kerangka konsep baru
-
Upload
muhamad-ibnu-sina -
Category
Documents
-
view
68 -
download
6
Transcript of kerangka konsep baru
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu penyakit kulit yang banyak dijumpai secara global pada remaja
dan dewasa muda adalah jerawat atau Acne vulgaris 32. Acne vulgaris adalah suatu
kelainan dari folikel sebaceous khusus yang berkaitan dengan folikel rambut dan
kelenjar sebasea yang tersering dijumpai pada wajah, dada, dan punggung 15.
Meskipun akne vulgaris tidak menimbulkan fatalitas, tetapi akne dapat cukup
merisaukan karena berhubungan dengan menurunnya kepercayaan diri akibat
berkurangnya keindahan pada wajah penderita 10.
Di Amerika, akne vulgaris adalah penyakit kulit umum dan ditandai oleh
peradangan, baik terbuka maupun tertutup yaitu peradangan komedo, papula,
pustula, dan nodul. Ini terjadi sekitar 60 hingga 70 persen selama hidup mereka.
Dua puluh persen akan memiliki jerawat yang parah, yang dapat berakibat pada
fisik dan mental dan menimbulkan jaringan parut permanen13. Di Indonesia, acne
vulgaris merupakan penyakit kulit yang umum terjadi sekitar 85 hingga 100
persen selama hidup seseorang. Acne vulgaris sering dijumpai pada wanita yang
berusia 14 hingga 17 tahun dan pada pria berusia 16 hingga 19 tahun 32.
Diduga pertumbuhan acne vulgaris disebabkan oleh berbagai faktor
seperti genetik, endokrin (androgen, pituitary sebotropic), faktor makanan,
keaktifan dari kelenjar sebasea, faktor psikis, musim, faktor stres, infeksi bakteri
(Propionibacterium acnes), kosmetika, dan bahan kimia yang lain 15. Gangguan
ini dianggap hal yang biasa semata-mata dihubungkan dengan pubertas namun
bukti ilmiah telah menggambarkan bahwa efek dari kondisi ini jauh lebih dari apa
yang dilihat di luar kulit saja 32.
Akne berhubungan dengan kondisi kesehatan jiwa, psikologis, dan kualitas
hidup remaja. Oleh karena itu, adanya akne dapat membuat hidup menjadi tidak
menyenangkan pada remaja yang merupakan kelompok umur yang paling tidak
siap menghadapi dampak psikologis akne 27. Masa remaja adalah masa yang
penting fisik, emosional, dan pembangunan sosial, yang dapat mempengaruhi
kejiwaan seseorang individu maupun komplikasi psikososial 10. Terlebih lagi,
pada remaja Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati sebagai mahasiswa
menghadapibeban belajar yang tinggi, jadwal yang padat dan pola tidur yang tidak
teratur menyebabkan mereka mengalami kondisi yang tertekan ataupun stres.
Dengan kondisi stres, terjadi pengeluaran hormon adrenalin yang dalam
tubuh merangsang keluarnya zat-zat lain yang pada akhirnya mempengaruhi aliran
darah, peningkatan sekresi asam dilambung dan gangguan pada aliran saraf
sehingga muncul gejala-gejala pada fisik seperti acne vulgaris 23. Kondisi stres
juga menyebabkan penderita memanipulasi aknenya secara mekanis, sehingga
terjadi kerusakan pada dinding folikel dan timbul lesi meradang yang baru 13.
Maka dalam kondisi stres peluang untuk mendapatkan akne vulgaris lebih
cenderung meningkat.
Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian mengenai hubungan
stres dengan timbulnya jerawat (acne vulgaris) pada Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Malahayati.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah “apakah terdapat
hubungan stres dengan terjadinya akne vulgaris pada Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Malahayati angkatan 2012 pada tahun 2013?”.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang hubungan stres dengan terjadinya acne vulgaris
pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati..
1.3.2 Tujuan khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui prevalensi acne vulgaris pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Malahayati Angkatan 2012 pada tahun 2013.
2. Untuk mengetahui tingkat stres dengan terjadinya keparahan acne vulgaris
pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati angkatan 2012
pada tahun 2013.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:
1. Aspek Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan masukan
dalam penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan stres dan timbulnya acne
vulgaris.
2. Aspek Aplikatif
a. Memberi informasi mengenai hubungsn stress dengan timbulnya acne vulgaris.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam penatalaksanaan
stres untuk meminimalisasi terjadinya acne vulgaris.
c. Memberikan informasi yang dapat dipakai sebagai masukan dalam
penatalaksanaan acne vulgaris.
1.5 Kerangka teori
Gambar 1. Kerangka teori
Produksi sebum meningkat
Porliferasi dan differensiasi sebosit
Faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan:
1.Diet
2.Herediter
3.Kebersihan
4. Hormon
Faktor resiko yang dapat dikendalikan:
1. Kosmetik2. Obat-obat
kortikosteroid
KEADAAN STRESS
Hipofisis-pituitary-adrenal Axis
Peningkatan Androgen
Acne Vulgaris
inflamasi
Aktivasi P. acne
Kerusakan Folikel Sebasea
1.6 Kerangka Konsep
Variabel perancu yang mungkin berpengaruh dalam penelitian ini adalah genetik,
hormonal, infeksi, trauma, kosmetik dan stres psikis. Namun variabel - variabel
tersebut diabaikan dan dianggap sebagai variabel perancu.
Gambar 2. Kerangka konsep
Keterangan :
= Menyebabkan akne
= Faktor-faktor yang mempengaruhi
- - - - - - - = Variabel confaunding
1.7 Hipotesis
Berdasarkan kerangka konsep diatas maka dibuat suatu hipotesis bahwa
Ha : Terdapat hubungan stres dengan terjadinya akne vulgaris pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Angkatan 2012 pada
Tahun 2013.
Psikis : stress dan gangguan mosianal
Herediter Hormonal Diet Kosmetik Obat Kortikosteroid Infeksi Kebersihan
Acne Vulgaris
Ho : Terdapat hubungan stres dengan terjadinya akne vulgaris pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Angkatan 2012 pada
Tahun 2013.