KENDARAAN Kebetulan Dan Kebenaran

11
2 KENDARAANMU,”KEBETULAN” dan KEBENARAN Sebuah Kebetulan Sebuah kebetulan yang selalu terjadi, setiap saya memberanikan diri menginjakan kaki ke kampus tercinta ini ..... Cerita apa yang telah Engkau rancang untuk hambamu ini ya Allah sehingga Engkau menguji hambamu ini, pada sesuatu yang selalu hamba ini takuti selalu ingin hamba hindari ketika kekuatan untuk menginjakan kaki itu datang, kebetulan itu selalu terjadi aku terlalu takut nyaliku terlalu ciut Tuhan .... maafkan hambamu ini, mempertanyakan cerita yang telah Engkau rancang pada hambamu ini... Hamba mengerti, Engkau tidak mungkin memberi cobaan melebihi batas kemampuan hamba "Ketika kumohon kekuatan, Allah memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat" Apakah ini jawaban dari semua kebetulan yang Engkau rancang pada kehidupan hambamu ini .... kuatkan hamba Tuhan... kuatkan hamba ..... kuatkan hamba untuk tidak menyerah kuatkan hamba untuk tidak menyalahkan segala macam kebetulan ini kuatkan hamba untuk menerima semuanya .... Apa arti sebuah "Kebetulan"?? Jika semua sudah diaturNYA Apa maksud sebuah "Kebetulan"?? Jika semua sudah jalanNYA

description

rombel 82

Transcript of KENDARAAN Kebetulan Dan Kebenaran

Page 1: KENDARAAN Kebetulan Dan Kebenaran

2

KENDARAANMU,”KEBETULAN” dan KEBENARAN

Sebuah Kebetulan

Sebuah kebetulan yang selalu terjadi, setiap saya memberanikan diri menginjakan kaki ke kampus tercinta ini .....

Cerita apa yang telah Engkau rancang untuk hambamu ini ya Allah sehingga Engkau menguji hambamu ini, pada sesuatu yang selalu hamba ini takuti selalu ingin hamba hindari ketika kekuatan untuk menginjakan kaki itu datang, kebetulan itu selalu terjadi

aku terlalu takut nyaliku terlalu ciut Tuhan .... maafkan hambamu ini, mempertanyakan cerita yang telah Engkau rancang pada hambamu ini...

Hamba mengerti, Engkau tidak mungkin memberi cobaan melebihi batas kemampuan hamba"Ketika kumohon kekuatan, Allah memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat"Apakah ini jawaban dari semua kebetulan yang Engkau rancang pada kehidupan hambamu ini ....

kuatkan hamba Tuhan...kuatkan hamba .....kuatkan hamba untuk tidak menyerahkuatkan hamba untuk tidak menyalahkan segala macam kebetulan inikuatkan hamba untuk menerima semuanya ....

Apa arti sebuah "Kebetulan"?? Jika semua sudah diaturNYAApa maksud sebuah "Kebetulan"?? Jika semua sudah jalanNYAApa ada sebuah "Kebetulan"?? Jika memang semua sudah ditetapkanNYA

Kebetulan, memang membingungkan. Jika semua sudah diatur dalam sebuah drama, "Kebetulan" hanyalah sebuah bahasa manusia. Manusia tahu apa? saya tahu apa? Saya tak tahu apa-apa. Saya hanya manusia, manusia biasa. Saya hanya bertanya dan dijawab oleh mereka. Mereka yang sama seperti saya. Biasa! Kini saya hanya bertanya pada-NYA? apa maksud semua kebetulan ini? Semu ataukah episode baru sebuah drama? Harapku sebuah drama baru yang indah, lebih indah! Inikah maksud

Page 2: KENDARAAN Kebetulan Dan Kebenaran

2

jalan cerita-NYA, yang manusia sebut dengan "Kebetulan"? Jika memang iya, ini adalah sebuah "Kebetulan Luar Biasa". Tapi lagi-lagi ini hanya sebuah jawaban manusia. Biasa! Apa jawaban-NYA? lagi-lagi pertanyaan ada. Singgah bertumpuk dalam dada. Menguras fikiran untuk mencari jawabannya. "Kebetulan" itu sederhana namun susah untuk dibaca. Sedikit saya mengerti dari semua. Mungkin "Kebetulan" (bahasa manusia) adalah sebuah mainan teka-teki-NYA. Ya! Manusia diminta berfikir sederhana, se-sederhana teka-teki anak TK. Mungkin Dia hanya meminta kita mengerti. Mengerti saja! Dan mungkin setelah mengerti, kita bisa melihat jawabannya.Tapi nanti, setelah mengerti! Mungkin!

***

“Kebetulan” memang merupakan salah satu di antara banyak topik yang menarik untuk diperbincangkan. Saya akan mencoba untuk membahas secara literal terlebih dahulu. Dalam bahasa Indonesia, ada dua kata yang mempunyai kesamaan arti atau sinonim dan cukup menarik untuk diteliti, yaitu kata ‘benar’ dan ‘betul’. Keduanya juga berlawanan kata atau antonim dengan kata ‘salah’. Tapi ketika benar dan betul diberi awalan ‘ke’ dan akhiran ‘an’, maka maknanya menjadi sangat jauh berbeda. ‘Kebenaran’ tidak akan sama artinya dengan ‘kebetulan’. Kebenaran adalah sesuatu yang bisa dibuktikan oleh panca indra baik secara empiris maupun dengan logika. Misalnya saja premis yang menyatakan bahwa semua orang pasti mati, maka hal itu disebut sebagai kebenaran. Sebaliknya kebetulan adalah peristiwa yang terjadi secara tidak sengaja, tapi membawa keberuntungan seperti kata ‘serendipity’. Tapi kebetulan tidak bisa digunakan secara logis untuk menyatakan, ‘kebetulan semua orang pasti mati’. Kebetulan juga adalah barang yang langka dan tidak bisa terjadi setiap saat. Menurut James Redfield dalam Celestine Prophecy bahwa di dunia ini, tidak ada yang namanya kebetulan. Semuanya sudah digerakan oleh Yang Maha Kuasa. Misalnya saja seseorang sedang bangkrut, tidak punya job, dan tidak punya uang sesen pun. Tiba-tiba datang teman memberikan proyek dengan keuntungan yang cukup besar. Itu yang dinamakan kebetulan. Atau saat motor seseorang mogok di tengah jalan dalam perjalanan luar kota karena kehabisan bensin dan sialnya lagi dompetnya tinggal seribu rupiah saja, jelas dia tidak bisa pulang ke rumah. Mendadak temannya yang sudah lama tidak bertemu dan tinggal tidak jauh dari tempat itu melintas di depannya. Untungnya saja temannya berhenti dan mau meminjamkannya uang. Apakah peristiwa seperti ini bisa disebut sebagai kebetulan atau kebenaran? Tentu saja banyak orang akan menganggap peristiwa ini hanya kebetulan saja karena kemungkinannya sangat kecil. Tapi jika Anda percaya akan dengan kekuatan alam, maka Anda tidak akan pernah mengangap peristiwa ini sebagai kebetulan saja, tapi sebuah kebenaran karena sudah digariskan sebelumnya seakan ada kekuatan besar yang menggerakan semuanya.

Apakah benar begitu? Lawan dari kebetulan ini adalah kesialan. Misalnya saat anda tidak punya uang, sialnya anda sedang sakit keras karena mengidap sipilis. Saat motor anda mogok di tengah rel kereta, sialnya ada kereta melintas cepat dan menggilas tubuh anda sampai berkeping-keping. Saat anda sedang diPHK dari perusahaan anda, sialnya anda diputus oleh pacar yang akan menikah dengan orang lain. Saat anda

Page 3: KENDARAAN Kebetulan Dan Kebenaran

2

menyatakan diri sebagai ateis dan masuk PKI, sialnya meletus gerakan pembunuhan masal PKI yang digerakan militer dan tanpa menunggu banyak waktu lagi, leher Anda sudah digorok oleh orang-orang beragama.

Bayangkan jika tidak ada kebetulan di dunia ini, maka kita tidak akan menemukan kebenaran. Misalnya jika saja Albert Einstein tidak naik kereta dan memikirkan teori relativitas, mungkin dia akan sulit menemukan contoh yang sederhana untuk menjelaskan teorinya kepada semua orang. Jika Newton tidak kejatuhan apel saat duduk di sebuah taman, maka dia tidak akan menemukan kebenaran teori gravitasi. Jika Jackson Pollock secara tidak sengaja menumpahkan cat airnya ke atas kanvas, maka dia tidak akan menemukan gaya melukisnya yang sangat ekspresif. Masihkah kita meragukan kekuatan kebetulan untuk menemukan kebenaran? Nah, kebetulan saat saya sedang memikirkan korelasi antara kebetulan dan kebenaran ini setiap hari, tenyata saya mampu membuktikan kebenaran ini. Saya memiliki seorang sahabat sejak kecil dan sampai sekarang masih sangat akrab. Kami berdua datang ke Semarang di waktu yang sama. Saya dari Pekalongan dan dia dari Cilacap. Ternyata rumah kami berdekatan, hari ulang tahun kami berdekatan bahkan kami memiliki riwayat gangguan kesehatan yang sama. Kami bersekolah di SD yang sama dan berada satu kelas. Saat beranjak ke SMP tidak terduga saya satu sekolah dengannya. Saat pembagian kelas ternyata kami berbeda kelas, tapi setelah berjalan beberapa waktu, tak terduga saya dipindah menjadi satu kelas dengannya bahkan saya duduk di depan bangkunya. Saat duduk kelas 3 SMP, kami kembali untuk duduk satu kelas. Padahal kita duduk berjauhan, tetapi sekali lagi Ibu Guru meminta saya duduk di depan tempat duduknya. Saat beranjak ke SMA, kami menjadi teman satu sekolah lagi walau kami tidak berencana untuk satu sekolah. Tapi dalam kurun satu tahun kami sempat tidak berkomunikasi. Setelah naik ke kelas dua, kami dipertemukan kembali dalam kegiatan ektrakulikuler. Bahkan saat ada event, kami berdua ditunjuk untuk bekerjasama sebagai ketua acara. Apakah semua ini hanya kebetulan saja? Atau ada sesuatu kekuatan yang besar sedang menggerakan saya. Mungkin hanya orang yang tercerahkan saja yang bisa mengerti dan membuktikannya.

***

Mari kita renungkan ayat-ayat berikut:

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup

kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.

Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di

sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di

belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan

apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak

merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (Al

Baqarah(2):255 - Ayat Kursi)

Page 4: KENDARAAN Kebetulan Dan Kebenaran

2

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).“ (Al An’aam(6):59)

Di dalam akidah Islam tidak ada yang dikatakan sebagai kebetulan karena semuanya merupakan takdir daripada Allah SWT. Setiap yang berlaku hatta sekecil mana sekalipun tidak terlepas daripada khudrat dan ilmu Allah SWT. Tetapi kita boleh katakan kebetulan yang dimaksudkan oleh orang kita ialah berbetulan dengan takdir. Maka jika dimaksudkan dengan kebetulan ialah yang berbetulan dengan takdir maka tidaklah menjadi salah untuk kita mengatakan secara kebetulan. Dengan perkataan yang lain ialah sesuatu yang di luar kemampuan kita berlaku dan berbetulan dengan apa yang telah ditakdirkan oleh Allah SWT.

Namun jika dii’tiqadkan yang kebetulan itu terjadi dengan sendiri bukan daripada khudrat Allah SWT maka kalam sebegini boleh mengeluarkan kita daripada Islam dan dikira sebagai murtad dan wajib bertaubat dan jika tidak mau bertaubat maka dipancung oleh Imam atau ketua negara sebuah negara Islam.

Ulama mutakallim membagikan perbuatan kita kepada dua hal. Pertama disebut sebagai ikhtiari dan kedua disebut sebagai idthirori. Ikhtiari ialah yang kita lakukan dengan pilihan kita dan usaha kita seperti kita memilih untuk memakan nasi atau roti. Maka ini di dalam kewenangan kita. Adapun idthirori ialah sesuatu yang di luar bidang kuasa kita yang berlaku dengan ketentuan Allah SWT seperti kelipan mata dan sebagainya.

Benda alam ini dengan seluruh sistemnya disengaja seratus persen oleh pola penciptaan-Nya. Tapi bahwa kemudian terjadi ketidakseimbangan ekologis, terjadi kebakaran di hutan, banjir karena ketidaktertataan pembangunan, pelubangan ozon, dan lain sebagainya, itu tanda bahwa Allah berbagi kepada manusia, member mandat kepadanya untuk mengerjakan sesuatu, tapi diperintahkan agar disesuaikan dengan kehendak-Nya.

Sama seperti dengan rambut lurusmu itu, hidung mancungmu itu, kokoh tanganmu itu, disengaja seratus persen oleh Allah. Tapi, Ia memberimu persentase pinjaman (haq) juga kepadamu, dan kamu pergi ke salon mengkritingkan rambutmu, kamu pergi ke took emas memasankan anting-anting di hidungmu, serta saat kamu mengikuti fitness untuk membuat badanmu lebih kokoh.

Dan bagaimana Allah menyengaja model nasib atasmu, bergantung pada dua hal. Pertama, pada hak mutlak Allah untuk menetukan apa saja. Kedua, pada kualitas dan moral pergaulanmu sendiri terhadap Allah.

***

Page 5: KENDARAAN Kebetulan Dan Kebenaran

2

Berserah diri kepada Allah merupakan ciri khusus yang dimiliki orang-orang mukmin, yang memiliki keimanan yang mendalam, yang mampu melihat kekuasaan Allah, dan yang dekat dengan-Nya. Terdapat rahasia penting dan kenikmatan jika kita berserah diri kepada Allah. Berserah diri kepada Allah maknanya adalah menyandarkan dirinya dan takdirnya dengan sungguh-sungguh kepada Allah. Allah telah menciptakan semua makhluk, binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak bernyawa - masing-masing dengan tujuannya sendiri-sendiri dan takdirnya sendiri-sendiri. Matahari, bulan, lautan, danau, pohon, bunga, seekor semut kecil, sehelai daun yang jatuh dari ranting pohonnya, debu yang ada di bangku, batu yang menyebabkan kita tersandung, baju yang kita beli sepuluh tahun yang lalu, buah persik di lemari es, ibu anda, teman kepala sekolah anda, diri anda - pendek kata segala sesuatunya, takdirnya telah ditetapkan oleh Allah jutaan tahun yang lalu. Takdir segala sesuatu telah tersimpan dalam sebuah kitab yang dalam al-Qur'an disebut sebagai 'Lauhul-Mahfuzh'. Saat kematian, saat jatuhnya sebuah daun, saat buah persik dalam peti es membusuk, dan batu yang menyebabkan kita tersandung - pendek kata semua peristiwa, yang remeh maupun yang penting - semuanya tersimpan dalam kitab ini.

Orang-orang yang beriman meyakini takdir ini dan mereka mengetahui bahwa takdir yang diciptakan oleh Allah adalah yang terbaik bagi mereka. Itulah sebabnya setiap detik dalam kehidupan mereka, mereka selalu berserah diri kepada Allah. Dengan kata lain, mereka mengetahui bahwa Allah menciptakan semua peristiwa ini sesuai dengan tujuan Ilahiyah, dan terdapat kebaikan dalam apa saja yang diciptakan oleh Allah. Misalnya, terserang penyakit yang berbahaya, menghadapi musuh yang kejam, menghadapi tuduhan palsu padahal ia tidak bersalah, atau menghadapi peristiwa yang sangat mengerikan, semua ini tidak mengubah keimanan orang yang beriman, juga tidak menimbulkan rasa takut dalam hati mereka. Mereka menyambut dengan rela apa saja yang telah diciptakan Allah untuk mereka. Orang-orang beriman menghadapi dengan kegembiraan keadaan apa saja, keadaan yang pada umumnya bagi orang-orang yang tak mengenal Allah SWT menyebabkan perasaan ngeri dan putus asa. Hal itu karena rencana yang paling mengerikan sekalipun, sesungguhnya telah direncanakan oleh Allah untuk menguji mereka. Orang-orang yang menghadapi semuanya ini dengan sabar dan bertawakal kepada Allah atas takdir yang telah Dia ciptakan, mereka akan dicintai dan diridhai Allah. Mereka akan memperoleh surga yang kekal abadi. Itulah sebabnya orang-orang yang beriman memperoleh kenikmatan, ketenangan, dan kegembiraan dalam kehidupan mereka karena bertawakal kepada Tuhan mereka. Inilah nikmat dan rahasia yang dijelaskan oleh Allah kepada orang-orang yang beriman. Allah menjelaskan dalam al-Qur'an bahwa Dia mencintai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. (Q.s. Ali 'Imran: 159) Rasulullah saw. juga menyatakan hal ini, beliau bersabda:

"Tidaklah beriman seorang hamba Allah hingga ia percaya kepada takdir yang baik dan buruk, dan mengetahui bahwa ia tidak dapat menolak apa saja yang menimpanya (baik dan buruk), dan ia tidak dapat terkena apa saja yang dijauhkan darinya (baik dan buruk)."

Page 6: KENDARAAN Kebetulan Dan Kebenaran

2

Masalah lainnya yang disebutkan dalam al-Qur'an tentang bertawakal kepada Allah adalah tentang "melakukan tindakan". Al-Qur'an memberitahukan kita tentang berbagai tindakan yang dapat dilakukan orang-orang yang beriman dalam berbagai keadaan. Dalam ayat-ayat lainnya, Allah juga menjelaskan rahasia bahwa tindakan-tindakan tersebut yang diterima sebagai ibadah kepada Allah, tidak dapat mengubah takdir. Nabi Ya'qub alaihi'salam. menasihati putranya agar melakukan beberapa tindakan ketika memasuki kota, tetapi setelah itu beliau diingatkan agar bertawakal kepada Allah. Inilah ayat yang membicarakan masalah tersebut:

"Dan Ya'qub berkata, 'Hai anak-anakku, janganlah kamu masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlainan, namun demikian aku tidak dapat melepaskan kamu barang sedikit pun dari (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nyalah aku bertawakal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakal berserah diri'." (Q.s. Yusuf: 67).

Sebagaimana dapat dilihat pada ucapan Nabi Ya'qub, orang-orang yang beriman tentu saja juga mengambil tindakan berjaga-jaga, tetapi mereka mengetahui bahwa mereka tidak dapat mengubah takdir Allah yang dikehendaki untuk mereka. Misalnya, seseorang harus mengikuti aturan lalu lintas dan tidak mengemudi dengan sembarangan. Ini merupakan tindakan yang penting dan merupakan sebuah bentuk ibadah demi keselamatan diri sendiri dan orang lain. Namun, jika Allah menghendaki bahwa orang itu meninggal karena kecelakaan mobil, maka tidak ada tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah kematiannya. Terkadang tindakan pencegahan atau suatu perbuatan tampaknya dapat menghindari orang itu dari kematian. Atau mungkin seseorang dapat melakukan keputusan penting yang dapat mengubah jalan hidupnya, atau seseorang dapat sembuh dari penyakitnya yang mematikan dengan menunjukkan kekuatannya dan daya tahannya. Namun, semua peristiwa ini terjadi karena Allah telah menetapkan yang demikian itu. Sebagian orang salah menafsirkan peristiwa-peristiwa seperti itu sebagai "mengatasi takdir seseorang" atau "mengubah takdir seseorang". Tetapi, tak seorang pun, bahkan orang yang sangat kuat sekalipun di dunia ini yang dapat mengubah apa yang telah ditetapkan oleh Allah. Tak seorang manusia pun yang memiliki kekuatan seperti itu. Sebaliknya, setiap makhluk sangat lemah dibandingkan dengan ketetapan Allah. Adanya fakta bahwa sebagian orang tidak menerima kenyataan ini tetap tidak mengubah kebenaran. Sesungguhnya, orang yang menolak takdir juga telah ditetapkan demikian. Karena itulah orang-orang yang menghindari kematian atau penyakit, atau mengubah jalannya kehidupan, mereka mengalami peristiwa seperti ini karena Allah telah menetapkannya. Allah menceritakan hal ini dalam al-Qur'an sebagai berikut:

"Tidak ada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul-Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah. Supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Q.s. al-Hadid: 22-3).

Page 7: KENDARAAN Kebetulan Dan Kebenaran

2

Sebagaimana dinyatakan dalam ayat di atas, peristiwa apa pun yang terjadi telah ditetapkan sebelumnya dan tertulis dalam Lauh Mahfuzh. Untuk itulah Allah menyatakan kepada manusia supaya tidak berduka cita terhadap apa yang luput darinya. Misalnya, seseorang yang kehilangan semua harta bendanya dalam sebuah kebakaran atau mengalami kerugian dalam perdagangannya, semua ini memang sudah ditetapkan. Dengan demikian mustahil baginya untuk menghindari atau mencegah kejadian tersebut. Jadi tidak ada gunanya jika merasa berduka cita atas kehilangan tersebut. Allah menguji hamba-hamba-Nya dengan berbagai kejadian yang telah ditetapkan untuk mereka. Orang-orang yang bertawakal kepada Allah ketika mereka menghadapi peristiwa seperti itu, Allah akan ridha dan cinta kepadanya. Sebaliknya, orang-orang yang tidak bertawakal kepada Allah akan selalu mengalami kesulitan, keresahan, ketidakbahagiaan dalam kehidupan mereka di dunia ini, dan akan memperoleh azab yang kekal abadi di akhirat kelak. Dengan demikian sangat jelas bahwa bertawakal kepada Allah akan membuahkan keberuntungan dan ketenangan di dunia dan di akhirat. Dengan menyingkap rahasia-rahasia ini kepada orang-orang yang beriman, Allah membebaskan mereka dari berbagai kesulitan dan menjadikan ujian dalam kehidupan di dunia  ini yang akan terasa mudah bagi mereka.

***

Jika hatimu berzikir dan mengonsentrasikan diri pada fungsi kesengajaan Allah yang penuh kasih saying atas naik turunya nasibnya, kau akan dibimbing untuk senantiasa berada dalam atau dekat kasih sayang-Nya itu. Pikiranmu akan dituntun oleh-Nya untuk memasuki ide-ide atau gagasan dalam mengendalikan setir mobilmu yang sesuai dengan kasih sayang-Nya. Kakimu, tanganmu, alam pikiran dan perasaanmu akan senantiasa dipanggil oleh-Nya ke dalam cinta-Nya.

Dengan demikian, kau tak perlu menyerobot kasih sayang Allah yang dianugerahkan kepada orang lain. Karena, di samping kasih sayang-Nya juga tersedia buatmu, juga karena kalau kau mencuri rahmat yang diterima saudaramu, maka nanti kau harus membayarnya. Mungkin keharusan membayar itu membuat kasih sayang Allah urung menaburi hidupmu.

Kini saya lebih mengerti bahwa setiap apa yang terjadi itu sudah Allah tentukan seawalnya, seperti soal Jodoh, Rejeki, Ajal juga sudah termaktub dalam sebuah kitab yang dalam al-Qur'an disebut sebagai 'Lauhul-Mahfuzh'. Dan, harus diingat setiap apa yang berlaku itu pasti ada hikmahnya. Terkadang orang bosan mendengar nasihat yang sama. Bila setiap kita kali dapat menerima sesuatu hakikat itu, orang pasti akan menasihati kita dengan ayat "SETIAP YANG BERLAKU ADA HIKMAHNYA" dan saya sendiri mengakuinya. Belum ada lagi setiap apa yang terjadi itu Allah sengaja berikan pada kita tanpa hikmah. Saya lebih menyukai untuk berkongsi ayat ini, hari ini biarlah lebih baik dari semalam, dan di harapkan hari esok lebih baik dari hari ini.

Semoga segala apa yang Allah berikan pada saya hari ini, akan menjadikan saya lebih kuat, saya senantiasa berpegang pada ayat ini ,"ALLAH TIDAK AKAN

Page 8: KENDARAAN Kebetulan Dan Kebenaran

2

MEMBERIKAN DUGAAN YANG HAMBANYA TIDAK MAMPU UNTUK MENGHADAPINYA"

Semoga saya dan anda yang menghadapi masalah, tabah dan ridha menempuh dugaan hidup dan sentiasa berbalik kepada AL-QURAN dan DOA kepada ALLAH untuk memperoleh ketenangan.