Kertas Kerja Koreksi Fiskal (Ecooce)

download Kertas Kerja Koreksi Fiskal (Ecooce)

of 3

Transcript of Kertas Kerja Koreksi Fiskal (Ecooce)

C.

Contoh Kasus

Untuk lebih memperjelas kita coba denga contoh kasus sbb : PT. Harapan Ibu Laporan keuangan Komersil per 31 Des 2009 (dalam Rp) Data Laporan keuangan sebagai berikut :

Data Tambahan : - HPP tanpa koreksi keterangan sudah sesuai dengan perpajakan - Biaya entertainment dengan daftar nominative Rp 8000.000 - Penyusutan telah sesuai dengan ketentuan perpajakan - Kredit Pajak PPh 22,23 dan 25 masing-masing senlai Rp 100.000.000, Rp 40.000.000 dan Rp 140.000.000 Analisis Dan Identifikasi Pos-Pos Perkiraan Untuk membuat suatu koreksi fiskal kita harus dapat mengidentifikasi dan menganalisis pos perkiraaan yang ada pada laporan Laba Rugi tersebut pos-pos mana sajakah yang harus dilakukan penyesuaian, dalam laporan keuangan PT Harapan Ibu pospos yang perlu dilakukan analisis / penyesuaian adalah Sbb : 1. HPP : Metode pencatatan persediaan telah sesuai dengan ketentuan perpajakan begitu juga dengan prinsip dalam menentukan harga pokok produksi , oleh karena itu tidak perlu lagi dilakukan koreksi fiskal 1

2. Biaya HP

: untuk beban pemeliharaan/perbaikan, pulsa HP, menurut ketentuan fiskal hanya dapat dibebankan sebagian yaitu 50%.

3. Biaya Entertainment

: Biaya ini dapat dibebankan dengan ketentuan dibuat daftar nominatif : nomor urut, jenis, nama tempat, alamat dan jumlah entertaiment diberikan, relasi : nama, posisi, nama dan jenis perusahaan

4. Pendapatan Bunga

: Sesuai dengan ketentuan UU PPh penghasilan ini telah dikenakan pajak yang bersifat final sehingga harus dilakukan penyesuaian/ koreksi.

5. Biaya Lain-lain

: Biaya ini adalah biaya yang ada hubungan langsung dengan usaha atau biaya untuk mendapatkan, menagih dan memeliha penghasilan dan menurut pajak merupakan pengurang penghasilan bruto, tetapi tetapi dalam kasus ini biaya lain-lain tidak ada perincian dan bukti sah maka dikoreksi positif.

Kertas Kerja Koreksi Fiskal

Peredaran bruto PT. Harapan Ibu Rp 18.500.000.000 oleh karena itu mendapat pasilitas pengurangan tarif ( UU PPh No.36 Tahun 2008 Pasal 31E ayat (1) ).

2

Bahwa wajib pajak badan dalam negri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp50.000.000.000,00 ( Lima Puluh Miliar Rupiah ) mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% (Lima Puluh Persen ) dari tarif sebagaimana dimaksud dalam pasal17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp4.800.000.000,00. Saya harap contoh kasus diatas dapat mewakili akun-akun perkiraan yang harus dan tidak harus dilakukan penyesuaian guna memperoleh laba yang sesuai dengan ketentuan fiskal Untuk pos-pos lain atau akun-akun perkiraan lain pembaca dapat langsung mempelajarinya melalui Ikhtisar biaya yang deductible dan non deductible expenses, terakhir penulis berharap artikel ini dapat bermanfaat dan sedikit membantu dalam menyusun atau melakukan koreksi fiskal atas Laba/Rugi Komersial guna kepentingan Perpajakan. Selamat mencoba..!!!!!

3