Kerajaan Majapahit

18
LANJUT...

Transcript of Kerajaan Majapahit

LANJUT...

Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat diJawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri darisekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Sumber utamayang digunakan oleh para sejarawan adalahPararaton (’Kitab Raja-raja’) dalam bahasa Kawi danNagarakretagama dalam bahasa Jawa Kuno. Pararaton terutama menceritakan Ken Arok (pendiriKerajaan Singhasari) namun juga memuat beberapabagian pendek mengenai terbentuknya Majapahit. Sementara itu, Nagarakertagama merupakan puisiJawa Kuno yang ditulis pada masa keemasanMajapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Setelah masa itu, hal yang terjadi tidaklah jelas. Selain itu, terdapat beberapa prasasti dalam bahasaJawa Kuno maupun catatan sejarah dari Tiongkokdan negara-negara lain.

Awal berdiriJayakatwang, adipati Kediri, sudah menggulingkandan membunuh Kertanegara. Atas saran Aria Wiraraja, Jayakatwang memberikan pengampunankepada Raden Wijaya, menantu Kertanegara, yang datang menyerahkan diri. Raden Wijaya kemudiandiberi hutan Tarik. Ia membuka hutan itu danmembangun desa baru. Desa itu dinamai Majapahit, yang namanya diambil dari buah maja, dan rasa “pahit” dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongol tiba, Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untukbertempur melawan Jayakatwang. Setelah berhasilmenjatuhkan Jayakatwang, Raden Wijaya berbalikmenyerang sekutu Mongolnya sehingga memaksamereka menarik pulang kembali pasukannya

Nama-nama raja kerajaan majapahit

a .Kertajasa Jawardhana (1293 – 1309)Merupakan pendiri kerajaan Majapahit, pada masapemerintahannya, Raden Wijaya dibantu oleh merekayang turut berjasa dalam merintis berdirinyaKerajaan Majapahit, Aryawiraraja yang sangat besarjasanya diberi kekuasaan atas sebelah Timurmeliputi daerah Lumajang, Blambangan. RadenWijaya memerintah dengan sangat baik danbijaksana. Susunan pemerintahannya tidak berbedadengan susunan pemerintahan Kerajaan Singasari.

b. Raja Jayanegara (1309-1328)Kala Gemet naik tahta menggantikan ayahnya dengangelar Sri Jayanegara. Pada Masa pemerintahannnyaditandai dengan pemberontakan-pemberontakan. Misalnya pemberontakan Ranggalawe 1231 saka, pemberontakan Lembu Sora 1233 saka, pemberontakan Juru Demung 1235 saka, pemberontakan Gajah Biru 1236 saka, PemberontakanNambi, Lasem, Semi, Kuti dengan peristiwaBandaderga. Pemberontakan Kuti adalahpemberontakan yang berbahaya, hampir meruntuhkanKerajaan Majapahit. Namun semua itu dapat diatasi. Raja Jayanegara dibunuh oleh tabibnya sendiri yang bernama Tanca. Tanca akhirnya dibunuh pula olehGajah Mada.

d. Hayam WurukHayam Wuruk naik tahta pada usia yang sangat muda yaitu 16 tahun dan bergelar Rajasanegara. Di masa pemerintahan HayamWuruk yang didampingi oleh Mahapatih Gajah Mada, Majapahitmencapai keemasannya. Dari Kitab Negerakertagama dapatdiketahui bahwa daerah kekuasaan pada masa pemerintahanHayam Wuruk, hampir sama luasnya dengan wilayah Indonesia yang sekarang, bahkan pengaruh kerajaan Majapahit sampai kenegara-negara tettangga. Satu-satunya daerah yang tidak tundukkepada kekuasaaan Majapahit adalah kerajaan Sunda yang saatitu dibawah kekuasaan Sri baduga Maharaja. Hayam Wurukbermaksud mengambil putri Sunda untuk dijadikanpermaisurinya. Setelah putri Sunda (Diah Pitaloka) serta ayahnyaSri Baduga Maharaja bersama para pembesar Sunda berada diBubat, Gajah Mada melakukan tipu muslihat, Gajah Mada tidakmau perkawinan Hayam Wuruk dengan putri Sundadilangsungkan begitu saja. .

Ia menghendaki agar putri Sunda dipersembahkan kepadaMajapahit (sebagai upeti). Maka terjadilah perselisihanpaham dan akhirnya terjadinya perang Bubat. Banyak korbandikedua belah pihak, Sri Baduga gugur, putri Sunda bunuhdiri.Tahun 1364 Gajah Mada meninggal, Kerajaan Majapahitkehilangan seorang mahapatih yang tak ada duanya. Untukmemilih penggantinya bukan suatu pekerjaan yang mudah. Dewan Saptaprabu yang sudah beberapa kali mengadakansidang untuk memilih pengganti Gajah Mada akhirnyamemutuskan bahwa Patih Hamungkubhumi Gajah Madatidak akan diganti “untuk mengisi kekosongan dalampelaksanaan pemerintahan diangkat Mpu Tandi sebagaisWridhamantri, Mpu Nala sebagai menteri Amancanegaradan patih dami sebagai Yuamentri. Raja Hayam Wurukmeninggal pada tahun 1389.

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Majapahit

Di bidang ekonomi, Hayam Wuruk menaruhperhatian pada pertanian dan perdagangandengan menjadikan Tuban sebagai salah satupusat perdagangan Majapahit. Berdasarkanberita Cina bernama Wng Ta-Yuan yang menggambarkan pulau Jawa yang padatpenduduknya, tanahnya subur dan banyakmenghasilkan padi, lada, garam, kain, dan burungkakatua yang semuanya merupakan barangekspor. Hayam Wuruk berusaha untukmenyejahterakan rakyatnya dengan membuatsaluran pengairan, pembuatan bendungan, danpembukaan tanah baru untuk perladangan.

Kehidupan Sosial-Budaya Kerajaan Majapahit

Kehidupan sosial masa Majapahit aman, damai, dan tenteram.

Dalam kitab Negarakrtagama disebutkan bahwa Hayam Wuruk

melakukan perjalanan keliling ke daerah-daerah untuk mengetahui

sejauh mana kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya. Perlindungan

terhadap rakyat sangat diperhatikan. Demikian juga peradilan,

dilaksanakan secara ketat; siapa yang bersalah dihukum tanpa

pandang bulu.

Dalam kondisi kehidupan yang aman dan teratur maka suatu

masyarakat akan mampu menghasilkan karya-karya budaya yang

bermutu tinggi. Hasil budaya Majapahit dapat dibedakan sebagai

berikut.

1) Candi

Banyak candi peninggalan Majapahit, seperti Candi Penataran

(di Blitar), Candi Brahu, Candi Bentar (Waringin Lawang), Candi

Bajang Ratu, Candi Tikus, dan bangunan-bangunan kuno lainnya,

seperti Segaran dan Makam Troloyo (di Trowulan).

2) Kesusanteran

Zaman Majapahit bidang sastra sangat berkembang. Hasil

sastranya dapat dibagi menjadi zaman Majapahit Awal dan Majapahit

Akhir. Yaitu kitab-kitab

Keruntuhan kerajaan MajapahitSetelah Patih Gajah Mada meninggal pada tahun1364, Raja Hayam Wuruk tidak mempunyaipengganti yang seperti dia. Dan setelah Raja Hayam Wuruk meninggal tahun 1389 pemerintahandi Majapahit mulai mengalami kemunduran. Hal initerjadi karena terjadi perebutan kekuasaan yang terus menerus di kalangan keluarga kerajaan.

Perebutan dan berbagai konflik kekuasan yang tidak pernah berhenti, membuat Majapahitsemakin lemah. Dak akhirnya melemahnyaMajapahit ini dimanfaatkan oleh kerajaan Islam yaitu Kesultanan Malaka yang ada di Nusantara bagian barat.

Selain itu berdasarkan catatan sejarah, padapertengahan abad ke-15 mulai muncul Kerajaan Islam Demak yang mulai menyerang dan menghancurkanMajapahit. Dan Kerajaan Demak ini juga semakinmemantapkan kekuasaannya dan semakin besar.

Dan akhirnya sejarah Majapahit berakhir denganmenyerahkan kekuasaannya pada Adipati Unus(Kesultanan Demak) sekitar tahun 1518 – 1521. Sementara itu para pendeta, keluarga raja, paraseniman, dan masyarakat Hindu lainnya banyak yang mengungsi ke Bali. Sementara itu berdasar sejarahMajapahit, masyarakat Hindu Majapahit yang masihbertahan di Jawa terpusat di daerah Tengger JawaTimur di Gunung Bromo dan Gunung Semeru.

Peninggalan kerajaan majapahit

1. Prasasti Kudadu (1294 M)

Mengenai pengalaman Raden Wijaya sebelum

menjadi Raja Majapahit yang telah ditolong oleh

Rama Kudadu dari kejaran balatentara

Yayakatwang setelah Raden Wijaya menjadi

raja dan bergelar Krtajaya Jayawardhana

Anantawikramottunggadewa, penduduk desa

Kudadu dan Kepala desanya (Rama) diberi

hadiah tanah sima.

2. Prasasti Sukamerta (1296 M) & Prasasti Balawi

(1305 M)

Mengenai Raden Wijaya yang telah memperisteri

keempat putri Kertanegara yaitu Sri Paduka

Parameswari Dyah Sri Tribhuwaneswari, Sri Paduka

Mahadewi Dyah Dewi Narendraduhita, Sri Paduka

Jayendradewi Dyah Dewi Prajnaparamita, dan Sri

Paduka Rajapadni Dyah Dewi Gayatri, serta

menyebutkan anaknya dari permaisuri bernama Sri

Jayanegara yang dijadikan raja muda di Daha.

3.Prasasti Waringin Pitu (1447 M)

Mengungkapkan bentuk pemerintahan dan sistem

birokrasi Kerajaan Majapahit yang terdiri dari 14

kerajaan bawahan yang dipimpin oleh seseorang

yang bergelar Bhre, yaitu Bhre Daha, Bhre

Kahuripan, Bhre Pajang, Bhre Wengker, Bhre

Wirabumi, Bhre Matahun, Bhre Tumapel, Bhre

Jagaraga, Bhre Tanjungpura, Bhre Kembang Jenar,

Bhre Kabalan, Bhre Singhapura, Bhre Keling, dan

Bhre Kelinggapura.

d.Prasasti Katiden I (1392 M)

Menyebutkan tentang pembebasan daerah bagi

penduduk desa Katiden yang meliputi 11 wilayah

desa. Pembebasan pajak ini karena mereka

mempunyai tugas berat, yaitu menjaga dan

memelihara hutan alang-alang di daerah

Gunung Lejar.

E.Prasasti Alasantan (939 M)

Menyebutkan bahwa pada tanggal 6 September

939 M, Sri Maharaja Rakai Halu Dyah Sindok Sri

Isanawikrama memerintahkan agar tanah di

Alasantan dijadikan sima milik Rakryan

Kabayan.