keperawatan keluarga ketik.docx

17
Pengkajian asuhan keperawatan keluarga Keperawatan keluarga merupakan fragmentasi dari keperawatan komunitas dengan sasaran utama keluarga. Pendahuluan Asuhan keperawatan keluaraga adalahsuatu drangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktek keprawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikn masalah kesehatan yang dialami keluarga degan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Secara umum, tujuan asuhan keperawatan adalah ditingkatkatnya kemampuan keluarga dalam mengatasi keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri. Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga : 1. Mengenal masalah kesehatan keluarga. 2. Memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatsi masalahkesehatan keluarga. 3. Melakukan tidakan perawatan kesehatan yang tepat kepada anggota keluarga yang sakit, mempunyai gangguan fungsi tubuh, dan/atauu keluarga yang membutuhkan bantuan. Sesuai dengan kemampuan keluarga. 4. Memelihara dan meoomdifikasi lingkungan keluarga (fisik, psiksis, dan sosial) sehingga daapat meningkatkan kesehatan keluarga. 5. Memnfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat ( misal, puskesmas, posyandu, atau saran kesehatan lain) untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga. Sarana asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga-keluarga yang rawan kesehatan, yaitu keluarga yang mempunyai masalah kesehatan atau yang berisiko terhadap timbulnya masalah kesehatan. Sasaran dalam keluarga yang dimaksud adalah individu sebagai anggota keluarga dan keluarga itu sendiri. Sebelum memberikan asuhan kepewatan keluarga, beberapa persiapan yang perlu dilakukan oleh perawat.

Transcript of keperawatan keluarga ketik.docx

Pengkajian asuhan keperawatan keluargaKeperawatan keluarga merupakan fragmentasi dari keperawatan komunitas dengan sasaran utama keluarga.PendahuluanAsuhan keperawatan keluaraga adalahsuatu drangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktek keprawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikn masalah kesehatan yang dialami keluarga degan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Secara umum, tujuan asuhan keperawatan adalah ditingkatkatnya kemampuan keluarga dalam mengatasi keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri. Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga :1. Mengenal masalah kesehatan keluarga.2. Memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatsi masalahkesehatan keluarga.3. Melakukan tidakan perawatan kesehatan yang tepat kepada anggota keluarga yang sakit, mempunyai gangguan fungsi tubuh, dan/atauu keluarga yang membutuhkan bantuan. Sesuai dengan kemampuan keluarga.4. Memelihara dan meoomdifikasi lingkungan keluarga (fisik, psiksis, dan sosial) sehingga daapat meningkatkan kesehatan keluarga.5. Memnfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat ( misal, puskesmas, posyandu, atau saran kesehatan lain) untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga.

Sarana asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga-keluarga yang rawan kesehatan, yaitu keluarga yang mempunyai masalah kesehatan atau yang berisiko terhadap timbulnya masalah kesehatan. Sasaran dalam keluarga yang dimaksud adalah individu sebagai anggota keluarga dan keluarga itu sendiri.Sebelum memberikan asuhan kepewatan keluarga, beberapa persiapan yang perlu dilakukan oleh perawat.1. Menetapkan keluarga yang menjadi sasaran kunjungan serta menentukan kasus-kasus yang perlu ditindaklanjuti dirumah, melalui seleksi kasus dipuskesmas sesuai priioritas.2. Menetapkan jadwal kunjungan:a) Membuat jadwal kunjungan dan identitas keluarga uang akan dikunjungi.b) Membuat kesepakatan dengan keluarga tentang waktu kunjungan dan kehadiran anggota keluarga pengambil keputusan .3. Menyipakan pelengkapa lapangan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kunjungan antara lain :a) Mempelajari riwayat penyakit lain ( individu / anggota keluarga ) dari rekam kesehatan keluarga ( family folder) dipuskesmas dan pencacatan lain ( unit layanan kesehatan ) yang ada kaitannya dengan klien tersebut.b) Membuat cacatan singkat tentang masalah klien dan kkluarga sebagai dasar kajian lebih lanjut dikeluarga.c) Formulir atau pencatatan pengkajian keluarga dan catatan lain yang diperlukan.d) Kit primary healt nursing (PHN) yang berisi peralatan dan obat-obatan sederhana.e) Alat bantu penyuluhan.

Pengkajian Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seseoraang perwat mengumpulkan imformasi secara terus-menerus tentang keluarga yang dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga. Agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadan keluarga. Perawat diharapkan menggunakan bahasa ibu (yang digunakan setiap hari), lugas, dan sederhana.Pada kegiatan pengkajian ada beberapa tahap yang perlu dilakukan, yaitu :1. Membina hubungan yang baik. Hubungan yang baik antar perawat klien (keluarga) merupakan modal utama pelaksanaan asuhan keperawatan. Hubungan tersebut dapat dibentuk dengan menerapkan komunikasi terapeutik yang merupakan strategi perawat untuk memberikan bantuan kepada klien untuk memenuhi kebutuhan kesehatannya. Beberapa hal yang perlu dilakukan :a) Diawali dengan perawat memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah.b) Menjelaskan tujuan khusus.c) Meyakinkan keluarga bahwa kehadiran perawat adalah untuk membantu keluarga menyelesaikan masalah kesehatan yang ada dikeluarga.d) Menjelaskan luas kesanggupan bantuan perawat yang dapat dilakukan.e) Menjelaskan kepada keluarga siapa tim kesehatan lain yang menjadi jringan perawat.2. Pengkajian awal. Pengkajian ini terfokus sesuai data yang diperoleh dari unit pelayanan kesehatan.3. Pengkajian lanjutan (tahap kedua). Pengkajia lanjutan adalah tahap pengkajian untuk memperoleh data yang lebih lengkap sesuai maslah kesehatan keluarga yang berorientasi pada pengkajian awal. Disini perawat perlu mengungkapkan keadaan keluarga hngga penyebab dari masalah kesehatan yang paling mendasar.Pengumpulan data (imformasi )dari keluarga dapat mengunakan metode wawancara, observasi fasilitas dalam rumah, pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga, dalam mengunakan data sekunder.Data yang diperoleh dari pengkajian1. Berkaitan dengan keluargaa) Data demografi dan sosiokulturalb) Data linkunganc) Struktur dan fungsi keluargad) Stres dan koping keluarga yang digunakan keluarga2. Berkaitan dengan individu sebagai anggota keluragaa) Fisikb) Mentalc) Emosid) Sosiale) SpiritualData umum Data ini mencakup kepala keluarga (KK), alamat, dan telepon, pekerjaan KK, pendidikan KK, dan komposisi keluarga. Selanjutnya komposisi keluarga dibuat genoogramnya :NoNamaJenisHub. Kel. KKUmur dg.Pendidikan Status imunisasi campat

bcgPolioDPThepatitis

Gambar contoh pengumpulan data keluarga.tipe keluarga, yang menjelaskan mengenai jenis/ tipe keluarga. Untuk menentukan tipe keluarga, lakukan identifikasi terhadap KK-nya kemudian, lakukan penentuan tipe/jenis dengan sesuai bab 1.Riwayat dan tahapan perkembangan keluargaTahap perkembangan keluarga saat ini. Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh usia anak ketua dari keluarga ini. Misalnya : keluarga bapak Nk mempunyai alat Am umur 35 th telah menikah dan tinggal diluar kota, anak Un umur 21 th yang bekerja dikota X, dan Pb umur 3 th. Maka tahap perkembangan keluarga Bapak Nk berda pada tahapan keluarga dengan anak dewasa.Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Bagian ini menjelaskan tentang tugas keluarga yang belum tepenuhi dan kendla yang dihadapi oleh keluarga. Juga dilakukan pengindentifikasian mengapa tugas keluarga belum terpenuhi dan upaya dilakukannya.Riwayat kesehatan keluarga inti, menjelaskan riwayat kesehatan keluarga inti, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap upaya pencegahan penyakit, upaya dan pengalaman keluarga terhadap pelayanan kesehatan dalam rangkah pemenuhan kebutuhan kesehatan.Riwayat kesehatan sebelumnya, yang mwnjelaskan riwayat kesehatan diatas orang tentang riwayat penyakit keturunan.Data lingkunganKarakteristik rumah, yang menjelaskan tentang hasi indentifikasi rumah uang dihuni keluaga meliputi luas, tipe, jumlah ruangan, pemanfaatan ruangan, jumlah ventilasi, peletakan parabot rumah tangga, saran pembuangan air limbah dan kebutuhan mandi, cuci, kakus , saran air bersih dan air minum yang digunakan. Karakteristik keluarga dan komunitasnya, menjelaskan tentang karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat, yaitu tempat keluarga bertempat tinggal, meliputi kebiasaan, seperti lingkungan fisik, nilai dan norma serta aturan penduduk setempat.Mobilitas geografik keluarga menggambarkan mobilitas keluarga dan anggota keluarga. Mungkin keluarga sering berpindah tempat.Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat menjelaskan dengan mengenai waktu yang digunakan krluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yangb ada dan sejauh mana keluarga berinteraksi kepda masyarakat.Sistem pendukung keluarga, yaitu jumlah anggota keluarga yang sehat dan fasilitas keluarga yang menunjang kessehatan (askes, jamkes, kartu sehat, dll). Fasilitas fisik yang dimiliki anggota keluarga, dukungan psikologi anggota keluarga, dan fasilitas sosial yang ada disekitar keluarga yang dapat digunakan untuk meningkatkan upaya kesehatan.Struktur keluarga Struktur peran yang menjelaskan peran masing-masing anggota keluarga secar formal dan informal baik dikeluarga atau dimasyarakat.Nilai atau norma keluarga yang menjelaskan nilai atau norma yang dipelajari dan dianut oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.Pola komunikasi keluarga menjelaskan bagaimana cara keluarga berkomunikasi, siapa pengambil keputusan utama, dan bagaimana peran dan anggota keluarga dalam menciptakan komunikasi. Perlu dijelaskan pula hal-hal apa saja yang juga mempengaruhi komunikasi keluarga.Struktur kekuatan keluarga menjelaskan kemampuan keluarga untuk memengaruhi dan mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.Fungsi keluarga Fungsi ekonomi menjelaskan bagaimana upaya keluarga dalam pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, dan papan serta pemanfaatan lingkungan rumah untuk meningkatkan penghasilan keluarga. Juga diuraikan kemampuan keluarga dalam pemanfaatan sumber yang ada dimasyarakatdi sekitar untuk meningkatkan kesehatannya.Fungsi mendapatkan kesehatan sosial menjelaskan tentang upaya untk memperoleh status sosial di masyarakat tempat tinggal keluarga.Fungsi pendidikan menjelaskan upaya yang dilakukan oleh keluarga dalam pendidikan selain upaya yang diperoleh dari sekolah atau masyarakat setempat.Fungsi sosialisasi menjelaskan tentang hubungan anggota keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar tentang disiplin , nilai, norma, budaya, dan prilaku yang berlaku di keluarga dan masyarakat.Fungsi pemenuhan kesehatan (pemmeliharaan /perawatan) kesehatan. Tujuan pengkajian yang berkaitan dengan tugas keluarga dibidang kesehatan:a. Mengetahui kemampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan. Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga mengetahui fakta dari masalah kesehatan, meliputi tanda dan gejala, faktor penyebab, dan faktor mempengaruhi.b. Mengetahui kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat, perlu dikaji tentang: Kemampuuan keluarga mengetahui sifat dan luasnya masalah Apakah masalah kesehatan dilakukan oleh keluarga? Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami? Apakah keluarga merasa takut terhadap dari akibat masalah kesehatan yang dialami anggota keluarga? Apakah keluarga mempunyai sikap yang tidak mendukung ( negatif) terhadap upaya kesehatan yang dapat dilakukan oleh anggota keluarga? Apakah keluarga mempunyai kemampuan untk menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan? Apakah kelurga mempunyai kepercayaan terhadap tenaga kesehatan? Apakah keluarga telah memperoleh imformasi tentang kesehatan yang tepat untuk melakukan tindakan dalam rangkah mengatasi masalah kesehatan?c. untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, perlu dikaji tentang : pengetahuan keluarga tentang penyakit yang dialami anggota keluarga ( sifat penyebaran, komplikasi, kemungkinan setelah tindakan dan cara perawatannya). Pemahaman keluarga tentang perawatn yang perlu dilakukan keluarga. Pengetahuan keluarga tentang peralatan, cara dan fasilitas untuk merawat anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan. Pengetahuan keluarga tentang sumber yang dimiliki oleh keluarga (anggota keluarga yang mampu dan dapat bertanggung jawab, sumber keuangan/fiansial, fasilitas fisik, dukungan psikosodil). Bagaimana sikap keluarga terhadap amggota keluarga yang sakit atau membutuhkan bantuan kesehatan.d. Untuk mengetahui kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat perlu dikaji tentang: Pengetahuan keluarga tentang sumber yang dimiliki oleh keluarga di sekitar lingkungan rumah. Kemampuan anggota melihat keuntungan dan memanfaatkan pemeliharaan lingkungan. Pengetauhuan kluarga tentang pentingnya dan sikap keluarga terhadap sanitasi lingkungan yang higenis sesuai syarat kesehatan. Pengetahuan keluarga tentang pengetahuan upaya pencegahan penyakit yang dapat dilakukan keluarga. Kebersamaan anggota keluarga untuk meningkatkan dan memelihara lingkungan rumah yang menunjang kesehatan keluarga.e. Untuk mengetahui kemampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan dimasyarakat, perlu dikaji tentang: Pengetahuan keluarga tentang keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat dijangkau keluarga. Pemahaman keluarga tentang keuntungan yang dapat diperoleh dari fassilitas kesehatan. Tingkat kepercayaan keluarga teeerhadap fasilitas dan petugas kesehatan yang melayani. Apakah keluarga memppunyai pengalaman yang kurang menyenangkan tentang fasilitas dan petugas kesehatan yang mengalami. Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan dan bila tidak dapat apa penyebabnya.

Fungsi keluarga Fungsi ekonomi Fungsi mendapatkan status sosial Fungsi sosialisasi Fungsi pemenuhan kesehatan Fungsi religius Fungsi rekreasi Fungsi reproduksi Fungsi afeksiFungsi religius menjelaskan tentang kegiatan keagamaan yang dipelajari dan dijalankan oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.Fungsi rekreasi menjelaskan kemampuan dan kegiatan keluarga untuk melakukan rekeasi secara bersamaan baik diluar dan didalam rumah, juga tentang kuantitas yang dilakukan.Fungsi reproduksi menjelaskan tentang bagaimana rencana kleuarga memiliki dan upaya pengendalian jumlah anggota keluarga. Pperlu juga diuraikan bagaimana keluarga menjelaskan kepada anggotta keluarga tentang pendidikan seks yan dini dan benar kepada anggota keluarganya.Fungsi afeksi, hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan dimilikidan memiliki dalam keluarga dukungan anggota keluarga hubungan psikososial dalam keluarga, dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.

Stresdan koping keluarga Stresor jangka pendek dan panjangStresorjangkah pendek adalah stresor yang dialami keluarga dan memerlukan waktu penyelesaia lebih kurang 6 bulan. Stresor jangkah panjang adalah stresor yang dialami keluarga dan memerlukan waktu penyelesaian lebih dari 6 bulan. Kemampuan keluarga berespons terhadap stresor yang ada. Strategi koping yang digunakan menjelaskan tentang strategi koping (mekanisme pembelaan) terhadap stresor yang ada. Disfungsi strategi daptasi menjelaskan tentang prilaku keluarga uang tidak adaptif ketika mempunyai masalah.

Pemeriksaan kesehatanPemeriksaan kesehatan pada individu anggota keluarga yang dilakukan tidak berbeda jauuh dari pemeriksaan pada klien klinik ( rumah sakit) meliputi pengkajian kebutuhan dasar individu, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjangan yang perlu.Harapan keluargaPerlu dikaji bagaimana harapan keluarga terhadap perawat (petugas kesehatan) untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang terjadi.Pengkajian fokus Tahap pertama pada asuhan keperawatan keluarga, yaitu perawat melakukan pengkajian dengan menggunakan formulir yang dapat digunakan pada semua tahap perkembangan keluarga (terlampir).Meskipun demikian perawatan perlu dilakukan pengkajian fokus pada setipa perkembangan yang didasari oleh ;1. Dalam tahap perkembangan keluarga, karakteristik keluarga akan berbeda karena ada perubahan anggota keluarga (dapat bertambah dan berkurang)2. Pada tiap perkembangan, keluarga mempunyai tugas perkembangan keluarga yang harus dilakuka.3. Pada tiap perkembangan keluarga, kewajiban keluarga berbeda.Keluarga yanng baru nikah Pengkajian data fokus meliputi: Kapan pertemuan pasangan ; Kapan pertemuan pasangan? Bagaimana hubungan sebelum menikah? Bagaimana pasangan ini memutuskan menikah? Adakah halangan terhadap perkawinan mereka ( sebutkan) Bagaimana respons anggota keluarga terhadap perkawinan? Bagaimana kehidupan dilingkungan keluarga asal,termasuk orientasi keluarga dari kedua orang tua nya? Siapa orang lain yang tinggal serumah setelah perkawinan? Bagaimana hubungan dengan saudara ipar? Bagaimana keadaan keadaan orang tua masing masing dan hubungan dengan orang tua setelah perkawinan? Bagaimana rencana mempunyai anak? Berapa lama waktu berkumpul setiap hari? Bagaimana rutinitas ( secara individu: suami dan istri) setelah perkawinan? Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga?

Keluarga dengan anak baru lahir ( sampai usia 30 bulan)Pengkajian data pokus meliputi? Bagaimana riwayat kehamilan anak ini? Bagaimana riwayat persalinan anak? Bagaimana perawatan anak setelah lahir sampai usia 2 minggu? Bagaimana perawatan anak sampai usia satu tahun? Adakah orang lain yang serumah setelah anak lahir dan apa hubungan nya? Siapakah yang mengasuh anak setiap hari? Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak? Siapa yang memberi stimulus dan latihan pada anak dalam rangka pemenuhan tumbuh kembangnya? Bagaimana perkembangan anak dan keterampilan yang dimiliki anak dicapai pada usia berapa? Adakah sarana untuk stimulus tumbuh kembang anak ? Pernahkan anak menderita sakit seriyus ,apa jenisnya ,kapan waktuya ,berapa lama ,dan dirawat dirumah sakit atau tidak? Bagaimana pencapaiaan perkembangan anak saat ini . Bagaimana harapan keluarga terhadap anak ? Bila perlu gunakan skala DDST Bagaimana pelaksanaan tugas dan pungsi keluarga?

KELUARGA DENGAN ANAK PRASEKOLAH Stimulus apa yang diberikan oleh keluarga selama dirumahdan adakah sarana stimulusnya? Sudahkan anak diikutkan kegiatan play grup? Berapa lama waktu yang dimiliki oleh oran tua untukberkumpul dengan anak setiap hari Siapkah orang tua setiap hari dengan anak nya? Keemampua apa yang dimiliki anak saat ini? Bagai mana pelaksanaan nya tugas dan pungsi keluarga?

KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH Bagaimanaa karakteristik teman bermain? Bagaimana lingkungan bermain? Berapa lama anak menghabiskan waktunya disekolah? Bagaimana stimulasi terhadap tumbuhkembang anak dan adakahsarana yang dimiliki? Bagaimana temperamen anak saat ini? Bagimana pola anak jika menginginkan sesuatu barang? Bagamana pola orang tua menghadapi permintaan anak ? Bagaimana prestasi yang dicapai saat ini? Kegiiatan apa yang diikuti anak selain disekolah? Sudahkan memperoleh imunisasi ulangan selaama disekolah? Pernahkah mendpatkan kecelakaan selam dissekolah atau diumah saat beermain? Adakah penyakit yang muncu dan dialami anak selama masa ini? Adakah sumber bacaan lain buku sekolah dan apa jenisnya? Bagaimana pola anak memnfaatkan waktu luangnya? Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga?

Keluarga dengan usia remaja Bagaiman karakteristik teman disekolah atau dilingkungan rumah? Bagaimana kebiasaan anak menggunakan waktu luang? Bagaimana prilaku anak selama dirumah? Bagaimana hubungan antara anak remaja dengan adiknya, dengan teman sekolah atau bermain? Siapa saja yang berada dirumah selama anak remaja dirumah? Bagaimana prestasi anak di sekolah dan prestasi apa uang pernah diperoleh anak? Siapa saja yang berada dirumah selama anak remaja dirumah? Bagaimana pretasi anak disekolah dan prestasi apa yang pernah diperoleh? Apa kegiatan diluar rumah selain sekolah, berapa kali, berapa lama, dan dimana? Apa kebiasan anak dirumah? Apa Fasilitas yang digunakan anak secara bersamaan atau sendiri ? Berapa lama yang disediakan orang tua untuk anak ? Siapa yang menjadi figur bagi anak? Seberapa peran yang menjadi yang menjadi figur bagi anak? Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga?

Keluarga dengan anak dewasa (mulai lepas) Bagaimana karakteristik pasangann anaknya? Bagaimana hubungann anak terhadap anak orang tua dan mertua setelah menikah? Apakah anak yang telah menikah tinggal bersama atau lepas darii orang tua ? Bila tidak, anak yang telah menikah tidak tinggal serumah, diman tinggalnya dann berapa lama /frekuensi anak betemu dengan orang tua? Bagaimana hubungan antara anak yang telah menikah dengan adiknya? Bagaimana perasaan orang tua setelah anak menikah? Bagaimana orang tua membentuk jaringan dengan anak? Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga yang dilaksanakan?Keluarga usia baya Bagaimana kegiatan dirumah dan diluar rumah ? Bagaimana hubungan anak dengan orang tua ? Adakah orang lain yang tinggal serumah, bagaiman ahubungan keluarga? Bagaimana pemenuhan kebutuhan individu setelah anak tidak lagi serumah? Bagaimana pelaksanaan tugas tugas dan fungsi keluarga?Keluarga lansia Bagaimana perasaaan setelah tidak bekerja aatau tinggal pasangannya? Bagaimana kegiatan dirumah dan diluar rumah? Bagaimana kunjungan anak ke orang tua, bagaimana frekuensi, dan berapa frekuensi kunjungan anak? Adakah orang yang menemani setiap hari ? Bagaimana pemenuhan kebutuhan individu setelah dikategorikan usia tua? Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga?

Diagnosis dan rencana asuhan keperawatan keluargaDiagnosis keperawatan Pada tahap ini ada beberap kegiatan yang perlu dilakukan perawatan sebagai berikutPengelompok dataKegiatan ini tidak berbeda dengan dengan analisis dan sintesis pada asuhan keperawatan klinik pengelompokan data hasil pengkajian dalam data subjektif setiap kelompok diagnosis keperawatan.Perumusan diagbosis keperawatanPerumusan diagnosis keperawatan keperawatan dapat diarahkan kepada sasaran individu dan atau keluarga. Komponen diagnosis keperawatan meliputi masalah (problem), penyebab (etiologi), dan atau tanda (sign). Perumusan diagnosis keperawatan keluarga menggunakan aturan yang telah disepakati, terdiri dari1. Maslah (problem) adalah suatu peryataan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dialami oleh keluarga atau anggota (individu) keluarga.2. Penyebab (etiologi) adalah suatu pernyataan yang dapat menyebabkan masalah dengan mengacu kepada lima tugas keluarga, yaitu mengenal masalah, mengabil keputusan yang tepat, merawat anggota keluarga, memlihara lingkungan, atau memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.3. Tanda (sign ) adalah sekumpulan data subjektif dan objektif yang dipeoleh perawat dari keluarga secara langsung atau tidak yang mendukung masalah dan penyebab.

Tipologi diagnosis keperawatan keluarga dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu:1. Diagnosis aktual adalah masalah keperawatan yang sedang dialami oleh keluarga dan memerlukan bantuan dari perawatdengan cepat.2. Diagnosis risiko/risiko tinggi adalah masalah keperawatan yang belum terjadi, tetapi tanda untuk menjadi masalah keperawatan yang aktual dapat terjadi dengan cepat apabila tidak segera mendapatkan bantuan dari parawat.3. Diagnosis potensial adalah keadaaan sejaterah dari keluarga ketika keluarga telah mampu memenuhi kebutuhan kesehatanya dan mempunyai sumber penunjang kesehatan yang memungkinkan dapat ditingakatkan.masalah keperawatan sampai saat masih megunakan daftar masalah keperawatan yang dibuat oleh asosiasi perawat amerika (NANDA), yang meliputi masalah aktual, risiko, atau risiko tinggi, dan potensi(untuk keadaan wellnes/sejatera). Penyebab merujuk kepada tugas keluarga dibidang kesehatan, yaitu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk tindakan, merawat anggota keluarga, memodifikasi lingkungan, atau memanfaat fasiitas layanan kesehatan sesuai data yang dikumpulkan data pengkajian. Sedang tanda dapat dituliskan atau tidak karena telah diindentifikasi pada langkah awal.Daftar masalah keperawatan (NANDA) yang dapat digunakan sebagai berikut: Gangguan proses keluarga. Gangguuan pemeliharaan keluarga. Perubahan kebutuhan nutrisi: kurang atau lebih daari kebutuhan tubuh. Gangguan peran menjadi orang tua. Gangguan pola eliminasi. Kondisi saniitasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Gangguan penampilan peran. Gangguan pola seksual. Ketidakmampuan antisipasi duka berkepanjangan. Komplik pengambilan keputusan. Adaptasi kedukaan yang tidak fungsional. Potensi yang berkembangnya koping keluarga. Koping keluarga tidak efektif. Gangguan managemen pemeliharaan rumah. Hambatan interaksi sosial. Defisit pengetahuan tentang... Tidak diizinkanya ... (contoh anak remaja keluar rumah) Komplik peran keluarga. Risiko perubahan peran orang tua. Risiko terjadinya trauma. Risiko tingginya prilaku kekerasan. Ketidakberdayaan. Terjadinya isolasi sosial. Dll

Penilaian (skoring) diagnosis keperawatanSkoring dilakukan bila perawat diagnosa keperawatan lebih dari satu. Proses skoring menggunakan skala yang telah dirumuskan oleh bailon dan maglaya (1978).Proses skoring dilakukan setiap hari diagnosis keperawatan: Tentukan skoring sesuai dengan kriteria yang dibuat perawat. Selanjutnya skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikali dengan bobot.Skor yang diperoleh X bobotSkor tertinggi Jumlah skor untuk semua kriteria ( skor maksimum sama dengan jumlah bobot, yaitu 5).

Penentu prioritas sesuai dengan kriteria skala. Untuk kriteria pertama, prioritas diberikan pada tidak atau kurang sehat karena tindakan segera dan biasanya disadari oleh keluarga. Untuk kriteria kedua perlu diperhatikan. Pengetahuan yang ada sekarang, teknilogi dan tindakan untuk menangani masalah. Sumber daya keluarga : fisik, keuangan, tenaga Sumber daya perawat : pengetahuan, keterampilan, dan waktu. Sumber daya lingkungan : fasilitas, organisasi, dan dukungan. Untuk kriteria ketiga perlu diperhatikan: Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit dan masalah. Lamanya masalah yangber hubungan dengan jangka waktu. Tindakan yang sedang dijalankan atau yang tepat untuk memperbaiki masalah. Adanya kelompok yang beresiko untuk dicegah agar tidak aktual dan menjadi parah.Untuk kriteria keempat, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga menilai masalah keperawatan tersebut.

Penyusun prioritas praktek keperawatanProritas didasarkan pada diagnosis keperawatan yang mempunyai skor tinggi dan disusun berurutan sampai yyang mempunyai skor terendah. Namun, perawat peelu mempertimbangkan juga persepsi keluargaterhadap masalah keperawatan mana masalah yang perlu diatasi segera.Contoh diagnosis keperawatan keluargaRisiko terjatuh (terpeleset) pada lansia yang tinggal di tempat bapak An yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga menyediakan lingkungan yang aman bagi lansia. Langka selanjutnya, yaitu perawat perlu melakukan pemberian skor dengan mengunakan skala yang dirumuskan oleh bailon dan maglaya. Penilaian dilakukan pada semua diagnosis keperawatan yang telah dirumuskan oleh perawat.