keselamatan kerja pada proteksi radiasi nuklir

14
RADIASI PENGION DAN NON PENGION DALAM TEMPAT KERJA A. Pengertian Radiasi Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven), komputer, dan lain- lain.Radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau disebut juga dengan foton adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai massa dan muatan listrik. Misalnya adalah gamma dan sinar-X, dan juga termasuk radiasi tampak seperti sinar lampu, sinar matahari, gelombang microwave, radar dan handphone B. Sumber Radiasi 1. Radiasi alam sumber radiasi kosmik, sumber radiasi terestrial (primordial), sumber radiasi dari dalam tubuh manusia 2. Radiasi buatan radionuklida buatan, pesawat sinar-X, reaktor nuklir, akselerator C. Jenis Radiasi 1. Ditinjau dari massanya, radiasi dapat dibagi menjadi a. Radiasi Elektromagnetik adalah radiasi yang tidak memiliki massa. Radiasi ini terdiri dari gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak, sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik.

description

tentang keselamatan kerja dalam radiasi nuklir

Transcript of keselamatan kerja pada proteksi radiasi nuklir

Page 1: keselamatan kerja pada proteksi radiasi nuklir

RADIASI PENGION DAN NON PENGION DALAM TEMPAT KERJA

A. Pengertian Radiasi

Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas,

partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Ada

beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya adalah

televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven), komputer, dan

lain-lain.Radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau disebut juga dengan

foton adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai massa dan muatan listrik. Misalnya

adalah gamma dan sinar-X, dan juga termasuk radiasi tampak seperti sinar lampu, sinar

matahari, gelombang microwave, radar dan handphone

B. Sumber Radiasi

1.       Radiasi alam 

sumber radiasi kosmik, sumber radiasi terestrial (primordial), sumber radiasi dari

dalam tubuh manusia

2.       Radiasi buatan

radionuklida buatan, pesawat sinar-X, reaktor nuklir, akselerator

C.      Jenis Radiasi

1.       Ditinjau dari massanya, radiasi dapat dibagi menjadi

a.       Radiasi Elektromagnetik adalah radiasi yang tidak memiliki massa. Radiasi ini

terdiri dari gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak,

sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik.

b.      Radiasi partikel adalah radiasi berupa partikel yang memiliki massa, misalnya

partikel beta, alfa dan neutron.

2.       Dikenal dua jenis radiasi, yaitu

a.      Radiasi pengion (ionizing radiation)

Radiasi pengion adalah radiasi yang apabila menumbuk atau menabrak sesuatu,

akan muncul partikel bermuatan listrik yang disebut ion. Peristiwa terjadinya ion

ini disebut ionisasi. Ion ini kemudian akan menimbulkan efek atau pengaruh pada

bahan, termasuk benda hidup. Radiasi pengion disebut juga radiasi atom atau

radiasi nuklir. Termasuk ke dalam radiasi pengion adalah sinar-X, sinar gamma,

sinar kosmik, serta partikel beta, alfa dan neutron. Partikel beta, alfa dan neutron

dapat menimbulkan ionisasi secara langsung. Meskipun tidak memiliki massa dan

muatan listrik, sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik juga termasuk ke dalam

radiasi pengion karena dapat menimbulkan ionisasi secara tidak langsung.

Page 2: keselamatan kerja pada proteksi radiasi nuklir

b.      Radiasi nonpengion (non-ionizing radiation).

Radiasi non-pengion adalah radiasi yang tidak dapat menimbulkan ionisasi.

Termasuk ke dalam radiasi non-pengion adalah gelombang radio, gelombang

mikro, inframerah, cahaya tampak dan ultraviolet

D. PENGARUH RADIASI PENGION

Radiasi menyebabkan terionisasi atau tereksitasinya atom dan molekul sel di dalam

jaringan tubuh. Apabila molekul pecah atau terdisosiasi karenanya, akan terbentuk

fragment berupa radikal bebas dan ion, yang secara kimia tidak stabil. Radikal bebas

sangat reaktif dan dengan mudah dapat bereaksi atau mengoksidasi atom lain dalam suatu

sel jaringan yang menyebabkan sel menjadi rusak. Tingkat kerusakan sel yang terjadi

sebanding dengan besarnya radiasi.Sel jaringan bisa rusak karena dosis yang rendah

sekalipun, sebagaimana kita setiap hari menerima radiasi rendah dari sumber radiasi

alam, untungnya sel jaringan memiliki kemampuan memperbaiki dirinya secara alamiah

dan cepat. Tidak ada risiko karena matinya sel-sel jaringan tubuh, walaupun setiap hari

jutaan sel di tubuh kita mati karena berbagai hal, akan tetapi tubuh kita dapat

menggantinya dengan cepat. Yang perlu mendapat perhatian adalah apabila terjadi

kerusaan sel yang menyebabkan pertumbuhan sel abnormal. Pada kondisi sel rusak yang

tumbuh secara abnormal dapat menjadi apa yang kita kenal sebagai kanker. Hal inilah

yang menjadi dasar meningkatnya risiko kanker karena terpapari dengan radiasi pengion,

baik dari radiasi alam maupun buatan.

E. TENTANG RISIKO Seberapa besar radiasi pengion akan meningkatkan risiko kemungkinan terkena kanker mematikan dalam hidup kita? Mari kita perhatikan dan perbandingkan kemungkinan terjadinya suatu risiko satu dalam sejuta kemungkinan akan celaka atau mati karena aktivitas yang kita lakukan sehari-hari:

• Merokok sebanyak 1.4 batang rokok (kanker paru) • Memakan 40 sendok makan mentega (serangan jantung) • Tinggal dua hari di kota Jakarta (polusi udara) • Mengendarai mobil sejauh 65 km (kecelakaan) • Terbang sejauh 4200 km dengan pesawat jet (kecelakaan) • Menerima dosis radiasi sebesar 10 mrem (kanker)

Kita harus memperhitungkan manfaat dan kerugian dari suatu aktivitas yang berisiko.

Seandainya, karena suatu keperluan mendesak, kita tergesa-gesa ingin pergi ke suatu

Page 3: keselamatan kerja pada proteksi radiasi nuklir

tempat, tanpa pikir panjang kita mau menerima risiko sepersejuta kemungkinan akan

celaka dalam setiap 65 km berkendaraan mobil, kita berani mengambil risiko karena

perhitungan manfaat yang didapat jauh lebih berharga. Kita ingin menikmati makanan

berlemak yang lezat, kita mau menerima risiko terkena serangan jantung. Radiasi pengion

juga memilki risiko, dan dalam penggunaannya harus diperhitungkan azas

manfaatnya.Manfaatnya adalah kita dapat melakukan kegiatan diagnosis atau terapi suatu

penyakit, juga melakukan penelitian untuk meningkatkan tingkat kualitas kehidupan umat

manusia.Risikonya adalah meningkatnya kemungkinan kita terkena kanker.

Perbandingan suatu risiko di atas memperlihatkan bahwa risiko karena radiasi sangat

kecil dibandingkan dengan risiko aktivitas kita sehari-hari.Paparan radiasi pengion

bukanlah sumber penyebab kanker yang aneh, phenomenanya sudah sangat diketahui,

sangat dipahami karakteristiknya daripada kebanyakan sumber penyebab kanker lainnya

yang memapari kita, misalnya bahan kimia di sekeliling kita.

F. Strategi Efektif Bekerja dengan Sumber Radiasi Zat radioaktif terbuka maupun terbungkus, mesin sinar-X, iradiator, dan sumber radiasi lainnya memancarkan radiasi pengion yang berbahaya. Untuk memproteksi diri dari sumber radiasi, maka diterapkan tiga strategi dasar yang dikenal sebagai prinsip proteksi radiasi, yaitu:

• Kurangi waktu berada di sekitar sumber radiasi • Posisikan diri sejauh mungkin dari sumber radiasi • Gunakan perisai yang sesuai

Page 4: keselamatan kerja pada proteksi radiasi nuklir

Waktu Dengan sesingkat mungkin berada dekat dengan sumber radiasi, maka secara proporsional akan mengurangi dosis radiasi yang diterima. Minimalkan waktu anda bekerja, maka akan meminimalkan dosis yang diterima.

Jarak Besarnya paparan radiasi akan menurun, sebanding dengan kebalikan kuadrat jarak terhadap sumber. Dengan menjauhkan sumber radiasi dengan faktor dua, akan menurunkan intensitasnya menjadi seperempatnya. Menjauhkan jarak sumber radiasi dengan faktor tiga akan menurunkan intensitas radiasi menjadi sepersembilannya. Bilamana diperlukan selalu gunakan tongkat penjepit panjang untuk memindahkan atau mengambil sumber radiasi dengan aktivitas atau paparan radiasi yang tinggi, selalu menggunakan rak tabung, baki, atau apa saja yang bisa menjauhkan sumber radiasi dari tubuh apabila memindahkan atau mengambil sumber radiasi dengan dengan aktivitas atau paparan radiasi yang rendah. Selalu menyimpan zat radioaktif, peralatan terkontaminasi dan limbah radioaktif sejauh mungkin dari daerah kerja atau pintu.

Perisai Perisai yang tepat dapat menurunkan secara eksponential paparan radiasi gamma dan menghalangi hampir semua sinar radiasi-beta.Pilih dan gunakan perisai yang sesuai selama melakukan penelitian atau pekerjaan dengan sumber radiasi. Selain dengan ketiga strategi di atas, untuk mengurangi bahaya radiasi eksterna, maka kurangi aktivitas zat radioaktif dengan cara: Untuk sumber dengan waktu paruh pendek tunggu sampai meluruh; dekontaminasi sumber radioaktif sebelum bekerja; atau pindahkan zat radioaktif yang tidak perlu dan bisa dipindahkan ke lokasi lain.

G. NILAI BATAS DOSISNilai Batas Dosis yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala Bapeten No. 01/Ka-BAPETEN/V-99 adalah penerimaan dosis yang tidak boleh dilampaui oleh seorang pekerja radiasi dan anggota masyarakat selama jangka waktu satu tahun, tidak bergantung pada laju dosis, tetapi tidak termasuk penerimaan dosis dari penyinaran medis dan penyinaran alam. Nilai Batas Dosis bukan batas tertinggi yang apabila dilampaui seseorang akan mengalami akibat merugikan yang nyata. Meskipun demikian setiap penyinaran yang tidak perlu harus dihindari dan penerimaan dosis harus diusahakan serendah-rendahnya.Menurut Surat Keputusan Kepala Bapeten No. 01/Ka-BAPETEN/V-99 Nilai Batas dosis ditetapkan sebagai berikut :

a. Nilai Batas Dosis bagi pekerja radiasi untuk seluruh tubuh 50 mSv per tahunb. Nilai Batas Dosis untuk anggota masyarakat umum untuk seluruh tubuh 5 mSv

pertahun. Dalam hal penyinaran local yaitu hanya pada bagian-bagain khusus dari tubuh, dosis rata-rata dalam tiap organ atau jaringan yang terkena harus tidak lebih dari 50 mSv.

H. ATURAN KESELAMATAN UMUM 1. Isilah Formulir Ijin Bekerja yang disediakan PPR sebelum memulai suatu pekerjaan.

Formulir Ijin Bekerja merupakan salah satu mekanisme yang digunakan dalam pengendalian keselamatan kerja, baik dengan radiasi maupun non-radiasi.

Page 5: keselamatan kerja pada proteksi radiasi nuklir

2. Lakukanlah selalu pemonitoran kontaminasi setelah bekerja dengan sumber radiasi menggunakan hand and foot monitor, contamination monitor, GM survey meter atau instrumen lain yang sesuai. Pemonitoran kontaminasi adalah pertahanan utama anda untuk mencegah terjadinya pemaparan eksternal atau internal yang berlebihan. Yang perlu anda monitor adalah:

• Diri sendiri termasuk lab jas dan pakaian • Tangan dan sepatu (bagian atas dan sol sepatu) • Mintalah PPR untuk mensurvei atau melakukan smear test apabila ditengarai

daerah kerja atau lantai terkontaminasi zat radioaktif setelah anda bekerja.

3. Ingat! Dilarang keras makan, minum, menggunakan kosmetik, dan merokok di area radiasi atau dimana zat radioaktif berada.

4. Apabila menggunakan zat radioaktif, bekerjalah di meja atau ruang asap yang disediakan, alasi dengan kertas isap atau kertas merang atau di atas nampan, jika memungkinkan selalu gunakan perisai yang memadai. Selalu gunakan sarung tangan disposable dan buka sarung tangan sebelum memegang ball point, membuka pintu, atau barang lainnya untuk mencegah penyebaran kontaminasi.

I. MANAJEMEN KESELAMATAN RADIASIMenurut Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 2000 setiap instalasi yang menggunakan radiasi pengion wajib menerapkan Manajemen Keselamatan Radiasi, yang meliputi :

1. Organisasi Proteksi RadiasiPengusaha / Instalasi yang menggunakan sumber radiasi pengion wajib membentuk organisasi proteksi radiasi agar dalam pemanfaatan tenaga nuklir semua persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja dapat dilaksanakan sesuai ketentuan.

2. Pemantauan Dosis Radiasi dan RadioaktivitasUntuk mengetahui besar dosis yang diterima oleh pekerja radiasi maka dilakukan pemantauan dosis. Setiap pekerja radiasi wajib menggunakan dosimeter perorangan baik yang dapat diaca langsung maupun yang tidak dapat dibaca langsung sesuai dengan jenis sumber radiasi yang digunakan.

3. Peralatan Proteksi RadiasiPengusaha / Instalasi yang menggunakan sumber radiasi pengion harus menyediakan dan mengusahakan peralatan proteksi radiasi, pemantauan dosis perorangan, pemantauan daerah kerja dan pemantauan lingkungan yang dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan jenis sumber radiasi yang digunakan.

4. Pemeriksaan KesehatanSetiap orang yang akan bekerja sebagai pekerja radiasi harus sehat dan minimal berusia 18 tahun. Pengusaha instalasi harus menyelenggarakan pemeriksaan yang meliputi; pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, pemeriksaan berkala selama masa kerja, dan pemerksaan kesehatan pada waktupemutusan hubungan kerja. Apabila dipandang perlu dapat dilakukan pemeriksaan khusus.

5. Penyimpanan DokumentasiDokumentasi yang memuat catatan dosis, hasil pemantauan daerah kerja, hasil pemantauan lingkungan, dan kartu kesehatan pekerjaharus disimpan paling tidak selama tiga puluh tahun terhitung sejak pekerja radiasi bekerja.

Page 6: keselamatan kerja pada proteksi radiasi nuklir

6. Jaminan KualitasProgram jaminan kualitas harus dilakukan sejak dari perencanaan, pembangunan, pengoperasian, dan perawatan.

7. Pendidikan dan PelatihanSetiap pekerja radiasi harus memperoleh pendidikan dan pelatihan tentang keselamatan dan kesehatan kerja terhadap radiasi.(Tasripin, SKM)

J. Peralatan Proteksi Radiasia. Monitor Perorangan ( Film Badge, TLD dan Dosimeter Saku )

Monitor perorangan digunakan untuk mengetahui besar dosis radiasi yang diterima pekerja dalam suatu periode tertentu. Dosimeter saku dipakai terutama pada saat bekerja di medan radiasi tinggi sehingga penerimaan dosis dapat diketahui segera setelah kegiatan berakhir. Film badge / TLD digunakan pada setiap kegiatan di medan radiasi. Setiap bulan (maksimal 3 bulan) film badge harus dikirimkan ke PTKMR - BATAN untuk dievaluasi.

b. Survey MeterSurveimeter digunakan untuk mengukur laju penyinaran sumber.Survaimeter berfungsi untuk memeriksa daerah aman bagi pekerja radiasi atau pekerja non radiasi dan memeriksa kebocoran radiasi sumber. Survaimeter yang dipergunakan harus sesuai dengan jenis sumber dan energi radiasi. Survaimeter yang dipergunakan harus yang sudah dikalibrasi oleh PTKMR - BATAN dan sertifikat kalibrasinya masih berlaku. Kalibrasi ulang dilakukan setiap tahun sekali.

c. Penahan radiasi PbPenahan radiasi Pb digunakan untuk melindungi diri dari sumber radiasi eksterna pemancar radiasi sinar-X.

d. Tanda Bahaya RadiasiTanda bahaya radiasi berupa lampu merah dipintu masuk, yang hanya menyala sewaktu pesawat dioperasikan.

PENERANGAN DI TEMPAT KERJAPenerangan di tempat kerja adalah salah satu sumber cahaya yang menerangi benda-benda ditempat kerja. Penerangan dapat berasal dari cahaya alami dan cahaya buatan , banyak obyek kerja beserta benda / alat dan kondisi disekitar yang perlu dilihat oleh tenaga kerja, hal ini penting untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi, selain itu penerangan yang memadai memberikan kesan pemandangan yang lebih baik dan keadaan lingkungan yang menyegarkan.

Permasalahan penerangan meliputi kemampuan manusia untuk melihat sesuatu, sifat-sifat dari indera penglihatan, usaha-usaha yang dilakukan untuk melihat obyek lebih baik dan pengaruh penerangan terhadap lingkungan, alat yang digunakan untuk mengetahui intensitas penerangan adalah Luxmeter.

Penerangan dikatakan buruk apabila memiliki intensitas penerangan yang rendah untuk jenis pekerjaan yang sesuai, distribusi yang tidak merata, mengakibatkan kesilauan, dan kurangnya kekontrasan.

Page 7: keselamatan kerja pada proteksi radiasi nuklir

A. Sumber-Sumber Pencahayaan a. Pencahayaan alami adalah cahaya yang ditimbulkan oleh matahari atau kubah langit.

Cahaya matahari yang mengandung radiasi panas itu apabila masuk ke dalam ruangan akan menyebabkan kenaikan suhu ruangan. Sumber pencahayaan alam (cahaya matahari). Sedangkan menurut Satwiko (2005: 88), cahaya alami adalah cahaya yang bersumber dari alam, misalnya matahari, lahar panas, fosfor di pohon-pohon, kilat, kunang-kunang, dan bulan yang merupakan sumber cahaya alami skunder, karena sebenarnya bulan hanya memantulkan cahaya matahari. Berikut ini adalah beberapa keuntungan dan kelemahan dari penggunaan cahaya alami :

Keuntungan pencahayaan alam :1. Bersifat alami, tersedia melimpah dan terbaharui,2. Tidak memerlukan biaya dalam penggunaannya,3. Cahaya alam sangat baik dilihat dari sudut kesehatan karena memiliki daya

panas dan kimiawi yang diperlukan bagi makluk hidup di bumi,4. Cahaya alam dapat memberikan kesan lingkungan yang berbeda, bahkan

kadang-kadang sangat memuaskan.

Kelemahan pencahayaan alam :1. Cahaya alam sulit dikendalikan, kondisinya selalu berubah karena

dipengaruhi oleh waktu dan cuaca,2. Cahaya alam pada malam hari tidak tersedia,3. Sinar ultra violet dari cahaya alam mudah merusak benda-benda di dalam

ruang. 4. Perlengkapan untuk melindungi dari panas dan silau membutuhkan biaya

tambahan yang cukup tinggi.

b. Pencahayaan buatan (artificial light) adalah segala bentuk cahaya yang bersumber dari alat yang diciptakan oleh manusia, seperti: lampu pijar, lilin, lampu minyak tanah. Pecahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan dari usaha manusia seperti lampu pijar. (Lasa, 2005: 170). Dasar pemikiran untuk konsep perancangan sistem penerangan pencahayaan adalah pemenuhan tingkat intensitas terang yang memenuhi syarat untuk tiap-tiap ruang.Sumber pencahayaan buatan yang terbagi atas :

• General lighting adalah penerangan umum yaitu penerangan yang dibutuhkan untuk menerangi suatu tempat atau ruangan tersebut.

• Localized general lighting • Local lighting atau penerangan lokal, yaitu, penerangan pada tempat kerja

dimana untuk menerangi obyek pekerjaan.

Keuntungan menggunakan pencahayaan buatan:1. Cahaya buatan dapat dikendalikan, dalam arti bahwa kekuatan

pencahayaan yang dihasilkan dari lampu dapat diatur sesuai dengan kebutuhan,

2. Cahaya buatan tidak dipengaruhi oleh kondisi alam,3. Arah jatuhnya cahaya dapat diatur, sehingga tidak menimbulkan silau

bagi pekerja.

Kelemahan penggunaan pencahayaan buatan:

Page 8: keselamatan kerja pada proteksi radiasi nuklir

1. Cahaya buatan memerlukan biaya yang relatif besar karena dipengaruhi oleh sumber tenaga listrik,

2. Cahaya buatan kurang baik bagi kesehatan manusia jika digunakan terus menerus di ruang tertutup tanpa dukungan cahaya alami.

Penerangan yang buruk di lingkungan kerja akan menyebabkan hal-hal sebagai berikut :

a) Kelelahan dan ketidaknyamanan pada mata yang akan mengakibatkan kurangnya daya efesiensi kerja.

b) Kelelahan mental yang akan berpengaruh pada kelelahan fisik.c) Keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di sekitar mata.d) Kerusakan alat penglihatan (mata).e) Meningkatnya kecelakaan kerja.

Keuntungan pencahayaan yang baik :a) Meningkatkan semangat kerja.b) Produktivitas.c) Mengurangi kesalahan.d) Meningkatkan housekeeping.e) Kenyamanan lingkungan kerja.f) Mengurangi kecelakaan kerja.

B. Cara Pengendalian Terhadap Penerangan

Pengendalian terhadap penerangan buruk dapat dilakukan dengan cara :

a. Pengendalian secara teknis

• Memperbesar ukuran obyek (sudut penglihatan) dengan menggunakan kaca

pembesar dan kaca pembesar dan layer monitor.

• Memperbesar intensitas penerangan.

• Menambah waktu yang diperlukan untuk melihat obyek.

• Bila menggunakan penerangan alami, harus diperhatikan agar jalan masuknya

sinar tidak terhalang.

b. Pengendalian secara administrative

      Untuk pekerjaan malam atau yang membutuhkan ketelitian tinggi,

memperkerjakan tenaga kerja yang berusia relatif masih muda dan tidak

menggunakan kacamata adalah lebih baik.

Menjaga kebersihan dinding, langit-langit, lampu dan perangkatnya penting

untuk diperhatikan. Perawatan tersebut sebaiknya dilakukan minimal 2 kali dalam 1

tahun, karena kotoran atau debu yang ada ternyata dapat mengurangi intensitas

penerangan.

Page 9: keselamatan kerja pada proteksi radiasi nuklir

C. Cara Pencegahan Terhadap Kesilauan

Di samping akibat-akibat pencahayaan yang kurang kadang-kadang juga menimbulkan

masalah, apabila pengaturannya kurang baik, yakni silau. Silau juga menjadi beban

tambahan pekerja maka harus dilakukan pengaturan atau dicegah.

Mencegah kesilauan (luminansi), dengan :

• Pemilihan jenis lampu yang tepat, misalnya neon. Lampu neon kurang menyebabkan

silau dibandingkan lampu biasa.

• Menempatkan sumber-sumber cahaya atau penerangan sedemikian rupa sehingga

tidak langsung mengenai bidang yang mengkilap.

• Tidak menempatkan benda-benda yang berbidang mengkilap di muka jendela yang

langsung memasukkan sinar matahari.

• Penggunaan alat-alat pelapis bidang yang tidak mengkilap.

• Mengusahakan agar tempat-tempat kerja tidang terhalang oleh bayangan suatu

benda. Dalam ruangan kerja sebaiknya tidak terjadi bayangan-bayangan.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas maka dalam mendirikan bangunan tempat

kerja, sebaiknya mepertimbangkan ketentuan-ketentuan antara lain :

a. Jarak antara gedung atau bangunan-bangunan lain tidak menganggu masuknya cahaya

matahari ke tempat kerja.

b. Jendela-jendela dan lobang angin untuk masuknya cahaya matahari harus cukup,

seluruhnya sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas bangunan.

c. Apabila cahaya matahari tidak mencukupi ruangan tempat kerja, harus diganti dengan

penerangan lampu yang cukup.

d. Penerangan tempat kerja tidak menimbulkan suhu ruangan panas (tidak melebihi

32°C).

e. Sumber penerangan tidak boleh menimbulkan silau dan bayang-bayang yang

menganggu kerja.

f. Sumber cahaya harus menghasilakn daya penerangan yang tetap dan menyebar dan

tidak berkedip-kedip.