KERTAS KERJA PEMROGRAMAN

8
A. KERTAS KERJA PEMROGRAMAN Kertas kerja audit meliputi semua berkas yang dibuat mulai dari perencanaan sampai dengan konsep laporan hasil audit, antara lain terdiri dari: program audit, hasil pemahaman terhadap pengendalian intern, analisis ,memorandum, surat konfirmasi, pernyataan dari klien,ikhtisar dan salinan/copy dari dokumen yang dikumpulkan, daftar atau komentar yang dibuatatau diperoleh auditor, draft laporan hasil audit, dan sebagainya. Kertas kerja tidak hanya berwujud kertas, tetapi dapat pula berupa pita magnetis, film, atau media yang lain. Kertas kerja berupa salinan/copy dokumen auditi diberi cap “COPY SESUAI ASLINYA, DIBERIKANUNTUK AUDITOR” dan ditanda tangani/paraf oleh petugas/counterpart yang ditugaskan manajemen. B. STANDAR DAN LINGKUP PELAPORAN Standar audit menyatakan bahwa Standar pelaporan audit kinerja merupakan acuan bagi auditor dalam penyusunan laporan hasil audit. Standar pelaporan mencakup: 4000 – Kewajiban Membuat Laporan 4100 – Cara dan Saat Pelaporan 4200 – Bentuk dan Isi Laporan 4300 – Kualitas Laporan 4400 – Tanggapan Auditi 4500 – Penerbitan dan Distribusi Laporan Paragraf 4000 – Kewajiban Membuat Laporan menyatakan:

description

AUDIT MANAJEMEN

Transcript of KERTAS KERJA PEMROGRAMAN

A. KERTAS KERJA PEMROGRAMANKertas kerja audit meliputi semua berkas yang dibuat mulai dari perencanaan sampai dengan konsep laporan hasil audit, antara lain terdiri dari: program audit, hasil pemahaman terhadap pengendalian intern, analisis ,memorandum, surat konfirmasi, pernyataan dari klien,ikhtisar dan salinan/copy dari dokumen yang dikumpulkan, daftar atau komentar yang dibuatatau diperoleh auditor, draft laporan hasil audit, dan sebagainya. Kertas kerja tidak hanya berwujud kertas, tetapi dapat pula berupa pita magnetis, film, atau media yang lain. Kertas kerja berupa salinan/copy dokumen auditi diberi cap COPY SESUAI ASLINYA, DIBERIKANUNTUK AUDITOR dan ditanda tangani/paraf oleh petugas/counterpart yang ditugaskan manajemen.B. STANDAR DAN LINGKUP PELAPORANStandar audit menyatakan bahwa Standar pelaporan audit kinerja merupakan acuan bagi auditor dalam penyusunan laporan hasil audit. Standar pelaporan mencakup: 4000 Kewajiban Membuat Laporan 4100 Cara dan Saat Pelaporan 4200 Bentuk dan Isi Laporan 4300 Kualitas Laporan 4400 Tanggapan Auditi 4500 Penerbitan dan Distribusi Laporan

Paragraf 4000 Kewajiban Membuat Laporan menyatakan: Auditor harus membuat laporan hasil audit kinerja sesuai dengan penugasannya yang disusun dalam format yang sesuai segera setelah selesai melakukan auditnya. Paragraf ini menuntut agar auditor melaporkan apa yang telah dilaksanakan dalam auditnya sesuai dengan standar audit, dan sesuai dengan tujuan dan sasaran penugasan audit kinerja. Dari paragraf ini juga dapat disimpulkan bahwa laporan audit kinerja harus dapat memberikan simpulan atas pelaksanaan kegiatan auditi secara ekonomis, efisien dan efektif.

Paragraf 4100 CARA DAN SAAT PELAPORAN menyatakan: Laporan hasil audit kinerja harus dibuat secara tertulis dan segera, yaitu pada kesempatan pertama setelah berakhirnya pelaksanaan audit. Paragraf standar ini mengamanatkan cara pelaporan Laporan hasil audit harus dibuat secara tertulis namun tidak berarti membatasi atau mencegah pembahasan lisan dengan auditi selama proses audit berlangsung. Paragraf 4200 BENTUK DAN ISI LAPORAN menyatakan: Laporan hasil audit kinerja harus dibuat dalam bentuk dan isi yang dapat dimengerti oleh auditi dan pihak lain yang terkait. Standar audit ini menuntut bentuk dan isi laporan hasil audit adalah yang dapat dimengerti oleh auditi dan pihak lain yang terkait, walaupun dalam banyak hal, yang dilakukan oleh auditor adalah menulis sesuai dengan selera auditor tanpa perduli apa yang menjadi kebutuhan pembaca laporan.

Paragraf 4300 KUALITAS PELAPORAN menyatakan :Laporan hasil audit kinerja harus tepat waktu, lengkap, akurat, obyektif, meyakinkan, serta jelas, dan seringkas mungkin

Paragraf 4400 TANGGAPAN AUDITI Auditor harus meminta tanggapan/pendapat terhadap kesimpulan, temuan, dan rekomendasi termasuk tindakan perbaikan yang direncanakan oleh auditi, secara tertulis dari pejabat auditi yang bertanggung jawab.

Paragraf 4500 PENERBITAN DAN DISTRIBUSI LAPORAN Laporan hasil audit kinerja diserahkan kepada pimpinan organisasi, auditi, dan pihak lain yang diberi wewenang untuk menerima laporan hasil audit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

KRITERIA PENULISAN LAPORANPelaporan adalah bagian akhir dari proses audit manajemen. Pelaporan merupakan pengomunikasian temuan dan rekomendasi auditor untuk meyakinkan manajemen mengenai keabsahan hasil audit melalui suatu laporan komprehensif yang memuat temuan penting yang mendukung kesimpulan dan disajikan dalam bahasa operasioan yang mudah dimengerti.Cara Penyajian Laporan Audit ManajemenAda dua cara penyajian laporan audit manajemen, yaitu:1. Cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang diperoleh dalam setiap tahapan audit.2. Cara penyajian yang arus informasi yang menitikberatkan penyajian kepada kepentingan para pembaca (pengguna) laporan.1)Penyajian Laporan Mengikuti Arus InformasiSesuai dengan tahapan-tahapan audit, auditor mengorganisasikan laporan hasil auditnya berdasarkan apa saja yang dilakukan dan yang ditemukan selama melaksanakan tahapan-tahapan audit.Seorang auditor memperoleh informasi melalui beberapa tahapan sebagai berikut:1)Pengumpulan Informasi latar belakang pada tahap audit pendahuluan.2)Menetapkan tujuan audit sesungguhnya (definitive audit objective)berdasarkan hassilreviewdan pengujian terhadap sistem pengendalian manajemen.3)Pengumpulan bukti-bukti audit dan pengembangan temaun berkaitan dengan tujuan audit, pada tahap audit lanjutan.4)Menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti (temuan) audit yang berhasil dikumpulkan.5)Merusmuskan rekomendasi.6)Menyatakan ruang lingkup audit yang telah dilakukan.

2)Penyajian Laporan yang Menitik beratkan pada Kepentingan Pengguna Umumnya para pengguna laporan lebih berkepentingan terhadap temuan auditnya daripada bagaimana auditor melakukan audit. Dengan demikian dibutuhkan penyajian laporan yang dapat menjawab pertanyaan pengguna laporan dengan cepat, biasanya berupa berupa kesimpulan atas audit. Dalam penyajian ini, auditor mengikuti format sebagai berikut:1)Informasi latar belakang.2)Kesimpulan audit disertai dengan bukti-bukti yang cukup untuk mendukung kesimpulan audit.3)Rumusan rekomendasi.4)Ruang lingkup audit. Tujuan audit manajemen adalah untuk menemukan kekurangan/kelemahan dalam pengelolaan berbagai program/aktivitas dalam perusahaan, biasanya pengguna laporan lebih berkepentingan pada hasil audit (temuan audit) yang merupakan indikasi terjadinya berbagai kekurangan/kelemahan dalam pengelolaan program/aktivitas dalam perusahaan.1)Informasi Latar Belakang Informasi latar belakang merupakan informasi umum tentang perusahaan dan program/aktivitas yang diaudit. Pada bagian ini auditor harus mampu memberikan gambaran umum tentang tujuan dan karakteristik perusahaan serta program/aktivitas yang diaudit, sifat, ukuran program, serta organisasi manajemennya. Pada bagian ini juga disajikan apa alasan yang mendasari dilakukannya audit manajemen.2)Kesimpulan dan Temuan Audit Untuk meyakinkan pengguna laporan audit, auditor harus menyajikan temuan-temuan yang diperoleh sebagai pendukung setiap kesimpulan yang dibuat. Kesimpulan dalam audit manajemen selalu dibuat berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh saat melakukan audit, baik itu temuan yang berkaitan dengan kriteria, penyebab, maupun akibat. Dalam menyajikan temuan audit, auditor harus memerhatikan hal-hal sebagai berikut:1. Judul bab harus mengidentifikasi pokok persoalan dan sedapat mungkin juga arah dari temuan.2. Pokok-pokok setiap temuan harus diikhtisarkan secara singkat dan harus mengungkapkan kepada pengguna akan adanya uraian yang mendukung dan menjelaskan pokok-pokok temuan tersebut.3. Auditor harus menggambarkan kepada pengguna laporan tentang hal-hal yang ditemukan baik bersifat negatif maupun positif, apa penyebab dan akibat dari temuan tersebut.4. Dalam penyajian temuan ini auditor juga harus mempertimbangkan dan mengevaluasi komentar para pihak yang berkaitan dengan progam/aktivitas yang diaudit.5. Semua penyajian temuan harus diakhiri dengan suatu pernyataan yang menjelaskan sikap akhir auditor atas dasar pertimbangan yang matang terhadap informasi yang diperoleh.3)Rumusan Rekomendasi Rekomendasi merupakan saran perbaikan yang diberikan auditor atas berbagai kekurangan/kelemahan yang terjadi pada program/aktivitas yang diaudit. Auditor harus memberikan rekomendasi kepada atasan dari pengelola program/aktivitas yang diaudit. Rekomendasi harus disertakan dalam laporan hasil audit. Setiap rekomendasi yang diajukan oleh auditor harus dilengkapi dengan analisis yang menyangkut adanya peningkatan ekonomisasi, efisiensi, atau efektivitas yang akan dicapai pada pelaksanaan program/aktivitas serupa di masa depan atau juga termasuk berbagai kemungkinan kerugian yang akan terjadi pada perusahaan jika rekomendasi tersebut tidak dilaksanakan. Agar mudah dipahami oleh pengguna laporan, rekomendasi seharusnya disusun dengan kalimat yang operasional dan tidak teoritis. Walaupun pelaksanaan rekomendasi tersebut sepenuhnya merupakan kewenangan manajemen perusahaan, sebenarnya auditor juga berkepentingan terhadap dilaksanakannya rekomendasi tersebut. Oleh karena itu, dalam proses audit komunikasi yang konstruktif harus dilakukan oleh auditor dengan berbagai pihak yang ada dalam perusahaan terutama yang berkaitan dengan program/aktivitas yang diaudit. Pengomunikasian hasil temuan mutlak harus dilakukan di mana auditor harus mendapatkan komentar yang seimbang berkaitan dengan berbagai temuan dari berbagai pihak yang berhubungan dengan permasalahan-permasalahan tersebut. Sebelum mengajukan rekomendasi final di dalam laporannya, auditor terlebih dahulu mendiskusikannya dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan demikian diharapkan rekomendasi tersebut diterima dan dilaksanakan dengan penuh komitmen dan tanpa keterpaksaan.4)Ruang Lingkup Audit Ruang lingkup audit menunjukkan berbagai aspek dari program/aktivitas yang diaudit dan periode waktu dari program/aktivitas yang diaudit oleh auditor. Pada bagian ini juga harus disajikan seberapa mendalam audit tersebut dilakukan. Untuk hal-hal yang tidak masuk dalam ruang lingkup audit ini, sebaiknya tidak disajikan di dalam laporan yang dibuat supaya tidak mengaburkan pemahaman pengguna laporan terhadap hasil audit yang disajikan auditor.