KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK...
Click here to load reader
Transcript of KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK...
KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 87 TAHUN 2008
TENTANG
PENETAPAN EMBARKASI DAN DEBARKASI HAJI TAHUN 1429 H
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan pemberangkatan jemaah
haji dari Indonesia ke Arab Saudi dan pemulangan jemaah haji dari Arab Saudi
ke Indonesia tahun 1429 H, dipandang perlu menetapkan embarkasi dan
debarkasi haji tahun 1429 H;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 60, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4845);
2. Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006 tentang Perubahan Ketiga Atas
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;
3. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketujuh Atas
Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas
Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia;
4. Peraturan Presiden Nomor Tahun 2008 tentang Biaya Penyelenggaraan
Ibadah Haji tahun 1429 H;
5. Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Perhubungan Nomor 383
Tahun 2004 dan KMA Nomor 67 Tahun 2004 tentang Persyaratan Embarkasi
dan Debarkasi Haji;
6. Keputusan Menteri Agama Nomor 371 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan
Ibadah Haji dan Umrah, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan
Menteri Agama Nomor 396 Tahun 2003;
7. Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Agama;
MEMUTUSKAN: …
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI AGAMA TENTANG PENETAPAN
EMBARKASI DAN DEBARKASI HAJI TAHUN 1429 H.
KESATU : Menetapkan Embarkasi dan Debarkasi Haji Tahun 1429 H sebagai berikut :
1. Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh (BTJ) sebagai Embarkasi dan
Debarkasi Haji untuk wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
2. Bandara Polonia Medan (MES) sebagai Embarkasi dan Debarkasi Haji untuk
wilayah Provinsi Sumatera Utara.
3. Bandara Minangkabau International Airport Padang (PDG) sebagai
Embarkasi dan Debarkasi Haji untuk wilayah Provinsi Sumatera Barat,
Provinsi Bengkulu dan sebagian Provinsi Jambi meliputi: Kab. Merangin,
Kab. Kerinci, Kab. Sorolangun, Kab. Bungo, dan Kab. Tebo.
4. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang (PLM) sebagai
Embarkasi dan Debarkasi Haji untuk wilayah Provinsi Sumatera Selatan dan
Provinsi Bangka Belitung.
5. Bandara Hang Nadim Batam (BTH) sebagai Embarkasi dan Debarkasi Haji
untuk wilayah Provinsi Riau, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Kalimantan
Barat dan sebagian Provinsi Jambi meliputi: Kab. Tanjung Jabung Barat,
Kab. Tanjung Jabung Timur, Kota Jambi, Kab. Muaro Jambi, dan Kab.
Batang Hari.
6. Bandara Soekarno Hatta (JKT) sebagai Embarkasi dan Debarkasi Haji untuk
wilayah Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten dan
Provinsi Lampung.
7. Bandara Adisumarmo Solo (SOC) sebagai Embarkasi dan Debarkasi Haji
untuk wilayah Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
dan sebagian Provinsi Kalimantan Tengah meliputi: Kab. Kotawaringin
Barat, Kab. Lamandau dan Kab. Sukamara.
8. Bandara Juanda Surabaya (SUB) sebagai Embarkasi dan Debarkasi Haji
untuk wilayah Provinsi Jawa Timur, Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara
Barat dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
9. Bandara Sepinggan Balikpapan (BPN) sebagai Embarkasi dan Debarkasi
Haji untuk wilayah Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Sulawesi Tengah
dan Provinsi Sulawesi Utara.
10. Bandara …
10. Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin (BDJ) sebagai Embarkasi dan
Debarkasi Haji untuk wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dan sebagian
Provinsi Kalimantan Tengah meliputi: Kodya Palangkaraya, Kab. Kapuas,
Kab. Barito Utara, Kab. Barito Selatan, Kab. Kotawaringin Timur, Kab.
Seruyan, Kab. Katingan, Kab. Pulang Pisau, Kab. Gunung Mas, Kab. Barito
Timur dan Kab. Murung Raya.
11. Bandara Hasanuddin Makassar (UPG) sebagai Embarkasi dan Debarkasi
Haji untuk wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Barat,
Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Gorontalo, Provinsi Maluku, Provinsi
Maluku Utara, Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 24 Juli 2008
MENTERI AGAMA REPUBLIK
INDONESIA
MUHAMMAD M. BASYUNI