Kemiskinan Dan Pengangguran

5
KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Sedangkan kemiskinan merupakan keadaan dimana seseorang atau kelompok orang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar pokoknya seperti sandang, papan, dan pangan. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Sekarang ini tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia semakin parah. Kemiskinan dan pengangguran adalah dua hal yang berjalan beriringan, kemiskinan menyebabkan orang tidak bisa sekolah, yang oleh karenanya tidak bisa pula mencari pekerjaan yang layak, karena tidak punya pekerjaan, ia menjadi miskin, padahal Indonesia adalah termasuk negara kepulauan terbesar yang juga memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Selain itu, dalam hal pertanian dan kelautan Indonesia termasuk Negara yang kaya akan hasil sumber daya tersebut. Dalam hal ini yang menjadi penyebab banyaknya kemiskinan dan pengangguran di Indonesia ialah karena sumber daya manusia yang kurang dan kesempatan kerja bagi rakyat miskin sangat kecil, hal tersebut dikarenakan rendahnya skill yang mereka miliki karena sebagian dari mereka kebanyakan hanya lulusan SD(SekolahDasar) saja. Hal tersebut dapat kita lihat terutama di daerah pedesaan, banyak sekali rakyat miskin yang tidak mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. Paling tidak mereka dapat menafkahi kehidupannya dengan cara bertani dan melaut untuk mencari ikan. Di lain pihak merosotnya pengangguran di Indonesia disebabkan pula dengan banyaknya pihak swasta yang mengirimkan barang keluar negeri seperti, beras, textil, bahkan gas dll. Itu mengurangi tingkat para pekerja, yang seharusnya mereka layak mendapatkan pekerjaan karena itu merupakan produk lokal. Selain itu pada dasarnya kemiskinan sudah menjadi masalah pokok dunia, terutama di Negara berkembang, ketika terjadi krisis angka kemiskinan melonjak tajam, hal tersebut dapat diatasi dengan bantuan dana bagi rakyat miskin,BLT, pendidikan

description

ISBD

Transcript of Kemiskinan Dan Pengangguran

Page 1: Kemiskinan Dan Pengangguran

KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang

mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang

berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Sedangkan kemiskinan merupakan keadaan

dimana seseorang atau kelompok orang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar pokoknya

seperti sandang, papan, dan pangan.

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak

sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran

seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran,

produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan

timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran

dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan

menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan

menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga

dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran

dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan

menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan

menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga

dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.

Sekarang ini tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia semakin parah. Kemiskinan dan

pengangguran adalah dua hal yang berjalan beriringan, kemiskinan menyebabkan orang tidak

bisa sekolah, yang oleh karenanya tidak bisa pula mencari pekerjaan yang layak, karena tidak

punya pekerjaan, ia menjadi miskin, padahal Indonesia adalah termasuk negara kepulauan

terbesar yang juga memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Selain itu, dalam hal

pertanian dan kelautan Indonesia termasuk Negara yang kaya akan hasil sumber daya tersebut.

Dalam hal ini yang menjadi penyebab banyaknya kemiskinan dan pengangguran di Indonesia

ialah karena sumber daya manusia yang kurang dan kesempatan kerja bagi rakyat miskin sangat

kecil, hal tersebut dikarenakan rendahnya skill yang mereka miliki karena sebagian dari mereka

kebanyakan hanya lulusan SD(SekolahDasar) saja. Hal tersebut dapat kita lihat terutama di

daerah pedesaan, banyak sekali rakyat miskin yang tidak mendapatkan kesempatan untuk

mendapatkan pekerjaan. Paling tidak mereka dapat menafkahi kehidupannya dengan cara

bertani dan melaut untuk mencari ikan. Di lain pihak merosotnya pengangguran di Indonesia

disebabkan pula dengan banyaknya pihak swasta yang mengirimkan barang keluar negeri

seperti, beras, textil, bahkan gas dll. Itu mengurangi tingkat para pekerja, yang seharusnya

mereka layak mendapatkan pekerjaan karena itu merupakan produk lokal.

Selain itu pada dasarnya kemiskinan sudah menjadi masalah pokok dunia, terutama di Negara

berkembang, ketika terjadi krisis angka kemiskinan melonjak tajam, hal tersebut dapat diatasi

dengan bantuan dana bagi rakyat miskin,BLT, pendidikan gratis, dll yang dapat meringankan

beban rakyat miskin. Hendaknya pemerintah memperhatikan hal tersebut agar tingkat

kemiskinan dan pengangguran di Indonesia bisa berkurang, dan Negara kita bisa menyaingi

Negara-negara maju lainnya yang angka kemiskinan dan pengangguran relatif kecil.

Page 2: Kemiskinan Dan Pengangguran

Penyebab terjadinya pengagguran diantaranya :

1. Pengangguran friksional (frictional unemployment)

Pengangguran friksional adalah pengangguran karena pekerja menunggu pekerjaan yang lebih

baik.

2. Pengangguran Struktural (Structural unemployment)

Pengangguran yang disebabkan oleh penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak

mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.

3. Pengangguran Teknologi (Technology unemployment)

Pengangguran yang disebabkan pengembangan atau penggantian teknologi. Perubahan ini dapat

menyebabkan pekerja harus diganti untuk bisa menggunakan teknologi yang diterapkan.

4. Pengangguran Siklikal

Pengangguran yang disebabkan kemunduran ekonomi yang menyebabkan perusahaan tidak

mampu menampung sebuah pekerjaan yang ada.

5. Pengangguran Musiman

Pengangguran akibat siklus ekonomi yang berfluktuasikan karena pergantian musim. Umumnya

pada bidang pertanian.

6. Setengah Menganggur

Pengangguran dimana pekerja yang hanya bekerja dibawah jam normal (sekitar 7-8 jam per

hari).

Akibat adanya pengangguran :

a. Bagi perekonomian negara

1. Penurunan pendapatan perkapita.

2. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.

3. Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.

b. Bagi masyarakat

1. Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.

2. Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan karena tidak digunakan apabila tidak

bekerja.

3. Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.

Cara mengatasi Pengangguran :

1. Peningkatan mobilitas modal dan tenagakerja.

2. Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ketempat

sektor ekonomi yang kekurangan.

3. Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang

kosong.

4. Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang

bersifat padat karya.

5. Memberikan dorongan masyarakat untuk menciptakan usaha sendiri

6. Memberikan bantuan untuk mengembangkan usahanya, seperti menyediakan pinjaman usaha

dengan bunga yang ringan.

Page 3: Kemiskinan Dan Pengangguran

JAKARTA, KOMPAS.com — Bangsa Indonesia perlu mewaspadai kondisi kemiskinan yang

terjadi saat ini. Walaupun secara statistik tahun 2012 terjadi penurunan kemiskinan menjadi

28,59 juta orang atau 11,6 persen, secara kualitas kemiskinan justru mengalami involusi dan

cenderung semakin kronis.

Hal itu dilontarkan anggota Kaukus Ekonomi Fraksi PDI Perjuangan, Arif Budimanta, saat

menghubungi Kompas, Kamis (3/1/2013). Menurut Arif, hal itu ditunjukkan oleh semakin

meningkatnya indeks keparahan kemiskinan, terutama di wilayah pedesaan yang meningkat

hampir dua kali lipat selama tahun 2012.

"Badan Pusat Statistik mencatat, indeks keparahan pada Maret 2012 sebesar 0,36. Padahal,

pada September 2012 menjadi 0,61. Kenaikan indeks ini menunjukan dua hal, yaitu semakin

melebarnya kesenjangan antarpenduduk miskin dan, juga, semakin rendahnya daya beli dari

masyarakat kelompok miskin karena ketidakmampuan mereka memenuhi kebutuhan dasar

untuk hidup sampai dengan batas pengeluaran garis kemiskinan yang hanya sebesar Rp

259.520 per bulan," paparnya.

Kondisi penduduk miskin di wilayah pedesaan yang semakin parah ini, tambah Arif, diakibatkan

karena tingginya tingkat inflasi wilayah pedesaan, yakni 5,08 persen, jika dibandingkan dengan

inflasi nasional sebesar 4,3 persen selama tahun 2012.

"Inflasi di pedesaan yang tinggi disumbangkan oleh kenaikan harga-harga bahan makanan,

makanan jadi, perumahan, sandang, dan kesehatan. Sementara, di sisi lain, kenaikan upah

yang diterima buruh tani ataupun buruh hanya antara 1 persen dan 3 persen dalam tahun 2012.

Tidak seimbangnya antara kenaikan upah yang diterima dan kenaikan harga kebutuhan dasar

tersebut menjadi salah satu penyebab keadaan kemiskinan di Indonesia tak berubah banyak

dari waktu-ke waktu," ungkapnya.

Page 4: Kemiskinan Dan Pengangguran

Menurut Arif, selama delapan tahun penduduk miskin hanya berkurang rata-rata 7,51 juta setiap

tahun. Dia menyarankan, untuk mempercepat penurunan kemiskinan, kebijakan penanggulan

kemiskinan harus dirumuskan ulang.

"Pencapaian swasembada pangan yang diprioritaskan untuk wilayah pedesaan adalah kata

kunci yang harus dilakukan segera. Pemerintah harus memberikan prioritas yang lebih kepada

petani, terutama dengan melalui program intensifikasi yang bersifat menyeluruh dan tak

partikulatif. Ini harus dimulai dari pengembangan riset dan teknologi yang berbasis pertanian

pangan, pengembangan infrastruktur pertanian, insentif kepada petani, sampai dengan program

industrialisasi perdesaan," tuturnya.

Ditambahkan, dengan pencapaian swasembada pangan, pemerintah dapat lebih mudah

menjaga stabilistas harga pangan. "Stabilitas harga pangan yang terkendali akan mempercepat

proses penurunan kemiskinan karena orang miskin 73,5 persen pengeluarannya dipergunakan

untuk membeli bahan makanan," ucapnya lagi.