Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan...

29
ALAT TANGKAP IKAN September 19, 2013 KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG ALAT PENANGKAPAN IKAN DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Menetapkan Alat Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia yang menurut jenisnya terdiri dari 10 (sepuluh) kelompok yaitu: 1. jaring lingkar (surrounding nets); 2. pukat tarik (seine nets); 3. pukat hela (trawls); 4. penggaruk (dredges); 5. jaring angkat (lift nets); 6. alat yang dijatuhkan (falling gears); 7. jaring insang (gillnets and entangling nets); 8. perangkap (traps); 9. pancing (hooks and lines); 10. alat penjepit dan melukai (grappling and wounding). A. Kelompok Jenis Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (TRAWLS) I. PENGERTIAN Kelompok jenis alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) adalah kelompok alat penangkapan ikan terbuat dari jaring berkantong yang dilengkapi dengan atau tanpa alat pembuka mulut jaring dan pengoperasiannya dengan cara dihela di sisi atau di belakang kapal yang sedang melaju (SNI 7277.5:2008). Alat pembuka mulut jaring dapat terbuat dari bahan besi, kayu atau lainnya. Page 1

Transcript of Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan...

Page 1: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ALAT TANGKAP IKAN

September 19, 2013

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG ALAT

PENANGKAPAN IKAN DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA

REPUBLIK INDONESIA. Menetapkan Alat Penangkapan Ikan di Wilayah

Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia yang menurut jenisnya terdiri

dari 10 (sepuluh) kelompok yaitu:

1. jaring lingkar (surrounding nets);

2. pukat tarik (seine nets);

3. pukat hela (trawls);

4. penggaruk (dredges);

5. jaring angkat (lift nets);

6. alat yang dijatuhkan (falling gears);

7. jaring insang (gillnets and entangling nets);

8. perangkap (traps);

9. pancing (hooks and lines);

10.alat penjepit dan melukai (grappling and wounding).

A. Kelompok Jenis Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (TRAWLS)

I. PENGERTIAN

Kelompok jenis alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) adalah kelompok

alat penangkapan ikan terbuat dari jaring berkantong yang dilengkapi dengan atau

tanpa alat pembuka mulut jaring dan pengoperasiannya dengan cara dihela di sisi

atau di belakang kapal yang sedang melaju (SNI 7277.5:2008). Alat pembuka mulut

jaring dapat terbuat dari bahan besi, kayu atau lainnya.

Mini Trawl

Trawl didefinisikan sebagai jaring yang berbentuk kantong yang ditarik satu

atau dua buah kapal bermotor dan menggunakan alat pembuka mulut jaring yang

disebut gawang (beam) atau sepasang alat pembuka (otter board) atau karena

ditarik oleh dua buah kapal motor. Disini jaring bergerak bersama kapal motor untuk

Page 1

Page 2: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ALAT TANGKAP IKAN

September 19, 2013

jangka waktu tertentu. Mini trawl merupakan jenis otter trawl yaitu trawl yang

terbukanya mulut jaring disebabkan oleh dua buah papan/alat pembuka mulut jaring

(otter board) yang dipasang pada ujung sayapnya, baik secara langsung maupun

tidak langsung dengan menggunakan tali selambar yang panjangnya tergantung

kedalaman perairan di daerah penangkapan ikan dan situasi penangkapan.

II. TATA CARA PENGOPRASIAN

Pengoperasian alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) dilakukan dengan

cara menghela pukat di sisi atau di belakang kapal yang sedang melaju.

Pengoperasiannya dilakukan pada kolom maupun dasar perairan, umumnya untuk

menangkap ikan pelagis maupun ikan demersal termasuk udang dan crustacea

lainnya tergantung jenis pukat hela yang digunakan. Pukat hela dasar dioperasikan

di dasar perairan, umumnya untuk menangkap ikan demersal, udang dan crustacea

lainnya. Pukat hela pertengahan dioperasikan di kolom perairan, umumnya

menangkap ikan pelagis.

III. JENIS ALAT PENANGKAPAN IKAN PUKAT HELA (TRAWLS)

a. Pukat Hela Dasar (Bottom Trawls)

Pukat Hela Dasar Berpalang, Pukat Hela Dasar Berpapan, Pukat Hela Dasar

Dua Papan, Nephrops Trawl, Pukat Hela Dasar Udang

b. Pukat Hela Pertengahan (Middle Trawls)

Pukat Hela Pertengahan Berpapan, Pukat Hela Pertengahan Dua Kapal,

Pukat Hela Pertengahan Udang

c. Pukat Hela Kembar Berpapan (Otter Twin Trawels)

d. Pukat Dorong

Page 2

Page 3: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ALAT TANGKAP IKAN

September 19, 2013

Gambar 1.1 : Pukat Hela Dasar Berpalang Gambar 1.2 : Pukat Hela Dasar Berpapan

Gambar 1.3 : Pukat Hela Dasar Dua Kapal Gambar 1.4 : Nephrops Trawls

Gambar 1.5 : Pukat Udang Gambar 1.6 : Pukat Ikan

Gambar 1.7 : Pukat Hela Pertengahan Dua Kapal Gambar 1.8 : Pukat Hela Kembar Berpapan

Page 3

Page 4: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ALAT TANGKAP IKAN

September 19, 2013

Gambar 1.9 : Pukat Dorong

B. Kelompok Jenis Alat Penangkapan Ikan Pukat Tarik (SEINE NETS)

I. PENGERTIAN

Kelompok jenis alat penangkapan ikan pukat tarik adalah kelompok

alat penangkapan ikan berkantong (cod-end) tanpa alat pembuka mulut

jaring, pengoperasiannya dengan cara melingkari gerombolan (schooling)

ikan dan menariknya ke kapal yang sedang berhenti/berlabuh jangkar

atau ke darat/pantai melalui kedua bagian sayap dan tali selambar. (SNI

7277.6:2008)

Payang

Payang termasuk grup pukat kantong yaitu jaring yang memiliki kantong dan

dua buah sayap. Metode penangkapan ikan dilakukan dengan cara menarik pukat

kantong tersebut ke arah kapal yang berhenti atau ke arah daratan melalui kedua

sayapnya. Dilihat dari alat konstruksi alat, alat ini sama dengan trawl, tetapi

mempunyai sayap lebih panjang dan berbeda dalam operasi penangkapan, dimana

trawl bergerak bersamasama kapal, sedangkan pukat kantong hanya jaring yang

bergerak. Payang (termasuk lamparan permukaan) merupakan pukat kantong yang

digunakan untuk menangkap ikan pelagis.

Page 4

Page 5: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ALAT TANGKAP IKAN

September 19, 2013

II. TATA CARA PENGOPRASIAN

Pengoperasian alat penangkapan ikan pukat tarik dilakukan dengan cara

melingkari gerombolan ikan pelagis atau ikan demersal dengan menggunakan kapal

atau tanpa kapal. Pukat ditarik kearah kapal yang sedang berhenti atau berlabuh

jangkar atau ke darat/pantai melalui tali selambar di kedua bagian sayapnya.

Pengoperasiannya dilakukan pada permukaan, kolom maupun dasar perairan

umumnya untuk menangkap ikan pelagis maupun ikan demersal tergantung jenis

pukat tarik yang digunakan. Pukat tarik pantai dioperasikan di daerah pantai untuk

menangkap ikan pelagis dan demersal yang hidup di daerah pantai. Dogol dan

lampara dasar dioperasikan pada dasar perairan umumnya menangkap ikan

demersal. Payang dioperasikan di kolom perairan umumnya menangkap ikan

pelagis.

III. JENIS ALAT PENANGKAPAN IKAN PUKAT TARIK (SEINE NETS)

a. Pukat Tarik Pantai

b. Pukat Tarik Berkapal

Dogol, Scottish Seines, Pair Seines, Payang, Cantrang dan Lampara Dasar

Gambar 2.1 : Pukat Tarik Pantai Gambar 2.2 : Scottish Seines

Page 5

Page 6: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ALAT TANGKAP IKAN

September 19, 2013

Gambar 2.3 : Payang Gambar 2.4 : Pair Seines

Gambar 2.5 : Lampara Dasar Gambar 2. 6 : Dogol

Gambar 2.7 : Cantrang

C. KELOMPOK JENIS ALAT PENANGKAPAN IKAN JARING INSANG

(GILLNETS AND ENTANGLING NETS)

I. PENGERTIAN

Kelompok jenis alat penangkapan ikan jaring insang adalah

kelompok jaring yang berbentuk empat persegi panjang dilengkapi

dengan pelampung, pemberat, tali ris atas dan tali ris bawah atau tanpa

tali ris bawah untuk menghadang ikan sehingga ikan tertangkap dengan

cara terjerat dan/atau terpuntal dioperasikan di permukaan, pertengahan

dan dasar secara menetap, hanyut dan melingkar dengan tujaun

menangkap ikan pelagis dan demersal (SNI 7277.8:2008)

Page 6

Page 7: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ALAT TANGKAP IKAN

September 19, 2013

Jaring Insang Hanyut

Jaring insang adalah jaring yang berbentuk empat persegi panjang,

mempunyai mata jaring yang sama ukurannya pada seluruh bidang jaring, lebar

jaring lebih pendek jika dibandingkan dengan panjangnya, dilengkapi dengan

pemberat pada tali ris bawahnya dan pelampung pada tali ris atasnya. Dalam

operasi penangkapan, jaring dipasang tegak lurus di dalam air dan menghadang

arah gerak ikan. Ikan-ikan tertangkap karena tutup insang tersangkut pada mata

jaring atau terpuntal oleh jaring tersebut. Jaring Insang Hanyut merupakan jaring

insang yang dalam metode penangkapannya dibiarkan hanyut terbawah arus dan

salah satu ujungnya dikaitkan pada kapal/perahu.

Jaring Insang Tetap

Jaring Insang Tetap adalah jaring insang yang dalam metode penangkapan

ikannya dipasang menetap untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan

jangkar atau pemberat di daerah penangkapan ikan. Posisi pemasangan jaring

dalam operasi penangkapan dapat bervariasi tergantung kepada ikan yang menjadi

tujuan penangkapan. Jaring ini dikenal dengan jaring kakap, jaring belanak dan

jaring kepiting/rajungan.

Jaring Insang Lingkar

Jaring Insang Lingkar merupakan jaring insang yang cara pengoperasiannya

dengan melingkari gerombolan ikan pelagis. Supaya gerombolan ikan dapat

dilingkari dengan sempurna sehingga dapat tertangkap dengan jumlah yang optimal,

dalam operasinya bentuk jaring dapat berbentuk lingkaran, setengah lingkaran,

berbentuk huruf V atau U atau bengkok-bengkok seperti gelombang. Tinggi jaring

disesuaikan dengan kedalaman perairan ikan yang telah dikurung, dikejutkan

sehingga menubruk jaring dan tersangkut pada mata jaring.

Trammel Net

Page 7

Page 8: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ALAT TANGKAP IKAN

September 19, 2013

Trammel net atau dikenal dengan nama jaring udang atau jaring pulut merupakan

jaring insang yang dibuat dengan tiga lapis jaring dimana jaring lapisan tengah

dengan ukuran mata jaring kecil dan jaring lapisan luar dengan ukuran yang besar.

Ikan tertangkap karena terpuntal “terpulut" oleh badan jaring dengan mata kecil dan

masuk ke dalam mata jaring besar sehingga menjadi kantong. Alat penangkap ini

dapat ditujukan untuk semua jenis ikan.

II. TATA CARA PENGOPRASIAN

Pengoperasian jaring insang dilakukan dengan cara menghadang

arah renang gerombolan ikan pelagis atau demersal yang menjadi

sasaran tangkap sehingga terjerat pada jaring. Pengoperasiannya

dilakukan pada permukaan, pertengahan maupun pada dasar perairan,

umumnya untuk menangkap ikan pelagis maupun ikan demersal

tergantung jenis jaring insang. Jaring insang dioperasikan secara

menetap, dihanyutkan, melingkar maupun terpancang pada permukaan,

pertengahan maupun dasar perairan. Jaring insang ada yang satu lapis

maupun berlapis. Jaring insang berlapis umumnya dioperasikan pada

dasar perairan umumnya menangkap ikan demersal.

III. JENIS ALAT PENANGKAPAN IKAN JARING INSANG (GILLNETS AND

ENTANGLING NETS)

a. Jaring Insang Tetap

Jaring Liong Bun

b. Jaring Insang Hanyut

Jaring Gillnet Oseanik

c. Jaring Insang Lingkar

d. Jaring insang Berpancang

e. Jaring insang Berlapis

Jaring Klitik

f. Combined gillnets-trammel nets

Page 8

Page 9: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ALAT TANGKAP IKAN

September 19, 2013

Gambar 3.1 : Jaring Liong Bun Gambar 3.2 : Jaring Insang Hanyut

Gambar 3.3 : Jaring Insang Lingkar Gambar 3.4 : Jaring Insang Berpancang

Gambar 3.5 : Jaring Klitik Gambar 3.6 : Combined gillnets-trammel nets

D. KELOMPOK JENIS ALAT PENANGKAPAN IKAN JARING LINGKAR

(SURROUNDING NETS)

I. PENGERTIAN

Kelompok jenis alat penangkapan ikan jaring lingkar adalah kelompok alat

penangkapan ikan berupa jaring berbentuk empat persegi panjang yang terdiri dari

sayap, badan, dilengkapi pelampung, pemberat, tali ris atas, tali ris bawah dengan

atau tanpa tali kerut/pengerut dan salah satu bagiannya berfungsi sebagai kantong

yang pengoperasiannya melingkari gerombolan ikan pelagis. (SNI 7277.3:2008)

Page 9

Page 10: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ALAT TANGKAP IKAN

September 19, 2013

II. TATA CARA PENGOPRASIAN

Pengoperasian alat penangkapan ikan jaring lingkar dilakukan dengan cara

melingkari gerombolan ikan yang menjadi sasaran tangkap untuk menghadang arah

renang ikan sehingga terkurung di dalam lingkaran jaring. Pengoperasiannya

dilakukan pada permukaan sampai dengan kolom perairan yang mempunyai

kedalaman yang cukup (kedalaman jaring ≤ 0,75 kedalaman perairan), umumnya

untuk menangkap ikan pelagis.

III. JENIS ALAT PENANGKAPAN IKAN JARING LINGKAR (SURROUNDING

NETS)

a. Jaring Lingkar Bertali Kerut

- Pukat Cincin Dengan Satu Kapal

Pukat Cincin Pelagis Kecil Dengan Satu Kapal, Pukat Cincin Pelagis

Besar Dengan Satu Kapal

- Pukat Cincin Dengan Dua Kapal

Pukat Cincin Grup Pelagis Kecil, Pukat Cincin Grup Dengan Pelagis

Besar

b. Jaring Lingkar Tanpa Tali Kerut

Gambar 4.1 : Pukat Cincin Dengan Satu Kapal Gambar 4.2 : Pukat Cincin Dengan Dua Kapal

Page 10

Page 11: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ALAT TANGKAP IKAN

September 19, 2013

Gambar 4.3 : Jaring Lingkar Tanpa Tali Kerut

E. KELOMPOK JENIS ALAT PENANGKAPAN IKAN PENGGARUK

(DREDGES)

I. PENGERTIAN

Kelompok jenis alat penangkapan ikan Penggaruk (dredges) adalah

kelompok alat penangkapan ikan berbingkai kayu atau besi yang bergerigi atau

bergancu di bagian bawahnya, dilengkapi atau tanpa jaring/bahan lainnya,

dioperasikan dengan cara menggaruk di dasar perairan dengan atau tanpa perahu

untuk menangkap kekerangan dan biota menetap (SNI 7277.2:2008).

II. TATA CARA PENGOPRASIAN

Pengoperasian alat penangkapan ikan penggaruk dilakukan dengan cara

menarik ataupun menghela garuk dengan atau tanpa kapal. Pengoperasiannya

dilakukan pada dasar perairan umumnya untuk menangkap kekerangan, teripang,

dan biota menetap lainnya.

III. JENIS ALAT PENANGKAPAN IKAN PENGGARUK (DREDGES)

a. Penggaruk Berkapal

b. Penggaruk Tanpa Kapal

Page 11

Page 12: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ALAT TANGKAP IKAN

September 19, 2013

Gambar 5.1 : Penggaruk Berkapal Gambar 5.2 : Penggaruk Tanpa Kapal

F. KELOMPOK JENIS ALAT PENANGKAPAN IKAN JARING ANGKAT (LIFT

NETS)

I. PENGERTIAN

Kelompok jenis alat penangkapan ikan jaring angkat adalah

kelompok alat penangkapan ikan terbuat dari bahan jaring berbentuk segi

empat dilengkapi bingkai bambu atau bahan lainnya sebagai rangka,

yang dioperasikan dengan cara dibenamkan pada kolom perairan saat

setting dan diangkat ke permukaan saat hauling yang dilengkapi dengan

atau tanpa lampu pengumpul ikan, untuk menangkap ikan pelagis (SNI

7277.9:2008).

Serok, Sodong atau Sungkur

Serok dan Sodong atau Sungkur termasuk grup jaring angkat. Jaring angkat adalah

yang berbentuk empat persegi panjang atau kerucut atau kantong, dalam

operasinya jaring dibentangkan dalam air sedemikian dengan menggunakan

kerangka bambu atau kayu. Serok dan Sondong merupakan jaring angkat yang

berbentuk kerucut atau kantong, mulut jaring terbuka dengan memakai bingkai yang

terbuat dari bambu atau rotan atau metal dan operasi penangkapan dapat dilakukan

tanpa perahu. Bila menggunakan perahu atau perahu/kapal motor alat inididorong

dengan menggerakkan perahu atau perahu/kapal motor. Metode penangkapan

dengan cara disorong dengan perahu atau perahu/kapal motor disebut sondong. Di

Pantai Timur Sumatera wilayah Kabupaten OKI, sondong termasuk alat

penangkapan ikan yang dominan dengan tujuan penangkapan udang.

II. TATA CARA PENGOPRASIAN

Pengoperasian alat penangkapan ikan jaring angkat dilakukan

dengan cara dibenamkan pada kolom perairan saat setting dan diangkat

ke permukaan saat hauling. Pengoperasiannya dapat menggunakan alat

bantu pengumpul ikan berupa lampu. Anco dan bagan tancap

Page 12

Page 13: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ALAT TANGKAP IKAN

September 19, 2013

dioperasikan di daerah pantai sedangkan jaring angkat lainnya

dioperasikan di perairan yang lebih jauh dari pantai.

III. JENIS ALAT PENANGKAPAN IKAN JARING ANGKAT (LIFT NETS)

a. Anco

b. Jaring Angkat Berperahu

Bagan Berperahu, Bouke Ami

c. Bagan Tancap

Gambar 6.1 : Anco Gambar 6.2 : Bagan Berperahu

Gambar 6.3 : Bouke Ami Gambar 6.4 : Bagan Tancap / Sodong

G. KELOMPOK JENIS ALAT PENANGKAPAN IKAN YANG DIJATUHKAN

ATAU DITEBARKAN (FALLING GEAR)

I. PENGERTIAN

Kelompok jenis alat penangkapan ikan yang dijatuhkan atau

ditebarkan adalah kelompok alat penangkapan ikan yang terbuat dari

jaring, besi, kayu, dan/atau bambu yang cara pengoperasiannya

Page 13

Page 14: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ALAT TANGKAP IKAN

September 19, 2013

dijatuhkan/ditebarkan untuk mengurung ikan pada sasaran yang terlihat

maupun tidak terlihat (SNI 7277.12:2008).

II. TATA CARA PENGOPRASIAN

Pengoperasian alat penangkapan ikan yang dijatuhkan atau

ditebarkan dilakukan dengan cara menjatuhkan/menebarkan pada suatu

perairan dimana target sasaran tangkapan berada. Pada jala jatuh

berkapal pengoperasian dilanjutkan dengan menarik tali kerut pada

bagian bawah jala, sedangkan pada jala tebar bagian bawah jala akan

menguncup dengan sendirinya karena pengaruh pemberat rantai. Jala

tebar dioperasikan di sekitar pantai yang dangkal untuk menangkap ikan-

ikan kecil, sedangkan jala jatuh berkapal dioperasikan di perairan yang

lebih jauh dari pantai dengan atau tanpa alat bantu penangkapan berupa

lampu umumnya menangkap ikan pelagis bergerombol dan cumi-cumi.

III. JENIS ALAT PENANGKAPAN IKAN YANG DIJATUHKAN ATAU

DITEBARKAN (FALLING GEAR)

a. Jala Jatuh Berkapal

b. Jala Tebar

Gambar 7.1 : Jala Jatuh Berkapal Gambar 7.2 : Jala Tebar

H. KELOMPOK JENIS ALAT PENANGKAPAN IKAN PERANGKAP (TRAPS)

I. PENGERTIAN

Kelompok jenis alat penangkapan ikan perangkap adalah kelompok

alat penangkapan ikan yang terbuat dari jaring, dan/atau besi, kayu,

bambu, berbentuk silinder, trapesium dan bentuk lainnya dioperasikan

secara pasif pada dasar atau permukaan perairan, dilengkapi atau tanpa

umpan (SNI 7277.10:2008).

Page 14

Page 15: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ALAT TANGKAP IKAN

September 19, 2013

Sero

Sero merupakan metode penangkapan ikan dengan cara perangkap. Yang

dimaksud dengan perangkap adalah alat penangkap ikan yang dipasang secara

tetap dalam air untuk suatu jangka waktu tertentu, alat penangkap dapat terbuat dari

apa saja seperti bambu, kayu, jaring, metal, dll. Setelah alat penangkap ini

ditempatkan dalam air sedemikian, maka ikan ikan akan tertangkap tanpa suatu

metode penangkapan khusus. Sero adalah jenis perangkap yang biasanya terdiri

dari susunan pagar-pagar yang akan menuntun ikan-ikan menuju perangkap.

Daerah penangkapan dari sero adalah daerah daerah teluk dan sekitar muara

sungai dimana ikan-ikan diperkirakan atau biasa bermuara ke pantai melalui daerah

tersebut.

Jermal

Jermal dan Tuguk termasuk jenis perangkap. Jermal adalah jaring yang berbentuk

kantong dan dipasang semi permanen menentang arus (biasanya arus pasang

surut). Alat dipasang dibawah pondok atau lantai bangunan yang digunakan sebagai

tempat pengolahan ikan hasil tangkapan. Tuguk seperti halnya jermal, dipasang

menentang arus pasang surut maupun sungai, biasanya alat ini dipasang berjejer

dalam jumlah tertentu. Ikan-ikan atau hewan air lainnya yang berupaya mengikuti

arus akan tertangkap ke dalam alat tersebut.

Bubu

Bubu adalah perangkap yang mempunyai satu atau dua pintu masuk dan dapat

diangkat dengan mudah (dengan atau tanpa perahu/kapal) ke daerah penangkapan

ikan, alat dipasang di sasar atau dekat permukaan perairan selama jangka waktu

tertentu. Untuk menarik perhatian ikan agar masuk ke dalam perangkap, didalam

perangkap dipasang umpan.

Page 15

Page 16: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ALAT TANGKAP IKAN

September 19, 2013

Muro Ami / Belat

Belat termasuk jenis perangkap dan dalam klasifikasi termasuk Alat Perangkap yang

Lain (Other Traps). Belat adalah perangkap yang dipasang di daerah pasang surut,

terdiri dari dua lembar jaring sebagai dinding dan kantong diantara kedua jaring

tersebut. Dalam operasi penangkapan, jaring dipasang setengah lingkaran atau

berbentuk V atau U di sebelah laut dan pantai/mangrove disisi daratan.

Pemasangan alat dilakukan saat pasang sudah maksimal, dan penangkapan ikan

dilakukan pada saat air sudah surut, dimana ikan akan terkurung dan akhirnya

terkumpul dalam kantong.

II. TATA CARA PENGOPRASIAN

Pengoperasian alat penangkapan ikan perangkap dilakukan secara pasif

berdasarkan tingkah laku ikan, ditempatkan pada suatu perairan dengan atau tanpa

umpan sehingga ikan terperangkap atau terjebak masuk dan tidak dapat keluar dari

perangkap. Pengoperasiannya dilakukan pada permukaan maupun dasar perairan

umumnya menangkap ikan pelagis maupun ikan demersal tergantung jenis

perangkap. Bubu bersayap, togo, ambai, jermal, pengerih dan sero dioperasikan di

daerah pantai untuk menangkap ikan yang beruaya dengan mamanfaatkan pasang

surut perairan. Set net dioperasikan di wilayah pantai secara menetap untuk

menangkap ikan pelagis maupun demersal yang beruaya secara regular atau

musiman. Pukat labuh dioperasikan di wilayah pantai dengan memanfaatkan arus

perairan, umumnya untuk menangkap ikan ukuran kecil di daerah pasang surut.

Bubu dioperasikan di dasar perairan umumnya untuk menangkap ikan demersal dan

ikan karang. Alat penangkapan ikan peloncat dioperasikan pada permukaan air

mengikuti tingkah laku ikan yang meloncat apabila merasa terhalang.

III. JENIS ALAT PENANGKAPAN IKAN PERANGKAP (TRAPS)

a. Stationary uncovered pound nets

Set Nets

b. Bubu

c. Bubu Bersayap

Page 16

Page 17: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ALAT TANGKAP IKAN

September 19, 2013

d. Stow Nets

Pukat Labuh, Togo, Ambai, Jermal dan Pengerih

e. Barriers, fences, weirs

Sero

f. Perangkap Ikan Peloncat

g. Muro Ami

h. Seser

Gambar 8.1 : Set Nets Gambar 8.2 : Bubu

Gambar 8.3 : Bubu Bersayap Gambar 8.4 : Pukat Labuh

Gambar 8.5 : Togo Gambar 8.6 : Ambai

Page 17

Page 18: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ALAT TANGKAP IKAN

September 19, 2013

Gambar 8.7 : Jambal Gambar 8.8 : Pengerih

Gambar 8.9 : Sero Gambar 8.10 : Perangkap Ikan Peloncat

Gambar 8.11 : Muro Ami Gambar 8.12 : Seser

I. KELOMPOK JENIS ALAT PENANGKAPAN IKAN PANCING (HOOKS AND

LINES)

I. PENGERTIAN

Kelompok jenis alat penangkapan ikan pancing adalah kelompok alat

penangkapan ikan yang terdiri dari tali dan mata pancing dan atau sejenisnya (SNI

7277.4:2008). Dilengkapi dengan umpan alami, umpan buatan atau tanpa umpan.

Rawai / Rawe

Page 18

Page 19: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ALAT TANGKAP IKAN

September 19, 2013

Rawe atau parawe merupakan nama alat penangkapan ikan di Pantai Timur

Sumatera wilayah Kabupaten OKI, di dalam Bahasa Indonesia disebut Rawai yang

termasuk grup pancing. Rawe merupakan alat penangkapan ikan yang terdiri dari

sederetan tali-tali utama dan pada tali utama pada jaring tertentu terdapat beberapa

tali cabang yang lebih pendek dan lebih kecil diameternya. Pada ujung tali cabang

dikaitkan pancing yang berumpan. Ada 3 jenis rawe yaitu Rawai Tuna, Rawai

Hanyut dan Rawai Tetap.

Pancing

Pancing adalah semua alat penangkap ikan yang terutama terdiri dari tali dan mata

pancing. Jenis alat penangkap ikan yang termasuk grup pancing selain rawe adalah

(1) Pancing Tonda (Troll Line), (2) Huhate (Pole and Live) dan (3) Pancing Lain

selain Huhate. Adapun yang kita maksud dengan pancing disini adalah pancing lain

selain huhate.

II. TATA CARA PENGOPRASIAN

Pengoperasian alat penangkapan ikan pancing dilakukan dengan cara

menurunkan tali dan mata pancing dan atau sejenisnya, menggunakan atau tanpa

joran yang dilengkapi dengan umpan alami, umpan buatan atau tanpa umpan.

Pengoperasiannya dilakukan pada permukaan, kolom maupun dasar perairan,

umumnya untuk menangkap ikan pelagis maupun ikan demersal tergantung jenis

pancing. Huhate dioperasikan di permukaan perairan umumnya menangkap

gerombolan ikan pelagis perenang cepat (tongkol dan cakalang). Tonda dan pancing

layang-layang dioperasikan di permukaan perairan dengan cara ditarik secara

horizontal dengan menggunakan kapal umumnya menangkap ikan pelagis. Squid

jigging dioperasikan pada kolom perairan umumnya untuk menangkap cumi-cumi.

Rawai hanyut (termasuk rawai tuna dan rawai cucut) dioperasikan di kolom perairan

sampai dasar perairan umumnya menangkap ikan pelagis dan demersal. Pancing

ulur, pancing berjoran dan rawai dasar dioperasikan di kolom perairan sampai dasar

perairan umumnya menangkap ikan pelagis dan demersal.

Page 19

Page 20: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ALAT TANGKAP IKAN

September 19, 2013

III. JENIS ALAT PENANGKAPAN IKAN PANCING (HOOKS AND LINES)

a. Handlines and pole-lines/hand operated

Pancing Ulur, Pancing Berjoran, Huhate, Squid Angling

b. Handlines and pole-lines/mechanized

Squid Jigging, Huhate Mekanik,

c. Rawai Dasar

d. Rawai Hanyut

Rawai Tuna, Rawai Cucut

e. Tonda

f. Pancing Layang – Layang

Gambar 9.1 : Pancing Ulur Gambar 9.2 : Pancing Berjoran

Gambar 9.3 : Huhate Gambar 9.4 : Squid Angling

Gambar 9.5 : Squid Jiggling Gambar 9.6 : Huhate Mekanik

Page 20

Page 21: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ALAT TANGKAP IKAN

September 19, 2013

Gambar 9.7 : Rawai Dasar Gambar 9.8 : Rawai Tuna

Gambar 9.9 : Rawai Cucut Gambar 9.10 : Tonda

Gambar 9.11 : Pancing Layang Layang

J. KELOMPOK JENIS ALAT PENANGKAPAN IKAN PENJEPIT DAN

MELUKAI (GRAPPLING AND WOUNDING)

I. PENGERTIAN

Kelompok jenis alat penangkapan ikan penjepit dan melukai adalah kelompok

alat penangkapan ikan yang terbuat dari batang kayu, besi atau bahan lainnya yang

mempunyai satu atau lebih bagian runcing/tajam, yang pengoperasiannya dengan

cara mencengkeram, mengait/menjepit, melukai dan/atau membunuh sasaran

tangkap (SNI 7277.11:2008)

II. TATA CARA PENGOPRASIAN

Pengoperasian alat penangkapan ikan penjepit dan melukai dilakukan

dengan cara mencengkeram, mengait/menjepit, melukai dan/atau membunuh

sasaran tangkap. Pengoperasiannya dilakukan pada permukaan, kolom maupun

dasar perairan umumnya untuk menangkap ikan pelagis maupun ikan demersal

Page 21

Page 22: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ALAT TANGKAP IKAN

September 19, 2013

tergantung jenis alatnya. Ladung dioperasikan di daerah pantai untuk menombak

ikan-ikan pantai. Tombak dioperasikan di daerah pantai untuk menombak ikan-ikan

pantai, dapat pula dioperasiakan di laut lepas (harpoon) umumnya menangkap

mamalia besar. Panah dioperasikan pada wilayah berkarang umumnya untuk

menangkap ikan yang hidup di karang.

III. JENIS ALAT PENANGKAPAN IKAN PENJEPIT DAN MELUKAI

(GRAPPLING AND WOUNDING)

a. Tombak (Harpoons)

b. Ladung

c. Panah

Gambar 10.1 : Tombak

Gambar 10.2 : Ladung

Page 22

Page 23: Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Tentang Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

ALAT TANGKAP IKAN

September 19, 2013

Gambar 10.3 : Panah

Page 23