KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

81
1 KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 320/KEP-BKIPM/2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN INSTALASI KARANTINA IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mencegah masuk dan tersebarnya hama dan penyakit karantina perlu dilakukan tindakan karantina terhadap media pembawa di Instalasi Karantina Ikan; b. bahwa dalam rangka penetapan Instalasi Karantina Ikan milik pemerintah, perorangan dan badan hukum, perlu dilakukan penilaian terhadap Instalasi Karantina Ikan yang dibangun melalui studi kelayakan, perencanaan yang matang dan manajemen resiko penyebaran Hama Penyakit Ikan Karantina/Hama Penyakit Ikan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan tentang Petunjuk Teknis Penilaian Instalasi Karantina Ikan ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3482); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO. 16 JAKARTA 10110, KOTAK POS 4130 JKP 10041 TELEPON (021) 3519070 (LACAK), FAKSIMILE (021) 35113282 LAMAN : http//www.bkipm.kkp.go.id , POS ELEKTRONIK : [email protected] 3. Peraturan . . .

Transcript of KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

Page 1: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

1

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN

PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 320/KEP-BKIPM/2014

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN INSTALASI KARANTINA IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU

DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mencegah masuk dan tersebarnya hama dan penyakit karantina perlu dilakukan tindakan karantina terhadap media pembawa di Instalasi Karantina Ikan;

b. bahwa dalam rangka penetapan Instalasi Karantina Ikan milik pemerintah, perorangan dan badan hukum, perlu dilakukan penilaian terhadap Instalasi Karantina Ikan yang dibangun melalui studi kelayakan, perencanaan yang matang dan manajemen resiko penyebaran Hama Penyakit Ikan Karantina/Hama Penyakit Ikan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan tentang Petunjuk Teknis Penilaian Instalasi Karantina Ikan ;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3482);

2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073);

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU

DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO. 16 JAKARTA 10110, KOTAK POS 4130 JKP 10041

TELEPON (021) 3519070 (LACAK), FAKSIMILE (021) 35113282 LAMAN : http//www.bkipm.kkp.go.id, POS ELEKTRONIK : [email protected]

3. Peraturan . . .

Page 2: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

2

3. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4197);

4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 Tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 25);

5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 189);

6. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019;

7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan;

8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER. 25/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan;

9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.25/MEN/2012 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1);

10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 33/PERMEN-KP/2014 tentang Instalasi Karantina Ikan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN,

PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN TENTANG PETUNUK TEKNIS PENILAIAN INSTALASI KARANTINA IKAN.

KESATU . . .

Page 3: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

3

KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Penilaian Instalasi Karantina Ikan sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Badan ini.

KEDUA : Petujuk Teknis Penilaian Instalasi Karantina Ikan sebagaimana dimaksud diktum KESATU digunakan sebagai dasar bagi Tim Penilai Instalasi Karantina Ikan dalam melakukan penilaian kelayakan Instalasi Karantina Ikan baik milik pemerintah, perorangan dan badan hukum;

KETIGA : Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2015.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 November 2014

KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN, ttd. NARMOKO PRASMADJI

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Kepegawaian

Hukum dan Organisasi,

Sugiman

Page 4: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

4

PETUNJUK TEKNIS

PENILAIAN INSTALASI

KARANTINA IKAN

2014

PUSAT KARANTINA IKAN BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Page 5: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 1992 tentang

Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Karantina Ikan mempunyai

tugas dan fungsi melaksanakan pencegahan masuk dan tersebarnya

hama dan penyakit ikan karantina dari luar negeri dan dari suatu

area ke area lain di dalam negeri serta keluarnya dari dalam wilayah

Negara Republik Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, Karantina

Ikan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam rangka

melindungi negara dari ancaman masuk dan tersebarnya hama dan

penyakit ikan karantina dari luar negeri dan dari suatu area ke area

lain di wilayah Republik Indonesia, yang berpotensi merusak

kelestarian sumberdaya hayati perikanan, yang pada akhirnya akan

mengganggu produksi perikanan nasional.

Perdagangan hasil perikanan memberikan dampak positif

maupun negatif terhadap perekonomian negara, serta kelestarian

sumberdaya perikanan dan kelautan. Salah satu dampak negatifnya

adalah ikut terbawanya Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)

atau Hama dan Penyakit Ikan (HPI) tertentu masuk dan tersebar ke

dalam wilayah Republik Indonesia melalui media pembawa yang

dilalulintaskan. Petugas karantina ikan dalam rangka mengantisipasi

resiko dari ancaman masuk/ keluar dan tersebarnya HPIK

sebagaimana diamanatkan di dalam peraturan perundangan

perkarantinaan ikan dengan memberlakukan tindakan karantina

ikan bagi media pembawa HPIK yang akan dilalulintaskan.

Pelaksanaan tindakan karantina ikan tersebut dapat dilakukan di

tempat pemasukan/ pengeluaran atau di luar tempat pemasukan/

pengeluaran yaitu di luar instalasidi instalasi karantina ikan (IKI)

yang telah ditetapkan. Pembangunan instalasi karantina ikan harus

dilakukan dengan perencanaan yang matang, melalui studi

kelayakan dan manajemen resiko penyebaran HPIK/HPI tertentu.

Penyebaran HPIK/HPI tertentu di dalam atau keluar dari instalasi

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 320/KEP-BKIPM/2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN INSTALASI KARANTINA IKAN

Page 6: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

6

harus dicegah seminimal mungkin secara aman, terkendali dan tidak

mencemari perairan sekitarnya. Resiko penyebaran HPIK/HPI

tertentu dapat melalui media pembawa, orang, alat angkut, sarana

dan fasilitas yang terkontaminasi HPIK/HPI tertentu.

Pelaksanaan tindakan karantina terhadap media pembawa di

Instalasi Karantina dilakukan dalam rangka:

- Mendeteksi terhadap adanya infeksi HPIK/HPI tertentu pada

media pembawa.

- Membebaskan/ mensucihamakan media pembawa dari HPIK/HPI

tertentu.

- Menjamin media pembawa telah memenuhi persyaratan kesehatan

ikan yang akan dilalulintaskan.

Jenis Instalasi sesuai dengan peruntukannya dalam Permen No

33 tahun 2014 dibedakan untuk ikan hidup, ikan mati dan benda

lain. Sesuai dengan hal tersebut maka perlu adanya Juknis untuk

penilaian kelayakan Instalasi Karantina Ikan milik perorangan atau

badan hukum untuk ditetapkan sesuai dengan peruntukkannya.

1.2. Tujuan

Sebagai dasar dan acuan bagi tim penilai Instalasi Karantina

Ikan dalam melakukan penilaian dan penyusunan laporan dalam

rangka penerbitan rekomendasi hasil penilaian IKI.

1.3. Sasaran

Tim penilai dapat melakukan penilaian sesuai dengan standar

yang berlaku

1.4. Pengertian dan Istilah

a. Instalasi Karantina Ikan (IKI) yang selanjutnya disebut

instalasi karantina adalah tempat beserta segala sarana dan

fasilitas yang ada padanya yang digunakan untuk

melaksanakan tindakan karantina.

b. Instalasi Karantina Ikan milik kementerian yang selanjutnya

disebut instalasi karantina kementerian adalah instalasi

karantina ikan yang dibangun oleh Kementerian Kelautan

Page 7: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

7

dan Perikanan dan telah ditetapkan dalam bentuk Sertifikat

Instalasi Karantina Ikan yang pengelolaannya dilakukan

oleh UPT KIPM

c. Instalasi karantina ikan Milik Perorangan atau Badan

Hukum yang selanjutnya disebut instalasi karantina

Perorangan atau Badan Hukum adalah instalasi karantina

yang dibangun oleh perorangan atau badan hukum dan

telah ditetapkan dalam bentuk Sertifikat Instalasi Karantina

Ikan, yang pengelolaannya dibawah pengawasan UPT KIPM.

d. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang karantina ikan.

e. Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan

Keamanan Hasil Perikanan yang selanjutnya disebut Kepala

BKIPM adalah kepala badan yang melaksanakan tugas

teknis di bidang karantina ikan.

f. Kepala Pusat Karantina Ikan yang selanjutnya disebut

Kapuskari adalah Kepala Pusat yang melaksanakan tugas

teknis di bidang karantina ikan.

g. Pusat adalah Pusat Karantina Ikan pada Badan Karantina

Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan.

h. Sertifikat Instalasi Karantina Ikan adalah surat penetapan

yang menyatakan instalasi karantina telah memenuhi

persyaratan kelayakan sebagai tempat untuk melaksanakan

tindakan karantina ikan.

i. Tindakan karantina ikan yang selanjutnya disebut tindakan

karantina adalah kegiatan yang dilakukan untuk mencegah

masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan karantina

dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam

negeri atau keluarnya hama dan penyakit ikan dari dalam

wilayah Negara Republik Indonesia.

j. Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Ikan Pengendalian

Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan yang selanjutnya

disebut UPT KIPM adalah Unit Kerja Teknis yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

Page 8: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

8

k. Pejabat Fungsional Pengendali Hama Penyakit Ikan (PHPI)

yang selanjutnya disebut PHPI adalah pegawai negeri sipil

yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak

secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk

melakukan pengendalian hama dan penyakit ikan serta

lingkungan yang bekerja di lingkup BKIPM.

l. Hama dan penyakit ikan karantina yang selanjutnya disebut

HPIK adalah semua hama dan penyakit ikan yang belum

terdapat dan/ atau telah terdapat hanya di area tertentu di

wilayah Republik Indonesia yang dalam waktu relatif cepat

dapat mewabah dan merugikan sosio ekonomi atau yang

dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

m. Hama dan Penyakit Ikan Tertentu yang selanjutnya disebut

HPI tertentu adalah semua hama dan penyakit ikan yang

berpotensi seperti HPIK, belum dan/atau telah terdapat di

area tertentu di dalam wilayah Negara Republik Indonesia,

tetapi belum ditetapkan sebagai HPIK atau HPI yang

dipersyaratkan oleh negara tujuan untuk dicegah

pemasukannya.

n. Media pembawa hama dan penyakit ikan karantina yang

selanjutnya disebut media pembawa adalah ikan dan atau

benda lain yang dapat membawa hama dan penyakit ikan

karantina.

o. Ikan adalah semua biota perairan yang sebagian atau

seluruh daur hidupnya berada di dalam air dalam keadaan

hidup atau mati termasuk bagian-bagiannya.

p. Benda lain adalah media pembawa selain ikan yang

mempunyai potensi penyebaran Hama dan Penyakit Ikan

Karantina.

q. Sarana instalasi karantina adalah segala peralatan/ fasilitas

dan bahan yang digunakan untuk pelaksanaan tindakan

karantina di instalasi karantina.

r. Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) adalah metode yang

berisikan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang

digunakan untuk memastikan bahwa semua tindakan dan

Page 9: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

9

penggunaan fasilitas instalasi karantina dilakukan secara

efektif, konsisten, sistematis dan memenuhi standar

biosecurity untuk menjamin kesehatan ikan.

s. Biosekuriti adalah suatu upaya atau langkah-langkah untuk

mencegah dan/ atau mengurangi resiko masuk dan

tersebarnya agen penyakit ikan.

t. Tim verifikasi adalah petugas karantina yang ditunjuk dan

ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala UPT KIPM

atau Kepala Pusat Karantina Ikan untuk melaksanakan

verifikasi terhadap persyaratan kelengkapan dokumen

permohonan

u. Verifikasi adalah kegiatan pengujian kesesuaian antara

dokumen yang ada dengan dokumen yang dipersyaratkan

v. Tim penilai instalasi karantina adalah pejabat fungsional

hama dan penyakit ikan atau pejabat lain yang mempunyai

keahlian untuk melakukan penilaian instalasi karantina

yang ditunjuk dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan

Kepala Pusat Karantina Ikan atau Kepala UPT KIPM untuk

melaksanakan penilaian kelayakan instalasi karantina yang

terdiri dari satu orang ketua dan dua orang anggota

w. Penilaian instalasi karantina adalah proses pemberian nilai

berdasarkan kuisioner penilaian instalasi karantina ikan

terhadap persyaratan teknis, manajemen, dan aspek aspek

pelaksanaan prinsip biosecurity dan biosafety terhadap

instalasi karantina untuk pelaksanaan tindakan karantina

ikan

x. Tim evaluasi hasil penilaian instalasi karantina adalah

petugas yang ditunjuk dan ditetapkan berdasarkan Surat

Keputusan Kepala Pusat Karantina Ikan atau kepala UPT

KIPM untuk melaksanakan evaluasi hasil penilaian instalasi

karantina.

y. Evaluasi Hasil Penilaian instalasi karantina adalah suatu

kegiatan mengevaluasi terhadap hasil penilaian kelayakan

instalasi yang dilakukan oleh tim penilai instalasi karantina.

Page 10: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

10

1.5. Dasar Hukum

Dasar hukum perangkat perundangan penyusunan Juknis

Penilaian Instalasi Karantina Ikan adalah :

a. Undang-undang No. 16 Th. 1992 tentang Karantina Hewan, ikan,

dan tumbuhan;

b. Peraturan Pemerintah No. 15 Th.2002 tentang Karantina Ikan;

c. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP.

16/MEN/2006 tentang Penetapan Tempat - tempat Pemasukan

dan Pengeluaran Media;

d. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP.

26/MEN/2013 Tentang Penetapan Jenis Jenis Hama Dan

Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan

Sebarannya;

e. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan. 15/MEN/2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja, KKP;

f. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. PER.

21/MEN/2008 Tentang Organisasi;

g. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan. 15/MEN/2011

tentang Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan yang

Masuk Kedalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

h. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. PER.

33/MEN/2014 tentang Instalasi Karantina Ikan;

i. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan. 03/MEN/2005

tentang Tindakan Karantina Ikan oleh Pihak Ketiga;

j. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan. 20/MEN/2007

tentang Tindakan Karantina Untuk Pemasukan Media Pembawa

HPIK Dari Luar Negeri dan Dari Satu Area Ke Area Lain Didalam

Wilayah Negara Republik Indonesia;

k. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan. 29/MEN/2008

tentang Persyaratan Media Pembawa Berupa Ikan Hidup.

Page 11: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

11

BAB II

PROSEDUR PENILAIAN INSTALASI KARANTINA IKAN

Penilaian instalasi karantina ikan hanya dilakukan satu kali

pada tahap awal penetapan instalasi karantina ikan, sedangkan

untuk perpanjangan instalasi karantina ikan didasarkan atas hasil

inspeksi dan verifikasi.

2.1. Pembentukan Tim Penilai Instalasi Karantina Ikan

2.1.1. Persyaratan Tim Penilai

Tim penilai ditunjuk dan ditetapkan berdasarkan Surat

Keputusan Kepala Pusat Karantina Ikan atau Kepala UPT KIPM

untuk melaksanakan penilaian instalasi karantina. Tim penilai harus

memenuhi persyaratan, sebagai berikut :

1. Pejabat Fungsional PHPI yang bekerja pada lingkup BKIPM;

2. Pejabat Fungsional PHPI yang mempunyai golongan minimal IIIc;

3. Memiliki latar belakang pendidikan di bidang perikanan, biologi

atau sejenisnya yang berkaitan dengan pengendalian hama dan

penyakit ikan;

4. Tidak dalam menjalani masa hukuman disiplin PNS;

5. Telah mengikuti Pelatihan Penilaian Instalasi Karantina Ikan atau

PHPI yang direkomendasikan oleh Kepala UPT KIPM.

2.1.2. Penetapan Tim Penilai

Tim penilai sekurang-kurangnya terdiri dari 3 (tiga) orang,

yaitu satu orang ketua dan dua orang anggota, dengan ketentuan :

a. Tim Penilai instalasi karantina milik kementerian adalah PHPI

yang bertugas di Pusat, ditunjuk dan ditetapkan berdasarkan

Surat Keputusan Kepala Pusat.

b. Tim Penilai instalasi karantina milik perorangan atau badan

hukum adalah PHPI yang bertugas di UPT KIPM, ditunjuk dan

ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala UPT KIPM.

Page 12: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

12

2.2. Tata Cara Penilaian

2.2.1. Persiapan

1. Tim penilai segera membuat agenda/ jadwal pelaksanaan

penilaian;

2. Tim penilai melakukan review terhadap dokumen mutu

karantina ikan, lay out instalasi karantina dan informasi

lainnya yang terkait dengan kegiatan penilaian. Hasil review

tersebut menjadi data dan informasi awal sebelum

penilaian di lapangan;

3. Tim penilai menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan

kegiatan penilaian, seperti: kuesioner, alat dokumentasi

(kamera), dan lain-lain.

2.2.2. Pelaksanaan

A. Pertemuan Pembukaan (Opening Meeting)

1. Ketua tim penilai memimpin pertemuan pembukaan

antara tim penilai dengan penanggung jawab instalasi

karantina;

2. Ketua tim penilai mengkonfirmasi tujuan, ruang

lingkup, prosedur, teknik dan agenda penilaian.

B. Penilaian

1. Tim penilai melakukan pengumpulan data sesuai

dengan tujuan, ruang lingkup dan kriteria penilaian.

Adapun kriteria penilaian adalah sebagai berikut:

a. Pemenuhan persyaratan administrasi

b. Pemenuhan persyaratan manajemen

c. Pemenuhan persyaratan teknis yang terdiri dari

persyaratan utama dan pendukung.

Pembahasan lebih lanjut mengenai kriteria penilaian

dijelaskan pada bab II;

2. Tim penilai memeriksa dan mencatat bukti secara

objektif terkait temuan penyimpangan/

ketidaksesuaian dengan cara wawancara, pengamatan

lapangan dan tinjauan dokumen mutu karantina ikan;

Page 13: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

13

3. Tim penilai mengisi kuisioner penilaian instalasi

karantina berdasarkan point 1 dan 2;

4. Tim penilai perlu memperhatikan critical control point

(CCP) yaitu titik dalam suatu proses yang berpotensi

menimbulkan bahaya penularan HPIK/ HPI tertentu

dan kontaminasi lainnya pada instalasi karantina.

Semua unsur CCP termasuk kategori kritis. Dalam

penilaian unsur CCP tidak boleh terdapat nilai 0 (nol),

apabila terdapat nilai 0 (nol) pada unsur CCP, instalasi

karantina tidak dapat ditetapkan. Semua temuan

penyimpangan/ ketidaksesuaian dituangkan dalam

lembar ketidaksesuaian (LKS), sehingga proses

penetapan dapat dilanjutkan apabila temuan dapat

diperbaiki dalam jangka waktu yang telah ditentukan

dan disepakati.

5. Semua bukti temuan ketidaksesuaian tersebut

direkam pada formulir LKS yang berisi temuan, analisa

penyebab, tindakan perbaikan, target penyelesaian,

dan didokumentasikan.

6. Penanggungjawab instalasi karantina memberikan

persetujuan terhadap temuan ketidaksesuaian dengan

menandatangani LKS;

C. Pembahasan Hasil Temuan oleh Tim Penilai

1. Tim penilai mengadakan pertemuan untuk membahas

temuan ketidaksesuaian;

2. Tim penilai melakukan analisa dan evaluasi temuan

ketidaksesuaian serta membuat laporan hasil

penilaian;

3. Ketua tim penilai membuat laporan ringkas (resume)

ketidaksesuaian yang memuat pernyataan singkat

mengenai hasil yang ditemukan tim penilai.

Page 14: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

14

D. Pertemuan Penutup (Closing Meeting)

1. Ketua tim penilai memimpin pertemuan penutup

antara tim penilai dan penanggungjawab instalasi

karantina;

2. Ketua tim menyampaikan hasil temuan

ketidaksesuaian atau ringkasan hasil akhir penilaian

(kesimpulan);

3. Tim penilai memberikan kesempatan kepada

penanggungjawab instalasi karantina untuk

memberikan tanggapan terhadap temuan

ketidaksesuian;

4. Penanggungjawab instalasi karantina menyampaikan

rencana dan waktu tindakan perbaikan;

5. Rencana perbaikan dan batas waktu penyelesaian

harus disepakati antara penilai dengan

penanggungjawab instalasi karantina.

2.2.3. Pelaporan

Hasil penilaian instalasi karantina ikan dilaporkan dan

diserahkan dengan ketentuan :

a. Hasil penilaian instalasi karantina kementerian dilaporkan

kepada Kepala Pusat Karantina Ikan.

b. Hasil penilaian instalasi karantina milik perorangan dan

badan hukum dilaporkan kepada kepala UPT KIPM.

c. Berdasarkan hasil penilaian instalasi sebagaimana

dimaksud pada poin a, Kepala Pusat Karantina Ikan

menerbitkan rekomendasi hasil penilaian apabila instalasi

karantina milik kementerian memenuhi persyaratan.

d. Berdasarkan hasil penilaian instalasi sebagaimana

dimaksud pada poin b, Kepala UPT KIPM menerbitkan

rekomendasi hasil penilaian apabila instalasi karantina

milik perorangan atau badan hukum memenuhi

persyaratan

e. Apabila hasil penilaian instalasi sebagaimana dimaksud

pada poin a terdapat ketidaksesuaian, maka Kepala Pusat

Page 15: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

15

Karantina Ikan menerbitkan penolakan disertai dengan

saran perbaikan.

f. Apabila hasil penilaian instalasi sebagaimana dimaksud

pada poin b terdapat ketidaksesuaian, Kepala UPT KIPM

menerbitkan penolakan disertai dengan saran perbaikan.

g. UPT KIPM dan perorangan atau badan hukum wajib

menindaklanjuti saran perbaikan.

h. Laporan tindak lanjut hasil perbaikan dikirim kepada

Pusat atau UPT KIPM secara elektronik yang dilampiri

bukti foto perbaikan.

i. Tim penilai melakukan evaluasi terhadap tindakan

perbaikan yang telah dilakukan sesuai dengan batas

waktu yang disepakati dalam LKS.

Page 16: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

16

BAB III

PERSYARATAN INSTALASI KARANTINA IKAN

Suatu tempat dapat ditetapkan sebagai Instalasi Karantina

Ikan apabila telah memenuhi kriteria penilaian sebagai berikut :

3.1. Pemenuhan Persyaratan Administrasi

3.1.1. Instalasi Karantina Ikan milik Kementerian

Permohonan penetapan instalasi karantina ikan milik

kementerian dapat ditindaklanjuti dengan penilaian apabila

dokumen mutu instalasi karantina milik kementerian telah

sesuai dengan standar yang ditentukan.

3.1.2. Instalasi Karantina Ikan Milik Perorangan atau badan

hukum

Permohonan penetapan instalasi karantina milik

perorangan atau badan hukum dapat ditindaklanjuti dengan

penilaian apabila telah memenuhi persyaratan administrasi.

Adapun persyaratan administrasi sebagai berikut :

a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP), untuk pemohon

perorangan atau fotokopi akte pendirian perusahaan dan

fotokopi KTP penanggung jawab perusahaan, untuk

pemohon badan hukum;

b. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

c. Surat keterangan kepemilikan/ surat perjanjian kontrak/

sewa;

d. Surat Ijin Pemasukan (surat ijin impor) dari Ditjen P2HP

(untuk media pembawa mati)/ Surat Ijin Pemasukan

(surat ijin impor) dari Ditjen Perikanan Budidaya (untuk

media pembawa hidup)/ Surat ijin Pemasukan (surat ijin

impor) dari instansi yang berwenang *);

e. Surat keterangan dari Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten/Kota atau Dinas Kabupaten/Kota yang

membidangi perikanan yang menjelaskan bahwa yang

bersangkutan melakukan kegiatan usaha di bidang

Page 17: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

17

perikanan, untuk pemohon perorangan atau badan

hukum;

f. Peta daerah lokasi, gambar tata letak (Lay Out) dan foto

bagunan/ ruangan yang akan ditetapkan sebagai IKI.;

g. Dokumen mutu Karantina Ikan;

*) diperlukan dalam rangka sinkronisasi surat ijin

pemasukan media pembawa dan realisasi penggunaan IKI

terkait kesesuaian jumlah, jenis dan asal media pembawa

yang masuk ke dalam IKI

3.2. Pemenuhan Persyaratan Manajemen

Persyaratan manajemen IKI memenuhi syarat apabila

telah sesuai standar yang ditentukan dan sah. Adapun

persyaratan manajemen sebagai berikut :

1. Struktur organisasi yang jelas dimana ada penanggung

jawab instalasi, ada petugas untuk kegiatan operasional dan

petugas pembuat rekam data beserta uraian tugas dan

wewenangnya (job description);

2. Dokumen mutu Karantina Ikan yang memuat:

a. Panduan mutu;

b. Prosedur kerja dan/ atau instruksi kerja; dan

c. Formulir kegiatan

3. Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk semua kegiatan

yang terkait dengan tindakan karantina di dalam instalasi.

4. Rekam data logbook media pembawa yang masuk dan

keluar, data kegiatan operasional dalam instalasi. Data

kegiatan operasional tersebut dalam rangka menerapkan

prinsip-prinsip biosecurity;

5. Instalasi mempunyai kebijakan tentang kegiatan evaluasi

atau audit internal untuk semua kegiatan yang berkaitan

dengan manajemen dan teknis instalasi karantina ikan.

6. Instalasi mempunyai sumber daya manusia (personil) yang

berpengalaman, terampil dan berlatar belakang pendidikan

perikanan atau biologi atau sejenisnya yang telah dilatih dan

Page 18: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

18

disertifikasi kompetensinya serta menandatangani pakta

integritas dari otoritas kompeten yaitu BKIPM.

3.3. Persyaratan Teknis Instalasi Karantina Ikan

3.3.1. Persyaratan Umum

Persyaratan umum instalasi karantina untuk ikan hidup, ikan

mati, dan benda lain adalah sebagai berikut :

A. Lokasi

Lokasi yang digunakan sebagai instalasi karantina harus layak

dan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1) Instalasi karantina harus bebas banjir.

Sarana dan bahan pemeriksaan, sarana pengasingan dan

pengamatan, sarana perlakuan, sarana penahanan, sarana

pemusnahan, dan sarana pendukung lainnya tidak boleh

terkena banjir.

2) Mudah diakses oleh sarana transportasi.

Instalasi karantina mudah dijangkau oleh sarana transportasi

air atau darat atau udara.

3) Memiliki sumber air yang cukup dan berkualitas baik.

Instalasi karantina berada pada lokasi yang mudah

mendapatkan air berkualitas baik.

4) Instalasi karantina berada pada lingkungan yang tidak tercemar.

Kelayakan lokasi tersebut dimaksudkan untuk menghindari

resiko dan kerugian akibat adanya kontaminasi cemaran dari

lingkungan sekitar dan dari instalasi ke lingkungan sekitar.

5) Apabila instalasi karantina berada pada suatu farm/hatchery,

maka fasilitas instalasi karantina tersebut harus merupakan

bangunan berikut saluran air limbah yang terpisah dengan

fasilitas pematangan induk (maturation) dan pembenihan

(hatchery). Unit instalasi harus memiliki sarana pengelolaan,

sterilisasi air, dan pengolahan limbah.

Page 19: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

19

B. Air

Air yang digunakan dalam proses tindakan karantina harus layak

dan sesuai dengan kebutuhan. Air harus memenuhi persyaratan

sebagai berikut :

1) Bebas dari mikroba patogen;

2) Bebas bahan pencemar fisika maupun kimia;

3) Tersedia dalam jumlah yang cukup sepanjang waktu;

4) Memenuhi persyaratan standar baku mutu air sesuai yang

diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan

Pengendalian Pencemaran Air.

C. Personil/ tenaga Kerja

Personil atau tenaga kerja di instalasi karantina adalah pekerja

yang diberi tanggung jawab untuk menangani instalasi karantina

selama berlakunya sertifikat Penetapan instalasi karantina. Adapun

penanggung jawab teknis instalasi karantina harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut :

1) Memiliki latar belakang pendidikan di bidang perikanan atau

biologi;

2) Mempunyai kompetens pengelolaan instalasi karantina;

3) Telah dilatih dan disertifikasi kompetensinya, atau;

4) Memiliki keterangan kemampuan teknis pengelolaan instalasi

karantina dari Kepala UPT setempat.

3.3.2. Persyaratan Utama

A. Instalasi Karantina Ikan Hidup

Bangunan dan sarana instalasi karantina untuk media pembawa

ikan hidup harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1) Bangunan dibuat khusus dengan tata ruang atau lay out yang

terpisah dan terdiri dari sarana : pemeriksaan, pengasingan

dan pengamatan, perlakuan, pemusnahan dan sarana

pendukung lainnya;

2) Jarak antar wadah dengan wadah atau wadah dengan dinding

diberikan koridor selebar minimal 75 cm;

Page 20: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

20

3) Luas bangunan dan sarana instalasi karantina disesuaikan

dengan jenis dan jumlah media pembawa yang akan dikenakan

tindakan karantina di instalasi karantina tersebut;

4) Bangunan harus tertutup, permanen atau semi permanen yang

kokoh dengan atap kuat dan tidak bocor;

5) Dinding harus dibuat khusus agar mudah dibersihkan serta

dapat meminimalisasi akumulasi kotoran;

6) Lantai tidak boleh berpori, dibuat dengan kemiringan tertentu

dan mengarah ke drainase, sehingga tidak memungkinkan

terjadi genangan di lantai;

7) Drainase lantai harus baik, dan lubang pembuangan harus

dilengkapi dengan saringan agar media pembawa tidak keluar;

8) Pencahayaan harus memadai intensitasnya, agar mudah dalam

pengamatan media pembawa;

9) Tersedia ruang tempat bongkar muat barang yang mudah

dibersihkan dan dikeringkan;

10) Hanya memiliki 1 (satu) pintu masuk/ keluar ke instalasi

karantina untuk mencegah kontaminasi silang dan dilengkapi

dengan foot deep bath yang berisi cairan desinfektan;

11) Dilengkapi dengan pintu darurat (emergency exit) dan standar

keselamatan, keamanan kerja (K3);

12) Apabila pengelolaan limbah dilakukan oleh pihak ketiga maka

perlu disertakan surat keterangan dari pihak ketiga bahwa

perusahaan pihak ketiga tersebut memiliki ijin untuk

mengelola limbah;

13) Saluran pembuangan dari ruangan/ bak/ akuarium harus

mudah dibersihkan, dan dikeringkan;

14) Dinding bak/ akuarium harus kedap air/ tidak bocor, mudah

dibersihkan dan dikeringkan;

15) Pada pintu gerbang untuk orang dilengkapi dengan foot deep

bath yang diberi cairan desinfektan dan untuk kendaraan

terdapat bak desinfektan untuk rendam roda.

Instalasi karantina ikan hidup harus dilengkapi sarana untuk

tindakan karantina yang harus disesuaikan dengan peruntukan

Page 21: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

21

instalasi karantina dengan menerapkan prinsip-prinsip biosecurity.

Instalasi karantina ikan hidup Kementerian harus dilengkapi dengan

sarana paling sedikit :

1) Sarana dan bahan pemeriksaan;

2) Sarana pengasingan dan pengamatan;

3) Sarana perlakuan;

4) Sarana penahanan;

5) Sarana pemusnahan; dan

6) Sarana pendukung lainnya.

Sedangkan instalasi karantina ikan hidup perorangan atau

badan hukum harus dilengkapi dengan sarana paling sedikit :

1) Sarana pengasingan dan pengamatan;

2) Sarana perlakuan;

3) Sarana pemusnahan; dan

4) Sarana pendukung lainnya.

Adapun sarana instalasi karantina ikan hidup tersebut di atas harus

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) Sarana pemeriksaan/ laboratorium

a) Sarana pemeriksaan/ laboratorium pada instalasi karantina

berfungsi sebagai tempat untuk melakukan rangkaian kegiatan

penentuan diagnosis penyakit dan/atau pengukuran kualitas

air.

b) Keberadaannya harus terpisah dengan ruangan lain serta

terjaga kebersihannya.

c) Pengujian laboratorium selengkapnya terhadap adanya HPIK/

HPI tertentu meliputi pemeriksaan parasit, virus, bakteri dan

mikotik pada media pembawa dilakukan oleh laboratorium

milik UPT KIPM.

d) Sarana pemeriksaan/ laboratorium wajib dimiliki oleh instalasi

karantina Kementerian.

Page 22: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

22

2) Sarana pengasingan dan pengamatan

a) Sarana pengasingan dan pengamatan adalah sarana yang

digunakan untuk pengasingan dan pengamatan setelah ikan

diterima di instalasi.

b) Sarana yang ada pada ruang ini berupa:

- wadah pemeliharaan (bak fiber dan/ atau aquarium

dan/ bak beton) dengan kualitas yang standar disertai

perlengkapannya.

- Bak tersebut harus terbuat dari material yang kokoh,

kedap air dan mudah dibersihkan.

c) Bentuk, jumlah dan volume bak harus disesuaikan dengan

sifat biologi dan persyaratan sebagaimana masing-masing

komoditas.

d) Kegiatan pengasingan dilakukan untuk satu pemasukan/

pengeluaran (shipment) yang sama.

e) Area tersebut harus terjaga kebersihannya dan bebas dari

kontaminan.

3) Sarana perlakuan

a) Sarana perlakuan adalah sarana yang digunakan untuk

melakukan tindakan pengobatan setelah diketahui bahwa

media pembawa tersebut terindikasi penyakit (HPIK golongan

II).

b) Sarana yang terdapat dalam ruangan ini adalah berupa

wadah untuk media pembawa yang akan diberi perlakuan

(bak fiber/ aquarium/ bak beton) beserta perlengkapannya.

c) Wadah tersebut harus terbuat dari material yang kokoh,

kedap air dan mudah dibersihkan.

d) Peralatan yang digunakan didalam satu ruang tidak boleh

digunakan di ruangan lain

4) Sarana Penahanan

a) Sarana penahanan adalah sarana yang digunakan untuk

menahan media pembawa apabila ditemukan

ketidaksesuaian dokumen dan/ atau dokumen tidak lengkap

Page 23: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

23

dan/ atau ditemukannya HPIK/ HPI tertentu pada media

pembawa.

b) Sarana penahanan dapat berupa bak/ akuarium atau

wadah, alat, bahan, dan ruang untuk penahanan media

pembawa.

c) Sarana penahanan wajib dimiliki oleh instalasi karantina

Kementerian.

5) Sarana pemusnahan (pembakaran/ penimbunan)

a) Sarana pemusnahan adalah tempat khusus yang digunakan

untuk pembakaran/ penimbunan media pembawa yang

diduga terinfeksi oleh hama penyakit ikan tertentu.

b) Sarana yang ada di area ini dapat berupa tempat

pembakaran dan/ atau incinerator.

6) Sarana penanganan limbah

a) Instalasi karantina wajib mempunyai sarana penanganan

limbah untuk menetralkan limbah yang berupa patogen atau

bahan cemaran lain yang berasal dari instalasi tersebut

sebelum dibuang melalui peresapan tanah atau ke perairan

umum.

b) Sarana penanganan limbah dapat berupa fasilitas untuk

proses klorinasi dan/ atau perlakuan dengan pemanasan

(heat treatment) dan/ atau radiasi ultraviolet.

c) Sarana lain yang dibutuhkan adalah bak/ akuarium untuk

pengujian indikator biologis dengan menggunakan ikan

hidup dan tanaman air serta pompa untuk resirkulasi air.

d) Limbah padat berupa plastik bekas kemasan dan media

pembawa wajib didesinfeksi dengan bahan desinfektan.

e) Media pembawa yang akan dibuang ke lingkungan sekitar

atau dimanfaatkan untuk keperluan lain wajib dibebaskan

dari HPIK/HPI tertentu yang mungkin menginfeksi.

Page 24: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

24

7) Sarana Sanitasi dan Desinfektan (Toilet, wastafel, footbath

dipping mat)

a) Sarana desinfeksi kendaraan di pintu masuk

- Pada pintu masuk utama unit instalasi, harus disediakan

sarana sterilisasi bagi roda kendaraan yang akan masuk

ke dalam lingkungan instalasi karantina.

- Berupa bak celup roda kendaraan (wheel baths for

vehicles), umumnya terbuat dari semen/beton dengan

ukuran luas dan kedalaman disesuaikan dengan

lebarnya jalan serta kendaraan.

- Sarana desinfeksi dapat juga dengan cara penyemprotan/

spray dengan cairan desinfektan. Sarana desinfeksi

dibuat di bagian dalam atau di belakang pagar pintu

gerbang lingkungan instalasi.

b) Sarana desinfeksi alas kaki (foot dipping mat)

- Sarana desinfeksi alas kaki/ sepatu boot merupakan

tempat untuk desinfeksi alas kaki personil yang akan

masuk ke dalam instalasi.

- Berupa bak celup kaki terbuat dari semen atau wadah

lain, keset basah berdesinfektan (foot dipping mat) yang

berada di depan pintu dengan ukuran sesuai dengan

ukuran pintu masuk.

- Penggunaan jenis bahan desinfektan disesuaikan dengan

spesifikasi dan kebutuhan.

c) Sarana desinfeksi tangan

- Sarana desinfeksi tangan merupakan tempat untuk

desinfeksi tangan personil yang akan masuk maupun

keluar instalasi.

- Sarana desinfeksi tangan dapat berupa wastafel atau alat

penyemprot yang ditempatkan di depan pintu masuk

instalasi. Bahan desinfeksi yang umum dipakai adalah

cairan alkohol 70 % atau sabun antiseptik.

Page 25: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

25

d) Pakaian dan perlengkapan kerja personil

- Pakaian dan perlengkapan kerja personil merupakan

pakaian dan perlengkapan yang khusus digunakan oleh

personil dalam melakukan aktivitas di dalam instalasi.

- Pakaian dan perlengkapan kerja ini harus tersedia dalam

jumlah yang cukup dan terbuat dari bahan yang nyaman

dipakai dan harus selalu bersih.

- Pakaian dapat berupa wearpack dan perlengkapan kerja

lainnya meliputi sepatu boot, sarung tangan, masker dan

lainnya

8) Sarana pengelolaan air bersih dan tandon air

a) Penampungan air

Instalasi karantina yang menggunakan air berasal dari

perairan umum (laut, sungai, saluran irigasi), harus memiliki

sarana pengendapan, filtrasi dan bak tandon, yang berfungsi

untuk mengendapkan, menyaring dan menyimpan air,

sehingga diperoleh air yang bermutu, dengan kualitas dan

jumlah yang sesuai kebutuhan.

b) Pengolahan air ini dapat dilakukan secara

biologi/fisika,dan/atau kimia.

Secara biologi dapat menggunakan mikroba (penggunaan

probiotik), Secara fisika dapat menggunakan pengedapan dan/

atau UV dan/atau ozonisasidan/ atau filter yang menggunakan

arang/karbon aktif. Secara kimia dapat dengan cara klorinasi.

9) Pagar keliling

Pagar dapat terbuat dari material seperti besi, tembok, bambu

atau material lainnya yang kokoh dan rapat. Pagar keliling pada

IKI berfungsi sebagai :

a) Pembatas instalasi karantina dengan lingkungan luar.

b) Membatasi akses keluar dan masuknya manusia, hewan dan

kendaraan yang dapat membawa organisme patogen ke dalam

lingkungan instalasi.

c) Melindungi instalasi dari gangguan lainnya.

Page 26: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

26

10) Ruang ganti pakaian

a) Ruang ganti pakaian digunakan untuk tempat mengganti

pakaian, sepatu boot, masker, sarung tangan, dan lainnya

yang khusus digunakan selama berada di dalam instalasi

bagi personil instalasi Karantina.

b) Sarana ruang ganti pakaian terdiri dari loker/ rak tempat

menyimpan pakaian dan barang-barang tertentu milik

personil instalasi karantina.

c) Di dalam sarana ruang ganti pakaian, dilengkapi dengan

kamar mandi (shower room).

B. Instalasi Karantina Ikan Mati

Bangunan dan sarana instalasi karantina untuk media pembawa

ikan mati harus memenuhi persyaratan seperti berikut :

1) Luas bangunan dan sarana IKI disesuaikan dengan jenis dan

jumlah ikan/media pembawa yang akan dikenakan tindakan

karantina di instalasi karantina tersebut;

2) Bangunan harus tertutup, permanen atau semi permanen yang

kokoh dengan atap kuat dan tidak bocor serta atap terbuat dari

bahan yang bisa menutupi keseluruhan;

3) Memilki bangunan yang cukup kokoh dan dapat melindungi

media pembawa dari pengaruh luar dan kontaminasi serta dapat

mencegah tersebarnya HPIK keluar dari IKI ke lingkungan;

4) Rancangan (design) lantai harus dibuat khusus agar mudah

dibersihkan serta dapat meminimalisasi akumulasi kotoran dan

limbah cair lainnya;

5) Terdapat ruang anterom atau ruang antara yang digunakan

untuk mengganti pakaian khusus bagi pekerja sebelum

memasuki instalasi karantina;

6) Hanya memiliki 1 (satu) pintu masuk/keluar ke instalasi

karantina untuk mencegah kontaminasi silang;

7) Tersedia ruang tempat bongkar muat barang yang mudah

dibersihkan dan dikeringkan, bebas debu, tidak berlumpur dan

memiliki atap/ kanopi, dilengkapi dengan penerangan listrik

yang memadai;

Page 27: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

27

8) Emplacement untuk doking/ parkir container harus cukup

kokoh dan memiliki rancang bangun yang mudah dibersihkan

dan untuk tindak pensucihamaan apabila diperlukan;

9) Terdiri dari ruangan atau bangunan yang dilengkapi fasilitas

yang sesuai dengan jenis media pembawa (segar, beku, kering)

yang memenuhi persyaratan biosecurity;

10) Pallet yang digunakan terbuat dari bahan yang kuat, mudah

dibersihkan dan didesinfeksi seperti metal anti karat, fiber glass

atau plastik;

11) Semua peralatan yang digunakan di dalam fasilitas cold storage

harus terbuat dari bahan plastik atau metal anti karat;

12) Mempunyai peralatan dan program pengendalian serangga dan

tikus;

13) Untuk media pembawa berupa produk beku instalasi karantina

harus dilengkapi dengan Cold storage dengan persyaratan

adalah sebagai berikut:

a) Mampu mempertahankan suhu bagian dalam (internal

temperature) kurang dari -18 °C dan sistem pendingin harus

mampu mendinginkan secara merata misalnya dilengkapi

dengan air circulator (blower)

b) Harus dilengkapi dengan alat pengukur suhu dan

kelembaban yang mudah terbaca, berada di bagian luar cold

storage;

c) Letak bangunan harus ditata sedemikian rupa agar

memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari,

memudahkan pengaturan drainase dan penampungan

limbah.

Instalasi karantina ikan mati harus dilengkapi sarana untuk

tindakan karantina yang harus disesuaikan dengan peruntukan

instalasi karantina dengan menerapkan prinsip-prinsip biosecurity.

Instalasi karantina ikan mati Kemementerian harus dilengkapi

dengan sarana paling sedikit:

1) Sarana dan bahan pemeriksaan;

2) Sarana pengasingan;

Page 28: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

28

3) Sarana penahanan;

4) Sarana pemusnahan; dan

5) Sarana pendukung lainnya.

Sedangkan instalasi karantina ikan mati perorangan atau

badan hukum harus dilengkapi dengan sarana paling sedikit:

1) Sarana pengasingan;

2) Sarana pemusnahan; dan

3) Sarana pendukung lainnya

Adapun sarana instalasi karantina ikan mati tersebut di atas

harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) Sarana pemeriksaan/ laboratorium

a) Sarana pemeriksaan/ laboratorium pada instalasi karantina

berfungsi sebagai tempat untuk melakukan rangkaian

kegiatan penentuan diagnosis awal penyakit ikan.

b) Keberadaannya harus terpisah dengan ruangan lain serta

terjaga kebersihannya.

c) Pengujian laboratorium meliputi pemeriksaan organoleptik,

formalin, logam berat, dan mikrobiologi pada media

pembawa dilakukan oleh laboratorium milik UPT BKIPM.

d) Sarana pemeriksaan/ laboratorium wajib dimiliki oleh

instalasi karantina Kementerian.

2) Sarana pengasingan dan pengamatan

a) Sarana pengasingan dan pengamatan adalah sarana yang

digunakan untuk melakukan kegiatan pengasingan dan

pengamatan selama masa karantina ikan.

b) Sarana yang harus ada adalah rak atau pallet untuk

meletakkan dan menyimpan ikan selama di ruang

pengasingan dan pengamatan.

c) Instalasi karantina ikan mati untuk ikan segar dan beku

diperlukan fasilitas cold storage dengan suhu diatur sesuai

dengan kebutuhan jenis komoditasnya.

Page 29: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

29

d) Kapasitas volume cold storage disesuaikan dengan jumlah

dan jenis media pembawa yang akan dikenakan tindakan

karantina.

e) Instalasi karantina ikan mati untuk ikan kering, sarana

ruang harus dilengkapi dengan pengatur kelembaban udara.

3) Sarana Penahanan

a) Sarana penahanan adalah sarana yang digunakan untuk

menahan media pembawa apabila ditemukan

ketidaksesuaian dokumen dan/ atau dokumen tidak lengkap

dan/ atau ditemukannya HPIK/ HPI tertentu pada media

pembawa.

b) Sarana penahanan dapat berupa cold storage atau ruangan

dengan suhu yang dapat diatur sesuai dengan jenis

komoditasnya.

c) Sarana penahanan wajib dimiliki oleh instalasi karantina

Kementerian.

4) Sarana Penanganan Limbah

a) Instalasi karantina wajib melakukan penanganan limbah.

b) Instalasi karantina yang melakukan kegiatan processing

wajib memiliki sarana pengolahan limbah cair.

c) Sarana pengolahan limbah cair berfungsi untuk menetralkan

limbah cair yang berasal dari sisa proses produksi berupa

patogen atau bahan cemaran lain sebelum dibuang melalui

peresapan tanah atau ke perairan umum.

d) Sarana penanganan limbah dapat berupa fasilitas untuk

proses klorinasi. Sarana lain yang dibutuhkan adalah bak/

kolam untuk pengujian indikator biologis dengan

menggunakan ikan hidup dan tanaman air serta pompa

untuk resirkulasi air.

e) Apabila instalasi karantina tidak mempunyai sarana

pengolahan limbah, maka limbah dapat diserahkan kepada

pihak ketiga yang telah tersertifikasi. Sebelum diserahkan

Page 30: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

30

kepada pihak ketiga, limbah ditampung pada bak

penampungan limbah sementara.

f) Limbah padat berupa plastik bekas kemasan dan media

pembawa wajib didesinfeksi dengan bahan desinfektan.

g) Media pembawa yang akan dibuang ke lingkungan sekitar

atau dimanfaatkan untuk keperluan lain wajib dibebaskan

dari HPIK/HPI tertentu yang mungkin menginfeksi.

5) Sarana pemusnahan (pembakaran/ penimbunan)

a) Tempat pemusnahan adalah tempat khusus yang digunakan

untuk pembakaran/ penimbunan media pembawa yang

diduga terinfeksi oleh hama penyakit ikan tertentu, media

pembawa yang rusak/ busuk dan wadah kemasan media

pembawa.

b) Sarana yang ada di area ini dapat berupa tempat

pembakaran dan/ atau incinerator.

6) Pagar keliling

Pagar dapat terbuat dari material seperti besi, tembok, atau

material lainnya yang kokoh dan rapat. Pagar keliling pada

instalasi karantina berfungsi sebagai :

a) Pembatas instalasi karantina dengan lingkungan luar

b) Membatasi akses keluar dan masuknya manusia, hewan

dan kendaraan yang dapat membawa organisme patogen ke

dalam lingkungan instalasi.

c) Melindungi instalasi dari gangguan lainnya.

7) Ruang ganti pakaian

a) Ruang ganti pakaian digunakan untuk tempat mengganti

pakaian, sepatu boot, masker, sarung tangan, dan lainnya

yang khusus digunakan selama berada di dalam instalasi

bagi personil instalasi karantina.

b) Sarana ruang ganti pakaian terdiri dari loker/ rak tempat

menyimpan pakaian dan barang-barang tertentu milik

personil instalasi karantina.

Page 31: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

31

c) Di dalam sarana ruang ganti pakaian, dilengkapi dengan

kamar mandi (shower room).

8) Sarana Sanitasi dan Desinfektan (Toilet, wastafel, footbath

dipping mat)

a) Sarana desinfeksi kendaraan di pintu masuk

- Pada pintu masuk utama unit instalasi, harus disediakan

sarana sterilisasi bagi roda kendaraan yang akan masuk

ke dalam lingkungan instalasi karantina.

- Berupa bak celup roda kendaraan (wheel baths for

vehicles), umumnya terbuat dari semen/beton dengan

ukuran luas dan kedalaman disesuaikan dengan

lebarnya jalan serta kendaraan.

- Sarana desinfeksi dapat juga dengan cara penyemprotan/

spray dengan cairan desinfektan. Sarana desinfeksi

dibuat di bagian dalam atau di belakang pagar pintu

gerbang lingkungan instalasi.

b) Sarana desinfeksi alas kaki (foot dipping mat)

- Sarana desinfeksi alas kaki/ sepatu boot merupakan

tempat untuk desinfeksi alas kaki personil yang akan

masuk ke dalam instalasi.

- Berupa bak celup kaki terbuat dari semen atau wadah

lain, keset basah berdesinfektan (foot dipping mat) yang

berada di depan pintu dengan ukuran sesuai dengan

ukuran pintu masuk.

- Penggunaan jenis bahan desinfektan disesuaikan dengan

spesifikasi dan kebutuhan.

c) Sarana desinfeksi tangan

- Sarana desinfeksi tangan merupakan tempat untuk

desinfeksi tangan personil yang akan masuk maupun

keluar instalasi.

- Sarana desinfeksi tangan dapat berupa wastafel atau alat

penyemprot yang ditempatkan di depan pintu masuk

instalasi. Bahan desinfeksi yang umum dipakai adalah

cairan alkohol 70 % atau sabun antiseptik.

Page 32: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

32

d) Pakaian dan perlengkapan kerja personil

- Pakaian dan perlengkapan kerja personil merupakan

pakaian dan perlengkapan yang khusus digunakan oleh

personil dalam melakukan aktivitas di dalam instalasi.

- Pakaian dan perlengkapan kerja ini harus tersedia dalam

jumlah yang cukup dan terbuat dari bahan yang nyaman

dipakai dan harus selalu bersih.

- Pakaian dapat berupa wearpack dan perlengkapan kerja

lainnya meliputi sepatu boot, sarung tangan, masker dan

lainnya.

C. Instalasi Karantina Ikan Benda Lain

Bangunan dan sarana instalasi karantina untuk media

pembawa benda lain harus memenuhi persyaratan seperti berikut :

1) Luas bangunan dan sarana instalasi karantina disesuaikan

dengan jenis dan jumlah ikan/media pembawa yang akan

dikenakan tindakan karantina di instalasi karantina tersebut;

2) Bangunan harus tertutup, permanen atau semi permanen yang

kokoh dengan atap kuat dan tidak bocor serta atap terbuat dari

bahan yang bisa menutupi keseluruhan;

3) Memiliki bangunan yang cukup kokoh dan dapat melindungi

produk dari pengaruh luar dan kontaminasi serta dapat

mencegah tersebarnya HPIK keluar dari instalasi karantina ke

lingkungan;

4) Rancangan (design) lantai harus dibuat khusus agar mudah

dibersihkan serta dapat meminimalisasi akumulasi kotoran dan

limbah cair lainnya;

5) Terdapat ruang anterom atau ruang antara yang digunakan

untuk mengganti pakaian khusus bagi pekerja sebelum

memasuki instalasi karantina;

6) Hanya memiliki 1 (satu) pintu masuk/ keluar ke instalasi

karantina untuk mencegah kontaminasi silang;

7) Tersedia ruang tempat bongkar muat barang yang mudah

dibersihkan dan dikeringkan, bebas debu, tidak berlumpur dan

Page 33: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

33

memiliki atap/ kanopi, dilengkapi dengan penerangan listrik

yang memadai;

8) Emplacement untuk doking/ parkir container harus cukup

kokoh dan memiliki rancang bangun yang mudah dibersihkan

dan untuk tindak pensucihamaan apabila diperlukan. ;

9) Terdiri dari ruangan atau bangunan yang dilengkapi fasilitas

yang sesuai dengan jenis media pembawa yang memenuhi

persyaratan biosecurity;

10) Pallet yang digunakan terbuat dari bahan yang kuat, mudah

dibersihkan dan didesinfeksi seperti metal anti karat, fiber glass

atau plastik ;

11) Semua peralatan yang digunakan di dalam fasilitas instalasi

harus terbuat dari bahan plastik atau metal anti karat (untuk

gudang bersuhu dingin).

12) Mempunyai program pengendalian serangga dan tikus.

13) Untuk media pembawa berupa produk carragenan karena

bersifat hydroskopis maka instalasi karantina dilengkapi dengan

pengatur suhu (AC) dengan persyaratan adalah sebagai berikut:

Mampu mempertahankan suhu bagian dalam (internal

temperature) kurang dari 22°C dan sistem pendingin harus

mampu mendinginkan secara merata misalnya dilengkapi

dengan air circulator (blower)

Harus dilengkapi dengan alat pengukur suhu dan

kelembaban yang mudah terbaca, berada di bagian luar;

Letak bangunan harus ditata sedemikian rupa agar

memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari,

memudahkan pengaturan drainase dan penampungan

limbah.

Instalasi karantina benda lain harus dilengkapi sarana untuk

tindakan karantina yang harus disesuaikan dengan peruntukan

instalasi karantina benda lain dengan menerapkan prinsip-prinsip

biosecurity. Instalasi karantina ikan benda lain milik Kementerian

harus dilengkapi dengan sarana paling sedikit :

Page 34: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

34

1) Sarana dan bahan pemeriksaan;

2) Sarana pengasingan;

3) Sarana penahanan;

4) Sarana pemusnahan; dan

5) Sarana pendukung lainnya.

Sedangkan instalasi karantina ikan benda lain perorangan dan

badan hukum harus dilengkapi dengan sarana paling sedikit :

1) Sarana pengasingan;

2) Sarana pemusnahan; dan

3) Sarana pendukung lainnya

Adapun sarana instalasi karantina ikan benda lain tersebut di

atas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) Sarana pemeriksaan/ laboratorium

a) Sarana pemeriksaan/ laboratorium pada IKI berfungsi sebagai

tempat untuk melakukan rangkaian kegiatan penentuan

diagnosis awal penyakit ikan.

b) Keberadaannya harus terpisah dengan ruangan lain serta

terjaga kebersihannya.

c) Pengujian laboratorium meliputi pemeriksaan fisik (kebersihan,

kemurnian, warna dan bentuk), bau, proximat, dan

kelembaban pada media pembawa dilakukan oleh laboratorium

milik UPT BKIPM.

d) Sarana pemeriksaan/ laboratorium wajib dimiliki oleh IKI milik

pemerintah

2) Sarana pengasingan dan pengamatan

a) Sarana pengasingan dan pengamatan adalah sarana yang

digunakan untuk melakukan kegiatan pengasingan dan

pengamatan selama masa karantina ikan.

b) Sarana yang harus ada adalah rak atau pallet untuk

meletakkan dan menyimpan media pembawa selama di dalam

ruang pengasingan dan pengamatan.

Page 35: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

35

3) Sarana Penahanan

a) Sarana penahanan adalah sarana yang digunakan untuk

menahan media pembawa apabila ditemukan ketidaksesuaian

dokumen dan/ atau dokumen tidak lengkap dan/ atau

ditemukannya HPIK/ HPI tertentu pada media pembawa.

b) Sarana penahanan dapat berupa ruangan dengan suhu yang

dapat diatur sesuai dengan jenis komoditasnya.

c) Sarana penahanan wajib dimiliki oleh instalasi karantina milik

Kementerian

4) Sarana Penanganan Limbah

a) Instalasi karantina wajib mempunyai sarana penanganan

limbah.

b) Instalasi karantina yang mengelolah bahan baku, wajib

mempunyai sarana pengolahan limbah guna menetralkan

limbah yang berasal dari IKI tersebut, sebelum dibuang ke

lingkungan sekitar.

c) Sarana pengolahan limbah cair dapat berupa bak pengolah

limbah yang memenuhi standar pengolahan limbah.

d) Sarana yang dibutuhkan pada ruang pengolahan limbah

adalah filter pasir apabila di dalam instalasi diasumsikan tidak

ada patogen, air diaerasi sebelum ditreatment filter pasir dan

filter biologi (minimal tanaman air).

e) Saluran pembuangan dari ruang ke sarana/ unit pengolahan

limbah harus mudah dibersihkan dan dikeringkan.

f) Apabila Instalasi karantina tidak mempunyai sarana

pengolahan limbah, maka limbah dapat diserahkan kepada

pihak ketiga yang telah tersertifikasi. Sebelum diserahkan

kepada pihak ketiga, limbah ditampung pada bak

penampungan limbah sementara.

g) Limbah padat dapat berupa plastik bekas kemasan dan media

pembawa wajib didesinfeksi dengan bahan desinfektan sebelum

digunakan kembali.

Page 36: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

36

h) Media pembawa yang akan dibuang ke lingkungan sekitar atau

dimanfaatkan untuk keperluan lain wajib dibebaskan dari

HPIK/HPI tertentu yang mungkin menginfeksi.

5) Sarana Pemusnahan (pembakaran/ penimbunan)

a) Sarana pemusnahan adalah tempat khusus yang digunakan

untuk pembakaran/ penimbunan media pembawa yang diduga

terinfeksi oleh hama penyakit ikan tertentu.

b) Sarana yang ada di area ini dapat berupa tempat pembakaran

dan/ atau incinerator.

6) Pagar Keliling

Pagar dapat terbuat dari material seperti besi, tembok, bambu atau

material lainnya yang kokoh dan rapat. Pagar keliling pada IKI

berfungsi sebagai :

a) Pembatas IKI dengan lingkungan luar

b) Membatasi akses keluar dan masuknya manusia, hewan dan

kendaraan yang dapat membawa organisme patogen ke dalam

lingkungan instalasi.

c) Melindungi instalasi dari gangguan lainnya

7) Ruang Ganti Pakaian

a) Ruang ganti pakaian digunakan untuk tempat mengganti

pakaian, sepatu boot, masker, sarung tangan, dan lainnya yang

khusus digunakan selama berada di dalam instalasi bagi

personil instalasi karantina.

b) Sarana ruang ganti pakaian terdiri dari loker/ rak tempat

menyimpan pakaian dan barang-barang tertentu milik personil

instalasi karantina.

c) Di dalam sarana ruang ganti pakaian, dilengkapi dengan kamar

mandi (shower room).

Page 37: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

37

8) Sarana Sanitasi dan Desinfektan (Toilet, wastafel, footbath

dipping mat)

a) Sarana desinfeksi kendaraan di pintu masuk

- Pada pintu masuk utama unit instalasi, harus disediakan

sarana sterilisasi bagi roda kendaraan yang akan masuk

ke dalam lingkungan instalasi karantina.

- Berupa bak celup roda kendaraan (wheel baths for

vehicles), umumnya terbuat dari semen/beton dengan

ukuran luas dan kedalaman disesuaikan dengan

lebarnya jalan serta kendaraan.

- Sarana desinfeksi dapat juga dengan cara penyemprotan/

spray dengan cairan desinfektan. Sarana desinfeksi

dibuat di bagian dalam atau di belakang pagar pintu

gerbang lingkungan instalasi.

b) Sarana desinfeksi alas kaki (foot dipping mat)

- Sarana desinfeksi alas kaki/ sepatu boot merupakan

tempat untuk desinfeksi alas kaki personil yang akan

masuk ke dalam instalasi.

- Berupa bak celup kaki terbuat dari semen atau wadah

lain, keset basah berdesinfektan (foot dipping mat) yang

berada di depan pintu dengan ukuran sesuai dengan

ukuran pintu masuk.

- Penggunaan jenis bahan desinfektan disesuaikan dengan

spesifikasi dan kebutuhan.

c) Sarana desinfeksi tangan

- Sarana desinfeksi tangan merupakan tempat untuk

desinfeksi tangan personil yang akan masuk maupun

keluar instalasi.

- Sarana desinfeksi tangan dapat berupa wastafel atau alat

penyemprot yang ditempatkan di depan pintu masuk

instalasi. Bahan desinfeksi yang umum dipakai adalah

cairan alkohol 70 % atau sabun antiseptik.

Page 38: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

38

d) Pakaian dan perlengkapan kerja personil

- Pakaian dan perlengkapan kerja personil merupakan

pakaian dan perlengkapan yang khusus digunakan oleh

personil dalam melakukan aktivitas di dalam instalasi.

- Pakaian dan perlengkapan kerja ini harus tersedia dalam

jumlah yang cukup dan terbuat dari bahan yang nyaman

dipakai dan harus selalu bersih.

- Pakaian dapat berupa wearpack dan perlengkapan kerja

lainnya meliputi sepatu boot, sarung tangan, masker dan

lainnya.

3.3.3. Sarana Pendukung

Sarana pendukung instalasi karantina untuk ikan hidup,

ikan mati, dan benda lain adalah sebagai berikut :

1) Sarana Penyimpanan bahan kimia/ obat/ bahan pakan

Sarana penyimpanan bahan kimia/ obat pada instalasi

karantina berfungsi untuk menyimpan bahan kimia, obat dan

bahan pakan. Sarana ini hanya terdapat pada instalasi

karantina ikan hidup.

2) Sarana Penyimpan Peralatan

Sarana penyimpanan peralatan pada instalasi karantina

berfungsi untuk menyimpan peralatan dan perlengkapan kerja

di instalasi karantina selain bahan kimia, obat dan bahan

pakan.

3) Rumah Genset

Rumah genset pada IKI terletak terpisah dari bangunan dan

ruang lainnya dan berfungsi sebagai tempat untuk

mengoperasikan genset. Sarana yang ada dalam ruang genset

adalah mesin genset dengan daya sesuai kebutuhan berikut

instalasi listrik, cerobong asap, lampu penerang dan peralatan

perawatan genset.

Page 39: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

39

4) Ruang Istirahat Personil dan Kantin

Ruang istirahat personil instala dan kantin pada instalasi

karantina berfungsi sebagai tempat istirahat pada saat jam

istirahat dan makan siang personil. Sarana yang ada pada

ruang ini adalah kursi dan meja untuk makan dan beristirahat,

dispenser air minum, counter yang menyediakan makan siang

bagi personil.

5) Toilet dan Wastafel

Toilet dan wastafel pada instalasi karantina disediakan bagi

para personil instalasi.Toilet harus terjaga kebersihannya, pada

toilet dan pada wastafel harus tersedia sabun cuci tangan/

antiseptic serta tisu atau pengering tangan.

6) Mess Pegawai

Mess pegawai pada instalasi karantina diperuntukkan bagi

personil yang mempunyai tugas khusus yaitu tugas yang harus

dilakukan pada malam hari sampai dini hari. Sarana yang ada

pada ruang ini adalah alat penerangan, tempat tidur beserta

kasur, kamar mandi, ruang dapur dan perlengkapannya.

7) Pos Penjaga

Pos jaga IKI digunakan sebagai pos pengawas, keamanan dan

terletak di dekat pintu masuk dilengkapi dengan penerangan

listrik serta portal. Sarana yang diperlukan seperti lampu

emergensi, alat komunikasi, lampu senter, meja dan kursi jaga.

Jika diperlukan dapat dilengkapi dengan CCTV.

Page 40: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

40

BAB IV

PELAPORAN

4.1. Penilaian Kelayakan IKI

Tim penilai setelah selesai melaksanakan penilaian

instalasi karantina segera membuat laporan dan evaluasi hasil

penilaian. Laporan tersebut berdasarkan kuesioner penilaian

instalasi karantina yang sudah diisi sesuai dengan kondisi

instalasi yang dinilai. Pada kolom keterangan, dapat diisi

dengan keterangan dari tiap-tiap point dari pernyataan.

Penentuan kelayakan Instalasi Karantina Ikan didasarkan

pada hasil penilaian, yang meliputi persyaratan administrasi,

manajemen, dan teknis. Adapun pengelompokan hasil

penilaian untuk menentukan layak ataupun tidak layak adalah

sebagai berikut:

a. Hasil penilaian Instalasi Karantina Ikan Hidup

Sangat Baik : 176 – 230

Baik : 121 – 175

Cukup : 66 – 120

Tidak layak : 11 – 65

b. Hasil penilaian Instalasi Karantina Ikan Mati

Coldstorage dengan UPI (Unit Pengolahan Ikan), 44

pertanyaan

Sangat Baik : 164 – 211

Baik : 115 – 163

Cukup : 66 – 114

Tidak layak : 17 – 65

Coldstorage (unit distributor), 42 pertanyaan

Sangat Baik : 157 – 203

Baik : 110 – 156

Cukup : 63 – 109

Tidak layak : 16 – 62

Page 41: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

41

c. Hasil penilaian Instalasi Karantina Ikan Benda Lain

Instalasi Karantina Ikan Benda Lain dengan unit

processing (44 pertanyaan)

Sangat Baik : 167 - 213

Baik :117 - 166

Cukup : 67 - 116

Tidak Layak : 17 – 66

Instalasi Karantina Ikan Benda Lain unit Distributor

(42 pertanyaan)

Sangat Baik : 160 - 205

Baik :112 - 159

Cukup : 64 - 111

Tidak Layak : 16 – 63

4.2. Format Pelaporan

Laporan tersebut dicetak menggunakan kertas A4

minimal 70 gram dan lampiran yang berupa dokumentasi foto

instalasi karantina dicetak di atas kertas foto dengan tinta

berwarna untuk memberikan gambar yang jelas. Lembar

pengesahan yang berupa tanda tangan dari tim penilai dan

pemilik IKI atau mewakili yang dilampirkan adalah lembar yang

asli. Laporan penilaian dilengkapi dengan dokumentasi yang

menggambarkan kondisi instalasi karantina ikan yang dinilai,

meliputi :

A. Instalasi Karantina Ikan untuk Ikan Hidup

1. Gedung instalasi secara utuh tampak luar dimana ruang

pengasingan berada di dalamnya.

2. Instalasi yang menggambarkan dimensi IKI secara utuh

beserta identitas ruangan.

3. Tanda-tanda peringatan dan petunjuk (larangan merokok,

larangan makan dan minum, area terbatas dll).

Page 42: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

42

4. Sanitasi di pintu masuk/keluar (perlengkapan personil

yang mendukung sanitasi, biosecurity dan biosafety yang

terdiri dari foot deep mat, wastafel/ sanitizer).

5. Personil dengan perlengkapan lengkap yang mendukung

untuk tindak karantina dengan prinsip-prinsip biosecurity.

6. Sarana dan prasarana desinfeksi peralatan dalam

penerapan prinsip-prinsip biosecurity.

7. Wadah tempat pengasingan.

8. Sarana pengelolaan air sebelum digunakan.

9. Sistem saluran pembuangan dan pengelolaannya di dalam

instalasi.

B. Instalasi Karantina Ikan untuk Ikan Mati

1. Gedung instalasi secara utuh tampak luar dimana ruang

pengasingan berada di dalamnya.

2. Instalasi yang menggambarkan dimensi instalasi karantina

secara utuh beserta identitas ruangan.

3. Tanda-tanda peringatan dan petunjuk (larangan merokok,

larangan makan dan minum, area terbatas dll).

4. Sanitasi di pintu masuk/keluar (Perlengkapan personil yang

mendukung sanitasi, biosecurity dan biosafety yang terdiri

dari Foot deep mat, wastafel/ sanitizer).

5. Personil dengan perlengkapan lengkap yang mendukung

untuk tindak karantina dengan prinsip-prinsip biosecurity.

6. Perlengkapan di dalam ruang instalasi karantina (blower,

rak/palka/pallet, lantai).

7. Sarana pengelolaan/ pengolahan limbah

8. Sarana pemusnahan.

C. Instalasi Karantina Ikan untuk Benda Lain

1. Gedung instalasi secara utuh tampak luar dimana ruang

pengasingan berada di dalamnya, beserta alat pengatur

suhu (sesuai dengan komoditas).

2. Instalasi yang menggambarkan dimensi instalasi karantina

secara utuh beserta indentitas ruangan

Page 43: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

43

3. Tanda-tanda peringatan dan petunjuk (larangan merokok,

larangan makan dan minum, area terbatas dll).

4. Sanitasi di pintu masuk/keluar (perlengkapan personil yang

mendukung sanitasi, biosecurity dan biosafety yang terdiri

dari foot deep mat, wastafel/ sanitizer).

5. Personil dengan perlengkapan lengkap yang mendukung

untuk tindak karantina dengan prinsip-prinsip biosecurity.

6. Perlengkapan di dalam ruang instalasi karantina (blower/

sarana yang berguna untuk sirkulasi udara baik,

rak/palka/pallet, lantai, insect killer).

7. Sarana pengolahan/ pengelolaan limbah

8. Sarana pemusnahan

Page 44: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

44

DAFTAR PUSTAKA

Arthur, J.R., Reantaso, M.B., dan Subangsinghe, R.P., 2008, A Manual of Procedures for The Quarantine of Live Aquatic Animals, Roma, Food and Agriculture Organization of United Nation.

Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2014, Peraturan Menteri

Kelautan dan Perikanan Nomor 33 tahun 2014 tentang IKI. Jakarta

Offices des International des Epizooties (OIE), 2012, Manual of

Diagnostic Test for Aquatic Animal Disease. Paris Sekretaris Negara, 1992. Undang – Undang Nomor 16 Tahun 1992

tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan. Jakarta Sekretaris Negara, 2002. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun

2002 tentang Karantina Ikan. Jakarta

Page 45: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

41

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENILAIAN INSTALASI KARANTINA IKAN (IKI) UNTUK IKAN HIDUP

MILIK PERORANGAN ATAU BADAN HUKUM PUSAT KARANTINA IKAN

Nama Perusahaan :

Nama Pemilik/ Penanggungjawab

:

Alamat Kantor Pusat (beserta nomor Telepon dan Fax)

:

Alamat Instalasi (beserta nomor Telepon dan Fax)

:

Komoditas

:

Kapasitas Daya Tampung

:

Tanggal pelaksanaan

:

Nomor SK Penetapan IKI terakhir

:

Lingkup UPT BKIPM

:

A PERSYARATAN ADMINISTRASI

NILAI NILAI (OLEH TIM

PENILAI)

PENJELASAN KET.

1. Dokumen ijin pemasukan ikan hidup 1. Tidak ada/ ada tetapi sudah

habis masa berlakunya atau tidak sesuai peruntukannya

2. Ada tetapi tidak bisa menunjukkan aslinya

3. Ada dan masih berlaku sesuai peruntukannya dan dapat menunjukkan aslinya

0 3 5

Critical Control Point

2 Status penggunaan instalasi: 1. Sewa secara bersama dalam

1 (satu) unit produksi 2. Sewa unit produksi hanya

dipergunakan sendiri 3. Milik sendiri dan digunakan

sendiri tidak bersamaan dengan unit produksi yang lain

1 3 5

3. Profil perusahaan

Page 46: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

42

1. Tidak ada 2. Ada tetapi tidak lengkap

informasinya 3. Ada dan informasinya

lengkap

0 1 3

4. Struktur organisasi 1. Mempunyai

penanggungjawab instalasi 2. Mempunyai

penanggungjawab instalasi dan petugas kegiatan operasional

3. Mempunyai penanggung jawab instalasi, petugas kegiatan operasional instalasi, petugas rekaman

1 3 5

5. Laporan Audit 1. Audit hanya dilakukan

terhadap persyaratan administrasi

2. Audit dilakukan terhadap persyaratan administrasi dan media pembawa yang masuk sampai dengan keluar sesuai dengan alur proses

3. Selain point no. 2, audit dilakukan terhadap kesesuaian tindakan, sarana dan fasilitas sesuai standar Otoritas kompeten (BKIPM : Karantina Ikan)

1 3 5

B. PERSYARATAN UTAMA B.1 SARANA 1. Bangunan a. Sarana instalasi:

1. Tidak ada ruang karantina ikan

2. Ruang karantina ikan terpisah tetapi berada dalam satu unit produksi

3. Bangunan ruang karantina ikan terpisah dengan unit produksi

0

3

5

Critical Control Point

Sistem suplai dan pembuangan air serta peralatan lainnya bersifat mandiri

b. Konstruksi dan bangunan instalasi :

1. Permanen dan mempunyai penerangan yang cukup, instalasi didesain khusus (mencegah serangga dan tikus masuk), tetapi lantai dan dinding tidak mudah dibersihkan

2. Permanen dan mempunyai penerangan yang cukup, instalasi didesain khusus (mencegah serangga dan tikus masuk), lantai dan

1 3

Permanen yang dimaksud tidak dapat dipindah pindahkan (menetap di satu tempat)

Page 47: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

43

dinding mudah dibersihkan 3. Permanen dan mempunyai

penerangan yang cukup, instalasi didesain khusus (mencegah serangga dan tikus masuk), lantai dan dinding mudah dibersihkan, dan dapat dikunci (terkendali)

5

c. Kondisi bak : 1. Ada jarak antara deret/ grup

bak untuk akses pemeriksaan

2. Ada jarak antara deret/ grup bak untuk akses dan adanya identitas yang permanen

3. Ada jarak antara deret/ grup bak untuk akses pemeriksaan, adanya identitas yang permanen dan setiap bak ada penutup khusus

1 3 5

2. Sarana Sanitasi dan desinfeksi untuk kendaraan 1. Tidak ada/ Ada, tetapi tidak

berfungsi 2. Ada tetapi tidak sesuai

kebutuhan 3. Ada sesuai kebutuhan dan

berfungsi

0 3 5

Critical Control Point

3. Sarana Sanitasi dan desinfeksi untuk Personil dan Tamu 1. Tidak ada/ Ada, tetapi tidak

berfungsi 2. Ada tetapi tidak sesuai

kebutuhan 3. Ada sesuai kebutuhan dan

berfungsi

0 3 5

Critical Control Point

4. Sumber air : 1. Air sungai/perairan umum

yang tidak bersih tanpa proses pengendapan/ treatment apapun

2. Air tanah/ perairan umum yang bersih dan layak tanpa proses pengendapan

3. Air tanah/ perairan umum/ sumber lain yang layak dan melalui proses pengendapan

4. Air tanah/ perairan/ sumber lain yang layak dan disterilisasi melalui proses perlakuan dan tersertifikasi kualitasnya

0 1

3 5

Critical Control Point

5. Ruang Ganti Pakaian 1. Tidak tersedia 2. Tersedia, tetapi tidak ada

0 1

Page 48: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

44

lemari/ loker 3. Tersedia, tetapi lemari/

loker bercampur antara pakaian kerja dan pakaian sehari-hari.

4. Ada, dilengkapi dengan lemari/ loker yang terpisah antara pakaian kerja dan pakaian sehari-hari

3 5

6. Shower / kamar mandi 1. Tidak ada/ ada tetapi tidak

berfungsi 2. Ada, tetapi tidak dilengkapi

dengan sabun antiseptic 3. Ada, dan dilengkapi dengan

sabun antiseptic

0 1 3

7. Sarana Pengasingan dan Pengamatan 1. Tidak Tersedia sarana

Pengasingan dan Pengamatan

2. Tersedia sarana Pengasingan dan Pengamatan tetapi tidak sesuai kapasitas dan peruntukannya

3. Tersedia dan sesuai dengan kapasitas dan peruntukannya

0 3 5

Critical Control Point

8. Sarana Pemeriksaan 1. Tidak Tersedia sarana

pemeriksaan 2. Tersedia sarana

pemeriksaan kualitas air dan makroskopis yang kurang lengkap.

3. Tersedia sarana pemeriksaan kualitas air, makroskopis dan mikroskopis yang lengkap

0 3 5

9. Sarana Perlakuan/ Pengobatan 1. Tidak Tersedia sarana

perlakuan/pengobatan 2. Tersedia sarana

perlakuan/pengobatan yang kurang lengkap.

3. Tersedia sarana perlakuan/pengobatan yang lengkap

0 3 5

Critical Control Point

10 Sistem Drainase 1. Tidak memiliki Sistem

drainase 2. Sistem drainase unit IKI

bercampur/ bersama dengan unit lainnya

3. Sistem drainase unit IKI bersifat mandiri.

0 1 3

11. Sarana Penanganan Limbah 1. Tidak tersedia sarana

0

Critical Control Point

Page 49: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

45

pengolahan limbah 2. Tersedia sarana pengolahan

limbah yang kurang lengkap (hanya bak peresapan)

3. Tersedia sarana pengolahan limbah yang lengkap/ IPAL (ada treatment limbah sebelum ditampung di bak peresapan dan bak kontrol)

3 5

12. Sarana pemusnahan 1. Tidak ada sarana

pemusnahan/ pembakaran atau ada tetapi tidak berfungsi

2. Ada, dan berfungsi, tetapi tidak sesuai kapasitas

3. Ada, berfungsi dan sesuai kapasitas

0 3 5

Critical Control Point

B.2 PRASARANA 1. Lokasi a. Instalasi karantina :

1. Berada daerah banjir 2. Tidak di daerah banjir dan

lokasi berjarak <5 km dari unit budidaya dan perairan umum

3. Tidak di daerah banjir dan lokasi berjarak lebih dari 5 km dari unit budidaya dan perairan umum

0 3

5

Critical Control Point

b. Akses ke dalam area Instalasi : 1. Setiap orang bisa masuk

secara bebas 2. Hanya petugas dan orang-

orang yang berkepentingan yang diijinkan masuk tapi tidak ada tercatat pada buku logbook (bukan petugas)

3. Hanya petugas dan orang-orang yang berkepentingan yang diijinkan dengan pengaturan dan mengisi logbook khusus

0 3 5

c. Kondisi jalan menuju instalasi : 1. Buruk (tanah/ rumput/

perairan) 2. Kurang baik (pasir batu) 3. Baik (aspal/ beton)

1 2 3

d. Akses masuk ke lokasi instalasi : 1. Hanya Dapat dilalui

kendaraan roda 2

0

Page 50: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

46

2. Dapat dilalui kendaraan roda 4

3. Dapat dilalui kendaraan lebih dari roda 4

3 5

2. Pagar Keliling 1. Tidak ada 2. Ada tetapi tidak ada pintu

gerbang, hanya portal 3. Ada, dilengkapi dengan pintu

gerbang dan portal

0 1 3

3. Pos Penjagaan 1. Tidak ada 2. Ada tetapi tidak dilengkapi

dengan alat komunikasi dan CCTV

3. Ada, dilengkapi dengan alat komunikasi

4. Ada, dilengkapi dengan alat komunikasi , CCTV

0 1 3 5

B.3 SISTEM PENGENDALIAN HPIK/HPI TERTENTU

1. Dokumen Mutu a. Panduan Mutu

1. Tidak ada 2. Ada tetapi tidak lengkap

informasinya 3. Ada dan informasinya

lengkap

0 1 3

b. Prosedur/ Instruksi Kerja/ SOP 1. Mempunyai prosedur untuk

setiap tindakan pada instalasi tapi tidak terdokumentasi

2. Mempunyai prosedur tetapi hanya sebagian saja yang terdokumentasi

3. Mempunyai prosedur dan sudah terdokumentasi dalam bentuk SOP/ sejenisnya

1 3 5

c. Rekaman Data/ Logbook 1. Hanya catatan tapi tidak

detail dan tidak fokus 2. Hanya mempunyai logbook

operasional atau logbook keluar masuk media pembawa

3. Mempunyai logbook operasional dan logbook keluar masuk media pembawa

0 1 3

2. Personil a. Jumlah personil

1. Mempunyai penanggungjawab

1

Page 51: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

47

instalasi 2. Mempunyai

penanggungjawab instalasi dan petugas kegiatan operasional

3. Mempunyai penanggung jawab instalasi, petugas kegiatan operasional instalasi, petugas rekaman

b. Tingkat pendidikan

pelaksana teknis 1. Kurang 50 % tidak

memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai

2. 50 – 75 % memiliki latar latar belakang pendidikan yang sesuai

3. Lebih dari 75 % memiliki latar latar belakang pendidikan yang sesuai

c. Tingkat pendidikan pelaksana administrasi

1. Kurang 50 % tidak memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai

2. 50 – 75 % memiliki latar latar belakang pendidikan yang sesuai

3. Lebih dari 75 % memiliki latar latar belakang pendidikan yang sesuai

d. Kompetensi

1. Tidak berpengalaman 2. Berpengalaman, tidak

terlatih 3. Berpengalaman, terlatih

dan berpendidikan dengan latar belakang perikanan atau biologi atau sejenisnya

3 5 1 3 5 1 3 5 1 3 5

3. Pemeriksaan Tindakan pemeriksaan HPI/

HPIK : 1. Tidak dilakukan

pemeriksaan HPI/ HPIK 2. Hanya dilakukan

pengamatan gejala klinis 3. Pemeriksaan secara

konvensional untuk penyakit gol parasit dan atau bakteri dan atau jamur

4. Pemeriksaan secara molekuler dan atau

0 1 3 5

Critical Control Point

Tindakan pemeriksaan dikoordinasikan dengan laboratorium UPT KIPM

Page 52: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

48

serologi untuk penyakit gol parasit dan atau bakteri dan atau jamur dan atau virus

4. Perlakuan untuk HPIK golongan

2 Tindakan pada saat ada ikan

yang teridentifikasi penyakit : 1. Tidak ada perlakuan 2. Ikan yang sakit

dipisahkan dari ikan yang sehat dan tidak dilakukan perlakuan

3. Ikan yang sakit tidak dipisahkan dengan ikan yang sehat dan mendapat perlakuan/ treatmen yang sama

4. Ikan yang sakit dan sehat dipisahkan dan masing-masing diberikan perlakuan yang berbeda.

0 1 3 5

Critical Control Point

5. Penanganan limbah a. Tindakan terhadap semua

Limbah cair (air) pada instalasi selama masa karantina :

1. Tidak dilakukan penanganan limbah

2. Ditampung dan diendapkan kemudian dibuang ke perairan umum tanpa perlakuan

3. Ditampung, mendapat perlakuan/ disterilisasi, dan diendapkan kemudian dibuang ke perairan umum atau ditampung dan diserahkkan pada IPAL milik pihak ketiga yang sudah tersertifikasi dan disetujui oleh pihak karantina

0 3 5

Critical Control Point

b. Tindakan terhadap air sisa transportasi :

1. Tidak dilakukan penanganan limbah

2. Ditampung dan diendapkan kemudian dibuang ke perairan umum tanpa perlakuan

3. Ditampung, mendapat perlakuan/ disterilisasi, dan diendapkan kemudian dibuang ke perairan umum atau ditampung dan

0 3 5

Critical Control Point

Page 53: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

49

diserahkkan pada IPAL milik pihak ketiga yang sudah tersertifikasi dan disetujui oleh pihak karantina

c. Penanganan limbah (antara

lain: wadah/ kemasan/ plastik, karton, box bekas digunakan) : 1. Tidak didesinfeksi 2. Didesinfeksi sebelum

digunakan kembali atau didaur ulang (karton/ plastik bekas)

3. Dimusnahkan dengan cara incenerasi (dibakar)

0 3 5

Critical Control Point

6. Pemusnahan Proses pemusnahan media pembawa/ tindakan terhadap media pembawa yang mati 1. Dibuang tanpa diberi

perlakuan 2. Tidak diberi perlakuan,

kemudian dikubur dalam-dalam

3. diberi perlakuan dengan cara diautoclave lalu di kubur dalam-dalam

4. Dimusnahkan dengan cara incenerasi

0 3 5 7

Critical Control Point

7.

Prosedur sanitasi dan desinfeksi untuk personil Tindakan sebelum memasuki dan meninggalkan instalasi : 1. Tidak mencuci tangan 2. Mencuci tangan dengan

sabun dan air bersih 3. Mencuci tangan dengan

sabun dan air bersih, dan mencuci sepatu khusus pada bathfoot yang sudah ada bahan desinfektan

4. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, mencuci sepatu khusus pada bathfoot yang sudah ada bahan desinfektan dan berganti perlengkapan (baju, sepatu khusus) selama dalam instalasi

0 1 3 5

Critical Control Point

8. Prosedur Sanitasi dan desinfeksi untuk sarana Tindakan di instalasi dan fasilitasnya serta bak-bak pemeliharaan/ penampungan : 1. Tidak dibersihkan 2. Dibersihkan tapi tidak rutin

0 1

Critical Control Point

Page 54: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

50

tanpa menggunakan desinfektan

3. Dibersihkan secara berkala tanpa menggunakan desinfektan

4. Dibersihkan secara berkala dengan menggunakan desinfektan

3 5

C. SARANA PENDUKUNG 1. Ruang/ Tempat Penyimpanan

bahan kimia/ obat 1. Tidak tersedia ruang/

tempat penyimpanan khusus untuk obat dan bahan kimia

2. Tersedia ruang/ tempat tetapi tidak dikunci

3. Tersedia ruang/ tempat khusus dan terkunci

0 1 3

Bahan kimia atau obat yang memerlukan suhu tertentu disimpan di tempat khusus (untuk mengurangi kerusakan bahan kimia atau obat)

2. Ruang/ tempat penyimpanan alat 1. Tidak tersedia 2. Tersedia tetapi tidak sesuai

kapasitas dan peruntukannya

3. Tersedia , sesuai kapasitas dan peruntukannya

0 1 3

3. Ruang/ tempat penyimpanan pakan 1. Tidak tersedia 2. Tersedia ruang/ tempat

tetapi tidak khusus 3. Tersedia ruang/ tempat

khusus sesuai dengan kebutuhan produknya

0 1 3

Pakan yang memerlukan suhu tertentu disimpan di tempat khusus (untuk menghindari kerusakan pakan)

4. Ruang genset 1. Tidak tersedia 2. Tersedia , tetapi

menimbulkan polusi bunyi dan asap karena berdekatan dengan sarana pengasingan

3. Tersedia , tidak menimbulkan getaran, polusi bunyi dan asap

0 1 2

5. Genset 1. Tidak tersedia atau

tersedia tetapi tidak berfungsi

2. Tersedia, berfungsi, tetapi kapasitas tidak mencukupi

3. Tersedia, berfungsi dan kapasitas mencukupi

0 3

5

Page 55: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

51

6. Ruang istirahat personil 1. Tidak tersedia 2. Tersedia , tetapi tidak ada

furniture dan kapasitas tidak mencukupi.

3. Tersedia , dilengkapi dengan furniture, tetapi kapasitas tidak mencukupi

4. Tersedia , dilengkapi furniture dan kapasitas mencukupi

0 1 3 5

7. Ruang makan/ kantin 1. Tidak tersedia 2. Tersedia , tetapi tidak ada

furniture dan kapasitas tidak mencukupi.

3. Tersedia , dilengkapi dengan furniture, tetapi kapasitas tidak mencukupi

4. Tersedia , dilengkapi furniture dan kapasitas mencukupi

0 1 3 5

8. Toilet 1. Tidak tersedia / tersedia

tetapi tidak berfungsi 2. Tersedia, tidak terawat

kebersihan dan perlengkapannya (air, gayung/ shower toilet, sabun antiseptik, tissue)

3. Tersedia, bersih dan lengkap perlengkapanya (air, gayung/ shower, toilet, sabun antiseptik, tissue)

0 1 3

9. Wastafel 1. Tidak tersedia/ tersedia

tetapi tidak berfungsi 2. Tersedia tetapi tidak

dilengkapi dengan sabun antiseptic dan tissue

3. Tersedia, dan dilengkapi oleh sabun antiseptic dan tisu

0 1 3

10. Mess pegawai 1. Tidak tersedia 2. Tersedia, tetapi tidak ada

furniture dan kapasitas tidak mencukupi.

3. Tersedia, dilengkapi dengan furniture, tetapi kapasitas tidak mencukupi

4. Tersedia , dilengkapi furniture dan kapasitas mencukupi

0 1 3 5

11. Loading dock kendaraan/ bongkar muat menuju ruang instalasi karantina 1. Tidak tersedia

0

Page 56: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

52

Tata Cara Penilaian Kelayakan Instalasi Karantina Ikan untuk media

pembawa Ikan Hidup :

Pada Critical Control Point tidak boleh nilai 0, apabila nilai 0 maka

diterbitkan lembar ketidaksesuaian bagi pemilik IKI untuk melakukan

tindakan perbaikan.

Kriteria Nilai (Pengelompokan) :

Sangat Baik : 176 - 230

Baik : 121 – 175

Cukup : 66 – 120

Tidak layak : 11 – 65

KESIMPULAN

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

SARAN

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

2. Tersedia , tidak mencukupi dan tidak ada garasi

3. Tersedia, mencukupi parkirnya tetapi tidak ada garasi

4. Tersedia, mencukupi dan ada garasi.

1 3 5

Page 57: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

53

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

Pimpinan/Pemilik Instalasi

Nama dan Tanda Tangan Tim Penilai

1. .............................. ………….

2. .............................. ………….

3. .............................. ………….

Page 58: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

54

LAMPIRAN 2

KUESIONER

PENILAIAN INSTALASI KARANTINA IKAN (IKI) UNTUK IKAN MATI MILIK PERORANGAN ATAU BADAN HUKUM

PUSAT KARANTINA IKAN

Nama Perusahaan :

Nama Pemilik/ Penanggungjawab :

Alamat Kantor Pusat (beserta nomor Telepon dan Fax)

:

Alamat Instalasi (beserta nomor Telepon dan Fax)

:

Komoditas :

Jenis Kegiatan : Unit Pengolahan Ikan (UPI)/ Distributor *)

Kapasitas Daya Tampung :

Tanggal pelaksanaan :

Nomor SK Penetapan IKI terakhir :

Lingkup UPT BKIPM :

*) coret yang tidak perlu

A PERSYARATAN ADMINISTRASI NILAI NILAI (OLEH TIM

PENILAI)

PENJELASAN KET.

1 Dokumen ijin pemasukan ikan Mati 1. Tidak ada/ ada tetapi sudah

sudah habis masa berlakunya atau tidak sesuai peruntukannya

2. Ada tetapi tidak bisa menunjukkan aslinya

3. Ada dan masih berlaku sesuai peruntukannya dan dapat menunjukkan aslinya

0 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

- Critical control point

2 Status penggunaan instalasi: 1. Sewa secara bersama dalam 1

(satu) unit coldstorage 2. Sewa unit coldstorage hanya

dipergunakan sendiri 3. Milik sendiri dan digunakan

sendiri tidak bersamaan dengan perusahaan lain

1 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

3 Profil perusahaan - Berlaku

Page 59: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

55

1. Tidak ada 2. Ada tetapi tidak lengkap

informasinya 3. Ada dan informasinya

lengkap

1 3 5

untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

4 Struktur organisasi

1. Mempunyai penanggungjawab instalasi

2. Mempunyai penanggungjawab instalasi dan petugas kegiatan operasional

3. Mempunyai penanggung jawab instalasi, petugas kegiatan operasional instalasi, petugas rekaman

1 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

5 Laporan Audit 1. Audit hanya dilakukan

terhadap persyaratan administrasi

2. Audit terhadap administrasi dan media pembawa yang masuk sampai dengan keluar sesuai dengan alur proses

3. Selain no. 2, audit dilakukan terhadap kesesuaian tindakan, sarana dan fasilitas sesuai standar Otoritas Kompeten (BKIPM : Karantina Ikan)

1 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

B. PERSYARATAN UTAMA B1 Sarana 1. Bangunan A. Sarana instalasi:

1. Tidak ada ruang/ cold storage khusus karantina ikan

2. Ada area karantina di dalam coldstorage yang terpisah dengan komoditi/ media pembawa yang lain, tetapi tidak dilengkapi wadah khusus untuk media pembawa yang dikarantina.

3. Ada area karantina di dalam coldstorage yang terpisah dengan komoditi/ media pembawa yang lain, dan dilengkapi wadah khusus untuk media pembawa yang dikarantina

4. Memiliki coldstorage khusus sebagai ruang karantina,

0 1 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan)dan Coldstorage (distributor)

- Critical Control Point

- Barang yang sedang dikarantina harus dikemas secara terpisah (dengan plastic wrap atau bahan lain)

- Diberi identitas yang jelas dan disegel oleh otoritas kompeten

Page 60: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

56

B. Konstruksi dan bangunan instalasi :

1. Permanen dan mempunyai penerangan yang cukup, instalasi didesain khusus (mencegah serangga dan tikus masuk)

2. Permanen dan mempunyai penerangan yang cukup, instalasi didesain khusus (mencegah serangga dan tikus masuk), lantai dan dinding mudah dibersihkan

3. Permanen dan mempunyai penerangan yang cukup, instalasi didesain khusus (mencegah serangga dan tikus masuk), lantai dan dinding mudah dibersihkan, harus dapat dikunci (terkendali)

1 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

C. Kondisi deret : 1. Ada jarak antara

rak/pallet/ grup bak untuk akses pemeriksaan

2. Ada jarak antara rak/pallet/ grup bak untuk akses dan adanya identitas yang permanen

3. Ada jarak antara rak/pallet/ grup bak untuk akses pemeriksaan, adanya identitas yang permanen dan setiap rak/pallet/grup ada penutup khususpemeriksaan, adanya identitas yang permanen dan setiap rak/pallet/grup ada penutup khusus

1 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

2. Sarana Pemeriksaan 1. Tidak tersedia sarana

pemeriksaan 2. Tersedia sarana pemeriksaan

organoleptik dan formalin 3. Tersedia sarana pemeriksaan

organoleptik, formalin, dan logam berat

4. Tersedia sarana pemeriksaan organoleptik, formalin, logam berat dan mikrobiologi.

0 1 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

3. Sarana Pengasingan dan Pengamatan Kesesuaian kapasitas wadah dengan peruntukkanya 1. Tidak sesuai 2. Kadang-kadang 3. Selalu sesuai dengan

peruntukkanya

0 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

Critical Control Point

Page 61: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

57

4. Sumber air : 1. Air sungai/perairan umum

yang tidak bersih tanpa proses pengendapan/ treatment apapun

2. Air tanah/ perairan umum yang bersih dan layak tanpa proses pengendapan

3. Air tanah/ perairan umum/ sumber lain yang layak dan melalui proses pengendapan

4. Air tanah/ perairan/ sumber lain yang layak dan disterilisasi melalui proses perlakuan dan tersertifikasi kualitasnya

0 1

3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan)

5. Ketersediaan air bersih (air bersih yang sesuai baku mutu) : 1. Tidak mencukupi 2. Mencukupi

1 3

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan)

6. Sarana Penanganan Limbah 1. Tidak tersedia sarana

pengolahan limbah 2. Tersedia sarana pengolahan

limbah yang kurang lengkap (hanya bak peresapan)

3. Tersedia sarana pengolahan limbah yang lengkap/ IPAL (ada treatment limbah sebelum ditampung di bak peresapan dan bak kontrol)

0 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

- Critical Control Point -berlaku untuk UPI

7. Sarana Pemusnahan 1. Tidak tersedia sarana

pemusnahan/ pembakaran atau ada tetapi tidak berfungsi

2. Tersedia , berbentuk pembakaran sampah yang terisolasi

3. Tersedia , dalam bentuk incinerator atau dikontrakkan ke pihak ketiga sebagai instansi yang berwenang (dibuktikan dengan surat perjanjian).

0 1 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

- Critical Control Point

8. Ruang ganti pakaian/ anteroom : 1. Tidak tersedia 2. Tersedia , tetapi tidak ada

sarana loker 3. Tersedia , tetapi sarana

(loker) bercampur antara pakaian kerja dan pakaian sehari-hari.

4. Tersedia , dilengkapi dengan sarana (loker) yang terpisah

0 1 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

Page 62: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

58

antara pakaian kerja dan pakaian sehari-hari

B.2 Prasarana 1. Lokasi a. Instalasi:

1. Area atau lokasi IKI tidak bebas banjir

2. Area atau lokasi IKI bebas banjir, tetapi berjarak kurang dari <2 km dari perairan umum

3. Area atau lokasi IKI bebas banjir, berjarak lebih dari 2 km dari perairan umum

0 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

- Critical Control Point

b. Akses ke dalam area Instalasi : 1. Setiap orang bisa masuk

secara bebas 2. Hanya petugas dan orang-

orang yang berkepentingan yang diijinkan masuk tapi tidak ada tercatat pada buku logbook (bukan petugas)

3. Hanya petugas dan orang-orang yang berkepentingan yang diijinkan dengan pengaturan dan mengisi logbook khusus

1 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

c. Kondisi jalan menuju instalasi : 1. Buruk (tanah/ rumput/

perairan) 2. Kurang baik (pasir batu) 3. Baik (aspal/ beton)

1 2 3

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

d. Akses masuk ke lokasi instalasi :

1. Hanya Dapat dilalui kendaraan roda 2

2. Dapat dilalui kendaraan roda 4

3. Dapat dilalui kendaraan lebih dari roda 4

0 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

e. Pagar Keliling 1. Tidak ada 2. Ada tetapi tidak ada pintu

gerbang, hanya portal 3. Ada, dilengkapi dengan

pintu gerbang dan portal

0 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

f. Pos Penjagaan : 1. Tidak ada

0

- Berlaku untuk UPI

Page 63: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

59

2. Ada tetapi tidak dilengkapi dengan alat komunikasi dan CCTV

3. Ada, dilengkapi dengan alat komunikasi

4. Ada, dilengkapi dengan alat komunikasi , CCTV

1 3 5

(Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

B.3 SISTEM PENGENDALIAN 1. Dokumen Mutu a. Panduan Mutu

1. Tidak ada 2. Ada tetapi tidak lengkap

informasinya 3. Ada dan informasinya

lengkap

0 1 3

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

b. Prosedur/ Instruksi Kerja/ SOP 1. Mempunyai prosedur untuk

setiap tindakan pada instalasi tapi tidak terdokumentasi

2. Mempunyai prosedur tetapi hanya sebagian saja yang terdokumentasi

3. Mempunyai prosedur dan sudah terdokumentasi dalam bentuk SOP/ sejenisnya

1 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

c. Rekaman Data/ Logbook 1. Hanya catatan tapi tidak

detail dan tidak fokus 2. Mempunyai logbook

operasional atau logbook keluar masuk media pembawa

3. Mempunyai logbook operasional dan logbook keluar masuk media pembawa

1 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

2. Personil a. Jumlah Personil

1. Mempunyai penanggungjawab instalasi

2. Mempunyai penanggungjawab instalasi dan petugas kegiatan operasional

3. Mempunyai penanggung jawab instalasi, petugas kegiatan operasional instalasi, petugas rekaman

b. Tingkat pendidikan pelaksana

teknis 1. Kurang 50 % tidak memiliki

latar belakang pendidikan yang sesuai

2. 50 – 75 % memiliki latar belakang pendidikan yang

1 3 5 1 3

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage

(distributor)

Page 64: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

60

sesuai 3. Lebih dari 75 % memiliki

latar belakang pendidikan yang sesuai

c. Tingkat pendidikan pelaksana

administrasi 1. Kurang 50 % tidak memiliki

latar belakang pendidikan yang sesuai

2. 50 – 75 % memiliki latar latar belakang pendidikan yang sesuai

3. Lebih dari 75 % memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai

d. Kompetensi

1. Tidak berpengalaman 2. Berpengalaman tidak

terlatih 3. Berpengalaman dan terlatih

dan berpendidikan dengan latar belakang perikanan atau biologi atau sejenisnya

5 1 3 5 1 3 5

3. Pemeriksaan Tindakan pemeriksaan media

pembawa: 1. Hanya data pemeriksaan

organoleptik dan formalin 2. Data pemeriksaan

organoleptik, formalin, dan mikrobiologi

3. Data pemeriksaan organoleptik, formalin, mikrobiologi dan logam berat

1 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan coldstorage (distributor)

- Critical Control Point

Tindakan pemeriksaan dikoordinasikan dengan laboratorium UPT KIPM

4. Penanganan limbah a. Tindakan terhadap semua

Limbah cair (air) pada instalasi selama masa karantina : 1. Tidak dilakukan

penanganan limbah 2. Ditampung dan

diendapkan kemudian dibuang ke perairan umum tanpa perlakuan

3. Ditampung, mendapat perlakuan/ disterilisasi, dan diendapkan kemudian dibuang ke perairan umum atau ditampung dan diserahkkan pada IPAL milik pihak ketiga yang sudah tersertifikasi dan

0 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

- Critical Control Point -berlaku untuk UPI

Page 65: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

61

disetujui oleh pihak karantina

b. Penanganan limbah (antara lain: wadah/ kemasan/ plastik, karton, box bekas digunakan) :

1. Tidak didesinfeksi 2. Didesinfeksi sebelum

digunakan kembali atau di daur ulang (karton/ plastik bekas)

3. Dimusnahkan dengan cara diincenerasi ( dibakar)

0 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

- Critical Control Point -berlaku untuk UPI

5. Pemusnahan Proses pemusnahan media pembawa/ tindakan terhadap media pembawa yang rusak/ busuk 1. Dibuang tanpa diberi

perlakuan 2. Tidak diberi perlakuan,

kemudian dikubur dalam-dalam

3. diberi perlakuan dengan cara diautoclave lalu di kubur dalam-dalam

4. Dimusnahkan dengan cara incenerasi

0 3 5 7

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

- Critical Control Point

6 Prosedur Sanitasi dan desinfeksi untuk personil Tindakan sebelum memasuki dan meninggalkan instalasi : 1. Tidak mencuci tangan 2. Mencuci tangan dengan

sabun dan air bersih 3. Mencuci tangan dengan

sabun dan air bersih, dan mencuci sepatu khusus pada bathfoot yang sudah ada bahan desinfektan

4. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, mencuci sepatu khusus pada bathfoot yang sudah ada bahan desinfektan dan berganti perlengkapan (baju, sepatu khusus) selama dalam instalasi

0 3 5 7

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

- Critical Control Point -berlaku untuk UPI

7 Personil sebelum memasuki dan meninggalkan instalasi : 1. Tidak mencuci tangan 2. Mencuci tangan dengan air

bersih 3. Mencuci tangan dengan air

bersih dan sabun 4. Mencuci tangan dengan air

bersih dan sabun, berganti

0 3 5 7

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

Page 66: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

62

perlengkapan (baju, sepatu khusus) selama dalam instalasi

8 Prosedur Sanitasi dan desinfeksi untuk sarana Tindakan di instalasi dan fasilitasnya : 1. Tidak dibersihkan 2. Dibersihkan tapi tidak rutin

tanpa menggunakan desinfektan

3. Dibersihkan secara berkala tanpa menggunakan desinfektan

4. Dibersihkan secara berkala dengan menggunakan desinfektan

0 1 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

C SARANA PENDUKUNG 1. Ruang penyimpanan alat

1. Tidak tersedia 2. Tersedia tetapi tidak sesuai

kapasitas dan peruntukannya

3. Tersedia, sesuai kapasitas dan peruntukannya

0 1 3

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

2. Ruang genset 1. Tidak tersedia 2. Tersedia, tetapi

menimbulkan polusi bunyi dan asap karena berdekatan dengan sarana pengasingan

3. Tersedia, tidak menimbulkan getaran, polusi bunyi dan asap

0 1 2

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

3. Genset 1. Tidak tersedia atau ada

tetapi tidak berfungsi 2. Tersedia, berfungsi, tetapi

kapasitas tidak mencukupi 3. Tersedia, berfungsi dan

kapasitas mencukupi

0 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage

(distributor)

4. Ruang istirahat personil 1. Tidak tersedia 2. Tersedia , tetapi tidak ada

furniture dan kapasitas tidak mencukupi.

3. Tersedia , dilengkapi dengan furniture, tetapi kapasitas tidak mencukupi

4. Tersedia , dilengkapi furniture dan kapasitas mencukupi

0 1 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage

(distributor)

5. Ruang makan/ kantin 1. Tidak tersedia 2. Tersedia , tetapi tidak

tersedia furniture dan

0 1

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan

Page 67: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

63

Tata Cara Penilaian Kelayakan Instalasi Karantina Ikan untuk media

pembawa Ikan Mati :

Pada Critical Control Point tidak boleh nilai 0, apabila nilai 0 maka

kapasitas tidak mencukupi. 3. Tersedia , dilengkapi dengan

furniture, tetapi kapasitas tidak mencukupi

4. Tersedia , dilengkapi furniture dan kapasitas mencukupi

3 5

Ikan) dan Coldstorage

(distributor)

6. Toilet 1. Tidak tersedia / tersedia

tetapi tidak berfungsi 2. Tersedia , tidak terawat

kebersihan dan perlengkapannya (air, gayung/ shower toilet, sabun antiseptik, tissue)

3. Tersedia, bersih dan lengkap perlengkapanya (air, gayung/ shower toilet, sabun antiseptik, tissue)

0 1 3

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage

(distributor)

7. Wastafel 1. Tidak tersedia / tidak

berfungsi 2. Tersedia tetapi tidak

dilengkapi dengan sabun antiseptic dan tissue

3. Tersedia , dan dilengkapi oleh sabun antiseptic dan tissue

0 1 3

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage

(distributor)

8. Mess pegawai 1. Tidak tersedia 2. Tersedia , tetapi tidak ada

furniture dan kapasitas tidak mencukupi.

3. Tersedia , dilengkapi dengan furniture, tetapi kapasitas tidak mencukupi

4. Tersedia , dilengkapi furniture dan kapasitas mencukupi

0 1 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage (distributor)

9. Loading dock kendaraan/ bongkar muat menuju ruang instalasi karantina 1. Tidak tersedia 2. Tersedia, tidak mencukupi

dan tidak ada garasi 3. Tersedia, mencukupi

parkirnya tetapi tidak ada garasi

4. Tersedia, mencukupi dan ada garasi.

0 1 3 5

- Berlaku untuk UPI (Unit Pengolahan Ikan) dan Coldstorage

(distributor)

Page 68: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

64

diterbitkan lembar ketidaksesuaian bagi pemilik IKI untuk melakukan

tindak perbaikan.

Kriteria Nilai (Pengelompokan) :

A. Coldstorage dengan UPI (Unit Pengolahan Ikan), 44 pertanyaan

Sangat Baik : 164 – 211

Baik : 115 – 163

Cukup : 66 – 114

Tidak layak : 17 – 65

B. Coldstorage (unit distributor), 42 pertanyaan

Sangat Baik : 157 – 203

Baik : 110 – 156

Cukup : 63 – 109

Tidak layak : 16 – 62

Page 69: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

65

KESIMPULAN

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

SARAN

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

Pimpinan/Pemilik Instalasi

Nama dan Tanda Tangan Tim Penilai

1. ………….

2. ………….

3. ………….

Page 70: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

66

LAMPIRAN 3

KUESIONER PENILAIAN INSTALASI KARANTINA IKAN (IKI) UNTUK BENDA LAIN

MILIK PERORANGAN ATAU BADAN HUKUM PUSAT KARANTINA IKAN

Nama Perusahaan :

Nama Pemilik/ Penanggungjawab :

Alamat Kantor Pusat (beserta nomor Telepon dan Fax)

:

Alamat Instalasi (beserta nomor Telepon dan Fax)

:

Komoditas :

Jenis Kegiatan : Processing/ Distributor *)

Kapasitas DayaTampung :

Tanggal pelaksanaan :

Nomor SK Penetapan IKI terakhir :

Lingkup UPT BKIPM :

*) Coret yang tidak perlu

A PERSYARATAN ADMINISTRASI NILAI NILAI (OLEH TIM

PENILAI)

PENJELASAN KET

1 Dokumen ijin pemasukan benda lain

1. Tidak ada/ ada tetapi sudah kadaluarsa atau tidak sesuai peruntukannya

2. Ada tetapi tidak bisa menunjukkan aslinya

3. Ada dan masih berlaku sesuai peruntukannya dan dapat menunjukkan aslinya

0 3 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

- Critical control point

2 Status penggunaan instalasi: 1. Sewa secara bersama dalam 1

(satu) unit ruang pendingin/ gudang

2. Sewa unit pendingin/ gudang hanya dipergunakan sendiri

3. Milik sendiri dan digunakan sendiri tidak bersamaan dengan perusahaan lain

1 3 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

3 Profil perusahaan 1. Tidak ada 2. Ada tetapi tidak lengkap

informasinya

1 3

- Berlaku untuk unit processing dan

Page 71: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

67

3. Ada dan informasinya lengkap 5 distributor

4 Struktur organisasi 1. Mempunyai penanggungjawab

instalasi 2. Mempunyai penanggungjawab

instalasi dan petugas kegiatan operasional

3. Mempunyai penanggung jawab instalasi, petugas kegiatan operasional instalasi, petugas rekaman

1 3 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

-

5 Laporan Audit 1. Audit hanya dilakukan

terhadap persyaratan administrasi

2. Audit terhadap administrasi dan media pembawa yang masuk sampai dengan keluar sesuai dengan alur proses

3. Selain no. 2, audit dilakukan terhadap kesesuaian tindakan, sarana dan fasilitas sesuai standar Otoritas Kompeten (BKIPM : Karantina Ikan)

1 3 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

B. PERSYARATAN UTAMA B1 Sarana 1. Bangunan A. Sarana instalasi :

1. Tidak ada ruang/ gudang khusus karantina ikan

2. Ada area karantina di dalam ruang/ gudang yang terpisah dengan komoditi/ media pembawa yang lain, tetapi tidak dilengkapi wadah khusus untuk media pembawa (benda lain) yang dikarantina

3. Ada area karantina di dalam ruang/ gudang yang terpisah dengan komoditi/ media pembawa yang lain, dan dilengkapi wadah khusus untuk media pembawa (benda lain) yang dikarantina

4. Memiliki ruang/ gudang khusus sebagai ruang karantina

0 1 3 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

- Critical Control Point

- Barang yang sedang dikarantina harus dikemas secara terpisah (dengan plastic wrap atau bahan lain)

- Diberi identitas yang jelas dan disegel oleh otoritas kompeten

B. Konstruksi dan bangunan instalasi :

1. Permanen dan mempunyai penerangan yang cukup, instalasi didesain khusus (mencegah serangga dan tikus masuk)

2. Permanen dan mempunyai penerangan yang cukup, instalasi didesain khusus

1 3

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

Page 72: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

68

(mencegah serangga dan tikus masuk), lantai dan dinding mudah dibersihkan

3. Permanen dan mempunyai penerangan yang cukup, instalasi didesain khusus (mencegah serangga dan tikus masuk), lantai dan dinding mudah dibersihkan, harus dapat dikunci (terkendali)

5

C. Kondisi deret : 1. Ada jarak antara rak/pallet/

grup bak untuk akses pemeriksaan

2. Ada jarak antara rak/pallet/ grup bak untuk akses dan adanya identitas yang permanen

3. Ada jarak antara rak/pallet/ grup bak untuk akses pemeriksaan, adanya identitas yang permanen dan setiap rak/pallet/grup ada penutup khusus

1 3 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

2. Sarana Pemeriksaan 1. Tidak tersedia sarana

pemeriksaan 2. Tersedia sarana pemeriksaan

fisik (kebersihan, kemurnian, warna dan bentuk), bau media pembawa

3. Tersedia sarana pemeriksaan fisik (kebersihan, kemurnian, warna dan bentuk) , bau media pembawa, dan proximat

4. Tersedia pemeriksaan fisik (kebersihan, kemurnian, warna dan bentuk), bau media pembawa, proximat dan kelembapan

0 3 5 7

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

3. Sarana Pengasingan dan Pengamatan Kesesuaian kapasitas wadah dengan peruntukannya 1. Tidak sesuai 2. Kadang-kadang 3. Selalu sesuai dengan

peruntukkanya

1 3 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

- Critical Control Point

4. Sumber air : 1. Air sungai/ perairan umum

yang tidak bersih tanpa proses pengendapan/ treatment apapun

2. Air tanah/ perairan umum yang bersih dan layak tanpa proses pengendapan

3. Air tanah/ perairan umum/

0 1 3

- Berlaku untuk unit processing

Page 73: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

69

sumber lain yang layak dan melalui proses pengendapan

4. Air tanah/ perairan/ sumber lain yang layak dan disterilisasi melalui proses perlakuan dan tersertifikasi kualitasnya

5

5. Ketersediaan air bersih (air bersih yang sesuai baku mutu) : 1. Tidak mencukupi 2. Mencukupi

1 3

- Berlaku untuk unit processing

6. Sarana penanganan limbah Tindakan terhadap semua Limbah cair (air) pada instalasi selama masa karantina : 1. Tidak dilakukan penanganan

limbah 2. Tersedia sarana pengolahan

limbah yang kurang lengkap (hanya bak peresapan)

3. Tersedia sarana pengolahan limbah yang lengkap (ada treatment limbah sebelum ditampung di bak peresapan dan bak kontrol)

0 3 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

- Critical Control Point berlaku untuk unit Processing

7. Sarana Pemusnahan 1. Tidak ada sarana pemusnahan/

pembakaran atau ada tetapi tidak berfungsi

2. Ada, berbentuk pembakaran sampah yang terisolasi

3. Ada, dalam bentuk incinerator atau dikontrakkan kepihak ketiga sebagai instansi yang berwenang (dibuktikan dengan surat perjanjian).

0 1 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

- Critical

Control

Point

8. Ruang ganti pakaian/ anteroom : 1. Tidak ada 2. Ada, tetapi tidak ada sarana

loker 3. Ada, tetapi sarana (loker)

bercampur antara pakaian kerja dan pakaian sehari-hari.

4. Ada, dilengkapi dengan sarana (loker) yang terpisah antara pakaian kerja dan pakaian sehari-hari

0 1 3 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

B.2 Prasarana 1. Lokasi a. Lokasi : tidak pada daerah

banjir, tidak di sekitar area budidaya/ hatchery/ dan tidak disekitar perairan umum

1. Area atau lokasi IKI tidak bebas banjir

2. Area atau lokasi IKI bebas

0 3

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

- Critical Control

Page 74: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

70

banjir, tetapi berjarak kurang dari <2 km dari perairan umum

3. Area atau lokasi IKI bebas banjir, berjarak lebih dari 2 km dari perairan umum

5

Point

b. Akses ke dalam area Instalasi : 1. Setiap orang bisa masuk

secara bebas 2. Hanya petugas dan orang-

orang yang berkepentingan yang diijinkan masuk tapi tidak ada tercatat pada buku logbook (bukan petugas)

3. Hanya petugas dan orang-orang yang berkepentingan yang diijinkan dengan pengaturan dan mengisi logbook khusus

1 3 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

c. Kondisi jalan menuju instalasi : 1. Buruk (tanah/ rumput/

perairan) 2. Kurang baik (pasir batu) 3. Baik (aspal/ beton)

1 2 3

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

d. Akses masuk ke lokasi instalasi : 1. Hanya dapat dilalui

kendaraan roda 2 2. Dapat dilalui kendaraan

roda 4 3. Dapat dilalui kendaraan

lebih dari roda 4

0 3 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

e. Pagar Keliling 1. Tidak ada 2. Ada tetapi tidak ada pintu

gerbang, hanya portal 3. Ada, dilengkapi dengan pintu

gerbang dan portal

0 3 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

f. Pos Penjagaan : 1. Tidak ada 2. Ada tetapi tidak dilengkapi

dengan alat komunikasi dan CCTV

3. Ada, dilengkapi dengan alat komunikasi

4. Ada, dilengkapi dengan alat komunikasi , CCTV

0 1 3 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

B.3 SISTEM PENGENDALIAN HPIK/HPI TERTENTU

1. Dokumen Mutu a. Panduan Mutu

1. Tidak ada 2. Ada tetapi tidak lengkap

informasinya 3. Ada dan informasinya lengkap

0 1 3

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

Page 75: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

71

b. Prosedur/ Instruksi Kerja/ SOP 1. Mempunyai prosedur untuk

setiap tindakan pada instalasi tapi tidak terdokumentasi

2. Mempunyai prosedur tetapi hanya sebagian saja yang terdokumentasi

3. Mempunyai prosedur dan sudah terdokumentasi dalam bentuk SOP/ sejenisnya

1 3 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

Mempunyai prosedur/ profile untuk deskripsi proses produksi

c. Rekaman data / Logbook 1. Hanya catatan tapi tidak detail

dan tidak fokus 2. Mempunyai logbook operasional

atau logbook keluar masuk media pembawa

3. Mempunyai logbook operasional dan logbook keluar masuk media pembawa

1 3 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

2. Personil a. Jumlah personil

1. Mempunyai penanggungjawab instalasi

2. Mempunyai penanggungjawab instalasi dan petugas kegiatan operasional

3. Mempunyai penanggung jawab instalasi, petugas kegiatan operasional instalasi, petugas rekaman

b. Tingkat pendidikan pelaksana

teknis 1. Kurang 50 % tidak memiliki

latar belakang pendidikan yang sesuai

2. 50 – 75 % memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai

3. Lebih dari 75 % memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai

c. Tingkat pendidikan pelaksana administrasi 1. Kurang 50 % tidak memiliki

latar belakang pendidikan yang sesuai

2. 50 – 75 % memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai

3. Lebih dari 75 % memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai

d. Kompetensi

1. Tidak berpengalaman 2. Berpengalaman, tidak

1 3 5 1 3 5 1 3 5 1 3

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

Page 76: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

72

terlatih 3. Berpengalaman dan terlatih

dan berpendidikan dengan latar belakang perikanan atau biologi atau sejenisnya

5

3. Pemeriksaan Tindakan pemeriksaan media pembawa : 1. Hanya data pemeriksaan fisik

(kebersihan, kemurnian, warna dan bentuk), bau media pembawa

2. Data pemeriksaan fisik (kebersihan, kemurnian, warna dan bentuk) , bau media pembawa, danproximat

3. Data pemeriksaan fisik (kebersihan, kemurnian, warna dan bentuk) , bau media pembawa, proximatdankelembapan

1 3 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

- Critical Control Point

Tindakan Pemeriksaan berkoordinasi dengan laboratorium UPT KIPM

4. Penganganan limbah a. Tindakan terhadap semua

Limbah cair (air) pada instalasi selama masa karantina :

1. Tidak dilakukan penanganan limbah

2. Ditampung dan diendapkan kemudian dibuang ke perairan umum tanpa perlakuan

3. Ditampung, mendapat perlakuan/ disterilisasi, dan diendapkan kemudian dibuang ke perairan umum atau ditampung dan diserahkkan pada IPAL milik pihak ketiga yang sudah tersertifikasi dan disetujui oleh pihak karantina

0 3 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

- Critical Control Point Berlaku untuk unit Processing

b. Penanganan limbah (antara lain: wadah/ kemasan/ plastik, karton, box bekas digunakan) :

1. Tidak didesinfeksi 2. Didesinfeksi sebelum

digunakan kembali atau didaur ulang

3. Dimusnahkan dengan cara incenerasi ( dibakar)

0 3 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

- Critical Control Point berlaku untuk unit Processing

5. Pemusnahan Proses pemusnahan media pembawa/ tindakan terhadap media pembawa yang rusak 1. Dibuang tanpa diberi

perlakuan

0

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

- Critical

Page 77: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

73

2. Tidak diberi perlakuan, kemudian dikubur dalam-dalam

3. Diberi perlakuan lalu dikubur dalam-dalam

4. Dimusnahkan dengan cara incenerasi

3 5 7

Control Point

6 Prosedur Sanitasi dan desinfeksi untuk personil Tindakan sebelum memasuki dan meninggalkan instalasi : 1. Tidak mencuci tangan 2. Mencuci tangan dengan sabun

dan air bersih 3. Mencuci tangan dengan sabun

dan air bersih, dan mencuci sepatu khusus pada bathfoot yang sudah ada bahan desinfektan

4. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, mencuci sepatu khusus pada bathfoot yang sudah ada bahan desinfektan dan berganti perlengkapan (baju, sepatu khusus) selama dalam instalasi

0 3 5 7

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

7 Prosedur Sanitasi dan desinfeksi untuk sarana Tindakan di instalasi dan fasilitasnya : 1. Tidak dibersihkan 2. Dibersihkan tapi tidak rutin

tanpa menggunakan desinfektan

3. Dibersihkan secara berkala tanpa menggunakan desinfektan

4. Dibersihkan secara berkala dengan menggunakan desinfektan

0 1 3 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

8 Personil sebelum memasuki dan meninggalkan instalasi : 1. Tidak mencuci tangan 2. Mencuci tangan dengan air

bersih 3. Mencuci tangan dengan air

bersih dan sabun 4. Mencuci tangan dengan air

bersih dan sabun, berganti perlengkapan (baju, sepatu khusus) selama dalam instalasi

0 3 5 7

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

C SARANA PENDUKUNG 1. Ruang penyimpanan alat

1. Tidak tersedia 2. Tersedia tetapi tidak sesuai

kapasitas dan peruntukannya 3. Tersedia , sesuai kapasitas

dan peruntukannya

0 1 3

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

Page 78: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

74

2. Ruang genset 1. Tidak tersedia 2. Tersedia , tetapi menimbulkan

polusi bunyi dan asap karena berdekatan dengan sarana pengasingan

3. Tersedia , tidak menimbulkan getaran, polusi bunyi danasap

0 1 2

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

3. Genset 1. Tidak tersedia atau tersedia

tetapi tidak berfungsi 2. Tersedia , berfungsi, tetapi

kapasitas tidak mencukupi 3. Tersedia , berfungsi dan

kapasitas mencukupi

0 3 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

4. Ruang istirahat personil 1. Tidak tersedia 2. Tersedia , tetapi tidak ada

furniture dan kapasitas tidak mencukupi.

3. Tersedia, dilengkapi dengan furniture, tetapi kapasitas tidak mencukupi

4. Tersedia , dilengkapi furniture dan kapasitas mencukupi

0 1 3 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

5. Ruang makan/ kantin 1. Tidak tersedia 2. Tersedia, tetapi tidak ada

furniture dan kapasitas tidak mencukupi.

3. Tersedia, dilengkapi dengan furniture, tetapi kapasitas tidak mencukupi

4. Tersedia, dilengkapi furniture dan kapasitas mencukupi

0 1 3 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

6. Toilet 1. Tidak tersedia/ tersedia tetapi

tidak berfungsi 2. Tersedia, tidak terawat

kebersihan dan perlengkapannya (air, gayung/ shower toilet, sabun antiseptik, tissue)

3. Tersedia, bersih dan lengkap perlengkapanya (air, gayung/ shower toilet, sabun antiseptik, tissue)

0 1 3

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

7. Wastafel 1. Tidak tersedia/ tidak berfungsi 2. Tersedia tetapi tidak dilengkapi

dengan sabun antiseptic dan tissue

3. Tersedia, dan dilengkapi oleh sabun antiseptic dan tissue

0 1 3

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

8. Mess pegawai 1. Tidak tersedia 2. Tersedia, tetapi tidak ada

0 1

- Berlaku untuk unit processing

Page 79: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

75

Tata Cara Penilaian Kelayakan Instalasi Karantina Ikan untuk media

pembawa Benda Lain :

Pada Critical Control Point tidak boleh nilai 0, apabila nilai 0 maka

diterbitkan lembar ketidaksesuaian bagi pemilik IKI untuk melakukan

tindak perbaikan.

Kriteria Nilai (Pengelompokan)

A. Instalasi Karantina Ikan Benda Lain yang mengolah Bahan Baku

(44 pertanyaan)

Sangat Baik : 167 - 213

Baik :117 - 166

Cukup : 67 - 116

Tidak Layak : 17 – 66

B. Instalasi Karantina Ikan Benda Lain Distributor (42 pertanyaan)

Sangat Baik : 160 - 205

Baik :112 - 159

Cukup : 64 - 111

Tidak Layak : 16 – 63

furniture dan kapasitas tidak mencukupi.

3. Tersedia, dilengkapi dengan furniture, tetapi kapasitas tidak mencukupi

4. Tersedia, dilengkapi furniture dan kapasitas mencukupi

3 5

dan distributor

9. Loading dock kendaraan/ bongkar muat menuju ruang instalasi karantina 1. Tidak tersedia 2. Tersedia, tidak mencukupi dan

tidak ada garasi 3. Tersedia, mencukupi parkirnya

tetapi tidak ada garasi 4. Tersedia, mencukupi dan ada

garasi.

0 1 3 5

- Berlaku untuk unit processing dan distributor

Page 80: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

76

KESIMPULAN

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

SARAN

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

Pimpinan/Pemilik Instalasi

Nama dan Tanda Tangan Tim Penilai

1. ………….

2. ………….

3. ………….

Page 81: KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN ...

77

LAMPIRAN 4

OTORITAS KOMPETEN

BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN

KEAMANAN HASIL PERIKANAN

DAFTAR TEMUAN KETIDAKSESUAIAN (NON-CONFORMITIES)

Nama Perusahaan :

Alamat instalasi :

Tanggal Penilaian :

Jenis Media Pembawa :

Uraian Ketidaksesuaian :

Analisa Penyebab :

Saran Perbaikan:

Target Selesai :

Hasil Perbaikan :

Tim Verifikasi:

1.

2.

3.

Mengetahui,

Pemilik UUPI