Kepuasan Pelanggan
-
Upload
shandy-potter -
Category
Documents
-
view
12 -
download
0
description
Transcript of Kepuasan Pelanggan
Universitas Gunadarma
Sandy Widayanto28213234
A
t
ku
n
i
C
R
Y B
E
an
s
e
C
R
Y B
E
7
C
R
Y B
E
1
C
R
Y B
E
b
C
R
Y B
E
2014
Dasar Pemasaran
NAMA : SANDY WIDAYANTO
NPM : 28213234
KELAS : 1EB17
FAKULTAS : EKONOMI
JURUSAN : AKUNTANSI
DOSEN : FITRIANSYAH HAMBALI, SE, MM.
PARAF
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
Universitas Gunadarma
IDENTITAS MAHASISWA
1. Nama peserta diklat : Sandy Widayanto
2.Nomor induk : 28213234
3. Kelas/tingkat : 1EB17
4. Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Akuntansi
5. Tempat/Tgl. Lahir : Bogor, 30 April 1993
6. Jenis Kelamin : Laki-laki
7. Golongan Darah : O
8. Alamat : Kp. Padurenan
RT. 07 RW. 14
Kel. Pabuaran
Kec. Cibinong
Kab. Bogor
9. Catatan kesehatan : Baik
10. Nama Orang Tua/Wali : Suwito
11. Alamat Orang Tua/Wali : Kp. Padurenan
RT. 07 RW. 14
Kel. Pabuaran
Kec. Cibinong
Kab. Bogor
Cibinong, May 2014
Orang Tua/Wali Peserta Diklat
Suwito Sandy Widayanto
Sandy Widayanto28213234
Universitas Gunadarma
KATA PENGANTAR
Terucap puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah Pengantar Bisnis
Hal yang paling utama dalam pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Bpk. Fitriansyah
Hambali, SE, MM. Makalah ini di buat berdasarkan data-data yang saya
dapatkan dari berbagai sumber.
Meskipun makalah ini sudah terbentuk, namun saya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dalam
penggunaan bahasa, cara penulisan maupun pengungkapan kata-
katanya, untuk itu saya mengharapkan adanya saran dan kritik yang
bersifat membangun, ini semua tidak lain demi kebaikan penyempurnaan
makalah berikutnya.
Selama penulisan hingga selesai makalah ini, tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Karena itu dengan segala kerendahan hati, saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua Orang tua saya beserta seluruh keluarga tercinta yang telah
memberikan dukungan yang sangat besar.
2. Bpk. Fitriansyah Hambali, SE, MM. Selaku dosen Pengantar Bisnis
Universitas Gunadarma
3. Rekan-rekan di kelas 1EB17 Universitas Gunadarma.
4. Seluruh pihak yang turut membantu dalam menyusun makalah ini,
yang tidak dapat dituliskan satu-persatu.
Saya hanya dapat merangkai do’a semoga Allah SWT yang maha
pengasih lagi maha penyayang membalas amal kebaikan seluruh pihak
yang telah memberikan dukungan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
saya khususnya dan para pembaca umumnya.
Sandy Widayanto28213234
Universitas Gunadarma
Cibinong, May 2014
Penulis
BAB XII
KEPUASAN PELANGGAN
A. NILAI-NILAI KEPUASAN PELANGGAN
Nilai mencerminkan sejumlah manfaat, baik yang berwujud
maupun yang tidak berwujud, dan biaya yang dipersepsikan oleh
pelanggan.Nilai adalah kombinasi kualitas, pelayanan, dan harga (“qsp”),
yang disebut juga “tiga elemen nilai pelanggan”. Nilai meningkat seiring
dengan meningkatnya kualitas dan pelayanan, dan sebaliknya menurun
seiring dengan menurunnya harga, walaupun faktor-faktor lain juga
dapat memainkan peran penting dalam persepsi kita akan nilai. Nilai
pelanggan merupakan sebuah rasio dari manfaat yang didapat oleh
pelanggan dengan melakukan pengorbanan. Perwujudan pengorbanan
yang dilakukan oleh pelanggan sejalan dengan proses pertukaran adalah
biaya transaksi, dan resiko untuk mendapatkan produk (barang dan jasa)
yang ditawarkan oleh perusahaan pada nilai pelanggan. Nilai pelanggan
merupakan salah satu konsep pemasaran dalam membantu produk
tersebut selangkah lebih maju dibanding dengan pesaing. Kualitas nilai
memainkan peran kunci dalam memantau apakah tujuan jangka panjang,
menengah, dan pendek organisasi sesuai dengan aspirasi yang
diinginkan. Tolok ukur nilai pelanggan adalah lamanya waktu adopsi
terhadap harapan dan kebutuhan pelanggan dan banyaknya informasi
yang diadopsi oleh perusahaan, untuk membangun nilai pelanggan. Nilai
pelanggan yang baik adalah nilai yang mampu membuat pelanggan
merasa puas. Apabila pelanggan telah menemukan barang dan jasa yang
Sandy Widayanto28213234
Universitas Gunadarma
sanggup memenuhi kebutuhan dan harapannya maka pengukuran
kepuasan pelanggan yang dimulai dengan pengukuran terwujudnya nilai
pelanggan, merupakan bentuk dasar yang fundamental dalam
membangun kepuasan pelanggan dan pada sisi lain orientasi pada nilai
pelanggan merupakan elemen kritis dari ekonomi pertukaran.
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal
dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu
produk dan harapan-harapannya. Kepuasan merupakan fungsi dari kesan
kinerja melebihi harapan, pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan,
pelanggan amat puas atau senang. Nilai dan kepuasan pelanggan saling
berkaitan satu dengan yang lainnya. Bila pelanggan telah memberi nilai
pelanggan tersebut secara tidak langsung telah memberi seberapa besar
kepuasannya terhadap barang atau jasa yang telah kita jual.
B. KEPUASAN PELANGGAN
Kepuasan mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja
produk anggapannya (atau hasil) dalam kaitannya dengan ekspektasi.
Jika kinerja produk tersebut tidak memenuhi ekspektasi, pelanggan
tersebut tidak puas dan kecewa. Jika kinerja produk sesuai dengan
ekspektasi, pelanggan tersebut puas. Jika kinerja produk melebihi
ekspektasi, pelanggan tersebut senang. Kepuasan pelanggan adalah hasil
dari pertemuan produk atau melebihi kebutuhan pembeli dan harapan.
Yang penting kita juga harus menyadari bahwa pelanggan saat ini ingin
lebih dari sekedar produk dan layanan, mereka juga menginginkan nilai.
Kepuasan pelanggan, merupakan konsep dasar dalam memahami
hubungan perusahaan dengan pelanggannya. Karena pada hakekatnya
kepuasan pelanggan, berkaitan dengan faktor internal dalam setiap
individu baik organisasi maupun setiap anggota organisasi. Bagi
organisasi kepuasan pelanggan, merupakan perwujudan moral yang
positif. Pemenuhan kepuasan pelanggan secara tidak langsung
merupakan pengorbanan dalam jangka pendek untuk mewujudkan
keuntungan hubungan jangka panjang.
Sandy Widayanto28213234
Universitas Gunadarma
Perusahaan banyak menggunakan berbagai cara untuk mempertahankan
salah satunya adalah memastikan kualitas produk dan jasa memenuhi
harapan konsumen. Pemenuhan harapan akan menciptakan kepuasan
bagi konsumen. Dengan cara:
Melakukan pembelian ulang
Mengatakan hal-hal yang baik tentang perusahaan kepada orang
Kurang memperhatikan merk ataupun iklan produk pesaing
Membeli produk dari perusahaan yang sama
a. Peran Rantai Nilai Perusahaan
Peran rantai nilai (value chain) sebagai alat utama untuk
mengidentifikasi cara menciptakan nilai bagi pelanggan yang lebih tinggi
b. Sistem penyampaian nilai
Dalam mencari keunggulan pesaing, perusahaan perlu melihat dibalik
nilai dan ke dalam rantai nilai dari pemasok dan distributor, serta ahlinya
ke pelanggannya
c. Kualitas Total
Kepuasan pelanggan dan kemampuan perusahaan mencetak laba
berkaitan erat dengan mutu produk atau jasa. Mutu yang lebih tinggi
menyebabkan kepuasan pelanggan semakin besar, sementara pada saat
yang sama mendorong harga yang lebih tinggi dan sering biaya yang
lebih rendah
C. MENARIK DAN MEMPERTAHANKAN PELANGGAN
Perusahaan menarik pelanggan dengan cara berusaha
memperbesar laba dan penjualan mereka harus menghabiskan cukup
banyak waktu dan sumber daya untuk mencari pelanggan baru. Untuk
mendapatkan petunjuk lanjutan, mereka mengembangkan iklan dan
menempatkan iklan tersebut di media yang akan menjangkau prospek
baru; mengirimkan surat langsung dan melakukan panggilan telepon ke
Sandy Widayanto28213234
Universitas Gunadarma
prospek baru yang potensial; membeli nama dari pialang daftar; dan
seterusnya.
Dengan semakin ketatnya persaingan, maka perusahaan merasa perlu
untuk mempertahankan pelanggannya agar pelanggan tersebut tidak
lari ke perusahaan lain.Oleh karena itu digunakan berbagai macam cara
untuk menarik dan mempertahankan pelanggan, antara lain :
Memberikan potongan tarif (discount) kepada pelanggan yang
setia.
Memberikan service/pelayanan yang lebih baik dibanding
perusahaan lain yang sejenis.
Meningkatkan kualitas dan terus berinovasi karena produk juga
akan selalu dinamis.
Untuk mengurangi tingkat keberalihan pelanggan (mempertahankan
pelanggan):
Mendefinisikan dan mengukur tingkat retensinya. Untuk majalah,
tingkat pembaharuan berlangganan adalah ukuran retensi yang
baik. Untuk perguruan tinggi, tingkat retensi yang baik bisa berupa
tingkat retensi tahun pertama sampai tahun kedua.
Membedakan penyebab “erosi” pelanggan dan mengidentifikasi
pelanggan yang dapat dikelola dengan lebih baik. Tidak banyak
yang dapat dilakukan untuk pelanggan yang berpindah domisili
atau pergi untuk keperluan bisnis, tetapi banyak yang dapat
dilakukan untuk pelanggan yang pergi karena layanan yang buruk,
produk yang kurang baik, atau harga yang tinggi.
Membandingkan kehilangan laba yang dikalikan dengan nilai
seumur hidup pelanggan dari pelanggan yang hilang terhadap
biaya untuk mengurangi tingkat keberalihan. Selama biaya untuk
mengurangi keberalihan lebih rendah dibandingkan laba yang
hilang, perusahaan harus mengeluarkan uang untuk
mempertahankan pelanggannya.
D. PELAYANAN MUTU TERPADU
Sandy Widayanto28213234
Universitas Gunadarma
Manajemen Mutu Terpadu-MMT (Total Quality Management-TQM)
merupakan suatu sistem nilai yang mendasar dan komperhensip dalam
mengelola organisai dengan tujuan meningkatkan kinerja secara
berkelanjutan dalam jangka panjang dengan memberikan perhatian
secara khusus pada tercapainya kepuasan pelanggan dengan tetap
memperhatikan secara memadai terhadap terpenuhinya kebutuhan
seluruh stakeholders organisasi yang bersangkutan. Masalah kualitas
dalam MMT menuntut adanya keterlibatan dan tanggung jawab semua
pihak dalam organisasi.
Karena itu, pendekatan MMT tidak hanya bersifat parsial, tetapi
komperhensip dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan
dengan produk yang dihasilkan. Masalah kualitass juga tidak lagi
dimaknai dan dipandang sebagai masalah teknis, tetapi lebih
berorientasi pada terwujudnya kepuasan konsumen atau pelanggan.
MMT juga melibatkan faktor fisik dan faktor non fisik, semisal budaya
organisasi, gaya kepemimpinan dan pengikut. Keterpaduan factor-faktor
ini akan mengakibatkan kualitass pelayanan menjadi lebiih meningkat
dan bermakna.
Manajemen Mutu Terpadu-MMT (Total Quality Management-TQM) dapat
diartikan sebagai perpaduan semua fungsi dari organisasi ke dalam
falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork,
produktivitass, dan pengertian serta kepuasan pelanggan (Ishikawa
dalam Pawitra, 1993: 135). Menurut Juran dan Ishikawa, MMT adalah
upaya organisasi menilai kembali cara-cara, kebiasaan, praktik, dan
aktivitas yang ada dan kemudian secara inovatif memfungsikan seluruh
sumber dayanya kedalam proses lintas fungsi yang mengabdi pada
kepentingan klien, sehingga organisasi mampu mencapai visi dan
misinya. Pendapat lain dikemukakan oleh Sugeng Pinando (2001) yang
menyatakan bahwa MMT merupakan aktivitas yang berusaha untuk
mengoptimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan yang terus
menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan llingkungannya.
Disamping itu, Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana juga mengatakan
bahwa MMT merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas
Sandy Widayanto28213234
Universitas Gunadarma
sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan
dengan melibatkan seluruh anggota organisasi.
MMT juga diasumsikan sebagai suatu filosofi manajemen yang
melembagakan sumber daya yang ada, terencana, berkesinambungan
dan mengasumsikan peningkatan kualitas dari hasil semua aktivitas yang
terjadi dalam organisasi: bahwa semua fungsi manajemen yang ada dan
semua tenaga untuk berpartisipasi dalam proses perbaikan.
Dengan peningkatan sistem kualitas dan budaya kualitas, proses MMT
bermula dari pelanggan dan berakhir pada pelanggan pula. Proses MMT
memiliki input yang spesifik (keinginan, kebutuhan dan harapan
pelanggan), mentransformasi (memproses) input dalam organisasi untuk
memproduksi barang atau jasa yang pada gilirannya memberikan
kepuasan kepada pelanggan (output).
Manajemen Mutu Terpadu merupakan upaya untuk mengoptimalkan
organisai dalam rangka kepuasan pelanggan. Dengan demikian
Manajemen Mutu Terpadu berkaitan dengan:
Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal.
Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas
Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan
dan pemecahan massalah
Memiliki komitmen jangka penjang
Membutuhkan kerjasama tim
Memperbaiki proses secara berkesinambungan
Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
Memberikan kebebasan yang terkendali
Memiliki kesatuan tujuan
Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
Konsep MMT pada dasarnya adalah menekankan pada kepuasan
pelanggan dan pelayanan yang bermutu. Dalam dunia pendidikan,
manfaat penerapan MMT adalah perbaikan, pelayanan, penguragan
biaya, dan kepuasan pelanggan.
Sandy Widayanto28213234
Universitas Gunadarma
Perbaikan progresif dalam system manajemen dan kualitas pelayanan
menghasilkan peningkatan kepuasan pelanggan. Sebagai tambahan,
manfaat lain yang bisa dilihat adalah peningkatan keahlian, semangat
dan rasa percaya diri di kalangan staf pelayanan public, perbaikan
hubungan antara pemerintah dan masyarakatnya, peningkatan
akuntabilitas dan transparansi pemerintah serrta peningkatan
produktivitas dan efisiensi pelayanan publik.
Sumber:
http://kuliahobur.blogspot.com/2013/04/nilai-dan-kepuasan-
pelanggan.html
http://muhammaddwimulia.blogspot.com/2013/05/nilai-kepuasan-
pelanggan.html
http://manajemenmututerpadudalampendidikan.wordpress.com/
2012/05/14/pengertian-manajemen-mutu-terpadu-mmt-total-
quality-management-tqm-2/
Sandy Widayanto28213234