KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA...

36
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM 323 TAHUN 2020 TENTANG PENETAPAN ALUR-PELAYARAN, SISTEM RUTE, TATA CARA BERLALU LINTAS, DAN DAERAH LABUH KAPAL SESUAI DENGAN KEPENTINGANNYA DI ALUR-PELAYARAN MASUK PELABUHAN LABUAN BAJO, WAE KELAMBU, DAN PERLINTASAN TAMAN NASIONAL KOMODO MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian, Menteri Perhubungan wajib menetapkan alur-pelayaran, sistem rute, tata cara berlalu lintas, dan daerah labuh kapal sesuai dengan kepentingannya; b. bahwa perlunya penambahan data dan titik koordinat dalam Alur-Pelayaran, Sistem Rute, Tata Cara Berlalu Lintas, dan Daerah Labuh Kapal Sesuai Dengan Kepentingannya di Alur-Pelayaran Pelabuhan Labuhan Bajo dan Alur-Pelayaran Pulau Komodo telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 898 Tahun 2018 tentang Penetapan Alur-Pelayaran, Sistem Rute, Tata Cara Berlalu Lintas, dan Daerah Labuh Kapal Sesuai Dengan Kepentingannya di Alur-Pelayaran Pelabuhan Labuhan Bajo dan Alur-Pelayaran Pulau Komodo, sehingga perlu dilakukan perubahan;

Transcript of KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA...

Page 1: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR KM 323 TAHUN 2020

TENTANG

PENETAPAN ALUR-PELAYARAN, SISTEM RUTE, TATA CARA BERLALU

LINTAS, DAN DAERAH LABUH KAPAL SESUAI DENGAN KEPENTINGANNYA

DI ALUR-PELAYARAN MASUK PELABUHAN LABUAN BAJO, WAE KELAMBU,

DAN PERLINTASAN TAMAN NASIONAL KOMODO

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 8 Peraturan

Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian,

Menteri Perhubungan wajib menetapkan alur-pelayaran,

sistem rute, tata cara berlalu lintas, dan daerah labuh

kapal sesuai dengan kepentingannya;

b. bahwa perlunya penambahan data dan titik koordinat

dalam Alur-Pelayaran, Sistem Rute, Tata Cara Berlalu

Lintas, dan Daerah Labuh Kapal Sesuai Dengan

Kepentingannya di Alur-Pelayaran Pelabuhan Labuhan

Bajo dan Alur-Pelayaran Pulau Komodo telah ditetapkan

dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 898

Tahun 2018 tentang Penetapan Alur-Pelayaran, Sistem

Rute, Tata Cara Berlalu Lintas, dan Daerah Labuh

Kapal Sesuai Dengan Kepentingannya di Alur-Pelayaran

Pelabuhan Labuhan Bajo dan Alur-Pelayaran Pulau

Komodo, sehingga perlu dilakukan perubahan;

Page 2: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 2 -

Mengingat

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan

Keputusan Menteri Perhubungan tentang Penetapan Alur-

Pelayaran, Sistem Rute, Tata Cara Berlalu Lintas, dan

Daerah Labuh Kapal Sesuai Dengan Kepentingannya di

Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Labuan Bajo, Wae

Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo;

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4849);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang

Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5070) sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun

2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah

Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5731);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang

Kenavigasian (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5093);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang

Angkutan di Perairan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 26, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5108) sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22

Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan

Pemerintah Nomor 20 tahun 2010 tentang Angkutan di

Perairan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5208);

Page 3: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

-3-

5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang

Perlindungan Lingkungan Maritim (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 27, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5109);

6 . Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1979 tentang

Pengesahan Peraturan Internasional Tentang

Pencegahan Tubrukan di Laut Collision Regulation

Tahun 1972 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1979 Nomor 53);

7. Keputusan Presiden Nomor 65 Tahun 1980 tentang

Pengesahan ”International Convention fo r The Safety o f

Life at Sea, 1974”, sebagai hasil Konferensi Internasional

tentang Keselamatan Jiwa di Laut 1974, yang telah

ditandatangani oleh Pemerintah Republik Indonesia, di

London, pada tanggal 1 November 1974, yang

merupakan pengganti ”International Convention fo r The

Safety o f Life at Sea 1960”, sebagaimana terlampir

dalam Keputusan Presiden ini (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 65);

8. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang

Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);

9. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang

Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);

10. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor

173/AL.401/PHB-84 tentang berlakunya The IALA

Maritime Bouyage System fo r Region-A dalam Tatanan

Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran di Indonesia;

11. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 30 Tahun

2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Distrik

Navigasi;

Page 4: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 4 -

12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun

2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit

Penyelenggara Pelabuhan sebagimana telah beberapa

kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri

Perhubungan Nomor PM 77 Tahun 2018 tentang

Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perhubungan

Nomor KM 62 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1184);

13. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun

2011 tentang Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran;

14. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 26 Tahun

2011 tentang Telekomunikasi-Pelayaran;

15. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun

2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 311)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Perhubungan Nomor PM 146 Tahun 2016 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor

PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan

Laut (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016

Nomor 1867);

16. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun

2015 tentang Pemanduan dan Penundaan Kapal (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 390);

17. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 129 Tahun

2016 tentang Alur-Pelayaran di Laut dan Bangunan

dan/atau Instalasi di Perairan (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2016 Nomor 1573);

18. Peraturan Menteri Perhubugan Nomor PM 122 Tahun

2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2018 Nomor 1844);

19. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 125 Tahun

2018 tentang Pengerukan dan Reklamasi (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1740);

Page 5: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

-5-

Memperhatikan : Surat Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor

HK.203/6/l/DJPL/2020 tanggal 24 November 2020 perihal

Penyampaian Rancangan Keputusan Menteri Perhubungan

tentang Penetapan Alur-Pelayaran, Sistem Rute, Tata Cara

Berlalu Lintas, dan Daerah Labuh Kapal Sesuai Dengan

Kepentingannya di Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Labuan

Bajo, Wae Kelambu dan Perlintasan di Taman Nasional

Komodo;

Menetapkan :

MEMUTUSKAN:

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG

PENETAPAN ALUR-PELAYARAN, SISTEM RUTE, TATA CARA

BERLALU LINTAS, DAN DAERAH LABUH KAPAL SESUAI

DENGAN KEPENTINGANNYA DI ALUR-PELAYARAN MASUK

PELABUHAN LABUAN BAJO, WAE KELAMBU, DAN

PERLINTASAN TAMAN NASIONAL KOMODO.

PERTAMA : Menetapkan Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Labuan Bajo,

Wae Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

serta Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran dibatasi oleh titik

koordinat geografis sebagaimana tercantum dalam Lampiran

I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan

Menteri ini.

KEDUA : Menetapkan Sistem Rute di Alur-Pelayaran Masuk

Pelabuhan Labuan Bajo, Wae Kelambu, dan Perlintasan

Taman Nasional Komodo sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Keputusan Menteri ini.

KETIGA : Menetapkan Tata Cara Berlalu Lintas di Alur-Pelayaran

Masuk Pelabuhan Labuan Bajo, Wae Kelambu, dan

Perlintasan Taman Nasional Komodo sebagaimana tercantum

dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

Page 6: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

-6-

KEEMPAT : Ketentuan lebih lanjut mengenai Tata Cara Berlalu Lintas di

Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Labuan Bajo, Wae

Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETIGA di atur

dengan Standar Operasional dan Prosedur (SOP) yang

ditetapkan oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan

Kelas II Labuan Bajo.

KELIMA : Menetapkan Daerah Labuh Kapal Sesuai Dengan

Kepentingannya di Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Labuan

Bajo, Wae Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional

Komodo sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri

ini.

KEENAM : Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Labuan Bajo, Wae

Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo serta

Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran sebagaimana dimaksud

dalam Diktum PERTAMA serta Daerah Labuh Kapal Sesuai

Dengan Kepentingannya sebagaimana dimaksud dalam

Diktum KELIMA, wajib dimuat dalam Peta Laut Indonesia

Edisi Terbaru Nomor 296 dan Nomor 297 serta Buku

Petunjuk Pelayaran sebagaimana tercantum dalam Lampiran

V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan

Menteri ini.

KETUJUH : Pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran

di Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Labuan Bajo, Wae

Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

dilaksanakan oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan

Kelas II Labuan Bajo dan melaporkan hasil pengawasannya

kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut.

Page 7: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

-7-

KEDELAPAN : Pengawasan terhadap penataan dan penyelenggaraan Alur-

Pelayaran Masuk Pelabuhan Labuan Bajo, Wae Kelambu,

dan Perlintasan Taman Nasional Komodo dilaksanakan oleh

Distrik Navigasi Kelas II Kupang dan melaporkan hasil

pengawasannya kepada Direktur Jenderal Perhubungan

Laut.

KESEMBILAN : Pemeliharaan Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Labuan

Bajo, Wae Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional

Komodo dilaksanakan oleh Kantor Unit Penyelenggara

Pelabuhan Kelas II Labuan Bajo secara berkala atau

sewaktu-waktu apabila diperlukan.

KESEPULUH : Laporan hasil pengawasan sebagaimana dimaksud dalam

Diktum KETUJUH dan Diktum KEDELAPAN digunakan

sebagai bahan evaluasi Direktur Jenderal Perhubungan Laut

untuk setiap perubahan terhadap Penetapan Alur-Pelayaran,

Sistem Rute, Tata Cara Berlalu Lintas, dan Daerah Labuh

Kapal sesuai dengan kepentingannya di Alur-Pelayaran

Masuk Pelabuhan Labuan Bajo, Wae Kelambu, dan

Perlintasan Taman Nasional Komodo.

KESEBELAS : Perubahan terhadap Penetapan Alur-Pelayaran, Sistem Rute,

Tata Cara Berlalu Lintas, dan Daerah Labuh Kapal Sesuai

Dengan Kepentingannya di Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan

Labuan Bajo, Wae Kelambu, dan Perlintasan Taman

Nasional Komodo sebagaimana dimaksud dalam Diktum

KESEPULUH diinformasikan melalui penerbitan Maklumat

Pelayaran (MAPEL) serta disiarkan melalui Berita Pelaut

Indonesia (Notice to Marines).

Page 8: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 8 -

KEDUABELAS : Setiap perubahan Penetapan Alur-Pelayaran, Sistem Rute,

Tata Cara Berlalu Lintas dan Daerah Labuh Kapal Sesuai

Dengan Kepentingannya di Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan

Labuan Bajo, Wae Kelambu, dan Perlintasan Taman

Nasional Komodo sebagaimana dimaksud dalam Diktum

KESEBELAS ditetapkan oleh Direktur Jenderal

Perhubungan Laut dan dievaluasi paling sedikit 1 (satu) kali

dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun akan

dilakukan penyesuaian untuk mengetahui kesesuaian

terhadap Keputusan Menteri ini.

KETIGABELAS : Pada saat keputusan menteri ini mulai berlaku, Keputusan

Menteri Perhubungan Nomor KP 898 Tahun 2018 Tentang

Penetapan Alur-Pelayaran, Sistem Rute, Tata Cara Berlalu

Lintas, dan Daerah Labuh Kapal Sesuai Dengan

Kepentingannya di Alur-Pelayaran Pelabuhan Labuhan Bajo

dan Alur-Pelayaran Pulau Komodo, dicabut dan dinyatakan

tidak berlaku.

KEEMPATBELAS: Direktur Jenderal Perhubungan Laut melaksanakan

pembinaan dan pengawasan teknis terhadap pelaksanaan

Keputusan Menteri ini.

Page 9: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

KELIMABELAS : Keputusan

ditetapkan.

Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 15 Desember 2020

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI KARYA SUMADI

Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:

1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;

2. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi;

3. Menteri Dalam Negeri;

4. Menteri Kelautan dan Perikanan;

5. Menteri Badan Usaha Milik Negara;

6. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;

7. Kepala Staf TNI Angkatan Laut;

8. Gubernur Nusa Tenggara Timur;

9. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal Perhubungan

Laut Kementerian Perhubungan;

10. Bupati Manggarai Barat;

11. Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut;

12. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Labuan Bajo;

13. Kepala Distrik Navigasi Kelas II Kupang.

Page 10: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 10-

Lampiran IKeputusan Menteri Perhubungan tentang Penetapan Alur-Pelayaran, Sistem Rute, Tata Cara Berlalu Lintas, dan Daerah Labuh Kapal Sesuai Dengan Kepentingannya di Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Labuan Bajo, Wae Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo Nomor : KM 323 Tahun 2020Tanggal : 15 Desember 2020

ALUR-PELAYARAN MASUK PELABUHAN LABUAN BAJO,

WAE KELAMBU, DAN PERLINTASAN TAMAN NASIONAL KOMODO

1. Pelabuhan Labuan Bajo

a. Titik Koordinat Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Labuan Bajo:

NO K O O R D IN AT NO K O O R D IN AT

1A8° 29' 42.6284" LS /

119° 52' 21.2867" BT1B

8° 29' 49.7196" LS /

119° 52' 30.2080" BT

2A8° 30' 12.8233" LS /

119° 51' 32.3343" BT2B

8° 30' 25.9256" LS /

119° 51’ 36.0705" BT

b. Titik Koordinat Penempatan Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran di

Pelabuhan Labuan Bajo:

NO NAMA DAN JENIS SBNP NO DSI POSISI

1 Lampu Pelabuhan 426608° 29' 38.5800" LS/

119° 52' 36.8000" BT

2 Bahaya terpencil -08° 30' 26.1085" LS/

119° 50' 22.7332" BT

3 Pelsu Merah -08° 29’ 51.5000" LS/

119° 52' 04.9000" BT

4 Pelsu Hijau -08° 29' 55.0000" LS/

119° 55' 57.8740" BT

5 Kardinal Selatan -08° 29' 34.7162" LS/

119° 50' 35.4570" BT

6 Bahaya Terpencil -08° 30' 15.4130" LS/

119° 49' 54.9639" BT

Page 11: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 11 -

NO NAMA DAN JENIS SBNP NO DSI POSISI

7 Pelsu Hijau -08° 30' 06.4874” LS/

119° 52' 00.4667" BT

8 Kardinal Utara -08° 29’ 41.2220” LS /

119° 49' 38.3884" BT

9 MPMT08° 30’ 18.0208" LS/

119° 51' 24.7959" BT

2. Pelabuhan Wae Kelambu

a. Titik Koordinat Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Wae Kelambu:

NO K O O R D IN AT NO K O O R D IN AT

1A8° 22' 8.7705" LS /

119° 54' 35.0113" BT1B

8° 22' 8.7839" LS /

119° 54' 15.4002" BT

2A8° 24’ 38.8964" LS /

119° 54’ 35.1164" BT2B

8° 24' 46.9664" LS /

119° 54' 16.3821" BT

3A8° 25’ 51.4873" LS /

119° 55’ 46.0314" BT3B

8° 25’ 56.5465“ LS /

119° 55' 25.0898" BT

4A8° 27’ 10.8461" LS /

119° 55' 15.8953" BT4B

8° 27' 3.5045" LS /

119° 54' 57.7188" BT

b. Titik Koordinat Penempatan Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran di

Pelabuhan Wae Kelambu:

NO NAMA DAN JENIS SBNP NO DSI POSISI

1 Lateral kanan -8° 24' 23.0408" LS /

119° 54’ 9.1688" BT

2 Lateral kiri -8° 24' 32.3669" LS /

119° 54' 47.1348" BT

3 Lateral kanan -8° 25' 51.8556" LS /

119° 54' 56.1549" BT

4 Lateral kiri -8° 26’ 31.1067" LS /

119° 55' 57.8740" BT

5 Lampu Pelabuhan -8° 27' 36.1430" LS /

119° 55’ 12.1760" BT

Page 12: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 12 -

3. Pulau Padar

a. Titik Koordinat Alur-Pelayaran Masuk Pulau Padar:

NO K O O R D IN AT NO K O O R D IN AT

1A8° 39' 31.8006" LS /

119° 36' 57.7352" BT1B

8° 36' 29.3766" LS /

119° 36' 19.2573" BT

2A8° 40' 15.4514" LS /

119° 36' 29.1148" BT2B

8° 36' 55.7811" LS /

119° 36’ 19.4381" BT

3A8° 40' 35.4461" LS /

119° 35' 40.2841" BT3B

8° 37’ 46.1172" LS /

119° 36' 24.9371" BT

4A8° 40' 35.1173" LS /

119° 35' 4.7721" BT4B

8° 38' 27.4296" LS /

119° 36' 39.7287" BT

5A8° 36’ 24.0285" LS /

119° 36' 31.4191" BT5B

8° 40' 25.4312" LS /

119° 35' 4.4195" BT

6A8° 36' 51.1474" LS /

119° 36' 35.2433" BT6B

8° 40' 23.1566" LS /

119° 35' 45.6407" BT

7 A8° 37' 39.9613" LS /

119° 36' 41.4919" BT7B

8° 40' 5.8417" LS /

119° 36' 17.5941" BT

8A8° 38' 19.4774" LS /

119° 36’ 54.6634" BT8B

8° 39' 27.7747" LS /

119° 36' 42.2445" BT

b. Titik Koordinat Penempatan Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran di Pulau

Padar:

NO NAMA DAN JENIS SBNP NO DSI POSISI

1 Kardinal Barat08° 37' 46.7467 " LS /

119° 36' 27.3705" BT

2 Kardinal Timur -

08° 38' 3.9728 " LS /

119° 36' 22.0566" BT

3 Kardinal Utara -

08° 40' 36.2504 " LS /

119° 36' 23.4858" BT

Page 13: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 13-

4. Pulau Komodo

a. Titik Koordinat Alur-Pelayaran Masuk Pulau Komodo:

NOK O O R D IN A T BATAS

KIRINO

K O O R D IN A T BATAS

KANAN

27A8° 37' 34.8676" LS /

119° 30' 33.4931" BT27B

8° 37’ 37.9498" LS /

119° 30’ 21.0220" BT

30A8° 38' 12.5859" LS /

119° 30' 43.2628" BT30B

8° 38’ 08.4970" LS /

119° 30' 45.4035" BT

b. Titik Koordinat Penempatan Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran Pulau

Komodo:

NO NAMA DAN JENIS SBNP NO DSI POSISI

1 Ramsu Karang Pulau 5794.108° 34’ 23.6" LS /

119° 29' 59.0" BT

2 Ramsu Pulau 570008° 36' 02.6" LS /

119° 29' 24.4" BT

3 Ramsu Pulau 5680.108° 37' 24.4" LS /

119° 31' 31.8" BT

5. Pulau Rinca

a. Titik Koordinat Alur-Pelayaran Masuk Pulau Rinca:

NOK O O R D IN A T BATAS

KIRINO

K O O R D IN A T BATAS

KANAN

1A8° 36' 5.4854" LS /

119° 4L 10.5315" BT1B

8° 36' 26.6915" LS /

119° 40' 53.2171" BT

2A8° 36' 50.4990" LS /

119° 4L 52.0762" BT2B

8° 37' 2.8088" LS /

119° 4L 43.8608" BT

3A8° 38' 26.5388" LS /

119° 42' 29.9795" BT3B

8° 38' 29.4446" LS /

119° 42' 21.9834" BT

Page 14: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 14-

b. Titik Koordinat Penempatan Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran di Pulau

Rinca:

NO NAMA DAN JENIS SBNP NO DSI POSISI

1 Lateral Kanan -08° 38' 42.6620 " LS /

119° 42' 39.6634" BT

2 Lateral Kiri -08° 38’ 36.8270 " LS /

119° 42' 37.0766" BT

6. Alur Pelayaran Masuk Pelabuhan Labuan Bajo sampai Perlintasan Taman

Nasional Komodo:

NO K O O R D IN AT NO K O O R D IN AT

1A8° 30' 50.5626" LS /

119° 50' 18.4932" BT1B

8° 30' 55.9614" LS /

119° 50' 20.3453" BT

2A8° 30' 59.7004" LS /

119° 50' 02.4512" BT2B

8° 31' 04.2946" LS /

119° 50' 04.7001" BT

3A8° 31' 16.7290" LS /

119° 49' 36.3985" BT3B

8° 31' 20.5097" LS /

119° 49' 40.2523" BT

4A8° 31' 25.4079" LS /

119° 49' 24.1262" BT4B

8° 31' 30.5476" LS /

119° 49' 26.8515" BT

5A8° 31’ 33.0604" LS /

119° 49' 09.7850" BT5B

8° 31' 38.1981" LS /

119° 49- 12.7982" BT

6A8° 31' 58.2171" LS /

119° 48' 26.4884" BT6B

8° 32' 04.4910" LS /

119° 48' 30.9496" BT

7A8° 32' 01.6978" LS /

119° 48' 23.5935" BT7B

8° 32' 08.3082" LS /

119° 48' 23.6723" BT

8A8° 32' 04.0928" LS /

119° 47' 34.2638" BT8B

8° 32' 15.3339" LS /

119° 47' 34.3424" BT

9A8° 32' 04.3673" LS /

119° 46' 56.1059" BT9B

8° 32' 13.4457" LS /

119° 46' 57.2534" BT

10A8° 32’ 30.7872" LS /

119° 45' 42.8902" BT10B

8° 32’ 39.8125" LS /

119° 45' 46.6746" BT

h a8° 32' 58.0213" LS /

119° 44' 33.2383" BT11B

8° 33' 06.8530" LS /

119° 44' 35.6911" BT

Page 15: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 15-

NO K O O R D IN AT NO K O O R D IN A T

12A8° 33' 19.3314" LS /

119° 43'26.3594" BT12B

8° 33' 29.1364" LS /

119° 43'30.3536" BT

13A8° 33' 43.3830" LS /

119° 42' 18.1898" BT13B

8° 33' 53.6000" LS /

119° 42' 21.1040" BT

14A8° 33' 49.5096" LS /

119° 4L 30.3262" BT14B

8° 33’ 00.5548" LS /

119° 4L 30.4039" BT

15A8° 33' 49.1788" LS /

119° 40' 52.0987" BT15B

8° 33' 58.8585" LS /

119° 40' 54.9336" BT

15A8° 34' 08.5636" LS /

119° 40' 15.2634" BT16B

8° 34' 24.5646" LS /

119° 40' 31.5645" BT

17A8° 34' 56.4789" LS /

119° 38' 09.7799" BT17B

8° 35' 07.6017" LS /

119° 38' 15.0847" BT

18A8° 35' 41.9774" LS /

119° 36' 26.9550" BT18B

8° 35' 51.1592" LS /

119° 36' 37.1576" BT

19A8° 34' 28.5378" LS /

119° 39' 25.3629" BT19B

8° 34' 38.4643" LS /

119° 39' 30.4360" BT

20A8° 36’ 44.3741" LS /

119° 35' 06.0914" BT20B

8° 36' 52.4929" LS /

119° 35’ 12.3859" BT

2 1A8° 37' 10.8540" LS /

119° 34' 31.5608" BT2 1B

8° 37' 19.1023" LS /

119° 34' 35.2023" BT

22A8° 37' 29.1154" LS /

119° 33' 45.5528" BT22B

8° 37’ 39.3742" S /

119° 33' 51.0261" T

23A8° 37' 57.4820" LS /

119° 32' 45.5255" BT23B

8° 38' 07.7370" LS /

119° 32' 51.6162" BT

24A8° 38' 16.9667" LS /

119° 32' 03.8109" BT24B

8° 38' 28.0321" LS /

119° 32’ 03.5760" BT

25 A8° 38' 06.4899" LS /

119° 31' 07.7533" BT25B

8° 38' 16.1596" LS /

119° 31’ 00.7844" BT

26A8° 37' 55.5203" LS /

119° 30' 54.5206" BT26B

8° 38' 03.5195" LS /

119° 30’ 44.0203" BT

27A8° 37’ 34.8676" LS /

119° 30’ 33.4931" BT27B

8° 37' 37.9498" LS /

119° 30' 21.0220" BT

Page 16: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 16-

NO K O O R D IN AT NO K O O R D IN A T

28A8° 36' 45.5916" LS /

119° 30' 30.2605" BT28B

8° 36' 45.6661" LS /

119° 30' 18.8469" BT

29A8° 35' 20.5213" LS /

119° 30' 27.1836" BT29B

8° 35' 20.2070" LS /

119° 30' 17.0594" BT

30A8° 35' 01.4518" LS /

119° 30' 27.0572" BT30B

8° 35' 01.7111" LS /

119° 30' 16.9467" BT

31A8° 39' 48.1379" LS /

119° 30' 56.4219" BT31B

8° 39' 44.9347" LS /

119° 31' 09.6487" BT

32A8° 38' 12.5859" LS /

119° 30' 43.2628" BT32B

8° 38’ 08.4970" LS /

119° 30' 45.4035" BT

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI KARYA SUMADI

Page 17: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 17-

Lampiran IIKeputusan Menteri Perhubungan tentang Penetapan Alur-Pelayaran, Sistem Rute, Tata Cara Berlalu Lintas, dan Daerah Labuh Kapal Sesuai Dengan Kepentingannya di Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Labuan Bajo, Wae Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo Nomor : KM 323 Tahun 2020Tanggal : 15 Desember 2020

SISTEM RUTE ALUR-PELAYARAN MASUK PELABUHAN LABUAN BAJO,

WAE KELAMBU, DAN PERLINTASAN TAMAN NASIONAL KOMODO

Sistem Rute yang ditetapkan di Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Labuan Bajo,

Wae Kelambu dan Perlintasan Taman Nasional Komodo dari buoy MPMT

sampai dengan pintu masuk diberlakukan rute satu arah (one way routé).

Dengan kondisi kedalaman, lebar, dan panjang Alur-Pelayaran yang terdiri

dari:

1. Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Labuan Bajo yaitu:

a. Sistem Rute di Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan

Sistem Rute yang ditetapkan di Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan

Labuan Bajo yaitu rute satu arah (one way routé] dengan lebar alur

200 m (dua ratus meter); dan

b. Kondisi Kedalaman dan Panjang Alur-Pelayaran

Kondisi kedalaman dan panjang Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan

Labuan Bajo yaitu -14 m (empat belas meter) LWS dengan panjang alur-

pelayaran dari buoy MPMT sampai Pintu masuk Pelabuhan kurang lebih

1 NM (satu Nautical Miles). Berdasarkan hai tersebut, ukuran dan sarat

(draft) kapal yang dapat melalui alur-pelayaran ini maksimum 12 m

(dua belas meter) pada kondisi air surut terendah.

Page 18: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 18 -

2. Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Wae Kelambu yaitu:

a. Sistem Rute di Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan

Sistem Rute yang ditetapkan di Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Wae

Kelambu yaitu rute satu arah (one tuay routé) dengan lebar alur 500 m

(lima ratus meter); dan

b. Rondisi Kedalaman dan Panjang Alur-Pelayaran

Rondisi kedalaman dan panjang Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Wae

Kelambu yaitu -15 m (lima belas meter) LWS dengan panjang alur-

pelayaran dari buoy terluar sampai Pintu masuk pelabuhan 5,5 NM (lima

koma lima Nautical Miles). Berdasarkan hai tersebut, ukuran dan sarat

(draft) kapal yang dapat melalui alur-pelayaran ini maksimum 13 m (tiga

belas meter) pada kondisi air surut terendah.

3. Alur-Pelayaran Masuk Pulau Padar yaitu:

a. Sistem Rute di Alur-Pelayaran

Sistem Rute yang ditetapkan di Alur-Pelayaran Masuk Pulau Padar yaitu

rute satu arah (one tuay routé) dengan lebar alur 200 m (dua ratus meter)

sampai 300 m (tiga ratus meter); dan

b. Kondisi Kedalaman dan Panjang Alur-Pelayaran

Kondisi kedalaman dan panjang Alur-Pelayaran Masuk Pulau Padar

yaitu -12 m (dua belas meter) LWS dengan panjang alur-pelayaran 3,2

NM (tiga koma dua Nautical Miles).

4. Alur-Pelayaran Masuk Pulau Komodo yaitu:

a. Sistem Rute di Alur-Pelayaran

Sistem Rute yang ditetapkan di Alur-Pelayaran Masuk Pulau Komodo

yaitu rute satu arah (one tuay routé) dengan lebar alur 300 m (tiga ratus

meter); dan

b. Kondisi Kedalaman dan Panjang Alur-Pelayaran

Kondisi kedalaman dan panjang Alur-Pelayaran Masuk Pulau Komodo

yaitu -18 m (delapan belas meter) LWS dengan panjang alur-pelayaran 1

NM (satu Nautical Miles).

Page 19: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 19 -

5. Alur-Pelayaran Masuk Pulau Rinca yaitu:

a. Sistem Rute di Alur-Pelayaran

Sistem Rute yang ditetapkan di Alur-Pelayaran Masuk Pulau Rinca yaitu

rute satu arah (one way routé) dengan lebar alur 200 m (dua ratus

meter);

b. Rondisi Kedalaman dan Panjang Alur-Pelayaran

Rondisi kedalaman dan panjang Alur-Pelayaran Masuk Pulau Rinca

yaitu -8 m (delapan meter) LWS dengan panjang alur-pelayaran 2,6 NM

(dua koma enam Nautical Miles).

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIR INDONESIA,

ttd.

BUDI RARYA SUMADI

Page 20: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 20 -

Lampiran IIIKeputusan Menteri Perhubungan tentang Penetapan Alur-Pelayaran, Sistem Rute, Tata Cara Berlalu Lintas, dan Daerah Labuh Kapal Sesuai Dengan Kepentingannya di Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Labuan Bajo, Wae Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo Nomor : KM 323 Tahun 2020Tanggal : 15 Desember 2020

TATA CARA BERLALU LINTAS DI

ALUR-PELAYARAN MASUK PELABUHAN LABUAN BAJO,

WAE KELAMBU, DAN PERLINTASAN TAMAN NASIONAL KOMODO

Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan menekan angka kecelakaan kapal

maka perlu di atur Tata Cara Berlalu Lintas di Alur-Pelayaran Masuk

Pelabuhan Labuan Bajo, Wae Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional

Komodo sebagai berikut:

1. Pemanduan

a. kapal dengan ukuran tonase kotor GT 500 (lima ratus Gross Tonnage)

atau lebih yang berlayar di perairan wajib pandu wajib menggunakan

pelayanan jasa pemanduan kapal;

b. mesin penggerak utama dan alat navigasi harus dalam kondisi baik dan

normal untuk olah gerak kapal;

c. mengibarkan benderà “G“ pada siang hari dan menyalakan lampu putih

merah pada malam hari apabila kapal sedang menunggu petugas pandu;

d. mengibarkan benderà “H“ pada siang hari dan menyalakan lampu putih

merah pada malam hari apabila petugas pandu berada di atas kapal; dan

e. mengibarkan benderà “Q“ pada siang hari dan menyalakan lampu putih

merah pada malam hari bagi kapal yang baru tiba dari luar negeri,

petugas pandu hanya diperbolehkan naik ke kapal untuk membawa

kapal apabila kapal telah dinyatakan bebas dari penyakit menular oleh

petugas karantina kesehatan (free practique) dan benderà kuning telah

diturunkan.

Page 21: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

-21 -

2. Komunikasi

a. pemilik/operator kapal atau Nakhoda wajib memberitahukan rencana

kedatangan kapalnya kepada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan

Pelabuhan Kelas II Labuan Bajo dengan mengirimkan telegram radio

Nakhoda (master cable) melalui Stasiun Radio Pantai (SROP) Reo dengan

tembusan kepada perusahaan angkutan laut atau agen umum dalam

waktu paling lama 48 (empat puluh delapan) jam sebelum kapal tiba di

pelabuhan;

b. setiap kapal yang memasuki dan keluar alur-pelayaran wajib melapor

kepada SROP melalui charmel 16;

c. komunikasi antara petugas pandu/kapal pandu dapat menggunakan

Bahasa Indonesia dan/atau Bahasa Inggris dengan radio VHF pada

charmel 12; dan

d. komunikasi dengan kapal sebelum petugas pandu di atas kapal

dilakukan Nakhoda harus memberikan keterangan kepada petugas

pandu antara lain, kondisi, sifat, cara, data, karakteristik dan lain-lain

yang berkaitan dengan kemampuan olah gerak kapal.

3. Proses Kapal Masuk

a. Dalam kondisi normal

1) setelah posisi berada di ambang luar arahkan haluan kapal

mengarah ke outer buoy;

2) kecepatan kapal di sekitar pelampung suar pengenal disarankan

dengan maneuvering speed sampai kapal pandu dapat merapat di

kapal untuk menaikkan petugas pandu;

3) setelah kapal berada di outer buoy dan kapal memasuki alur-

pelayaran masuk Pelabuhan Labuan Bajo, alur-pelayaran masuk

Pelabuhan Wae Kelambu, alur-pelayaran masuk Pulau Komodo, alur-

pelayaran masuk Pulau Padar, dan alur-pelayaran masuk Pulau

Rinca;

4) setiap kapal harus senantiasa bergerak dengan kecepatan aman

sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat dan berhasil untuk

menghindari tubrukan dan dapat diberhentikan dalam suatu jarak

yang sesuai dengan keadaan dan suasana yang ada;

Page 22: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

-22-

5) setiap tindakan yang dilakukan untuk menghindari tubrukan,

apabila keadaan mengijinkan harus tegas dan jelas dilakukan dalam

waktu yang cukup dan benar-benar memperhatikan persyaratan

kepelautan yang baik;

6) apabila kondisi dermaga sedang penuh atau Nakhoda memutuskan

untuk berlabuh terlebih dahulu, maka kapal dapat berlabuh di areal

labuh yang sudah disediakan; dan

7) apabila proses administrasi kelengkapan dokumen selesai dan sudah

tersedia posisi tambat untuk kapal di dermaga, maka petugas Kantor

Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Labuan Bajo akan

menginformasikan ke kapal bahwa petugas pandu akan naik dan

memandu kapal hingga tambat di Pelabuhan.

b. Dalam Kondisi Angin di Atas Normal/Kabut/Hujan Deras/Gelombang

Tinggi:

1) kecepatan kapal disekitar pelampung suar pengenal disarankan

menggunakan maneuvering speed; dan

2) untuk memasuki alur-pelayaran dalam kondisi kabut/hujan lebat,

kapal menggunakan sarana navigasi visual, elektronik

(radar/GPS/AIS) dan peralatan navigasi lainnya secara baik dan

tepat guna.

4. Proses Kapal Keluar

a. Nakhoda dan/atau petugas pandu melaporkan kepada Kantor Unit

Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Labuan Bajo mengenai ukuran kapal

dan jam kapal mulai dipandu keluar;

b. meminta informasi kepada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II

Labuan Bajo mengenai pergerakan kapal yang keluar/masuk Alur-

Pelayaran Masuk Pelabuhan Labuan Bajo, Wae Kelambu, dan

Perlintasan Taman Nasional Komodo;

c. arahkan haluan menuju bagian tengah alur-pelayaran dan berlayar

menuju outer buoy; dan

d. sesampainya di titik naik turun petugas pandu (pilot boarding ground),

petugas pandu turun dan dijemput oleh motor atau kapal pandu.

Page 23: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 23 -

5. Tindakan Menghindari Tubrukan

a. Pengaturan Tindakan Untuk Menghindari Tubrukan Meliputi:

1) setiap tindakan yang dilakukan untuk menghindari tubrukan, apabila

keadaan mengijinkan harus tegas dan jelas dilakukan dalam waktu

yang cukup dan benar-benar memperhatikan persyaratan kepelautan

yang baik;

2) setiap perubahan haluan dan/atau kecepatan untuk menghindari

tubrukan, apabila keadaan mengijinkan harus cukup besar sehingga

menjadi jelas bagi kapal lain yang sedang mengamati dengan

penglihatan atau dengan radar, serangkaian perubahan kecil dari

haluan dan/atau kecepatan hendaknya dihindari;

3) apabila ada ruang gerak yang cukup, maka perubahan haluan

merupakan tindakan yang paling berhasil untuk menghindari situasi

saling mendekati terlalu rapat, dengan ketentuan bahwa perubahan

tersebut dilakukan dalam waktu yang cukup dini dan tidak

mengakibatkan terjadinya situasi saling mendekati terlalu rapat;

4) tindakan yang dilakukan untuk menghindari tubrukan dengan kapal

lain harus sedemikian rupa sehingga menghasilkan pelewatan dengan

jarak yang aman dan hasil tindakan tersebut harus dikaji dengan

seksama sampai kapal tersebut dilewati dan bebas sama sekali; dan

5) apabila diperlukan untuk menghindari tubrukan atau memberikan

waktu yang lebih banyak untuk menilai keadaan, maka kapal harus

mengurangi kecepatannya atau menghilangkan kecepatannya sama

sekali dengan memberhentikan atau menjalankan mundur sarana

penggeraknya.

b. Pengaturan Tata Cara Berlalu Lintas Kapal Yang Menggunakan Layar

Meliputi:

1) Apabila 2 (dua) kapal sedang saling mendekat sehingga akan

mengakibatkan bahaya tubrukan, maka salah satu dari kedua kapal

itu harus menghindari kapal lain dengan ketentuan sebagai berikut:

a) apabila masing-masing mendapatkan angin di lambung yang

berlainan, maka kapal yang mendapat angin di lambung kiri harus

menghindari kapal yang lain;

b) apabila kedua-duanya mendapat angin di lambung yang kanan,

maka kapal yang ada di atas angin harus menghindari kapal yang

ada di bawah angin; dan

Page 24: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

-24-

c) apabila kapal mendapat angin di lambung kiri melihat sebuah

kapal di atas angin dan tidak dapat menentukan dengan pasti

apakah kapal lain itu mendapat angin lambung kiri atau kanan,

maka kapal itu harus menghindari kapal lain itu.

2) Untuk memenuhi ketentuan ini, sisi atas angin harus dianggap sisi

yang berlawanan dengan sisi tempat layar utama berada, atau bagi

kapal dengan layar segi empat yaitu sisi yang berlawanan dengan sisi

tempat layar membujur itu berada.

c. Pengaturan Penyusulan Meliputi:

1) setiap kapal yang sedang menyusul kapal lain harus menghindari

kapal lain yang sedang disusui;

2) kapal harus dianggap menyusul apabila sedang mendekati kapal lain

dari arah yang lebih besar dari 22,5° (dua puluh dua koma lima

derajat) dibelakang arah melintang yaitu dalam kedudukan

sedemikian sehingga terhadap kapal yang sedang disusui itu pada

malam hari kapal hanya dapat melihat penerangan buritan, tetapi

tidak satupun dari penerangan lambungnya;

3) apabila kapal dalam keadaan ragu-ragu apakah ia sedang menyusul

kapal lain atau tidak, maka kapal itu harus beranggapan bahwa

sedang menyusul kapal lain; dan

4) setiap perubahan baringan antara kedua kapal yang terjadi kemudian

tidak akan mengakibatkan kapal yang sedang memotong dalam

pengertian aturan-aturan ini atau membebaskannya dari kewajiban

untuk menghindari kapal yang sedang disusui itu sampai kapal

tersebut dilewati dan bebas sama sekali.

d. Pengaturan Tata Cara Berlalu Lintas Kapal Dalam Situasi Berhadap-

Hadapan Meliputi:

1) apabila 2 (dua) kapal tenaga sedang bertemu dengan haluan

berlawanan atau hampir berlawanan sehingga akan mengakibatkan

bahaya tubrukan, maka masing-masing kapal harus mengubah

haluannya ke kanan sehingga masing-masing kapal akan berpapasan

di lambung kirinya;

Page 25: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 2 5 -

2) keadaan sebagaimana dimaksud dalam angka 1) harus dianggap ada

apabila kapal melihat kapal lain tepat atau hampir di depan dan pada

malam hari kapal itu dapat melihat penerangan tiang kapal lain

tersebut terletak segaris atau hampir segaris dan/atau kedua

penerangan lambung serta pada siang hari kapal itu mengamati gatra

(aspek) yang sesuai mengenai kapal lain tersebut; dan

3) apabila kapal dalam keadaan ragu-ragu atas terdapatnya keadaan

sebagaimana dimaksud dalam angka (1), maka kapal itu harus

beranggapan bahwa keadaan tersebut ada dan bertindak sesuai

angka 1) dan angka 2).

e. Dalam pengaturan tata cara berlalu lintas kapal dalam situasi memotong

apabila 2 (dua) kapal tenaga sedang berlayar dengan haluan saling

memotong sehingga akan mengakibatkan bahaya tubrukan, maka kapal

yang mendekati kapal lain di sisi kanannya harus menghindar, dan

apabila keadaan mengijinkan harus dengan cara memotong didepan

kapal lain tersebut. Dalam pengaturan tata cara tindakan kapal

menghindari, maka setiap kapal yang diwajibkan menghindari kapal lain

dan sedapat mungkin melakukan tindakan secara dini dan tegas untuk

tetap bebas sama sekali.

Dalam pengaturan tanggung jawab antara kapal meliputi:

1) kapal bermesin yang sedang berlayar harus menghindari:

a) kapal yang tidak terkendalikan;

b) kapal yang kemampuan olah geraknya terbatas;

c) kapal yang sedang menangkap ikan; dan

d) kapal layar.

2) kapal layar yang sedang berlayar harus menghindari:

a) kapal yang tidak terkendalikan;

b) kapal yang kemampuan olah geraknya terbatas; dan

c) kapal yang sedang menangkap ikan.

3) kapal yang sedang menangkap ikan sedapat mungkin harus

menghindari:

a) kapal yang tidak terkendalikan; dan

b) kapal yang olah geraknya terbatas.

Page 26: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 26 -

4) setiap kapal kecuali kapal yang tidak dapat dikendalikan atau kapal

yang kemampuan olah geraknya terbatas, apabila keadaan

mengijinkan harus menghindarkan dirinya merintangi jalan aman

sebuah kapal yang terkendala oleh saratnya; dan

5) kapal yang terkendala oleh saratnya sebagaimana dimaksud dalam

angka 4) harus berlayar dengan kewaspadaan khusus dengan benar-

benar memperhatikan keadaannya yang khusus tersebut.

6. Larangan

a. kapal dilarang memasuki alur-pelayaran dengan under keel clearance

(UKC) kurang dari 10% (sepuluh persen) dari draft, kecuali atas izin

Syahbandar;

b. kapal penangkap ikan dilarang menangkap ikan di alur-pelayaran;

c. kapal dilarang masuk perairan wajib pandu tanpa mendapat pemanduan

dari petugas pandu;

d. petugas pandu dilarang meninggalkan kapal yang dipandu dalam kondisi

dan situasi :

1) kapal kandas;

2) kapal tubrukan;

3) kerusakan mesin/kemudi; dan/atau

4) keadaan lain yang mengganggu lalu lintas kapal.

e. larangan kapal untuk menyusul kapal lain pada ukuran LOA tertentu

sesuai dengan ketentuan sistem rute;

Page 27: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

-27-

f. kapal yang sandar/tender dengan kapal lain yang sedang sandar di

dermaga umum/khusus hanya diijinkan 1 (satu) kapal saja yang

sandar/tender di kapal yang sedang sandar di dermaga tersebut atas

pertimbangan keselamatan kapal yang akan berolah gerak

keluar/ masuk;

g. kapal berlabuh jangkar di area yang tidak ditetapkan dalam keputusan

ini; dan

h. membuang sampah, limbah, dan bahan lain dari pengoperasian kapal.

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI KARYA SUMADI

Page 28: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 2 8 -

Lampiran IVKeputusan Menteri Perhubungan tentang Penetapan Alur-Pelayaran, Sistem Rute, Tata Cara Berlalu Lintas, dan Daerah Labuh Rapai Sesuai Dengan Kepentingannya di Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Labuan Bajo, Wae Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo Nomor : KM 323 Tahun 2020Tanggal : 15 Desember 2020

DAERAH LABUH KAPAL SESUAI DENGAN KEPENTINGANNYA

DI ALUR-PELAYARAN MASUK PELABUHAN LABUAN BAJO, WAE KELAMBU,

DAN PERLINTASAN TAMAN NASIONAL KOMODO

1. Daerah Labuh Rapai di Pelabuhan Labuan Bajo

a. Daerah Labuh Jangkar 1

Nomor KOORDINAT

Titik Lintang Selatan Bujur Timur

A 8° 29' 30.32" LS 119° 50’ 42.02" BT

B 8° 29' 30.32" LS 119° 51’ 03.91" BT

C 8° 29' 52.15" LS 119° 51’ 03.90" BT

D 8° 29' 52.14" LS 119° 50' 42.01" BT

b. Daerah Labuh Jangkar 2

Nomor KOORDINAT

Titik Lintang Selatan Bujur Timur

E 8° 29' 30.54" LS 119° 51' 05.41" BT

F 8° 29' 30.53" LS 119° 51' 25.01" BT

G 8° 29' 40.32" LS 119° 51' 25.02" BT

H 8° 29' 40.30" LS 119° 51' 05.42" BT

Page 29: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 2 9 -

c. Daerah Labuh Jangkar 3

Nomor KOORDINAT

Titik Lintang Selatan Bujur Timur

I 8° 29' 42.18" LS 119° 51' 05.50" BT

J 8° 29' 42.17" LS 119° 51' 25.10" BT

K 8° 29' 51.93" LS 119° 51’ 25.10" BT

L 8° 29' 51.94" LS 119° 51’ 05.50" BT

d. Daerah Labuh Jangkar 4

Nomor KOORDINAT

Titik Lintang Selatan Bujur Timur

1 8° 29' 16.11" LS 119° 52' 24.17" BT

2 8° 29’ 16.94" LS 119° 52' 26.10" BT

3 8° 29' 34.44" LS 119° 52' 16.95" BT

4 8° 29' 34.03" LS 119° 52’ 15.35" BT

e. Daerah Labuh Jangkar 5

Nomor KOORDINAT

Titik Lintang Selatan Bujur Timur

9 8° 29’ 22.39" LS 119° 52' 18.20" BT

10 8° 29’ 22.97" LS 119° 52' 20.04" BT

11 8° 29' 27.11" LS 119° 52' 18.34" BT

12 8° 29' 26.76" LS 119° 52' 17.32" BT

f. Daerah Kapal Darurat

Nomor KOORDINAT

Titik Lintang Selatan Bujur Timur

1 8° 30' 17.87" LS 119° 51’ 49.24" BT

2 8° 30' 13.35" LS 119° 51' 57.64" BT

3 8° 30’ 19.28" LS 119° 52’ 00.49" BT

4 8° 30’ 23.73" LS 119° 51’ 05.50" BT

Page 30: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 3 0 -

g. Daerah Kapal Mati

Nomor KOORDINAT

Titik Lintang Selatan Bujur Timur

1 8° 29' 22.05" LS 119° 50' 20.79" BT

2 8° 29' 22.08" LS 119° 50' 30.59" BT

3 8° 29' 28.45" LS 119° 50' 30.57" BT

4 8° 29' 28.46" LS 119° 50' 20.74" BT

2. Daerah Labuh Kapal di Pelabuhan Wae Kelambu

a. Daerah Kapal Curah

Nomor KOORDINAT

Titik Lintang Selatan Bujur Timur

1 8° 27’ 31.65" LS 119° 54’ 47.02" BT

2 8° 27’ 28.03" LS 119° 54’ 57.71" BT

3 8° 27’ 38.67" LS 119° 55’ 01.35" BT

4 8° 27’ 42.30" LS 119° 54’ 50.66" BT

b. Daerah Kapal General Cargo

Nomor KOORDINAT

Titik Lintang Selatan Bujur Timur

1 8° 27’ 19.85" LS 119° 55' 16.95" BT

2 8° 27' 17.39" LS 119° 55' 24.15" BT

3 8° 27' 24.56" LS 119° 55’ 26.59" BT

4 8° 27' 27.02" LS 119° 55' 19.39" BT

c. Daerah Kapal Kontainer

Nomor KOORDINAT

Titik Lintang Selatan Bujur Timur

1 8° 27' 06.98" LS 119° 55' 20.58" BT

2 8° 27' 00.99" LS 119° 55' 38.24" BT

3 8° 27' 18.58" LS 119° 55' 44.25" BT

4 8° 27' 24.56" LS 119° 55' 26.59" BT

Page 31: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

-31 -

d. Daerah Kapal Mati

Nomor KOORDINAT

Titik Lintang Selatan Bujur Timur

1 8° 27' 11.37" LS 119° 55' 51.51" BT

2 8° 27' 11.32" LS 119° 55' 57.98" BT

3 8° 27' 17.76" LS 119° 55' 58.03" BT

4 8° 27’ 17.81" LS 119° 55' 51.56" BT

e. Daerah Kapal Darurat

Nomor KOORDINAT

Titik Lintang Selatan Bujur Timur

1 8° 26' 19.79" LS 119° 55' 42.04" BT

2 8° 26' 23.08" LS 119° 55' 50.72 BT

3 8° 26' 36.78" LS 119° 55’ 45.53" BT

4 8° 2' 33.49" LS 119° 55' 36.82" BT

3. Pulau Padar

Nomor KOORDINAT

Titik Lintang Selatan Bujur Timur

1 8° 39' 59.3351" LS 119° 33' 50.2635" BT

2 8° 40' 37.7116" LS 119° 33' 50.0147" BT

3 8° 40' 38.3291" LS H 9° 34' 48.6937" BT

4 8° 39' 59.1992" LS H 9° 34' 48.0447" BT

4. Pulau Komodo

Nomor KOORDINAT

Titik Lintang Selatan Bujur Timur

1 8° 34' 47.0882" LS 119° 30' 51.3669" BT

2 8° 34' 41.0835" LS 119° 31' 14.0131" BT

3 8° 35' 03.2151" LS 119° 31' 21.5619" BT

4 8° 35' 09.0482" LS 119° 30' 58.0578" BT

Page 32: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 3 2 -

5. Pulau Rinca

Nomor KOORDINAT

Titik Lintang Selatan Bujur Timur

1 8° 37' 1.3667" LS 119° 40' 38.4782" BT

2 8° 38' 2.9182" LS 119° 40' 37.7667" BT

3 8° 38’ 4.0241" LS 119° 41' 23.2988" BT

4 8° 37' 1.6244" LS 119° 41' 23.1433" BT

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI KARYA SUMADI

Page 33: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 3 3 -

Lampiran VKeputusan Menteri Perhubungan tentang Penetapan Alur-Pelayaran, Sistem Rute, Tata Cara Berlalu Lintas, dan Daerah Labuh Kapal Sesuai Dengan Kepentingannya di Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Labuan Bajo, Wae Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo Nomor : KM 323 Tahun 2020Tanggal : 15 Desember 2020

PETA ALUR-PELAYARAN MASUK PELABUHAN LABUAN BAJO, WAE

KELAMBU, DAN PERLINTASAN TAMAN NASIONAL KOMODO

1. Peta Rencana Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Labuan Bajo

Page 34: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 3 4 -

2. Peta Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Wae Kelambu

Page 35: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 3 5 -

3. Peta Alur-Pelayaran Masuk Pulau Padar

4. Peta Alur-Pelayaran Masuk Pulau Komodo

Page 36: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA …jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_323_TAHUN... · 2020. 12. 30. · Kelambu, dan Perlintasan Taman Nasional Komodo

- 3 6 -

5. Peta Alur-Pelayaran Perlintasan di Taman Nasional Komodo

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

.sesuai dengan aslinya

JO HUKUM,

BUDI KARYA SUMADI

B'JI HERPRIARSONO