Keseimbangan-Hara.docx

4
1. Keseimbangan Hara (Kimia) 1.) % C-Organik % C-Organik = ¿) x 100+ %KA 100 = ¿) x 100+ %KA 100 = 4,5 3,5 x 119,22 100 = 1,29 x 1,19 = 1,54 % % Bahan Organik = % C.org x 1.73 % BO=1,54 x 1,73 = 2,6 % 2.) pH pH = 5,5 3.) Eh Eh = 130,7 mv 4.) Ec Ec = 0,05 ms Dari hasil analisis laboratorium mengenai kimia tanah, diperoleh hasil % C- Organik = 1,54 % Bahan Organik = 2,6 %, pH = 5,5 Eh =130,7 mv, dan Ec = 0,05. Dengan perhitungan hasil persentase C-organik dapat diketahui besarnya kandungan bahan organik. Kandungan bahan organik didapatkan dari hasil % C- Organik dikalikan dengan 1,73 sehingga dihasilkan bahan organik sebesar 2,6 %.

Transcript of Keseimbangan-Hara.docx

1. Keseimbangan Hara (Kimia)1.) % C-Organik% C-Organik = ) x = ) x = = 1,29 x 1,19 = 1,54 %% Bahan Organik = % C.org x 1.73

= 2,6 %2.) pHpH = 5,53.) EhEh = 130,7 mv4.) EcEc = 0,05 msDari hasil analisis laboratorium mengenai kimia tanah, diperoleh hasil % C- Organik = 1,54 % Bahan Organik = 2,6 %, pH = 5,5 Eh =130,7 mv, dan Ec = 0,05. Dengan perhitungan hasil persentase C-organik dapat diketahui besarnya kandungan bahan organik. Kandungan bahan organik didapatkan dari hasil % C- Organik dikalikan dengan 1,73 sehingga dihasilkan bahan organik sebesar 2,6 %. Bahan organik tanah memegang peranan penting dalam tanah. Bahan organik tanah juga merupakan salah satu indikator kesehatan tanah. Tanah yang sehat mengandung bahan organik tinggi sekitar 5%. Sedangkan tanah yang tidak sehat memiliki kandungan bahan organik yang rendah, Dari hasil analisis laboratorium didapatkan hasil bahwa tanah tersebut tergolong tanah tidak sehat karena memiliki kandungan bahan organik yang rendah. pH hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa pH tanah adalah 5,5. tanah ini termasuk dalam jenis tanah masam, karena pH< 7. Menurut (Brady, 1990), terjadinya pemasaman tanah dapat diakibatkan oleh penggunaan pupuk nitrogen buatan secara terus menerus dalam jumlah yang besar. Hal tersebut sesuai dengan pengamatan di lapang bahwa terdapat aktivitas pemupukan maupun penyemprotan pestisida berlebih yang ditandai oleh daun ditutupi warna putih seperti tepung. Oleh karena itu, dapat diindikasikan bahwa tanah tersebut kurang sehat.Indikator lain yang digunakan untuk mengetahui status kesuburan tanah adalah mengukur nilai potensial redoks (eh) dan konduktivitas listrik (EC) tanah. Potensial redoks (Eh) merupakan indeks yang menyatakan kuantitas elektron dalam suatu sistem. Dari hasil analisis laboratorium diperoleh nilai Eh tanah sebesar 130, 7 mv.Nilai Eh tanah mempengaruhi sifat unsur hara dalam tanah. Sedangkan untuk nilai Ec diperoleh = 0,05 ms.Berdasarkan klasifikasi tanah oleh Sposito, G (2008) termasuk dalam tanah normal. Hal tersebut menunjukkan bahwa kadar garam dalam tanah tidak berpengaruh terhadap ketersediaan unsur hara dalam tanah. Gejala defisiensi hara yang ditemukan di lapang adalah gejala defisiensi unsur hara N, P dan K. Tetapi yang paling banyak ditemukan adalah gejala defisiensi K. Gejala defisiensi N dan K ditemukan pada rumput-rumputan. Gejala defisiensi unsur N yang ditemukan di lapang ditandai dengan ciri-ciri daun berubah menjadi hijau muda hingga kunig. Selain itu, Gejala defisiensi unsur P ditemukan pada tanaman ubi jalar yang ditandai dengan warna tepi daun keungu-unguan dan gejala defisiensi unsur K ditandai dengan tepi dan ujung daun menguning yang kemudian menjadi bercak coklat. Bercak daun ini akhirnya gugur, sehingga daun tampak bergerigi dan akhirnya mati. Sehingga tanah ini dapat digolongkan pada tanah kurang sehat Rekomendasi untuk tanah masam adalah dengan cara pemberian pupuk kandang. Menurut Hardjowigeno (2003), pupuk kandang dapat meningkatkan KTK tanah dan meningkatkan kesuburan tanah. Pada beberapa tanah masam,pupuk kandang dapat meningkatkan pH tanah dan menetralkan Al dengan membentuk komplek Al organik.Selain itu, rekomendasi untuk tanah masam adalah dengan cara pengapuran. Dengan pengapuran.Menurut (Juntono,1983) pengapuran dapat meningkatkan pH tanah dari yang sangat rendah karena pengapuran berpengaruh positif terhadap dekomposisi bahan organik karena terjadinya perubahan komposisi mikroorganisme yang berperan dalam proses dekomposisiJutono. 1983. Dampak Pengapuran terhadap Beberapa Sifat Mikrobiologi Tanah. Yogyakarta : Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Pertanian UGM.