Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan...

104
POLA PEMBIAYAAN POLA PEMBIAYAAN KERAMBA JARING APUNG KERAMBA JARING APUNG IKAN NILA IKAN NILA BANK INDONESIA BENGKULU DAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BENGKULU

Transcript of Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan...

Page 1: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

POLA PEMBIAYAANPOLA PEMBIAYAANKERAMBA JARING APUNGKERAMBA JARING APUNG

IKAN NILAIKAN NILA

BANK INDONESIA BENGKULUDAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS BENGKULU

Page 2: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

POLA PEMBIAYAAN

KERAMBA JARING APUNG

IKAN NILA

BANK INDONESIA BENGKULUDAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BENGKULU

3

Page 3: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

2

Page 4: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

KATA PENGANTAR

Buku Pola Pembiayaan Usaha Keramba Jaring Apung Ikan Nila ini

disusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam

rangka memberikan informasi kepada perbankan tentang usaha ini dan

memberikan gambarkan usaha bagi pelaku usaha baru yang akan

melakukan usaha sejenis.

Pemilihan komoditas KJA ikan nila didasarkan atas pertimbangan

potensi usaha yang masih luas, komoditas unggulan, informasi usaha

masih kurang dan pembiayaan perbankan pada usaha ini masih perlu

untuk ditingkatkan. Bank Indonesia melakukan bantuan teknis berupa

penyediaan informasi pola usaha KJA ikan nila dan bekerjasama dengan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu untuk mewujudkannya.

Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan

menggunakan pola KJA ini memberikan nilai lebih berupa:(1) kualitas

produk ikan, (2) luasan usaha dalam satu hamparan, (3) perawatan KJA

yang lebih efisien. Sebagai produk sumber protein alternatif, oleh karena

sumber protein ikan laut masih sangat tergantung pada musim, yang

apabila sedang badai jumlah ikan tangkap terbatas dan mendorong

kenaikan harga pada produk perikanan.

Terima kasih atas kerjasama dari berbagai pihak, sehingga

penulisan buku pola pembiayaan KJA ikan nila ini dapat terselesaikan

sesuai jadwal yang ditentukan. Harapan kami semoga buku ini dapat

memberikan informasi sesuai yang diharapkan. Puji syukur kita panjatkan

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 2014g

Page 5: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

atas rahmadNya buku ini dapat diselesaikan dengan baik. Semoga Allah

SWT meridhoi dan menjadikan apa yang kita lakukan dalam penyusunan

buku ini sebagai amal ibadah yang berkah. Akhirnya, segala kritik dan

saran kami harapkan, untuk perbaikan dimasa mendatang.

Bengkulu, Desember 2014

Tim Penyusun Pola Pembiayaan

KJA Ikan Nila

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 2014gg

Page 6: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1. LATAR BELAKANG ....................................................................... 1

1.2. TUJUAN PENELITIAN..................................................................... 3

1.3. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 3

a. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 3

b. Data dan Lokasi ............................................................................. 4

c. Metoda Analisis.............................................................................. 4

BAB II...................................................................................................... 7

PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN ................................................ 7

2.1. PROFIL USAHA.......................................................................... 10

2.2. PROFIL PENGUSAHA ................................................................. 10

2.3. POLA PEMBIAYAAN .................................................................. 13

BAB III................................................................................................... 19

ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI.............................................................. 19

3.1. LOKASI USAHA.......................................................................... 19

3.2. FASILITAS PRODUKSI DAN PERALATAN ...................................... 16

3.3. BAHAN BAKU ............................................................................ 28

3.4. TENAGA KERJA.......................................................................... 28

3.5. TEKNOLOGI ............................................................................... 29

3.6. PROSES PRODUKSI ..................................................................... 30

A. Penebaran Benih Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung.............. 31

B. Pemeliharaan Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung................... 31

C. Pengelolaan Panen Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung........... 32

3.7. JUMLAH, JENIS, DAN MUTU PRODUKSI..................................... 32

3.8. PRODUKSI OPTIMUM ................................................................ 33

3.9. CRITICAL POINT ......................................................................... 34

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 2014ggg

Page 7: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

BAB IV .................................................................................................. 37

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN .......................................................... 37

4.1. ASPEK PASAR ............................................................................ 37

4.1.1. Permintaan ............................................................................. 37

4.1.2. Penawaran.............................................................................. 38

4.2. ASPEK PEMASARAN.................................................................. 40

4.2.1. Harga ..................................................................................... 40

4.2.2. Analisis Persaingan dan Peluang Pasar ..................................... 42

4.2.3. Jalur Pemasaran Produk .......................................................... 42

4.2.4. Kendala Pemasaran................................................................. 45

BAB V................................................................................................... 47

ASPEK KEUANGAN ............................................................................... 47

5.1 PEMILIHAN POLA USAHA ......................................................... 47

5.2 ASUMSI DAN PARAMETER PERHITUNGAN ............................48

5.3 KOMPONEN BIAYA INVESTASI DAN BIAYA OPERASIONAL.......... 51

5.4 KEBUTUHAN DANA UNTUK INVESTASI, MODAL KERJADAN KREDIT. ........................................................................... 53

5.5 PRODUKSI DAN PENDAPATAN .................................................. 56

5.6 PROYEKSI RUGI LABA USAHA DA BREAK EVEN POINT (BEP) ...58

5.7 ANALISIS KELAYAKAN PROYEK................................................. 59

5.8 ANALISIS SENSITIVITAS ............................................................. 60

BAB VI ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN DAMPAK LINGKUNGAN............ 63

6.1. ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL ................................................... 63

6.2. DAMPAK LINGKUNGAN............................................................. 65

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 67

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 2014gt

Page 8: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN

 

1.1. LATAR BELAKANG

Provinsi Bengkulu memiliki luas wilayah 19.919,33 km2 dan

merupakan wilayah strategis yang terletak di pantai barat Sumatera dan

menghadap ke Samudera Hindia yang berdampak positif pada daerah ini,

yaitu memiliki potensi ekonomi yang cukup besar di sektor perikanan.

Selain itu dari sektor perikanan laut. Provinsi Bengkulu memiliki beberapa

subsektor perikanan lainnya yaitu budidaya perikanan tambak, kolam,

sawah, keramba dan jaring apung. Provinsi Bengkulu merupakan Provinsi

yang memiliki 134 sungai dan anak sungai yang bermuara ke samudera

Indonesia. Hal ini sangat berpotensi untuk pengembangan usaha

keramba jaring apung ikan. Sementara itu menurut data BPS 2012 luas

area perikanan budidaya adalah 2291,81 Ha, yang terdiri dari budidaya

perikanan tambak 320 ha, kolam seluas 2637, 21 ha, perikanan sawah

(Mina Padi) 4652, 73 ha, keramba jaring apung seluas 15.000,30 ha dan

pembenihan seluas 302,57 ha (BPS, 2013 : 269).

Pembudidayaan ikan menggunakan keramba merupakan salah satu

alternatif untuk melakukan pembiakan ikan. Produksi ikan keramba

Provinsi Bengkulu dari tahun 2011 sampai 2013 mengalami peningkatan.

Pada tahun 2011 produksi ikan keramba jaring apung di Provinsi

Bengkulu sebanyak 493,31 ton sedangakan pada tahun 2012 produksi

keramba ikan mencapai 513,99 ton dan pada tahun 2013 produksi

keramba 1.593,54 ton. Dari jenis ikan yang dibudidayakan dengn

keramba jaring apung produksi ikan nila yang memiliki produksi paling

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 20141

Page 9: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

tinggi pada tahun 2010 produksi ikan nila sebanyak 340 ton, tahun 2011

sebanyak 418,22 dan pada tahun 2013 sebanyak 1.095,91 ton.

Produksi keramba ikan di Provinsi Bengkulu sebagian besar dipasarkan

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat daerah sendiri, sedangkan

sebagian lagi dipasarkan ke luar daerah. Pemasaran hasil keramba ikan

terutama ikan nila dan mujair. Dilihat dari sisi permintaan pasar,

penyerapan produk perikanan masih terbuka lebar. Di Provinsi Bengkulu

pada tahun 2013 tingkat konsumsi rata-rata penduduk terhadap produk

perikanan sedikit lebih tinggi yaitu 30 kg/kapita/tahun bila dibandingkan

dengan tingkat konsumsi rata-rata nasional sebesar 38 kg/kapita/tahun.

Sementara itu pada kabupaten tertentu seperti Kabupaten Lebong tingkat

konsumsi ikan masyarakatnya masih dibawah 30 kg/kapita/tahun.

Untuk melakukan pengembangan usahanya para pembudidaya

keramba ikan tentu saja memerlukan modal. Pada umumnya masalah

permodalan yang dibutuhkan para pembudidaya keramba ikan berupa

masalah pembiayaan yang sangat sulit untuk ditanggulangi, khususnya

dalam mengembangkan usaha keramba jaring apung ikan di Provinsi

Bengkulu. Masih sangat terbatasnya akses terhadap sumber-sumber

permodalan resmi merupakan salah satu permasalahan yang dialami oleh

para pembudidaya keramba ikan sehingga, dalam mengembangkan

usahanya para pembudidaya ikan keramba jaring apung mendapatkan

modal dari para pelepas uang. Kondisi seperti inilah yang menjadi kendala

bagi para pembudidaya keramba ikan dalam mengembangkan usahanya.

Oleh karena itu modal menjadi faktor penghambat dalam usaha keramba

ikan.

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 20142

Page 10: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

1.2. TUJUAN PENELITIAN

Secara umum penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pola

pembiayaan (Lending Model) usaha ikan keramba jaring apung di Provinsi

Bengkulu. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menyediakan rujukan bagi perbankan dalam rangka

meningkatkan pembiayaan terhadap UMKM.

2. Menyediakan bahan masukan untuk Sistem Informasi

Pengembangan Usaha Kecil (SIPUK), yang merupakan bagian dari

Info UMKM di website Bank Indonesia.

3. Menyediakan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat luas,

khususnya UMKM, yang bermaksud mengembangkan usaha ikan

keramba.

1.3. METODOLOGI PENELITIAN

a. Kerangka Pemikiran

Input usaha keramba ikan secara umum berupa sarana dan prasarana,

tenaga kerja, dan modal. Modal merupakan hal penting dalam

pengembangan usaha keramba ikan, selain modal sarana dan prasarana

juga merupakan hal penting dalam pengembangan usaha keramba ikan.

Dengan sarana dan prasarana yang memadai hal ini dapat menunjang

pengembangan usaha budidaya ikan keramba jaring apung. Pembudidaya

ikan dengan keramba jaring apung yang mampu atau sudah berskala

besar mengatasi kendala modal dengan menggunakan modal sendiri atau

meminjam kredit program maupun kredit yang sifatnya komersial.

Sedangkan para pembudidaya ikan dengan keramba jaring apung yang

tidak mampu berusaha mengatasi keterbatasan modal dengan

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 20143

Page 11: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

menghemat penggunaan sarana produksi yang ada atau memilih untuk

meminjam modal dari lembaga keuangan yang tidak resmi yang lebih

mudah persyaratannya. Lembaga keuangan resmi, termasuk kredit

program pemerintah, memerlukan berbagai persyaratan yang sulit

dipenuhi pembudidaya ikan keramba berskala kecil.

b. Data dan Lokasi

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer.

Data primer dikumpulkan dari pembudidaya ikan dengan keramba jaring

apung, perbankan, dinas, dan pengepul/konsumen.

c. Metoda Analisis

(1) Analisis usaha yang dilakukan secara kualitatif atau deskriptif

untuk mengetahui aspek pasar dan pemasaran, produksi dari

usaha yang diteliti serta pengaruh usaha terhadap kondisi

ekonomi, sosial dan lingkungan.

(2) Analisis pembiayaan, untuk mengetahui bagaimana

pembiayaan proyek dan kelayakan usaha dilihat dari aspek

keuangan (laba rugi, cash flow, NPV, PBP, BEP, Net R/C ratio,

IRR dan analisis sensitivitas).

(3) Analisis kredit bank untuk mengetahui bagaimana proses

penilaian permohonan kredit oleh bank terhadap usaha yang

dibiayai.

(4) Critical point atau titik kritis dalam proses bisnis, baik secara

kualitatif maupun kuantitatif, untuk melihat risiko-risiko yang

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 20144

Page 12: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

timbul dari usaha yang bersangkutan, misalnya melihat risiko

pasar dengan menggunakan analisis historis.

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 20145

Page 13: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 20146

Page 14: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

BAB II

PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

 

2.1. PROFIL USAHA

Usaha budidaya ikan Keramba Jaring Apung (KJA) merupakan sistem

budidaya yang efisien karena memiliki beberapa keunggulan. Teknologi

budidaya ikan dengan sistem KJA telah lama dikenal di Indonesia. Usaha

ini mulai dikembangkan di perairan pesisir dan perairan danau yang

kemudian meluas usaha KJA di waduk.

Keunggulan budidaya dengan sistem ini adalah (Irmawan, 2014):

1. Efisiensi penggunaan sumber daya

2. Peningkatan produksi ikan

3. Pendapatan lebih teratur bagi pembudidaya dibandingkan

nelayan/pencari ikan.

Selain keunggulan yang dimiliki pada budidaya ikan KJA, ada

permasalahan yang dihadapi ketika pakan tidak habis yang bisa

menyebabkan pencemaran akibat nitrogen dan fosfor, juga sisa pakan

dapat menyebabkan tingginya kekeruhan. Ada beberapa usaha yang

dapat dilakukan untuk mengurangi dampak pencemaran budidaya ikan

KJA seperti:

1. Penggunaan pakan tepat dosis

2. Penggunaan pakan dengan tingkat cerna tinggi

3. Penggunaan bakteri probiotik untuk meningkatkan daya cerna

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 20147

Page 15: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

4. Penggunaan komposisi

nutrisi yang sesuai dengan

organisme yang dipelihara

5. Penanganan limbah yang

sesuai

6. Analisa kesesuaian lahan

sebelum budidaya

Masalah-masalah tersebut akan berbeda ketika budidaya ikan KJA ada

di sungai. Di Provinsi Bengkulu, budidaya ikan KJA yang terbanyak

berlokasi di aliran sungai (anak sungai) yang lebih unggul dibandingkan

budidaya di danau atau waduk karena airnya mengalir tenang. Dengan

air mengalir, pencemaran sungai hampir tidak ada. Hal ini karena sisa

pakan dapat dimakan ikan-ikan sungai non budidaya serta amoniak dari

kotoran ikan menyuburkan tanaman liar (enceng gondok) yang justru

mengurangi kadar keasaman air. Berkurangnya kadar keasaman air akan

menguntungkan yakni untuk menjaga turbin PLTA Musi agar tidak cepat

keropos. Jika di Kepahiang budidaya KJA di aliran anak sungai Musi maka

budidaya ikan air tawar di Kabupaten Bengkulu Selatan berlokasi di

danau, dan budidaya KJA di Kota Bengkulu berada di muara sungai yang

memiliki resiko lebih tinggi karena pasang surut laut, sehingga ketika air

laut pasang perlu penanganan lebih khusus.

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 20148

Page 16: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

Sebagaimana usaha budidaya

ikan KJA pada umumnya, budidaya

ikan KJA di Provinsi Bengkulu juga

merupakan usaha mikro, kecil dan

menengah (UMKM) yang memiliki

beberapa kelemahan. Oleh karena

itu, bantuan dari berbagai pihak

sangat dibutuhkan dalam upayanya

meningkatkan usaha. Salah satu

bentuk program bantuan yang ditujukan usaha budidaya adalah program

pelatihan, bantuan, serta pendampingan. Selain itu, selama ini telah

terjalin kemitraan dengan beberapa pihak. Pola kemitraan yang ada pada

usaha ini umumnya adalah pola dagang umum, baik antara pembudidaya

ikan KJA dengan pembeli/pedagang dan pembudidaya dengan pabrik

pakan PT. Growbest Jakarta. Kemitraan dengan PT Growbest dijalin oleh

kelompok usaha Mina Tirta di Kabupaten Kepahiang yang memberikan

kemudahan pembelian pakan secara kredit. Kemitraan yang ada

umumnya fleksibel yang didasarkan pada ikatan-ikatan informal yang

tidak mengikat, ikatan langganan serta ikatan sosial lainnya.

Kolam ikan budidaya KJA di Provinsi Bengkulu memiliki berbagai

ukuran dari yang terkecil 3 x 3 x 2 meter dengan kapasitas 1.500 bibit

dan yang terbesar 7 x 12 meter dengan kapasitas 12.500 ekor bibit.

Keramba di Kota Bengkulu memiliki ukuran 3 x 3 meter dan 5 x 5 meter.

Pembudidaya KJA di Kabupaten Kepahiang memiliki kolam ukuran 6 x 6

meter atau 7 x 7 meter. Kolam yang terluas berada di Kabupaten

Bengkulu Selatan yang dimiliki satu pembudidaya dengan jumlah 2

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 20149

Page 17: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

kolam. Keramba paling banyak terbuat dari kerangka bambu, namun

beberapa pembudidaya yang kerangkanya dari besi banyak yang

mendapat bantuan dari pemerintah. Kerangka bambu memiliki daya

tahan antara 2 – 3 tahun.

Pembudidaya ikan KJA yang memiliki kolam sedikit (1 atau 2)

umumnya dijual langsung ke pasar atau diambil konsumen dengan harga

antara Rp. 20.000,00 Rp. 25.000,00 per kg. Sementara yang memiliki

kolam lebih banyak umumnya diambil pedagang di lokasi budidaya

dengan harga Rp. 20.000,00per kg. Jika pembeli berasal dari luar kota

yang memerlukan waktu tempuh lebih dari 2 jam, dibutuhkan oksigen

untuk setiap kemasan yang berisi antara 4 – 6 kg, dan biaya oksigen akan

dibebankan ke pembeli dengan biaya Rp. 6000,00 per kemasan.

2.2. PROFIL PENGUSAHA

Pembudidaya ikan dengan Keramba Jaring Apung yang ada di Provinsi

Bengkulu tersebar di beberapa kabupaten/ kota, seperti di Kabupaten

Kepahiang, Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kota Bengkulu. Usaha

keramba jaring apung (KJA) dimulai pada tahun 2006 dan terus tumbuh

hingga saat ini (ada yang baru mulai tahun 2014). Pembudidaya ikan KJA

terbanyak berada di Kepahiang dan merupakan usaha kelompok. Para

pelaku usaha KJA ini merupakan pembudidaya dengan skala mikro dan

kecil. Umumnya pembudidaya memiliki keramba 15 kolam, namun ada

yang baru mulai dengan 1 kolam, dan ada pembudidaya yang sudah

memiliki 30 kolam KJA. Dari responden yang ada, usaha mereka baru

memiliki ijin dari desa/kelurahan, bahkan ada yang hanya ijin dari RT/RW

saja.

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201410

Page 18: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

Pembudidaya ikan dengan keramba jaring apung (KJA) yang menjadi

responden memiliki pendidikan bervariasi dari SD hingga SLTA dapat

dilihat pada gambar 2.1.

Berdasarkan Gambar 2.1 responden menurut pendidikan,

pembudidaya ikan keramba jaring apung yang tertinggi memiliki

pendidikan SLTP sebesar 48%, sedangkan yang terendah memiliki

pendidikan SD sebesar 13%. Dengan pendidikan umum, para

pembudidaya mengelola usahanya didampingi oleh tenaga penyuluh

lapangan dari BP4K, saling bertukar informasi dari pembudidaya sejenis

ataupun mengikuti berbagai pelatihan. Pelatihan yang diikuti menyangkut

masalah budidaya ikan, manajemen, pemasaran, pembenihan, maupun

bisnis. Penyelenggara kegiatan pelatihan adalah dari Dinas Perikanan

setempat, Dinas Perikanan Provinsi, BP4K, dan Bank Indonesia. Bahkan

ada pembudidaya yang mengikuti pelatihan di luar Provinsi (dari BPMD

Lampung dan BBI Sukabumi). Sementara ada yang sudah mengikuti

beberapa kali pelatihan, namun ada dari mereka yang belum pernah

13%

48%

39%

Gambar 2.1 Responden Menurut Pendidikan

SD

SLTP

SLTA

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201411

Page 19: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

mengikuti pelatihan sama sekali (umumnya mereka yang memiliki usaha

perseorangan).

Responden pembudidaya ikan menggunakan KJA hampir semuanya

pernah mendapat bantuan dari pemerintah atau Bank Indonesia, baik

bantuan berupa dana, keramba, bibit maupun pakan. Bahkan ada di

antara mereka yang mendapat bantuan lebih dari satu kali dan lebih dari

satu jenis bantuan. Usaha KJA ini pada umumnya dimiliki secara

berkelompok, sehingga kebanyakan bantuan dan keikutsertaan meraka

dalam pelatihan merupakan bagian dari program pemerintah yang

ditujukan untuk pembinaan pembudidaya melalui kelompok usaha.

Sekalipun usaha ini bukan usaha warisan, namun mereka sangat

termotivasi karena sumber daya alam yang sangat mendukung untuk

meningkatkan taraf hidupnya, apalagi pemerintah sangat mendukung

usaha ini.

Sebagai usaha skala mikro dan kecil, mereka sering menghadapi pasar

yang tidak menentu baik dari sisi inputnya (pasokan bibit kurang, harga

pakan mahal) maupun dari sisi ouputnya (ikan belum ada pembeli

padahal sudah waktu panen). Dengan akses pasar yang terbatas, mereka

cenderung menunggu pembeli datang, sehingga kadang ikan dipanen

pada umur yang lebih tua. Kondisi ini tentu saja menyebabkan biaya

pemeliharaan semakin meningkat, sementara harga jual tetap. Umumnya

dalam proses tawar menawar harga jual pembudidaya mengikuti harga

pasar.

Pada umumnya para pembudidaya memiliki pekerjaan lain, seperti

berkebun, tukang, ataupun berdagang yang merupakan pekerjaan

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201412

Page 20: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

mereka sebelum membuka usaha ikan KJA. Hal ini terjadi karena memang

budidaya ikan KJA menggunakan siklus produksi 3 bulanan. Apalagi lebih

dari 75% responden memiliki tanggungan banyak (4 orang – 6 orang).

Dengan pendapatan bervariasi dari Rp. 1.000.000,00 hingga Rp.

9.000.000,00 per bulan (rata-rata Rp. 2.300.000,00 per bulan),

pembudidaya KJA berharap masih bisa meningkatkan usahanya dengan

berbagai bantuan dari berbagai pihak.

2.3. POLA PEMBIAYAAN

Dalam dunia usaha, modal menempati peran penting sebagai salah

satu faktor produksi untuk menghasilkan output namun, seringkali modal

inilah yang menjadi kelemahan yang ketersediaannya tidak mudah

diperoleh untuk mengembangkan usaha.

Dalam pembiayaan usaha dikenal dua sistem pembiayaan yaitu

langsung (direct finance) dan tidak langsung (indirect finance).

Pembiayaan langsung biasanya menunjukkan hubungan aliran dana

antara pemilik dana (modal) dengan pengguna dana, bisa antar rumah

tangga, antar pemerintah, antar perusahaan, atau di antara mereka.

Sementara pembiayaan tidak langsung melibatkan lembaga keuangan

sebagai intermediasi.

Pada umumnya usaha mikro dan kecil menggunakan pembiayaan

langsung karena beberapa hal, di antaranya:

1. Usaha mereka seringkali menghadapi kondisi pasar yang tidak

pasti, sehingga pendapatan menjadi kurang pasti

2. Tidak memiliki akses ke lembaga keuangan

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201413

Page 21: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

16%

48%

26%

10%

Gambar 2.2 Sumber Dana Usaha Budidaya Keramba Jaring Apung

Dana Sendiri

Dana sendiri danpinjaman

3. Tidak memiliki agunan

4. Tidak mau berhubungan dengan administrasi dan proses yang

panjang dan rumit

5. Tidak tahu cara pengurusannya

Sebagaimana UMK pada umumnya, pembudidaya ikan dengan KJA di

Provinsi Bengkulu juga lebih banyak menggunakan model pembiayaan

langsung dibanding pembiayaan tidak langsung. Dari 31 responden

pembudidaya, hanya 9 orang yang menggunakan pembiayaan tidak

langsung melalui perbankan (29,03%). Sisanya menggunakan

pembiayaan langsung dengan beberapa sumber dan model pembiayaan

langsung. Modal yang digunakan pembudidaya untuk menjalankan usaha

budidaya ikan Keramba Jaring Apung (KJA) di Provinsi Bengkulu berasal

dari berbagai sumber, antara lain:

1. Dana sendiri (modal sendiri),

2. Bantuan dari pihak lain

3. Kredit perbankan

4. Mitra (pabrik pakan)

5. Penyertaan modal dari masyarakat

6. Toke/rentenir

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 2014Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201414

Page 22: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

Berdasarkan Gambar 2.2 dapat dilihat bahwa dari responden paling

banyak yang menggunakan modal dari dana sendiri sebesar 16%, dana

sendiri dan modal yang berupa pinjaman yaitu sebesar 48%, modal yang

brasal dari dana sendiri dan bantuan sebesar 26% dan dana dari sendiri,

pinjaman dan bantuan sebesar 10%.

Berdasarkan Gambar 2.3 dapat diketahui bahwa dari responden yang

ada sumber dana pinjaman yang diterima oleh pembudidaya Keramba

jaring apung paling banyak berasal dari kredit perbankan yaitu diterima

oleh sebesar 58%, bantuan dari pihak lain yaitu sebesar 26%, modal

yang berasal dari dana sendiri yaitu sebesar 13% dan toke/ mitra usaha

sebesar 3%.

Dana yang digunakan pembudidaya untuk usaha KJA pada umumnya

kombinasi dari modal sendiri dengan kredit dari perbankan, namun ada

juga (hanya sebagian kecil) yang 100% dari modal sendiri. Besaran modal

26%

58%

3%

13%

Gambar 2.3Sumber Dana Pinjaman Yang diterima Oleh

Pembudidaya Keramba Jaring Apung

Bantuan Pihak Lain

Kredit Perbankan

Toke/Mitra Usaha

Dana Sendiri

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201415

Page 23: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

berbeda satu dengan yang lain tergantung pada skala usahanya. Modal

usaha mulai dari yang terendah Rp. 20.000.000,00 juta (untuk 1

keramba) dan tertinggi sebesar Rp. 62.000.000,00. Bantuan dari pihak

lain berasal dari Dinas Perikanan berupa skim Pengembangan Usaha Mina

Pedesaan atau PUMD dan Bank Indonesia. Bentuk bantuan berupa dana,

bibit, untuk keperluan pembuatan keramba, dan bantuan pakan.

Pada umumnya usaha ini diawali dengan modal sendiri, kemudian

setelah berjalan beberapa waktu ketika usahanya sudah berjalan dengan

baik dan mendapat bimbingan dari Dinas Perikanan baru mendapat

bantuan/kredit dari perbankan. Dalam memberikan kredit, bank terlebih

dahulu melakukan survei dan menilai kelayakan usaha secara ekonomis,

manajemen, dan secara teknis. Jika dinyatakan layak maka bank akan

memberikan kredit yang besarannya sesuai dengan kelayakan,

kemampuan dan skala usaha. Untuk mendapatkan kredit, peminjam

(debitur) diwajibkan memberikan agunan sebagai jaminan jika tidak dapat

mengembalikan pinjaman. Agunan umumnya berupa sertfikat tanah,

karena usaha KJA tidak dapat dijadikan agunan. Sebagian besar

pembudidaya ikan KJA yang mendapatkan bantuan dana (atau kredit dari

bank) bekerja secara berkelompok. Hal ini merupakan program dari Dinas

Perikanan, karena untuk mendapatkan kredit harus mendapat

rekomendasi dari dinas terkait. Dinas akan memberikan rekomendasi

untuk mendapatkan kredit dari bank kepada pembudidaya yang bekerja

secara berkelompok (satu kelompok terdiri dari sekitar 10 orang

pembudidaya).

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201416

Page 24: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

Di Provinsi Bengkulu hanya 2 bank yang telah menyalurkan kredit

kepada pembudidaya ikan KJA yakni BRI dan Bank Syariah Mandiri. Bank

BRI memberikan kredit untuk budidaya ikan keramba melalui skim Kredit

Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) dengan tingkat bunga 1,4% per

bulan. Lama pengembaliannya tergantung pada besaran kreditnya, mulai

dari 1,5 tahun dan paling lama 4 tahun. Sedangkan Bank Syariah Mandiri

melalui Kredit Usaha Mikro (KUM) dengan tingkat bunga 1,25% per

bulan. Dari 9 kabupaten dan 1 kota, hanya pembudidaya ikan KJA

Kabupaten Kepahiang yang telah memanfaatkan kredit untuk budidaya

ikan air tawar. Untuk itu Bank Syariah Mandiri telah menyalurkan kredit

kepada 3 orang pembudidaya ikan KJA di Kabupaten Kepahiang masing-

masing pembudidaya sejumlah Rp. 100 juta, sedangkan Bank BRI cabang

pembantu Rejang Lebong sudah menyalurkan kredit kepada

Pembudidaya ikan KJA Kabupaten Kepahiang sebanyak 6 orang, masing-

masing sebanyak Rp. 150 juta.

Sumber dana lainnya dalam usaha KJA berasal dari mitra usaha, seperti

pabrik pakan. Dalam hal ini pembudidaya dapat membeli pakan secara

kredit. Kemitraan ini meringankan pembudidaya ikan karena dapat

membayar di kemudian hari. Dalam hal pembiayaan yang bersumber dari

luar, pembudidaya juga sering meminjam dana ke pihak lain, dalam hal

ini bisa melalui toke/rentenir atau teman, dengan alasan mudah dan

cepat. Mudah dalam arti prosedurnya tidak panjang dan tidak

memerlukan syarat-syarat administrasi dan tidak memerlukan agunan,

dan cepat karena ketika dibutuhkan uangnya bisa langsung diterima.

Selain semua sumber pembiayaan tersebut, pembudidaya ikan KJA

membuka peluang masyarakat untuk terlibat dalam usaha melalui

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201417

Page 25: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

penyertaan modal. Untuk usaha model ini keuntungan dibagi sesuai

dengan porsi modal yang disertakan.

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201418

Page 26: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

BAB III

ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI

3.1. LOKASI USAHA

Penentuan lokasi suatu usaha tergantung pada beberapa faktor dan

yang terpenting adalah pemilihan lokasi usaha karena mendekat ke bahan

baku atau mendekat ke pasar. Dalam penentuan usaha budidaya ikan

KJA didasarkan pada pertimbangan pemanfaatan sumber daya alam,

utamanya air yang melimpah sebagai faktor dasar untuk hidup dan

berkembangnya ikan. Budidaya ikan KJA menggunakan sistem air

mengalir seperti di danau dan sungai serta kawasan perairan tenang di

sekitar teluk dan pantai. Luas peruntukan areal pemasangan keramba

jaring apung maksimal 10% dari luas potensi perairan atau 1% dari luas

perairan waktu surut terendah.

Potensi budidaya perikanan KJA di Provinsi Bengkulu sebesar 733,6 ha

pada tahun 2013 ha sementara pemanfaatannya baru 3,06 ha (0,42%).

Kondisi ini tentu masih memberikan peluang untuk berkembang. Di

Kabupaten Kepahiang saja, untuk anak sungai Musi, seluas 300 ha baru

dimanfaatkan untuk budidaya KJA seluas sekitar 2 ha (6,6% dari standar

lingkungan), sehingga untuk budidaya dengan memperhatikan

lingkungan potensi anak Sungai Musi masih terbuka sekitar 28 ha.

3.2. FASILITAS PRODUKSI DAN PERALATAN

Keramba Jaring Apung (KJA) adalah suatu sarana pemeliharaan ikan

atau biota air yang kerangkanya dapat terbuat dari bambu, kayu atau besi

berbentuk persegi. Pada kerangka ini disangkutkan bodi jaring yang diberi

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201419

Page 27: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

pemberat sehingga berbentuk cekung kebawah. Pada kerangka keramba

diberi pelampung dari drum plastik, besi atau styrofoam agar keramba

jaring apung tersebut tetap terapung di dalam air. Kerangka keramba dan

pelampung tersebut berfungsi untuk menahan jaring agar tetap terbuka

di permukaan air, sedangkan jaring yang tertutup di bagian bawahnya

digunakan untuk memelihara ikan selama proses pemeliharaan ikan

dilakukan.

Pemilihan bahan keramba didasarkan kepada beberapa hal,

diantaranya berhubungan dengan daya tahan, kelimpahannya di lokasi

pembuatan KJA serta harga dari bahan tersebut. Sementara itu desain

dan ukuran keramba biasanya didasarkan kepada luasnya perairan dan

kepadatan padat tebar bibit yang akan dipelihara. Dengan demikian

desain dan ukuran akan berbeda pada tiap daerah dan kemampuan

pembudidaya ikan KJA.

Secara umum Keramba Jaring Apung (KJA) terdiri dari; kerangka

(bingkai), pelampung, jaring, jangkar, tali pengikat, dan pemberat.

1. Kerangka

Kerangka (bingkai) jaring terapung dapat dibuat dari bahan kayu,

bambu atau besi yang dilapisi bahan anti karat (cat besi). Memilih bahan

untuk kerangka, sebaiknya disesuaikan dengan ketersediaan bahan di

lokasi budidaya dan nilai ekonomis dari bahan tersebut. Kayu atau bambu

secara ekonomis memang lebih murah dibandingkan dengan besi anti

karat, tetapi jika dilihat dari masa pakai dengan menggunakan kayu atau

bambu jangka waktu (usia teknisnya) hanya 1,5–2 tahun. Sesudah 1,5–2

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201420

Page 28: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

tahun masa pakai, kerangka yang terbuat dari kayu atau bambu ini sudah

tidak layak pakai dan harus diganti kembali. Jika akan memakai besi anti

karat sebagai kerangka jaring pada umumnya usia ekonomis/angka waktu

pemakaiannya relatif lebih lama, yaitu antara 4–5 tahun. Pada umumnya

pembudidaya ikan KJA menggunakan bambu sebagai bahan utama

pembuatan kerangka, karena selain harganya relatif murah juga

ketersediaannya di lokasi budidaya banyak. Bambu yang digunakan untuk

kerangka sebaiknya mempunyai garis tengah 5 – 7 cm di bagian

pangkalnya, dan bagian ujungnya berukuran antara 3 – 5 cm. Jenis

bambu yang digunakan adalah bambu tali. Ada juga jenis bambu

gombong yang mempunyai diameter 12 -15 cm tetapi jenis bambu ini

kurang baik digunakan untuk kerangka karena cepat lapuk.

Ukuran kerangka jaring apung berkisar antara 5 m x 5 m sampai 10 m

x 10 m, dengan kedalaman antara 2 – 3 meter. Pembudidaya ikan jaring

apung di Provinsi Bengkulu, utamanya di Kabupaten Kepahiang, pada

umumnya menggunakan kerangka dari bambu dengan ukuran 7 x 7

meter, sementara keramba jaring apung (KJA) yang di Kota Bengkulu

membangun KJA dengan ukuran lebih kecil antara 3 x 3 meter dan 5 x 5

meter. Kerangka dari jaring apung umumnya dibuat tidak hanya satu

petak/kantong tetapi satu unit. Satu unit jaring terapung terdiri dari

beberapa petak/kolam.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar

3.1.

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201421

Page 29: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

Gambar 3.1. Kerangka Jaring Apung

Kerangka yang digunakan untuk KJA di Provinsi Bengkulu adalah

bambu (58%), kayu (29 %), besi (13 %).

 

2. Pelampung

Pelampung berfungsi untuk mengapungkan kerangka/jaring apung.

Bahan yang digunakan sebagai pelampung berupa drum (besi atau

plastik) berbentuk silendris atau kotak yang berkapasitas 200 liter, busa

plastik (stryrofoam) atau fiberglass. Jenis pelampung yang digunakan

biasanya dilihat berdasarkan lama pemakaian.

Jika akan menggunakan pelampung si dari drum (besi) maka drum

harus terlebih dahulu dicat dengan menggunakan cat yang mengandung

bahan anti karat. Jumlah pelampung yang akan digunakan disesuaikan

dengan besarnya kerangka jaring apung yang akan dibuat. Jaring

terapung berukuran 7 x 7 meter, dalam satu unit jaring terapung

membutuhkan pelampung antara 33 – 35 buah. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada Gambar 3.2 pelampung yang digunakan di Bengkulu

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201422

Page 30: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

mayoritas menggunakan drum fiber karena lebih ramah lingkungan

dibandingkan dengan drum besi yang dapat menurunkan kualitas air.

Gambar 3.2 Pelampung drum fiber

 

3. Pengikat keramba jaring apung

Tali pengikat sebaiknya terbuat dari bahan yang kuat, seperti tambang

plastik, kawat ukuran 5 mm. Bahan lain yang dibutuhkan adalah besi

beton ukuran 8 mm atau 10 mm. Tali pengikat ini digunakan untuk

mengikat kerangka jaring terapung ke pelampung atau jaring agar

menyatu dan tidak lepas.

 

4. Jangkar keramba jaring apung

Jangkar berfungsi sebagai penahan jaring terapung agar rakit jaring

apung tidak hanyut terbawa oleh arus air dan angin yang kencang.

Jangkar terbuat dari bahan batu, semen atau besi. Pemberat diberi tali

pemberat/tali jangkar yang terbuat dari tambang plastik yang berdiameter

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201423

Page 31: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

sekitar 10 mm – 15 mm. Jumlah pemberat untuk satu unit jaring apung

empat petak/kantong adalah sebanyak 4 buah. Pemberat diikatkan pada

masing-masing sudut dari kerangka jaring apung, berat jangkar berkisar

antara 50 – 75 kg. Pembudidaya ikan KJA di Bengkulu umumnya

menggunakan semen karena lebih awet dan murah.

 

5. Jaring keramba jaring apung

Jaring yang digunakan untuk KJA ikan di perairan umum biasanya

terbuat dari bahan polyethylene atau disebut jaring trawl. Kantong jaring

apung ini mempunyai ukuran bervariasi disesuaikan dengan jenis ikan

yang dibudidayakan. Ukuran kantong jaring untuk jenis ikan air tawar

berkisar antara 3 x 3 x 3 m sampai 7 x 7 x 2,5 m. Untuk mengurangi

resiko kebocoran akibat gigitan binatang lain, biasanya kantong jaring

apung dipasang rangkap (double) yaitu kantong jaring luar dan kantong

jaring dalam dengan ukuran mata jaring (mesh size) yang berbeda.

Ukuran mata jaring bagian luar biasanya lebih besar besar dari ukuran

mata jaring bagian dalam. Salah satu contohnya adalah sebagai berikut :

(a) Jaring polyethylene no. 380 D/9 dengan ukuran mata jaring (mesh

size) sebesar 2 inch (5,08 cm) yang dipergunakan sebagai kantong jaring

luar sedangkan (b) Jaring polyethylene no. 280 D/12 dengan ukuran

mata jaring 1 inch (2,5 cm) atau 1,5 inch (3,81 cm) dipergunakan sebagai

kantong jaring dalam.

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201424

Page 32: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

Salah satu contohnya adalah sebagai berikut :

a. Jaring polyethylene no. 380 D/9 dengan ukuran mata jaring (mesh

size) sebesar 2 inch (5,08 cm) yang dipergunakan sebagai

kantong jaring luar.

b. Jaring polyethylene no. 280 D/12 dengan ukuran mata jaring 1

inch (2,5 cm) atau 1,5 inch (3,81 cm) dipergunakan sebagai

kantong jaring dalam.

Jaring yang mempunyai ukuran mata jaring lebih kecil dari 1 inch

biasanya digunakan untuk memelihara ikan yang berukuran lebih kecil. Di

perairan umum, khususnya dalam budidaya ikan di jaring apung ukuran

jaring yang digunakan adalah ukuran ¾ - 1 inch. Kantong jaring yang

digunakan untuk memelihara ikan dapat diperoleh dengan membeli jaring

utuh. Dalam hal ini biasanya jaring trawl dijual dipasaran berupa lembaran

atau gulungan. Kemudian untuk membuat kantong jaring dimulai dengan

merancang desain kantong jaring tersebut dari lembaran jaring yang

biasanya berukuran berkisar antara 2 x 2 m sampai dengan 10 x 10 m.

Setelah ukuran kantong jaring yang akan dibuat sudah ditentukan

misalnya akan dibuat kantong jaring dengan ukuran 7 x 7 x 2 m, maka

langkah selanjutnya adalah memotong jaring dari lembaran jaring. Untuk

memotong jaring harus dilakukan dengan benar berdasarkan pada

ukuran mata jaring dan tingkat perenggangannya saat tepasang di

perairan.

Menurut hasil penelitian, jaring dalam keadaan terpasang atau sudah

berupa kantong jaring akan mengalami perenggangan atau mata jaring

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201425

Page 33: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

dalam keadaan tertarik/terbuka (”Hang In Ratio”). Nilai ”Hang In Ratio”

dalam membuat kantong jaring terapung adalah 30%. Adapun

perhitungan yang digunakan untuk memotong jaring ada dua cara, yaitu

: (1) menggunakan rumus tertentu dan (2) melakukan perhitungan cara di

lapangan.

Contoh penggunaan rumus dalam menghitung jaring yang akan

dipotong dengan ukuran 7 x 7 x 2 m adalah sebagai berikut: Misalnya,

kantong jaring yang akan dibuat 7 x 7 x 2 m dengan ukuran mata jaring

(mesh size) 2 inch (5,08 cm). Diketahui Hang In Ratio (S) adalah 30% =

0,3, Panjang tali ris (i) = 4 x 7 m = 28 m. Maka panjang tiap sisi adalah

40 m : 4 = 10 m Jumlah mata jaring 10 m = 1000 cm : 5,08 cm = 197,04

mata jaring dibulatkan 197 mata jaring. Diketahui dalam jaring sesudah

Hang In (d) adalah 2 m, jadi jumlah mata jaring 2,8 m = 280 cm : 5,08 cm

= 55,1 mata jaring dibulatkan menjadi 55 mata jaring.

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh ukuran lembaran jaring yang

akan dipotong untuk kantong jaring berukuran 7 x 7 x 2 m adalah 197 x

197 x 55 mata jaring. Sedangkan para pembudidaya ikan dilapangan

biasanya menghitung jaring yang akan digunakan untuk membuat

kantong jaring menggunakan perhitungan sebagai berikut : Misalnya

kantong jaring yang akan dibuat berukuran 7 x 7 x 2 m dengan ukuran

mata jaring (mesh size) 2 inch (5,08 cm). Berdasarkan hasil penelitian

panjang jaring akan berkurang sebesar 30% dari semula.

Jadi dalam satu meter jaring yang berukuran 1 inch terdapat 56 mata

jaring, sehingga jika akan membuat jaring dengan ukuran 7 x 7 x 2 m,

jumlah mata jaringnya adalah 392 x 392 x 112 mata jaring. Sedangkan

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201426

Page 34: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

ukuran mata jaring yang akan digunakan adalah 2 inch maka jumlah

mata jaring yang akan dipotong adalah 196 x 196 x 56. Angka-angka ini

diperoleh dari hasil perkalian antara ukuran kantong jaring dengan jumlah

mata jaring. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah

memindahkan pola yang telah dibuat langsung kejaring Jaring tersebut

dibentangkan dan dibuat pola.

 

6. Pemberat keramba jaring apung

Pemberat yang digunakan biasanya terbuat dari batu atau timah yang

masing-masing beratnya antara 2–5 kg. Namun di Bengkulu

pembudiidaya menggunakan batu atau semen Fungsi pemberat ini agar

jaring tetap simetris dan pemberat ini diletakkan pada setiap sudut

kantong jaring terapung. Pemberat yang digunakan pembudidaya di

Provinsi Bengkulu mayoritas cor-coran semen, namun ada beberapa yang

menggunakan batu.

7. Tali/tambang keramba jaring apung

Tali/tambang yang digunakan biasanya disesuaikan dengan kondisi

perairan, pada perairan tawar adalah tali plastik yang mempunyai

diameter 5–10 mm, sedangkan pada perairan laut tali/tambang yang

digunakan terbuat dari nilon atau tambang yang kuat terhadap salinitas.

Tali/tambang ini dipergunakan sebagai penahan jaring pada bagian atas

dan bawah. Tali tambang ini mempunyai istilah lain yang disebut dengan

tali ris.

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201427

Page 35: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

Panjang tali ris adalah sekeliling dari kantong jaring terapung.

Misalnya, kantong jaring terapung berukuran 7 x 7 x 2 m maka tali risnya

adalah 7m x 4 = 28 m. Dengan dikalikan empat karena kantong sisi jaring

terapung adalah empat sisi. Khusus untuk tali ris pada bagian atas

sebaiknya dilebihkan 0,5 m untuk setiap sudut. Jadi tali risnya mempunyai

panjang 28 m +( 4 x 0,5 m) = 30m. Hal ini untuk memudahkan dalam

melakukan aktivitas kegiatan operasional pada saat melakukan budidaya

ikan. Selain itu mesti memiliki pembersih jaring, pengukur kualitas air

(termometer, sechsi disk, kertas lakmus), peralatan lapangan (timbangan,

hapa, waring, ember, alat panen, dll), dan sampan.

3.3. BAHAN BAKU

Bahan baku dalam KJA berupa bibit ikan (anak ikan). Bibit yang

digunakan ber ukuran 2-8 cm. Penggunaan bibit harus dipilih sedemikian

rupa, sehingga produksinya optimal. Di Provinsi Bengkulu bibit yang

digunakan berasal dari induk yang sudah bersertifikasi. Untuk pengadaan

bibit didapat dari pembudidaya pembenih di daerah setempat maupun

dari balai benih (dinas perikanan). Bibit yang dibeli diusahakan berasal

dari daerah yang tidak terlalu jauh, ini untuk mengurangi resiko kematian.

Sebagai contoh: untuk pembudidaya KJA di Kabupaten Kepahiang 30%

bibit didapat dari pembenih setempat, dan 70% didapat dari balai benih

Dinas Perikanan dan dari Kabupaten Rejang Lebong.

3.4. TENAGA KERJA

Tenaga kerja usaha KJA berasal dari keluarga sendiri dan dari anggota

kelompok serta dari tetangga. Penggunaan tenaga kerja harian tidak

begitu banyak, karena hanya bekerja mengawasi kolam dan memberi

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201428

Page 36: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

makan ikan.Penggunaan tenaga kerja yang cukup banyak adalah pada

saat persiapan dan pembuatan keramba serta pada saat panen.Tenaga

kerja yang digunakan pada umumnya adalah laki-laki terutama untuk

membuat keramba dan memanen, sedangkan tenaga kerja wanita (istri)

hanya membantu memberi makan ikan. Di Kabupaten Kepahiang upah

pekerja sehari sejumlah Rp. 100.000,00 yang biasanya diperlukan lebih

banyak pada saat panen. Peggunaan tenaga kerja yang berasal dari

anggota keluarga (istri dan anak) umumnya untuk kegiatan sehari-hari

dan tidak diberi upah. Secara keseluruhan dalam budidaya ini banyaknya

tenaga kerja yang digunakan tergantung pada skala usaha dan proses

produksi.

3.5. TEKNOLOGI

Penggunaan teknologi dalam usaha KJA didasarkan pada pengalaman

yang telah dimiliki oleh pembudidaya. Rata-rata pembudidaya ikan

keramba jaring apung sudah berpengalaman 4,8 tahun, disamping itu

pembudidaya juga sering menambah pengetahuannya dengan mengikuti

penyuluhan dari Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) bahkan pelatihan di

daerah lain seperti Provinsi Lampung dan Jawa Barat. Usaha KJA pada

umumnya menggunakan teknologi sederhana dan ditunjang pengelolaan

yang lebih baik.

Teknologi yang diterapkan KJA mulai dari persiapan membuat

keramba sampai proses panen dilakukan secara sederhana/manual.

Misalnya dalam membuat kerangka dilakukan secara manual yakni

dengan menggunakan tenaga kerja dengan alat bantu seperti parang dan

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201429

Page 37: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

gergaji serta palu. Sedangkan alat bantu yang digunakan untuk panen

adalah serokan.

3.6. PROSES PRODUKSI

Penyebaran benih juga harus diperhatikan dengan benar. Rendam

benih tersebut dengan kalium permanganat konsetrasi 4-5 ppm.Lama

waktu perendaman kurang lebih 15-30 menit. Lakukan penebaran

benih pada pagi hari sehingga ikan tidak stres dan mati. Tebar benih

biasanya dengan ukuran 5-8 cm dengan berat 30-50 gram. Pada tahap

awal diberikan pakan lambit pada benih tersebut.

Pembudidayaan ikan nila berlangsung selama 3 bulan.Khusus di

Kabupaten Kepahiang tingkat kelangsungan hidup cukup tinggi yaitu

99% karena ukuran bibit yang ditebar labih besarnya yakni antara 8 – 12

cm dan sudah tahan penyakit. Setelah menggunakan lambit, ikan

budidaya bisa menggunakan pelet apung dengan dosis 3-4% dari total

berat keseluruhan ikan. Pakan diberikan tiga kali dalam sehari untuk pagi,

siang dan sore. Untuk panen ikan dalam bisnis budidaya ikan keramba

jaring apung ini bisa dilakukan sesuai permintaan pasar. Umumnya, ikan

sudah bisa dipanen jika bobot ikan sudah mencapai 200 gram per ekor.

Ikan sebaiknya dipanen pada waktu pagi atau di sore hari untuk

menghindari kematian ikan karena suhu yang tinggi.

Kemudian untuk memastikan agar ikan sampai di tangan konsumen

secara segar maka dilakukan pengangkutan dengan air yang diberi

oksigen dengan suhu sekitar 20 derajat celcius. Disamping itu

pengangkutan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari untuk

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201430

Page 38: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

menghindari ikan dari kematian akibat suhu yang tinggi. Sementara itu

kepadatan ikan dalam pengangkut jangan terlalu padat untuk

menghindari resiko lemas dan mati. Usaha bisnis budidaya ikan keramba

jaring apung dapat dillakukan secara modern dan tradisional.

A. Penebaran Benih Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung

Sebagai upaya sterilisasi, sebelum benih ditebar, benih sebaiknya

direndam dahulu dalam larutan Kalium Pemanganat konsentrasi 4

– 5 ppm selama kurang lebih 15 – 30 menit. Lakukan adaptasi

suhu benih agar suhu pada kemasan ikan sama dengan suhu di

Keramba Jaring Apung dengan cara merendam wadah kemasan

benih ke Keramba Jaring Apung selama 1 (satu) jam.

Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya ikan

tidak mengalami stres atau kematian akibat perbedaan suhu

tersebut. Benih yang ditebar berukuran 5 – 8 cm, berat 30 – 50 gr

dan padat tebar 50 – 70 ekor/m3. Pakan yang diberikan untuk

pembesaran ikan nila adalah lambit.

B. Pemeliharaan Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung

Lama pemeliharaan budidaya ikan keramba jaring apung

mencapai 3 bulan dengan tingkat kelangsungan hidup atau

survival rate sebanyak 99%. Pakan yang diberikan berupa pelet

apung dengan dosis 3 – 4% dari bobot total ikan. Frekuensi

pemberiannya, 3 kali sehari pada pagi, siang dan sore dengan

rasio konversi pakan (FCR) 1,3. Dengan standar nasional FCR

antara 1,5 – 1,8, maka produktivitasnya masih dapat ditingkatkan

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201431

Page 39: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

lagi. Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan

peningkatan kualitas SDM nya melalui berbagai pelatihan.

C. Pengelolaan Panen Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung

Panen ikan sudah dapat dilakukan berdasarkan permintaan pasar,

namun biasanya ukuran panen pada kisaran 200 gram/ekor.

Panen dilakukan pada pagi atau sore hari untuk mengurangi

resiko kematian ikan. Penanganan panen dilakukan dengan cara

penanganan ikan hidup atau ikan segar. Hal yang harus

diperhatikan supaya ikan tersebut sampai ke konsumen dalam

keadaan hidup dan segar antara lain:

Pengangkutan menggunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20

0C;

Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari;

Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu

padat.

3.7. JUMLAH, JENIS, DAN MUTU PRODUKSI

Budidaya KJA dapat mencakup beberapa jenis ikan: ikan nila, mas,

gurame, bawal, patin. Jika ikan mas umumnya ditebar pada jaring ukuran

7 x 7 m dengan padat tebar 8.000-10.000 ekor, diberi pakan pelet 4-5

kali per hari. Biasanya untuk mencapai ukuran konsumsi masa tanam

sekitar 2,5 – 3 bulan tergantung ukuran ikan yang dikehendak

(kolambi.wordpress.com/2009). Sementara untuk ikan nila di Provinsi

Bengkulu benih ditebar pada jaring ukuran 6 x 6 m atau 7 x 7 m dengan

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201432

Page 40: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

padat tebar 19.600 ekor ukuran 8 – 12 cm (mayoritas), namun demikian

ada sebagian yang ukuran benihnya lebih kecil sehingga seringkali benih

lolos. Hal ini mengakibatkan jumlah panennya kurang optimal. Mayoritas

dipanen setelah 3 bulan dengan ukuran ikan 200 gram per ekor. Namun

dalam kondisi pasar yang kurang baik terkadang umur panen lebih lama.

Dibandingkan dengan ikan budidaya air tawar lainnya, seperti

budidaya kolam, ikan KJA memiliki rasa yang lebih manis dan tidak

berbau lumpur, sehingga dari sisi kualitas dapat dikatakan lebih baik.

3.8. PRODUKSI OPTIMUM

Menurut SNI 7550 : 2009 ada beberapa ketentuan dalam budidaya ikan nila,

prasyarat produksi meliputi lokasi dengan sumber air mencukupi dan untuk proses

produksi bebas dari pencemaran, volume wadah dapat memberikan pertumbuhan

yang optimal dengan kedalaman air minimal 0,8 m, untuk budidaya ikan nila

pemberian pakan buatan dengan kandungan protein minimal 25%, peralatan

pengukur kualitas air berupa termometer, Ph meter, dll serta peralatan lapangan

yang berupa hapa, waring, ember, timbangan dan jaring tangkap.

Untuk menghasilkan produksi yang optimum perlu memperhatikan

kualitas air yang digunakan untuk budidaya ikan nila pada keramba jaring

apung. Adapun beberapa syarat kualitas air yang digunakan selama

proses produksi agar pertumbuhan ikan lebih cepat adalah sebagai

berikut:

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201433

Page 41: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

Tabel 3.1 Syarat Kualitas Air Yang Digunakan

No Parameter Satuan Kisaran

1 Suhu o C 25 -32

2 Ph - 6,5 – 8,5

3 Oksigen trelarut Mg/I •3

4 Amoniak (NH3) Mg/I < 0,02

5 Kecerahan Cm 30 – 40

Ikan nila tumbuh pada suhu 14 – 38 derajat celcius, ikan nila pada

umumnya dipanen setelah 3 bulan. Pada umumnya dipanen berukuran

panjang antara 15-20 cm dengan berat 200 – 400 gram, pertumbuhan

ikan nila jantan lebih cepat 40 % jika dibandingkan dengan ikan nila

betina.

3.9. CRITICAL POINT

Pada usaha budidaya ikan KJA ada beberapa aspek yang perlu

diperhatikan karena bisa berdampak pada kelangsungan hidup usaha.

Dampak usaha yang juga dikatakan sebagai critical point ini menyangkut

aspek tehnis, biologi, sosial dan ekonomi.

Aspek teknis yang menjadi resiko usaha ikan KJA berkaitan dengan

lingkungan adalah kualitas air. Perubahan kualitas air dapat disebabkan

oleh residu penggunaan pestisida dan zat-zat kimia lainnya pada

pertanian sekitar yang merupakan racun bagi ikan yang akan

menyebabkan kamatian. Tingginya tingkat erosi lahan akibat kerusakan

hutan khususnya pada musim hujan akan meningkatkan kekeruhan air

ditambah dengan pemberian pakan yang berlebihan akan menyebabkan

penetrasi cahaya semakin kecil dan akan menggangu pertumbuhan ikan.

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201434

Page 42: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

Pada usaha budidaya keramba jaring apung konsentrasi oksigen

terlarut sangat penting bagi parameter kualitas air karena sangat

dibutuhkan dalam berbagai aktifitas fisik ikan. Kandungan oksigen

optimum yang dapat menunjang pertumbuhan ikan adalah kisaran 3 mg/l

(Badan Standardisasi Nasional, 2006). Penurunan kadar oksigen terlarut

ini terutama disebabkan oleh kelebihan pakan. Pakan berlebih akan

terurai oleh bakteri dan dalam proses penguraian ini akan memerlukan

oksigen yang akan akibatnya oksigen dalam perairan berkurang.

Kekurangan Oksigen terlarut akan mengganggu pernapasan ikan yang

dapat mengakibatkan kematian atau setidaknya akan mengganggu

pertumbuhan yang akhirnya menurunkan produktivitas.

Enceng gondok memiliki fungsi sebagai pembersih air, peneduh atau

sebagai penutup permukaan air sehingga ikan yang dipelihara tidak

langsung terkena sengatan sinar matahari.Selain itu, tanaman enceng

gondok juga dapat mengendalikan pertumbuhan ganggang yang

merupakan penggun oksigen. Dengan adanya enceng gondok maka

ganggang yang ada tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik.

Tetapi apabila dalam jumlah yang banyak hal ini tidak baik karena akan

menghalangi cahaya.

Pada saat musim kemarau, debit air pada keramba jaring apung juga

terpengaruh. Berkurangnya debit air karena musim kemarau akan

mempengarui supply oksigen yang terlarut sehingga tidak dapat

mengoptimalkan kepadatan ikan.

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201435

Page 43: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

Jika ditinjau dari aspek biologi, usaha budidaya ikan nila KJA memiliki

resiko dari pertumbuhan ikan pada masa pemeliharaan yang mungkin

muncul dari adanya penyakit/hama yang bisa menyebabkan ikan tidak

tumbuh optimal. Walaupun sejauh ini pembudidaya masih optimis bahwa

ikan tumbuh dengan baik.

Secara sosial, dampak yang ditimbulkan karena adanya keberadaan

usaha budidaya keramba Jaring apung bagi masyarakat sekitar adalah

kemungkinan timbulnya kecemburuan sosial karena ada sebagian yang

merasa tidak diuntungkan. Hal ini dapat terjadi karena perebutan lahan,

masalah pemanfaatn tenaga kerja atau mungkin regulasi yang akan

diterapkan untuk menertibkan usaha atau dalam rangka menjaga batas

maksimal penggunaan lahan, dan lain-lain.

Dari sudut ekonomi, resiko kelangsungan usaha sangat dipengaruhi

oleh perubahan harga pakan. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap

biaya yang digunakan sehingga usaha menjadi kurang atau tidak

ekonomis lagi. Apalagi usaha KJA ini sangat bergantung pada

pakan(mayoritas pakan impor).

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201436

Page 44: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

BAB IV

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

4.1. ASPEK PASAR

4.1.1. Permintaan

Pemenuhan kebutuhan pokok seperti pangan selalu menjadi pusat

perhatian pemerintah. Salah satu kebutuhan pangan adalah kebutuhan

akan lauk pauk baik nabati maupun yang hewani. Pemenuhan lauk

hewani yang paling baik dan aman bila ditinjau dari sisi kesehatan , dan

secara ekonomi harganya relatif murah adalah ikan air tawar bila

dibanding dengan daging sapi, daging kambing. Permintaan ikan air

tawar selalu didorong oleh pemerintah seperti pentargetan konsumsi ikan

perkapita oleh pemerintah sebesar 38 kg per kapita pertahun pada tahun

2014.

Hasil tangkapan ikan laut sangat tergantung pada cuaca sehingg

potensi permintaan ikan air tawar semakin terbuka. Konsumsi ikan

mempunyai kecenderungan meningkat setiap tahunnya. Konsumsi ikan

perkapita mengalami peningkatan sebesar 5,04% sehingga, permintaan

ikan mempunyai prospek sangat cerah untuk masa yang akan datang.

Faktor-faktor yang menjadi pendukung peningkatan konsumsi ikan air

tawar secara nasional diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat dan

meningkatnya upah minimal Provinsi memungkinkan terjadinya

peningkatan pengeluaran konsumsi masyarakat.

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201437

Page 45: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

2. Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat yang berdampak

pada kesadaran kesehatan yang semakin tinggi dengan demikian

pemenuhan gizi menjadi lebih tinggi terutama pemenuhan

protein yang bersumber dari telur, daging dan ikan.

3. Membaiknya dan semakin banyaknya sarana transportasi darat

laut dan udara memungkinkan distribusi menjadi lebih efisien

sehingga jangkauan pemasaran menjadi lebih luas.

4. Kepedulian yang lebih tinggi dari pemerintah dalam

mengkampanyekan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat

untuk meningkatkan konsumsi ikan dengan berbagai program.

Permintaan ikan nila dari Bengkulu tidak hanya berasal dari Bengkulu

tetapi juga mencakup pasar dari luar provinsi. Permintaan ikan nila untuk

pembudidaya di Kabupaten Kepahiang selama ini masih belum tercukupi.

Pasar Curup/Bengkulu saja permintaannya setiap hari hamper satu ton,

sementara kemampuan mereka memproduksi sekitar 500 – 700 kg per

hari. Belum lagi permintaan dari pasar-pasar lainnya. Sejauh ini mereka

sudah memiliki pelanggan dari beberapa kota di Provinsi Bengkulu,

Sumatera Selatan, dan Jambi. Namun demikian, masyakarat sekitar yang

datang untuk membeli secara langsung untuk konsimsi sendiri juga

dilayani.

4.1.2. Penawaran

Besar kecilnya kapasitas produksi nasional sangat menentukan

serberapa besar output yang dapat diproduksi sehingga penawaran

secara nasional dapat diketahui. Upaya yang dapat dilakukan oleh

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201438

Page 46: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

masyarakat dan didukung oleh kebijakan pemerintah yang tepat,

diharapkan dapat meningkatkan produksi ikan secara nasional. Produksi

perikanan budidaya terus mengalami kenaikan."Produksi nasional

perikanan budidaya meningkat sekitar 28,64% per tahun, yaitu 6,28 juta

ton pada tahun 2010 dan mencapai 13,31 juta ton pada tahun 2013.

Potensi keramba jaring apung yang ada di Provinsi Bengkulu tingkat

pemanfaatannya masih rendah, pemanfaatan yang ada sampai saat ini

masih kurang dari 50% dari potensi yang ada sehingga peningkatan

kapasitas produksi masih sangat memungkinkan.

Peningkatan jumlah produksi ikan air tawar terutama ikan nila sejalan

dengan peningkatan kemampuan teknis pemeliharaan ikan oleh

pembudidaya.

Tabel 4.1 Produksi Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung

Provinsi Bengkulu Tahun 2009-2013

Jenis Ikan

Produksi (Ton)

Th 2009 Th.2010 Th.2011 Th.2012 Th.2013

Ikan Mas 62 11 122 74,76 178,38

Ikan Nila 85 360 340 418,22 1095,91

Gurame - - - 1,80 -

Lele - - - 7,72 175,70

Patin - - 31 12 128,7

Bawal - - - - 9,45

Kerapu - - - - 5,40

Jumlah 147 371 493 514,5 1593,54

Sumber :Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, 2013

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201439

Page 47: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

4.2. ASPEK PEMASARAN.

4.2.1. Harga

Penjualan ikan hasil budidaya keramba jaring apung (ikan nila) dijual

dalam satuan kilogram. Dalam penjualan ikan nila dikelompokkan

kedalam satu ukuran bersadarkan jumlah ikan yang terdapat dalam satu

kologram tersebut. Untuk dalam 1 kg berisi 3 ekor sampai 5 ekor

sedangkan ikan patin dalam satu kg berisi 3 ekor dan untuk ikan bawal

dalam 1 kg berisi 5 ekor. Ikan yang dijual ersebut dalam kondisi hidup

atau segar.

Tabel 4.2 Jumlah Ikan Per Kilogram Berdasarkan

Pengelompokan Ukuran Dan Harga Perkilogram Di Tingkat

Pembudidaya .

Jenis Ikan Jumlah Ikan Dalam 1 kg

Harga Dalam Rupiah

Nila 3-5 ekor ikan 20.000

Mas 3-5 ekor ikan 22.000

Patin 3 ekor ikan 20.000

Bawal 5 ekor ikan 25.000

Harga ikan nila dan ikan mas ditingkat pembudidaya mayoritas sama

yaitu sebesar Rp. 20.000,00 tetapi sebagian ada yang menjual dengan

harga Rp. 21.000,00. Harga ikan nila antar pembudidaya ikan merupakan

harga yang ditentukan oleh kesepakatan para pembudidaya ikan, apabila

ada pembudidaya ikan yang melakukan transaksi penjualan ikan dengan

pedagang tetapi stok ikan yang dimiliki oleh pembudidaya tersebut tidak

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201440

Page 48: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

mencukupi permintaan dari pedagang maka pembudidaya tersebut

menjualkan ikan dari pembudidaya ikan yang lain. Harga ikan antar

pembudidaya tersebut sebesar Rp. 18.000,00 per kilogramnya.

Selain harga ikan antar pembudidaya dan harga ikan tingkat

pembudidaya ada juga harga ikan segar di tingkat pasar desa dan pasar

kecamatan. Besarnya harga ikan segar di tingkat desa dan harga ikan

segar di tingkat kecamatan mempunyai harga yang sama yaitu sebesar

Rp. 25.000,00.

Dari ikan segar yang dibeli oleh pedagang ikan dan dijual ke rumah

makan dan restauran dengan harga yang lebih tinggi, akan tetapi dengan

persyaratan bahwa dalam 1 kg berisi 3 ekor dan besarnya ikan harus

seragam. Dengan persyaratan yang ketat tersebut rumah makan dan

restoran bersedia membeli dengan harga yang lebih tinggi yaitu Rp.

26.000,00 per kilogram.

Tabel 4.3 Harga Ikan Nila Segar Di berbagai Rantai Pemasaran

Rantai Pemasaran Harga (Rp )

Antar pembudidaya 18.000

Pembudidaya pengepul (dari pembudidaya

ke pedagang) 20.000

Pedagang pengecer 25.000

Retoran, hotel dan rumah makan 26.000

Harga yang ada pada Tabel 4.2 merupakan harga pada kondisi normal

sedangkan pada hari-hari besar nasional seperti lebaran, natal, tahun baru

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201441

Page 49: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

harga ikan nila segar mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 3000,00

sampai Rp.10.000,00 per kg.

4.2.2. Analisis Persaingan dan Peluang Pasar

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dan dilakukan analisis,

persaingan antar pembudidaya ikan hampir tidak terjadi karena hasil

panen setiap kali terjadi panen dapat diserap oleh pasar. Apabila terjadi

peningkatan produksi secara melimpah maka akan secara otomatais akan

direspon dengan penurunan harga dan semua pembudidaya ikan

keramba menerima kondisi tersebut. Sebaliknya bila terjadi penurunan

pasokan maka akan direspon dengan kenaikan harga.

Peningkatan pendapatan dan pertumbuhan penduduk serta program

pemerintah “gemar makan ikan” kesemuanya ini merupakan peluang

pasar yang besar bagi pembudidaya keramba jaring apung di Provinsi

Bengkulu. Jaringan pemasaran ikan di Provinsi Bengkulu dan antar

Provinsi di sekitar Bengkulu tidak terjadi kendala yang berarti. Dengan

demikian peluang pasar untuk pembudidaya keramba jaring apung masih

terbuka lebar. Secara umum potensi pengembangan keramba jaring

apung di Provinsi Bengkulu masih terbuka lebar karena dari potensi yang

ada yang dimanfaatkan belum mencapai 1% dengan demikian peluang

usaha ini masih sangat besar memungkinkan untuk bisa berkembang

pesat.

4.2.3. Jalur Pemasaran Produk

Jalur pemasaran produk berfungsi sebagai penghubung antara

pembudidaya keramba jaring apung dengan konsumen akhir maupun

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201442

Page 50: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

sebagai input bagi usaha pengolah ikan seperti rumah makan, restoran

dan hotel. Jalur pemasaran produk merupakan distributor yang

menyalurkan hasil panen pembudidaya ikan sehingga keberlanjutan

usaha dapat berkembang atau minimal bisa bertahan untuk tetap

berproduksi. Dengan adanya jalur pemasaran menjadikan pembudidaya

ikan dapat berusaha lebih pasti dan tenang karena setiap kali panen

sudah ada yang menampungnya.

Jalur pemasaran hasil produksi ikan keramba jaring apung yang berupa

ikan patin dan bahwal sifatnya masih lokal (dalam kabupaten/kota) yang

berupa pedagang pengecer dan konsumen akhir berupa konsumen

rumah tangga. Sedangkan untuk jenis ikan nila dan ikan mas mempunyai

jalur pemasaran yang lebih panjang jalurnya. Pemasaran ikan keramba

jaring apung di Provinsi Bengkulu telah menembus pasar antar Provinsi

dalam pulau yaitu pulau Sumatera dengan pangsa pasar di wilayah

Sumatera yang masih relatif kecil.

Kerjasama antara pembudidaya ikan dan distributor ikan nila telah

berjalan selama delapan tahun. Pembudidaya pengepul melayani

pedagang besar kabupaten maupun hotel dan restoran untuk menjual

ikan hidup dengan harga pasar yang berlaku pada saat tersebut.

pembudidaya keramba jaring apung menyediakan plastik kemasan dan

oksigen serta melakukan pengemasan bila diminta oleh distributor.

Sehingga lebih memudahkan para didtributor untuk menjaga kesegaran

ikan tersebut sampai ditempat tujuan. Kemudahan tersebut diimbangi

dengan penambahan biaya sebesar Rp. 6.000,00 perkemasan, setiap

kemasan dapat berisi 4 kg sampai 6 kg bila dihitung biaya oksigen per

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201443

Page 51: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

ekornya berkisar Rp. 240 – Rp. 300. Proses selanjutnya secara keseluruhan

menjadi tanggung jawab distributor untuk diangkut sampai di berbagai

tempat tujuan.

Pengangkutan dari pembudidaya pengepul dengan menggunakan

kendaraan yang waktu tempuh lebih dari satu jam dikemas dengan

menngunakan oksigen agar ikan nila dalan keadaan hidup dan masih

dalam keadaan segar sehingga nilai jual ikan tersebut tetap tingggi.

Sedangkan ikan hidup dijual oleh pedagang tingkat desa dan tingkat

kecamatan yang dibeli dari pembudidaya pengepul tanpa menggunakan

oksigen. Untuk konsumen tingkat hotel dan restoran membeli langsung

dari pedagang besar dengan syarat satu kg berisi 3 ekor dan ukurannya

seragam sehingga memudahkan fihak hotel untuk ukuran ikan seragam

pada setiap porsi yang disajikan.

Gambar 4.1 jalur pemasaran ikan nila dari Bengkulu

Petani Budidaya Rp18ribu/

kg

Petani pengepul

Rp 20rb/kg

Pasar Desa,

Kecamatan Rp. 20rb/kg

Pengecer/ Pasar

Kabupaten/ Kota

Konsumen rumah tangga /rm tradisional

Rp. 25rb/kg

Konsumen hotel dan

restoran Rp. 26rb/kg

70%

95%

5%

20%

10% 100%

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201444

Page 52: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

4.2.4. Kendala Pemasaran

Kendala utama yang dihadapi dalam memasarkan ikan hidup adalah,

mempertahankan agar ikan yang dikirim tetap hidup dan dalam kondisi

yang masih segar di tempat tujuan. Kondisi ini menuntut cara

penanganan pengiriman yang terbaik dan paling aman agar ikan yang

dikirim tidak menjadi stres atau mati. Ikan air tawar yang mati kurang

diminati oleh konsumen sehingga berdampak pada penurunan harga jual

dan dampak yang lebih parah bila ikan mati mencapai 8 jam banyak

ditolak oleh konsumen dan bila lebih dari 12 jam menjadi tidak layak

konsumsi.

Kendala yang tak kalah penting adalah jalan yang ada di Provinsi

Bengkulu banyak yang berkelok tajam, serta kondisi fisik jalan yang masih

jelek, membawa dampak yang tidak menguntungkan dalam melakukan

pengiriman ikan keluar dari sentra produksi ke konsumen di Bengkulu

maupun ke konsumen di luar Bengkulu. Kendala yang lain berupa

penurunan harga harga getah karet dan perubahan harga tandan buah

segar sawit yang cenderung menurun pada tahun 2014 dan dua komoditi

ini banyak menopang pendapatan masyrakat pembudidaya sebagai

konsumen ikan segar dan secara umum dapat berdampak pada

penurunan konsumsi makanan secara keseluruhan dan termasuk

penurunan konsumsi ikan.

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201445

Page 53: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201446

Page 54: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

BAB V

ASPEK KEUANGAN

Analisis aspek keuangan dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis

apakah usaha budidaya Keramba Jaring Apung (KJA) akan memperoleh

pendapatan yang secara ekonomis menguntungkan serta mamapu

mengembalikan kredit yang diberikan Bank dalam jangka waktu yang

wajar. Hasil analisis ini juga dapat dijadikan masukan bagi Bank dalam

menilai setiap permohonan kredit yang diajukan untuk usaha budidaya

Keramba Jaring Apung ( KJA). Selain itu dari analisis ini juga akan

diketahui kelayakan usaha dari sisi keuangan sehingga dapat

dimanfaatkan oleh pembudidaya dalam perencanaan dan pengelolaan

usahanya.

5.1 PEMILIHAN POLA USAHA

Usaha budidaya keramba jaring apung saat ini telah berkembang luas

di kabupaten- kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu, terutama di

daerah yang banyak sungai, atau danau seperti Kabupaten Kepahiang

yang memiliki danau buatan Waduk dari proyek PLTA Sungai Musi di

Kecamatan Ujan Mas. Usaha budidaya ikan dengan sistem KJA

membutuhkan lokasi usaha yang luas. Budidaya ikan nila lebih disukai

para pembudidaya karena beberapa pertimbangan, seperti:

pertumbuhannya relatif cepat, dapat dipelihara dengan kepadatan yang

tinggi, tidak memerlukan persyaratan kualitas air yang rumit, mampu

memanfaatkan pakan secara efisien, rasanya enak dan dapat diterima

oleh segala lapisan masyarakat serta mempunyai prospek pemasaran

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201447

Page 55: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

yang baik

Pola usaha yang akan dijalankan dalam budidaya keramba jaring

apung (KJA) ini adalah budidaya ikan dengan menggunakan keramba.

Pada lahan yang akan dijadikan sebagai tempat budidaya dibuat jaring-

jaring berbentuk segiempat dengan ukuran standar yaitu dengan

panjang 7 m, lebar 7 m dan kedalaman 2 m sebagai tempat keramba

jaring apung.

5.2 ASUMSI DAN PARAMETER PERHITUNGAN

Perhitungan finansial mengenai pendapatan dan biaya usaha

kemampuan usaha untuk membayar kredit dan kelayakan usaha

memerlukan dasar-dasar perhitungan yang diasumsikan

berdasarkan hasil survei dan pengamatan yang terjadi di lapangan

serta informasi dan bebrapa literatur. Asumsi yang digunakan

dalam perhitungan aspek keuangan ini disajikan pada Tabel 5.1

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201448

Page 56: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

Tabel 5.1 Asumsi Teknis Dalam Usaha Budidaya Keramba Jaring Apung

NO Uraian Nilai Satuan

1 Umur proyek 3 Tahun

2 Bulan dalam 1 tahun 12 Bulan

3 Luas lahan 196 m2

3 Jumlah KJA 4 Unit

4 Luas keramba (7m x 7m) 49 m2

5 Kedalaman air pada kolam 2 M

6 Volume Kedalaman air pada Kja 98 Unit

7 Volume Kja 392 m3

8 Ukuran benih ikan nila disebar 8 - 12 Cm

9 Kepadatan tebar 50ekor/m3 air

10 Jumlah benih ikan nila disebar 19600 Ekor

11 Jumlah pengelola 1 Orang

12 Jumlah pekerja 1 Orang

13 Tingkat mortalitas 1 Persen

14 Umur nila dipanen 4 Bulan

15 Jeda waktu antar siklus 30 Hari

16 Lama periode satu siklus(termasuk jeda) 4 Bulan

17 Frekuensi panen ikan nila 3 kali dalam setahun

18 Ukuran ikan nila yang dipanen 5 ekor/kg

19 Konversi pakan terhadap berat nila 0.041 kali

20 Harga benih ikan nila per ekor 350Rupiah/ ekor

21 Harga jual ikan nila (rata-rata) 18,000 rupiah/kg

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201449

Page 57: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

22 Tingkat suku bunga Kredit 18% efektif

23 Jangka waktu kredit : Investasi 30 Bulan

Modal Kerja 30 Bulan

24 Gaji pengelola per bulan rupiah/bulan

25 Biaya tenaga kerja per bulan rupiah/bulan

26 Biaya pembuatan pondok jaga/ gudang 4,250,000 rupiah/m2

27 Harga rata-rata pakan ikan nila 10,000 rupiah/kg

28 biaya kerangka 1,500,000 rupiah/m2

29 Biaya jarring 1,431,000 rupiah/m2

30 jumlah jarring 4keramba/m2

31 Jumlah pelampung 4 Buah

32 Biaya pelampung 137,500 Rp.

33 biaya jangkar 25,000 Rp.

34 jumlah jangkar semen 4 buah

35 biaya ember 11,500 Rp.

36 Jumlah ember 4 buah

37 biaya tangguk 14,000 Rp.

38 Jumlah Tangguk 2 buah

39 Biaya Gayung 5,000 Rp.

40 Jumlah gayung 2 buah

41 biaya tabung oksigen 1,450,000rupiah/ Unit

Sumber : Data Primer Diolah

 

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201450

Page 58: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

5.3 KOMPONEN BIAYA INVESTASI DAN BIAYA OPERSIONAL

5.3.1 Biaya Investasi

Biaya investasi adalah biaya tetap yang dikeluarkan pada saat

memulai suatu usaha. Biaya Biaya investasi budidaya keramba jaring

apung meliputi prasarana dan sertifikasi lahan (kecuali bila lahan

sewa),biaya perijinan, konstruksi bangunan (keramba dan

gudang/pondok jaga), dan peralatan pembantu lainnya sebagaimana

dapat kita lihat pada Tabel 5.2

Tabel 5.2

Biaya Investasi Budidaya Keramba Jaring Apung

No Komponen

Biaya Investasi

Volume

Satuan Harga/ Unit (Rp)

Nilai (Rp ) Umur (tahun

)

Depresiasi per tahun

(Rp)

Depresiasi per Bulan

(Rp)

Depresiasi per Triwln

(Rp) Nilai Sisa

A. Biaya Prasarana

1 Gudang/pondok jaga

15 m2 4,250,000 63,750,000 5 12,750,000 1,062,500 3,187,500 25,500,000

2 Pasang listrik 900 w

1 ls 750,000 750,000 3 250,000 20,833 62,500 0

3 Perijinan 1 ls 300,000 300,000 3 100,000 8,333 25,000 0

Total Biaya Prasarana

64,800,000

13,100,000 1,091,667 3,275,000 25,500,000

B. Biaya Peralatan

0

1. Kerangka 4 unit 1,500,000 6,000,000 2 3,000,000 250,000 750,000 -3,000,000

2. Pelampung 4 buah 137,500 550,000 20 27,500 2,292 6,875 467,500

3. Jangkar 4 buah 25,000 100,000 10 10,000 833 2,500 70,000

4. Jarring 4 unit 1,431,000 5,724,000 8 715,500 59,625 178,875 3,577,500

5. Pengikat 16 buah 60,000 960,000 5 192,000 16,000 48,000 384,000

6. serok/ tangguk 2 buah 14,000 28,000 5 5,600 467 1,400 11,200

7. Ember 4 buah 11,500 46,000 2 23,000 1,917 5,750 -23,000

8. Gayung 2 buah 5,000 10,000 2 5,000 417 1,250 -5,000

Total Biaya

13,418,000 3,978,600 331,550 994,650 1,482,200

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201451

Page 59: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

Peralatan

C. Total Biaya Investasi 78,218,000 17,078,600 1,423,217 4,269,650 26,982,200

Sumber : Data Primer Diolah

Keterangan: Depresiasi /amortisasi dengan menggunakan metode garis lurus dengan nilai sisa 0 (nol).

Dari Tabel 5.2 dapat diketahui bahwa untuk asumsi 4 KJA dengan

ukuran masing-masing keramba adalah 7m x 7m jumlah biaya investasi

yang diperlukan adalah sebesar Rp. .78.218.000,00.

5.3.2 Biaya Operasional

Biaya operasional untuk budidaya keramba jaring apung

meliputi biaya tenaga kerja (gaji pengelola dan upah pekerja), benih

ikan nila, bahan-bahan (pakan, biaya listrik serta biaya pemeliharaan).

Rincian biaya operasional budidaya keramba jaring apung per tahun

selegkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3 Biaya Operasional

No. Komponen Biaya Operasional

Volume Satuan Harga

Satuan (Rp ) Biaya 1 Siklus

(Rp) Biaya 1

Tahun (Rp)

A. Biaya Tenaga Kerja

upah pembersihan dan penyiapan KJA 4 orang bulan 0 0 0

2. upah penyebaran benih 4 orang bulan 0 0 0

3 upah pemberian pakan

4 upah pengawasan air

5. upah pengamanan KJA

6. upah pemanenan Ikan

7. upah pengemasan ikan

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201452

Page 60: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

8. Upah pengangkutan dari KJA ke rumah

9. upah pengangkutan ke pasar

10. biaya lainnya

Total Biaya Tenaga Kerja 0 0

B. Biaya Bahan

1. Benih 19,600 ekor/siklus 350 6,860,000 20,580,000

2. Pakan 160 kg/siklus 10,000 1,600,000 48,000,000

3 Kerangka 4 m2 6,000,000 24,000,000 72,000,000

4 Jarring 1 keramba/m2 1,431,000 1,431,000 4,293,000

5 1 unit tabung Oksigen 1 1 paket 1,450,000 1,450,000 4,350,000

6 Pelampung 4 buah/siklus 137,500 550,000 1,650,000

7 Jangkar 4 buah/siklus 25,000 100,000 300,000

8 Ember 4 buah/siklus 11,500 46,000 138,000

9 Tangguk 2 buah/siklus 14,000 28,000 84,000

10 Gayung 2 buah/siklus 5,000 10,000 30,000

Total Biaya Bahan 36,075,000 108,225,000

C. Biaya listrik 4 Bulan 150,000 600,000 1,800,000

D. Biaya Pemeliharaan 1 Siklus 150,000 150,000 450,000

Total Biaya Operasional 36,825,000 110,475,000

Sumber : Data Primer Diolah

5.4 KEBUTUHAN DANA UNTUK INVESTASI, MODAL KERJA DAN KREDIT.

Kebutuhan dana untuk budidaya keramba jaring apung dapat

dirinci atas dasar biaya investasi dan biaya operasional.

Pembudidaya biasanya membutuhkan kredit di awal usaha, yaitu

untuk biaya investasi dan biaya operasional. Besarnya dana untuk

investasi dan modal kerja pembukaan usaha budidaya Keramba

Jaring Apung ini adalah sebesar Rp. 115,043,000,00, biaya investasi

sebesar Rp .78.218.000,00 dan modal kerja sebesar biaya

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201453

Page 61: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

operasional selama 1 (satu) siklus yaitu sebesar Rp. 36.825.000,00.

Dari jumlah kebutuhan dana sebesar itu, sebanyak Rp.80.530.100,00

didapatkan dari perbankan (70%), sedangkan sisanya (30% ) yaitu

R p . 34.512.900,00 harus disediakan oleh pembudidaya sendiri.

Besarnya dana usaha budidaya keramba jaring apung secara

terperinci dapat dilihat pada Tabel 5.4

Tabel 5.4 Kebutuhan Dana Budidaya Keramba Jaring Apung

Uraian Dana Pinjaman

70% (Rp. ) Dana Sendiri

30% (Rp. ) Jumlah

Total (Rp. )

Modal Investasi 54,752,600 23,465,400 78,218,000

Modal Kerja (1 Siklus) 25,777,500 11,047,500 36,825,000

Jumlah 80,530,100 34,512,900 115,043,000

Sumber : Data Primer Diolah

Sumber kredit pembiayaan usaha keramba jaring apung ini adalah

dari kredit dari perbankan yang ketentuannya berbeda untuk masing-

masing bank. Berdasarkan penelitian lapangan diketahui bahwa sebagian

besar adalah berasal dari Bank BRI dan Bank Syariah Mandiri. Angsuran

pokok dan bunga dibayarkan secara angsuran per bulan selama periode

peminjaman.

Pada analisis ini pembudidaya melakukan peminjaman sebesar Rp.

54.752.600,00 sebagai kredit investasi dengan jangka waktu

pengembalian 2 tahun. Sedangkan untuk kredit modal kerja adalah

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201454

Page 62: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

sebesar Rp. 30.145.500,00 dengan jangka waktu pengembalian 1 tahun.

Keduanya tanpa grace period dan dengan suku bunga 18%. Dengan

demikian untuk rincian angsuran per bulan (pokok dan bunga) untuk

kedua jenis kredit tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.5 dan Tabel 5.6.

Tabel 5.5

Perhitungan Angsuran Kredit Investasi

Tahun ke

Angsuran

Pokok (Rp)

Bunga

(Rp)

Jumlah Angsuran

(Rp)

1 27.376.300 4.003.784 31.380.084

2 27.376.300 1.539.917 28.916.217

Total 2 Tahun 54.752.600 5.543.701 60.296.301

Sumber : Data Primer Diolah

Tabel 5.6

Perhitungan Angsuran Kredit Modal Kerja

Bulan ke

Pokok Pinjaman (Rp.

)

Angsuran Pokok (Rp. )

Bunga (Rp. )

Jumlah Angsuran (Rp. )

Saldo Pokok

Pinjaman

(Rp. )

0

25,777,500

25,777,500

1 23,629,375 2,148,125

386,663

2,534,788 23,629,375

2 21,481,250 2,148,125

413,514

2,561,639 21,481,250

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201455

Page 63: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

3 19,333,125 2,148,125

375,922

2,524,047 19,333,125

4 17,185,000 2,148,125

338,330

2,486,455 17,185,000

5 15,036,875 2,148,125

300,738

2,448,863 15,036,875

6 12,888,750 2,148,125

263,145

2,411,270 12,888,750

7 10,740,625 2,148,125

225,553

2,373,678 10,740,625

8 8,592,500 2,148,125

187,961

2,336,086 8,592,500

9 6,444,375 2,148,125

150,369

2,298,494 6,444,375

10 4,296,250 2,148,125

112,777

2,260,902 4,296,250

11 2,148,125 2,148,125

75,184

2,223,309 2,148,125

12 0 2,148,125

37,592

2,185,717 0

Total (1 Tahun) 25,777,50

02,867,7

4728,645,2

47

Sumber : Data Primer Diolah

5.5 PRODUKSI DAN PENDAPATAN

Usaha budidaya Keramba Jaring Apung Langsung mulai dapat

menghasilkan pada tahun pertama tepatnya yaitu pada tahun pertama

bulan ke -3. Dengan menggunakan asumsi tingkat mortalitas sebesar 1

%, maka dalam satu siklus budidaya atau 3 bulan (dengan rincian 2,5

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201456

Page 64: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

bulan untuk periode pembesaran dan 1 bulan sebagai waktu jeda antar

siklus).

Berdasarkan wawancara dengan pembudidaya, harga ikan nila

konsumsi berada pada kisaran Rp. 18.000,00 sampai dengan Rp.

20.000,00 per kilogram. Namun dalam analisis keuangan ini, harga jual

ikan nila konsumsi diasumsikan tetap selama periode proyek yaitu

sebesar Rp.18.000,00 per kilogram. Angka ini didasarkan dari informasi

penerimaan pembudidaya secara wajar (harga di tingkat pembudidaya).

Maka akan diperoleh hasil produksi sebagaimana dapat dilihat pada

Tabel 5.7.

Tabel 5.7

Perhitungan Jumlah Produksi dan Pendapatan

Keterangan

1 Siklus

(3 Bulan

)

Satuan

Faktor Pemba

gi/ Pengali

Jumlah Satuan

Jumlah

Siklus

1 Tahun

Satuan

Jumlah produksi (ekor)

19,60

0

ekor

99%

19,404

Ekor

3

58,212

ekor

Jumlah produksi (kg)*

19,40

4

ekor

5

3,881

Kg

3

11,642

kg

Jumlah pendapatan (Rp)

3,881

kg

18,000

69,854,400

Rupiah

3

209,563,200

rupiah

Keterangan: * Diasumsikan 1 kg rata-rata terdiri atas 5 ekor

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201457

Page 65: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

5.6 PROYEKSI RUGI LABA USAHA DA BREAK EVEN POINT (BEP)

Keuntungan yang didapatkan dari usaha budidaya ikan menggunakan

keramba jaring apung diproyeksikan pada tahun pertama, usaha

keramba jaring apung ikan mampu menghasilkan keuntungan bersih

sebesar Rp. 68.342.746,00 dengan profit margin sebesar 32,61%. Pada

tahun selanjutnya besarnya keuntungan dan profit margin lebih tinggi

sejalan dengan lunasnya kredit yang harus dibayar. Pada tahun ke tiga

keramba jaring apung mampu menghasilkan keuntungan bersih sebesar

Rp. 73.337.363,00 dengan profit margin sebesar 35 %. Hasil

perhitungan menunjukkan bahwa BEP rata-rata penjualan per tahun

sebesar Rp. 28.677.755,00. Hasil perhitungan ini dapat dilihat pada

Tabel 5.8

Tabel 5.8

Proyeksi Laba Rugi Usaha Budidaya Keramba Jaring Apung (Rp. )

No Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3

1 Pendapatan 209,563,200 209,563,200 209,563,200

2 Pengeluaran

a. Biaya Operasional 110,475,000 110,475,000 110,475,000

b. Penyusutan 12,808,950 12,808,950 12,808,950

c. Bunga 5,876,019 2,257,791 0

Total pengeluaran 129,159,969 125,541,741 123,283,950

3 Laba sebelum pajak 80,403,231 84,021,459 86,279,250

4 - Pajak (15%) 12,060,485 12,603,219 12,941,888

5 Laba rugi 68,342,746 71,418,240 73,337,363

6 Profit Margin 32.61% 34.08% 35.00%

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201458

Page 66: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

7 BEP :

Nilai Penjualan (Rp. ) 28,677,755 28,677,755 28,677,755

Volume Penjualan (Kg) 1,593 1,593 1,593

Sumber : Data Primer, diolah

5.7 ANALISIS KELAYAKAN PROYEK

Proyeksi rugi laba dan analisis kelayakan proyek budidaya keramba

jaring apung selama umur ekonomi proyek (3 tahun) secara lengkap

ditunjukkan pada lampiran 1, lampiran 2 dan lampiran 3. Untuk

menganalisis kelayakan usaha keramba jaring apung ini dihitung dengan

kriteria Internal Rate of Return (IRR), Net Present Value (NPV), dan Net

Revenue Cost Ratio (Net R/C Ratio). Hasil perhitungan dapat dilihat pada

Tabel 5.9.

Tabel 5.9

Hasil Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Keramba Jaring Apung

Kriteria Kelayakan Nilai Justifikasi

Kelayakan

NPV Rp. 116.823.991,- > 0 (positif)

IRR 72,73% > 21%

Net R /C Ratio 2,01 > 1

Sumber : Data Primer, diolah

Nilai IRR sebesar 72,73 % mengimplikasikan bahwa proyek ini layak

untuk dijalankan sampai tingkat suku bunga mencapai 72,73 %. Dengan

menggunakan discount rate 21%. Net R/C Ratio memiliki nilai 2,01.

Karena Net R/C lebih besar dari 1 maka usaha ini layak untuk

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201459

Page 67: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

dilaksanakan. Net Present Value juga bernilai positif, yaitu Rp.

116.823.991,00 sehingga proyek layak dilaksanakan secara ekonomi.

5.8 ANALISIS SENSITIVITAS

Dalam analisis kelayakan proyek banyak asumsi yang digunakan.

Untuk menguji sensitivitas proyek terhadap perubahan asumsi

pendapatan dan biaya operasional, maka dilakukan analisis sensitivitas

dengan beberapa sekenario sebagai berikut:

Skenario 1, usaha mengalami penurunan pendapatan sedangkan biaya

operasional dan komponen lain tetap. Pendapatan dapat menurun jika

terjadi penurunan hasil produksi dan permintaan konsumen atau

penurunan harga jual produk.

Skenario 2, usaha mengalami kenaikan biaya operasional sedangkan

pendapatan dan komponen lain tetap/konstan. biaya operasional dapat

meningkat jika terjadi kenaikan harga sarana produksi, peralatan maupun

komponen-komponen biaya operasional lainnya.

Skenario 3, usaha mengalami penurunan pendapatan dan kenaikan

biaya operasional secara bersama-sama, yang mungkin terjadi karena

terjadi penurunan hasil produksi dan permintaan konsumen atau

penurunan harga jual produk dan diikuti oleh kenaikan biaya operasional

karena kenaikan harga sarana produksi, peralatan maupun komponen-

komponen biaya operasional lainnya. Hasil analisis sensitivitas untuk

skenario 1 secara lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 5.10.

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201460

Page 68: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

Tabel 5.10

Hasil Analisis Sensitivitas Usaha Skenario 1

Kriteria Kelayakan Pendapatan Turun 3%

NPV Rp. 59.583.346

IRR 48,56%

Net R/C Ratio 1.52

Berdasarkan Tabel 5.10, dapat dilihat bahwa pada skenario 1

dengan asumsi terjadi penurunan penerimaan/pendapatan sampai

3% maka usaha ini masih layak untuk dilaksanakan dengan nilai IRR

yang masih lebih besar daripada tingkat suku bunga yaitu sebesar

48,56% nilai NPV yang masih positif yaitu sebesar Rp.

59.583.346,00 dan nilai Net R/C Ratio yang masih lebih besar

daripada 1 yaitu sebesar 1.52.

Adapun hasil analisis sensitivitas untuk skenario 2 selengkapnya

dapat dilihat pada Tabel 5.11.

Tabel 5.11

Hasil Analisis Sensitivitas Usaha Skenario 2

Kriteria Kelayakan Biaya Operasional naik 4 %

NPV Rp.63.644.661

IRR 50.54%

Net R/C Ratio 1,55

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201461

Page 69: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

Berdasarkan Tabel 5.11 dapat dijelaskan bahwa pada skenario

2 dengan asumsi terjadi kenaikan biaya operasional sampai 4%

usaha ini masih layak untuk dilaksanakan karena nilai IRR yang

masih lebih besar daripada tingkat suku bunga yaitu sebesar

50.54% nilai NPV yang masih positif yaitu sebesar Rp.

63.644.661,00 dan nilai Net R/C Ratio yang masih lebih besar

daripada atau sama dengan 1 yaitu sebesar 1,55.

Sementara hasil analisis sensitivitas untuk Skenario 3 secara rinci

dapat dilihat pada Tabel 5.12.

Tabel 5.12

Hasil Analisis Sensitivitas Usaha Skenario 3

Kriteria Kelayakan

Pendapatan Turun dan biaya operasional naik 4 %

Biaya Operasional Naik

NPV Rp.73.252.773

IRR 55.18%

Net R/C Ratio 1,64

Sebagaimana disajikan pada Tabel 5.12, bahwa pada skenario 3

yaitu adanya penurunan pendapatan dan kenaikan biaya

operasional secara bersama-sama dengan persentase sebesar 4%

maka usaha ini masih layak untuk dilaksanakan. Hal ini karena nilai

IRR yang masih lebih besar daripada tingkat suku bunga yaitu

sebesar 55,18% nilai NPV yang masih positif yaitu sebesar Rp.

73.252.773,00 dan nilai Net R/C Ratio yang masih lebih besar

daripada 1 yaitu sebesar 1,64.

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201462

Page 70: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

BAB VI ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN

DAMPAK LINGKUNGAN

6.1. ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL

Usaha budidaya ikan menggunakan keramba jaring apung dapat

meningkatkan pendapatan pembudidaya serta menciptakan lapangan

perkerjaan untuk ratusan pembudidaya, pembudidaya benih ikan,

distributor dan penjual ikan hasil budidaya keramba di berbagai tempat di

Provinsi Bengkulu. Penanaman jiwa kewirausahaan juga ikut berkembang

terutama dalam upaya peningkatan usaha ekonomi kreatif. Usaha

budidaya ikan keramba memberikan stimulus perekonomian yang akan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Bengkulu.

Keberadaan keramba di Waduk Ujan Mas, Kecamatan Ujan Mas,

memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian masyarakat.

Dapat dilihat, tingkat perekonomian masyarakat sekitar waduk cenderung

meningkat dalam waktu beberapa tahun belakangan ini sebesar antara

Rp. 500.000,00 s.d Rp. 1.000.000,00 per bulan.

Usaha KJA menciptakan perluasan kesempatan kerja, tenaga kerja

yang terlibat di keramba dari masyarakatrata-rata sebanyak 6 orang per

unit usaha. Disamping itu KJA mempunyai keterkaitan ke depan dan ke

belakang (forward and backward linkage) yang selanjutnya berdampak

pada peningkatan penyerapan tenaga kerja baru. Keterkaitan ke belakang

(backward linkage) dapat berupa usaha pembenihan, usaha pembuatan

pakan ikan (satu orang pembudidaya mulai membuat pakan ikan sendiri)

atau usaha lainnya yang berhubungan dengan sarana dan prasana

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201463

Page 71: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

budidaya.Dengan semakin berkembangnya usaha KJA semakin banyak

membutuhkan bibit, sementara untuk saat ini pembenih masih relatif

kurang jumlahnya Di Kepahiang sudah terdapat 2 orang yang membuat

usaha pembenihan ikan nila. Hal ini dapat diartikan bahwa di masa yang

akan datang akan terbuka peluang usaha untuk pengadaan bibit, yang

berarti terciptanya lapangan kerja baru.

Sedangkan untuk keterkaitan ke depan (forward linkage)adalah wisata

kuliner ikan air tawar, industri pengolahan ikan seperti ikan asap, abon

ikan, ikan asin, tepung ikan dan lain lain. Di samping itu munculjuga

usaha wisata air (sampan wisata), serta munculnya para pedagang

disekitar lokasi keramba. Pola konsumsi rumahtangga pembudidaya

setelah adanya keramba menjadi lebih beragam dan setelah adanya usaha

keramba ikan ini juga menyebabkan tabungan rumah tangga menjadi

lebih besar.

Usaha budidaya ikan keramba dapat mengurangi kemiskinan dan

pengangguran, sebab dengan usaha ini pendapatan pembudidaya dan

masyarakat sekitarnya meningkat, serta adanya peluang usaha baru

(penyerapan tenaga kerja). Usaha budidaya ikan keramba jaring apung ini

juga telah membantu dan menggairahkan pembudidaya untuk

membentuk berbagai kelompok budidaya ikan. Keberadaan kelompok

budidaya ini sebagian telah meningkatkan fungsinya menjadi organisasi

ekonomi pembudidaya keramba ikan menjadi lebih profesional

(komersial). Keterlibatan masyarakat dalam kelompok pembudidaya ikan

keramba jaring apung ini dapat meningkatkan ketahanan sosial

masyarakat desa, dan membantu pengembangan daerah serta

mendukung usaha pemberdayaan masyarakat desa. Desa lebih dikenal

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201464

Page 72: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

pihak luar dengan produk ikan keramba oleh pemerintah kabupaten,

LSM, swasta, bank dan lain-lain. Kesadaran terhadap pendidikan keluarga

pembudidaya setelah adanya keramba ikan jaring apung menjadi lebih

meningkat. Demikian pula kesadaran menularkan ilmu usaha keramba

jaring apung kepada orang lain juga meningkat.

6.2. DAMPAK LINGKUNGAN

Peraturan dan tindakan pemerintah yang berhubungan dengan

penggunaan sumberdaya alam dan lingkungan yang membuat

perekonomian bekerja efisien serta bertahan dalam waktu yang tidak

terbatas, tidak menurunkan pola konsumsi agregat dan tidak membiarkan

lingkungan fiisik rusak serta tidak menimbulkan resiko yang besar bagi

generasi yang akan datang. Partisipasi masyarakat dalam menanggulagi

kerusakan lingkungan sangat diperlukan, sosialisasi pencemaran

lingkungan waduk dengan melibatkan masyarakat akan sangat

membantu mencegah pencemaran lingkungan. Efektivitas program

perbaikan lingkungan akan mencapai taraf yang optimal apabila

didukung oleh masyarakat secara keseluruhan. Usaha budidaya ikan

keramba jaring apung merupakan usaha yang bersifat ramah lingkungan.

Tingkat polusi dan pencemaran yang disebabkan dari usaha keramba

jaring apung ini tidak begitu besar, usaha budidaya keramba ikan ini juga

tidak menyebabkan polusi udara.

Namun, perlu diantisipasi dengan semakin banyaknya jumlah keramba

ikan jaring apung di waduk akan berdampak negatif pada air waduk, hal

ini akan berpengaruh terhadap kelesatarian air waduk. Hampir 20%

makanan yang diberikan pada ikan akan turun mengendap di dasar

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201465

Page 73: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

waduk. Endapatn itu akan enghasilkan karbondioksida, amonia, dan

nitrogen yang akan memicu tumbuhnya bakteri dan plankton-plankton.

Ditambah lagi dengan bakteri-bakteri halus yang menempel pada insang

ikan yang membuat ikan sulit untuk bernafas dan akhirnya mati. Hal ini

perlu diketahui oleh masyarakat karena ini merupakan pengetahuan dasar

yang harus diketahui sebelum melakukan budidaya ikan menggunakan

keramba jaring apung.

Hal yang perlu dilakukan untuk mengurangi kerusakan air waduk yang

disebabkan oleh keramba yaitu (Andrian Noza, 2011):

1. Memberikan penyuluhan pada para pembudidaya ikan agar

mereka lebih mendapatkan pengetahuan dalam mengelola

kerambanya.

2. Mengganti pakan ikan yang mengandung bahan-bahan yang

dapat merusak kelestarian air waduk dengan pakan iakan yang

mengandung bahan-bahan organik.

3. Melakukan “sistem 2 lapis” pada jala apung agar pakan ikan yang

tidak dimakan ikan-ikan pada lapisan pertama dapat dimakan oleh

ikan-ikan pada lapisan kedua.

4. Melakukan penyedotan tumpukan-tumpukan pakan ikan yang

mengendap di dasar waduk.

5. Pemerintah harus membuat peraturan dalam berkeramba, seperti

dibatasinya jumlah keramba dengan cara :

o Satu keluarga hanya boleh memiliki lima petak keramba.

6. Melarang beberapa tempat wisata untuk digunakan berkeramba

agar tempat- tempat wisata di waduk jadi bersih.

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201466

Page 74: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

1. Usaha budidaya keramba jaring apung di Provinsi Bengkulu layak

untuk dikembangkan selain dari perikanan laut. Luas potensi

perikanan budidaya tahun 2013 sebesar 26.244 ha, dengan keramba

jaring apung sebesar 733,6 ha.

2. Secara umum ukuran keramba jaring apung yang digunakan adalah

dengan ukuran 7 m x 7 m x 2 m dan ikan yang dibudidayakan adalah

jenis ikan nila. Dari responden yang ada sumber dana pembiayaan

paling banyak berasal dari dana sendiri dan pinjaman, mayoritas

pinjaman berasal dari perbankan.

3. Total modal per unit usaha (4 keramba) yang diperlukan untuk

budidaya keramba jaring apung yakni sebesar Rp. 115.043.000,00,

yang terdiri dari biaya investasi sebesar Rp. 78.218.000,00 dan

modal kerja sebesar Rp. 36.825.000,00.

4. Usaha budidaya keramba jaring apung sesuai dengan asumsi yang

ada menghasilkan NPV NPV Rp116.823.991,dengan nilai adalah IRR

72.73 %, Net RC Ratio 2.02 dan Pay Back Period (PBP) selama 1,70

tahun.

5. Usaha budidaya ikan keramba jaring apung dapat meningkatkan

pendapatan pembudidaya serta menciptakan lapangan pekerjaan

untuk ratusan pembudidaya, pembenih, distributor, dan penjual ikan

keramba di berbagai tempat di Provinsi Bengkulu. Hal ini terutama

dalam upaya peningkatan usaha ekonomi kreatif. Usaha budidaya

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201467

Page 75: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

ikan keramba memberikan stimulus perekonomian yang akan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Bengkulu. Usaha

budidaya ikan keramba berperan aktif dalam mengurangi kemiskinan

dan pengangguran.

SARAN

• Berdasarkan potensi sumberdaya yang tersedia, permintaan pasar,

aspek finansial, usaha KJA ini layak dibiayai dan dapat

menumbuhkan perekonomian masyarakat.

• Koordinasi dan informasi pasar perlu untuk ditingkatkan, dalam

mengantisipasi fluktuasi harga.

• Perlu kerjasama penataan sumberdaya alam sekitar lokasi, agar

dampak yang mungkin terjadi dalam pengelolaan sumberdaya

dapat lebih diantisipasi.

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201468

Page 76: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

DAFTAR PUSTAKA

Budidaya Keramba Jaring Apung. Alamikan.com

Budidaya Ikan Air Tawar Dengan Sistem Keramba Jaring Apung (KJA)

bagian 2. Kolambi.. Wordpress.com/ 2009

Budidaya Ikan Air Tawar dengan Sistem Keramba Jaring Apung (KJA).

Budidaya Ikan Air Tawar dengan sistem Keramba Jarring Apung (KJA).

Pinginsukses.wordpress.Com.2009

Budidaya Ikan Nila Keramba Jaring Apung, Produksi Lebih Tinggi. www.

Bibitikan.net.2013

Bisnis Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung Dengan Keuntungan

Menggiurkan. www.teropongbisnis.com

Cara Membuat Keramba Jaring Apung Untuk Budidaya IkAN Nila.

www.azolla.web.id

Irmawan. 2014. Keramba Jaring Apung (Peluang, Masalah, dan Solusi).

www.m.kompasiana.com diunduh pada tanggal 8 – 12 – 2014.

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201469

Page 77: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

LAMPIRAN

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201470

Page 78: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

Lampiran 1. Asumsi Untuk Analisis Keuangan

NO Uraian Nilai Satuan

1 Umur proyek 3 Tahun

2 Bulan dalam 1 tahun 12 Bulan

3 Luas lahan 196 m2

3 Jumlah KJA 4 Unit

4 Luas keramba (7m x 7m) 49 m2

5 Kedalaman air pada kolam 2 M

6 Volume Kedalaman air pada Kja 98 Unit

7 Volume Kja 392 m3

8 Ukuran benih ikan nila disebar 8 – 12 Cm

9 Kepadatan tebar 50 ekor/m3 air

10 Jumlah benih ikan nila disebar 19600 Ekor

11 Jumlah pengelola 1 Orang

12 Jumlah pekerja 1 Orang

13 Tingkat mortalitas 1 Persen

14 Umur nila dipanen 4 Bulan

15 Jeda waktu antar siklus 30 Hari

16 Lama periode satu siklus(termasuk jeda)

4Bulan

17 Frekuensi panen ikan nila 3Kali dalam setahun

18 Ukuran ikan nila yang dipanen 5 ekor/kg

19 Konversi pakan terhadap berat nila 0.041 kali

20 Harga benih ikan nila per ekor 350 Rupiah/ ekor

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201471

Page 79: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

21 Harga jual ikan nila (rata-rata) 18,000 rupiah/kg

22 Tingkat suku bunga Kredit 18% efektif

23 Jangka waktu kredit : Investasi 30 Bulan

Modal Kerja 30 Bulan

24 Gaji pengelola per bulan rupiah/bulan

25 Biaya tenaga kerja per bulan rupiah/bulan

26 Biaya pembuatan pondok jaga/ gudang 4,250,000 rupiah/m2

27 Harga rata-rata pakan ikan nila 10,000 rupiah/kg

28 biaya kerangka ,500,000 rupiah/m2

29 Biaya jarring 1,431,000 rupiah/m2

30 jumlah jarring 4 keramba/m2

31 Jumlah pelampung 4 Buah

32 Biaya pelampung 137,500 Rp.

33 biaya jangkar 25,000 Rp.

34 jumlah jangkar semen 4 buah

35 biaya ember 11,500 Rp.

36 Jumlah ember 4 buah

37 biaya tangguk 14,000 Rp.

38 Jumlah Tangguk 2 buah

39 Biaya Gayung 5,000 Rp.

40 Jumlah gayung 2 buah

41 biaya tabung oksigen 1,450,000 rupiah/ Unit

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201472

Page 80: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

Lam

pir

an 2

. B

iaya

Inve

stas

i

No

K

om

po

nen

Bia

ya

Inve

stas

i V

olu

me

Sa

tuan

H

arg

a/

Un

it (

Rp

) N

ilai (

Rp

) U

mu

r (t

ahu

n)

Dep

resi

asi

per

Tah

un

(R

p)

Nila

i Sis

a

A.

Bia

ya P

rasa

ran

a

1 G

udan

g/po

ndok

jaga

15

m

2 4,

250,

000

63,7

50,0

00

5 12

,750

,000

25

,500

,000

2 Pa

sang

list

rik 9

00 w

1

ls

750,

000

750,

000

3 25

0,00

0 0

3 Pe

rijin

an

1 ls

30

0,00

0 30

0,00

0 3

100,

000

0

To

tal B

iaya

Pr

asar

ana

64

,800

,000

13,1

00,0

00

25,5

00,0

00

B.

Bia

ya P

eral

atan

0

1.

Ker

angk

a 4

unit

1,50

0,00

0 6,

000,

000

2 3,

000,

000

-3,0

00,0

00

2.

Pela

mpu

ng

4

buah

13

7,50

0 55

0,00

0 20

27

,500

46

7,50

0

3.

Jang

kar

4

buah

25

,000

10

0,00

0 10

10

,000

70

,000

4.

Jarin

g

un

it 1,

431,

000

5,72

4,00

0 8

715,

500

3,57

7,50

0

73

Page 81: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

4

5.

Peng

ikat

16

bu

ah

60,0

00

960,

000

5 19

2,00

0 38

4,00

0

6.

sero

k/ t

angg

uk

2

bu

ah

14,0

00

28,0

00

5 5,

600

11,2

00

7.

Embe

r

4

buah

11

,500

46

,000

2

23,0

00

-23,

000

8.

Gay

ung

2

bu

ah

5,00

0 10

,000

2

5,00

0 -5

,000

To

tal B

iaya

Pe

rala

tan

13,4

18,0

00

3,

978,

600

1,48

2,20

0

C.

Tota

l Bia

ya

Inve

stas

i

78,2

18,0

00

17

,078

,600

26

,982

,200

74

Page 82: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

Lam

pir

an 3

.Bia

ya O

per

asio

nal

No

K

om

po

nen

Bia

ya

Op

eras

ion

al

Vo

lum

e Sa

tuan

H

arg

a Sa

tuan

(R

p )

B

iaya

1

Sikl

us

(Rp

)

Bia

ya 1

Ta

hu

n (

Rp

)

A.

Biay

a Te

naga

Ker

ja

1.

upah

pem

bers

ihan

dan

pe

nyia

pan

KJA

4

oran

g bu

lan

0 0

0

2.

upah

pen

yeba

ran

beni

h

4

oran

g bu

lan

0 0

0

3 up

ah p

embe

rian

paka

n

4 up

ah p

enga

was

an a

ir

5.

upah

pen

gam

anan

KJA

6.

upah

pem

anen

an Ik

an

7.

upah

pen

gem

asan

ikan

8.

upah

pen

gang

kuta

n da

ri K

JA k

e ru

mah

9.

upah

pen

gang

kuta

n ke

pa

sar

10.

biay

a la

inny

a

To

tal B

iaya

Ten

aga

Ker

ja

0 0

75

Page 83: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 B.

Biay

a Ba

han

1.

Beni

h 1

9,60

0

ekor

/sik

lus

350

6,86

0,00

0 20

,580

,000

2.

Paka

n

160

kg

/sik

lus

10,0

00

1,60

0,00

0 4,

800,

000

3 K

eran

gka

4

m

2 6

,000

,000

24

,000

,000

72

,000

,000

4 Ja

ring

1

ke

ram

ba/m

2 1

,431

,000

1,

431,

000

4,29

3,00

0

5 1

unit

tabu

ng O

ksig

en

1

1

pake

t 1,

450,

000

1,45

0,00

0 4,

350,

000

6 Pe

lam

pung

4

buah

/sik

lus

137,

500

550,

000

1,65

0,00

0

7 Ja

ngka

r

4

buah

/sik

lus

25,0

00

100,

000

300,

000

8 Em

ber

4

bu

ah/s

iklu

s 11

,500

46

,000

13

8,00

0

9 Ta

nggu

k

2

buah

/sik

lus

14,0

00

28,0

00

84,0

00

10

Gay

ung

2

bu

ah/s

iklu

s 5,

000

10,0

00

30,0

00

To

tal B

iaya

Bah

an

36

,075

,000

10

8,22

5,00

0

C.

Biay

a lis

trik

4

bula

n 15

0,00

0 60

0,00

0 1,

800,

000

D.

Biay

a Pe

mel

ihar

aan

1

si

klus

15

0,00

0 15

0,00

0 45

0,00

0

Tota

l Bia

ya O

per

asio

nal

36,8

25,0

00

110,

475,

000

76

Page 84: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

Lam

pir

an 4

Keb

utu

han

Kre

dit

Ura

ian

D

ana

Pin

jam

an 7

0% (

Rp

) D

ana

Sen

dir

i 30%

(R

p)

Jum

lah

To

tal (

Rp

)

Mod

al In

vest

asi

54,7

52,6

00

23,4

65,4

00

78,2

18,0

00

Mod

al K

erja

(1 S

iklu

s)

25,7

77,5

00

11,0

47,5

00

36,8

25,0

00

Jum

lah

80,5

30,1

00

34,5

12,9

00

115,

043,

000

Lam

pir

an 5

. Kre

dit

Inve

stas

i

Tri

An

gsu

ran

Po

kok

(Rp

. )

Bu

ng

a

Ju

mla

h A

ng

sura

n (

Rp

)

Sald

o P

oko

k Pi

nja

man

(Rp

)

(Rp

)

54

,752

,600

1 6,

844,

075

1,23

1,93

4 8,

076,

009

47,9

08,5

25

2 6,

844,

075

1,07

7,94

2 7,

922,

017

41,0

64,4

50

77

Page 85: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

3 6,

844,

075

923,

950

7,76

8,02

5 34

,220

,375

4 6,

844,

075

769,

958

7,61

4,03

3 27

,376

,300

Tahu

n 1

27

,376

,300

4,

003,

784

27,3

76,3

00

5 6,

844,

075

615,

967

7,46

0,04

2 20

,532

,225

6 6,

844,

075

461,

975

7,30

6,05

0 13

,688

,150

7 6,

844,

075

307,

983

7,15

2,05

8 6,

844,

075

8 6,

844,

075

153,

992

6,99

8,06

7 0

Tahu

n 2

27,3

76,3

00

1,53

9,91

7

Tota

l (3

Tah

un

) 54

,752

,600

5,

543,

701

60,2

96,3

01

0

78

Page 86: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

Lam

pir

an 6

Kre

dit

Mo

dal

Ker

ja

Bu

lan

ke

Poko

k Pi

nja

man

(R

p)

An

gsu

ran

Po

kok

(Rp

)

Bu

ng

a (R

p)

Jum

lah

A

ng

sura

n (

Rp

)

Sald

o P

oko

k Pi

nja

man

(Rp

)

0 25

,777

,500

25,

777,

500

1 23

,629

,375

2,

148,

125

3

86,6

63

2,53

4,78

8 23

,629

,375

2 21

,481

,250

2,

148,

125

4

13,5

14

2,56

1,63

9 21

,481

,250

3 19

,333

,125

2,

148,

125

3

75,9

22

2,52

4,04

7 19

,333

,125

4 17

,185

,000

2,

148,

125

3

38,3

30

2,48

6,45

5 17

,185

,000

5 15

,036

,875

2,

148,

125

3

00,7

38

2,44

8,86

3 15

,036

,875

6 12

,888

,750

2,

148,

125

2

63,1

45

2,41

1,27

0 12

,888

,750

7 10

,740

,625

2,

148,

125

2

25,5

53

2,37

3,67

8 10

,740

,625

8 8,

592,

500

2,14

8,12

5

187

,961

2,

336,

086

8,59

2,50

0

9 6,

444,

375

2,14

8,12

5

150

,369

2,

298,

494

6,44

4,37

5

10

4,29

6,25

0 2,

148,

125

1

12,7

77

2,26

0,90

2 4,

296,

250

11

2,14

8,12

5 2,

148,

125

75,

184

2,22

3,30

9 2,

148,

125

12

0 2,

148,

125

37,

592

2,18

5,71

7 0

Tota

l (1

Tahu

n)

25

,777

,500

2,86

7,74

728

,645

,247

79

Page 87: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

Lam

pir

an 7

Pen

dap

atan

Ket

eran

gan

1

Sikl

us

(3

Bu

lan

) Sa

tuan

Fa

kto

r Pe

mb

agi/

Pe

ng

ali

Jum

lah

Sa

tuan

Ju

mla

h

Sikl

us

1

Tah

un

Sa

tuan

Jum

lah

prod

uksi

(eko

r)

19,6

00

Ekor

99

%

19,4

04

ekor

3

58,2

12

ekor

Jum

lah

prod

uksi

(kg)

* 19

,404

Ek

or

5 3,

881

kg

3 11

,642

kg

Jum

lah

pend

apat

an

(Rp.

) 3,

881

Kg

18,0

00

69,8

54,4

00

rupi

ah

3 20

9,56

3,20

0 ru

piah

80

Page 88: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

Lam

pir

an 8

Ru

gi L

aba

No

U

raia

n

Tah

un

1Ta

hu

n 2

Tah

un

3

1 Pe

nd

apat

an

209,

563,

200

209,

563,

200

209,

563,

200

2 Pe

ng

elu

aran

a.

Bia

ya O

pera

sion

al

110,

475,

000

110,

475,

000

110,

475,

000

b.

Pen

yusu

tan

12,8

08,9

5012

,808

,950

12,8

08,9

50

c.

Bun

ga

5,87

6,01

92,

257,

791

0

To

tal p

eng

elu

aran

12

9,15

9,96

912

5,54

1,74

112

3,28

3,95

0

3 La

ba

seb

elu

m p

ajak

80

,403

,231

84,0

21,4

5986

,279

,250

4 -

Paja

k (1

5%)

12,0

60,4

8512

,603

,219

12,9

41,8

88

5 La

ba

rug

i 68

,342

,746

71,4

18,2

4073

,337

,363

6 Pr

ofi

t M

arg

in

32.6

1%34

.08%

35.0

0%

7 B

EP :

N

ilai P

enju

alan

(R

p )

28

,677

,755

28,6

77,7

5528

,677

,755

V

olu

me

Pen

jual

an (

Kg

)1,

593

1,59

31,

593

81

Page 89: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

Lam

pir

an 9

Aru

s K

as

No

U

raia

n

Tah

un

01

23

1 In

flo

w

a.

Pen

dapa

tan

2

09,5

63,2

00

209

,563

,200

2

09,5

63,2

00

b.

Nila

i Sis

a

2

6,98

2,20

0

Su

mbe

r D

ana

a. D

ana

send

iri

3

4,51

2,90

0

b.

Kre

dit

inve

stas

i

54,

752,

600

c.

Kre

dit

mod

al k

erja

2

5,77

7,50

0

Ju

mla

h

115

,043

,000

2

09,5

63,2

00

209

,563

,200

2

36,5

45,4

00

In

flo

w u

ntu

k IR

R

209

,563

,200

2

09,5

63,2

00

209

,563

,200

2 O

utf

low

a.

Bia

ya in

vest

asi

7

8,21

8,00

0

b.

Bia

ya m

odal

ker

ja

36,

825,

000

c.

Bia

ya o

pera

sion

al

110

,475

,000

110

,475

,000

110

,475

,000

d.

Ang

sura

n po

kok

53

,153

,800

27

,376

,300

-

82

Page 90: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

e.

Bia

ya b

unga

ban

k

5,8

76,0

19

2,2

57,7

91

-

f.

Paj

ak

-

-

-

Ju

mla

h

115

,043

,000

1

69,5

04,8

19

140

,109

,091

1

10,4

75,0

00

O

utf

low

un

tuk

IRR

1

15,0

43,0

00

110

,475

,000

1

10,4

75,0

00

110

,475

,000

3 To

tal c

ashf

low

40,0

58,3

81

69,4

54,1

09

1

26,0

70,4

00

4 K

umul

atif

cash

flow

40,0

58,3

81

1

09,5

12,4

89

2

35,5

82,8

89

5 C

ash

un

tuk

IRR

(1

15,0

43,0

00)

99

,088

,200

99,0

88,2

00

126

,070

,400

6 K

umul

atif

CF

83

,973

,051

15

5,13

6,65

3 23

1,86

6,99

1

6 D

isco

unt

Fact

or

1

0.84

7457

627

0.71

8184

43

0.60

8630

873

7 Pr

esen

t V

alu

e

(1

15,0

43,0

00)

83,9

73,0

51

71,1

63,6

02

7

6,73

0,33

8

8 K

umul

atif

PV

(

115,

043,

000)

(31

,069

,949

)

40

,093

,653

116

,823

,991

9 K

elay

akan

:

N

PV

Rp

. 1

16,8

23,9

91

IR

R

72.7

3%

N

et R

C r

atio

2.02

PB

P (t

hn

) 1.

70

83

Page 91: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

Lam

pir

an 1

1. P

end

apat

an t

uru

n 3

%

No

U

raia

n

Tah

un

0 1

2 3

1 In

flo

w

a.

Pen

dapa

tan

2

03,2

76,3

04

203

,276

,304

2

03,2

76,3

04

b.

Dan

a se

ndiri

4

,512

,900

c.

Kre

dit

inve

stas

i

54,

752,

600

d.

Kre

dit

mod

al

kerja

25

,777

,500

Ju

mla

h

115,

043,

000

203

,276

,304

2

03,2

76,3

04

203

,276

,304

In

flo

w u

ntu

k IR

R

2

03,2

76,3

04

203

,276

,304

2

03,2

76,3

04

2 O

utf

low

a.

Bia

ya in

vest

asi

78,2

18,0

00

b.

Bia

ya m

odal

ker

ja

36,8

25,0

00

c.

Bia

ya o

pera

sion

al

1

10,4

75,0

00

1

10,4

75,0

00

1

10,4

75,0

00

d.

Ang

sura

n po

kok

53,1

53,8

00

27,3

76,3

00

-

84

Page 92: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

e.

Bia

ya b

unga

ban

k

5

,876

,019

2

,257

,791

-

f.

Paj

ak

12,0

60,4

85

12,6

03,2

19

12,9

41,8

88

Ju

mla

h

1

15,0

43,0

00

181,

565,

34

152

,712

,310

1

23,4

16,8

88

O

utf

low

un

tuk

IRR

115

,043

,000

1

22,5

35,4

85

123

,078

,219

1

23,4

16,8

88

3 To

tal c

ashf

low

21

,711

,000

50

,563

,994

79

,859

,417

4 K

umul

atif

cash

flow

21

,711

,000

72

,274

,994

152

,134

,411

5 C

ash

un

tuk

IRR

(1

15,0

43,0

00)

80

,740

,819

80,

198,

085

79,

859,

417

6 K

umul

atif

CF

68

,424

,423

126,

021,

439

174,

626,

346

6 D

isco

unt

Fact

or

10.

8474

5762

70.

7181

8443

0.

6086

3087

3

7 Pr

esen

t V

alu

e (

115,

043,

000)

68,

424,

423

57

,597

,016

48

,604

,906

8 K

umul

atif

PV

(115

,043

,000

) (4

6,61

8,57

7)

10

,978

,439

59

,583

,346

9 K

elay

akan

:

N

PV

Rp

.

59,5

83,3

46

IR

R

48.5

6%

N

et B

C r

atio

1.52

PB

P (t

hn

) 1.

55 3

sik

lus

85

Page 93: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

Lam

pir

an 1

2 B

OP

Nai

k 4

%

No

U

raia

n

Tah

un

01

2 3

1 In

flo

w

a.

Pen

dapa

tan

20

9,56

3,20

0 2

09,5

63,2

00

209

,563

,200

b.

Dan

a se

ndiri

34,

512,

900

c.

Kre

dit

inve

stas

i

54,

752,

600

d.

Kre

dit

mod

al k

erja

25

,777

,500

Ju

mla

h

115,

043,

000

209,

563,

200

209

,563

,200

2

09,5

63,2

00

In

flo

w u

ntu

k IR

R

209,

563,

200

209

,563

,200

2

09,5

63,2

00

2 O

utf

low

a.

Bia

ya in

vest

asi

7

8,21

8,00

0

b.

Bia

ya m

odal

ker

ja

3

6,82

5,00

0

c.

Bia

ya o

pera

sion

al

114

,894

,000

114

,894

,000

114

,894

,000

d.

Ang

sura

n po

kok

53,

153,

800

27,3

76,3

00

-

e.

Bia

ya b

unga

ban

k

5,8

76,0

19

2,2

57,7

91

-

86

Page 94: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

f.

Paj

ak

12,

060,

485

12,6

03,2

19

12,9

41,8

88

Ju

mla

h

115,

043,

000

185,

984,

304

157

,131

,310

1

27,8

35,8

88

O

utf

low

un

tuk

IRR

11

5,04

3,00

0 12

6,95

4,48

5 1

27,4

97,2

19

127

,835

,888

3 To

tal c

ashf

low

2

3,57

8,89

6

52

,431

,890

81

,727

,313

4 K

umul

atif

cash

flow

2

3,57

8,89

6

76

,010

,786

157

,738

,099

5 C

ash

un

tuk

IRR

(11

5,04

3,00

0) 8

2,60

8,71

5

82,0

65,9

81

8

1,72

7,31

3

6 K

umul

atif

CF

70

,007

,386

12

8,94

5,89

6 17

8,68

7,66

1

6 D

isco

unt

Fact

or

1 0.

8474

5762

7 0.

7181

8443

0.

6086

3087

3

7 Pr

esen

t V

alu

e

(1

15,0

43,0

00)

7

0,00

7,38

6

58

,938

,510

49

,741

,766

8 K

umul

atif

PV

(115

,043

,000

)

(45,

035,

614)

13

,902

,896

63

,644

,661

9 K

elay

akan

:

N

PV

Rp

. 6

3,64

4,66

1

IR

R

50.5

4%

N

et R

C r

atio

1

.55

PB

P (t

hn

) 1.

573

Sikl

us

87

Page 95: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

Lam

pir

an 1

3 B

OP

Nai

k 4

% d

an P

end

apat

an T

uru

n 4

%

No

U

raia

n

Tah

un

01

2 3

1 In

flo

w

a.

Pen

dapa

tan

2

09,5

63,2

00

209

,563

,200

209

,563

,200

b.

Dan

a se

ndiri

34,

512,

900

c.

Kre

dit

inve

stas

i

54,

752,

600

d.

Kre

dit

mod

al k

erja

25

,777

,500

Ju

mla

h

115,

043,

000

209

,563

,200

2

09,5

63,2

00

2

09,5

63,2

00

In

flo

w u

ntu

k IR

R

209

,563

,200

2

09,5

63,2

00

2

09,5

63,2

00

2 O

utf

low

a.

Bia

ya in

vest

asi

7

8,21

8,00

0

b.

Bia

ya m

odal

ker

ja

3

6,82

5,00

0

c.

Bia

ya o

pera

sion

al

110

,475

,000

110

,475

,000

11

0,47

5,00

0

d.

Ang

sura

n po

kok

5

3,15

3,80

0

27

,376

,300

-

e.

Bia

ya b

unga

ban

k

5,8

76,0

19

2,2

57,7

91

-

f.

Paj

ak

1

2,06

0,48

5

12

,603

,219

1

2,94

1,88

8

88

Page 96: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

Ju

mla

h

115,

043,

000

181

,565

,304

1

52,7

12,3

10

1

23,4

16,8

88

O

utf

low

un

tuk

IRR

11

5,04

3,00

0 1

22,5

35,4

85

123

,078

,219

123

,416

,888

3 To

tal c

ashf

low

27,

997,

896

56,8

50,8

90

86,

146,

313

4 K

umul

atif

cash

flow

27,

997,

896

84,8

48,7

86

170,

995,

099

5 C

ash

un

tuk

IRR

(11

5,04

3,00

0)

87,

027,

715

86

,484

,981

86

,146

,313

6 K

umul

atif

CF

73

,752

,301

13

5,86

4,46

8 18

8,29

5,77

3

6 D

isco

unt

Fact

or

1 0.

8474

5762

7 0.

7181

8443

0.

6086

3087

3

7 Pr

esen

t V

alu

e

(1

15,0

43,0

00)

73,

752,

301

62,1

12,1

67

52,

431,

305

8 K

umul

atif

PV

(115

,043

,000

)

(4

1,29

0,69

9)

20,8

21,4

68

73,

252,

773

9 K

elay

akan

:

N

PV

Rp

. 7

3,25

2,77

3

IR

R

55.1

8%

N

et R

C r

atio

1

.64

PB

P (t

hn

) 1.

603

sikl

us

89

Page 97: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

Lampiran Rumus dan Cara Perhitungan Untuk Akses Aspek

Keuangan

1. Menghitung Jumlah Angsuran.

Angsuran kredit terdiri dari angsuran pokok ditambah dengan

pembayaran bunga pada periode angsuran. Jumlah angsuran pokok

tetap setiap bulannya. Periode angsuran (n) adalah adalah selama 36

bulan untuk kredit investasi dan 12 bulan untuk kredit modal kerja.

Cicilan pokok = Jumlah Pinjaman dibagi periode angsuran (n).

Bunga = i% x jumlah (sisa) pinjaman.

Jumlah angsuran = Cicilan Pokok + Bunga.

2. Menghitung Jumlah penyusutan/depresiasi dengan metode

garis lurus dengan nilai sisa 0 (nol)

Penyusutan = Nilai Investasi /Umur Ekonomis.

3. Menghitung Net Present Value (NPV).

NPV merupakan selisih antara present value dari revenue dan

present value dari biaya. Adapun rumus untuk menghitung NPV

adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Rt = Revenue atau keuntungan proyek yang diperoleh

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201490

Page 98: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

pada tahun ke-t

Ct = Biaya atau ongkos yang dikeluarkan dari adanya

proyek pada tahun ke-t Tidak dilihat apakah biaya

tersebut dianggap merupakan modal atau dana

rutin/operasional.

I =Tingkat suku bunga atau merupakan social

opportunity cost of capital.

n = Umur Proyek.

Untuk menginterpretasikan kelayakan suatu proyek, dapat dilihat dari

hasil perhitungan NPV sebagai berikut:

a. Apabila NPV > 0 berarti proyek layak untuk dilaksanakan secara

finansial

b. Apabila NPV = nol, berarti proyel mengembalikan dananya

perssis sama besar dengan tingkat suku bunganya (bunganya

(Social Opportunity of Capital-nya).

c. Apabila NPV < 0, berarti proyek tidak layak untuk dilanjutkan

karena proyek tidak dapat menutupi social opportunity cost

of capital yang digunakan.

4. Menghitung Internal Rate of Return (IRR).

IRR merupakan nilai discount rate i yang membuat NPV dari proyek

sama dengan 0 (nol). IRR dapat juga dianggap sebagai tingkat

keuntungan atas investasi bersih dari suatu proyek, sepanjang

setiap benefit bersih yang diperoleh secara otomatis ditanamkan

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201491

Page 99: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

kembali pada tahun berikutnya dan mendapatkan tingkat

keuntungan i yang sama dan diberi bunga selama sisa umur

proyek. Cara perhitungan IRR dapat didekati dengan rumus

dibawah ini :

Keterangan:

IRR = Nilai Internal Rate of Return, dinyatakan dalam %.

NPV1 = Net Present Value pertama pada DF terkecil

NPV2 = Net Present Value kedua pada DF terbesar

i1 = Tingkat suku bunga /discount rate pertama.

i2 = Tingkat suku bunga /discount rate kedua.

Kelayakan suatu proyek dapat didekati dengan

mempertimbangkan nilai IRR sebagai berikut:

a. Apabila nilai IRR sama atau lebih besar dari nilai tingkat suku

bunganya maka proyek tersebut layak untuk dikerjakan.

b. Apabila nilai IRR lebih kecil atau kurang dari tingkat suku

bunganya maka proyek tersebut dinyatakan tidak layak untuk

dikerjakan.

5. Menghitung Net R/C.

Net revenue-cost ratio atau perbandingan manfaat dan biaya

bersih suatu proyek adalah perbandingan sedemikian rupa

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201492

Page 100: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

sehingga pembilangnya terdiri atas present value total dari

revenue bersih dalam tahun di mana revenue bersih itu bersifat

positif, sedangkan penyebut terdiri atas present value total dari

revenue bersih dalam tahun di mana revenue itu bersifat negatif.

Cara menghitung Net R/C dapat menggunakan rumus dibawah

ini:

Keterangan :

Net RC = Nilai revenue - cost ratio. NPV

R-C Positif. = Net present value positif. NPV

R-C Negatif. = Net present value negatif.

Hasil perhitungan Net R/C dapat diterjemahkan sebagai

berikut:

a. Apabila nilai Net R/C > 1, maka proyek layak dilaksanakan.

b. Apabila nilai Net R/C < 1, maka proyek tidak layak untuk

dilaksanakan.

6. Menghitung Titik Impas (Break Even Point).

Titik impas atau titik pulang pokok atau Break Even Point (BEP)

adalah suat keadaan dimana tingkat produksi atau besarnya

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201493

Page 101: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

pendapatan sama dengan besarnya pengeluaran pada suatu

proyek, sehingga pada keadaan tersebut proyek tidak

mendapatkan keuntungan dan tidak mengalami kerugian.

Terdapat beberapa rumus untuk menghitung titik impas yang

dapat dipilih, namun dalam buku ini digunakan rumus pada huruf

a, b dan c di bawah ini :

C. Jika biaya variabel dan biaya tetap tidak dipisahkan maka

pencarian titik impas dapat menggunakan prinsip total

pendapatan = total pengeluaran.

Total Pendapatan = Harga x Jumlah produk yang dihasilkan.

Total Pengeluaran = Jumlah semua biaya yang diperlukan

proyek.

Jadi harga produk x jumlah produk yang dihasilkan = Total

Pengeluaran.

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201494

Page 102: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

7. Menghitung PBP (Pay Back Period atau Lama

Pengembalian Modal)

PBP digunakan untuk memperkirakan lama waktu yang

dibutuhkan proyek untuk mengembalikan investasi dan modal

kerja yang ditanam.

Cara menterjemahkan PBP untuk menetapkan kelayakan suatu

proyek adalah sebagai berikut:

a. Apabila nilai PBP lebih pendek dari jangka waktu proyek

yang ditetapkan maka suatu proyek dinyatakan layak.

b. Apabila nilai PBP lebih lama dari jangka waktu proyek maka

suatu proyek dinyatakan tidak layak.

8. Menghitung Discount Factor (DF).

DF dapat didefinisikan sebagai: “Faktor yang dipergunakan untuk

memperhitungkan nilai sekarang dari suatu jumlah yang

diterima di masa dengan mempertimbangkan tingkat bunga

yang berlaku atau disebut juga“ faktor nilai sekarang (present

worth factors)” DF diperhitungkan apabila suatu proyek bersifat

multi-period atau periode lebih dari satu kali. Dalam hal ini

periode lazim diperhitungkan dengan semester atau tahun. Nilai

dari DF berkisar dari 0 sampai dengan 1

Cara memperhitungkan DF adalah dengan rumus sebagai berikut:

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201495

Page 103: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan

 

r = suku bunga

n = tahun 0, 1, ……….. n ; sesuai dengan tahun proyek

 

Keramba Jaring Apung (KJA) Provinsi Bengkulu 201496

Page 104: Keramba Jaring Apung format A5 - bi.go.id filedisusun untuk dapat melengkapi buku pola pembiayaan lain, dalam ... Pemanfaatan air deras untuk usaha perikanan darat dengan menggunakan