Merosotnya Leadership SBY di Mata Publik Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011
KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH -...
Transcript of KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH -...
�Kepercayaan Terhadap DPR Di Titik Terendah
• Menjelang akhir 2015, kepercayaan publik terhadap para wakilnya di DPR beradapada titik terendah. Mereka yang percaya bahwa DPR bekerja untuk rakyat hanyasebesar 40 %. Sementara mereka yang percaya anggota DPR hanya bekerja untukkepentingan diri sendiri atau kelompok sebesar 51.80 %. Rendahnya kepercayaanterhadap DPR merupakan sebuah ironi dari perjalanan demokrasi di Indonesia.
• Bahkan saat ini kepercayaan terhadap DPR lebih rendah jika dibandingkan dengankepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga negara lainnya. Mereka yangpercaya bahwa KPK bekerja untuk rakyat sebesar 74.9 %. Mereka yang percaya MKbekerja untuk rakyat sebesar 59.1 %. Mereka yang percaya DPD bekerja untukrakyat sebesar 53.4 %. Mereka yang percaya Presiden bekerja untuk rakyat sebesar81.5 %.
• Demikian salah satu temuan survei Lingkaran Survei Indonesia – Denny JA. LSIDenny JA kembali mengadakan survei opini publik menjelang akhir tahun. Survei inibertujuan mengevaluasi kinerja lembaga-lembaga negara. Survei menggunakanmultistage random sampling dengan 1200 responden di 34 propinsi di Indonesia.Margin of error survei ini adalah +/- 2.9 %. Kami juga melengkapi survei denganpenelitian kualitatif dengan metode analisis media, FGD, dan in depth interview.Survei ini didanai sendiri oleh LSI Denny JA.
• Tingkat kepercayaan terhadap DPR saat ini bahkan terendah dalam 10 tahunterakhir. LSI Denny JA merekam dari waktu ke waktu tingkat kepercayaanterhadap DPR. Pada Oktober 2005, setahun setelah DPR Pemilu 2004, tingkatkepercayaan terhadap DPR sebesar 56.0 %. Pada April 2006, tingkat kepercayaanterhadap DPR sebesar 52.80 %. Pada September 2007, tingkat kepercayaanterhadap DPR sebesar 51.70 %. Pada Januari 2009 tingkat kepercayaan terhadapDPR sebesar 60.0 %. Pada Januari 2010, tingkat kepercayaan terhadap DPRsebesar 64.70 %. Pada Desember 2010, tingkat kepercayaan terhadap DPRsebesar 62.30 %. Pada Oktober 2012, kepercayaan terhadap DPR sebesar 57.40%. Dan pada Desember 2015, hanya sebesar 40 % yang percaya terhadap DPR.
• Rendahnya kepercayaan terhadap DPR merata di semua segmen masyarakat.Baik mereka yang laki-laki maupun perempuan, mereka yang tinggal di kotamaupun pedesaan, mereka yang berpendidikan tinggi maupun rendah, merekayang “wong cilik” maupun yang menengah atas.
• Jika dipetakan berdasarkan konstituen partai, mayoritas pemilih partaimenyatakan tidak percaya terhadap DPR. Pemilih yang partainya tergabungdalam Koalisi Merah Putih (KMP) pun menyatakan tidak percaya dengan DPR.Misalnya Pemilih partai Demokrat yang percaya DPR bekerja untuk rakyat hanyasebesar 30.3 %. Pemilih partai Gerindra yang percaya DPR bekerja untuk rakyathanya sebesar 28.5 %.
*****
•Dari hasil riset, LSI Denny JA menemukan ada 4 (tiga) alasan mengapa publik cenderungtidak percaya bahwa DPR bekerja untuk rakyat. Keempat alasan tersebut antara lain:
•Pertama, publik menilai satu tahun kinerja DPR hasil pemilu 2014 tidak produktif.Produktifitas DPR ini dinilai dari pelaksanaan tugas-tugas utamanya terutama pembentukanUndang-Undang. Selama satu tahun masa kerja DPR sejak dilantik hanya 3 undang-undangyang berhasil diundangkan dari target prolegnas 2015 sebanyak 39 undang-undang.Produktifitas membuat undang-undang ini jauh jika dibandingkan dengan DPR sebelumnya(2009-2014). Dalam setahun pertama DPR periode 2009-2014 mampu menghasilkan 8undang-undang. Bahkan jika dibanding dengan negara maju seperti Amerika makaproduktifitas DPR jauh dibanding Kongres Amerika. Dalam setahun Kongres Amerika bisamengesahkan 125-160 undang-undang.
•Kedua, tendensi negatif pemberitaan media terkait kasus “papa minta saham” yangmelibatkan pimpinan DPR. Sejak kasus ini mencuat ke publik, pemberitaan terhadap kasus“papa minta saham” cenderung negative. Dari hasil analisis media yang dilakukan LSI DennyJA, sebesar 89.70 % pemberitaan media bernada negatif terhadap keterlibatan SetyaNovanto dalam rekaman tersebut. Publik pun menanggapi secara sinis kasus ini. Kasus“Papa minta saham” yang melibatkan Ketua DPR Setya Novanto dinilai sebagai kasus yangmerendahkan martabat DPR.
• Ketiga, blundernya ketua DPR dalam aneka kasus yang menghebohkan publik. Selainkasus “papa minta saham”, ada sejumlah kasus yang dinilai juga merusak kredibilitasDPR. Kasus-kasus tersebut antara lain surat Ketua DPR untuk tagihan Pertamina,pertemuan Setya Novanto dan Fadli Zon dengan Donald Trump.
• Sikap dua wakil ketua DPR, Fadli Zon dan Fachry Hamzah atas kasus Donald Trump danPapa Minta Saham juga dianggap publik sebagai blunder dan politically incorrect. Sikapdua wakil ketua DPR itu bukannya mengurangi sentimen negatif publik kepada DPR, tapijustru menambahnya.
• Keempat, publik menilai Setya Novanto sudah menjadi beban dan problem bagi DPRbahkan bagi politik nasional. Sejumlah kasus menghebohkan yang melibatkan SetyaNovanto sebagai Ketua DPR telah mencoreng citra DPR. Bahkan kehebohan kasustersebut membuat politik nasional menjadi gaduh.
*****
Breaking News: Setya Novanto memutuskan untuk mundur dari ketua DPR terhitung sejak tanggal 16 Desember 2015. Ini perkembangan yang mengejutkan dan melegakan setelah publik disuguhkan aneka drama negatif dalam sidang MKD (Majelis Kehormatan Dewan) . Berdasarkan data dan perkembangan terakhir, LSI Denny JA memberikan empat rekomendasi sebagai berikut:
Pertama, jadikan mundurnya Setya Novanto dari ketua DPR sebagai momentum awaluntuk mengubah kinerja DPR secara menyeluruh, terutama produktivitas dalammenghasilkan UU.
Kedua, pimpinan DPR yang baru pengganti Setya Novanto harus menghindarikesalahan Setya Novanto, seperti melakukan aneka lobi bisnis yang dapatmembuatnya melanggar kewenangan ketua DPR
Ketiga,wakil ketua DPR Fadli Zon dan Fachry Hamzah perlu mengubah gayakepemimpinannya agar lebih terkesan membela kepentingan publik. Sikap duatokoh ini atas kasus Donald Trump dan Papa Minta Saham dianggap publik sebagaiblunder.
Keempat, lebih bagus lagi jika DPR sebagai lembaga mengambil inisiatif kocok ulangpimpinan DPR agar terpilih pimpinan baru DPR yang lebih kompeten dan kredibel
Kamis, 17 Desember 2015
Lingkaran Survei Indonesia - Denny JA
Narasumber : Adjie Alfaraby (0811.16.1414 / 0812.811.21696)
Moderator : Rully Akbar (0811.920.2601 / 0856.8049.040)
Tim Riset LSI :
Adjie Alfaraby, Ardian Sopa, Ade Mulyana, Rully Akbar, Fitri Hari, Dewi Arum.
NAMA PARTAI PREDIKSI LSI* HASIL KPUTERBUKTI/TIDAK
TERBUKTI
PDIP DIATAS 16% 18.95% TERBUKTI
GOLKAR DIATAS 16% 14.75% *Selisih 1,3%
GERINDRA 8-16% 11.81% TERBUKTI
DEMOKRAT 8-16% 10.19% TERBUKTI
PKB 3,5%-8% 9.04% * Selisih 1.05%
PAN 3,5%-8% 7.59% TERBUKTI
PKS 3,5%-8% 6.79% TERBUKTI
NASDEM 3,5%-8% 6.72% TERBUKTI
PPP 3,5%-8% 6.53% TERBUKTI
HANURA 3,5%-8% 5.26% TERBUKTI
PBB TIDAK LOLOS PT 1.46% TERBUKTI
PKPI TIDAK LOLOS PT 0.91% TERBUKTI
Track Record LSIPrediksi Survei Yang Diiklankan
Sebelum PILEG 2014
NAMA PARTAI PREDIKSI LSI* HASIL KPUTERBUKTI/TIDAK
TERBUKTI
PDIP DIATAS 16% 18.95% TERBUKTI
GOLKAR DIATAS 16% 14.75% *Selisih 1,3%
GERINDRA 8-16% 11.81% TERBUKTI
DEMOKRAT 8-16% 10.19% TERBUKTI
PKB 3,5%-8% 9.04% * Selisih 1.05%
PAN 3,5%-8% 7.59% TERBUKTI
PKS 3,5%-8% 6.79% TERBUKTI
NASDEM 3,5%-8% 6.72% TERBUKTI
PPP 3,5%-8% 6.53% TERBUKTI
HANURA 3,5%-8% 5.26% TERBUKTI
PBB TIDAK LOLOS PT 1.46% TERBUKTI
PKPI TIDAK LOLOS PT 0.91% TERBUKTI
Dimuat, antara lain di Rakyat Merdeka 8 April 2014, hal 12
Sehari Sebelum PILEG
Hanya 2 partai dari 12 partai yang selisih 1.3% 7
Track Record LSIPrediksi Survei Yang Diiklankan
Sebelum PILPRES 2009
8
Dimuat di KOMPAS pada tanggal 3 Juli 2009 halaman 3.
Tepat 5 hari sebelum Pemilihan Presiden 2009.
DUKUNGAN PEMILIH
SURVEI LSI AWAL JUNI
2009
SURVEI LSI AKHIR JUNI
2009
PREDIKSI PEMENANG PILPRES 2009
HASIL KPU
DI ATAS 50%SBY-
BOEDIONOSBY-
BOEDIONOSBY-BOEDIONO TERBUKTI
30%-50% - - --
DI BAWAH 30%
MEGA-PRABOWO
JK-WIRANTO
MEGA-PRABOWO
JK-WIRANTO-
TERBUKTI
Track Record LSIQuick Count Paling Akurat
PasanganCapres-
Cawapres
Quick Count LSI(Data 100 %)
Hasil Resmi KPU22 Juli 2014
Prabowo-Hatta 46. 70 % 46. 85 %
Jokowi-JK 53. 30 % 53. 15 %
*Simpangan baku antara hasil KPU vs LSI hanya 0. 15 %
10
METODOLOGI SURVEI
• Wawancara langsung ke responden
• Metode sampling : multistage random sampling
• Jumlah responden : 1200 responden
• Margin of error : ± 2.9 %
Semua pemilih di Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi responden
Pengumpulan Data : 11 – 15 Desember 2015
Survei dilengkapi dengan Riset Kualitatif
• FGD di tujuh ibu kota propinsi terbesar
• In Depth Interview
• Analsis media nasional
Minoritas Percaya DPR Bekerja untuk Rakyat
Hanya 40 % Publik yang percaya terhadap DPR
8.2%
4.5%
47.3%
36.4%
3.6%
TidakTahu/TidakJawab
TidakPercaya
KurangPercaya
CukupPercaya
SangatPercaya
Q : Seberapa Ibu / Bapak DPR memperjuangkan kepentingan rakyat. Apakah sangat percaya, cukup percaya,kurang percaya atau sangat tidak percaya sama sekali?
Kepercayaan terhadap DPR Lebih Rendah Dari Lembaga Lain
Tingkat kepercayaan paling tinggi adalah kepercayaan terhadap Presiden bekerja untuk rakyat.
Lembaga Kepercayaan (%)
DPR 40 %
MPR 55. 9 %
DPD 53. 4 %
PRESIDEN 81. 5 %
BPK 57. 8 %
KPK 74. 9 %
MK 59. 1 %
MA 60. 3 %
Q : Seberapa Ibu / Bapak ………… memperjuangkan kepentingan rakyat. Apakah sangat percaya, cukup percaya,kurang percaya atau sangat tidak percaya sama sekali?
Kepercayaan Terhadap DPR di Titik Terendah
Saat ini, kepercayaan terhadap DPR berada pada titik terendah dalam 10 tahun terakhir.
Oktober 2005
April 2006
Sept 2007
Januari 2009
Januari 2010
Desember 2010
Oktober 2012
Desember 2015
56. 0 % 52.8 % 51.7 % 60.0 % 64.7 % 62.3 % 57.4 % 40.0 %
Q : Seberapa Ibu / Bapak DPR memperjuangkan kepentingan rakyat. Apakah sangat percaya, cukup percaya,kurang percaya atau sangat tidak percaya sama sekali?
Laki-Laki Perempuan Tak Percaya DPR
Baik laki-laki maupun
perempuan diatas 45 %yang tak percaya DPR bekerja untuk rakyat.
Gender Base Sangat Percaya / Cukup Percaya
Kurang Percaya / Tidak Percaya Sama Sekali
TT/TJ
Laki-laki 50 % 36. 70 % 57. 30 % 6. 00 %
Perempuan 50 % 43. 30 % 46. 50 % 10. 20 %
Q : Seberapa Ibu / Bapak DPR memperjuangkan kepentingan rakyat. Apakah sangat percaya, cukup percaya,kurang percaya atau sangat tidak percaya sama sekali?
Wong Cilik Pun Tak Percaya DPR
Tingkat Pendapatan Base Sangat Percaya / Cukup Percaya
Kurang Percaya / Tidak Percaya Sama Sekali
TT/TJ
Menengah – Bawah 45.89 % 37. 90 % 41. 00 % 21.10 %
Menengah 29.11 % 45. 80 % 43. 00 % 11. 20 %
Menengah Atas 24.63 % 38. 90 % 54. 20 % 6. 90 %
Q : Seberapa Ibu / Bapak DPR memperjuangkan kepentingan rakyat. Apakah sangat percaya, cukup percaya,kurang percaya atau sangat tidak percaya sama sekali?
Kelas Menengah atas paling tidak percaya. Masyarakat kelas atas well-informed
Tak Percaya DPR Merata di Semua Segmen Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Base Sangat Percaya / Cukup Percaya
Kurang Percaya / Tidak Percaya Sama Sekali
TT/TJ
SMP Kebawah 45.69 % 43. 30 % 42. 80 % 13. 90 %
SMA Kebawah 41.72 % 36. 10 % 61. 00 % 2. 90 %
Pernah Kuliah 12.59 % 25. 30 % 73. 50 % 1. 20 %
Q : Seberapa Ibu / Bapak DPR memperjuangkan kepentingan rakyat. Apakah sangat percaya, cukup percaya,kurang percaya atau sangat tidak percaya sama sekali?
Makin tinggi tingkat pendidikan, tingkat kepercayaan makin tinggi.
Pilihan Partai Pileg
2014
Sangat Percaya / Cukup Percaya
Kurang Percaya / Tidak Percaya Sama Sekali
TT / TJ
PDIP 43. 60 % 48. 30 % 8. 10 %
PKB 43. 60 % 46. 20 % 10. 20 %
HANURA 39. 60 % 46. 30 % 14. 10 %
PAN 33. 30 % 56. 60 % 10. 10 %
NASDEM 23. 25 % 55. 75 % 21. 00 %
Rata – rata dibawah 45 % konstituen aneka partai percaya terhadap DPR
Konstituen KIH Mayoritas Tak Percaya DPR
Q : Seberapa Ibu / Bapak DPR memperjuangkan kepentingan rakyat. Apakah sangat percaya, cukup percaya,kurang percaya atau sangat tidak percaya sama sekali?
Pilihan Partai Pileg
2014
Sangat Percaya / Cukup Percaya
Kurang Percaya / Tidak Percaya Sama Sekali
TT / TJ
Golkar 50. 30 % 44. 50 % 5. 20 %
Demokrat 30. 30 % 64. 90 % 4. 80 %
Gerindra 28. 50 % 66. 90 % 4. 60 %
PPP 49. 60 % 44. 60 % 5. 80 %
PKS 40. 00 % 53. 50 % 6. 50 %
Hanya Konstituen Golkar Yang Tinggi Kepercayaan
Konstituen Demokrat dan Gerindra pun paling tinggi tingkat ketidakpercayaanya.
Q : Seberapa Ibu / Bapak DPR memperjuangkan kepentingan rakyat. Apakah sangat percaya, cukup percaya,kurang percaya atau sangat tidak percaya sama sekali?
(1) DPR Dinilai Tidak Produktif
Selama satu tahun masa kerja DPR sejak dilantik hanya 3 undang-undang yang berhasil diundangkan dari target prolegnas 2015 sebanyak 39 undang-undang. Produktifitas membuat undang-undang ini jauh jika dibandingkan dengan DPR sebelumnya (2009-2014). Dalam setahun pertama DPR periode 2009-2014 mampu menghasilkan 8 undang-undang. Di Amerika, dalam setahun Kongres Amerika bisa hasilkan 125-160 UU.
(2) Tendensi Negatif Pemberitaan Media
Sejak kasus ini mencuat kepublik melalui laporanSudirman Said ke MKD,pemberitaan mediaterhadap kasus inicenderung negatif terhadapketerlibatan Ketua DPR yangdinilai melanggar etika. LSImencatat 89.70 %pemberitaan media dengantone negatif terhadapketerlibatan Setya Novanto.
(3) Blunder Kasus Heboh Ketua DPR
Selama setahun masa kerjaDPR, publik lebih banyakdisuguhi oleh berita-beritakontroversial danmenghebohkan yangmelibatkan ketua DPR. Kasus-kasus tersebut antara lain;kasus minta saham freeport,hadir kampanye Donald Trump,surat ketua DPR tagihanPertamina, dll
(4) Setya Novanto Menjadi Beban DPR
Publik menilai Setya Novanto sudah menjadi beban dan problem bagi DPR bahkan bagi politik nasional. Sejumlah kasus menghebohkan yang melibatkan Setya Novanto sebagai Ketua DPR telah mencoreng citra DPR. Bahkan kehebohan kasus tersebut membuat politik nasional menjadi gaduh.
3 Rekomendasi LSI
Pertama, jadikan mundurnya Setya Novanto dariketua DPR sebagai momentum awal untukmengubah kinerja DPR secara menyeluruh, terutamadalam produktivitas menghasilkan UU.
Kedua, pimpinan DPR yang baru, pengganti SetyaNovanto, harus menghindari melakukan aneka lobibisnis yang dapat membuatnya melanggarkewenangannya selaku ketua DPR
Ketiga, wakil ketua DPR Fadli Zon dan FachryHamzah perlu mengubah gaya kepemimpinannyaagar lebih terkesan membela kepentingan publik.Sikap dua tokoh ini atas kasus Donald Trump danPapa Minta Saham dianggap publik sebagai blunder.
Keempat, lebih bagus lagi jika DPR sebagai lembagamengambil inisiatif kocok ulang pimpinan DPR agarterpilih pimpinan baru DPR (ketua dan wakil ketua)yang lebih kompeten dan kredibel