Kerendahan DiriKita jangan terlalu gampang mempercayai pada kehendak kita karena itu ego manusia. Lebih baik menunggu Tuhan & menyerahkannya pada Tuhan. Kita terbiasa hidup membuat diri kita berarti. Kerohanian itu bermula pada membuat manusia menyadari bahwa ia tidak berarti. Menyadari Vain glory. Kemuliaan yg manusia kejar untuk dirinya sendiri adalah sia-sia. Kenyataannya semua adalah anugrah Tuhan & kita hanyalah hamba yg melayani Tuhan dengan talenta yg Tuhan berikan dengan tanggung jawab sebaik-baiknya. Penyakit-penyakit batin, kesedihan terjadi karena manusia inginkan kemuliaan dunia, terlebih jika keinginan itu tidak terjadi. Co lain: dipermalukan. Kita terikat pada kehinaan yg sia-sia, jika ada tuntutan maka kita akan terluka, terlebih jika tuntutan itu tidak terpenuhi. Adalah lebih baik jika kita tidak usah membuktikan kemuliaan diri kita atau tidak terluka, membalas penghinaan orang lain yg membuat trauma-trauma kehidupan. Sebaiknya kita berserah pada Tuhan Yesus. Kesombongan & pemberontakan akan berfokus di bidang mencari kemuliaan & membalas hinaan orang lain. Orang yg terbelenggu dengan kemuliaan-kemulian akan terluka. Mat 5:3..." Berbahagialah orang yg miskin di hadapan Allah" memiliki makna rohani yg begitu dalam karena :1. Ada kuasa kerendahan hati & hidup yg lepas dari keinginan kemuliaan, lepas dari belenggu luka batin. Orang selalu merasa ingin berarti. Ada orang yg harus mengalami realitas rohani dengan harus alami kematian keinginan, kematian daging terlebih dulu. 2. Miskin secara rohani juga dapat dimaknai dari doa dengan air mata yg hancur dengan pertobatan. Ini perkara rohani yg mahal, lebih besar daripada perjuangan, pencapaian kesuksesan hidup, materi, pelayanan. Karena pertobatan yg membuat malaikat bersorak-sorai, membuat orang sadar bahwa ia tidak ada apa-apanya. Kemulian tidak akan diperoleh tanpa penderitaan. Perkara rohani itu anugrah, tidak ada metodenya, tapi harus rendah hati. Melewati proses-proses yg menyakitkan. Dalam memghadapi masalah, tekanan hidup, apa yg ada di dalam hati? Jika hati kita mampu mengenal Tuhan Yesus sebagai Tuhan & hati kecil kita masih berkata " jangan menyerah". Itulah anugrah, pegangan kita jika dunia berubah. Itu bukti Tuhan itu mengasihi kita. Di saat ada harapan, merasakan Tuhan mengasihi dia, ada kekuatan rohani/Spirit yg membuat dia tetap menatap Tuhan, tidak murtad. Anugrah itu didapat jika kita rendah hati. Kerendahan hati yg dalam menghasilkan damai sejahtera. (Pdt Jb)