KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILU ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

21
BADAN LEGISLASI DPR-RI Oktober Tahun 2010

description

KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILU ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD. BADAN LEGISLASI DPR-RI Oktober Tahun 2010. LATAR BELAKANG PERUBAHAN. Program Prolegnas Prioritas tahun 2010 Penyempurnaan Lesgislasi RUU Paket Politik Peningkatan kualitas Pelaksanaan Pemilu - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILU ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

Page 1: KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU  10 TAHUN 2008 TENTANG  PEMILU  ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

BADAN LEGISLASI DPR-RIOktober Tahun 2010

Page 2: KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU  10 TAHUN 2008 TENTANG  PEMILU  ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

LATAR BELAKANG PERUBAHANProgram Prolegnas Prioritas tahun 2010Penyempurnaan Lesgislasi RUU Paket PolitikPeningkatan kualitas Pelaksanaan Pemilu Penguatan kualitas Demokrasi dan Sistem

Pemerintahan.Tindak lanjut Putusan Mahkamah Konstitusi

(MK)

Page 3: KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU  10 TAHUN 2008 TENTANG  PEMILU  ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

KONSULTASI PUBLIK:

Badan Legislasi telah melakukan RDPU dengan Akademisi, KPU dan Partai Politik.

Badan Legislasi juga telah melakukan Kunjungan kerja ke 4 provinsi yaitu ke Sumatera Utara, Kalimantan tengah, Sulawesi tengah dan Kalimantan Selatan.

Page 4: KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU  10 TAHUN 2008 TENTANG  PEMILU  ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

KERANGKA PERUBAHANPERBAIKAN TEKNIS PENYELENGGAARAAN

PEMILUPENINGKATAN DERAJAT KETERWAKILANMENUJU HASIL PEMILU YANG

MENNDORONG PADA PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF

Page 5: KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU  10 TAHUN 2008 TENTANG  PEMILU  ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

HASIL YANG DIHARAPKANPEMILU YANG LEBIH BAIK(PaB jika 4hB)Legislasi dan regulasi Baik (tepat waktu,

substansinya tidak multi tafsir dan dapat dilaksanakan)

Penyelenggara Baik (Profesional dan Memiliki kapasitas serta Kapabilitas)

Peserta Baik (memiliki kemampuan dan kesiapan; dapat melaksanakan tugas dan fungsi sebagai Parpol Peserta Pemilu)

Pemilih Baik (Hak pilih terjamin, akses memilih mudah serta rasional dalam memilih).

Page 6: KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU  10 TAHUN 2008 TENTANG  PEMILU  ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

POKOK-POKOK PERUBAHAN:

1. Penyempurnaan Tahapan Pemilu2. Peryaratan Peserta Pemilu3. Penyusunan Daftar Pemili4. Verifikasi Peserta Pemilu 5. Pentepan Peserta Pemilu6. Hak Memilih Warga7. Salinan daftar pemilih8. Daerah Pemilihan DPRD Provinsi dan Kabupaten/koto9. Pelaksanaan hak pilih dalam pemungutan suara10. Penghitungan Suara11. Penetapan calon Terpilih12. Ketentuan pidana

Page 7: KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU  10 TAHUN 2008 TENTANG  PEMILU  ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

1. PENYEMPURNAAN TAHAPAN PEMILU:

Pada Tahapan penyelenggaraan Pemilu ditambahkan dua tahapan baru yaitu penyusunan peraturan pelaksanaan (juklak dan juknis) penyelenggaraan pemilu dan pendaftaran dan penelitian peserta Pemilu.

Tahapan Pemilu dimulai sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) bulan sebelum hari pemungutan suara.

Page 8: KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU  10 TAHUN 2008 TENTANG  PEMILU  ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

2. PERSYARATAN PESERTA PEMILU:

Memiliki anggota sekurang-kurangnya 1.000 orang atau 1/1000 dari jumlah penduduk pada setiap kepengurusan partai politik di 2/3 jumlah kabupaten/kota di provinsi yang bersangkutan

Mempunyai kantor tetap untuk kepengurusan dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sebelum hari pemungutan suara.

bukti kepemilikan nomor rekening atas nama partai politik dengan dengan saldo minimal Rp 500.000.000.00 (lima ratus juta rupiah) untuk tingkat pusat, Rp 100.000.000.00 (seratus juta rupiah) untuk tingkat provinsi dan Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) untuk tingkat kabupaten/kota;

Page 9: KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU  10 TAHUN 2008 TENTANG  PEMILU  ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

PERSYARATAN PESERTA PEMILU:

Partai Politik Peserta Pemilu dapat mengikuti Pemilu berikutnya apabila:memenuhi ambang batas perolehan suara

dari jumlah suara sah secara nasional pada pemilu terakhir sebelumnya; atau

memenuhi persyaratan sebagai Partai Politik Peserta Pemilu berdasarkan Undang-Undang ini.

Page 10: KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU  10 TAHUN 2008 TENTANG  PEMILU  ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

3. VERIFIKASI PESERTA PEMILU:

Verifikasi pada Partai Politik Peserta pemilu harus selesai dilaksanakan paling lambat 12 (dua belas) bulan sebelum hari/tanggal pemungutan suara.

Page 11: KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU  10 TAHUN 2008 TENTANG  PEMILU  ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

4. PENETAPAN PESERTA PEMILU:

Partai Politik calon peserta pemilu dapat mengajukan keberatan terhadap keputusan KPU tentang penetapan partai politik peserta pemilu kepada Pengadilan tata Usaha Negara.

PTUN memeriksa dan memutus keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterimanya pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Page 12: KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU  10 TAHUN 2008 TENTANG  PEMILU  ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

5. Hak memilih warga negara

Untuk dapat menggunakan hak memilih, Warga Negara Indonesia harus terdaftar sebagai pemilih.

  Dalam hal terdapat Warga Negara Indonesia

yang belum terdaftar sebagai pemilih dapat menggunakan hak memilihnya dengan bukti kartu tanda penduduk.

Page 13: KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU  10 TAHUN 2008 TENTANG  PEMILU  ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

6. Daerah pemilihan anggota DPRD provinsi

Jumlah kursi setiap daerah pemilihan anggota DPRD Provinsi ditetapkan paling sedikit 3 (tiga) kursi dan paling banyak 12 (dua belas) kursi.

 Penentuan daerah pemilihan dan alokasi

kursi anggota DPRD provinsi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dalam Peraturan KPU.

Page 14: KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU  10 TAHUN 2008 TENTANG  PEMILU  ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

7. Daerah pemilihan anggota DPRD kabupaten/kota

Jumlah kursi setiap daerah pemilihan anggota DPRD kabupaten/kota ditetapkan paling sedikit 3 (tiga) kursi dan paling banyak 12 (dua belas) kursi.

Penentuan daerah pemilihan dan alokasi kursi anggota DPRD kabupaten/kota sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dalam Peraturan KPU.

Page 15: KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU  10 TAHUN 2008 TENTANG  PEMILU  ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

8. PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH:

Data kependudukan harus sudah tersedia dan diserahkan kepada KPU paling lambat 24 (dua puluh empat) bulan sebelum hari/tanggal pemungutan suara.Petugas pemutakhiran data pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberikan bukti tanda daftar kepada setiap pemilih.

Page 16: KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU  10 TAHUN 2008 TENTANG  PEMILU  ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

9. SALINAN DAFTAR PEMILIH:

KPU kabupaten/kota harus memberikan salinan daftar pemilih tetap kepada Partai Politik Peserta Pemilu di tingkat kabupaten/kota dalam bentuk kopi peranti lunak (softcopy) atau cakram padat (compact disk).

Page 17: KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU  10 TAHUN 2008 TENTANG  PEMILU  ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

10. PELAKSANAAN HAK PILIH DALAM PEMUNGUTAN SUARA

Pemilih yang tidak terdaftar pada daftar pemilih tetap atau daftar pemilih tambahan dapat menggunakan kartu tanda penduduk.

Pemilih yang menggunakan Kartu Tanda Penduduk berlaku ketentuan sebagai berikut:dilengkapi dengan Kartu Keluarga;memilih di Tempat pemungutan Suara yang berada di RT/RW sesuai dengan alamat yang tertera di dalam KTP-nya;

Page 18: KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU  10 TAHUN 2008 TENTANG  PEMILU  ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

11. PENGHITUNGAN SUARA:

1. Setelah ditetapkan angka BPP DPR dilakukan penghitungan perolehan kursi tahap pertama dengan membagi jumlah suara sah yang diperoleh suatu Partai Politik Peserta Pemilu di suatu daerah pemilihan dengan BPP DPR.

2. Dalam hal masih terdapat sisa kursi dilakukan penghitungan perolehan kursi tahap kedua dengan cara seluruh sisa suara Partai Politik Peserta Pemilu dikumpulkan di provinsi untuk menentukan BPP DPR yang baru di provinsi yang bersangkutan.

3. Dalam hal masih terdapat sisa kursi dilakukan penghitungan perolehan kursi tahap ketiga dengan cara membagikan jumlah sisa kursi yang belum terbagi kepada Partai Politik Peserta Pemilu berdasarkan sisa suara terbanyak satu persatu sampai habis.

Page 19: KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU  10 TAHUN 2008 TENTANG  PEMILU  ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

12. PENETAPAN CALON TERPILIH:

a. calon terpilih anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota ditetapkan berdasarkan calon yang memperoleh suara terbanyak.

b. dalam hal terdapat dua calon atau lebih yang memenuhi ketentuan huruf a dengan perolehan suara yang sama, maka penentuan calon terpilih ditentukan berdasarkan persebaran perolehan suara calon pada daerah pemilihan dengan mempertimbangkan keterwakilan perempuan.

c. dalam hal calon yang memenuhi ketentuan huruf a jumlahnya kurang dari jumlah kursi yang diperoleh partai politik peserta pemilu, maka kursi yang belum terbagi diberikan kepada calon berdasarkan perolehan suara terbanyak berikutnya;

Page 20: KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU  10 TAHUN 2008 TENTANG  PEMILU  ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

13. Ketentuan Pidana baru KPU kabupaten/kota yang sengaja tidak memberikan salinan daftar

pemilih tetap kepada partai politik peserta pemilu sebagaimana dimaksud dalam pasal 38 ayat (5) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 36 (tiga puluh enam) bulan dan denda paling sedikit Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan paling banyak Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah).

Setiap orang atau lembaga yang mengumumkan hasil penghitungan cepat sebelum pemungutan suara selesai dilakukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 245 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 18 (delapan belas) bulan dan denda paling sedikit Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan paling banyak Rp18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah).

Page 21: KERANGKA ACUAN PERUBAHAN UU  10 TAHUN 2008 TENTANG  PEMILU  ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD

PENUTUP:

Mohon Saran dan Masukan untuk Perbaikan dan Penyempurnaan Drat RUU.

Sekian dan Terima kasih.