KESEHATAN MASYARAKAT

35
MAKALAH KESEHATAN MASYARAKAT “DAMPAK LIMBAH TERHADAP LINGKUNGAN” OLEH RIKSAN NIM : 822575815 UNIVERSITAS TERBUKA FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN S1 PGSD

Transcript of KESEHATAN MASYARAKAT

Page 1: KESEHATAN MASYARAKAT

MAKALAH

KESEHATAN MASYARAKAT

“DAMPAK LIMBAH TERHADAP LINGKUNGAN”

OLEH

RIKSAN NIM : 822575815

UNIVERSITAS TERBUKAFAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN S1 PGSDNOVEMBER 2013

KATA PENGANTAR

Page 2: KESEHATAN MASYARAKAT

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami

dapat menyelesaikan karya tulis ini. Penyusunan karya tulis ini disusun untuk

memenuhi tugas kimia tentang lingkungan. Selain itu tujuan dari penyusunan

karya tulis ini juga untuk menambah wawasan tentang masalah pencemaran dan

dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan dan kesehatan.

Akhirnya kami menyadari bahwa karya tulis ini sangat jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima

kritik dan saran agar penyusunan karya tulis selanjutnya menjadi lebih baik.

Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini

bermanfaat bagi para pembaca.

DAFTAR ISI

Sampul ……………………………………………………………………….

Kata Pengantar ………………………………………………………………

Daftar Isi …………………………………………………………………….

Page 3: KESEHATAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………..

A.   Latar Belakang ……………………………………………………….

B.   Masalah ………………………………………………………………..

C.   Tujuan …………………………………………………………………

D.   Manfaat ………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………….

A.   Definisi Sanpah …………………………………………………………

B.   Dampak Sampah bagi Manusia dan Lingkungan ………………………..

C.   . Bahaya Sampah Plastik bagi Kesehatan dan Lingkungan ……………

D.   Usaha Pengendalian Sampah ………………………………………....

E.   Prinsip-prinsip Produksi Bersih ………………………………………..

F.    Peran Pemerintah dalam Menangani Sampah ………………………….

G.   Kompos sebagai Alternatif Masalah Sampah ………………………….

BAB III PENUTUP …………………………………………………………

A.   SIMPULAN …………………………………………………………..

B.   SARAN ………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

          Dimulai dengan makin maraknya industri besar yang berdiri serta

kehidupan masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya.

Page 4: KESEHATAN MASYARAKAT

Mulailah timbuh tumpukan limbah atau pun sampah yang tidak di buang

sebagaimana mestinya. Hal ini berakibat pada kehidupan manusia di bumi

yang menjadi tidak sehat sehingga menurunkan kualitas kehidupan terutama

pada lingkungan sekitar.

         Maka dari itu karya tulis ini akan dilengkapi dengan faktor – faktor

yang timbul dan upaya – upaya yang dapat dilakukan mengenai masalah

limbah. Oleh karena itu, kami telah susun karya tulis ini dengan rinci. Dengan

maksud supaya makalah tentang Dampak Limbah serta Penanggulangannya

ini dapat dijadikan masukan untuk membenahi kualitas kehidupan karena

adanya limbah ataupun sampah yang tidak di buang sebagaimana mestinya.

Pada makalah ini terdapat beberapa cara yang dapat ditempuh guna

meminimalisir dampak dari limbah ataupun sampah dan akhirnya kita dapat

bersama mengurangi dampak dari adanya limbah ataupun sampah. Karena

sampah sebenarnya ada juga yang masih dapat dimanfaatkan terutama limbah

hewan yang dapt dijadiak pupuk atau limbah plastic dengan cara mendaur

ulang serta limbah lain yang bias dimanfaatkan.

B. Rumusan  Masalah

Rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini adalah dampak

limbah terhadap lingkungan.

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah

untuk mengetahuidampak limbah terhadap lingkungan.

D. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai

berikut.

1. Penulis dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman

tentang mengetahuidampak limbah terhadap lingkungan.

Page 5: KESEHATAN MASYARAKAT

2. Pembaca dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang dampak

limbah terhadap lingkungan.

BAB II

                                                     PEMBAHASAN

A.    Pengertian Limbah

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik

industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah)

atau juga dapat dihasilkan oleh alam yang kehadirannya pada suatu saat dan

tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai

Page 6: KESEHATAN MASYARAKAT

ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia

organik dan anorganik.

Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat

berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia,

sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.penanganan limbah ini

tentunya tidak hanya sekedar mengolahnya/ mendaur ulangnya langsung

tanpa memperhatikan jenis limbah dan cara penangannanya klarena dari

setiap limbah yang ada mempunyai cirri berbeda terhadap dampak yang

ditimbulkanya.

B. Karakteristik limbah

 Pada umumnya sesuatu yang ada di bumi ini memiliki suatu

karakteristik yang berbeda. Termasuk juga limbah yang mempunyai

karakteristik sebagai berikut :

      Berukuran mikro

Karekteristik ini merupakan karakterisik pada besar kecilnya limbah/

volumenya. Contoh dari limbah yang berukuran mikro atau kecil atau bahkan

tidak bias terlihat adalah limbah industri berupa bahan kimia yang tidak

terpakai yang di buang tidak sesuai dengan prosedur pembuangan yang

dianjurkan.

Dinamis

Mungkin yang dimaksud dinamis disini adalah tentang cara

pencemarannya yang tidak dalam waktu singkat menyebar dan

mengakibatkan pencermaran. Biasanya limbah dalam menyerbar di perlukan

waktu yang cukup lama dan tidak diketahui dengan hanya melihat saja. Hal

ini dikarenakan ukuran limbah yang tidak dapat dilihat

       Berdampak luas (penyebarannya)

Page 7: KESEHATAN MASYARAKAT

Luasnya dampak yang di timbulkan oleh limbah ini merupakan efek

dari karakteristik limbah yang berukuran mikro yang tak dapat dilihat dengan

mata tellanjang. Contoh dari besarnya dampak yang ditimbulkan yaitu adanya

istilah “Minamata disease” atau keracunan raksa (Hg) di Jepang yang

mengakibatkan nelayan-nelayan mengidap paralis (hilangnya kemampuan

untuk bergerak karena kerusakan pada saraf). Kejadian ini terajadi di Teluk

Minamata dan Sungai Jintsu karena pencemaran oleh raksa (Hg).

       Berdampak jangka panjang (antar generasi)

Dampak yang ditimbulkan limbah terutama limbah kimia biasanya

tidak sekedar berdampak pada orang yang terkena tetapi dapat mengakibatkan

turunannya mengalami hal serupa.

Dari karakteristik limbah di atas pencemaran limbah juga didukung

oleh adanya faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran limbah terhadap

lingkungan diantaranya :

1. Volume Limbah

Tentunya semakin banyak limbah yang dihasilkan oleh manusia dampak

yang akan ditimbulkan semakin besar pula terasa.

2. Kandungan Bahan Pencemar

Kandunngan yang terdapat di limbah ini mengakibatkan pencemaran

lingkungan apabila kandunganya berbahaya dapat mengakibatkan

pencemaran yang fatal bahkan dapat membunuh manusia serta mahluk

hidup sekitar.

3. Frekuensi Pembuangan Limbah

Pada saat sekarang ini pembuangan limbah semakin naik frekuensinya di

karenakan banyaknya industry yang berdiri. Dengan semakin banyak

frekuensi limbah tentunya pembuanganlimbah menjadi tidak terkandali

dan usaha untuk mengolahnya tidak dapat maksimal dikarenakan

pengolahan limbah yang masih jauh dari harapan kita semua.

Page 8: KESEHATAN MASYARAKAT

C.    Sumber dan Jenis Limbah

1. Sumber Utama imbah

Sumber adanya limbah sebenarnya banyak sekali tetapi pada

pengelompokannya sumber limbah terdiri dari :

Aktivitas manusia

Saat manusia melakukan aktivitas untuk menghasikan sesuatu

barang produksi maka akan timbul suatu limbah karena tidak

mampunya pengolahan yang dilakukan oleh manusia menggunkan

mesin dan juga sulitnya untuk mengolah barang yang tidak berguna

menjadi barang yang bias dimanfaatkan untuk keperluan manusia.

Berikut adalah limbah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia

misalnya :

a. Hasil pembakaran bahan bakar pada industry dan juga kendaran

bermotor

b. Pengolahan bahan tambang dan minyak bumi

c. Pembakaran hutan untuk membuka lahan pertanian ataupun

perumahan.

Aktivitas alam

Selaindari aktivitas diatas pencemaran limbah di bumi juga di

timbulkan oleh aktivitas alam walaupun jumlahnya sangat sedikit

pengaruhnya terhadap lingkungan karena lokasinya yang biasanya

bersifat lokal.berikut ini contoh dari aktivitas alam yang

menghasilkan limbah yaitu :

a. Pembusukan bahan organik alami

b. Adanya aktifitas gunung berapi

c. Banjir, longsor serta

Aktivitas alam yang lain

Karena kedua aktivitas ini menimbulkan limbah yang mencemari

lingkungan, manusia di bumi terus mengembangkan teknologi untuk

Page 9: KESEHATAN MASYARAKAT

mencegah dampak pencemaran lingkungan. Walaupun dilain pihak

limbah terus meningkat terutamadiakibatkan oleh aktivitas manusia

hal ini didorong oleh beberapa factor sebagai berikut :

Perkembangan industry

Perkembangan industri yang sangat cepat baik pertambangan,

transportasi dan manufakur atau pabrik yang mengahsilkan limbah

dalam jumlah yang relative besar sehingga terjadi pembuangan

limbah yang kurang terkontrol karena kurannya teknologi untuk

membuat limbah menjadi barang yang terurai atau ramah lingkungan

Modernisasi

Pada saat sekarang perkembangan teknologi untuk menghasilkan

barang semakin marak digunakan dikalangan orang yang mengeluti

bidang industry. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan barang

dengan cepat tetapi di lain hal perkembangan teknologi berakibat

pada semakin banyaknya limbah yang dihasilkan oleh teknologi itu

sendiri.

Pertambahan penduduk

Semakin banyaknya penduduk di bumi ini mengakibatkan bertambah

meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal serta meingkatnya

jumlah kebutuhan akan barang. Hal ini dapat menimbulkan berberpa

macam masal seperti :

a. Pembukaan lahan untuk pemukiman dan saran transportasi

Pembukaan lahan untuk pemukiman dan saran transportasi

berdampak terhadap semakin berkurangnya hutan untuk

mengurangi kadar pencemaran lingkungan.

b. Penimbunan sampah

Page 10: KESEHATAN MASYARAKAT

Semakin hari kita melihat banyaknya sampah yang menumpuk

karena pembuangannya yang sembarangan dan mungkin juga

karena kurang mampunya tempat pembuangan sampah untuk

menampung sampah atau yang biasa disebut TPA (Tempat

Pembuangan Akhir) dalam menampung sampah sehingga

sampah menumpuk di suatu tempat yang berdampak

menurunnya kualitas lingkungan sekitar

2. Jenis Limbah

Bermacam-macam limbah mungkin akan kita temui di sekitar kita.

Pernahkah anda melihat sampah plastic, kaleng,pecahan kaca, kotoran

hewan dan lain sebagainya.

Dari sekian banyaknya limbah ini dapat dikelompokan berdasar

sumber dari limbah ini berasal seperti penjelasan di bawah ini :

Garbage yaitu sisa pengelolaan atau sisa makanan yang mudah

membusuk. Misal limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga,

restoran dan hotel.

Rubbish yaitu bahan atau limbah yang tidak mudah membusuk yang

terdiri dari bahan yang mudah terbakar seperti kayu dan kertas bahan

yang tidak mudah terbakar seperti klaeng dan kaca

Ashes yaitu sejenis abu hasil dari proses pembakaran seperti

pembakaran kayu, batubara maupun abu dari hasil industry.

Dead animal yaitu segala jenis bangkai yang membusuk seperti

bangkai kuda, sapi, kucing tikus dan lain-lain.

Street sweeping yaitu segala jenis sampah atau kotoran yang

berserakan di jalan karena perbuatan orang yang tidak

bertanggungjawab.

Industrial waste yaitu benda-benda padat sisa dari industry yang

tidak tepakai atau dibuang. Missal industry kaleng dengan potongan

kaleng-kaleng yang tidak terolah.

Page 11: KESEHATAN MASYARAKAT

D. Dampak  Dari Pencemaran Limbah dan Upaya Pengolahannya.

a. Dampak Negatif Limbah Sampah Terhadap Lingkungan dan

Pemanfaatannya

 Kawasan wisata alam merupakan tempat yang menarik untuk

dikunjungi, baik oleh wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara

yang menyenangi nuansa alami. Selain itu kawasan wisata alam adalah

sarana tempat terjadinya interaksi sosial dan aktivitas ekonomi.

Untuk menjaring masyarakat dan wisatawan sebanyak mungkin, setiap

kawasan wisata alam harus menjaga keunikan, kelestarian, dan

keindahannya. Semakin banyak kunjungan wisatawan, maka aktivitas

dikawasan tersebut akan meningkat, baik aktivitas sosial maupun

ekonomi. Setiap aktivitas yang dilakukan, akan menghasilkan manfaat

ekonomi bagi kawasan tersebut. Namun yang harus diingat adalah

bahwa limbah atau sampah yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut

dapat mengancam kawasan wisata alam.

Sampah apabila dibiarkan tidak dikelola dapat menjadi ancaman yang

serius bagi kelangsungan dan kelestarian kawasan wisata alam.

Sebaliknya, apabila dikelola dengan baik, sampah memiliki nilai

potensial, seperti penyediaan lapangan pekerjaan, peningkatan kualitas

dan estetika lingkungan, dan pemanfaatan lain sebagai bahan

pembuatan kompos yang dapat digunakan untuk memperbaiki lahan

kritis di berbagai daerah di Indonesia, dan dapat juga mempengaruhi

penerimaan devisa negara.

b. Komposisi Sampah

Berdasarkan komposisinya, sampah dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa

makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini

dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos;

2. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk,

seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan,

Page 12: KESEHATAN MASYARAKAT

botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah

ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual

untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang

dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan

gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran,

HVS, maupun karton.

3. Dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola

dengan baik adalah sebagai berikut:

a. Gangguan Kesehatan:

Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat

yang dapat mendorong penularan infeksi;

Timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang

terkait dengan tikus;

b. Menurunnya kualitas lingkungan

c. Menurunnya estetika lingkungan

d. Timbunan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan

menjadikan lingkungan tidak indah untuk dipandang mata;

e. Terhambatnya pembangunan Negara

4. Pengelolaan Sampah

Tahapan Pengelolaan sampah yang dapat dilakukan di kawasan

wisata alam adalah:

a. Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari Sumbernya

Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau

pemisahan sampah organik dan anorganik dengan

menyediakan tempat sampah organik dan anorganik disetiap

kawasan yang sering dikunjungi wisatawan.

b. Pemanfaatan Kembali

Kegiatan pemanfaatan sampah kembali, terdiri atas:

Page 13: KESEHATAN MASYARAKAT

Pemanfaatan sampah organik, seperti composting

(pengomposan). Sampah yang mudah membusuk dapat

diubah menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan

untuk melestarikan fungsi kawasan wisata.

Berdasarkan hasil, penelitian diketahui bahwa dengan

melakukan kegiatan composting sampah organik yang

komposisinya mencapai 70%, dapat direduksi hingga

mencapai 25%.

Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung

maupun tidak langsung.

Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya

pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari barang

bekas, atau kertas daur ulang. Sedangkan pemanfaatan

kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang

bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol,

gelas dan botol air minum dalam kemasan

c. Tempat Pembuangan Sampah Akhir

Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis

baik dari kegiatan composting maupun pemanfaatan sampah

anorganik, jumlahnya mencapai ± 10%, harus dibuang ke

Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Di Indonesia,

pengelolaan TPA menjadi tanggung jawab masing-masing

Pemda.

Dengan pengelolaan sampah yang baik, sisa sampah akhir

yang benar-benar tidak dapat dimanfaatkan lagi hanya sebesar

± 10%. Kegiatan ini tentu saja akan menurunkan biaya

pengangkutan sampah bagi pengelola kawasan wisata alam,

mengurangi luasan kebutuhan tempat untuk lokasi TPS, serta

memperkecil permasalahan sampah yang saat ini dihadapi oleh

banyak pemerintah daerah.

Page 14: KESEHATAN MASYARAKAT

Pengelolaan sampah yang dilakukan di kawasan wisata alam,

akan memberikan banyak manfaat, diantaranya adalah:

a. Menjaga keindahan, kebersihan dan estetika lingkungan

kawasan sehingga menarik wisatawan untuk berkunjung;

b. Tidak memerlukan TPS yang luas, sehingga pengelola

wisata dapat mengoptimalkan penggunaan pemanfaatan

kawasan;

c. Mengurangi biaya angkut sampah ke TPS;

d. Mengurangi beban Pemda dalam mengelola sampah.

E. Peranan Rumah Sakit Dalam Pengelolaan Limbah

 Rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan

upaya pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan rawat jalan, rawat

nginap, pelayanan gawat darurat, pelayanan medik dan non medik yang

dalam melakukan proses kegiatan hasilnya dapat mempengaruhi

lingkungan sosial, budaya dan dalam menyelenggarakan upaya dimaksud

dapat mempergunakan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi

besar terhadap lingkungan (Agustiani dkk, 1998).

 Limbah yang dihasilkan rumah sakit dapat membahayakan kesehatan

masyarakat, yaitu limbah berupa virus dan kuman yang berasal dan

Laboratorium Virologi dan Mikrobiologi yang sampai saat ini belum ada

alat penangkalnya sehingga sulit untuk dideteksi. Limbah cair dan Iimbah

padat yang berasal dan rumah sakit dapat berfungsi sebagai media

penyebaran gangguan atau penyakit bagi para petugas, penderita maupun

masyarakat. Gangguan tersebut dapat berupa pencemaran udara,

pencemaran air, tanah, pencemaran makanan dan minunian. Pencemaran

tersebut merupakan agen agen kesehatan lingkungan yang dapat

mempunyai dampak besar terhadap manusia Potensi Pencemaran Limbah

Rumah Sakit

Page 15: KESEHATAN MASYARAKAT

F. Jenis Limbah Rumah Sakit Dan Dampaknya Terhadap Kesehatan

Serta Lingkungan

Limbah rumah Sakit adalah semua limbah yang dihasilkan oleh

kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya. Mengingat dampak

yang mungkin timbul, maka diperlukan upaya pengelolaan yang baik

meliputi pengelolaan sumber daya manusia, alat dan sarana, keuangan dan

tatalaksana pengorganisasian yang ditetapkan dengan tujuan memperoleh

kondisi rumah sakit yang memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan

(Said, 1999). Limbah rumah Sakit bisa mengandung bermacam-macam

mikroorganisme bergantung pada jenis rumah sakit, tingkat pengolahan

yang dilakukan sebelum dibuang. Limbah cair rumah sakit dapat

mengandung bahan organik dan anorganik yang umumnya diukur dan

parameter BOD, COD, TSS, dan lain-lain. Sedangkan limbah padat rumah

sakit terdiri atas sampah mudah membusuk, sampah mudah terbakar, dan

lain-lain. Limbah- limbah tersebut kemungkinan besar mengandung

mikroorganisme patogen atau bahan kimia beracun berbahaya yang

menyebabkan penyakit infeksi dan dapat tersebar ke lingkungan rumah

sakit yang disebabkan oleh teknik pelayanan kesehatan yang kurang

memadal, kesalahan penanganan bahan-bahan terkontaminasi dan

peralatan, serta penyediaan dan pemeliharaan sarana sanitasi yang masib

buruk .

 Pembuangan limbah yang berjumlah cukup besar ini paling baik jika

dilakukan dengan memilah-milah limbah ke dalam pelbagai kategori.

Untuk masing-masing jenis kategori diterapkan cara pembuangan limbah

yang berbeda. Prinsip umum pembuangan limbah rumah sakit adalah

sejauh mungkin menghindari resiko kontaminsai dan trauma (injury).

jenis-jenis limbah rumah sakit meliputi bagian berikut ini :

a. Limbah Klinik

Limbah dihasilkan selama pelayanan pasien secara rutin, pembedahan

dan di unit-unit resiko tinggi. Limbah ini mungkin berbahaya dan

Page 16: KESEHATAN MASYARAKAT

mengakibatkan resiko tinggi infeksi kuman dan populasi umum dan

staff rumah sakit. Oleh karena itu perlu diberi label yang jelas sebagai

resiko tinggi. contoh limbah jenis tersebut ialah perban atau

pembungkus yang kotor, cairan badan, anggota badan yang

diamputasi, jarum-jarum dan semprit bekas, kantung urin dan produk

darah.

b. Limbah Patologi

Limbah ini juga dianggap beresiko tinggi dan sebaiknya diotoklaf

sebelum keluar dari unit patologi. Limbah tersebut harus diberi label

biohazard.

c. Limbah Bukan Klinik

Limbah ini meliputi kertas-kertas pembungkus atau kantong dan

plastik yang tidak berkontak dengan cairan badan. Meskipun tidak

menimbulkan resiko sakit, limbah tersebut cukup merepotkan karena

memerlukan tempat yang besar untuk mengangkut dan mambuangnya.

d. Limbah Dapur

Limbah ini mencakup sisa-sisa makanan dan air kotor. Berbagai

serangga seperti kecoa, kutu dan hewan mengerat seperti tikus

merupakan gangguan bagi staff maupun pasien di rumah sakit.

e. Limbah Radioaktif

Walaupun limbah ini tidak menimbulkan persoalan pengendalian

infeksi di rumah sakit, pembuangannya secara aman perlu diatur

dengan baik.

G. Pencegahan Pengolahan Limbah Pada Pelayanan Kesehatan

Pengolahan limbah pada dasarnya merupakan upaya mengurangi volume,

konsentrasi atau bahaya limbah, setelah proses produksi atau kegiatan,

Page 17: KESEHATAN MASYARAKAT

melalui proses fisika, kimia atau hayati. Dalam pelaksanaan pengelolaan

limbah, upaya pertama yang harus dilakukan adalah upaya preventif yaitu

mengurangi volume bahaya limbah yang dikeluarkan ke lingkungan yang

meliputi upaya mengunangi limbah pada sumbernya, serta upaya

pemanfaatan limbah .Program minimisasi Beberapa hal perlu

dipertimbangkan dalam merumuskan kebijakan kodifikasi dengan warna

yang menyangkut hal-hal berikut :

1. Pemisahan limbah

Limbah harus dipisahkan dari sumbernya Semua limbahberesiko

tinggi hendaknya diberi label jelas.Perlu digunakan kantung plastik

dengan warna-warna yang berbeda, yang menunjukkan ke mana

plastik harus diangkut untuk insinerasi atau dibuang. Di beberapa

negara, kantung plastik cukup mahal sehingga sebagai ganti dapat

digunakan kantung kertas yang tahan bocor (dibuat secara lokal

sehingga dapat diperoleh dengan mudah). Kantung kertas ini dapat

ditempeli dengan strip berwarna, kemudian ditempatkan di tong

dengan kode warna dibangsal dan unit-unit lain

2. Penyimpanan limbah

         Kantung-kantung dengan warna harus dibuang jika telah berisi

2/3 bagian. Kemudian diikat bagian atasnya dan diberi label yang jelas

Kantung harus diangkut dengan memegang lehernya, sehingga kalau

dibawa mengayun menjauhi badan, dan diletakkan di tempat-tempat

tertentu untuk dikumpulkan.

Petugas pengumpul limbah harus memastikan kantung-kantung

dengan warna yang samatelah dijadikan satu dan dikirim ke tempat

yang sesuai Kantung harus disimpan di kotak-kotak yang kedap

terhadap kutu dan hewan perusak sebelum diangkut ke tempat

pembuangannya

3. Penanganan limbah

Kantung-kantung dengan kode warna hanya boleh diangkut bila telah

ditutup. Kantung dipegang pada lehernya Petugas harus mengenakan

Page 18: KESEHATAN MASYARAKAT

pakaian pelindung, misalnya dengan memakai sarung tangan yang

kuat dan pakaian terusan (overal), pada waktu mengangkut kantong

tersebut. Jika terjadi kontaminasi diluar kantung diperlukan kantung

baru yang bersih untuk membungkus kantung baru yang kotor tersebut

seisinya (double bagging) Petugas diharuskan melapor jika

menemukan benda-benda tajam yang dapat mencederainya di dalma

kantung yang salah Tidak ada seorang pun yang boleh memasukkan

tangannya kedalam kantung limbah

4. Pengangkutan limbah

Kantung limbah dikumpulkan dan seklaigus dipisahkan menurut kode

warnanya. Limbah bagian bukan klinik misalnya dibawa ke

kompaktor, limbah bagian klinik dibawa ke insinerator. Pengankutan

dengan kendaran khusus (mungkin ada kerjasama dengan Dinas

Pekerjaan Umum) kendaraan yang digunakan untuk mengankut

limbah tersebut sebaiknya dikosongkan dan dibersihkan tiap hari,

kalau perlu (misalnya bila ada kebocoran kantung limbah) dibersihkan

dengan menggunakan larutan klorin.

5. Pembuangan limbah

Setelah dimanfaatkan dengan kompaktor, limbah bukan klinik dapat

dibuang ditempat penimbunan sampah (land-fill site), limbah klinik

harus dibakar (insinerasi), jika tidak mungkin harus ditimbun dengan

kapur dan ditanam limbah dapur sebaiknya dibuang pada hari yang

sama sehingga tidak sampai membusuk.

H. Ozonisasi Pengolahan Limbah Medis

Limbah cair yang dihasilkan dari sebuah rumah sakitumumnya banyak

mengandung bakteri, virus, senyawa kimia, dan obat-obatan yang dapat

membahayakan bagi kesehatan masyarakat sekitar rumah sakittersebut.

Dari sekian banyak sumber limbah di rumah sakit, limbah dari

laboratorium paling perlu diwaspadai. Bahan-bahan kimia yang digunakan

dalam proses uji laboratorium tidak bisa diurai hanya dengan aerasi atau

Page 19: KESEHATAN MASYARAKAT

activated sludge. Bahan-bahan itu mengandung logam berat dan

inveksikus, sehingga harus disterilisasi atau dinormalkan sebelum

“dilempar” menjadi limbah tak berbahaya. Untuk foto rontgen misalnya,

ada cairan tertentu yang mengandung radioaktif yang cukup berbahaya.

Setelah bahan ini digunakan. limbahnya dibuang (Suparmin dkk, 2002).

I. Teknologi Pengolahan Limbah

Teknologi pengolahan limbah medis yang sekarang jamak

dioperasikan hanya berkisar antara masalah tangki septik dan

insinerator. Keduanya sekarang terbukti memiliki nilai negatif besar.

Tangki septik banyak dipersoalkan lantaran rembesan air dari tangki

yang dikhawatirkan dapat mencemari tanah. Terkadang ada beberapa

rumah sakit yang membuang hasil akhir dari tangki septik tersebut

langsung ke sungai-sungai, sehingga dapat dipastikan sungai tersebut

mulai mengandung zat medis 

Sedangkan insinerator, yang menerapkan teknik pembakaran pada

sampah medis, juga bukan berarti tanpa cacat. Badan Perlindungan

Lingkungan AS menemukan teknik insenerasi merupakan sumber

utama zat dioksin yang sangat beracun. Penelitian terakhir

menunjukkan zat dioksin inilah yang menjadi pemicu tumbuhnya

kanker pada tubuh. Yang sangat menarik dari permasalahan ini adalah

ditemukannya teknologi pengolahan limbah dengan metode ozonisasi.

Salah satu metode sterilisasi limbah cair rumah sakit yang

direkomendasikan United States Environmental Protection Agency

(USEPA) pada tahun 1999. Teknologi ini sebenarnya dapat juga

diterapkan untuk mengelola limbah pabrik tekstil, cat, kulit, dan lain-

lain

a. Ozonisasi

Proses ozonisasi telah dikenal lebih dari seratus tahun yang lalu.

Proses ozonisasi atau proses dengan menggunakan ozon pertama kali

diperkenalkan Nies dari Prancis sebagai metode sterilisasi pada air

Page 20: KESEHATAN MASYARAKAT

minum pada tahun 1906. Penggunaan proses ozonisasi kemudian

berkembang sangat pesat. Dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun

terdapat kurang lebih 300 lokasi pengolahan air minum menggunakan

ozonisasi untuk proses sterilisasinya di Amerika. Dewasa ini, metode

ozonisasi mulai banyak dipergunakan untuk sterilisasi     bahan

makanan, pencucian peralatan kedokteran, hingga sterilisasi udara

pada ruangan kerja di perkantoran. Luasnya penggunaan ozon ini

tidak terlepas dari sifat ozon yang dikenal memiliki sifat radikal

(mudah bereaksi dengan senyawa disekitarnya) serta memiliki

oksidasi potential 2.07 V.

b. Ozonisasi Limbah cair rumah sakit

Limbah cair yang berasal dari berbagai kegiatan laboratorium,

dapur, laundry, toilet, dan lain sebagainya dikumpulkan pada sebuah

kolam equalisasi lalu dipompakan ke tangki reaktor untuk

dicampurkan dengan gas ozon. Gas ozon yang masuk dalam tangki

reaktor bereaksi mengoksidasi senyawa organik dan membunuh

bakteri patogen pada limbah cair 

Selanjutnya dilakukan proses penyaringan pada tangki filtrasi.

Pada tangki ini terjadi proses adsorpsi, yaitu proses penyerapan zat-zat

pollutan yang terlewatkan pada proses koagulasi. Zat-zat polutan akan

dihilangkan permukaan karbon aktif. Apabila seluruh permukaan

karbon aktif ini sudah jenuh, atau tidak mampu lagi menyerap maka

proses penyerapan akan berhenti, dan pada saat ini karbon aktif harus

diganti dengan karbon aktif baru atau didaur ulang dengan cara dicuci.

Air yang keluar dari filter karbon aktif untuk selanjutnya dapat

dibuang dengan aman ke sungai).

Page 21: KESEHATAN MASYARAKAT

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah) atau juga dapat dihasilkan oleh alam yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.Karakteristik limbah:

a. Berukuran mikro

b. Dinamis

c. Berdampak luas (penyebarannya)

d. Berdampak jangka panjang (antar generasi)

e. Limbah merupakan hasil dari aktivitas manusia dan aktivitas alam.

Pengolahan limbah merupakan cara untuk mengurangi pencemaran yang

diakibatkan oleh limbah.

Page 22: KESEHATAN MASYARAKAT

B. Saran

Pengolahan limbah disaat ini perlu perhatian khusus mengingat semakin

banyaknya volume limbah di lingkungan sekitar. Dengan pengolahan limbah

diharapkan lingkungan sekitar bisa tetap alami tidak tercemar oleh limbah.

Daftar Pustaka

Agustiani E, Slamet A, Winarni D (1998). Penambahan PAC pada proses lumpur

aktif untuk pengolahan air limbah rumah sakit: laporan penelitian. Surabaya:

Fakultas Teknik IndustriInstitut Teknologi Sepuluh Nopember

Agustiani E, Slamet A, Rahayu DW (2000). Penambahan powdered activated

carbon (PAC) pada proses lumpur aktif untuk pengolahan air limbah rumah sakit.

Majalah IPTEK: jurnal ilmu pengetahuan alam dan teknologi : 11 (1): 30-8

Akers (1993). Paperboard hospital waste container. United States Patent :

5,240,176 Arthono A (2000). Perencanaan pengolahan limbah cair untuk rumah

sakit dengan metode lumpur aktif. Media ISTA : 3 (2) 2000: 15-8 Barlin (1995).

Analisis dan evaluasi hukum tentang pencemaran akibat limbah rumah sakit

Jakarta :Badan Pembinaan Hukum Nasional

Berlanga B (1998). Process, formula and installation for the treatment and

sterilization of biological, solid, liquid, ferrous metallic, non-ferrous metallic,

toxic and dangerous hospitalwaste material. United States Patent : 5,820,541

Christiani (2002). Pemanfaatan substrat padat untuk imobilisasi sel lumpur aktif

pada pengolahan limbah cair rumah sakit. Buletin Keslingmas

Page 23: KESEHATAN MASYARAKAT

Djoko S (2001). Pengelolaan limbah rumah sakit. Sipil Soepra : jurnal sipil 3(8):

91-9.

Giyatmi (2003). Efektivitas pengolahan limbah cair rumah sakitDokter Sardjito

Yogyakarta terhadap pencemaran radioaktif. Yogyakarta : Pasca Sarjana

Universitas Gadjah Mada

Hananto WM (1999). Mikroorganisme patogen limbah cair rumah sakitdan

dampak kesehatan yang ditimbulkannya. Bul Keslingmas : 18 (70) 1999: 37-44

Harper (1986). Hospital waste disposal system. United States Patent : 4,619,409

Haryanto (2001). Analisis senyawa-senyawa kimia limbah cair rumah sakit Kodya

Jambi. Percikan : 31 (Mei): 54-9 Karmana O, Nurzaman M, Sanusi S (2003).

Pengaruh limbah padat rumah sakit hasil insinerasi dan pupuk NPK bagi

pertumbuhan tanaman bayam (Amaranthus sp) var. Gitihijau : laporan penelitian.

Bandung : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas

Padjadjaran.

Rostiyanti SF, Sulaiman F (2001). Studi pemeliharaan bangunan pengolahan air

limbah dan incinerator pada rumah sakit di Jakarta. Jurnal Kajian Teknologi : 3

(2): 113-23

Said NI (1999). Teknologi pengolahan air limbah rumah sakitdengan sistem

“biofilter anaerob-aerob”. Seminar Teknologi Pengelolaan Limbah II: prosiding,

Jakarta, 16-7 Feb 1999.

Said dan Ineza (2002). Uji performance pengolahan air limbah rumah sakit

dengan proses biofilter tercelup. Jakarta : Pusat Pengkajian dan Penerapan

Teknologi Lingkungan