Kerangka Acuan Indikator Klinik

4
KERANGKA ACUAN INDIKATOR KLINIK ANGKA KEJADIAN INFEKSI KARENA JARUM INFUS I. LATAR BELAKANG Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi sangat penting dilaksanakan di Rumah Sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan, disamping sebagai tolok ukur mutu pelayanan juga untuk melindungi pasien, petugas rumah sakit, dan pengunjung serta masyarakat dari resiko tertularnya infeksi karena dirawat, bertugas atau berkunjung ke Rumah sakit. Disamping itu dapat membantu para petugas kesehatan maupun petugas lainnya dalam menjalankan tugasnya dengan baik dan aman bagi pasien, petugas, pengunjung dan keluarga pasien Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ini diharapkan dapat mengendalikan segala bentuk infeksi dan dapat mengenal cara penularan infeksi yang ditemui petugas, sehingga petugas dapat mencegah dan mengendalikan infeksi dengan baik. Salah satu program pencegahan dan pengendalian infeksi adalah angka kejadian infeksi karena jarum suntik. Karena dari suatu penelitian klinis, infeksi nosokomial terutama disebabkan infeksi dari kateter urine, infeksi jarum infuse, infeksi saluran nafas, infeksi kulit, infeksi dari luka operasi dan septicemia. Dari pemasangan 1

description

Kerangka Acuan Indikator Klinik

Transcript of Kerangka Acuan Indikator Klinik

KERANGKA ACUAN INDIKATOR KLINIK ANGKA KEJADIAN INFEKSI KARENA JARUM INFUS

I.LATAR BELAKANGProgram Pencegahan dan Pengendalian Infeksi sangat penting dilaksanakan di Rumah Sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan, disamping sebagai tolok ukur mutu pelayanan juga untuk melindungi pasien, petugas rumah sakit, dan pengunjung serta masyarakat dari resiko tertularnya infeksi karena dirawat, bertugas atau berkunjung ke Rumah sakit. Disamping itu dapat membantu para petugas kesehatan maupun petugas lainnya dalam menjalankan tugasnya dengan baik dan aman bagi pasien, petugas, pengunjung dan keluarga pasienKegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ini diharapkan dapat mengendalikan segala bentuk infeksi dan dapat mengenal cara penularan infeksi yang ditemui petugas, sehingga petugas dapat mencegah dan mengendalikan infeksi dengan baik.Salah satu program pencegahan dan pengendalian infeksi adalah angka kejadian infeksi karena jarum suntik. Karena dari suatu penelitian klinis, infeksi nosokomial terutama disebabkan infeksi dari kateter urine, infeksi jarum infuse, infeksi saluran nafas, infeksi kulit, infeksi dari luka operasi dan septicemia. Dari pemasangan jarum infuse, infeksi yang mungkin terjadi adalah: 1. Penyumbatan (infuse tidak berfungsi sebagaimana mestinya tanpa dapat dideteksi adanya gangguan lain), 2. Plebitis (pembengkakan, kemerahan dan nyeri sepanjang vena) 3. Trombosis (pembengkakan di sepanjang pembuluh vena yang menghambat aliran infus Oleh karena itu untuk mencegah adanya kejadian infeksi karena jarum infuse, Bidang Keperawatan melakukan kegiatan Surveilans, magang di rumah sakit, sosialisasi hasil magang di Rumah Sakit, pendampingan pemasangan infuse, pembentukan tim infus. II. TUJUANa. Tujuan Umum: Mengendalikan angka kejadian infeksi oleh karena pemasangan jarum infuse < 8 % b. Tujuan Khusus:1. Surveilans (Monitoring dan evaluasi angka kejadian infeksi oleh karena pemasangan jarum infuse)2. Meningkatkan kemampuan tenaga perawat dan bidan dalam pemasangan infuse sesuai standar

II. KEGIATAN1. Surveilans, dengan membuat laporan insiden yaitu laporan suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah (Buku Panduan Keselamatan Pasien RS, Depkes, 2006).Pengumpulan data dan analisis melalui tahap-tahap:a. Mencatat pasien pasien yang terpasang jarum infuse setiap hari b. Merekapitulasi pasien pasien yang terpasang jarum infuse setiap bulan c. Mengevaluasi hasil laporan bulanan2. Magang di Rumah SakitPetugas yang terdiri dari 1 (satu) orang dokter dan 8 (delapan) orang perawat/ bidan mengikuti pelatihan (teori dan praktek) sekaligus magang di RSB Masyita selama 6 (enam) hari3. Sosialisasi hasil magang di RSB Masyita kepada seluruh perawat dan bidan di rumah sakit4. Pembentukan tim infuse5. Pendampingan pemasangan infusPendampingan pemasangan infuse dimulai setelah perawat mendapatkan teori tentang cara pemasangan infuse. Setelah itu pendampingan pemasangan infuse dilaksanakan dengan cara setiap perawat yang akan memasang infuse didampingi oleh tim infuse dan dievaluasi berdasarkan chek list. Target pendampingan 1 (satu) orang perawat dalam pemasangan infuse adalah: 5 (lima) pasien dewasa, 2 (dua) pasien anak, 2 (dua) pasien balita, dan 1 (satu) pasien bayi

III. INDIKATOR KEBERHASILANInput:1. Tersedianya Fasilitas yang menunjang pencapaian tujuan belajar klinik 2. Tersedianya petugas Proses:Pengamatan, pencatatan dokumen, praktek lapangan, pelatihan Output:1. Perawat dapat memasang jarum infuse dengan benar2. Terevaluasinya angka kejadian infeksi karena jarum infus

Mengetahui,Kepala Bidang Keperawatan

Micha Erawati, S.ST,SKMMakassar, ......................

Kepala Seksi Asuhan Keperawatan

3