kesehatan

23
kesehatan Rabu, 24 Juli 2013 askep aterosklerosis BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan IPTEK menyebabkan perubahan di berbagai faktor seperti faktor ekonomi dan sosial. Perkembangan tersebut juga menyebabkan perubahan pada pola hidup manusia. Kebanyakan masyarakat saat ini lebih memilih makanan-makanan cepat saji yang sebenarnya makanan tersebut kurang baik untuk kesehatan, karena banyak mengandung bahan pengawet, selain itu makanan tersebut juga banyak mengandung lemak yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan salah satunya hipertensi dan aterosklerosis/arterisklerosis. Menurut World Health Organization (WHO) penyakit tidak menular telah menjadi penyebab kematian terbesar di dunia. Disebutkan bahwa hampir 17 juta orang meninggal lebih awal tiap tahunnya sebagai akibat epidemik penyakit tidak menular.WHO melaporkan sebanyak satu miliyar orang diseluruh dunia menderita penyakit tidak menular dan diperkirakan meningkat menjadi 1,5 miliyar hingga tahun 2015 jika tidak segera ditanggulangi. Banyak kalangan menawarkan pendekatan yang solusip terhadap penyakit

Transcript of kesehatan

kesehatan Rabu, 24 Juli 2013askep aterosklerosis

BAB IPENDAHULUAN

1. 1 Latar BelakangSeiring dengan perkembangan zaman dan IPTEK menyebabkan perubahan di berbagai faktor seperti faktor ekonomi dan sosial. Perkembangan tersebut juga menyebabkan perubahan pada pola hidup manusia. Kebanyakan masyarakat saat ini lebih memilih makanan-makanan cepat saji yang sebenarnya makanan tersebut kurang baik untuk kesehatan, karena banyak mengandung bahan pengawet, selain itu makanan tersebut juga banyak mengandung lemak yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan salah satunya hipertensi dan aterosklerosis/arterisklerosis.Menurut World Health Organization (WHO) penyakit tidak menular telah menjadi penyebab kematian terbesar di dunia. Disebutkan bahwa hampir 17 juta orang meninggal lebih awal tiap tahunnya sebagai akibat epidemik penyakit tidak menular.WHO melaporkan sebanyak satu miliyar orang diseluruh dunia menderita penyakit tidak menular dan diperkirakan meningkat menjadi 1,5 miliyar hingga tahun 2015 jika tidak segera ditanggulangi. Banyak kalangan menawarkan pendekatan yang solusip terhadap penyakit tidak menular utamanya dengan melakukan pengurangan penggunaan garam dan makanan olahan (WHO, 2009).Meskipun saat ini ilmu pengetahuan mengenai kesehatan jantung dan pembuluh darah sudah sedemikian maju dan canggih, namun angka kematian tertinggi saat ini masih disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah. (www.kalbe.co.id)2. 1 Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan penyakit Arterisklerosis?2. Apa yang dimaksud dengan penyakit Hipertensi?3. Apa yang akan muncul pada asuhan keperawatan pada Arterisklerosis?4. Apa yang akan muncul pada asuhan keperawatan pada Hipertensi?

2. 3 Tujuan 1. Diketahuinya tentang penyakit Arterisklerosis?2. Diketahuinya tentang penyakit Hipertensi?3. Diketehuinya tenteng asuhan keperawatan pada Arterisklerosis?4. Diketahuinya tentang asuhan keperawatan pada Hipertensi?

BAB IILANDASAN TEORI2. 1 Anatomi Fisiologi jantung Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah ke seluruh tubuh. Saluran darah ini merupakan sistem tertutup dan jantung sebagai pemompanya. Fungsi pembuluh darah mengangkut (transportasi) darah dari jantung ke seluruh tubuh ke seluruh bagian tubuh dan mengangkut kembali darah yang sudah dipakai kembali ke jantung. Fungsi ini disebut sirkulasi darah dibagi menjadi dua, yaitu arteri dan vena.Terdiri dari 3 lapisan yaitu tunika intima (interna), tunika media, dan tunika eksterna (adventitia). Darah ini biasanya mengandung oksigen, pengecualian dibuat untuk paru dan arteri umbilikalis. Sistem peredaran darah ini sangat penting untuk mempertahankan hidup dan kehidupan manusia. Fungsi tepatnya adalah bertanggung jawab atas pengiriman oksigen dan nutrisi ke semua sel didalam tubuh, serta penghapusan karbondioksida dan produk-produk limbah, pemeliharaan optimum pH, mobilitas dari unsur protein dan sel-sel dari sistem kekebalan tubuh. Di negara maju, ada dua penyebab utama meningkatnya kematian yaitu infark miokard dan stroke.Pembuluh darah utama dimulai dari aorta yang keluar dari ventrikel sinistra melalui belakang kanan arteri pulmonalis, membelok ke belakang melalui radiks pulmonalis kemudian turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diafragma, selanjutnya ke rongga panggul dan berakhir pada anggota gerak bawah.Fungsional sirkulasi bagian-bagian yang berperan dalam sirkulasi adalah :1. Arteri : mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan. Arteri mempunyai dinding yang tebal dan kuat karena darah mengalir dengan cepat pada arteri;2. Arteriola : cabang kecil dari arteri, berfungsi sebagai kendali dimana darah dikeluarkan ke dalam kapiler dan mengubah aliran darah ke kapiler sbagai respons terhadap kebutuhan jaringan;3. Kapiler : berfungsi untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit hormone, dan lain-lain. Bersifat sangat tipis dan permeable, terhadap molekul kecil;4.Venula : berfungsi mengumpulkan darah dari kapiler secara bertahap dan bergabung menjadi vena yang semakin besar;5.Vena : saluran penampung mengangkut darah dari jaringan kembali ke jantung. Oleh karena tekanan pada system vena sangat rendah, maka dinding vena sangat tipis, tetapi dinding vena mempunyai otot untuk berkontraksi sehingga darah ekstra dapat dikendalikan berdasarkan kebutuhan tubuh.Secara anatomis sistem vaskular terdiri atas sistem-sistem yaitu :1. Sistem distribusi : arteri dan arteriola berfungsi sebagai pentranspor dan penyalur darah ke semua organ, jaringan, dan sel tubuh, serta mengatur alirannya kebagian tubuh yang membutuhkan.2. Sistem difusi : pembuluh darah kapiler yang ditandai dengan dinding yang tersusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadinya proses difuusi bahan di dalamnya seperti karbondioksida, oksigen, zat gizi, dan sisa metabolisme sehingga sel darah dapat melaluinya.3. Sistem pengumpul : berfungsi mengumpulkan darah dari kapiler dan pembuluh limfe langsung dari system vena yang berfungsi mengalirkan darah kembali ke jantung. System sluran vaskuler merupakan system tertutup. Kontraksi dan relaksasi jantung menimbulkan perrubahan tekanan yang mampu memompakan darah dari jantung kembali ke jantung.

a. Anatomi Jantung1) Beban Awal Beban awal adalah derajat peregangan serabut miokardium pada akhir pengisian ventrikel atau diastolik. Meningkatnya beban awal sampai titik tertentu memperbanyak tumpang tindih antara filament-filamen aktin dan miosin, sehingga kekuatan kontraksi dan curah jantung meningkat. Hubungan ini dinyatakan dengan Hukum Starling, yaitu peregangan serabut-serabut miokardium selama diastol akan meningkatkan kekuatan kontraksi pada sistol (Carleton,P.F dan M.M. ODonnell, 1995).Beban awal dapat meningkat dengan bertambahnya volume diastolik ventrikel, misalnya karena retensi cairan, sedangkan penurunan beban awal dapat terjadi pada diuresis. Secara fisiologis, peningkatan volume akan meningkatkan tekanan pada akhir diastol untuk menghasilkan perbaikan pada fungsi ventrikel dan curah jantung, namun pada ventrikel yang gagal, penambahan volume ventrikel tidak selalu disertai perbaikan fungsi ventrikel. Peningkatan tekanan yang berlebihan dapat mengakibatkan bendungan paru atau sistemik, edema akibat transudasi cairan dan mengurangi peningkatan lebih lanjut dari volume dan tekanan. Perubahan dalam volume intrakardia dan perubahan akhir pada tekanan bergantung pada kelenturan daya regang ruang-ruang jantung. Ruang jantung yang sangat besar, daya regangnya dapat menampung perubahan volume yang relative besar tanpa peningkatan tekanan yang bermakna. Sebaliknya, pada ruang ventrikel yang gagal, yang kurang lentur, penambahan volume yang kecil dapat mengakibatkan peningkatan tekanan yang bermakna dan dapat berlanjut menjadi pembendungan dan edema ( Carleton,P.F dan M.M. ODonnell, 1995 ).2.) KontraktilitasKontraktilitas menunjukkan perubahan-perubahan dalam kekuatan kontraksi atau keadaan inotropik yang terjadi bukan karena perubahan-perubahan dalam panjang serabut. Pemberian obat-obat inotropik positif seperti katekolamin atau digoksin, akan meningkatkan kontraktilitas, sedangkan hipoksia dan asidosis akan menekan kontraktilitas. Pada gagal jantung terjadi depresi dari kontraktilitas miokardium ( Carleton,P.F dan M.M. ODonnell, 1995 ).3.) Beban AkhirBeban akhir adalah besarnya tegangan dinding ventrikel yang harus dicapai untuk mengejeksikan darah sewaktu sistolik. Menurut Hukum Laplace , ada tiga variabel yang mempengaruhi tegangan dinding yaitu ukuran atau radius intraventrikel, tekanan sistolik ventrikel dan tebal dinding. Vasokonstriksi arteri yang meningkatkan tahanan terhadap ejeksi ventrikel dapat meningkatkan tekanan sistolik ventrikel, sedangkan retensi cairan dapat meningkatkan radius intraventrikel. Pemberian vasodilator dan hipertrofi ventrikel sebagai konsekuensi lain dari gagal jantung dapat mengurangi beban akhir ( Carleton,P.F dan M.M. ODonnell, 1995 ).b. FisiologiPerfusi yang adekuat menghasilkan oksigenasi dan nutrisi terhadap jaringan tubuh dan sebagian bergantung pada sistem kardiovaskuler yang berfungsi baik. Aliran darah yang memadai bergantung pada kerja pemompaan jantung yang efisien. Pembuluh darah yang paten dan respons, serta volume sirkulasi darah yang cukup. Aktivitas sistern saraf, kekentalan darah dan kebutuhan metabolisme jaringan menentukan kecepatan aliran darah sehingga mempengarulii juga aliran darah yang adekuat.Sistem vaskuler terdiri atas dua sistem yang saling bergantung: jantung kanan memompa darah ke paru melalui sirkulasi paru, dan jantung kiri memompa darah ke semua jaringan tubuh lainnya melalui sirkulasi sistemik. Pembuluh darah pada kedua sistem merupakan saluran untuk pengangkutan darah dari jantung ke jaringan dan kembali lagi ke jantung. Kontraksi ventrikel menyuplai tcnaga dorong untuk mengalirkan darah melalui sistem vaskuler. Arteri mendistribusikan darah teroksigenasi dari sisi kiri jantung ke jaringan, sementara vena mengangkut darah yang terdeoksigenasi dari jaringan ke sisi kanan jantung. Pembuluh kapiler, yang terletak di antara jaringan, menghubungkan sistem arteri dan vena dan merupakan tempat pertukaran nutrisi dan sisa metabolisme antara sistem sirkulasi dan jaringan. Arteriol dan venula yang terletak tepat disebelah kapiler, bersama dengan kapiler, menyusun sirkulasi mikro.Sistem limfa melengkapi fungsi sistem sirkulasi. Pembuluh limfa mengangkut limfa (cairan serupa plasma) dan cairan jaringan (mengandung protein kecil, sel, debris jaringan) dari ruang interstisial ke sistem vena.1.) Fisiologi otot jantungTerdiri dari tiga tipe otot jantung yang utama yaitu otot atrium, otot ventrikel, dan serat otot khusus pengantar rangsangan, sebagai pencetus rangsangan. Tipe otot atrium dan ventrikel berkontraksi dengan cara yang sama seperti otot rangka dengan kontraksi otot yang lebih lama. Sedangkan serat khusus penghantar dan pencetus rangsangan berkontraksi dengan lemah sekali sebab serat-serat ini hanya mengandung sedikit serat kontraktif malahan serat ini menghambat irama dan berbagai kecepatan konduksi sehingga serat ini bekerja sebagai suatu sistem pencetus rangsangan bagi jantung.2.) Fungsi umum otot jantung.a) Sifat Ritmisitas/otomatis.Otot jantung secara potensial dapat berkontraksi tanpa adanya rangsangan dari luar. Jantung dapat membentuk rangsangan (impuls) sendiri. Pada keadaan fisiologis, sel-sel miokardium memiliki daya kontraktilitas yang tinggi.b) Mengikuti hukum gagal atau tuntasBila impuls yang dilepas mencapai ambang rangsang otot jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi maksimal, sebab susunan otot jantung merupakan suatu sinsitium sehingga impuls jantung segara dapat mencapai semua bagian jantung. Jantung selalu berkontraksi dengan kekuatan yang sama. Kekuatan berkontraksi dapat berubah-ubah bergantung pada faktor tertentu, misalnya serat otot jantung, suhu, dan hormon tertentu.c) Tidak dapat berkontraksi tetanikRefraktor absolut pada otot jantung berlangsung sampai sepertiga masa relaksasi jantung, merupakan upaya tubuh untuk melindungi diri. Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot.Bila seberkas otot rangka diregang kemudian dirangsang secara maksimal, otot tersebut akan berkontraksi dengan kekuatan tertentu. Serat otot jantung akan bertambah panjang bila volume diastoliknya bertambah. Bila peningkatan diastolik melampaui batas tertentu kekuatan kontraksi akan menurun kembali.

2. 2 Konsep Teori ArterisklerosisA. DefinisiArterisklerosis berasal dari bahasa Yunani: athero (yang berarti bubur atau pasta) dan sklerosis (indurasi dan pengerasan). Aterosklerosis atau pengerasan arteri adalah suatu keadaan arteri besar dan kecil yang ditandai oleh deposit substansi berupa endapan lemak, trombosit, makrofag, leukosit, kolesterol, produk sampah seluler, kalsium dan berbagai substansi lainnya yang terbentuk di dalam lapisan arteri di seluruh lapisan tunika intima dan akhirnya ke tunika media Penyakit yang paling penting dan paling sering ditemukan adalah aterosklerosis, dimana bahan lemak terkumpul dibawah lapisan sebelah dalam dari dinding arteri. (www.medicastore.com)

B. EtiologiAterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah dari aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan bahan-bahan lemak. Pada saatnya, monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul, menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam arteri.

Setiap daerah penebalan yang biasa disebut plak aterosklerotik atau ateroma, terisi dengan bahan lembut seperti keju yang mengandung sejumlah bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat. Ateroma bisa tersebar di dalam arteri sedang dan juga arteri besar, tetapi biasanya mereka terbentuk di daerah percabangan, mungkin karena turbulensi di daerah ini menyebabkan cedera pada dinding arteri, sehingga disini lebih mudah terbentuk ateroma.

Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan karena ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama ateroma mengumpulkan endapan kalsium, sehingga ateroma menjadi rapuh dan bisa pecah. Dan kemudian darah bisa masuk ke dalam ateroma yang telah pecah, sehingga ateroma akan menjadi lebih besar dan lebih mempersempitarteri Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya dan memicu pembentukan bekuan darah atau trombus. Selanjutnya bekuan ini akan mempersempit bahkan menyumbat arteri, dan bekuan darah tersebut akan terlepas dan mengalir bersama aliran darah sehingga menyebabkan sumbatan di tempat lain (emboli). a. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi : usia diatas 40 tahun dan jenis kelamin laki-laki.b. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi : diet tinggi lemak / kolesterol, tekanan darah tinggi, diabetes melitus dan merokok.1) Diet tinggi lemak : lemak, yang tak larut dalam air, terikat dengan lipoprotein yang larut dalam air, yang memungkinkan dapat diangkut dalam system peredaran darah. Tiga elemen metabolisme lemak antara lain : kolesterol total, LDL, HDL. LDL menyebabkan efek berbahaya pada dinding arteri dan mempercepat proses aterosklerosis.2) Hipertensi dapat mempercepat pembentukan lesi aterosklerotik pada pembuluh darah bertekanan tinggi, dapat menyebabkan stroke.3) Diabetes Melitus juga mempercepat proses aterosklerotik dengan menebalkan membran basal pembuluh darah besar maupun kecil.4) Merokok adalah salah satu faktor risiko yang paling kuat. Nikotin akan menurunkan aliran darah ke ekstremitas dan meningkatkan frekuensi jantung dan tekanan darah dengan menstimulasi system saraf simpatis. Selain itu nikotin juga meningkatkan kemungkinan pembentukan bekuan darah dengan cara meningkatkan agregasi trombosit. Karena karbon monoksida mengikat hemoglobin lebih cepat dibandingkan oksigen maka hal tersebut dapat menurunkan jumlah oksigen jaringan. Jumlah rokok yang dihisap berbanding langsung dengan parahnya penyakit. Menghentikan rokok dapat menurunkan risiko.5. kadar kolesterol darah - ini termasuk kolesterol LDL tinggi (kadang-kadang disebut kolesterol jahat) dan kolesterol HDL rendah (kadang-kadang disebut kolesterol baik). C. FatofisiologiAkibat langsung aterosklerosis pada arteri meliputi penyempitan (stenosis) lumen, obstruksi oleh trombosis, aneurisma (dilatasi abnormal pernbuluh darah), ulkus dan ruptur. Akibat tidak langsungnya adalah malnutrisi dan fibrosis organ yang disuplai oleh arteri yang sklerotik tersebut. Semua sel yang berfungsi aktif memerlukan suplai darah yang kaya akan nutrisi dan oksigen dan peka terhadap setiap penurunan suplai nutrisi tersebut. Bila penurunan tersebut berat dan permanen, sel-sel tersebut akan mengalami nekrosis (kematian sel akibat kekurangan aliran darah) dan diganti oleh jaringan fibrosa yang tidak memerlukan banyak nutrisi.Aterosklerosis terutama mengenai arteri utama sepanjang. percabangan arteri dalam berbagai derajat keparahannya, biasanya berbentuk bercak-bercak. Cabang arteri biasanya hanya terkena pada bagian bifurcation.Aterosklerosis dimulai ketika kolesterol berlemak tertimbun di intima arteri besar. Timbunan ini, dinamakan ateroma atau plak akan mengganggu absorbsi nutrien oleh sel-sel endotel yang menyusun lapisan dinding dalam pembuluh darah dan menyumbat aliran darah karena timbunan ini menonjol ke lumen pembuluh darah. Endotel pembuluh darah yang terkena akan mengalami nekrotik dan menjadi jaringan parut, selanjutnya lumen menjadi semakin sempit dan aliran darah terhambat. Pada lumen yang menyempit dan berdinding kasar, akan cenderung terjadi pembentukan bekuan darah, hal ini menjelaskan bagaimana terjadinya koagulasi intravaskuler, diikuti oleh penyakit tromboemboli D. Manifestasi KlinikTanda dan gejala klinis akibat proses aterosklerosis tergantung pada organ atau jaringan yang terkena. Sebelum terjadinya penyempitan arteri atau penyumbatan mendadak, aterosklerosis biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejalanya tergantung dari lokasi terbentuknya, sehingga bisa berupa gejala jantung, otak, tungkai atau tempat lainnya.Jika aterosklerosis menyebabkan penyempitan arteri yang sangat berat, maka bagian tubuh yang diperdarahinya tidak akan mendapatkan darah dalam jumlah yang memadai, yang mengangkut oksigen ke jaringan.Gejala awal dari penyempitan arteri bisa berupa nyeri atau kram yang terjadi pada saat aliran darah tidak dapat mencukupi kebutuhan akan oksigen. Contohnya, selama berolah raga, seseorang dapat merasakan nyeri dada (angina) karena aliran oksigen ke jantung berkurang; atau ketika berjalan, seseorang merasakan kram di tungkainya (klaudikasio interminten) karena aliran oksigen ke tungkai berkurang.Yang khas adalah bahwa gejala-gejala tersebut timbul secara perlahan, sejalan dengan terjadinya penyempitan arteri oleh ateroma yang juga berlangsung secara perlahan. Tetapi jika penyumbatan terjadi secara tiba-tiba (misalnya jika sebuah bekuan menyumbat arteri), maka gejalanya akan timbul secara mendadak.E. Pemeriksaan DiagnostikSebelum terjadinya komplikasi, aterosklerosis mungkin tidak akan terdiagnosis. Sebelum terjadinya komplikasi, terdengarnya bruit (suara meniup) pada pemeriksaan dengan stetoskop bisa merupakan petunjuk dari aterosklerosis. Denyut nadi pada daerah yang terkena bisa berkurang.Pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis arterisklerosis :1. ABI (ankle-brachial index), dilakukan pengukuran tekanan darah di pergelangan kaki dan lengan,2. pemeriksaan doppler di daerah yang terkena ,3. skening ultrasonik duplex,4. CT scan di daerah yang terkena,5. arteriografi resonansi magnetik, arteriografi di daerah yang terkena,6. IVUS (intravascular ultrasound).

G. PenatalaksanaanPada tingkat tertentu, tubuh akan melindungi dirinya dengan membentuk pembuluh darah baru di daerah yang terkena. Bisa diberikan obat-obatan untuk menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam darah seperti kolestiramin, kolestipol, asam nikotinat, gemfibrozil, probukol, dan lovastatin. Untuk mengurangi resiko terbentuknya bekuan darah, dapat diberikan obat-obatan seperti aspirin, ticlopidine dan clopidogrel atau anti-koagulan.Sementara angioplasti balon dilakukan untuk meratakan plak dan meningkatkan aliran darah yang melalui endapan lemak. Enarterektomi merupakan suatu pembedahan untuk mengangkat endapan. Pembedahan bypass merupakan prosedur yang sangat invasif, dimana arteri atau vena yang normal dari penderita digunakan untuk membuat jembatan guna menghindari arteri yang tersumbat.

H. Komplikasi1. Stroke2. Penyakit Jantung Koroner3. Angina Pektoris

BAB IIIKONSEP MEDIS3. 1 Asuhan Keperawatan ArterisklerosisA. Pathway Arterisklerosi

B. Pengkajian1. Aktivitas dan istirahatKelemahan, kelelahan, ketidakmampuan untuk tidur (mungkin di dapatkan Tachycardia dan dispnea pada saat beristirahat atau pada saat beraktivitas).2. Sirkulasia. Mempunyai riwayat IMA, Penyakit jantung koroner, CHF, Tekanan darah tinggi, diabetesmelitus.b. Tekanan darah mungkin normal atau meningkat, nadi mungkin normal atau terlambatnya capilary refill time, disritmia.c. Suara jantung, suara jantung tambahan S3 atau S4 mungkin mencerminkan terjadinya kegagalan jantung/ ventrikel kehilangan kontraktilitasnya.d. Murmur jika ada merupakan akibat dari insufisensi katub atau muskulus papilaris yang tidak berfungsi.e. Heart rate mungkin meningkat atau menglami penurunan (tachy atau bradi cardia).f. Irama jnatung mungkin ireguler atau juga normal.g. Edema: Jugular vena distension, odema anasarka, crackles mungkin juga timbul dengan gagal jantung.h. Warna kulit mungkin pucat baik di bibir dan di kuku.3. EliminasiBising usus mungkin meningkat atau juga normal.4. NutrisiMual, kehilangan nafsu makan, penurunan turgor kulit, berkeringat banyak, muntah dan perubahan berat badan.5. Hygiene perseoranganDispnea atau nyeri dada atau dada berdebar-debar pada saat melakukan aktivitas.6. Neoru sensoriNyeri kepala yang hebat, Changes mentation.7. Kenyamanana. Timbulnya nyeri dada yang tiba-tiba yang tidak hilang dengan beristirahat atau dengan nitrogliserin.b. Lokasi nyeri dada bagian depan substerbnal yang mungkin menyebar sampai ke lengan, rahang dan wajah.c. Karakteristik nyeri dapat di katakan sebagai rasa nyeri yang sangat yang pernah di alami. Sebagai akibat nyeri tersebut mungkin di dapatkan wajah yang menyeringai, perubahan postur tubuh, menangis, penurunan kontak mata, perubahan irama jantung, ECG, tekanan darah, respirasi dan warna kulit serta tingkat kesadaran.

8. RespirasiDispnea dengan atau tanpa aktivitas, batuk produktif, riwayat perokok dengan penyakit pernafasan kronis. Pada pemeriksaan mungkin di dapatkan peningkatan respirasi, pucat atau cyanosis, suara nafas crakcles atau wheezes atau juga vesikuler. Sputum jernih atau juga merah muda/ pink tinged.

9. Interaksi sosialStress, kesulitan dalam beradaptasi dengan stresor, emosi yang tak terkontrol.10. PengetahuanRiwayat di dalam keluarga ada yang menderita penyakit jantung, diabetes, stroke, hipertensi,perokok.

C. Diagosa Keperawatan1. Nyeri yang berhubungan dengan ketidak keseimbangan suplaidarah dan oksigen dengan kebutuhan miokardium2. Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan gangguan pertukaran sirkulasi O23. Resiko Tinggi menurunnya curah jantung berhubungan dengan perubahan frekuensi, irama dan konduksi elektrikat

D. Intervensi1. Nyeri yang berhubungan dengan ketidak keseimbangan suplaidarah dan oksigen dengan kebutuhan miokardiumTujuan ; dalam waktu 1 x 24 jam terdapat penurunan respon nyeri dadaKeteria Hasil : tanda vital dalam batas normal, wajah rileks, tidak terjadi penurunan perfusi prifer. NoIntervensiRasionalisasi

1Catat karakteristik nyeri, lokasi, intesitas, lamanya dan penyebaranVariasi penampilan dan perilaku klien karena nyeri yang terjadi dianggap sebagai penemuan pengkajian

2Anjurkan kepada lien untuk melaporkan nyeri dengan segeraNyeri berat dapat menyebabkan syok kardiogenik yang berdampak pada kematian mendadak

3Lakukan manajemen nyeri keperawatan : Atur posisi fisiologis

Istirahatkan klien

Berikan oksigen tambahan denagn kanula nasal atau masker sesuai denagn indikasimanajemen lingkingan : lingkungan tenang dan batasi kunjungan

ajarkan teknik relaksasi pernafasan dalam pada saat nyeriajarkan teknik distraksi pada saat nyeri

lakukan manajemen sentuhan

Posisi fisiologis akan meningkatkan asupan oksigen kejaringan yang mengalami iskemiaIstirahatkan akan menurunkan kebutuhan oksigen jaringan perifer sehingga akan menurunkan kebutuhan miokardium dan akan meningkatkan suplai darah dan oksigen kemiokardium yang membutuhkan oksigen untuk menurunkan iskemiaMeningkatkan jumlah oksigen yang ada untuk pemakaian miokardium sekaligus mengurangi ketidak kenyamanan sekurder terhadap iskemiaLingkungan tenang akan menurunkan stimulus nyeri eksternal dan pembatasan pengunjung akan membentu meningkatkan kondisi oksigen ruangan. Oksigen ruangan akan berkurang apabila banyak pengunjung yang berada diruanganMeringankan asupan oksigen sehingga akan menurunkan nyeri akibat sekunder iskemia jaringan

Distraksi dapat menurunkan stimulus internal melalui mekanisme peningkatan produksi endorfin dan enkefalin yang dapat memblok reseptor nyeri sehingga nyeri tidak dikirimkan kekorteks serebri dan selanjutnya akan menurunkan persepsi nyeriManajemen sentuhan pada saat nyeri berupa sentuhan, dukungan psikologis dapat membantu menurunkan nyeri. Masase ringan dapat meningkatkan aliran darah dengan otomatis membantu suplai darah dan osigen kedaerah nyeri dan menurunkan rasa nyeri

4Kolaborasi pemberian terapi farmakologis antianginaObat-obat antiangina bertujuan untuk meningkatkan aliran darah baik dengna menambah suplai oksigen atau mengurangi kebutuhan miokardium akan oksigen

2. Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan gangguan pertukaran.Tujuan: - Denyut proksimal dan perifer distal kuat dan simetris- Suhu ekstremitas hangat- Tingkat sensasi normalNoIntervensiRasional

1 Rendahkan ekstremitasUntuk meningkatkan sirkulasi arteri dengan tepat.

2Tinggikan anggota badan lebih tinggi dari jantung

untuk meningkatkan aliran darah balik vena

3Anjurkan latihan rentang gerak aktif atau pasif selama tirah baringuntuk mencegah terjadinya perubahan integritas kulit.

4Pantau penggunaan alat yang panas atau dingin, seperti bantalan pansa, botol berisi air panas, dan kantung es.

Suhu yang terlalu ekstrim dapat menggangu pertukaran

5Anjurkan pasien untuk tidak menyilangkan kaki

pencegahan terhadap adanya statis vena

3. Resiko Tinggi menurunnya curah jantung berhubungan dengan perubahan frekuensi, irama dan konduksi elektrikatTujuan : dalam waktu 2 x 24 jam tidak terjadi penurunan curah jantungKriteria hasil:Hemodinamika stabil (tekanan darah dalam battas normal, curah jantung kembali meningkat, asupan dan keluaran sesuai, irama jantung menunujukan tanda-tanda disritmia)NoIntervensiRasional

1Ukur tekanan darah, bandingkan tekanan darah kedua lengan, ukur dalam keadaan berbaring, dudukbila memungkinkanHipotensi dapat terjadi akibat disfungsi ventriel, hipertensi juga fenomena umum berhubungandengan nyeri, cemas yang mengakibatkan terjadinya pengeluaran katekolamin

2Evaluasi kualitas dan kesamaan nadiPenurunan curah jantung mengakibatkan menurunnya kekuatan nadi

3Askultasi dan catat terjadinya bunyi jantung S3/S4 S3 berhubungan dengan gagal jantung kronis atau gagal mitral yang disertai infrak berat dan S4 berhubungan dengan iskemia, kekakuan ventrikel atau hipertensi pulmonal

4Auskultasi dan catat murmurMenunjukan gangguan aliran darah dalam jantung akibat kelainan katup, keruskan septum atau fibrasi otot papilaris

5Pantau frekuensi jantung dan iramaPerubahab frekuensi dan irama jantung dapatmenujukan kompikasi disritmia

6Kolaborasi : pantau data laboratorium enzim jantung, GDA dan elektrolitEnzim dapat digunakan untuk mementau perluasan infark, perubahan elektrolit berpengaruh terhadap irama jantung