kepa-da tuhanku denganmu wahai junjunganku, untuk ter-penuhi segala hajatku dan terampunisegala dosaku.” [6] 

Renungkanlah wahai pembaca yang budiman, ba-gaimana mereka  jatuh dalam kemusyrikanberupa per-mohonan kepada selain Allah dalam memenuhi hajat; serta minta ampunan dosa dari manusia,

sedangkan Allah I berfirman:

135  “Dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa se-lain daripada Allah?”  (Ali Imran 135) 

 

 

[1] Kitab al-Bihar , 10/107 

[2]   Al-Majlisi, Biharul Anwar , 85/ 98 

[3]   As-Sistaani, Minhajus Shalihin , 1/187 

[4]   Abbas al-Kasyaani, Mashabihul Jinaan, 360 

[5]   Asy-Syaikh al-Mufid, kitab al-Mazaar , 20 

[6]  Kitab al-Mazaar , asy-Syaikh al-Mufid, hal: 99 

Sisi Perbedaan Antara Syi’ah dan Ahlus Sunnah 

Nidzamuddin Muhammad al- A’zhami mengatakandalam kata pengantar bukunya Syi’ah danMut’ah,  “Perbedaan antara kita (Ahlus Sunnah) dan mereka (Syi’ah) tidak  hanya berpusat padaperbedaan masalah fiqih yang sifatnya furu’iyah saja, seperti masalah ni-

Page 31: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 31/59

kah mut’ah, sekalilagi tidak. Pada hakikatnya perbe-daan terjadi dalam permasalahan yang sangat menda-sar sekali. Perbedaan dalam segi aqidah, yang mana perbedaan ini bisa dilihat sebagai berikut:

Pertama: Orang-orang Syi’ah mengatakan bah-wa al-Qur’an mengalami pengubahan dan pengurang-an,sedangkan kita mengatakan bahwa al-Quran ada-lah Kalamullah yang sempurna tidak ada pengurang-an,tidak pernah dan tidak akan ada penggantian, dan pengurangan atau perubahan sampai Hari Kiamat.

 Allah I berfirman:

 “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar me-meliharanya.”  (Al-Hijr: 9) 

Kedua: Orang Syi’ah mengatakan bahwa para sahabat Nabi murtad setelah wafatnya Rasulullah r ,kecuali sedikit saja dari mereka. Mereka mengkhianati amanah dan agama, khususnya tiga khalifah,

yaitu: Abu Bakar, Umar dan Utsman y. Karena itu, tiga sahabat Nabi ini dianggap orang-orang yang

paling besar kekafiran dan kesesatannya. Sedangkan kami (Ahlus Sunnah) mengatakan bahwa para

sahabat Rasulullah r adalah sebaik-baik manusiasetelah para Nabi, mereka orang-orang adil, tidak  pernah dengan sengaja membuatkedustaaan kepada Nabi, dan dapat dipercaya dalam me

riwayatkan hadits dari Nabi r . Ketiga: Orang Syi’ah mengatakan, para imam mereka yang jumlahnya 12 adalah ma’shum, dijaga dari

kesalahan, mengetahui yang ghaib, mengetahui segala ilmu yang datang kepada para malaikat, paraNabi dan Rasul, mengetahui sesuatu yang sudah ber-lalu, yang akan tiba, tak ada sedikitpun yang samarbagi mereka, dan memahami semua bahasa yang ada di dunia ini, serta bumi ini diciptakan untuk 

mereka.

Sedangkan kami (Ahlus Sunnah) mengatakan, bahwa mereka manusia biasa, sebagaimana yang lain,tidak ada perbedaan. Sebagian mereka ada yang ahli Fiqih, ulama, dan khalifah. Kami tidak menisbatkan

kepada mereka sesuatu apapun yang tidak  pernah me-reka dakwakan bagi diri mereka, karena merekasen-diri mencegah hal itu dan berlepas diri darinya.[1] 

 

[1]  Mukaddimah Kitab Sy i’a h dan Mut’ah , hal 6 

 Aqidah Rafidhah tentang Hari ‘Asyura dan KeutamaannyaMenurut Mereka 

Page 32: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 32/59

Pada sepuluh hari pertama dari bulan Muharram setiap tahun, orang-orang Syi’ah mengadakan ritualkesedihan dan ratapan. Saat itu mereka melakukan demonstrasi di  jalan-jalan dan lapangan-

lapangan umum, dengan memakai pakaian serba hitam,sebagai lambangkesedihan mereka. Hal ini mereka lakukan untuk  mengenang gugurnya al-

Husain t, dengan ber-keyakinan bahwa ini merupakan sarana pendekatan kepada Allah yang paling

agung.

Dalam acara ini mereka memukul-mukul pipi de-ngan tangan mereka, memukul dada dan punggung,

menyobek-nyobek  saku, menangis berteriak  histeris de-ngan menyebut,  “Ya Husain-Ya Husain!!”  

Terutama pada tanggal 10 Muharram, mereka me-lakukan itu lebih dari perbuatan di atas. Mereka me-mukuli diri sendiri dengan cemeti dan pedang, sebagai-

mana terjadi di negarayang dikuasai oleh Rafidhah seperti Iran.

Bahkan para tokoh terkemuka mereka mengan-jurkan perbuatan yang hina ini, yang dijadikan leluconbangsa lain.

Pernah salah seorang dari narasumber mereka yang bernama Muhammad Hasan  Ali (KasyifulGhi-tha),ditanya tentang perbuatan kaumnya yang me-mukul-mukul pipi dan yang lainnya,maka ia menja-wab, itusemua merupakan syiar ajaran Allah, sebagai-mana firman-Nya:

“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar  Allah, maka sesung-guhnya itu timbul dari ketakwaan hati” (Al-Hajj: 32)

[1]  

[1] Acara-acara yang hina ini mereka lakukan setiap tahun. Perlu diketahui, Nabi r melarang perbuatan ini.

Seperti dalam riwa-yat Muslim hadits no. 103, tentang larangan memukul pipi dan menyobek-nyobek saku, tapi

Rafidhah adalah sekte yang paling banyak mendustakanhadits Nabi r . 

 Aqidah Rafidhah tentang Bai’at 

Rafidhah beranggapan bahwa seluruh pemerin-tahan, selain pemerintahan imam mereka yang jum-lahnya dua belas, dianggap tidak sah dan batal.

Dijelaskan dalam kitab al-Kaafi dengan penjelas-an al-Mazindarani dan al-Ghaibah karangan an-Nu'mani,dari Abu Ja'far, beliau berkata, “Setiap ben-dera yang dikibarkan sebelum bendera imam mereka al-Qa'imal-Mahdi, pemiliknya dianggap thaghut.” [1] 

Tidak  diperbolehkan taat kepada seorang pengua-sa yang tidak mendapatkan legimitasi dari Allah ke-cualidengan cara taqiyyah .

Mereka menganggap semua penguasa Muslim se-lain para imam mereka, dengan imam yang khianat,

zhalim (tidak adil), tidak layak jadi pemimpin dan de-ngan nama lain yang sejenisnya, khususnya kepada

ti-ga khalifah, Abu Bakar, Umar dan Utsman y.

Salah seorang dari mereka (Rafidhah) yang ber-nama al-Majlisi, penulis buku Biharul Anwar memberi-kan

komentar kepada tiga khalifah Abu Bakar, Umar dan Utsman y: “Sesungguhnya mereka adalah para

perampok kekuasaan, pengkhianat, dan murtad dari agama, semoga laknat Allah kepada mereka, danke-pada orang-orang yang mengikutinya, disebabkan ke-zhaliman yang dilakukannya kepada keluarga

Nabi r  dari generasi pertama dan sesudahnya.” [2] 

Page 33: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 33/59

Inilah yang dilontarkan oleh al-Majlisi, di mana bu-kunya dianggap sebagai rujukan sentral olehorang Syi'ah, dalam memberikan penilaian terhadap genera-si

terbaik setelah para Nabi dan Rasul.

Sesuai dengan prinsip mereka tentang khalifah kaum Muslimin, mereka beranggapan bahwa setiap orangyang bekerja sama dengan mereka adalah tha-ghut dan zhalim.

Diriwayatkan oleh al-Kulaini dari Umar bin Han-zhalah, ia berkata, “Saya bertanya kepada Abu Abdil-lahtentang dua orang laki-laki dari sahabat kami yang berselisih tentang utang atau harta warisan, di manakeduanya mencari penyelesaian hukum kepada pe-

nguasa danhakim (selain golongan Syi'ah), apakah yang demikian ini diperbolehkan? Ia menjawab, “Ba-rangsiapa yang mencari penyelesaian hukum kepada mereka, baik dia berada dalam pihak yang benar

atau salah, maka sesungguhnya ia telah mengambil hartaharam, meskipundalam pihak  yang benar, dan itu me-mang haknya, dikarenakan ia mengambilnya berda-sarkan keputusan thaghut .” [3] 

Khameini berkata dalam bukunya al-Hukumatul Islamiyyah mengomentari ucapan tokoh-tokoh Syi'ah diatas: “Imam sendiri yang melarang mencari penye-lesaian hukum kepada parapenguasa dan para hakim-nya, karena mencari penyelesaian hukum kepada me-

rekadianggap mencari penyelesaian kepada thaghut .[4] 

Dalam buku at-Taqiyyah fi Fiqhi Ahlil Bait dalam bab ke sembilan tentang taqiyyah saat berjihad, danini adalah kesimpulan atas berbagai penelitian  Aya-tullah al-Haaj asy-Syaikh Muslim ad-Daawari, dalam

pendapatnya mengenai hukum bekerja pada pengua-sa yang zhalim —yang dimaksud dengan penguasazhalim di sini adalah penguasa dari kalangan Sunni —dia mengatakan:

 “Sesungguhnya masuk  dalam pekerjaan penguasa itu ada tiga macam: Adakalanya masuk dalam peker-

 jaan itu dengan maksud untuk melonggarkan kesusah-an kaum Mukminin,[5]membantu menunaikankepen-tingan dan kebutuhan mereka, maka ini hukumnya di-anjurkan berdasarkan teks riwayat-riwayatyang telah dikemukakan dalam anjuran untuk melakukan peker-jaan semacam itu.

Kadang bekerja dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan bersenang-senang. Inihukumnyaboleh meskipun dimakruhkan dan seandainya dalam hal ini dia bisa berbuat kebaikan untuk saudara-sau-daranya yang Mukmin dan berusaha membantu me-menuhi kebutuhan mereka, maka perbuatan ini men-

 jadi penghapus kemakruhannya. Ini berdasarkan ke-pada riwayat-riwayat yang telah disampaikan di

muka berkaitan dengan diharuskannya berbuat baik kepadakaum Mukminin dan menolong kesusahan mereka. Hal ini berarti perbuatannya seimbang.

Kadang bekerja dikarenakan terpaksa dan untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum, ini diperbo-lehkan dan tidak dimakruhkan sama sekali.” [6] 

Penulis berkata: Bagaimana wahai saudaraku se-Islam, bagaimana mereka memvonis Ahlus Sunnahbahwa mereka adalah pelaku kezhaliman!! Kemudian bagaimana merekamembolehkan bekerja pada pe-nguasa Ahlus Sunnah dengan berbagai syarat, di an-

tara yangpaling penting adalah harus membantu orang-orang Syi'ah secara umum agar pekerjaan ituhukumnya menjadi boleh, sebagaimana hal ini telah diketahui semua orang.

Maka loyalitas orang-orang Rafidhah hanya untuk kekuasaan Rafidhah saja. Dan merekatidaklah bekerja

pada suatu bidang, kecuali akan berusaha memberi-kan kesempatan bagi teman-teman mereka dansebisa mungkin menjauhkan Ahlus Sunnah dari pekerjaan-pekerjaan tersebut sampai mereka akhirnya

bisa me-nguasai segalanya!! Semoga Allah Imenjaga kaum Muslimin dari keburukan mereka.

 

Page 34: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 34/59

 

[1]   Al-Kafi Syarah al-Mazindarani, 12/371 dan kitab alBihar, 25/113 

[2] Al-Majlisi, kitab al-Bihar , 4/385 

[3] Al-Kulaini, al-Kaafi,1/67, at-Tahdzib, 6/301, dan Man La Yahdhuruhul Faqih, 3/5 

[4]   Al-Hukumatul Islamiyyah, hal. 74 

[5]   Yang dimaksud kaum Mukminin di sini adalah kaum Syi'ah. Orang Syi'ah Rafidhah menamakandirinya kaum M

ukminin. 

[6]  Kitab at-Taqiyyah fi Fiqhi Ahlil Bait , hasil akhir dari penelitian Ayatullah al-Haaj asy-Syaikh Muslim ad-

Daawari, 2/153. 

Hukum Pendekatan Antara Ahlus Sunnah yangMengesakan Allah dengan Syi’ah yang Menyekutukan-Nya 

Dalam masalah ini saya menganggap cukup de-ngan menukil salah satu makalah yang ditulis oleh Dr.Nashir al-Qiffari dalam bukunya Mas'alatut Taqrib , pa-da makalah yang ke tujuh beliau mengatakan, “Bagai-mana mungkin menyamakan orang Syi'ah dengan  Ahlus Sunnah, di mana mereka (Syi'ah) mencela

kitab Allah, menafsirkannya dengan penafsiran yang tidak benar, dan beranggapan bahwa

 Allah I menurunkan kitab-kitabNya kepada para imammereka, selain al-Qur'anul

Karim,[1] dan berpendapat, derajat keimaman sama denganderajat kenabian, dan para imam me-

nurut mereka seperti para Nabi atau lebih utama, dan menafsirkan ibadah kepada Allah I yang mana ini

merupakan inti risalah setiap Rasul tidak dengan mak-na yang sebenarnya. Ibadah menurut mereka

adalah taat kepada para imam,dan penyekutuan  Allah menu-rut mereka adalah menyertakan ketaatan kepada selain imammereka dengan ketaatan kepada imam mereka.”  

Di samping itu, mereka mengkafirkan para saha-bat terbaik Nabi r dan mengkafirkan semua sahabatkecuali tiga atau empat atau tujuh, sesuai dengan per-bedaan riwayat mereka.

Mereka memiliki konsep keagamaan yang berbe-da dengan mayoritas umat Islam, sepertimasalah ke-imaman, kema'shuman (maksudnya para imam ter- jaga dari dosa dan kesalahan)taqiyyah , munculnya kembali para imam, menghilangnya para imam

untuk  kembali lagi, danbada'  (munculnya ilmu pengetahuan bagi Allah yang diawali ketidaktahuan).[2] 

 

Page 35: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 35/59

[1] Pembaca yang budiman, di akhir risalah ini kami sertakan salah satu surat, yang diakui oleh mereka telah

dihapus dari al-Qur'an yang dinamakan dengan surat "Al-Wilayah", diambil dari kitab Fashlul Khitab , ditulis oleh

seorang tokoh Rafidhah yang telah binasa:  An-Nuri ath-Thabrasi. Tentu ini sebagai pendustaan ke-pada Allah

yang telah berjanji akan menjaga al-Qur'an. 

Firman-Nya: "Sesungguhnya Kami yang menurunkan al-Qur'an, dan  sesungguhnya  Kamibenar- 

benar  memeliharanya."  (Al-Hujurat: 9) 

 Apakah masih ada orang yang meragukan kekafiran mereka yang berkeyakinan seperti itu? 

[2]  Mas'alatut Taqrib , karya Dr. Nashir al-Qiffari — semoga Allah menjaganya dan Allah memberikan manfaat

kepada manusia de-ngan apa yang telah beliau tuliskan — , hal. 2/302. 

Komentar Ulama Salaf dan Khalaf tentang Rafidhah 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah —semoga  Allah me-limpahkan rahmat yang luas kepadanya —berkata:  “Paraulama sepakat bahwa Rafidhah adalah salah satu sekte paling besar dustanya,kedustaan mereka su-dah

dikenal sejak lama. Karena itu, para ulama mem-berikan capdengan kelompok  yang banyak  dustanya.”  

 Asyhab bin Abdul Aziz berkata, Imam Malik v ditanya tentang Rafidhah, maka beliaumenjawab:  “Ja-ngan

berbicara dengannya, dan Anda jangan meriwa-yatkan hadits darinya,sesungguhnya mereka para pendusta.”  

Masih dari Imam Malik, “Orang yang mencaci pa-ra sahabat Rasulullah r , tidak memiliki bagian dalam

Islam (tidak tergolong orang Islam).”  

Ibnu Katsir v memberikan penafsiran tentang firman Allah I di bawah ini:

 “Muhammad itu adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dengan dia adalahkeras ter-

hadap orang-orang kafir, tapi berkasih sayang se-sama mereka, kamu lihat mereka ruku dan sujudmencari karunia  Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda merekatanpak  pada muka mereka dari be-kas

sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat, dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu se-

perti tanaman yang mengeluarkantunasnya, ma-ka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalumenjadi besarlah dia, dan tegak lurus diatas po-koknya; tanaman itu menyenangkan hati pena-nam-

penanamnya,karena  Allah hendak  men-jengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuat-an orang-orang Mukmin).”  (Al-Fath: 29) 

Imam Malik v mengambil kesimpulan dari ayat ini tentang kafirnya orang-orang Rafidhahyang mem-benci

para sahabat Nabi r , karena mereka benci ke-pada para sahabat, dan orang yang benci kepada me-reka

adalah kafir berdasarkan ayat ini. 

Page 36: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 36/59

Imam al-Qurthubi berkata, “Sungguh Imam Malik telah berpendapat dengan sebaik -baik pendapat, danpenafsirannya benar, sebab orang yang mencaci salah satu dari sahabat Nabi atau mencela riwayatnya

ber-arti telah menolak Allah I, dan membatalkan syari'at Islam.” [1] 

 Abu Hatim mengatakan bahwa Harmalah berce-rita kepadaku, dia mendengar Imam asy-Syafi'i berka-

ta:  “Saya belum pernah melihat orang paling dusta ke-saksiannya daripada Rafidhah.”  

Muammal bin  Ahab mengatakan bahwa dia men-dengar Yazid bin Harun berkata: “Bisa diterima riwa-yatseorang pelaku bid'ah, selama tidak mengajak ke-pada kebid'ahannya,kecuali Rafidhah, selamanya ti-dak bisa diterima riwayatnya dikarenakan mereka pendusta.”  

Dari Muhammad bin Said al-Ashbahani, dia men-dengar Syuraik berkata, “Ambillah ilmu dari siapa sajayang Anda jumpai kecuali dari Rafidhah, karena me-reka membuat hadits sendiri dan

menjadikannya seba-gai agama.”   Yang dimaksud dengan Syuraik di sini adalah Syuraik bin Abdillah,hakim kota Kufah.

Muawiyah t berkata, dia mendengar al- A'masy berkata: “Saya menjumpai segolongan manusia yang

dikenal dengan “Kaum Pendusta” mereka ini adalah teman-teman al-Mughirah bin Said seorang pendustaRafidhah, sebagaimana dikatakan adz-Dzahabi.” [2] 

Ibnu Taimiyah v memberikan komentar terha-dap ucapan ulama salaf, ia mengatakan, “Pokok -pokok 

dasar dari bid'ah orang-orang Rafidhah adalah keku-furan mereka yang tersembunyi dan penyekutuanke-pada Allah. Kedustaan adalah hal biasa bagi mereka, bahkan mereka sendiri mengakuinya, dengan

menga-takan bahwa agama kami adalahtaqiyyah yaitu ucap-an seseorang dengan lisannya yangbertolak-belakang dengankeyakinannya. Inilah kedustaan dan kemuna-fikan, mereka dalam hal ini sepertiucapan pepatah,  “Melempar orang lain tapi kena dirinya sendiri.” [3] 

 Abdullah bin  Ahmad bin Hanbal v berkata:

”Saya pernah bertanya kepada bapak saya tentang Rafidhah, maka beliau menjawab:  “Yaitumereka yangmencaci dan mencela Abu Bakar dan Umar.”  

Pernah ditanyakan kepada Imam Ahmad tentang Abu Bakar dan Umar, beliau menjawab: “Berdoalah

agar mereka berdua dirahmati oleh  Allah, dan berlepas dirilah dari orang-orangyang membenci mereka.” [4] 

Diriwayatkan oleh al-Khallal dari Abu Bakar al-Marwazi, ia berkata: “Saya bertanya kepada Abu Abdillah

(Imam Ahmad) tentang orang yang mencela Abu Bakar, Umar, dan Aisyah y, beliau menjawab: “Orang

itu tidak berada dalam agama Islam.” [5] 

 Al-Khallal juga berkata: “Bercerita kepada saya Harb bin Ismail al-Kirmani denganmengatakan, bahwa

Musa bin Harun bin Ziyad berkata: “Saya mendengar seseorang bertanya kepada al-Firyabi tentang orangyang mencaci dan mencela Abu Bakar, maka ia men- jawab: “Orang seperti itu adalah kafir”, kemudiandia bertanya lagi: “Apakah dia dishalatkan jika mening-gal?” Beliau menjawab: “Tidak!” [6] 

Ibnu Hazm v berkata tentang Rafidhah ketika mendebat kaum Nashrani yang membawa referensi buku-

buku Rafidhah agar mereka bisa mendebat be-liau:  “Sesungguhnya orang-orang Rafidhah bukan darigolongan kaum Muslimin, perkataan mereka tidak  bisa menjadi rujukan agama, mereka hanyalah

kelompok yang muncul pertama kali dua puluh lima tahun sete-

lah wafatnya Nabi r . Berawal dari sambutan terhadap seseorang yang telah dihinakan Allah yang

mengajak semua orang yang ingin merusak  Islam. Sebuah kelom-pok  yangmempunyai metode seperti kaum  Yahudi dan Nashrani dalam mendustakan agama dan dalamke-kufuran.” [7] 

 Abu Zur'ah ar-Razi berkata:  “Jika kamu melihat se-seorang mendiskreditkan salah seorang sahabat Nabiketahuilah dia adalah zindiq  (kafir dan merusak Islam dari dalam).”  

Dewan Tetap untuk  Fatwa di Saudi  Arabia pernah ditanya dengan pertanyaan, bahwa penanya dan orang-

orang yang bersamanya berdomisili di belahan utara Arab, berdekatan dengan Iraq. Di sana terdapat

Page 37: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 37/59

suatu jamaah penganut madzhab Ja'fariyyah, sebagi-an dari mereka tidak bersedia makan sembelihan ja-maah ini dan sebagian yang lain bersedia. Mereka ber-tanya: “Apakah halal bagi kami makan sembelihan

mereka, padahal diketahui mereka berdoakepada (me-minta) Ali, Hasan, Husain dan semua pembesarmere-ka dalam berbagai kesempatan”? 

Dewan yang saat itu dipimpin oleh yang mulia Syaikh  Abdul  Aziz bin  Abdullah bin Baaz, SyaikhAbdur

Razak Afifi, Syaikh Abdullah bin Ghudayyan dan Syaikh Abdullah bin Qu'ud —semoga Allah memberi-kan

pahala kepada mereka- menjawab:

 “Segala puji hanya milik Allah saja, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasul-Nya, berikut

keluarga dan semua sahabat, wa ba'du :

Jika masalahnya seperti yang dikemukakan oleh penanya bahwa kelompok Ja'fariyyah yang ada di se-

kitarnya berdoa kepada Ali bin Abi Thalib, Hasan dan Husain serta para pembesar mereka, maka merekaini tergolong orang-orang Musyrik, telah keluar dari agama Islam –semoga Allah melindungi kita. Tidak boleh ma-kan hewan sembelihan mereka karena ituadalah bang-kai meskipun saat menyembelih merekamenyebut na-ma Allah.” [8] 

Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al-Jibrin —se-moga Allah menjaganya dan melindunginya dari se-mua keburukan —pernah ditanya:  “Syaikh yang mulia, di daerah kami terdapat orang Rafidhah yang

bekerja sebagai penyembelih hewan dan banyak dari orang Ahlus Sunnah yang mendatanginya untuk 

menyembe-lihkan hewan sembelihannya. Di sana terdapat  juga se-bagian rumah makan yang bekerja sama dengan tu-kang sembelih Rafidhah ini. Bagaimanahukumnya be-

kerja sama dengan orang Rafidhah ini dan yang semi-salnya, dan apa hukum sembelihannya? Halal atauharam? Mohon diberikan fatwa. Semoga Allah mem-berikan balasan kebaikan kepada Syaikh.”  

Beliau menjawab: “Wa ‘alaikum Salam wa Rah -matullahi  wa  Barakatuh . Tidak  sah sembelihanRafi-dhah

dan tidak halal makan sembelihannya, dikarena-kan kebanyakan mereka menyekutukan Allah, denganselalu berdoa kepada Ali bin Abi Thalib baik di saat sempit atau lapang, di Arafah, pada saat thawaf dansa'i, mereka bermohon kepadanya dan anak-anaknya serta imam-

imam mereka, seperti sering kita dengar. Ini merupakan syirik  akbar danperbuatan murtad, bahkanmereka berhak dibunuh atas perbuatan mereka.

Sebagaimana mereka  juga berlebih-lebihan dalam memuji Ali bin Abi Thalib t, sampai mereka mensi-fati

beliau dengan sifat-sifat yang hanya layak dimiliki Allah I, seperti sering kita dengar di Arafah. Dengan

perbuatan ini mereka dianggap murtad dan keluar dari agama Islam, disebabkan telah menjadikan Ali se-

bagai tuhan, pencipta, yang menjalankan roda perpu-taran alam, mengetahui yang ghaib, bisamemberikan manfaat maupun marabahayadan kesyirikan lain yang sejenis ini. Mereka  juga mencela al-Qur'anul Karim dan menuduh parasahabat Nabi telah merubah dan mem-buang banyak ayat yangberkenaan dengan Ahlul Bait dan musuh-musuhnya. Tidak  bersedia mengikutinya (al-Qur'an) dan tidak  mau menjadikannyasebagai dalil.

Di samping itu, mereka mencaci para tokoh saha-bat Nabi seperti ketiga Khulafaur Rasyidindan sahabatlain yang mereka ini tergolong sebagai sepuluh sahabat yang dijanjikan Allah dengan surga, para istri

Nabi r dan para sahabat lain yang masyhur seperti Anas, Jabir, Abu Hurairah dan yang lainnya. Mereka

 juga tidak  menerima hadits-hadits sahabat tadi karenatelah dianggap kafir. Hadits-hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim juga tidak mereka amalkan kecuali riwayat yang berasal dari Ahlul bait.

Mereka juga berpegangan dengan hadits-hadits palsu dan mengutarakan pendapat mereka tanpa ber-dasar kepada suatu dalil. Ditambah lagi dengan kemu-nafikan mereka, mengatakan sesuatu denganlisannya yang berbeda dengan apa yang di hatinya. Apa yang ada dalam hati mereka disembunyikan dan

bersembo-yan: “Siapa yang tidak melakukan taqiyyah  maka ia tidak beragama.”  

Karena itu, jangan sampai kamu terima pengaku-an sikap persaudaraan dan cinta merekadengan dasaragama… kemunafikan adalah agama mereka, semoga Allah menjaga kita dari keburukan mereka. 

Shalawat dan salam semoga tetap terlimpah kepa-da Muhammad r , keluarga dan para sahabatnya.” [9] 

Page 38: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 38/59

 

 

[1] Dr. Nashir al-Qiffari, Ushulu Madzahibis Syi'atil Itsna 'Asyariyyah , 3/1250 

[2] Ibnu Taimiyah, Minhajus Sunnah, 1/59-60 

[3] Ibnu Taimiyah, Minhajus Sunnah, 1/68 

[4] Abdul Ilah bin Sulaiman al-Ahmadi, al-Masaailu war Rasaailul Marwiyyah 'anil Imami Ahmadabni 

Hanbal (Masalah-masalah dan Risalah yang Dinukil dari Imam Ahmad bin Hanbal) ,2/357. 

[5] Al-Khallal, as-Sunnah, 3/493, ini merupakan pernyataan yang tegas dari Imam Ahmad tentang kekafiran

Rafidhah. 

[6] Al-Khallal, as-Sunnah, 3/499 

[7] Ibnu Hazm, al-Fashlu fil Milali wan Nihal, 2/78 

[8]  Fatawal Lajnatid Daa'imah Lil Ifta', jilid 2, hal: 264 

[9] Fatwa ini disampaikan beliau ketika diajukan pertanyaan tentang hukum berinteraksi dengan orang Rafidhah

pada tahun 1414 H. Saya ingin meluruskan apa yang santer dibicarakan orang bahwa Syaikh Abdullah al-Jibrin –

semoga Allah menjaganya- adalah satu-satunya ulama yang menganggap kaum Rafidhah kafir. Se-benarnya

para imam dari salaf (paraulama periode awal) sampai

khalaf  (para ulama setelah periode salaf)  juga mengkafirkan sekte ini. Ini mereka sampaikan untuk menegakkan

hujjah dan untuk menyadarkan mereka dari ketidaktahuan dalam masalah ini. 

Surat al-Wilayah yang Diakui Rafidhah Termasuk SatuSurat dalam al-Qur’an 

Dari Kitab Fashul Khitab 

“Hai orang-orang yang beriman, ber-imanlah kepada dua cahaya yang

te-lah kami turunkan, untuk membaca-kan kepada kalian ayat-ayatKu,

dan memberi peringatan kepada kalian akan siksa pada hari yang

besar.” 

Page 39: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 39/59

“Dua cahaya yang sebagiannya dari sebagian yang lain, dan sesungguh-

nya Aku Maha Mendengar dan Me-ngetahui.” 

“Sesungguhnya orang-orang yang memenuhi janjinya kepada Allah danRasul-Nya, baginya surga Naim.” 

“Dan orang-orang yang kafir sete-lah beriman dengan merusak perjan-

 jiannya, dan janji-janji yang telah di-ikat oleh Rasul maka mereka dilem-

par ke dalam Neraka Jahim.” 

“Mereka telah menzhalimi diri sen-diri, dan bermaksiat kepada washi-

nya Rasul, maka mereka diberi mi-numan dari air panas.” 

“Sesungguhnya Allah telah menera-ngi langit dan bumi, dengan kehen-

dak-Nya dan memilih dari malaikat dan menjadikannya hamba-hamba

yang beriman, dan mereka tergolong makhluknya, Allah berbuat sesuai

de-ngan kehendaknya, tiada tuhan me-lainkan Dia yang Maha Pengasih

dan Penyayang.” 

“Sungguh orang-orang sebelum me-reka telah berbuat tipu daya terha-

dap Rasul-Rasul mereka. Maka Allah menyiksa dan membalas tipu daya

mereka dan sesungguhnya siksaan-Ku lebih berat lagi pedih.” 

Page 40: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 40/59

“Sesungguhnya Allah telah membi-nasakan kaum ‘Ad dan Tsamud de-

ngan apa yang telah mereka perbuat dan menjadikan mereka untuk

kalian sebagai pelajaran, tidakkah kalian bertakwa.” 

Page 41: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 41/59

 

“Dan Firaun karena ia telah melam-paui batas kepada Musa dan sauda-

ranya Harun, maka Aku tenggelam-kan ia dan orang-orang yang meng-ikutinya semuanya.” 

“Agar hal itu menjadi bukti bagi ka-lian, tapi kebanyakan dari kalian

orang-orang fasik.” 

“Sesungguhnya Allah akan mengum-pulkan mereka pada Hari Kiamat,maka mereka tidak mampu menja-wab saat ditanya.” 

“Sesungguhnya Neraka Jahim itu tempat kembali mereka dan sesung-

guhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.” 

“Hai Rasul, sampaikanlah peringat-an-Ku niscaya mereka akan menge-

tahui.” 

“Sesungguhnya telah merugi orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat

dan hukum-Ku.” 

“Orang-orang yang menepati janji-mu, sungguh saya akan membalas-

nya dengan surga Na’im.” 

“Sesungguhnya Allah Dzat yang me-miliki ampunan dan ganjaran yang

besar.” 

Page 42: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 42/59

“Dan sesungguhnya Ali termasuk orang-orang yang bertakwa.” 

“Dan sesungguhnya Kami akan me-menuhi haknya pada Hari Kiamat.” 

“Kami tidak akan melupakan terha-dap orang yang menzhaliminya.” 

“Dan Kami telah memuliakannya melebihi semua keluargamu.” 

“Maka sesungguhnya dia dan anak keturunannya termasuk orang-

orang yang sabar.” 

“Dan sesungguhnya musuh mereka adalah pemimpin orang-orang

yang berbuat dosa.” 

“Katakanlah (hai Muhammad) kepa-da orang-orang kafir setelah

beriman, apakah kalian mencari perhiasan du-nia, dan bersegera

dengannya, dan kalian melupakan janji Allah dan Rasul-Nya dan

merusak perjanjian setelah dikukuhkan, sungguh telah Aku berikan

kepada kalian perum-pamaan, agar agar kalian mendapat-kan

petunjuk.” 

“Hai Rasul, sungguh telah Kami tu-runkan kepadamu ayat-ayat yang je-

las, di dalamnya terdapat orang yang menepatinya sebagai seorang

Muk-min, dan orang yang berpaling dari-nya setelahmu mereka akan

nampak dan jelas.” 

Page 43: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 43/59

 

“Maka berpalinglah kamu dari me-reka, sesungguhnya mereka adalah

orang-orang yang berpaling.” 

“Sesungguhnya Kami akan mengha-dirkan mereka. Pada hari di mana

tak ada sesuatu sedikitpun yang bisa bermanfaat baginya, dan mereka

ti-dak diberikan kasih sayang.” 

“Sesungguhnya bagi mereka Neraka Jahanam sebagai tempat tinggal

yang kekal, dan mereka tak bisa ber-paling darinya.” 

“Maka bertasbihlah dengan menye-but nama Rabbmu, dan jadilah eng-

kau termasuk orang-orang yang ber-sujud. 

“Sungguh Kami telah mengutus Mu-sa dan Harun dengan tugas kekha-

lifahan, kemudian mereka melam-paui batas terhadap Harun.” 

“Maka sabarlah, karena sabar itu baik, kemudian Kami jadikan dari

mereka kera dan babi, dan Kami lak-nat mereka sampai hari di mana

me-reka dibangkitkan.” 

“Maka sabarlah, mereka akan me-lihat (dan mengetahui).” 

“Dan sungguh, telah Kami datangkan untukmu hukum, seperti Rasul-

Rasul sebelum kamu.” 

Page 44: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 44/59

“Dan Kami jadikan untukmu washi (imam yang diwasiati untuk me-

mimpin) agar mereka kembali.” 

“Barangsiapa berpaling dari perin-tah-Ku, maka sesungguhnya Aku-lah

tempat kembalinya, maka berse-nang-senanglah mereka dengan ke-

kufurannya sejenak, karena itu ja-nganlah engkau bertanya tentang

orang-orang yang melanggar janji.” 

“Hai Rasul, telah Aku jadikan perjan-jian untukmu pada leher orang-

orang yang beriman, maka peganglah, dan jadilah engkau termasuk

orang-orang yang bersyukur.” 

“Sesungguhnya Ali taat dan sujud di malam hari, takut (siksa) akhirat

dan mengharapkan pahala dari Rabb-nya, katakanlah (hai Muhammad)

apakah dia sama dengan orang yang berbuat zhalim, sementara merekamengetahui siksa-Ku.” 

“Akan Aku jadikan belenggu-beleng-gu pada leher-leher mereka, dan

me-reka akan menyesali atas perbuatan-perbuatan (yang telah mereka

per-buat).” 

“Sesungguhnya Kami memberikan kabar gembira kepadamu akan-anak

keturunannya (Ali) yang shalih.” 

“Dan sesungguhnya mereka tidak mengingkari perintah Kami.” 

Page 45: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 45/59

 

“Bagi mereka shalawat dan rahmat-Ku, baik pada masa kehidupan me-

reka atau setelah meninggal yaitu pada hari mereka dibangkitkan.” 

“Dan bagi mereka yang melampaui batas terhadap mereka setelahmu

kemurkaan-Ku, sesungguhnya mere-ka itu orang-orang kaum yang jelek

(buruk) dan yang merugi.” 

“Dan bagi mereka yang menapaki jalannya rahmat dari-Ku dan mereka

berada di dalam kamar-kamar dalam keadaan aman.” 

“Segala puji bagi Allah, tuhan se-mesta alam.” Lauh Fathimah Didakwakan Sebagai Wahyu yang Turun

kepada Fathimah 

Inilah kitab dari Allah yang Mahaluhur lagi Maha bijaksana kepada

Muhammad Nabi-Nya, cahaya-Nya, utusan-Nya, pintu gerbang-Nya danpetunjuk kepada-Nya, yang turun melalui perantaraan malaikat Jibril dari sisiRabb semesta alam. 

 “Agungkanlah wahai Muhammad nama-namaKu, syukurilah nikmat-nikmatKu dan  janganlah kau meng-ingkarinya. 

Sesungguhnya  Aku adalah  Allah, tiada tuhan ke-cuali  Aku,barangsiapamengharap selain keutamaan-Ku (karunia-Ku) atau takut selain keadilan-Ku,maka akan  Aku siksa dengan siksaan yang belum pernah Aku berikan kepada seseorang di  jagad raya ini, maka kepada Akulah engkaumenyembah, kepada Akulah engkau bertawakal. 

Sesungguhnya Aku belum pernah mengutus se-orang nabi kemudianKusempurnakan hari-harinya, dan habis masanya kecuali Aku jadikan washi untuk-nya (seorang yang diwasiati untuk melanjutkan kekha-lifahan). 

Page 46: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 46/59

 Aku mengutamakanmu di atas Nabi-Nabi yang lain dan mengutamakan washi- mu melebihi washi-washi yang lainnya. Memuliakanmu dengan kedua ke-kasihmu, kedua cucumu, Hasan dan Husain, maka Aku jadikan Hasan sebagaisumber ilmu-Ku, setelah habis masa bapaknya.  Aku  jadikan Husain sebagai gu-

dangpenampung 

wahyu-Ku 

dan 

 Aku 

muliakan 

dia 

de-ngan kesyahidan, danKututup untuknya dengan keba-hagiaan. Ia sebaik danyang paling utama di antara orang yang mati syahid, dan yang lebih tinggiderajat-nya. Aku jadikan kalimat –Ku (wahyu-Ku) bersamanya danhujjah –Ku yang sempurna selalu padanya. Dengan sebab keluarganya Aku memberipahala dan menyik-sa.  Yang pertama  Ali, tuannya parahamba dan hiasan kekasih-Ku, anaknya yang bernama Muhammad al-Baqir sebagai gudang ilmu-Ku, dansumber hikmah-Ku, sungguh akan binasa orang yang meragukan Ja’far, orangyang menolaknya seperti menolak-Ku. 

Sudah menjadi keputusan dari-Ku, sungguh  Aku 

muliakan tempat kembali Ja’far, akan Kubahagiakan dengan pengikutnya,penolongnya dan kekasihnya. 

Musa yang datang setelahnya didatangkan untuk-nya fitnah besar yangmembabi buta, sungguh benang wahyu –Ku tak  terputus, danhujjah-Ku tidak  samar, dan semua kekasih –Ku akan diberikanminuman dengan gelasyang penuh. 

Barangsiapa yang ingkar kepada salah satu dari mereka, maka sungguh telah

ingkar kepada nikmat-Ku. Dan barangsiapa yang merubah satu ayat dari ki-tab-Ku, maka sungguh ia telah berani mengada-ada pada-Ku. Celakalahorang-orang yang berani meng-ada-ada serta ingkar, di waktu penghabisan masa Musa hamba-Ku, kekasih-Ku,dalam masa Ali kekasih-Ku dan penolong-Ku, ia (...)[1]diuji dengankenabiannya sehingga dibunuhlah dia oleh seorang yang sombong, dandikuburkan di Madinah, kota yang dibangun oleh hamba yang shalih, disamping seburuk-buruknya makhlukku. 

Sungguh sudah menjadi keputusan dari-Ku, bah-

wa akan  Aku berikankepadanya  (Ali) Muhammad anaknya sebagai peneruskekhalifahan sesudahnya, dan pewaris ilmunya. Dia (Muhammad) sumberilmu-Ku, tempat rahasia-Ku, sebagai bukti atau saksi atas perbuatan hamba-Ku dan tidak  beriman seorang ham-ba kepadanya melainkan Aku jadikan surgasebagai tempat kembalinya. Aku berikan kepadanya kemam-puan untuk  memberi syafaat kepada 70 orang dari ke-luarganya, di manasebelumnya mereka tergolong ahli neraka. Kemudian Aku tutup untuk 

Page 47: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 47/59

anaknya bernama Ali dengan kebahagiaan. Dia (Ali) kekasih-Ku, peno-long-Ku, saksi atas perbuatan hamba sahaya, dan ke-percayaan-Ku untuk menerima dan menjaga wahyu-Ku. Aku lahirkan darinya al-Hasan sebagai da’iyang mengajak kepada jalan-Ku, sebagai gudang ilmu-Ku, setelah itu

Kusempurnakan dengan anaknya (…)

[2]

sebagai pembawa rahmat kepadaseluruh alam, pada-nya kesempurnaan Nabi Musa, kebahagiaan Nabi Isa, dankesabaran Nabi Ayub. 

Para kekasih-Ku hidup dihina pada masanya, ber- jalan denganmerundukkan kepalanya, sebagaimana merunduknya pasukanTurki dan Dailam, mereka di-bunuh dan dibakar. Hidup serba dalamketakutan, bu-mi merah terwarnai dengan darahnya, bencana dan musibahtersebar di mana-mana, isak tangis nampak pada parawanitanya. Ketahuilah, mereka benar-benar kekasih-Ku. 

Dengan sebab mereka Aku mengusir setiap fitnah besar, dengan sebabmereka pula Aku hilangkan ben-cana, menolak belenggu-belenggu yangmenjerat. Ba-gi mereka shalawat dan rahmat dari tuhannya dan merekalahorang-orang yang mendapat hidayah.”  

 Abdurrahman bin Salim berkata, Abu Bashir ber-kata: “Jika Anda tidak pernahmendengar dalam ke-hidupanmu kecuali ini (lauh ini) maka itu sudah cukupbagimu. Karena itu, simpanlah danrahasiakanlah  lauh ini kecuali kepada orangyang berhak.” [3]

 

 

[1] Kalimat yang tidak jelas, sehingga kami tidak bisa meneliti keabsahannya. [2] Kalimat yang tidak jelas, sehingga kami tidak bisa meneliti keabsahannya. 

[3]   Al-Kafi , karya al-Kulaini, (1/527), al-Wafi , al-Faidh al-Kasyani (1/2/72),Ikmuludin, karangan Ibnu Babawaih al-Qummi, hal. 301-304, I’lamul Wara , karya Abu Ali ath-Tahabrisi, (152). *) Rafidhah mengatakan: “Lauh Fathimah ini diturunkan Allah melalui malaikat Jibril kepada Fathimah, setelah

Nabi r wafat. Ketika Jibril menyampaikan wahyu kepada Fathimah, Ali bin Abi Thalib bersembunyi di balik tabir,

Page 48: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 48/59

sambil menulis apa yang disampaikan Jibril kepada Fathimah. Demikian yang disebutkan al-Kulaini dalam al- 

Kafi (1/185-186). 

Ini adalah kedustaan yang besar, mengada-ada tanpa bukti, kare-nawahyu setelah Nabi wafat sudah terputus, tidak turun lagi. Meskipunsudah jelas bahwa lauh Fathimah ini dusta, bohong kebenarannya, namun

orang-orang Syi’ah memposisikan lauh ini seperti al-Quranul Karim bagi Ahlus Sunnah wal Jamaah. 

oa Dua Patung Quraisy 

 Yang dimaksud oleh Syi’ah tentang doa dua pa-tung Quraisyini adalah mendoakan keburukan kepa-da Abu Bakar dan Umar c. Teks doa itu seperti di bawahini: 

 “Dengan menyebut nama  Allah yang Maha Pe-ngasih lagi Maha Penyayang.  Ya  Allah, berikanlahshalawat kepada Nabi Muhammad dankeluarga-nya.  Ya  Allah, laknatilah dua patungQuraisy, duathaghut dan  jibtnya dua pendustadan pembohong-nyadan kedua anak perempuannya(Aisyah dan Hafshah), karenamereka telah mengingkari pe-rintah-Mu,mendustakan wahyu-Mu, tidak  men-syukurinikmat-nikmatMu, bermaksiat kepada utusan-Mu, memutar-balik  agama-Mu, merubah kitab-Mu, mencintai musuh-musuhMu, menging-karinikmat-nikmatMu, meninggalkan hukum-hu-kumMu,

Page 49: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 49/59

membatalkan dan mengabaikan kewa-jiban-kewajibanMu, mengkufuri ayat-ayatMu,me-musuhi kekasih-Mu, ber-

wala’  danberloyalitas kepada musuh-Mu, memeranginegeri-negeriMu, dan membinasakan hamba-hambaMu.

 

 “Ya Allah, laknatilah mereka berdua beserta pe-ngikutnya dan kekasihnya yang telah merusakru-mah kenabian (maksudnya  Ali bin  Abi Thalibdankeluarganya), merobohkan pintunya,menjatuh-kan

atapnya, dan membumi-hancurkannya, baik luarmaupun dalamnya, mereka telah membina-sakankeluarganya, dan penolong-penolongnya, membunuhanak-anaknya, mengosongkan mim-bar dari wasiatnya,dan pewaris ilmunya, meng-ingkari keimamannya, danmenyekutukan tuhan-nya. Karena itu, besarkanlah dosamereka ber-dua, dan kekalkanlah dalam (neraka)

saqar. Ta-hukah kalian (neraka) saqar, neraka saqar ituti-dak  meninggalkan dan tidak  membiarkan (mak-sudnya:seorang yang dilemparkan ke dalam ne-rakadiadzabnya sampai binasa, lalu dikemba-likannya seperti semula untuk  diadzabkembali).

Page 50: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 50/59

  “Ya Allah, lak natilah mereka, sebanyak kemung-karan yang mereka lakukan, sebanyakkebenaran yangmereka rahasiakan, sebanyak mimbaryang mereka tinggalkan, sebanyak  orangMukmin yangmereka jadikannya bergantung kepadanya, seba-

nyak  orang munafiq yangmereka cintai, sebanyak kekasihyang mereka siksa, sebanyak orang yang terusir yangmereka lindungi,sebanyak  sahabat dan temanyang mereka usir, sebanyak orang ka-fir yangmereka tolong, sebanyak  imam yang me-rekatindas, sebanyak kewajiban

yang mereka rubah,sebanyak  kekufuran yang mereka kibar-kan,sebanyak  kebohongan yang mereka tipukan,sebanyak  harta warisan yang mereka ambil, seba-nyak  fa’i (harta rampasan tanpa perang)yang me-

Page 51: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 51/59

reka rampas, sebanyak  harta haramyang mereka makan, sebanyak  khumus yang mereka anggap halal, sebanyak kebatilan yang

mereka dirikan, sebanyak  ketidakadilan yangmereka sebarluas-kan, sebanyak  kemunafikanyang mereka sembu-nyikan, sebanyakpengkianatan yang mereka ra-hasiakan,sebanyak  kezhaliman yang mereka se-barluaskan, sebanyak janji yang mereka ingkari,sebanyak  amanat yang mereka khianati,sebanyak  perjanjian yang mereka terjang,sebanyak  yang di-

halalkan yang merekaharamkan, sebanyak  yangdiharamkan yang mereka halalkan, sebanyak  pe-rut yang merekabedah, sebanyak   janin yang me-reka gugurkan,sebanyak  tulang rusuk  yang mere-ka hancurkan,sebanyak  punggung yang mereka cabik-cabik,sebanyak  persatuan yang mereka pe-cahkan,sebanyak  keluhuran yang mereka hina-kan,

sebanyak kehinaanyang mereka agungkan,sebanyak  kebenaran yangmereka larang, seba-nyak kebohongan yangmereka palsukan, seba-nyak  kekuasaan yang mereka rampas, sebanyakimam yang mereka pungkiri.” 

 

Page 52: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 52/59

 “Ya Allah, laknatilah mereka sejumlah ayat yangmereka rubah, sebanyak kewajiban yang merekatinggalkan, sebanyak  sunnah yangmereka rubah,

sebanyak hukum yang mereka buang, sebanyak uangyang mereka ambil, sebanyak wasiat yangmereka ganti, sebanyakperintah yang mereka sia-siakan,sebanyak baiat yang mereka terjang, se-banyak kesaksian yang mereka sembunyikan, se-banyak pengakuan yang mereka batalkan, seba-nyak buktiyang mereka ingkari, sebanyak tipu daya yang mereka

wujudkan, sebanyak penghi-anatan yang merekalakukan, sebanyak musibahyang mereka limpahkan, sebanyakkesulitan yang merekaluncurkan, sebanyak pakaian atau per-hiasan yangselalu mereka kenakan.” 

 

 “Ya Allah, laknatilah mereka dalam keadaan ra-hasiadan jelas dengan sebanyak-banyaknya lak-nat, danselama-lamanya, yang tidak terbatas bi-langannya, dan

tidak berakhir lamanya, laknati-lah dengan laknat yangdiawali dengan pembe-lengguan dan tidak berakhir daripembeleng-guan, laknat mereka beserta teman-temannya, penolong-penolongnya, kekasihnya, orangyang taatkepadanya, yang memohon kepadanya, yang

Page 53: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 53/59

berhujjah dengan dalilnya, yang setia bersama-nya,yang mengikuti ucapannya dan yang mem-benarkanhukum-hukumnya.” 

  “Ya  Allah, siksalah mereka dengan siksa yangpenduduk  neraka minta pertolongan dari siksatersebut. Amien.” 

Kemudian ini diucapkan 4 kali: 

 “Ya,  Allah, laknatilah mereka semua.  Ya  Allah,berikanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya,cukupkanlah untukku apa yangEngkau halalkan dari apa yang Engkau haram-kan, dan lindungilah aku dari kefakiran.  Ya Rabb,aku telah berbuat keburukan dan menzhalimi diri sendiri,dan aku telah mengakui semua dosa, ka-renanya, aku datang di hadapan-Mu makaridhai-lah aku,hanya kepada-Mu tempat kembali dan aku berjanjitidak akan bermaksiat lagi, jika akukembali bermaksiat, makaampunilah kembali, dan maafkanlah aku. Dengankarunia-Mu, kemu-rahan-Mu, ampunan-Mu,kedermawanan-Mu, wahai Dzat yang MahaPengasih. Semoga Allahmemberikan shalawatkepada tuannya para rasul,penutup para nabi,beserta keluarganya yang baik 

Page 54: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 54/59

lagi suci denganrahmat-Mu, wahai Dzat yang Maha

Pengasih.” [1]  

 

[1]   Miftahul Jinan, al-Qummi, hal. 114 

Penutup 

Saudara se-Islam! Saya yakin bahwa Anda sepen-dapat dengan saya, bahwa orang yang bepegangteguh

dengan ideologi seperti ini tidak tergolong lagidalam kategori seorang Muslim, meskipun diberinama Islam.Jika demikian halnya, apa kewajiban kita sebagai se-orangMuslim yang bertakwa terhadap orang-orang Syi’ah,terlebih mereka ini tinggal di tengah-tengah masyarakatMuslim, bergabung dan berinteraksi ber-sama mereka. 

Maka kewajiban yang selalu  Anda perhatikan ada-lah

waspada dalam berinteraksi dengan mereka. Me-waspadaiideologinya yang kotor,yang berpijakatas dasar permusuhan bagi setiap orang yangmentauhid-kan  Allah, beriman kepada  Allah sebagaiRabb, kepada Islam

Page 55: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 55/59

sebagai agama, kepada Muhammad r sebagai Nabi danRasul. 

Ibnu Taimiyah v berkata, “Orang Syi’ah tidak 

berinteraksi kepada seseorang melainkan iamenggu-nakankemunafikannya, karena agama yang merekayakini agama yang rusak, mendoronguntuk berbuat kebohongan, pengkhianatan,penipuan, dan selalu mengharapkan keburukan pada orang. Mereka senan-tiasamenimbulkan kemudharatan, tidak meninggal-kankeburukan selama mampu melakukannya. Mere-ka dibenci

oleh orang-orang yang belum mengenal-nya, meskipunorang tersebut tidak mengetahui bah-wa ia adalah orangSyi’ah, disebabkan tanda-tanda kemunafikannya nampak di muka mereka, dan kesa-lahan yang banyak dalamucapannya.[1]

 

Mereka menyembunyikan permusuhan dan ke-bencian kepada kita, semoga mereka diperangi olehAllah I,

sebab berpalingnya dari jalan yang benar. 

Meskipun demikian, banyak  kita  jumpai orang yangtertipu olehnya, dari kalangan  Ahlus Sunnah yang awam, mereka leburbersamanya dalam segala urusan kehidupan dunia,menaruh kepercayaan penuh de-ngannya. Hal ini disebabkan berpalingnyamereka dariagama  Allah dan kebodohan merekaterhadap hukum-hukum Allah. Setiap Muslim diharuskan untuk selalu beraqidahwala’ (loyalitas) kepada orang Islam yang mentauhidkan Allah U, dan membebaskan diri dari semua orang kafir danorang Musyrik. Dengan hal ter-sebut kita telah memahami

Page 56: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 56/59

kewajiban sebagai orang Islam dalam berinteraksi denganorang-orang Syi’ah. Apakah akan kita laksanakan? 

 Akhirnya, kami memohon kepada Allah, agar me-

nolong agama-Nya, meninggikan kalimat-Nya,meng-hinakan orang-orang Syi’ah, beserta antek-anteknya, dan menjadikannya rampasan bagi orang-orang Islam. 

Semoga Allah U memberikan shalawat kepada NabiMuhammad r , keluarga dan para sahabatnya. 

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Hamba Allah yang Fakir: 

Abdullah bin Muhammad As-Salafi 

(Semoga Allah mengampuninnya, kedua orang tuanya dansegenap kaum Muslimin) 

 

[1]  Minhajus Sunnah an-Nabawiyah , Ibnu Taimiyah, (3/360) 

Referensi Penting untuk Membantah Aqidah Syi’ah 

Page 57: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 57/59

1.  - Majmu' Fatawa,Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. 

2.  - Minhajus Sunnah ,

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. 

3.  - Al-Milal wan Nihal , Asy-Syahrastani. 

4.  - Al-Farqu bainal Firaq , Al-Baghdadi. 

5.  - Maqalaatul Islamiyyiin , Al-Asy'ari. 

 

Buku-buku Kontemporer 

1.  Semua karya Syaikh Ihsan Ilahi Zhahir v. 

2.  - Mas'alatut Taqrib , Syaikh Dr. Nashir al-Qiffari. 

3.  - Ushulul Madzahibisy 

Syi'ah al-Itsna 'Asyariyyah  , Dr. Nashir al-Qiffari. 

4.  Karya-karya Syaikh Maalullah. 

5.  - Badzlul Majhud fi Musyabahatir Rafidhati lil Yahud , Abdullah al-Jumaili. 

6.  - Hatta la Nankhadi' ,  Abdullah al-Mushili. 

7.  - Asy- 

Syi'ah al-Itsna 'Asyariah wa Takfiiruhum li 'Umumil Muslimin ,  Abdullah as-Salafi. 

8.  - Man Qatalal Husain , Abdullah bin Abdul Aziz. 

Page 58: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 58/59

9.   –  Al-Burhan fi Tabri'ati Abi Hurairah minal Buhtan , Abdullah an-Nashir. 

10.  - Al-Intishaar lis Shahbi wal Aal ,

Dr. Ibrahim ar-Ruhaili. 

11.  - Kasyful Jaani Muhammad at-Tijani , Syaikh Utsman al-Khamis. 

12.  - Bal Dhalalta fi Raddi  Abaatiilit Tijani , Syaikh Khalid al-'Asqalani. 

13.  - Ma'al Itsna 

'Asyariah fil Ushuli war Furu' , Dr. Ali as-Saaluus. 

14.  - Tabdiduzh Zhalam wa Tanbihun Niyaam , Syaikh Sulaiman al-Jabhan. 

Dan referensi lain yang masih banyak, ini hanya sekadarmemaparkan dengan singkat, bukan bermak-sudmenyebutkan semuanya. 

 

Beberapa Situs Rujukan untuk Membantah Syi'ah 

1.  www.dd-sunnah.net 

2.  www.fnoor.com 

3.  www.alburhan.com 

4.  www.wylsh.com 

5.  www.khomainy.com 

6.  www.dhr12.com 

Page 59: Kesesatan Syiah.pdf

7/27/2019 Kesesatan Syiah.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/kesesatan-syiahpdf 59/59

7.  www.albainah.net 

8.  www.ansar.org 

9.  www.almanhaj.com 

10.www.isl.org.uk  

11.  www.almhdi.com