Kerajinan kelas 10

68
Konsep Dasar Kerajinan Tekstil A. Prinsip-Prinsip Seni Tidak semua produk yang berbahan utama tekstil bisa disebut sebagai karya seni, sebab perwujudannya harus memenuhi prinsip-prinsip berikut: a. Unity (kesatuan), suatu benda yang dikatakan memiliki nilai seni estetis, harus merupakan kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya secara baik dan sempurna. b. Complexity (kerumitan), suatu benda yang memiliki nilai estetis pada dasarnya tidaklah sederhana, dalam pengertian mengandung unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan tertentu seperti saling bertentangan, berlawanan, dan saling menyeimbangkan c. Intensity (kesungguhan), suatu benda yang dikatakan yang memiliki nilai estetis bukanlah suatu benda yang kosong, melainkan memiliki kualitas yang menonjol dalam penampilannya. Nilai itu bisa bersifat lembut atau kasar, gembira atau duka, suram atau ceria yang ditampilkan secara sungguh-sungguh. B. Pengertian Kerajinan Tekstil Kerajinan tekstil merupakan karya seni atau kerajinan yang dibuat atau memakai tekstil sebagai bahan utama. C. Jenis Kerajinan Tekstil Jenis produk kriya tekstil terbagi menjadi dua kelompok yaitu: benda hias dan benda pakai atau perpaduan dari keduanya. Jenis produk yang termasuk pada benda hias diantaranya: hiasan dinding, sarung bantal kursi, produk kerajinan tekstil yang termasuk benda pakai diantaranya: bad cover, sarung bantal, tirai, tutup aqua galon, tutup kulkas, taplak meja makan, tutup tudung saji, dll. Bed Cover Sarung Magic Com & Galon Air Hiasan Tutup Toples

Transcript of Kerajinan kelas 10

Page 1: Kerajinan kelas 10

Konsep Dasar Kerajinan Tekstil

A. Prinsip-Prinsip Seni

Tidak semua produk yang berbahan utama tekstil bisa disebut sebagai karya seni, sebab perwujudannya harus memenuhi prinsip-prinsip berikut:

a. Unity  (kesatuan), suatu benda yang dikatakan memiliki nilai seni estetis, harus merupakan kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya secara baik dan sempurna.

b. Complexity  (kerumitan), suatu benda yang memiliki nilai estetis pada dasarnya tidaklah sederhana, dalam pengertian mengandung unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan tertentu seperti saling bertentangan, berlawanan, dan saling menyeimbangkan

c. Intensity  (kesungguhan), suatu benda yang dikatakan yang memiliki nilai estetis bukanlah suatu benda yang kosong, melainkan memiliki kualitas yang menonjol dalam penampilannya. Nilai itu bisa bersifat lembut atau kasar, gembira atau duka, suram atau ceria yang ditampilkan secara sungguh-sungguh.

B. Pengertian Kerajinan Tekstil

Kerajinan tekstil merupakan karya seni atau kerajinan yang dibuat atau memakai tekstil sebagai bahan utama.

C. Jenis Kerajinan Tekstil

Jenis produk kriya tekstil terbagi menjadi dua kelompok yaitu: benda hias dan benda pakai atau perpaduan dari keduanya. Jenis produk yang termasuk pada benda hias diantaranya: hiasan dinding, sarung bantal kursi, produk kerajinan tekstil yang termasuk benda pakai diantaranya: bad cover, sarung bantal, tirai, tutup aqua galon, tutup kulkas, taplak meja makan, tutup tudung saji, dll.

Bed Cover Sarung Magic Com & Galon Air Hiasan Tutup Toples

D. Desain Kerajinan Tekstil

Kerajinan tekstil yang akan diwujudkan menjadi karya seni akan terwujud secara maksimal apabila melalui tahap pembuatan produk kerajinan tekstil. Desain merupakan langkah awal dalam mewujudkan suatu karya seni, dan desain merupakan rancangan yang akan memudahkan dalam pencapaian tujuan atau penciptaan karya seni. Dengan demikian desain dapat diartikan sebagai suatu rancangan gambar yang nantinya dilaksanakan dengan tujuan tertentu yang berupa susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur. Desain dapat diterapkan pada berbagai benda yang ada di lingkungan kita.

Untuk mendapatkan suatu produk kerajinan tekstil yang baik memerlukan sebuah perencanaan yang didalamnya terdapat kesatuan antara bahan yang digunakan dengan fungsi serta jenis benda yang dibuat, kerumitan dalam pengerjaannya yaitu perpaduan

Page 2: Kerajinan kelas 10

yang seimbang, berlawanan, atau saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetis pada benda tersebut.

Suatu desain yang baik akan memperlihatkan susunan yang teratur dari bahan-bahan yang dipergunakan sehingga menghasilkan suatu benda yang indah dan dapat dipergunakan. Dalam hal ini terdapat dua macam desain, yaitu structural design (desain struktur) dan decorative design (desain hiasan)

a. Structural Design (desain struktur)

Structural Design (desain struktur) adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur dari suatu benda baik berupa benda yang mempunyai ruang maupun gambaran dari suatu benda. Contoh deesain struktur: gambaran suatu benda yang akan dibuat dilengkapi dengan keterangan ukuran, warna, dan bentuknya.

b. Decorative Design (garnitur)

Decorative Design (garnitur) adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan busana yang memberikan efek visual memperindah penampilan. Garnitur bisa sebagai unsur dekoratif/hiasan atau sebagai unsur fungsional.

Terdapat tiga cara dalam menyusun decorative desain, yaitu: By the color and pattern, By construction dedtails, By decorative trims. (Davis dalam Mila Karmila, 2006: 27)

i. By the color and pattern, yaitu warna dan motif yang tersusun dalam suatu bahan tekstil pada busana, secara tidak langsung juga berfungsi sebagai decorative design.

Batik Tapis Tapestry Songket

ii. By construction details, yaitu membentuk detail hiasan tertentu pada busana disini biasanya dilakukan dengan membuat jahitan/setikan pada kain/tekstil.

Quilting Smocking Shiring Pintucks

iii. By decorative trims, yaitu teknik yang biasanya berupa tempelan kain diatas permukaan kain dengan menambahkan unsur pelengkap lain pada permukaan kain.

Page 3: Kerajinan kelas 10

Buttons (kancing) Lace (renda) Braids (kepang) Fringe (ekor kuda)

Pembuatan produk kerajinan tekstil dilakukan dengan cara menentukan jenis benda apa yang akan dibuat (benda hias atau benda pakai), membuat desain produk, membuat desain hiasan pada produk, menyiapkan bahan dan alat serta langkah kerja pembuatan produk kerajinan tekstil.

E. Bahan dan Alat Pembuatan Produk Kerajinan Tekstil

Bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu: bahan utama dan bahan pelengkap. Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis benda yang akan dibuat, fungsi dari benda tersebut, serta teknik yang akan digunakan.

Secara umum bahan utama yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil adalah bahan tekstil yang tebuat dari serat alam atau serat polyester baik itu berupa kain tenun, rajut, kempa, ataupun berupa benang/tali, contoh bahan-bahan tekstil yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kriya tekstil adalah kain katun, kain satin, benang katun, benang nylon, tali koor, kain flanel, dan pita.

Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan pelengkap memiliki fungsi memperindah atau menyempurnakan tampilan benda yang dibuat. Penggunaan bahan pelengkap pun sama dengan bahan utama yaitu harus disesuaikan dengan jenis benda yang dibuat,fungsi benda, serta teknik pembuatan yang digunakan. Bahan pelengkap yang umumnya digunakan adalah bahan tekstil yang terbuat dari serat alam ataupun polyester seperti kain pelapis/pengeras, busa pelapis, dakron, kain furing, renda, pita dan retsluiting.

Alat yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: alat utama dan alat penunjang. Alat utama terdiri dari: mesin jahit, alat-alat menjahit, gunting, pita ukur, papan landasan dan lain-lain. Adapun alat penunjang terdiri dari: mata itik, lem, lilin bakar, pemidangan, jarum T dan lain-lain.

                  Mesin jahit                                Gunting                                   Pita ukur

Page 4: Kerajinan kelas 10

                    Mata itik                               Lem tembak                             Lem bakar

                   Bidangan                           Jarum dan benang

F. Mengenal Kain Flanel

Kain flanel (felt) adalah jenis kain dibuat dari serta wol tanpa ditenun. Kain flanel termasuk salah satu bahan utama yang dipakai dalam kerajinan tekstil. Terdapat kain flanel polos dan kain flanel bermotif.

           Kain flanel polos                          Kain flanel bermotif

Contoh produk kerajinan flanel:

         Gantungan kunci                       Replika kue                              Bingkai foto

Kerajinan Kain Flanel

G. Peluang Bisnis Kerajinan Kain Flanel

Kain flanel bersifat lembut, memiliki warna-warna menarik dan sangat mudah dibentuk, sehingga sering dijadikan pilihan untuk membuat berbagai macam produk hiasan, gantungan kunci, bros, hiasan magnet, jepit rambut dsb. Kain flanel juga sering dipakai untuk produk souvenir.

Harga jualnya juga relatif bagus, jika dibandingkan dengan modal yang dibutuhkan, yakni sekitar Rp. 2.000,- – Rp. 8.000,- . Modal awal bisa ditekan, karena produksi awal hanya untuk contoh produk, selanjutnya produksi dilakukan hanya jika ada pesanan.

Page 5: Kerajinan kelas 10

H. Alat dan Bahan Kerajinan Flanel

1. Peralatan

a. Gunting dan Alat Tulis

Gunting dan alat tulis digunakan untuk menggunting pola baik yang dari kain katun ataupun kain flanel. Terdapat gunting kain, gunting benang dan gunting zig-zag. Sedangkan peralatan tulis seperti penggaris dan pensil untuk membuat pola.

b. Jarum dan Benang Jahit

Jarum dan benang jahit digunakan untuk menjahit sekeliling kreasi yang menggunakan isian seperti dakron atau kapas. Selain itu juga digunakan untuk membuat ornamen hiasan eskpresi wajah dengan berbagai aplikasi tusukan seperti tusuk tikan jejak, tusuk jelujur, tusuk rantai, tusuk pipih, tusuk feston, dll.

c. Kertas Karton

Alat ini digunakan untuk membuat pola dasar pada kain.

d. Lem perekat kain

Lem digunakan sebagai perekat untuk menempelkan aplikasi yang sudah jadi seperti mata, hidung, kancing, pita, dll. Terdapat lem tembak, lem bakar dan lem adhesive.

Page 6: Kerajinan kelas 10

e. Mesin Jahit

Mesin jahit digunakan untuk menjahit dan menyatukan bagian-bagian pola kain.

2. Bahan-Bahan

a. Kain Flanel

b. Kain Katun

Kain katun adalah jenis kain rajut yang berbahan dasar serat kapas. Terdapat jenis kain yang serupa dengan kain katun yaitu kain PE.

c. Aplikasi Pita, renda dan kancing hias

d. Tali Suede

Page 7: Kerajinan kelas 10

e. Peniti Bros dan gantungan kunci

Peniti bros diperlukan dalam pembuatan kerajinan dari kain flanel berupa bros. Sedangkan gantungan kunci untuk pembuatan kerajinan berupa gantungan kunci.

f. Jepit tiptop dari besi

g. Dakron

Dacron adalah merek dagang untuk kapas buatan yang memiliki daya-kembang tinggi. Tersedia dacron berbentuk serat dan lembaran.

h. Magnet kulkas

Page 8: Kerajinan kelas 10

i. Manik-manik

I. Cara Merawat Kain Flanel

Merawat kain flanel baik yang masih lembaran atau yang sudah berupa kreasi itu gampang-gampang susah. Dengan karakteristik kain flanel yang berserat ketika tidak dirawat secara baik dan benar maka kain flanel pun akan cepat menjadi kusut dan lusuh. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan untuk merawat kain flanel:

Merawat kain flanel ketika kain flanel kotor bisa dilakukan pembersihan dengan cairan pembersih yang tepat sehingga kain flanel menjadi lebih awet dan tahan lama.

Dalam merendam kain flanel di dalam cairan pembersih jangan terlalu lama, jika terlalu lama maka akan berakibat warna kain flanel bisa memudar.

Jangan disikat dengan sikat yang kasar, sikatlah dengan sikat dengan bulu sikat yang lembut sehingga tekstur dari serat kain flanel tidak cepat berbulu dan kusut atau istilah jawanya "mbrubut" atau "mbledus".

Hal yang juga penting dalam merawat kain flanel yaitu pada saat mencuci sebisa mungkin hidarkan dari pemutih.

Setelah proses pencucian selesai maka dijemur atau diangin-anginkan. Dalam hal ini sebagai catatan merawat kain flanel adalah jangan tempatkan kain flanel pada waktu menjemur dibawah atau terkena sinar matahari secara langsung terlebih dikelantang karena hal ini bisa membuat warna kain flanel menjadi memudar.

J. Memindahkan Desain ke Kain Flanel

Terdapat beberapa cara dalam memindahkan desain ke kain flanel, namun cara yang umum adalah dengan membuat desain pada kerta karton dan kemudian menjiplak desain tersebut ke kain flanel. Jika ini cara yang anda tempuh maka sebaiknya:

1. Tidak memakai spidol, pulpen dan pensil 2B untuk menggambar desain pada kain flanel.2. Tidak memakai kertas karbon dalam menjiplak desain ke kain flanel.

Adapun cara-cara dalam pemindahan desain ke kain flanel adalah:

1. Memakai kertas tisu, dimana desain digambar pada kertas tersebut, kerta ditempelkan ke kain flanel dan kemudian dijahit. Setelah selesai, kertas bisa dilepaskan dari jahitan dengan cara disobek.

Page 9: Kerajinan kelas 10

2. Memakai kertas lilin (wax paper). Caranya sama dengan kertas tisu.

Teknik Dasar Tusuk Jahit

A. Tusuk Feston

Tusuk jahit adalah teknik dasar menjahit dengan memakai jarum tangan. Terdapat beberapa tusuk jahit yang sering dipakai dalam kerajinan kain flanel, salah satunya adalah Tusuk Feston.

Tusuk feston sering digunakan untuk pekerjaan:

Menjahit tepi keliling kain flanel sesuai dengan bentuk pola sehingga tampak lebih artistik Membuat sambungan antar kain Memasang resluiting pada kain Membuat hiasan bunga

Ketrampilan yang harus dikuasai dalam tusuk feston adalah bagaimana cara memulai jahitan, penyambungan benang dan mengakhiri jahitan. Berikut langkah-langkah yang diperlukan.

Page 10: Kerajinan kelas 10

1. Memulai Jahitan

Siapkan dua potong kain flanel yang akan dijahit, benang dan jarum. Dalam memulai jahitan harus bisa menyembunyikan simpul benang.

a. Tempelkan kedua kain flanel yang akan dijahitb. Mulailah tusukan dari bawah pada flanel lembar atas.

c. Perhatikan bahwa simpul benang berada dibawah lembar atas (tersembunyi diantara lembar atas dan lembar bawah

d. Lanjutkan tusukan pada flanel kembah bawah

e. Tarik hingga kedua lembar terikat rapat. Inilah cara mengawali jahitan untuk menyembunyikan simpul benang.

f. Selanjutnya buatlah tusukan dari lembar bawah sehingga jarum tembus ke lembar atas

Page 11: Kerajinan kelas 10

g. Lingkarkan benang pada batang jarum.

h. Tariklah benang hingga rapat

i. Di sebelah kiri tusukan sebelumnya, buatlah tusukan dari lembar bawah sehingga jarum tembus ke lembar atas, lingkarkan benang pada jarum, dan kemudian tarik hingga rapat, demikian seterusnya.

2. Menyambung Benang

Cara ini berguna dalam menyambung benang yang telah habis dan meneruskan jahitan.

Page 12: Kerajinan kelas 10

a. Siapkan benang panjang sebagai penyambung. Buatlah simpul ikatan pada kedua benang dengan bentuk ikatan seperti yang sering kita lakukan sehari-hari dalam menyambung dua untai benang.

b. Usahakan simpul ikatan yang dibuat menempel pada kain flanel

c. Buatlah simpul sekali lagi supaya ikatan lebih kuat

d. Ingat bahwa selalu mengusahakan simpul ikatan menempel pada kain flanel

Page 13: Kerajinan kelas 10

e. Satukan sisa benang ikatan

f. Potong secukupnya

g. Selipkan benang sisa ikatan diantara kedua kain

h. Lanjutkan jahitan

i. Hasilnya tampak seperti ini:

Page 14: Kerajinan kelas 10

3. Mengakhiri Jahitan

a. Anggap bahwa kita sudah sampai pada tusukan terakhir, dan misalnya tusukan terakhir ini terletak tepat dibelakang tusukan pertama.

b. Buatlah tusukan pada awal jahitan sehingga terjadi tumpukan jahitan.

c. Buatlah tusukan, ambil sedikit ujung kain flanel

Page 15: Kerajinan kelas 10

d. Tarik benang dari tusukan tersebut, namun jangan sampai habis sehingga terbentuk kolong benang

e. Masukkan jarum ke kolong benang

f. Tarik benang hingga kolong benang mengecil dan rapat ke tep kain

g. Tusukkan jarum sekali lagi di tempat simpul terakhir

Page 16: Kerajinan kelas 10

h. Keluarkan jarum di tempat lain, tarik perlahan-lahan sehingga simpul masuk kedalam kain flanel dan tidak terlihat dari luar

i. Potong sisa benang

B. Tusuk Tikam Jejak

1. Teknik Dasar Tusuk Tikam Jejak

Tusuk tikam jejak sering diterapkan pada kerajinan kain flanel, misalnya untuk membuat garis-garis ornamen, dekoratif dsb.

Page 17: Kerajinan kelas 10

Langkah-langkah membuat tusuk tikam jejak

a) Buatlah tusukan pertama dari arah belakang kain flanelb) Buatlah tusukan kedua dari arah depan dengan jarak tertentu dari tusukan pertama

c) Terbentuk jejak jahitan pada kain flaneld) Buatlah tusukan ketiga dari arah belakang kain, pada posisi misalnya tengah-tengah

garis jahitan yang terbentuk

e) Tarik benangf) Buatlah tusukan ketiga dengan jarak sama dengan lebar jejak jahitan pertama

g) Tarik benangh) Terbentuk jejak jahitan kedua

Page 18: Kerajinan kelas 10

i) Buatlah tusukan berikutnya dari arah belakang kain pada tengah-tengah lebar jejak jahitan kedua

j) Buatlah tusukan dari arah depan dengan jarak sama dengan lebar jejak kedua, demikian seterusnya.

Hasilnya adalah:

2. Contoh Kreasi dengan Tusuk Tikam Jejak

a. Membuat Bentuk Mulut

Page 19: Kerajinan kelas 10

b. Membuat Bentuk Mata

Page 20: Kerajinan kelas 10

C. Tusuk Roll

Tusuk roll juga sering dipakai pada kerajinan kain flanel untuk menyambung dua buah kain. Jika dikerjakan dengan rapi maka hasil yang diperoleh tidak akan kalah dengan tusuk feston.

Benda Hias Sederhana dari Kain Flanel

D. Gantungan Kunci

4. Gantungan Kunci Keroppi

Bahan dan alat: Kain flanel (hijau, hitam, putih dan pink), benang hitam, dacron dan gantungan kunci Gunting, jarum, lem tembak

Langkah kerja: Guntinglah kain sesuai pola Buatlah ekspresi mulut Pasang bagian mata dan pipi dengan lem tembak Lakukan penjahitan dan isilah dengan dacron Pasang gantungan kunci

5. Gantungan Kunci Smile

Bahan dan alat: Kain flanel (kuning), benang sulam (hitam), dacron dan tali kor Gunting, jarum, lem tembak

Page 21: Kerajinan kelas 10

Langkah kerja: Guntinglah kain sesuai pola Lakukan penjahitan dan isilah dengan dacron Tempelkan ekspresi mata dan mulut Pasang gantungan kunci

6. Gantungan Kunci Star

Bahan dan alat: Kain flanel (merah dan putih), benang sulam (hitam), dacron dan tali kor Gunting, jarum, lem tembak

Langkah kerja: Guntinglah kain sesuai pola Tempelkan bagian mata Buatlah jahitan ekspresi mulut Lakukan penjahitan dan isilah dengan dacron

E. Topping

3. Cream Puff (bulat)

Bahan dan alat: Kain flanel (pink atau putih), benang jahit Gunting, jarum

Langkah kerja: Guntinglah kain sesuai pola Lakukan penjahitan sederhana melintasi ujung-ujung Tarik benang untuk mempertemukan ujung-ujung benda

Page 22: Kerajinan kelas 10

4. Cream puff (lonjong)

Bahan dan alat: Kain flanel (pink atau putih), benang jahit Gunting, jarum

Langkah kerja: Guntinglah kain sesuai pola sebanyak 3 buah Lipat setiap potongan tepat pada sumbu simetrisnya Satukan ketiga potongan tersebut Lakukan penjahitan

Contoh pola dan bentuk cream yang dihasilkan:

Page 23: Kerajinan kelas 10

5. Cherry

Bahan dan alat: Kain flanel dan benang (untuk tangkai) Gunting, jarum

Langkah kerja: Guntinglah kain sesuai pola, dan siapkan benang untuk tangkai Buatlah lubang kecil pada bagian tengah untuk memasang tangkai Buatlah tusuk jelujur pada keliling tepi Tarik benang hingga mengerucut dan kemudian isilah dengan dacron

'

Page 24: Kerajinan kelas 10

Contoh variasi hasil:

F. Replika

1. Donat

Bahan dan alat: Kain flanel (coklat dan pink), manik-manik Gunting, jarum

Langkah kerja: Potong kain flanel sesuai bentuk pola, tapi pemotongan jangan tepat pada garis ukuran

melainkan sedikit dilebihkan Untuk bahan flanel coklat, lakukan penjahitan pada lingkaran-dalam Lakukan penjahitan pada lingkaran-luarnya, dan kemudian isilah dengan dacron sebelum

menutup jahitan. Diperoleh bentuk donat. Pasang manik-manik pada flanel pink (secara acak lebih baik) Jahitlah flanel pink pada bentuk donat.

Page 25: Kerajinan kelas 10

Contoh hasil dan variasinya:

2. Roll Cake

Bahan dan alat: Kain flanel beda warna, sesuaikan dengan warna roll cake yang ingin dibuat

Page 26: Kerajinan kelas 10

Lem adhesive atau lem tembak

Langkah kerja: Potong dua lembar kain flanel, masing-masing berukuran 4 x 24 cm Satukan keduanya, atur serapi mungkin Gulung kedua kain dan rekatkan dengan lem secukupnya

Contoh yang sudah divariasi dengan topping:

3. Strawberry

Bahan dan alat: Kain flanel merah dan hijau Benang sulam hitam

Langkah kerja: Potong kain flanel sesuai bentuk pola, diameter minimal 7 cm Rapatkan kedua sisinya dengan memakai tusuk feston, sehingga membentuk kerucut Buatlah tusuk jelujur pada keliling alas kerucut, tarik dan isilah dengan dacron sebelum

menutup jahitan. Terbentuk strawberry. Buatlah beberapa tusuk bintik di sekeliling badan strawberry Pasang bagian daun dengan menjahit setiap lekuknya

Page 27: Kerajinan kelas 10

Contoh bentuk jadi dan penerapannya:

Page 28: Kerajinan kelas 10

Replika dan Ornamen dari Kain Flanel

G. Replika Buah-Buahan

1. Pisang

1 2

3

6

Page 29: Kerajinan kelas 10

4

5

Page 30: Kerajinan kelas 10

7

9 10

11

13

Page 31: Kerajinan kelas 10

12

14

Page 32: Kerajinan kelas 10

2. Irisan Jeruk

16

17

1 2

3

Page 33: Kerajinan kelas 10

3. Buah Peer

3

4

6

7

1 2

Page 34: Kerajinan kelas 10

4. Irisan Semangka

4 5 6

1 2

3 4

5 6

7

Page 35: Kerajinan kelas 10

5. Irisan Melon

8

11 12

13 14

15 16

9 10

13

Page 36: Kerajinan kelas 10

6. Buah Anggur

H. Replika Kue atau Makanan

1. Pizza

1 32

1 32

4 5

Page 37: Kerajinan kelas 10

1 2

3 4

5 6

7 8

Page 40: Kerajinan kelas 10

2. cvc

1 2

Page 41: Kerajinan kelas 10

3. Ornamen Burung Hantu

3 4

6

5

7

Page 42: Kerajinan kelas 10

4. Burung Kecil

Page 45: Kerajinan kelas 10

Analisis SWOT

Apa itu Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor-faktor kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Sementara, analisis eksternal mencakup faktor-faktor peluang (opportunity) dan tantangan (threats).

Contoh Analisis SWOT Sederhana

ANALISIS SWOT USAHA BAKSO

Berikut ini contoh analisis SWOT untuk usaha kuliner bakso yang akan dijalankan:1. Strengths | Kekuatan

Warga sekitar menyukai makanan berkuah. Konsep yang ditawarkan menggunakan Wifi. Kurangnya tempat nongkrong anak muda. Harga merakyat. Konsep anak muda. Menggunakan konsep lesehan. Mudah diakses. Memiliki website dan jejaring sosial. Mengutamakan Brand Bebas bahan pengawet.

Hal-hal yang dilakukan setelah analisis: Mengutamakan bebas bahan pengawet. Mengelola dengan baik website atau jejaring sosial. Menonjolkan konsep anak muda. Mempertahankan harga merakyat.

2. Weakness | Kelemahan Banyak pesaing Kurangnya kemampuan membuat bakso yang disukai banyak orang Modal untuk memulai usaha masih kurang. Modal besar. Masih belum ada Brand.

Hal-hal yang dilakukan setelah analisis: Menjadikan pesaing sebagai motivasi Meminimalisir biaya / modal Membuat brand yang unik

3. Opportunities | Peluang Dengan daya inovatif dan kreatif usaha ini memiliki kesempatan besar untuk menguasai

pasar. Belum banyak tempat makan sederhana yang memasang Wifi.

13 14

Page 46: Kerajinan kelas 10

Jarangnya tempat nongkrong untuk anak muda yang biasanya mencari tempat yang memiliki akses Wifi.

Malam minggu biasanya menjadi favorit anak muda untuk berkumpul bersama teman-teman.

Memberikan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.Hal-hal yang dilakukan setelah analisis:

Merekrut tenaga kerja dari warga sekitar. Memasang dan merawat Wifi. Mempertahankan konsep yang inovatif.

4. Threats | Ancaman Wifi terkadang memiliki gangguan. Harga bahan baku yang meningkat, otomatis harga bakso juga semakin mahal Banyak pesaing yang mengikuti konsep yang telah dibuat.

Hal-hal yang dilakukan setelah analisis: Merawat Wifi dan menyiapkan tekhniksi yang siap dihubungi 24 jam. Mengusahkan mempertahankan harga. Mempertahankan pengunjung dengan inovasi baru.

Pendekatan dalam Analisis SWOT

Terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam analisis SWOT yaitu:

1. Pendekatan kualitatif matriks SWOT

EksternalInternal

Peluang Ancaman

Kekuatan a. Keunggulan komparatif b. Mobilisasi

Kelemahan c. Divestasi / Investasi d. Pengendalian kerugian

a. Keunggulan komparatif, merupakan pertemuan antara unsur peluang dan kekuatan sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat.

b. Mobilisasi, merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Disini harus dilakukan mobilisasi sumberdaya yang menjadi kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar itu, bahkan kemudian mengubah ancaman itu menjadi sebuah peluang.

c. Divestasi / investasi, merupakan interaksi antara peluang dari luar dan kelemahan didalam organisasi. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah:

- Melepas peluang itu untuk dimanfatkan oleh organisasi lain, atau- Memaksakan menggarap peluang itu (investasi)

d. Pengendalian kerugian, merupakan pertemuan antara ancaman dari luar dan kelemahan didalam organisasi. Pengambilan keputusan yang salah dapat kan membawa bencana besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah mengendalikan kerugian sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.

2. Pendekatan kuantitatif analisis SWOT

Pendekatan ini dilakukan dengan cara menghitung skor (a), bobot (b), serta perkalian antara keduanya (c) pada setiap faktor SWOT.

No. Kekuatan Skor (a) Bobot (b) Total (c)

1. ................................................... ................... .................... ....................

Page 47: Kerajinan kelas 10

2. ................................................... ................... .................... ....................3. dst.

Total kekuatan (S) ....................

No. Kelemahan Skor (a) Bobot (b) Total (c)

1. ................................................... ................... ...................... ....................2. ................................................... ................... ...................... ....................3. dst.

Total kelemahan (W) ....................Selisih antara total kekuatan dan kelemahan x = S – W ...................

No. Peluang Skor (a) Bobot (b) Total (c)

1. ................................................... ................... ...................... ....................2. ................................................... ................... ...................... ....................3. dst.

Total peluang (O) ....................

No. Ancaman Skor (a) Bobot (b) Total (c)

1. ................................................... ................... ...................... ....................2. ................................................... ................... ...................... ....................3. dst.

Total ancaman (T) ....................Selisih antara total peluang dan ancaman y = O – T ....................

Diperoleh nilai (x, y).

a. Kuadran 1 (Q1), dimana nilai x dan y keduanya positif. Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

b. Kuadran 2 (Q2), dimana nilai x positif dan nilai y negatif. Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.

c. Kuadran 3 (Q3), dimana nilai x negatif dan y positif. Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan

Peluang

Ancaman

Kelemahan

Kekuatan

(+, +)Progresif

(-, +)Ubah strategi

(+, -)Diversifikasi

strategi

(-, -)Strategi bertahan

Q1

Q2

Q3

Q4

Page 48: Kerajinan kelas 10

adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.

d. Kuadran 4 (Q4), dimana nilai x dan nilai y keduanya negatif. Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.

Break Event Point (BEP)

Apa itu Break Event Point

Break Event Point (BEP) merupakan suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapatkan untung, namun juga tidak mengalami kerugian. Bisa dikatakan pada saat itu kondisinya adalah penghasilan sama besarnya dengan biaya-biaya tetap.

Kegunaan Break Event Point

Terdapat beberapa manfaat perhitungan BEP, antara lain:

1. Sebagai alat perencanaan mendapatkan laba2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan

kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan4. Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti

Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Komponen-komponen yang diperlukan dalam perhitungan BEP adalah biaya tetap dan biaya variabel. Didalam sebuah usaha, yang dimaksud biaya tetap adalah total biaya pengeluaran yang tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi perubahan volume produksi. Biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh. Sedangkan biaya variabel adalah total biaya pengeluaran yang berubah-ubah bergantung kepada perubahan volume produksi/penjualan.

Perhitungan Break Event Point

Berdasarkan unit:

BEPunit= FCP−VC

Berdasarkan penjualan dalam Rupiah:

BEPrupiah= FC

1−VCP

Keterangan:

FC : Biaya tetap (fixed cost)

Page 49: Kerajinan kelas 10

VC : Biaya variabel per unit (variable cost)P : Harga jual per unit

Contoh:

Dalam usaha aneka jus buah, biaya tetap yang harus dikeluarkan adalah Rp. 250.000,- dan biaya variabelnya sebesar Rp. 3.000,- per unit. Direncanakan produk dijual dengan harga Rp. 5.000,- per gelas. Maka titik-impas atau BEP usaha tersebut adalah:

BEPunit= FCP−VC

= 250.0005.000−3.000

=250.0002.000

=125 unit

Atau:

BEPrupiah= FC

1−VCP

= 250.000

1−3.0005.000

=250.0001−0,6

=250.0000,4

=Rp. 625.000,-

Jadi, harus bisa menjual 125 gelas atau menjual jus buah sebesar Rp. 625.000,- supaya usaha aneka jus buah tersebut mencapai titik-impas (BEP). Maksudnya adalah laku 125 gelas atau hasil Rp. 635.000,- tersebut sudah dapat digunakan untuk menutup semua pengeluaran tanpa harus merugi. Ketika mampu menjual 126 gelas, maka 1 gelas itu merupakan keuntungan yang diperoleh.

Penyusunan Proposal Usaha

Memiliki ide bisnis, tetapi kurang pendanaan? Salah satu solusinya adalah membuat proposal usaha supaya dilirik oleh investor. Proposal usaha merupakan hal penting bagi seorang wirausaha untuk menjelaskan profil usaha atau bisnis yang akan dikembangkannya.

Oleh karena itu setiap aspek dalam proposal usaha atau bisnis baru harus dideskripsikan, mulai dari proyek yang akan dilakukan (penelitian, pemasaran, pengembangan, manajemen usaha, resiko yang dihadapi, masalah finansial) hingga penjadwalan waktunya. Deskripsi setiap aspek penting guna memberikan gambaran yang jelas mengenai usaha yang diajukan, kemana usaha ini akan dibawa, dan bagaimana cara wirausaha dapat merealisasi usaha tersebut.

Apa itu Proposal Usaha

Proposal usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh seorang wirausaha yang menggambarkan seluruh unsur yang relevan, baik internal maupun eksternal, mengenai usaha atau bisnis baru.

Sasaran dan Strategi

Inti sebuah proposal usaha mencakup sasaran (apa yang ingin dicapai oleh perusahaan) dan strategi, yaitu arah tindakan untuk mencapai sasaran usaha yang mencakup persiapan perusahaan menghadapi situasi yang ada.

Faktor-Faktor Penyusunan Proposal Usaha

Page 50: Kerajinan kelas 10

1. Tujuan yang Realistis

Tujuan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan, spesifik, dapat diukur serta ada kesatuan antara waktu dan parameternya.

2. Fleksibilitas

Mudah disesuaikan dengan perkembangan usaha dan memungkinkan munculnya alternatif strategi yang harus diformulasikan.

3. Batasan Waktu

Harus dibuat berkesinambungan dan adanya evaluasi waktu atau kemajuan yang akan dicapai didalam usaha.

4. Komitmen

Usaha perlu mendapatkan dukungan dari seluruh pihak yang terlibat, baik dari pihak keluarga, mitra usaha, karyawan atau anggota lainnya.

Manfaat Proposal Usaha

Terdapat beberapa manfaat yang diperoleh seorang wirausaha menyusun proposal usaha, yaitu:

Berguna untuk membandingkan antara perkiraan dan hasil nyata. Membantu wirausaha mengembangkan dan menguji strategi serta hasil yang diharapkan dari

sudut-pandang pihak lain. Menyediakan alat komunikasi bari wirausaha guna memaparkan dan meyakinkan

gagasannya kepada pihak lain secara menyeluruh. Membantu wirausaha untuk dapat berpikir kritis dan obyektif atas bidang usaha yang akan

dimasukinya. Persaingan faktor ekonomi dan analisis finansial yang masuk dalam subyek proposal usaha

dapar mendekati asumsi-asumsi secara cermat, mengenai seberapa besar tingkat keberhasilan dalam usaha.

Manfaat lain dari proposal usaha adalah semakin jelasnya sumber-sumber keuangan. Hal ini dimungkinkan karena:

Proposal usaha bisa menjadi sebuah gambaran awal dan seberapa jauh kemampuan manajerial seorang wirausaha.

Dapat mengidentifikasi adanya resiko kritis pada saat penting, guna memudahkan langkah antisipasi

Memberikan informasi potensi pasar dan perkiraan market share yang mungkin diraih. Memberikan gambaran sumber-sumber finansial yang jelas, dokumen ringkas yang

mengandung informasi penting dan evaluasi finansial. Memberikan gambaran tentang kemampuan wirausaha untuk memenuhi krwajibannya.

Petunjuk dalam Penyusunan Proposal Usaha

Karena proposal usaha itu dibuat bukan untuk dikonsumsi sendiri, melainkan untuk pihak luar yang terkait (bankir, investor, konsumen, konsultan, pengacara, pemerintah daerah dsb.) maka seorang wirausaha dalam menyajikan proposal usaha harus selengkap mungkin serta dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami.

Terdapat beberapa hal yang sebaiknya dimiliki oleh seorang wirausaha atau tim penyusun proposal usaha, yaitu:

Pengetahuan, teknologi, daya kreativitas, inisiatif dan inovatif. Kemampuan membuat proyeksi keuangan. Kemampuan dalam bidang pemasaran Pengalaman dalam bidang usaha yang digelutinya.

Page 51: Kerajinan kelas 10

Menetapkan jenis usaha yang diinginkan dan sekaligus menguntungkan adalah pekerjaan yang tidak mudah. Seorang wirausaha harus bersedia bekerja keras mencari informasi tentang usaha apa yang paling cocok dan menguntungkan.

Setelah memiliki keyakinan yang mantap, tindakan selanjutnya adalah menyusun proposal usaha. Namun secara umum proposal usaha harus disusun berdasarkan analisis wirausaha terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan dihadapi.

Petunjuknya pentingnya adalah:

Tetapkan jenis usaha yang diinginkan Tetapkan aspek produk yang akan dibuat Tetapkan aspek pemasaran produk Tetapkan aspek teknis penyaluran produk Tetapkan aspek organisasi dan manajemen Tetapkan aspek yuridis Melaksanakan aspek administrasi Mengetahui aspek sumber keuangan Mempelajari aspek kebijakan pemerintah daerah Mempelajario aspek ANDAL

Sistematika Proposal Usaha

Sebenarnya tidak ada aturan baku yang mengatur dalam penyusunan draf proposal usaha, namun pada umumnya sebuah proposal usaha memuat hal-hal berikut:

1. Halaman Depan

Pada halaman ini dicantumkan nama dan alamat perusahaan dan nama orang yang bertanggung jawab.

2. Daftar Isi

Berisi kerangka proposal usaha dengan dilengkapi nomor halaman.

3. Penjelasan Perusahaan

Berisi tentang strategi perusahaan dan tim manajemen pengelola perusahaan.

4. Pemasaran

Menjelaskan mengenai pasar yang dituju, besar potensi pasar, dan berbagai strategi serta prediksi mengenai target konsumen pada masa mendatang.

5. Produk yang Dihasilkan

Menjelaskan tentang kualitas, kuantitas, kegunaan dan keistimewaan barang/jasa yang dihasilkan.

6. Peningkatan Omset Penjualan

Menjelaskan tentang teknik promosi yang akan digunakan, tenaga penjual, perwakilan penjual yang perlu diangkat di berbagai daerah.

7. Permodalan

Menjelaskan mengenai rencana permodalan dan proyeksinya, neraca pendahuluan, aliran kas dan pendapatannya.

8. Apendiks

Berisi berbagai keterangan yang diperlukan untuk melengkapi proposal usaha misalnya akte pendirian, SIUP, SITU, ANDAL dan sertifikat usaha.

Page 52: Kerajinan kelas 10

Presentasi Proposal Usaha

Setelah proposal usaha selesai dibuat, selanjutnya propsal usaha dipresentasikan di hadapan para calon investor. Presentasi secara lisan menjadi kunci penting dalam menjual proposal usaha kepada investor. Presentasi proposal usaha juga perlu didiskusikan secara terorganisasi, dipersiapkan dengan baik, menarik dan fleksibel.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam mempersiapkan presentasi proposal usaha antara lain sebagai berikut:

1. Mengetahui keseluruhan kerangka proposal usaha2. Menggunakan beberapa kata kunci yang terdapat dalam kerangka proposal usaha guna

membantu mengingatkan pemberian contoh atau detail lainnya3. Melakukan latihan dan mengukur waktu presentasi4. Mempelajari alat-alat bantu yang akan digunakan dalam kegiatan presentasi misalnya LCD

Projector, laptop dsb.5. Berlatih presentasi secara keseluruhan6. Datang lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan pada hari presentasi7. Seorang wirausaha harus mengetahui bahwa para audience dalam presentasi proposal usaha

adalah ibarat lawan mereka. Untuk itu wirausaha harus mempersiapkan diri dalam menghadapi kritik dan pertanyaan audience.

Contoh Proposal Usaha

PROPOSAL USAHA

Judul:

USAHA KERAJINAN SANDAL UNIKKAIN FLANEL

Page 53: Kerajinan kelas 10

Oleh:

1. ............................................2. ............................................3. ............................................4. ............................................5. ............................................

Page 54: Kerajinan kelas 10

RINGKASAN PROYEK

A. Manajemen

Nama Perusahaan : SANICNama Pemilik Perusahaan : .......................................................Bidang Usaha : Kerajinan TanganJumlah Tenaga Kerja : 5 orang

B. Pemasaran

Produk yang Dipasarkan : SandalSasaran Konsumen / Pembeli : Wanita semua usiaWilayah Pemasaran : Cepu dan sekitarnyaRencana Penjualan / Tahun : 2013Penetapan Harga Jual : Rp. 35.000,-

C. Keuangan

Total Pembiayaan Proyek : Rp. 300.000,-Pinjaman yang Diajukan : Rp. 300.000,-Jangka Waktu Pengembalian Pinjaman : 7 hariPenjualan per Tahun : Rp.138.600.000,-Keuntungan per Tahun : Rp. 31.680.000,-

D. Daftar Riwayat Hidup Pengelola

Nama : ...................................................................Tempat dan tanggal lahir : ……………………………………………....................Agama : ……………………………………………....................Alamat Rumah : ……………………………………………....................Alamat Tempat Usaha : ……………………………………………....................Pendidikan Terakhir : ……………………………………………....................Pelatihan yang telah diikuti : ……………………………………………....................Pengalaman : ……………………………………………....................Keterampilan : ……………………………………………....................

Page 55: Kerajinan kelas 10

DAFTAR ISI

RINGKASAN PROYEK.............................................................................................................................. iiA. Manajemen................................................................................................................................ iiB. Pemasaran................................................................................................................................. iiC. Keuangan................................................................................................................................... iiD. Daftar Riwayat Hidup Pengelola................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................................ iiiBAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1

A. Judul Kegiatan............................................................................................................................1B. Status Usaha..............................................................................................................................1C. Rasional Kegiatan.......................................................................................................................1D. Tujuan Kegiatan.........................................................................................................................1

BAB II METODE PELAKSANAAN..............................................................................................................2A. Produk.......................................................................................................................................2B. Bahan Baku................................................................................................................................2C. Proses Produksi..........................................................................................................................2D. Pemasaran.................................................................................................................................2E. Tempat Produksi........................................................................................................................3F. Strategi Pemasaran....................................................................................................................3G. Analisis SWOT............................................................................................................................3

BAB III TARGET LUARAN........................................................................................................................4A. Target produk............................................................................................................................4B. Target konsumen.......................................................................................................................4C. Target pendapatan....................................................................................................................4

BAB IV RENCANA BIAYA.........................................................................................................................5A. Rencana Biaya Usaha.................................................................................................................5B. Menghitung Harga Jual..............................................................................................................5

BAB V ORGANISASI PELAKSANA............................................................................................................7A. Personal.....................................................................................................................................7B. Struktur organisasi.....................................................................................................................7

BAB VI PENUTUP....................................................................................................................................8

Page 56: Kerajinan kelas 10

BAB I PENDAHULUAN

A. Judul Kegiatan

Usaha Kerajinan Sandal

B. Status Usaha

Usaha yang akan saya jalankan adalah usaha pengembangan.

C. Rasional Kegiatan

Usaha kerajinan sandal unik yang akan saya dirikan adalah jenis usaha kerajinan berskala kecil yang khusus hanya memproduksi berbagai macam sandal berbahan baku sandal jepit dengan hiasan boneka dari kain flanel. Alasan saya dalam memilih usaha kerajinan sandal unik saya dasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

1. Sandal sudah menjadi barang kebutuhan pokok manusia. Sandal dipakai sebagai alas kaki atau pelindung kaki dari debu atau yang membahayakan kaki saat berjalan. Oleh karena itu saya menjual sandal karena selalu dicari oleh banyak orang.

2. Bahan baku yang digunakan tidak terlalu sulit dan mudah didapat. Saya hanya membutuhkan sandal jepit sebagai bahan utamanya. Dan untuk lebih menarik sandal jepit tersebut di lapisi kain flanel dan ditempeli boneka lucu dari kain flanel.

3. Mengembangkan dan menuangkan kreatifitas saya dengan membuat sandal yang lebih menarik lagi.

D. Tujuan Kegiatan

Tujuan didirikannya usaha kerajinan sandal unik ini adalah:1. Untuk mengembangkan kreatifitas diri saya dalam bidang kerajinan sandal hias kain

flanel.2. Memanfaatkan sandal jepit yang biasa-biasa saja menjadi lebih menarik lagi.3. Sebagi bentuk pembelajaran saya dalam berwirausaha.

Page 57: Kerajinan kelas 10

BAB II METODE PELAKSANAAN

A. Produk

Produk kerajian yang akan saya hasilkan adalah SANDAL UNIK, yaitu jenis sandal berbahan utama sandal jepit yang dilapisi kain flanel dan kemudian diberi hiasan boneka atau asesoris lainnya yang juga terbuat dari kain flanel. Sandal unik diproduksi berdasarkan kreatifitas yang saya miliki, hiasan yag digunakan berupa boneka kecil berkarakter kartun dan bentuk yang menarik terbuat dari kain flanel. Bentuk hiasan yang digunakan juga bisa melalui pesanan sesuai dengan keinginan konsumen. Sandal unik ini bersifat universal, tidak hanya anak kecil yang menyukai tapi juga para remaja dan orang dewasa. Konsumen dari sandal unik ini adalah para wanita.

B. Bahan Baku

Bahan baku utama SANDAL UNIK adalah buah sandal jepit yang berbahan dasar karet. Untuk memperindah sandal yang jepit yang biasa saja saya menggunakan bahan flanel. Dan sebagai hiasan lagi saya menmbahkan boneka kecil dari bahan flanel juga.

C. Proses Produksi

SANDAL UNIK akan diproduksi dengan proses sebagai berikut:1. Sandal jepit yang sudah di peroleh dicuci terlebih dahulu agar kebersihan tetap

terjaga lalu dikeringkan.2. Buat pola pada kain flanel sesuai dengan ukuran sandal jepit lalu digunting. Buat

pola dengan ukuran sedikit lebih dari sandal jepitnya agar mudah pada saat penempelan pada sandal jepit.

3. Kain flanel yang sudah dibentuk dijahit ke sandal jepit dengan rapi.4. Setelah sandal jepit terlapisi kain flanel, tahap selajutnya adalah menempelkan

boneka kecil yang sudah disiapkan. Tempelkan memakai lem kayu.5. Sandal unik yang sudah jadi siap dipakai.

D. Pemasaran

Segmen pasar yang dibidik adalah wilayah Cepu dan sekitarnya. Diperkirakan dengan jumlah penduduk 5.562 jiwa (berdasarkan situs pemerintah Kabupaten Blora), Jika 5% dari jumlah penduduk yang menjadi sasaran pemasaran tertarik terhadap produk sandal unik, maka akan ada calon konsumen sebesar 278 konsumen. Strategi pemasaran yang dilakukan adalah dengan cara membuka stand. Dengan asumsi konsumen 278 orang, maka jumlah produk yang harus dihasilkan adalah kurang lebih 278 pasang per bulan.

E. Tempat Produksi

Tempat produksi dilakukan di Sanggar Kreasi Smansa Cepu. Lokasi ini dipilih karena merupakan pusat kegiatan prakarya SMA Negeri 1 Cepu.

F. Strategi Pemasaran

1. Menyebarkan brosur.2. Menempelkan poster ke berbagai tempat.3. Mendatangi langsung konsumen.

G. Analisis SWOT

Sebelum melaksanakan suatu usaha baru kita perlu mengetahui hal-hal/aspek-aspek yang berpengaruh terhadap usaha tersebut. Hal tersebut diantaranya adalah aspek kekuatan (strenght), kelemahan (waekness), kesempatan (opportunities), dan ancaman (threath). Dengan melakukan analisis terhadap hal-hal tersebut diharapkan usaha akan berjalan lancar dan sukses.

Page 58: Kerajinan kelas 10

Berikut adalah beberapa hal dari masing-masing aspek diatas:

1. Strenghta. Sandal sudah menjadi kebutuhan pokok manusia jadi sandal akan terus dicari

oleh banyak orang.b. Sandal unik didesain dengan full-colour dan dengan gambar yang unik

sehingga menjadikan pemakai lebih terlihat hidup.2. Weakness

a. Perkembangan jenis sandal sangat cepat sehingga menyulitkan untuk lebih mengembangkan ide yang lebih baru lagi.

b. Banyaknya pesaing yang beroperasi didaerah tempat yang sama.3. Opportunities

a. Bahan yang digunakan mudah didapat.b. Pengelolaannya cukup mudah.c. Mendatangkan keuntungan yang cukup banyak.

4. Threatha. Perkembangan sandal yang cepat membuat konsumen akan beralih ke jenis

sandal yang lebih terbaru lagi.b. Pesaing yang menjual produk sejenis semakin banyak.

Page 59: Kerajinan kelas 10

BAB III TARGET KELUARAN

A. Target produk

Produk yang akan dihasilkan adalah SANDAL UNIK . kualitas produk yang akan dihasilkan adalah sandal jepit yang kuat dan menarik karena hiasannya. Sesuai dengan jumlah konsumen yang ditargetkan, produksi yang akan dihasilkan adalah 11 pasang sandal perhari atau 278 perbulan (24 hari kerja/bulan)

B. Target konsumen

Konsumen yang ditargetkan adalah wanita semua usia dengan jumlah target rata-rata 11 orang perhari atau 278 orang per bulan.

C. Target pendapatan

Jumlah pendapatan yang ingin saya peroleh setiap hari adalah Rp. 220.000,- dan dalam sebulan dapat memperoleh Rp. 556.000,-

Page 60: Kerajinan kelas 10

BAB IV RENCANA BIAYA

A. Rencana Biaya Usaha

Rencana biaya usaha yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut:

1. Biaya Operasi

a. Bahan BakuNo.

Uraian Vol SatuanHarga/Sat

(Rp.)Jumlah(Rp.)

Sandal jepit 1 Lusin 10.000,- 100.000,-Kain flanel 10 m2 4.000,- 40.000,-Boneka hias 1 Buah 3.000,- 3.000,-Lem kayu 3 Buah 4.000,- 12.000,-Gunting 3 buah 4.000,- 12.000,-

Total 200.000,-

b. Bahan PembantuNo.

Uraian Vol SatuanHarga/Sat

(Rp.)Jumlah(Rp.)

1. Plastik 1 Pcs 7.000,- 7.000,-2. Karton 2 Buah 3.000,- 6.000,-3. Pulpen 3 Buah 2.000,- 6.000,-4. Spidol 1 Buah 5.000,- 5.000,-5. Nota bon 1 Buah 5.000,- 5.000,-6. Steples + isi 1 Buah 8.000,- 8.000,-7. Jarum 1 Buah 3.000,- 3.000,-8. Benang 5 Buah 1.000,- 5.000,-9. Poster 1 Buah 15.000,- 15.000,-

10. Fotocopy 100 Lembar 200,- 20.000,-11. Taplak meja 2 buah 10.000,- 20.000,-

Total 100.000,-Jumlah biaya produksi per hari 300.000,-

Jumlah total biaya usaha 300.000,-

B. Menghitung Harga Jual

No. UraianJumlah Biaya

(Rp.)Kapasitas Produk

Biaya per Unit

1. Biaya bahan baku per hari

200.000,- 11 18.000,-

2. Biaya perlengkapan per hari

100.000,- 11 9.000,-

Total biaya operasi per hari 300.000,-Total biaya per unit 27.000,-

Margin keuntungan yang diharapkan 30%Harga jual produk per unit 27.000,- + 8.000 = 35.000,-

Page 61: Kerajinan kelas 10

BAB V ORGANISASI PELAKSANA

A. Personal

Personal pelaksana kegiatan usaha tersusun sebagai berikut:

No.

Nama Pendidikan Deskripsi Tugas

1. ..................................... ................................ Pengelola2. ..................................... ................................ Manajer dan pemasaran3. ..................................... ................................ Produksi4. ..................................... ................................ Produksi5. ..................................... ................................ Produksi

B. Struktur organisasi

Pengelola

Manajer dan

ProduksiProduksi Produksi

Page 62: Kerajinan kelas 10

BAB VI PENUTUP

Demikian proposal usaha kerajinan sandal unik saya buat. Adapun tujuan proposal ini yaitu untuk memperkenalkan lebih detail tentang produk saya dan mengundang para investor untuk bekerja sama membangun usaha kerajinan sandal unik ini. Isi dari proposal ini yaitu terdiri dari perkenalan produk, rincian biaya yang dibutuhkan dalam berproduksi, analisis SWOT produk hingga struktur organisasi pengelola.

Semoga apa yang tertulis dalam proposal ini dapat dimengerti dengan mudah dan calon investor tertarik untuk bergabung dalam usaha ini. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.