KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO...

145
KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESIS Oleh: MUHAMMAD ABDUL MAJID LAZIMUL IMAAN NIM 502180038 PROGRAM MAGISTER PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO 2020

Transcript of KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO...

Page 1: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN

MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO

TESIS

Oleh:

MUHAMMAD ABDUL MAJID LAZIMUL IMAAN

NIM 502180038

PROGRAM MAGISTER PRODI MANAJEMEN

PENDIDIKAN ISLAM

PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

PONOROGO

2020

Page 2: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

ABSTRAK

Mutu lulusan dalam lembaga pendidikan, merupakan

kualitas pencapaian hasil dari segi akademik maupun non

akademik. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi terhadap

keberhasilan mutu lulusan adalah kepemimpinan yang

memiliki visi. Pemimpin tersebut menjadikan visi organisasi

sebagai antisipasi dan proyeksi bagi masa depan yang tidak

menentu. Pemimpin yang bervisi atau visionery leadership

memiliki peran sebagai penentu arah, agen perubahan, juru

bicara, pelatih.

Adapun lokasi penelitian yang diteliti yakni SMK PGRI

2 Ponorogo. Alasan pemilihan lokasi tersebut, karena lembaga

ini merupakan lembaga umum yang berbasisi pondok

pesantren. Selain itu lembaga ini memperhatikan

perkembangan peserta didik meliputi kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Sehingga, pada tahun

2018/2019 lembaga ini merupakan lembaga tertinggi yang

lulusannya terserap ke dunia kerja sebanyak 96%.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

dengan jenis studi kasus, adapaun dalam pengumpulan data

menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Sehingga penelitian ini menghasilkan bahwa, (1) kepala

sekolah sebagai penentu arah memberikan kebijakan yang

difokuskan pada kempetensi siswa dalam segi spiritual,

akademik, dan dunia kerja. (2) kepala sekolah sebagai agen

perubahan memberikan inovasi-inovasi yang tertuju pada

perkembangan kemampuan teknisi peserta didik, keimanan dan

ketakwaan kepada Tuhan, pembentukan karakter, dan

kewirausahaan. (3) kepala sekolah sebagai juru bicara

melakukan sosialisasi visi dan keunggulan lembaga dengan

melibatkan seluruh elemen lembaga. (4) kepala sekolah sebagai

pelatih memberikan pelatihan kepada tenaga kependidikan dan

peserta didik. Semua hal tersebut sebagai upaya kepala sekolah

dalam meningkatkan mutu lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo.

Page 3: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

ABSTRACT

The quality achieved in educational institutions, is the

quality of results in terms of academic and non-academic. One

of the factors that can influence the achievement of success is

visionary leadership. The leader makes the vision of the

organization as anticipation and planning for an uncertain

future. Visionary leaders or visionary leadership have roles as

directors, agents of change, spokespersons, coaches.

The research location studied is SMK PGRI 2

Ponorogo. The reason for choosing the location is because this

institution is a public institution based on Islamic boarding

school. In addition this institution pays attention to the

development of learners including attitude competencies,

knowledge, and skills. Thus, in 2018/2019 this institution was

the highest institution whose graduates were absorbed into the

workforce by 96%.

This study uses a qualitative approach to the type of

case studies, while in data collection using interviews,

observation, and documentation. So this research resulted that,

(1) the principal as a determinant of the direction of providing

policies focused on student competency in terms of spiritual,

academic, and the world of work. (2) the principal as an agent

of change provides innovations aimed at the development of

the ability of the student technicians, faith and piety to God,

character building, and entrepreneurship. (3) the principal as a

spokesperson disseminates the vision and excellence of the

institution by involving all elements of the institution. (4) the

principal as a trainer provides training to education staff and

students. All of these things are as the principal's efforts in

improving the quality of graduates at SMK PGRI 2 Ponorogo.

Page 4: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner
Page 5: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner
Page 6: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner
Page 7: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner
Page 8: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Permendiknas Nomor 63 Tahun 2009

Pasal 1 ayat (1) menjelaskan bahwa “mutu pendidikan adalah

tingkat kecerdasan kehidupan bangsa yang dapat diraih dari

penerapan sistem pendidikan nasional”. Sejalan dengan

peraturan tersebut, maka penjaminan mutu pendidikan

dilaksanakan sebagai upaya untuk memastikan bahwa proses

yang dilakukan oleh institusi pendidikan sesuai dengan standar

yang ditentukan.1 Lebih lanjut sebagaimana menurut Edward

Sallis menyatakan bahwa peningkatan mutu harus dilaksanakan

secara konsisten agar konsumen mendapat jaminan mutu pada

prosedur dan produk. Sehingga dalam melaksanakan proses

pendidikan harus sesuai dengan prosedur dan dalam

mewujudkan produk yang bermutu yang sesuai dengan kriteria,

1 Ahmad Sulaiman & Udik Budi Wibowo, “Implementasi Sistem

Penjaminan Mutu Internal Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan

di Universitas Gadjah Mada”, Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan,

21.

1

Page 9: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

2

merupakan prinsip dasar dalam meningkatan mutu

pendidikan.2

Mutu pendidikan akan tercipta apabila dalam

menyelenggarakan pendidikan dapat dilaksanakan dengan

efektif dan efisien. Mutu dalam bidang pendidikan mencakup

empal hal, yakni: input, proses, output dan outcome.3 Pertama,

input pendidikan merupakan segala sesuatu yang harus tersedia

karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses.4 Input

pendidikan dinyatakan bermutu apabila siap berproses yang

sesuai dengan standar minimal nasional dalam bidang

pendidikan nasional.5 Kedua, proses pendidikan yang

merupakan perubahan sesuatu menjadi sesuatu yang lain.

Proses pendidikan dinyatakan bermutu apabila mampu

menciptakan suasana pembelajaran yang aktif kreatif inovatif

dan menyenangkan sehingga tujuan pendidikan bisa tercapai

dengan baik.6 Ketiga, output pendidikan. Output dalam

2 Wahid Khoirul Ikhwan, “Implementasi Standar Isi, Standar

Proses, dan Standar Kompetensi Lulusan Sebagai Standar Mutu Pendidikan

MTS Negeri di Kabupaten Tulungagung” , Journal Pedagogia ISSN 2089 -

3833 Volume. 4, No. 1, Februari 2015, 17. 3 Prim Masrokan Muthohar, Manajemen Mutu Sekolah (Jogjakarta;

AR-Ruzz Media, 2013), 135. 4 Muzakar, “Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu

Lulusan Pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Meureubo”, Jurnal Ilmiah

Islam Futura Vol. 14. No. 1, Agustus 2014, 121. 5 Prim Masrokan Muthohar, Manajemen Mutu Sekolah, 135.

6 Ibid.,135

Page 10: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

3

pendidikan selalu mengenai kinerja siswa, baik secara

akademik, maupun dalam bidang non akademik.7 Sehingga

output dinyatakan bermutu apabila hasil belajar yang dicapai

oleh peserta didik baik dalam bidang akademik maupun non

akademik tinggi.8 Keempat, yaitu outcome pendidikan. Pada

dasarnya, outcome pendidikan mempertanyakan dampak dari

program setelah output, dan bisa juga mengenai madrasah.9

Sehingga outcome dinyatakan bermutu apabila lulusan cepat

terserap dalam dunia kerja maupun lembaga-lembaga yang

membutuhkan lulusan tersebut dan stakeholders merasa puas

terhadap lulusan dari lembaga pendidikan tersebut.10

Mutu pendidikan atau mutu sekolah tertuju pada mutu

lulusan. Mutu akademik lulusan merupakan kualitas

pencapaian hasil yang tinggi dalam tes kemampuan akademik

berupa nilai ulangan umum, Ujian Tengah Semester (UTS),

Ujian Akhir Sekolah (UAS), dan Ujian Nasional.11

Sebagaimana Peraturan Pemerintah (PP) pasal 3 No. 1 tahun

7 Ahmad Sulhan, “Manajemen Pendidikan Karakter Berbasis

Budaya Santri dalam Mewujudkan Mutu Lulusan”, Jurnal Penelitian

Keislaman Vol.14 No.2 (2018) 112. 8 Prim Masrokan Muthohar, Manajemen Mutu Sekolah,135.

9 Ahmad Sulhan, “Manajemen Pendidikan Karakter Berbasis

Budaya Santri dalam Mewujudkan Mutu Lulusan, 112. 10

Prim Masrokan Muthohar, Manajemen Mutu Sekolah, 135. 11

Yusroni Lindayani, Zulkarnain, Samsul Rizal, “Peningkatan

Mutu Lulusan SMAN Purwodadi Melalui Strategi Manajemen Kepala

Sekolah”, An-Nizom Vol. 4, No. 2, Agustus 2019, 216.

Page 11: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

4

2005 menyebutkan bahwa tujuan diselenggarakannya Ujian

Nasional (UN) adalah untuk mengukur dan menilai kompetensi

ilmu pengetahuan dan teknologi peserta didik. Hal tersebut

sebagai salah satu sarana dalam melihat prestasi akademik

lulusan suatu lembaga pendidikan. 12

Hanson & Owen, mendefinisikan bahwa mutu lulusan

berkaitan dengan aspek intelektual, keterampilan manual,

kekuatan nalar dan analisis, nilai, sikap, motivasi, kreativitas,

keterampilan komunikasi, apresiasi kultural, memiliki

tanggung jawab sosial serta memahami kebutuhan dunia.13

Selain itu, Immegart sebagaimana yang dikutip oleh Widodo

dan Suparno Eko menjelaskan bahwa mutu lulusan itu sinergi

dengan rumusan tujuan, kepentingan pimpinan sekolah,

eksekutif, pendukung dan petugas sekolah, dan sinergi dengan

kepentingan rumusan pelanggan sekolah.14

Jadi mutu lulusan

merupakan kualitas dari suatu lembaga pendidikan yang

berkaitan dengan aspek intelektual, aspek sikap, dan aspek

12

Erlina Rahmawati & Kardoyo,”Pengaruh Pembiayaan

Pendidikan, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Peran Komite, Dan Integritas

Sekolah Terhadap Mutu Lulusan Melalui Mutu Proses”, Economic

Education Analysis Journal 7 (3) (2018). 962. 13

Ahmad Sulhan, “Manajemen Pendidikan Karakter Berbasis

Budaya Santri dalam Mewujudkan Mutu Lulusan”, 112. 14

Widodo, Suparno Eko. Manajemen Mutu Pendidikan (untuk

guru dan kepala sekolah), (Jakarta: Ardadizya Jaya, 2011), 100.

Page 12: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

5

keterampilan yang sesuai dengan visi lembaga dan kepentingan

pelanggan pendidikan.

Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar

Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Dalam

peraturan tersebut dijelaskan bahwa setiap lulusan satuan

pendidikan dasar dan menengah memiliki kompetensi pada tiga

dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan bagi

lulusan SMA/MA/SMALB/Paket C. Pertama, pada dimensi

sikap memiliki perilaku yang mencerminkan sikap: beriman

dan bertakwa kepada Tuhan YME, berkarakter, jujur, dan

peduli, bertanggung jawab, pembelajar sejati sepanjang hayat,

dan sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan

anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan

lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan

internasional. Kedua, pada dimensi pengetahuan memiliki

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks berkenaan

dengan: ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora. Serta mampu mengaitkan pengetahuan di atas

dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan

lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan

regional dan internasional. Ketiga, pada dimensi keterampilan

Page 13: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

6

memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: kreatif,

produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Melalui

pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari

di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri.15

Berdasarkan hal tersebut dapat dipahami bahwa lulusan

dalam suatu lembaga pendidikan dikatakan bermutu apabila

lulusan tersebut mempunyai kompetensi dalam sikap,

pengetahuan, dan keterampilan sebagaimana yang dijelaskan

pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20

Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan

Dasar dan Menengah. Selain itu, mutu lulusan juga harus

sinergi dengan visi misi lembaga dan mampu memenuhi

lapangan pekerjaan sebagaimana harapan masyarakat. Akan

tetapi dalam tataran realita mutu lulusan saat ini masih banyak

yang diragukan oleh masyarakat.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah

pengangguran terbuka pada Agustus 2019 berjumlah 7,05 juta

orang, meningkat dari Agustus 2018 yang hanya 7 juta orang.

Dalam paparannya, Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto

mengatakan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT)

15

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun

2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Page 14: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

7

didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

sebesar 10,42 persen pada Agustus 2019. Selain SMK, SMA

menempati peringkat kedua dengan presentase 7,92 persen,

diikuti diploma I/II/III 5,99 persen, universitas 5,67 persen,

SMP 4,75 persen, dan SD 2,47 persen.16

Sehingga dapat

dipahami bahwa mutu lulusan saat ini masih bertolak belakang

dengan harapan masyarakat sebagai pengguna lulusan, yang

mengharapkan kualitas lulusan yang baik, yang dapat bersaing

dalam dunia kerja baik di dalam maupun di luar negeri.

Adapun salah satu faktor yang dapat memengaruhi

keberhasilan mutu lulusan adalah kepemimpinan kepala

sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan

merupakan penggerak dalam lembaga pendidikan untuk

mencapai tujuan pendidikan.17

Keberhasilan keseluruhan

kepemimpinan pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan

akan dapat menentukan mutu lulusan suatu lembaga

pendidikan.18

Sehingga dapat dipahami bahwa dalam

16

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPS:

Pengangguran Meningkat, Lulusan SMK

Mendominasi", https://money.kompas.com/read/2019/11/05/155358926/bps

-pengangguran-meningkat-lulusan-smk-mendominasi. 20 November 2019,

Pukul 07.30. 17

Buchari Alma, Manajemen Corporate & Strategi Pemasaran

Jasa Pendidikan (Bandung; Alfabeta, 2008), 240. 18

Akmaluddin, Mutiawati, & Herawati, Program Kepala Sekolah

dalam Meningkatkan Mutu Lulusan Pada Smp Babul Magfirah Aceh Besar,

Page 15: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

8

mewujudkan SDM yang baik ataupun lulusan yang berkualitas

tentu harus ada kepemimpinan yang baik, manajemen yang

baik, dan lingkungan yang baik. 19

Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan dan

sekaligus yang bertanggung jawab, memiliki peranan penting

dalam menentukan arah gerak lembaga pendidikan. Sehingga

kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan menjadi pelaku

utama dalam menentukan visi dan tujuan sekolah sebagai arah

gerak lembaga yang sedang dipimpinnya. Visi dan tujuan

sekolah tersebut menjadi landasan pembelajaran baik dalam

lingkup akademis maupun non akademis untuk mencetak

lulusan yang bermutu, terampil sesuai kebutuhan masyarakat.20

Visi selalu berhubungan dengan cita-cita masa depan

lembaga pendidikan yang lebih baik. Maka dalam sebuah visi

harus adanya kekuatan yang dapat menarik perhatian bagi

komponen organisasi, baik terhadap pihak luar maupun pihak

dalam. Hal tersebut, diharapkan dapat mendesak untuk

Journal of Education Science Vol. 4 No. 2 Oktober 2018 Universitas

Ubudiyah Indonesia e-ISSN : 2615-5338, 44. 19

Ika Alifiyah Ali Imron Juharyanto, Kepemimpinan Visioner

Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Karakter Peserta Didik, Jurnal

Adminitrasi dan Manajemen Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Maret 2019,

33. 20

Ika Alifiyah Ali Imron Juharyanto, Kepemimpinan Visioner

Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Karakter Peserta Didik, Jurnal

Adminitrasi dan Manajemen Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Maret 2019,

34.

Page 16: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

9

dimulainya masa depan melalui keterampilan, bakat, dan

sumber daya dalam mewujudkannya. Selain itu, visi juga

merupakan rambu-rambu dalam menjalankan aktifitas

perubahan organisasi bagi seluruh komponen organisasi mulai

dari pemimpin dan seluruh bawahannya. Sehingga, visi

organisasi memainkan peranan penting, tidak hanya di tahap

awal melainkan pada seluruh siklus kehidupan organisasi yang

dapat menjadi penentu arah dalam menjalankan program

lembaga pendidikan.21

Pemimpin yang bervisi merupakan pemimpin pada era

perubahan yang menjadikan visi bagi organisasi sebagai

antisipasi dan proyeksi bagi masa depan yang tidak menentu.22

Selain itu kepemimpinan yang memiliki visi merupakan

pemimpin yang relevan dengan tuntutan “school based

management” yang diharapkan dalam peningkatan kualitas

pendidikan. Pemimpin tersebut menjadi agen perubahan,

menjadi penentu arah organisasi yang tahu prioritas, dan

menjadi pelatih yang profesional serta dapat membimbing

personil lainnya ke arah profesionalisme kerja yang

21

Ismail Nawawi Uha, Manajemen Perubahan (Surabaya; Ghalia

Indonesia, 2014), 164. 22

Buchari Alma, Manajemen Corporate & Strategi Pemasaran

Jasa Pendidikan, 240.

Page 17: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

10

diharapkan.23

Sehingga dapat dipahami bahwa, visi merupakan

kemudi bagi sebuah sistem dalam lembaga pendidikan dan

kepala sekolah adalah pemegang kendalinya.24

Sejalan dengan hal tersebut Hayatuddin Fataruba

menjelaskan bahwa, kepemimpinan visioner sangat

dibutuhkan pada lembaga pendidikan dikarenakan di era global

ini, perkembangan begitu cepat dan akan berpengaruh pada

semua aspek kehidupan, menyebabkan lalu lintas tenaga kerja

sangat mudah, menyebabkan siswa mendapat informasi dari

berbagai sumber secara cepat, berpengaruh terhadap perilaku

dan moral manusia, serta di era global ini tidak menutup

kemungkinan akan terbuka peluang cabang sekolah asing.25

Lebih lanjut sebagaimana menurut Komariyah dan

Triatna, visionary leadership merupakan sebuah pemimpin

yang kerja pokoknya difokuskan pada rekayasa masa depan

yang penuh tantangan. Kepemimpinan ini menuntut kepala

sekolah sebagai manajer di sekolah untuk melakukan inovasi

dan pengembangan madrasah yang disertai dengan pandangan

23

Engkoswara & Aan Komariah, Administrasi Pendidikan

(Bandung; Alfabeta, 2015), 194. 24

Ika Alifiyah Ali Imron Juharyanto, Kepemimpinan Visioner

Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Karakter Peserta Didik, Jurnal

Adminitrasi dan Manajemen Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Maret 2019,

34. 25

Supardi , Sekolah Efektif Konsep Dasar Dan Praktiknya

(Jakarta; PT Raja Grafindo Persada, 2013), 79.

Page 18: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

11

jauh ke depan dalam mengembangkan madrasah untuk

meningkatkan kualitas pendidikannya secara efektif dan

kompetitif.26

Selain itu pemimpin tersebut mampu berkreasi

dan menemukan strategi kepemimipinan inovatif, bermutu dan

tanggap terhadap perkembangan global dan tantangan lokal,

serta mampu membaca kecenderungan masa depan dengan

kekuatan insigt dan prediksi ilmu. Sehingga pemimpin yang

mempunyai visi atau visioner leadership tersebut, merupakan

pemimpin yang diharapkan dalam sebuah lembaga pendidikan

untuk melakukan perubahan yang lebih baik di masa depan. 27

Kemudian alasan mengapa penelitian ini dilakukan di

SMK PGRI 2 Ponorogo karena SMK PGRI 2 Ponorogo

merupakan salah satu sekolah swasta yang berkualitas. Hal

tersebut didasarkan sebagaimana perkembangan di SMK

PGRI, yakni pada tahun 2000/2001 SMK PGRI 2 Ponorogo

telah terakreditasi dengan status disamakan, kemudian pada

tahun 2006/2007 telah terakreditasi: A, kemudian pada tahun

2011 telah mendapat sertifikat ISO 9001:2008 dari TUV Nort

dan pada tahun 2015 SMK PGRI 2 Ponorogo menjadi Sekolah

Rujukan. Selanjutnya pada tahun 2018/2019, SMK PGRI 2

26

Prim Masrokan Muthohar, Manajemen Mutu Sekolah, 273. 27

Buchari Alma. Manajemen Corporate & Strategi Pemasaran

Jasa Pendidikan, 239.

Page 19: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

12

Ponorogo menjadi lembaga tertinggi di Jawa Timur yang

terserap di dunia usaha dan industri sebanyak 96% dan sisanya

sebagian besar meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih

tinggi. Selain itu SMK PGRI 2 Ponorogo juga menjadi tempat

penyaluran bursa kerja.28

Adapun visi SMK PGRI 2 Ponorogo, yaitu: “Beriman

dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, terampil,

kompeten, professional, disiplin, berkarakter unggul,

berbudaya lingkungan dan berbudaya keselamatan kerja.”29

Visi tersebut kemudian diimplementasikan dalam program-

program yang ada di SMK PGRI 2 Ponorogo, yakni sebagai

berikut: Pertama, visi beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa. Bentuk implementasi program tersebut adalah

dengan mengadakan kerjasama dengan Pondok Pesantren al

Ikhlas Babadan sehingga SMK PGRI 2 Ponorogo merupakan

sekolah industri berbasis pondok pesantren. Selain itu, SMK

PGRI 2 Ponorogo juga menerapkan program mangaji bagi

peserta didik yang dijadikan sebagai syarat pengambilan ijazah.

28

Profil SMK PGRI 2 Ponorogo 2019, Dokumentasi, Ruang TU,

Rabu, 4 Maret 2020, Pukul 10.00 WIB. 29

Identitas Lembaga, Visi, Misi dan Tujuan SMK PGRI 2

Ponorogo, Dokumentasi, Ruang Kurikulum, Rabu, 4 Maret 2020, Pukul

10.00 WIB.

Page 20: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

13

Kedua, visi cerdas, terampil, kompeten, professional.

Implementasi visi ini, yaitu SMK PGRI 2 Ponorogo selalu

menjalin kerja sama dengan BKK dan industri yang lainnya,

serta selalu melihat akan kebutuhan pelanggan sebagai

konsumen. Ketiga, visi disiplin, berkarakter unggul, dalam

membentuk peserta didik yang berdisipin dan berkarakter.

Implementasi visi tersebut, SMK PGRI 2 Ponorogo menjalin

kerjsama dengan TNI 501 Madiun. Adapun kegiatannya

dikhususkan dalam pembentukan peserta didik yang disiplin

dan berkarakter yang dilakukan selama satu minggu untuk

setiap jenjang. Keempat, visi berbudaya lingkungan.

Implementasi visi ini yaitu dengan menerapkan program

adiwiyata di SMK PGRI 2 Ponorogo. Kelima, visi berbudaya

keselamatan kerja. Adapun bentuk implementasinya yakni

dengan menjalin kerjasama dengan 12 Bursa Kerja Khusus

(BKK).30

Kepemimpinan kepala sekolah yang bersifat visioner

menjadi faktor kunci terlaksananya program-program yang ada

di SMK PGRI 2 Ponorogo. Dalam menjalankan program-

program tersebut, kepala sekolah berperan sebagai penentu

arah, agen perubahan, juru bicara, dan pelatih. Pertama,

30

Wawancara dengan bapak Andi Dwi selaku bagian Kurikulum,

pada 4 Maret 2020.

Page 21: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

14

sebagai penentu arah kepala sekolah memberikan kebijakan

yang difokuskan pada kempetensi siswa dalam segi spiritual,

akademik, dan dunia kerja. Kedua, sebagai agen perubahan

kepala sekolah memberikan inovasi-inovasi yang tertuju pada

perkembangan kemampuan teknisi peserta didik, keimanan dan

ketakwaan kepada Tuhan, pembentukan karakter, dan

kewirausahaan. Ketiga, sebagai juru bicara kepala sekolah

melakukan sosialisasi visi dan keunggulan lembaga dengan

melibatkan seluruh elemen lembaga. Keempat, sebagai pelatih

kepala sekolah memberikan pelatihan kepada tenaga

kependidikan dan peserta didik. Semua hal tersebut sebagai

upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu lulusan di

SMK PGRI 2 Ponorogo.

Berangkat dari penjajagan sosial situation di atas,

penelitian ini akan mengungkap Kepemimpinan Visioner

dalam Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2

Ponorogo, dan agar penelitian ini terarah, terfokus, dan tidak

meluas, penulis membatasi penelitian ini pada peran

kepemimpinan visioner dalam peningkatan mutu lulusan di

SMK PGRI 2 Ponorogo.

B. Masalah dan Rumusan Masalah

Page 22: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

15

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana peran kepemimpinan visioner sebagai penentu

arah dalam peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI 2

Ponorogo?

2. Bagaimana peran kepemimpinan visioner sebagai agen

perubahan dalam peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI 2

Ponorogo?

3. Bagaimana peran kepemimpinan visioner sebagai juru

bicara dalam peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI 2

Ponorogo?

4. Bagaimana peran kepemimpinan visioner sebagai pelatih

dalam peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan peran kepemimpinan visioner sebagai

penentu arah dalam peningkatan mutu lulusan di SMK

PGRI 2 Ponorogo.

2. Untuk menjelaskan peran kepemimpinan visioner sebagai

agen perubahan dalam peningkatan mutu lulusan di SMK

PGRI 2 Ponorogo.

Page 23: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

16

3. Untuk menjelaskan peran kepemimpinan visioner sebagai

juru bicara dalam peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI

2 Ponorogo.

4. Untuk menjelaskan peran kepemimpinan visioner sebagai

pelatih dalam peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI 2

Ponorogo.

D. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini akan menemukan peran kepemimpinan

visioner sebagai penentu arah, agen perubahan, juru bicara, dan

pelatih dalam peningkatan mutu lulusan.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Pengawas

Hasil penelitian ini secara praktis dapat digunakan oleh

pengawas sebagai pijakan dalam mengambil kebijakan untuk

meningkatkan mutu lulusan di sekolah.

b. Bagi Kepala Sekolah

Hasil penelitian ini secara praktis dapat digunakan oleh

kepala sekolah sebagai pijakan dalam mengambil kebijakan

untuk peningkatan mutu lulusan di sekolah.

Page 24: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

17

c. Bagi Guru

Hasil penelitian ini secara praktis dapat digunakan oleh

guru sebagai pijakan dalam melakukan perbaikan untuk

peningkatan mutu lulusan di sekolah.

d. Bagi Wali Murid

Hasil penelitian ini secara praktis dapat digunakan oleh

wali murid sebagai dasar usulan dalam rangka peningkatan

mutu lulusan di sekolah.

E. Kajian Terdahulu

Adapun hasil penelitian yang memiliki relevansi

dengan tema penelitian ini dalam rangka memperkuat

perumusan masalah tersebut nantinya walaupun secara

substansial memiliki perbedaan yang cukup signifikan yang

sekaligus penelitian-penelitian tersebut dengan penelitian yang

akan peneliti lakukan ini. Di antara hasil penelitian tersebut,

antara lain:

Pertama, Penelitian yang dilakukan oleh Shona Ali

Fahmi yang berjudul “Peran Kepala Sekolah dalam

Peningkatan Mutu Guru”. Adapun fokus penelitian ini

menjelaskan tentang peran kepala sekolah sebagai educator,

manajer, supervisor, dan motivator. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus

Page 25: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

18

sehingga teknik pengumpulan data yang digunakan juga

menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu

reduksi data, pengajian data, dan penarikan kesimpulan.

Pengecekan keabsahan data melalui perpanjangan pengamatan,

triangulasi, dan menggunakan referensi. Adapun hasil

penelitian ini adalah bahwa dalam meningkatkan mutu guru

diperlukan peran kepala sekolah sebagai educator, manajer,

supervisor, dan motivator.31

Perbedaaan penelitian ini dengan penelitian yang akan

peneliti lakukan adalah bahwasanya penelitian yang dilakukan

oleh Shona Ali Fahmi menggunakan teori strategi kepala

sekolah sedangkan pada penelitian yang akan peneliti lakukan

yaitu menggunakan teori peran kepemimpinan visioner yang

meliputi empat peran yaitu: penentu arah, agen perubahan,

juru bicara, dan pelatih dalam meningkatkan mutu lulusan.

Kedua, yakni penelitian yang dilakukan oleh Vera Mei

Ringgawati, yang berjudul “Strategi Kepala Sekolah dalam

Meningkatkan Mutu Lulusan” (Studi Multi Kasus di SMA 1

Blitar dan SMAN 1 Sutojayan). Fokus penelitian ini adalah

untuk menjelaskan perencanaan, implementasi dan evaluasi

31

Shona Ali Fahmi, Tesis, Peran Kepala Sekolah dalam

Peningkatan Mutu Guru, (Ponorogo: IAIN, 2020), 1

Page 26: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

19

strategi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu lulusan serta

untuk menjelaskan perbandingan strategi kepala sekolah di

SMAN 1 Blitar dan SMAN 1 Sutojayan. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus

dan rancangan penelitian multisitus. Pengumpulan data

menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu

reduksi data, pengajian data, dan penarikan kesimpulan.

Pengecekan keabsahan data melalui perpanjangan pengamatan,

triangulasi, dan menggunakan referensi. Adapun hasil

penelitian ini adalah bahwa dalam meningkatkan mutu lulusan

diperlukan strategi yang dikelola meliputi proses perencanaan,

implementasi dan evaluasi yang melibatkan seluruh komponen

sekolah.32

Perbedaaan penelitian ini dengan penelitian yang akan

peneliti lakukan adalah bahwasanya penelitian yang dilakukan

oleh Vera Ringgawati menggunakan teori strategi kepala

sekolah sedangkan pada penelitian yang akan peneliti lakukan

yaitu menggunakan teori peran kepemimpinan visioner

32

Vera Mei Ringgawati, Tesis, Strategi Kepala Sekolah dalam

Meningkatkan Mutu Lulusan (Studi Multi Kasus di SMA 1 Blitar dan SMAN

1 Sutojayan), (Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim, 2016), 1.

Page 27: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

20

meliputi empat peran yaitu: penentu arah, agen perubahan,

juru bicara, dan pelatih dalam meningkatkan mutu lulusan.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Asmuni yang

berjudul “Kepemimpinan Visioner dalam Pengembangan

Pendidikan Islam” (Studi Kasus di Yayasan Bani Hasyim

Kecamatan Singosari Kabupaten Malang). Penelitian ini

bertujuan untuk menemukan karakteristik dari kepemimpinan

visioner, upaya yang dilakukan pemimpin visioner serta

dampak dari kepemimpinan visioner dalam mengembangkan

pendidikan Islam. Adapun pendekatan penelitian yang

digunakan yakni pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus

sehingga teknik pengumpulan data yang digunakan juga

menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.

Sedangkan analisis data dilakukan dengan proses reduksi data,

penyajian data, verifikasi dan penarikan kesimpulan.33

Penelitian yang dilakukan Asmuni tersebut sebenarnya

memiliki kesamaan fokus penelitian dengan yang akan peneliti

lakukan. Perbedaannya terletak pada problem akademik yang

ingin diselesaikan. Dalam penelitian Asmuni, problem

akademik yang ingin diselesaikan yaitu terkait pengembangan

33

Asmuni, Kepemimpinan Visioner dalam Pengembangan

Pendidikan Islam (Studi Kasus di Yayasan Bani Hasyim Kecamatan

Singosari Kabupaten Malang), (Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim,

2015), 1.

Page 28: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

21

pendidikan Islam. Sedangkan dalam penelitian yang hendak

peneliti lakukan, problem akademik yang hendak diselesaikan

yaitu terkait dengan peningkatan mutu lulusan.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan penyusunan tesis, maka

pembahasan dalam laporan penelitian ini dibagi menjadi

delapan bab, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah

pemahaman para pembaca dalam menelaah isi penelitian ini.

Adapun sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut:

Bab I : Berisikan uraian dan latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian

terdahulu, dan sistematika pembahasan.

Bab II : Berisikan pembahasan mengenai teori-teori

yang secara konseptual mendasari penelitian yaitu, teori

tentang kepemimpinan visioner dalam meningkatkan mutu

lulusan. Kajian teori menjadi kerangka dasar yang berfungsi

sebagai pemandu untuk membaca atau menganalisis data dari

fakta temuan di lokasi penelitian.

Bab III : Berisikan metode dan pendekatan, data dan

sumber data, metode dan teknik penggalian data, analisis data.

dan teknik pengecekan keabsahan data.

Page 29: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

22

Bab IV : Berisikan rumusan masalah satu terkait peran

kepemimpinan visioner sebagai penentu arah dalam

meningkatkan mutu lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo yang di

dalamnya tersusun paparan data, analisis data, dan sintesis.

Bab V : Berisikan rumusan masalah dua terkait peran

kepemimpinan visioner sebagai agen perubahan dalam

meningkatkan mutu lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo yang di

dalamnya tersusun paparan data, analisis data, dan sintesis.

Bab VI : Berisikan rumusan masalah tiga terkait peran

kepemimpinan visioner sebagai juru bicara dalam

meningkatkan mutu lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo yang di

dalamnya tersusun paparan data, analisis data, dan sintesis.

Bab VII : Berisikan rumusan masalah empat terkait

peran kepemimpinan visioner sebagai pelatih dalam

meningkatkan mutu lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo yang di

dalamnya tersusun paparan data, analisis data, dan sintesis

Bab VIII : Penutup. Dalam bab ini dibahas mengenai

kesimpulan dari dari penelitian yang telah dilaksanakan dan

saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

Page 30: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

23

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Kepemimpinan Visioner

1. Kepemimpinan dalam Pendidikan

Dalam menjalankan suatu organisasi diperlukan

seorang pemimpin dalam menggerakkan dan mempengaruhi,

serta mengarahkan orang lain dalam mencapai tujuan

organisasi. Pemimpin sangat diperlukan karena pemimpin

merupakan pemegang kendali utama serta penanggung jawab

dalam suatu organisasi. Seperti halnya dalam lembaga

pendidikan juga membutuhkan seorang pemimpin.

Kepemimpinan dalam pendidikan mempunyai peran yang

sangat penting dalam mengarahkan dan menggerakkan dalam

mencapai suatu tujuan bersama sebagai indikator keberhasilan.

Hal tersebut senada dengan Husna Asmara, bahwa

kepemimpinan pendidikan adalah segenap kegiatan dalam

usaha mempengaruhi personal di lingkungan pendidikan pada

situasi tertentu agar mereka memulai usaha kerja sama, mau

bekerja dengan penuh tanggung jawab dan ikhlas demi

23

Page 31: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

24

tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.1 Lebih

lanjut menurut Hendrawan pemimpin pendidikan merupakan

pemimpin yang menampilkan sosoknya sebagai guru dan abdi

kelompok yang simultan. Selain itu, juga sebagai wasit, hakim,

dan sebagai panglima.2

Kepemimpinan pendidikan dalam mengembangkan

lembaga pendidikan memiliki dua fungsi, yaitu: pertama,

mengusahakan keefektifan organisasi pendidikan, meliputi

adanya etos kerja yang baik, manajemen terkelola dengan baik,

mengelola dan mengembangkan kemampuan tenaga pendidik,

dan sebagainya. Selanjutnya yang kedua mengusahakan

lembaga pendidikan yang sukses. Dalam hal ini, kepala sekolah

sebagai pemimpin pendidikan harus mampu

mengimplementasikan kurikulum sebagai tujuan utama,

mengembangkan iklim organisasi yang baik dan kondusif,

melakukan monitoring dan evaluasi, mengelola pengembangan

staf untuk bekerja dan berfikir bersama, serta melibatkan

stakeholders dalam pengembangannya.3 Selain itu, kepala

sekolah sebagai pemimpin pendidikan juga harus memaknai

1 Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book of Education

Management (Jakarta; Prenadamedia Grub, 20118), 85. 2 Fahmi Tharaba, Kepemimpinan Pendidikan Islam (Malang; CV

Dream Litera Buana, 2016), 33. 3 Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book of Education

Management, 85.

Page 32: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

25

perannya untuk memotivasi warga sekolahnya untuk

mendedikasikan tugas masing-masing sehingga dapat

melaksanakan tugasnya dengan maksimal.4

Kepemimpinan dalam pendidikan bertujuan agar setiap

program kegiatan yang dilaksanakan bisa terarah dan dapat

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara

efektif dan efisien. Tujuan dalam pendidikan terbentuk dari

gagasan visi pemimpin. Pemimpin yang mempunyai visi atau

visionary leadership, merupakan pemimpin yang diharapkan,

karena pemimpin tersebut mampu berkreasi dan menemukan

strategi kepemimipinan inovatif, bermutu dan tanggap terhadap

perkembangan global dan tantangan lokal, serta mampu

membaca kecenderungan masa depan dengan kekuatan insigt

dan prediksi ilmu.5

2. Kepemimpinan Visioner

a. Konsep Kepemimpinan Visioner

Kepemimpinan visioner adalah kemampuan seorang

pemimpin dalam menciptakan, merumuskan,

mengkomunikasikan, mensosialisasikan, mentransformasikan

dan mengimplementasikan pemikiran-pemikiran ideal yang

4 Agustinus Hermino, Kepemimpinan Pendidikan di Era

Globalisasi (Yogyakata; Pustaka Pelajar, 2014), 128. 5 Buchari Alma. Manajemen Corporate & Strategi Pemasaran Jasa

Pendidikan, 239.

Page 33: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

26

berasal dari dirinya atau sebagai hasil interaksi sosial diantara

anggota organisasi dan stakeholders yang diyakini sebagai cita-

cita organisasi di masa depan yang harus diraih atau

diwujudkan melalui komitmen semua personil.6 Aan Komari

menjelaskan bahwa kepemimpinan yang relevan dengan

tuntutan “school based management” dan didambakan bagi

kualitas pendidikan adalah kepemimpinan yang memiliki visi

(visionary leadership), yaitu kepemimpinan yang kerja

pokoknya difokuskan pada rekayasa masa depan yang penuh

dengan tantangan, menjadi agen perubahan yang unggul dan

menjadi penentu arah organisasi yang tahu prioritas, menjadi

pelatih yang profesional dan dapat membimbing personil

lainnya ke arah profesionalisme kerja yang diharapkan.7

Pendapat tersebut senada dengan Robbin bahwa kepemimpinan

visioner adalah kemampuan pemimpin untuk menciptakan dan

mengartikulasikan suatu visi yang realistik, dapat dipercaya,

atraktif tentang masa depan bagi suatu organisasi atau unit

organisasional yang harus bertumbuh dan meningkat sampai

saat ini.8 Maka dengan begitu kepemimpinan visioner

6 Engkoswara & Aan Komariah, Administrasi Pendidikan

(Bandung; Alfabeta, 2015), 195. 7 Engkoswara & Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, 194.

8 Donni Juni Priansa & Risma Somad. Manajemen Supervisi &

Kepemimpinan kepala sekolah (Bandung; Alfabeta, 2014),213.

Page 34: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

27

merupakan pemimpin yang mampu merumuskan visi dan dapat

mengartikulasikan serta mengimplementasikan visi sebagai

target yang dicita-citakan di masa depan.

Visi dalam suatu organisasi menjadi penentu arah

dalam mencapai tujuan organisasi. Dengan adanya visi yang

diimplementasikan tersebut, organisasi tidak akan terombang-

ambing dalam situasi dan kondisi yang sedang dihadapinya.

Sebagaimana menurut Peter Senge melontarkan gagasan

bahwa, sebuah organisasi hanya akan mampu beradaptasi

dengan perubahan apabila ia mampu menjadikan dirinya tampil

sebagai sebuah organisasi pembelajaran (learning

organization) yakni sebuah organisasi yang dibangun oleh

orang-orang yang secara terus-menerus mau memperluas

kapasitas dirinya dalam rangka mencapai tujuan bersama yang

telah ditetapkan.9

Lebih lanjut menurut Fahmi Tharaba, visi merupakan

wawasan ke depan yang merupakan kristalisasi dan intisari dari

competency, ability, self efficacy dalam melihat, menganalisis,

dan menafsirkan. Dalam suatu visi itu mengandung intisari dari

arah dan tujuan, misi, norma, dan nilai yang merupakan satu

9 Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book of Education

Management, 102

Page 35: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

28

kesatuan yang utuh.10

Hal tersebut senada sebagaimana yang

disampaikan oleh Wahyudi, bahwa visi memiliki gambaran

yang jelas, menawarkan suatu cara yang inovatif untuk

memperbaiki, mendorong adanya tindakan-tindakan yang

mungkin dilakukan untuk mewujudkan perubahan-perubahan

yang lebih baik.11

Visi organisasi menjadi pengikat, pemersatu, inspirator,

dan pemberi semangat seluruh komponen organisasi. Oleh

karena itu dalam kepemimpinan visioner, visi menjadi faktor

utama dalam menjalankan kepemimpinannya. Sebagaimana

menurut Imam Machali dan Ara Hidayat, visi merupakan kata

kunci yang utama dalam kepemimpinan visoner.12

Maka

dengan begitu visi perlu dirumuskan dalam pernyataan yang

jelas dan tegas agar menjadi komitmen semua personil dalam

mewujudkannya sehingga pemimpin berupaya mengolaborasi

informasi, cita-cita, dan keinginan pribadi dipadukan dengan

cita-cita/gagasan personel lain dalam forum komunikasi yang

intensif, sehingga menghasilkan kristalisasi visi organisasi.

Menurut Danil dan Daniels sebagaimana yang dikutip oleh

10

Fahmi Tharaba, Kepemimpinan Pendidikan Islam, 95. 11

Euis Karwati & Djonni Juni Priansa, Kinerja dan

Profesionalisme Kepala Sekolah (Bandung; Alfabeta, 2013), 189 12

Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book of Education

Management 102.

Page 36: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

29

Komariah dan Triatna, menyatakan bahwa kejelasan

perumusan visi melalui tiga fase proses, yaitu: 1) Discovery

berarti validasi, internalisasi, dan rasionalisasi atas proses

globalisasi; 2) Visualization adalah menggambarkan atau

penjelasan konsep-konsep dalam membangun visi global; c)

Actualization adalah sebuah pernyataan visi global yaitu

perumusan dan pemasyarakatan visi dalam organisasi.13

Selanjutnya visi yang efektif sebagaimana menurut

Kantabutra memiliki karakteristik, sebagai berikut: a) ringkas,

sederhana, realistis, dan jelas; dari bahasa pernyataan secara

keseluruhan; b) fokus dan unik; dari isinya yang mengarah

pada tujuan akhir organisasi; c) menantang, menginspirasi, dan

berorientasi masa depan; dari kata-kata yang mengandung

makna ungkapan semangat dan pandangan jauh ke depan.14

Sehingga dengan terciptanya visi sebagaimana tersebut di atas,

diharapkan dapat menjadi peranan kunci dalam menjalankan

program kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan bersama,

serta dapat menumbuhkan semangat persatuan seluruh

13

Aan Komariah & Cepi Triatna, Visionery Leadership (Bandung;

Bumi Aksara, 2010), 91-92. 14

Sukaningtyas, “Pengembangan Kapasitas Manajemen Sekolah

Dalam Membangun Pemahaman Visi dan Misi”, Jurnal Ilmu Pendidikan,

Jilid 22, Nomor 2, Desember 2016, 105.

Page 37: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

30

komponen organisasi dan memberikan arah dalam

mewujudkan tujuan organisasi.

b. Peran Pemimpin Visioner

Kepemimpinan visioner merupakan pemimpin yang

mampu merumuskan visi dan mengartikulasikan serta

mengimplementasikan visi sebagai target yang dicita-citakan di

masa depan. Visi merupakan suatu yang sangat penting dalam

menjalankan organisasi. Visi suatu organisasi merupakan

sebuah peluru bagi pemimpin visioner dalam menentukan masa

depan suatu organisasi. Selanjutnya visi tersebut harus

diwujudkan dalam kinerja kepemimpinan, agar pernyataan-

pernyataan yang diyakini tersebut dapat menjadikan perubahan

di masa depan. Maka, dalam mewujudkan perubahan di masa

depan tentunya seorang pemimpin harus mengetahui peran

yang harus dilakukan. Adapun peran kepemimpinan visioner

menurut Nanus yang dikutib oleh Aan Komariah dan Cepi

Triatna memiliki empat peran, yakni:15

1) Penentu arah (direction setter). Kepala sekolah sebagai

penentu arah memberikan arah bagi lembaga pendidikan,

khususnya disaat mendapati sebuah masalah. Kepala

sekolah tersebut tampil sebagai pelopor dalam menetukan

15

Aan Komariah & Cepi Triatna, Visionery Leadership (Bandung;

Bumi Aksara, 2010), 92-93.

Page 38: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

31

arah yang dituju melalui pikiran-pikiran rasional dan

cerdas tentang sasaran yang akan dituju dan mengarahkan

perilaku bergerak maju ke arah yang diinginkan.16

Selanjutnya kepala sekolah bersama-sama menganalisis

kemungkinan-kemungkinan yang dapat ditempuh, teknik

ataupun metode serta sumber terpilih yang dapat

digunakan untuk meraih tujuan masa depan secara efektif

dan efisien.17

Sehingga sebagai penentu arah, kepala

sekolah harus dapat menyajikan dan mengkomunikasikan

suatu visi, memotivasi seluruh anggota organisasi, dapat

menyakinkan kepada seluruh konsumen bahwa apa yang

ditargetkan dan dilakukan itu benar, serta mendukung

partisipasi pada seluruh tingkat dan tahapan usaha menuju

masa depan.18

2) Agen perubahan (agen of change). Kepala sekolah sebagai

agen perubahan, merupakan peran penting kedua dari

kepala sekolah yang visioner. Kepala sekolah memberikan

perubahan-perubahan di lembaga pendidikan. Perubahan

tersebut dapat dilihat dengan adanya inovasi-inovasi baru,

16

Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book of Education

Management, 107. 17

Aan Komariah & Cepi Triatna, Visionery Leadership, 93. 18

Euis Karwati, Donni Juni Priansa, Kinerja dan Profesionalisme

Kepala Sekolah, 196.

Page 39: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

32

serta dalam konteks lingkungan eksternal meliputi dalam

hal ekonomi, sosial, teknologi dan perubahan politis terjadi

secara terus menerus sehingga mengakibatkan perubahan

terhadap kebutuhan pelanggan.19

Perubahan tersebut mengakibatkan kepala sekolah

sebagai pemimpin visioner tidak puas dengan yang telah

ada, pemimpin tersebut selalu ingin memiliki keunggulan

dari yang ada seperti berpikir bagaimana mengembangkan

inovasi pembelajaran, manajemen persekolahan, hubungan

kerja sama dengan dunia usaha dan sebagainya.20

Hal ini

menjamin bahwa kepala sekolah sebagai pemimpin

disediakan untuk seluruh situasi dan kondisi yang dapat

mengancam kesuksesan lembaganya saat ini khususnya

dalam menyiapkan kesuksesan di masa depan.21

Sehingga

kesuksesan-kesuksesan tersebut dapat terbentuk melalui

gebrakan-gebrakan yang dapat memicu kinerja dan

menerima tantangan-tantangan dengan menerjemahkan ke

dalam agenda-agenda kerja yang jelas dan rasional.22

Selain itu kepala sekolah sebagai agen perubahan menjadi

19

Donni Juni Priansa & Rismi Somad, Manajemen Supervisi &

Kepemimpinan Kepala Sekolah, 214. 20

Aan Komariah & Cepi Triatna, Visionery Leadership, 94. 21

Donni Juni Priansa & Rismi Somad, Manajemen Supervisi &

Kepemimpinan Kepala Sekolah, 214. 22

Aan Komariah & Cepi Triatna, Visionery Leadership, 94.

Page 40: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

33

pelopor inovasi dan menjadi trigger berbagai perubahan

yang terjadi ke arah yang lebih baik dalam

mengimplementasikan visi serta bertanggung jawab untuk

merangsang perubahan di lingkungan internal.23

3) Juru bicara (spokesperson). Kepala sekolah sebagai

pemimpin visioner harus mengetahui dan menghargai

bentuk komunikasi yang tersedia guna menjelaskan dan

membangun dukungan untuk visi masa depan sekolah.24

Hal tersebut, menuntut kepala sekolah harus mampu

menjadi juru bicara, tidak hanya memiliki kemampuan

untuk menyakinkan di lingkungan kelompok internal saja,

akan tetapi dituntut lebih jauh aksesnya terhadap dunia

luar yang dapat menimbulkan kegairahan tentang masa

depan sekolah dan dapat berimplikasi terhadap

pembangunan serta kemajuan organisasi.25

Tidak hanya

itu, kepala sekolah juga harus mampu menjadi seorang

negosiator utama dan ulung dalam berhubungan dengan

organisasi lain atau hierarki yang lebih tinggi. Selain itu,

kemampuan berkomunikasi kepala sekolah tersebut harus

disertai dengan keyakinan akan logika rasional bahwa visi

23

Aan Komariah & Cepi Triatna, Visionery Leadership, 94. 24

Donni Juni Priansa & Rismi Somad, Manajemen Supervisi &

Kepemimpinan Kepala Sekolah, 214. 25

Aan Komariah & Cepi Triatna, Visionery Leadership, 94.

Page 41: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

34

organisasi menarik, bermanfaat, dan menyenangkan.

Sehingga, hal tersebut dapat menjadikannya sebagai

seorang negoisator yang unggul.26

4) Pelatih (coach). Kepala sekolah sebagai pemimpin

visioner harus dapat menjadi pelatih yang baik. dengan

begitu kepala sekolah harus mampu membangun dan

mengendalikan kerja sama kelompok dalam anggota

organisasi untuk memcapai tujuan visi yang sudah

ditetapkan. Kepala sekolah sebagai pelatih harus dapat

mengoptimalkan kemampuan dan potensi seluruh sumber

daya yang ada di sekolah, baik dalam bekerja sama serta

mengoordinasi aktifitas usaha dalam mencapai tujuan visi

lembaga pendidikan. Selain itu, kepala sekolah sebagai

pelatih harus selalu dapat menjaga pekerjaan sumber daya

sekolah untuk memusatkan pada realisasi visi dengan

pengarahan dan memberi harapan serta membangun

kepercayaan diantara sumber daya sekolah yang penting

bagi sekolah dan visinya untuk masa depan.27

Maka

dengan begitu kepala sekolah tersebut harus dapat

berkomunikasi, mensosialisasikan, sekaligus bekerja sama

26

Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book of Education

Management, 107. 27

Euis Karwati, Donni Juni Priansa, Kinerja dan Profesionalisme

Kepala Sekolah, 197.

Page 42: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

35

dengan orang-orang untuk membangun, mempertahankan

dan mengembangkan visi yang dianutnya, dan bagaimana

merealisasikan visi ke dalam budaya perilaku organisasi.28

Selanjutnya terkait mengenai keberhasilan seorang

pemimpin dalam memimpin organisasi, secara umum

sebagaimana menurut Kartono bahwa keberhasilan pemimpin

itu pada umumnya diukur dari produktivitas dan efektifitas

pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan pada dirinya. Adapun

indikator yang dapat dipakai sebagai petunjuk keberhasilan

kepemimpinan dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut:

1) meningkatnya hasil-hasil produksi dan pemberian pelayanan

oleh organisasi; 2) semakin rapinya sistem administrasi dan

makin efektifnya manajemen; 3) semakin meningkatnya

aktivitas-aktivitas manusiawi atau aspek sosial yang lebih

human sifatnya.29

c. Karakteristik Kepemimpinan Visioner

Ciri-ciri utama kepala sekolah sebagai pemimpin

visioner adalah bahwa ia memiliki kekhasan dalam

kepercayaan diri, kesadaran diri, serta empati. Kepala sekolah

28

Aan Komariah & Cepi Triatna, Visionery Leadership, 95. 29

Anizah & Winda Fitri Maretta, “Kepemimpinan Efektif Kepala

Sekolah Dalam Mengembangkan Profesionalisme Guru”, Jurnal

Manajemen Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan, Volume 2, No.1,

Januari-Juni2017, 100-101.

Page 43: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

36

yang visioner akan mengartikulasikan suatu tujuan, yang

baginya merupakan tujuan sejati dan selaras dengan nilai

bersama orang-orang yang ada di sekolah. Selain itu, kepala

sekolah yang visioner juga memiliki ciri sebagai berikut:30

1) Komitmen terhadap nilai spiritual, merupakan ciri yang

paling menonjol dari pemimpin visioner. Kepala sekolah

mewujudkan integritas pribadi, memancarkan energi,

vitalitas, dan kehendak yang kuat untuk bertindak.

2) Visi yang inspiratif, memiliki visi yang mampu

memberikan inspirasi dalam bentuk kemampuan

mewujudkan visi yang telah ditetapkan sekolah, didukung

oleh inspirasi positif dari masa depan, serta arah yang jelas

tentang bagaimana mencapai visi sekolah tersebut.

3) Hubungan baik, kepala sekolah yang visioner

menghormati hubungan baik dengan siapapun, yang

diwujudkan dalam bentuk kepedulian kepada orang lain

dan menganggap bahwa mereka itu merupakan aset

terbesar bagi sekolah. Pemimpin visioner mengedepankan

pendekatan kemitraan dan menciptakan rasa berbagi visi

dan makna dengan orang lain. Mereka menunjukkan rasa

30

Donni Juni Priansa & Risma Somad. Manajemen Supervisi &

Kepemimpinan kepala sekolah, 216.

Page 44: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

37

hormat yang lebih besar bagi orang lain dan hati-hati

dalam mengembangkan semangat tim.

4) Inovatif, kepala sekolah yang visioner berani mengambil

langkah inovatif. Ia mampu merubah paradigma lama yang

sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman,

kemudian menciptakan strategi yang inovatif dengan

pemikiran konseptual, sistematik, strategik, dan aplikatif.

d. Kompetensi Kepala Sekolah yang Visioner

Setelah teridentifikasi dan ditentukan, maka kepala

sekolah harus mampu memperagakan visi agar dapat diterima

dan dilaksanakan oleh seluruh sumber daya sekolah.

Kompetensi kepala sekolah yang visioner, sebagaimana

dikemukakan oleh Robbins, yaitu:31

1) Menjelaskan, maksudnya kepala sekolah perlu

menjelaskan visi dilihat dari segi tindakan-tindakan yang

dituntut dan disarankan melalui kominukasi lisan dan

tertulis yang jelas.

2) Mengungkapkan, bahwa perilaku kepala sekolah yang

secara berkesinambungan mendorong pencapaian visi.

Sebagai contoh, kepala sekolah yang terjun mengamati

guru yang tidak dapat hadir mengajar. Hal tersebut

dilakukan agar peserta didik terpuaskan.

31

Ibid., 217

Page 45: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

38

3) Memperluas visi, kepala sekolah mampu memperluas visi

kepada konteks kepemimpinan yang lebih luas. Ini berarti

kemampuan untuk mengurutkan aktifitas-aktifitas yang

dilaksanakan, sehingga visi dapat diterapkan pada berbagai

situasi pekerjaan yang ada disekolah.

e. Urgensi Kepemimpinan Visioner

Keberhasilan dari suatu organisasi pada hakikatnya

terletak pada efektifitas dan efisiensi penampilan seorang

kepala sekolah suatu organisasi. Kepala suatu organisasi

bertanggung jawab atas keberhasilan tujuan pendidikan, yakni

melalui upaya untuk menggerakkan bawahan dalam mencapai

tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Adapun untuk

menghadapi perubahan-perubahan yang sulit diramalkan dan

upaya menyusun visi baru yang lebih fleksibel, diperlukan

pemimpin masa depan yang visioner, yaitu:32

1) Mendorong setiap anggota suatu organisasi untuk

mengidentifikasi masalah dan kemudian memecahkannya.

2) Memaksimalkan energi dengan cara keluar dari situasi

status quo dan terlalu bersifat kompromistis, menghasilkan

keputusan yang berkualitas, mencapai target hasil yang

maksimal, dengan teknik dan metode yang sama sekali

baru.

32

M. Fahim Taraba. Kepemimpinan Pendidikan Islam, 97-98.

Page 46: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

39

3) Mengolah data dan informasi dengan cepat

4) Menyajikan informasi yang benar dan mudah dicerna

5) Mahir dalam berkominikasi

6) Mengajak anggota organisasi untuk berfikir dan bertindak

sesuai dengan agenda kegiatan mereka

7) Mengelola melatih dan mengunakan intuisi untuk

mengambil keputusan.33

B. Mutu Lulusan

1. Definisi Mutu Lulusan

Mutu atau kualitas merupakan suatu konseptual yang

relatif. Mutu didefiniskan sebagai sesuatu yang memuaskan

dan melampui keinginan serta kebutuhan pelanggan.34

Dalam

dunia pendidikan, mutu sekolah tertuju pada mutu lulusan.

Mutu lulusan tersebut dapat berupa mutu akademik yang

merupakan kualitas pencapaian hasil yang tinggi dalam tes

kemampuan akademik berupa nilai ulangan umum, Ujian

Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Sekolah (UAS), dan

33

Ibid,. 97-98. 34

Edward Sallis, Total Quality Management in Education

(London: Kogan Page Limeted, 2002), 56.

Page 47: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

40

Ujian Nasional.35

Selain itu, mutu lulusan juga tertuju dalam

prestasi non akademis yang berupa sikap dan keterampilan.36

Sebagaimana Undang-Undang No 20 tahun 2003 yang

menjelaskan tujuan pendidikan secara nasional di Indonesia,

yang berfungsi mengembangkan kemampuan, membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

warga negara yang demokratis serta tanggung jawab.37

Adapun mutu lulusan sebagaimana menurut Hanson

dan Owen, mendefinisikan bahwa mutu lulusan berkaitan

dengan aspek intelektual, keterampilan manual, kekuatan nalar

dan analisis, nilai, sikap, motivasi, kreativitas, keterampilan

komunikasi, apresiasi kultural, memiliki tanggung jawab sosial

serta memahami kebutuhan dunia.38

Selain itu Immegart yang

35

Yusroni Lindayani, Zulkarnain.S, & Samsul Rizal. Peningkatan

Mutu Lulusan Sman Purwodadi Melalui Strategi Manajemen Kepala

Sekolah. An-Nizom | Vol. 4, No. 2, Agustus 2019, 216. 36

Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan

(Bandung; Alfabeta, 2015), 313. 37

Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. 38

Ahmad Sulhan, “Manajemen Pendidikan Karakter Berbasis

Budaya Santri dalam Mewujudkan Mutu Lulusan”, 112.

Page 48: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

41

dikutip oleh Widodo dan Suparno Eko menjelaskan bahwa

mutu lulusan itu sinergi dengan rumusan tujuan, kepentingan

pimpinan sekolah, eksekutif, pendukung dan petugas sekolah,

dan sinergi dengan kepentingan rumusan pelanggan sekolah.39

Sehingga dapat dipahami bahwa mutu lulusan dalam lembaga

pendidikan, sebagai kualitas pencapaian hasil dari segi

akademik maupun non akademik yang bersinergi dengan visi

lembaga pendidikan dan kepentingan rumusan pelanggan

sekolah.

2. Indikator-indikator Mutu Lulusan

Mutu lulusan merupakan kualitas pencapaian hasil dari

suatu lemabaga pendidikan dari segi akademik maupun non

akademik yang bersinergi dengan kepentingan rumusan

pelanggan sekolah. Adapun kompetensi yang harus dimiliki

oleh setiap lulusan dari suatu lembaga pendidikan mengacu

pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20

Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan

Dasar dan Menengah menjelaskan, bahwa Setiap lulusan

satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki kompetensi

pada tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan

bagi Lulusan SMA/MA/SMALB/Paket C. Pertama, pada

39

Widodo, Suparno Eko. Manajemen Mutu Pendidikan (untuk

guru dan kepala sekolah), (Jakarta: Ardadizya Jaya, 2011), 100.

Page 49: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

42

dimensi sikap memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:

beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berkarakter, jujur,

dan peduli, bertanggung jawab, pembelajar sejati sepanjang

hayat, dan sehat jasmani dan rohani sesuai dengan

perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah,

masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,

kawasan regional, dan internasional.

Kedua, pada dimensi pengetahuan memiliki

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan

dengan: ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora serta mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam

konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan

lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan

regional dan internasional. Ketiga, pada dimensi keterampilan

memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: kreatif,

produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Melalui

pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari

disatuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri.40

40

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun

2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Page 50: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

43

Lebih lanjut dijelaskan pada Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 tahun 2018 Tentang

Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah

Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan Bab II, bahwa ada

sembilan kriteria kompetensi lulusan SMK/MAK yakni: a)

keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, b)

kebangsaan dan cinta tanah air, c) karakter pribadi dan sosial,

d) literasi, e) kesehatan jasmani dan rohani, f) kreativitas, g)

estetika, h) kemampuan teknis, dan i) kewirausahaan.41

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Mutu

Lulusan

Faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan mutu

lulusan disuatu lembaga pendidikan ialah adanya strategi

pengembangan sekolah unggul. Adapun faktor-faktornya

sebagai berikut:42

a) Faktor tujuan, maksudnya dalam meningkatkan mutu

pendidikan harus memperhatikan faktor tujuan, sebab

mutu suatu lembaga pendidikan yang berjalan tanpa

berpegang pada tujuan akan sulit mencapai apa yang

41

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 tahun

2018 Tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah

Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan Bab II. 42

Syafaruddin. Pendidikan Transformasional Sosial (Bandung:

Ciptapustaka Media Perintis, 2009), 242-244.

Page 51: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

44

diharapkan. Sehingga dalam meningkatkan mutu

pendidikan, sekolah harus senantiasa berpegangan pada

tujuan pendidikan yang mampu menghasilkan output yang

berkualitas.

b) Faktor guru (pendidik), merupakan orang yang sangat

berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Oleh karena

itu, guru harus benar-benar membawa siswanya. Guru

harus berpandangan luas dan kriteria bagi seorang guru

ialah harus memiliki kewibawaan. Guru merupakan salah

satu faktor penentu dalam upaya peningkatan mutu

pendidikan, karena gurulah yang merupakan faktor utama

dalam melaksanakan kegiatan pendidikan.

c) Faktor siswa, maksudnya siswa merupakan objek dari

pendidikan, sehingga mutu pendidikan yang akan dicapai

tidak akan lepas dengan ketergantungan terhadap kondisi

fisik tingkah laku dan minat bakat dari anak didik.

d) Faktor alat yaitu merupakan segala usaha atau tindakan

dengan sengaja yang digunakan untuk mencapai tujuan

pendidikan. Alat pendidikan ini merupakan masalah yang

esensial dalam pendidikan. Oleh karena itu, perlu

dilakukan upaya untuk menyediakan alat-alat tersebut.

Adapun yang dikategorikan sebagai alat pendidikan adalah

Page 52: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

45

sesuatu yang dapat memenuhi tercapainya tujuan

pendidikan yaitu sarana, prasarana, dan kurikulum.

e) Faktor lingkungan masyarakat, dalam hal ini kemajuan

pendidikan sedikit banyak dipengaruhi oleh masyarakat

termasuk orang tua siswa, karena tanpa adanya bantuan

dan kesadaran dari masyarakat, sulit untuk meningkatkan

mutu pendidikan. Sehingga sekolah dan masyarakat

merupakan dua kelompok yang tidak dapat dipisahkan dan

saling melengkapi satu sama lainnya.

Page 53: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Pendekatan

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Menurut Bogdan dan Guba yang telah dikutip oleh Uhar

Suharsaputra mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

(tindakan) yang diamati.1 Penelitian kualitatif memiliki

sejumlah ciri yang membedakannya dengan penelitian lainnya.

Sebagaimana menurut M. Djunaidi Chony dan Fauzan

Almanshur setelah menyintesiskan pendapat Bogan & Biklen

dengan pendapat Lincoln dan Guba mengulas 10 (sepuluh) ciri

penelitian kualitatif, yaitu: latar alamiah, human instrument,

metode kualitatif, analisis data secara induktif, grounded

theory, deskriptif, lebih mementingkan proses dari pada hasil,

adanya batas yang ditentukan oleh fokus, adanya kriteria

1 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan

Tindakan (Bandung; PT Refika Aditama, 2012), 182.

46

Page 54: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

47

khusus untuk keabsahan data, desain yang bersifat sementara,

hasil penelitian yang dirundingkan dan di sepakati.2

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah studi kasus, yakni suatu deskripsi intensif dan analisis

fenomena tertentu atau satuan sosial seperti individu,

kelompok, instansi atau masyarakat.3 Penelitian mencoba

menggambarkan subjek penelitian di dalam keseluruhan

tingkah laku beserta hal-hal yang melingkupinya, peneliti juga

mencoba mencermati individu atau sebuah unit keseluruhan

secara mendalam.4 Studi kasus memaparkan sesuatu yang

nyata atau sesuatu yang terjadi dan dialami sekarang. Kualitatif

deskriptif adalah penelitian tentang gejala dan keadaan yang

dialami sekarang oleh subyek yang akan diteliti. Penelitian

jenis ini digunakan karena data yang akan dikumpulkan adalah

proses bukan produk.5 Dalam penelitian ini fenomena yang

dijadikan objek adalah kepemimpinan visioner yang

dilaksanakan di SMK PGRI 2 Ponorogo. Lembaga tersebut

2 M. Djunaidi Chony & Fauzan Almanshur, Metode Penelitian

Kualitatif (Jogjakarta; AR-Ruzz Media, 2012), 33-36. 3 Juliansyah Nor, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi

dan Karya Ilmiah (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), 34-37 4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

(Jakarta; Rineka Cipta, 1998), 314. 5 Subana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah (Bandung; CV Pustaka

Setia, 2005), 27.

Page 55: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

48

merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan paling

populer di daerah Ponorogo dan bahkan namanya sampai

tersohor hingga luar Kabupaten Ponorogo. SMK PGRI 2

Ponorogo juga merupakan sekolah industri berbasis pondok

pesantren. SMK PGRI 2 Ponorogo memiliki visi lembaga

yaitu: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

cerdas, terampil, kompeten, profesional, disiplin, berkarakter

unggul, berbudaya lingkungan dan berbudaya keselamatan

kerja. Adapun implementasi visi tersebut, diantaranya menjalin

hubungan dengan TNI, dunia usaha dan industri (DUDI), PP al

Ikhlas Babadan, dan lainnya.

3. Kehadiran Peneliti

Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup

rumit. Peneliti sekaligus merupakan perencana, pelaksana

pengumpul data, penganalisis, penafsir data dan pada akhirnya

ia menjadi pelapor hasil penelitiannya. Pengertian instrument

atau alat di sini tepat karena peneliti menjadi segalanya dari

keseluruhan proses penelitian.6 Dalam penelitian ini,

kedudukan peneliti adalah sebagai subjek atau pelaku baik

dalam merencanakan, melaksanakan, mengumpulkan data,

6 Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung;

Remaja Rosdakarya, 207), 168.

Page 56: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

49

menganalisis dan menafsirkan data hingga tahap melaporkan

hasil penelitian.

4. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 2 Ponorogo

yang beralamatkan di Jalan Soekarno-Hatta, Kertosari,

Babadan, Cokromenggalan, Kec Ponorogo, Kab Ponorogo.

Adapun pertimbangan memilih lokasi ini diantaranya adalah

SMK PGRI 2 Ponorogo merupakan salah satu lembaga dengan

prestasi yang banyak diraihnya baik dibidang akademik

maupun non akademik dengan kategori sekolah swasta.

Adapun pertimbangan lainnya adalah SMK PGRI 2 Ponorogo

telah terakriditasi A dan bahkan pada tahun 2011 telah

mendapat sertifikat ISO 9001: 2008 dari TUV Nort, dan tahun

2015 SMK PGRI 2 Ponorogo menjadi Sekolah Rujukan.

B. Data dan Sumber Data

Menurut Burhan Bugin, sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah realitas sosial yang terwujud dalam

kata-kata dan tindakan individu maupun kelompok, selebihnya

adalah tambahan seperti dokumen dan lainnya.7 Berkaitan

7 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta; Kencana Prenada

Media Grub, 2008), 103

Page 57: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

50

dengan hal itu, sumber dan jenis data dalam penelitian ini

adalah: kata-kata, tindakan, sumber tertulis dan foto.

Pertama, kata-kata. Kata-kata yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah kata-kata orang-orang yang diwawancarai

atau informan, yaitu: kepala sekolah, waka kurikulum, waka

kesiswaan, guru dan siswa.

Kedua, tindakan. Tindakan yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah tindakan orang-orang yang diamati, yaitu:

tindakan kepala sekolah, waka kurikulum, waka kesiswaan,

dan guru dalam upaya meningkatkan mutu lulusan.

Ketiga, sumber tertulis. Meskipun sumber data tertulis

bukan merupakan sumber data utama, tetapi pada tataran

realitas peneliti tidak bisa melepaskan diri dari sumber data

tertulis sebagai data pendukung. Diantara sumber data tertulis

dalam penelitian ini adalah profil sekolah meliputi visi, misi

dan tujuan sekolah, sarana dan prasarana, program kegiatan

peningkatan mutu lulusan, data jumlah siswa dan guru serta

tata tertib yang berlaku di lembaga.

Keempat, foto. Dalam penelitian ini, foto digunakan

sebagai sumber data penguat hasil observasi, karena pada

tataran realitas foto dapat menghasilkan data deskriptif yang

cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi-segi

subjektif dan hasilnya sering dianalisis secara induktif. Dalam

Page 58: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

51

penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis foto yaitu foto

yang dihasilkan oleh peneliti sendiri dan foto yng dihasilkan

oleh lembaga. Misalnya foto yang dihasilkan oleh peneliti,

yakni foto kegiata taruna dan foto yang dihasilkan lembaga,

yaitu foto kerja sama SMK PGRI dengan Tianjin China.

C. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling

strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian

adalah mendapatkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan

dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara.

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada

natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer

(utama), dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada

observasi berperan serta, wawancara mendalam dan

dokumentasi.8

Adapun dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data

yang digunakan, yaitu:

1. Wawancara/Interview

Interview (wawancara) digunakan sebagai teknik

pengumpulan data dengan menggunakan tanya jawab dan juga

8 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D

(Bandung, Alfabeta,2006), 224.

Page 59: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

52

apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal responden yang lebih

mendalam dan jumlah respondennya sedikit.9 Wawancara yang

digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam

yakni penelitian mengajukan beberapa pertanyaan secara

mendalam yang berhubungan dengan kepemimpinan visioner

dalam meningkatkan mutu lulusan, sehingga dengan

wawancara yang mendalam ini data-data yeng diperlukan bisa

terkumpul semaksimal mungkin.

Jenis wawancara yang peneliti gunakan, yaitu

wawancara semi terstruktur, yaitu wawancara yang bebas

dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang

telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk

pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan

hanya berupa garis besar dari permasalahan yang akan

ditanyakan.10

Pihak-pihak yang akan menjadi informan dalam

wawancara antara lain: Kepala SMK PGRI 2 Ponorogo, waka

kurikulum, dan guru-guru.

Adapun daftar pertanyaan wawancara secara garis besar

adalah sebagai berikut:

a. Apa visi lembaga SMK PGRI 2 Ponorogo?

9 Ibid., 137

10 Ibid.,138

Page 60: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

53

b. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai penentu arah

dalam peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI 2

Ponorogo ?

c. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai agen perubahan

dalam peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI 2

Ponorogo ?

d. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai juru bicara dalam

peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo?

e. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai pelatih dalam

peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo?

2. Observasi

Observasi adalah kemampuan seseorang untuk

menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra

mata serta dibantu dengan panca indra yang lain.11

Observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses biologis

dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses

pengamatan dan ingatan.12

Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik observasi nonpartisipatif, karena peneliti

tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen terhadap

apa yang sudah menjadi program lembaga pendidikan.

11

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta; Kencana Prenada

Media Grub, 2008), 115. 12

Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D

(Bandung, Alfabeta,2006), 226.

Page 61: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

54

Kegiatan-kegiatan yang diobservasi berkaitan dengan

kepemimpinan visioner dalam meningkatkan mutu lulusan di

SMK PGRI 2 Ponorogo antara lain, peran kepala sekolah

dalam meningkatkan mutu lulusan, proses pelaksanaan

program-program yang ada di SMK PGRI 2 Ponorogo,

program-program yang diterapkan kepala SMK PGRI 2

Ponorogo khususnya bagi peserta didik meliputi kegiatan

program keahlian teknik komputer dan informatika, program

keahlian teknik otomotif, program keahlian permesinan serta

ekstrakulikuler di SMK PGRI 2 Ponorogo.

3. Dokumentasi

Berdasarkan beberapa pandangan pakar penelitian

kualitatif, dokumen dapat dipahami sebagai setiap catatan

tertulis yang berhubungan dengan suatu peristiwa masa lalu,

baik yang dipersiapkan maupun yang tidak dipersiapkan untuk

suatu penelitian.13

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,

atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen dapat

juga menghasilkan informasi yang melatarbelakangi suatu

kejadian dan atau aktivitas tertentu.14

Dalam penelitian ini yang

13

Ibid., 199. 14

Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,

dan Tindakan (Bandung; PT Refika Aditama, 2012), 215.

Page 62: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

55

dimaksud dengan dokumentasi ada 2 yaitu foto dan

dokumentasi mengenai data umum diantaranya:

a. Sejarah SMK PGRI 2 Ponorogo

b. Profil SMK PGRI 2 Ponorogo

c. Letak geografis SMK PGRI 2 Ponorogo

d. Visi, Misi dan Tujuan SMK PGRI 2 Ponorogo

e. Struktur Organisasi SMK PGRI 2 Ponorogo

f. Keadaan guru dan siswa SMK PGRI 2 Ponorogo

g. Kurikulum dan Sarana Prasarana SMK PGRI 2 Ponorogo

D. Analisis Data

Analisis data merupakan proses sistematis pencarian

dan pengaturan transkrip wawancara, observasi, dan materi-

materi lain yang telah dikumpulkan untuk meningkatkan

pemahaman mengenai materi tersebut. Analisis ini melibatkan

pekerjaan dengan data, penyusunan dan pemecahannya

menjadi unit yang dapat ditangani, perangkumannya, pencarian

pola-pola dan penemuan apa yang penting dan apa yang perlu

dipelajari, dan pembuatan keputusan yang akan disampaikan

kepada orang lain.15

15

Emzir , Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data (Jakarta;

PT Raja Grafindo persada), 85.

Page 63: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

56

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik

analisis data dari Miles dan Huberman yang merupakan

analisis data kualitatif yang dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga

datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data tersebut,

yaitu data reduction, data display, dan conslusion

drawing/verification.16

Penjelasannya sebagai berikut:

1. Data Reduction

Reduksi data adalah proses mengolah data dari

lapangan dengan memilih dan memilah dan menyederhanakan

data dengan merangkum yang penting sesuai dengan fokus

masalah penelitian.17

Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Pada tahap ini,

peneliti memilih data mana yang sesuai dan mana yang kurang

sesuai dengan tujuan dan masalah penelitian, kemudian

meringkas, memberi kode, dan selanjutnya mengelompokkan

sesuai dengan tema-tema yang ada.18

Dalam penelitian ini,

setelah seluruh data yang diperoleh melalui observasi,

16

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan kualitatif, 338. 17

Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian, 218-219 18

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan kualitatif, 338.

Page 64: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

57

wawancara, dan dokumentasi yang berkaitan dengan

kepemimpinan visioner terkumpul semua, maka untuk

memudahkan analisis, data-data yang masih kompleks dipilih

dan difokuskan sehingga lebih sederhana.

2. Data Display

Setelah data reduksi, maka langkah selanjutnya adalah

menyajikan data (data display) untuk lebih mensistematiskan

data yang telah direduksi sehingga terlihat lebih utuh. Dalam

display data, laporan yang sudah direduksi dilihat kembali

gambaran secara keseluruhan, sehingga dapat tergambar

konteks data secara keseluruhan, dan dari hal tersebut dapat

dilakukan penggalian data kembali apabila dipandang perlu

untuk lebih mendalami masalah. Penyajian data ini sangat

penting dan menentukan bagi langkah selanjutnya, yaitu

penarikan kesimpulan/verifikasi karena dapat untuk

memudahkan upaya pemaparan dan penegasan kesimpulan.19

Pada penelitian ini, setelah seluruh data terkumpul dan data

telah melalui tahap reduksi, maka data yang terkumpul disusun

secara sistematis agar lebih mudah dipahami.

3. Kesimpulan atau Verifikasi

Penarikan kesimpulan merupakan hasil penelitian

berdasarkan hasil analisis data. Selanjutnya kesimpulan

19

Ibid.

Page 65: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

58

tersebut disajikan dalam bentuk deskriptif objek penelitian

dengan berpedoman pada kajian penelitian.20

Setelah melalui

proses reduksi data dan penyajian data, kemudian peneliti

membuat kesimpulan yang dilakukan dengan membandingkan

kesesuaian pernyataan informasi dengan makna yang

terkandung dalam masalah penelitian, sehingga menemukan

pola tentang peristiwa yang terjadi yang sesuai dengan fokus

pembahasan.

E. Pengecekan Keabsahan Data

Pada dasarnya, pemeriksaan terhadap keabsahan data

selain digunakan untuk menyanggah balik yang dituduhkan

peneliti kualitatif yang mengatakan tidak ilmiah, juga

merupakan sebagai unsur yang tidak terpisahkan dari tubuh

pengetahuan penelitian kualitatif. Keabsahan data dilakukan

untuk membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-

benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji

data yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian

kualitatif meliputi credibility, transferability, dependability,

dan confirmability.21

20

Imam Gunawan, Metodologi Penelitian Kualitatif; teori dan

Praktik (Jakarta; Bumi Aksara, 2013), 212. 21

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, 270

Page 66: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

59

Agar dalam penelitian kualitatif dapat

dipertanggungjawabkan sebagai penelitian ilmiah perlu

dilakukan uji keabsahan data. Untuk uji keabsahan data yang

dilakukan peneliti hanya menggunakan uji kredibilitas yang

meliputi:

1. Keikutsertaan yang Diperpanjang.

Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti

kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi

dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru.

Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan peneliti

dengan narasumber akan terbentuk semakin akrab, semakin

terbuka, saling mempercayai, sehingga tidak ada informasi

yang disembunyikan lagi. Sehingga sudah menjadi kewajaran

dalam penelitian, di mana kehadiran peneliti tidak lagi

mengganggu perilaku yang dipelajari.22

Di SMK PGRI 2

Ponorogo, peneliti ikut masuk di tengah-tengah warga mulai

tanggal 19 Febuari 2020 dan diperpanjang sampai tanggal 13

Maret 2020.

2. Pengamatan yang Tekun.

Pengamatan yang tekun maksudnya meningkatkan

ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat

dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian

22

Ibid., 369.

Page 67: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

60

data dan urutan peristiwa akan direkam secara pasti dan

sitematis.23

Maksudnya menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur

dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu

yang terkait tentang kegiatan-kegiatan kepala sekolah dalam

meningkatkan mutu lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo,

kemudian menelaahnya secara rinci sampai pada suatu titik,

sehingga pada pemeriksaan tahap awal tampak salah satu atau

seluruh faktor yang ditelaah sudah dipahami dengan cara yang

biasa.

3. Triangulasi.

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan

sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai

cara, dan berbagai waktu.24

Adapun dalam penelitian ini

peneliti menggunakan 3 triangulasi, yaitu:

a. Triangulasi dengan Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data

dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh

melalui beberapa sumber.25

Contoh penerapan triangulasi

dengan sumber dalam konteks penelitian ini adalah data hasil

wawancara kepala sekolah dan hasil wawancara guru terkait

23

Ibid.,370. 24

Ibid., 371. 25

Ibid., 373.

Page 68: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

61

peran kepemimpinan visioner dalam meningkatkan mutu

lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo. Kemudian data tersebut

dideskripsikan, dikategorikan, mana pandangan yang sama,

yang berbeda, dan mana spesifikasi dari sumber data tersebut.

Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan

suatu kesimpulan selanjutnya dimintai kesepakatan dengan

sumber data tersebut.

b. Triangulasi dengan Metode

Triangulasi metode untuk menguji kredibilitas data

dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda.26

Aplikasinya dalam

penelitian ini adalah dengan membandingkan hasil wawancara

terhadap kepala sekolah dan hasil pengamatan terhadap

kegiatan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu lulusan di

sekolah.

c. Menggunakan Bahan Referensial

Bahan referensi di sini adalah adanya pendukung untuk

membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Sebagai

contoh data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya

rekaman wawancara.27

Referensial dalam proses penelitian ini

adalah dengan menggunakan camera, tape-recorder,

26

Ibid.,374 27

Ibid.,375

Page 69: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

62

handycam sebagai alat perekam yang pada saat senggang

dimanfaatkan untuk membandingkan hasil yang diperoleh

dengan kritik yang telah terkumpul. Contoh penerapannya

dengan sumber dalam konteks penelitian ini adalah dengan

menggunakan camera dari handphone untuk merekam

kegiatan-kegiatan dalam meningkatkan mutu lulusan.

Page 70: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

63

BAB IV

PERAN KEPEMIMPINAN VISIONER SEBAGAI

PENENTU ARAH DALAM PENINGKATAN MUTU

LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO

A. Data Peran Kepemimpinan visioner Sebagai Penentu

Arah dalam Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI

2 Ponorogo

Dalam peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI 2

Ponorogo, kepala sekolah sebagai penentu arah menentukan

kebijakan sekolah terkait mutu lulusan dengan berfokus pada

kompetensi siswa. Hal ini sebagaimana pernyataan yang

disampaikan Bapak Teguh selaku salah satu guru SMK PGRI

2 Ponorogo sebagai berikut:

Yang jelas kebijakannya yang pertama mengarah

kepada kompetensi yang dimiliki oleh siswa mas…..

Misalnya dari segi kelulusan, jadi setiap tahun ada

sasaran mutu mas disetiap target setiap tahun. Jadi

kalau ngomongkan kompetensi standarnya di BKK,

misalnya lulusan tahun ini berapa persen. Jadi setiap

sasaran mutu ada targetnya 80%, misalnya kalau di

kesiswaan untuk PPDB tahun ini sekian itu ada. Jadi

barometernya adalah sasaran mutu. Sedangkan untuk

kelulusan barometernya angka kelulusan sekian, kalau

Page 71: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

64

untuk di BK siswa yang melanjutkan kuliah ke

perguruan tinggi negeri tahun ini sekian persen, itu

merupakan sasaran mutu. Di awal kita sudah

menentukan itu, jadi dari tahun kemarin sekian persen

sekian persen sudah kelihatan, dan alhamdulilah sampai

detik ini tahun kemarin itu 90% lebih tercapai untuk

BKK hampir 100% terpenuhi.1

Di SMK PGRI anak sudah peta-petakan, anak memilih

ketika lulus dari SMK PGRI anak mau kuliah, TNI

Polri, kerja di industri, berwirausaha. Itu anak sudah

memilih sejak di kelas XI, setelah itu dari SMK PGRI

memberikan pelatihan ataupun perhatian khusus untuk

semua pilihan tersebut istilahnya pelajaran tambah.

Agar dapat tecapai yang diinginkan.2

Kebijakan kepala SMK PGRI 2 Ponorogo yang lain,

yakni pelatihan, melakukan kerja sama dengan dunia usaha dan

industri, kerja sama dengan salah satu pondok pesantren. Hal

ini sebagaimana pernyataan yang diberikan oleh Bapak Andi

Dwi sebagai berikut:

Kalau mengenai kebijakan, Bapak kepala sekolah itu

banyak mas, di antaranya: memberikan pelatihan bagi

para pendidik dan peserta didik baik pelatihan di dalam

maupun di luar, menjalin hubungan kerja sama dengan

1 Teguh, Guru SMK PGRI, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Guru, Ponorogo, 05 Mei 2020, Pukul 09.00 WIB. 2 Ibid.

Page 72: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

65

industri-industri ataupun DUDI baik di dalam negeri

maupun di luar negeri dalam rangka menyalurkan

tenaga kerja peserta didik dari SMK PGRI 2 Ponorogo,

menjalin hubungan dengan pondok pesantren, karena

SMK PGRI 2 Ponorogo merupakan sekolah yang

berbasis pondok pesantren.3

Kemudian dalam merumuskan kebijakan tersebut,

kepala sekolah tidak merumuskannya seorang diri melainkan

dengan beberapa pihak, yaitu wakil kepala sekolah, wakil

manajemen mutu dan pihak-pihak lain. Hal ini sebagaimana

yang disampaikan Bapak Andi Dwi sebagai berikut:

Dalam menentukan arah kebijakan SMK PGRI 2

Ponorogo untuk peningkatan mutu lulusan, yaitu:

kepala sekolah melibatkan wakil kepala sekolah,

WMM, serta orang-orang penting yang mempunyai

kompetensi lebih di SMK PGRI 2 Ponorogo. Dalam

menentukan arah kebijakan di SMK PGRI 2 Ponorogo,

kebijakan tersebut mengacu pada visi misi lembaga

SMK PGRI 2 Ponorogo.4

Pihak lain yang dimaksud, yaitu staf dan struktur lainnya. Hal

ini sebagaimana yang disampaikan Bapak Teguh berikut:

3 Andi Dwi, Tenaga Kurikulum, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kurikulum, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 08.00 WIB. 4 Ibid.

Page 73: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

66

Kalau siapa yang terlibat dalam menentukan arah

kebijakan itu mulai dari staf, struktur-struktur. Lha

nanti setelah staf merumuskan kemudian untuk

implementasinya disampaikan ke warga sekolah.

Sehingga semua warga sekolah terlibat, tapi untuk

perumusnya staf. Jadi intinya semua warga sekolah

terlibat akan tetapi tahapannya ada perumus, jadi

setelah itu di sampaikan ke guru-guru dan seluruh

warga sekolah.5

Hal tersebut senada juga yang diungkapkan oleh Bapak

Mutrihan sebagai berikut:

Dalam menentukan arah kebijakan Bapak kepala

sekolah menentukan bawahan, sehingga dalam

menentukan arah kebijakan Bapak kepala sekolah

melibatkan seluruh staf dan guru-guru tertentu yang

sesuai dengan kebijakan tersebut. Misalnya kebijakan

tentang pondok pesentran, Bapak kepala sekolah rapat

dengan staf dan seluruh yang berkepentingan. Dan di

dalam itu koordinasi keadaan anak disini di pondokkan,

kemudian Bapak kepala sekolah mengadakan rapat

dan melahirkan kebijakan bahwasannya ketika

mengikuti program pondok pesantran peserta didik

seperti ini, misalnya tidak boleh merokok, sholatnya

5 Teguh, Guru SMK PGRI, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Guru, Ponorogo, 05 Mei 2020, Pukul 09.00 WIB.

Page 74: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

67

harus tertib, tidak boleh pulang dll. Waka, kakom, koor

semua masuk staf.6

Selanjutnya mekanisme kepala SMK PGRI 2 Ponorogo

dalam menentukan arah kebijakan sekolah yaitu dengan

mengadakan koordinasi rapat. Hal ini dapat dipahami

sebagaimana yang dijelaskan oleh Bapak Andi Dwi, sebagai

berikut:

Adapun mekanisme kepala sekolah dalam menentukan

arah kebijakan program sekolah untuk peningkatan

mutu lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo dengan

koordinasi rapat warga sekolah dengan koodinator

bidangnya masing masing, guru, karyawan, staf dan lain

lain. Selain itu kepala sekolah mengontrol pelaksanaan

kebijakan tersebut dengan mengadakan rapat

insidental.7

Lebih lanjut, Bapak Teguh menyampaikan mekanisme

di atas sebagai berikut:

Jadi istilahnya rapat staf, nanti rapat dewan guru, dan

karyawan, dan nantinya implementasi ke siswa. Adapun

6 Mutrihan, Tenaga Kesiswaan, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kesiswaan, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 09.30 WIB. 7 Andi Dwi, Tenaga Kurikulum, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kurikulum, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 08.00 WIB.

Page 75: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

68

penyampaiannya biasanya waktu pertemuan wali murid,

ketika kegiatan pengumpulan siswa, waktu upacara

bendera itu kita sisipkan di sana terkait kebijakan

kepala sekolah.8

Selain itu, kebijakan yang telah dirumuskan melalui

rapat tersebut dievaluasi oleh kepala sekolah. Hal ini

sebagaimana pernayataan yang disampaikan Bapak Mutrihan

berikut:

Termasuk Bapak kepala sekolah sering evaluasi terkait

kebijakan yang diterapkan oleh Bapak kepala sekolah,

dan dilaporkan. Laporan tersebut namanya laporan

sasaran mutu, terkait target unit kerja setiap tahunnya

ada laporan. Misalnya sasaran mutu di sini penurunan

pelanggaran 0% maksudnya tidak ada pelanggaran di

sekolah ini kalau dalam bagian kesiswaan. Tentunya

sasaran mutu itu penjabaran visi dan misi dan dibuat

target dari semua waka dan koordinator itu semua

mengerucut kepada visi dan misi semua saling

keterkaitan pembagian program kerja pada setiap unit.9

Adapun mengenai waktu pencetusan kebijakan tersebut,

kepala sekolah mencetuskannya di awal tahun. Hal tersebut

8 Teguh, Guru SMK PGRI, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Guru, Ponorogo, 05 Mei 2020, Pukul 09.00 WIB. 9 Mutrihan, Tenaga Kesiswaan, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kesiswaan, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 09.30 WIB.

Page 76: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

69

dapat dipahami dari pemaparan Bapak Teguh selaku Guru

Matematika, sebagai berikut:

Kebijakan itu biasanya dicetuskan di awal tahun kalau

yang lima tahunan ada pembahasan lima tahun, tapi

yang setiap tahun kebijakan selalu disampaikan setiap

awal tahun.10

Lebih lanjut Bapak Teguh juga menjelaskan bahwa

kebijakan kapala sekolah dapat berubah, karena kadang

dipengaruhi oleh kebijakan pusat. Hal tersebut dapat dipahami

dari pemaparan berikut:

Bisa jadi jangankan tahun kadang kurang dari satu

tahun ada perubahan, karena kadang kebijakan kepala

sekolah itu dipengaruhi oleh kebijakan dari provinsi

Jawa Timur dan juga kebijakan pusat. Jadi kadang kita

sudah membuat kebijakan A dari Jawa Timur kadang

kadang ada perubahan jadi kebijakan tersebut ada

perubahan. Kalau mengenai kebijakan yang lima tahun

atau jangka panjang itu juga mengalami perubahan akan

tetapi secara garis besar kebijakan sudah ada.11

Kalau mengenai kebijakannya yang disampaikan ke kita

yang ditekankan tahun ini kebijakannya pada

10

Teguh, Guru SMK PGRI, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Guru, Ponorogo, 05 Mei 2020, Pukul 09.00 WIB. 11

Ibid.

Page 77: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

70

kompetensinya. Selain itu contoh kebijakannya

misalnya: Tahun ini kita mengarah teknik pemesinan

dalam segi sarana, jadi tahun itu kebijakan terkait

saranan fokus mengarah ke TKR dan memungkinkan

tahun depan mengarah kejurusan yang lain. Selain itu

dalam segi sarana pemnbangunan gedung, dan

kemudian menjadikan. Jadi yang itu yang di tekankan.12

Hal tersebut senada dengan pernyataan Bapak

Mutrihan selaku bagian kesiswaan, sebagai berikut:

Kebijakan kepala sekolah ada yang sejak awal sesuai

kebijakan yang dibuat sejak awal dan ada kebijakan

insidental karena ada kejadian tertentu yang

mengakibatkan kepala sekolah merubah kebijakan di

tengah-tengah pada saat kebijakan tersebut dijalankan.

Misalnya tahun lalu pada bulan juni ternyata di Jawa

Timur dirubah di negeri-negeri itu sampai 3 minggu

untuk PPDB sehingga mau tidak mau kebijakan kepala

sekolah di SMK PGRI 2 Ponorogo diubah setidaknya

sama dengan lembaga-lembaga lainnya. Karena sama-

sama mencari siswanya. karena melihat situasi kondisi

mana yang menguntungkan lembaga, dan dalam

penetapan kebijakan seperti ini melakukan musyawarah

dengan para staf dan para panitianya.13

12

Teguh, Guru SMK PGRI, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Guru, Ponorogo, 05 Mei 2020, Pukul 09.00 WIB. 13

Mutrihan, Tenaga Kesiswaan, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kesiswaan, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 09.30 WIB.

Page 78: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

71

Adapun alasan mengenai dicetuskannya kebijakan

tersebut adalah sebagai bentuk untuk memajukan sekolah, dan

mencapai visi misi lembaga. Hal tersebut dapat dipahami

sebagaimana pernyataan Bapak Mutrihan selaku bagian

kesiswaan sebagai berikut:

Ya karena untuk kemajuan sekolah, selanjutnya untuk

kestabilan, serta untuk mencapai visi misi SMK PGRI 2

Ponorogo. Misalnya Kebijakan sekolah wajib ikut PBB.

Anak wajib ikut PBB tujuannya peningkatan karakter,

mulai dicetak lewat karakter. Selain itu kegiatan

program lainnya seperti halnya: Pramuka, Pondok

Pesantren, PRAKERIN, Praktek Kerja Industri.14

Kemudian apa yang dikatakan oleh Bapak Mutrihan

tentang program PBB sebagai usaha peningkatan karakter,

memang benar diterapkan di SMK PGRI Ponorogo. Hali ini

dibuktikan sendiri oleh peneliti dengan observasi ke lapangan

pada tanggal 14 Maret 2020.15

Selain itu hal tersebut, juga

dapat dibuktikan berdasarkan foto berikut. 16

14

Ibid. 15

Liat dalam transkrip observasi kegiatan PBB, Pramuka dan

Taruna, Observasi, SMK PGRI 2 Ponorogo, Sabtu, 14 Maret 2020, 08.00-

10.00 WIB 16

Program kegiatan siswa SMK PGRI 2 Ponorogo Tahun

Pelajaran 2018/2019, Dokumentasi, Ruang TU, Senin, 13 April 2020, Pukul

10.40 WIB.

Page 79: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

72

Gambar 4.1 : Foto pelatihan PBB SMK PGRI 2 Ponorogo

Ada beberapa hal yang diperhatikan kepala SMK PGRI

2 Ponorogo dalam menentukan arah kebijakan. Pertama, yaitu

mendasarkan visi misi serta menyesuaikan dengan kebutuhan

DUDI. Hal tersebut sebagaimana pernyataan yang dipaparkan

oleh Bapak Andi Dwi selaku bagian kurikulum sebagai

berikut:

Kepala sekolah memlilih arah kebijakan tersebut dalam

peningkatan mutu lulusan, karena kebijakan-kebijakan

tersebut menurut kepala sekolah sudah sesuai dengan

visi misi SMK PGRI 2 Ponorogo. Selain itu dalam

menentukan kebijakan tersebut kepala sekolah SMK

PGRI 2 Ponorogo juga menyesuaikan dengan DUDI

sebagai pengguna lulusan.17

Lebih lanjut Kepala sekolah PGRI juga menyesuaikan

dengan kebijakan pusat serta melihat situasi dan kondisi dalam

17

Andi Dwi, Tenaga Kurikulum, “Kepemimpinan Visioner Dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kurikulum, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 08.00 WIB.

Page 80: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

73

menentukan arah kebijakan. Hal ini sesuai dengan yang

disampaikan oleh Bapak Teguh. Adapun penjelasannya sebagai

berikut:

Ya karena, melihat perkembangan yang pernah

disampaikan kepada kita bisa dari teknologi bisa dari

peserta didik dan sebagian yang mendasari terjadinya

arah kebijakan, selain itu dari pusat istilahnya kebijakan

pusat seperti ini, dan sarana itu juga menjadi pengaruh.

Jadi kebijakan tersebut itu berpengaruh dan yang

selanjutnya melihat situasi dan kondisi yang ada.

Bahkan kalau PGRI sendiri lebih tetap kebijakan sudah

ada akan tetapi ketika dari pusat ada perubahan yang

terpaksa kita mengikuti pusat misalnya disaat seperti ini

awalnya di PGRI ada program TA dan melihat situasi

seperti ini maka TA tidak bisa dilaksanakan. TA itu

tugas akhir siswa, presentasi tugas akhir. Kemudian itu

ada kebijakan yang sudah terprogram di kurikulum dan

program itu dari realisasi kepala sekolah dengan adanya

hal seperti ini tidak bisa di laksanakan.18

Adapun dampak atau pengaruh dari adanya kebijakan

yang dicetuskan Kepala SMK PGRI 2 Ponorogo, yaitu

membuat program lebih terarah dan jelas sehingga proses dapat

berjalan dengan lancar. Hal ini dapat dipahami sebagaimana

pendapat Bapak Teguh sebagai berikut: “Kalau implikasinya,

18

Teguh, Guru SMK PGRI, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Guru, Ponorogo, 05 Mei 2020, Pukul 09.00 WIB.

Page 81: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

74

yang jelas program lebih terarah mas…selain itu proses

berjalan dinamis dan lancar ibarat seperti lagu ada irama.”19

Lebih lanjut dijelaskan oleh Bapak Mutrihan bahwa

arah kebijakan kepala sekolah itu memberikan dampak

diantaranya menjadikan SMK PGRI menjadi sekolah yang

menerapkan ISO 9001 versi 2015 dan telah bersertifikat ISO

9001 versi 2015. Selain itu, banyak lulusan SMK PGRI 2

Ponorogo yang diterima kerja serta meningkatnya jumlah

murid baru. Hal tersebut dapat dipahami sebagaimana

pernyataan berikut:

Implikasi ya mas bagi SMK PGRI, diantaranya

menjadikan SMK PGRI merupakan salah satu sekolah

yang mengadopsi sistem manajemen mutu ISO 9001

versi 2015 dan telah bersertifikat ISO 9001 versi 2015.

Selain itu memberikan dampak pada peningkatan mutu

serta kestabilan lembaga, karena siswa di sini dibekali

dengan keterampilan serta karakter yang baik. Sehingga

pada tahun ini ada sekitar 96% siswa keterima kerja,

dan sebagian yang lain sisanya banyak yang

melanjutkan kuliah di kampus yang bagus. Adapun bagi

sekolah kita mengalami kemajuan, terbukti kepercayaan

masyarakat terhadap sekolah kita dengan

mempercayakan putra-putrinya sekolah disini. Pada

tahun lalu ada sekitar 900 an siswa dan sekarang kurang

19

Mutrihan, Tenaga Kesiswaan, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kesiswaan, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 09.30 WIB.

Page 82: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

75

lebih 1045, maka dengan begitu ada peningkatan.

Selain itu guru juga mendapatkan pelatihan-pelatihan

seperti pelatihan robotik, otomotif dan lain lain. Bahkan

pelatihannya kadang di dalam negeri dan luar negeri.20

Kemudian apa yang dikatakan oleh Bapak Mutrihan

sesuai dengan apa yang peneliti temukan di lapangan, bahwa

ada 96 % siswa lulusan SMK PGRI 2 Ponorogo terserap ke

dunia kerja. Selain itu juga bisa dibuktikan berdasarkan berita

yang dapat diakses melalui media elektronik dengan laman

https://mediaponorogo.com/2020/02/12/ tertinggi-di-jatim-96-

6-persen-siswa-smk-pgri-2-ponorogo-terserap-kerja/.21

B. Analisa Peran Kepemimpinan visioner Sebagai Penentu

Arah dalam Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI

2 Ponorogo

Berdasarkan temuan penelitian yang diperoleh

menunjukkan bahwa kepala SMK PGRI 2 Ponorogo sebagai

pemimpin pendidikan memberikan kebijakan yang berfokus

pada kompetensi siswa. Adapun kompetensi siswa yang

dimaksud yaitu kompetensi siswa dari segi vokasional dan

kompetensi siswa dari segi kepribadian yang berwujud pada

20

Ibid. 21

Andi Dwi, Tenaga Kurikulum, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kurikulum, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 08.00 WIB.

Page 83: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

76

karakter mulia. Sehingga dalam mewujudkan hal tersebut,

kepala SMK PGRI 2 Ponorogo menjalin kerja sama dengan

dunia usaha dan industri, dengan pondok pesantren, dengan

TNI 501 Madiun, dan yang lainnya. Selain itu kebijakan-

kebijakan tersebut sejalan dengan visi lembaga yakni “Beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, terampil,

kompeten, professional, berkarakter unggul dan berbudaya

lingkungan”. Sehingga kebijakan tersebut, sebagai bentuk

usaha kepala sekolah dalam mencetak lulusan yang terampil,

berkarakter baik dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

Kebijakan-kebijakan yang ada di SMK PGRI 2

Ponorogo, oleh kepala sekolah dirumuskan dengan melibatkan

pihak lain, yaitu wakil kepala sekolah, wakil manajemen mutu

dan pihak-pihak lain. Hal ini, dikarenakan dalam suatu

organisasi khususnya lembaga pendidikan membutuhkan kerja

sama antara pemimpin dan bawahan dalam mewujudkan dan

peningkatan mutu lembaga. Oleh karena itu, harus ada tujuan

dan komitmen yang kuat bagi seluruh pihak yang terlibat di

dalam suatu organisasi. Sehingga, dapat dipahami bahwa

dalam mewujudkan mutu pendidikan yang baik harus adanya

dukungan oleh seluruh komponen dalam pendidikan. Hal

tersebut sejalan sebagaimana menurut Minnah El Widdah dkk,

bahwa visi organisasi dikembangkan dengan melibatkan

Page 84: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

77

seluruh anggota organisasi tidak semata-mata hanya keinginan

pemimpin atau kelompok.22

Selanjutnya dalam pelaksanaan kebijakan tersebut

kepala SMK PGRI 2 Ponorogo melakukan rapat koordinasi

antara kepala sekolah dengan staf yang lain. Hal tersebut

sebagai usaha kepala sekolah untuk memudahkan dalam

melakukan kerja sama antara sub-sub bidang dalam organisasi,

dikarenakan kepala sekolah tidak dapat menjalankan kebijakan

itu sendiri. Selain itu, dengan adanya koordinasi dapat

menumbuhkan kesadaran untuk saling membantu serta dapat

menghindarkan dari kesalahpahaman dan sikap individual yang

dapat memperlambat bahkan menghalangi dalam pencapaian

tujuan lembaga. Hal itu sejalan sebagaimana menurut

Awaluddin Djamin bahwa koordinasi diartikan sebagai suatu

usaha kerja sama antara badan, instansi, unit dalam

pelaksanaan tugas-tugas tertentu, sehingga terdapat saling

mengisi, saling membantu dan saling melengkapi.23

22

Minnah El Widdah dkk, Kepemimpinan Berbasis Nilai dan

Pengembangan Mutu Madrasah (Bandung; Alfabeta, 2012), 83. 23

Hasna Asmu, Ikhfan Haris, Nina Lamatenggo. Keefektifan

Koordinasi Kepala Sekolah Dalam Mengintegrasikan Program Dan

Kegiatan Di Sma Negeri 1 Mananggu Kabupaten Boalemo, JPs: Jurnal

Riset dan Pengembangan Ilmu Pengetahua, Volume 03, Nomor 1, Februari

2018, 88.

Page 85: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

78

Kemudian kebijakan yang telah dirumuskan melalui

rapat tersebut dievaluasi oleh kepala sekolah. Evaluasi tersebut

sebagai bentuk pengawasan kepala sekolah dalam pelaksanaan

program kerja yang dijalankan di SMK PGRI 2 Ponorogo, agar

tetap sesuai dengan visi misi lembaga dan dapat tercapai sesuai

dengan yang ditargetkan. Selain itu, dengan adanya evaluasi

kepala sekolah dapat memberikan keputusan dengan bijak yang

telah didasarkan atas pertimbangan semua pihak dan situasi

kondisi yang sedang dihadapinya. Hal tersebut sejalan dengan

pendapat Kurniadin dan Machali bahwa hakikat evaluasi, yaitu

suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan guna

menentukan kualitas dari sesuatu hal, berdasarkan atas

pertimbangan, dan kriteria tertentu dalam rangka mengambil

keputusan.24

Kebijakan-kebijakan yang ada di SMK PGRI 2

Ponorogo biasanya dicetuskan oleh kepala sekolah di awal

tahun, agar dapat menjadi petunjuk bagi bawahannya dalam

melaksanakan program kerja. Kebijakan tersebut kadang juga

mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh kebijakan pusat.

Selain itu, dalam merumusakan kebijakan-kebijakan di SMK

24

Maisaro dkk, Manajemen Program Penguatan Pendidikan

Karakter, JAMP : Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan, Volume

1, Nomor 3 September 2018, 304.

Page 86: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

79

PGRI 2 Ponorogo kepala sekolah mendasarkan pada visi misi

lembaga dan juga menyesuaikan dengan kebutuhan DUDI,

khususnya sebagai pengguna lulusan. Selain itu, kebijakan

tersebut juga disesuaikan dengan kebijakan pusat dan melihat

situasi serta kondisi yang sedang dihadapinya. Kebijakan-

kebijakan tersebut, dibuat sebagaimana untuk menunjang

kemajuan sekolah dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan oleh lembaga. Hal ini sejalan dengan pendapat

Solihin bahwa, inovasi berkaitan dengan penciptaan nilai

(value creation) yang akan memberi konsumen kepuasaan

yang lebih besar untuk setiap rupiah yang dia belanjakan.

Dalam hal ini harus diingat bahwa konsumen sebagai pembeli

bersedia menukar uang yang mereka miliki dengan barang dan

jasa, karena barang dan jasa tersebut memiliki nilai.25

Selanjutnya dengan adanya kebijakan yang telah

dicetuskan oleh kepala sekolah tersebut memberikan dampak

positif bagi lembaga, diantaranya menjadikan program lebih

terarah dan jelas sehingga proses dapat berjalan dengan lancar.

Selain itu menjadikan SMK PGRI sekolah yang menerapkan

ISO 9001 versi 2015 dan telah bersertifikat ISO 9001 versi

2015. Dan juga meningkatnya jumlah murid baru, serta

25

Muh. Fitrah, Peran Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Mutu

Pendidikan, Jurnal Penjaminan Mutu, 32

Page 87: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

80

banyaknya lulusan SMK PGRI 2 Ponorogo yang diterima

bekerja di dalam maupun di luar negeri.

C. Sintesis

Berdasarkan analisis data di atas dapat disimpulkan

bahwa, peran kepala sekolah sebagai penentu arah dalam

peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo adalah

dengan memberikan kebijakan-kebijakan. Kebijakan tersebut

terfokus pada kompetensi siswa pada segi vokasional dan

kepribadian. Kebijakan tersebut dirumuskan kepala sekolah

dengan melibatkan pihak lain, yakni: wakil kepala sekolah,

manajemen mutu dan yang lainnya. Selain itu kebijakan yang

ada di SMK PGRI didasarkan atas visi lembaga dan juga

menyesuaikan dengan kebutuhan DUDI khususnya sebagai

pengguna lulusan.

Kebijakan-kebijakan tersebut, oleh kepala sekolah

biasanya dicetuskan di awal tahun, agar dapat menjadi

petunjuk arah bagi bawahannya dalam pelaksanaan program

kerja. Selanjutnya dalam pelaksanaan kebijakan tersebut,

kepala SMK PGRI 2 Ponorogo melakukan pengawasan dan

pengendalian dengan mengadakan koordinasi dan evaluasi

secara berkala. Sehingga dengan adanya kebijakan-kebijakan

tersebut memberikan pengaruh bagi lembaga, yakni: program

Page 88: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

81

lebih terarah, menjadikan sekolah berstandar ISO 9001 versi

2015 dan telah bersertifikat, meningkatnya jumlah murid baru

dan banyaknya lulusan yang diterima bekerja di dalam maupun

di luar negeri.

Secara lebih ringkas mengenai peran kepemimpinan

visioner sebagai penentu arah dalam meningkakan mutu

lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo dapat dilihat dalam gambar

di bawah ini.

Page 89: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

82

Skema 4.1 : Peran Kepemimpinan Visioner Sebagai Penentu

Arah dalam Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2

Ponorogo.

Kepala

sekolah

Vokasional

Kebijakan yang

terfokus pada

kompetensi

sisiwa

Kepribadian

siswa

Wakil kepala

sekolah,

manajemen

mutu dan

pihak-pihak

lain

1. Dunia usaha dan

industri

2. Pondok pesantren

3. TNI 501 Madiun

4. dll

1. Koordinasi

2. Evaluasi

1. Program lebih terarah

2. Menjadi sekolah yang berstandar ISO 9001

versi 2015 dan telah bersertifikat

3. Meningkatnya murid baru,

4. Banyaknya lulusan yang keterima kerja.

Visi

SMK

PGRI

Page 90: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

83

BAB V

PERAN KEPEMIMPINAN VISIONER SEBAGAI AGEN

PERUBAHAN DALAM PENINGKATAN MUTU

LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO

A. Data Peran Kepemimpinan Visioner Sebagai Agen

Perubahan dalam Peningkatan Mutu Lulusan di SMK

PGRI 2 Ponorogo

Kepala SMK PGRI 2 Ponorogo sebagai pemimpin

perubahan melakukan perubahan melalui inovasi-inovasi.

Inovasi-inovasi tersebut sebagai usaha dalam Peningkatan

mutu lulusan. Adapun inovasi tersebut diantaranya menjalin

kerja sama dengan DUDI dan BLK. Selain itu, kerja sama

dengan pondok pesantren al Ikhlas Babadan dan kerja sama

dengan TNI 501 Evantri Madiun, serta yang belum lama ini

adanya program kerja oltek. Hal ini dapat dipahami

sebagaimana pernyataan Bapak Andi Dwi selaku bagian

kurikulum, sebagai berikut:

Menjalin hubungan kerja sama dengan industri-industri

ataupun DUDI baik di dalam negeri maupun di luar

Page 91: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

84

negeri dalam rangka menyalurkan tenaga kerja peserta

didik dari SMK PGRI 2 Ponorogo.1

Selain dengan DUDI, SMK PGRI 2 Ponorogo juga

menjalin kerja sama dengan BKK, baik di dalam negeri

maupun di luar negeri. Hal ini dapat dipahami sebagaimana

pernyatan Bapak Teguh selaku guru di SMK PGRI, sebagai

berikut:

Kemudian untuk luarannya BKK peningkatan bursa

kerja sama dengan perusahaan internasional seperti di

Korea Selatan itu salah satu inovasi, kerja sama luar

negeri dengan biaya yang istilahnya lebih murah

dibandingkan lewat BLK-BLK yang lainnya. Kalau

untuk dalam negari banyak diantaranya Jakarta,

Sumatra, Kalimantan, yang banyak di tambang mas, di

UT Tama, UT Traktor.2

Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh

Bapak Mutrihan, sebagai berikut:

1 Andi Dwi, Tenaga Kurikulum, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kurikulum, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 08.00 WIB. 2 Teguh, Guru SMK PGRI, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Guru, Ponorogo, 05 Mei 2020, Pukul 09.00 WIB.

Page 92: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

85

Kemarin kurang lebih 96% keterima kerja sebelum

anak-anak ujian nasional di dalam dan di luar negeri,

misalnya di Korea, Jepang, China.3

Kemudian apa yang dikatakan oleh Bapak Teguh dan

Bapak Mutrihan sesuai yang peneliti temukan di lapangan

terkait kerja sama SMK PGRI. Hal ini dapat dibuktikan

berdasarkan foto berikut. 4

Gambar 5.1: Foto kerja sama SMK PGRI dengan Tianjin China

SMK PGRI 2 Ponorogo merupakan sekolah berbasis

pondok pesantren maka dengan begitu SMK PGRI juga

menjalin kerja sama dengan pondok pesantren al Ikhlas

Babadan dalam Peningkatan pembentukan akhlak peserta

3 Mutrihan, Tenaga Kesiswaan, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kesiswaan, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 09.30 WIB. 4 Kerja sama SMK PGRI 2 Ponorogo Tahun Pelajaran

2018/2019, Dokumentasi, Ruang TU, Senin, 13 April 2020, Pukul

10.40 WIB.

Page 93: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

86

didik. Hal ini dapat dipahami sebagaimana pernyataan Bapak

Mutrihan selaku bagian kesiswaan, berikut:

Selain itu dalam bidang keagamaan sebagaimana

sekolah berbasis industri dan pondok pesantren, dalam

artian walaupun sekolah kita yang notabenenya seperti

sekolah abangan tapi kami sangat mengedepankan

karakter keagamaan diantaranya anak wajib mondok 1

minggu setiap tahun dan di buat gelombang-gelombang

setiap tahun sekali. Program ini menjalin kerja sama

dengan pondok al Ikhlas, peserta didik tidak boleh

pulang.5

Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Bapak

Andi Dwi selaku bagian kurikulum bahwa SMK PGRI 2

Ponorogo menjalin kerja sama dengan pondok pesantren al

Ikhlas Babadan, sebagaimana pernyataan berikut:

Selain itu menjalin kerja sama dengan pondok al Ikhas

Babadan dalam penerapan program pondok pesantren,

dan lain lain. Semua hal tersebut diberikan dengan

tujuan dapat mencetak lulusan yang mempunyai

5 Mutrihan, Tenaga Kesiswaan, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kesiswaan, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 09.30 WIB.

Page 94: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

87

kompetensi dan keterampilan serta memiliki karakter

yang baik.6

Kemudian apa yang dikatakan oleh Bapak Andi Dwi

dan Bapak Mutrihan sesuai yang peneliti temukan di lapangan

terkait program SMK PGRI 2 Ponorogo tentang Pondok

Pesantren dalam Peningkatan mutu lulusan. Hal ini dapat

dibuktikan berdasarkan foto berikut. 7

Gambar 5.2 : Foto program Pondok Pesantren SMK PGRI 2

Ponorogo.

Selanjutnya mengenai pelaksanaan program pondok

pesantren dilakukan satu minggu sekali dan dimulai pada bulan

6 Andi Dwi, Tenaga Kurikulum, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kurikulum, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 08.00 WIB. 7 Program kegiatan siswa SMK PGRI 2 Ponorogo Tahun

Pelajaran 2018/2019, Dokumentasi, Ruang TU, Senin, 13 April

2020, Pukul 10.40 WIB.

Page 95: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

88

Agustus, sebagaimanamana pernyataan Bapak Mutrihan

selaku bagian kesiswaan, berikut:

Pengimplementasiannya yang pastinya sesuai dengan

program kerja misalnya program pondok pesantran di

bulan Agustus dan itu setiap satu Minggu sekali

bergantian dikarenakan kuotanya hanya 200 orang, dan

kenapa dibuat seperti itu filosofinya adalah anak itu

mendapat virus kebaikan maksudnya ketika pulang dari

pondok diharapkan lingkungan sekolah terkena virus

kebaikan dan ketika virus itu mulai mereda akan ada

virus kebaikan yang baru yang muncul, dan

pelaksanaanya sekitar 8 bulan.8

Pelaksanaan program pondok pesantren di SMK PGRI

2 Ponorogo memberikan dampak perubahan bagi lembaga. Hal

ini dapat dipahami sebagaimana pernyataan Pendik Setiawan

siswa kelas XI SMK PGRI 2 Ponorogo, berikut:

Seperti mondok perubahan sangat beda perilaku siswa

berubah. Dengan adanya program mondok ini dapat

melatih anak mengurangi merokok dan anak juga bisa

baca al Quran. Kegiatannya mulai pagi sampai malam

8 Mutrihan, Tenaga Kesiswaan, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kesiswaan, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 09.30 WIB.

Page 96: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

89

pak. Pagi sholawat, pelajaran Fiqih, malam setoran

ngaji dan hafalan surat-surat. 9

Selain itu, SMK PGRI 2 Ponorogo juga menjalin kerja

sama dengan TNI 501 Evantri Madiun dalam membentuk

karakter peserta didik. Hal ini sebagaimana pendapat Bapak

Andi Dwi selaku bagian kurikulum, sebagai berikut:

Adapun dalam pelaksanaan program tersebut menjalin

kerja sama dengan TNI 501 Madiun dalam program

PBB, selain itu menjalin kerja sama dengan pondok al

Ikhlas Babadan dalam penerapan program pondok

pesantren, dan lain lain. Semua hal tersebut diberikan

dengan tujuan dapat mencetak lulusan yang mempunyai

kompetensi dan keterampilan serta memiliki karakter

yang baik.10

Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Bapak

Mutrihan selaku bagian kesiswaan, sebagai berikut:

Selain itu, anak didikanya di awal PBB semi militer

bahkan yang melatih PBB kita itu langsung dari

Bataliyon 501 Evantri Madiun. Untuk sampai Battalion

9 Pendik Setiawan, Peserta Didik, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Depan kelas, Ponorogo, 14 Maret 2020, Pukul 11.00 WIB. 10

Andi Dwi, Tenaga Kurikulum, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kurikulum, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 08.00 WIB.

Page 97: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

90

501 itu juga ada izin dari Koramil dan Kodim sehingga

sampai di Battalion 501.11

Selanjutnya inovasi yang ke empat yaitu adanya

program kerja Oltek. Hal ini dapat dipahami sebagaimana

pernyataan Bapak Mutrihan, sebagai berikut:

Kita ada program oltek itu salah satu inovasi dalam

sarana. Oltek ini sudah berjalan 1 tahun dan dicover

oleh anak TSM sepeda motor, wacananya seperti itu

dan ini masih berkembang. Anak-anak itu setiap hari

kurang lebih 25 motor servis.12

Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Bapak

Teguh selaku pendidik di SMK PGRI 2 Ponorogo, bahwa SMK

PGRI melahirkan program baru berupa oltek/online teknisi,

sebagaimana pernyataan berikut:

Masih banyak inovasi-inovasi dari kepala sekolah

misalnya, kemarin juga kita membuat oltek (online

11

Mutrihan, Tenaga Kesiswaan, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kesiswaan, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 09.30 WIB. 12

Teguh, Guru SMK PGRI, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Guru, Ponorogo, 05 Mei 2020, Pukul 09.00 WIB.

Page 98: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

91

teknisi). Aplikasi oltek ini bergerak seperti halnya Grab,

akan tetapi bergerak dalam bidang servis kendaraan.13

Adapun alasan inovasi-inovasi tersebut dicetuskan oleh

kepala sekolah sebagai upaya dalam Peningkatan mutu dan

prestasi peserta didik di SMK PGRI 2 Ponorogo, sebagaimana

penjelasan Bapak Mutrihan, berikut: “Sebagai bentuk dalam

Peningkatan mutu, prestasi.”14

Selain itu, inovasi tersebut juga

relevan dengan visi misi SMK PGRI 2 Ponorogo. Hal tersebut

dapat dipahami dari pernyataan Bapak Teguh, sebagai berikut:

Kalau menurut saya yang jelas sebagai penopang agar

mutunya lebih bagus, jadi kenapa Bapak kepala sekolah

memilih itu biar, mutunya lebih bagus lagi dan relevan

dengan visi misi lembaga. dan merupakan salah satu

faktor untuk mempercepat menuju mutu lulusan yang

lebih baik.15

Kemudian dalam pelaksanaan inovasi tersebut kepala

sekolah tidak bekerja sendiri melainkan juga melibatkan staf,

karyawan dan pihak-pihak yang lain sesuai bidangnya masing-

13

Mutrihan, Tenaga Kesiswaan, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kesiswaan, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 09.30 WIB. 14

Ibid. 15

Teguh, Guru SMK PGRI, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Guru, Ponorogo, 05 Mei 2020, Pukul 09.00 WIB.

Page 99: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

92

masing. Hal ini dapat dipahami sebagaimana pendapat Bapak

Andi Dwi sebagai berikut:

Yang diberi tugas oleh Bapak kepala SMK PGRI 2

Ponorogo dalam pelaksanaan inovasi-inovasi tersebut

sebagai bentuk peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI

2 Ponorogo diantaranya tim kesiswaan, koordinator

bidang, staf, seluruh warga sekolah, dan tim BKK

(Bursa Kerja Khusus).16

Hal tersebut senada dengan yang disampaikan oleh

Bapak Teguh, sebagaimana pernyataan berikut:

Kalau yang diberi tugas ini staf yang sesuai dengan

bidangnya, semua warga sekolah yang memiliki

kemampuan dan kemauan untuk diberi amanah itu.17

Selain itu, yang terlibat dalam pelaksanaan inovasi

tersebut semua yang tergabung dalam kepanitiaan.

16

Andi Dwi, Tenaga Kurikulum, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kurikulum, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 08.00 WIB. 17

Teguh, Guru SMK PGRI, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Guru, Ponorogo, 05 Mei 2020, Pukul 09.00 WIB.

Page 100: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

93

Sebagaimana pendapat Bapak Mutrihan, berikut: “Semua

yang tergabung dalam kepanitiaan.”18

Adapun mengenai waktu pelaksanaan inovasi tersebut

dapat dilakukan kadang di awal tahun sebagaimana ungkapan

Bapak teguh, berikut: “Implementasinya selama itu tidak ada

perubahan kebijakan dipertengahan itu sudah diterapkan dan

sejak awal sudah diimplementasikan.”19

Selain itu, inovasi

tersebut diimplementasikan sesuai dengan program kerjanya.

Hal ini sebagaimana pernyataan Bapak Mutrihan, berikut:

“Pengimplementasiannya yang pastinya sesuai dengan program

kerja.”20

Agar inovasi-inovasi yang ada di SMK PGRI dapat

berjalan maksimal, kepala sekolah mengadakan pengendalian

melalui evaluasi sebagaimana pendapat Bapak Teguh, sebagai

18

Mutrihan, Tenaga Kesiswaan, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kesiswaan, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 09.30 WIB. 19

Teguh, Guru SMK PGRI, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Guru, Ponorogo, 05 Mei 2020, Pukul 09.00 WIB. 20

Mutrihan, Tenaga Kesiswaan, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kesiswaan, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 09.30 WIB.

Page 101: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

94

berikut: “Kalau pengendaliannya ada pada evalusai berkala.”21

Lebih lanjut menurut Bapak Mutrihan dengan adanya evaluasi

tersebut akan memberikan kebijakan baru, sebagaimana

pernyataan berikut: “Evaluasi akan memunculkan kebijakan

baru.”22

Selain, melakukan evaluasi dalam mengadakan

pengendalian kepala SMK PGRI juga melakukan koordinasi

secara berkala, sebagaimana pendapat Bapak Andi Dwi,

berikut:

Pengendalian kepala sekolah terhadap penerapan

inovasi-inovasi tersebut dengan melakukan koordinasi

secara berkala satu bulan sekali dan ketika ada kendala

dievaluasi serta dicarikan solusi bagi masalah yang ada

dengan musyawarah bersama-sama.23

Adapun dampak dari inovasi yang diberikan kepala

SMK PGRI 2 Ponorogo, yaitu: Peningkatan kualitas lembaga

baik dari segi lulusan diterima kerja, karakter baik dan lain-

21

Teguh, Guru SMK PGRI, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Guru, Ponorogo, 05 Mei 2020, Pukul 09.00 WIB. 22

Mutrihan, Tenaga Kesiswaan, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kesiswaan, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 09.30 WIB. 23

Andi Dwi, Tenaga Kurikulum, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kurikulum, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 08.00 WIB.

Page 102: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

95

lain. Hal ini dapat dipahami sebagaimana pendapat Bapak

Mutrihan, berikut:

Implikasi kepala sekolah sebagai agen perubahan,

Peningkatan keahlian siswa sebagaimana yang sudah

saya jelaskan pada tahun 2019 ada sekitar 96% siswa

keterima kerja, baik dalam maupun luar negeri. Selain

itu, membentuk kepribadian siswa yang disiplin serta

berkarakter baik.24

Pernyataan tersebut senada dengan yang disampaikan

oleh Bapak Teguh sebagai berikut:

Kalau perubahan dari segi keunggulan siswanya, siswa

hampir 100% sudah terserap kerja bagi siswa kelas XII

bahkan sebelum lulus sudah diterima kerja. Kemarin itu

yang terakhir 94 kalau tidak 96% mas…..siswa yang

sudah keterima kerja.25

Lebih lanjut sebagaimana pendapat Pendik Setiawan

siswa TAB 5, yang menyatakan bahwa dampak peran kepala

sekolah sebagai agen perubahan memberikan perubahan baik

24

Mutrihan, Tenaga Kesiswaan, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kesiswaan, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 09.30 WIB. 25

Teguh, Guru SMK PGRI, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Guru, Ponorogo, 05 Mei 2020, Pukul 09.00 WIB.

Page 103: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

96

bagi perilaku dan kompetensi peserta didik. Hal ini dapat

dipahami dari pernyataan berikut:

Seperti mondok perubahan sangat beda perilaku siswa

berubah. Dengan adanya program mondok ini dapat

melatih anak mengurangi merokok dan anak juga bisa

baca al Quran. 26

B. Analisis Peran Kepemimpinan Visioner Sebagai Agen

Perubahan dalam Peningkatan Mutu Lulusan di SMK

PGRI 2 Ponorogo

Berdasarkan temuan penelitian yang diperoleh di

lapangan, kepala SMK PGRI 2 Ponorogo melakukan

perubahan dengan memberikan gebrakan-gebrakan melalui

inovasi-inovasi. Inovasi-inovasi tersebut sebagai usaha dalam

memberikan perubahan lembaga khususnya dalam Peningkatan

prestasi dan mutu lulusan. Adapun inovasi yang diberikan

kepala sekolah tertuju pada perkembangan kemampuan teknisi

peserta didik sebagaimana adanya inovasi baru, yaitu pada

bidang oltek (online teknisi). Selanjutnya dalam bidang

keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan, kebijakan yang

diberikan kepala sekolah pada program pondok pesantren,

26

Pendik Setiawan, Peserta Didik, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Depan kelas, Ponorogo, 14 Maret 2020, Pukul 11.00 WIB.

Page 104: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

97

yaitu anak yang belum berubah akan ditambah waktu

mondoknya lagi. Selain itu, ada hal baru pada pembentukan

karakter peserta didik, yakni kepala sekolah menjalin kerja

sama dengan TNI 501 Madiun yang dulunya hanya dengan

Kodim, hal ini didasarkan atas permintaan DUDI terhadap

lulusan yang harus memiliki disiplin dan karakter yang baik.

Selanjutnya dalam kewirausahaan yang terfokus pada DUDI,

yaitu dengan banyaknya industri atau dunia kerja yang bekerja

sama dengan SMK PGRI 2 Ponorogo. Hal ini

mengidentifikasikan bahwa kepala SMK PGRI 2 Ponorogo

bertanggung jawab atas perkembangan lembaga dengan

mengarahkan dalam melaksanakan program kerja.

Inovasi-inovasi yang diberikan kepala sekolah tersebut

relevan dengan visi SMK PGRI 2 Ponorogo. Adapun visi SMK

PGRI 2 Ponorogo adalah. “Beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, terampil, kompeten,

professional, berkarakter unggul dan berbudaya lingkungan”.

Visi tersebut kemudian diimplementasikan dengan program-

program, diantaranya: pondok pesantran, pelatihan kerja,

program PBB dan sebagainya. Selain disesuaikan dengan visi,

inovasi tersebut juga disesuaikan dengan kebutuhan DUDI,

yang menginginkan lulusan yang memiliki karakter baik dan

disiplin.

Page 105: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

98

Inovasi-inovasi yang telah ditetapkan oleh kepala

sekolah tersebut, diimplementasikan di awal tahun. Kadang

juga disesuaikan dengan program kerja yang ada serta juga

tetap mempertimbangkan situasi dan kondisi yang sedang

berkembang. Hal ini dilakukan agar inovasi yang telah

diberikan dapat berjalan dengan baik. Selain itu inovasi

tersebut, dalam pelaksanaanya melibatkan staf, karyawan dan

pihak-pihak yang lain sesuai bidangnya masing-masing. Hal ini

sejalan dengan pendapat Pidarta, bahwa pemimpin yang efektif

selalu memanfaatkan kerja sama dengan para bawahan untuk

mencapai cita-cita organisasi.27

Selanjutnya inovasi tersebut memberikan perubahan

bagi SMK PGRI 2 Ponorogo diantaranya, yaitu meningkatnya

jumlah peserta didik baru, meningkatnya kualitas lembaga,

banyaknya lulusan yang diterima kerja, dan banyaknya DUDI

yang bekerja sama dengan SMK PGRI 2 Ponorogo. Perubahan-

perubahan tersebut, menunjukkan keberhasilan kepala sekolah

dalam memimpin lembaga pendidikan. Hal ini sejalan dengan

pendapat Kartono bahwa keberhasilan pemimpin itu pada

umumnya diukur dari produktivitas dan efekvitas pelaksanaan

27

Muhamad Sholeh, Keefektifan Peran Kepala Sekolah Dalam

Peningkatan Kinerja Guru, Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan Vol. 1

No. 1 Tahun 2016, 41-54

Page 106: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

99

tugas-tugas yang diberikan pada dirinya. Adapun indikator

yang dapat dipakai sebagai petunjuk keberhasilan

kepemimpinan dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut:

1) meningkatnya hasil-hasil produksi dan pemberian pelayanan

oleh organisasi, 2) semakin rapinya sistem administrasi dan

makin efektifnya manajemen, 3) semakin meningkatnya

aktivitas-aktivitas manusiawi atau aspek sosial yang lebih

human sifatnya.28

C. Sintesis

Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa

peran kepemimpinan visioner sebagai agen perubahan dapat

Peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo dengan

melakukan inovasi-inovasi yang tertuju pada perkembangan

kemampuan teknisi peserta didik sebagaimana adanya inovasi

baru yaitu pada bidang oltek (online teknisi). Kemudian dalam

bidang keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan, yakni dengan

mengadakan program pondok pesantren yang menjalin kerja

sama dengan pondok al Ikhlas Babadan.

Selanjutnya pada bidang pembentukan karakter,

dilaksanakan dengan menjalin kerja sama TNI 501 Madiun.

28

Anizah & Winda Fitri Maretta, Kepemimpinan Efektif Kepala

Sekolah Dalam Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jurnal

Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan Volume2, No.1,

Januari-Juni2017, 100-101.

Page 107: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

100

Dan dari segi kewirausahaan, kepala sekolah menjalin kerja

sama dengan dunia usaha dan industri (DUDI). Inovasi-inovasi

tersebut relevan dengan visi misi SMK PGRI 2 Ponorogo.

Selain itu dalam pelaksanaan inovasi-inovasi tersebut kepala

sekolah melibatkan staf, karyawan dan pihak-pihak yang

berkompeten.

Kemudian dengan adanya inovasi tersebut memberikan

pengaruh terhadap SMK PGRI 2 Ponorogo yakni dalam hal

peningkatan peserta didik baru, meningkatnya kualitas lembaga

sehingga banyak lulusan yang diterima kerja dan semakin

banyaknya DUDI yang bekerja sama dengan SMK PGRI 2

Ponorogo. Secara ringkas peran kepemimpinan visioner kepala

sekolah sebagai agen perubahan dalam peningkatan mutu

lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo dapat dilihat melalui skema

berikut.

Inovasi-

inovasi

Visi

SMK

PGRI 2

Ponorogo

Kepala

sekolah

Staf, karyawan

dan pihak-pihak

yang

berkompeten

1. Peningkatan peserta

didik baru

2. Banyaknya lulusan yang

Kewirausahaan Perkembangan

kemapuan teknisi

Bidang keimanan

dan ketakwaan

kepada tuhan

Page 108: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

101

Skema 5.1 : Peta Konsep Peran Kepemimpinan Visioner

Kepala Sekolah Sebagai Agen Perubahan dalam Peningkatan

Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo

Page 109: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

101

BAB VI

PERAN KEPEMIMPINAN VISIONER SEBAGAI JURU

BICARA DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN

DI SMK PGRI 2 PONOROGO

A. Data Peran Kepemimpinan Visioner Sebagai Juru

Bicara dalam Peningkatan Mutu Lulusan di SMK

PGRI 2 Ponorogo

Dalam Peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI 2

Ponorogo kepala sekolah sebagai juru bicara mensosialisasikan

visi dan keunggulan SMK PGRI 2 Ponorogo melalui rapat

dinas, media sosial, dan media cetak. Hal ini dapat dipahami

sebagaimana pernyataan Bapak Andi Dwi berikut:

Sosialisasi yang dilakukan kepala sekolah dalam

menyampaikan visi dan keunggulan lembaga di SMK

PGRI 2 Ponorogo ketika dalam rapat dinas kepala

sekolah menyampaikan visi dan keunggulan lembaga di

SMK PGRI 2 Ponorogo. Selain itu sosialisasi juga

dilakukan lewat media sosial, seperti: WA, instagram,

youtube, dan lain lain. dan juga lewat banner yang

diletakkan di depan SMK PGRI 2 Ponorogo.1

1 Andi Dwi, Tenaga Kurikulum, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kurikulum, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 08.00 WIB.

Page 110: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

102

Hal tersebut juga senada dengan penjelasan Bapak

Teguh sebagai berikut:

Sosialisasi yang jelas kalau terkait visi dan keunggulan

menggunakan media sosial yang sekarang lebih

membooming karena lebih efektif dan efisien. Yang

kedua ketika rapat dengan wali kelas, wali murid dan

rapat secara keseluruhan. Yang ketiga ketika upacara itu

pada hari senin ketika ada info selalu disampaikan di

situ, dan sangat efektif. Selain itu untuk media sosial,

wali kelas itu juga punya grup khusus dengan wali

murid dan dengan siswa saja. Kalau untuk radio kita

ada akan tetapi sudah kurang efektif, kalau media cetak

kita masih, sedangkan TV itu ketika momen-momen

terbesar. Kemarin itu kita ada di JTV dalam program

Smart.2

Lebih lanjut hal ini juga senada dengan Bapak

Mutrihan yang menjelaskan berikut:

Selain itu kebijakan-kebijakan yang lainnya juga

disampaikan pada waktu upacara. Dan juga bentuk

sosialisasi lainnya disampaikan lewat WA Grup SMK

PGRI 2 Ponorogo, instagram, seperti caption-caption

yang menunjukkan kita memiliki kegiatan-kegiatan,

kemudian melalui surat kabar maksudnya terkadang

kegiatan-kegiatan di SMK PGRI 2 Ponorogo dan

2 Teguh, Guru SMK PGRI, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Guru, Ponorogo, 05 Mei 2020, Pukul 09.00 WIB.

Page 111: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

103

bahkan sering diliput di surat kabar, koran, media-

media sosial (televisi JTV, madiun TV, bahkan dulu

sampai Trans 7, waktu dikunjungi SBY. Pada waktu itu

Bapak SBY memakai produk kita yaitu becak hibrid).3

Kemudian pernyataan dari Bapak Teguh di atas, sesuai

dengan yang peneliti temukan di lapangan terkait kunjungan

Bapak Susilo Bambang Yudhoyono di SMK PGRI 2 Ponorogo.

Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan foto berikut. 4

Gambar 6.1: Foto kunjungan pejabat negara di SMK PGRI 2

Ponorogo.

Adapun alasan kepala sekolah menggunakan berbagai

macam bentuk sosialisasi tersebut sangat eketif pada era saat

ini, sebagaimana pernyataan Bapak Teguh berikut: “Yang jelas

3 Mutrihan, Tenaga Kesiswaan, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kesiswaan, Ponorogo, 14 Maret 2020, Pukul 09.00 WIB. 4 Kunjungan pejabat Negara di SMK PGRI 2 Ponorogo,

Dokumentasi, Ruang TU, Senin, 13 April 2020, Pukul 10.40 WIB

Page 112: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

104

efektif dan efisien mas”.5 Selain itu juga senada dengan

penjelasan Bapak Andi Dwi, sebagai berikut: “Dikarenakan

dengan melihat kondisi saat ini, menuntut untuk hal tersebut

digunakan, lebih-lebih dengan mengunakan media sosial.”6

Dalam menyampaikan visi dan keunggulan tersebut

kepala sekolah melibatkan seluruh elemen yang ada di sekolah,

hal tersebut sebagaimana penjelasan Bapak Teguh, sebagai

berikut: “Khususnya warga sekolah mas ... yaitu mencakup

semua elemen yang ada di sekolah.”7 Selain itu juga

melibatkan seluruh staf akademik sebagaimana ungkapan

Bapak Mutrihan, berikut: “Seluruh staf akademik sekolah

termasuk jalur atas.”8 Lebih lanjut pernyataan tersebut juga

senada dengan pernyataan Bapak Andi Dwi bahwa selain staf

dan semua yang terlibat, kepala sekolah juga terjun langsung

5 Teguh, Guru SMK PGRI, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Guru, Ponorogo, 05 Mei 2020, Pukul 09.00 WIB. 6 Andi Dwi, Tenaga Kurikulum, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kurikulum, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 08.00 WIB. 7 Teguh, Guru SMK PGRI, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Guru, Ponorogo, 05 Mei 2020, Pukul 09.00 WIB. 8 Mutrihan, Tenaga Kesiswaan, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kesiswaan, Ponorogo, 14 Maret 2020, Pukul 09.00 WIB.

Page 113: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

105

ke lapangan. Hal ini dapat dipahami sebagaimana pernyataan

berikut:

Dalam menyampaikan visi dan keunggulan SMK PGRI

2 Ponorogo kepala sekolah melibatkan staf dan semua

yang terlibat, serta kepala sekolah juga terjun langsung

dalam hal tersebut.9

Kemudian mengenai waktu sosialisasi terkait visi dan

keunggulan, SMK PGRI 2 Ponorogo melakukan sosialisasi

sejak awal, sebagaimana pendapat Bapak Teguh berikut:

“Ya… yang jelas sosialisasi dilakukan sejak awal tahun.”10

Selain itu visi dan keunggulan juga disosialisasikan sesuai

dengan program kerjanya. Hal ini sebagaimana pernyataan

Bapak Mutrihan, berikut: “Sama dengan yang lain sesuai

dengan program kerjanya.”11

Bahkan juga disosialisasikan

setiap saat sebagaimana pernyataan Bapak Andi Dwi, berikut:

“Dalam sosialisasi visi dan keunggulan SMK PGRI 2

9 Andi Dwi, Tenaga Kurikulum, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kurikulum, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 08.00 WIB. 10

Teguh, Guru SMK PGRI, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Guru, Ponorogo, 05 Mei 2020, Pukul 09.00 WIB. 11

Mutrihan, Tenaga Kesiswaan, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kesiswaan, Ponorogo, 14 Maret 2020, Pukul 09.00 WIB.

Page 114: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

106

Ponorogo dilakukan setiap saat pada saat rapat, upacara,

worksop, pertemuan-pertemuan, dan lain-lain.”12

Adapun dampak sosialisasi visi dan keunggulan,

berdampak positif bagi perkembangan SMK PGRI 2 Ponorogo.

Hal tersebut sebagaimana pernyataan Bapak Andi Dwi sebagai

berikut:

Dampak sosialisasi visi dan keunggulan lembaga

terhadap SMK PGRI 2 Ponorogo, tentunya berdampak

positif bagi perkembangan SMK PGRI 2 Ponorogo.13

Hal tersebut senada dengan pernyataan yang

diungkapkan oleh Bapak Teguh, yakni: “Terkait dengan

dampak yang jelas membawa SMK PGRI 2 Ponorogo lebih

maju, dengan melihat peningkatan siswa baru yang

berkualitas.”14

Lebih lanjut pernyataan tersebut juga senada

dengan yang disampaikan oleh Bapak Mutrihan berikut:

Sehingga masyarakat mempercayakan. Hal tersebut

dapat diketahui dengan menyekolahkan putra putrinya

di lembaga ini. Intinya dampaknya orang itu tau kalau

12

Andi Dwi, Tenaga Kurikulum, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kurikulum, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 08.00 WIB. 13

Ibid. 14

Teguh, Guru SMK PGRI, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Guru, Ponorogo, 05 Mei 2020, Pukul 09.00 WIB.

Page 115: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

107

di sini itu punya kelebihan, tidak hanya anak itu pandai

dalam bidang produktif, kompetensinya bagus tapi dia

diasah di dalam keagamaannya, dipondokkan serta

lulusan jaminan kerja dalam negeri bahkan luar

negeri.15

Kemudian pernyataan Bapak Mutrihan terkait lulusan

yang mendapat jaminan kerja dalam negeri bahkan luar negeri,

sesuai dengan yang peneliti temukan di lapangan dibuktikan

sebagaimana data penyaluran kerja melalui BKK, berdasarkan

gambar berikut. 16

15

Mutrihan, Tenaga Kesiswaan, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kesiswaan, Ponorogo, 14 Maret 2020, Pukul 09.00 WIB. 16

Laporan perkembangan BKK SMK PGRI 2 Ponorogo

2018/2019, Dokumentasi, Ruang TU, Senin, 13 April 2020, Pukul 10.00

WIB.

619 631 702 721

393 465

699 687

0

200

400

600

800

2014/2015 2016/2017

Jumlah Siswa

Peminat BKK

Disalurkan

melalui BKK

Page 116: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

108

No Tahun

kelulusan

Jumlah siswa

peminat bkk

Jumlah anak yang

disalurkan melalui bkk %

1 2014/2015 619 393 63,49

2 2015/2016 631 465 73,69

3 2016/2017 802 699 87,16

4 2017/2018 721 687 95,28

Data 6.1 : Penyaluran Kerja Melalui BKK Empat Tahun Terakhir.

B. Analisis Peran Kepemimpinan Visioner Sebagai Juru

Bicara dalam Peningkatan Mutu Lulusan di SMK

PGRI 2 Ponorogo

Berdasarkan temuan penelitian di atas menunjukkan

bahwa kepala SMK PGRI 2 Ponorogo melakukan sosialisasi

visi dan keunggulan lembaga. Sosialisasi tersebut merupakan

langkah dalam mengenalkan lembaga kepada masyarakat luar.

Selain itu, untuk memunculkan daya tarik masyarakat terhadap

lembaga. Adapun sosialisasi tersebut, dilakukan melalui rapat

dinas, media sosial, dan media cetak. Hal tersebut merupakan

sarana sosialisasi yang sangat eketif dalam menyampaikan visi

dan keunggulan lembaga.

Visi merupakan nilai yang menjadi komitmen bersama

yang menjadi harapan untuk memperbaiki prestasi dan mutu

lembaga. Sedangkan keunggulan lembaga menjadi salah satu

Page 117: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

109

daya tarik masyarakat terhadap lembaga, yang akan

menjadikan lembaga tetap eksis dimata masyarakat. Sehingga

kepala SMK PGRI 2 Ponorogo dalam melakukan sosialisasi

visi dan keunggulan lembaga melibatkan seluruh elemen yang

ada di lembaga, dikarenakan kemajuan lembaga menjadi

tanggung jawab bersama. Adapun elemen lembaga yang

dimaksud meliputi staf akademik, guru, karyawan, dan lain-

lain.

Selanjutnya di SMK PGRI 2 Ponorogo dalam

melakukan sosialisasi visi dan keunggulan, dilakukan sejak

awal. Kadang disesuaikan dengan program kerja yang ada dan

bahkan juga setiap saat. Selain itu dalam melakukan visi dan

keunggulan lembaga diperlukan komunikasi yang baik agar

lebih dapat menarik perhatian. Sehingga hal tersebut

memberikan dampak positif pada perkembangan lembaga.

Dengan adannya sosialisasi visi dan keunggulan

lembaga memberikan dampak positif, yaitu SMK PGRI 2

Ponorogo lebih maju dengan meningkatnya jumlah siswa baru.

Selain itu SMK PGRI 2 Ponorogo dapat menjalin kerjasama

dengan Pondok al Ikhlas Babadan dalam program pondok

pesantren sebagaimana perwujudan bahwa SMK PGRI 2

Ponorogo merupakan sekolah berbasis pondok pesantren. SMK

PGRI 2 Ponorogo dapat menjalin kerja sama dengan DUDI,

Page 118: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

110

sehingga peserta didik yang lulus dari SMK PGRI 2 Ponorogo

mendapat jaminan kerja di dalam maupun di luar negeri.

C. Sintesis

Berdasarkan analisis data di atas dapat disimpulkan

bahwa peran kepala sekolah sebagai juru bicara dalam

Peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo

dilakukan dengan sosialisasi visi dan keunggulan lembaga

dengan melibatkan seluruh elemen yang ada di lembaga

meliputi staf akademik, guru, karyawan, dan yang lainnya.

Selanjutnya dalam melakukan sosialisasi visi dan keunggulan

lembaga, sarana yang digunakan oleh kepala sekolah yakni

melalui rapat dinas, media sosial, dan media cetak.

Kemudian dengan adanya peran kepala sekolah sebagai

juru bicara menjadikan SMK PGRI 2 Ponorogo lebih maju,

meningkatnya jumlah peserta didik, dan banyaknya pihak lain

yang bekerja sama dengan SMK PGRI 2 Ponorogo

diantaranya, yaitu pondok al Ikhlas Babadan dalam program

mondok sebagaimana perwujudan bahwa SMK PGRI 2

Ponorogo merupakan sekolah berbasis pondok pesantren.

Selain itu, SMK PGRI 2 Ponorogo juga menjalin kerja sama

dengan DUDI, sehingga peserta didik yang lulus dari SMK

Page 119: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

111

PGRI 2 Ponorogo mendapat jaminan kerja di dalam maupun di

luar negeri.

Secara ringkas, peran Kepemimpinan Visioner sebagai

juru bicara dalam Peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI 2

Ponorogo dapat dijelaskan dalam skema berikut.

Skema 6.1 : Peta konsep Peran Kepemimpinan Visioner

Sebagai Juru Bicara dalam Peningkatan Mutu Lulusan di SMK

PGRI 2 Ponorogo

Kepala

sekoh

sebagaai

Juru Bicara

Keunggulan

lembaga

Rapat dinas,

media social,

dan media

cetak

1. Meningkatnya siswa baru

2. bekerjasama dengan Pondok Al-Ihklas

Babadan

3. Menjalin kerja sama dengan DUDI

4. Mendapat jaminan kerja di dalam maupun di

luar negeri.

Mensosialisasikan

visi

Semua

elemen

sekolah

Page 120: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

112

BAB VII

PERAN KEPEMIMPINAN VISIONER SEBAGAI

PELATIH DALAM PENINGKATKAN MUTU LULUSAN

DI SMK PGRI 2 PONOROGO

A. Data Peran Kepemimpinan Visioner Sebagai Pelatih

dalam Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2

Ponorogo

Dalam Peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI 2

Ponorogo, kepala sekolah mengupayakan pelatihan-pelatihan

bagi pendidik, staf dan peserta didik. Adapun pelatihan yang

diberikan kepada pendidik dan staf sepertihalnya In House

Training. Hal ini dapat dipahami sebagaimana pernyataan

Bapak Andi Dwi, sebagai berikut: “Bentuk pelatihan yang

diberikan kepala sekolah terhadap pendidik dan seluruh staf

yaitu dengan In house training. Pelatihan tersebut dilakukan

setiap satu tahun sekali.”1 Hal tersebut senada dengan yang

dipaparkan oleh Bapak Teguh, sebagai berikut:

1 Andi Dwi, Tenaga Kurikulum, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kurikulum, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 08.00 WIB.

Page 121: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

113

Pelatihan yang diberikan yang jelas, kepada guru baru

itu ada pelatihan penyusunan perangkat pembelajaran,

IHT atau In House Training untuk peningkatan

kompetensi guru khususnya untuk guru produktif tidak

terkecuali guru normatif adaptif. Selain itu diklat United

Traktor pada guru otomotif. Pelatihan K13 dan masih

banyak lagi. 2

Lebih lanjut Bapak Mutrihan mengungkapkan bahwa

pelatihan yang diberikan kepada pendidik sampai ke luar

negeri. Hal ini dapat dipahami sebagaimana pernyataan

berikut:

Bahkan ada guru itu pelatihannya sampai ke China di

sana dilatih, karena kita ini kerjasama dengan China

namanya luban work shop. Itu teknologi terkini sudah

ada di sana semuanya bahkan gron yang bisa nyemprot

satu hektar padi di sini punya. Kalau pelatihan di dalam

negeri misalnya namanya trainer and training

“pengajar dan diajar”.3

Selanjutnya mengenai pelatihan yang diberikan kepada

peserta didik diantaranya pelatihan di Kampuh Welding

2 Teguh, Guru SMK PGRI, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Guru, Ponorogo, 05 Mei 2020, Pukul 09.00 WIB. 3 Mutrihan, Tenaga Kesiswaan, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kesiswaan, Ponorogo, 14 Maret 2020, Pukul 09.00 WIB.

Page 122: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

114

Surabaya dan VEDC di Malang. Hal tersebut dapat dipahami

sebagaimana pernyataan Bapak Mutrihan, sebagai berikut:

Bahkan tidak hanya guru, siswa yang mau LKS itu juga

mendapat pelatihan di Surabaya, Malang. Pelatihan

tersebut misalnya dalam hal anak ada yang mau lomba

ngelas anak itu dikirim di Kampuh Welding Surabaya.

Kalau dalam bidang otomotif biasanya di Malang

mas…. namanya VEDC, itu pelatihan di Malang. 4

Kemudian dalam pelaksanaan pelatihan yang ada di

SMK PGRI 2 Ponorogo, kepala sekolah melibatkan semua

pihak sekolah dan DUDI. Hal ini sebagaimana penjelasan

Bapak Andi Dwi, sebagai berikut: “Yang terlibat dalam

pelatihan tersebut yaitu semua pihak sekolah dan DUDI.”5 Hal

tersebut juga senada dengan pendapat Bapak Mutrihan yang

menjelaskan berikut: “Yang terlibat ya.. guru-guru, panitia, dan

siswa.”6 Lebih lanjut pernyataan tersebut senada dengan yang

dipaparkan oleh Bapak Teguh, sebagai berikut:

4 Ibid.

5 Andi Dwi, Tenaga Kurikulum, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kurikulum, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 08.00 WIB. 6 Mutrihan, Tenaga Kesiswaan, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kesiswaan, Ponorogo, 14 Maret 2020, Pukul 09.00 WIB.

Page 123: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

115

Yang terlibat ya semua warga sekolah, tergantung

pelatihannya. Istilahnya semua berhak mendapat

pelatihan. Kalau untuk satpam selama ini dari SMK

belum mengadakan secara resmi akan tetapi beberapa

bulan sekali ada pelatihan dari polres.7

Adapun mekanisme pelaksanaan program pelatihan

yang ada di SMK PGRI 2 Ponorogo dibebankan oleh bagian

kurikulum dan penanggung jawab sepenuhnya adalah kepala

sekolah. Hal tersebut dapat dipahami dari pernyataan Bapak

Teguh sebagai berikut: “Penanggung jawabnya dibebankan

oleh Bapak kepala sekolah kepada bagian kurikulum.8”

Kemudian untuk implementasi pelatihan tersebut

dilakukan sesuai bidang-bidangnya. Hal tersebut dapat

dipahami dari pernyataan Bapak Andi Dwi sebagai berikut:

“Bentuk mekanisme kepala sekolah dalam

mengimplementasikan sesuai bidang.9”

Adapun waktu dalam pelaksanaan program pelatihan

yang ada di SMK PGRI 2 Ponorogo, dilaksanakan secara

7 Teguh, Guru SMK PGRI, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Guru, Ponorogo, 05 Mei 2020, Pukul 09.00 WIB. 8 Teguh, Guru SMK PGRI, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Guru, Ponorogo, 05 Mei 2020, Pukul 09.00 WIB. 9 Andi Dwi, Tenaga Kurikulum, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kurikulum, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 08.00 WIB.

Page 124: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

116

kondisional. Sebagaimana pernyataan Bapak Teguh, sebagai

berikut: “Kalau masalah waktunya ya kondisional mas kadang

di awal tahun dan kadang juga di tengah tahun untuk guru

baru.10

” Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh

Bapak Andi Dwi, sebagai berikut: “Adapun pelaksanaan

pelatihan tersebut dilakukan pada saat tentative kondisional

pada setiap satu tahun sekali terhadap bagian-bagian

tertentu.”11

Lebih lanjut Bapak Mutrihan mengemukakan bahwa

program pelatihan di SMK PGRI juga dilaksanakan sesuai

dengan planning yang sudah diagendakan. Hal ini dapat

dipahami sebagaimana pernyataan berikut:

Kalau mengenahi kapan pelatihan tersebut dilakukan

ya.. yang jelas sesuai dengan program kerja yang sudah

diplanningkan atau diagendakan. Dan juga yang

insidental itu ketika ada pelatihan dari BSMK, dari

partner perusahaan kita.12

10

Teguh, Guru SMK PGRI, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Guru, Ponorogo, 05 Mei 2020, Pukul 09.00 WIB. 11

Andi Dwi, Tenaga Kurikulum, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kurikulum, Ponorogo, 13 Maret 2020, Pukul 08.00 WIB. 12

Mutrihan, Tenaga Kesiswaan, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kesiswaan, Ponorogo, 14 Maret 2020, Pukul 09.00 WIB.

Page 125: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

117

Dengan adanya pelatihan tersebut memberikan dampak

positif bagi SMK PGRI 2 Ponorogo, yaitu dapat Peningkatan

kualitas lembaga. Hal ini sejalan dengan pernyataan Bapak

Teguh sebagai berikut: “Kalau untuk dampak yang jelas dapat

Peningkatan kualitas lembaga walaupun persentasenya cuman

berapa persen yang jelas pasti berpengaruh mas.13

” Hal

tersebut senada dengan pernyataan Bapak Mutrihan, berikut:

Yang jelas dampaknya sangat bagus mas… seperti

terserapnya siswa ke dunia kerja itu, dan itu merupakan

wujud dari pelatihan. Selain itu kurikulum pelajaran,

sikap attitude baik itu semua menjadi baik. Bahkan

lembaga ini menjadi tempat penyaluran bursa kerja.

Kalau dari segi siswa anak-anak mendapat kejuaraan

juga misalnya juara LKS tingkat kabupaten, Jawa

Timur, tingkat nasional bahkan kita juga ikut

pertandingan kompetensi di China dari berbagai negara

di China. Dari hasil pelatihan yang dulu sehingga

membuahkan hasil dan bisa kita adu/lomba di lembaga

yang lain.14

13

Teguh, Guru SMK PGRI, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Guru, Ponorogo, 05 Mei 2020, Pukul 09.00 WIB. 14

Mutrihan, Tenaga Kesiswaan, “Kepemimpinan Visioner dalam

Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di

Ruang Kesiswaan, Ponorogo, 14 Maret 2020, Pukul 09.00 WIB.

Page 126: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

118

B. Analisis Peran Kepemimpinan Visioner Sebagai

Pelatih dalam Peningkatan Mutu Lulusan di SMK

PGRI 2 Ponorogo

Berdasarkan temuan penelitian di atas menunjukkan

bahwa kepala SMK PGRI 2 Ponorogo sebagai pemimpin

pendidikan mengupayakan pelatihan-pelatihan bagi tenaga

kependidikan dan juga peserta didik. Adapun pelatihan yang

diberikan kepada tenaga kependidikan seperti halnya In House

Training, United Traktor, luban work shop, trainer and

training, pelatihan K13 dan yang lainnya. Semua itu sebagai

penunjang dalam Peningkatan kompetensi peserta didik serta

menyiapkan mutu lulusan yang dapat memenuhi konsumen.

Sedangkan pelatihan yang diberikan kepala sekolah

terhadap peserta didik, tertuju pada peningkatan mutu lulusan.

Pelatihan tersebut misalnya dalam Peningkatan karakter pribadi

dan sosial peserta dengan menjalin kerja sama dengan pondok

pesantren al Ikhlas Babadan dan TNI 501 Madiun. Hal

tersebut, didasarkan atas kebutuhan DUDI yang menginginkan

tenaga kerja yang terampil dan juga memiliki karakter yang

baik serta disiplin. Selanjutnya pelatihan dalam hal kreativitas

peserta didik, SMK PGRI 2 Ponorogo menyiapkan untuk

menghadapi LKS dan yang lainnya. Seperti halnya dengan

Page 127: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

119

menjalian kerjasama dengan kampuh Welding di Surabaya,

VEDC di Malang, pelatihan di China, dan yang lainnya.

Kemudian pelatihan yang diberikan dalam Peningkatan

kemampuan teknisi peserta didik terfokus pada jurusan peserta

didik meliputi: Teknik Pemesinan, Teknik Kendaraan Ringan,

Teknik Sepeda Motor, Teknik Alat Berat, Teknik Perbaikan

Bodi Otomotif, Teknik Komputer dan Jaringan, Rekayasa

Perangkat Lunak, Multimedia, Teknik Pengelasan. Pelatihan

tersebut dengan melibatkan internal dan juga eksternal

lembaga, seperti halnya mengadakan PKL di dalam kota

maupun di luar kota.

Semua ini merupakan usaha kepala sekolah dalam

menunjang perkembangan mutu pendidikan yang ada di SMK

PGRI 2 Ponorogo, terlebih pada output ataupun mutu

lulusannya. Hal ini sejalan sebagaimana menurut pendapat

Mulyasa, bahwa pengembangan guru dan staf merupakan

pekerjaan yang harus dilakukan kepala sekolah dalam

manajemen personalia pendidikan, yang bertujuan untuk

mendayagunakan guru dan staf secara efektif dan efisien untuk

mencapai hasil yang optimal.15

15

Arrachmil Azizah Ahmad Yusuf Sobri. Strategi Kepala Sekolah

Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Manajemen Pendidikan, Volume

25, Nomor 2 September 2016, 213

Page 128: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

120

Pelatihan-pelatihan yang diadakan di SMK PGRI 2

Ponorogo, dalam pelaksanaanya menjadikan kepala sekolah

sebagai penanggung jawab utama dan melibatkan seluruh

warga sekolah, waka kurikulum, dan pihak-pihak DUDI. Jadi

kepala sekolah ini, lebih mempercayakan kepada pihak-pihak

bawahan dengan memberikan tanggung jawab terhadap suatu

program kerja. Kepala sekolah selalu melakukan pemantauan

dalam pelaksanaannya. Pemantauan tersebut, berupa rapat

koordinasi, musyawaroh dan evaluasi secara berkala.

Adapun dalam pelaksanaan pelatihan tersebut

dilaksanakan sesuai dengan bidang masing-masing secara

kondisional dan dalam waktu yang sudah direncanakan.

Selanjutnya, pelatihan-pelatihan tersebut juga memberikan

dampak positif bagi SMK PGRI 2 Ponorogo, yakni dengan

peningkatan kualitas lembaga, terserapnya output ke dunia

kerja yang mana pada tahun 2018/2019 ada 96,6 % terserap ke

dunia kerja. Selain itu juga banyak prestasi yang dicapai pada

Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat Jawa Timur.

C. Sintesis

Berdasarkan analisis data di atas dapat disimpulkan

bahwasanya peran kepala sekolah sebagai pelatih di SMK

PGRI 2 Ponorogo dilakukan dengan memberikan pelatihan

Page 129: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

121

kepada tenaga kependidikan dan juga peserta didik. Adapun

pelatihan yang diberikan kepada tenaga kependidikan di

antaranya, yaitu dengan In House Training, United Traktor,

luban work shop, trainer and training, pelatihan K13 dan yang

lainnya. Sedangkan pelatihan yang diberikan kepada peserta

didik tertuju pada karakter pribadi, sosial dan kreativitas

peserta didik.

Selain itu, dalam pelaksanaan pelatihan tersebut kepala

sekolah melibatkan seluruh warga sekolah, waka kurikulum,

dan pihak-pihak DUDI. Selanjutnya dengan adanya pelatihan

tersebut memberikan pengaruh bagi SMK PGRI 2 Ponorogo,

yakni dengan peningkatan kualitas lembaga, terserapnya output

ke dunia kerja, dan banyaknya prestasi yang dicapai dalam

Lomba Kompetensi Siswa di tingkat Jawa Timur.

Secara ringkas, peran Kepemimpinan Visioner sebagai

pelatih dalam Peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI 2

Ponorogo dapat dilihat melalui skema berikut ini.

Page 130: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

122

Skema 7.1 : Peta konsep peran Kepemimpinan Visioner sebagai

pelatih dalam Peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI 2

Ponorogo

1. Karakter pribadi dan

social peserta

2. Kreativitas peserta

didik

1. In House Training,

2. United Traktor, pelatihan

K13 dan yang lainnya

Seluruh warga sekolah

dan DUDI

Peserta didik Tenaga Pendidikan

Kepala sekolah

sebagai pelatih

1. Meningkatkan kualitas lembaga,

2. Output ataupun lulusan banyak yang terserap ke dunia

kerja.

3. Banyak prestasi yang dicapai siswa pada Lomba

Kompetensi Siswa di tingkat Jawa Timur.

Page 131: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

125

BAB VIII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Melalui paparan data dan pembahasan yang telah

dilakukan maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. Peran kepemimpinan visioner sebagai penentu arah dalam

peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo

dengan memberikan kebijakan-kebijkan. kebijakan

tersebut oleh kepala sekolah difokuskan pada kempetensi

siswa dalam bidang vokasional dan kepribadian, serta

didasarkan pada visi lembaga. Kemudian dalam

merumuskan kebijakan tersebut kepala sekolah

melibatkann pihak lain diantaranya: wakil kepala sekolah,

wakil manajemen mutu dan tenaga kependidikan yang

kompeten dalam bidang tersebut. Selanjutnya kebijakan

tersebut diimplementasikan pada awal tahun, dikarenakan

sebagai landasan dalam menjalankan program kerja.

Kebijakan-kebijakan tersebut diimplementasikan di SMK

PGRI 2 Ponorogo sebagai usaha dalam menghasilakan

lulusan yang mampu berorientasi pada bidang spiritual,

akademik, dan dunia kerja. Kemudian dalam pelakasanaan

123

Page 132: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

124

kepala sekolah selalu melakukan melakukan pengawasan

dengan mengadakan koordinasi dan evaluasi secara

berkala. Sehingga dengan adanya hal tersebut, menjadikan

program di SMK PGRI 2 Ponorogo lebih terarah,

meningkatnya jumlah murid baru, banyaknya lulusan yang

diterima kerja serta menjadikan SMK PGRI 2 Ponorogo

sekolah yang menerapkan ISO 9001 versi 2015 dan telah

bersertifikat.

2. Peran kepemimpinan visioner sebagai agen perubahan

dalam peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI 2

Ponorogo melakukan perubahan dengan memberikan

inovasi yang didasarkan pada visi SMK PGRI 2 Ponorogo.

Adapun inovasi tersebut tertuju pada beberapa hal yakni:

(1) bidang perkembangan kemampuan teknisi peserta didik

seperti halnya program oltek (online teknisi), (2) bidang

keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan dengan

mengadakan program pondok pesantren yang menjalin

kerja sama dengan pondok al Ikhlas Babadan, (3) bidang

pembentukan karakter dengan menjalin kerja sama TNI

501 Madiun, (4) bidang kewirausahaan kepala sekolah

menjalin kerja sama dengan DUDI. Inovasi-inovasi

tersebut dalam perumusan kepala sekolah melibatkan staf,

karyawan dan pihak yang berkompeten. Selanjutnya

Page 133: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

125

inovasi tersebut diimplementasikan di awal tahun. Hal

tersebut dilakukan sebagai usaha lembaga dalam mencetak

lulusan yang mampu berorientasi pada bidang spiritual,

akademik, dan bersaing dalam dunia kerja. Kemudian

dalam pelaksanaan inovasi tersebuat kepala sekolah juga

melakukan pengawasan dan juga evaluasi pada setiap

bidang. Sehingga dengan adanya inovasi yang diberikan di

SMK PGRI 2 Ponorogo tersebut memberikan perubahan,

yakni: meningkatnya kualitas lembaga dengan ditandainya

meningkatnya jumlah peserta didik baru dan banyaknya

lulusan yang diterima kerja, serta banyaknya DUDI yang

bekerja sama dengan SMK PGRI 2 Ponorogo.

3. Peran kepemimpinan visioner sebagai juru bicara dalam

peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo

yakni kepala sekolah melakukan sosialisasi visi dan

keunggulan lembaga dengan melibatkan seluruh elemen

yang ada di lembaga meliputi staf akademik, guru,

karyawan, dan yang lainnya. Sosialisasi visi dan

keunggulan lembaga tersebut dilakukan setiap saat mulai

awal tahun. Dalam melakukan sosialisasi visi dan

keunggulan lembaga tersebut sarana yang digunakan

dengan melalui rapat dinas, media sosial, dan media cetak.

Yang mana dari ketiga sarana tersebut lebih dominan

Page 134: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

126

menggunakan media social, dikarenakan sarana tersebut

merupakan sarana sosialisasi yang sangat eketif.

Sosialisasi tersebut dilakukan sebagai usaha dalam

melakukan negoisasi untuk bekerja sama dengan pihak

luar baik di dalam maupun di luar negeri. Selain itu juga

sebagai sarana dalam mengenalkan SMK PGRI 2

Ponorogo kepada khalayak umum. Sehingga dengan

adanya sosialisasi tersebut menjadikan SMK PGRI 2

Ponorogo mendapat kepercayaan dari pihak eksternal,

sebagaimana meningkatnya jumlah peserta didik, dan

BKK yang bekerjasama dengan SMK PGRI 2 Ponorogo.

4. Peran Peran kepemimpinan visioner sebagai pelatih dalam

peningkatan mutu lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo,

yakni dengan memberikan pelatihan kepada tenaga

kependidikan dan juga peserta didik. Dalam pelaksanaan

pelatihan tersebut kepala sekolah melibatkan melibatkan

seluruh elemen sekolah. Pelatihan tersebut dilaksanakan

pada waktu yang sudah diplanningkan serta kadang

kondisional melihat situasi dan kondisi yang sedang

dihadapi. Pelatihan-pelatihan tersebut diberikan sebagai

usaha dalam peningkatan lulusan SMK PGRI 2 Ponorogo

agar mampu memiliki bekal spiritual yang bagus, serta

mampu bersaing dalam bidang akademik khususya dalam

Page 135: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

127

dunia kerja. Hal tersebut menjadikan SMK PGRI 2

Ponorogo menjadi lebih berkualitas sebagaimana pada

tahun 2019 SMK PGRI 2 Ponorogo mendapat peringkat

pertama di Jawa Timur yang lulusannya terserap kedunia

kerja sebanyak 96%, serta meningkatknya prestasi yang

dicapai pada Lomba Kompetensi Siswa tingkat Jawa

Timur.

B. Saran

Berdasarkan analisis kesimpulan hasil penelitian

tersebut, maka ada sejumlah saran yang patut untuk

dipertimbangkan dalam mengembangkan keberhasilan

kepemimpinan visioner kepala SMK PGRI 2 Ponorogo, yaitu

sebagai berikut:

1. Bagi kepala sekolah

a. Peran kepala sekolah sebagai penentu arah

Sebagai penentu arah hendaknya kepala sekolah lebih

peningkatan peranannya dalam mengkomunikasikan visi dan

memotivasi serta meyakinkan semua elemen sekolah dalam

melakukan tugas dan tanggung jawab. Agar kebijakan yang di

cetuskan tetap sinergi dengan visi lembaga, serta dapat

terwujud sesuai dengan target yang sudah ditentukan.

Page 136: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

128

b. Peran kepala sekolah sebagai agen perubahan

Sebagai agen perubahan hendaknya kepala sekolah

lebih peningkatan kemampuan dalam membaca perkembangan

zaman agar selalu dapat memunculkan inovasi-inovasi baru.

c. Peran kepala sekolah sebagai juru bicara

Sebagai juru bicara hendaknya kepala sekolah lebih

memaksimalkan dalam bernegoisasi untuk menjalin kerja sama

dengan organisasi lain ataupun hierarki yang lebih tinggi. Agar

lulusan selain terserap kerja di dalam negeri mapun di luar

negeri juga bisa menyalurkan peserta didik untuk melanjutkan

studynya lebih tinggi.

d. Peran kepala sekolah sebagai pelatih

Sebagai pelatih hendaknya kepala sekolah lebih

mengoptimalkan kemampuan seluruh elemen sekolah dalam

bekerja sama.

2. Bagi guru

Untuk lebih mendukung dan bersinergi dalam

melakukan perubahan yang sudah disepakati bersama serta

saling memaotivasi agar tujuan dari program kerja yang sudah

ditetapkan dapat tercapai sesuai target yang sudah ditetapkan.

Page 137: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

129

3. Bagi siswa

Untuk lebih semangat dan antusias dalam mendukung

program kegiatan yang SMK PGRI 2 Ponorogo dalam

peningkatan mutu lulusan.

Page 138: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

125

Visionary Leadership Productivity dalam Peningkatan Mutu Lulusan di SMK PGRI 2 Ponorogo

130

Visi

lembaga

Kebijakan

Visionary

Leadership

Productivity

Inovasi

Warga

sekolah

Warga

sekolah

Penentu

Arah

Agen

perubahan

Juru bicara

Pelatih

Lulusan yang

berorientasi pada

bidang spiritual,

akademik, dan

dunia kerja

Pengawasan,

koordinasi,

dan evaluasi

1. Program yang lebih terarah

2. Meningkatkan kualitas lembaga

serta program yang lebih terarah

3. Meningkatnya jumlah peserta didik

dan lulusan yang terserap kerja

4. Meningkatnya BKK yang

bekerjasama dengan SMK PGRI 2

Ponorogo

Page 139: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

131

DAFTAR PUSTAKA

Akmaluddin, Mutiawati, & Herawati. Program Kepala Sekolah

dalam Meningkatkan Mutu Lulusan Pada Smp Babul

Magfirah Aceh Besar. Journal of Education Science

Vol. 4 No. 2 Oktober 2018 Universitas Ubudiyah

Indonesia e-ISSN : 2615-5338.

Alma, Buchari. Manajemen Corporate & Strategi Pemasaran

Jasa Pendidikan. Bandung; Alfabeta, 2008.

Almanshur, M. Djunaidi Chony & Fauzan. Metode Penelitian

Kualitatif. Jogjakarta; AR-Ruzz Media, 2012.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPS:

Pengangguran Meningkat, Lulusan SMK

Mendominasi", https://money.kompas.com/read/2019/1

1/05/155358926/bps-pengangguran-meningkat-lulusan-

smk-mendominasi. 20 November 2019

Azizah & Ahmad Yusuf Sobri, Arrachmil. Strategi Kepala

Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan,

Manajemen Pendidikan. Volume 25, Nomor 2

September 2016.

Dwi, Andi. Tenaga Kurikulum. Kepemimpinan Visioner

Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Lulusan di

SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di Ruang

Kurikulum, Ponorogo, 13 Maret 2020.

El Widdah dkk, Minnah. Kepemimpinan Berbasis Nilai dan

Pengembangan Mutu Madrasah. Bandung; Alfabeta,

2012.

Page 140: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

132

Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta;

PT Raja Grafindo persada.

Fitrah, Muh. Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan Jurnal Penjaminan Mutu.

Gunawan, Imam. Metodologi Penelitian Kualitatif; teori dan

Praktik. Jakarta; Bumi Aksara, 2013.

Herawan, Endang. Kepemimpinan Mutu Kepala Sekolah

Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan , Pedagogia:

Jurnal Ilmu Pendidikan.

Hermino, Agustinus. Kepemimpinan Pendidikan DI era

Globalisasi. Yogyakata; Pustaka Pelajar, 2014.

Identitas Lembaga, Visi, Misi dan Tujuan SMK PGRI 2

Ponorogo, Dokumentasi, Ruang Kurikulum, Rabu, 4

Maret 2020, Pukul 10.00 WIB.

Juharyanto, Ika Alifiyah Ali Imron. Kepemimpinan Visioner

Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Karakter

Peserta Didik. Jurnal Adminitrasi dan Manajemen

Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Maret 2019.

Juni Priansa & Risma Somad, Donni. Manajemen Supervisi &

Kepemimpinan kepala sekolah. Bandung; Alfabeta,

2014.

Karwati & Djonni Juni Priansa, Euis. Kinerja dan

Profesionalisme Kepala Sekolah. Bandung; Alfabeta,

2013.

Khoirul Ikhwan, Wahid. Implementasi Standar Isi, Standar

Proses, dan Standar Kompetensi Lulusan Sebagai

Standar Mutu Pendidikan MTS Negeri di Kabupaten

Page 141: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

133

Tulungagung. Journal Pedagogia ISSN 2089 -3833

Volume. 4, No. 1, Februari 2015.

Komariah & Cepi Triatna,Aan. Visionery Leadership.

Bandung; Bumi Aksara, 2010

Komariah, Engkoswara & Aan. Administrasi Pendidikan.

Bandung; Alfabeta, 2015.

Lamatenggo, Hasna Asmu, Ikhfan Haris, Nina. Keefektifan

Koordinasi Kepala Sekolah Dalam Mengintegrasikan

Program Dan Kegiatan Di Sma Negeri 1 Mananggu

Kabupaten Boalemo. JPs: Jurnal Riset dan

Pengembangan Ilmu Pengetahua, Volume 03, Nomor

1, Februari 2018.

Laporan perkembangan Sekolah Tahun Pelajaran 2018/2019

SMK PGRI 2 Ponorogo, Dokumentasi, Ruang TU,

Selasa, 14 April 2020.

Lindayani, Zulkarnain.S, & Samsul Rizal Yusroni.

Peningkatan Mutu Lulusan Sman Purwodadi Melalui

Strategi Manajemen Kepala Sekolah. An-Nizom. Vol.

4, No. 2, Agustus 2019.

Lindayani1, Zulkarnain, Samsul Rizal Yusroni. Peningkatan

Mutu Lulusan SMAN Purwodadi Melalui Strategi

Manajemen Kepala Sekolah”, An-Nizom. Vol. 4, No. 2,

Agustus 2019.

Maisaro dkk. Manajemen Program Penguatan Pendidikan

Karakter. JAMP : Jurnal Administrasi dan Manajemen

Pendidikan. Volume 1, Nomor 3 September 2018.

Maretta, Anizah & Winda Fitri. Kepemimpinan Efektif Kepala

Sekolah Dalam Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan

Page 142: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

134

Supervisi Pendidikan Volume 2, No.1, Januari-

Juni2017.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung;

Remaja Rosdakarya, 207.

Multazam Al-Qur’an Tafsir Bil Hadist. Bandung: Cordoba,

2013.

Muthohar, Prim Masrokan. Manajemen Mutu Sekolah.

Jogjakarta; AR-Ruzz Media, 2013. .

Mutrihan. Tenaga Kesiswaan. Kepemimpinan Visioner Kepala

Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Lulusan di SMK

PGRI 2 Ponorogo. Wawancara, di Ruang Kesiswaan,

Ponorogo, 13 Maret 2020.

Muzakar. Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu

Lulusan Pada Madrasah Tsanawiyah Negeri

Meureubo”, Jurnal Ilmiah Islam Futura Vol. 14. No. 1,

Agustus 2014.

Nawawi Uha, Ismail. Manajemen Perubahan. Surabaya: Ghalia

Indonesia, 2014.

Nor, Juliansyah. Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi

dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2013.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20

Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Profil SMK PGRI 2 Ponorogo 2018, Dokumentasi, Ruang TU,

Rabu, 4 Maret 2020.

Page 143: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

135

Rahmawati & Kardoyo, Erlina. Pengaruh Pembiayaan

Pendidikan, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Peran

Komite, Dan Integritas Sekolah Terhadap Mutu

Lulusan Melalui Mutu Proses”, Economic Education

Analysis Journal 7 (3). 2018.

Sallis, Edward. Total Quality Management in Education.

London: Kogan Page Limeted, 2002.

Setiawan, Pendik. Peserta Didik, “Kepemimpinan Visioner

Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Lulusan di

SMK PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di Depan kelas,

Ponorogo, 14 Maret 2020.

Sholeh, Muhamad. Keefektifan Peran Kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Kinerja Guru, Jurnal Dinamika

Manajemen Pendidikan Vol. 1 No. 1 Tahun 2016.

Subana. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung; CV Pustaka

Setia, 2005.

Sugiyono. Metodologi Penelitian Kuantitatif kualitatif dan

R&D. Bandung, Alfabeta,2006.

Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,

dan Tindakan. Bandung; PT Refika Aditama, 2012.

Sukaningtyas. Pengembangan Kapasitas Manajemen Sekolah

Dalam Membangun Pemahaman Visi dan Misi, Jurnal

Ilmu Pendidikan, Jilid 22, Nomor 2, Desember 2016.

Sulaiman & Udik Budi Wibowo, Ahmad. Implementasi Sistem

Penjaminan Mutu Internal Sebagai Upaya

Meningkatkan Mutu Pendidikan di Universitas Gadjah

Mada. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan.

Page 144: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

136

Sulhan, Ahmad. Manajemen Pendidikan Karakter Berbasis

Budaya Santri dalam Mewujudkan Mutu Lulusan.

Jurnal Penelitian Keislaman Vol.14 No.2. 2018.

Sunarto, Ahmad. Terjemah Riyadhus Sholihin Jilid I. Jakarta:

Pustaka Amani, 1999.

Supardi. Sekolah Efektif Konsep Dasar Dan Praktiknya.

Jakarta; PT Raja Grafindo Persada, 2013.

Syafaruddin. Pendidikan Transformasional Sosial. Bandung:

Ciptapustaka Media Perintis, 2009.

Taraba, M. Fahim. Kepemimpinan Pendidikan Islam. Malang;

CV Dream Litera Buana, 2016. Fitrah, Muh. Peran

Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan

Jurnal Penjaminan Mutu.

Teguh. Guru SMK PGRI. Kepemimpinan Visioner Kepala

Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Lulusan di SMK

PGRI 2 Ponorogo”, Wawancara, di Ruang Guru,

Ponorogo, 05 Mei 2020.

Tharaba, Fahmi. Kepemimpinan Pendidikan Islam. Malang;

CV Dream Litera Buana, 2016.

Triyana, Eko. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam

Pemanfaatan Media Pembelajaran Sebagai Upaya

Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran. Jurnal

Teknologi Pendidikan, No 1, 2013.

Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Widodo, Suparno Eko. Manajemen Mutu Pendidikan untuk

guru dan kepala sekolah. Jakarta: Ardadizya Jaya,

2011.

Page 145: KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PENINGKATAN MUTU LULUSAN DI SMK PGRI 2 PONOROGO TESISetheses.iainponorogo.ac.id/10443/1/E theses_Muhammad... · 2020. 6. 16. · kepemimpinan visioner

137

Zazin, Nur. Gerakan Menata Mutu Pendidikan. Jogjakarta, Ar-

Ruzz Media, 2011.