KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) -...

10
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG PICU/NICU RSUD KELET PROVINSI JAWA TENGAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELET PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

Transcript of KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) -...

Page 1: KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) - rsudkelet.co.idrsudkelet.co.id/wp-content/uploads/2016/05/KAK-PERENCANAAN-GED… · Gedung Perawatan Pasien yang sesuai dengan standar bangunan ruang

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)PENGADAAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN

GEDUNG PICU/NICURSUD KELET PROVINSI JAWA TENGAH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELETPROVINSI JAWA TENGAHTAHUN ANGGARAN 2016

Page 2: KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) - rsudkelet.co.idrsudkelet.co.id/wp-content/uploads/2016/05/KAK-PERENCANAAN-GED… · Gedung Perawatan Pasien yang sesuai dengan standar bangunan ruang

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)PENGADAAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG PICU/NICU

RSUD KELET PROVINSI JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN

1. Data Proyek

a. Kegiatan : Pemenuhan Fasilitas Pelayanan Kesehatanb. Pekerjaan : Perencanaan Konstruksi Bangunan Gedung PICU/NICU RSUD Kelet

Provinsi Jawa Tengahc. Lokasi : RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah, Jl. Raya Jepara – Kelet KM. 33, Kelet,

Keling, Jeparad. Sumber Dana : DPA-SKPD APBD Provinsi Jawa Tengahe. Tahun Anggaran : 2016f. Waktu Pelaksanaan : 45 hari kalender

2. Latar Belakang

Setiap bangunan Gedung Negara harus diwujudkan dan dilengkapi denganpeningkatan Mutu atau Kualitas, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsibangunannya, dan dapat menjadi teladan bagi lingkungannya, serta memberi kontribusipositif bagi perkembangan arsitektur.

Setiap Bangunan Negara harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya,dan kriteria administrasi bagi bangunan negara.

Penyedia jasa perencanaan untuk Bangunan Negara dan prasaranalingkungannya perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampumenghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterimamenurut kaidah, norma serta tata laku profesional.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkansecara matang, sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yangsesuai dengan kepentingan kegiatan.

Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan merupakanbagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukungpenyelenggaraan upaya kesehatan. Sesuai dengan Undang-undang no 44 tahun 2009tentang rumah Sakit pasal 7 menyebutkan bahwa rumah sakit harus memenuhi persyaratanlokasi, bangunan, prasarana, sumber daya masnusia kefarmasiaan dan peralatan.

Pembangunan Gedung PICU/NICU RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah adalahbagian dari bangunan rumah sakit dengan kategori pelayanan kritis, selain instalasi bedahdan instalasi gawat darurat. Ruang perawatan intensif (ICU) merupakan instasli pelayanankhusus di rumah sakit yang menyediakan pelayanan komprehensif dan berkesinambunganselama 24 jam. Dalam rangka mewujudkan ruang perawatan instensif yang memenugistandar pelayanan dan persyaratan mutu, keamanan dan keselamatan perlu didukung olehbangunan dan prasarana (utilitas) yang memenuhi persyaratan teknis.

Agar kegiatan pembangunan fisik gedung PICU/NICU RSUD Kelet Provinsi JawaTengah dapat terlaksana dengan baik dalam memenuhi unsur kekuatan (struktur),kenyamanan pengguna (estetika) dan kaidah standar bangunan Rumah Sakit Daerah TipeB, maka harus diawali dengan kegiatan perencanaan oleh penyedia jasa KonsultansiPerencana.

Page 3: KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) - rsudkelet.co.idrsudkelet.co.id/wp-content/uploads/2016/05/KAK-PERENCANAAN-GED… · Gedung Perawatan Pasien yang sesuai dengan standar bangunan ruang

3. Maksud dan Tujuan

3.1 Maksud Kegiatan

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan Gambaran tentang PerencanaanGedung Perawatan Pasien yang sesuai dengan standar bangunan ruang intensive careunit dengan tidak mengesampingkan dari sisi estetika bangunan yang ada.

3.2 Tujuan Kegiatan

Sedangkan Tujuan adalah untuk mendapatkan hasil perencanaan berupa drawingengieneering detail dan rencana anggaran biaya terhadap bangunan gedungPICU/NICU RSUD Kelet Provinsi Jepara secara tepat mutu, tepat waktu, tertibadministrasi dan keuangan.

4. Sasaran Kegiatan.

a. Sasaran Kegiatan adalah Perencanaan Pembangunan Gedung PICU/NICU RSUDKelet Provinsi Jawa Tengah.

b. Lingkup Pekerjaan Perencanaan Pembangunan, yang terdiri dari komponenkegiatan :

1. Pekerjaan Persiapan.2. Pekerjaan Sipil / Struktur.3. Pekerjaan Arsitektur.4. Pekerjaan Mekanikal / Elektrikal (M/E).5. Pekerjaan Utilitas.

c. Tahap-Tahap yang akan dilaksanakan adalah:

1. Persiapan Perencanaan termasuk survey.2. Penyusunan Pra Rencana Lanjutan.3. Pengembangan Rencana Lanjutan.4. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya Lanjutan.5. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Lanjutan.6. Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, RKS, BQ, dll).7. Persiapan Pelelangan.8. Pelaksanaan Pelelangan.9. Pengawasan Berkala.

II. KEGIATAN PERENCANAAN

1. Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana berpedoman pada ketentuanyang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negaravide Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : PRT/45/M/2007 tanggal 27Desember 2007.

2. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah meliputitugas-tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan fisikbangunan gedung negara yang terdiri dari:

a. Persiapan Perencanaan yaitu kegiatan yang meliputi seluruh pekerjaan awalsebelum pekerjaan dimulai : penyusunan jadwal, obilisasi dan pengerahan tenaga ahli,tenaga pendukung, rencana dan metode pengumpulan data dan informasi lapangan,membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK.

b. Mengidentifikasi kebutuhan perencanaan gedung PICU/NICU.c. Membuat analisa harga satuan untuk setiap item pekerjaan yang ada pada kegiatan

tersebutd. Menyusun konsep pendekatan program dan program standar ruang PICU/NICU.e. Menyusun Pra Rancana, antara lain berupa gambar-gamabar pra-rencana (rencana

tplan; bangunan yang terdiri dari denah, tampak dan potongan; jaringan prasarana;konsep struktur mekanikal dan elektrikal), perkiraan biaya pembangunan dan garisbesar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

Page 4: KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) - rsudkelet.co.idrsudkelet.co.id/wp-content/uploads/2016/05/KAK-PERENCANAAN-GED… · Gedung Perawatan Pasien yang sesuai dengan standar bangunan ruang

f. Melakukan koordinasi dan konsultansi dengan pengguna jasa untuk menampungsaran masukan dan aspirasi sebagai bahan pertimbangan dalam proses perencanaanteknis.

g. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat:

1. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.2. Rencana arsitektur, dan uraian konsep yang mudah dimengerti.3. Rencana sistem Mekanikal / Elektrikal.4. Rencana utilitas5. Perkiraan biaya.

h. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :1. Gambar-gambar detail Arsitektur, Struktur, Utilitas dan M/E, yang sesuai

dengan gambar rencana yang telah disetujui.2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan (Bill of Quantity), rencana anggaran biaya

pekerjaan (RAB).4. Laporan akhir perencanaan.5. Membantu Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA) dan

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di dalam menyusun dokumen pelelangandan pelaksanaan pelelangan.

3. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasukmenyusun kembali dokumen pelelangan dan melaksanakan tugas-tugas yang samaapabila terjadi lelang ulang.

4. Mendampingi konsultan pengawasan selama pelaksanaan konstruksi fisik danmelaksanakan kegiatan seperti:a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada

perubahan.b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa

pelaksanaan konstruksi terutama mengenai detail gambar perencanaan.c. Memberikan saran-saran.

III. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN

1. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakantanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuaiKAK ini.

2. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasaperencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yangberlaku.

3. Secara umum tanggung jawab Konsultan Perencana adalah sebagai berikut :a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar

hasil karya perencanaan yang berlaku.b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi

batasanbatasan yang telah diberikan oleh Pengguna Anggaran / KuasaPengguna Anggaran (PA/KPA), termasuk melalui KAK ini, seperti dari segipembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akandiwujudkan.

c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunangedung pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung negara.

IV. SUMBER DANA

Pagu dana yang dialokasi untuk kegiatan Belanja Jasa Konsultansi PerencanaanGedung PICU/NICU adalah Rp. 81.059.00 (Delapan puluh satu juta lima puluh Sembilanribu rupiah). Termasuk PPn yang berasal dari APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran2016, DPA SKPD RSUD Kelet Kode Rekening : 1.02.1.02.05.01.36.07.5.2.3.49.06.

Page 5: KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) - rsudkelet.co.idrsudkelet.co.id/wp-content/uploads/2016/05/KAK-PERENCANAAN-GED… · Gedung Perawatan Pasien yang sesuai dengan standar bangunan ruang

Biaya Pekerjaan Perencanaan dan tata cara pembayaran akan diatur secarakontraktual setelah melalui tahapan proses Seleksi Pengadaan Jasa Konsultansi sesuaiperaturan yang berlaku, antara lain terdiri dari:

a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga pendukung.b. Materi dan penggandaan laporan.c. Pembelian dan atau sewa peralatan.d. Biaya rapat-rapat.e. Jasa dan over head Perencanaan.f. Pajak dan iuran daerah lainnya.

V. K R I T E R I A

1. Kriteria Umum.

Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti yang dimaksud padaKAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dankompleksitas bangunan yaitu:

a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas.

1. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.2. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.

b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan.

1. Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan keseimbangan dankeserasian bangunan terhadap lingkungannya.

2. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan baik tidakmenimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

c. Persyaratan Struktur Bangunan.

1. Setiap sarana Ruang Perawatan Instensif merupakan pekerjaan konstruksi yangmenyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatasdan/atau didalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat perawatan pasiendalam kondisi kritis/belum stabil yang memerlukan pemantauan khusus dan terusmenerus.

2. Fungsi Sarana bangunan ruang perawatan intensif dikualifikasikan berdasarkan tingkatprivasi, tingkat sterilitas serta tingkat aksesibilitas.

3. Bangunan ruang perawatan intensif, strukturnya harus direncanakan kuat/kokoh danstabil dalam memikul beban/kombinasi beban dan memenuhi persyaratan kelayanan(serviceability) selama umur layanan yang direncanakan dengan mempertimbangkanfungsi bangunan Ruang Perawatan Intensif, lokasi, keawetan dan kemungkinanpelaksanaan konstruksinya.

4. Kemampuan memikul beban diperhitungkan terhadap pengaruh-pengaruh aksi sebagaiakibat dari beban-beban yang mungkin bekerja selama umur layanan struktur, baikbeban muatan tetap maupun beban muatan sementara yang timbul akibat gempa danangin.

5. Untuk mengetahui daya dukung tanah setempat dalam memikul beban atau untukmenentukan struktur pondasi yang tepat maka diperlukan data/laporan uji sondir tanah.

6. Dalam perencanaan struktur bangunan ruang perawatan intensif terhadap pengaruhgempa, semua unsur struktur bangunan ruang perawatan intensif baik bagian dari substruktur maupun struktur bangunan, harus diperhitungkan memikul pengaruh gemparancangan sesuai dengan zona gempanya.

7. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan olehkegagalan struktur.

Page 6: KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) - rsudkelet.co.idrsudkelet.co.id/wp-content/uploads/2016/05/KAK-PERENCANAAN-GED… · Gedung Perawatan Pasien yang sesuai dengan standar bangunan ruang

d. Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran.

1. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibatperilaku alam dan manusia.

2. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa, secarastruktur stabil selama kebakaran sehingga:a. Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.b. Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk

memadamkan api.c. Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.

e. Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi.

a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman bagi penggunanyamaupun pemeliharaannya.

b. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya daribahaya akibat petir.

c. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjangterselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai denganfungsinya.

f. Persyaratan ventilasi dan pengkondisian udara.

a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alam maupunbuatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedungsesuai dengan fungsinya.

b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udarasecara baik.

c. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara perencanaan, pemasangan danpemeliharaan system ventilasi alami dan mekanik/buatan pada banguan RuangPerawatan Intensif Rumah Sakit mengikuti “Pedoman Teknis Prasarana Sistemtata Udara pada banguan Rumah Sakit” yang disusun oleh Direktorat BinaPelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Direktorat Jendral Bina UpayaKesehatan kementerian Kesehatan RI Tahun 2011 dan atau pedoman dan standarteknis lain yang berlaku.

g. Persyaratan Pencahayaan.

a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alam maupunbuatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan sesuai denganfungsinya.

b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udarasecara baik.

2. Kriteria Khusus.

Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat -syarat yang khusus, spesifikberkaitan dengan bangunan yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khususbangunan tersebut dan segi teknis lainnya, misalnya :

a. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di sekitar, seperti dalamrangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.

b. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat,geografi klimatologi, dan lain-lain.

c. Model bangunan permanen dengan 1 lantai.d. Kebutuhan ruangan pada daerah rawat pasien ICU terdiri dari :

1. Ruang administrasi2. Ruang tempat tidur pasien3. Ruang isolasi pasien4. Pos sentral perawat/ruang stasi perawat (Nurse central station)5. Ruang dokter jaga6. Ruang istirahat petugas

Page 7: KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) - rsudkelet.co.idrsudkelet.co.id/wp-content/uploads/2016/05/KAK-PERENCANAAN-GED… · Gedung Perawatan Pasien yang sesuai dengan standar bangunan ruang

7. Pantri8. Ruang penyimpanan alat medik9. Ruang utilitas bersih10. Ruang kepala ruangan PICU/NICU11. Parkir troli12. Ruang ganti penunggu pasien dan ruang ganti petugas (pisah pria wanita)13. Ruang tunggu keluarga pasien (berada di louar wilayah ICU)14. Koridor untuk kebutuhan pelayanan15. Janitor/Ruang cleaning service16. Toilet petugas medik17. Toilet pengunjung/penunggu pasien18. Ruang diskusi medis (optional/pilihan/jika memungkinkan).

e. Hubungan Antar ruangan pada daerah rawat pasien ICU terdiri dari :1. Alur petugas (dokter/perawat/staf)2. Alur Pasien3. Alur Alat/Material

VI. AZAS – AZAS.

Selain dari kriteria di atas, dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencanahendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut:

a. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidakberlebihan.

b. Kreatifitas disain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahanmaterial, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik danfungsi sosial bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan kepada masyarakat.

c. Dengan batasan tidak mengganggu kenyamanan penghuninya, biaya investasi danpemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendahmungkin.

d. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapatdilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.

e. Bangunan Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, danmenjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.

VII. PENDEKATAN METODOLOGI

Konsep Bangunan pengembangan harus selaras/menyesuaikan dengan bangunan dilingkungan sekitarnya.

Dalam perencanaan harus menyediakan fasilitas pengolah limbah dan antisipasiterhadap bahaya kebakaran serta bencana.

Teknis konstruksi yang disaratkan oleh perencana hendaknya meggunakan teknologisederhana sampai dengan teknologi tinggi atau Hightech, karena merupakan bangunanmonumental dan waktu pelaksanaan sangat terbatas, dari pekerjaan pondasi sampaidengan finishing.

Lokasi pekerjaan yang tersedia sangat terbatas, sehingga perencana wajibmenjelaskan rencana pekerjaan yang bersifat fabrikasi harus dilaksanakan di luarlokasi.

Lokasi pekerjaan berada di Komplek RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah, sehinggauntuk pengadaan material ke lokasi proyek harus ada peraturan yang khusus supaya tidakterganggu akses lalu lintas.

VIII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan PenggunaAnggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.

Page 8: KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) - rsudkelet.co.idrsudkelet.co.id/wp-content/uploads/2016/05/KAK-PERENCANAAN-GED… · Gedung Perawatan Pasien yang sesuai dengan standar bangunan ruang

Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokokyang harus dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalamKAK ini.

Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwawaktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya dokumenperencanaan untuk siap dilelangkan maksimal 45 (empat puluh lima) hari Kalender atau1,5 (satu setengah) bulan sejak dikeluarkannya Kontrak/Surat Perintah Mulai Kerja.

IX. INFORMASI DAN TENAGA/PERSONIL

1. Informasi.

a. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasiyang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna Anggaran /Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.

b. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakandalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Anggaran / KuasaPengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen, maupun yang dicari sendiri.

c. Kesalahan / kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahaninformasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.

2. Tenaga/Personil

Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus menyediakanTenaga Ahli dan Tenaga Pendukung yang memenuhi ketentuan dari PenggunaAnggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen, baik ditinjaudari segi lingkup kegiatan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.

A. TENAGA AHLI

Tenaga Ahli yang dilibatkan adalah tenaga ahli yang cukup berpengalamandibidangnya masing-masing, yaitu terdiri dari:

a. Team Leader, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1), Lulusanperguruan tinggi negeri/swasta yang telah diakreditasi/disamakan oleh instansiberwenang atau lulusan perguruan tinggi Luar Negeri yang ijazahnya telahdisyahkan/diakui oleh Instansi Pemerintah yang berwenang, memiliki SertifikatKeahlian Arsitek (SKA 101), memiliki pengalaman dalam perencanaangedung/bangunan non perumahan sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun ataupengalaman 3 (tiga) tahun untuk S2.

b. Tenaga Ahli Struktur, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1) Lulusanperguruan tinggi negeri/swasta yang telah diakreditasi/disamakan oleh instansiberwenang atau lulusan perguruan tinggi Luar Negeri yang ijazahnya telahdisyahkan/diakui oleh Instansi Pemerintah yang berwenang, memiliki SertifikatKeahlian Ahli Teknik Bangunan Gedung (SKA 201) berpengalaman dalamperencanaan gedung/bangunan non perumahan sekurang-kurangnya 3 (tiga)tahun.

c. Tenaga Ahli Arsitektur, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Arsitektur (S1),Lulusan perguruan tinggi negeri/swasta yang telah diakreditasi/disamakan olehinstansi berwenang atau lulusan perguruan tinggi Luar Negeri yang ijazahnya telahdisyahkan/diakui oleh Instansi Pemerintah yang berwenang, memiliki SertifikatKeahlian Arsitek (SKA 101), berpengalaman dalam perencanaangedung/bangunan non perumahan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

d. Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal, berpendidikan minimal Sarjana TeknikElektronika (S1), Lulusan perguruan tinggi negeri/swasta yang telahdiakreditasi/disamakan oleh instansi berwenang atau lulusan perguruan tinggi LuarNegeri yang ijazahnya telah disyahkan/diakui oleh Instansi Pemerintah yangberwenang, memiliki Sertifikat Keahlian Ahli Teknik Elektronika dan Telekomunikasi

Page 9: KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) - rsudkelet.co.idrsudkelet.co.id/wp-content/uploads/2016/05/KAK-PERENCANAAN-GED… · Gedung Perawatan Pasien yang sesuai dengan standar bangunan ruang

dalam gedung (SKA 405), berpengalaman dalam perencanaan mekanikalelektrikal gedung/bangunan non perumahan sekurang - kurangnya 3 (tiga) tahun.

B. TENAGA PENDUKUNGTenaga pendukung yang dibutuhkan terdiri dari :

1. Tenaga AdministrasiBerpendidikan minimal SMA/SMK, sekurang - kurangnya 1 (satu) tahun.

2. Tenaga CAD Operator/draftmanBerpendidikan minimal SMK Bangunan, sekurang - kurangnya 1 (satu)tahun.

3. Tenaga SurveyorBerpendidikan minimal SMK Bangunan, sekurang - kurangnya 1 (satu)tahun.

4. Tenaga EstimatorBerpendidikan minimal D3 Sipil/Arsitektur, sekurang - kurangnya 1 (satu)tahun.

X. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerjaini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi:

1. Tahap Konsep Rencana Teknis

a. Konsep penyiapan rencana teknis dan uraian rencana kerja konsultan perencana.b. Konsep skematik rencana teknis.c. Laporan data dan informasi lapangan.

2. Tahap Pra-rencana Teknis

a. Gambar-gambar Pra-rencana.b. Perkiraan biaya pembangunan.c. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

3. Tahap Pengembangan Rencana

a. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur, ME dan utilitas.b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.c. Draft rencana anggaran biaya.d. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

4. Tahap Rencana Detail

a. Gambar rencana teknis bangunan lengkap.b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)c. Bill Of Quantity (BQ).d. Rencana anggaran biaya (RAB).

5. Tahap Pelelangan.- Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan.

XI. LAPORAN.

Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pengguna Anggaran / KuasaPengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen oleh Penyedia Jasa Konsultansiadalah meliputi :

1. Laporan Pendahuluan, berisi Rencana Kerja yang akan dilaksanakan dan hasilorientasi lapangan serta kerangka kegiatan yang harus dijelaskan seperti kegiatanpersiapan, pengurusan perijinan, mobilisasi tenaga dan peralatan, jadwalpelaksanaan dan jadwal penugasan personil atau tenaga ahli serta progr am kerja

Page 10: KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) - rsudkelet.co.idrsudkelet.co.id/wp-content/uploads/2016/05/KAK-PERENCANAAN-GED… · Gedung Perawatan Pasien yang sesuai dengan standar bangunan ruang

berikutnya diserahkan 15 (lima belas) hari setelah SPMK. Laporan Pendahuluandiserahkan kepada pemilik pekerjaan sebanyak 5 (lima) set.

2. Laporan Antara, yang berisi Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan, Kendaladan Solusi Penyelesaiannya, Gambar-gambar pra-rencana. Laporan Antara harusdiserahkan selambat-lambatnya 25 (dua puluh lima) hari kalender sejak tanggalSurat Perintah Mulai Kerja dan hasilnya digandakan sebanyak 5 (lima) set.

3. Draf Laporan Akhir, yang berisi Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan,Kendala dan Solusi Penyelesaiannya, Draf Gambar-Gambar Detail HasilPerencanaan. Draf Laporan Hasil Perencanaan tersebut diserahkan selambatlambatnya 35 (tiga puluh lima) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerjadan hasilnya digandakan sebanyak 5 (lima) set.

4. Laporan Akhir Perencanaan, yang berisi Kemajuan Pelaksanaan PekerjaanPerencanaan, Kendala dan Solusi Penyelesaiannya, Gambar-Gambar Detail HasilPerencanaan, Presentasi Laporan Akhir. Laporan Akhir Perencanaan tersebutdiserahkan selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak tanggalSurat Perintah Mulai Kerja dan hasilnya digandakan sebanyak 5 (lima) set

XII. LAIN-LAIN

1. Sewaktu-waktu Penyedia Jasa dapat diminta oleh Pengguna Jasa mengadakandiskusi atau memberi penjelasan mengenai tahap atau hasil kerjanya;

2. Penyedia Jasa harus menyerahkan foto Dokumentasi (dalam album) yang berkaitandengan palaksanaan pekerjaan survey lapangan;

3. Penyedia Jasa harus selalu mendiskusikan usulan-usulan hasil pekerjaan ini denganPemilik pekerjaan.

4. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan harusdisediakan oleh Penyedia Jasa;

5. Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan dijelaskan dalamberita acara penjelasan pekerjaan.

Jepara, 3 Maret 2016

Direktur RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengahselaku Pejabat Pembuat Komitmen

dr. WIDYO KUNTO, M.KesPembina Tk. INIP. 19621116 199010 1 001