KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.06/2006 tentang...

29
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN PERA TURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 32 /PB/2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN REKENING PENERIMAAN KANTOR PELA YANAN PERBENDAHARAAN NEGARA BERSALDO NIHIL DALAM RANGKA PENERAPAN TREASURY SINGLE ACCOUNT (TSA) DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, Menimbang Mengingat bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.05/2010 tentang Pelaksanaan Rekening Penerimaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Bersaldo Nihil Dalam Rangka Penerapan Treasury Single Account (TSA) perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Petunjuk Pelaksanaan Rekening Penerimaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Bersaldo Nihil Dalam Rangka Penerapan Treasury Single Account (TSA). 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negaru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.06/2006 tentang Modul Penerimaan Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.05/2007; 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.05/2010 tentang Pelaksanaan Rekening Penerimaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Bersaldo Nihil Dalam Rangka Penerapan Treasury Single Account (TSA); r

Transcript of KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.06/2006 tentang...

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN

PERA TURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN

NOMOR PER- 32 /PB/2010

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN REKENING PENERIMAAN

KANTOR PELA YANAN PERBENDAHARAAN NEGARA BERSALDO NIHIL

DALAM RANGKA PENERAPAN TREASURY SINGLE ACCOUNT (TSA)

DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,

Menimbang

Mengingat

bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor32/PMK.05/2010 tentang Pelaksanaan Rekening Penerimaan KantorPelayanan Perbendaharaan Negara Bersaldo Nihil Dalam RangkaPenerapan Treasury Single Account (TSA) perlu menetapkan PeraturanDirektur Jenderal Perbendaharaan tentang Petunjuk PelaksanaanRekening Penerimaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan NegaraBersaldo Nihil Dalam Rangka Penerapan Treasury Single Account (TSA).

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negaru(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang PengelolaanUang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4738);

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.06/2006 tentang ModulPenerimaan Negara sebagaimana telah diubah dengan PeraturanMenteri Keuangan Nomor 37/PMK.05/2007;

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.05/2010 tentangPelaksanaan Rekening Penerimaan Kantor PelayananPerbendaharaan Negara Bersaldo Nihil Dalam Rangka PenerapanTreasury Single Account (TSA);

r

Menetapkan

MEMUTUSKAN:

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANGPETUNJUK PELAKSANAAN REKENING PENERIMAAN KANTORPELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA BERSALDO NIHIL DALAMRANGKA PENERAPAN TREASURY SINGLE ACCOUNT (TSA).

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini, yang dimaksuddengan:

1. Rekening Kas Umum Negara adalah rekening tempat penyimpananuang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selakuBendahara Umum Negara untuk menampung seluruh penerimaannegara dan membayar seluruh pengeluaran negara pada bank sentral.

2. Subrekening Kas Umum Negara Kuasa Bendahara Umum Negara didaerah yang selanjutnya disebut Subrekening Kas Umum NegaraKantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (SUBRKUN KPPN) yaiturekening Nomor 501.00000X di Bank Indonesia.

3. Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disebut BUN adalahpejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi bendaharaumum negara.

4. Kuasa Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disebut Kuasa BUNadalah pejabat yang diangkat oleh Bendahara Umum Negara untukmelaksanakan tug as kebendaharaan dalam rangka pelaksanaananggaran dalam wilayah kerja yang telah ditetapkan.

5. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disingkatKPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan

yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada KepalaKantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

6. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Kantor Bank IndonesiaInduk yang selanjutnya disebut KPPN KBI Induk adalah KPPN yangbermitra dan berlokasi satu kota dengan Kantor Bank Indonesia danmenerima pelimpahan penerimaan negara dari KPPN non KBI.

7. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Kantor Bank IndonesiaNon Induk yang selanjutnya disebut KPPN KBI Non Induk adalahKPPN yang bermitra dan berlokasi satu kota dengan Kantor BankIndonesia dan tidak menerima pelimpahan penerimaan negara dariKPPN non KB!.

8. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara non Kantor Bank Indonesiayang selanjutnya disebut KPPN Non KBI adalah KPPN yang tidak

berlokasi satu kota dengan KBI. (

9. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secarakonvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalamkegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

10. PT Pos Indonesia (Persero) selanjutnya disebut Kantor Pos adalahBadan Usaha Milik Negara yang mempunyai Unit Pelaksana Teknis didaerah yaitu Sentral GirolSentral Giro Gabungan/Sentral GiroGabungan Khusus serta Kantor Pos dan Giro.

11. Bank Persepsi adalah bank umum yang ditunjuk oleh BUN/Kuasa BUNuntuk menerima setoran penerimaan negara bukan dalam rangkaekspor dan impor, yang meliputi penerimaan pajak, cukai dalam negeridan penerimaan bukan pajak.

12. Bank Devisa Persepsi adalah bank umum yang ditunjuk olehBUN/Kuasa BUN untuk menerima setoran penerimaan negara dalamrangka ekspor dan impor.

13. Pos Persepsi adalah kantor pos yang ditunjuk oleh BUN/Kuasa BUNuntuk menerima setoran penerimaan negara.

14. Rekening Penerimaan adalah rekening tempat untuk menampungpenerimaan negara pada bank umum/badan lainnya.

15. Laporan Harian Penerimaan, yang selanjutnya disingkat LHP, adalahlaporan harian penerimaan negara yang dibuat oleh BankPersepsi/Bank Devisa Persepsi/Pos Persepsi setiap hari kerja yangberisi Rekapitulasi Penerimaan dan Pelimpahan, Rekapitulasi NotaKredit dan Nota Debet Pelimpahan/Completion Advice, DaftarNominatif PenE!"imaan dan Bukti Penerimaan Negara (BPN) besertaArsip Data Komputer.

16. Akhir hari kerja adalah pukul 16.30 waktu setempat hari kerjabersangkutan, tidak termasuk hari libur dan hari yang ditetapkansebagai hari libur/yang diliburkan.

17. Arsip Data Komputer yang selanjutnya disebut ADK adalah arsip databerupa disket atau media penyimpanan digital lainnya yang berisikandata transaksi, data buku besar, dan/atau data lainnya.

BAB II

RUANG LlNGKUP

Pasal2

Pelaksanaan rekening penerimaan bersaldo nihil meliputi semua rekeningpenerimaan KPPN selaku Kuasa BUN di daerah pada Bank Persepsi/BankDevisa Persepsi/Pos Persepsi kecuali rekening penerimaan Pajak Bumidan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

(BPHTB). (

BAB III

PRINSIP OASAR PELAKSANAAN

Pasal 3

(1) Rekening Penerimaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yangdigunakan dalam pelaksanaan penerimaan ini adalah rekening KuasaBUN pada Bank Persepsi/Bank Oevisa Persepsi/Pos Persepsi.

(2) Rekening sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dioperasikan sebagairekening penerimaan KPPN bersaldo nihil.

(3) Seluruh penerimaan negara kecuali PBB dan BPHTB wajib dilimpahkanke Rekening SUBRKUN KPPN pada Bank Indonesia paling lambatpad a akhir hari kerja.

(4) Bank Persepsi/Bank Oevisa Persepsi/Pos Persepsi dalam memberikanlayanan penerimaan setoran penerimaan negara selaku bank/pospersepsi dilarang mengenakan biaya kepada penyetor.

BABIV

PELAKSANAAN PAOA BANK PERSEPSI/BANK OEVISAPERSEPSI/POS PERSEPSI

Pasal 4

(1) Bank Persepsi/Bank Oevisa Persepsi/Pos Persepsi mitra kerja KPPNwajib menerima setiap setoran penerimaan negara dari WajibPajaklWajib SetorlWajib Bayar manapun baik nasabah maupun bukallnasabah pada setiap hari kerja tanpa melihat nilai nominal pembayaran.

(2) Bank Persepsi/Bank Oevisa Persepsi/Pos Persepsi wajibmenatausahakan penerimaan negara yang diterima sebagaimanadimaksud pada ayat (1) sesuai peraturan perundang-undangan.

Pasal 5

(1) Bank Persepsi/Bank Oevisa PersepsilPos Persepsi wajib melimpahkanseluruh penerimaan negara pad a rekening penerimaan kecualirekening penerimaan PBB dan BPHTB paling lambat pukul 16.30waktu setempat hari kerja bersangkutan.

(2) Penerimaan negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputipenerimaan yang diterima setelah pukul 15.00 waktu setempat harikerja sebelumnya sampai dengan pukul 15.00 waktu setempat harikerja bersangkutan.

(3) Pelimpahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan langsungke:

a. Rekening SUBRKUN KPPN KBI Induk pad a Bank Indonesia untukBank Persepsi/Bank Oevisa Persepsi/Pos Persepsi yang bermitra

dengan KPPN KBllnduk dan KPPN Non KBI; (

(

b. Rekening SUBRKUN KPPN KBI Non Induk pad a Bank Indonesiauntuk Bank Persepsi/Bank Devisa Persepsi/Pos Persepsi yangbermitra dengan KPPN KBI Non Induk.

Pasal 6

Bank Persepsi/Bank Devisa PersepsilPos Persepsi wajib menyampaikanLHP kepada KPPN mitra kerja setiap hari kerja dengan ketentuan sebagaiberikut:

a. LHP berisi penerimaan negara yang diterima setelah pukul 15.00waktu setempat pada hari kerja sebelumnya sampai denganpenerimaan negara puku115.00 hari kerja yang bersangkutan;

b. LHP disampaikan ke KPPN paling lambat pukul 09.00 waktu setempathari kerja berikutnya.

BABV

PELAKSANAAN PADA KPPN

Pasal 7

(1) KPPN menerima LHP sebagaimana dimaksud pada pasal 6 dari BankPersepsi/Bank Devisa PersepsilPos Persepsi.

(2) KPPN menatausahakan penerimaan negara sesuai peraturanperundang-undangan.

(3) Atas pelaksanaan pelimpahan penerimaan negara sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf a, KPPN Non KBI:

a. Mencatat pelimpahan penerimaan negara berdasarkan Nota DebetPelimpahan/Completion Advice sebagai:

1) Pengeluaran Kiriman Uang dari Rekening Gabungan KPPN NonKBI ke Rekening SUBRKUN KPPN KBI Induk dengan kode Akun824128.

2) Pengeluaran Kiriman Uang dari Sentral GirolSentral GiroGabungan KPPN Non KBI ke Rekening SUBRKUN KPPN KBIInduk dengan kode Akun 824123.

b. Menerbitkan faktur kiriman uang dan mengirimkannya ke KPPN KBIInduk.

c. Mencocokkan Nota Debet/Completion Advice dengan konfirmasiatas faktur kiriman uang yang diterima dari KPPN KBI Induk.

(4) Atas pelaksanaan pelimpahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5ayat (3) huruf a, KPPN KBI Induk:

a. Menerima Nota Kredit/Confirmation Advice dari Kantor BankIndonesia atas penerimaan pelimpahan penerimaan negara.

b. Mencatat penerimaan pelimpahan penerimaan negara tersebutsebagai:

1) Penerimaan Kiriman Uang Rekening Gabungan KPPN Non KBIke Rekening SUBRKUN KPPN KBI Induk dengan kode Akun814128.

2) Penerimaan Kiriman Uang dari Sentral Giro/Sentral GiroGabungan KPPN Non KBI ke Rekening SUBRKUN KPPN KBIInduk dengan kodeAkun 814123.

c. Mencocokkan Nota KrediUConfirmation Advice dari Kantor B:1i1k

Indonesia dengan faktur kiriman uang KPPN Non KBI aanmenyampaikan konfirmasi atas faktur kiriman uang terse but seliamengirimkannya kembali kepada KPPN Non KBI bersangkutan.

(5) Atas pelaksanaan pelimpahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5ayat (3) huruf a dan huruf b, KPPN KBI Induk dan KPPN KBI NonInduk:

a. Mencatat pelimpahan penerimaan negara berdasarkan Nota DebetPelimpahan/Completion Advice sebagai:

1) Pengeluaran Pemindahbukuan dari Rekening Gabungan kerekening SUBRKUN KPPN KBI Induk dan/atau SUBRKUNKPPN KBI Non Induk dengan Akun 824316.

2) Pengeluaran Pemindahbukuan dari Sentral Giro/Sentral GiroGabungan ke rekening SUBRKUN KPPN KBI Induk dan/atauSUBRKUN KPPN KBI Non Induk dengan Akun 824318.

b. Menerima Nota KrediUConfirmation Advice dari Kantor BanI<Indonesia atas penerimaan pelimpahan penerimaan negara.

c. Mencatat penerimaan pelimpahan penerimaan negara tersebutsebagai:

1) Penerimaan Pemindahbukuan dari Rekening Gabungan kerekening SUBRKUN KPPN KBI Induk dan/atau SUBRKUNKPPN KBI Non Induk dengan Akun 814316.

2) Penerimaan Pemindahbukuan dari Sentral Giro/Sentral GiroGabungan ke rekening SUBRKUN KPPN KBI Induk dan/atauSUBRKUN KPPN KBI Non Induk dengan Akun 814318.

Pasal8

KPPN KBI Induk dan KPPN Non KBI dalam pelaksanaan pelimpahan agarsegera menyelesaikan dengan pihak terkait dalam hal:

1. Faktur kiriman uang dari KPPN Non KBI tidak sarna dengan NotaKrediUConfirmation Advice.

(

2. Konfirmasi atas faktur kiriman uang yang diterima dari KPPN KBI Induktidak sama dengan Nota DebeUCompletion Advice.

Pasal9

Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diatur sebagaiberikut:

1. KPPN KBI Induk menyampaikan laporan kepada Kantor WilayahDirektorat Jenderal Perbendaharaan dalam hal terjadi perbedaan datapelimpahan.

2. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan melakukanpenelitian/rekonsiliasi dengan melibatkan KPPN KBI Induk, KPPN NonKBI, Bank Indonesia, dan Bank Persepsi/Bank Devisa Persepsi/PosPersepsi.

3. Apabila hasil rekonsiliasi, Bank Persepsi/Bank Devisa Persepsi/PosPersepsi salah menerbitkan Nota Debet/Completion Advice yangmengakibatkan lebih/kurang/terlambat limpah, Bank/Pos Persepsi/Devisa Persepsi memperbaiki Nota Debet/Completion Advice tersebut,dan menyampaikan perbaikannya ke KPPN Non KBI.

4. Apabila hasil rekonsiliasi, Bank Indonesia salah menerbitkan NotaKredit/Confirmation Advice, Bank Indonesia memperbaiki NotaKredit/Confirmation Advice tersebut dan menyampaikan perbaikannyake KPPN KBI Induk.

5. KPPN KBI Induk dan KPPN Non KBI memperbaiki laporan danmenyampaikan perbaikan tersebut sesuai ketentuan.

BABVI

IMBALAN JASA PELAYANAN

Pasal 10

(1) Bank Persepsi/Bank Devisa Persepsi/Pos Persepsi yangmelaksanakan penerimaan negara diberikan imbalan jasa pelayanansesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Pembayaran imbalan jasa pelayanan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilaksanakan oleh Kantor Pusat Direktorat JenderalPerbendaharaan c.q. Direktorat Pengelolaan Kas Negara berdasarkanDaftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

Pasal 11

Tata cara pembayaran imbalan jasa pelayanan adalah sebagai berikut.

1. Penagihan imbalan jasa pelayanan kepada pemerintah dilakukandengan cara:

a. KPPN membuat daftar perhitungan atas jumlah transaksipenerimaan negara yang diterima oleh masing-masing BankPersepsi/Bank Devisa PersepsilPos Persepsi mitra kerja danbesarnya pembayaran imbalan jasa pelayanan dalam 1 (satu)

bulan.. r

b. Perhitungan besarnya imbalan jasa pelayanan didasarkan padajumlah transaksi penerimaan negara yang diterima dan dibukukanoleh KPPN dalam 1 (satu) bulan dikalikan dengan satuan biayaimbalan jasa pelayanan yang telah ditetapkan sesuai ketentuanperaturan perundang-undangan dikurangi denda sesuai ketentuanperaturan perundang-undangan.

c. KPPN dan Bank Persepsi/Bank Devisa Persepsi/Pos Persepsi mitrakerja melakukan rekonsiliasi jumlah transaksi penerimaan negaradengan menelitilmencocokkan perhitungan imbalan jasa pelayan:-'"yang dilakukan oleh Bank Persepsi/Bank Devisa PersepsilPo",Persepsi mitra kerja dengan pembukuan KPPN.

d. KPPN dan Bank PersepsilBank Devisa Persepsi/Pos Persepsi mitrakerja membuat Berita Acara Hasil Rekonsiliasi sebanyak 4 (em pat)rangkap dan ditandatangani oleh Kepala KPPN dan pimpinan BankPersepsilBank Devisa Persepsi/Pos Persepsi mitra kerjasebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan DirekturJenderal Perbendaharaan ini, dengan ketentuan:

1) Lembar pertama untuk Kantor Pusat Bank Persepsi/BankDevisa Persepsi/Pos Persepsi sebagai dasar untukmengajukan tagihan kepada pemerintah.

2) Lembar kedua untuk Kantor Pusat Direktorat JenderalPerbendaharaan c.q. Direktorat Pengelolaan Kas Negara.

3) Lembar ketiga untuk adminislrasi di Bank Persepsi/BankDevisa PersepsilPos Persepsi.

4) Lembar keempat untuk KPPN.

e. Kantor Pusat Bank Persepsi/Bank Devisa Persepsi/Pos Persep8imenyampaikan surat tagihan kepada Direktorat Pengelolaan KasNegara (u.p. Subdirektorat Kas Negara) dengan menyebutkanjumlah tagihan, identitas rekening (nama, nomor, dan bank tempatdibukanya rekening) yang dituju dan dilampiri :

1) Berita Acara Hasil Rekonsiliasi.

2) Kuitansi dengan menggunakan formulir sebagaimanaditetapkan dalam Lampiran II Peraturan Direktur JenderalPerbendaharaan ini.

3) Daftar jumlah transaksi penerimaan dari masing-masing BankPersepsilBank Devisa Persepsi/Pos Persepsi yang telahdilakukan rekapitulasi dengan menggunakan formulirsebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III Peraturan DirekturJenderal Perbendaharaan ini.

2. Berdasarkan tagihan sebagaimana dimaksud pad a angka 1, DirektoratPengelolaan Kas Negara menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran(SPP) dan Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan SPM-LS yang disampaikan oleh Direktorat PengelolaanKas Negara, KPPN menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana(SP2D) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

3.

t

BABVII

MONITORING DAN EVALUASI

Pasal 12

(1) Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan melakukanmonitoring dan evaluasi atas pelaksanaan penerimaan negara olehBank PersepsilBank Devisa PersepsilPos Persepsi.

(2) Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dapat membentukTim Monitoring dan Evaluasi dengan mengikutsertakan Kantor Wi!2""'~Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea UurCukai dan Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan danPembangunan untuk melakukan monitoring dan evaluasi ataspelaksanaan penerimaan negara.

(3) Dalam hal berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi ditemukanpelanggaran oleh Bank Persepsi/Bank Devisa Persepsi/Pos Persepsi,dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan.

(4) Berita Acara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibuat rangkap 3(tiga), lembar asli untuk KPPN mitra kerja, lembar kedua untuk BankPersepsi/Bank Devisa Persepsi/Pos Persepsi bersangkutan, danlembar ketiga untuk Tim Monitoring dan Evaluasi.

BAB VIII

SANKSI

Pasal13

(1) Bank Persepsi/Bank Devisa Persepsi/Pos Persepsi mitra kerja KPPI\Iyang terlambat melimpahkan penerimaan negara sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 dikenakan sanksi denda sebesar 1%0 (satuper seribu) per hari dari jumlah penerimaan yang kurang/terlambatdilimpahkan, dihitung jumlah hari keterlambatan termasuk hari liburdan hari yang ditetapkan sebagai hari libur/yang diliburkan.

(2) Denda yang dikenakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekecil­kecilnya sebesar Rp5.000 (lima ribu rupiah), dan atas transaksi setoranpembayaran denda dimaksud tidak diberikan imbalan jasasebagaimana dimaksud dalam Pasal 10.

(3) Berdasarkan Berita Acara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12ayat (4), KPPN menetapkan denda sebesar 5% (lima per seratus) darinilai nominal imbalan jasa pelayanan sebagai Bank Persepsi/BankDevisa Persepsi/Pos Persepsi yang berhak diterima pad a bulanbersangkutan untuk setiap pelangggaran/berita acara.

(4) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dimuat dalam BeritaAcara Rekonsiliasi Imbalan Jasa Pelayanan Bank Persepsi/BankDevisa Persepsi/Pos Persepsi dan sebagai faktor pengurang atasimbalan jasa pelayanan yang berhak diterima Bank Persepsi/Bank

Devisa Persepsi/Pos Persepsi bulan berkenaan. (

BABIX

LAPORAN

Bagian Pertama

Laporan Pada KPPN KBI Induk

Pasal14

(1) KPPN KBllnduk wajib membuat:

a. Konfirmasi atas Faktur Kiriman Uang (FKU) Harian yang dikirimkanKPPN Non KBI mitra kerja dengan format sebagaimana ditetapkanpada lampiran IV.

b. Laporan Bulanan Pengeluaran Pemindahbukuan PenerimaanNegara berdasarkan Nota Debet/Completion Advice ataspelimpahan rekening penerimaan pada Bank/Pos Persepsi, denganformat sebagaimana ditetapkan pada Lampiran V.

c. Laporan Bulanan Penerimaan Pemindahbukuan PenerimaanNegara berdasarkan Rekening Koran dan Nota Kredit/ConfirmationAdvice SUBRKUN KPPN KBI Induk, dengan format sebagaimanaditetapkan pada lampiran VI.

d. Laporan Bulanan Penerimaan Kiriman Uang Penerimaan Negaraberdasarkan Rekening Koran dan Nota Kredit/Confirmation AdviceSUBRKUN KPPN KBI Induk, dengan format sebagaimanGiditetapkan pada lampiran VII.

(2) Konfirmasi sebagaimana disebutkan pada ayat (1) huruf adisampaikan kepada KPPN Non KBI mitra kerja setiap hari kerjasetelah menerima Rekening Koran SUBRKUN KPPN KBI Indul<dengan sarana tercepat.

(3) Laporan sebagaimana disebutkan pada ayat (1) huruf b, huruf c, danhuruf d disampaikan kepada:

a. Direktorat Pengelolaan Kas Negara dalam bentuk file softcopymicrosoft excel setiap bulan, paling lambat tanggal 7 (tujuh) bulanberikutnya.

b. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan setempatdalam bentuk file hardcopy dan softcopy micros oft excel, setiap

bulan, paling lamba! langgal7 (tujuh) bulan berikulnya. t

Bagian Kedua

Laporan Pad a KPPN KBI Non Induk

Pasal 15

(1) KPPN KBI Non Induk wajib membuat:

a. Laporan Bulanan Pengeluaran Pemindahbukuan PenerimaanNegara berdasarkan Nota Debet/Completion Advice ataspelimpahan rekening penerimaan pada Bank/Pas Persepsidengan format sebagaimana ditetapkan pada Lampiran V.

b. Laporan Bulanan Penerimaan Pemindahbukuan PenerimaanNegara berdasarkan Rekening Koran dan Nota Kredit/ConfirmationAdvice SUBRKUN KPPN KBI Non Induk, dengan formatsebagaimana ditetapkan pad a lampiran VI.

(2) Laporan sebagaimana disebutkan pada ayat (1) disampaikan kepada:

a. Direktorat Pengelolaan Kas Negara dalam bentuk file softcopymicrosoft excel, setiap bulan, paling lambat tanggal 7 (tujuh) bulanberikutnya.

b. Kanwil Ditjen Perbendaharaan setempat dalam bentuk file hardcopydan softcopy microsoft excel, setiap bulan, paling lambat tanggal 7(tujuh) bulan berikutnya.

Bagian Ketiga

Laporan Pada KPPN Non KBI

Pasal 16

(1) KPPN Non KBI wajib membuat:

a. Faktur Kiriman Uang (FKU) Harian berdasarkan NotaDebet/Completion Advice atas pelimpahan rekening penerimaanpad a Bank/Pas Persepsi dengan format sebagaimana ditetapkanpad a lampiran VIII.

b. Laporan Bulanan Pengeluran Kiriman Uang Penerimaan Negaraberdasarkan Nota Debet/Completion Advice atas pelimpahanrekening penerimaan pad a Bank/Pas Persepsi dengan formatsebagaimana ditetapkan pada lampiran IX.

(2) FKU sebagaimana disebutkan pad a ayat (1) huruf a disampaikankepada KPPN KBI Induk mitra kerja setiap hari kerja setelah menerimaNota Debet/Completion Advice dari Bank/Pas Persepsi dengan saranatercepat.

(3) Laporan sebagaimana disebutkan pada ayat (1) huruf b disampaikankepada:

a. Direktorat Pengelolaan Kas Negara dalam bentuk file softcopy

microsoff excel, setlap bulan, paling lambat tanggal 7 (tujuh) bulan r

berikutnya.

b. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan setempatdalam bentuk file hardcopy dan softcopy microsoft excel, setiapbulan, paling lambat tanggal 7 (tujuh) bulan berikutnya.

Bagian Keempat

Laporan PadaKantor Wilayah Direktorat Jenderaf Perbendaharaan

Pasal17

(1) Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan wajib membuat:

a. Laporan Rekapitulasi Bulanan Pengeluaran dan PenerimaanPemindahbukuan Penerimaan Negara, dengan formatsebagaimana ditetapkan pada Lampiran X.

b. Laporan Bulanan Rekapitulasi Pengeluaran dan PenerimaanKiriman Uang Penerimaan Negara dengan format sebagaimanaditetapkan pada lampiran XI.

(2) Laporan sebagaimana disebutkan pada ayat (1) disampaikan kepadaDirektorat Pengelolaan Kas Negara dalam bentuk file harcopy dansoftcopy microsoft excel, setiap bulan, paling lambat tanggal14 (em patbelas) bulan berikutnya.

Bagian Kelima

Laporan Pad a Direktorat Pengelolaan Kas Negara

Pasal 18

(1) Direktorat Pengelolaan Kas Negara wajib membuat:

a. Laporan Bulanan Rekapitulasi Pengeluaran dan PenerimaanPemindahbukuan Penerimaan Negara dengan formatsebagaimana ditetapkan pada Lampiran XII.

b. Laporan Bulanan Rekapitulasi Pengeluaran dan PenerimaanKiriman Uang dengan format sebagaimana ditetapkan padaLampiran XIII.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepadaDirektur Jenderal Perbendaharaan setiap bulan.

BABX

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal19

Dengan berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini makaPeraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-30/PB/2009tentang Pelaksanaan Uji Coba Rekening Penerimaan Kantor PelayananPerbendaharaan Negara Bersaldo Nihil dalam Rangka PenerapanTreasury Single Account (TSA) dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

Pasal20

Pada saat Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku,khusus untuk ketentuan yang berkenaan dengan Pos Persepsi mitra kerjaKPPN dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nemer PER­06/PB/2007 tentang Tata Cara Pembayaran Dan Pelaperan Imbalan JasaPerbendaharaan dan Jasa Provisi Bea Masuk dinyatakan tidak berlaku.

BABXI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal21

Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku ~"Idatanggal ditetapkan dan mempunyai daya laku surut sejak tanggal 1 Januari2010.

2010

r

LAMPIRAN IPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR

PER- 32 IPB/2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANREKENING PENERIMAAN KANTOR PELAYANAN

PERBENDAHARAAN NEGARA BERSALDO NIHIL DALAM RANGKA

PENERAPAN TREASURY SINGLE ACCOUNT (TSA)

BERITAACARA REKONSILIASIIMBALAN JASA PELAYANANBANK PERSEPSI/BANK DEVISA PERSEPSI/POS PERSEPSI

....... (1).. "::.'::":.Nemer (2) .... ..

1. Pada hari ini (3) tanggal ... (4) .... di ... (5) .... telah dilaksanakan rekonsiliasi antaraKepala KPPN (6) dengan Pimpinan Cabang BanklKepala SG/SGG/SGGK (7) .mengenai jumlah transaksi penerimaan negara yang diterima oleh bank persepsildevisapersepsi/pos persepsi dan telah dibukukan oleh KPPN untuk bulan ..(8) tahun (9)

Total

ai berikut :Catatan/Perbaikan

Bank/Pos I KPPNHasil Rekonsiliasi

Menurut MenurutBank/Pos KPPN

3. Dokumen sumber hasil rekonsiliasi telah dicocokkan satu sam a lain dan dipegang olehmasing-masing pihak.

4. Jumlah denda bulan ini: Rp (16) yang akan dikurangkan dari nilai nominal imbalanjasa pelayanan yang berhak diterima bulan ini.

5. Demikian Berita Acara Rekonsiliasi untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

(17) , .

Telah diperiksa dan disetujui

Pimpinan Cabang BanklKepala SG/SGG/SGGK (18)

... (20) .

Kepala KPPN (19) .

................ (21) .

PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA REKONSILIASIIMBALAN JASA PELAYANAN BANK PERSEPSI/BANK DEVISA PERSEPSIIPOS PERSEPSI

No.URAIAN

(1)

Diisi nomor Berita Acara oleh KPPN

(2)

Diisi nomor Berita Acara oleh Bank Persepsi/Bank Devisa Persepsi/Pos

Persepsi(3)

Oiisi nama hari Berita Acara dibuat

(4)

Oiisi tanggal Berita Acara dibuat

(5)

Oiisi tempat Berita Acara dibuat

(6)

Oiisi nama KPPN

(7)

Oiisi nama cabang bank/pos persepsi mitra kerja KPPN

(8)

Oiisi bulan penerimaan negara yang direkonsiliasi

(9)

Oiisi tahun penerimaan negara yang direkonsiliasi

(10)

Oiisi jumlah transaksi menurut Bank/Pos sebelum rekonsiliasi

(11 )

Oiisi jumlah transaksi menurut KPPN sebelum rekonsiliasi

(12)

Oiisi perbaikan dan/atau catatan atas perbaikan tersebut menurut Bank/Pos

(13)

Oiisi perbaikan dan/atau catatan atas perbaikan tersebut menurut KPPN

(14)

Oiisi jumlah transaksi hasil rekonsiliasi Gumlah menurut KPPN harus sama

dengan menurut Bank/Pos(15)

Oiisi nominal rupiah imbalan jasa pelayanan kepada Bank/Pos (dalam Rp)

(16)

Oiisi nominal rupiah total denda yang dikenakan pada bulan bersangkutan

(dalam rupiah)(17)

Oiisi tempat ,tanggal dan tahun Berita Acara dibuat

(18)

Oiisi nama cabang bank/pos persepsi mitra kerja KPPN

(19)

Oiisi nama KPPN

(20)

Oiisi nama dan NIP Pimpinan Cabang/Kepala SG/SGG/SGGK

(21 )

Oiisi nama dan NIP Kepala KPPN'-------- ..

Sudah terima dari

Jumlah uang

Dengan huruf

Uraian pembayaran

LAMPIRAN \IPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR

PER- 32 IPB/2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANREKENING PENERIMAAN KANTOR PELAYANAN

PERBENDAHARAAN NEGARA BERSALDO NIHIL DALAM RANGKA

PENERAPAN TREASURY SINGLE ACCOUNT (TSA)

Nemer (1) .

KurT ANSI

: Direktur Pengelolaan Kas NegaraSelaku Kuasa Bendahara Umum Negara

: (2) .

: (3) .

: Imbalanjasa pelayanan perbankan untuk bulan (4) .....

(5) tanggal (6) .

MenyetujuiKuasa Pengguna Anggaran/PenanggungjawabKegiatan/Pejabat Pembuat Komitmen

(9)

Nama jelas dan lengkap

(7)

(8)

Nama jelas dan lengkap

PETUNJUK PENGISIAN KUITANSI

No.URAIANI

(1)

Diisi nomor kuitansi

(2)

Diisi jumlah atau nilai uang dalam angka (sudah termasuk dikurangi denda)

(3)

Diisi jumlah atau nilai uang dalam huruf

(4)

Diisi bulan penerimaan negara

(5)

Diisi tempat kuitansi dibuat dan ditandatangani

(6)

Diisi tanggal kuitansi dibuat dan ditandatangani

(7)

Diisi nama jabatan penerima dana

(8)

Diisi tanda tangan penerima dana

(9)

Diisi tanda tang an Kuasa Pengguna Anggaran/Penanggungjawab

Kegiatan/Pejabat Pembuat Komitmen

LAMPIRAN IIIPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR

PER- 32 IPB/2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANREKENING PENERIMAAN KANTOR PELAYANAN

PERBENDAHARAAN NEGARA BERSALDO NIHIL DALAM RANGKA

PENERAPAN TREASURY SINGLE ACCOUNT (TSA)

REKAPITULASI DAFTAR JUMLAH TRANSAKSI PENERIMAAN NEGARAYANG DITERIMA

NAMA KANTOR PUSA T BANK PERSEPSIIBANK DEVISA PERSEPSIIPOS PERSEPSIBULAN

: (1): (2)

No. KPPNJUMLAH TRANSAKSICATATAN

PENERIMAAN NEGARA(3)

(4) (5)(6)

.-JUMLAH

(7)

( ..................................... (8) .

........................ ...)

MenyetujuiKuasa Pengguna Anggaran/PenanggungjawabKegiatan/Pejabat Pembuat Komitmen

(12)

Nama jelas dan lengkap

(9) .

(10)

(11 )

Nama jelas dan lengkap

PETUNJUK PENGISIAN REKAPITULASI OAFTAR JUMLAH TRANSAKSIPENERIMAAN NEGARA YANG OITERIMA

No. URAIAN

(1)

Oiisi nama Kantor Pusat (SNI, Mandiri, SRI, SCA dsb)

(2)

Oiisi bulan penerimaan negara yang diterima

(3)

Oiisi nomor urut

(4)

Oiisi nama KPPN mitra kerja

(5)

Oiisi jumlah transaksi penerimaan negara yang diterima pada bulan

bersangkutan(6)

Oiisi catatan bila perlu (keterangan yang diperlukan)

(7)

Oiisi jumlah transaksi penerimaan negara yang diterima

(8)

Oiisi jumlah transaksi penerimaan negara yang diterima dengan huruf

(9)

Oiisi tempat dan tanggal rekapitulasi dibuat dan ditandatangani

(10)

Oiisi nama jabatan penerima dana

(11 )

Oiisi tanda tang an penerima dana

(12)

Oiisi tanda tangan Kuasa Pengguna Anggaran/Penanggungjawab

Kegiatan/Pejabat Pembuat Komitmen

LAMPIRAN IVPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMORPER- 32 IPB12010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANREKENING PENERIMAAN KANTOR PELAYANANPERBENDAHARAAN NEGARA BERSALDO NIHIL DALAM RANGKAPENERAPAN TREASURY SINGLE ACCOUNT (TSA)

KONFIRMASI ATASFAKTUR KIRIMAN UANG

NOMOR:

xxxx/KON FIRM/KPP N/xx/2010

DARI:

KPPN : (KBIINDUK)

KE:

KPPN (Non KBI)

Atas FKU Nomor xxxx/FKU/KPPN/xx/2010 tanggal XX,XX,XXXX, dengan ini disampaikan bahwa kiriman uang yangSaudara lakukan telah kami terima di Rekening SUBRKUN KPPN , pad a tanggal xx,xx,xxxx sebesar

Rp xxx.xxx.xxx ( )dengan rincian sebagai berikut:

KODE BANK/POS NAMA BANK POSAKUNJUMLAH (Rp)Bank ..........................................

814128Rpxxx.xxx.xxxBank ...........................................

814128Rpxxx.xxx.xxxBank ...........................................

814128Rpxxx.xxx.xxxSub Jumlah

Rpxxx.xxx.xxxPT. Posindo ................................

814123Rpxxx.xxx.xxxPT. Posindo ...............................

814123Rpxxx.xxx.xxxSub Jumlah

Rpxxx.xxx.xxxJUMlAH

814128Rpxxx.xxx.xxxJUMLAH

814123Rpxxx.xxx.xxx- TOTALJUMLAH Rpx.xxx.xxx.xxx

Dibuat oleh,

Kepala Seksi Bank/Giro Pos

(Nama lengkap)NIP .

Tempat, tanggal, bulan, tahun

Mengetahui,Kepala KPPN .

(Nama lengkap)NIP .

Keterangan Akun:814128: Penerimaan Kiriman Uang Rekening Gabungan KPPNNon KBtke Rekening SUBRKUNKPPNKBllnduk.814126: Penerimaan Kiriman Uang dari Sentral Giro/Sentral Giro Gabungan KPPNNon KBI ke Rekening SUBRKUNKPPNKBllnduk.

Catatan:

Jika terdapat perbedaan jumlah pada Faktur Kiriman Uang dengan Konfirmasi atas Faktur Kir;man Uang,KPPN yang melakukan K;riman Uang (KPPN Non KBt) segera men;ndaklanjut; sesuai dengan ketentuanperundang-undangan.

LAMPIRAN VPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR

PER- 32 IPB/2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANREKENING PENERIMAAN KANTOR PELAYANANPERBENDAHARAAN NEGARA BERSALDO NIHIL DALAM RANGKAPENERAPAN TREASURY SINGLE ACCOUNT (TSA)

LAPORAN PENGELUARAN PEMINDAHBUKUAN PENERIMAAN NEGARA

KPPN KBIINDUK/NON INDUKBULAN

NO

TANGGALAKUN 824316AKUN 824318JUMLAHKETERANGAN

(1)

(2) (3)(4)(5) = (3) + (4)(6)

1 23456789101112 JUMLAH

Dibuat oleh,

Kepala Seksi Bendum

(Nama Lengkap)NIP .

Tempat, tanggal, bulan, tahun

Mengetahui,

Kepala KPPN .

(Nama Lengkap)NIP .

Keterangan Akun:

824316: Pengeluaran Pemindahbukuan dari Rekening Gabungan ke Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduk/KPPN KBI Non Induk

824318: Pent;eluilran PernindahbukUJn dari Sentral Giro/Sentral Giro Gabungan ke Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduk/KPPN KBI Non Induk

LAMPI RAN VIPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR

PER- 32 IPB/2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANREKENING PENERIMAAN KANTOR PELAYANANPERBENDAHARAAN NEGARA BERSALDO NIHIL DALAM RANGKAPENERAPAN TREASURY SINGLE ACCOUNT (TSA)

LAPORAN PENERIMAAN PEMINDAHBUKUAN PENERIMAAN NEGARA

KPPN KBIINDUK/NON INDUKBULAN

NO

TANGGALAKUN 814316AKUN 814318JUMLAHKETERANGAN

(1)

(2) (3)(4)(5) = (3) + (4) (6)

1 2345678

-9

101112 JUMLAH

Dibuat oleh,

Kepala Seksi Bank/Giro Pas

(Nama Lengkap)NIP .

Tempat, tanggal, bulan, tahun

Mengetahui,Kepala KPPN .

(Nama Lengkap)NIP .

Keterangan Akun:

81<1316: Penerimaan Pemindahbukuan dafl Rekening Gabungan ke Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduk/KPPN KBI Non Induk

814313: Penerimaan Pemindahbukuan dari Sentral Giro/Sentral Giro Gabungan ke Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduklKPPN KBI Non Induk

KPPN KBIINDUK

BULAN

LAMPI RAN VIIPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR

PER- 32 IPB/2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANREKENING PENERIMAAN KANTOR PELAYANANPERBENDAHARAAN NEGARA BERSALDO NIHIL DALAM RANGKA

PENERAPAN TREASURY SINGLE ACCOUNT (TSA)

lAPORAN PENERIMAAN KIRIMAN UANG PENERIMAAN NEGARA

NO

TANGGALKPPN ASAL

AKUN 814123AKUN 814128JUMLAHKETERANGN'I

KIRIMAN UANG (1)

(2) (3)(4)(5)(6) = (4) + (5)(7)

1

KPPN AAAAAA

KPPN BBBBBBSUB JUMLAH2

KPPN AAAAAA

KPPN BBBBBBSUB JUMLAH3

KPPN AAAAAA

KPPN BBBBBBSUB JUMLAH4

KPPN AAAAAA

KPPN BBBBBBSUB JUMLAH5

JUMLAH KPPN AAAAAA

BULAN ........KPPN BBBBBB

JUMLAH TOTAL

Dibuat oleh,

Kepala Seksi Bank/Giro Pos

(Nama Lengkap)NIP .

Tempat, tanggal, bulan, tahun

Mengetahui,Kepala KPPN .

(Nama Lengkap)NIP .

Keterangan Akun:

814123 : Penerimaan Kiriman Uang dari Sentral Giro/SGG KPPN Non KBI ke Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduk

814128 : Penerimaan Kiriman Uang dari Rekening Gabungan KPPN Non KBt ke Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduk

LAMPIRAN VIIIPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR

PER- 32 IPB/2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANREKENING PENERIMAAN KANTOR PELAYANANPERBENDAHARAAN NEGARA BERSALDO NIHIL DALAM RANGKAPENERAPAN TREASURY SINGLE ACCOUNT (TSA)

FAKTUR KIRfMAN UANG

NOMOR:

xxxx/F KU/K PPN/ xx/20 10

DARI:

KPPN (Non KBI)

KE:

KPPN (KBIINDUK)

Sehubungan dengan pelaksanaan rekening penerimaan Kantor Pelayanan perbendaharaan Negara bersaldo n~iL

dalam rangka penerapan Treasury Single Account, hari ini, tanggal xx,xx,xxxx, telah dikirimkan kepada Saudara

pelimpahan dari Bank Persepsi/gevisa Persepsi/Pos Persepsi sebesar Rp xx.xxx.xxx.(. ) ke Rekening SUBRKUN KPPN , dengan rincian sebagaiberikut:

KODE BANK/POS NAMA BANK POSMAKJUMLAH (Rp)

Bank ..........................................

824128Rpxxx.xxx.xxx

Bank ...........................................

824128Rpxxx.xxx.xxx

Bank ...........................................

824128Rpxxx.xxx.xxx

Sub JumlahRpxxx.xxx.xxx

PT. Posindo ................................

824123Rpxxx.xxx.xxx

PT. Posindo ...............................

824123Rpxxx.xxx.xxx

Sub JumlahRpxxx.xxx.xxx

JUMLAH

824128Rpxxx.xxx.xxx

JUMLAH

824123Rpxxx.xxx.xxx

TOTAL JUMLAH

Rpx.xxx.xxx.xxx

Dibuat oleh,

Kepala Seksi Bank/Giro Pos

(Nama Lengkap)NIP .

Tempat, tanggal, bulan, tahun

Mengetahui,

Kepala KPPN .

(Nama Lengkap)NIP .

Keterangan Akun:

824128 : pengeluaran Kiriman Uang dari Rekening Gabungan KPPN Non KBI ke Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduk

824123 : Pengeluaran Kiriman Uang dari Sentral Giro/SGG KPPN Non KBI ke Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduk

Catatan:

Jika terdapat perbedaan jumlah pada Faktur Kiriman Uang dengan Konfirmasi atas Faktur Kiriman Uang,

KPPN yang melakukan Kiriman Uang (KPPN Non KBI) segera menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan.

KPPN NON KBI

BULAN

LAMPIRAN IXPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR

PER- 32 IPB/2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANREKENING PENERIMAAN KANTOR PELAYANANPERBENDAHARAAN NEGARA BERSALDO NIHIL DALAM RANGKA

PENERAPAN TREASURY SINGLE ACCOUNT (TSA)

LAPORAN PENGElUARAN KIRIMAN UANG PENERIMAAN NEGARA

NO

TANGGALKPPN TUJUAN

AKUN 824128AKUN 824123JUMLAHKETERANi.

I

KIRIMAN UANG (1)

(2) (3)(4)(5)(6) = (4) + (5)(7)

1 234567891011 JUMLAH

Dibuat oleh,

Kepala Seksi Bank/Giro Pos

(Nama Lengkap)NIP .

Tempat, tanggal, bulan, tahun

Mengetahui,

Kepala KPPN .

(Nama Lengkap)NIP .

Keterangan Akun:

824128 : pengeluaran Kiriman Uang dari Rekening Gabungan KPPN Non KBI ke Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduk

824123 : Pengeluaran Kiriman Uang dari Sentral Giro/SGG KPPN Non KBI ke Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduk

f

LAMPIRAN XPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR

PER- 32 IPBI2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANREKENING PENERIMAAN KANTOR. PELAYANANPERBENDAHARAAN NEGARA BERSALDO NIHIL DALAM RANGKA

PENERAPAN TREASURY SINGLE ACCOUNT (TSA)

LAPORAN REKAPITULASI PENGELUARAN DAN PENERIMAAN PEMINDAHBUKUAN PENERIMAAN NEGARA

KANWIL DJPBN

BULAN

KPPN KBINO

Induk/KPPNAKUN 824316AKUN 824318JUMLAHAKUN 814316AKUN 814318JUMLAHSELISIHKETERANGAN

KBI Non Induk---------

(1)B_______ ~?L __(4)(5) = (3) + (4)(5)(7)(8) = (5) + (7)(9) = (5) - (8)(10)

1

.-_ .._--- .-•...---.-.--. --

2.------ ---_._.-.

-- -- -----3

-- .-+ ,.- ..---.-"- --.4

5

--- '----JUML~

Keteral1gal1 Aku,,:

81431G : Pel1eril11;lal1 PCl11il1c!.Ii,bukUJI1 dall Rl'kel1il1g Gabul1gal1 ke Rekel1ing SUBRKUN KPPN KBllnduk/KPPN KBI Non Induk

814318: Pel1erirmal1 PeI11111d,1I1buku,111dan Sel1tral Giro/Sel1tral Giro Gabungan ke Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduk/KPPN KBI Non Induk

824316: Pengeluaral1 Pel11il1dahbukual1 darl Rekening Gabungan ke Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduk/KPPN KBt Non Induk

824318: Pengeluaral1 PCl11i"dahbuku<11l d;uj SC'lltral Giro/Sentral Giro Gabungan ke Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduk/KPPN KBI Non Induk

Tempat, tanggal, bulan, tahun

Mengetahui,

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan .

(Nama Lengkap)NIP .

LAMPIRAN XIPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR

PER· 32 IPB/2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANREKENING PENERIMAAN KANTOR PELAYANANPERBENDAHARAAN NEGARA BERSALDO NIHIL DALAM RANGKA

PENERAPAN TREASURY SINGLE ACCOUNT (TSA)

LAPORAN REKAPITULASI PENGELUARAN DAN PENERIMAAN KIRIMAN UANG PENERIMAAN NEGARA

KANWIL DJPBN

BULAN

NOKPPN NONAKUN 824128AKUN 824123JUMLAHKPPN KBI SELISIHKETERANGAN

KBI

INDUKAKUN 814128

AKUN 814123JUMLAH

(1)

(2) (3)(4)(5) = (3) + (4)(6)(7)(8)(9) = (7) + (8)(10) = (5) - (9)(11)

1 2345 JUMLAH

Keterangan Akun:

824128 : Pengeluaran Kiriman Uang dari Rekening Gabungan KPPN Non KBI ke Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduk

824123 : Pengeluaran Kiriman Uang dari Sentral Giro/SGG KPPN Non KBI ke Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduk

814128 : Penerimaan Kiriman Uang dari Rekening Gabungan KPPN Non KBI ke Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduk

814123 : Penerimaan Kiriman Uang dari Sentral Giro/SGG KPPN Non KBI ke Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduk

Tempat, tanggal, bulan, tahun

Mengetahui,

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan .

LAMPI RAN XIIPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR

PER- 32 IPB/2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANREKENtNG PENERIMAAN KANTOR PELAYANANPERBENDAHARAAN NEGARA BERSALDO NIHIL DALAM RANGKA

PENERAPAN TREASURY SINGLE ACCOUNT (TSA)

LAPORAN REKAPITUlASI PENGELUARAN DAN PENERIMAAN PEMINDAHBUKUAN PENERIMAAN NEGARA

BU LAN

NO

KANWIL DITJEN

PERBENDAHARAAN

AKUN 824316AKUN 824318JUMLAHAKUN 814316AKUN 814318JUMLAHSELISIHKETERANGAN

(1)

______(~L__________. j~L(4)(5) = (3) + (4)(6)(7)(8) = (6) + (7)(9) = (5) - (8)(10)1----1

----------2 -

--------------3 - ___ u ___ .____

---,-~-4

-------------,.-5

---.---------- ._-

JUMLAH--------._- -- •.----

Keterangan Akun:

814316: Pcncri!l1""n Pl'l11ind"hbukudn d'Hi Rl'kcning G"bungall kc Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduk/KPPN KBI Non tnduk

814318: Pencril1l,ldn PCl11ind"l1buku,"l (I,Hi Scntral Giro/Sentral Giro Gabungan ke Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduk/KPPN KBt Non Induk

824316: Pengeluaran Pemind"hbuku,1n dan Rekellillg Gabungan ke Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduk/KPPN KBt Non Induk

824318: Pcngcludr,lI1 PCl1lincldhbuku,lIl cbri S(!ntr,,1 Giro/Sentr,,1 Giro Gabullgan ke Rekenillg SUBRKUN KPPN KBllnduk/KPPN KBt Non Induk

Tempat, tanggal, bulan, tahun

Mengetahui,a.n, Direktur Pengelolaan Kas Negara

Kepala Subdit Kas Negara

(Nama Lengkap)NIP .

BULAN

LAMPIRAN XIIIPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR

PER- ~2 IPB/2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANREKENING PENERIMAAN KANTOR PELAYANANPERBENDAHARAAN NEGARA BERSALDO NIHIL DALAM RANGKA

PENERAPAN TREASURY SINGLE ACCOUNT (TSA)

LAPORAN REKAPITULASI PENGELUARAN DAN PENERIMAAN KIRIMAN UANG PENERIMAAN NEGARA

________.___________n. __._________

NO

KANWIL OITJEN

PERBENOAHARAAN

AKUN 824128AKUN 824123JUMLAHAKUN 814128AKUN 814123JUMLAHSELISIHKETERANGAN

(1)

(2) (3)(4)(5) = (3) + (4)(6)(7)(8) = (~) + (7).(9) = (5) - (8)(10)

1 2345 JUMLAH

Keterangan Akun:

824128 : Pengeluaran Kiriman Uang dari Rekening Gabungan KPPN Non KBI ke Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduk

824123 : Pengeluaran Kiriman Uang dari Sentral Giro/SGG KPPN Non KBI ke Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduk

814128 : Penerimaan Kiriman Uang dari Rekening Gabungan KPPN Non KBI ke Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduk

814123 : penerimaan Kiriman Uang dari Sentral Giro/SGG KPPN Non KBI ke Rekening SUBRKUN KPPN KBllnduk

Tempat, tanggal, bulan, tahun

Mengetahui,

a.n. Oirektur Pengelolaan Kas Negara

Kepala Subdit Kas Negara

(Nama Lengkap)NIP .