Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individu

24
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Sistem teknologi informasi telah berkembang dengan pesat. Perkembangan sistem informasi tersebut perlu didukung banyak faktor yang diharapkan dapat memberikan kesuksesan dari sistem informasi itu sendiri yang bisa dilihat melalui kepuasan pemakai sistem informasi. Perkembangan teknologi informasi saat ini banyak memberikan kemudahan pada berbagai aspek kegiatan bisnis. Teknologi informasi telah membawa perubahan yang sangat mendasar bagi pemakai. Teknologi informasi menjadi suatu hal yang sangat penting dalam menentukan daya saing dan kemampuan untuk meningkatkan kinerja di masa datang. Teknologi informasi merupakan bagian dari sistem informasi dan teknologi informasi merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan 1

Transcript of Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individu

Page 1: Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individu

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Sistem teknologi informasi telah berkembang dengan pesat.

Perkembangan sistem informasi tersebut perlu didukung banyak faktor yang

diharapkan dapat memberikan kesuksesan dari sistem informasi itu sendiri

yang bisa dilihat melalui kepuasan pemakai sistem informasi. Perkembangan

teknologi informasi saat ini banyak memberikan kemudahan pada berbagai

aspek kegiatan bisnis. Teknologi informasi telah membawa perubahan yang

sangat mendasar bagi pemakai. Teknologi informasi menjadi suatu hal yang

sangat penting dalam menentukan daya saing dan kemampuan untuk

meningkatkan kinerja di masa datang.

Teknologi informasi merupakan bagian dari sistem informasi dan

teknologi informasi merujuk pada teknologi yang digunakan dalam

menyampaikan maupun mengolah informasi (Aji, 2005 dalam Zulaikha dan

Lestari, 2007). Suatu sistem informasi akan sukses apabila didukung oleh

beberapa faktor pendukungnya, diantaranya partisipasi pemakai (Chandrarin

dan Indriantoro,1997; Setianingsih dan Indriantoro, 1998; Restuningdiah dan

Indriantoro, 2000; Suryaningrum, 2003; dan Lau, 2003 dalam Jumaili , 2005).

Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru dalam

mengevaluasi kinerja individu diperlukan oleh manajemen untuk memastikan

1

Page 2: Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individu

bahwa sistem baru yang berbasis komputer dapat digunakan untuk

mengendalikan kinerja bawahan. Keberhasilan sistem informasi suatu

perusahaan tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem

itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan

(Goodhue, 1995 dalam Jumaili, 2005) .

Evaluasi pemakai atas kecocokan tugas teknologi menjadi penting

berkaitan dengan pencapaian kinerja individual yang tinggi. Goodhue dan

Thompson (1995) menemukan kecocokan tugas teknologi akan mengarahkan

individu untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Penerapan teknologi dalam

sistem informasi perusahaan hendaknya mempertimbangkan pemakai sistem

teknologi yang diterapkan dapat dimanfaatkan sesuai dengan tugas dan

kemampuan pemakai. Tidak jarang ditemukan bahwa teknologi yang

diterapkan dalam sistem informasi sering tidak tepat atau tidak dimanfaatkan

secara maksimal oleh individu pemakai sistem informasi sehingga sistem

informasi kurang memberikan manfaat dalam meningkatkan kinerja

individual (Irwansyah, 2003 dalam Jumaili).

Penelitian yang dilakukan Goodhue (1995) dalam

Jumaili (2005) menyatakan bahwa jika evaluasi pemakai atas

teknologi cocok dengan kemampuan dan tuntutan dalam

tugas pemakai, maka akan memberikan dorongan pemakai

memanfaatkan teknologi. Oleh sebab itu evaluasi pemakai

akan digunakan sebagai alat ukur keberhasilan pelaksanaan

dan kualitas jasa sistem informasi yang dihubungkan dengan

kecocokan tugas tugas dengan teknologi.

2

Page 3: Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individu

Penelitian Goodhue (1995) dalam Jumaili (2005)

menguji komponen dari tugas, teknologi dan individual serta

interaksi ketiga hal tersebut ke dampak evaluasi pemakai

tanpa mengukur hubungan evaluasi pemakai terhadap

kinerja. Irwansyah (2003) dalam Jumaili (2005) melakukan

penelitian yang serupa dengan Goodhue yang memasukkan

variabel kinerja individual dengan hasil evaluasi pemakai

mempunyai hubungan yang positif signifikan terhadap

peningkatan kinerja individual.

Dalam penelitian ini, peneliti melanjutkan penelitian

sebelumnya oleh Jumaili (2005) yang meneliti dengan melihat

tingkat kepercayaan terhadap teknologi informasi baru

dalam mengevaluasi kinerja individual menggunakan variabel

teknologi, kinerja individual dan tingkat kepercayaan. Beda

dengan penelitian sebelumnya adalah dalam penelitian ini

menambahkan variabel pengaruh kondisi-kondisi yang

memfasilitasi pemakai. Atas dasar latar belakang di atas

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi

Baru dalam Evaluasi Kinerja Individu”.

I.2. Rumusan Masalah

3

Page 4: Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individu

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas,

rumusan masalahnya adalah apakah ada hubungan teknologi

sistem informasi baru terhadap kinerja individu pemakai

sistem informasi baru dan melihat apakah ada hubungan

tingkat kepercayaan dan pengaruh- pengaruh yang

memfasilitasi pemakai terhadap teknologi sistem informasi

baru akan meningkatkan kinerja individu.

I.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji

hubungan teknologi sistem informasi baru terhadap kinerja

individu pemakai sistem informasi baru dan melihat tingkat

kepercayaan dan pengaruh- pengaruh yang memfasilitasi

pemakai terhadap teknologi sistem informasi baru akan

meningkatkan kinerja individu.

I.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi Manajemen

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi

manajemen untuk memastikan dan mengevaluasi bahwa

sistem baru yang berbasis komputer dapat digunakan

untuk mengendalikan kinerja bawahannya.

2. Bagi Penelitian Berikutnya

4

Page 5: Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individu

Penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber pustaka

serta dapat dijadikan dasar kerangka berpikir untuk

penelitian selanjutnya.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

II.1. Teknologi

Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang menitikberatkan

penggunaan komputer dan teknologi yang berhubungan dengan pengaturan

sumber informasi (Wilkinson dan Cerullo, 1997 dalam BZ, 1999). Hampir

sama dengan pengertian yang dinyatakan oleh Jones dan Terry (1998)

dalam BZ (1999) bahwa teknologi informasi berkaitan dengan penghitungan

bisnis (business computing), komunikasi (communication), dan teknologi

5

Page 6: Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individu

kantor (office technology). Secara khusus teknologi informasi terdiri dari

enam elemen yang semakin terintegrasi dan berkembang, yaitu :

1) Perangkat keras

2) Perangkat lunak

3) Jaringan

4) Workstation

5) Robotik

6) Smart chips.

Oleh BZ, 1999 teknologi informasi diartikan secara singkat sebagai

computing dan networking (BZ, 1999). Perkembangan teknologi informasi

juga memiliki kecenderungan yang terus berubah setiap waktunya.

Teknologi informasi sangat ditentukan oleh siapa dan bagaimana

individu/organisasi menggunakan teknologi tersebut dan berkaitan dengan

perilaku yang ada pada individu/organisasi yang bersangkutan.

Goodhue (1995) dalam Jumaili (2005) mendefinisikan teknologi

sebagai alat yang digunakan oleh individu untuk membantu menyelesaikan

tugas-tugas mereka. Dalam penelitian sistem informasi, teknologi merujuk

pada sistem komputer yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan

data serta dukungan layanan yang disediakan untuk membantu para pemakai

dalam menyelesaikan tugasnya.

6

Page 7: Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individu

Kecocokan tugas dengan teknologi dapat berhubungan dengan

lokabilitas data yang berkaitan dengan kemudahan dalam menemukan data

yang dibutuhkan, otoritas dalam mengakases data, ketepatan waktu dalam

menyelesaikan tugas, kemudahan dalam mengoperasikan sistem, dan

reliabilitas sistem.

II.2. Kinerja Individual

Organisasi atau perusahaan menanamkan investasi yang besar

untuk memperbaiki kinerja individual atau organisasi berkaitan dengan

implementasi teknologi dalam suatu sistem informasi (Sumardiyanti, 1999

dalam Jumaili, 2005). Untuk mengukur keberhasilan suatu sistem secara

ekstrem sulit dilakukan. Goodhue (1995) dalam Jumaili 2005 mengajukan

konsep evaluasi pemakai untuk melihat keberhasilan pengimplementasian

suatu sistem informasi. Secara umum konsep evaluasi pemakai adalah

suatu penilaian yang dilakukan tentang kepada pemakai sesuatu barang

atau jasa tentang sikap atau kepercayaan mereka terhadap penggunaan

sesuatu tersebut. Dalam konteks penelitian sistem informasi pemakai akan

diberikan evaluasi berdasarkan pada suatu kenyataan apakah sistem

informasi yang diterapkan dalam perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuan mereka.

Dalam penelitian Goodhue dan Thomson (1995), pencapaian

kinerja individual dinyatakan berkaitan dengan pencapaian serangkaian

tugas-tugas individu dengan dukungan teknologi informasi yang ada.

Pengukuran kinerja individual ini melihat dampak sistem yang baru

7

Page 8: Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individu

terhadap efektifitas penyelesaian tugas, membantu meningkatkan kinerja

dan menjadikan pemakai lebih produktif dan kreatif.

II.3. Kepercayaan

Kepercayaan adalah hal yang diperlukan bagi pemakai sistem

informasi yang baru agar ia merasa teknologi sistem informasi yang baru

dapat meningkatkan kinerja individu dalam menjalankan kegiatan dalam

organisasi/perusahaan. Kepercayaan dipertimbangkan sebagai sesuatu

yang utama dapat disampaikan dengan aturan yang spesifik untuk

komunikasi.

Pada tahun 1948, Claude E. Shannon (Gerck, 2003 dalam Jumaili,

2005) menciptakan teori informasi dan menyatakan bahwa pokok

permasalahan dalam komunikasi adalah apakah tiruan pesan antara titik

awal mulai akan sama pada titik yang lain pada saat pesan dikirim sampai.

Dalam hal ini kepercayaan atas komunikasi diterapkan dalam suatu

teknologi sistem informasi baru yang muncul dari pemakai sistem

informasi itu diharapkan bisa meningkatkan kinerja individu.

II.4. Pengembangan Hipotesis

Hubungan antara teknologi sistem informasi baru dengan kinerja

Individu

Sistem informasi yang diimplementasikan oleh perusahaan

sebaiknya memenuhi karakteristik: mudah didapatkan dari staff/personel

8

Page 9: Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individu

sistem informasi perusahaan, obyektif dan dianggap dapat memberikan

dampak/manfaat pada proses penyelesaian tugas. Secara umum sistem

informasi yang diimplementasikan dalam suatu perusahaan seharusnya

memudahkan pemakai dalam mengidentifikasi data, mengakses data dan

menginterpretasikan data tersebut. Data dalam sistem informasi tersebut

juga seharusnya merupakan data yang terintegrasi dari seluruh unit

perusahaan/organisasi sehingga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan

tugas dalam perusahaan (Date 1981 & Marthin 1982; Goodhue, 1995

dalam Jumaili, 2005).

Jumlah sarana komputer dalam perusahaan sangat mempengaruhi

dalam implementasi teknologi sistem informasi baru pada perusahaan.

Dengan lebih banyak fasilitas pendukung yang disediakan bagi pemakai

maka semakin memudahkan pemakai mengakses data yang dibutuhkan

untuk penyelesaian tugas individu dalam perusahaan/organisasi.

Diharapkan dengan teknologi sistem informasi yang baru individu dari

perusahaan/organisasi yang merupakan pemakai sistem tersebut

menghasilkan out put yang semakin baik dan kinerja yang dihasilkan tentu

akan meningkat.

Rumusan hipotesa pertama yaitu:

H1: Teknologi sistem informasi baru berhubungan positif dengan kinerja

individu dalam perusahaan/organisasi.

Hubungan antara teknologi sistem informasi dengan Kinerja Individu

melalui kepercayaan terhadap sistem informasi baru

9

Page 10: Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individu

Goodhue dan Thomson (1995) memberikan bukti empiris tentang

hubugan kinerja individual dengan kecocokan tugas teknologi. Dalam

penelitian tersebut dinyatakan bahwa kinerja berkaitan dengan pencapaian

tugas-tugas individu didukung oleh teknologi yang ada. Penelitian yang

dilakukan Sugeng (1997) dalam Jumaili (2005) menemukan hubungan

kecocokan tugas dan teknologi yang berpengaruh signifikan terhadap

kinerja individu.

Teknologi sistem yang baru yang dipercaya oelh individu dapat

meningkatkan kinerjanya akan menghasilkan tingkat pencapaian kinerja

yang lebih baik oleh individu. Sistem yang berkualitas tinggi akan

mempengaruhi kepercayaan pemakai bahwa dengan sistem tersebut tugas-

tugas yang dihadapi akan dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan

cepat. Karena tugas-tugas relatif lebih mudah dan cepat dikerjakan maka

diharapkan kinerja juga akan meningkat.

Dari uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis:

H2: Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru akan

meningkatkan kinerja individu.

Pengaruh Kondisi-Kondisi yang Memfasilitasi Pemakai terhadap

Kinerja Individu

Kondisi yang memfasilitasi penggunaan SI menurut Triandis

(1980) dalam Handayani (2007) didefinisikan sebagai “faktor-faktor

obyektif” yang dapat mempermudah melakukan suatu tindakan Penelitian

10

Page 11: Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individu

Thompson et al., (1991) menemukan bahwa tidak ada hubungan antara

kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai dengan penggunaan SI.

Schultz dan Slevien (1975) dalam Handayani (2007) menemukan

bukti empiris bahwa kondisi-kondisi yang mendukung pemanfaatan SI

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan SI.

Sedangkan Venkatesh et al., (2003) menyatakan bahwa kondisi–kondisi

yang memfasilitasi pemakai mempunyai pengaruh pada karyawan.

Hipotesis yang dikembangkan untuk menguji kondisi-kondisi yang

memfasilitasi pemakai terhadap penggunaan SI adalah sebagai berikut:

H3 : Kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai mempunyai pengaruh

positif terhadap penggunaan sistem informasi dalam peningkatan kinerja

individu

BAB III

METODE PENELITIAN

II.1. Populasi dan Sampel Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan, jadi populasi juga bukan

11

Page 12: Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individu

sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari tetapi

meliputi seluruh karakteritik atau sifat yang dimiliki oleh obyek atau

subyek. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristiknya

yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua organisasi

pendidikan yang ada, pemilihan organisasi pendidikan dikarenakan

kemudahan peneliti dalam mengakses data.

Sampel yang diambil adalah mahasiswa Akuntansi

di Yogyakarta yang memakai sistem jaringan LAN dan internet dalam

mengakses data yang berkaitan dengan kegiatan akademik. Jumlah sampel

yang diambil 150 responden, karena pada penelitian sebelumnya

menggunakan 100 responden dan itu masih kurang.

III.2 Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dan diolah adalah data primer.

Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan melalui kuisioner. Peneliti

menyebarkan kuisioner yang berisi tentang daftar pertanyaan yang relevan

dengan masalah yang diangkat. Kuisioner dibagikan langsung oleh peneliti

atau disebar melalui rekan penulis.

Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang kemudian

dikuantitatifkan dengan skala Likert dan mengacu pada kriteria variabel

yang digunakan yaitu : teknologi, kepercayaan, kondisi-kondisi yang

memfasilitasi pemakai dan kinerja individu.

12

Page 13: Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individu

III.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Independen

1. Teknologi

Teknologi merupakan alat yang digunakan oleh individu untuk

membantu menyelesaikan tugas-tugas mereka, terdiri dari 18 item

pertanyaan.

2. Kepercayaan

Kepercayaan adalah hal yang diperlukan bagi pemakai sistem

informasi yang baru agar ia merasa teknologi sistem informasi yang

baru dapat meningkatkan kinerja individu dalam menjalankan

kegiatan dalam organisasi/perusahaan, terdiri dari 5 item kepercayaan.

3. Kondisi yang memfasilitasi pemakai

Kondisi yang memfasilitasi pemakai merupakan “faktor-faktor obyektif”

yang dapat mempermudah melakukan suatu tindakan. Seperti penyediaan

Infrastruktur organisasi dan teknis yang ada, terdiri dari 4 item

pertanyaan.

Variabel Dependen

Kinerja Individu

Pencapaian kinerja individual dinyatakan berkaitan dengan

pencapaian serangkaian tugas-tugas individu dengan dukungan teknologi

informasi yang ada. Pengukuran kinerja individual ini melihat dampak

13

Page 14: Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individu

sistem yang baru terhadap efektifitas penyelesaian tugas, membantu

meningkatkan kinerja dan menjadikan pemakai lebih produktif dan kreatif,

terdiri dari 3 item pertanyaan.

Peneliti ingin melihat hubungan teknologi, kepercayaan, dan

kondisi yang memfasilitasi pemakai dalam evaluasi kinerja individual.

Indikator dari kinerja individual ini dapat diukur dengan lima kategori

penilaian yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak setuju (TS), Ragu- Ragu

(R), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS).

Selanjutnya atribut-atribut tersebut beserta indikatornya disusun

menjadi sebuah kuesioner dengan memberikan skor terhadap setiap item

dari setiap pertanyaan yang diajukan dengan menggunakan skala likert 5

poin dengan skor terendah 1. Jawaban diberi bobot dengan kriteria sebagai

berikut:

a. Sangat Setuju (SS) = Bobot nilai 5

b. Setuju (S) = Bobot nilai 4

c. Ragu- Ragu (R) = Bobot nilai 3

d. Tidak Setuju (TS) = Bobot nilai 2

e. Sangat Tidak Setuju (STS) = Bobot nilai 1

III.4 Metode Analisa

Uji Validitas Data

14

Page 15: Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individu

Uji validitas berkaitan dengan permasalahan apakah insntrumen

yang digunakan untuk mengukur sesuatu itu memang dapat mengukur

secara cepat sesuatu yang diukur.

Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan setiap item-

item pertanyaan dengan total nilai setiap variabel dilakukan dengan

korelasi Pearsons’s. Taraf signifikan sebesar 5 % dan degree of freedom

(df) = n-2. Apabila r hitung <r tabel maka ada korelasi yang nyata antara

kedua variabel tsb, sehingga kuesioner sebagai alat pengukur dinilai atau

dinyatakan valid.

Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menguji kastabilan dan

konsistensi instrument dari waktu ke waktu. Kuisioner dikatakan reliabel

apabila kuisioner tersebut memberikan hasil yang konsistensi jika

digunakan berulang kali dengan usumsi kondisi pada saat pengukuran

tidak berubah.

Pengujian reliabilitas setiap variabel dilakukan dengan

Crombach’s Alpha Coeficient. Nilai Crombach Alpha antara 0,60-1

dikategorikan reliabilitas baik, sedangkan Crombach Alpha lebih kecil

dari 0,60 dikategorikan reliabilitas kurang baik .

Pengujian hipotesa penelitian menggunakan model pengujian

regresi berganda dengan bantuan software komputer. Analisis regresi

15

Page 16: Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individu

pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen

(terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (bebas). Berdasar

hipotesis dalam penelitian ini maka ditransformasikan ke dalam

persamaan regresi berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε

Keterangan:

Y : Kinerja Individu

α : konstanta

β : koefisien regresi

X1 : Teknologi

X2 : Kepercayaan

X3 : Kondisi yang memfasilitasi pemakai

ε : Error

Pengaruh variabel independent terhadap variable dependen akan

diuji dengan tingkat signifikansi р ≤ 0.05. Jika koefisien β masing-masing

variable independent menunjukkan signifikan,berarti ada pengaruh

variable independent terhadap kinerja individu.

16