kerukunan.

9
KERUKUNAN Negara Indonesia berdasarkan pancasila, dan kelima sila dalam pamcasila tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh. Keseluruhan sila-sila ini akan memberikan keyakinan kepada rakyat dan bangsa Indonesia bahwa kebahagian hidup akan tercapai apabila didasari atas kesimbangan baik dalam kehidupan manusia secara pribadi, dalam hubungan manusia dengan masyarakat, dalam hubungan manusia dengan alam, dalam hubungan bangsa dengan bangsa, dan dalam hubungan manusia dengan Tuhannya maupun dalam mengejar kamajuan lahiria dan kebahagian rohanian. Dalam kaitannya hubungan manusia dengan Tuhan maka peran agama dan kepercayaan kepada Tuhan menjadi sangat penting. Setiap agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengajarkan kepada umatnya untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhkan larangan-Nya. Adapun ciri-ciri umat yang memiliki keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah : 1. Melaksanakan perintah agama dan menjauhi larangannya. 2. Bertindak adil dan jujur. 3. Tidak pernah berbohong, peduli terhadap orang lain dan sesamanya. Negara Indonesia merupakan Negara yang sangat luas yang terdiri dari ribuan pulau. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa, ras, agama, dan budaya. Keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia ini merupakan kekayaan

Transcript of kerukunan.

Page 1: kerukunan.

KERUKUNAN

Negara Indonesia berdasarkan pancasila, dan kelima sila dalam pamcasila

tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh. Keseluruhan sila-sila ini akan

memberikan keyakinan kepada rakyat dan bangsa Indonesia bahwa kebahagian hidup

akan tercapai apabila didasari atas kesimbangan baik dalam kehidupan manusia secara

pribadi, dalam hubungan manusia dengan masyarakat, dalam hubungan manusia

dengan alam, dalam hubungan bangsa dengan bangsa, dan dalam hubungan manusia

dengan Tuhannya maupun dalam mengejar kamajuan lahiria dan kebahagian

rohanian.

Dalam kaitannya hubungan manusia dengan Tuhan maka peran agama dan

kepercayaan kepada Tuhan menjadi sangat penting. Setiap agama dan kepercayaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengajarkan kepada umatnya untuk melaksanakan

perintah-Nya dan menjauhkan larangan-Nya.

Adapun ciri-ciri umat yang memiliki keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa adalah :

1. Melaksanakan perintah agama dan menjauhi larangannya.

2. Bertindak adil dan jujur.

3. Tidak pernah berbohong, peduli terhadap orang lain dan sesamanya.

Negara Indonesia merupakan Negara yang sangat luas yang terdiri dari ribuan

pulau. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk yang terdiri dari

berbagai suku bangsa, ras, agama, dan budaya. Keragaman yang dimiliki bangsa

Indonesia ini merupakan kekayaan alam dan budaya yang sangat potensial dan dapat

di jadikan modal dasar dalam pembangunan. Akan tetapi tidak mustahil perbedaan ini

juga dapat menyebabkan terjadinya perpecahan dan munculnya perbedaan pendapat,

serta perselisihan. Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi perpecahan maka

kerukunan harus di tanamkan dan dipelihara dengan baik. Istilah kerukunan berasal

dari kata “rukun” yang artinya baik dan damai, tidak bertengkar. Tujuan utama dari

kerukunan adalah agar dapat hidup berdampingan untuk mendapatkan ketentraman

dan kedamaian.

Page 2: kerukunan.

Sebagai bangsa yang majemuk, maka Tri Kerukunan Hidup Beragama sangat

perlu dilaksanakan. Tri Kerukunan Hidup Beragama terdiri dari :

1. Menjaga kerukunan intern umat beragama, yaitu kerukunan hidup dari

masyarakat inter umat beragama, yakni kerukunan hidup dari masyarakat yang

seagama.

2. Menjaga kerukunan antar umat beragama, yaitu menghormati dan menghargai

penganut agama yang berbeda.

3. Menjaga kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah,yaitu sebagai

umat yang taat terhadap ajaran agama dan sekaligus sebagai warga Negara

yang baik.

Kerukunan antar umat bergama memiliki makana saling mengakui dan

menghargai keberadaan, harkat dan martabat pemeluk agama, serta penganut

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sehingga terbina keadaan yang

mencerminkan saling pengertian dan tercipta kedamaian serta ketentraman. Keadaan

seperti itu akan menyebabkan terwujudnya ketahanan nasional yang tangguh dan akan

mendorong pembangunan nasional. Keberagaman agama di Indonesia dijamin dan

dilindungi oleh UUD 1945 Pasal 29 ayat 2 yang berbunyi : : Negara menjamin

kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk

beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu. Dengan adanya pasal ini maka di

Indonesia tumbuh dan berkembang berbagai macam agama dan semua agama

mendapat hak yang sama.

Sikap menghormati terhadap pemeluk agama lain mutlak diperlukan dalam

kehidupan masyarakat untuk mencapai hidup rukun dan damai, serta persaudaraan

sehingga tercipta persatuan dan kesatuan bangsa. Selain sikap saling menghormati,

kita juga perlu mengembangkan sikap toleransi dan sikap tenggang rasa.. Sikap

toleransi dapat mewujudkan suasana kehidupan yang aman dan damai sehingga

terbina kerukunan hidup yang menunjang persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia

dalam melaksanakan pembangunan. Sikap tenggang rasa akan mampu menciptakan

pergaulan hidup rukun antar umat beragama. Pergaulan antar individu tanpa

membedakan agama, status social, jabatan dan perbedaan-perbedaan lainya, akan

dapat meningkatkan kerukunan berbangsa dan bernegara.

Page 3: kerukunan.

MENTAATI HARI BESAR AGAMA

Bagi umat beragama, hari suci merupakan hal yang sangat penting untuk

merayakan. Semua agama yang berkembang di Indonesia memiliki hari suci

keagamaan, sebab salah satu persyaratan agar dapat diakui sebagai agama yang sah di

Indonesia, adalah : memiliki kitab suci, tempat suci, orang suci dan hari suci. Sebelum

hari besar keagamaan itu dating, umat beragama seyogiannya melakukan penajaman

ulang dalam memahami makna utama hari besar keagamaan tersebut. Proses

penajaman ulang itu dilakukan secara individual maupun melalui kelompoknya

masing-masing. Proses tersebut sangat penting agar jangan terjadi secara terus

menerus kesalahpahaman dalam memaknai hari besar keagamaan. Sebab, selama ini

hari besar keagamaan masih lebih menonjol dirayakan dengan pesta pora yang

benuansa duniawi dari pada nilai rohaninya.

Melalui perayaan hari suci keagamaan ini diharapkan uamt mendapat

pencerahan mental spiritual sehingga mampu menjadi warga Negara yang baik. Untuk

itu pemerintah perlu memberikan dukungan dan perlindungan kepada umat beragama

agar dapat melaksanakan hari suci keagamaannya dengan baik dan nyaman.

Agar pelaksanaan perayaanhari-hari besar keagamaan ini dapat berjalan

dengan khusus, tidak ada gangguan lain, maka pemerintah menjadikan hari-hari suci

atau hari besar agama ini sebagai tanggal merah atau hari libur nasional. Peringatan

hari-hari besar keagamaan pada hari libur dapat menimbulkan kenyamanan bagi

umatnya dalam melaksanakan ritual atau ibadah tanpa diganggu oleh adanya rutinitas

kerja. Begitu banyaknya hari-hari besar keagamaan yang ada di Indonesia, karena

setiap agama memiliki dari satu hari suci atau hari raya keagamaan. Berikut ini adalah

beberapa hari suci atau hari besar keagamaan yang ada di Indonesia , yaitu :

1. Hari besar agama islam antara lain :

a. Maulid Nabi Muhammad SAW, adalah hari besar keagamaan untuk

memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, yang diperingati

setiap tanggal 12 Rabiulawal.

b. Isra Mikraj. Isra artinya perjalanan NAbi Muhammad SAW ke Mekah

pada malam hari dari Mesjid Haram di Mekah ke masjid aqsa di Baitul

Mukadas. Palestina, Mikraj artinya perjalanan Nabi Muhammad SAW

dari masjid aqsa ke Sidratul Muntaha pada malam hari yang intinya

menerima perintah salat lima waktu dari Allah swt. Isra Mikraj tersebut

Page 4: kerukunan.

dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam waktu semalam. HAri besar

ini diperingati setiap tanggal 27 Rajab.

c. Hari raya idul Fitri. Hari besar ini juga disebut hari lebaran, yang

dilaksanakan setiap tanggal 1 Syahwal setelah umat islam

melaksanakan puasa di bulan Ramadan selama satu bulan penuh.

d. Hari Raya Idul Adha. Hari raya ini jatuh pada tanggal 10 zulhijah. Hari

raya idul adha ini juga hari raya Kurban atau raya Aji.

e. Hari besar Muharam. HAri raya ini sebagai permulaan tahun baru

Hijriah yang dimulai dari perintah Allah swt kepada Nabi Muhammad

SAW untuk berhijrah dari kota Mekah ke Madinah.

2. Hari besat agama Kristen :

a. Hari raya Natal. Hari Natal adalah hari kelahiran Yesusu Kristus yang

diperingati setiap tanggal 25 Desember.

b. Hari Paskah. Hari raya ini adalah hari raya terbesar bagi umat

Kristen.Hari raya ini dirayakan untuk memperingati kebangkitan

Yesus Kristus.

3. Hari besar agama Hindu :

a. Hari raya Nyepi. Hari raya ini dilaksanakan setiap setahun sekali,

sekitar bulan Maret-April. Hari ini merupakan hari raya Tahun BAru

Caka bagi umat Hindu. Pada hari ini umat Hindu mengadakan catur

berate penyepian, yang bertujuan untuk intropeksi diri, pengendalian

diri, dan menghargai serta menghormati alam beserta isinya. Melalui

perayaan hari raya Nyepi diharapkan muncul kesejahteraan,

ketentraman, dan kedamian.

b. Hari raya Siwaratri. Hari raya ini dilaksanakan setahun sekali, setiap

tilem sasih kepitu, yang bertujuan untuk mengintropeksi dan

merenungkan segala perbuatan yang sudah dilakukan, baik buruknya,

serta diharapkan mengihilangkan yang buruk dan memperbanyak yang

baik.

c. Hari raya Saraswati. Hari raya ini adalah hari raya untuk memuja Ida

Sang Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa, dalam fungsi Beliau

sebagai pencipta ilmu pengetahuan dan ilmu kesucian. Hari raya ini

Page 5: kerukunan.

diperingati setiap 210 hari sekali, setiap hari sabtu Umanis, wuku

Watugunung.

d. Hari raya Pagerwesi. Hari raya ini untuk memuja Ida Sang Hyang

Widhi/Tuhan Yang Maha Esa, dengan memohon agar kita diberikan

kesucian dan keteguhan iman. Hari Pagerwesi dirayakan setiap 210

hari sekali, setiap hari rabu Kliwon wuku Sinta.

e. Hari raya Galungan. Hari raya ini jatuh setiap 210 hari, setiap hari

Rabu Kliwon, wuku Dungulan. Hari raya ini juga disebut sebagai hari

Pawedalan Jagat. Yaitu pemujaan kepada Sang Hyang Widhi/Tuhan

Yang Maha Esa, karena beliau telah menciptakan alam semesta beserta

isinya.

f. Hari raya Kuningan. Dirayakan setiap 210 hari, setiap Sabtu Kliwon

wuku Kuningan. Hari raya ini merupakan rangkaian raya Galungan.

4. Hari besar agama Budha.

a. Hari raya Waisak. Hari raya Waisak adalah untuk memperingati hari

lahirnya serta wafatnya Sang Buddha Gautama yang mendapatkan

kesempurnaan hidup.

b. Hari raya Katina adalah hari raya untuk memberikan penghargaan dan

hadiah kepada para Bhiksu di Wihara. Hari raya ini jatuh sekitar bulan

Oktober dan November.

Setiap hari suci / hari raya memiliki makna yang berbeda-beda, yang secara

umum semuanya memberikan nasehat atau tuntunan moral kepada yang

melaksanakan. Secara umum tujuan dari perayaan hari suci atau hari raya agama

adalah :

1. Untuk memwujudkan rasa bakti dan sujud kehadapan Tuhan Yang Maha Esa.

2. Untuk memantapkan keyakinan.

3. Untuk memohon kesucian dan kesempurnaan hidup dan ketenangan lahir dan

bathin.

4. Untuk mengobarkan semangat kesucian.

Apabila setiap umat dapat melaksanakan dan menikmati perayaan hari suci ini

dengan baik dan benar maka akan mendapat melahirkan kesadaran dalam diri

sehingga timbul sikap rendah hati, saling menghormati antar sesama, kasih sayang

terhadap alam beserta isinya. Pelaksanaan hari suci keagamaan hendaknya dilakukan

Page 6: kerukunan.

dengan wajar-wajar saja, jangan jor-joran, sehingga tidak menimbulkan kesenjangan

sosial. Pelaksanaan upacara dalam rangka merayakan hari suci sedapat mungkin

dilaksanakan dengan sederhana, tidak mencolok, dan tidak menyinggung perasaan

orang lain.

Perayaan hari suci yang dilakukan dengan baik dan benar akan dapat

menimbulkan dampak positif seperti : dapat menjalin keselarasan, keharmonisan, dan

kerukunan di kalangan umat beragama. Sikap rukun mampu membina sikap dan

perilaku saling toleransi, saling menghormati, saling bekerja sama dan saling

menghargai.