KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN...

25
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2014 KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA :KEMENTERIAN AGAMA UNIT ESELON I : DITJEN PENDIDIKAN ISLAM PROGRAM : PROGRAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM HASIL : MENINGKATANYA MUTU, AKSES DAN DAYASAINGPENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM UNIT ESELON II/SATKER : KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI PAPUA KEGIATAN : PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN INDITOR KINERJA KEGIATAN : PENINGKATAN MUTU, AKSES DAN DAYA SAING PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM JENIS KELUARAN : LEMBAGA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM BERMUTU VOLUME KELUARAN : 7 SATUAN UKUR KELUARAN : LEMBAGA A. Latar Belakang a. DasarHukum 1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional; 2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287); 3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandarNasional Pendidikan; 4. PP Nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan; 5. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama; b. Gambaran Umum Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah merupakan agenda besar pemerintah yang hingga kini belum terselesaikan baik dalam pendidikan formal maupun dalam pendidikan keagamaan (nonformal). Kementerian Agama secara terpadu dan bersinergi berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan agama dan keagamaan. Pondok pesantren, Taman Pendidikan Al-Qur’an dan Madrasah Diniyah sebagai lembaga pendidikan keagamaan Islam yang ada di Indonesia hendaknya mendapatkan perhatian yang sama dari pemerintah dengan pendidikan formal (umum). Hal ini dilakukan untuk memperkecil kesenjangan dan meningkatkan , mutu, akses, daya saing dan bermanfaat bagi masyarakat. Keberadaan lembaga Pedidikan keagamaan islam seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an, Madrasah Diniyah dan Pondok Pesantren sangatlah diperlukan bagi siswa sekolah formal yang menjadi domen Kementerian Pendidikan dikarenakan minimnya pelajaran agama yang ada di sekolahumum . Dalam rangka mewujudkan peningkatan mutu lembaga keagamaan islam yang berkualitas dan berdaya saing perlu adanya langkah-langkah kongkrit yang harus dilakukan oleh pemerintah melalui program kerja. Komponen pencapaian program antara lain : 1. Workshop Peningkatan TPQ dan Madin dalam pendalaman Al- Qur’an 2. Rapat Koordinasi Kepala Seksi dan Pimpinan lembaga Keagamaan 3. Workshop peningkatan pesantren dalam pendalaman kitab kuning 4. Seleksi PBSB

Transcript of KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN...

Page 1: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2014

KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA :KEMENTERIAN AGAMA

UNIT ESELON I : DITJEN PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM : PROGRAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

HASIL : MENINGKATANYA MUTU, AKSES DAN DAYASAINGPENDIDIKAN

KEAGAMAAN ISLAM

UNIT ESELON II/SATKER : KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI PAPUA

KEGIATAN : PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN

INDITOR KINERJA KEGIATAN : PENINGKATAN MUTU, AKSES DAN DAYA SAING

PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

JENIS KELUARAN : LEMBAGA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM BERMUTU

VOLUME KELUARAN : 7

SATUAN UKUR KELUARAN : LEMBAGA

A. Latar Belakang

a. DasarHukum

1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional;

2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4287);

3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandarNasional Pendidikan;

4. PP Nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan;

5. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi

Vertikal Kementerian Agama;

b. Gambaran Umum

Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah merupakan agenda besar pemerintah yang hingga kini

belum terselesaikan baik dalam pendidikan formal maupun dalam pendidikan keagamaan

(nonformal). Kementerian Agama secara terpadu dan bersinergi berupaya untuk meningkatkan mutu

pendidikan agama dan keagamaan.

Pondok pesantren, Taman Pendidikan Al-Qur’an dan Madrasah Diniyah sebagai lembaga

pendidikan keagamaan Islam yang ada di Indonesia hendaknya mendapatkan perhatian yang sama

dari pemerintah dengan pendidikan formal (umum). Hal ini dilakukan untuk memperkecil

kesenjangan dan meningkatkan , mutu, akses, daya saing dan bermanfaat bagi masyarakat.

Keberadaan lembaga Pedidikan keagamaan islam seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an, Madrasah

Diniyah dan Pondok Pesantren sangatlah diperlukan bagi siswa sekolah formal yang menjadi domen

Kementerian Pendidikan dikarenakan minimnya pelajaran agama yang ada di sekolahumum .

Dalam rangka mewujudkan peningkatan mutu lembaga keagamaan islam yang berkualitas dan

berdaya saing perlu adanya langkah-langkah kongkrit yang harus dilakukan oleh pemerintah

melalui program kerja. Komponen pencapaian program antara lain :

1. Workshop Peningkatan TPQ dan Madin dalam pendalaman Al- Qur’an

2. Rapat Koordinasi Kepala Seksi dan Pimpinan lembaga Keagamaan

3. Workshop peningkatan pesantren dalam pendalaman kitab kuning

4. Seleksi PBSB

Page 2: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

5. Lomba tahfidz Qur’an untuk siswa TPQ dan Madin

6. Bantuan Operasional TPQ dan Madin

7. Pengadaan Buku Agama Islam

8. Koordinasi/Konsultasi/Monitoring/Studi Banding

9. Bantuan Operasional Forum Komunikasi Madin Takmiliyah (FKDT)

Dengan berbagai komponen tersebut diatas, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua

diharapkan meningkatkan mutu lembaga pendidikan keagamaan islam yang berkualitas dan berdaya

saing tinggi.

B. Penerima Manfaat

Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah santri, ustadz dan kyai , TPQ, Madin ,pondok pesantren dan

masyarakat umum

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah swa kelola dan kontraktual

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

Rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada tahun angaran 2014, pelaksanaannya diatur sebagai

berikut :

a. Workshop Peningkatan TPQ dan Madin dalam pendalaman Al- Qur’an

WorkshopPeningkatan TPQ dan Madin dalam pendalaman Al- Qur’an dengan sasaran guru

TPQ dan Madin yang ada di Propinsi Papua melalui tahapan sosialisasi, penetapan,

pelaksanaan dan pelaporan.

b. RapatKoordinasi Kepala Seksi

Rapat Koordinasi Kepala Seksi dengan sasaran 20 Kasi dan 14 Pimpinan Lembaga

Keagamaanmelalui tahapan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;

c. Workshop peningkatan pesantren dalam pendalaman kitab kuning

Workshop peningkatan pesantren dalam pendalaman kitab kuning dengan sasaran 34 ustadz

pondok pesantren melalui tahapan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;

d. Seleksi PBSB

Seleksi PBSB dengan sasaran 40 santri yang menjadi siswa MAN/MAS melalui tahapan

sosialisasi,penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;

e. Lomba tahfidz Qur’an untuk siswa TPQ dan Madin dengan sasaran 24 santri TPQ dan 18

santri Madin melalui tahapan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;

f. Bantuan Operasional TPQ dan Madin

Bantuan Operasional TPQ dan Madin dengan sasaran 24 TPQ dan 10 Madin bantuan ini

diawali dengansosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;

g. PengadaanBuku Agama Islam,

PengadaanBuku Agama Islam, pelaksanaan pengadaan buku dilaksanakan oleh pihak ketiga

melalui LPSE, seharga Rp. 350.000.000,-

h. Koordinasi/Konsultasi/Monitoring/Studi Banding

Koordinasi/Konsultasi/Monitoring/Studi Banding dilaksanakan selama tahun berjalan ke

pusat dan Kab/Kota yang ada di Papua. Diawalidengan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan

dan pelaporan.

i. Bantuan Operasional Forum Komunikasi Madin Takmiliyah (FKDT)

Bantuan operasional Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) merupakan bantuan

langsung (block grand) kepada pihak penerima melalui rekening lembaga/organisasi.

Page 3: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

Waktu Pelaksanaan sebagai berikut :

Bulan ke

Tahapan Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

a. Workshop Peningkatan TPQ dan

Madin dalam pendalaman Al- Qur’an

b. Rapat Koordinasi Kepala Seksi

c. Workshop peningkatan pesantren dalam

pendalaman kitab kuning

d. Seleksi PBSB

e. Lomba tahfidz Qur’an untuk siswa TPQ

dan Madin

f. Bantuan Operasional TPQ dan Madin

g. Pengadaan Buku Agama Islam

h. Koordinasi/Konsultasi/Monitoring/Studi

Banding

i BOP FKDT

D. Waktu Pencapaian Keluaran

Keluaran kegiatan yakni dokumen laporan pelaksanaan kegiatan dicapai secara terus menerus setiap

tahun anggaran dengan volume yang berbeda-beda.

E. Biaya Yang Diperlukan

Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 1. 536.000.000,- ( satu milyat lima ratus

tiga puluh enam juta rupiah) yang bersumber dari dana APBN Tahun 2014.

Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jayapura, September 2013

Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Papua

Melias Adii, S.Th. MM

NIP. 196203 19 199403 1 00

Page 4: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2014

KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : KEMENTERIAN AGAMA

UNIT ESELON I :DITJEN PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM : PROGRAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

HASIL : MENINGKATANYA MUTU, AKSES DAN DAYA SAING

PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

UNIT ESELON II/SATKER : KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI PAPUA

KEGIATAN : PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN

INDITOR KINERJA KEGIATAN :PENINGKATAN MUTU, AKSES DAN DAYA SAING

PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

JENIS KELUARAN : LAYANAN MANAJEMEN PENDIDIKAN KEAGAMAAN

ISLAM

VOLUME KELUARAN : 12

SATUAN UKUR KELUARAN : BULAN LAYANAN

A. Latar Belakang

a. DasarHukum

1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional

2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4287);

3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandarNasional Pendidikan

4. PP Nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan

5. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi

Vertikal Kementerian Agama;

b. Gambaran Umum

Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan islam yang tertua di Indonesia

mempunyai ciri khas tersendiri dari pada lembaga pendidikan agama yang lain. Sebagai lembaga

Pendidikan yang melaksanakan tafaqquh fiddin yaitu melakukan pendalaman agama yang bersumber

kitab kuning/turats .

Seiring dengan perkembangannya kajian kitab kuning yang menjadi ciri khas pondok pesantren,

kurang diminati oleh santri /santriwati, untuk memotivasi dan menumbuhkan kecintaan santri dalam

melakukan kajian kitab kuning, Kementerian Agama Cq. Direktur Pendidikan Diniyah dan pondok

pesantren menyelenggarakan Musabaqah Qiro’atil Kutub (MQK) tiap tiga tahun sekali . Pada tahun

2014 MQK Tingkat Nasional V akan dilaksanakan di Provinsi Jambi. Dalam rangka menjaring

peserta terbaik dalam keikutsertaan Kantor Wilayah Kementeriaan Agama Provinsi Papua pada

kegiatan tersebut, perlu diselenggarakan seleksi peserta MQK tingkat Provinsi papua yang

dilanjutkan dengan TC agar peserta MQK dapat tampil maksimal pada kegiatan MQK Nasional V

tahun 2014 di Jambi.

Komponen pencapaian program antara lain :

1. Penyelenggaran Seleksi peserta MQK Tingkat Provinsi

2. Penyelenggaraan TC Peserta MQK

3. Penyelenggaran MQK Tingkat Nasional di Jambi

Page 5: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

Dengan berbagai komponen tersebut diatas, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Papua diharapkan dapat memotivasi pondok pesantren agar semakin intens dalam

melaksanakan kajian kitab kuning/turast sehingga lulusan pondok pesantren mempunyai

kelebihan dalam pendalaman ilmu agama (tafaqquh fiddin) dibanding lulusan pendidikan

agama diluar pondok pesantren.

B. Penerima Manfaat

Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah santri, ustadz dan kyai Pondok pesantren dan masyarakat

umum

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah swakelola dan kontraktual

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

Rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada tahun angaran 2014, pelaksanaannya diatur sebagai

berikut :

a. Penyelenggaraan Seleksi dan pembinaan peserta MQK Tingkat Propinsi

Penyelenggaraan seleksi dan pembinaan peserta MQK Tingkat Propinsi dengan sasaran santri pondok

pesantren Kabupaten/Kota yang ada di provinsi Papua,diawali dengan pembentukan Panitia

dan TIM seleksicalon peserta MQK , peserta dari hasil seleksi akan dibina selama 1 bulan

oleh pembina daerah (pondok pesantren)yang ditunjuk dengan SK Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Papua melalui tahapan penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;

b. Penyelenggaraan TC Peserta MQK

Penyelenggaraan TC Peserta MQK dengan sasaran 17santri/peserta hasil seleksiMQK selama

4 hari oleh Pembina/pembimbing yang ditunjuk dengan SK Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Papua melalui tahapan penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;

c. Penyelenggaraan MQK Tingkat Nasional di Jambi

Penyelenggaraan MQK Tingkat Nasional di Jambi dengan sasaran 17santri peserta MQK, 1

orang pengarah, 1 orang penasehat dan 11 orang oficcial/pendampingsemuanya berjumlah 30

orang, melalui tahapan penetapan, pelaksanaan dan pelaporan.

Waktu Pelaksanaan sebagai berikut :

D. Waktu Pencapaian Keluaran

Keluaran kegiatan yakni dokumen laporan pelaksanaan kegiatan dicapai secara terus menerus setiap

tahun anggaran dengan volume yang berbeda-beda.

E. Biaya Yang Diperlukan

Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 600.000.000,- ( Enam ratus juta rupiah)

yang bersumber dari dana APBN Tahun 2014.

Bulan ke

Tahapan Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

12

a. Penyelenggaraan seleksi dan

pembinaan peserta MQK Tingkat

Provinsi

b. Penyelenggaraan TC Peserta MQK

c. Penyelenggaraan MQK Tingkat

Nasional di Jambi

Page 6: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jayapura, Pebruari 2014

Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Papua

JANNUS PANGARIBUAN.SH.MM

NIP. 19621222 199203 1 002

Page 7: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2014

KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA :KEMENTERIAN AGAMA

UNIT ESELON I :DITJEN PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM :PROGRAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

HASIL : MENINGKATANYA MUTU, AKSES DAN DAYA SAING

PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

UNIT ESELON II/SATKER : KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI PAPUA

KEGIATAN : PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN

INDITOR KINERJA KEGIATAN : PENINGKATAN MUTU, AKSES DAN DAYA SAING

PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

JENIS KELUARAN : WAJARDIKDAS DAN PENDIDIKAN KESETARAAN (PAKET

A,B DAN C) PADA PONTREN

VOLUME KELUARAN : 2

SATUAN UKUR KELUARAN :DOKUMEN

A. LATAR BELAKANG

a. DasarHukum

1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional;

2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);

3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandarNasional Pendidikan;

4.PP Nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan;

5. Keputusan Bersama BersamaDirjenBinbaga Islam Departemen Agama

danBalitbangDepdiknas Nomor : Dj.IU526/2003 dean Nomor : 6016/G/HK/2003 tentang

Penyelenggaraan Ujian Nasional Program Wajardikdas.

GambaranUmum

Dalamrangkaperluasankesempatanbelajarbagimasyarakat, khususnyapondokpesantrenSalafiyah

yang tidakbisamengikutipendidikanpersekolahan, Pemerintah melalui Kementerian Agama

danKementerianPendidikanNasionalmenyelenggararakan Program

WajibBelajarPendidikanDasar (Wajardikdas) 9 TahundanPendidikanKesetaraan di

PondokPesantrenSalafiyah. Program ini terdiri atas program tingkat Ula (setara SD/MI) dan tingkat Wustha (setara SMP/MTs) dan

Paket C (setara SMA/MA).

Sesuai dengan Keputusan Bersama Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama dan Balitbang Depdiknas,

Pemerintah menyelenggarakan Ujian Nasional. Ini dilakukan untuk mengendalikan mutu pendidikan

dan menjamin kesetaraan lulusan program Wajardikdas dan Pendidikan Kesetaraan dengan lulusan

program pendidikan pada jalur persekolahan. Dengan demikian, peserta yang lulus dari program

Wajardikdas dan pendidikan Kesetaraan di Pondok Pesantren Salafiyah mempunyai civil efect yang

sama dengan system persekolahan. Komponen pencapaian program antara lain :

1. Bantuan Penyelenggaraan PPS Program Wajardikdas pada pontren

2. Penyelenggaraan paket C pada Pontren dan lembaga keagamaan

Page 8: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

Dengan berbagai komponen tersebut diatas, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Papua diharapkan meningkatkan mutu penyelenggaraan program wajardikdas dan pendidikan

kesetaraan pada pondok pesantren semakin baik dan berkualitas.

B. Penerima Manfaat

Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah santri, ustadz dan kyai pondok pesantren dan masyarakat

umum.

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah swa kelola

Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

Rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada tahun angaran 2014, pelaksanaannya diatur sebagai

berikut :.

a. Bantuan Penyelenggaraan PPS program wajardikdas pada pontren

Bantuan Penyelenggaraan PPS program wajardikdas pada pontren dengan sasaran pondok

pesantren salafiyah yang menyelenggrakan program wajardikdas paket A/PPS Ula yang diawali

dengan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan.

b. Bantuan Penyelenggaraan paket C pada Pontren dan lembaga keagamaan

Bantuan Penyelenggaraan paket C pada Pontren dan lembaga keagamaandengan sasaran pondok

pesantren yang menyelenggarakan kegiatan paket C yang peserta didiknya adalah santri dan

masyarakat umum disekitar pondok pesantren yang diawali dengan sosialisasi, penetapan,

pelaksanaan dan pelaporan.

Waktu Pelaksanaan sebagai berikut :

Bulan ke

Tahapan Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

a. BantuanPenyelenggaraan PPS

program wajardikdaspadapontren

b. Penyelenggaraan paket C pada

Pontren dan lembaga keagamaan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

Keluaran kegiatan yakni dokumen laporan pelaksanaan kegiatan dicapai secara terus menerus setiap

tahun anggaran dengan volume yang berbeda-beda.

E. Biaya Yang Diperlukan

Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 14.479.000,- ( Empat belas juta empat

ratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah) yang bersumber dari dana APBN Tahun 2014.

Page 9: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jayapura, September 2013

Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Papua

Melias Adii, S.Th. MM

NIP. 196203 19 199403 1 001

Page 10: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2014

KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : KEMENTERIAN AGAMA

UNIT ESELON I :DITJEN PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM : PROGRAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

HASIL : MENINGKATANYA MUTU, AKSES DAN DAYA SAING

PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

UNIT ESELON II/SATKER : KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI PAPUA

KEGIATAN : PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN

INDITOR KINERJA KEGIATAN :PENINGKATAN MUTU, AKSES DAN DAYA SAING

PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

JENIS KELUARAN : LAYANAN MANAJEMEN PENDIDIKAN KEAGAMAAN

ISLAM

VOLUME KELUARAN : 12

SATUAN UKUR KELUARAN : BULAN LAYANAN

F. Latar Belakang

a. DasarHukum

1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional

2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4287);

3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandarNasional Pendidikan

4. PP Nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan

5. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi

Vertikal Kementerian Agama;

b. Gambaran Umum

Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan islam yang tertua di Indonesia

mempunyai ciri khas tersendiri dari pada lembaga pendidikan agama yang lain. Sebagai lembaga

Pendidikan yang melaksanakan tafaqquh fiddin yaitu melakukan pendalaman agama yang bersumber

kitab kuning/turats .

Seiring dengan perkembangannya kajian kitab kuning yang menjadi ciri khas pondok pesantren,

kurang diminati oleh santri /santriwati, untuk memotivasi dan menumbuhkan kecintaan santri dalam

melakukan kajian kitab kuning, Kementerian Agama Cq. Direktur Pendidikan Diniyah dan pondok

pesantren menyelenggarakan Musabaqah Qiro’atil Kutub (MQK) tiap tiga tahun sekali . Pada tahun

2014 MQK Tingkat Nasional V akan dilaksanakan di Provinsi Jambi. Dalam rangka menjaring

peserta terbaik dalam keikutsertaan Kantor Wilayah Kementeriaan Agama Provinsi Papua pada

kegiatan tersebut, perlu diselenggarakan seleksi peserta MQK tingkat Provinsi papua yang

dilanjutkan dengan TC agar peserta MQK dapat tampil maksimal pada kegiatan MQK Nasional V

tahun 2014 di Jambi.

Komponen pencapaian program antara lain :

1. Penyelenggaran Seleksi peserta MQK Tingkat Provinsi

2. Penyelenggaraan TC Peserta MQK

3. Penyelenggaran MQK Tingkat Nasional di Jambi

Page 11: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

Dengan berbagai komponen tersebut diatas, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Papua diharapkan dapat memotivasi pondok pesantren agar semakin intens dalam

melaksanakan kajian kitab kuning/turast sehingga lulusan pondok pesantren mempunyai

kelebihan dalam pendalaman ilmu agama (tafaqquh fiddin) dibanding lulusan pendidikan

agama diluar pondok pesantren.

G. Penerima Manfaat

Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah santri, ustadz dan kyai Pondok pesantren dan masyarakat

umum

H. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah swakelola dan kontraktual

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

Rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada tahun angaran 2014, pelaksanaannya diatur sebagai

berikut :

d. Penyelenggaraan Seleksi dan pembinaan peserta MQK Tingkat Propinsi

Penyelenggaraan seleksi dan pembinaan peserta MQK Tingkat Propinsi dengan sasaran santri

pondok pesantren Kabupaten/Kota yang ada di provinsi Papua,diawali dengan pembentukan

Panitia dan TIM seleksi calon peserta MQK , peserta dari hasil seleksi akan dibina selama 1

bulan oleh pembina daerah (pondok pesantren) yang ditunjuk dengan SK Kepala Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua melalui tahapan penetapan, pelaksanaan dan

pelaporan;

e. Penyelenggaraan TC Peserta MQK

Penyelenggaraan TC Peserta MQK dengan sasaran 17santri/peserta hasil seleksi MQK selama

4 hari oleh Pembina/pembimbing yang ditunjuk dengan SK Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Papua melalui tahapan penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;

f. Penyelenggaraan MQK Tingkat Nasional di Jambi

Penyelenggaraan MQK Tingkat Nasional di Jambi dengan sasaran 17santri peserta MQK, 1

orang pengarah, 1 orang penasehat dan 11 orang oficcial/pendamping semuanya berjumlah

30 orang, melalui tahapan penetapan, pelaksanaan dan pelaporan.

Waktu Pelaksanaan sebagai berikut :

I. Waktu Pencapaian Keluaran

Keluaran kegiatan yakni dokumen laporan pelaksanaan kegiatan dicapai secara terus menerus setiap

tahun anggaran dengan volume yang berbeda-beda.

J. Biaya Yang Diperlukan

Bulan ke

Tahapan Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

a. Penyelenggaraan seleksi dan

pembinaan peserta MQK Tingkat

Provinsi

b. Penyelenggaraan TC Peserta MQK

c. Penyelenggaraan MQK Tingkat

Nasional di Jambi

Page 12: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 600.000.000,- ( Enam ratus juta rupiah)

yang bersumber dari dana APBN Tahun 2014.

Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jayapura, Pebruari 2014

Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Papua

JANNUS PANGARIBUAN.SH.MM

NIP. 19621211 199203 1 001

Page 13: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015

KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA :KEMENTERIAN AGAMA

UNIT ESELON I : DITJEN PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM : PROGRAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

HASIL : MENINGKATANYA MUTU, AKSES DAN

DAYASAINGPENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

UNIT ESELON II/SATKER : KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI PAPUA

KEGIATAN : PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN

INDITOR KINERJA KEGIATAN : PENINGKATAN MUTU, AKSES DAN DAYA SAING

PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

JENIS KELUARAN : LEMBAGA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

BERMUTU

VOLUME KELUARAN : 16 SANTRI

SATUAN UKUR KELUARAN :LEMBAGA

I. Latar Belakang

a. DasarHukum

1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional;

2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4287);

3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandarNasional Pendidikan;

4. PP Nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan;

5. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi

Vertikal Kementerian Agama;

6. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam.

b. Gambaran Umum

Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah merupakan agenda besar pemerintah yang hingga kini

belum terselesaikan baik dalam pendidikan formal maupun dalam pendidikan keagamaan

(nonformal). Kementerian Agama secara terpadu dan bersinergi berupaya untuk meningkatkan mutu

pendidikan agama dan keagamaan.

Pondok pesantren, Taman Pendidikan Al-Qur’an dan Madrasah Diniyah sebagai lembaga

pendidikan keagamaan Islam yang ada di Indonesia hendaknya mendapatkan perhatian yang sama

dari pemerintah dengan pendidikan formal (umum). Hal ini dilakukan untuk memperkecil

kesenjangan dan meningkatkan , mutu, akses, daya saing dan bermanfaat bagi masyarakat.

Keberadaan lembaga Pedidikan keagamaan islam seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an, Madrasah

Diniyah dan Pondok Pesantren sangatlah diperlukan bagi siswa sekolah formal yang menjadi domen

Kementerian Pendidikan dikarenakan minimnya pelajaran agama yang ada di sekolahumum .

Dalam rangka mewujudkan peningkatan mutu lembaga keagamaan islam yang berkualitas dan

berdaya saing perlu adanya langkah-langkah kongkrit dengan cara :

1. Pemagangan Santri Pondok Pesantren

2. Penyelenggaraan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara

Page 14: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

Dengan dua komponen tersebut diatas, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Cq.

Bidang Pendidikan Islam diharapkan dapat meningkatkan mutu lembaga pendidikan keagamaan islam

yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

C. Penerima Manfaat

Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah santri, ustadz dan kyai pondok pesantren dan masyarakat

umum

D. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah swa kelola dan kontraktual

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

Rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada tahun angaran 2015, pelaksanaannya diatur sebagai

berikut :

a. Pemagangan santri Pondok Pesantren

Pemagangan Santri Pondok Pesantren bertujan untuk menumbuhkan jiwa interpreneur

santri pondok pesantren dengan sasaran santri pondok pesantren sebanyak 6 orang

melalui tahapan sosialisasi, penetapan, pelaksanaandanpelaporan. b. Penyelenggaraan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara

Penyelenggaraan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara bertujuan untuk menumbuhkan jiwa

nasionalisme santri dalam rangka mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa, dengan

sasaran13 Santri dan 2 orang pembina melalui tahapan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan

dan pelaporan;

Waktu Pelaksanaan sebagai berikut :

Bulan ke

Tahapan Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

a. Pemagangan Santri Pondok Pesantren

b. Penyelenggaraan Perkemahan Pramuka

Santri Nusantara

c. Waktu Pencapaian Keluaran

Keluaran kegiatan yakni dokumen laporan pelaksanaan kegiatan dicapai secara terus menerus setiap

tahun anggaran dengan volume yang berbeda-beda.

d. Biaya Yang Diperlukan

Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 148.000.000,- ( saratus empat puluh

delapan juta rupiah) yang bersumber dari dana APBN Tahun 2015.

Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jayapura, September 2014

Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Papua

Jannus Pangaribuan.SH. MM

NIP. 19621211 199203 1 001

Page 15: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015

KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA :KEMENTERIAN AGAMA

UNIT ESELON I : DITJEN PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM : PROGRAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

HASIL : MENINGKATANYA MUTU, AKSES DAN

DAYASAINGPENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

UNIT ESELON II/SATKER : KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI PAPUA

KEGIATAN : PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN

INDITOR KINERJA KEGIATAN : PENINGKATAN MUTU, AKSES DAN DAYA SAING

PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

JENIS KELUARAN : LEMBAGA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM BERMUTU

VOLUME KELUARAN : 1

SATUAN UKUR KELUARAN : LEMBAGA

A. Latar Belakang

a. DasarHukum

1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional;

2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4287);

3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandarNasional Pendidikan;

4. PP Nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan;

5. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi

Vertikal Kementerian Agama;

6. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam.

b. Gambaran Umum

Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah merupakan agenda besar pemerintah yang hingga kini

belum terselesaikan baik dalam pendidikan formal maupun dalam pendidikan keagamaan

(nonformal). Kementerian Agama secara terpadu dan bersinergi berupaya untuk meningkatkan mutu

pendidikan agama dan keagamaan.

Pondok pesantren, Taman Pendidikan Al-Qur’an dan Madrasah Diniyah sebagai lembaga

pendidikan keagamaan Islam yang ada di Indonesia hendaknya mendapatkan perhatian yang sama

dari pemerintah dengan pendidikan formal (umum). Hal ini dilakukan untuk memperkecil

kesenjangan dan meningkatkan , mutu, akses, daya saing dan bermanfaat bagi masyarakat.

Keberadaan lembaga Pedidikan keagamaan islam seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an, Madrasah

Diniyah dan Pondok Pesantren sangatlah diperlukan bagi siswa sekolah formal yang menjadi domen

Kementerian Pendidikan dikarenakan minimnya pelajaran agama yang ada di sekolahumum .

Dalam rangka mewujudkan peningkatan mutu lembaga keagamaan islam yang berkualitas dan

berdaya saing perlu adanya langkah-langkah kongkrit yang harus dilakukan oleh pemerintah

melalui program kerja. Komponen pencapaian program antara lain :

1. Rakor Kepala Seksi Pontren/TOS Kab/Kota

2. Konsultasi dan koordinasi

3. Sosialisasi Peraturan Pendidikan Keagamaan

4. Singkronisasi dan Evaluasi program Pendidikan Keagamaan

Page 16: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

5. Insentive Guru Tahfidz, TPQ dan Madin

6. Pengadaan Buku Metode Pembelajaran Al Qur’an

7. Sarana Prasarana (termasuk meubelair Madin Takmiliyah)

8. Workshop Peningkatan Kapasitas Lembaga Pendidikan Keagamaan

9. Seleksi Program Beasiswa Tahfidz Al Qur’an

10. Workshop Implementasi Standar Isi Pendidikan Madin Takmiliyah

11. Pengiriman Pelaksanaan Porsadin Tk. Nasional

Dengan berbagai komponen tersebut diatas, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua

melalui Bidang Pendidikan Islam diharapkan mampu meningkatkan mutu lembaga pendidikan

keagamaan islam yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

c. Penerima Manfaat

Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah santri, ustadz dan kyai , TPQ, Madin ,pondok pesantren dan

masyarakat umum

d. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah swa kelola dan kontraktual

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

Rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada tahun angaran 2015, pelaksanaannya diatur sebagai

berikut :

a. Rakor Kepala Seksi Pontren/TOS Kab/Kota

Rakor Kepala Seksi Pontren/TOS Kab/Kota bertujuan untuk meningkatkan kinerja,

mensingkronkan program pendidikan keagamaan kasi kanwil dan kasi Kab/Kota dan

koordinasi dua arah antara kasi-kasi Kab/Kota dengan pimpinan lembaga Keagaman Islam,

dengan sasaran 20 Kasi dan 5 Pimpinan Lembaga Keagamaan Islam melalui tahapan

sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;

b. Konsultasi dan Koordinasi

Konsultasi dan koordinasidilaksanakan selama satu tahun berjalan, ke pusat dan Kab/Kota

yang ada di Propinsi Papua bertujuan untuk mengoptimalkan pelaksanaan tupoksi dan

meningkatkan kinerja seksi,diawali dengan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan.

c. Sosialisasi Peraturan Pendidikan Keagamaan

SosialisasiPeraturan Pendidikan Keagamaan dengan sasaran20 Kasi dan 40 Pimpinan

Lembaga Keagamaanmelalui tahapan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;

d. Singkronisasi dan Evaluasi Program Pendidikan Keagamaan

Singkronisasi dan Evaluasi Program Pendidikan Keagamaan bertujuan untuk

mensingkronkan kegiatan antara bidang dengan kasi Kab/Kota agar tidak over laving dengan

sasaran 20 Kasi dan 40 Pimpinan Lembaga Keagamaan(ponteren, TPQ dan Madin) melalui

tahapan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;

e. InsentiveGuru Tahfidz, TPQ dan Madin

InsentiveGuru Tahfidz, TPQ dan Madin diberikan kepada 20 ustadz pondok pesantren dan 35

ustadz TPQ dan 5 ustadz Madin bertujuan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar melalui tahapan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;

e. Pengadaan Buku Metode Pembelajaran Al Qur’an

PengadaanBuku Metode Pembelajaran Al Qur’an, kegiatan ini diawali dengan survey oleh

panitia pengadaan barang dengan tujuan mengetahui perkiraan harga pasar (HPS) dan

ketersediaan barang di pasar berdasarkan spesifikasi yang telah ditentukan .Pelaksanaan

Page 17: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

pengadaan buku dilaksanakan oleh pihak ketiga melalui penunjukan langsung sesuai

ketentuan Keppres No. 80 Tahun 2003 seharga Rp. 145.000.000,-

f. Sarana prasarana (termasuk meubelair) Madin Takmiliyah

Sarana Prasarana (termasuk Meubelair) Madin Takmiliyah diberikan dengan tujuan

kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada Madin, bantuan diberikan secara

langsung ke rekening masing –masing lembaga penerima bantuan sebanyak 13 Paket a. Rp.

25.000.0000,-, melalui tahapan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan.

j. Workshop peningkatan Kapasitas Lembaga Pendidikan Islam

Workshop peningkatan Kapasitas Lembaga Pendidikan Islambertujuan untuk meningkatkan

mutu dan akses lembaga keagamaan islam dengan sasaran 20 Kasi dan 40 Pimpinan Lembaga

Keagamaan (ponteren, TPQ dan Madin) melalui tahapan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan

dan pelaporan;

k. Seleksi Program Beasisswa Tahfidz Al Qu’an (PBTQ)

SeleksiProgram Beasisswa Tahfidz Al Qu’an (PBTQ)bertujuan memfasilitasi satri yang hafal

qur’an juz 30 (juz “amma) dengan sasaran 10 santri pondok pesantren yang lulus MTs

melalui tahapan sosialisasi,penetapan , pelaksanaan dan pelaporan;

l. Workshop Implementasi Standar Isi Pendidikan Madin Takmiliyah

Workshop Implementasi Standar Isi Pendidikan Madin Takmiliyah bertujuan menyamakan

persepsi ustadz/ustadzah pada Madin dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, dengan

sasaran 15 ustadz/ustadzah Madrasah Diniyah Kabupaten/Kota melalui tahapan sosialisasi,

penetapan, pelaksanaan dan pelaporan;

m. Pengiriman Peserta Pelaksanaan Porsadin Tk. Nasional

PengirimanPeserta Pelaksanaan Porsadin Tk. Nasional bertujuan mengetahui sejauh mana

kemampuan santri di bidang olahraga dan seni dengan sasaran 13 Santri dan 2 Pembina,

diawali dengan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan.

Waktu Pelaksanaan sebagai berikut :

Bulan ke

Tahapan Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

a. RakorKepala Seksi Pontren/TOS

Kab/Kota

b. Konsultasi dan Koordinasi

c. SosialisasiPeraturanPendidikanKeagamaan

d. SingkronisasidanEvaluasi Program

PendidikanKeagamaan

e. Insentive Guru Tahfidz, TPQ dan Madin

f. PengadaanBukuMetodePembelajaran Al

Qur’an

g. Saranaprasarana (termasukmeubelair)

MadinTakmiliyah

h. Workshop

peningkatanKapasitasLembagaPendidikan

Islam

I Seleksi Program BeasisswaTahfidz Al

Qu’an (PBTQ)

J Workshop ImplementasiStandar Isi

PendidikanMadinTakmiliyah

Page 18: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

K PengirimanPesertaPelaksanaanPorsadin

Tk. Nasional

a. Waktu Pencapaian Keluaran

Keluaran kegiatan yakni dokumen laporan pelaksanaan kegiatan dicapai secara terus menerus setiap

tahun anggaran dengan volume yang berbeda-beda.

b. Biaya Yang Diperlukan

Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 2. 105.000.000,- (dua milyat seratus lima

juta rupiah) yang bersumber dari dana APBN Tahun 2015.

Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jayapura, September 2014

Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Papua

Jannus Pangaribuan.SH. MM

NIP. 19621211 199203 1 001

Page 19: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015

KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA :KEMENTERIAN AGAMA

UNIT ESELON I :DITJEN PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM :PROGRAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

HASIL : MENINGKATANYA MUTU, AKSES DAN DAYA SAING

PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

UNIT ESELON II/SATKER : KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI PAPUA

KEGIATAN : PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN

INDITOR KINERJA KEGIATAN : PENINGKATAN MUTU, AKSES DAN DAYA SAING

PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

JENIS KELUARAN : WAJARDIKDAS DAN PENDIDIKAN KESETARAAN (PAKET

A,B DAN C) PADA PONTREN

VOLUME KELUARAN : 3

SATUAN UKUR KELUARAN :DOKUMEN

F. LATAR BELAKANG

a. DasarHukum

1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional;

2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);

3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandarNasional Pendidikan;

4. PP Nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan;

5.Keputusan Bersama BersamaDirjenBinbaga Islam Departemen Agama danBalitbangDepdiknas

Nomor : Dj.IU526/2003 dean Nomor : 6016/G/HK/2003 tentang Penyelenggaraan Ujian

Nasional Program Wajardikdas.

GambaranUmum

Dalamrangkaperluasankesempatanbelajarbagimasyarakat, khususnyapondokpesantrenSalafiyah

yang tidakbiasmengikutipendidikanpersekolahan, Pemerintah melalui Kementerian Agama

danKementerianPendidikanNasionalmenyelenggararakan Program

WajibBelajarPendidikanDasar (Wajardikdas) 9 Tahun di PondokPesantrenSalafiyah. Program ini terdiri atas program tingkat Ula (setara SD/MI) dan tingkat Wustha (setara SMP/MTs) dan

Paket C (setara SMA/MA).

Sesuai dengan Keputusan Bersama Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama dan Balitbang Depdiknas,

Pemerintah menyelenggarakan Ujian Nasional. Ini dilakukan untuk mengendalikan mutu pendidikan

dan menjamin kesetaraan lulusan program Wajardikdas dan Pendidikan Kesetaraan dengan lulusan

program pendidikan pada jalur persekolahan. Dengan demikian, peserta yang lulus dari program

Wajardikdas dan pendidikan Kesetaraan di Pondok Pesantren Salafiyah mempunyai civil efect yang

sama dengan system persekolahan. Komponen pencapaian program antara lain :

1. Penyelenggaraan Ujian Negara (UN) Paket C

2. BOP Penyelenggaraan paket C

3. Penyelenggaraan PPS Program Wajardikdas pada PPS Tk. Ula

Page 20: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

Dengan berbagai komponen tersebut diatas, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Papua diharapkan meningkatkan mutu penyelenggaraan program wajardikdas dan pendidikan

kesetaraan pada pondok pesantren semakin baik dan berkualitas.

G. Penerima Manfaat

Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah santri, ustadz dan kyai pondok pesantren dan masyarakat

umum.

H. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah swa kelola

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

Rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada tahun anggaran 2015, pelaksanaannya diatur sebagai

berikut :.

a. Penyelenggaraan Ujian Negara (UN) Paket C

PenyelenggaraanUjian Negara (UN) Paket C dilaksanakan dalam 2 periode, diberikan bantuan

Penyelenggaraan UN Paket C secara langsung (Block Grand) kepada pondok pesantren APIK

sebagai penyelenggara Ujian diawali dengan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan.

b. BOP Penyelenggaraan Paket C

BOP Penyelenggaraan paket C diberikan secara langsung (Block Grand) dengan sasaran pondok

pesantren APIK sebagai penyelenggara kegiatan paket C yang peserta didiknya adalah santri dan

masyarakat umum disekitar pondok pesantren yang diawali dengan sosialisasi, penetapan,

pelaksanaan dan pelaporan.

c. Penyelenggaraan PPS Program Wajardikdas pada PPS Tk. Ula

PenyelenggaraanPPS Program Wajardikdaspada PPS Tk. Ula, diberikan bantuan secara langsung

(Block Grand) kepada pondok pesantren Nurul Anwar sebagai penyelenggara Program PPS TK.

Ula, diawali dengan sosialisasi, penetapan, pelaksanaan dan pelaporan.

Waktu Pelaksanaan sebagai berikut :

Bulan ke

Tahapan Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

a. PenyelenggaraanUjian Negara (UN)

Paket C

b. BOP Penyelenggaraan Paket C

c Penyelenggaraan PPS Program

Wajardikdas pada PPS Tk. Ula

I. Waktu Pencapaian Keluaran

Keluaran kegiatan yakni dokumen laporan pelaksanaan kegiatan dicapai secara terus menerus setiap

tahun anggaran dengan volume yang berbeda-beda.

J. Biaya Yang Diperlukan

Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 9.200.000,- ( Sembilan Juta Dua Ratus

ribu rupiah) yang bersumber dari dana APBN Tahun 2015.

Page 21: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jayapura, September 2014

Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Papua

Jannus Pangaribuan.SH. MM

NIP. 19621211 199203 1 001

Page 22: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015

KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA :KEMENTERIAN AGAMA

UNIT ESELON I : DITJEN PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM : PROGRAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

HASIL : MENINGKATANYA MUTU, AKSES DAN

DAYASAINGPENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

UNIT ESELON II/SATKER : KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI PAPUA

KEGIATAN : PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN

INDITOR KINERJA KEGIATAN : PENINGKATAN MUTU, AKSES DAN DAYA SAING

PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

JENIS KELUARAN : LEMBAGA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM BERMUTU

VOLUME KELUARAN : 1

SATUAN UKUR KELUARAN : DOKUMEN

B. Latar Belakang

g. DasarHukum

1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional;

2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4287);

3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandarNasional Pendidikan;

4. PP Nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan;

5. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi

Vertikal Kementerian Agama;

6. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam.

h. Gambaran Umum

Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah merupakan agenda besar pemerintah yang hingga kini

belum terselesaikan baik dalam pendidikan formal maupun dalam pendidikan keagamaan

(nonformal). Kementerian Agama secara terpadu dan bersinergi berupaya untuk meningkatkan mutu

pendidikan agama dan pendidikan keagamaan islam khususnya pondok pesantren.

Pondok pesantren disamping sebagai penyelenggara kajian ilmu agama (Tafaqquh fiddin) hendaknya

diajarkan juga ilmu ketrampilan di bidang kewirausahaan, ogrobisnis, perbengkelan , mebelair dan

lain lain. Hal ini dilakukan agar santri lulusan pondok pesantren punya nilai jual di masyarakat

Dalam rangka mewujudkan impian tersebut diatas, pemerintah melalui program kerja memberikan

bantuan berupa :

1. Pendidikan life skill dan short course pendidikan non formal

Dengan komponen tersebut diatas, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua melalui

Bidang Pendidikan Islam diharapkan mampu meningkatkan mutu lembaga pendidikan keagamaan

islam yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

i. Penerima Manfaat

Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah santri pondok pesantren dan masyarakat umum

j. Strategi Pencapaian Keluaran

Page 23: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

1. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah swa kelola dan kontraktual

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

Rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada tahun angaran 2015, pelaksanaannya diatur sebagai

berikut :

Pendidikan life skill dan short course pendidikan non formal

Pendidikan life skill dan short course pendidikan non formal, kegiatan ini diberikan dalam

bentuk bantuan langsung (Block Grand) dengan sasaran pondok pesantren yang sudah

melaksanakan kegiatan keterampilan (life skill) yang ada di provinsi

Papuamelaluitahapansosialisasi, penetapan, pelaksanaandanpelaporan.

Waktu Pelaksanaan sebagai berikut :

Bulan ke

Tahapan Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

a. Pendidikan life skill dan short course

pendidikan non formal

c. Waktu Pencapaian Keluaran

Keluaran kegiatan yakni dokumen laporan pelaksanaan kegiatan dicapai secara terus menerus setiap

tahun anggaran dengan volume yang berbeda-beda.

d. Biaya Yang Diperlukan

Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 100.000.000,- ( seratus juta rupiah) yang

bersumber dari dana APBN Tahun 2015.

Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jayapura, September 2014

Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Papua

Jannus Pangaribuan.SH. MM

NIP. 19621211 199203 1 001

Page 24: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015

KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA :KEMENTERIAN AGAMA

UNIT ESELON I : DITJEN PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM : PROGRAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

HASIL : MENINGKATANYA MUTU, AKSES DAN

DAYASAINGPENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

UNIT ESELON II/SATKER : KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI PAPUA

KEGIATAN : PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN

INDITOR KINERJA KEGIATAN : PENINGKATAN MUTU, AKSES DAN DAYA SAING

PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM

JENIS KELUARAN : LEMBAGA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM BERMUTU

VOLUME KELUARAN : SANTRI

SATUAN UKUR KELUARAN : LEMBAGA

C. Latar Belakang

k. DasarHukum

1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional;

2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4287);

3. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandarNasional Pendidikan;

4. PP Nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan keagamaan;

5. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi

Vertikal Kementerian Agama;

6. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam.

l. Gambaran Umum

Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah merupakan agenda besar pemerintah yang hingga kini

belum terselesaikan baik dalam pendidikan formal maupun dalam pendidikan keagamaan

(nonformal). Kementerian Agama secara terpadu dan bersinergi berupaya untuk meningkatkan mutu

pendidikan agama dan pendidikan keagamaan islam khususnya pondok pesantren.

Pondok pesantren, sebagai lembaga pendidikan keagamaan Islam yang ada di Indonesia hendaknya

mendapatkan perhatian yang sama dari pemerintah dengan pendidikan formal (umum). Hal ini

dilakukan untuk memperkecil kesenjangan dan meningkatkan , mutu, daya saing dan bermanfaat

bagi masyarakat.

Dalam rangka meningkatkan kemampuan akademis santri lulusan pondok pesantren, Pemerintah

dalam hal Kementerian Agama Republik Indonesia memberikan apresiasi kepada santri berprestasi

untuk mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negeri baik umum maupun agama, dengan program

adalah :

Penyelenggaraan Beasiswa S1 Santri Berprestasi

Dengan komponen tersebut diatas, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua melalui

Bidang Pendidikan Islam diharapkan mampu meningkatkan mutu lulusan pondok pesantrenyang

berkualitas dan berdaya saing tinggi.

m. Penerima Manfaat

Page 25: KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PER KELUARAN KEGIATAN …papua.kemenag.go.id/files/papua/file/file/Data/TOR... · 2016-10-01 · HASIL : MENINGKATANYA MUTU ... Lomba tahfidz

Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah santri pondok pesantren.

n. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah swa kelola dan kontraktual

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

Rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada tahun angaran 2015, pelaksanaannya diatur sebagai

berikut :

Penyelenggaraan Beasiswa S1 Santri Berprestasi

Penyelenggaraan Beasiswa S1 Santri Berprestasi bertujuan untuk memfasilitasi santri

berprestasi untuk masuk perguruan tinggi negeri baik umum maupun agama dengan

sasaran santri pondok pesantren yang ada di Provinsi Pap uasebanyak 30 orang

melaluitahapansosialisasi, penetapan, pelaksanaandanpelaporan.

Waktu Pelaksanaan sebagai berikut :

Bulan ke

Tahapan Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

a. Penyelenggaraan Beasisiwa S1 Santri

Berprestasi

e. Waktu Pencapaian Keluaran

Keluaran kegiatan yakni dokumen laporan pelaksanaan kegiatan dicapai secara terus menerus setiap

tahun anggaran dengan volume yang berbeda-beda.

f. Biaya Yang Diperlukan

Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan biaya sebesar Rp. 80.000.000,- ( Delapan puluh juta

rupiah) yang bersumber dari dana APBN Tahun 2015.

Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jayapura, September 2014

Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Papua

Jannus Pangaribuan.SH. MM

NIP. 19621211 199203 1 001