KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat...

22
KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA (Limonia acidissima L.) DI KABUPATEN REMBANG IRWANTO ADHI NUGROHO DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

Transcript of KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat...

Page 1: KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat sirup kawista yang aromanya serupa . cola. Populasi . pohon kawista di Rembang cukup

KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA

(Limonia acidissima L.) DI KABUPATEN REMBANG

IRWANTO ADHI NUGROHO

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 2: KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat sirup kawista yang aromanya serupa . cola. Populasi . pohon kawista di Rembang cukup

ABSTRAK

IRWANTO ADHI NUGROHO. Keragaman Morfologi dan Anatomi Kawista (Limonia acidissima L.)

di Kabupaten Rembang. Dibimbing oleh ALEX HARTANA dan DORLY.

Kawista atau Kawis (Limonia acidissima L.) merupakan buah unggulan Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat sirup kawista yang aromanya serupa cola. Populasi

pohon kawista di Rembang cukup banyak, tetapi dikhawatirkan berkurang karena peremajaan melalui

biji memerlukan waktu 15 tahun sampai berbuah. Keragaman kawista di daerah ini belum pernah

dilaporkan. Penelitian ini bertujuan menganalisis keragaman kawista di Kabupaten Rembang. Pohon

contoh yang diamati diambil secara acak dan proporsional sesuai banyaknya pohon kawista di tiap

kecamatan. Morfologi tanaman yang diamati berupa panjang dan lebar daun, warna daun, diameter

dan warna buah, dan warna batang. Anatomi daun diamati dari sediaan sayatan paradermal dan

transversal daun. Data morfologi, anatomi, dan keduanya dianalisis menggunakan NTSYS versi 2.1,

dan hubungan antar pohon kawista dari 5 kecamatan di Kabupaten Rembang dikelompokkan

berdasarkan dendrogram kemiripan. Berdasarkan morfologi daun, buah, dan warna batang, pohon

kawista dari 5 kecamatan di Kabupaten Rembang tidak semuanya mempunyai kemiripan 100% dan cukup beragam, walaupun beberapa pohon sangat mirip, tetapi tidak semuanya berada di kecamatan

yang sama. Keragaman pohon kawista cukup besar berdasarkan anatomi daun, dan kemiripan kawista

berdasarkan keragaman morfologi dan anatomi tidak mencapai 75% baik dari kecamatan yang sama

maupun yang berbeda dalam Kabupaten Rembang.

Kata kunci: Kawista, Limonia acidissima, kemiripan, keragaman, Rembang

ABSTRACT

IRWANTO ADHI NUGROHO. The Morphology and Anatomy Diversity of Kawista (Limonia

acidissima L.) in Rembang Regency. Supervised by ALEX HARTANA and DORLY.

Kawista or Kawis (Limonia acidissima L.) is a unique fruit in Rembang Regency, Center of

Java that used to produce syrup tasted like cola favour. Kawista trees in Rembang are quite a lot, but

their population could decrease due to replanting from seeds need 15 years to be fruiting. Kawista

diversity in this area has not been reported. The objective of this research was to analyze the diversity

of kawista in Rembang. Tree samples were taken randomly and proportionally according to the number of kawista trees in five subdistricts in Rembang regency. Morphological characters observed

were length and width of leaf, leaf color, fruit diameter, fruit color, and stem color. Anatomical

characters were observed on the paradermal and transversal leaf section preparates. Morphological,

anatomical data, and both were analyzed separately using NTSYS ver. 2.1 and the relationship among

kawista tree samples from 5 subdistricts in Rembang was grouped on similarity dendrogram. Based on

the leaf morphology, fruit, and stem color of kawista trees, from 5 subdistricts in Rembang regency

have not 100% similarity and quite diverse, although some trees were very similar, but not always

from the same subdistrict. Kawista tree based leaf anatomy was diversed if compared to their

morphology. However, based on morphology and anatomy character of kawista tree in Rembang has

75% similarity.

Key word: Kawista, Limonia acidissima, similarity, diversity, Rembang

Page 3: KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat sirup kawista yang aromanya serupa . cola. Populasi . pohon kawista di Rembang cukup

KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA

(Limonia acidissima L.) DI KABUPATEN REMBANG

IRWANTO ADHI NUGROHO

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains pada

Departemen Biologi

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 4: KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat sirup kawista yang aromanya serupa . cola. Populasi . pohon kawista di Rembang cukup

iv

Judul : Keragaman Morfologi dan Anatomi Kawista (Limonia acidissima L.) di

Kabupaten Rembang

Nama : Irwanto Adhi Nugroho

NRP : G34070083

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Ir. Alex Hartana, M.Sc. Dr. Ir. Dorly, M.Si.

NIP 19491230 197503 1 001 NIP 19640416 199103 2 002

Diketahui,

Ketua Departemen

Dr. Ir. Ence Darmo Jaya Supena, M.Si.

NIP 19641002 198903 1 002

Tanggal Lulus:

Page 5: KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat sirup kawista yang aromanya serupa . cola. Populasi . pohon kawista di Rembang cukup

v

PRAKATA

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian dengan lancar serta dapat menyelesaikan karya

ilmiah dengan judul Keragaman Morfologi dan Anatomi Kawista (Limonia acidissima L.) di

Kabupaten Rembang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Agustus 2011. Karya ilmiah ini telah diseminarkan di Seminar Nasional Biologi PBI XXI di Universitas Syiah Kuala,

Banda Aceh, pada 26-27 November 2011.

Saya menyadari bahwa dalam penelitian ini tidak bisa terlepas dari bimbingan dan

saran dari pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya karya ilmiah ini. Oleh karena itu,

saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Alex Hartana, M.Sc. sebagai

pembimbing I dan Ibu Dr. Ir. Dorly, M.Si. sebagai pembimbing II atas bimbingan dan arahan

kepada saya selama menyelesaikan karya ilmiah ini. Terima kasih pula kepada Ibu Dr. Dra.

Triadiati, M.Si. selaku penguji dari wakil Komisi Pendidikan yang telah memberikan kritik dan

saran dalam penulisan karya ilmiah ini.

Demikian pula saya ucapkan terima kasih kepada Henny, Nisful, dan Rita atas

bantuannya di laboratorium. Tidak lupa juga ucapan terimakasih atas dukungannya kepada orang tua, teman-teman Biologi 44, dan berbagai pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk memperbaiki kekurangan

dalam laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat dan menambah khasanah ilmu pengetahuan kita

semua.

Bogor, Februari 2012

Irwanto Adhi Nugroho

Page 6: KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat sirup kawista yang aromanya serupa . cola. Populasi . pohon kawista di Rembang cukup

vi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Cilacap pada tanggal 3 Maret 1989 dari ayah Mochammad Zuhdi

dan ibu Sri Sunarti. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Penulis lulus dari SMA

Negeri 1 Rembang pada tahun 2007 dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui

jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis memilih mayor Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah menjadi asisten praktikum Anatomi dan

Morfologi Tumbuhan, Biologi Dasar, Fisiologi Tumbuhan, Ilmu Lingkungan, dan Pertumbuhan

dan Perkembangan Tumbuhan tahun 2011. Selain itu, penulis aktif di organisasi kemahasiswaan

antara lain sebagai anggota badan semi otonom “Bioworld” di Himpunan Mahasiswa Biologi

(HIMABIO) IPB 2008-2010, ketua Himpunan Keluarga Rembang di Bogor 2009/2010, ketua

divisi Dekorasi dan Dokumentasi ”Grand Biodiversity” tahun 2010.

Penulis melaksanakan kegiatan studi lapangan tahun 2009 di Wana Wisata Cangkuang,

Sukabumi dengan judul Ragam Cendawan Entomopatogen di Wana Wisata Cangkuang yang

dibimbing oleh Ir. Agustin Wydia Gunawan, MS. Penulis melakukan kegiatan praktik lapangan

tahun 2010 di Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (Balittas) dengan judul Efektivitas Gula Hasil Ekstrak Tembakau terhadap Hama Ulat Grayak (Spodoptera litura L.) yang dibimbing

oleh Dr. Dedy Duryadi Solihin, DEA dan Sujak SP. Penulis mengambil Supporting Course (SC)

untuk mata kuliah Meteorologi Dasar, Klimatologi Dasar, Pengantar Manajemen, Perdagangan

Pertanian, dan Agrogeologi.

Page 7: KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat sirup kawista yang aromanya serupa . cola. Populasi . pohon kawista di Rembang cukup

vii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ..................................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................................. vii

PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1

Latar Belakang .......................................................................................................................... 1

Tujuan ...................................................................................................................................... 2

BAHAN DAN METODE ............................................................................................................ 2

Waktu dan Tempat .................................................................................................................... 2

Bahan dan Alat ......................................................................................................................... 2

Metode ..................................................................................................................................... 2

Pengambilan Contoh. .......................................................................................................... 2

Pengamatan Morfologi. ....................................................................................................... 2

Pengamatan Anatomi. .......................................................................................................... 2

Analisis Keragaman............................................................................................................. 4

HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................................... 4

SIMPULAN .............................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 11

LAMPIRAN .............................................................................................................................. 13

Page 8: KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat sirup kawista yang aromanya serupa . cola. Populasi . pohon kawista di Rembang cukup

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Jumlah pohon kawista di 5 kecamatan di Kabupaten Rembang ...................................................5

2 Morfologi daun, buah, dan batang kawista dari 5 kecamatan di Kabupaten Rembang ..................6

3 Hasil pengamatan sayatan paradermal daun kawista dari 5 kecamatan di Kabupaten Rembang ...9

4 Hasil pengamatan sayatan transversal daun kawista dari 5 kecamatan di Kabupaten Rembang ....9

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Bagian-bagian kawista ...............................................................................................................1

2 Peta Kabupaten Rembang ..........................................................................................................3

3 Pengukuran daun kawista. .........................................................................................................4

4 Pengukuran buah kawista. .........................................................................................................4

5 Perbedaan warna dan bentuk daun kawista ................................................................................5

6 Perbedaan warna batang kawista ...............................................................................................5

7 Dendrogram kemiripan kawista berdasarkan ciri morfologi. .......................................................6

8 Sayatan paradermal daun kawista ..............................................................................................7

9 Sayatan transversal daun lemon dan daun kawista ......................................................................7

10 Dendrogram kemiripan kawista berdasarkan ciri anatomi. ........................................................ 10

11 Dendrogram kemiripan kawista berdasarkan ciri morfologi dan anatomi. ............................... 11

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Klasifikasi tanaman kawista..................................................................................................... 14

2 Komposisi larutan seri Johansen .............................................................................................. 14

3 Komposisi larutan Gifford ....................................................................................................... 14

Page 9: KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat sirup kawista yang aromanya serupa . cola. Populasi . pohon kawista di Rembang cukup

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kawista (Limonia acidissima L. syn

Feronia limonia Swingle.) termasuk suku

Rutaceae. Klasifikasi lengkap tanaman ini

dapat dilihat pada Lampiran 1. Tanaman ini merupakan genus monotipe yaitu dalam satu

genus hanya terdapat satu spesies. Swingle

pertama kali mengajukan nama F. limonia

pada 1914 dan menyatakan bahwa L.

acidissima merupakan nama ambigu.

Namun, Airy-Shaw (1939) mendukung

nama L. acidissima. Panigrahi (1977)

mengajukan penolakan terhadap nama L.

acidissima dengan mengajukan nama L.

elephantum, namun Stone dan Nicolson

(1978) menolaknya (Krueger & Navarro 2007).

Kawista merupakan pohon yang

meranggas, tinggi mencapai 12 m.

Percabangan berduri runcing dan ramping,

duri lurus panjangnya sampai 4 cm. Daun

majemuk menyirip dengan rakis dan tangkai

daun yang bersayap; anak daun saling

berhadapan dalam 2 - 3 pasang dan 1 anak

daun di bagian ujung, anak daun bundar

telur terbalik, panjang sampai 4 cm, terdapat

bercak-bercak kelenjar minyak yang apabila

diremas berbau aromatik. Posisi bunga aksiler atau terminal. Bunga berwarna merah

biasanya dengan malai longgar, kepala sari

berwarna merah, terletak di ujung ranting

atau di ketiak daun. Buah buni berbentuk

bulat panjang, bergaris tengah sampai 10

cm, berkulit keras, daging buah aromatik

dan mengandung banyak biji yang kotor

(Gambar 1). Panjang biji 5 - 6 mm,

berambut dan berkulit tebal, berkotiledon

hijau (Jones 1992).

Kawista termasuk pohon buah langka

yang jarang dikenal orang. Pohon ini

tumbuh alami di daerah kering di India, Sri

Lanka, Myanmar, Indocina, Malaysia, dan

Indonesia. Di Indonesia, pohon ini tumbuh

di daerah pantai Sumatera, Jawa, Madura,

Bali, dan Nusa Tenggara Barat (Jones 1992).

Nama lokal untuk kawista antara lain kawis

(Jawa), kusta (Bali), dan buah batok (Aceh).

Kawista lebih cocok tumbuh di daerah yang

beriklim monsun atau tropika kering pada ketinggian sampai 450 mdpl. Pohon ini

banyak tumbuh di daerah pantai dan toleran

terhadap kekeringan serta telah beradaptasi

baik pada tanah yang kurang subur

(Sukamto 2000). Sifat toleran kering pohon

kawista menyebabkan pohon ini dapat

digunakan sebagai batang bawah pohon

jeruk yang membuat pohon jeruk berbunga

lebih awal dan terus menerus (Jones 1992).

Kawista memiliki beberapa manfaat.

Duri dan kulit batang kawista digunakan dalam pengobatan pada sakit menstruasi,

gangguan hati, gigitan dan sengatan

serangga, serta mabuk laut. Kayunya dapat

dimanfaatkan sebagai bahan bangunan

rumah dan peralatan pertanian. Gum yang

berasal dari batangnya dapat digunakan

sebagai pengganti gum arab. Selain itu,

gumnya dapat pula digunakan sebagai obat

untuk diare dan disentri (Qureshi et al.

2010). Kawista juga menghasilkan senyawa

kimia seperti kumarin yang diperoleh dari akar kawista (Agrawal et al. 1989), zat anti

tumor pektat polisakarida (Saima et al.

2000), sebagai anti mikroba yang berasal

dari bagian kulit kayunya (Rahman & Gray

2002), dan sebagai larvasida (Rahuman et al.

2000).

Gambar 1 Bagian-bagian kawista, (a) Pohon kawista, (b) Ranting kawista (Reuther et al. 1967),

(c) Bunga kawista, (d) Buah kawista.

a b c d 1 cm 2 cm 2 cm

Page 10: KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat sirup kawista yang aromanya serupa . cola. Populasi . pohon kawista di Rembang cukup

2

Salah satu tempat dijumpai banyak

terdapat tanaman kawista ialah di Kabupaten

Rembang. Kabupaten Rembang terletak di

ujung Timur Laut Provinsi Jawa Tengah dan

dilalui jalan Pantai Utara Jawa (Jalur

Pantura). Secara astronomis berada pada

garis koordinat 111º 00′ – 111º 30′ Bujur

Timur dan 6 º 30′ – 7 º 60′ Lintang Selatan

(Pemkab Rembang 2011).

Buah kawista telah banyak dimanfaatkan

oleh warga Kabupaten Rembang. Buahnya telah diolah menjadi sirup dan minuman

penyegar. Sirup kawis atau Cola van

Java ini mulai diproduksi massal oleh

masyarakat Rembang, Jawa Tengah, sejak

puluhan tahun yang lalu. Banyaknya buah

kawista sebagai bahan baku utama di

Rembang mendorong masyarakat Rembang

untuk memproduksi sirup kawis

sebagai usaha pokok mereka sehari-hari. Tak

heran bila keberadaan sirup kawis mudah

ditemukan di pasaran kota Rembang. Sensasi rasanya yang unik membuat

minuman segar ini sering dijadikan sebagai

oleh-oleh wajib bagi para wisatawan yang

berkunjung ke kota tersebut. Buahnya dapat

pula diolah menjadi dodol, selai, dan

madumongso.

Di Kabupaten Rembang, pohon kawista

kurang lebih berjumlah 1400 pohon

(Distanak 2010). Kawista termasuk pohon

yang tumbuhnya lambat. Pohon yang berasal

dari biji memerlukan waktu hingga 15 tahun untuk berbuah. Buahnya banyak dibutuhkan

untuk industri rumah tangga, sedangkan

jumlah pohon semakin berkurang. Selain itu,

pohon ini juga masih jarang diteliti

khususnya keragamannya. Oleh sebab itu,

perlu adanya studi keragaman yang

diharapkan dapat memudahkan dalam

pelestarian dan sebagai dasar bagi

penelitian-penelitian selanjutnya.

Tujuan Penelitian ini bertujuan menganalisis

keragaman kawista di Kabupaten Rembang berdasarkan ciri morfologi tanaman dan

anatomi daun.

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

April sampai Agustus 2011 di Kabupaten

Rembang dan Laboratorium Mikroteknik

Departemen Biologi, FMIPA, IPB.

Bahan dan Alat Bahan yang digunakan ialah pohon

kawista, alkohol 70%, dan alkohol 100%,

HNO3 (50-100%), kloroks, entelan, larutan

fiksatif FAA (Formaldehid:Asam

asetat:Alkohol = 5:5:90), larutan seri

Johansen I-VII (Lampiran 2), parafin,

albumin-gliserin, pewarna safranin, dan

fastgreen. Alat-alat yang digunakan antara

lain gunting pohon, penggaris, jangka

sorong, alat tulis, mikroskop, mikrotom, tabung film, gelas arloji, pinset, kuas, pipet

tetes, oven, cutter, dan kamera digital.

Metode

Pengambilan Contoh. Penelitian ini

bersifat eksploratif. Pohon contoh dipilih

dengan kriteria sudah pernah berbuah dan

memiliki diameter batang 30-40 cm. Contoh

pohon diambil dari 5 kecamatan di

Kabupaten Rembang, yaitu 7 pohon dari

Kecamatan Rembang, 3 pohon dari

Kecamatan Lasem, dan masing-masing 2 pohon dari Kecamatan Pamotan, Kecamatan

Sulang, dan Kecamatan Kaliori. Lokasi

pengambilan contoh tertera pada Gambar 2.

Untuk keperluan pengamatan anatomi

diambil daun dewasa yang berukuran lebar

penuh dari 3 cabang per contoh pohon. Daun

untuk sayatan paradermal diambil dari daun

majemuk ke-4 dari pucuk, dan daun untuk

sayatan transversal diambil dari daun

majemuk ke-3 dari pucuk. Contoh daun

dimasukkan dalam alkohol 70%. Pengamatan Morfologi. Pohon kawista

diamati dan dicatat ciri morfologinya

meliputi warna batang, warna daun, panjang

dan lebar daun (Gambar 3), ukuran buah

(Gambar 4), dan warna buah matang

fisiologis yang telah jatuh dari pohon.

Pengukuran panjang dan lebar daun

dilakukan 5 ulangan dari 3 cabang dalam 1

pohon, sedangkan pengukuran buah

dilakukan 5 ulangan dari 1 pohon.

Pengamatan Anatomi. Struktur anatomi

daun kawista diamati perbedaannya. Pengamatan anatomi dilakukan terhadap

sediaan mikroskopis sayatan paradermal dan

transversal. Sayatan paradermal dibuat

dalam bentuk preparat semi permanen

dengan metode sediaan utuh (Sass 1951).

Daun yang telah difiksasi dalam alkohol

70% dicuci akuades dan direndam dalam

larutan asam nitrat 50-100% selama 30

menit sampai beberapa jam hingga lunak

kemudian dibilas dengan air dalam cawan

petri.

Page 11: KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat sirup kawista yang aromanya serupa . cola. Populasi . pohon kawista di Rembang cukup

3

Gambar 2 Peta Kabupaten Rembang, ( ) lokasi pengambilan contoh.

Daun diletakkan pada gelas arloji

kemudian disayat dengan silet pada lapisan

epidermis atas (adaksial) maupun bawah

(abaksial) kemudian direndam dalam larutan

kloroks selama 1-5 menit. Tahap

selanjutnya, lapisan epidermis tersebut

dibilas dengan akuades lalu diwarnai dengan

safranin 1%, kemudian diletakkan pada

gelas obyek yang diberi gliserin 30% dan

ditutup dengan gelas penutup. Pengamatan

sediaan mikroskopis sayatan paradermal

dilakukan dengan menggunakan mikroskop pada 5 ulangan bidang pandang. Karakter

yang diamati pada sediaan sayatan

paradermal ialah kerapatan dan indeks

stomata, serta panjang dan lebar stomata.

Karakter sayatan paradermal diamati pada

permukaan daun bagian atas (adaksial) dan

permukaan bagian bawah (abaksial).

Kerapatan stomata (KS) dan indeks stomata

(IS) dihitung dengan rumus:

KS =

IS =

Untuk sayatan transversal, contoh daun

difiksasi dengan larutan FAA. Sayatan

transversal dibuat dengan metode parafin

(Johansen 1940). Daun yang difiksasi

selama 48 jam dalam larutan FAA dicuci

dengan larutan alkohol 50% sebanyak 4 kali

dengan selang waktu 1 jam. Daun lalu

direndam dalam larutan seri Johansen I-VII

(Lampiran 2). Infiltrasi parafin dilakukan

secara bertahap di oven pada suhu 60˚C.

Daun kemudian ditanam dalam blok parafin,

dibiarkan beku, dan direndam dalam larutan Gifford (Lampiran 3). Selanjutnya daun

diiris setebal 10µm dengan mikrotom putar.

Pita yang diperoleh direkatkan pada gelas

objek dengan albumin-gliserin dan

dikeringkan pada hot plate suhu 40˚C

selama 24 jam. Selanjutnya diwarnai dengan

safranin 2% dan fastgreen 0,5%. Preparat

kemudian ditetesi entelan dan ditutup

dengan gelas penutup. Pengamatan

dilakukan dengan menggunakan mikroskop

pada 2 ulangan bidang pandang. Parameter pengamatan pada sayatan

transversal daun ialah tebal lapisan kutikula

atas dan kutikula bawah, jaringan epidermis

atas, jaringan epidermis bawah, jaringan

∑ Stomata

Luas Bidang Pandang

∑ Stomata + ∑ Sel Epidermis

∑ Stomata x 100

Kabupaten

Rembang

Laut Jawa

Page 12: KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat sirup kawista yang aromanya serupa . cola. Populasi . pohon kawista di Rembang cukup

4

hipodermis, jaringan palisade, dan jaringan

bunga karang, serta tebal daun.

Gambar 3 Pengukuran daun kawista, (a)

panjang dan (b) lebar.

Gambar 4 Pengukuran buah kawista, (a)

diameter logitudinal dan (b)

diameter transversal.

Analisis Keragaman. Data kualitatif diubah ke dalam bentuk skor bilangan. Data

kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh

kemudian dianalisis dengan program

Numerical Taxonomy System (NTSYS) versi

2.1 hingga diperoleh dendrogram kemiripan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Contoh pohon yang diambil mewakili

jumlah pohon kawista di Kabupaten

Rembang. Semakin banyak jumlah pohon di

satu kecamatan, maka jumlah pohon yang

diamati akan semakin banyak (Tabel 1).

Pengamatan morfologi pohon ,kawista

meliputi morfologi daun, buah, dan batang.

Morfologi pohon kawista yang diamati dari

5 kecamatan di Kabupaten Rembang pada

umumnya serupa, hanya bervariasi ukuran

dan warna (Tabel 2).

Daun kawista diukur panjang dan lebar,

dan diamati warnanya. Daun kawista

memiliki panjang antara 2,0-3,2 cm,

sedangkan lebarnya antara 0,9-1,8 cm. Rasio

daun kawista antara 1,7-2,2. Semakin tinggi rasio daun, maka bentuk daun akan semakin

lonjong (Gambar 5).

Warna daun kawista RBG5 dan RBG6

dari Kecamatan Rembang hijau muda,

sedangkan warna daun contoh kawista

lainnya hijau tua (Gambar 5). Warna batang

yang diamati juga menunjukkan hal yang

sama, RBG5 dan RBG6 memiliki warna

batang cokelat cerah, sedangkan warna

batang kawista yang lain berwarna cokelat

(Gambar 6). Buah kawista matang berwarna khas

yaitu krem hingga coklat muda yang

cenderung sama pada semua pohon yang

diambil dari 5 kecamatan. Buah kawista

diukur diameter longitudinal dan diameter

transversal. Diameter longitudinal buah

kawista antara 6,7-8,0 cm, sedangkan

diameter transversalnya antara 7,9-8,9 cm.

Perbedaan ciri morfologi yang ada

diduga terjadi karena pengaruh lingkungan.

Warna daun dan batang sangat dipengaruhi oleh cahaya dan unsur hara. Demikian juga

dengan ukuran buah yang dipengaruhi hara

di tanah.

Kemiripan kawista berdasarkan

morfologi daun, buah, dan batang diolah

menggunakan NTSYS ver 2.1 yang

menghasilkan dendrogram kemiripan

(Gambar 7).

Secara umum, ada 3 kelompok utama

dalam dendrogram berdasarkan karakter

morfologi. Kelompok I dan II memiliki

kemiripan 66%. Beberapa contoh pohon kawista memiliki kemiripan yang sangat

tinggi mendekati 100% yaitu RBG1, RBG4,

SLG1, SLG2, dan KAL2 di kelompok I dan

RBG3 dan KAL1 dari cabang lain di

kelompok yang sama, sedangkan di

kelompok II kemiripan hampir 100% ada

pada RBG7 dan PMT1. Kelompok III yang

beranggotakan RBG5 dan RBG6 yang

berasal dari Kecamatan Rembang terpisah

dari kelompok I dan II, dan mengelompok

kembali dengan kemiripan sekitar 39%.

a

b

2 cm

a

b

0,5 cm

Page 13: KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat sirup kawista yang aromanya serupa . cola. Populasi . pohon kawista di Rembang cukup

5

Gambar 5 Perbedaan warna dan bentuk daun kawista, (a) hijau tua bentuk membulat dan (b)

hijau muda bentuk lonjong

Gambar 6 Perbedaan warna batang kawista, (a) cokelat dan (b) cokelat cerah

Tabel 1 Jumlah pohon dan contoh pohon kawista di 5 kecamatan di Kabupaten Rembang

Kecamatan Jumlah Pohon* Jumlah contoh Kode Contoh

Rembang 918 7 RBG1, RBG2, RBG3, RBG4, RBG5, RBG6, RBG7

Lasem 30 3 LSM1, LSM2, LSM3

Pamotan 13 2 PMT1, PMT2

Sulang 13 2 SLG1, SLG2

Kaliori 15 2 KAL1, KAL2

*(Distanak 2010)

a b 1 cm 1 cm

a

b

Page 14: KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat sirup kawista yang aromanya serupa . cola. Populasi . pohon kawista di Rembang cukup

6

Tabel 2 Morfologi daun, buah, dan batang kawista dari 5 kecamatan di Kabupaten Rembang

Kecamatan Kode Ukuran daun (cm) Rasio

Daun

Warna Daun Warna

Batang

Diameter buah (cm) Rasio

Dia-

meter Panjang lebar Longitu-

dinal

Trans-

versal

Rembang RBG1 3,1 1,6 1,9 Hijau Tua Cokelat 7,5 8,1 1,1

RBG2 2,3 1,1 2,0 Hijau Tua Cokelat 7,9 8,2 1,0

RBG3 3,0 1,5 2,0 Hijau Tua Cokelat 6,7 7,8 1,2

RBG4 2,7 1,6 1,7 Hijau Tua Cokelat 7,5 8,3 1,1

RBG5 2,0 1,1 1,9 Hijau

Muda

Cokelat

Cerah

7,3 7,9 1,1

RBG6 2,2 1,1 1,9 Hijau

Muda

Cokelat

Cerah

7,7 8,6 1,1

RBG7 2,2 1,3 1,7 Hijau Tua Cokelat 6,9 8,0 1,2

Lasem LSM1 2,8 1,4 1,9 Hijau Tua Cokelat 7,9 8,5 1,1

LSM2 2,7 1,5 1,8 Hijau Tua Cokelat 7,9 8,9 1,1

LSM3 2,0 0,9 2,2 Hijau Tua Cokelat 8,0 8,9 1,1

Pamotan PMT1 2,1 1,2 1,8 Hijau Tua Cokelat 6,6 7,8 1,2

PMT2 2,7 1,5 1,8 Hijau Tua Cokelat 6,7 7,8 1,2

Sulang SLG1 2,6 1,8 1,4 Hijau Tua Cokelat 7,7 8,3 1,1

SLG2 3,2 1,8 1,8 Hijau Tua Cokelat 8,0 8,5 1,1

Kaliori KAL1 3,1 1,6 1,9 Hijau Tua Cokelat 7,0 8,1 1,2

KAL2 2,7 1,6 1,7 Hijau Tua Cokelat 7,9 8,2 1,0

Gambar 7 Dendrogram kemiripan kawista berdasarkan ciri morfologi

RBG1, RBG4, SLG1, SLG2, dan KAL2

memiliki ciri yang relatif serupa pada semua

ciri morfologi yang diamati. RBG 3 dan

KAL1 memiliki diameter longitudinal buah yang lebih kecil yang membedakannya

dengan RBG1, RBG4, SLG1, SLG2, dan

KAL2. LSM2 memiliki diameter buah relatif

lebih besar dari pohon yang lain dari

kelompok yang sama, sehingga membuatnya

terpisah dengan lainnya.

RBG 7 dan PMT1 memiliki ciri yang

relatif serupa, dan berbeda dengan RBG2

yang memiliki diameter longitudinal dan

transversal buah yang lebih besar. LSM1 dan

PMT2 mengelompok dengan kemiripan 86%.

Diameter longitudinal dan transversal buah

yang lebih besar memisahkan LSM1 dari

PMT2. Daun LSM1 dan PMT2 cenderung lebih panjang dibandingkan daun RBG2,

RBG7, dan PMT1, sehingga keduanya

terpisah pada kemiripan 79%. LSM3 memiliki

daun berukuran kecil dan buah dengan

diameter yang relatif besar dibandingkan

dengan contoh lainnya, sehingga

memisahkannya dari anggota lain di

kelompok II pada kemiripan 71%.

RBG5 dan RBG6 terlihat memisah dengan

kemiripan yang kecil dibandingkan kelompok

I

II

III

Koefisien kemiripan morfologi

39%

66%

Page 15: KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat sirup kawista yang aromanya serupa . cola. Populasi . pohon kawista di Rembang cukup

7

lainnya. Kedua pohon ini memiliki ciri warna

daun dan batang yang berbeda dengan contoh

pohon lainnya. Selain itu, ukuran daun yang

relatif lebih kecil dibandingkan pohon lainnya

membuatnya terpisah jauh dengan kelompok

lainnya.

Ciri morfologi tidak membedakan antara

contoh pohon yang berasal dari daerah

kecamatan dekat pantai atau yang jauh dari

pantai terlihat dari dendrogram yang tidak

mengelompokkan contoh pohon kawista berdasarkan lokasi yang dekat atau jauh dari

pantai. Namun, ada contoh kawista dari

daerah yang dekat pantai yang berbeda dari

daerah yang jauh dari pantai, yaitu RBG5 dan

RBG6 yang memiliki warna daun dan batang

yang lebih muda.

Kecamatan Kaliori, Kecamatan Rembang,

dan Kecamatan Lasem merupakan kecamatan

yang berbatasan langsung dengan pantai,

sedangkan Kecamatan Pamotan dan

Kecamatan Sulang jauh dari pantai.

Pengamatan morfologi tanaman kawista

dilengkapi dengan pengamatan struktur

anatomi daun kawista. Pengamatan struktur

anatomi daun kawista dilakukan pada sediaan

sayatan paradermal dan transversal. Hasil

sayatan paradermal menunjukkan bahwa

seluruh contoh kawista memiliki tipe stomata

aktinositik. Aktinositik yaitu stoma yang

dikelilingi sel tetangga yang tersusun

melingkar (Evert 2006). Stomata dapat

ditemukan pada permukaan adaksial dan abaksial (Gambar 8). Daun dengan stomata di

kedua sisinya disebut daun amfistomatik

(Hidayat 1995). Jumlah stomata pada bagian

abaksial lebih banyak daripada permukaan

adaksial. Daerah Kabupaten Rembang

merupakan daerah yang kering, sehingga

untuk mengurangi laju penguapan, jumlah

stomata di bagian adaksial lebih sedikit.

Rembang merupakan daerah terkering di Jawa

Tengah dengan curah hujan 1.140 mm/tahun

dan hari hujan hanya 55 hari (Dephut 2006).

Gambar 8 Sayatan paradermal daun kawista, (a) adaksial dan (b) abaksial

Gambar 9 Sayatan transversal (a) Daun lemon (Citrus limon) (Esau 1977), (b) Daun kawista,

(1) kutikula atas, (2) epidermis atas, (3) hipodermis, (4) jaringan palisade, (5) jaringan pembuluh, (6) jaringan bunga karang, (7) epidermis bawah, (8) kutikula

bawah

a b

stomata epidermis

stomata

epidermis

2

3

4

7

6

8

1

5

a b

1 2

4

5

6

8 7

Page 16: KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat sirup kawista yang aromanya serupa . cola. Populasi . pohon kawista di Rembang cukup

8

Hasil pengamatan sayatan paradermal

daun dapat dilihat pada Tabel 3. Daun kawista

SLG1 memiliki kerapatan stomata adaksial

terbanyak yaitu 54,8 stomata/mm2. Kerapatan

stomata adaksial kawista RBG1 tersedikit

yaitu 39,0 stomata/mm2. Indeks stomata

adaksial terbesar dijumpai pada kawista SLG1

dan PMT2, yaitu 1,6. Kawista RBG1 memiliki

indeks stomata adaksial terkecil yaitu 1,0.

Panjang stomata adaksial antara 24,3-26,7

µm, sedangkan lebar stomata adaksial antara 15,4-17,7 µm.

KAL2 memiliki kerapatan stomata

abaksial yang paling rapat 519,3

stomata/mm2. Kawista KAL1 memiliki

kerapatan stomata abaksial kurang rapat 353,5

stomata/mm2. Indeks stomata abaksial yang

paling tinggi terdapat di KAL2 yaitu 12,5,

sedangkan yang terendah terdapat pada LSM1

yaitu 9,0. Panjang stomata abaksial antara

24,2-26,1 µm, sedangkan lebar stomata

abaksial antara 14,9-17,0 µm. Anatomi sayatan transversal dari semua

daun contoh kawista dari 5 kecamatan di

Kabupaten Rembang memiliki susunan dan

struktur yang sama (Gambar 9). Struktur

susunan anatomi daun kawista yaitu lapisan

kutikula atas, jaringan epidermis atas, jaringan

hipodermis, jaringan palisade, jaringan bunga

karang, jaringan epidermis bawah, lapisan

kutikula bawah. Jaringan hipodermis kawista

berisi eksudat yang diduga merupakan

senyawa metabolit sekunder. Jaringan palisade kawista ada di bagian atas daun,

sedangkan jaringan bunga karang berada di

bagian bawah. Daun yang seperti ini disebut

daun dorsiventral atau bifasial (bermuka dua)

(Hidayat 1985). Hasil pengamatan pada

sediaan mikroskopis transversal daun dapat

dilihat pada Tabel 4. Kutikula atas kawista

memiliki tebal antara 2,3-4,0 µm, sedangkan

kutikula bawah memiliki tebal antara 0,7-1,5

µm. Kutikula atas yang tebal dijumpai pada

kawista SLG1 setebal 4 µm, sedangkan daun

kawista LSM2 memiliki kutikula atas yang tipis yaitu 2,3 µm. Daun kawista KAL1

memiliki kutikula bawah yang paling tebal,

sedangkan daun kawista RBG2 memiliki

kutikula bawah yang paling tipis. Kutikula

merupakan senyawa lemak yang ada di

permukaan epidermis. Kutikula yang tebal

merupakan ciri adaptasi tumbuhan xerofit

yang berguna untuk mengurangi penguapan

(Fahn 1991).

Tebal epidermis atas daun kawista

berukuran 11,7-15,4 µm. Daun kawista yang

memiliki lapisan epidermis atas paling tebal

ialah daun kawista PMT1 dengan tebal 15,4

µm. Tebal epidermis bawah daun kawista

berkisar antara 13,1-17,9 µm . Kawista PMT2

memiliki tebal epidermis bawah yang paling

tebal, sedangkan RBG1 memiliki epidermis

yang paling tipis.

Tebal hipodermis daun kawista berukuran

26,0-31,5 µm. Daun LSM3 memiliki lapisan hipodermis yang paling tebal yaitu 31,5 µm.

Daun kawista RBG6 memiliki palisade paling

tebal yaitu 120,8 µm, sedangkan yang paling

tipis pada kawista RBG1 dengan tebal 82,3

µm. Tebal bunga karang yang diukur

menunjukkan bahwa SLG1 memiliki bunga

karang yang paling tebal yaitu 129,0 µm,

sedangkan yang paling tipis pada kawista

KAL1 yaitu 100,4 µm. Tebal daun yang

paling tebal ialah SLG 1 dengan tebal 311,7

µm, sedangkan RBG 1 memiliki ketebalan yang paling tipis yaitu 247,5 µm. Daun yang

tebal tidak berarti bahwa jaringan-jaringan

penyusunnya juga tebal (Tabel 4).

Faktor penting yang dapat mempengaruhi

perkembangan daun ialah ketersediaan air dan

cahaya (Esau 1977). Chartzoulakis et al.

(2002) melaporkan bahwa pada Persea

americana yang diairi memiliki ketebalan

yang lebih tinggi daripada yang diberi

cekaman. Sementara itu, Allard dan Nelson

(1991) melaporkan bahwa pada Festuca arundinacea Schreb. berkurangnya intensitas

cahaya akan menurunkan kerapatan stomata.

Selain itu, intensitas cahaya yang rendah

menyebabkan area daun menjadi lebih luas

dan daun menjadi lebih tipis. Daun tumbuhan

dikotil berkayu kebanyakan memiliki daun

dengan mesofil yang berdiferensiasi dengan

baik menjadi parenkim palisade dan bunga

karang dengan letak parenkim palisade berada

di bagian adaksial daun. Sayatan anatomi

daun kawista memiliki perbedaan dengan

sayatan melintang daun lemon (Citrus limon) yang berasal dari anggota Rutaceae. Daun

lemon memiliki palisade yang kompak dan

tidak memiliki hipodermis, sedangkan daun

kawista memiliki palisade yang agak longgar

dan memiliki hipodermis. Kesamaannya ialah

memiliki jaringan bunga karang yang longgar

dan tebal (Gambar 9) (Esau 1977).

Page 17: KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat sirup kawista yang aromanya serupa . cola. Populasi . pohon kawista di Rembang cukup

9

Tabel 3 Hasil pengamatan sayatan paradermal sisi adaksial dan abaksial daun kawista dari 5

kecamatan di Kabupaten Rembang

Tabel 4 Hasil pengamatan sayatan transversal daun kawista dari 5 kecamatan di Kabupaten

Rembang

Kecamatan

Kode Tebal

Kutiku-

la Atas

(µm)

Tebal

Kutiku-

la Bawah

(µm)

Tebal

Epider-

mis Atas

(µm)

Tebal

Epider-

mis

Bawah

(µm)

Tebal

Hipoder-

mis

(µm)

Tebal

Palisa-

de

(µm)

(µm)

Tebal

Bunga

Karang

(µm)

Tebal

Daun

(µm)

Rembang RBG1 2,8 1,3 11,7 13,1 25,8 82,3 109,4 247,5

RBG2 3,1 0,7 11,9 15,0 27,9 97,9 112,7 284,2

RBG3 2,8 0,8 12,5 17,3 26,0 115,8 118,8 295,8

RBG4 3,2 0,8 13,3 14,4 27,9 95,6 115,8 275,0

RBG5 2,4 0,9 12,9 14,4 27,7 114,8 107,3 286,7

RBG6 3,3 1,3 12,7 15,6 29,0 120,8 116,0 297,5

RBG7 3,2 0,8 14,2 15,2 29,0 105,6 121,3 280,8

Lasem LSM1 3,3 1,3 11,9 13,3 28,5 114,0 108,3 277,5

LSM2 2,3 0,8 13,8 14,6 27,7 104,2 113,8 280,0

LSM3 3,3 1,7 14,2 15,6 31,5 112,9 113,1 302,5

Pamotan PMT1 3,4 1,9 15,4 17,1 29,0 115,4 112,5 293,3

PMT2 2,6 0,8 12,7 17,9 24,8 104,0 113,3 270,0

Sulang SLG1 4,0 1,1 13,1 15,6 30,4 117,5 129,0 311,7

SLG2 3,0 1,4 12,1 13,5 25,0 102,7 106,9 271,7

Kaliori KAL1 3,7 2,3 12,3 13,3 26,3 112,9 100,4 267,5

KAL2 3,4 1,5 12,7 15,4 28,5 99,0 123,3 274,2

Untuk memudahkan melihat keragaman

atau kemiripan kawista berdasarkan

pengamatan anatomi daunnya, maka data

anatomi daun kawista dianalisis menggunakan

NTSYS ver 2.1 yang menghasilkan

dendrogram kemiripan (Gambar 10).

Ada 5 kelompok utama dalam dendrogram

kemiripan berdasarkan ciri anatomi pada

kemiripan sekitar 30%. Kelompok pertama

terdiri dari RBG1, LSM1, RBG7, RBG2,

RBG 6, dan PMT1 yang memiliki kemiripan

44%.

Kecamatan Kode

Adaksial Abaksial

Kerapatan

Stomata

(∑stomata

/mm2)

Indeks

Stomata

Panjang

Stomata

(µm)

Lebar

Stomata

(µm)

Kerapatan

Stomata

(∑stomata

/mm2)

Indeks

Stomata

Panjang

Stomata

(µm)

Lebar

Stomata

(µm)

Rembang RBG1 39,0 1,0 24,7 15,7 383,8 9,4 24,9 16,3

RBG2 40,0 1,2 25,9 16,9 378,9 10,9 25,3 16,4

RBG3 50,9 1,5 26,6 17,3 357,9 9,6 26,1 16,8

RBG4 46,1 1,3 25,2 15,5 496,1 12,0 25,4 16,7

RBG5 50,9 1,4 25,7 17,3 400,9 11,9 25,0 16,5

RBG6 44,3 1,2 25,6 16,9 390,4 10,5 24,8 16,3

Lasem RBG7 47,8 1,2 25,3 16,4 393,4 11,0 25,2 16,4

LSM1 41,2 1,1 25,6 16,2 368,4 9,0 24,9 16,3

LSM2 44,3 1,4 24,9 16,4 414,5 9,8 23,3 14,9

Pamotan LSM3 52,2 1,4 24,8 16,4 367,1 10,4 25,9 16,4

PMT1 41,2 1,1 25,7 16,6 411,4 11,3 24,9 17,0

Sulang PMT2 49,6 1,6 24,8 16,3 361,4 9,8 24,2 16,2

SLG1 54,8 1,6 24,3 15,4 407,0 11,1 25,9 16,9

Kaliori SLG2 44,3 1,2 24,6 15,7 416,2 9,9 24,6 17,0

KAL1 43,0 1,2 25,5 16,4 353,5 9,9 25,9 16,9

KAL2 46,1 1,3 26,7 17,7 519,3 12,5 25,4 16,6

Page 18: KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat sirup kawista yang aromanya serupa . cola. Populasi . pohon kawista di Rembang cukup

10

Gambar 10 Dendrogram kemiripan kawista berdasarkan ciri anatomi

Kelompok kedua terdiri dari RBG3,

RBG4, RBG5, SLG2, dan KAL2. RBG4 dan

RBG5 memiliki kemiripan 50%. Kelompok

ketiga ialah LSM2, LSM3, dan PMT2.

Ketiganya bersatu pada kemiripan 25%.

Kelompok keempat hanya terdiri dari KAL1

dan kelompok kelima hanya terdiri dari SLG1.

RBG1 dan LSM1 memiliki kemiripan

yang terbesar dibandingkan kawista lainnya. Panjang dan lebar stomata abaksial keduanya

serupa sehingga memiliki kemiripan yang

lebih tinggi dibandingkan lainnya. Selain itu,

keduanya memiliki indeks stomata, tebal

kutikula atas, tebal kutikula bawah, tebal

epidermis atas, tebal epidermis bawah, dan

tebal bunga karang yang relatif sama. Contoh

kawista lainnya hanya mempunyai satu hingga

dua karakter saja yang serupa, sehingga

kemiripan di antara mereka menjadi rendah.

KAL1 dan SLG1 memiliki kemiripan yang paling rendah dengan anggota lainnya. KAL1

dan SLG1 memiliki lapisan kutikula atas yang

jauh lebih tebal daripada yang lain. KAL1

juga memiliki lapisan kutikula bawah yang

paling tebal, sedangkan SLG1 memiliki

kerapatan stomata, tebal hipodermis, tebal

palisade, tebal bunga karang, dan tebal daun

yang paling tinggi dibandingkan dengan yang

lain.

KAL1 dan SLG1 masing-masing terpisah

membentuk kelompok yang anggotanya hanya

1 pohon kawista. Dendrogram tersebut

menunjukkan bahwa contoh yang sebelumnya

berkelompok ketika menggunakan morfologi

sebagai ciri pembeda menjadi terpencar dan

lebih beragam. RBG1, RBG4, SLG1, SLG2,

dan KAL2 yang pada dendrogram kemiripan

morfologi dalam satu kelompok ternyata

terpencar ketika menggunakan ciri anatomi.

Bahkan SLG1 terpisah jauh dengan kemiripan

hanya 14%, demikian juga pada RBG3 dan KAL 1 yang terpisah cukup jauh, dan hanya

RBG1 dan PMT1 yang masih dalam satu

kelompok walaupun dengan kemiripan yang

rendah.

Dendrogram tersebut menunjukkan tidak

adanya hubungan antara ciri morfologi dengan

anatomi. Hampir tidak ada anggota yang

ketika menggunakan ciri morfologi dan ciri

anatominya tetap dalam satu kelompok.

Dendrogram tersebut juga menunjukkan tidak

ada perbedaan yang khas antara kawista yang tumbuh dekat pantai dengan yang jauh dari

pantai.

Ciri anatomi yang telah diukur tidak

menunjukkan hubungan dengan ciri

morfologinya. Ukuran ciri morfologi tidak

berhubungan dengan ukuran ciri anatomi.

Keragaman dan kemiripan kawista di

Kabupaten Rembang dianalisis lebih lanjut

dengan menggunakan keragaman morfologi

dan anatominya menggunakan NTSYS ver 2.1

yang menghasilkan dendrogram pada Gambar

11.

Koefisien kemiripan anatomi

I

II

III

IV V

14%

23%

30%

Page 19: KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat sirup kawista yang aromanya serupa . cola. Populasi . pohon kawista di Rembang cukup

11

Gambar 11 Dendrogram kemiripan kawista berdasarkan ciri morfologi dan anatomi

Dendrogram dari Gambar 12

menggunakan ciri morfologi dan anatomi

kawista menghasilkan 4 kelompok utama.

Kelompok pertama, yaitu RBG1, LSM1,

RBG4, SLG2, KAL2, RBG3, dan KAL1.

Kelompok ini bergabung dengan kelompok

kedua, yaitu LSM2, LSM3, dan PMT2 dengan

kemiripan 43%. Kedua kelompok tersebut

bergabung dengan kelompok ketiga, yaitu

SLG1 pada kemiripan 33%. Kelompok

keempat terdiri dari RBG2, RBG7, PMT1, RBG5, dan RBG6. Kelompok ini kemudian

bergabung dengan kelompok lainnya dengan

kemiripan 32%. Hasil dari penggabungan

antara ciri morfologi dan anatomi

menunjukkan adanya perbedaan dengan hasil

dari analisis kemiripan pada ciri morfologi

atau ciri anatomi saja.

RBG1. RBG4, SLG2, dan KAL2 yang

memiliki kemiripan hampir 100% ketika

menggunakan ciri morfologi dan terpencar

ketika menggunakan ciri anatomi kembali

menyatu dalam satu kelompok. Hanya SLG1 yang terpisah dari kelompoknya. Begitu pula

dengan RBG3 dan KAL1 serta RBG7 dan

PMT1 yang kembali menyatu dalam satu

kelompok. Hampir semua kelompok kembali

menjadi satu kelompok ketika ciri morfologi

dan anatomi digabung. Morfologi tumbuhan

berperan besar dalam pengelompokkan

berdasarkan kemiripan pohon dibandingkan

berdasarkan anatomi daun kawista.

Perbedaan yang tampak pada tiap

anggota spesies menyebabkan adanya

keragaman dalam spesies. Keragaman dalam

spesies menyebabkan tiap anggota spesies

dapat dilihat adanya kekerabatannya satu

sama lain. Semakin banyak persamaan ciri-

ciri yang dimiliki semakin dekat

kekerabatannya. Sebaliknya, semakin sedikit

persamaan dalam ciri-ciri yang dimiliki

semakin jauh kekerabatannya (Sofro 1994).

SIMPULAN

Keragaman kawista di Kabupaten

Rembang masih cukup besar berdasarkan

morfologi sebagai pembeda. Tetapi, beberapa pohon kawista memiliki kemiripan yang

mendekati 100%. Namun, tidak ada kawista

yang memiliki kemiripan lebih dari 75% jika

menggunakan anatomi maupun gabungan

morfologi dan anatomi sebagai ciri pembeda.

Keragaman anatomi daun kawista lebih besar

dari keragaman morfologi kawista, dan kedua

ciri tersebut tidak berhubungan.

DAFTAR PUSTAKA

Agrawal A, Siddiqui IR, Singh J. 1989.

Coumarins from the roots of Feronia

limonia. Phytochemistry 28: 1229-1231.

Allard G, Nelson CJ. 1991. Shade effects on

growth of tall fescue: i. Leaf anatomy and

dry matter partitioning. Crop Sci 31:163-

167

Koefisien kemiripan morfologi dan anatomi

I

II

III

IV

32%

42%

33%

48%

Page 20: KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat sirup kawista yang aromanya serupa . cola. Populasi . pohon kawista di Rembang cukup

12

Chartzoulakis K, Patakas A, Kofidis G,

Bosabalidis A, Nastou A. Water stress

affects leaf anatomy, gas exchange, water

relations and growth of two avocado

cultivars. Sci Hort 95:39–50

[Dephut] Departemen Kehutanan. 2006.

Inventarisasi dan Identifikasi Mangrove

Wilayah Balai Pengelolaan DAS Pemali

Jratun Provinsi Jawa Tengah Tahun

Anggaran 2006. Semarang: Departemen

Kehutanan.

[Distanak] Dinas Pertanian dan Peternakan.

2010. Inventarisasi Tanaman di

Kabupaten Rembang. Rembang: Dinas

Pertanian dan Peternakan

Esau K. 1977. Anatomy of Seed Plants. 2nd

Ed. California: J Wiley.

Evert FR. 2006. Esau's Plant

Anatomy: Meristems, Cells, and Tissues

Of The Plant Body: Their Structure,

Function, and Development. New Jersey:

J Wiley.

Fahn A. 1991. Anatomi Tumbuhan. Ed ke-3.

Soediarto A, Koesoemaningrat RMT,

Natasaputra M, Akmal H, penerjemah;

Tjitrosomo SS, editor. Yogyakarta:

Universitas Gadjah Mada Pr. Terjemahan

dari: Plant Anatomy.

Hidayat EB. 1995. Anatomi Tumbuhan

Berbiji. Bandung: ITB Pr.

Johansen DA. 1940. Plant Microtechnique.

New York: McGraw-Hill.

Jones DT. 1992. Edible Fruits and Nuts. Di dalam: Verheij EWM, Coronel RE, editor.

Plant Resources of South-East Asia 2.

Bogor: Prosea. Hlm 190-191.

Krueger RR, Navarro L. 2007. Citrus

Germplasm Resources. 2007. Di dalam:

Khan IA, editor. Citrus: Genetics,

Breeding, and Biotechnology.

Oxfordshire: CABI. Hlm 45-140.

[Pemkab Rembang] Pemerintah Kabupaten

Rembang. 2011. Keadaan umum

Kabupaten Rembang. [Terhubung

berkala]. http:/rembangkab.go.id. [15

Oktober 2011].

Qureshi AA, Kumar KE, Omar S. 2010. Feronia limonia- a path less travelled. Int

J Res Ayurveda Phar 1: 98-106

Rahman MM, Gray AI. 2002. Antimicrobial

constituents from the stem bark of Feronia

limonia. Phytochemistry 59: 73-77.

Rahuman AA, Gopalkrishnan G, Ghouse BS,

Arumugam S, Himalayan B. 2000. Effect

of Feronia limonia on mosquito larvae.

Fitoterapia 71: 553-555

Reuther W, Batchelor LD, Webber HJ .1967.

The Citrus Industry. California: University of California Pr.

Saima Y, Das AK, Sarkar KK, Sen AK, Sur P.

2000. An antitumor pectic polysaccharide

from Feronia limonia. Int J Biol

Macromol 27: 333-335.

Sass JE. 1951. Botanical Microtechnique.

Iowa: Iowa State College.

Sofro ASM. 1994. Keanekaragaman Genetik.

Yogyakarta: Andi Offset.

Sukamto LA. 2000. Kultur biji kupas dan

tanpa kupas kawista secara in vitro. Di dalam: Pengembangan Wilayah Lahan

Kering. Prosiding Seminar Nasional III;

Bandar Lampung, 3-4 Oktober 2000.

Bandar Lampung: Universitas Lampung.

hlm 160-163.

Page 21: KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat sirup kawista yang aromanya serupa . cola. Populasi . pohon kawista di Rembang cukup

13

LAMPIRAN

Page 22: KERAGAMAN MORFOLOGI DAN ANATOMI KAWISTA Limonia … · Rembang, Jawa Tengah, bahan untuk membuat sirup kawista yang aromanya serupa . cola. Populasi . pohon kawista di Rembang cukup

14

Lampiran 1 Klasifikasi Tanaman Kawista.

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Sapindales

Famili : Rutaceae

Genus : Limonia

Spesies : Limonia acidissima L.

Lampiran 2 Komposisi Larutan Seri Johansen.

Komposisi Larutan Johansen

I II III IV V VI VII

Air 50% 30% 15% - - - -

Etanol 95% 40% 50% 50% 45% - - -

Etanol 100% - - - - 25% - -

Tertier butil alkohol 10% 20% 35% 55% 75% 100% 50%

Minyak parafin - - - - - - 50%

Lampiran 3 Komposisi Larutan Gifford.

Komposisi Volume (ml)

Alkohol 60% 80

Asam asetat glacial 20

Gliserin 5