KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN...

58
1 GAMBARAN PENGETAHUAN KARYAWAN PABRIK ROTI KURNIA TENTANG PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POASIA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan keperawatan 2015 OLEH: PENDI POO320012026 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN 2015

Transcript of KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN...

Page 1: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

1

GAMBARAN PENGETAHUAN KARYAWAN PABRIK ROTI KURNIATENTANG PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POASIA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan PendidikanDiploma III Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan keperawatan 2015

OLEH:

PENDIPOO320012026

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN2015

Page 2: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

2

HALAMAN PERSETUJUAN

GAMBARAN PENGETAHUAN KARYAWAN PABRIK ROTI KURNIATENTANG PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POASIA

DisusundanDiajukanOleh

PENDIP00320012026

TelahMendapatkan Persetujuan dari Tim Pembimbing

Menyetujui:

HALAMAN PENGE

Pembimbing II

Hj. Nuraeni Noer., SSTNip.140 085 162

Pembimbing I

Lena Atoy, SST., MPHNip. 196503151989032001

Mengetahui

Ketua Jurusan Keperawatan

Muslimin L., A.Kep.,S.Pd.,M.Si.NIP. 19560311 198106 1 001

Page 3: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

3

GAMBARAN PENGETAHUAN KARYAWAN PABRIK ROTI KURNIATENTANG PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POASIA

Disusun dan Diajukan Oleh:

PENDINIM P00320012026

Telah dipertahankan didepan dewan pengujiPada tanggal 10 juli 2015 dan dinyatakan

telah memenuhi syarat

Tim Penguji

1. Taamu, A.Kep., S.Pd., M.Kes (……………………………)

2. Hj. SitiNurhayani, S.Kep., Ns., M.Kep (……………………………)

3. Asminarsih Z.P, M.Kep., Sp., Kom (……………………………)

4. Lena Atoy, SST., MPH (……………………………)

5. Hj. Nuraeni Noer, SST (…….………………………)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Mengetahui

Ketua Jurusan Keperawatan

Muslimin L., A.Kep.,S.Pd.,M.Si.NIP. 19560311 198106 1 001

Page 4: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

4

RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS

1. Nama : Pendi

2. Tempat/Tanggal Lahir : katapang, 7 januari 1989

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki

4. Suku/Bangsa : Buton/Indonesia

5. Agama : Islam

6. Alamat : Jl. Lasitarda II

B. JENJANG PENDIDIKAN

1. SD Negeri 01 Seram Bagian Barat, Tamat Tahun 2002

2. MTS Al-Hilal Katapang Kendari, Tamat Tahun 2005

3. SMA Negeri 3 Seram Bagian Barat, Tamat Tahun 2008

4. Politeknik Kesehatan Kendari Jurusan Keperawatan Tahun 2012 - Sekarang

Page 5: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

5

Motto

Aku bukanlah orang yang hebat

Tapi aku mau belajar

Dari orang-orang yang hebat ………..

Aku adalah orang biasa

Tapi aku ingin menjadi orang yang luar biasa

Dan aku bukanlah orang yang istimewa

Tapi aku ingin membuat seseorang menjadi istimewa…….

Kuperesembahkan Untuk Almamaterku

Ayahanda Dan Ibundaku Tercinta

Suadaraku Tersayang Serta

Keluarga Besarku Dan

Juga Demi Bangsa Dan Negaraku ……….

Page 6: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

6

ABSTRAK

Pendi (P00320012026). “Gambaran Pengetahuan Karyawan Pabrik Roti KurniaTentang Alat Pelindung Diri Di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia”. dibawahBimbingan Ibu Lena Atoy, SST., MPH., dan Ibu Hj Siti Nuraeni Noer (xii+ 40Halaman + 8 Tabel + 9 Lampiran). Berdasarkan data awal yang diperoleh dari pabrikroti kurnia, jumlah karyawan pabrik tersebut berjumlah 37 orang, dari tahun 2013sampai tahun 2015 jumlah karyawan yang mengalami kecelakaan kerja berjumlah 6orang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.Alat Pelindung Diri adalah seperangkat alat keselamatan yang digunakan olehpekerja untuk melindungi seluruh atau seabagian tubuhnya dari kemungkinanadanya pemaparan potensi bahaya lingkungan kerja terhadap kecelakaan danpenyakit akibat kerja.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengetahuan KaryawanPabrik Roti Kurnia Tentang Alat Pelindung Diri (APD) di Wilayah Kerja PuskesmasPoasia.Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diperoleh dari hasilpenginderaan.Varibel yang di teliti adalah alat pelindung kepala, mata, pernapasan,tangan, kaki dan pakaian.penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 16 Mei – 29Mei 2015 dengan metode penelitian deskriptif. sampel sebanyak 37 orang denganmenggunakan teknik total Sampling. Hasil penelitian yang pengetahuan tentang APDyang Baik, diperoleh 21 responden (56.76%) sedangkan yang pengetahuannyaKurang diperoleh 16 responden (43.24%). Disarankan kepada Pemilik Pabrik Rotiagar mengupayakan pengadaan alat pelindung diri untuk para karyawan yang bekerjadi pabrik sesuai kebutuhan masing.

Kata Kunci :Pengetahuan, Alat pelindung diriDaftar Pustaka : 9 Literatur (2002-2014)

Page 7: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

7

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim, Assalamu’aliakum Wr,Wb.

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, tuhan semesta alam yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

karya tulis yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Karyawan Pabrik Roti Kurnia

Tentang Alat Pelindung Diri (APD) Di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia”

Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen

Pembimbing dalam hal ini Ibu Lena Atoy, SST., MPH selaku Pembimbing I dan Ibu

Hj. Nuraeni Noer selaku Pembimbing II yang banyak memberikan bimbingan kepada

penulis dan penuh kesabaran dan tangguang jawab sehingga penyusun karya tulis ini

menjadi lebih baik.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Petrus, SKM., M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kendari

2. Bapak Drs H Bachrun M.Si selaku Kepala Badan Riset SULTRA

3. Bapak Hasan Bete., Selaku pemilik pabrik roti kurniah Yang telah

memberikan saya izin penelitian bagi peneliti

4. Bapak Muslimin L.A Kep., SP.d., M.Siselaku Ketua Jurusan Keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kendari

5. Taamu, A.Kep., S.Pd., M.Kesselaku pemnguji I, Ibu Hj. Siti Hurhayani,

S.Kep., Ns., M.Kep selaku penguji II dan Ibu Asminarsih Z.P, M.Kep., Sp.,

Kom selaku penguji III yang telah memberikan banyak masukan.

Page 8: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

8

6. Bapak/Ibu Dosen Pengajar Poltekkes Kemenkes Kendari khususnya Jurusan

Keperawatan yang telah banyak memberikan banyak pengetahuan kepada

penulis selama proses pendidikan hingga proses penulisan karya tulis ini.

7. Terkhusus Pada Rekan-Rekan Penulis ( Maman Indrayana, Hasrun Setiawan,

Paumba, Parmin, Mardianti Liberti, Siti Salfia, Serli Dwita Sanampe,

Muh.Zulfian, Akbar Tria Fadli, Hesti Sulastri Alan Hidayah Sukni, Rahman,

Siti Salfiah, Sri Padma Jayanti Sampulawa, serta seluruh Mahasiswa Jurusan

Keperawatan Angkatan 2012.

Akhirnya besar harapan penulis semoga karya tulis ini dapat

bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan

dan penelitian dalam bidang kesehatan dimasa yang akan datang

Wasalamualaikum Wr,Wb.

Kendari, Juni 2015

Penulis

Page 9: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

9

DAFTAR ISIHalaman

HALAMAN JUDUL ...................... ................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR.................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang ..................................................................................... 1B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 3D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan ................................................. 5B. Tinjauan Tentang Alat Pelindung Diri (APD) ...................................... 9

BAB III KERANGKA KONSEPA. Dasar Pemekiran.................................................................................... 22B. Bagan Kerangka Konsep ....................................................................... 22C. Variabel Penelitian ................................................................................ 23D. Definisi Operasional.............................................................................. 23

BAB IV METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian ..................................................................................... 25B. Tempat Dan Waktu Penelitian .............................................................. 25C. Populasi dan Sampel ............................................................................. 26D. Instrumen Penelitian.............................................................................. 26E. Jenis Dan Cara Pengumpulan Data ....................................................... 27F. Teknik dan Pengelolaan Data................................................................ 28G. Analisa Data .......................................................................................... 28

Page 10: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

10

H. Penyajian Data....................................................................................... 29

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Gambaran Umum Tempat Penelitian .................................................... 30B. Karakteristik Responden ....................................................................... 31C. Hasil penelitian ..................................................................................... 32

BAB VI PENUTUPA. Kesimpulan............................................................................................ 39B. Saran ...................................................................................................... 39

DAFTAR ISI

LAMPIRAN

Page 11: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

11

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan umur di pabrik RotiKurnia wilayah kerja puskesmas poasia................ 31

Tabel 5.2 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikandi pabrik Roti Kurnia wilayah kerjapuskesmas poasia ……………………. ………….. 31

Table 5.3 Distribusi responden berdasarkan Lama Bekerja di pabrikRoti Kurnia wilayah kerja puskesmas poasia …………… 32

Table 5.4 Distribusi responden berdasarkan Jenis Kelamin di pabrikRoti Kurnia wilayah kerja puskesmas poasia …………… 32

Tabel 5.5 Distribusi responden tentang Alat Pelindung pernapasan diPabrikRoti Kurnia wilayah kerja puskesmas poasia ……. 33

Tabel 5.6 Distribusi responden tentang Alat Pelundung Tangan di pabrikRoti Kurnia wilayah kerja puskesmas poasia ………………. 33

Tabel 5.7 Distribusi responden tentang Alat Pelundung Kakidi pabrik Roti Kurnia wilayah kerja puskesmas poasia..……… 34

Tabel 5.8 Distribusi responden tentang Alat Pelundung Diri dipabrik Roti Kurnia wilayah kerja puskesmas poasia............. 34

Page 12: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

12

LAMPIRAN

1. Surat Permintaan Menjadi Responden

2. Surat Pernyataan Persetujuan Menjadi Responden

3. Lembar Kuesioner Penelitian

4. Tabulasi Hasil Penelitian

5. Master Tabel Penelitian

6. Surat Izin Pengantar Penelitian

7. Surat Izin Penelitian Dari Poltekkes Kemnekes Kendari

8. Surat Izin Penelitian Dari Badan Pengembangan Dan Penelitian Provinsi

Sulawesi Tenggara

9. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Page 13: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia

melalui pengamatan indrawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang

menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian

tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya ( Ana 2009 ).

Pengetahuan merupakan sumber strategis dalam meraih keunggulan

kompetitif.Keunggulan kompetitif secara berkelanjutan di lingkungan pasar yang

hiperkompetitif hanya dapat diraih dengan berinovasi. Proses inovasi sendiri

sangat bergantung kepada sumber pengetahuan (Daveni 1999).

Pengetahuan dalam penggunaan APD pada saat bekerja merupakan suatu

keharusan bagi pekerja dalam melakukan pekerjaan demi menjaga kesehatan

dan keselamatan kerja.Seperti halnya sikap merupakan reaksi atau respon yang

masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek, sikap

penggunaan APD yang kurang baik kemungkinan disebabkan oleh beberapa

faktor lain seperti tingkat pengetahuan, apabila pekerja tidak mengetahui

tentang APD dapat berpengaruh terhadap perubahan sikap.

Penggunaan Alat Pelindung Diri(APD) merupakan salah satu metode

pencegahan kecelakaan kerja, yang digunakan pada saat bekerja, dimana

terdapat dalam waktu singkat dan pada jarak dekat dengan bahan pencemar dalam

konsentrasi yang membahayakan (Suma’mur, 1996).

Page 14: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

14

Menurut H.W. Heinrich (1980) yang dikutip oleh Haryono (2007)

mengungkapkan bahwa 80% kecelakaan kerja disebabkan oleh perbuatan yang

tidak aman, sehingga pengendaliannya harus bertitik tolak dari perbuatan yang

tidak aman dalam hal ini adalah perilaku tenaga kerja terhadap penggunaan

APD.

Angka kecelakaan kerja di Indonesia masih tergolong tinggi, meskipun

cenderung turun dari tahun ke tahun. Tahun 2000 terjadi 98.920 kasus, tahun 2001

terjadi 104.774 kasus, tahun 2002 terjadi 103.804 kasus, tahun 2004 terjadi 95.418

kasus, tahun 2005 terjadi 99.023 kasus, tahun 2006 terjadi 95.624 kasus, tahun 2007

terjadi 83.714 kasus, tahun 2008 terjadi 93.823 kasus, tahun 2009 terjadi 96.314

kasus, tahun 2010 terjadi 98.711 kasus, tahun 2011 terjadi 96.400 kasus, dan tahun

2012 terjadi 103.000 kasus (PT. Jamsostek dan Depnaker RI)

Angka kecelakaan kerja di Sulawesi tenggara pada tahun 2007 terjadi 30

kasus dan tahun 2008 terjadi 10 kasus (Dinaskertrans Sultra).

Berdasarkan data yang diperoleh dari pabrik roti kurnia, jumlah karyawan

pabrik tersebut berjumlah 37 orang, dari tahun 2013 sampai tahun 2015 jumlah

karyawan yang mengalami kecelakaan kerja berjumlah 6 orang, rata – rata

kecelakaaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah bagaimanakah gambaran pengetahuan karyawan pabrik roti kurnia

tentang alat pelindung diri di wilayah kerja puskesmas poasia ?

Page 15: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

15

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mendapat Gambaran Pengetahuan Karyawan Pabrik Roti Kurnia

Tentang Alat Pelindung Diri di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia.

2. Tujuan Khusus

a) Untuk mendapat gambaran pengetahuankaryawan pabrik roti kurnia

tentang alat pelindung pernapasan.

b) Untuk mendapat gambaran pengetahuankaryawan pabrik roti kurnia

tentang alat pelindung tangan.

c) Untuk mendapat gambaran pengetahuankaryawan pabrik roti kurnia

tentang alat pelindung kaki.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Karyawan

Untuk menambah pengetahuan karyawan tentang alat pelindung diri di

Wilayah Kerja Puskesmas Poasia.

2. Bagi Institusi

Sebagai sumbang ilmiah dan masukan bagi institusi yang terkait untuk

pengembangan ilmu pengetahuan serta dapat digunakan sebagai bahan

pustaka atau bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

Page 16: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

16

3. Bagi Petugas Kesehatan

Sebagai bahan masukan terhadap petugas kesehatan agar dapat memberikan

penyuluhan dankonseling khususnya tentang alat pelindung diri yang harus

digunakan dalam bekerja.

4. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini sebagai data dasar dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan dan menambah wawasan penulis mengenai pengetahuan tentang

alat pelindung diri.

Page 17: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan

1. Pengertian

Pengetahuan merupakan faktor yang mempengaruhi perubahan

perilaku. Pengetahuan akan membentuk sikap, dan sikap akan mempengaruhi

perilaku. Semakin banyak informasi yang masuk, maka semakin banyak pula

pengetahuan didapat (Manuaba, 2006).

Pengetahuan adalah hasil tahu seseorang terhadap suatu obyek

sehingga dapat menimbulkan prilaku dalam mengambil keputusan untuk

menentukan pilihan akan dirinya (Depkes, 2005).

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan initerjadi setelah

orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Terjadi melalui

pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa

dan raba (Notoatmodjo, 2003 : 33).

Pengetahuan atau kognitif merupakan kemampuan yang dimiliki

seseorang didalam meneliti suatu obyek yang didasarkan kepada penalaran

secara ilmiah, logis, sesuai dengan kaidah – kaidah ilmu pengetahuan

(Nursalam, 2002 : 134).

Page 18: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

18

2. Cara Memperoleh Pengetahuan

Cara memperoleh pengetahuan yang dikutip dari Notoadmojo, 2003

adalah sebagai berikut :

a. Cara kuno untuk memperoleh pengetahuan

1) Cara coba salah (Trial And Error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan

mungkin sebelum adanya kebudayaan. Cara coba salah ini dilakukan

dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan

apabila kemungkinan itu tidak berhasil maka dicoba kemungkinan

yang lain sampai masalah tersebut dapat dipecahakan.

2) Cara kekuasaan atau otoritas

Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pemimpin-

pemimpin masyarakat baik formal atau informal, ahli agama,

pemegang pemerintahan dan berbagai prinsip lain yang menerima

mempunyai yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas,

tanpa menguji terlebih dahulu atau membuktikan kebenarannya baik

berdasarkan fakta empiris maupun penalaran sendiri.

3) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang pernah diperoleh dalam memecahkan permasalahan

yang dihadapi masa lalu.

Page 19: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

19

b. Cara Modern

Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular

disebut metodologi penelitian.Cara ini mula-mula dikembangkan oleh

Francis Bacon (1561-1626), kemudian dikembangkan oleh Deobold Van

Daven. Akhirnya lahir suatu cara untuk melakukan penelitian yang

dewasa ini kita kenal dengan penelitian ilmiah.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

a. Faktor Internal

1) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita – cita tertentu

yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan

untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan

untuk mendapat informasi misalnya hal – hal yang menunjang

kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Menurut YB

Mantra yang dikutip Notoatmojo (2003), pendidikan dapat

mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola

hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam

pembangunan. Pendidikan sangat mempengaruhi pengetahuan dan

proses perawatan kesehatan, karena pendidikan berperan penting

dalam proses pemikiran mengenai bagaimana perawatan kesehatan

yang benar.

Page 20: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

20

2) Pekerjaan

Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003),

pekerjaan adalah keburuan yang harus dilakukan terutama untuk

menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah

sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari

nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan.

Sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita

waktu.

3) Umur

Menurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (2003), usia

adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai

berulang tahun. Sedangkan menurut Huclok (1998) semakin cukup

umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang

dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat

seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi

kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan

kematangan jiwa. Umur dapat mempengaruhi pengetahuan dan proses

perawatan kesehatan, karena semakin bertambahnya usia, maka proses

pikir seseorangpun akan berubah. Proses pikir yang dewasa akan

menalarkan atau mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya,

sehingga umur yang dewasa dapat dengan maksimal melakukan proses

perawatan.

Page 21: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

21

b. Faktor Eksternal

1. Faktor Lingkungan

Menurut Ann. Mariner yang dikutip dari Nursalam (2003)

lingkungan merupakan seluruh kondisi yang berada disekitar manusia

dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan

perilaku orang atau kelompok. Lingkungan dapat mempengaruhi

pengetahuan dan proses perawatan kesehatan, seperti kondisi tempat

tinggal yang jauh dari fasilitas kesehatan sehingga kurang

mendapatkan informasi penyuluhan mengenai suatu penyakit

khususnya tentang perawatan kesehatan.

2. Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi. Sosial budaya

masyarakat yang masih menggunakan prinsip tradisional dapat

memepengaruhi pengetahuan dan proses pikir mengenai perawatan

kesehatan, Karena masyarakat tradisional membatasi segala sesuatu

yang bertentangan dengan pemikiran mereka.

B. Tinjauan Umum Alat Pelindung Diri

1. PengertianAlat Pelindung Diri

Alat Pelindung Diri adalah seperangkat alat keselamatan yang

digunakan oleh pekerja untuk melindungi seluruh atau seabagian

tubuhnya dari kemungkinan adanya pemaparan potensi bahaya lingkungan

Page 22: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

22

kerja terhadapkecelakaan dan penyakit akibat kerja (Tarwaka, 2008 dalam Siti

Dessy, 2010).

Alat Pelindung diri merupakan suatu alat yang mempunyai

kemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan yang berfungsi

mengisolasi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja (Milos Nedved dan

Imamkhasani, 1991 dalam Siti Dessy, 2010).

Perlindungan tenaga kerja melalui usaha-usaha teknis pengamanan

tempat, peralatan dan lingkungan kerja adalah sangat perlu di

utamakan.Namun kadang-kadang keadaan bahaya masih belum dapat

dikendalikan sepenuhnya, sehingga digunakan alat-alat pelindung diri.Alat

pelindung haruslah enak dipakai, tidak mengggangu kerja dan memberikan

perlindungan yang efektif (Suma’mur, 2009 dalam Siti Dessy 2010).

Suma’mur (1996) menunjukkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

pemakaian alat pelindung diri, yaitu:

a. Pengujian mutu

Alat pelindung diri harus memenuhi standar yang telah ditentukan

untuk menjamin bahwa alat pelindung diri akan memberikan

perlindungan sesuai dengan yang diharapkan. Semua alat pelindung diri

sebelum dipasarkan harus diuji lebih dahulu mutunya.

b. Pemeliharaan alat pelindung diri

Alat pelindung diri yang akan digunakan harus benar-benar sesuai

dengan kondisi tempat kerja, bahaya kerja dan tenaga kerja sendiri agar

Page 23: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

23

benar-benar dapat memberikan perlindungan semaksimal mungkin pada

tenaga kerja.

c. Ukuran harus tepat

Adapun untuk memberikan perlindungan yang maksimum pada

tenaga kerja, maka ukuran alat pelindung diri harus tepat. Ukuran yang

tidak tepat akanmenimbulkan gangguan pada pemakaiannya.

d. Cara pemakaian yang benar

Sekalipun alat pelindung diri disediakan oleh perusahaan, alat-alat ini

tidak akanmemberikan manfaat yang maksimal bila cara memakainya

tidak benar. Tenaga kerja harus diberikan pengarahan tentang :

1) Manfaat dari alat pelindung diri yang disediakan dengan potensi

bahayayang ada.

2) Menjelaskan bahaya potensial yang ada dan akibat yang akan

diterima oleh tenaga kerja jika tidak memakai alat pelindung diri yang

diwajibkan.

3) Cara memakai dan merawat alat pelindung diri secara benar harus

dijelaskan pada tenaga kerja.

4) Perlu pengawasan dan sanksi pada tenaga kerja menggunakan alat

pelidung diri.

5) Pemeliharaan alat pelindung diri harus dipelihara dengan baik agar

tidak menimbulkan kerusakan ataupun penurunan mutu.

6) Penyimpaan alat pelindung diri harus selalu disimpan dalam keadaan

bersih ditempat yang telah tersedia, bebas dari pengaruh kontaminasi.

Page 24: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

24

2. Pemilihan Alat Pelindung Diri

Setiap tempat kerja mempunyai potensi bahaya yang berbeda-beda

sesuai dengan jenis, bahan dan proses produksi yang dilakukan. Dengan

demikian, sebelum melakukan pemilihan alat pelindung diri mana yang

tepat digunakan, diperlukan adanya suatu investarisasi potensi bahaya yang

ada di tempat kerja masing - masing. Pemilihan dan penggunaan alat

pelindung diri harus memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut (Tarwaka,

2008 dalam Siti Dessy, 2010) :

a. Aspek Teknis, meliputi :

1) Pemilihan berdasarkan jenis dan bentuknya. Jenis dan bentuk alat

pelindung diri harus disesuaikan dengan bagian tubuh yang dilindungi.

2) Pemilihan berdasarkan mutu atau kualitas. Mutu alat pelindung diri

akanmenentukan tingkat keparahan dan suatu kecelakaan dan penyakit

akibat kerja yang mungkin terjadi. Semakin rendah mutu alat

pelindung diri, maka akan semakin tinggi tingkat keparahan atas

kecelakaan atau penyakit akibat kerja yang terjadi. Adapun untuk

menetukan mutu suatu alat pelindung diri dapat dilakukan melalui uji

laboratorium untuk mengetahui pemenuhan terhadap standar.

3) Penentuan jumlah alat pelindung diri. Jumlah yang diperlukan

sangat tergantung dari jumlah tenaga kerja yang terpapar potensi

bahaya di tempat kerja. Idealnya adalah setiap pekerja menggunakan

alat pelindung diri sendiri-sendiri atau tidak dipakai secara bergantian.

4) Teknik penyimpanan dan pemeliharaan. Penyimpanan

Page 25: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

25

investasiuntuk penghematan dari pada pemberian alat pelindung diri.

b. Aspek Psikologis

Di samping aspek teknis, maka aspek psikologis yang

menyangkut masalah kenyamanan dalam penggunaan alat pelindung diri

juga sangat penting untuk diperhatikan. Timbulnya masalah baru bagi

pemakai harus dihilangkan, seperti terjadinya gangguan terhadap

kebebasan gerak pada saat memakai alat pelindung diri. Penggunaan alat

pelindung diri tidak menimbulkan alergi atau gatal-gatal pada kulit, tenaga

kerja tidak malu memakainya karena bentuknya tidak cukup menarik.

Ketentuan pemilihan alat pelindung diri meliputi (Tarwaka,

2008dalam Siti Dessy, 2010) :

1) Alat pelindung diri harus dapat memberikan perlindungan yang

adekuat terhadap bahaya yang spesifik atau bahaya-bahaya yang

dihadapi oleh tenaga kerja.

2) Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak

menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.

3) Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.

4) Bentuknya harus cukup menarik.

5) Alat pelindung tahan lama untuk pemakaian yang lama.

6) Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi

pemakainya, yang dikarenakan bentuknya yang tidak tepat atau

karena salah dalam penggunaanya.

7) Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.

Page 26: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

26

8) Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan presepsi sensoris

pemakaiannya.

9) Suku cadangnya mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.

3. KriteriaAlat Pelindung Diri

Berdasarkan aspek-aspek tersebut diatas, maka perlu diperhatikan

pulabeberapa kriteria dalam pemilihan alat pelindung diri sebagai berikut

(Tarwaka,2008) :

a. Alat pelindung diri harus mampu memberikan perlindungan efektif

kepada pekerja atas potensi bahaya yang dihadapi ditempatkerja.

b. Alat pelindung diri mempunyai berat yang seringan mungkin,

nyamandipakai dan tidak menjadi beban tambahan bagi pemakainya.

c. Bentuknya cukup menarik, sehingga tenaga kerja tidak malu memakainya.

d. Tidak menimbulkan gangguan kepada pemakainya, baik karena

jenisbahayanya maupun kenyamanan dan pemakiannya.

e. Mudah untuk dipakai dan dilepas kembali.

f. Tidak mengganggu penglihatan, pendengaran dan pernafasan serta

gangguan kesehatan lainnya pada waktu dipakai dalam wktu yang cukup

lama.

g. Tidak mengurangi persepsi sensoris dalam menerima tanda-tanda

peringatan.

h. Suku cadang alat pelindung diri yang bersangkutan cukup tersedia

dipasaran.

i. Mudah disimpan dan dipelihara pada saat tidak digunakan.

Page 27: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

27

j. Alat pelindung diri yang dipilih harus sesuai dengan standar yang

ditetapkan dan sebagainya (Siti Dessy, 2010).

4. Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri

Jenis-jenis alat pelindung diri berdasarkan fungsinya terdiri dari

beberapa macam. Alat pelindung diri yang digunakan tenaga kerja sesuai

dengan bagian tubuh yang dilindungi, antara lain :

a. Alat Pelindung Pernafasan

Alat pelindung jenis ini digunakan untuk melindungi pernafasan

dari resiko paparan gas, uap, debu, atau udara terkontaminasi atau beracun,

korosi atau yang bersifat rangsangan. Sebelum melakukan pemilhan

terhadap suatu alat pelindung pernafasan yang tepat, maka perlu

mengetahui informasi tentang potensi bahaya atau kadar kontaminan yang

ada di lingkungan kerja. Hal-hal yang perlu diketahui antara lain :

1) Bentuk kontaminan di udara, apakah gas, uap, kabut, fume, debu atau

kombinasi dari berbagai kontaminan tersebut.

2) Kadar kontaminan di udara lingkungan kerja.

3) Nilai Ambang Batas (NAB) yang diperkenanakan untuk masing-

masingkontaminan.

4) Reaksi fisilogis terhadap pekerja, seperti dapat menyebabkan iritasi

mata dan kulit.

5) Kadar oksigen di udara tempat kerja.

Secara umum, jenis alat pelindung pernafasan yang banyak

digunakan di Pabrik roti kurnia antara lain :

Page 28: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

28

1) Masker

Digunakan untuk mengurangi paparan debu atau partikel-partikel

yang lebih besar masuk ke dalam saluran pernafasan.

b. Alat Pelindung Tangan

Digunakan untuk melindungi tangan dan bagian lainnya dari dari

benda tajam atau goresan, bahan kimia, benda panas dan dingin, kontak

dengan arus listrik.Sarung tangan terbuat karet untuk melindungi

kontaminasi terhadap bahan kimia dan arus listrik; sarung tangan dari

kain/katun untuk melindungi kontak dengan panas dan dingin. Hal-hal

yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan sarung tangan sebagai

berikut :

1) Potensi bahaya yang ada di tempat kerja, apakah berupa bahan kimia

korosif, benda panas, dingin, tajam atau benda keras.

2) Kepekaan objek yang digunakan, seperti pekerjan yang halus

dengan memberikan benda-benda halus lebih tepat menggunakan

sarung tangan yang tipis.

3) Bagian tangan yang dilindungi, apakah hanya bagian jari saja,

tangan, atau sampai bagian lengan.

c. Alat Pelindung Kaki

Page 29: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

29

Digunakan untuk melindungi kaki dan bagian lainnya dari benda-

benda keras, benda tajam, logam/kaca, larutan kimia, benda panas, kontak

dengan arus listrik. Menurut jenis pekerjaan yang dilakukan sepatu

keselamatan dibedakan menjadi :

1) Sepatu pengaman pada pengecoran baja

Sepatu ini terbuat dari bahan kulit yang dilapisi krom atau asbes

dan tingginya sekitar 35 cm. Pada pemakaian sepatu ini, celana

dimasukkan ke dalam sepatu lalu dikencangkan dengan tali pengikat.

2) Sepatu pengaman pada pekerjaan yang mengandung bahaya peledakan.

Sepatu ini tidak boleh memakai paku- paku yang dapat

menimbulkanpercikan bunga api.

3) Sepatu pengaman untuk pekerjaan yang berhubungan dengan listrik.

Sepatu ini terbuat dari karet anti elektronik, tahan terhadap tegangan

listrik sebesar 10.000 volt selama 3 menit.

4) Sepatu pengaman pada pekerjaan bangunan konsentrasi.

Sepatu ini terbuat dari bahan kulit yang dilengkapi dengan baja pada

ujung depannya.

Agar alat pelindung diri tetap dapat digunakan secara baik,

harus disimpan pada tempat penyimpanan yang bebas debu, kotoran,

dan tidak terlalu lembab serta terhindar dari gigitan

binatang.Penyimpanan harus diatur sedemikian rupa sehingga mudah

diambil dan dijangkau oleh pekarja dan diupayakan disimpan di almari

khusus pelindung alat pelindung diri.

Page 30: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

30

5. PerundangUndangan Alat Pelindung Diri

Perundang-undangan yang mengatur mengenai alat pelindung diriantara

lain :

a. Undang-undang No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

1) Pasal 3 ayat 1 sub f

Dengan peraturan perundang - undangan ditetapkan syarat - syarat

keselamatan kerja untuk memberi alat-alat perlindungan diri pada

para tenaga kerja.

2) Pasal 9 ayat 1

Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga

kerja baru tentang :

a) Kondisi-kondisi dan bahaya - bahaya serta yang dapat timbul

dalam tempat kerja.

b) Semua pengaman dan alat-alat perlindungan yang diharuskan

dalam tempat kerja.

c) Alat-alat perlindungan bagi tenaga kerja yang bersangkutan.

d) Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.

3) Pasal 9 ayat 2

Pengurus hanya dapat memperkerjakan tenaga kerja yang

bersangkutan setelah ia yakin bahwa tenaga kerja tersebut telah

memahami syarat - syarat tersebut diatas.

Page 31: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

31

4) Pasal 9 ayat 3

Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua

tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya, dalam pencegahan

kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan

keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan

pertama pada kecelakaan.

5) Pasal 12 sub c

Dengan peraturan perundang-undangan diatur kewajiban dan atau

hak tenaga kerja untuk memakai alat pelindung diri yang diwajibkan.

6) Pasal 12 sub e

Dengan peraturan perundang-undangan diatur kewajiban dan atau

hak tenaga kerja untuk menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan

di mana syarat Keselamatan dan Keselamatan Kerja serta alat - alat

perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam

hal - hal khusus ditentukan lain oleh pengawas dalam batas - batas yang

masih dapat dipertanggung jawabkan.

7) Pasal 13

Barang siapa akan memasuki sesuatu tempat kerja, diwajibkan

menaati semua petunjuk kesehatan kerja dan memakai alat - alat

perlindungan diri yang diwajibkan.

8) Pasal 14 sub c

Menyediakan secara cuma - cuma semua alat pelindung diri yang

diwajibkan pada tenaga kerja berada di bawah pimpinannya dan

Page 32: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

32

menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja

tersebut, disertai dengan petunjuk - petunjuk yang diperlukan

menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli - ahli keselamatan

kerja.

b. Permenakertrans No. PER-01/MEN/1981 tentang Kewajiban Melaporkan

Penyakit Akibat Kerja

1) Pasal 4 ayat 3

Kewajiban pengurus menyediakan secara cuma-cuma alat pelindung

diriyang diwajibkan penggunaannya bagi tenaga kerja yang

berada dibawah pimpinannya untuk pencegahan penyakit akibat kerja.

2) Pasal 5 ayat 2

Tenaga kerja harus memakai alat - alat pelindung diri yang

diwajibkan untuk pencegahan penyakit akibat kerja.

BAB III

Page 33: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

33

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran Variabel

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang, tinjauan

pustaka dan landasan teori, maka dikembangkan kerangka konsep yang

merupakan panduan dari teori tersebut.

Pada penelitian ini memperoleh gambaran mengenai pengetahuan

Karyawan Pabrik Roti Kurniah tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia dengan variable bebas pengetahuan

karyawan pabrik roti kurniah tentang alat pelindung diri APD sedangkan variable

terikat yaitu alat pelindung pernapasan, pelindung tangan dan pelindung kaki

B. Kerangka Pikir Penelitian

Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Keterangan : : Variabel Yang di Teliti

C. Variabel Penelitian

Karyawan PabrikRoti Kurnia

Penggunaan APD

Pengetahuan TentangAlat Pelindung Tangan

Pengetahuan TentangAlat Pelindung

Pernapasan

Pengetahuan TentangAlat Pelindung Kaki

Page 34: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

34

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variable yaitu :

1. Variabel independent (variabel bebas) dalam penelitian ini yaitu Gambaran

Pengetahuan Karyawan Pabrik Roti Kurnia Tentang Penggunaan Alat

Pelindung Diri (APD)

2. Variabel dependent (variable terikat) dalam penelitian ini yaitu Penggunaan

Alat Pelindung Diri antara lain: Alat Pelindung Pernapasan, Tangan, Dan

Kaki.

D. Devinisi Operasional

1. Karyawan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja

di pabrik roti kurnia.

2. Penggunaan APD yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu karyawan pabrik

roti kurnia yang menggunakan alat pelindung diri dalam bekerja.kemampuan

karyawan dalam mengetahui tentang alat pelindung pernapasan.Jika benar

nilainya 1 dan salah nilainya 0

Kriteria objektif :

a. Baik : Bila responden menjawab benar > 60 %

b. Kurang : Bila responden menjawab benar < 60 %

3. Pengetahuan tentang alat pelindung pernapasan yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah kemampuan karyawan dalam mengetahui tentang alat

pelindung pernapasan.Jika benar nilainya 1 dan salah nilainya 0

Kriteria objektif :

Page 35: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

35

a. Baik : Bila responden menjawab benar > 60 %

b. Kurang : Bila responden menjawab benar < 60 %

4. Pengetahuan tentang alat pelindung tangan yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah kemampuan karyawan dalam mengetahui tentang alat pelindung

tangan.Jika benar nilainya 1 dan salah nilainya 0

Kriteria objektif :

a. Baik : Bila responden menjawab benar > 60 %

b. Kurang : Bila responden menjawab benar < 60 %

5. Pengetahuan tentang alat pelindung kaki yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah kemampuan karyawan dalam mengetahui tentang alat pelindung

kaki.Jika benar nilainya 1 dan salah nilainya 0

Kriteria objektif :

a. Baik : Bila responden menjawab benar > 60 %

b. Kurang : Bila responden menjawab benar < 60 %

BAB IV

Page 36: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

36

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain penelitian

survey.Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang

dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang

suatu keadaan secara obyektif.Metode penelitian deskriptif digunakan untuk

memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi

sekarang (Notoatmojo, 2002).Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan

gambaran pengetahuan karyawan pabrik roti kurnia tentang alat pelindung diri di

wilayah kerja puskesmas poasia.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di Pabrik Roti Kurnia wilayah kerja Puskesmas

Poasia.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 16 – 29 Mei 2015

Page 37: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

37

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang akan diteliti

(Notoatmojo, 2002). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

karyawan yang bekerja di pabrik roti kurnia wilayah kerja puskesmas poasia

yang berjumlah 37 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang di teliti

(Arikunto, 2006).Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang

bekerja di pabrik roti kurnia wilayah kerja puskesmas poasia yang di temukan

selama penelitian berlangsung. Tehnik pengambilan sampel dengan

menggunakan Total sampling yaitu tekhnik penentuan sampel dengan

mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel

(Sugiyono, 2009). Dengan demikian, maka peneliti mengambil sampel dari

seluruh jumlah karyawan di pabrik roti kurnia.Jumlah sampel dalam

penelitian ini berjumlah 37 orang.

D. Instrument Penelitian

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah “ lembar kuesioner ”

yang berisi daftar pertanyaan mengenai pengetahuan karyawan tentang alat

pelindung diri.

Page 38: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

38

E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan

data sekunder, yaitu:

a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui

wawancara langsung dengan menggunakan lembar kuesioner yang berisi

daftar pertanyaan mengenai pengetahuan karyawan tentang alat pelindung

diri.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pabrik roti kurnia yaitu

jumlah karyawan pabrik roti kurnia.

2. Prosedur Pengumpulan Data

a. Izin Penelitian

Penelitian dimulai setelah mendapat izin dari institusi tempat penelitian.

b. Pelaksana Penelitian

Pelaksana penelitian dilakukan oleh peneliti sendiri.

c. Informed Consent

Setiap responden diberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan dari

penelitian, dan diberikan kesempatan bertanya tentang penelitian ini.

Responden yang setuju diminta untuk menandatangani surat bersedia

menjadi reponden.

Page 39: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

39

d. Prosedur Pelaksanaan

Setelah responden ditetapkan, peneliti melakukan pengumpulan data

untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan karyawan tentang

alat pelindung diri.

F. Teknik Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan akan diolah dengan langkah - langkah sebagi berikut:

1. Edit (editing)

Memeriksa setiap halaman kuesioner sehingga tidak terjadi kesalahan baik

dalam penempatan maupun penjumlahan.

2. Koding (coding)

Memberikan kode pada setiap data yang ada dengan maksud memudahkan

dalam analisa data.

3. Skoring (scoring)

Penghitungan pada jawaban responden yang telah diisi pada penjelasan

kuesioner dari berbgai variable yang diteliti.

4. Tabulasi (tabulating)

Menyusun data dalam bentuk table distribusi frekuensi setelah dilakukan

perhitungan data secara manual.

G. Analisa Data

Analisis data dalam penelitian ini akan dilakukan untuk mendapatkan

persentase hasil identifikasi setiap variabel yang diteliti untuk memperoleh

gambaran pengetahuan karyawan tentang alat pelindung diri. Data yang sudah

diolah dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Page 40: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

40

=Keterangan:

: frekuensi

n : jumlah sampel penelitian

K : konstanta (100%)

: persentase hasil yang dicapai (arikunto, S. 2006:34)

H. Penyajian Data

Data dari hasil penelitian ini akan disajikan dalam bentuk table distribusi

frekuensi yang disertai dengan narasi untuk dapat memberikan gambaran

pengetahuan karyawan tentang alat pelindung diri.

Page 41: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

41

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

1. Letak Geografis

Pabrik Roti Kurnia terletak di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara

tepatnya di Kelurahan Poasia Kecamatan Anduonohu Kota Kendari. Awal

berdirinya Pabrik Roti Kurnia pada tahun 1997 dengan luas pabrik 20 x 22

m2sampai sekarang dengan jumlah karyawan 37 orang. Lokasi ini cukup

strategis karena mudah dijangkau dengan kendaraan.

2. Status

Pabrik Roti yang di bangun pada tahun 1997 telah mendapatkan izin

resmi pada tahun 2000.

3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang terdapat pada pabrik yaitu terdiri dari :

a. Bangunan Pabrik

b. Mess Karyawan

c. Mobil

Page 42: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

42

B. Karakteristik Responden

Tabel 5.1Distribusi Responden berdasarkan Umur di Pabrik Roti Kurnia Wilayah

Kerja Puskesmas PoasiaNo. Umur f %1. < 20 tahun 14 37,82. 20 – 35 tahun 23 62,2

3. > 35 tahun 0 0

Jumlah 37 100Sumber: data primer diolah tahun 2015

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa responden terbanyak berumur 20 – 35

tahun yang berjumlah 23 responden (62,2%) dan responden terkecil berumur <

20 tahun yang berjumlah 14 responden (37,8%) (sugiyono, 2008).

Tabel 5.2Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan di Pabrik Roti Kurnia

Wilayah Kerja Puskesmas PoasiaNo. Pendidikan F %1. SD 1 2,72. SMP 14 37,83. SMA 22 59,54. PT 0 0

Jumlah 37 100Sumber: data primer diolah tahun 2015

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa responden terbanyak berpendidikan SMA

yaitu sebanyak 22 responden (59,5%) dan responden terkecil adalah yang

berpendidikan SD yang berjumlah 1 responden (2,7%).

Page 43: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

43

Tabel 5.3Distribusi Responden berdasarkan Lama Bekerja di Pabrik Roti Kurnia

Wilayah Kerja Puskesmas PoasiaNo. Lama Bekerja f %1. < 1 Tahun 6 16,22. 1 Tahun 6 16,23. 2 Tahun 10 27,14. 3 Tahun 6 16,25. 4 Tahun 6 16,26. > 4 Tahun 3 8,1

Jumlah 37 100Sumber: data primer diolah tahun 2015

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa lama bekerja terbanyak dari responden

adalah 2 tahun berjumlah 10 responden (27,1%) dan yang terkecil adalah > 4

tahun berjumlah 3 responden (8,1%).

Tabel 5.4Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin di Pabrik Roti Kurnia

Wilayah Kerja Puskesmas PoasiaNo. Jenis Kelamin f %1. Laki – Laki 16 43,22. Perempuan 21 56,8

Jumlah 37 100Sumber: data primer diolah tahun 2015

Tabel 5.4 diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak adalah

berjenis kelamin perempuan yaitu berjumlah 21 responden (56,8%) dan

responden terkecil berjenis kelamin laki – laki yang berjumlah 16 responden

(43,2%).

C. Hasil Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 19 – 23 Mei 2015 dengan

judul Gambaran Pengetahuan Karyawan Pabrik Roti Kurnia Tentang Alat

Page 44: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

44

Pelindung Diri (APD) Di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia didapatkan hasil

sebagai berikut:

a. Pengetahuan Alat Pelindung Pernapasan

Tabel 5.5Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Alat Pelindung Pernapasan Di

Pabrik Roti Kurnia Wilayah Kerja Puskesmas PoasiaNo. Alat Pelindung Pernapasan f %1. Baik 34 91,92. Kurang 3 8,1

Jumlah 37 100Sumber: data primer diolah tahun 2015

Tabel 5.5 diatas menunjukkan bahwa responden yang mempunyai

pengetahuan tentang alat pelindung pernapasan yang baik berjumlah 34

responden (91,9%), dan responden yang memiliki pengetahuan kurang

berjumlah 3 responden (8,1%).

b. Pengetahuan Alat Pelindung Tangan

Tabel 5.6Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Alat Pelindung TanganDi

Pabrik Roti Kurnia Wilayah Kerja Puskesmas PoasiaNo. Alat Pelindung Tangan f %1. Baik 26 70,3

2. Kurang 11 29,7Jumlah 37 100

Sumber: data primer diolah tahun 2015

Tabel 5.6 diatas menunjukkan bahwa responden yang mempunyai

pengetahuan tentang alat pelindung tangan yang baik berjumlah 26 responden

(70,3%), dan responden yang memiliki pengetahuan kurang berjumlah 11

responden (29,7%).

Page 45: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

45

c. Pengetahuan Alat Pelindung Kaki

Tabel 5.7Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Alat Pelindung Kaki Di Pabrik

Roti Kurnia Wilayah Kerja Puskesmas PoasiaNo. Alat Pelindung Kaki f %1. Baik 22 59,52. Kurang 15 40,5

Jumlah 37 100Sumber: data primer diolah tahun 2015

Tabel 5.7 diatas menunjukkan bahwa responden yang mempunyai

pengetahuan tentang alat pelindung kaki yang baik berjumlah 22 responden

(59,5%), dan responden yang memiliki pengetahuan kurang berjumlah 15

responden (40,5%).

d. Pengetahuan Tentang Alat Pelindung Diri

Tabel 5.8Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Alat Pelindung Diri di

Pabrik Roti Kurnia Wilayah Kerja Puskesmas PoasiaNo Alat Pelindung Diri (APD) f %1 Baik 22 59.462 Kurang 15 40.54

Jumlah 37 100Sumber: data primer diolah tahun 2015

Tabel 5.11 diatas menunjukkan bahwa responden yang mempunyai

pengetahuan tentang alat pelindung diri yang baik berjumlah 21 responden

(56,76%), dan responden yang memiliki pengetahuan kurang berjumlah 16

responden (43,24%).

Page 46: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

46

D. Pembahasan

Setelah dilakukan pengolahan dan penyajian data, maka diperoleh

Gambaran Pengetahuan Karyawan Pabrik Roti Kurnia Di Wilayah Kerja

Puskesmas Poasia, dari 37 responden diperoleh hasil yang berpengetahuan baik

sebanayak 21 responden (56,76%) disebabkan karena tingkat pendidikan

responden yaitu SMA sebanyak 22 orang (59,5%). Salah satu faktor yang

mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan.Semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang maka semakin cepat kemampuanya untuk memahami suatu

objektif.Termasuk dalam hal ini responden penelitian yang sebagian besar

tingkat pendidikannya adalah SMA.Namum, kemampuan responden untuk

menerima dan mengolah informasi bergantung pada setiap orang.Salah satunya

yaitu kemampuan kognitif seseorang (Notoatmodjo, 2007).

berdasarkan variabel yang diteliti yaitu alat pelindung kepala, alat

pelindung mata, alat pelindung pernapasan, alat pelindung tangan, alat pelindung

kaki, dan pakaian pelindung. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan Karyawan Tentang Alat Pelindung Pernapasan

Dari hasil penelitian pada 37 responden yang terdapat di pabrik roti

kurnia, didapatkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik

berjumlah 34 responden (91,9%), dan responden yang memiliki pengetahuan

kurang berjumlah 3 responden (8,1%).

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti dengan

responden selama penelitian didapatkan bahwa tingginya jumlah responden

yang mengetahaui tentang alat pelindung pernapasan namun tidak

Page 47: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

47

menggunakannya disebabkan karena Responden tidak memperdulikan

manfaat bagi kesehatan menggunakan alat pelindung pernapasan,sehingga

responden tidak menggunakan alat tersebut.

Hal ini sejalan dengan teori notoatmodjo, (2003) bahwa pengetahuan

adalah sesuatu yang diketahui melalui pengalaman dan banyaknya informasi

yang diperoleh.pengetahuan dalah segala sesuatu yang diketahui, dilihat dan

didengar.

Pada pengetahuan karyawan tentang alat pelindung pernapasan

umumnya penulis simpulkan dapat dikategorikan baik.Hal ini dikarenakan

oleh daya ingat responden dan motivasi, sehingga sebagian besar responden

memiliki pengetahuan baik.Ini dapat diartikan sebagai kemampuan

responden untuk mengingat suatu informasi yang didapat dari media masa,

media cetak dan media elektronik.

2. Pengetahuan Karyawan Tentang Alat Pelindung Tangan

Dari hasil penelitian pada 37 responden yang terdapat di pabrik roti

kurnia, didapatkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik

berjumlah 26 responden (70,3%), dan responden yang memiliki pengetahuan

kurang berjumlah 11 responden (29,7%).

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti dengan

responden selama penelitian didapatkan bahwa tingginya jumlah responden

yang mengetahaui tentang alat pelindung tangan namun tidak

menggunakannya disebabkan karena tidak tersedianaya alat pelindung

Page 48: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

48

tangan di pabrik, sehingga Responden tidak menggunakan alat pelindung

tangan tersebut.

Hal ini didukung oleh teori yang menyatakan bahwa pengetahuan

adalah sejumlah informasi yang dikumpulkan, dipahami dan pengenalan

terhadap sesuatu hal atau benda-benda secara objektif.Pengetahuan juga

berasal dari pengalaman tertentu yang pernah dialami dan diperoleh dari

hasil belajar formal, informal dan non formal. (Notoatmodjo.S,2005).

Pada pengetahuan karyawan tentang alat pelindung tangan umumnya

penulis simpulkan dapat dikategorikan baik.Hal ini dikarenakan oleh daya

ingat responden dan motivasi, sehingga sebagian besar responden memiliki

pengetahuan baik.Ini dapat diartikan sebagai kemampuan responden untuk

mengingat suatu informasi yang didapat dari media masa, media cetak dan

media elektronik.

3. Pengetahuan Karyawan Tentang Alat Pelindung Kaki

Dari hasil penelitian pada 37 responden yang terdapat di pabrik roti

kurnia, didapatkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik

berjumlah 22 responden (59,5%), dan responden yang memiliki pengetahuan

kurang berjumlah 15 responden (40,5%).

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti dengan

responden selama penelitian didapatkan bahwa tingginya jumlah responden

yang mengetahaui tentang alat pelindung kaki namun tidak

menggunakannya disebabkan karena tidak tersedianya ditempat bekerja,

Page 49: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

49

sehingga responden tidak menggunakan alat pelindung kaki yang memenuhi

standar keselamatan.

Sebagaimana teori yang dikemukakan oleh (Notoatmojo, 2003),

menyebutkan bahwa semakin rendah tingkat pendidikan yang dimiliki maka

akan semakin rendah pula kemampuan yang akan dimiliki seseorang dalam

menyikapi suatu permasalahan.

Pada pengetahuan karyawan tentang alat pelindung kaki umumnya

penulis simpulkan dapat dikategorikan baik.Hal ini dikarenakan oleh daya

ingat responden dan motivasi, sehingga sebagian besar responden memiliki

pengetahuan baik.Ini dapat diartikan sebagai kemampuan responden untuk

mengingat suatu informasi yang didapat dari media masa, media cetak dan

media elektronik.

Page 50: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

50

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas tentang Gambaran

pengetahuan Karyawan Pabrik Roti Kurnia Tentang Alat Pelindung Diri di

Wilayah Kerja Puskesmas Poasia dapat dilihat pada penjabaran sebagai berikut :

1. Gambaran pengetahuan karyawan tentang alat pelindung pernapasan yang

baik berjumlah 34 responden (91,9%), dan responden yang memiliki

pengetahuan kurang berjumlah 3 responden (8,1%).

2. Gambaran pengetahuan karyawan tentang alat pelindung tangan yang baik

berjumlah 26 responden (70,3%), dan responden yang memiliki pengetahuan

kurang berjumlah 11 responden (29,7%).

3. Gambaran pengetahuan karyawan tentang alat pelindung kaki yang baik

berjumlah 22 responden (59,5%), dan responden yang memiliki pengetahuan

kurang berjumlah 15 responden (40,5%).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka penulis menyarankan

bahwa:

1. Bagi karyawan pabrik agar aktif mengikuti kegiatan penyuluhan dan mencari

informasi tentang alat pelindung diri sehingga dapat mengaplikasikanya

dalam bekerja.

Page 51: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

51

2. Bagi Pemilik Pabrik Roti agar mengupayakan pengadaan alat pelindung diri

untuk para karyawan yang bekerja di pabrik sesuai kebutuhan masing –

masing karyawan.

3. Bagi peneliti selanjutnya agar lebih mengembangkan variabel penelitian yang

diteliti mengenai penelitian ini.

Page 52: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi-ketujuhRineka Cipta. Jakarta.

Direktorat Pengawas Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (DPNK3).2007.Himpunan Peraturan Perundang-undangan Keselamatan dan KesehatanKerja.Jakarta : Departemen Tenaga Kerja RI.

Notoatmojo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta

Notoatmojo, S. (2003). Pengantar Pendidikan dan Ilmu Prilaku Kesehatan. AndiOffset. Yogyakarta

Saryono. (2010). Metode Penelitian Kesehatan Penuntun Praktis Bagi Pemula. NuhaMedika. Jakarta

Setiyowati, Siti Dessy. (2010). Penerapan Penggunaan Alat Pelindung DiriTerhadap Tenaga Kerja di PT Bayer Indonesia. Surakarta : FakultasKedokteran Universitas Sebelas Maret.

Suharjo. (2002). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan. Nuha Medika.Jakarta

Suma’mur P. K, 2002.Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta

Wawan, A.dkk. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan PrilakuManusia. Nuha Medika. Yogyakarta

Page 53: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

53

Lampiran 1

LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth,

Ibu/Saudara (i) ………

Di –

Tempat ……………..

Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes

Kendari Jurusan Keperawatan, saya akan melakukan penelitian tentang

“GAMBARAN PENGETAHUAN KARYAWAN PABRIK ROTI KURNIA

TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS POASIA KOTA KENDARI”. Untuk keperluan tersebut saya

mohonKesediaan ibu/saudara (i) untuk menjawab pertanyaan yang saya ajukan

dengan kejujuran dan apa adanya.

Demikian Permohonan Ini, Atas Bantuan Dan Partisipasinya Saya Ucapkan

Terima Kasih.

Kendari, ……………..2015

Peneliti

Pendi

Page 54: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

54

Lampiran 2

PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk

berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan yang berjudul

“GAMBARAN PENGETAHUAN KARYAWAN PABRIK ROTI KURNIA

TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS POASIA KOTA KENDARI”.Tanda tangan sayaini menunjukan

bahwa saya diberikan informasi dan memutuskan untuk berpartisipasi dalam

penelitian ini.

Kendari, ………………..2015

Responden

(…………………………)

Page 55: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

55

Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN

Gambaran Pengetahuan Karyawan Pabrik Roti Kurnia Tentang Alat Pelindung

Diri (APD) di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia

I. Identitas Respoden

Nama :

Jenis Kelamin :

Umur :

Pendidikan :

Lama Bekerja :

II. Petunjuk Soal

1. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama

2. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap tepat dan benar

III. Pengetahuan Karyawan Tentang Alat Pelindung Diri

A. Alat Pelindung Pernapasan

1. Apa yang dimaksud dengan alat pelindung pernapasan ?

a. Alat yang digunakan untuk melindungi pernapasan dari suhu panas.

b. Alatyang digunakan untuk melindungi pernapasan dari bau tidak

sedap.

c. Alatyang digunakan untuk melindungi pernapasan dari resiko

paparan gas, uap, debu atau udara yang terkontaminasi.

2. Alat pelindung pernapasan yang umum digunakan yaitu ?

a. Chemical Respirator

b. MechanicalRespirator

c. Masker

3. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan alat pernapasan yaitu ?

a. Bentuk kontaminasi di udara.

b. Bentuk alat pernapasan

c. Daya tahan alat pernapsan

Page 56: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

56

4. Alat pelindung pernapasan yang berfungsi mengurangi paparan debu

dan partikel-partikel besar masuk ke saluran pernapasan yaitu ?

a. Chemical Respirator

b. Masker

c. Mechanical Respirator

5. Alat pelindung pernapasan yang berfungsi mengurangi paparan debu,

asap dan gas – gas berbahaya masuk ke saluran pernapasan yaitu ?

a. Respirator

b. Masker

c. Kain penutup mulut dan hidung

B. Alat Pelindung Tangan

6. Apa yang dimaksud dengan alat pelindung tangan ?

a. Alatyang digunakan untuk melindungi tangan dari benda tajam,

goresan, benda panas dan dingin, bahan kimia dan kontak dengan

arus listrik.

b. Alat yang digunakan untuk melindungi tangan dari kotoran.

c. Alat yang digunakan untuk melindungi tangan dari gigitan hewan.

7. Yang tidak termaksud sarung pelindung tangan yaitu ?

a. Sarung tangan karet

b. Sarung tangan plastik

c. Sarung tangan kain

8. Fungsi dari alat pelindung tangan yang terbuat dari karet yaitu ?

a. Untuk melindungi kontak dengan panas dan dingin.

b. Untuk melindungi dari benda tajam.

c. Untuk melindungi kontaminasi bahan kimia dan arus listrik.

9. Fungsi dari alat pelindung tangan yang terbuat dari kain yaitu?

a. Untuk melindungi kontak dengan panas dan dingin

b. Untuk melindungi dari benda tajam

c. Untuk melindungi kontaminasi bahan kimia dan arus listrik.

Page 57: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

57

10. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan alat pelindung tangan

yaitu ?

a. Ukuran alat pelindung tangan

b. Potensi bahaya yang ada di tempat kerja

c. Mudah atau sulit di temukan.

C. Alat Pelindung Kaki

11. Apa yang dimaksud dengan alat pelindung kaki ?

a. Alat yang digunakan untuk melindungi kaki dari benturan.

b. Alatyang digunakan untuk melindungi kaki dari benda-benda keras,

benda tajam, panas dan kontak dengan arus listrik.

c. Alat yang digunakan untuk melindungi kaki dari hewan berbahaya.

12. Sepatu pengaman pada pengeboran baja terbuat dari ?

a. Kulit yang dilapisi krom atau asbes.

b. Karet anti elektronik dan tahan terhadap tegangan listrik.

c. Kulit yang dilengkapi baja pada ujung depannya

13. Pada pekerjaan yang mengandung bahaya ledakan, sepatu pengaman

yang digunakan yaitu ?

a. Sepatu yang dilengkapi dengan besi pada ujung sepatu.

b. Sepatu yang dilengkapi dengan besi pada dasar sepatu

c. Sepatu yang terbuat dari bahan karet.

14. Sepatu pengaman yang digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan

dengan listrik yaitu ?

a. Kulit yang dilapisi krom atau asbes.

b. Karet anti elektronik dan tahan terhadap tegangan listrik.

c. Kulit yang dilengkapi baja pada ujung depannya

15. Sepatu pengaman yang digunakan untuk pekerjaan bangunan yaitu ?

a. Kulit yang dilapisi krom atau asbes.

b. Karet anti elektronik dan tahan terhadap tegangan listrik.

c. Kulit yang dilengkapi baja pada ujung depannya

Page 58: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/360/1/KUMPULAN KTI.pdforang, rata – rata kecelakanaan kerja yang di alami yaitu lecet pada daerah tangan.

58

KUNCI JAWABAN

Gambaran Pengetahuan Karyawan Pabrik Roti Kurnia Tentang Penggunaan

Alat Pelindung Diri (APD) di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia

A. Alat Pelindung Pernapasan

1. C

2. C

3. A

4. B

5. A

B. Alat Pelindung Tangan

6. A

7. B

8. C

9. A

10. B

C. Alat Pelindung Kaki

11. B

12. A

13. C

14. B

15. C