KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN...
Transcript of KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN...
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2014
KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA :KEMENTERIAN AGAMA
UNIT ESELON I : DITJEN PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM : PROGRAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
HASIL : MENINGKATANYA MUTU, AKSES DAN DAYASAINGPENDIDIKAN
KEAGAMAAN ISLAM
UNIT ESELON II/SATKER : KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI PAPUA
KEGIATAN : PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN
INDITOR KINERJA KEGIATAN : PENINGKATAN MUTU, AKSES DAN DAYA SAING
PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
JENIS KELUARAN : LEMBAGA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM BERMUTU
VOLUME KELUARAN : 7
SATUAN UKUR KELUARAN : LEMBAGA
A. Latar Belakang
a. DasarHukum
1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional;
2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4287);
3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandarNasional Pendidikan;
4. PP Nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan;
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Kementerian Agama;
b. Gambaran Umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah merupakan agenda besar pemerintah yang hingga kini
belum terselesaikan baik dalam pendidikan formal maupun dalam pendidikan keagamaan
(nonformal). Kementerian Agama secara terpadu dan bersinergi berupaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan agama dan keagamaan.
Pondok pesantren, Taman Pendidikan Al-Qur’an dan Madrasah Diniyah sebagai lembaga
pendidikan keagamaan Islam yang ada di Indonesia hendaknya mendapatkan perhatian yang sama
dari pemerintah dengan pendidikan formal (umum). Hal ini dilakukan untuk memperkecil
kesenjangan dan meningkatkan , mutu, akses, daya saing dan bermanfaat bagi masyarakat.
Keberadaan lembaga Pedidikan keagamaan islam seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an, Madrasah
Diniyah dan Pondok Pesantren sangatlah diperlukan bagi siswa sekolah formal yang menjadi domen
Kementerian Pendidikan dikarenakan minimnya pelajaran agama yang ada di sekolahumum .
Dalam rangka mewujudkan peningkatan mutu lembaga keagamaan islam yang berkualitas dan
berdaya saing perlu adanya langkah-langkah kongkrit yang harus dilakukan oleh pemerintah
melalui program kerja. Komponen pencapaian program antara lain :
1. Workshop Peningkatan TPQ dan Madin dalam pendalaman Al- Qur’an
2. Rapat Koordinasi Kepala Seksi dan Pimpinan lembaga Keagamaan
3. Workshop peningkatan pesantren dalam pendalaman kitab kuning
4. Seleksi PBSB
5. Lomba tahfidz Qur’an untuk siswa TPQ dan Madin
6. Bantuan Operasional TPQ dan Madin
7. Pengadaan Buku Agama Islam
8. Koordinasi/Konsultasi/Monitoring/Studi Banding
9. Bantuan Operasional Forum Komunikasi Madin Takmiliyah (FKDT)
Dengan berbagai komponen tersebut diatas, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua
diharapkan meningkatkan mutu lembaga pendidikan keagamaan islam yang berkualitas dan berdaya
saing tinggi.
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah santri, ustadz dan kyai , TPQ, Madin ,pondok pesantren dan
masyarakat umum
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah swa kelola dan kontraktual
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada tahun angaran 2014, pelaksanaannya diatur sebagai
berikut :
a. Workshop Peningkatan TPQ dan Madin dalam pendalaman Al- Qur’an
WorkshopPeningkatan TPQ dan Madin dalam pendalaman Al- Qur’an dengan sasaran guru
TPQ dan Madin yang ada di Propinsi Papua melalui tahapan sosialisasi, penetapan,
pelaksanaan dan pelaporan.
b. RapatKoordinasi Kepala Seksi
Rapat Koordinasi Kepala Seksi dengan sasaran 20 Kasi dan 14 Pimpinan Lembaga
Keagamaanmelalui tahapan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;
c. Workshop peningkatan pesantren dalam pendalaman kitab kuning
Workshop peningkatan pesantren dalam pendalaman kitab kuning dengan sasaran 34 ustadz
pondok pesantren melalui tahapan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;
d. Seleksi PBSB
Seleksi PBSB dengan sasaran 40 santri yang menjadi siswa MAN/MAS melalui tahapan
sosialisasi,penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;
e. Lomba tahfidz Qur’an untuk siswa TPQ dan Madin dengan sasaran 24 santri TPQ dan 18
santri Madin melalui tahapan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;
f. Bantuan Operasional TPQ dan Madin
Bantuan Operasional TPQ dan Madin dengan sasaran 24 TPQ dan 10 Madin bantuan ini
diawali dengansosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;
g. PengadaanBuku Agama Islam,
PengadaanBuku Agama Islam, pelaksanaan pengadaan buku dilaksanakan oleh pihak ketiga
melalui LPSE, seharga Rp. 350.000.000,-
h. Koordinasi/Konsultasi/Monitoring/Studi Banding
Koordinasi/Konsultasi/Monitoring/Studi Banding dilaksanakan selama tahun berjalan ke
pusat dan Kab/Kota yang ada di Papua. Diawalidengan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan
dan pelaporan.
i. Bantuan Operasional Forum Komunikasi Madin Takmiliyah (FKDT)
Bantuan operasional Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) merupakan bantuan
langsung (block grand) kepada pihak penerima melalui rekening lembaga/organisasi.
Waktu Pelaksanaan sebagai berikut :
Bulan ke
Tahapan Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
a. Workshop Peningkatan TPQ dan
Madin dalam pendalaman Al- Qur’an
b. Rapat Koordinasi Kepala Seksi
c. Workshop peningkatan pesantren dalam
pendalaman kitab kuning
d. Seleksi PBSB
e. Lomba tahfidz Qur’an untuk siswa TPQ
dan Madin
f. Bantuan Operasional TPQ dan Madin
g. Pengadaan Buku Agama Islam
h. Koordinasi/Konsultasi/Monitoring/Studi
Banding
i BOP FKDT
D. Waktu Pencapaian Keluaran
Keluaran kegiatan yakni dokumen laporan pelaksanaan kegiatan dicapai secara terus menerus setiap
tahun anggaran dengan volume yang berbeda-beda.
E. Biaya Yang Diperlukan
Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 1. 536.000.000,- ( satu milyat lima ratus
tiga puluh enam juta rupiah) yang bersumber dari dana APBN Tahun 2014.
Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jayapura, September 2013
Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Papua
Melias Adii, S.Th. MM
NIP. 196203 19 199403 1 00
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2014
KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : KEMENTERIAN AGAMA
UNIT ESELON I :DITJEN PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM : PROGRAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
HASIL : MENINGKATANYA MUTU, AKSES DAN DAYA SAING
PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
UNIT ESELON II/SATKER : KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI PAPUA
KEGIATAN : PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN
INDITOR KINERJA KEGIATAN :PENINGKATAN MUTU, AKSES DAN DAYA SAING
PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
JENIS KELUARAN : LAYANAN MANAJEMEN PENDIDIKAN KEAGAMAAN
ISLAM
VOLUME KELUARAN : 12
SATUAN UKUR KELUARAN : BULAN LAYANAN
A. Latar Belakang
a. DasarHukum
1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional
2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4287);
3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandarNasional Pendidikan
4. PP Nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Kementerian Agama;
b. Gambaran Umum
Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan islam yang tertua di Indonesia
mempunyai ciri khas tersendiri dari pada lembaga pendidikan agama yang lain. Sebagai lembaga
Pendidikan yang melaksanakan tafaqquh fiddin yaitu melakukan pendalaman agama yang bersumber
kitab kuning/turats .
Seiring dengan perkembangannya kajian kitab kuning yang menjadi ciri khas pondok pesantren,
kurang diminati oleh santri /santriwati, untuk memotivasi dan menumbuhkan kecintaan santri dalam
melakukan kajian kitab kuning, Kementerian Agama Cq. Direktur Pendidikan Diniyah dan pondok
pesantren menyelenggarakan Musabaqah Qiro’atil Kutub (MQK) tiap tiga tahun sekali . Pada tahun
2014 MQK Tingkat Nasional V akan dilaksanakan di Provinsi Jambi. Dalam rangka menjaring
peserta terbaik dalam keikutsertaan Kantor Wilayah Kementeriaan Agama Provinsi Papua pada
kegiatan tersebut, perlu diselenggarakan seleksi peserta MQK tingkat Provinsi papua yang
dilanjutkan dengan TC agar peserta MQK dapat tampil maksimal pada kegiatan MQK Nasional V
tahun 2014 di Jambi.
Komponen pencapaian program antara lain :
1. Penyelenggaran Seleksi peserta MQK Tingkat Provinsi
2. Penyelenggaraan TC Peserta MQK
3. Penyelenggaran MQK Tingkat Nasional di Jambi
Dengan berbagai komponen tersebut diatas, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Papua diharapkan dapat memotivasi pondok pesantren agar semakin intens dalam
melaksanakan kajian kitab kuning/turast sehingga lulusan pondok pesantren mempunyai
kelebihan dalam pendalaman ilmu agama (tafaqquh fiddin) dibanding lulusan pendidikan
agama diluar pondok pesantren.
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah santri, ustadz dan kyai Pondok pesantren dan masyarakat
umum
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah swakelola dan kontraktual
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada tahun angaran 2014, pelaksanaannya diatur sebagai
berikut :
a. Penyelenggaraan Seleksi dan pembinaan peserta MQK Tingkat Propinsi
Penyelenggaraan seleksi dan pembinaan peserta MQK Tingkat Propinsi dengan sasaran santri pondok
pesantren Kabupaten/Kota yang ada di provinsi Papua,diawali dengan pembentukan Panitia
dan TIM seleksicalon peserta MQK , peserta dari hasil seleksi akan dibina selama 1 bulan
oleh pembina daerah (pondok pesantren)yang ditunjuk dengan SK Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Papua melalui tahapan penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;
b. Penyelenggaraan TC Peserta MQK
Penyelenggaraan TC Peserta MQK dengan sasaran 17santri/peserta hasil seleksiMQK selama
4 hari oleh Pembina/pembimbing yang ditunjuk dengan SK Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Papua melalui tahapan penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;
c. Penyelenggaraan MQK Tingkat Nasional di Jambi
Penyelenggaraan MQK Tingkat Nasional di Jambi dengan sasaran 17santri peserta MQK, 1
orang pengarah, 1 orang penasehat dan 11 orang oficcial/pendampingsemuanya berjumlah 30
orang, melalui tahapan penetapan, pelaksanaan dan pelaporan.
Waktu Pelaksanaan sebagai berikut :
D. Waktu Pencapaian Keluaran
Keluaran kegiatan yakni dokumen laporan pelaksanaan kegiatan dicapai secara terus menerus setiap
tahun anggaran dengan volume yang berbeda-beda.
E. Biaya Yang Diperlukan
Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 600.000.000,- ( Enam ratus juta rupiah)
yang bersumber dari dana APBN Tahun 2014.
Bulan ke
Tahapan Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12
a. Penyelenggaraan seleksi dan
pembinaan peserta MQK Tingkat
Provinsi
b. Penyelenggaraan TC Peserta MQK
c. Penyelenggaraan MQK Tingkat
Nasional di Jambi
Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jayapura, Pebruari 2014
Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Papua
JANNUS PANGARIBUAN.SH.MM
NIP. 19621222 199203 1 002
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2014
KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA :KEMENTERIAN AGAMA
UNIT ESELON I :DITJEN PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM :PROGRAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
HASIL : MENINGKATANYA MUTU, AKSES DAN DAYA SAING
PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
UNIT ESELON II/SATKER : KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI PAPUA
KEGIATAN : PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN
INDITOR KINERJA KEGIATAN : PENINGKATAN MUTU, AKSES DAN DAYA SAING
PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
JENIS KELUARAN : WAJARDIKDAS DAN PENDIDIKAN KESETARAAN (PAKET
A,B DAN C) PADA PONTREN
VOLUME KELUARAN : 2
SATUAN UKUR KELUARAN :DOKUMEN
A. LATAR BELAKANG
a. DasarHukum
1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional;
2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);
3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandarNasional Pendidikan;
4.PP Nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan;
5. Keputusan Bersama BersamaDirjenBinbaga Islam Departemen Agama
danBalitbangDepdiknas Nomor : Dj.IU526/2003 dean Nomor : 6016/G/HK/2003 tentang
Penyelenggaraan Ujian Nasional Program Wajardikdas.
GambaranUmum
Dalamrangkaperluasankesempatanbelajarbagimasyarakat, khususnyapondokpesantrenSalafiyah
yang tidakbisamengikutipendidikanpersekolahan, Pemerintah melalui Kementerian Agama
danKementerianPendidikanNasionalmenyelenggararakan Program
WajibBelajarPendidikanDasar (Wajardikdas) 9 TahundanPendidikanKesetaraan di
PondokPesantrenSalafiyah. Program ini terdiri atas program tingkat Ula (setara SD/MI) dan tingkat Wustha (setara SMP/MTs) dan
Paket C (setara SMA/MA).
Sesuai dengan Keputusan Bersama Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama dan Balitbang Depdiknas,
Pemerintah menyelenggarakan Ujian Nasional. Ini dilakukan untuk mengendalikan mutu pendidikan
dan menjamin kesetaraan lulusan program Wajardikdas dan Pendidikan Kesetaraan dengan lulusan
program pendidikan pada jalur persekolahan. Dengan demikian, peserta yang lulus dari program
Wajardikdas dan pendidikan Kesetaraan di Pondok Pesantren Salafiyah mempunyai civil efect yang
sama dengan system persekolahan. Komponen pencapaian program antara lain :
1. Bantuan Penyelenggaraan PPS Program Wajardikdas pada pontren
2. Penyelenggaraan paket C pada Pontren dan lembaga keagamaan
Dengan berbagai komponen tersebut diatas, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Papua diharapkan meningkatkan mutu penyelenggaraan program wajardikdas dan pendidikan
kesetaraan pada pondok pesantren semakin baik dan berkualitas.
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah santri, ustadz dan kyai pondok pesantren dan masyarakat
umum.
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah swa kelola
Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada tahun angaran 2014, pelaksanaannya diatur sebagai
berikut :.
a. Bantuan Penyelenggaraan PPS program wajardikdas pada pontren
Bantuan Penyelenggaraan PPS program wajardikdas pada pontren dengan sasaran pondok
pesantren salafiyah yang menyelenggrakan program wajardikdas paket A/PPS Ula yang diawali
dengan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan.
b. Bantuan Penyelenggaraan paket C pada Pontren dan lembaga keagamaan
Bantuan Penyelenggaraan paket C pada Pontren dan lembaga keagamaandengan sasaran pondok
pesantren yang menyelenggarakan kegiatan paket C yang peserta didiknya adalah santri dan
masyarakat umum disekitar pondok pesantren yang diawali dengan sosialisasi, penetapan,
pelaksanaan dan pelaporan.
Waktu Pelaksanaan sebagai berikut :
Bulan ke
Tahapan Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
a. BantuanPenyelenggaraan PPS
program wajardikdaspadapontren
b. Penyelenggaraan paket C pada
Pontren dan lembaga keagamaan
D. Waktu Pencapaian Keluaran
Keluaran kegiatan yakni dokumen laporan pelaksanaan kegiatan dicapai secara terus menerus setiap
tahun anggaran dengan volume yang berbeda-beda.
E. Biaya Yang Diperlukan
Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 14.479.000,- ( Empat belas juta empat
ratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah) yang bersumber dari dana APBN Tahun 2014.
Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jayapura, September 2013
Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Papua
Melias Adii, S.Th. MM
NIP. 196203 19 199403 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2014
KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : KEMENTERIAN AGAMA
UNIT ESELON I :DITJEN PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM : PROGRAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
HASIL : MENINGKATANYA MUTU, AKSES DAN DAYA SAING
PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
UNIT ESELON II/SATKER : KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI PAPUA
KEGIATAN : PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN
INDITOR KINERJA KEGIATAN :PENINGKATAN MUTU, AKSES DAN DAYA SAING
PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
JENIS KELUARAN : LAYANAN MANAJEMEN PENDIDIKAN KEAGAMAAN
ISLAM
VOLUME KELUARAN : 12
SATUAN UKUR KELUARAN : BULAN LAYANAN
F. Latar Belakang
a. DasarHukum
1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional
2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4287);
3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandarNasional Pendidikan
4. PP Nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Kementerian Agama;
b. Gambaran Umum
Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan islam yang tertua di Indonesia
mempunyai ciri khas tersendiri dari pada lembaga pendidikan agama yang lain. Sebagai lembaga
Pendidikan yang melaksanakan tafaqquh fiddin yaitu melakukan pendalaman agama yang bersumber
kitab kuning/turats .
Seiring dengan perkembangannya kajian kitab kuning yang menjadi ciri khas pondok pesantren,
kurang diminati oleh santri /santriwati, untuk memotivasi dan menumbuhkan kecintaan santri dalam
melakukan kajian kitab kuning, Kementerian Agama Cq. Direktur Pendidikan Diniyah dan pondok
pesantren menyelenggarakan Musabaqah Qiro’atil Kutub (MQK) tiap tiga tahun sekali . Pada tahun
2014 MQK Tingkat Nasional V akan dilaksanakan di Provinsi Jambi. Dalam rangka menjaring
peserta terbaik dalam keikutsertaan Kantor Wilayah Kementeriaan Agama Provinsi Papua pada
kegiatan tersebut, perlu diselenggarakan seleksi peserta MQK tingkat Provinsi papua yang
dilanjutkan dengan TC agar peserta MQK dapat tampil maksimal pada kegiatan MQK Nasional V
tahun 2014 di Jambi.
Komponen pencapaian program antara lain :
1. Penyelenggaran Seleksi peserta MQK Tingkat Provinsi
2. Penyelenggaraan TC Peserta MQK
3. Penyelenggaran MQK Tingkat Nasional di Jambi
Dengan berbagai komponen tersebut diatas, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Papua diharapkan dapat memotivasi pondok pesantren agar semakin intens dalam
melaksanakan kajian kitab kuning/turast sehingga lulusan pondok pesantren mempunyai
kelebihan dalam pendalaman ilmu agama (tafaqquh fiddin) dibanding lulusan pendidikan
agama diluar pondok pesantren.
G. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah santri, ustadz dan kyai Pondok pesantren dan masyarakat
umum
H. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah swakelola dan kontraktual
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada tahun angaran 2014, pelaksanaannya diatur sebagai
berikut :
d. Penyelenggaraan Seleksi dan pembinaan peserta MQK Tingkat Propinsi
Penyelenggaraan seleksi dan pembinaan peserta MQK Tingkat Propinsi dengan sasaran santri
pondok pesantren Kabupaten/Kota yang ada di provinsi Papua,diawali dengan pembentukan
Panitia dan TIM seleksi calon peserta MQK , peserta dari hasil seleksi akan dibina selama 1
bulan oleh pembina daerah (pondok pesantren) yang ditunjuk dengan SK Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua melalui tahapan penetapan, pelaksanaan dan
pelaporan;
e. Penyelenggaraan TC Peserta MQK
Penyelenggaraan TC Peserta MQK dengan sasaran 17santri/peserta hasil seleksi MQK selama
4 hari oleh Pembina/pembimbing yang ditunjuk dengan SK Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Papua melalui tahapan penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;
f. Penyelenggaraan MQK Tingkat Nasional di Jambi
Penyelenggaraan MQK Tingkat Nasional di Jambi dengan sasaran 17santri peserta MQK, 1
orang pengarah, 1 orang penasehat dan 11 orang oficcial/pendamping semuanya berjumlah
30 orang, melalui tahapan penetapan, pelaksanaan dan pelaporan.
Waktu Pelaksanaan sebagai berikut :
I. Waktu Pencapaian Keluaran
Keluaran kegiatan yakni dokumen laporan pelaksanaan kegiatan dicapai secara terus menerus setiap
tahun anggaran dengan volume yang berbeda-beda.
J. Biaya Yang Diperlukan
Bulan ke
Tahapan Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
a. Penyelenggaraan seleksi dan
pembinaan peserta MQK Tingkat
Provinsi
b. Penyelenggaraan TC Peserta MQK
c. Penyelenggaraan MQK Tingkat
Nasional di Jambi
Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 600.000.000,- ( Enam ratus juta rupiah)
yang bersumber dari dana APBN Tahun 2014.
Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jayapura, Pebruari 2014
Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Papua
JANNUS PANGARIBUAN.SH.MM
NIP. 19621211 199203 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015
KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA :KEMENTERIAN AGAMA
UNIT ESELON I : DITJEN PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM : PROGRAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
HASIL : MENINGKATANYA MUTU, AKSES DAN
DAYASAINGPENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
UNIT ESELON II/SATKER : KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI PAPUA
KEGIATAN : PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN
INDITOR KINERJA KEGIATAN : PENINGKATAN MUTU, AKSES DAN DAYA SAING
PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
JENIS KELUARAN : LEMBAGA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
BERMUTU
VOLUME KELUARAN : 16 SANTRI
SATUAN UKUR KELUARAN :LEMBAGA
I. Latar Belakang
a. DasarHukum
1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional;
2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4287);
3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandarNasional Pendidikan;
4. PP Nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan;
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Kementerian Agama;
6. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam.
b. Gambaran Umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah merupakan agenda besar pemerintah yang hingga kini
belum terselesaikan baik dalam pendidikan formal maupun dalam pendidikan keagamaan
(nonformal). Kementerian Agama secara terpadu dan bersinergi berupaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan agama dan keagamaan.
Pondok pesantren, Taman Pendidikan Al-Qur’an dan Madrasah Diniyah sebagai lembaga
pendidikan keagamaan Islam yang ada di Indonesia hendaknya mendapatkan perhatian yang sama
dari pemerintah dengan pendidikan formal (umum). Hal ini dilakukan untuk memperkecil
kesenjangan dan meningkatkan , mutu, akses, daya saing dan bermanfaat bagi masyarakat.
Keberadaan lembaga Pedidikan keagamaan islam seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an, Madrasah
Diniyah dan Pondok Pesantren sangatlah diperlukan bagi siswa sekolah formal yang menjadi domen
Kementerian Pendidikan dikarenakan minimnya pelajaran agama yang ada di sekolahumum .
Dalam rangka mewujudkan peningkatan mutu lembaga keagamaan islam yang berkualitas dan
berdaya saing perlu adanya langkah-langkah kongkrit dengan cara :
1. Pemagangan Santri Pondok Pesantren
2. Penyelenggaraan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara
Dengan dua komponen tersebut diatas, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Cq.
Bidang Pendidikan Islam diharapkan dapat meningkatkan mutu lembaga pendidikan keagamaan islam
yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
C. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah santri, ustadz dan kyai pondok pesantren dan masyarakat
umum
D. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah swa kelola dan kontraktual
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada tahun angaran 2015, pelaksanaannya diatur sebagai
berikut :
a. Pemagangan santri Pondok Pesantren
Pemagangan Santri Pondok Pesantren bertujan untuk menumbuhkan jiwa interpreneur
santri pondok pesantren dengan sasaran santri pondok pesantren sebanyak 6 orang
melalui tahapan sosialisasi, penetapan, pelaksanaandanpelaporan. b. Penyelenggaraan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara
Penyelenggaraan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara bertujuan untuk menumbuhkan jiwa
nasionalisme santri dalam rangka mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa, dengan
sasaran13 Santri dan 2 orang pembina melalui tahapan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan
dan pelaporan;
Waktu Pelaksanaan sebagai berikut :
Bulan ke
Tahapan Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
a. Pemagangan Santri Pondok Pesantren
b. Penyelenggaraan Perkemahan Pramuka
Santri Nusantara
c. Waktu Pencapaian Keluaran
Keluaran kegiatan yakni dokumen laporan pelaksanaan kegiatan dicapai secara terus menerus setiap
tahun anggaran dengan volume yang berbeda-beda.
d. Biaya Yang Diperlukan
Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 148.000.000,- ( saratus empat puluh
delapan juta rupiah) yang bersumber dari dana APBN Tahun 2015.
Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jayapura, September 2014
Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Papua
Jannus Pangaribuan.SH. MM
NIP. 19621211 199203 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015
KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA :KEMENTERIAN AGAMA
UNIT ESELON I : DITJEN PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM : PROGRAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
HASIL : MENINGKATANYA MUTU, AKSES DAN
DAYASAINGPENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
UNIT ESELON II/SATKER : KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI PAPUA
KEGIATAN : PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN
INDITOR KINERJA KEGIATAN : PENINGKATAN MUTU, AKSES DAN DAYA SAING
PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
JENIS KELUARAN : LEMBAGA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM BERMUTU
VOLUME KELUARAN : 1
SATUAN UKUR KELUARAN : LEMBAGA
A. Latar Belakang
a. DasarHukum
1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional;
2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4287);
3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandarNasional Pendidikan;
4. PP Nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan;
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Kementerian Agama;
6. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam.
b. Gambaran Umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah merupakan agenda besar pemerintah yang hingga kini
belum terselesaikan baik dalam pendidikan formal maupun dalam pendidikan keagamaan
(nonformal). Kementerian Agama secara terpadu dan bersinergi berupaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan agama dan keagamaan.
Pondok pesantren, Taman Pendidikan Al-Qur’an dan Madrasah Diniyah sebagai lembaga
pendidikan keagamaan Islam yang ada di Indonesia hendaknya mendapatkan perhatian yang sama
dari pemerintah dengan pendidikan formal (umum). Hal ini dilakukan untuk memperkecil
kesenjangan dan meningkatkan , mutu, akses, daya saing dan bermanfaat bagi masyarakat.
Keberadaan lembaga Pedidikan keagamaan islam seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an, Madrasah
Diniyah dan Pondok Pesantren sangatlah diperlukan bagi siswa sekolah formal yang menjadi domen
Kementerian Pendidikan dikarenakan minimnya pelajaran agama yang ada di sekolahumum .
Dalam rangka mewujudkan peningkatan mutu lembaga keagamaan islam yang berkualitas dan
berdaya saing perlu adanya langkah-langkah kongkrit yang harus dilakukan oleh pemerintah
melalui program kerja. Komponen pencapaian program antara lain :
1. Rakor Kepala Seksi Pontren/TOS Kab/Kota
2. Konsultasi dan koordinasi
3. Sosialisasi Peraturan Pendidikan Keagamaan
4. Singkronisasi dan Evaluasi program Pendidikan Keagamaan
5. Insentive Guru Tahfidz, TPQ dan Madin
6. Pengadaan Buku Metode Pembelajaran Al Qur’an
7. Sarana Prasarana (termasuk meubelair Madin Takmiliyah)
8. Workshop Peningkatan Kapasitas Lembaga Pendidikan Keagamaan
9. Seleksi Program Beasiswa Tahfidz Al Qur’an
10. Workshop Implementasi Standar Isi Pendidikan Madin Takmiliyah
11. Pengiriman Pelaksanaan Porsadin Tk. Nasional
Dengan berbagai komponen tersebut diatas, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua
melalui Bidang Pendidikan Islam diharapkan mampu meningkatkan mutu lembaga pendidikan
keagamaan islam yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
c. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah santri, ustadz dan kyai , TPQ, Madin ,pondok pesantren dan
masyarakat umum
d. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah swa kelola dan kontraktual
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada tahun angaran 2015, pelaksanaannya diatur sebagai
berikut :
a. Rakor Kepala Seksi Pontren/TOS Kab/Kota
Rakor Kepala Seksi Pontren/TOS Kab/Kota bertujuan untuk meningkatkan kinerja,
mensingkronkan program pendidikan keagamaan kasi kanwil dan kasi Kab/Kota dan
koordinasi dua arah antara kasi-kasi Kab/Kota dengan pimpinan lembaga Keagaman Islam,
dengan sasaran 20 Kasi dan 5 Pimpinan Lembaga Keagamaan Islam melalui tahapan
sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;
b. Konsultasi dan Koordinasi
Konsultasi dan koordinasidilaksanakan selama satu tahun berjalan, ke pusat dan Kab/Kota
yang ada di Propinsi Papua bertujuan untuk mengoptimalkan pelaksanaan tupoksi dan
meningkatkan kinerja seksi,diawali dengan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan.
c. Sosialisasi Peraturan Pendidikan Keagamaan
SosialisasiPeraturan Pendidikan Keagamaan dengan sasaran20 Kasi dan 40 Pimpinan
Lembaga Keagamaanmelalui tahapan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;
d. Singkronisasi dan Evaluasi Program Pendidikan Keagamaan
Singkronisasi dan Evaluasi Program Pendidikan Keagamaan bertujuan untuk
mensingkronkan kegiatan antara bidang dengan kasi Kab/Kota agar tidak over laving dengan
sasaran 20 Kasi dan 40 Pimpinan Lembaga Keagamaan(ponteren, TPQ dan Madin) melalui
tahapan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;
e. InsentiveGuru Tahfidz, TPQ dan Madin
InsentiveGuru Tahfidz, TPQ dan Madin diberikan kepada 20 ustadz pondok pesantren dan 35
ustadz TPQ dan 5 ustadz Madin bertujuan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar melalui tahapan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;
e. Pengadaan Buku Metode Pembelajaran Al Qur’an
PengadaanBuku Metode Pembelajaran Al Qur’an, kegiatan ini diawali dengan survey oleh
panitia pengadaan barang dengan tujuan mengetahui perkiraan harga pasar (HPS) dan
ketersediaan barang di pasar berdasarkan spesifikasi yang telah ditentukan .Pelaksanaan
pengadaan buku dilaksanakan oleh pihak ketiga melalui penunjukan langsung sesuai
ketentuan Keppres No. 80 Tahun 2003 seharga Rp. 145.000.000,-
f. Sarana prasarana (termasuk meubelair) Madin Takmiliyah
Sarana Prasarana (termasuk Meubelair) Madin Takmiliyah diberikan dengan tujuan
kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada Madin, bantuan diberikan secara
langsung ke rekening masing –masing lembaga penerima bantuan sebanyak 13 Paket a. Rp.
25.000.0000,-, melalui tahapan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan.
j. Workshop peningkatan Kapasitas Lembaga Pendidikan Islam
Workshop peningkatan Kapasitas Lembaga Pendidikan Islambertujuan untuk meningkatkan
mutu dan akses lembaga keagamaan islam dengan sasaran 20 Kasi dan 40 Pimpinan Lembaga
Keagamaan (ponteren, TPQ dan Madin) melalui tahapan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan
dan pelaporan;
k. Seleksi Program Beasisswa Tahfidz Al Qu’an (PBTQ)
SeleksiProgram Beasisswa Tahfidz Al Qu’an (PBTQ)bertujuan memfasilitasi satri yang hafal
qur’an juz 30 (juz “amma) dengan sasaran 10 santri pondok pesantren yang lulus MTs
melalui tahapan sosialisasi,penetapan , pelaksanaan dan pelaporan;
l. Workshop Implementasi Standar Isi Pendidikan Madin Takmiliyah
Workshop Implementasi Standar Isi Pendidikan Madin Takmiliyah bertujuan menyamakan
persepsi ustadz/ustadzah pada Madin dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, dengan
sasaran 15 ustadz/ustadzah Madrasah Diniyah Kabupaten/Kota melalui tahapan sosialisasi,
penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;
m. Pengiriman Peserta Pelaksanaan Porsadin Tk. Nasional
PengirimanPeserta Pelaksanaan Porsadin Tk. Nasional bertujuan mengetahui sejauh mana
kemampuan santri di bidang olahraga dan seni dengan sasaran 13 Santri dan 2 Pembina,
diawali dengan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan.
Waktu Pelaksanaan sebagai berikut :
Bulan ke
Tahapan Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
a. RakorKepala Seksi Pontren/TOS
Kab/Kota
b. Konsultasi dan Koordinasi
c. SosialisasiPeraturanPendidikanKeagamaan
d. SingkronisasidanEvaluasi Program
PendidikanKeagamaan
e. Insentive Guru Tahfidz, TPQ dan Madin
f. PengadaanBukuMetodePembelajaran Al
Qur’an
g. Saranaprasarana (termasukmeubelair)
MadinTakmiliyah
h. Workshop
peningkatanKapasitasLembagaPendidikan
Islam
I Seleksi Program BeasisswaTahfidz Al
Qu’an (PBTQ)
J Workshop ImplementasiStandar Isi
PendidikanMadinTakmiliyah
K PengirimanPesertaPelaksanaanPorsadin
Tk. Nasional
a. Waktu Pencapaian Keluaran
Keluaran kegiatan yakni dokumen laporan pelaksanaan kegiatan dicapai secara terus menerus setiap
tahun anggaran dengan volume yang berbeda-beda.
b. Biaya Yang Diperlukan
Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 2. 105.000.000,- (dua milyat seratus lima
juta rupiah) yang bersumber dari dana APBN Tahun 2015.
Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jayapura, September 2014
Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Papua
Jannus Pangaribuan.SH. MM
NIP. 19621211 199203 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015
KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA :KEMENTERIAN AGAMA
UNIT ESELON I :DITJEN PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM :PROGRAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
HASIL : MENINGKATANYA MUTU, AKSES DAN DAYA SAING
PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
UNIT ESELON II/SATKER : KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI PAPUA
KEGIATAN : PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN
INDITOR KINERJA KEGIATAN : PENINGKATAN MUTU, AKSES DAN DAYA SAING
PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
JENIS KELUARAN : WAJARDIKDAS DAN PENDIDIKAN KESETARAAN (PAKET
A,B DAN C) PADA PONTREN
VOLUME KELUARAN : 3
SATUAN UKUR KELUARAN :DOKUMEN
F. LATAR BELAKANG
a. DasarHukum
1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional;
2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);
3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandarNasional Pendidikan;
4. PP Nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan;
5.Keputusan Bersama BersamaDirjenBinbaga Islam Departemen Agama danBalitbangDepdiknas
Nomor : Dj.IU526/2003 dean Nomor : 6016/G/HK/2003 tentang Penyelenggaraan Ujian
Nasional Program Wajardikdas.
GambaranUmum
Dalamrangkaperluasankesempatanbelajarbagimasyarakat, khususnyapondokpesantrenSalafiyah
yang tidakbiasmengikutipendidikanpersekolahan, Pemerintah melalui Kementerian Agama
danKementerianPendidikanNasionalmenyelenggararakan Program
WajibBelajarPendidikanDasar (Wajardikdas) 9 Tahun di PondokPesantrenSalafiyah. Program ini terdiri atas program tingkat Ula (setara SD/MI) dan tingkat Wustha (setara SMP/MTs) dan
Paket C (setara SMA/MA).
Sesuai dengan Keputusan Bersama Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama dan Balitbang Depdiknas,
Pemerintah menyelenggarakan Ujian Nasional. Ini dilakukan untuk mengendalikan mutu pendidikan
dan menjamin kesetaraan lulusan program Wajardikdas dan Pendidikan Kesetaraan dengan lulusan
program pendidikan pada jalur persekolahan. Dengan demikian, peserta yang lulus dari program
Wajardikdas dan pendidikan Kesetaraan di Pondok Pesantren Salafiyah mempunyai civil efect yang
sama dengan system persekolahan. Komponen pencapaian program antara lain :
1. Penyelenggaraan Ujian Negara (UN) Paket C
2. BOP Penyelenggaraan paket C
3. Penyelenggaraan PPS Program Wajardikdas pada PPS Tk. Ula
Dengan berbagai komponen tersebut diatas, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Papua diharapkan meningkatkan mutu penyelenggaraan program wajardikdas dan pendidikan
kesetaraan pada pondok pesantren semakin baik dan berkualitas.
G. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah santri, ustadz dan kyai pondok pesantren dan masyarakat
umum.
H. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah swa kelola
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada tahun anggaran 2015, pelaksanaannya diatur sebagai
berikut :.
a. Penyelenggaraan Ujian Negara (UN) Paket C
PenyelenggaraanUjian Negara (UN) Paket C dilaksanakan dalam 2 periode, diberikan bantuan
Penyelenggaraan UN Paket C secara langsung (Block Grand) kepada pondok pesantren APIK
sebagai penyelenggara Ujian diawali dengan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan.
b. BOP Penyelenggaraan Paket C
BOP Penyelenggaraan paket C diberikan secara langsung (Block Grand) dengan sasaran pondok
pesantren APIK sebagai penyelenggara kegiatan paket C yang peserta didiknya adalah santri dan
masyarakat umum disekitar pondok pesantren yang diawali dengan sosialisasi, penetapan,
pelaksanaan dan pelaporan.
c. Penyelenggaraan PPS Program Wajardikdas pada PPS Tk. Ula
PenyelenggaraanPPS Program Wajardikdaspada PPS Tk. Ula, diberikan bantuan secara langsung
(Block Grand) kepada pondok pesantren Nurul Anwar sebagai penyelenggara Program PPS TK.
Ula, diawali dengan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan.
Waktu Pelaksanaan sebagai berikut :
Bulan ke
Tahapan Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
a. PenyelenggaraanUjian Negara (UN)
Paket C
b. BOP Penyelenggaraan Paket C
c Penyelenggaraan PPS Program
Wajardikdas pada PPS Tk. Ula
I. Waktu Pencapaian Keluaran
Keluaran kegiatan yakni dokumen laporan pelaksanaan kegiatan dicapai secara terus menerus setiap
tahun anggaran dengan volume yang berbeda-beda.
J. Biaya Yang Diperlukan
Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 9.200.000,- ( Sembilan Juta Dua Ratus
ribu rupiah) yang bersumber dari dana APBN Tahun 2015.
Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jayapura, September 2014
Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Papua
Jannus Pangaribuan.SH. MM
NIP. 19621211 199203 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015
KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA :KEMENTERIAN AGAMA
UNIT ESELON I : DITJEN PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM : PROGRAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
HASIL : MENINGKATANYA MUTU, AKSES DAN
DAYASAINGPENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
UNIT ESELON II/SATKER : KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI PAPUA
KEGIATAN : PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN
INDITOR KINERJA KEGIATAN : PENINGKATAN MUTU, AKSES DAN DAYA SAING
PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
JENIS KELUARAN : LEMBAGA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM BERMUTU
VOLUME KELUARAN : 1
SATUAN UKUR KELUARAN : DOKUMEN
B. Latar Belakang
g. DasarHukum
1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional;
2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4287);
3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandarNasional Pendidikan;
4. PP Nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan;
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Kementerian Agama;
6. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam.
h. Gambaran Umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah merupakan agenda besar pemerintah yang hingga kini
belum terselesaikan baik dalam pendidikan formal maupun dalam pendidikan keagamaan
(nonformal). Kementerian Agama secara terpadu dan bersinergi berupaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan agama dan pendidikan keagamaan islam khususnya pondok pesantren.
Pondok pesantren disamping sebagai penyelenggara kajian ilmu agama (Tafaqquh fiddin) hendaknya
diajarkan juga ilmu ketrampilan di bidang kewirausahaan, ogrobisnis, perbengkelan , mebelair dan
lain lain. Hal ini dilakukan agar santri lulusan pondok pesantren punya nilai jual di masyarakat
Dalam rangka mewujudkan impian tersebut diatas, pemerintah melalui program kerja memberikan
bantuan berupa :
1. Pendidikan life skill dan short course pendidikan non formal
Dengan komponen tersebut diatas, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua melalui
Bidang Pendidikan Islam diharapkan mampu meningkatkan mutu lembaga pendidikan keagamaan
islam yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
i. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah santri pondok pesantren dan masyarakat umum
j. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah swa kelola dan kontraktual
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada tahun angaran 2015, pelaksanaannya diatur sebagai
berikut :
Pendidikan life skill dan short course pendidikan non formal
Pendidikan life skill dan short course pendidikan non formal, kegiatan ini diberikan dalam
bentuk bantuan langsung (Block Grand) dengan sasaran pondok pesantren yang sudah
melaksanakan kegiatan keterampilan (life skill) yang ada di provinsi
Papuamelaluitahapansosialisasi, penetapan, pelaksanaandanpelaporan.
Waktu Pelaksanaan sebagai berikut :
Bulan ke
Tahapan Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
a. Pendidikan life skill dan short course
pendidikan non formal
c. Waktu Pencapaian Keluaran
Keluaran kegiatan yakni dokumen laporan pelaksanaan kegiatan dicapai secara terus menerus setiap
tahun anggaran dengan volume yang berbeda-beda.
d. Biaya Yang Diperlukan
Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 100.000.000,- ( seratus juta rupiah) yang
bersumber dari dana APBN Tahun 2015.
Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jayapura, September 2014
Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Papua
Jannus Pangaribuan.SH. MM
NIP. 19621211 199203 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015
KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA :KEMENTERIAN AGAMA
UNIT ESELON I : DITJEN PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM : PROGRAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
HASIL : MENINGKATANYA MUTU, AKSES DAN
DAYASAINGPENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
UNIT ESELON II/SATKER : KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI PAPUA
KEGIATAN : PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN
INDITOR KINERJA KEGIATAN : PENINGKATAN MUTU, AKSES DAN DAYA SAING
PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM
JENIS KELUARAN : LEMBAGA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM BERMUTU
VOLUME KELUARAN : SANTRI
SATUAN UKUR KELUARAN : LEMBAGA
C. Latar Belakang
k. DasarHukum
1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional;
2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4287);
3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandarNasional Pendidikan;
4. PP Nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan;
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Kementerian Agama;
6. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam.
l. Gambaran Umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah merupakan agenda besar pemerintah yang hingga kini
belum terselesaikan baik dalam pendidikan formal maupun dalam pendidikan keagamaan
(nonformal). Kementerian Agama secara terpadu dan bersinergi berupaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan agama dan pendidikan keagamaan islam khususnya pondok pesantren.
Pondok pesantren, sebagai lembaga pendidikan keagamaan Islam yang ada di Indonesia hendaknya
mendapatkan perhatian yang sama dari pemerintah dengan pendidikan formal (umum). Hal ini
dilakukan untuk memperkecil kesenjangan dan meningkatkan , mutu, daya saing dan bermanfaat
bagi masyarakat.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan akademis santri lulusan pondok pesantren, Pemerintah
dalam hal Kementerian Agama Republik Indonesia memberikan apresiasi kepada santri berprestasi
untuk mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negeri baik umum maupun agama, dengan program
adalah :
Penyelenggaraan Beasiswa S1 Santri Berprestasi
Dengan komponen tersebut diatas, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua melalui
Bidang Pendidikan Islam diharapkan mampu meningkatkan mutu lulusan pondok pesantrenyang
berkualitas dan berdaya saing tinggi.
m. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah santri pondok pesantren.
n. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah swa kelola dan kontraktual
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada tahun angaran 2015, pelaksanaannya diatur sebagai
berikut :
Penyelenggaraan Beasiswa S1 Santri Berprestasi
Penyelenggaraan Beasiswa S1 Santri Berprestasi bertujuan untuk memfasilitasi santri
berprestasi untuk masuk perguruan tinggi negeri baik umum maupun agama dengan
sasaran santri pondok pesantren yang ada di Provinsi Pap uasebanyak 30 orang
melaluitahapansosialisasi, penetapan, pelaksanaandanpelaporan.
Waktu Pelaksanaan sebagai berikut :
Bulan ke
Tahapan Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
a. Penyelenggaraan Beasisiwa S1 Santri
Berprestasi
e. Waktu Pencapaian Keluaran
Keluaran kegiatan yakni dokumen laporan pelaksanaan kegiatan dicapai secara terus menerus setiap
tahun anggaran dengan volume yang berbeda-beda.
f. Biaya Yang Diperlukan
Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 80.000.000,- ( Delapan puluh juta
rupiah) yang bersumber dari dana APBN Tahun 2015.
Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jayapura, September 2014
Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Papua
Jannus Pangaribuan.SH. MM
NIP. 19621211 199203 1 001