KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL...
Transcript of KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL...
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
NOMOR: KP 222 TAHUN 2017
TENTANG
INDIKATOR KINERJA KESELAMATAN (SAFETY PERFORMANCE INDICATOR (SPI))
UNTUK PENYELENGGARA BANDAR UDARA DAN PENYELENGGARA PELAYANAN
NAVIGASI PENERBANGAN DAN TATA CARA PERHITUNGAN TINGKAT KINERJA
KESELAMATAN YANG DAPAT D\TERIMA(ACCEPTABLE LEVEL OF SAFETY
PERFORMANCE (ALoSP)) UNTUK PENYEDIA JASA PENERBANGAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM
93 Tahun 2016 tentang Program Keselamatan Penerbangan
Nasional, mengatur Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara wajib membuat prosedur penetapan tingkat kinerja
keselamatan yang dapat diterima (Acceptable level of Safety
Performance (AloSP));
b. bahwa dalam penetapan tingkat kinerja keselamatan yang
dapat diterima (Acceptable level of Safety Performance
(AloSPj), perlu penetapan Indikator Kinerja Keselamatan
(Safety Performance Indicator (SPI));
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan b, dipandang perlu menetapkan
Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang
Indikator Kinerja Keselamatan (Safety Performance Indicator
(SPI)) Untuk Penyelenggara Bandar Udara Dan
Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Dan Tata
Cara Perhitungan Tingkat Kinerja Keselamatan Yang Dapat
Diterima (Acceptable Level Of Safety Performance (ALoSP))
Penyedia Jasa Penerbangan;
-2-
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan
(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 1 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012 tentang
Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara
Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 176);
3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun
2015;
4. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 14 Tahun 2009
tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian
170 (Civil Aviation Safety Regulation Part 170) tentang
Peraturan Lalu Lintas Penerbangan (Air Traffic Rules);
6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 49 Tahun 2011
tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian
172 (Civil Aviation Safety Regulation Part 172) tentang
Penyelenggara Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan (Air
Traffic Service Provider);
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 57 Tahun 2011
Tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian
171 (Civil Aviation Safety Regulation Part 171) Tentang
Penyelenggara Pelayanan Telekomunikasi Penerbangan
(Aeronautical Telecommunication Service Provider)
sebagaimana diubah terakhir dalam Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 48 Tahun 2017;
8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 55 Tahun 2015
Tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian
139 {Civil Aviation Safety Regulation Part 139) TentangBandar Udara (Aerodrome);
-3-
9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 93 Tahun 2016
tentang Program Keselamatan Penerbangan Nasional;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
TENTANG INDIKATOR KINERJA KESELAMATAN (SAFETY
PERFORMANCE INDICATOR (SPI)) UNTUK PENYELENGGARA
BANDAR UDARA DAN PENYELENGGARA PELAYANAN
NAVIGASI PENERBANGAN DAN TATA CARA PERHITUNGAN
TINGKAT KINERJA KESELAMATAN YANG DAPAT
DITERIMA(ACCEPTABLE LEVEL OF SAFETY PERFORMANCE
(ALoSP)) UNTUK PENYEDIA JASA PENERBANGAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Tingkat kinerja keselamatan yang dapat diterima
(acceptable level of safety performance/ALoSP) adalah
tingkat kinerja keselamatan minimum dalam
penyelenggaraan penerbangan sipil oleh suatu negara yang
ditetapkan melalui program keselamatan penerbangan
nasional (state safety programme) atau penyedia jasa
penerbangan yang ditetapkan melalui sistem manajemen
keselamatan (safety manajemen system), yang dinyatakan
dalam target kinerja keselamatan dan indikator kinerja
keselamatan.
2. Indikator dengan konsekuensi tinggi (high-consequence
indicators) adalah indikator kinerja keselamatan yang
berkaitan dengan pemantauan dan pengukuran pada
kejadian dengan konsekuensi tinggi, seperti kecelakaan
atau insiden serius sebagai indikator reaktif.
-4-
3. Indikator dengan konsekuensi rendah (lower-consequence
indicators) adalah indikator kinerja keselamatan yang
berkaitan dengan pemantauan dan pengukuran pada
kejadian dengan konsekuensi lebih rendah seperti insiden,
temuan ketidakmampuan atau penyimpangan sebagai
indikator proaktif / prediktif.
4. Kinerja Keselamatan adalah pencapaian keselamatan oleh
Negara maupun penyedia jasa penerbangan yang
didefinisikan oleh target kinerja keselamatan dan indicator
kinerja keselamatan.
5. Indikator kinerja keselamatan adalah parameter
keselamatan berbasis data yang digunakan untuk
memantau dan menilai kinerja keselamatan.
6. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan
Udara.
7. Direktur adalah Direktur yang mempunyai tugas dan fungsi
melakukan pembinaan terhadap penyedia jasa
penerbangan terkait.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Dalam rangka menetapkan kebijakan sasaran keselamatan
penerbangan, penyedia jasa penerbangan menetapkan :
a. target kinerja keselamatan penerbangan;
b. indikator kinerja keselamatan penerbangan; dan
c. pengukuran pencapaian keselamatan penerbangan.
Pasal 3
(1) Target kinerja keselamatan penerbangan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2 huruf a menentukan sasaran
kinerja keselamatan jangka panjang dengan
memperhitungkan historis data tren indikator keselamatan
minimal 1 (satu) tahun sebelumnya.
-5-
(2) Penetapan target kinerja keselamatan harus dicapai
penyedia jasa penerbangan minimal sama atau lebih baik
dari pada target kinerja keselamatan nasional (aggregate)
yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
(3) Penyedia jasa penerbangan melakukan review peringatan
(alert) dan target level setiap 1 (satu) tahun.
(4) Penyedia jasa penerbangan menetapkan target kinerja
keselamatan penerbangan setiap 2 (dua) tahun.
Pasal 4
(1) Indikator kinerja keselamatan penerbangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 huruf b memiliki karakteristik
sebagai berikut:
a. kombinasi antara indikator dengan konsekuensi tinggi
dan rendah yang sesuai.
b. berkaitan dengan aktifitas penerbangan penyedia
layanan;
c. konsisten dengan penyedia layanan lain dari sektor atau
kategori yang sama;
d. kongruen dengan indikator keselamatan agregat
Program Keselamatan Penerbangan Nasional (SSP) pada
sektor atau kategori penyelenggara pelayanan navigasi
penerbangan.
(2) Penyedia jasa penerbangan mengajukan usulan indikator
kinerja keselamatan kepada Direktur Jenderal untuk
mendapatkan persetujuan.
Pasal 5
Pengukuran pencapaian keselamatan penerbangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 huruf c dilakukan denganmembandingkan output kinerja dengan tingkat peringatan (alert)dan target kinerja keselamatan yang telah ditentukan.
-6-
Pasal 6
Alur proses penetapan tingkat kinerja keselamatan yang dapat
diterima (ALoSP) sebagaimana tercantum dalam lampiran I
peraturan ini.
BAB III
INDIKATOR KINERJA KESELAMATAN PENERBANGAN
Pasal 7
(1) Indikator kinerja keselamatan untuk penyelenggara
pelayanan navigasi penerbangan sebagai berikut:
a. Kecelakaan yang melibatkan pelayanan ATS;
b. Loss of separation incidents/airprox/ nearmiss karena
pelayanan ATS;
c. Runway incursion (melibatkan komunikasi ATC);
d. Runway excursion (melibatkan komunikasi ATC);
e. Ketersediaan (availability) fasilitas telekomunikasi
penerbangan.
(2) Indikator kinerja keselamatan untuk penyelenggara bandar
udara sebagai berikut :
a. Runway Incursion (tanpa keterlibatan ATC);
b. Runway Excursion (tanpa keterlibatan ATC);
c. Ground Collision antara pesawat udara dengan pesawat
udara, pesawat udara dengan kendaraan, atau
kendaraan dengan kendaraan;
d. Bird strike;
e. Kerusakan pada pesawat udara yang diakibatkan
adanya Foreign Object Debrish di runway atau taxiway
atau apron.
(3) Apabila dikemudian hari ditemukan kejadian lain yang
berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan,
penyedia jasa penerbangan dapat mengajukan kejadian
tersebut sebagai indikator kinerja keselamatan
penerbangan kepada Direktur Jenderal untuk mendapat
persetujuan.
(4) Contoh Indikator kinerja keselamatan penerbangan
sebagaimana tercantum pada lampiran II peraturan ini.
-7-
BABIV
PERHITUNGAN TINGKAT KINERJA KESELAMATAN YANG
DAPAT DITERIMA (ACCEPTABLE LEVEL OF SAFETY
PERFORMANCE (ALoSP))
Pasal8
(1) Dalam menyusun Tingkat kinerja keselamatan yang dapat
diterima (acceptable level of safety performance/ALoSP)
penyedia jasa penerbangan menggunakan data yang terdiri
dari :
a. data indikator kinerja keselamatan penerbangan yang
telah disetujui Direktur Jenderal;
b. data pergerakan pesawat udara (aircraft movement).
(2) Sumber data pada ayat (1) harus disediakan oleh penyedia
penyedia jasa penerbangan.
Pasal 9
(1) Perhitungan tingkat keselamatan yang dapat diterima
(acceptable level of safety performance/ALoSP) terdiri dari:
a. matrik data perhitungan minimal 1 (satu) tahun
sebelumnya (preceding year), jika historis data tren yang
digunakan lebih dari 1 (satu) tahun maka menggunakan
nilai rata-rata periode tahun yang digunakan;
b. matrik data perhitungan tahun berjalan (current year);
c. matrik data-data terkait lainnya, (contoh: untuk
penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan dengan
menggunakan perhitungan ketersediaan (availability)
fasilitas peralatan CNS).
(2) Target kinerja keselamatan penerbangan ditetapkan
berdasarkan output Perhitungan tahun sebelumnya(preceding year).
Pasal 10
(1) Perhitungan tahun sebelumnya (preceding year) melalui
tahapan sebagai berikut:
a. menyiapkan data performance pada tahun sebelumnya
(Januari-Desember) meliputi jumlah pergerakan
penerbangan tiap kantor unit pelayanan dan jumlah
-8-
kejadian indikator tiap kantor unit pelayanan, jika
historis data tren yang digunakan lebih dari 1 (satu)
tahun maka menggunakan nilai rata-rata periode tahun
yang digunakan.
b. menentukan rate denominator kejadian sesuai sesuai
karakteristik dan sifat data pada penyelenggaraan
pelayanan, contohnya : Untuk bidang pelayanan navigasi
penerbangan menggunakan data 100.000 flight
movement atau flight hours sedangkan pelayanan bandar
udara dapat menggunakan 10.000 ground movement
atau departure movement.
c. menghitung angka indikator keselamatan (Safety
Indicator rate) dengan formulasi :
Jumlah Kejadian Indikatorx rate denominator
Jumlah pergerakan penerbangan
d. menghitung Standar Deviasi berdasarkan data angka
indikator keselamatan (Safety Indicator rate) dengan
formula:
aN
Dimana x : data rate, N: jumlah data rate,
u : rata-rata data rate
e. pengaturan tingkat peringatan (alert) memisahkan area
kinerja yang dapat diterima dari grafik indikator
keselamatan dan merupakan pemicu utama (peringatan)
untuk tindakan perbaikan yang terkait dengan indikator
keselamatan tertentu.
f. menghitung pengaturan peringatan (alert setting) denganformula :
Alert x = ]i + (xxo)
dimana x : tingkat peringatan (alert),
o: Standar Deviasi,
u : rata-rata data rate
-9-
g. tingkat peringatan yang digunakan sejumlah 3 (tiga)
sehingga menghasilkan peringatan 1 (alert 1), peringatan
2 (alert 2), peringatan 3 (alert 3).
h. matriks data untuk tahun sebelumnya (preceding year)
sebagaimana tercantum pada Lampiran IIIA peraturan
ini.
(2) Contoh visualisasi grafik matriks data untuk tahun
sebelumnya (preceding year) sebagaimana tercantum pada
pada Lampiran IIIB peraturan ini.
Pasal 11
(1) Perhitungan tahun berjalan (current year) melalui tahapan
sebagai berikut:
a. menyiapkan data performance pada tahun berjalan
(current year) meliputijumlah pergerakan penerbangan
individu kantor unit pelayanandan Jumlah kejadian
indikator kantor unit pelayanan.
b. menentukan rate denominator kejadian sesuai
karakteristik dan sifat data pada penyelenggaraan
pelayanan, contohnya : Untuk bidang pelayanan navigasi
penerbangan menggunakan data 100.000 flight
movement atau flight hours sedangkan pelayanan bandar
udara dapat menggunakan 10.000 ground movement
atau departure movement.
c. menghitung Safety Indicator rate dengan formulasi :
Jumlah Kejadian Indikator
Jumlah pergerakan penerbanganx rate denominator
d. menentukan level target kinerja keselamatan dengan
formulasi:
Rata-rata indikator rate preceding year -
Target level = (Persentase target x Rata-rata indikator ratepreceding year)
e. membandingkan indicator ratetahun berjalan (current
year) dengan alert 1, alert 2, alert 3 dan target level yangdidapat berdasarkan perhitungan preceding year.
f. matriks data untuk tahun berjalan (current year)sebagaimana tercantum pada Lampiran IIIA peraturanini.
-10-
(2) Contoh visualisasi grafik Matriks data untuk tahun berjalan
(current year) sebagaimana tercantum pada Lampiran IIIB
peraturan ini.
BAB V
KEWAJIBAN PENYEDIA JASA PENERBANGAN
Pasal 12
(1) Pada akhir periode monitoring, penyedia jasa penerbangan
menyajikan overview kinerja tingkat keselamatan yang
dapat diterima (acceptable level of safety
performance/ALoSP).
(2) Penyedia jasa penerbangan melaporkan hasil monitoring
indikator kinerja keselamatan kepada Direktur Jenderal
setiap 3 (tiga) bulan pada setiap periode monitoring.
(3) Bila peringatan terpicu (berpotensi resiko tinggi atau situasi
diluar kendali), penyedia jasa penerbangan wajib
melakukan tindak lanjut yang sesuai, seperti analisis untuk
menemukan sumber dan akar permasalahan dari tingkat
(rate) insiden yang tidak normal dan mengambil tindakan
yang diperlukan untuk mengatasi tren yang tidak dapat
diterima.
(4) Setiap analisis dan tindak lanjut sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) harus didokumentasikan.
(5) Contoh overview kinerja tingkat keselamatan yang dapat
diterima (acceptable level of safety performance/ALoSP)
Penyedia Jasa Penerbangan sebagaimana tercantum pada
Lampiran IV Peraturan ini.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
Direktur melakukan pengawasan terhadap pelaksanaanperaturan ini.
-11-
Pasal 14
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Padatanggal 30 Agustus 2017
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
ttd
Dr. Ir AGUS SANTOSO,M.Sc.
Salinan Peraturan ini disampaikan kepada:
1. Menteri Perhubungan;
2. Sekretaris Jenderal, InspekturJenderal, Para Kepala Badan di Iingkungan
Kementerian Perhubungan;
3. Para Direktur di Lingkungan Ditjen Perhubungan Udara;
4. Para Kepala Otoritas Bandar Udara;
5. Para Kepala Bandar Udara di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara;
6. Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero);
7. Direktur Utama PT. Angkasa Pura II (Persero);
8. Direktur Utama Perum LPPNPI.
Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BAGIAN HUKUM
ENDAH PURNAMA SARI
Pembina / (IV/a)NIP. 19680704 199503 2 001
-12
- Lam
pir
an
No
mo
r
Tan
gg
al
IP
era
tura
nD
irek
tur
Jen
dera
lP
erh
ub
un
gan
Ud
ara
:K
P2
22
TA
HU
N2
01
7
:3
0A
gu
stu
s2
01
7
CO
NT
OH
IND
IKA
TO
RK
INE
RJA
KE
SE
LA
MA
TA
N
Pen
yel
eng
gar
aP
elay
anan
Nav
igas
iP
ener
ban
gan
Ind
ikat
or
kes
elam
atan
SS
P[a
ggre
gate
stat
e)In
dik
ato
rk
iner
jak
esel
amat
anS
MS
(tia
pu
nit
pen
yel
eng
gar
ap
elay
anan
)
Ind
ikat
or
den
gan
ko
nse
ku
ensi
ting
giIn
dik
ato
rd
en
gan
ko
nse
ku
en
sile
bih
ren
dah
Ind
ikato
rd
en
gan
ko
nse
ku
en
siti
ng
gi
Ind
ikat
or
den
gan
ko
nse
ku
ensi
leb
ihre
nd
ah
(ber
das
ark
ank
ejad
ian
/ak
ibat
)(b
erd
asar
kan
per
isti
wa/
keg
iata
n)
(berd
asa
rkan
keja
dia
n/a
kib
at)
(berd
asa
rkan
peri
stiw
a/k
eg
iata
n)
Ind
ikato
rK
rite
ria
tin
gk
atK
rite
ria
tin
gk
at
Ind
ikato
rK
rite
ria
tin
gk
at
peri
ng
ata
n
Kri
teri
ati
ng
kat
Ind
ikato
r
kin
erja
Kri
teri
ati
ng
kat
Kri
teri
ati
ng
kat
Ind
ikato
r
kin
erj
ak
esela
mata
n
Kri
teri
ati
ng
kat
Kri
teri
ati
ng
kat
kesela
mata
np
eri
ng
ata
nsasaran
kesela
mata
nsasaran
kesela
mata
np
eri
ng
ata
nsasaran
per
ing
atan
sasaran
Pen
yel
eng
gar
ap
elay
anan
nav
igas
ip
en
erb
an
gan
(AT
S)
An
gk
ain
sid
enR
ata
-rata
+P
erb
aik
an
%A
ng
ka
insi
den
Rata
-rata
+P
erb
aik
an
%A
ng
ka
insi
den
Rata
-rata
+lx
/P
erb
aik
an
%A
ng
ka
insi
den
Rata
-rata
+lx
/P
erb
aik
an
_%
sen
us
lx/2
x/3
x(c
th:
5%
)di
TC
AS
RA
lx/2
x/3
x(c
th:
5%
)d
iseriu
s2
x/
3x
stan
dar
(cth
:5
%)
di
TC
AS
RA
2x
/3
xst
an
dar
(cth
:5
%)
di
triw
ula
nan
AT
Ssta
nd
ar
dev
iasi
an
tara
tiap
triw
ula
nan
AT
Ssta
nd
ar
an
tara
tiap
triw
ula
nan
dev
iasi
an
tara
tiap
triw
ula
nan
dev
iasi
an
tara
tiap
rata
-ag
reg
ato
leh
(tah
un
an
ata
uan
gk
ara
ta-r
ata
pad
asu
atu
FIR
dev
iasi
an
gk
ara
ta-r
ata
pad
asu
atu
FIR
(tah
un
an
ata
uan
gk
ara
ta-r
ata
pad
asu
atu
FIR
(tah
un
an
ata
ura
tata
hu
nan
)
Dit
jen
Hu
bu
dre
set
per
2ta
hu
nan
secara
ag
reg
at
(tah
un
an
ata
uta
hu
nan
ole
hre
set
per
2ta
hu
nan
ole
hre
set
per
2-y
an
gta
hu
n)
ole
hD
itje
nre
set
per
2p
en
yele
ng
gara
tah
un
)p
eny
elen
gg
ara
tah
un
)m
eli
batk
an
Hu
bu
d-
yan
gta
hu
n)
AT
S-
yan
gA
TS
-y
an
gp
esaw
at
meli
batk
an
meli
batk
an
meli
batk
an
man
ap
un
(cth
:p
esa
wat
pesaw
at
pesa
wat
per
10
0.0
00
man
ap
un
(cth
:m
an
ap
un
(cth
:m
an
ap
un
(cth
:p
erg
erak
an)
per
10
0.0
00
per
ger
akan
)p
er
10
0.0
00
perg
era
kan
)p
er1
00
.00
0p
erg
erak
an)
An
gk
ain
sid
enR
ata
-rata
*P
erb
aik
an
%A
ng
ka
insi
den
Den
gan
Den
gan
An
gk
ain
sid
en
Rata
-rata
+P
erb
aik
an
%
leve
lb
ust
(LO
S)lx
/2x
/3x
(cth
:5
%)
di
nea
r-m
iss
men
gan
gg
ap
men
gan
gg
ap
leve
lb
ust
(LO
S)lx
/2x
/3x
(cth
:5
%)
di
triw
ula
nan
AT
Ssta
nd
ar
an
tara
tiap
triw
ula
nan
/an
gk
ara
ta-r
ata
an
gk
ara
ta-r
ata
triw
ula
nan
AT
Ssta
nd
ar
dev
iasi
an
tara
tiap
an
gk
ap
ad
asu
atu
KIR
dev
iasi
an
gk
ara
ta-r
ata
tah
un
an
ole
hta
hu
nan
tah
un
an
pad
asu
atu
FIR
(tah
un
an
ata
urata
-rata
tah
un
an
secara
ag
reg
at
(tah
un
an
ata
uta
hu
nan
pen
yele
ng
gara
seb
elu
mn
ya
seb
elu
mn
ya
ole
hre
set
per
2o
leh
Dit
jen
rese
tp
er
2A
TS
(cth
:p
er
ad
ala
h3
,m
ak
aad
ala
h3
,m
ak
ap
en
yele
ng
gara
tah
un
)H
ub
ud
-yan
gta
hu
n)
10
0.0
00
an
gk
asi
ag
aan
gk
asi
ag
aA
TS
-y
an
gm
eli
batk
an
perg
era
kan
)d
ap
at
men
jad
id
ap
at
men
jad
im
eli
batk
an
pesa
wat
52
pesaw
at
man
ap
un
(cth
:m
an
ap
un
(cth
:p
er
10
0.0
00
per
10
0.0
00
perg
era
kan
)p
erg
erak
an)
-13
-
An
gk
ate
mu
an
ata
up
ers
en
tase
LE
Ih
asil
au
dit
Dip
er-
tim
ban
gk
an
Dip
er-
tim
ban
gk
an
An
gk
ate
mu
an
ata
up
ers
en
tase
LE
Ih
asil
au
dit
Dip
er-
tim
ban
gk
an
Dip
er-
tim
ban
gk
an
pen
gaw
asan
tah
un
an
ole
h
QM
S/
SM
Sta
hu
nan
ole
h
Dit
jen
Hu
bu
dp
ad
ap
eny
elen
gg
ara
AT
Ssecara
pen
yele
ng
gara
AT
S(j
um
lah
tem
uan
per
aud
it)
agre
gat
(ju
mla
hte
mu
an
per
aud
it)
(dan
sete
nis
ny
a)
-14
-
Pen
yel
eng
gar
aB
an
dar
Ud
ara
Ind
ikato
rk
ese
lam
ata
nS
SP
{agg
rega
test
ate)
Ind
ikat
or
kin
erja
kes
elam
atan
SM
S(t
iap
un
itp
eny
elen
gg
ara
pel
ayan
an)
Ind
ikat
or
den
gan
ko
nse
ku
ensi
ting
giIn
dik
ato
rd
en
gan
ko
nse
ku
en
sile
bih
ren
dah
Ind
ikato
rd
en
gan
ko
nse
ku
en
siti
ng
gi
Ind
ikato
rd
en
gan
ko
nse
ku
en
sile
bih
ren
dah
(berd
asa
rkan
keja
dia
n/a
kib
at)
(berd
asa
rkan
peri
stiw
a/k
eg
iata
n)
(berd
asa
rkan
keja
dia
n/a
kib
at)
(berd
asa
rkan
peri
stiw
a/k
eg
iata
n)
Ind
ikato
rK
rite
ria
tin
gk
at
Kri
teri
ati
ng
kat
Ind
ikato
rK
rite
ria
tin
gk
at
peri
ng
ata
n
Kri
teri
ati
ng
kat
Ind
ikato
r
kin
erj
ak
esela
mata
n
Kri
teri
ati
ng
kat
Kri
teri
ati
ng
kat
Ind
ikato
r
kin
erj
ak
esela
mata
n
Kri
teri
ati
ng
kat
Kri
teri
ati
ng
kat
kesela
mata
np
erin
gat
ansasaran
kesela
mata
nsasaran
peri
ng
ata
nsasaran
peri
ng
ata
nsasaran
Pen
yel
eng
gar
aB
an
dar
Ud
ara
Ag
reg
atD
itje
nR
ata
-rata
♦P
erb
aik
an
_%
Ju
mla
hb
an
dar
Dip
er-
Dip
er-
Tin
gk
atR
ata
-rata
♦P
erb
aik
an
_%
Tin
gk
atR
ata
-rata
+lx
/D
iper
-
Hu
bu
dd
ari
lx/2
x/3
x(c
th:
5%
)d
iu
data
tim
ban
gk
an
tim
ban
gk
ank
eja
dia
nlx
/2x
/3x
(cth
:5
%)
dip
ela
po
ran
2x
/3
xst
an
dar
tim
ban
gk
an
Tin
gk
atsta
nd
ar
dev
iasi
an
tara
tiap
bers
ert
ifik
at
gro
un
dsta
nd
ar
dev
iasi
an
tara
tiap
hazard
(per
dev
iasi
kej
adia
n(t
ah
un
an
ata
uan
gk
ara
ta-r
ata
accid
en
t/(t
ah
un
an
ata
uan
gk
ara
ta-r
ata
jum
lah
(tah
un
an
ata
u
gro
un
dre
set
per
2ta
hu
nan
seri
ou
sin
cid
en
tre
set
per
2ta
hu
nan
per
son
el)
rese
tp
er
2
accid
en
t/ta
hu
n)
(rat
e)tr
iwu
lan
tah
un
)ta
hu
n)
seri
ou
s-y
an
g
inci
den
t(r
ate)
meli
batk
an
triw
ula
n-
pesaw
at
yan
gm
an
ap
un
(cth
:m
eli
batk
an
per
10
.00
0p
esaw
at
perg
era
kan
man
ap
un
(cth
:d
ara
t)p
er
10
.00
0p
erg
era
kan
dara
t)
Agr
egat
Dit
jen
Rata
-rata
*T
ing
kat
Rata
-rata
+P
erb
aik
an
_%
Tin
gk
atR
ata
-rata
+D
iper
-
Hu
bu
dd
ari
lx/2
x/3
xk
ejad
ian
lx/2
x/3
x(c
th:
5%
)di
keja
dia
nsi
nar
lx/2
x/3
xti
mb
an
gk
an
Tin
gk
atsta
nd
ar
dev
iasi
ru
nw
ay
sta
nd
ar
dev
iasi
an
tara
tiap
laser
ata
usta
nd
ar
dev
iasi
kej
adia
n(t
ah
un
an
ata
uex
curs
ion
(rat
e)(t
ah
un
an
ata
uan
gk
ara
ta-r
ata
lay
ing
-lay
ang
(tah
un
an
ata
u
run
way
rese
tp
er2
triw
ula
n-
yan
gre
set
per
2ta
hu
nan
(per
10
.00
0re
set
per
2
ex
cu
rsio
n(r
ate)
tah
un
)m
eli
batk
an
tah
un
)k
eb
era
ng
kata
n)
tah
un
)
triw
ula
n-
pesaw
at
yan
gm
an
ap
un
(cth
:m
eli
batk
an
per
10
.00
0p
esaw
at
keb
eran
gk
atan
)m
an
ap
un
(cth
:p
er
10
.00
0k
eber
ang
kat
an)
Ag
reg
atD
itje
nR
ata
-rata
♦T
ing
kat
Rata
-rata
+P
erb
aik
an
_%
Hu
bu
dd
ari
lx/2
x/3
xk
eja
dia
nlx
/2x
/3x
(cth
:5
%)
diT
ing
kat
sta
nd
ar
dev
iasi
ru
nw
ay
sta
nd
ar
dev
iasi
an
tara
tiap
kej
adia
n(t
ah
un
an
ata
uin
cu
rsio
n(r
ate)
(tah
un
an
ata
uan
gk
ara
ta-r
ata
run
way
rese
tp
er
2tr
iwu
lan
-y
an
gre
set
per
2ta
hu
nan
incu
rsio
n(r
ate)
tah
un
)m
eli
batk
an
tah
un
)tr
iwu
lan
-p
esa
wat
yan
gm
an
ap
un
(cth
:m
eli
batk
an
per
10
.00
0
-15
-
pesaw
at
man
ap
un
(cth
:p
er
10
.00
0k
eber
ang
kat
an)
keb
era
ng
kata
n)
(dan
sete
rusn
ya)
Sali
nan
sesu
ai
den
gan
asli
ny
aK
EP
AL
AB
AG
IAN
HU
KU
M
*<3£
%M
UW
-E
ND
AH
PU
RN
AM
AS
AR
I
Pem
bin
a/
(IV
/a)
NIP
.1
96
80
70
41
99
50
32
00
1
DIR
EK
TU
RJE
ND
ER
AL
PE
RH
UB
UN
GA
NU
DA
RA
,
ttd
Dr.
IrA
GU
SS
AN
TO
SO
,M.S
c.
-16-
Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan UdaraNomor : KP 222 TAHUN 2017
Tanggal : 30 Agustus 2017
Alur proses penetapan tingkat keselamatan yang dapat diterima (ALoSP)Penyedia Jasa Penerbangan dalam satu periode monitoring
Mulai
Data bahan indikator
keselamatan dari
penyelenggarapelayanan
Penetapan indikator kinerja
keselamatan oleh Direktur Jenderal
Perhitungan Matrik data indikatortahun sebelumnya (preceding year)
1Perhitungan Alert
level 1/2/3 SDPenetapan target level
Perhitungan Matrik data indikatortahun berjalan (current year)
Tidak
Analisis root cause dan tindaklanjut perbaikan
Rekap Overview ALoSP dandilaporkan kepada Direktur
Jenderal
( Selesai J
Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BAGIAN HUKUM
ENDAH PURNAMA SARI
Pembina / (IV/a)NIP. 19680704 199503 2 001
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
ttd
Dr. Ir AGUS SANTOSO,M.Sc.
-17
-
Lam
pir
anII
IAP
erat
ura
nD
irek
tur
Jen
der
alP
erh
ub
un
gan
Ud
ara
No
mo
r:
KP
22
2T
AH
UN
20
17
Tan
ggal
:30
Agu
stus
2017
Co
nto
hM
atri
ksd
ata
ind
ikat
or
kin
erja
kes
elam
atan
SMS
Pen
yedi
aJa
saP
ener
ban
gan
den
gan
kri
teri
aal
ert
dan
targ
etle
vel
Tah
un
Seb
elu
mn
ya
Bu
lan
To
tal
perg
era
kan
pen
erb
an
gan
Pen
yel
eng
gar
aA
TS
(FM
)
Ju
mla
h
insid
en
MO
Ry
an
gd
ilap
ork
an
An
gk
aIn
cid
en
t*
Rata
-rata
Jan
uari
39
92
-0
.00
0.2
1
Fcb
ruari
37
27
10
.27
0.2
1
Maret
39
00
10
.26
0.2
1
Apr
il3
87
0-
00
.21
Mei
39
76
-0
0.2
1
Ju
ni
38
09
-0
0.2
1
Ju
li1
38
70
10
.26
0.2
1
Ag
ustu
s3
90
41
0.2
60
.21
Sep
tem
ber
38
64
10
.26
0.2
1
Ok
tob
er
39
73
20
.50
0.2
1
No
vem
ber
39
55
20
.51
0.2
1
Desem
ber
43
69
10
.23
0.2
1
Rata
-rata
0.2
1
Sta
nd
ar
Dev
iasi
(SD
)0
.18
Rata
-rata
+1
SD
Rata
-rata
+2
SD
Rata
-rata
+3
SD
0.3
90
.56
0.7
3
Tin
gk
atp
eri
ng
ata
nta
hu
nb
erja
lan
berd
asa
rkan
tah
un
seb
elu
mn
ya
(Rata
-rata
+1
/2/3
SD
)*
perh
itu
ng
an
an
gk
a(p
er1
00
0p
erg
erak
an)
Tah
un
berj
ala
nB
ula
nT
ota
l
perg
era
kan
pen
erb
an
gan
Pen
yele
ng
gara
AT
S(F
M)
Ju
mla
h
insid
en
MO
Ry
an
gd
ilap
ork
an
An
gk
aIn
cid
en
t*
Rata
-rata
tah
un
lalu
+1
SD
Rata
-rata
tah
un
lalu
+2
SD
Rata
-rat
Tah
un
lalu
+3
SD
Rata-
Rata
targ
et
tah
un
berj
ala
n
Desem
ber
43
69
10
.23
0.3
90
.56
0.7
30
.21
Jan
uari
40
90
0.0
00
.00
0.3
90
.56
0.7
30
.20
Feb
ru
ari
33
16
0.0
00
.00
0.3
90
.56
0.7
30
.20
Maret
34
82
2.0
0j
0.5
70
.39
0.5
60
.73
0.2
0
Ap
ril
35
49
0.0
00
.00
0.3
90
.56
0.7
30
.20
Mei
36
33
1.0
00
.28
0.3
90
.56
0.7
30
.20
Ju
ni
0.3
90
.56
0.7
30
.20
Ju
li0
.39
0.5
60
.73
0.2
0
Ag
ustu
s0
.39
0.5
60
.73
0.2
0
Sep
tem
ber
0.3
90
.56
0.7
30
.20
Ok
tob
er
0.3
90
.56
0.7
30
.20
No
vem
ber
0.3
90
.56
0.7
30
.20
Desem
ber
0.3
90
.56
0.7
3O
.20
Rata
-rata
SD
Tar
get
tah
un
ber
jala
nd
imis
alk
an
5%
rata
-ra
tap
en
ing
kata
nd
iata
sn
ilai
rata
-ra
tau
ntu
kta
hu
nla
lu,
seh
ing
ga
ber
nil
ai
0.2
0
-18
-
Lam
pir
anII
IBP
erat
ura
nD
irek
tur
Jen
der
alP
erh
ub
un
gan
Ud
ara
No
mo
r:
KP
22
2T
AH
UN
20
17
Tan
ggal
:30
Agu
stus
2017
Co
nto
hG
rafi
kin
dik
ato
rki
nerj
ak
esel
amat
anSM
SP
enye
dia
Jasa
Pen
erb
ang
and
eng
ankr
iter
iap
erin
gat
an(a
lert
)d
anta
rget
leve
l
3.8
0
:?
:
36
0
05
0
0.4
0
3.3
3
32
3
31
0
:o
:
V-^
\\
•.,
•,z
^ja
-rec
Mar
Ap
rM
a>Ju
n.j
Aj;
Sep
Oct
No
vD
ec
—L
apor
anT
ingk
atK
ejad
ian
Set
iap
Bul
anT
ahun
Seb
elum
nya
_R
ata
-rata
tah
un
Seb
elu
mn
va
a.P
eng
atu
ran
tin
gk
atp
eri
ng
ata
nT
ing
kat
per
ing
atan
un
tuk
per
iod
ep
em
an
tau
an
baru
(tah
un
ber
jala
n)
did
asa
rkan
pad
ak
iner
jap
erio
de
seb
elu
mn
ya
(tah
un
seb
elu
mn
ya)
,y
ait
ura
ta-r
ata
dat
any
ad
anst
an
dar
dev
iasi
.T
iga
gar
isp
erin
gat
anra
ta-r
ata
+l
SD
,ra
ta-r
ata
+2
SD
,d
an
rata
-rata
+3
SD
b.P
em
icu
tin
gk
at
peri
ng
ata
n
Per
ing
atan
(tre
nab
no
rmal
/ti
dak
dap
at
dit
erim
a)d
itu
nju
kk
an
jik
ak
on
dis
ib
eri
ku
tte
rpen
uh
iu
ntu
kp
eri
od
ep
em
an
tau
an
saat
ini
(tah
un
berj
ala
n)
:
1.S
eb
uah
titi
kb
era
da
dia
tas
gari
s3
SD
2.D
ua
bu
ah
titi
kb
ert
uru
t-tu
rut
bera
da
dia
tas
gar
is2
SD
3.
Tig
ab
uah
titi
kb
ert
uru
t-tu
rut
bera
da
dia
tas
gari
s1
SD
yf
_\ s^
Dec
Jan
Fee
Ma-
Apr
Ma>
.jn
Jui
Au
gS
ec
Oct
V>
»D
ec
^L
apor
anT
ingk
atK
ejad
ian
Setia
pB
ulan
Tah
unB
erja
lan
Rat
a-ra
taT
arg
etT
ahun
Ber
jala
n
Avera
ge
♦3
SC
Avera
ge
•2
SC
Ave
rag
e»
1S
D
Ta
rget
c.T
arg
etR
en
can
aP
erb
aik
anP
enet
apan
targ
etre
nca
na
per
bai
kan
dap
atk
ura
ng
dar
ip
en
eta
pan
tin
gk
atk
ewas
pad
aan
,m
isal
ny
am
enar
get
kan
per
iod
ep
em
an
tau
an
bar
u(t
ahu
nbe
rjal
an)
deng
anni
lai
rata
-rat
a5%
lebi
hre
ndah
(men
gar
ahle
bih
baik
)d
arip
ada
nila
ira
ta-r
ata
peri
ode
seb
elu
mn
ya.
d.
Tar
get
Cap
aia
nP
ada
akh
irta
hu
nb
erja
lan
,ji
ka
tin
gk
atra
ta-r
ata
un
tuk
tah
un
berj
ala
nm
inim
al5
%ata
ule
bih
ren
dah
dar
iti
ng
kat
rata
-rata
tah
un
seb
elu
mn
ya,
mak
ata
rget
yan
gd
itet
apk
anu
ntu
kk
enai
kan
5%d
ian
gg
apte
lah
terc
ap
ai.
-19
-
Ket
ika
per
ing
atan
dip
icu
(ber
po
ten
sib
eris
iko
tin
gg
iata
usi
tuasi
yan
gti
dak
terk
end
ali)
,ti
nd
ak
an
tin
dak
lan
jut
yan
gte
pat
dih
ara
pk
an
,se
per
tian
alis
isle
bih
lan
jut
un
tuk
men
en
tuk
an
sum
ber
dan
ak
ar
pen
yeb
abti
ng
kat
insi
den
ab
no
rmal
dan
tin
dak
an
yan
gd
iper
luk
anu
ntu
km
en
gata
sih
aly
ang
tid
akd
ap
at
dit
erim
a
Sali
nan
sesu
ai
den
gan
asl
iny
a
KE
PA
LA
BA
GIA
NH
UK
UM
^&m
tM£_
EN
DA
HP
UR
NA
MA
SA
RI
Pem
bin
a/
(IV
/a)
NIP
.1
96
80
70
41
99
50
32
00
1
e.T
ingk
atk
ewas
pad
aan
dan
targ
et-
mas
ab
erla
ku
Tin
gkat
kew
aspa
daan
dan
targ
eth
aru
sdi
tinj
auu
ntu
kse
tiap
peri
ode
pem
anta
uan
baru
,be
rdas
arka
ntin
gkat
rata
-rat
ada
ntin
gkat
SDse
bel
um
ny
a,se
bag
aim
ana
ber
lak
u
DIR
EK
TU
RJE
ND
ER
AL
PE
RH
UB
UN
GA
NU
DA
RA
,
ttd
Dr.
IrA
GU
SS
AN
TO
SO
,M.S
c.
-20-
Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan UdaraNomor : KP 222 TAHUN 2017
Tanggal : 30 Agustus 2017
Contoh overview tingkat kinerja keselamatan yang dapat diterima (ALoSP)Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan
(misal untuk tahun 2010)
Indikator Kinerja Keselamatan (IKK) konsekuensi tinggi
Deskripsi IKK Kriteria tingkatperingatanIKK (2010)
Tingkatperingatan
Terpicu(ya/tidak)
Kriteria targetLevel IKK
(2010)
TargetTercapai(ya/tidak)
1 Angka insidenSerius penyelenggaranavigasi penerbanganper bulan (misal per
1000 pergerakan)
Rata-rata + 1/2/3 SD(pengaturan ulang
tahunan or 2 tahunan)
Ya 5 % perbaikanrata-rata angka2010 dibandingrata-rata angka
2009
tidak
2 Angka nearmisspenyelenggara
navigasi penerbanganper bulan (misal per
1000 pergerakan)
Rata-rata + 1/2/3 SD(pengaturan ulang
tahunan or 2 tahunan)
Ya 3 % perbaikanrata-rata angka2010 dibandingrata-rata angka
2009
ya
3 Lain - lain
Indikator Kinerja Keselamatan (IKK) konsekuensi rendah
Deskripsi IKK Kriteria tingkatperingatanIKK (2010)
Tingkatperingatan
Terpicu(ya/tidak)
Kriteria targetLevel IKK
(2010)
TargetTercapai(ya/tidak)
1 Angka insidenpenyelenggara
navigasi penerbanganper bulan (misal per
1000 pergerakan)
Rata-rata + 1/2/3 SD(pengaturan ulang
tahunan or 2 tahunan)
ya 5 % perbaikanrata-rata angka2010 dibandingrata-rata angka
2009
tidak
2 Lain - lain
-21-
Contoh overview tingkat kinerja keselamatan yang dapat diterima (AloSP)Penyelenggara Bandar Udara
(misal untuk tahun 2010)
Indikator Kinerja Keselamatan (IKK) konsekuensi tinggi
Deskripsi IKK Kriteria tingkatperingatanIKK (2010)
Tingkatperingatan
Terpicu(ya/tidak)
Kriteria targetLevel IKK
(2010)
TargetTercapai(ya/ tidak)
1 adian groundaccident/ seriousincident (rate)triwulan - yangmelibatkan pesawatmanapun (cth: per10.000 pergerakandarat)
Rata-rata + 1/2/3 SD(pengaturan ulang
tahunan or 2 tahunan)
Ya 5 % perbaikanrata-rata angka2010 dibandingrata-rata angka
2009
tidak
2 adian runwayexcursion (rate)triwulan - yangmelibatkan pesawatmanapun (cth: per10.000
keberangkatan)
Rata-rata + 1/2/3 SD(pengaturan ulang
tahunan or 2 tahunan)
Ya 5 % perbaikanrata-rata angka2010 dibandingrata-rata angka
2009
ya
3 Lain - lain
Indikator Kinerja Keselamatan (IKK) konsekuensi rendah
Deskripsi IKK Kriteria tingkatperingatanIKK (2010)
Tingkatperingatan
Terpicu(ya/tidak)
Kriteria targetLevel IKK
(2010)
TargetTercapai(ya/tidak)
1 aporan hazard (perjumlah personel)
3 SD (pengaturan ulangtahunan or 2 tahunan)
ya 5 % perbaikanrata-rata angka 2010dibanding rata-rata angka 2009
tidak
2 Lain - lain
Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BAGIAN HUKUM
ENDAH PURNAMA SARI
Pembina / (IV/a)NIP. 19680704 199503 2 001
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
ttd
Dr. Ir AGUS SANTOSO,M.Sc.