BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/6873/3/OJA RESPATI BAB II.pdf · Agar tidak terjadi...

18
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komik Matematika Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses komunikasi. Melalui proses komunikasi, pesan atau informasi dapat diserap dan dihayati orang lain. Agar tidak terjadi kesesatan dalam proses komunikasi perlu digunakan sarana yang membantu proses komunikasi yang disebut media. Dalam proses belajar mengajar, media yang digunakan untuk memperlancar komunikasi belajar mengajar. Menurut Syaiful, kata “media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata ” medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Media adalah alat bantu apa saja yang dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Menurut Rohani (1997), media adalah medium yang digunakan untuk membawa atau menyampaikan sesuatu pesan, dimana medium ini merupakan jalan atau alat dengan suatu pesan berjalan antara komunikator dengan komunikan. Media adalah segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi (proses belajar mengajar). Media pembelajaran adalah sebagai penyampai pesan (the carriers of massages) dari beberapa sumber saluran ke penerima pesan (the receiver of the massages). Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/6873/3/OJA RESPATI BAB II.pdf · Agar tidak terjadi...

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Komik Matematika

Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses

komunikasi. Melalui proses komunikasi, pesan atau informasi dapat diserap

dan dihayati orang lain. Agar tidak terjadi kesesatan dalam proses komunikasi

perlu digunakan sarana yang membantu proses komunikasi yang disebut

media. Dalam proses belajar mengajar, media yang digunakan untuk

memperlancar komunikasi belajar mengajar. Menurut Syaiful, kata “media”

berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata ” medium”,

yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Dengan demikian,

media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.

Media adalah alat bantu apa saja yang dijadikan sebagai penyalur pesan guna

mencapai tujuan pengajaran. Menurut Rohani (1997), media adalah medium

yang digunakan untuk membawa atau menyampaikan sesuatu pesan, dimana

medium ini merupakan jalan atau alat dengan suatu pesan berjalan antara

komunikator dengan komunikan. Media adalah segala sesuatu yang dapat

diindra yang berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses

komunikasi (proses belajar mengajar). Media pembelajaran adalah sebagai

penyampai pesan (the carriers of massages) dari beberapa sumber saluran ke

penerima pesan (the receiver of the massages).

Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012

6

Sudjana dan Rivai (2005), media pembelajaran sebagai alat bantu

pengajaran. Ada beberapa jenis media pembelajaran yang bisa digunakan

dalam proses pembelajaran.

1. Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster,

kartun, komik dan lain-lain. Media grafis sering juga disebut media dua

dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar.

2. Media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat

(solidmodel), model penampang, model susun, model kerja, mock up,

diorama dan lain-lain.

3. Media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP dan lain-

lain.

4. Media lingkungan hidup sebagai media pengajaran.

Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah komik.

Menurut Sudjana dan Rivai (2005), komik dapat didefinisikan sebagai suatu

bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita

dalam urutan yang erat, dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk

memberikan hiburan kepada para pembaca. Menurut Rohani komik adalah

suatu bentuk berita bergambar, terdiri atas berbagai situasi, cerita

bersambung, kadang bersifat humor. Perwatakan lain dari komik adalah harus

dikenal agar kekuatan medium bisa dihayati.

Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik

membacanya tanpa harus dibujuk. Melalui bimbingan dari guru, komik dapat

berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca. Guru harus

Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012

7

membantu peserta didik menemukan komik yang baik (edukatif) dan

bermanfaat, juga mengajar mereka untuk memilih buku komik yang baik,

sehingga kita yakin dapat menerima bacaan komik bagi peserta didik, sesuai

dengan taraf berfikirnya. Di pihak lain guru harus menolong mereka menuju

cakrawala yang lebih luas akan minat serta apresiasinya. Unsur-unsur komik

menurut Rohani (1997) adalah sebagai berikut:

a. Sederhana, langsung, aksi-aksi yang cepat dan menggambarkan

peristiwa- peristiwa yang mengandung bahaya.

b. Berisi humor , menggunakan bahasa percakapan.

c. Perhatikan kepada kriminalitas, kekuatan, keampuhan.

d. Adanya kecenderungan manusiawi yang universal terhadap pemujaan

pahlawan.

Jadi, yang dimaksud dengan komik matematika adalah media

pembelajaran berupa bacaan matematika yang berbentuk kartun, terdiri atas

berbagai situasi dan kadang bersifat humor

Peranan pokok dari buku komik dalam pengajaran adalah

kemampuannya dalam menciptakan minat para siswa. Penggunaan komik

dalam pengajaran sebaiknya dipandu dengan metode mengajar, sehingga

komik akan dapat menjadi media pengajaran yang efektif.

B. Metode Diskusi

Metode pengajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskusi.

Menurut Suryosubroto metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan

pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-

Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012

8

kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna

mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai

alternatif pemecahan atas sesuatu masalah. Hasibuan dan Moejiono

mengatakan bahwa metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan

pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-

kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna

mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai

alternatif pemecahan atas suatu masalah.

Pekerjaan pokok dalam memepersiapkan kelompok diskusi adalah

memastikan bahwa tiap anggota kelompok berpartisipasi. Salah satu cara

yang bagus untuk membuat setiap anggota tim berpartisipasi adalah dengan

membuat supaya tiap orang menuliskan sebuah opini atau gagasan sebelum

mulai diskusi. Dan untuk partisipasi lebih besar, tugas pokok lainnya dalam

mempersiapkan sebuah kelompok diskusi adalah fokus. Tak ada yang lebih

buruk dari sebuah diskusi tanpa tujuan (Slavin, 2008).

Metode diskusi bisa dilaksanakan kapan saja, asal ada kejelasan bahan

yang akan didiskusikan. Kejelasan dari tujuan yang akan dicapai melalui

metode ini dan dukungan penunjang agar diskusi dapat dilaksanakan.

Menurut Sudaryo (1991) beberapa kelebihan dari metode diskusi

diantaranya adalah memperoleh pendapat melalui musyawarah/masukan dari

berbagai pihak dan adanya kebebasan untuk mengemukakan pendapat sendiri.

Dan menurut Suryosubroto (2009) keuntungn metode diskusi cukup banyak,

yakni (1) melibatkan semua siswa secara langsung dalam proses belajar; (2)

Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012

9

setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan bahan

pelajarannya masing-masing; (3) dapat menumbuhkan dan mengembangkan

cara berfikir dan sikap ilmiah; (4) dengan mengajukan dan mempertahankan

pendapatnya dalam diskusi diharapkan para siswa dapat memperoleh

kepercayaan akan (kemampuan) diri sendiri; (5) dapat menunjang usaha-

usaha pengembangan sikap sosial dan sikap demokratis para siswa.

Metode diskusi juga mempunyai kekurangan diantaranya adalah

sukar/tidak mudah menemukan topik diskusi, waktu yang digunakan banyak,

dan tidak semua siswa berani mengemukakan pendapat (Sudaryo dkk, 1991)

Menurut Sanjaya (2010) langkah-langkah melaksanakan metode diskusi

agar berhasil dengan efektif:

1) Langkah persiapan

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi diantaranya:

a) Merumuskan tujuan yang akan dicapai, baik tujuan yang bersifat umum

maupun tujuan khusus. Tujuan yang ingin dicapai mesti dipahami oleh

setiap siswa sebagai peserta diskusi. Tujuan yang jelas dapat dijadikan

sebagai kontol dalam pelaksanaan.

b) Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai.

c) Menetapkan masalah yang akan dibahas. Masalah dapat ditentukan dari

isi materi pembelajaran atau masalah-masalah yang aktual yang terjadi

di lingkungan masyarakat yang dihubungkan dengan materi pelajaran

sesuai dengan bidang studi yang diajarkan.

Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012

10

d) Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis

pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya,

petugas-petugas diskusi seperti moderator, notulis, dan tim perumus,

manakala diperlukan.

2) Pelaksanaan diskusi

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah:

a) Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat mempengaruhi

kelancaran diskusi.

b) Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya

menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai

dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan.

c) Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan.

Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memperhatikan suasana atau

iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling

menyudutkan, dan lain sebagian.

d) Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi

untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya.

e) Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang

dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya

arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus.

3) Menutup diskusi

Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi

hendaklah dilakukan hal-hal sebagai berikut:

Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012

11

a) Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai hasil

diskusi.

b) Me-riview jalannya diskkusi dengan meminta pendapat dari seluruh

peserta sebagai umpan balik perbaikan selanjutnya.

Jadi, komik matematika dalam metode diskusi adalah media yang

dalam pembelajarannya menggunakan metode diskusi.

C. Minat Belajar Matematika

Menurut Slameto (2003), minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa

ketertarikan pada suatu hal atau aktivatas, tanpa ada yang menyuruh. Minat

pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri

dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,

semakin besar minat. Winkel (1986) mengatakan minat adalah

kecenderungan yang aga menetap untuk merasa tertarik pada bidang-bidang

tertentu dan merasa senang dalam bidang-bidang itu.

Hilgard memberi rumusan tentang minat adalah sebagai berikut: “

Interest is persistring tendency to pay attention to and enjoy some activity or

content”. Minat adalah kecenderungan yang tetap memperhatikan dan

memegang beberapa kegiatan. Minat selalu diikuti dengan perasaan senang

dan dari situ diperoleh kepuasan. Jadi minat adalah suatu rasa senang atau

tertarik terhadap hal-hal tertentu yang tidak timbul karena adanya paksaan,

tapi minat timbul dari kesadaran dirinya sendiri tanpa unsur paksaan dari luar.

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, Karena bila bahan pelajaran

yang dipelajarinya tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar

Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012

12

dengan sebaik-baiknya, Karena tidak ada daya tarik baginya. Siswa akan

segan belajar dan tidak akan memperoleh kepuasan dari pelajaran tersebut.

Bahan pelajaran dan sikap guru turut mempengaruhi minat belajar

siswa. Sikap guru yang diperlihatkan kepada siswa ketika mengajar

mempunyai peranan penting dalam membangkitkan minat siswa dalam

belajar. Demikian juga dengan bahan pelajaran dapat mempengaruhi minat

siswa. Bahan pelajaran yang disajikan dengan baik dan menarik dapat

meningkatkan minat belajar siswa.

Menurut Sardiman (2006) untuk membangkitkan minat dapat dilakukan

dengan cara-cara berikut:

a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.

b. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau.

c. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.

d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.

Menurut Safari (2005), definisi oprasional: minat belajar adalah skor

siswa yang diperoleh dari tes minat belajar yang mengukur indikator: (1)

kesukacitaan, (2) ketertarikan, (3) perhatian, dan (4) keterlibatan. Menurut

uraian di atas dapat disimpulkan bahwa indikator minat tersebut didefinisikan

sebagai berikut:

1. Kesukacitaan, yaitu siswa senang dalam mengikuti pelajaran, kemauan

siswa untuk belajar matematika, kehadiran siswa dalam mengikuti

pelajaran.

Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012

13

2. Ketertarikan, yaitu kesegeraan siswa dalam mengumpulkan tugas dan

mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru.

3. Perhatian, yaitu memperhatikan penjelasan guru, konsentrasi siswa dalam

belajar.

4. Keterlibatan, yaitu aktif dalam pelajaran matematika, aktif berdiskusi

dengan kelompoknya.

D. Prestasi Belajar Matematika

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran

terhadap siswa yang meliputi berbagai kemampuan intelektual seperti

faktor kognitif setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur

dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi,

prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang

dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang

mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode

tertentu. Prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu

aktivitas, adapun belajar pada dasarnya adalah suatu proses yang

mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yaitu perubahan tingkah

laku. Dengan demikian, prestasi belajar adalah hasil yang diperolah

berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu

sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Hamdani, (2011)

Tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam menerima,

menolak, dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses

Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012

14

belajar mengajar disebut prestasi belajar. Keberhasilan seseorang dalam

mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai setiap

bidang mata pelajaran setelah mengalami proses belajar mengajar dan

setelah diadakan evaluasi. Hasil evaluasi dapat memperlihatkan tinggi-

rendahnya prestasi belajar siswa.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat

digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor dari dalam (intern) dan

faktor dari luar (ekstern) (Hamdani)(2011).

1) Faktor internal (dari dalam siswa)

a) Kecerdasan (inteligensi)

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan

untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.

Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi-rendahnya inteligensi

yang normal selalu menunjukan kecakapan sesuai dengan tingkat

perkembangan sebaya. Perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-

kemajuan yang berbeda antara satu anak lainnya sehingga anak

pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan lebih tinggi

dibandingkan dengan kawan sebayanya. Faktor inteligensi

merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar-

mengajar.

Inteligensi pada umumnya dapat diartikan sebagai

kemampuan psikologi untuk mereaksi rangsangan atau

Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012

15

menyesuaikan diri dengan cara yang tepat. Sebenarnya inteligensi

bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-

organ tubuh lainnya. Memang harus diakui bahwa peran otak

dalam hubungannya dengan inteligensi manusia lebih menonjol

daripada peran organ-organ tubuh lainnya, lantaran otak merupakan

“menera pengontrol” hampir seluruh aktivitas manusia. Tingkat

kecerdasan atau inteligensi (IQ) siswa tidak dapat diragukan lagi

sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

b) Faktor Jasmaniah/faktor fisiologis

Kondisi jasmaniah atau fisiologis pada umumnya sangat

berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Faktor

jasmaniah meliputi pancaindra yang tidak berfungsi sebagaimana

mestinya ketika mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan

yang tidak sempurna.

c) Sikap

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa

kecenderungan untuk mereaksi atau merespons (response tendency)

dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan

sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap (attitude)

siswa yang positif, pada mata pelajaran yang disajikan merupakan

pertanda awal yang baik bagi proses belajar tersebut. Sebaliknya,

sikap negatif siswa terhadap mata pelajaran yang disajikan jika

diiringin kebencian kepada mata pelajaran dapat menimbulkan

Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012

16

kesulitan belajar siswa. Sikap terhadap ilmu pengetahuan yang

bersifat conversing tidak menimbulkan kesulitan belajar tapi

prestasi yang dicapai siswa kurang memuaskan.

d) Minat

Minat erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan

senang dapat dikatakan minat itu terjadi karena perasaan senang

pada sesuatu. Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap

pembelajaran jika menyukai mata pelajaran, siswa akan belajar

dengan senang hati tanpa rasa beban.

e) Bakat

Bakat adalah kemampuan potensi yang dimiliki seseorang

untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Setiap

orang memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi

sampai tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing.

Kemudian bakat dapat diartikan sebagai kemampuan individu

untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada

upaya pendidikan dan pelatihan.

f) Motivasi

Motivasi adalah segala upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan suatu hal, dapat menentukan baik tidaknya dalam

mencapai tujuan sehingga semakin besar kesuksesan belajarnya.

Kuat lemahnya motivasi belajar turut mempengaruhi keberhasilan

belajar. Motivasi belajar perlu diusahakan terutama yang berasal

Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012

17

dari dalam diri dengan cara memikirkan masa depan yang penuh

tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai cita-cita. Faktor yang

penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong

keadaan siswa untuk melakukan belajar.

2) Faktor Eksternal (dari luar siswa)

Faktor yang terdiri atas dua macam faktor lingkungan sosial

dan faktor lingkungan nonsosial. Syah (2010)

a) Lingkungan sosial

Lingkungan sosial seperti para guru, para tenaga

kependidikan dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi

semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu

menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan

memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam

hal belajar. Lingkungan siswa adalah masyarakat dan tetangga juga

teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut.

Kondisi masyarakat di lingkungan kumuh yang serba kekurangan

dan anak-anak penganggur.

b) Lingkungan Nonsosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah

gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa

dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar

yang digunakan siswa. Hal ini dipandang turut menentukan tingkat

keberhasilan belajar siswa. Waktu yang digunakan siswa untuk

Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012

18

belajar yang selama ini sering dipercaya berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa tidak perlu dihiraukan. Bukan waktu yang

penting dalam belajar melainkan kesiapan sistem memori siswa

dalam menyerap, mengelola, dan menyimpulkan item-item

informasi dan pengetahuan yang dipelajari.

Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa

prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah

melakukan usaha dalam waktu tertentu pada saat belajar

berdasarkan penelitian melalui tes yang berupa angka maupun

perbuatan kearah yang lebih baik.

E. Materi Pelajaran

Materi pelajaran yang diteliti adalah segi empat. Ada beberapa macam

bangun datar segi empat, iantaranya adalah:

1. Persegi Panjang

a. Pengertian persegi panjang

Persegi panjang adalah bangun datar segi empat yang memiliki dua

pasang sisi sejajar dan memiliki empat sudut siku-siku.

b. Sifat—sifat persegi panjang

• Mempunyai empat sisi, dengan sepasang sisi yang berhadapan

sama panjang dan sejajar.

• Keempat sudutnya sama besar dan merupakan sudut siku-siku

(900).

Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012

19

• Kedua diagonalnya sama panjang dan berpotongan membagi dua

sama besar.

• Dapat menempati bingkainya dengan empat cara.

c. Luas persegi panjang

2. Persegi

a. Pengertian persegi

Persegi adalah bangun segi empat yang memiliki empat sisi sama

panjang dan empat sudutnya siku-siku.

b. Sifat – sifat persegi

• Semua sifat persegi panjang merupakan sifat persegi.

• Semua sisi persegi adalah sama panjang.

• Sudut-sudut suatu persegi dibagi dua sama besar oleh diagonal-

diagonalnya.

• Diagonal-diagonal persegi saling berpotongan sama panjang

membentuk sudut siku-siku.

c. Luas persegi

3. Jajargenjang

a. Pengertian jajargenjang

Jajargenjang adalah bangun segi empat yang dibentuk dari sebuah

segitiga dan bayangan yang diputar setengan putaran (1800) pada titik

tengah salah satu sisinya.

Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012

20

b. Sifat – sifat jajargenjang

• Sisi-sisi yang berhadapan pada setiap jajargenjangsama panjang

dan sejajar

• Sudut-sudut yang berhadapan pada setiap jajargenjang sama besar

• Jumlah pasang sudut yang saling berdekatan pada setiap

jajargenjang adalah 1800.

• Pada setiap jajargenjang kedua diagonalnyasaling membagi dua

sama panjang.

c. Luas jajargenjang

4. Trapesium

a. Pengertian trapesium

Trapesium adalah bangun segi empt yang mempunyai tepat

sepasang sisi yang berhadapan sejajar.

b. Jenis- jenis trapesium

1. Trapesium sembarang

Trapesium sembarang adalah trapesiumyang keepat sisinya tidak

sama panjang.

2. Trapesium sama kaki

Trapesium sama kaki adalah trapesium yang mempunyai sepasang

sisi yang sama panjang, disamping mempunyai sepasang sisi yang

sejajar.

Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012

21

3. Trapesium siku-siku

Trapesium siku-siku adalah trapezium yang salah satu sudutnya

merupakan sudut siku-siku (900).

c. Luas trapesium

F. Kerangka Pikir

Dalam menumbuhkan minat belajar yang baik, maka diperlukan suatu

media pembelajaran dan metode pembelajaran yang tepat.

Dalam penelitian ini digunakan media pembelajaran berupa komik

matematika dan metode pembelajaran yaitu diskusi.

Komik matematika sebagai media pembelajaran merupakan media yang

menarik untuk digunakan karena komik merupakan bentuk bacaan dimana

peserta didik membacanya tanpa harus merasa dibujuk. Tampilan komik yang

menarik dan dialog yang terkadang jenaka akan membuat siswa tertarik untuk

membaca sekaligus mempelajarinya. Peranan pokok dari buku komik dalam

pengajaran adalah kemampuannya dalam menciptakan minat para siswa.

Sehingga dalam proses pengajaran siswa akan merasa senang tanpa harus

merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti pelajaran matematika.

Sedangkan metode diskusi merupakan suatu cara penyajian bahan

pelajaran dimana peserta didik diberi kesempatan untuk mengadakan

perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan,

atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah. Metode

diskusi juga membantu siswa belajar berfikir kritis, membantu siswa

menyadari dan mampu merumuskan berbagai masalah yang “dilihat”, baik

Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012

22

dari pengalaman sendiri maupun dari pelajaran sekolah dan juga

mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut.

Adanya media dan metode pembelajaran yang digunakan akan

menumbuhkan minat belajar siswa. Minat adalah salah satu kunci utama

untuk memperlancar dan memberikan semangat siswa dalam mempelajari

sesuatu. Dengan menumbuhkan minat dalam diri siswa, guru akan lebih

mudah dalam memberikan penjelasan keada siswa mengenai apa yang sedang

dipelajari, sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat karena minat

adalah salah satu faktor untuk meningkatkan prestasi belajar.

G. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir yang telah dirumuskan di atas, maka dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ada pengaruh komik matematika dalam pembelajaran yang

menggunakan metode diskusi terhadap minat dan prestasi belajar matematika.

Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012