KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH...

144
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN FASILITATOR GENERASI SEHAT DAN CERDAS DIREKTORAT PELAYANAN SOSIAL DASAR DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 2017 LAMPIRAN SURAT NOMOR : 462/DPPMD.2/07/2017 TANGGAL : 28 JULI 2017

Transcript of KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH...

Page 1: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI

REPUBLIK INDONESIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN FASILITATOR

GENERASI SEHAT DAN CERDAS

DIREKTORAT PELAYANAN SOSIAL DASARDIREKTORAT JENDERAL

PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESAKEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,

DAN TRANSMIGRASI2017

LAMPIRANSURAT NOMOR : 462/DPPMD.2/07/2017TANGGAL : 28 JULI 2017

Page 2: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………...........….…….. i

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………….…………..........….. 1

A. LATAR BELAKANG …………………………………………………..……......….. 1B. PELAKSANA GENERASI SEHAT DAN CERDAS ………..……….……….. 1C. SOP PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN FASILITATOR …...…..…... 5D. DASAR HUKUM ……………………………………………………….…........... 6

BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI PELAKSANA

GENERASI SEHAT DAN CERDAS …………………………………………….....……. 10

A. SATKER PUSAT …………………………………………………………......……. 10B. SEKRETARIAT PUSAT ………………………………………………...…......... 10C. SATKER PROVINSI …………………………………………..…….…......…….. 11D. SEKRETARIAT PROVINSI ……………………………………………....….... 12E. SATKER KABUPATEN ………………………………………………….....….... 13F. KONSULTAN MANAJEMEN PROYEK (KM-Proyek) ………………..….. 14G. KONSULTAN MANAJEMEN NASIONAL (KM-Nasional) …………….... 14H. KONSULTAN MANAJEMEN PROVINSI (KM-Provinsi) ……………..... 15I. FASILITATOR KABUPATEN (FASKAB) DAN ASISTEN FASKAB …... 16J. FASILITATOR KEUANGAN (FASKEU) ………………………………...….. 17K. FASILITATOR KECAMATAN (FK) DAN ASISTEN FK …………….…… 19L. OPERATOR KOMPUTER (OPKOM) …………………………………....…… 20

BAB III ADMINISTRASI KONTRAK INDIVIDU ………………………………….........….. 21

A. PENANDATANGAN KONTRAK KERJA ……………………………......….. 21B. PENERBITAN SURAT PERINTAH TUGAS …………………………..…… 21C. DATABASE FASILITATOR ……………………………………………......…. 21D. LAPORAN INDIVIDU ……………………………………………………......... 22E. LEMBAR WAKTU KERJA (LWK) ………………………………………....... 23F. ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS ………………………………....... 25G. LAPORAN TUNJANGAN OPERASIONAL KANTOR ………………....... 26H. BUKTI PENERIMAAN HONORARIUM DAN TUNJANGAN ………..… 27

BAB IV REKRUTMEN FASILITATOR ……………………………………………………........... 28

A. MAKSUD, TUJUAN DAN KELUARAN …………………………………...... 28B. KUALIFIKASI FASILITATOR ………………………………………….....….. 28C. PROSES DAN PROSEDUR TAHAPAN SELEKSI …………………...…… 30D. PELATIHAN PRA TUGAS CALON FASILITATOR ………………..…….. 36E. REKRUTMEN TERBATAS ………………………………………………....….. 36

Page 3: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

ii

F. REKRUTMEN FASILITATOR MELALUI PROMOSI ………………...…… 37G. PENGELOLAAN FASILITATOR CADANGAN ………………………...…… 38H. PEMENUHAN KUOTA FASILITATOR …………………………………...… 38

BAB V PENGELOLAAN FASILITATOR ……………………………………………………........ 40

A. STANDAR NORMATIF PERILAKU FASILITATOR ………………...……. 40B. MOBILISASI ……………………………………………………………….........… 43C. HARI DAN JAM KERJA FASILITATOR ……………………………....……. 45D. CUTI DAN HARI LIBUR ………………………………………………......…… 45E. RELOKASI …………………………………………………………………........…. 48F. PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) ……………………………...…. 50G. PENGUNDURAN DIRI ……………………………………………………........ 54H. DEMOBILISASI …………………………………………………………….......... 55

BAB VI EVALUASI KINERJA FASILITATOR ………………………………………........…… 56

A. PENDAHULUAN ……………………………………………………………........ 56B. TUJUAN ……………………………………………………………………......…. 56

BAB VII PEMBAYARAN HONORARIUM DAN TUNJANGAN FASILITATOR ……....... 57

A. PEMBAYARAN HONORARIUM …………………………………………........ 57B. PEMBAYARAN TUNJANGAN FASILITATOR …………………………...... 57C. PENETAPAN PEMBIAYAAN HONORARIUM DAN TUNJANGAN …... 60D. REVISI DATA INDUK FASILITATOR ……………………………………..... 60E. DAFTAR NOMINATIF FASILITATOR ………………………………......…… 61F. MEKANISME PEMBAYARAN FASILITATOR …………………………....... 62G. MEKANISME PEMBAYARAN OPERATOR KOMPUTER ……………...… 62

BAB VIII PELAPORAN, PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN FASILITATOR …....…. 64

A. LAPORAN SATKER PROVINSI ……………………………………….....…... 64B. LAPORAN KM-NASIONAL DAN KM-PROVINSI ………………..……...… 66

BAB IX PENUTUP ……………………………………………..........……………………………….. 69

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 4: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

1

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGProgram Generasi Sehat dan Cerdas yang selanjutnya disebut GSC merupakan salah satu programpembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yang diluncurkan oleh pemerintah dalam rangkapenanggulangan kemiskinan guna mendukung pencapaian target Sustainable Development Goals (SDG’s) dibidang kesehatan dan pendidikan. Program tersebut bertujuan untuk menggerakan dan menyadarkanmasyarakat akan pentingnya peningkatan akses kesehatan ibu dan anak serta pendidikan dasar.

Pelaksanaan mekanisme program menitikberatkan kepada proses pengambilan keputusan masyarakat dalammerencanakan kebutuhan masyarakat khususnya tentang masalah kesehatan dan pendidikan melaluipemanfaatan dana stimulan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang bersumber dari Rupiah Murni (RM)dan Hibah Luar Negeri (HLN) untuk mencapai 12 indikator keberhasilan di bidang kesehatan dan pendidikanyang menjadi target program.

Desain GSC dilaksanakan dengan menerapkan strategi pembangunan partisipatif yang lebih mengedepankanpada dasar-dasar pemberdayaan masyarakat dan pemerintah daerah yang diyakini akan mampu mengurangikemiskinan dan mendorong terciptanya generasi yang sehat dan cerdas. Ruang lingkup program inidikembangkan dengan menekankan pada keterlibatan masyarakat, pengembangan kapasitas masyarakat,dan meningkatkan kemampuan pemerintah daerah untuk memfasilitasi masyarakat dalam prosespembangunan.

Mulai Tahun Anggaran 2014 telah teralokasikan pendanaan hingga bulan Desember 2017 berupa Grant dariMCC (Millenium Challange Corporate)/MCA-I (Millenium Challenge Account-Indonesia) dengan pengelolaandana melalui PNPM Support Facility (PSF) – World Bank untuk peningkatan komponen program nutrisi/gizi(Community Based Health and Nutrition to Reduce Stunting Project) dengan tujuan menurunkan danmencegah anak-anak lahir dengan berat badan rendah dan balita pendek (stunting) yang disebabkan giziburuk akut. Adapun lokasi GSC TA. 2017 dilaksanakan dengan melanjutkan lokasi sasaran TA. 2016 yangmencakup 5.753 desa di 499 kecamatan pada 66 kabupaten di 11 provinsi.

Dengan keberadaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sangat mendukung implementasi dilapangan tidak terkecuali lokasi GSC, sehingga daerah harus mendukung implementasinnya karenadiharapkan akan membawa penduduk di desa lebih sejahtera melalui 5 (lima) aspek utama,yaitu pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana, pengembangan potensi ekonomilokal, dan pemanfaatan sumber daya manusia dan lingkungan.

Secara umum, tahapan GSC adalah orientasi atau pengenalan kondisi desa dan kecamatan, sosialisasiprogram, perencanaan partisipatif di tingkat dusun, desa dan kecamatan, pelaksanaan kegiatan, danpertanggungjawaban pelaksanaan pada forum musyawarah desa serta penilaian dan persiapan pelaksanaanselanjutnya. Penilaian dilakukan untuk mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan yang dicapai olehmasyarakat desa dalam mencapai indikator keberhasilan.

B. PELAKSANA GENERASI SEHAT DAN CERDAS

1. SATKER PUSAT

Satker Generasi Sehat dan Cerdas Direktorat Pelayanan Sosial Dasar Ditjen PPMD Kemendesa, PDT danTransmigrasi yang selanjutnya disebut Satker Pusat merupakan sebuah organisasi khusus yang diadakan

Page 5: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

2

dalam rangka mendukung implementasi Generasi Sehat dan Cerdas secara nasional baik dari aspekmanajemen administrasi dana technical assistance maupun dari aspek pembinaan pelaksanaan program.Satker Pusat beranggotakan pejabat-pejabat Direktorat Pelayanan Sosial Dasar Ditjen PPMD yang terdiridari:

a. Sekretaris Direktorat Jenderal PPMD selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA);b. Direktur Pelayanan Sosial Dasar (PSD), selaku Penanggung Jawab Programc. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Pelayanan Sosial Dasar;d. Kepala Bagian Keuangan Ditjen PPMD selaku Pejabat Penguji SPP dan Penandatangan SPM;e. Kasubbag Keuangan Ditjen PPMD yang bersertifikat Bendahara selaku Bendahara Pengeluaran.

2. SEKRETARIAT PUSAT

Satker Pusat Ditjen PPMD akan didukung oleh Sekretariat Pembinaan Generasi Sehat dan Cerdas yangselanjutnya disebut Sekretariat Pusat beranggotakan Staf Direktorat Pelayanan Sosial Dasar dan stafproyek.

3. SATKER PROVINSI

Pengadministrasian kontrak individu dan penyediaan pembiayaan terhadap Fasilitator akan dikelola olehSatker Provinsi Generasi Sehat dan Cerdas yang berada di DPMD Provinsi. Satker Provinsi GenerasiSehat dan Cerdas yang selanjutnya disebut Satker Provinsi merupakan sebuah organisasi khusus yangdiadakan dalam rangka mendukung implementasi Generasi Sehat dan Cerdas dari aspek manajemenadministrasi dana technical assistence. Satker Provinsi Generasi Sehat dan Cerdas beranggotakanpejabat-pejabat DPMD Provinsi yang terdiri dari:

a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Kepala Badan/Dinas/Kantor Pemberdayaan Masyarakat danPemerintah Desa Provinsi;

b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yaitu Pejabat Eselon III bidang yang menangani Generasi Sehatdan Cerdas pada Badan/Dinas/Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yangsekaligus merupakan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) atau Penanggung JawabOperasional Provinsi (PJO);

c. Pejabat Penguji SPP dan Penandatanganan SPM yaitu Pejabat Struktural/fungsional bagian keuanganpada Badan/Dinas/Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi;

d. Bendahara Pengeluaran yaitu staf pada Badan/Dinas/Kantor Pemberdayaan Masyarakat danPemerintahan Desa yang mempunyai sertifikat bendahara dan ditunjuk serta diserahi tugas untukmenerima, menyimpan, menyetor, menatausahakan administrasi dekonsentrasi.

4. SEKRETARIAT PROVINSI

Dalam rangka menjalankan tugasnya Satker Provinsi khususnya Pejabat Pembuat Komitmen akandidukung oleh Sekretariat Provinsi yang beranggotakan Staf DPMD Provinsi maupun staf proyek yangdirekrut secara khusus.

5. SATKER KABUPATEN

Pengadministrasian dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang disalurkan secara langsung kepadamasyarakat di tingkat kecamatan akan dikelola oleh Satker Kabupaten yang berada diBadan/Dinas/Kantor DPMD Kabupaten. Satker Kabupaten merupakan sebuah organisasi yang secarakhusus mengelola administrasi dana BLM dalam lingkup Tugas Pembantuan. Satker KabupatenGenerasi Sehat dan Cerdas beranggotakan pejabat-pejabat Pemerintah Kabupaten yang terdiri dari:

Page 6: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

3

a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau KepalaBadan/Dinas/Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa atau KepalaBadan/Dinas/Kantor lainnya yang tupoksinya berkaitan dengan urusan Generasi Sehat dan Cerdas.

b. Pejabat yang diberi wewenang untuk menandatangani Surat Perintah Membayar (SPM) yaitu pejabatstruktural/fungsional pada bagian keuangan Badan/Dinas/Kantor Pemberdayaan Masyarakat danPemerintahan Desa atau instansi lain yang menangani Generasi Sehat dan Cerdas.

c. Pejabat yang diberi wewenang melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluarananggaran/penerbit Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yaitu Kepala Seksi (Kasi) PemberdayaanMasyarakat atau pejabat lain di kecamatan yang setingkat atau yang disebut dengan PenanggungJawab Operasional Kegiatan (PJOK) dan;

d. Bendahara Pengeluaran yaitu staf pada Badan/Dinas/Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat danPemerintahan Desa atau instansi lain yang menangani Generasi Sehat dan Cerdas yang mempunyaisertifikat Bendahara;

e. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yaitu Pejabat Eselon III bidang yang menangani Generasi Sehatdan Cerdas pada Badan/Dinas/Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yangsekaligus merupakan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) atau Penanggung JawabOperasional Provinsi (PJO);

6. KONSULTAN MANAJEMEN PROYEK (KM-PROYEK)

Konsultan Manajemen Proyek (KM-Proyek) dibentuk secara khusus oleh Satker Pusat dalam rangkamenganalisis dan merumuskan kebijakan-kebijakan program terkait erat dengan urusan pemerintahanmaupun administrasi negara serta melaksanakan pengendalian secara fungsional dalam implementasipembiayaan technical assistance yang bersumberkan dari Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) sesuaidengan kebijakan, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Anggota KM-Proyek akan mengikat kontrak kerja secara individu dengan Satker Pusat. Secara khususKM-Proyek akan ditempatkan di Sekretariat Pembinaan Generasi Sehat dan Cerdas Ditjen PPMD sebagaiunit kerja khusus yang dipimpin oleh seorang Konsultan Ahli Utama yang berfungsi sebagai Koordinatordan bertangung jawab langsung kepada Satker Pusat melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)Direktorat Pelayanan Sosial.

7. KONSULTAN MANAJEMEN NASIONAL (KM-Nasional)

KM-Nasioanal dikelola oleh Perusahaan Pengelola Administrasi-3A (PPA-3A) yang dikontrak secara khususoleh Satker Pusat dalam rangka membantu Satker Pusat untuk mengelola administrasi KonsultanManajemen Nasional. Disamping menjalankan fungsi administrasi dalam memberikan pelayanan kepadaProfessional Staff/Spesialis, PPA-3A juga melaksanakan fungsi event organizer untuk kegiatan-kegiatanyang termasuk dalam kontraknya seperti rapat koordinasi, workshop, pelatihan, dll. Peran PPA-3AKonsultan Manajemen Nasional Generasi Sehat dan Cerdas adalah menjamin efektivitas dan efisiensidukungan pengelolaan biaya dan pengelolaan administrasi dalam pelaksanaan tugas ProfessionalStaff/Spesialis Konsultan Manajemen Nasional.

Adapun tugas Professional Staff/Spesialis Konsultan Manajemen Nasional adalah mengendalikan kinerjaGenerasi Sehat dan Cerdas secara nasional, khususnya dalam membantu merumuskan kebijakan-kebijakan serta melaksanakan pengendalian fungsional dalam implementasi program sesuai dengankebijakan, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. KM-Nasional bertanggung jawab mengembangkanpelaksanaan Generasi Sehat dan Cerdas dengan memastikan kualitas kinerja perencanaan dan

Page 7: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

4

implementasi program. Ada 5 (lima) aspek utama yang menjadi tugas pokok dan fungsi KM-Nasionalyaitu: 1) sebagai perencana dan analisis program; 2) sebagai supervisor terhadap pelaksanaan program,3) sebagai supervisor terhadap pelaksanaan pilot-pilot project dan program pendukung, 4) sebagai unitmanajemen basis data, dan 5) sebagai auditor internal terhadap penggunaan alokasi anggaran GenerasiSehat dan Cerdas.

Staf/Spesialis Konsultan Manajemen Nasional meliputi:

1. Koordinator;2. Deputi Koordinator Bidang Pengembangan Program;3. Deputi Koordinator Bidang Pengendalian Program;4. Spesialis Pelayanan Kesehatan;5. Spesialis Pelayanan Pendidikan;6. Spesialis Pelatihan Fasilitator;7. Spesialis Pelatihan Masyarakat;8. Spesialis Komunikasi dan Informasi;9. Spesialis kebijakan Publik;10. Spesialis Pengembangan Sosial;11. Spesialis Pengaduan dan Penganangan Masalah (SP2M);12. Junior Spesialis Pengaduan dan Penanganan Masalah;13. Spesialis Manajemen Keuangan;14. Junior Spesialis Manajemen Keuangan;15. Spesialis Manajemen Data dan Informasi16. Junior Spesialis Manajemen Data dan Informasi;17. Spesialis Sistem Informasi Geografik;18. Junior Spesialis Sistem Informasi Geografik;19. Spesialis Disbursement;20. Junior Spesialis Disbursement ;21. Spesialis Sumber Daya Manusia;22. Junior Spesialis Sumber Daya Manusia .

8. KONSULTAN MANAJEMEN PROVINSI (KM-Provinsi)KM-Provinsi dikelola oleh Perusahaan Pengelola Administrasi-3B (PPA-3B) yang dikontrak secara khususoleh Satker Pusat dalam rangka membantu Satker Pusat untuk mengelola administrasi KonsultanManajemen Provinsi. Disamping menjalankan fungsi administrasi dalam memberikan pelayanan kepadaProfessional Staff/Spesialis, PPA-3B juga melaksanakan fungsi event organizer untuk kegiatan-kegiatanyang termasuk dalam kontraknya seperti rapat koordinasi, workshop, pelatihan, dll. Peran PPA-3BKonsultan Manajemen Provinsi Generasi Sehat dan Cerdas menjamin efektivitas dan efisiensi dukunganpengelolaan biaya dan pengelolaan administrasi dalam pelaksanaan tugas Professional Staff/SpesialisKonsultan Manajemen Provinsi. KM-Provinsi bertanggung jawab mengembangkan pelaksanaan GenerasiSehat dan Cerdas dengan memastikan kualitas kinerja perencanaan dan implementasi program.

Tenaga spesialis KM-Provinsi meliputi:

1. Koordinator Provinsi (Korprov);2. Spesialis Manajemen Keuangan;3. Spesialis Manajemen Data dan Informasi;4. Spesialis Pelatihan.

Page 8: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

5

9. FASILITATOR KABUPATEN (FASKAB), FASILITATOR KEUANGAN (FASKEU) DAN ASISTENFASKAB

Pelaksanaan Generasi Sehat dan Cerdas pada level kabupaten akan didukung dengan pemberianfasilitasi teknis dan supervisi Fasilitator Kabupaten (Tim Faskab) yang terdiri dari Faskab, Asisten Faskabdan Faskeu. Faskab akan memberikan dukungan teknis kepada Fasilitator Kecamatan (FK) dengan caramereview kegiatan sosialisasi, perencanaan program, pengorganisasian masyarakat sehinggapelaksanaan Generasi Sehat dan Cerdas dapat dikelola secara langsung oleh masyarakat itu sendiri.

Sedangkan Faskeu akan bertugas mendampingi Unit Pengelola Kegiatan (UPK) dalam aspek pengelolaankeuangan, aspek penguatan kelembagaan, serta aspek pengembangan jaringan kerja sama antara UPKdengan termasuk lembaga pendukung. Faskeu juga akan bertugas untuk melakukan audit internalterhadap penggunaan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM), Dana Operasional Kegiatan (DOK)yang dikelola oleh UPK.

Kabupaten dengan jumlah 3 (tiga) kecamatan lokasi GSC ditempatkan 1 (satu) orang Faskab dan 1orang Faskeu. Kebutuhan Asisten Faskab diatur dengan ketentuan:a. Kabupaten dengan jumlah kecamatan lebih dari 15 kecamatan akan ditempatkan 1 (satu) orang

Asisten Faskab untuk mendukung kinerja Faskab;b. Kabupaten dengan jumlah kecamatan di bawah 3 (tiga) akan difasilitasi oleh Faskab dan Faskeu dari

Kabupaten terdekat.

10. FASILITATOR KECAMATAN (FK) DAN ASISTEN FKGenerasi Sehat dan Cerdas didesain melalui pemberian stimulan sumberdaya berupa bantuan sosial danFasilitator (pendamping masyarakat) yang didayagunakan masyarakat sebagai sarana memberdayakandirinya, Pendamping masyarakat disediakan di setiap kecamatan lokasi program yaitu satu orangFasilitator Kecamatan (FK). Untuk menunjang kinerja FK di kecamatan, akan ditempatkan 1 (satu) orangAsisten FK dengan kriteria lokasi sebagai berikut:a. Lokasi Normal – Sulit dengan jumlah minimal 20 desa;b. Lokasi Sangat Sulit dengan jumlah minimal 15 desa;c. Lokasi Ekstrim dengan jumlah minimal 10 desa;

11. OPERATOR KOMPUTER (OPKOM)Operator Komputer berada di wilayah Kabupaten, dalam 1 (satu) kabupaten ditempatkan 1 (satu) orangOperator Komputer (Opkom) untuk memberi dukungan tugas pada tim Faskab, terutama dalam halpendataan dokumen termasuk pendataan pada aplikasi program.

C. SOP PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN FASILITATOR

Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah penetapan tertulis mengenai apa yang harus dilakukan, kapan,dimana dan oleh siapa, serta dengan cara yang paling efektif. Dalam rangka pelaksanaan Generasi Sehat danCerdas terkait pertanggungjawaban keuangan dan administrasi dana technical assistance yang dikelolamelalui mekanisme Dekonsentrasi maupun mekanisme hubungan kerja sama antar pelaku Generasi Sehatdan Cerdas dalam rangka menjamin efektivitas dan efisiensi pendayagunaan technical assistance dalamlingkup Dekonsentrasi maka secara khusus ditetapkan SOP Pembinaan dan Pengendalian Fasilitator GenerasiSehat dan Cerdas. SOP Pembinaan dan Pengendalian Fasilitator Generasi Sehat dan Cerdas merupakansebuah aturan tertulis tentang tugas pokok dan fungsi (tupoksi) serta sistematika kerja secara terukur dan

Page 9: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

6

dapat dipertanggungjawabkan para pelaku Generasi Sehat dan Cerdas berkaitan dengan pembinaan danpengendalian Fasilitator Generasi Sehat dan Cerdas dalam lingkup Dekonsentrasi.

SOP Pembinaan dan Pengendalian Fasilitator Generasi Sehat dan Cerdas merupakan penjabaran lebih lanjutdari perubahan kontrak individu konsultan menjadi kontrak perusahaan jasa konsultan. Manajemenpengendalian dan pembinaan Fasilitator berkaitan erat dengan mekanisme kerja antara Satker Provinsi,Faskab, Faskeu, Asisten Faskab, FK, dan Asisten FK dengan KM-Provinsi. KM-Provinsi secara institusionalbertanggung jawab penuh dalam menjalankan tugas-tugas pengendalian program dan fasilitasi administrasikepada KM-Nasional.

SOP Pembinaan dan Pengendalian Fasilitator Generasi Sehat dan Cerdas mendukung kinerja program dariaspek administrasi dan keuangan. Oleh sebab itu, secara garis besar SOP Pembinaan dan PengendalianFasilitator Generasi Sehat dan Cerdas ini disusun dengan mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Penjelasan uraian tugas para pelaku Generasi Sehat dan Cerdas berkaitan pengelolaan pembiayaan danadministrasi proyek dalam lingkup Dekonsentrasi,

2. Penjelasan secara lebih rinci hak dan kewajiban Fasilitator selama berlakunya perjanjian kerja khususnyaterkait pembiayaan dan administrasi proyek,

3. Penjelasan tata cara pengadministrasian dana Dekonsentrasi oleh Satker Provinsi yang digunakan untukmembiayai Fasilitator Generasi Sehat dan Cerdas,

4. Penjelasan tentang prosedur dan mekanisme penyampaian dokumen administrasi oleh Fasilitator kepadaSatker Provinsi secara tepat waktu, tepat kandungan isi maupun formatnya, dan seragam.

5. Penjelasan tentang tugas dan tanggung jawab KM-Provinsi dalam rangka membantu Satker Provinsimembina dan mengendalikan Fasilitator Generasi Sehat dan Cerdas yang dikontrak melalui mekanismekontrak individual.

D. DASAR HUKUM1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Sistem Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat

dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 –2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4700);

3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 166, dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun Anggaran2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 278, dan Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5767);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4407);

Page 10: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

7

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja InstansiPemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, dan Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4614);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan AntaraPemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, dan Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4816).

12. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas Dan WewenangSerta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Di Wilayah Provinsi (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25, dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5107), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentangPerubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas DanWewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Di Wilayah Provinsi(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 44, dan Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5209);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan AnggaranKementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 152, danTambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan danBelanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, dan TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, dan Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5533);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, dan Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5717);

17. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan PenanggulanganKemiskinan;

18. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas PeraturanPresiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2012 Nomor 155);

19. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional PercepatanPerbaikan Gizi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 100);

20. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);

21. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan JangkaMenengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

22. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan PresidenNomor 43 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 4);

23. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, PembangunanDaerah Tertinggal dan Transmigrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13);

Page 11: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

8

24. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2016 tentang Rincian Anggaran Pendapatan danBelanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 153);

25. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 137);

26. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun2017 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 95);

27. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian Anggaran Pendapatandan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor288);

28. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas KeputusanPresiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan BelanjaNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 92);

29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014 tentang PedomanPembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);

30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang PedomanPenyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017 (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2016 Nomor 518);

31. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal BerskalaDesa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158);

32. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);

33. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 3Tahun 2015 tentang Pendampingan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 160);

34. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2015tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 463);

35. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor21 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016 (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 1934);

36. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2Tahun 2016 tentang Indeks Desa Membangun (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor300);

37. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 8Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, danTransmigrasi Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 786);

38. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 4Tahun 2016 tentang Pelimpahan Urusan Pemerintahan Lingkup Direktorat Jenderal Pembangunan danPemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan TransmigrasiTahun Anggaran 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 358);

39. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor20 Tahun 2016 tentang Pelimpahan dan Penugasan Lingkup Kementerian Desa, Pembangunan DaerahTertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2017 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1849);

Page 12: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

9

40. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Nomor 113/PMK.05/2012 tentang PerjalananDinas Jabatan Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 678);

41. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 190/PMK.05/2012 Tentang Tata CaraPembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1191);

42. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 148/PMK.07/2014 tentang Perubahan AtasPeraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.07/2009 tentang Pedoman Pendanaan Urusan BersamaPusat dan Daerah Untuk Penanggulangan Kemiskinan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 982);

43. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya MasukanTahun Anggaran 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 455);

44. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 168/PMK.05/2015 tentang MekanismePelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 1340);

45. Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2016tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Program Pembangunan dan PemberdayaanMasyarakat Desa Tahun 2016;

46. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-66/PB/2005 beserta aturan perubahannyaNomor PER-11/PB/2011 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatandan Belanja Negara;

47. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-48/PB/2013 tanggal 11 Juni 2015 tentangPetunjuk Pelaksanaan Pencairan Dana Hibah International Bank for Reconstruction and Development No.TF-014769 (National Program for Community Empowerment in Rural Area – Health and BrightGeneration – PNPM Generasi Project).

Page 13: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

10

BAB IITUGAS POKOK DAN FUNGSI

PELAKSANA GENERASI SEHAT DAN CERDAS

A. SATKER PUSATBerkaitan dengan pelaksanaan Dekonsentrasi dari aspek pembinaan dan pengendalian Fasilitator, SatkerPusat berkewajiban membantu dan mendukung Satker Provinsi berkaitan dengan pembinaan danpengendalian kinerja Satker Dekonsentrasi dengan tugas pokok sebagai berikut:1. Merencanakan dan merumuskan pokok-pokok kebijakan Dekonsentrasi2. Mengadministrasikan pembiayaan Dekonsentrasi yang dituangkan dalam dokumen DIPA

Dekonsentrasi sebagai dokumen anggaran yang resmi.3. Membina dan mensupervisi kinerja Satker Provinsi4. Meningkatkan kapasitas Satker Provinsi melalui pelatihan/workshop dan lokakarya5. Mengawasi Satker Provinsi dalam pengelolaan dana Dekonsentrasi6. Menyelesaikan perselisihan antara Satker Provinsi dan pelaku Generasi Sehat dan Cerdas yang

berpotensi menghambat kinerja program secara nasional7. Mensupervisi Satker Provinsi dalam menindaklanjuti hasil audit BPKP/BPK8. Mensupervisi Satker Provinsi dalam penanganan masalah Generasi Sehat dan Cerdas9. Mengevaluasi kinerja Perusahaan Pengelola Administrasi (PPA) dalam pelaksanaan pembinaan dan

pengendalian Konsultan10. Mengelola laporan Dekonsentrasi sesuai peraturan yang ditetapkan.

B. SEKRETARIAT PUSATBerkaitan dengan pelaksanaan Dekonsentrasi dari aspek pembinaan dan pengendalian Fasilitator, SatkerProvinsi berkewajiban membantu dan mendukung Satker Pusat berkaitan dengan pembinaan danpengendalian kinerja Satker Dekonsentrasi dengan tugas pokok sebagai berikut:1. Memfasilitasi pembentukan Satker Provinsi2. Memfasilitasi pembentukan Sekretariat Provinsi3. Memonitor distribusi SA-PSK kepada Satker Provinsi4. Memfasilitasi penyusunan DIPA Dekonsentrasi oleh Satker Provinsi di Kanwil DJPB5. Membina kinerja Satker Provinsi dalam mengelola anggaran dan administrasi dekonsentrasi6. Membina kinerja Satker Provinsi dalam rangka mengelola kontrak individu Fasilitator7. Membina kinerja Satker Provinsi dalam melakukan pembayaran honorarium dan tunjangan Fasilitator8. Membina kinerja Satker Provinsi dalam rangka pengendalian kinerja dan evaluasi kinerja Fasilitator9. Memproses surat Satker Provinsi perihal keberatan atas rekomendasi KM-Nasional berkaitan dengan

pembinaan dan pengendalian Fasilitator10. Memfasilitasi Satker Provinsi dalam rangka penanganan masalah Generasi Sehat dan Cerdas11. Memfasilitasi Satker Provinsi dalam memproses tindak lanjut hasil audit BPKP dan BPK terhadap

penggunaan dana dekonsentrasi12. Membina Satker Provinsi dalam penyusunan Laporan Keuangan, Laporan Aset, serta Laporan

Pengendalian dan Evaluasi13. Mengelola pengumpulan dokumen softcopy dan hardcopy Sistem Akuntansi (SAI)14. Mengelola pengadministrasian Laporan Kinerja Program dari Satker Dekonsentrasi15. Mengelola serat terima asset (belanja modal) dari Kementerian Desa, dan PDTT kepada pemerintah

Provinsi

Page 14: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

11

16. Menyampaikan laporan kepada Satker Pusat berkaitan dengan pembinaan Satker Provinsi dalamrengka pembinaan dan pengendalian Fasilitator

C. SATKER PROVINSITugas dan tanggung jawab Satker Provinsi berkaitan dengan pelaksanaan Dekonsentrasi dari aspekpembinaan dan pengendalian Fasilitator meliputi:1. Mengelola pelaksanaan Dekonsentrasi Generasi Sehat dan Cerdas Tahun Anggaran bersangkutan.2. Mengelola dana Dekonsentrasi khususnya pengadministrasian dan pembayaran sesuai denganketentuan yang tercantum dalam: RKA-KL, DIPA Dekonsentrasi Generasi Sehat dan Cerdas, RencanaKerja, dan Indikator Kinerjanya, serta tahapan penarikan anggaran berdasarkan tugas pokok dan fungsimasing-masing pada provinsi yang bersangkutan.3. Mengelola pengadministrasian dan penyaluran dana Dekonsentrasi yang meliputi:

a. Mengajukan Surat Permintaan Pembayaran/SPP kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)b. Menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM);c. Mengajukan SPM ke KPPN;d. Memantau penerbitan SP2D sebagai dasar pembayaran kegiatan-kegiatan yang dibiayai dana

Dekonsentrasi.4. Mengajukan usulan tambahan biaya apabila terjadi kekurangan di dalam pagu DIPA Dekonsentrasi

yang digunakan untuk pembiayaan Fasilitator kepada Satker Pusat sebagai bahan pertimbangandalam rangka revisi DIPA Dekonsentrasi.

5. Melakukan rekrutmen untuk kebutuhan Fasilitator Generasi Sehat dan Cerdas sesuai kebutuhan.6. Mengelola kontrak individual Fasilitator dan administrasi kontraktual sebagai berikut:

a. membuat dan menandatangi kontrak kerja Satker Provinsi dengan Fasilitatorb. membuat dan menandatangi kontrak kerja Satker Provinsi dengan operator komputer di

kabupatenc. membuat dan menandatangi kontrak kerja Satker Provinsi dengan staf Sekretariat Provinsid. menerbitkan SPT untuk Fasilitatore. menerbitkan SPT untuk operator komputer di kabupatenf. menerbitkan SPT untuk staf Sekretariat Provinsig. mengadministrasikan dokumen kontrak individual dimaksudh. melakukan pembayaran dan pengadministrasian pembayaran sebagai berikut:

1) membuat Daftar Nominatif Pembayaran Honorarium dan Tunjangan Individual Fasilitatorserta Operator Komputer Generasi Sehat dan Cerdas;

2) menyalurkan honorarium, tunjangan dan biaya operasional dapat diterima oleh FasilitatorGenerasi Sehat dan Cerdas secara tepat waktu dan jumlah dana yang dibayarkan sesuaidengan peraturan yang sudah ditetapkan;

3) memastikan pembayaran honorarium operator komputer secara tepat waktu;4) memastikan pembayaran honorarium staf Sekretariat Provinsi secara tepat waktu;5) menyalurkan tunjangan operasional kantor Tim Faskab melalui salah satu Tim Faskab yang

diusulkan Satker Kabupaten untuk ditetapkan sebagai Koordinator Fungsional.i. menerbitkan surat PHK terhadap terjadinya pelanggaran kontrak kerja yang dilakukan oleh

Fasilitatorj. melakukan Relokasi Fasilitator atas Rekomendasi Korprov

7. Melaksanakan fungsi administrasi umum yang meliputi:a. menandatangani LWK spesialis KM-Provinsi.

Page 15: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

12

b. mengetahui usulan RPD yang diajukan KM-Provinsi dengan membubuhkan tandangan dan capstempel.

c. mengesahkan dokumen SPPD tenaga spesialis KM-Nasional, spesialis KM-Provinsi, maupunkonsultan atau tenaga ahli lainnya yang dikontrak dalam rangka pelaksanaan Generasi Sehat danCerdas.

d. mengesahkan dokumen SPPD Tim Faskab yang ikut serta dalam kegiatan Rakor Dwibulanan diProvinsi.

e. menerbitkan undangan yang dibutuhkan dalam rangka keperluan rapat, pelatihan, workshop dankegiatan penunjang lain yang diselenggarakan di provinsi.

8. Membina dan mengendalikan personil Fasilitator dari aspek administrasi dan koordinasi yangmeliputi:a. supervisi pengelolaan administrasi yang dikelola oleh Fasilitator secara individualb. memberikan teguran secara tertulis terhadap Fasilitator yang tidak memenuhi kelengkapan

dokumen administrasi dan alat bukti pembayaranc. mengelola dan melakukan pemutakhiran data Fasilitator secara berkala bulanan yang ditetapkan

dalam dokumen Data Induk Fasilitator.d. mengevaluasi kinerja Fasilitator dari aspek administrasi dan koordinasi

9. Membina dan mengendalikan pelaksanaan Urusan Bersama yang meliputi:a. Mensupervisi Pemerintah Kabupaten terkait dengan persiapan pelaksanaan tugaspembantuan

yang meliputi:1) Penyusunan Naskah Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah

Kabupaten berupa Naskah Perjanjian Urusan Bersama (NPUB);2) Pembentukan Satker Kabupaten;3) Penyediaan dana Pembinaan dan Administrasi Proyek (PAP)

b. Membina penyusunan laporan Satker Kabupaten Generasi Sehat dan Cerdas sebagai pelaksanaUrusan Bersama yang meliputi:1) Memberikan Bimbingan Teknis kepada Satker Kabupaten Generasi Sehat dan Cerdas2) Menerima tembusan dan mengadministrasikan laporan bulanan Satker Kabupaten berkaitan

dengan Laporan Keuangan, Laporan Aset serta Laporan Pengendalian dan Evaluasi10. Menyusun laporan Dekonsentrasi.

D. SEKRETARIAT PROVINSITugas dan tanggung jawab Sekretariat Provinsi berkaitan dengan pelaksanaan Dekonsentrasi dari aspekpembinaan dan pengendalian Fasilitator meliputi:1. mempersiapkan dokumen kontrak kerja antara Satker Provinsi dan Fasilitator yang meliputi

penyusunan kontrak kerja dan Surat Perintah Kerja2. menyusun Data Induk Fasilitator pada bulan pertama kontrak kerja yang akan diperbaharui setiap

bulannya3. mengelola dokumen administrasi sebagai berikut:

a. mengumpulkan polis asuransi dan NPWP pada bulan pertama kontrakb. mengumpulkan dokumen administrasi kontrak individual dari Bulan Sebelum nya yang meliputi:

LWK, SPPD, laporan program, laporan individu, laporan rekapitulasi penerimaan honorarium dantunjangan, serta bukti pendukung lain yang disampaikan Fasilitator.

c. Memverifikasi kelengkapan dokumen dari Bulan Sebelumnya berupa LWK, SPPD, laporanindividu, tanda terima honorarium, tunjangan, serta bukti pendukung lain yang disampaikanFasilitator kepada Satker Provinsi.

Page 16: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

13

4. Mempersiapkan dokumen administrasi keuangan yang meliputi:a. Penyusunan surat penundaaan pembayaran honorarium dan tunjangan kepada Fasilitator

sebagai tindak lanjut belum dipenuhinya dokumen administrasi kontrak individual dari BulanSebelumnya yang meliputi : LWK, SPPD, laporan program, laporan individu, laporan rekapitulasipenerimaan honorarium dan tunjangan, serta bukti pendukung lain yang disampaikan Fasilitator.

b. Penyusunan Daftar Nominatif berdasarkan Laporan KM-Provinsi tentang keberadaan Fasilitator dilokasi tugas pada Bulan Berjalan untuk dijadikan sebagai lampiran dokumen SPP.

c. Penyusunan SPP yang dilengkapi dengan dokumen Daftar Nominatif;d. Penyusunan SPM yang akan diajukan ke KPPN;

5. Memproses pembayaran Fasilitator yang meliputi:a. Pengajuan dokumen SPM ke KPPN;b. Pemantuan diterbitkannya SP2D oleh KPPN sebagai dasar pembayaran kegiatan-kegiatan yang

dibiayai dana Dekonsentrasi;c. Pemantuan pengiriman honorarium dan tunjangan kepada Fasilitator.

6. Mempersiapkan dan memproses rekrutmen Fasilitator yang meliputi:a. Penyiapan dukungan administrasi pembiayaan seleksi aktif;b. Penyusunan administrasi umum berupa undangan peserta seleksi, undangan peserta pelatihan,

penyusunan kontrak dan surat perintah tugas.7. Melakukan pembinaan Fasilitator dari aspek administrasi dan koordinasi yangmeliputi:

a. kunjungan lapangan sesuai kebutuhan dalam rangka memonitor dan mengevaluasi kinerjaFasilitator;

b. penyusunan Surat Keputusan tentang Evaluasi Kinerja Fasilitator;c. penyusunan surat persetujuan terhadap ijin, cuti, dan pengunduran diri;d. penyusunan Surat Keputusan tentang PHK;

8. Menyusun laporan Satker Provinsi tentang pelaksanaan Dekonsentrasi.

E. SATKER KABUPATENTugas dan tanggung jawab Satker Kabupaten yang utama adalah mengelola pembiayaan komponenpelaksanaan GSC dan komponen pendampingan GSC dan administrasi dana BLM dalam lingkup UrusanBersama. Berkaitan dengan pembinaan dan pengendalian Fasilitator, Satker Kabupaten merupakanpengguna dari sumberdaya Fasilitator dimaksud. Oleh sebab itu, dalam rangka pelaksanaan UrusanBersama dari aspek pembinaan dan pengendalian Fasilitator maka Satker Kabupaten memiliki tugaspokok dan fungsi sebagai berikut :

1. Membina dan mengendalikan kinerja Fasilitator yang bekerja di wilayah tugas Satker Kabupatenyang bersangkutan sesuai dengan etunjuk Teknis Operasional (PTO) dan petunjuk teknis lain yangditetapkan guna mencapai tujuan program.

2. Melaksanakan fungsi administrasi umum khususnya penerbitan undangan kepada Fasilitator yangdibutuhkan dalam rangka keperluan rapat, pelatihan, workshop dan kegiatan penunjang lain yangdiselenggarakan di kabupaten.

3. Mengendalikan kinerja Tim Faskab secara langsung melalui pemberian persetujuan atas LembarWaktu Kerja (LWK).

4. Mengendalikan kinerja Tim Faskab secara langsung melalui pemberian persetujuan atas SuratPerintah Perjalanan Dinas (SPPD).

5. Membina kinerja Fasilitator dalam menyusun laporan pelaksanaan GSC.6. Bekerja sama dengan Tim Faskab dalam pengelolaan program maupun pengendalian kinerja FK.

Page 17: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

14

7. Merekomendasikan kepada Satker Provinsi dan KM-Provinsi untuk membina secara khusus terhadapFasilitator yang tidak bekerja secara optimal sesuai dengan PTO dan petunjuk teknis lain yangditetapkan guna mencapai tujuan program.

8. Mengevaluasi kinerja Tim Faskab dari aspek kinerja administrasi dan koordinasi.9. Menyusun laporan pembinaan dan pengendalian Fasilitator untuk disampaikan kepada Satker

Provinsi.

F. KONSULTAN MANAJEMEN PROYEK (KM-Proyek)Berkaitan dengan pelaksanaan Dekonsentrasi dari aspek pembinaan dan pengendalian Fasilitator, KM-Proyek berkewajiban membantu dan mendukung Satker Pusat berkaitan dengan perumusan kebijakandan pengelolaan anggaran GSC dengan tugaspokok dan fungsi sebagai berikut:

1. Menyiapkan pokok-pokok kebijakan berkaitan dengan pembinaan dan pengendalian pelaksanaanGSC termasuk kebijakan Dekonsentrasi;

2. Menyusun dokumen anggaran GSC yang meliputi RAB, RKA-KL,SP-SA-PSK, dan DIPA termasuk untukurusan Dekonsentrasi;

3. Menyusun Dokumen NPUB;4. Menyusun petunjuk teknis pencairan dan penggunaan dana Dekonsntrasi dan urusan Bersama

Generasi Sehat dan Cerdas;5. Mengelola Revisi DIPA GSC;6. Merumuskan pokok-pokok kebijakan kontrak individu Fasilitator;7. Memantau pembayaran gaji dan tunjangan Fasilitator.

G. KONSULTAN MANAJEMEN NASIONAL (KM-Nasional)Konsultan Manajemen Nasional (KM-Nasional), pada prinsipnya merupakan satu tim kerja yang harussolid dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Secara umum tugas pokok Tim KM-NasionalGSC adalah sebagai berikut:

1. Mengendalikan kinerja pelaksanaan GSC sesuai dengan kebijakan dan PTO yang berlaku;2. Merumuskan penegasan dan penjelasan teknis pelaksanaan GSC di lapangan dalam rangka

pencapaian tujuan program;3. Mengevaluasi permasalahan dalam penerapan sistem di lapangan, melakukan perbaikan atau

penyesuaian sistem serta melaporkan hasil kegiatan;4. Membantu memberikan masukan secara profesional dalam merumuskan kebijakan program secara

nasional (pendanaan, pengadministrasian dan pelaporan);5. Mengembangkan panduan pelatihan bagi pelaku GSC di kabupaten dan kecamatan baik unsur

pemerintah maupun masyarakat;6. Melakukan evaluasi kinerja KM-Provinsi dan fasilitator dalam mendampingi masyarakat;7. Melakukan Koordinasi yang intensif dan efektif dengan tenaga pendamping desa baik pusat maupun

daerah;8. Melakukan Koordinasi dengan sektor baik kementerian di pusat, sektor di daerah dan pemerintah

daerah terutama di sektor kesehatan dan pendidikan terkait dengan penguatan substansi GSC;9. Merancang dan melakukan review modul-modul pelatihan untuk Tim Faskab, dan Penanggungjawab

Operasional Kegiatan (PjOK);10. Mensupervisi KM-Provinsi dalam rangka pembinaan Fasilitator untuk mentaati aturan standar perilaku

normatif Fasilitator sesuai dengan Tata Perilaku (Code of Conduct), Etika Profesi dan Kode Etik;

Page 18: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

15

11. Menyusun panduan pembinaan dan pengendalian kinerja/kompetensi Fasilitator dalam halpelaksanan program;

12. Melakukan Audit Internal terhadap proses pelaksanaan Pengendalian dan Pembinaan Fasilitator;13. Melakukan investigasi terhadap rekomendasi KM-Provinsi yang oleh Satker Provinsi diajukan

keberatan kepada Satker Pusat;14. Menyampaikan laporan supervisi pembinaan dan pengendalian Fasilitator kepada Satker Pusat secara

tepat waktu;15. Melakukan supervisi dalam rangka penyelesaian pengaduan dan penanganan masalah;16. Memfasilitasi pengelolaan asset dan serah terima kegiatan;17. Melakukan monitoring hasil capaian 12 (dua belas) indikator dan key performance indicators (KPI).

H. KONSULTAN MANAJEMEN PROVINSI (KM-Provinsi)Konsultan Manajemen Provinsi (KM-Provinsi), pada prinsipnya merupakan satu tim kerja yang harus soliddalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Secara umum tugas pokok KM-Provinsi adalahsebagai berikut:

1. Mengendalikan kinerja pelaksanaan GSC sesuai dengan kebijakan PTO yang berlaku;2. Merumuskan penegasan dan penjelasan teknis pelaksanaan GSC di lapangan dalam rangka

pencapaian tujuan program;3. Mengevaluasi permasalahan dalam penerapan sistem di lapangan, melakukan perbaikan atau

penyesuaian sistem serta melaporkan hasil kegiatan;4. Membantu memberikan masukan secara profesional dalam merumuskan kebijakan program secara

nasional (pendanaan, pengadministrasian dan pelaporan);5. Mengembangkan panduan pelatihan bagi pelaku GSC di kabupaten dan kecamatan baik unsur

pemerintah maupun masyarakat;6. Memberikan bantuan teknis kepada Satker Provinsi;7. Melakukan evaluasi kinerja Fasilitator GSC;8. Melakukan Koordinasi yang intensif dan efektif dengan tenaga pendamping desa baik pusat maupun

daerah;9. Secara umum, untuk bidang program manajemen provinsi bertugas memastikan pelaksanaan

pekerjaan kegiatan GSC ditingkat kabupaten dan kecamatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;10. Melakukan Koordinasi dengan sektor baik kementerian di pusat, sektor di daerah dan pemerintah

daerah terutama di sektor kesehatan dan pendidikan terkait dengan penguatan substansi GSC;11. Merancang dan melakukan review modul-modul pelatihan untuk FK, dan PjOK;12. Mensupervisi Fasilitator dalam rangka pembinaan Fasilitator untuk mentaati aturan standar perilaku

normatif Fasilitator sesuai dengan Tata Perilaku (Code of Conduct), Etika Profesi dan Kode Etik;13. Menyusun panduan pembinaan dan pengendalian kinerja/kompetensi Fasilitator dalam hal

pelaksanan program;14. Mensupervisi Fasilitator dalam rangka pembinaan kinerja dan kompetensi Fasilitator dalam

mendampingi masyarakat;15. Melakukan Audit Internal terhadap proses pelaksanaan Pengendalian dan Pembinaan Fasilitator;16. Melakukan investigasi terhadap rekomendasi Faskab yang oleh Satker Kabupaten diajukan keberatan

kepada Satker Provinsi;17. Menyampaikan laporan supervisi pembinaan dan pengendalian Fasilitator kepada Satker Provinsi

secara tepat waktu;18. Melakukan pendampingan dalam rangka penyelesaian pengaduan dan penanganan masalah;19. Memfasilitasi pengelolaan asset dan serah terima kegiatan;

Page 19: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

16

20. Melakukan monitoring hasil capaian 12 (dua belas) indikator dan key performance indicators (KPI).

I. FASILITATOR KABUPATEN (FASKAB) DAN ASISTEN FASKABFaskab yang meliputi Faskab, dan Asisten Faskab berkaitan dengan pelaksanaan Dekonsentrasi dariaspek pembinaan dan pengendalian Fasilitator berkewajiban melaksanakan tugas pokok dan fungsisebagai berikut:

1. Menyusun dokumen administrasi individu (setiap bulannya) yang meliputi: laporan individu (dilampiriLWK yang diketahui PjOKab, SPPD, bukti penerimaan honorarium dan tunjangan, copy NPWP, polisasuransi serta bukti pendukung lainnya) disampaikan secara langsung kepada Satker Provinsi,Satker Kabupaten dan Korprov GSC;

2. Melakukan koordinasi dengan dinas/instansi terkait teknis kabupaten (Bappeda, Dinas Kesehatan,Dinas Pendidikan dan dinas terkait lainnya) dalam melaksanakan penyusunan Rencana Aksi DaerahPelayanan Sosial Dasar beserta regulasi/kebijakannya (misalnya Peraturan Daerah dan atauPeraturan Bupati), mengindentifikasi pogram-program lain untuk menghindari tumpang tindih;

3. Berkoordinasi dengan dinas/instansi terkait di tingkat kabupaten dalam mengawal regulasi/kebijakanterkait prioritas penggunaan dana desa, yang berpihak pada pelayanan sosial dasar (kesehatan danpendidikan);

4. Mensosialisasikan prinsip, prosedur dan kebijakan program yang baru kepada Pemerintah Daerah,DPRD, instansi/dinas terkait seperti Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan serta LSM ataupunlembaga program lain yang sejenis pelaku program di tingkat kabupaten;

5. Melakukan koordinasi dan membangun jaringan kerja dengan penyedia layanan tingkat kabupaten,LSM, Perguruan tinggi dan organisasi lainnya dalam rangka penyebarluasan informasi, keterbukaandan pengawasan pelaksanaan program;

6. Memberikan bantuan teknis kepada Tim Koordinasi Kabupaten dalam pelaksanaan program;7. Memberikan dukungan teknis dan bimbingan kepada FK dalam mendukung pelaksanaan kegiatan

GSC berbasis kebijakan Pelayanan Sosial Dasar dalam pelaksanaan mendukung implementasi UUDesa;

8. Melakukan kunjungan lapangan secara rutin dan berkelanjutan untuk supervisi dan monitoring, gunamemastikan pelaksanaan GSC berbasis Pelayanan Sosial Dasar dalam pelaksanaan implementasi UUDesa penerapan prinsip-prinsip, kebijakan dalam setiap tahapan program mulai dari perencanaan,pencairan hingga penggunaan dana dan pelestarian;

9. Memeriksa kualitas dan kelengkapan semua tahapan perencanaan sebelum dilakukan pendanaankegiatan. Melaksanakan pemeriksaan dan mendukung FK dalam melaksanakan serta merapikansemua dokumen-dokumen perencanaan dan pelaksanaan GSC tahun-tahun sebelumnya danmengarsipkannya dengan baik;

10. Mengadakan pertemuan bulanan dengan FK untuk membahas permasalahan dan kendalapelaksanaan GSC berbasis pelayanan sosial dasar, menerima dan memeriksa laporan bulanan,mengumpulkan cerita-cerita cerdas (best practices) dari FK serta membahas permasalahan ataukendala yang terjadi serta memberikan peningkatan kapasitas dalam bentuk In-Service Training(IST) pada setiap Rakor Kabupaten setiap bulan dengan tema-tema yang berbeda;

11. Mendokumentasikan dan mengarsipkan semua laporan, rekaman kegiatan baik dalam bentukfoto/film/video/gambar dengan baik serta mempublikasikannya kegiatan GSC melalui media sosial(twitter, facebook, dan lain-lain) maupun media cetak lokal setempat;

Page 20: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

17

12. Bersama Faskeu bertanggungjawab dalam mengendalikan dan penyelesaian pelaporan seluruh data-data kegiatan GSC serta melakukan evaluasi kinerja FK dan melaporkan kepada KM-Provinsi, setiaptriwulan;

13. Bersama Faskeu melaksanakan audit internal perencanaan, keuangan dan pelaksanaan kegiatanserta pelestarian kegiatan GSC dan menyusun laporan setiap bulan dalam laporan bulanan sertalaporan audit internal yang disampaikan kepada KM-Provinsi, Satker Provinsi dan Kabupaten secaratepat waktu;

14. Melakukan pengendalian seluruh data terkait program di tingkat kabupaten dan kecamatan;15. Memastikan ketepatan dan keakuratan data maupun laporan melalui proses verifikasi dan validasi

terhadap data yang dilaporkan;16. Membuat Laporan Akhir Penyelesaian GSC secara lengkap;17. Memfasilitasi pengelolaan asset dan serah terima kegiatan;18. Melakukan monitoring hasil capaian 12 (dua belas) indikator dan key performance indicators (KPI).

J. FASILITATOR KEUANGAN (FASKEU)Fasilitator keuangan (Faskeu) berkaitan dengan pelaksanaan Dekonsentrasi dari aspek pembinaan danpengendalian Fasilitator berkewajiban melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

1. Menyusun dokumen administrasi individu (setiap bulannya) yang meliputi: laporan individu (dilampiriLWK yang diketahui PjOKab, SPPD, bukti penerimaan honorarium dan tunjangan, copy NPWP, polisasuransi serta bukti pendukung lainnya) disampaikan secara langsung kepada Satker Provinsi danKorprov GSC;

2. Melakukan koordinasi dengan dinas/instansi terkait (Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikandan dinas terkait lainnya) dalam melaksanakan penyusunan Rencana Aksi Daerah Pelayanan SosialDasar beserta regulasi/kebijakannya (misalnya Peraturan Daerah dan atau Peraturan Bupati);

3. Berkoordinasi dengan dinas/instansi terkait di tingkat kabupaten dalam mengawal regulasi/kebijakanterkait prioritas penggunaan dana desa, yang berpihak pada pelayanan sosial dasar (kesehatan danpendidikan);

4. Mensosialisasikan prinsip, prosedur dan kebijakan program yang baru kepada Pemerintah Daerah,DPRD, instansi/dinas terkait seperti Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan serta LSM ataupunlembaga program lain yang sejenis di tingkat kabupaten;

5. Melakukan koordinasi dan membangun jaringan kerja dengan penyedia layanan tingkat kabupaten,LSM, Perguruan tinggi dan organisasi lainnya dalam rangka penyebarluasan informasi, keterbukaandan pengawasan pelaksanaan program;

6. Melakukan kunjungan lapangan secara rutin dan berkelanjutan untuk supervisi dan monitoring, gunamemastikan pelaksanaan GSC berbasis Pelayanan Sosial Dasar dalam pelaksanaan implementasi UUDesa;

7. Melaksanakan pemeriksaan dan mendukung FK dalam melaksanakan serta merapikan semuadokumen-dokumen terkait dengan keuangan GSC tahun-tahun sebelumnya dan mengarsipkannyadengan baik;

8. Bersama-sama dengan Faskab mendokumentasikan dan mengarsipkan semua laporan, rekamankegiatan baik dalam bentuk foto/film/video/gambar dengan baik serta mempublikasikannya kegiatanGSC melalui media sosial (twitter, facebook, dan lain-lain) maupun media cetak lokal setempat;

9. Bersama Faskab bertanggungjawab dalam mengendalikan dan penyelesaian pelaporan seluruh data-data kegiatan GSC terkait dengan keuangan serta melakukan evaluasi kinerja FK dan melaporkankepada Korprov setiap triwulan;

Page 21: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

18

19. Bersama Faskab melaksanakan audit internal perencanaan, keuangan dan pelaksanaan kegiatanserta pelestarian kegiatan GSC dan menyusun laporan setiap bulan dalam laporan bulanan sertalaporan audit internal yang disampaikan kepada KM-Provinsi, Satker Provinsi dan Kabupaten secaratepat waktu;

10. Memfasilitasi dan mendukung Satker Kabupaten dalam Pelaporan Realisasi Dana Urusan Bersama(LRA);

11. Melakukan Monitoring dan membuat administrasi serta melaporkan realisasi dana APBN/HLN ditingkat Kabupaten;

12. Memastikan terpenuhinya persyaratan dokumen pencairan dan penyaluran dana APBN/HLN sesuaiketentuan dan aturan yang telah ditetapkan;

13. Memfasilitasi Satker Kabupaten, yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dokumen pencairandan kelancaran pelaporan dana APBN/HLN (Standar Akuntansi Indonesia/SAI), memberikandukungan pelaporan dan pengiriman copy dokumen SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana), sertafasilitasi penyiapan dan pengelolaan dokumen pendanaan, pelaporan pendanaan APBN/HLN;

14. Bersama Faskab, memberikan dukungan pelaporan dan pengiriman copy dokumen SP2D (SuratPerintah Pencairan Dana);

15. Bersama dengan Faskab bertanggung jawab dalam fasilitasi penyiapan dan pengelolaan dokumenpendanaan, pelaporan pendanaan APBN/HLN, serta pembuatan konsolidasi laporan keuangan UPK ditingkat Kabupaten;

16. Melakukan review dan bantuan teknis kepada UPK dan FK untuk penyiapan dokumen pencairan danpenyaluran dana APBN/HLN;

17. Melakukan review dan bantuan teknis kepada pengurus UPK;18. Memberikan bantuan teknis kepada FK dalam melakukan pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan

dana program;19. Melakukan supervisi pengelolaan keuangan;20. Bersama dengan Faskab bertanggung jawab dalam implementasi dan pelaporan realisasi internal

audit;21. Melakukan fasilitasi kepada eksternal auditor (BPKP/Itwilkab/Bawasda) dalam melakukan proses

audit GSC;22. Membuat desain peningkatan kapasitas, fasilitasi proses peningkatan kapasitas dan melaporkan

realisasi peningkatan kapasitas dalam pengelolaan keuangan kepada masyarakat maupun kepadaFK;

23. Memantau dan mengendalikan pemanfaatan DOK di UPK;24. Pengendalian seluruh data keuangan terkait program di tingkat kabupaten dan kecamatan25. Memastikan ketepatan dan keakuratan data maupun laporan melalui proses verifikasi dan validasi

terhadap data yang dilaporkan;26. Membuat Laporan Akhir Penyelesaian GSC secara lengkap dan komprehensif;27. Memfasilitasi pengelolaan asset dan serah terima kegiatan;28. Melakukan monitoring hasil capaian 12 (dua belas) indikator dan key performance indicators (KPI)

Terhadap lokasi BLM Kegiatan :29. Melakukan review dan bantuan teknis kepada pengurus UPK dan Pelaksana Kegiatan (PK) dalam

pengelolaan keuangan yang mencakup administrasi, pelaporan, pengelolaan dokumen administrasidan pelaporan keuangan termasuk pengelolaan keuangan rekening Pokja (Kelompok Kerja). bantuanteknis kepada dan FK dalam melakukan pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan dana program;

30. Melakukan supervisi pengelolaan keuangan dan pelaporan keuangan termasuk penyaluran BLMkegiatan multi yang ada di Rekening Pokja;

Page 22: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

19

31. Memfasilitasi penguatan UPK dan PK dalam bidang pengelolaan keuangan termasuk rekening Pokja;32. Memfasilitasi pelatihan UPK, Pokja dan kelompok Masyarakat serta PK, termasuk dalam penyiapan

modul-modul pelatihan.

K. FASILITATOR KECAMATAN (FK) DAN ASISTEN FKBerkaitan dengan pelaksanaan Dekonsentrasi dari aspek pembinaan dan pengendalian Fasilitator, makaFK dan Asisten FK berkewajiban melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

1. Menyusun laporan bulanan mengenai kegiatan GSC paling lambat pada tanggal 1 (satu) bulanberikutnya, dilampiri dokumen LWK, SPPD, tanda terima honorarium , tunjangan, copy NPWP, polisasuransi serta bukti pendukung lainnya dan menyampaikan langsung kepada Satker Provinsi, SatkerKabupaten dan telah disetujui oleh Faskab;

2. Memfasilitasi dan memastikan pelaksanaan GSC terintegrasi dengan tahapan perencanaan danpelaksanaan pembangunan di Desa;

3. Memfasilitasi dan memastikan kegiatan pelayanan sosial dasar yang akan dilaksanakan,dikoordinasikan dengan pemerintahan desa dan tercatat dalam RPJM Desa, RKP Desa dan APBDes;

4. Mensosialisasikan kepada aparat dan lembaga pemerintahan Desa akan pentingnya kegiatan pelayansosial dasar terutama aspek pendidikan dan kesehatan melalui koordinasi dengan para pendampingdesa serta para penyedia layanan pendidikan dan kesehatan di Desa dan Kecamatan;

5. Memfasilitasi dan memastikan pelembagaan pembangunan desa sebagai upaya optimalisasi aksesdan kualitas layanan sosial dasar untuk mendorong keberlanjutan program di desa;

6. Bersama-sama pendamping desa dan pendamping lokal desa melaksanakan advokasi dan lobikepada Pemerintah Desa, BPD maupun lembaga terkait di tingkat desa terkait pentingnya pelayanansosial dasar bagi masyarakat desa;

7. Bersama-sama pendamping desa dan pendamping lokal desa mendukung serta memastikanPemerintah Desa mengeluarkan Perdes terkait dengan pelayanan sosial dasar;

8. Memastikan kader GSC (KPMD, TPMD, Kader Posyandu, Pokja GSC) masuk ke dalam Tim ReviewRPJM desa, Tim Penyusun RKP Desa dan APB Desa;

9. Melakukan penjajakan kebutuhan (need assessment) pelatihan masyarakat guna memastikankesesuaian kebutuhan modul pelatihan;

10. Memfasilitasi pelaksanaan koordinasi lintas sektor antara Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)bidang kesehatan dan pendidikan tingkat kecamatan dengan pemerintah desa serta BPD;

11. Melaksanakan serta merapikan semua dokumen-dokumen perencanaan, pelaksanaan dan keuanganGSC tahun-tahun sebelumnya dan mengarsipkannya dengan baik;

12. Mendokumentasikan dan mengarsipkan semua laporan, rekaman kegiatan baik dalam bentukfoto/film/video/gambar dengan baik serta mempublikasikannya kegiatan GSC melalui media sosial(twitter, facebook, dan lain-lain) maupun media cetak lokal setempat;

13. Memastikan pencatatan transaksi keuangan pembukuan “up to date” dan disertai dokumenpendukung;

14. Memastikan ketepatan dan keakuratan data maupun laporan melalui proses verifikasi dan validasiterhadap data yang dilaporkan;

15. Membuat laporan bulanan sesuai ketentuan program dan mengirimkannya kepada Fasilitator tingkatKabupaten, PjOK Kecamatan dan Satker Kabupaten dengan tepat waktu dan substansi laporan yanginformatif;

16. Membuat Laporan Akhir Penyelesaian GSC secara lengkap;17. Memfasilitasi pengelolaan asset dan serah terima kegiatan;18. Melakukan monitoring hasil capaian 12 (dua belas) indikator dan key performance indicators (KPI).

Page 23: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

20

L. OPERATOR KOMPUTER (OPKOM)Berkaitan dengan pelaksanaan Dekonsentrasi dari aspek pembinaan dan pengendalian Fasilitator, makaOperator Komputer berkewajiban melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

1. Menerima data/dokumen: menerima pengumpulan data/dokumen dari FK, mencatat dokumen/datadalam list penerimaan dokumen/data agar bisa diketahui history dokumen/data yang masuk,membuat tanda terima penerimaan dokumen/data yang masuk, mengatur penyimpanan sementaradokumen/data sebelum diperiksa;

2. Pemeriksaan kelengkapan data: memeriksa dokumen/data yang masuk dari FK sudah sesuai/belumdengan permintaan kabupaten, dokumen/data yang sudah sesuai dan telah diverifikasi/validasi olehFaskab/Faskeu diberi urutan berdasarkan prioritas/rutinitas untuk di input ke aplikasi;

3. Entry data aplikasi: aplikasi Progen, Protak, Disbursment, PPM, PPKM, dan SPC, melakukanentry/input data ke aplikasi-aplikasi tersebut dengan teliti dan benar sesuai SOP masing-masingaplikasi, melaporkan masalah yang timbul dalam menjalankan aplikasi kepada MIS Provinsi;

4. Pemeriksaan output: data output aplikasi harus diperiksa kembali dengan melakukan pencocokandengan dokumen hardcopy, data output yang sudah dianggap benar diserahkan ke FasilitatorTingkat Kabupaten untuk dilakukan verifikasi, data yang telah diverifikasi didokumentasikan dalamform control serta dikirim ke provinsi atau di upload ke aplikasi pusat (progen dan disbursement),dokumentasi form control dilaporkan setiap bulannya untuk dilampirkan pada laporan bulanankabupaten;

5. Pengarsipan dokumen, data serta backup data: data yang dihasilkan harus diarsip dengan baik dansistematis baik yang berbentuk hardcopy, softcopy atau berbentuk database, melakukan backupterhadap seluruh data dengan metode backup yang dianggap lebih aman, efektif dan efisien.

Page 24: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

21

BAB IIIADMINISTRASI KONTRAK INDIVIDU

A. PENANDATANGAN KONTRAK KERJATitik awal dimulainya kontrak kerja dalam Generasi Sehat dan Cerdas adalah dengan ditandatanganinyadokumen kontrak antara Fasilitator dengan Satker Provinsi. Berkaitan dengan penandatangan KontrakKerja diterapkan prosedur sebagai berikut:

1. Satker Provinsi dengan dibantu oleh Sekretariat Provinsi mempersiapkan dokumen Kontrak Kerjadengan mengacu pada contoh dokumen Kontrak Kerja GSC yang berlaku secara nasionalsebagaimana terlampir.

2. Kontrak Kerja harus ditandatangani oleh kedua belah pihak paling lambat 1 (satu) minggu sebelumSatker Provinsi mengajukan pembayaran Fasilitator ke KPPN dokumen Kontrak Kerja dimaksud harussudah selesai ditandatangi kedua belahpihak baik Fasilitator maupun Satker Provinsi.

3. Sekretariat Provinsi bersama KM-Nasional memproses penandatanganan Kontrak Kerja antaraFasilitator dengan Satker Provinsi.

B. PENERBITAN SURAT PERINTAH TUGASPenempatan Fasilitator di lokasi tugas tertentu ditetapkan dalam Surat Perintah Tugas (SPT). BerbekalSPT seorang Fasilitator memiliki dasar aturan yang legal untuk bekerja di kabupaten atau kecamatanlokasi GSC. Berkaitan dengan penerbitan SPT diterapkan prosedur sebagai berikut:

1. SPT yang disahkan oleh Satker Provinsi disusun berdasarkan hasil pemetaan (mapping) lokasi tugasFasilitator yang dibuat dan ditandatangi oleh Korprov.

2. Satker Provinsi memberikan SPT sebelum dilakukan mobilisasi Fasilitator ke lokasi tugas. Jikalau SPTmasih proses penyelesaian maka penyampaian kepada Fasilitator SPT paling lambat 1 (satu) minggusetelah Fasilitator berada di lokasi tugas.

C. DATABASE FASILITATORSatker Provinsi berkewajiban menyusun Biodata, Daftar Induk, Mapping, Daftar Lokasi Kosong, danDaftar Cuti Fasilitator di setiap tahun angaran untuk digunakan sebagai data dasar yang digunakandalam proses pembinaan dan pengendalian Fasilitator khususnya sebagai dasar pembayaran. Berkaitandengan penyusunan Daftar Induk Fasilitator diterapkan prosedur sebagai berikut:

1. Biodata Fasilitator baik yang aktif maupun sudah tidak aktif, biodata memuat data-data sebagaiberikut:a. Nomor Induk Fasilitatorb. Foto Fasilitatorc. Nama, Jenis Kelamind. Tempat dan Tanggal lahire. Alamat KTP, Alamat Domisilif. No. HP, Alamat e-mail, Jejaring Akung. Pendidikan (Universitas, Jurusan, Tahun Lulus)h. Riwayat Bekerja di GSC (Nomor Kontrak, No. SPT, Posisi, dan Lokasi Tugas)i. Riwayat Bekerja di Bidang

2. Data Induk Fasilitator yang memuat data-data sebagai berikut:a. Administrasi Kontrak Kerja (Nomor Kontrak, Nomor SPT, dan Tgl Mulai Bertugas)

Page 25: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

22

b. Nama lengkap beserta gelar kesarjanaan.c. Jenis kelamin.d. Alamat rumah beserta nomer telepon rumah, HP maupun alamat e-mail.e. Tempat dan tanggal lahir.f. Pendidikan terakhirg. Posisi (Faskab, Faskeu, Asisten Faskab, FK, Asisten FK)h. Lokasi Tugas (Provinsi, Kabupaten, kecamatan, dan Jumlah Desa)i. Honorarium dan tunjangan (Honorarium, Perumahan, Komunikasi, Transportasi, Asuransi,

Opr.Kantor, Perjalanan Dinas)j. Nomor Rekeningk. Nomer NPWP.

3. Mapping/ Rekapitulasi Pemetaan Fasilitator memuat data-data sebagai berikut:a. Nama Provinsib. Jumlah Lokasi (Kabupaten dan Kecamatan)c. Kuota Fasilitator (Faskab, Faskeu, Ass. Faskab, FK, Ass. FK, dan Opkom)d. Fasilitator Terisi (Faskab, Faskeu, Ass. Faskab, FK, Ass. FK, dan Opkom)e. Kekosongan Fasilitator (Faskab, Faskeu, Ass. Faskab, FK, Ass. FK, dan Opkom)f. Cadangan (Kuota dan Sisa)

4. Daftar Lokasi Kosong memuat data-data sebagai berikut:a. Lokasi (Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi)b. Nama Fasilitator Lamac. Posisid. Alasan kekosongane. Rencana Pengisian (Metode dan Waktu)

5. Daftar Cuti fasilitator memuat data-data sebagai berikut:a. Namab. Jabatan/ Posisic. Lokasi Tugas (Kecamatan, kabupaten)d. Jatah Cuti (diisi 12 hari/ jumlah cuti dalam setahun)e. Bulan (diisi jumlah hari pengambilan cuti)

6. Biodata, Daftar Induk, Mapping, daftar Lokasi Kosong, dan Daftar Cuti Fasilitator disusun dalamformat standar nasional sebagaimana terlampir.

4. Satker Provinsi dibantu KM-Provinsi berkewajiban untuk melakukan pemutakhiran data Fasilitator.6. Biodata, Daftar Induk, Mapping, Daftar Lokasi Kosong dan Daftar Cuti Fasilitator yang sudah

diverifikasi dan dimutakhirkan wajib ditetapkan secara resmi oleh Satker Provinsi dan dilaporkankepada Satker Pusat dan KM-Nasional paling lambat tanggal 10 setiap bulannya.

D. LAPORAN INDIVIDUFasilitator Generasi Sehat dan Cerdas yang mengikat perjanjian kerja secara individual dengan SatkerProvinsi diwajibkan membuktikan kinerjanya melalui laporan individu, setiap Fasilitator diharuskanmembuat laporan individu secara akurat dan tepat waktu sebagai bukti yang cukup kuat bahwaFasilitator sudah bekerja sehingga mereka memperoleh berhak mendapatkan honorarium dan tunjangan,berkaitan dengan penyampaian Laporan Individu secara langsung oleh Fasilitator kepada Satker Provinsimaka diterapkan prosedur sebagai berikut:

1. Tujuan Laporan Individu

Page 26: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

23

a. Menyediakan bukti fisik dari setiap Fasilitator Generasi Sehat dan Cerdas bahwa Fasilitator secaraindividual telah memenuhi janjinya kepada Satker Provinsi untuk bekerja memfasilitasi GenerasiSehat dan Cerdas sesuai tugas pokok dan fungsi yang ditetapkan sepanjang usia kontraknya;

b. Membina dan mengendalikan kinerja Fasilitator Generasi Sehat dan Cerdas berdasarkankemajuan dan perkembangan yang telah dicapai oleh setiap Fasilitator dalam mendampingipelaksanaan program;

c. Menyediakan informasi konkret tentang kinerja Fasilitator secara individual sebagai dasar legalbagi Satker Provinsi dalam pengambilan keputusan manajemen berkaitan dengan pembayaranhonorarium dan tunjangan;

d. Menyediakan informasi konkret tentang kinerja Fasilitator secara individual sehingga dapatdijadikan sebagai dasar legal bagi Satker Provinsi dalam pengambilan keputusan manajemenberkaitan dengan evaluasi kinerja, pemberian sanksi administratif maupun pemutusan hubungankerja;

2. Prinsip Laporan Individua. Sederhana: laporan dibuat secara sederhana (tidak dijilid atau menggunakan cover khusus) dan

diupayakan seringkas mungkin.b. Akurat: data yang dijadikan bahan laporan harus akurat dan sesuaikondisi yang terjadi.c. Informatif: isi dari laporan tersebut harus informatif dan mudah dimengerti.d. Tepat waktu: laporan disampaikan tepat pada waktunya sesuai jadwal yangtelah ditetapkan.e. Up to date: data yang terlaporkan adalah data terbaru jika dihitung dari periode laporan.

3. Format Laporan IndividuLaporan Individu adalah laporan yang dibuat rutin setiap bulan oleh setiap Fasilitator. LaporanIndividu memuat kegiatan individu Fasilitator dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan tupoksinyaselama 1 (satu) bulan berjalan.Laporan Individu disampaikan secara langsung kepada Satker DPMDProvinsi dan ditembuskan kepada supervisornya masing-masing. Laporan individu harus dilengkapidengan dokumen-dokumen administrasi sebagai berikut:a. LWK yang diketahui oleh PjOK bagi FK/Asisten FK dan PjOKab bagi Tim Faskab.b. Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD).c. Laporan perjalanan dinas.d. Laporan penggunaan dana operasional kantor.e. Bukti-bukti lainnya yang diperlukan dari Fasilitator (format terlampir).f. Prosedur Pelaporan Administrasi Konsultan/Fasilitator

Fasilitator berkewajiban mengirimkan Laporan Individu beserta lampirannya kepada Satker Provinsi dansupervisornya masing-masing, laporan Individu harus dikirimkan paling lambat tanggal 1 (satu) setiapbulannya.

E. LEMBAR WAKTU KERJA (LWK)Fasilitator wajib menyusun Lembar Waktu Kerja (LWK) sebagai dasar kendali ketaatan Fasilitatorterhadap kontrak kerja. Berkaitan dengan penyampaian LWK secara langsung oleh Fasilitator kepadaSatker Provinsi maka diterapkan prosedur sebagai berikut:

1. Prinsip-prinsip LWKa. LWK adalah dokumen yang dapat dijadikan bukti tentang kehadiran Fasilitator dilokasi tugas.b. Setiap Fasilitator Generasi Sehat dan Cerdas berkewajiban untuk menyusun LWK secara benar

sesuai format baku yang ditetapkan.c. Setiap Fasilitator Generasi Sehat dan Cerdas bertanggung jawab penuh terhadap kebenaran isi

LWK.

Page 27: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

24

d. Jika Fasilitator tidak sengaja membuat kesalahan dalam penyusunan LWK maka Supervisor wajibmelakukan pembimbingan dan Fasilitator tetap diberikan honorarium dan tunjangan secarapenuh untuk satu bulan berjalan.

e. Apabila terbukti Fasilitator secara sengaja melakukan kesalahan dengan memalsukan LWK bulansebelumnya, maka Satker Provinsi wajib tidak membayar honorarium dan tunjangan bulanberjalan serta menerbitkan surat PHK.

2. Mekanisme Penyusunan dan Penyampaian LWK dari FK dan Asisten FK.a. Setiap FK dan Asisten FK berkewajiban untuk menyusun LWK sendiri. (Format LWK terlampir).b. LWK ditandatangi oleh Fasilitator bersangkutan dan diketahui oleh Penanggungjawab

Operasional Kegiatan (PjOK).c. Dokumen LWK yang diketahui secara resmi oleh PjOK dapat digunakan sebagai bahan lampiran

Laporan Individu yang disampaikan secara langsung kepada Satker Provinsi dengan tembusanFaskab paling lambat tanggal 3 (tiga) setiap bulan yaitu pada saat Rapat Koordinasi (Rakor)bulanan di kabupaten.

d. Faskab berkewajiban memeriksa kebenaran LWK termasuk kesesuaian antara LWK dan tanggalperjalanan dinas FK dan Asisten FK.

e. Apabila di dalam LWK yang diajukan FK dan Asisten FK terdapat kesalahan yang tidak disengajadalam penyusunan LWK maka Faskab berkewajiban mensupervisi FK dan Asisten FK untukmemperbaiki LWK.

f. Apabila LWK yang diperiksa dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya maka Faskabberkewajiban memberikan persetujuan.

g. LWK yang disetujui Faskab kemudian dibuat salinan untuk dijadikan arsip di kantor Tim Faskab.Dokumen LWK yang asli dikirimkan kepada Satker Provinsi paling lambat tanggal 15 (lima belas)setiap bulannya.

h. Apabila di dalam LWK yang diajukan FK dan Asisten FK ditemukan ada pemalsuan ataukesalahan yang disengaja, ditempuh langkah sebagai berikut:1) Faskab berkewajiban melaporkan pemalsuan LWK kepada Korprov.2) Korprov memverifikasi laporan Faskab.3) Jika laporan Faskab terbukti benar, Korprov harus mengajukan rekomendasi kepada Satker

Provinsi untuk menerbitkan Surat PHK.4) Karena pemalsuan LWK termasuk pelanggaran kontrak kerja maka Satker Provinsi

berkewajiban untuk melakukan PHK.5) Apabila laporan Faskab tentang pemalsuan atau kesalahan LWK FK/Asisten FK terbukti tidak

benar, maka Korprov wajib mengajukan rekomendasi kepada Satker Provinsi untukmembayarkan secara penuh honorarium dan tunjangan FK/Asisten FK selama bulan berjalan.

i. Terhadap kesalahan Faskab dalam melakukan verifikasi LWK FK/Asisten FK dilakukan pengaturansebagai berikut:1) Korprov menginvestigasi kesalahan Faskab dalam proses verifikasi LWK yang diajukan

FK/Asisten FK2) Apabila kesalahan verifikasi dimaksud dikarenakan kelemahan kompetensi, maka Faskab

diberikan penilaian evaluasi dengan nilai D3) Jika kesalahan verifikasi dimaksud akibat kesengajaan Faskab, maka Korprov wajib

mengajukan rekomendasi kepada Satker Provinsi untuk menerbitkan Surat PHK kepadaFaskab karena melanggar Code of Conduct.

3. Mekanisme Penyusunan dan Penyampaian LWK dari Tim Faskab.a. Setiap Tim Faskab berkewajiban untuk menyusun LWK sendiri. (Format LWK terlampir).

Page 28: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

25

b. LWK ditandatangani oleh Fasilitator yang bersangkutan dan diketahui oleh PenanggungjawabOperasional Kabupaten (PjOKab).

c. Dokumen LWK Tim Faskab yang sudah diketahui secara resmi oleh PjOKab sudah dapatdigunakan sebagai bahan lampiran Laporan Individu yang disampaikan secara langsung kepadaSatker Provinsi dengan tembusan Korprov paling lambat tanggal 3 (tiga) setiap bulan.

d. Korprov memeriksa kebenaran isi LWK termasuk kesesuaian antara LWK dan tanggal perjalanandinas Tim Faskab.

e. Jika LWK Tim Faskab dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya maka Korprov berkewajibanmemberikan persetujuan.

f. LWK yang disetujui Korprov kemudian dibuat salinan untuk dijadikan arsip di Kantor KM-Provinsibersangkutan. Dokumen LWK yang asli dikirimkan kepada Satker Provinsi paling lambat tanggal15 (lima belas) setiap bulannya.

g. Jika LWK Tim Faskab terdapat kesalahan yang tidak disengaja dalam penyusunan LWK makaKM-Provisni berkewajiban mensupervisi Tim Faskab untuk memperbaiki dokumen LWK.

h. Apabila Tim Faskab terbukti secara sengaja memalsukan LWK maka Korprov wajibmerekomendasikan Satker Provinsi untuk menerbitkan surat PHK.

i. Karena pemalsuan LWK termasuk pelanggaran kontrak kerja maka Satker Provinsi berkewajibanuntuk melakukan PHK.

F. ADMINISTRASI PERJALANAN DINASPerjalanan dinas adalah sebuah sarana penunjang bagi Fasilitator untuk dapat memfasilitasi proseskegiatan Generasi Sehat dan Cerdas di wilayah desa dan antar desa. Oleh sebab itu, pemanfaatan danaperjalanan dinas harus direncanakan secara matang agar pendampingan dilakukan secara efektif danefisien. Untuk itu, Fasilitator wajib mengelola dana perjalanan dinas dengan prosedur sebagai berikut:

1. Administrasi Perjalanan Dinas FKa. FK wajib menyusun Rencana Perjalanan Dinas (RPD) untuk selama 1 (satu) bulan berikutnya.

RPD disusun dengan mempertimbangkan Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) dan urgensikebutuhan masyarakat di tingkat kelompok, dusun dan desa. (Format RPD sebagaimanaterlampir)

b. FK wajib menyampaikan RPD untuk diketahui PjOK sebelum dimintakan persetujuan dari Faskab.c. RPD yang ditandatangi FK dan PjOK diajukan kepada Faskab satu bulan sebelum realisasi

perjalanan dinas yaitu pada saat dilakukan rapat kordinasi (rakor) bulanan di kabupaten.d. Setiap FK wajib menjalankan perjalanan dinas sesuai dengan RPD yang disetujui Faskab. Jika

terjadi perubahan RPD, setiap FK wajib menyusun penjelasan tertulis yang diketahui oleh PjOKuntuk dijadikan lampiran dokumen SPPD.

e. Setiap perjalanan dinas FK ke desa-desa atau perjalanan dinas ke rakor bulanan di kabupatenharus berdasarkan Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) yangdiketahui oleh PjOK. (Format SPT dan SPPD terlampir)

f. Perjalanan dinas FK ke kelompok/dusun/desa harus dibuktikan dengan ditandatanginya SPPDoleh kepala desa/sekretaris desa dan dibubuhi stempel desa yang resmi.

g. Perjalanan dinas FK harus dibuktikan dengan ditandatanginya SPPD FK oleh PjOkab atau pejabatsetingkat kepala seksi di Kantor/Dinas PMD Kabupaten dan dibubuhi stempel desa yang resmi.

h. Setiap perjalanan dinas FK harus dibuktikan dengan Laporan Perjalanan Dinas. (Format LaporanPerjalanan Dinas sebagaimana terlampir)

i. SPPD dan Laporan Perjalanan Dinas wajib dilampirkan oleh setiap FK pada saat menyampaikanLaporan Individu kepada Satker Provinsi, Kabupaten dan Faskab.

Page 29: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

26

j. Faskab berkewajiban memeriksa kebenaran SPPD dalam kaitannya dengan LWK dan laporanindividu yang diajukan FK.

k. Jika FK secara sengaja memalsukan dokumen SPPD maka ditempuh langkah langkah sebagaiberikut:1) Faskab berkewajiban melaporkan pemalsuan SPPD kepada Korprov.2) Korprov memverifikasi laporan Faskab.3) Jika laporan Faskab terbukti benar, Korprov harus mengajukan rekomendasi kepada Satker

Provinsi untuk menerbitkan Surat PHK.4) Karena pemalsuan LWK termasuk pelanggaran kontrak kerja maka Satker Provinsi

berkewajiban untuk melakukan PHK.5) Apabila laporan Faskab tentang pemalsuan SPPD terbukti tidak benar, maka Korprov wajib

mengajukan rekomendasi kepada Satker Provinsi untuk membayarkan secara penuhhonorarium dan tunjangan FK/Asisten FK selama bulan berjalan.

2. Administrasi Perjalanan Dinas Tim Faskaba. Tim Faskab berkewajiban untuk menyusun RPD selama 2 (dua) bulan berikutnya. RPD disusun

dengan mempertimbangkan RKTL dan urgensi kebutuhan program yang mendesak untukdisupervisi.

b. Tim Faskab berkewajiban mengajukan RPD untuk diketahui PjOKab sebelum dimintakanpersetujuan dari Korprov. Persetujuan Korprov harus diberikan 2 (dua) bulan sebelum realisasiperjalanan dinas yaitu pada saat dilakukan rapat koordinasi (rakor) dwibulanan di provinsi.

c. Setiap Tim Faskab wajib menjalankan perjalanan dinas sesuai dengan RPD yang disusunnya. Jikaterjadi perubahan RPD, setiap Tim Faskab wajib menyusun penjelasan tertulis yang diketahuioleh PjOKab untuk dijadikan lampiran dokumen SPPD.

d. Setiap perjalanan dinas Tim Faskab ke kecamatan dan desa atau perjalanan dinas ke rakordwibulanan di provinsi harus berdasarkan Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat PerintahPerjalanan Dinas (SPPD) yang diketahuioleh PjOK. (Format SPT dan SPPD terlampir)

e. Perjalanan dinas Tim Faskab ke desa dan kecamatan harus dibuktikan dengan ditandatanginyaSPPD Tim Faskab oleh Camat/PjOK dan dibubuhi stempel kecamatan yang resmi.

f. Perjalanan dinas Tim Faskab ke Provinsi sebagai peserta rakor dwibulanan harus dibuktikandengan ditandatanginya SPPD Faskab oleh PjOProv atau pejabat setingkat kepala seksi di DinasPMD Provinsi.

g. Setiap perjalanan dinas Tim Faskab harus dibuktikan dengan Laporan Perjalanan Dinas. (FormatLaporan Perjalanan Dinas sebagaimana terlampir)

h. SPPD dan Laporan Perjalanan Dinas Tim Faskab wajib dilampirkan pada saat menyampaikanLaporan Individu kepada Satker Provinsi dan Korprov.

i. KM-Provinsi wajib memeriksa kebenaran SPPD dalam kaitannya dengan LWK dan laporanindividu yang diajukan FK.

j. Jika Tim Faskab terbukti secara sengaja memalsukan SPPD maka Korprov wajibmerekomendasikan Satker Provinsi untuk menerbitkan surat PHK.

k. Karena pemalsuan SPPD termasuk pelanggaran kontrak kerja maka Satker Provinsi berkewajibanuntuk melakukan PHK.

G. LAPORAN TUNJANGAN OPERASIONAL KANTORFasilitator akan mendapatkan tunjangan operasional kantor. Tunjangan ini dikelola bersama dandikoordinasikan salah seorang Tim Faskab atau FK yang ditunjuk sebagai Koordinator Fungsional.Kendatipun penyaluran tunjangan operasional kantor untuk Tim Faskab dan FK dibayarkan melalui

Page 30: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

27

mekanisme lumpsum, namun penggunaan tunjangan dimaksud wajib dilaporkan demi terciptanyatransparansi dan akuntabilitas. Prosedur penyusunan laporan penggunaan tunjangan operasional kantoradalah sebagai berikut:

1. Setiap pembelian barang yang dibayarkan dari Tunjangan Operasional Kantor wajib dimintakan buktipembayaran pada toko/pedagang berupa kwitansi;

2. Bukti-bukti pembayaran berupa kuitansi dimaksud diarsipkan sebagai dokumen administrasi yangterbuka untuk diaudit;

3. Koordinator Fungsional menyusun dan menandatangani Laporan Penggunaan Tunjangan OperasionalKantor yang memuat rincian pembelanjaan operasional kantor. (Format Laporan PenggunaanTunjangan Operasional terlampir);

4. Laporan Penggunaan Tunjangan Operasional dilampirkan dalam Laporan Individu Faskab atau FKyang ditunjuk sebagai Koordinator Fungsional yang disampaikan kepada Satker Provinsi palinglambat tanggal 3 (tiga) setiap bulannya.

H. BUKTI PENERIMAAN HONORARIUM DAN TUNJANGANSatker Provinsi berkewajiban untuk memantau penerimaan honorarium dan tunjangan yang diterimaFasilitator dengan prosedur sebagai berikut:

1. Tanda Bukti Penerimaan Pembayaran untuk FKa. Fasilitator secara individual berkewajiban melaporkan honorarium dan tunjangan yang

diterimanya. Khusus Asisten FK hanya melaporkan honorarium.b. Laporan FK kepada Faskab meliputi besaran/jumlah dana serta tanggal penerimaan dan wajib

disampaikan secara tertulis kepada Faskab setiap awal bulan yaitu pada saat dilakukan rapatkordinasi (rakor) bulanan di kabupaten.

c. Faskab berkewajiban menyusun rekapitulasi laporan penerimaan honorarium dan tunjangan FKyang ditandatangi Faskab bersama seluruh FK. (Format Rekapitulasi Laporan PenerimaanHonorarium dan Tunjangan terlampir)

d. Rekapitulasi Laporan Penerimaan Honorarium dan Tunjangan FK/Asisten FK disampaikan kepadaSatker Provinsi paling lambat setiap tanggal 15 (lima belas).

2. Tanda Bukti Penerimaan Pembayaran untuk Tim Faskaba. Tim Faskab secara individual berkewajiban menginformasikan tentang honorarium dan

tunjangan setiap bulannya yang diterimanya dari Satker Provinsi.b. Laporan Tim Faskab kepada Korprov meliputi besaran/jumlah dana serta tanggal diterimanya

honorarium dan tunjangan dari Satker Provinsi.c. Setiap Tim Faskab harus menyusun laporan tertulis tentang penerimaan honorarium dan

tunjangan. Dokumen laporan ini harus ditandatangi oleh Tim Faskab bersangkutan sehinggaberfungsi sebagai Bukti Penerimaan Honorarium dan Tunjangan. (Format Laporan PenerimaanHonorarium dan Tunjangan terlampir)

d. Laporan Penerimaan Honorarium dan Tunjangan wajib disampaikan Tim Faskab kepada Korprovdengan media paling lambat tanggal 3 (tiga) tiap bulannya

e. Korprov berkewajiban menyusun rekapitulasi Laporan Penerimaan Honorarium dan TunjanganTim Faskab. (Format Rekapitulasi Laporan Penerimaan Honorarium dan Tunjangan terlampir)

f. Rekapitulasi Laporan Penerimaan Honorarium dan Tunjangan Tim Faskab harus disampaikankepada Satker Provinsi paling lambat setiap tanggal 15 (lima belas).

Page 31: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

28

BAB IVREKRUTMEN FASILITATOR

A. MAKSUD, TUJUAN dan KELUARAN

1. Maksud dan Tujuan

Tujuan dari rekrutmen adalah untuk mendapatkan Fasilitator yang berkualitas, sesuai kualifikasi yangdibutuhkan serta sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip program, Satuan Kerja Direktorat JenderalPembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Ditjen PPMD), Kementerian Desa, PembangunanDaerah Tertinggal dan Transmigrasi, selaku Executing Agency menerbitkan Panduan Teknis RekrutmenFasilitator GSC. Isi dari panduan ini mencakup proses penentuan kualifikasi dan standar kompetensi yangdibutuhkan, publikasi untuk menjaring kandidat, sistem seleksi administrasi serta sistem seleksi potensidan kompetensi dalam proses Seleksi Aktif. Maksud diterbitkannya Panduan Teknis Rekrutmen FasilitatorGSC ini adalah:a. Agar pelaksanaan seleksi calon Fasilitator dapat berjalan sesuai dengan prosedur rekrutmen dan

seleksi yang objektif, terpercaya dan absah;b. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan rekrutmen Fasilitator mulai dari proses perhitungan kebutuhan

Fasilitator hingga penyaringan calon Fasilitator melalui seleksi aktif;c. Sebagai standar kendali mutu dalam pelaksanaan rekrutmen Fasilitator GSC;d. Sebagai pedoman untuk melakukan supervisi dan post review terhadap proses rekrutmen.

2. Keluaran

Keluaran yang diharapkan dari proses rekrutmen yang diatur dalam panduan teknis ini adalah:a. Daftar pelamar calon Fasilitator GSC;b. Long List calon Fasilitator GSC yang memenuhi kualifikasi;c. Short List calon Fasilitator GSC yang lulus seleksi administrasi dan akan menjadi peserta Seleksi

Aktif;d. Calon Fasilitator dan Cadangan Fasilitator GSC yang berkualitas sesuai dengan program dan siap

bertugas.

B. KUALIFIKASI FASILITATORKualifikasi Fasilitator yang akan mengikuti proses rekrutmen Fasilitator GSC adalah sebagai berikut:

1. FASILITATOR KABUPATEN (FASKAB)

a. Pendidikan Strata-1 atau Diploma-III dari semua bidang disiplin ilmu;b. Memiliki pengalaman kerja relevan dengan program/proyek pemberdayaan masyarakat, untuk

Strata-1 minimal 6 (enam) tahun sedangkan Diploma-III minimal 8 (delapan) tahunc. Berpengalaman mengelola program/proyek pembangunan yang berbasis pemberdayaan

masyarakat dan diutamakan memiliki pengalaman kerja dalam bidang kesehatan masyarakat danatau pendidikan

d. Berpengalaman mengelola kegiatan pelatihan, termasuk menjadi pelatih sekaligus melakukanpembimbingan kepada Fasilitator dan/atau kelompok masyarakat;

e. Memiliki pengalaman berkoordinasi dan/atau bekerjasama dengan pemerintah daerah danlembaga swadaya masyarakat, khususnya di bidang pemberdayaan masyarakat, kesehatan danpendidikan dasar;

f. Diutamakan bagi yang pernah memiliki pengalaman kerja di bidang pemberdayaan masyarakatuntuk program kesehatan masyarakat dan pendidikan dasar;

Page 32: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

29

g. Mampu mengoperasikan peralatan komputer minimal Microsoft Office;h. Sanggup bertempat tinggal di lokasi penugasan;i. Pada saat melakukan pendaftaran usia maksimal calon Faskab GSC adalah 50 tahun.

2. ASISTEN FASKABa. Pendidikan Strata-1 atau Diploma-III dari semua bidang disiplin ilmu;b. Asisten Faskab Memiliki pengalaman kerja relevan dengan program/proyek pemberdayaan

masyarakat, untuk Strata-1 minimal 5 (lima) tahun sedangkan Diploma-III minimal 8 (delapan)tahun.

c. Berpengalaman mengelola program/proyek pembangunan yang berbasis pemberdayaanmasyarakat dan diutamakan memiliki pengalaman kerja dalam bidang kesehatan masyarakat danatau pendidikan

d. Berpengalaman mengelola kegiatan pelatihan, termasuk menjadi pelatih sekaligus melakukanpembimbingan kepada Fasilitator dan/atau kelompok masyarakat;

e. Memiliki pengalaman berkoordinasi dan/atau bekerjasama dengan pemerintah daerah danlembaga swadaya masyarakat, khususnya di bidang pemberdayaan masyarakat, kesehatan danpendidikan dasar;

f. Diutamakan bagi yang pernah memiliki pengalaman kerja di bidang pemberdayaan masyarakatuntuk program kesehatan masyarakat dan pendidikan dasar;

g. Mampu mengoperasikan peralatan komputer minimal Microsoft Office;h. Sanggup bertempat tinggal di lokasi penugasan;i. Pada saat melakukan pendaftaran usia maksimal calon Faskab adalah 50 tahun.

3. FASILITATOR KEUANGAN (FASKEU)a. Pendidikan Strata-1, dari bidang disiplin Ilmu Ekonomi untuk semua jurusan (Akuntasi,

Manajemen, Pembangunan) dan atau Diploma-III Akuntansi;b. Pengalaman kerja untuk pendidikan S-1 minimum 6 (enam) tahun sedangkan D-III minimum 8

(delapan) tahun;c. Berpengalaman mengelola program/proyek pembangunan yang berbasis pemberdayaan

masyarakat dan diutamakan memiliki pengalaman kerja dalam bidang kesehatan masyarakat danatau pendidikan;

d. Berpengalaman mengelola kegiatan pelatihan, termasuk menjadi pelatih sekaligus melakukanpembimbingan kepada Fasilitator dan/atau kelompok masyarakat;

e. Mempunyai pengalaman dan kemampuan dalam pengelolaan keuangan yang mencakup aspekadministrasi keuangan, pelaporan, dan pemeriksaan keuangan;

f. Mampu mengoperasikan komputer minimal Microsoft Office;g. Berpengalaman mengelola kegiatan pelatihan, termasuk menjadi pelatih sekaligus melakukan

pembimbingan kepada Fasilitator dan/atau kelompok masyarakat;h. Pada saat melakukan pendaftaran usia maksimal calon FASKEU adalah 50 (lima puluh) tahun.

4. FASILITATOR KECAMATAN (FK)a. Pendidikan Strata-1 dari semua bidang ilmu dengan pengalaman kerja yang relevan pada

program pemberdayaan masyarakat minimal 3 (tiga) tahun, atau Diploma-III dari semua bidangilmu dengan pengalaman kerja yang relevan dengan program/proyek pemberdayaan masyarakatminimal 5 (lima) tahun;

b. Diutamakan memiliki pengalaman kerja dalam bidang pendidikan dan kesehatan masyarakat;c. Berpengalaman melakukan kegiatan pelatihan yang diadakan untuk memfasilitasi masyarakat

dalam program pembangunan;

Page 33: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

30

d. Memiliki kemampuan melakukan koordinasi dan advokasi dengan pemerintah kecamatankhususnya unit-unit dinas terkait program pemberdayaan masyarakat, kesehatan dan pendidikanserta organisasi kemasyarakatan;

e. Mampu mengoperasikan komputer minimal program microsoft office;f. Mampu mengendarai dan menjalankan kendaraan roda dua dengan baik;g. Sanggup bertempat tinggal di kecamatan lokasi tugas;h. Pada saat melakukan pendaftaran usia FK maksimal 45 tahun.

Pengecualian dapat diberlakukan apabila dalam proses rekrutmen terdapat banyak pelamar yangtidak mempunyai pengalaman kerja di bidang pemberdayaan masyarakat, meskipun telahmenyelesaikan pendidikan S1 lebih dari 3 (tiga) tahun atau DIII lebih dari 5 (lima) tahun, makadimungkinkan untuk merekrut calon dari S1 yang baru menyelesaikan pendidikannya lebih dari 1(satu) tahun namun kurang dari 3 (tiga) tahun, dengan ketentuan sebagai berikut:

- Calon Fasilitator adalah pelaku Program yang telah aktif di program sejenis lainnya(diutamakan dari program PNPM Generasi dan GSC) minimal selama 1 (satu) tahun, yaitusebagai pengurus Unit Pengelola Kegiatan (UPK), Pendamping Lokal (PL), KaderPemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD), Pelaksana Kegiatan (PK), Kader Posyandu dll;

- Faskab/Faskeu harus mendampingi FK dengan kualifikasi dimaksud dalam penandatanganandokumen pencairan dan penyaluran keuangan selama 1 (satu) tahun pertama; FKdiharuskan/wajibkan telah mendapatkan Pelatihan Mandiri dan telah bertugas selama lebihdari 3 (tiga) bulan baru diperbolehkan sebagai salah satu penandatangan (spesimen) di bukurekening.

i. Jumlah calon FK dengan kualifikasi tersebut dibatasi maksimal 30% untuk setiap provinsi danpenempatanya bukan di lokasi sulit.

5. ASISTEN FASILITATOR KECAMATAN (ASISTEN FK)a. Pendidikan minimal D-III dari semua bidang ilmu, dan dimungkinkan fresh graduate;b. Mempunyai pengalaman berorganisasi dan aktif dalam kegiatan di masyarakat serta diutamakan

berpengalaman menjadi pelaku di Generasi Sehat dan Cerdas sebagai pengurus maupunpengurus Unit Pengelola Kegiatan (UPK)/ Pendamping Lokal (PL)/ Kader PemberdayaanMasyarakat Desa (KPMD)/ Pelaksana Kegiatan (PK)/ Pelaksana Kegiatan dan atau KaderPosyandu;

c. Mampu mengoperasikan komputer minimal program microsoft office;d. Mampu mengendarai dan menjalankan kendaraan roda dua dengan baik;e. Sanggup bertempat tinggal di kecamatan lokasi tugas;f. Pada saat melakukan pendaftaran usia Asisten FK maksimal 40 tahun.

C. PROSES DAN PROSEDUR TAHAPAN SELEKSIProses dan prosedur tahapan seleksi Fasilitator tersebut, dibagi tiga tahap seleksi, yaitu: A) TahapPersiapan Seleksi, B) Tahap Pelaksanaan Seleksi Pasif, dan C) Tahap Pelaksanaan Seleksi Aktif. Setiaptahapan seleksi tersebut telah ditentukan dengan syarat-syarat sebagai berikut:

1. Persiapan SeleksiLangkah persiapan seleksi dilakukan dengan urutan proses yaitu: (1) Penghitungan atau analisisperkiraan kebutuhan Fasilitator; (2) Pengumuman lowongan kerja atau publikasi; (3) Penerimaanlamaran dan penyusunan daftar pelamar;dan (4) Pembentukan tim seleksi.

Page 34: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

31

a. Penghitungan Kebutuhan FasilitatorPenghitungan kebutuhan Fasilitator di setiap provinsi berdasarkan jumlah kebutuhan seluruhFasilitator untuk mengisi seluruh lokasi GSC pada tahun berjalan, dikurangi dengan jumlahFasilitator yang aktif.Satker Provinsi dibantu KM-Provinsi menyusun Daftar Kebutuhan Fasilitator untuk kemudiandisampaikan kepada Satker Ditjen PPMD dengan tembusan ke KM-Nasional. Selanjutnya, bidangPengembangan SDM KM-Nasional, melakukan review atas daftar kebutuhan Fasilitator.Berdasarkan hasil review KM-Nasional, Satker Ditjen PPMD menetapkan daftar kebutuhanFasilitator.

b. Pengumuman Lowongan Kerja atau Publikasi;Pengumuman lowongan kerja atau publikasi dapat dilakukan setelah jumlah kebutuhanFasilitator telah disetujui oleh Satker Ditjen PPMD atau Daftar Kebutuhan Fasilitator per provinsitelah dikeluarkan oleh Ditjen PPMD atas rekomendasi KM-Nasional .Satker Provinsi dibantu oleh KM-Provinsi menyusun iklan Pengumuman Rekrutmen ataulowongan kerja. Pengumuman lowongan kerja tersebut minimal berisi informasi tentang:1) posisi yang dibutuhkan;2) kualifikasi yang diinginkan per-posisi dan persyaratan administrasi lamaran (daftar riwayat

hidup-detail dan lengkap, copy ijasah DIII / S-1 / S-2, copy sertifikat-sertifikat yang dimilikipelamar, copy KTP dan copy NPWP);

3) alamat pengiriman berkas lamaran, menggunakan alamat PO BOX atau melalui e-mail dandikirimkan kepada Satker Provinsi GSC;

4) batas waktu penyampaian berkas lamaran (maksimal 10 hari kalender sejak pengumumanlowongan kerja dibuka/dipublikasikan); serta

5) alamat dan nomor telpon yang dapat dihubungi untuk mendapatkan informasi lebih lanjuttentang lowongan kerja dimaksud.

Selanjutnya Satker Provinsi membuat pengumuman lowongan kerja Fasilitator GSC di mediamassa lokal minimal selama 1 hari. Pemasangan iklan lowongan minimal 7 hari sebelum batasakhir pendaftaran. Selain itu, pengumuman tersebut juga harus disebarkan di papanpengumuman di Kantor Satker Provinsi dan Satker Kabupaten, Perguruan Tinggi setempat(papan informasi di Fakultas) atau lokasi yang dianggap strategis. KM-Provinsi membantumengumumkan atau mempublikasikan dokumen pendaftaran melalui internet ke seluruh kantorperwakilan provinsi lainnya, perguruan tinggi, mailing list dan media sosial lainnya.

c. Pembentukan Tim Seleksi1) Tim Seleksi Pasif

Tim Seleksi Pasif calon Fasilitator GSC bersifat permanen karena menjadi bagian yang tidakterpisahkan dari tugas dan tanggung jawab KM-Provinsi.

2) Tim Seleksi AktifTim Seleksi Aktif terdiri dari unsur KM-Nasional, Satker Ditjen PPMD, Sekretariat PPMD,Satker Provinsi, dan KM-Provinsi yang ditetapkan oleh Satker Provinsi.Anggota Tim Seleksi berjumlah minimal 3 orang yang mewakili unsur-unsur sebagai berikut:a. Pusat dan Provinsi;b. Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Konsultan;c. Untuk kebutuhan seleksi calon Fasilitator Keuangan, minimal salah satu anggota tim

seleksi memiliki latar belakang pendidikan Ilmu Ekonomi.

Page 35: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

32

2. Pelaksanaan Seleksi pasifa. Penerimaan lamaran dan penyusunan daftar pelamar

Berkas lamaran ditujukan kepada Satker Provinsi, dengan alamat penyampaian dokumen melaluialamat kantor Satker, PO BOX dan/atau melalui e-mail. Penyusunan daftar pelamar dilakukanoleh Staf Administrasi Satker Provinsi, dibantu KM-Provinsi. Hasil pemeriksaan lamarandituangkan dalam matrik daftar pelamar sesuai dengan Form Daftar Pelamar.

b. Seleksi Administrasi dan Penetapan Short List1) KM-Provinsi melakukan pemeriksaan administrasi terhadap seluruh pelamar yang masuk,

selanjutnya seluruh pelamar yang memenuhi kriteria administrasi dan kualifikasi sesuaidengan kualifikasi posisi yang dilamar dituangkan dalam Long List Calon Fasilitator, sesuaiForm Long List Calon Fasilitator;

2) Calon Fasilitator yang memenuhi kriteria administrasi dan kualifikasi akan ditetapkan masukdalam short list sebagai calon Fasilitator yang akan dipanggil untuk mengikuti seleksi aktif,dengan jumlah minimal 300% dan jumlah maksimal 500% dan atau dapat lebih dari 500%bila pergantian fasilitator sangat tinggi, dengan diajukan secara resmi oleh SatkerDekonsentrasi dengan kebutuhan untuk masing-masing posisi dan minimal 30% adalahperempuan;

3) Untuk penetapan peserta yang melebihi jumlah maksimal, maka dilakukan perhitunganterhadap pengalaman kerja (skoring) dengan ketentuan:a) Untuk 12 bulan pengalaman kerja di level setara atau lebih tinggi pada posisi yang dituju

pada program yang sama atau sejenis dengan GSC diberi nilai = 5;b) Untuk 12 bulan pengalaman kerja pada program yang sama atau sejenis dengan GSC

diberi nilai 3;c) Untuk 12 bulan pengalaman kerja pada program diluar pemberdayaan masyarakat

namun masih relevan dan berhubungan dengan pendampingan masyarakat, diberi nilai= 2;

d) Untuk 12 bulan pengalaman kerja dibidang lain yang tidak berhubungan denganpemberdayaan masyarakat, diberi nilai = 1

e) Untuk pengalaman kerja yang tidak jelas, diberi nilai = 0f) Untuk pengalaman kerja kurang dari 12 bulan, diperhitungkan sesuai dengan jumlah

bulan pengalaman dengan rumus :Jumlah bulan pengalaman kerja dibagi (/) 12, dikali dengan koefisien (hasil perhitungan)pengalaman, dimana koefisien pengalaman kerja sesuai dengan item (i) atau (ii) atau(iii) diatas.Selanjutnya penentuan calon Fasilitator yang masuk Short List dan akan diikutkan padaseleksi aktif ditetapkan berdasarkan ranking nilai (skoring) pengalaman kerja minimumsebanyak 300 % dari daftar kebutuhan Fasilitator.Perlu diperhatikan, bahwa pengalaman kerja yang diperhitungkan adalah pengalamankerja setelah kelulusan dari jenjang pendidikan sesuai ketentuan. Pengalaman kerjadimaksud adalah jenis pekerjaan dimana pembayaran gaji/honor atas jasa yangdilaksanakan diberikan secara profesional.Pengalaman kerja sebelum kelulusan hanya sebagai bahan pertimbangan, apabila adanilai yang sama, terutama pengalaman kerja sebagai pelaku GSC dan program sejenismenjadi prioritas untuk direkrut.

Page 36: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

33

4) Daftar Calon Fasilitator yang masuk dalam Short List dan akan dipanggil untuk mengikutiSeleksi Aktif dituangkan dalam Matrik Short List.

5) Selanjutnya KM-Provinsi menyampaikan hasil Seleksi Pasif kepada Satker Provinsi;6) Satker Provinsi secara resmi mengirimkan permohonan penetapan Short List kepada Satker

Pusat Ditjen PPMD dengan tembusan KM-Nasional.7) Bidang Pengembangan SDM KM-Nasional, melakukan review terhadap pengajuan

penetapan Short List.8) Selanjutnya, berdasarkan hasil review Bidang Pengembangan SDM KM-Nasional, TL KM-

Nasional mengajukan kepada Satker Ditjen PPMD untuk penetapan Short List CalonFasilitator GSC yang akan mengikuti Seleksi Aktif.

9) Satker PPMD Pusat menetapkan Short List.

3. Pelaksanaan Seleksi Aktif

Proses pelaksanaan Seleksi Aktif diatur sebagai berikut:

a. Jadwal dan Lokasi Seleksi AktifSetelah Short list ditetapkan, Satker Provinsi menetapkan jadwal pelaksanaan denganmempertimbangkan ketersediaan waktu untuk pemanggilan calon Fasilitator dan persiapanmateri Seleksi Aktif;Selanjutnya Satker Provinsi melakukan pemanggilan calon Fasilitator untuk mengikuti seleksiaktif, pemanggilan dilakukan minimal 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan Seleksi Aktif.

b. Prosedur Seleksi Aktif1) Persiapan

a) Sebelum memulai proses seleksi, panitia Seleksi Aktif melakukan persiapan berupapenyusunan berkas lamaran, penyiapan Panduan Seleksi Aktif untuk pegangan TimSeleksi dan format-format penilaian;

b) Spesialis Bidang Pengembangan SDM KM-Nasional menyusun soal-soal untuk menjadibahan test tertulis, kerahasian soal test tertulis menjadi tanggung jawab BidangPengembangan SDM.

2) Proses dan Prosedur Seleksia) Penjelasan Teknis:

Proses seleksi aktif dimulai dengan melakukan Penjelasan Teknis yang disampaikan olehKM-Provinsi untuk menjelaskan proses seleksi, kriteria penilaian, kriteria calon Fasilitatoryang dinyatakan lulus serta tindak lanjut setelah pelaksanaan seleksi aktif.

b) Test Tertulis:Test tertulis dilakukan untuk menjajaki kemampuan dan pengetahuan para calonFasilitator, menyangkut materi yang sesuai dengan tugas dan fungsi Fasilitator.Pelaksanaan test tulis dilaksanakan sebelum sesi FGD dan sesi Wawancara. Waktu yangdiberikan untuk Test tertulis minimal adalah 40 menit.

c) Diskusi Kelompok Terfokus (FGD):Pelaksanaan FGD dilakukan apabila peserta Seleksi Aktif berjumlah minimal 6 (enam)orang. Aspek yang dinilai pada sesi FGD meliputi :i. Pemahaman pokok masalah.ii. Kemampuan bekerja sama dalam Tim;iii. Kemampuan mengemukakan pendapat;iv. Kemampuan Mediasi dan Fasilitasi.

Page 37: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

34

Materi atau pokok bahasan yang akan digunakan dalam FGD adalah materi umum yangrelevan dan berhubungan dengan tugas pemberdayaan dan posisi yang dilamar sertahal hal lain yang berhubungan dengan sistem pembangunan nasional. Proses dan tatacara pelaksanaan diskusi ini adalah sebagai berikut :i. Diskusi dilakukan dengan metode curah pendapat, setiap peserta secara langsung

menyampaikan pendapat berupa gagasan/opini/solusi/kritik/dlsb terkait tema yangsedang dibicarakan;

ii. Satu kelompok Diskusi akan membahas maksimal 4 tema dalam waktu 60 menit.Penentuan topik diskusi diatur oleh Tim Penyeleksi;

iii. Selama proses diskusi anggota Tim Penyeleksi tidak diperkenankan melakukanintervensi. Dinamika jalannya diskusi menjadi tanggung jawab dari seluruh anggotakelompok Diskusi. Berdasarkan dinamika diskusi dan alokasi waktu yang disediakan,Tim Penyeleksi akan memutuskan pergantian topik untuk didiskusikan;

Jika peserta yang hadir untuk seleksi aktif dibawah 6 orang, maka proses FGD digantidengan metode presentasi dengan tema yang sudah ditetapkan oleh panitia seleksi.

d) Tes KomputerTes Komputer dikhususkan untuk calon Fasilitator Kabupaten dan Fasilitator Keuangan.Bagi peserta yang tidak dapat menunjukan kemampuan dan ketrampilanmengoperasikan komputer dalam waktu yang ditentukan, maka otomatis akandinyatakan tidak lulus seleksi, meskipun mendapatkan nilai tinggi di tes lainnya.

e) Wawancara:Wawancara dapat dilaksanakan setelah sesi Test tertulis dan FGD, peserta yang tidakmengikuti sesi Test sebelumnya tidak dapat ikut pada sesi berikutnya (otomatis gugur).Penilaian yang dilakukan pada saat wawancara meliputi :i. Penilaian administrasi dan sikap:

a. Keakuratan data identitas dan curriculum vitae;b. Komitmen, sikap dan perilaku.

ii. Penilaian terkait kemampuan dan pengetahuan:a. wawasan mengenai pemberdayaan masyarakat;b. pemahaman terhadap budaya daerah;c. kemampuan manajerial (khusus Faskab & Faskeu);d. kemampuan manajemen keuangan (khusus Faskeu).

Proses dan tata cara pelaksanaan wawancara adalah sebagai berikut:i. Wawancara dilakukan terhadap setiap calon Fasilitator oleh Tim Penyeleksi secara

bersama-sama dengan durasi waktu kurang lebih 15 menit per-peserta.Sebelumnya, setiap pewawancara harus memeriksa kelengkapan dan akurasi datapribadi serta Curriculum Vitae;

ii. Peserta yang akurasi data pribadi dan curriculum vitae-nya diragukan, maka pesertatersebut langsung gugur dan proses wawancara tidak perlu dilanjutkan;

iii. Penentuan giliran calon yang akan diwawancarai bisa dilakukan secara undian atauberdasarkan urutan daftar hadir.

f) Penilaian :i. Sebelum dilakukan rekapitulasi hasil penilaian test tertulis, FGD dan wawancara,

terlebih dahulu dilakukan pertemuan seluruh tim seleksi untuk membahas penilaianterkait administrasi dan sikap calon Fasilitator. Penilaian terhadap komitmen dan

Page 38: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

35

sikap setiap calon akan menjadi dasar pertimbangan yang utama dalam menentukanditerima atau tidak yang bersangkutan sebagai calon Fasilitator.

ii. Setelah tim penyeleksi menyepakati bahwa dari sisi sikap dan kebenaranadministrasi peserta yang mengikuti Seleksi Aktif layak menjadi calon Fasilitator GSC,maka dilakukan rekapitulasi penilaian hasil akhir terhadap calon Fasilitator yangmerupakanpenjumlahan nilai dari hasil Test tertulis, Wawancara dan FGD dengankomposisi penilaian 20% dari hasil Test Tertulis, 50% dari hasil Test Wawancara dan30% dari hasil FGD. Dengan angka kelulusan minimal = 60

iii. Maksimal penilaian pada sesi Wawancara dan FGD adalah 80 dan minimal 40.iv. Guna menghindari ada penilaian yang kurang berimbang yang kemungkinan terjadi

diantara Tim Seleksi (tim seleksi lebih dari satu tim), maka sistem penilaiandilakukan dengan cara konversi dengan faktor koreksi seperti contoh dibawah ini :Misalkan ada 3 Tim yang melakukan proses seleksi aktif wawancara dan FGD denganNilai rerata tertinggi masing-masing tim sebagai berikut :Tim 1 = 80Tim 2 = 70Tim 3 = 60Kemudian dari nilai rerata tertinggi dari masing-masing Tim Seleksi dihasilkan rata-rata seperti berikut:Rerata Nilai antar Tim = (80+70+60) dibagi 3 = 70Faktor koreksi adalah sebagai berikut :Nilai peserta dari Tim-1 = (70/80) = 0,875Nilai peserta dari Tim-2 = (70/70) = 1,000Nilai peserta dari Tim-3 = (70/60)= 1,166Maka nilai akhir peserta adalah faktor koreksi dikalikan dengan nilai peserta.

v. Semua anggota Tim Seleksi berkewajiban memberikan penilaian terhadap masing-masing calon, dengan memberikan Angka penilaian pada sesi FGD maupunWawancara.

vi. Nilai hasil diskusi (FGD) atau presentasi dari setiap calon adalah nilai rerata yangdiperoleh dari semua unsur Tim Penilai pada waktu diskusi.

vii. Nilai hasil Wawancara dari setiap calon adalah nilai rerata yang diperoleh dari semuaunsur Tim penilai pada waktu wawancara.

viii. KM-Provinsi selaku penanggungjawab seleksi aktif, mengumpulkan seluruh dokumenhasil Seleksi Aktif yang sudah ditandatangani oleh petugas penyeleksi.

3) Penetapan Calon Fasilitatora) Satker Ditjen PPMD mengeluarkan penetapan hasil seleksi aktif berdasarkan Berita

Acara Hasil Seleksi Aktif yang telah ditandatangani oleh seluruh Tim Seleksi Aktif,dilampiri dengan Berita Acara dimaksud dan Daftar Hasil Seleksi Aktif, maksimal 10 harikerja setelah pelaksanaan Seleksi Aktif;

b) Calon Fasilitator yang ditetapkan sebagai Calon Fasilitator yang lulus dalam Seleksi Aktifdan masuk dalam rangking satu hingga batas jumlah kebutuhan Fasilitator ditambahdengan cadangan akan diikutkan dalam Pelatihan Pratugas yang masih merupakanrangkaian dari proses seleksi calon Fasilitator GSC di lokasi baru.

c) Calon Fasilitator yang ditetapkan sebagai Calon Fasilitator yang lulus dalam Seleksi Aktifnamun tidak masuk dalam rangking yang akan mengikuti pelatihan Pratugas, ditetapkan

Page 39: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

36

sebagai cadangan Fasilitator hingga batas waktu yang akan ditetapkan kemudian olehSatker Ditjen PPMD.

d) Calon Fasilitator yang ditetapkan sebagai Calon Fasilitator yang lulus dalam Seleksi Aktifdan akan segera ditempatkan untuk mengisi kekosongan, akan memperoleh pelatihanmandiri sebelum dimobilisasi ke tempat tugas.

D. PELATIHAN PRA TUGAS CALON FASILITATOR1. Pelatihan calon Fasilitator, selain untuk memberikan pemahaman tentang program juga

dimaksudkan sebagai tahapan seleksi untuk mengetahui sikap, kemampuan, wawasan dankesiapan calon dalam melakukan tugas sebagai Fasilitator.

2. Hasil akhir Pelatihan Pra Tugas Calon Fasilitator adalah berupa daftar calon Fasilitator secaraurut mengenai calon yang dinyatakan lulus dan ditempatkan, yang dinyatakan lulus cadanganserta calon Fasilitator yang tidak lulus.

3. Rekomendasi daftar calon Fasilitator hasil Pelatihan Calon Fasilitator harus ditandatangani olehseluruh anggota Tim Pelatih, yang selanjutnya dilaporkan oleh KM-Provinsi kepada perwakilanKM-Nasional Ditjen PPMD yang melakukan supervisi dan monitoring pelatihan.

4. Tata cara pelaksanaan Pelatihan Pra Tugas diatur dalam Panduan Teknis tersendiri.

E. REKRUTMEN TERBATASRekrutmen Terbatas dilaksanakan apabila terdapat minimal 1 posisi kosong dan kurang dari 15 (limabelas) orang per provinsi. Mekanisme rekrutmen terbatas adalah sebagai berikut :1. Analisa Kebutuhan Fasilitator

KM-Provinsi wajib merekomendasikan kepada Satker Provinsi untuk melakukan rekrutmenterbatas jika terdapat minimal 1 (satu) posisi kosong, sementara cadangan Fasilitator sudahhabis.

2. PengumumanSetelah mendapat persetujuan resmi dari Satker Provinsi, KM-Provinsi melakukan hal-hal sebagaiberikut:a. Menginformasikan lowongan kerja melalui website, papan pengumuman di Perguruan Tinggi

setempat, informasi lisan di jaringan konsultan, LSM dan lain-lain;b. Mengelola dokumen lamaran yang masuk.

3. Seleksi Pasifa. Proses Seleksi Pasif dilakukan sebagaimana diatur pada Proses Seleksi Pasif yang tersebut di

atas.b. Pelaksanaan Seleksi Aktif dilakukan setelah adanya persetujuan dan atau penetapan shortlist

dari Satker Pusat Ditjen PPMD.4. Seleksi Aktif

Pelaksanaan Seleksi Aktif Rekrutmen Terbatas dilakukan dengan tetap merujuk pada prosesrekrutmen yang dilakukan secara reguler.

5. Pelatihan Mandiri Hasil Rekrutmen Terbatasa. Pelatihan Mandiri dilaksanakan untuk:

1) Hasil rekrutmen terbatas.2) Hasil seleksi aktif yang jumlahnya tidak memenuhi minimal quota pelatihan pra tugas

yaitu 15 Fasilitator.b. Pelatihan mandiri dilaksanakan dengan panduan yang telah ditetapkan Satker Ditjen PPMD.

Page 40: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

37

c. KM-Nasional mempersiapkan materi pelatihan On Job Trainning (OJT) dan In ServiceTrainning (IST), serta melakukan monitoring dan evaluasi terkait pelaksanaan pelatihanmandiri.

d. KM-Provinsi bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pelatihan mandiri, yaitu:1) Memberikan pelatihan dalam bentuk On Job Training (OJT) dan In Service Training

(IST) kepada Fasilitator yang lulus rekrutmen terbatas dan akan dimobilisasi;2) Melalui Satker Provinsi melaporkan hasil pelatihan mandiri kepada Satker Ditjen PPMD

dan tembusan kepada Bagian Pengembangan SDM KM-Nasional;e. Satker Ditjen PPMD, melalui Bidang Pengembangan SDM melakukan monitoring dan evaluasi

terhadap pelaksanaan pelatihan mandiri.

F. REKRUTMEN FASILITATOR MELALUI PROMOSIRekrutmen Fasilitator GSC dapat ditempuh melalui mekanisme promosi internal, dengan mekanismesebagai berikut:1. Penetapan Daftar Kandidiat Promosi

a. Panitia Seleksi Aktif yang telah ditetapkan Satker Provinsi harus menyusun dan menetapkandaftar fasilitator yang layak dipromosikan ke posisi fasilitator yang lebih tinggi.

b. Prasyarat kualifikasi dan administratif yang harus dipenuhi kandidat promosi adalah sebagaiberikut:1.) Jenjang fasilitator yang dapat dipromosikan meliputi: Asisten FK dapat dipromosikan

sebagai FK, dan Asisten Faskab dapat dipromosikan sebagai Faskab.2.) Kandidat promosi telah memenuhi persyaratan administrasi dan kualifikasi Fasilitator

yang ditawarkan.3.) Kandidat promosi telah memiliki pengalaman bidang pemberdayaan yang cukup serta

kompetensi untuk menduduki posisi Fasilitator yang ditawarkan.4.) Kandidat promosi dinilai mampu untuk menduduki posisi Fasilitator yang ditawarkan5.) Kandidat promosi mempunyai perilaku yang baik dan/ atau tidak pernah dikenai surat

teguran selama 6 (enam) bulan atau sedang dalam pemeriksaan pelanggaran kode etik.6.) Kandidat promosi minimum telah bertugas sebagai Fasilitator di GSC selama minimal 2

(dua) tahun, dan selama 2 (dua) periode penilaian terakhir nilainya minimal B.2. Publikasi Peluang Promosi

Satker Provinsi dibantu KM-Provinsi menginformasikan Daftar Kandidat Promosi kepada semuakandidat yang bersedia dipromosikan untuk segera mengirimkan lamaran yang dilampiri daftarriwayat hidup, copy ijasah, pas photo, dll. Lamaran ditujukan kepada Satker Provinsi u.pSekretariat Satker Provinsi.

3. Seleksi Pasifa. Sekretariat Satker Provinsi bersama Adprov dan Supporting Staff KM-Provinsi melakukan

seleksi pasif dengan cara memeriksa kelengkapan berkas lamaran, kesesuaian persyaratanadministrative/ kualifikasi yang dibutuhkan serta menyusun daftar urut kandidat promosi

b. Setiap daftar pendek (shortlist) untuk posisi Fasilitator yang ditawarkan minimal harus terdiridari 3 (tiga) orang kandidat promosi

4. Seleksi Aktifa. Panitia Seleksi Aktif wajib mewawancarai Kandidat Promosi untuk mendapatkan calon

Fasilitator yang berkualitasb. Kandidat promosi yang lulus promosi akan ditempatkan pada lokasi yang baru. Bagi kandidat

promosi yang lulus seleksi aktif tetapi belum ditempatkan akan dimasukkan ke dalam daftar

Page 41: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

38

cadangan dengan jangka waktu selama 3 (tiga) bulan, dan dievaluasi kembali berdasarkankinerja triwulanan

c. Fasilitator GSC yang direkrut melalui mekanisme promosi akan memperoleh pelatihan dalambentuk In Service Training (IST) atau On Job Training (OJT) sebelum dimobilisasi ke lokasitugas.

5. Pelatihan KhususApabila jumlah Fasilitator hasil promosi dan/ atau hasil rekrutmen terbatas sudah mencapai 20orang maka wajib dilakukan pelatian pra tugas khusus yang efektif penyelenggaraan pelatihanmaksimal 6 (enam) hari disesuaikan dengan materi pelatihan pra tugas yang sudah diberikan.Prosedur pelatihan khusus mengikuti prosedur pelatihan pra tugas reguler.

G. PENGELOLAAN FASILITATOR CADANGANFasilitator cadangan terdiri dari 2 unsur, yaitu hasil seleksi aktif dan hasil evaluasi kinerja Fasilitator,dengan ketentuan sebagai berikut:1. Calon Fasilitator yang lulus berdasarkan hasil Seleksi Aktif akan masuk dalam Daftar Cadangan

untuk ditempatkan sebagai Fasilitator jika terjadi kekosongan;2. Daftar Cadangan disusun dalam database menurut urutan/ranking hasil Seleksi Aktif, ketersedian

cadangan Fasilitator harus dipantau secara berkala oleh KM-Provinsi GSC;3. Daftar cadangan yang berasal dari hasil seleksi aktif hanya berlaku untuk tahun anggaran yang

sama pada saat seleksi dilaksanakan;4. Dalam waktu minimal 2 (dua) periode evaluasi kinerja dari pelaksanaan tugas Fasilitator, Daftar

Cadangan Fasiltator akan diperbaharui berdasarkan penetapan Daftar Promosi Fasilitator,dengan ketentuan sebagai berikut:i. Asisten Faskab yang mendapat nilai evaluasi kinerja A atau B dua kali atau salah satu huruf

tersebut, akan masuk dalam Daftar Cadangan Faskab sesuai urutan jabatan dan hasil evkin,Cadangan Faskab dari hasil promosi tersebut di atas menggeser kedudukan cadanganFaskab hasil Seleksi Aktif dan pelatihan PraTugas ke urutan selanjutnya. Asisten Faskab yangdipromosikan menjadi Faskab harus memenuhi kualifikasi pengalaman kerja, pendidikan danumur.

ii. Asisten FK yang mendapat nilai evaluai kinerja minimal A atau B dua kali atau salah satuhuruf tersebut, dapat masuk dalam Daftar Cadangan FK sesuai urutan hasil evkin. CadanganFK dari hasil promosi tersebut di atas menggeser kedudukan cadangan FK hasil Seleksi Aktifdan pelatihan PraTugas ke urutan selanjutnya. Asisten FK yang dipromosikan menjadi FKharus memenuhi kualifikasi pengalaman kerja minimal, pendidikan dan umur.

5. Cadangan Faskab yang belum ditempatkan juga merupakan cadangan Asisten Faskab, sehinggacadangan tersebut bisa ditempatkan dan dimobilisasi jika terjadi kekosongan Asisten Faskab

6. Selama Fasilitator Cadangan belum ditempatkan, tidak mendapat imbalan apapun, karena secaraadministrasi masih berada diluar tanggung jawab program.

H. PEMENUHAN KUOTA FASILITATORPelaksanaan rekrutmen harus dilakukan dengan obyektif dan transparan agar menghasilkan calonFasilitator yang berkualitas dan siap bertugas, pemenuhan jumlah kebutuhan Fasilitator tidak harusdipaksakan jika dalam pelaksanaan Seleksi Pasif, Seleksi Aktif dan Pelatihan Pratugas tidakmendapatkan calon Fasilitator yang berkualitas sesuai kuota yang tersedia. Pemenuhan kebutuhanFasilitator di satu provinsi dapat dilakukan dari Fasilitator aktif di provinsi lain melalui proses relokasi

Page 42: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

39

atas permintaan Fasilitator yang bersangkutan, atau menempatkan cadangan Fasilitator provinsi lainmelalui proses penawaran.Dengan diterbitkannya Panduan Teknis Rekrutmen Fasilitator GSC diharapkan dapat menghasilkanFasilitator-Fasilitator yang memiliki kualifikasi, komitmen serta kemampuan dalam mejalankan tugaspokok dan fungsinya sebagai Fasilitator di kecamatan maupun kabupaten.

Page 43: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

40

BAB VPENGELOLAAN FASILITATOR

A. STANDAR NORMATIF PERILAKU FASILITATORKata kunci utama pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah desa adalah pemulihankembali hak-hak setiap manusia warga desa untuk berkemampuan bertindak secara otonom dalampelaksanaan pembangunan di desa. Agar warga desa berdaya dibutuhkan sebuah pengkondisian realitassosial yang akomodatif bagi terciptanya kemandirian. Salah satu upayanya adalah penerapan prinsip-prinsip Generasi Sehat dan Cerdas yang meliputi: bertumpu pada pembangunan manusia, otonomi,desentralisasi, berorientasi pada masyarakat miskin, partisipasi, kesetaraan dan keadilan gender,demokratis, transparan dan akuntabel, prioritas, kolaborasi, keberlanjutan, dan sederhana. Rekontruksiperilaku sosial warga desa melalui perwujuan prinsip-prinsip program dalam realitas kehidupanmasyarakat menuntut adanya proses pendampingan oleh tenaga tenaga Fasilitator yang ahli,berpengalaman, dan terampil.

Fasilitator juga dituntut memiliki integritas moral berupa perilaku yang baik sehingga dirinya layakdipercaya dimata masyarakat dan dijadikan panutan dalam merealisasikan prinsip- prinsip program. Agarperilaku Fasilitator dapat dibina dan dikendalikan sesuai norma moral maka secara khusus GenerasiSehat dan Cerdas ditetapkan standar normative perilaku Fasilitator yang meliputi: 1) Tata Perilaku (Codeof Conduct), 2) Etika Profesi, dan 3) Kode Etik yang ditulis yang secara sistematik sesuai prinsip prinsipmoral yang ada pada Bangsa Indonesia. Aturan Normatif ini merupakan alat kendali diri (selfcontrol) bagiFasilitator berunjuk kerja secara professional sebagai pendamping masyarakat. Acuan standarisasiperilaku Fasilitator yang diberlakukan dalam Generasi Sehat dan Cerdas adalah ketiga aturan normatifdimaksud, sehingga pada saat dibutuhkan aturan normatif ini akan difungsikan sebagai alat untukmenghakimi segala macam tindakan yang secara logika rasional umum (commonsense) dinilaimenyimpang dari kode etik. Rincian Standar Normatif Perilaku Fasilitator Generasi Sehat dan Cerdasadalah sebagai berikut:

1. Tata Perilaku (Code of Conduct) Fasilitator Generasi Sehat dan Cerdas.

a. Tunduk Terhadap Hukum, Peraturan dan Adat-istiadatFasilitator (PIHAK KEDUA) tidak diperbolehkan untuk melakukan aktivitas atau berpartisipasi dalamaktivitas yang melawan hukum, peraturan serta adat istiadat masyarakat setempat yang akanberpengaruh buruk terhadap citra PIHAK PERTAMA.

b. Kebenaran Data PribadiData pribadi Fasilitator yang diberikan kepada PIHAK PERTAMA harus benar dan dijaminkebenarannya sehingga secara yuridis tidak merugikan PIHAK PERTAMA sebagai Pihak PemberiKerja.

c. Konflik Kepentingan PribadiSetiap Fasilitator, dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, harus selalu berpedomanpada panduan yang digariskan serta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, konflikkepentingan pribadi baik yang menyangkut keuangan maupun proses pelaksanaan tugas harusdihindarkan.

d. Penyimpangan Prosedur KeuanganSetiap Fasilitator harus menghindari tindakan-tindakan yang dapat dikategorikan penyimpanganprosedur keuangan Generasi Sehat dan Cerdas, tidak diperbolehkan menerima atau meminjamuang dan/atau barang yang berindikasikan dan berimplikasi pada penyalah gunaan posisi, tanggungjawab dan profesionalitas.

Page 44: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

41

e. Tingkat Kehadiran di Lokasi PekerjaanSetiap Fasilitator harus menjalankan tugas dan tanggung jawabnya serta beradadi kecamatan lokasitugas secara purna waktu sedemikian rupa sehingga tidak ada keluhan dari masyarakat atau pihakterkait tentang sulitnya melakukan pertemuan dan koordinasi.

f. Pengadaan dan Penggunaan Fasilitas KerjaFasilitator harus mengadakan perlengkapan kantor sebagaimana terlampir dalam Surat PerjanjianKerja dan menggunakannya secara efektif dan efisien.

g. Laporan dan Akurasi Data- Setiap Fasilitator harus menyampaikan laporan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.- Permintaan data dan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen PIHAK PERTAMA harus

secepat mungkin dipenuhi.- Fasilitator harus memberikan data alamat dan nomor rekening tabungan yang benar guna

menjamin kelancaran komunikasi dan transfer pembayaran honorarium dan tunjangan.- Setiap perubahan alamat dan nomor rekening tabungan harus diberitahukan secara cepat dan

tertulis.h. Jabatan Publik

Setiap Fasilitator tidak diperbolehkan mengikuti pencalonan dalam pemilihan dan mendudukijabatan publik termasuk dalam kepengurusan partai politik.

i. Partisipasi dalam Pemilihan Kepala DaerahSetiap Fasilitator harus bersikap netral dan tidak menggunakan jabatan kepentingan PemilihanKepala Daerah.

j. Fitnah, Hasutan, Propaganda NegatifSetiap Fasilitator harus menghindarkan diri dari penyebaran fitnah, hasutan, propaganda dantindakan-tindakan tersembunyi yang bertendensi negatif dan merugikan kepentingan PIHAKPERTAMA dan program.

k. Kualitas teknis dan Ketepatan WaktuSetiap Fasilitator harus bertanggung jawab terhadap kualitas teknis pekerjaan secara tepat waktu.

2. Etika Profesi Fasilitator

a. Tidak memaksakan kehendaknya: Peran Fasilitator adalah memfasilitasi masyarakat. Fasilitatorkadang-kadang boleh memberi masukan atau saran sebagai nara sumber, tetapi tidak bolehberdebat dan memaksakan pendapatnya.

b. Tidak mengambil keputusan yang seharusnya dimiliki masyarakat: Dalam hampir semuasituasi, masyarakat berhak memutuskan. Fasilitator hanya memutuskan hal-hal yang berkaitandengan pekerjaan sendiri.

b. Tidak manipulatif: Fasilitator yang berbicara dengan fasih dan tingkat pendidikan yang tinggidengan mudah dapat menjadi manipulator. Kalau hal-hal itu diketahui oleh masyarakat, hubunganlangsung rusak. Fasilitator tidak berhak memaksa kehendaknya atau mengambil keputusan –walaupun masyarakat tidak tahu.

c. Konsisten dalam pemberian masukan dan informasi: Fasilitator yang tidakkonsisten akanmembingungkan orang, lebih baik berpikir sederhana agarkonsisten.

d. Membantu masyarakat berpikir secara logis, melihat asumsi: Satu hal yang membantumasyarakat jangka panjang adalah peningkatan daya pikirnya, disebabkan Fasilitator selalumengajak mereka berpikir dan mendorong mereka untuk melihat kembali asumsi-asumsi yangdipegang, karena sebagian asumsitidak betul. Dengan kebiasaan ini, masyarakat akan lebih mandiri.

Page 45: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

42

e. Membantu masyarakat melihat dari perspektif lain, menambah alternatif: Kedua kebiasaanini juga membantu masyarakat berpikir sendiri. Masyarakat diajak melihat suatu keadaan daripandangan orang lain, karenadengan perspektif itu banyak asumsi dapat dipertanyakan. Kemudianjika sudah biasa membangkitkan alternatif, masyarakat tidak akan memilih solusi pertama yangdidengar, seperti biasa. Dan kita tahu solusi pertama adalah solusi biasa,kurang kreatif.

f. Memberi umpan balik kepada masyarakat, walaupun kurang disenangi: Orang yang sedangbelajar harus diberi umpan balik begitu ada hal-hal yang perlu dikoreksi. Orang yang dikoreksimungkin kurang senang dikoreksi, tetapiharus dilakukan. Hanya dilakukan secara terpisah – jangandi depan banyak orang atau dengan komentar yang menilai orangnya, karena yang dinilai adalahkegiatan yang dilakukan.

g. Tidak membohongi: Kalau membohongi masyarakat, pasti akan diketahui dan tidak bisa bekerjabersama mereka lagi.

h. Tidak menjelekkan program lain, konsultan lain, atau atasan proyek didepanmasyarakat: Orang akan menganggap Fasilitator menjelekkan mereka kalau sedang ada di tempatlain, karena kebiasaan mengucapkan hal-hal negatif. Masyarakat menilai hal ini tidak etis.

i. Menghormati tokoh/penguasa setempat dengan tulus: Tokoh masyarakat adalah seseorangyang dihormati banyak orang di desa. Apabila mereka mau membantu Fasilitator, maka tugas-tugaspendampingan akan lebih efektif. Sebaliknya, apabila mereka kurang setuju, mereka harus diajakberdialog sampai memahami pandangan Fasilitator. Fasilitator: (1) tidak boleh “pura-pura”menghormati karena itu adalah semacam manipulasi; (2) menghormati tidak berarti harussependapat. Fasilitator boleh memiliki pendapat yang lain, tetapi tetap menghormati.

j. Menghormati pengalaman dan kemampuan orang lain: Pasti ada banyakorang di desa yangmemiliki pengalaman dan kemampuan. Orang itu dicari dan dimanfaatkan, dan mereka bisamembantu Fasilitator mengubah pola pikir orang lain. Masyarakat juga harus didorong untukmencari dulu orang mampu yang sudah ada di desa.

k. Netral, tidak berpihak (kecuali yang konsisten dengan tujuan program): Fasilitatorberpihak pada orang dalam posisi lemah, apakah itu perempuan, pemuda, suku terasing, atau orangmiskin. Selain itu tidak boleh memilih atau mendukung kelompok tertentu dalam suatu diskusi ataudebat. Kalau Fasilitator mendukung satu pihak, masyarakat tidak lagi percaya bahwa Fasilitatoradalah orang netral.

3. Kode Etik Generasi Sehat dan Cerdas

Untuk mendukung terlaksananya tugas dan tanggung jawab, konsultan dan Fasilitator dilarang:a. Mengambil keputusan, melakukan negosiasi, melakukan kompromi, memberisaran, atau melakukan

tindakan apapun yang merugikan masyarakatb. Menerima apapun dari pihak manapun dengan tujuan:

1) Meloloskan proses seleksi desa dan penetapan alokasi dana Generasi Sehat dan Cerdas;2) Mempengaruhi pemilihan jenis kegiatan, lokasi dan spesifikasi kegiatan Generasi Sehat dan

Cerdas dalam proses perencanaan;3) Sebagai hadiah, kompensasi, komisi, tanda terima kasih, atau apapun namanya dalam

kaitannya dengan profesi sebagai Fasilitator.c. Bertindak sebagai suplier bahan dan alat, menunjuk salah satu suplier, atau berfungsi sebagai

perantara;d. Bertindak sebagai juru bayar atau merekayasa pembayaran atau administrasi atas nama UPK,

Pelaksana Kegiatan, atau kelompok masyarakat;e. Membantu atau menyalahgunakan dana Generasi Sehat dan Cerdas untuk kepentingan pribadi,

keluarga, atau kelompok;

Page 46: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

43

f. Meminjam dana Generasi Sehat dan Cerdas dengan alasan apapun baik atas nama pribadi,keluarga,atau kelompok;

g. Memalsukan arsip, tanda tangan, atau laporan yang merugikan masyarakat, baiksecara langsungmaupun tidak langsung;

h. Dengan sengaja mengurangi kualitas atau kuantitas pekerjaan dalam upaya untuk mendapatkankeuntungan pribadi atau kelompok;

i. Dengan sengaja atau tidak sengaja membiarkan, tidak melaporkan, atau menutupi prosespenyimpangan yang terjadi yang mengakibatkan kerugian masyarakat dan program;

j. Menjadi pengurus partai politik dan sebagai calon legislative yang ditetapkan oleh instansi yangberwenang serta terlibat dalam Tim Sukses dalam Pilkada dan Legislatif.

Adapun secara teknis mekanisme pelaksanaan kode etik, serta tahapan penanganan pelanggaran kodeetik diatur dalam Panduan Penanganan Pelanggaran Kode Etik Fasilitator GSC yang tidak terpisahkan dariSOP Pembinaan dan Pengendalian Fasilitator GSC ini.

B. MOBILISASI

Mobilisasi Fasilitator ke lokasi tugas dilakukan dengan berdasarkan pada daftar rangking hasil seleksi aktifmelalui pelatihan pra tugas, hasil promosi, daftar cadangan Fasilitator, maupun hasil rekrutmen terbatasyang sudah memperoleh pelatihan dalam bentuk IST atau OJT. Agar pelaksanaan mobilisasi Fasilitator dapatdikelola secara transparan dan akuntabel maka ditetapkan prosedur mobilisasi sebagai berikut:

1. Mobilisasi Fasilitator dari Hasil Pelatihan Pra Tugas

Hasil pelatihan pra tugas dimobilisasi untuk mengisi posisi kosong pada awal tahun anggaran sebagaitindak lanjut tambahan lokasi baru atau pengisian posisi kosong yang jumlah kuotanya di atas 20 oranguntuk setiap jenis Fasilitator. Prosedur mobilisasi Fasilitator hasil pelatihan pra tugas adalah sebagaiberikut:

a. Korprov diharuskan mengajukan Laporan Kebutuhan Fasilitator dan Rencana Rekrutmen kepadaSatker Provinsi. Bersamaan dengan itu, Korprov mulai menyusun mapping penempatan Fasilitatorhasil rekrutmen.

b. Penempatan Fasilitator baru ini disusun berdasarkan prinsip kesetimbangan pengalaman dankemampuan antar Fasilitator dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Sebelum disusun peta pengabungan antara Fasilitator lama dengan Fasilitator baru, terlebihdahulu dilakukan pemetaan kinerja Fasilitator existing. Jika dibutuhkan dapat dilakukan relokasiFasilitator existing.

2) Berdasarkan hasil pemetaan Fasilitator lama, maka dilakukan mapping pengabungan kinerjayaitu: 1) Fasilitator lama yang memiliki nilai kinerja tinggi (A atau B) digabungkan Fasilitator baruyang berada di rangking menengah ke bawah pada daftar Fasilitator hasil seleksi aktif, atausebaliknya 2) Fasilitator lama yang memiliki nilai kinerja rendah (C atau D) digabungkanFasilitator baru yang berada di rangking menengah ke atas pada daftar Fasilitator hasil seleksiaktif.

3) Hasil akhir dari pemetaan ini adalah dokumen Mapping Penempatan Fasilitator Baru yangmemuat daftar lokasi program, daftar sebaran nama Fasilitator lama di setiap lokasi program,serta daftar sebaran nomer rankingFasilitator baru di setiap lokasi program.

Page 47: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

44

c. Berdasarkan prinsip-prinsip penempatan Fasilitator dimaksud, ditetapkan Mapping PenempatanFasilitator Baru dengan mekanisme sebagai berikut :

1) Korprov diharuskan mengajukan Mapping Penempatan Fasilitator Baru untuk mendapatkanpersetujuan dari Satker Provinsi paling lambat satu bulan sebelum pelatihan pra tugas.

2) Mapping Penempatan Fasilitator Baru yang telah disetujui oleh Satker Provinsi akan menjadidasar penyusunan Daftar Penempatan Fasilitator hasil seleksi dan pra tugas.

3) Apabila Satker Provinsi berkeberatan terhadap rekomendasi Korprov maka Satker Provinsi wajibmengajukan surat berkeberatan kepada Satker Pusat yang disertai penjelasan dan pertimbanganyang rasional, serta disampaikan paling lambat satu bulan sebelum pelatihan pra tugas.

4) Satker Pusat berkewajiban menanggapi usulan Satker Provinsi tentang Mapping PenempatanFasilitator Baru. Apabila sampai dengan 1 (satu) minggu sebelum dimulainya Pelatihan PraTugas ternyata Satker Pusat belum memberikan tanggapan terhadap usulan Satker Provinsitentang Mapping Penempatan Fasilitator Baru maka secara otomatis dokumen yang diusulkanoleh Satker Provinsi berlaku secara resmi.

5) Keputusan Satker Pusat tentang Mapping Penempatan Fasilitator Barusebagai jawaban atas suratkeberatannya yang diajukan Satker Provinsi bersifat final dan harus digunakan oleh Satker Pusatsebagai dasar penetapan mapping Fasilitator.

d. Berdasarkan Berita Acara Pelatihan Pra Tugas dan Mapping Penempatan Fasilitator Baru, makaKorprov menyusun Daftar Penempatan Fasilitator untuk diajukan kepada Satker Provinsi. Mekanismepenetapan Daftar Penempatan Fasilitator diatur dengan mekanisme sebagai berikut :

1) Korprov, paling lambat 1 (satu) hari sebelum ditutupnya pelatihan pra tugas diharuskanmenyusun Daftar Penempatan Fasilitator.

2) Dokumen Daftar Penempatan Fasilitator diajukan kepada Satker Provinsi untuk dimintakanpersetujuan dan penetapan secara resmi paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelatihan ditutup.

3) Daftar Penempatan Fasilitator sudah disetujui dan ditetapkan Satker Provinsi paling lambat padahari penutupan acara pelatihan pra tugas.

4) Apabila Satker Provinsi tidak setuju dengan rekomendasi KM-Prov tentang Daftar PenempatanFasilitator maka Satker Provinsi berkewajiban menerbitkan SPT Sementara yang disusun sesuaidengan Daftar Penempatan Fasilitator yang diajukan Korprov.

5) Satker Provinsi menindaklanjuti sikap ketidaksetujuan dimaksud dengan mengajukan kepadaSatker Pusat perihal usulan Daftar Penempatan Fasilitator paling lambat 1 (satu) minggu setelahditerbitkannya SPT Sementara.

6) Satker Pusat berkewajiban menanggapi usulan Satker Provinsi tentang Daftar PenempatanFasilitator paling lambat akhir 7 (tujuh) hari kerja sejak surat diterima. Apabila sampai denganakhir jangka waktu yang dtetapkan ternyata Satker Pusat secara resmi belum menanggapiusulan Satker Provinsi maka Daftar Penempatan Fasilitator yang diusulkan oleh Satker Provinsiberlaku secara resmi.

7) Keputusan Satker Pusat bersifat final dan Satker Provinsi harus menggunakan keputusan SatkerPusat sebagai dasar penetapan Daftar Penempatan Fasilitator.

e. Daftar Penempatan Fasilitator menjadi dasar bagi Sekretariat Provinsi dalam menyusun KontrakKerja, dan Surat Perintah Tugas (SPT)/SPT Sementara. Fasilitator yang dimobilisasi ke lokasi tugasdiwajibkan membawa Kontrak Kerjadan SPT/SPT Sementara. Apabila sampai dengan waktudimobilisasikannya Fasilitator ke lokasi tugas belum ada dokumen kontrak kerja dan

Page 48: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

45

SPT/SPTSementara maka kepada setiap Fasilitator diwajibkan membawa Daftar PenempatanFasilitator.

f. Fasilitator yang dimobilisasi ke lokasi tugas berhak memperoleh biaya mobilisasi berupa biayatransportasi.

2. Mobilisasi Fasilitator dari Hasil Promosi dan Cadangan dilakukan untuk mengisi posisi kosong pada tahunanggaran berjalan. Prosedur mobilisasi sebagai berikut:

a. Satker Provinsi berkewajiban untuk secara langsung, cepat dan tepat mengisi posisi kosong padatahun anggaran berjalan dari Fasilitator hasil rekrutmen terbatas.

b. Satker Provinsi berkewajiban menetapkan daftar penempatan Fasilitator berdasarkan urutanrangking hasil rekrutmen terbatas.

c. Daftar Penempatan Fasilitator dimaksud menjadi dasar bagi Sekretariat Provinsi dalam menyusunKontrak Kerja, dan SPT.

d. Fasilitator yang dimobilisasi ke lokasi tugas diwajibkan membawa Kontrak Kerjadan SPT. Apabilasampai dengan waktu dimobilisasikannya Fasilitator ke lokasi tugas belum ada dokumen kontrakkerja dan SPT maka kepada setiap Fasilitator diwajibkan membawa Daftar Penempatan Fasilitator.

e. Fasilitator yang dimobilisasi ke lokasi tugas berhak memperoleh biaya mobilisasi berupa biayatransportasi.

3. Pada saat mobilisasi, Satker Provinsi wajib menyimpan ijazah Fasilitator hasil rekrutmen dalam depositbox, selama Fasilitator bertugas.

C. HARI DAN JAM KERJA FASILITATOR1. Fasilitator Generasi Sehat dan Cerdas berwajiban tinggal di lokasi penugasan agar dapat bekerja secara

purna waktu. Fasilitator bekerja dengan mengatur waktu kerjayang disesuaikan dengan permintaan dantuntutan pelayan yang dimintamasyarakat. Untuk itu, Fasilitator diwajibkan secara minimal bekerja 8jam per hari, serta masuk 6 hari kerja per minggu.

2. Fasilitator wajib melaporkan kehadirannya di lokasi tugas dan membuktikan bahwa dirinya bekerja dalambentuk Dokumen Lembar Waktu Kerja (LWK).

3. Fasilitator wajib melaporkan aktivitas kerjanya dan hasil kerjanya selama minimal 8 jam per hari, sertamasuk 6 hari kerja per minggu dalam bentuk Laporan Individu.

4. Apabila Fasilitator tidak tinggal di lokasi tugas, meninggalkan lokasi tugas tanpa ijin selama 10 (sepuluh)hari kerja berturut-turut, atau meninggalkan lokasi tugas selama 20 (dua puluh) hari kerja selama 1(satu) tahun maka terhadap Fasilitator yang bersangkutan wajib dikenakan PHK.

5. Satker Provinsi wajib menyusun rekapitulasi LWK Fasilitator dalam satu tahun kontrak sebagai dasar jikamelakukan PHK atas butir 4 di atas.

D. CUTI DAN HARI LIBUR1. Cuti Tahunan

a. Setiap Fasilitator yang telah memiliki masa kontrak kerja 12 bulan atau lebih diproyek Generasi Sehatdan Cerdas berhak atas cuti tahunan. Dengan demikian, terhadap Fasilitator yang bersangkutanberhak untuk meninggalkan tugas dengan tetap memperoleh hak atas pembayaran honorarium dantunjangan.

b. Setiap Fasilitator berhak mengambil Cuti Tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja. Apabila seorangFasilitator pada tahun anggaran berjalan hanya mempergunakan beberapa hari dari jumlah total hakcuti tahunan, maka sisa hari dari hak cuti tahunan Fasilitator bersakutan pada tahun anggaranberikutnya dianggap gugur atau hilang.

Page 49: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

46

c. Segala bentuk izin meninggalkan tugas dengan alasan lain diluar sakit dengan keterangan dokter(maksimal 5 hari) dapat dikonversikan dengan perhitungan jumlah hari cuti tahunan. Konversidilakukan dengan cara mencatatkan pada LWK setiap bulan berjalan.

d. Prosedur pengajuan cuti tahunan adalah sebagai berikut:1) Fasilitator mengajukan permohonan cuti secara tertulis kepada Satker Provinsi dengan tembusan

Supervisornya, Korprov dan PjOKab sekurang-kurangnya 14 hari kerja sebelum pelaksanaan ijincuti tahunan.

2) Satker Provinsi akan menerbitkan surat persetujuan atau surat penolakan cuti setelahmempertimbangkan rekomendasi Supervisor dari Fasilitator bersangkutan.

2. Cuti Sakit

a. Setiap Fasilitator berhak mengajukan izin meninggalkan tugas selama maksimal 5 (lima) hari apabilamenderita sakit dengan dibuktikan melalui surat keterangan dokter. Fasilitator yang sakit tetapmemperoleh hak atas pembayaran honorarium dan tunjangan.

b. Apabila Fasilitator menderita sakit sehingga membutuhkan istirahat lebih dari 5 (lima) hari makaterhadap bersangkutan tetap diijinkan dengan memotong sisa jumlah hari pada cuti tahunan.Fasilitator yang sakit tetap memperoleh hak atas pembayaran honorarium dan tunjangan.

c. Apabila Fasilitator menderita sakit sehingga membutuhkan istirahat lebih dari 5 (lima) hari dapatdiberikan ijin cuti dengan memotong sisa jumlah hari pada cuti tahunan. Fasilitator yangbersangkutan akan memperoleh honorarium dan tunjangan secara penuh apabila jumlah hari cutisakit, jumlah hari cuti tahunan dan jumlah hari kerja dalam satu bulan dimaksud minimal 17 harikerja.

d. Apabila seorang Fasilitator telah kehabisan hak cuti namun berdasarkan keterangan dokter/rumahsakit dinyatakan sakit maka pengaturan ijin cuti diatur sebagai berikut:1) Fasilitator yang bersangkutan akan tetap mendapatkan honorarium dan tunjangan apabila dalam

satu bulan masih dapat melaksanakan tugas selama minimal 17 hari kerja.2) Fasilitator yang bersangkutan akan mendapatkan honorarium apabila dalam satu bulan hanya

memenuhi 10 sampai dengan 16 hari kerja

3) Fasilitator yang bersangkutan tidak akan mendapatkan honorarium dan tunjangan apabila dalamsatu bulan tidak memenuhi minimal 10 hari kerja

4) Apabila dalam bulan kedua Fasilitator dimaksud berdasarkan keterangan dokter/rumah sakitdinyatakan masih sakit, maka Fasilitator dimaksud dibebas tugaskan tanpa honorarium dantunjangan.

5) Jika pada bulan ketiga Fasilitator dimaksud sudah sembuh maka Faslitator dapat kembalibekerja, dan sebaliknya jika Fasilitator bersangkutan masih sakit maka Satker Provinsi wajibmenetapkan Surat Keputusan PHK.

e. Supervisor dari Fasilitator yang sakit sebagaimana butir 2.d.4). di atas berkewajiban untukmengendalikan kinerja program di lokasi tugas bersama-sama dengan rekan satu tim di lokasipenugasan atau antar kecamatan dikabupaten setempat.

f. Satker DPMD Provinsi akan menerbitkan surat persetujuan/penolakan cuti sakit maupun pemberiandispensasi cuti sakit selama 1 (satu) bulan berdasarkan rekomendasi dari supervisor Fasilitator yangbersangkutan.

g. Prosedur pengajuan dispensasi cuti sakit adalah sebagai berikut:1) Fasilitator yang sakit mengajukan permohonan cuti sakit secara tertulis paling lambat 1 (hari)

setelah tidak hadir di lokasi tugas.

Page 50: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

47

2) Setiap surat ijin cuti sakit harus dilampiri surat keterangan dokter.3) Satker Provinsi wajib menerbitkan surat persetujuan terhadap ijin cuti sakit apabila dapat

dibuktikan surat keterangan dokter adalah benar adanya.

4) Pengajuan perpanjangan ijin cuti sakit dengan menggunakan cuti tahunan diajukan palinglambat 1 (satu) hari menjelang ijin cuti sakit berakhir.

5) Satker Provinsi menerbitkan surat persetujuan tambahan ijin cuti sakit apabila dapat dibuktikansurat keterangan dokter adalah benar adanya, dan dapat dibuktikan Fasilitator yangbersangkutan masih memiliki sisa cuti tahunan.

6) Satker Provinsi menerbitkan surat persetujuan tambahan ijin cuti sakit tanpa pemberianhonorarium dan tunjangan selama 1 (satu) bulan apabila dapat dibuktikan bahwa Fasilitatoryang bersangkutan tidak memiliki sisa cuti tahunan dan berdasarkan surat keterangandokter/rumah sakit dinyatakan Fasilitator bersangkutan harus dirawat atau dibebaskan tugas danpekerjaan.

7) Satker Provinsi berkewajiban menerbitkan Surat PHK terhadap Fasilitator yang menderita sakitapabila pada bulan ketiga masih sakit berdasarkan surat keterangan dokter/rumah sakit.

3. Cuti MelahirkanSetiap Fasilitator Perempuan berhak atas Cuti Melahirkan maksimal 3 (tiga) bulan berturut-turut mulaidari pra maupun pasca melahirkan. Fasilitator yang bersangkutan tetap memperoleh hak ataspembayaran honorarium tanpa tunjangan operasional kerja. Prosedur cuti melahirkan adalah sebagaiberikut:

a. Fasilitator mengajukan permohonan cuti melahirkan secara tertulis kepada Satker Provinsi dengantembusan Supervisornya, Korprov, dan PjOKab sekurang kurangnya 14 (empat belas) hari sebelumpelaksanaan cuti.

b. Satker Provinsi akan menerbitkan surat persetujuan/penolakan cuti berdasarkan rekomendasi darisupervisornya.

c. Fasilitator bersangkutan wajib masuk kerja setelah Cuti Melahirkan berakhir.

4. Cuti Ibadah Haji

Fasilitator yang mengajukan Cuti Ibadah Haji wajib menggunakan cuti tahunannya secara penuh yaitu 12(dua belas) hari, dan diberi dispensasi tambahan cuti tambahan selama 1 (satu) bulan tanpa menerimahonorarium dan tunjangan. Prosedur pengajuan Cuti Ibadah Haji adalah sebagai berikut:a. Fasilitator mengajukan permohonan cuti melaksanakan ibadah haji secara tertulis kepada Satker

Provinsi dengan dengan tembusan Supervisornya, Korprov, dan PjOKab sekurang-kurangnya 14(empat belas) hari sebelum pelaksanaan cuti.

b. Fasilitator melaksanakan serah terima pekerjaan kepada teman satu tim dan supervisor atasanlangsung.

c. Fasilitator bersangkutan wajib masuk kerja setelah Cuti Ibadah Haji.d. Fasilitator yang mengajukan hak cuti haji akan memperoleh honorarium dan/atau tunjangan untuk

pekerjaannya sebelum atau sesudah menjalankan ibadah haji dengan pengaturan sebagai berikut:1) Fasilitator yang bersangkutan akan tetap mendapatkan honorarium dan tunjangan apabila dalam

satu bulan masih dapat melaksanakan tugas selamaminimal 17 hari kerja termasuk cuti tahunan.2) Fasilitator yang bersangkutan mendapatkan honorarium apabila dalam satu bulan memenuhi 10

sampai dengan 16 hari kerja termasuk cuti tahunan.3) Fasilitator yang bersangkutan tidak akan mendapatkan honorarium dan tunjangan apabila dalam

satu bulan tidak memenuhi minimal 10 hari kerja termasuk cuti tahunan.

Page 51: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

48

E. RELOKASIRelokasi Fasilitator dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan program. Aturan main relokasi FasilitatorGenerasi Sehat dan Cerdas ditetapkan sebagai berikut:

1. Prinsip-Prinsip Relokasia. Relokasi dilakukan terhadap FK/Asisten FK, Asisten Faskab dan Faskab, Faskeu yang telah bertugas

selama 3 (tiga) tahun berturut-turut di lokasi yang sama, analisis kebutuhan program, pertimbangankhusus (konflik antar pelaku, masyarakat atau permintaan sendiri).

b. Relokasi FK/Asisten FK diutamakan dilakukan dalam kabupaten yang sama, kecuali dengan alasanlain sesuai dengan kebutuhan akan peningkatan kinerja program.

c. Relokasi Faskab/Asisten Faskab diutamakan dilakukan dalam provinsi yang sama, kecuali denganalasan lain sesuai dengan kebutuhan akan peningkatan kinerja program.

d. Relokasi dalam rangka pengisian posisi kosong dimungkinkan untuk dilakukan lintas provinsikhususnya posisi FK, Asisten Faskab dan Faskab.

e. Relokasi yang ditujukan untuk pemerataan kualitas kinerja antar lokasi harus dilakukan sebelum atausesudah mobilisasi Fasilitator baru.

2. Prosedur Relokasi dalam Provinsi yang samaa. Korprov mengajukan usulan Relokasi Fasilitator kepada Satker Provinsi, ditembuskan ke Spesialis

Pengembangan SDM KM-Nasional paling lambat 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan relokasi.b. Satker Provinsi harus sudah menerbitkan SPT baru untuk Fasilitator yang direlokasi paling lambat

satu minggu sebelum relokasi dilaksanakan.c. Apabila Satker Provinsi berkeberatan dengan rekomendasi Korprov tentang Relokasi Fasilitator maka

Satker Provinsi wajib menerbitkan SPT Sementara sesuai dengan usulan Korprov paling lambat 1(satu) minggu sebelum pelaksanaan relokasi.

d. Berdasarkan SPT/SPT Sementara dimaksud dalam jangka waktu satu minggu yang tersisa Fasilitatordapat menyerahterimakan hasil pekerjaan kepada Supervisornya. Serah terima hasil pekerjaandituangkan dalam Berita Acara Serah terima Pekerjaan yang ditandatangani oleh Fasilitator danSupervisornya.

e. Satker Provinsi mengajukan keberatan kepada Satker Pusat, ditembuskan ke SpesialisPengembangan SDM KM-Nasional tentang Relokasi Fasilitator disertai pertimbangan-pertimbanganrasional dan surat dikirimkan paling lambat dua minggu sebelum rencana Relokasi Fasilitatordijalankan.

f. Satker Pusat berkewajiban menanggapi usulan Satker Provinsi tentang Relokasi Fasilitator palinglambat 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimanya surat dimaksud, apabila sampai dengan akhir daritenggang waktu yang ditetapkan Satker Pusat belum memberikan tanggapan terhadap usulan SatkerProvinsi tentang Relokasi Fasilitator maka secara otomatis dokumen yang diusulkan oleh SatkerProvinsi akan berlaku secara resmi, dan relokasi diubah sesuai dengan Keputusan Satker Provinsidimaksud.

g. Keputusan Satker Pusat atas rekomendasi spesialis Pengembangan SDM sebagai jawaban ataskeberatan Satker Provinsi perihal Relokasi Fasilitator bersifat final dan Satker Provinsi harusmenggunakan keputusan Satker Pusat sebagai dasar penetapan Relokasi Fasilitator.

h. Seluruh biaya relokasi dalam satu provinsi yang sama disediakan oleh Satker Provinsi sesauiketentuan biaya yang ada dalam DIPA Dekonsentrasi.

3. Prosedur Relokasi Antar Provinsi Atas Inisiatif Satker ProvinsiSatker Provinsi berhak melakukan relokasi antar provinsi jika di provinsi setempat kesulitan mencari FK,Asisten Faskab maupun Faskab untuk mengisi posisi kosong dengan pengaturan sebagai berikut:

Page 52: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

49

a. Proses perencanaan relokasi antar provinsi dilakukan oleh Korprov dengan koordinasi dengan satkerprovinsi lokasi dan atas rekomendasi Spesialis Pengembangan SDM apabila lokasi provinsi sudahberbeda wilayah kerjanya.

b. Apabila antar Korprov sudah saling menyepakati relokasi antar provinsi maka Korprov berkewajibanmenyampaikan rekomendasi relokasi antar provinsi kepada kedua Satker Provinsi.

c. Jika kesepakatan antar Satker Provinsi sudah dicapai maka Relokasi dilakukan paling lambat padatanggal 1 (satu).

d. Satker Provinsi asal Fasilitator yang direlokasi harus mencabut Kontrak Kerja dan SPT, danmengirimkan surat persetujuan relokasi ke Satker Provinsi yang dituju dengan tembusan SatkerPusat dan Spesialis Pengembangan SDM KM-Nasional. Satker Provinsi yang meminta relokasi segeramenerbitkan Kontrak Kerja dan SPT untuk Fasilitator yang direlokasi.

e. Dalam proses relokasi Fasilitator yang dilakukan atas inisiatif Satker Provinsi yang meminta relokasi,maka Satker Provinsi tersebut berkewajiban mengganti biaya relokasi secara at cost yaitupembayaran diberikan berdasarkan bukti-bukti pengeluaran biaya transportasi.

f. Satker Provinsi yang tidak setuju dengan relokasi antar provinsi mengajukan keberatan kepadaSatker Pusat, spesialis Pengembangan SDM KM-Nasional dan Satker Provinsi yang meminta relokasidisertai pertimbangan rasional, dan surat dimaksud disampaikan paling lambat dua minggu sebelumrencana Relokasi Fasilitator dijalankan.

g. Satker Pusat dan Spesialis Pengembangan SDM KM-Nasional berkewajiban menanggapi keberatanSatker Provinsi tentang Relokasi Fasilitator paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimanya suratusulan dari Satker Provinsi. Keputusan Satker Pusat bersifat final dan Satker Provinsi harusmenggunakan keputusan Satker Pusat sebagai dasar penetapan Relokasi Fasilitator.

h. Relokasi dilakukan paling lambat pada tanggal 1 (satu), dan biaya relokasi diberikan oleh SatkerProvinsi tujuan.

4. Prosedur Relokasi Antar Provinsi Atas Keputusan Satker Pusat

Satker Pusat berkewajiban melakukan relokasi antar provinsi jika di satu provinsi tertentu jumlahFasilitator berlebih dikarenakan berkurangnya lokasi program, sedangkan di provinsi lainnya ada posisikosong. Prosedur relokasi antar provinsi yang diatur secara langsung oleh Satker Pusat adalah sebagaiberikut:

a. Satker Pusat memerintahkan spesialis Pengembangan SDM KM-Nasional mendata Fasilitator masukdaftar demobilisasi, dan mengkonfirmasikan kepada mereka tentang kesediaannya untuk direlokasike provinsi lain. Fasilitator yang bersedia direlokasi selanjutnya disusun dalam Daftar Relokasi AntarProvinsi untuk disampaikan kepada Satker Pusat.

b. Satker Pusat memerintahkan Spesialis Pengembangan SDM KM-Nasional memetakan posisi-posisikosong di provinsi wilayah tugasnya yang akan ditempati Fasilitator hasil relokasi.

c. Berdasarkan laporan spesialis Pengembangan SDM KM-Nasional tersebut, Satker Pusat menerbitkansurat perintah relokasi antar provinsi kepada setiap Fasilitator yang bersedia direlokasi.

d. Satker Pusat memerintah Satker Provinsi tujuan untuk menerbitkan Kontrak Kerja dan SPT baruterlebih dahulu sebelum Fasilitator bersangkutan direlokasi kelokasi baru. Satker Provinsi asalFasilitator dapat mencabut Kontrak Kerja dan SPT lama jika sudah ada Kontrak Kerja dan SPT baru diProvinsi tujuan.

e. Keputusan Satker Pusat ini bersifat final sehingga Satker Provinsi harus menggunakannya sebagaidasar relokasi antar provinsi.

f. Relokasi antar provinsi ini harus dilakukan paling lambat pada tanggal 1 (satu).

Page 53: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

50

g. Satker Provinsi tujuan berkewajiban mengganti biaya relokasi dengan menggunakan dana relokasiyang ada di DIPA Dekonsentrasi melalui mekanisme at cost yaitu pembayaran diberikan berdasarkanbukti biaya transportasi.

5. Prosedur Relokasi Antar Provinsi Atas Inisiatif Fasilitator

Setiap Fasilitator berhak mengajukan permohonan relokasi tugas antar provinsi atas inisiatif pribadidengan prosedur sebagai berikut:

a. Fasilitator dimaksud telah bertugas di lokasi asal sekurang-kurangnya dua tahun atau dua siklusprogram

b. Di provinsi tujuan ada lokasi kosong untuk posisi yang samac. Pembiayaan relokasi antar provinsi ditanggung sendiri oleh yang bersangkutand. Fasilitator yang bersangkutan berkewajiban mengajukan usulan relokasi antar provinsi kepada

Korprov lokasi asal maupun Korprov Lokasi tujuan.e. Apabila kedua Korprov sudah setuju, Spesialis Pengembangan SDM KM-Nasional wajib

merekomendasikan kepada Satker Pusat untuk menetapkan surat perintah relokasi antar provinsiyang diajukan atas inisiatif pribadi Fasilitator.

f. Satker Pusat wajib mempertimbangkan pendapat Satker Provinsi asal maupun Satker Provinsi tujuansebelum menetapkan Surat Perintah Relokasi AntarProvinsi.

g. Relokasi atas inisiatif pribadi dilakukan paling lambat pada tanggal 1 (satu).

F. PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK)1. Prinsip-Prinisp PHK

Satker Provinsi sebagai Pihak Pertama dalam kontrak kerja Fasilitator wajib melakukan PHK jikaFasilitator dinyatakan bersalah karena melanggar perjanjian kerja sebagai berikut:

a. Pelanggaran terhadap perjanjian kontrak kerja yang diputuskan secara sepihak oleh Satker Provinsiselaku Pihak Pertama terhadap Fasilitator sebagai Pihak Kedua berdasarkan ditemukannya alat buktiyang sah dan meyakinkan.

b. Pelanggaran terhadap Tata Perilaku (Code of Conduct) yang diputuskan secara sepihak oleh SatkerProvinsi selaku Pihak Pertama terhadap Fasilitator sebagai Pihak Kedua berdasarkan ditemukannyaalat bukti yang sah dan meyakinkan.

c. Hasil evaluasi kinerja terhadap Fasilitator menunjukkan Kompetensi kinerja rendah yang ditandaioleh hasil evaluasi kinerja triwulanan adalah nilai D sebanyak dua kali berturut-turut, dan/atau nilai Csebanyak empat kali berturut-turut

d. Pelanggaran terhadap kode etik berdasarkan rekomendasi yang diputuskan oleh Majelis Kode Etik

2. PHK terhadap Fasilitator karena Pelanggaran terhadap Kontrak Kerja dan Code of Conduct

a. Terhadap indikasi pelanggaran Kontrak Kerja dan Code of Conduct yangdilakukan oleh FK/AsistenFK dilakukan investigasi dan tindakan antisipatif sebagai berikut:1) Faskab melakukan investigasi awal atas adanya indikasi FK/Asisten FK melakukan pelangaran

Kontrak Kerja dan Code of Conduct.2) Jika FK/Asisten FK terbukti melanggar Kontrak Kerja dan Code of Conduct, Faskab harus

mengambil keputusan untuk membebastugaskan sementara atau tetap menugaskan sampaiakhir bulan berjalan. Pertimbangan rasional ini diambil terkait keuntungan dan kerugian dalampelaksanaan program.

Page 54: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

51

3) Faskab harus melaporkan kepada Korprov perihal pelanggaran yang dilakukanFK/Asisten FKbeserta langkah-langkah antisipasinya.

4) Korprov melakukan investigasi lebih lanjut terhadap laporan Faskab dimaksud.b. Terhadap indikasi pelanggaran kontrak Kontrak Kerja dan Code of Conduct yang dilakukan

Faskab/Asisten Faskab dilakukan penanganan sebagai berikut:1) Korprov wajib memerintahkan spesialis provinsi untuk melakukan investigasi awal atas adanya

indikasi pelanggaran Kontrak Kerja dan Code of Conduct oleh Faskab/Asisten Faskab.2) Jika Faskab/Asisten Faskab terbukti melanggar Kontrak Kerja dan Code of Conduct, Korprov

harus mengambil keputusan untuk membebas tugaskan sementara atau tetap menugaskansampai akhir bulan berjalan. Pertimbangan rasional ini diambil terkait keuntungan dan kerugianpelaksanaan program.

c. Korprov wajib merekomendasikan kepada Satker Provinsi perihal PHK kepada Fasilitator denganpengaturan sebagai berikut:1) pemberitahuan pelanggaran Kontrak Kerja dan Code of Conduct oleh Fasilitator yang disertai

bukti dan dokumen pendukung.2) pertimbangan legal dan rasional sebagai dasar dilakukannya PHK terhadap Fasilitator3) surat perintah Faskab kepada FK/Asisten FK atau surat Korprov kepada Faskab/Asisten Faskab

perihal pembebas tugasan sementara atau tetap bekerja sampai akhir bulan4) karena Faskab atau Korprov dapat menghentikan sementara Fasilitator dari penugasan maka

perhitungan honorarium dan/atau tunjangan bulan berjalan yang harus dibayarkan oleh SatkerProvinsi kepada Fasilitator yang akan dikenai PHK diatur sebagai berikut:a) Fasilitator yang bersangkutan akan tetap mendapatkan honorarium dan tunjangan apabila

dalam satu bulan masih dapat melaksanakan tugas selama minimal 17 hari kerja.b) Fasilitator yang bersangkutan akan mendapatkan honorarium apabila dalam satu bulan

hanya memenuhi 10 sampai dengan 16 hari kerjac) Fasilitator yang bersangkutan tidak akan mendapatkan honorarium dan tunjangan apabila

dalam satu bulan tidak memenuhi minimal 10 hari kerja5) jika pelanggaran kontrak kerja yang dilakukan Fasilitator tidak terkait penyimpangan keuangan

maka jumlah honorarium serta tunjangan tetap dibayarkan tanpa diminta kembali6) jika pelanggaran kontrak kerja berkaitan dengan pemalsuan SPPD maka jumlah honorarium

serta tunjangan tetap dibayarkan tetapi diminta kembali untuk digunakan sebagai ganti rugi atasdana yang telah disimpangkannya

d. Surat rekomendasi Korprov kepada Satker Provinsi perihal untuk PHK terhadap Fasilitator harusditembuskan kepada Satker Pusat melalui Spesialis Pengembangan SDM.

e. Satker Provinsi wajib menerbitkan surat PHK yang dilampiri bukti-bukti lainnya. Satker Provinsi wajibmembayarkan dan/atau meminta kembali honorarium dan/atau tunjangan Fasilitator dimaksudsesuai rekomendasi Korprov.

3. PHK terhadap Fasilitator karena Kinerja Rendah (Evaluasi Kinerja)

a. Fasilitator yang berkinerja rendah diberi nilai D sebanyak dua kali berturut-turut berdasarkan hasilevaluasi kinerja triwulanan.

b. Fasilitator yang berkinerja rendah diberi nilai C sebanyak empat kali berturut-turut berdasarkan hasilevaluasi kinerja triwulanan

c. Korprov harus merekomendasikan kepada Satker Provinsi untuk melakukan PHK terhadap Fasilitatordimaksud dengan tembusan Satker Pusat dan spesialis Pengembangan SDM KM-Nasional.

Page 55: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

52

d. Satker Provinsi berkewajiban melakukan PHK terhadap Fasilitator yang berdasarkan hasil evaluasikinerja triwulan mendapatkan nilai D sebanyak duakali berturut-turut.

e. Satker Provinsi dapat mengajukan keberatan kepada Satker Pusat berkaitan dengan rekomendasiPHK karena kinerja rendah sebagai hasil evaluasi kinerja dengan melampirkan pertimbangan-pertimbangan rasional.

f. Satker Pusat berkewajiban menanggapi usulan Satker Provinsi dimaksud dengan memerintahkanspesialis Pengembangan SDM KM-Nasional melakukan investigasi khusus terhadap rekomendasiKorprov tentang PHK kepada Fasilitator. Berdasarkan hasil investigasi khusus dimaksud Satker Pusatdapat memperkuat rekomendasi Korprov atau sebaliknyamenyetujui usulan Satker Provinsi.Keputusan Satker Pusat bersifat final sehingga Satker Provinsi harus menggunakan keputusan SatkerPusat ini sebagai dasar penetapan PHK.

g. Apabila sampai dengan jangka waktu 7 (tujuh) hari kerja Satker Pusat secara resmi belummemberikan tanggapan terhadap keberatan Satker Provinsi, maka Satker Provinsi berwenang untukmenolak rekomendasi Korprov serta berkewajiban membebaskan Fasilitator dari segala tuduhandan/atau memulihkan hak-hak Fasilitator yang sebelumnya ditunda.

4. PHK terhadap Fasilitator karena Pelanggaran Kode Etik

a. Terhadap indikasi Pelanggaran Kode Etik yang dilakukan oleh FK/Asisten FK dilakukan investigasi dantindakan antisipatif sebagai berikut:1) Faskab melakukan investigasi awal atas adanya indikasi FK/Asisten FK melakukan Pelanggaran

Kode Etik.2) Jika FK/Asisten FK terbukti melanggar Kode Etik, Faskab harus mengambil keputusan untuk

membebas tugaskan sementara atau tetap menugaskan FK/Asisten FK sampai akhir bulanberjalan. Pertimbangan rasional ini diambil terkait keuntungan dan kerugian dalam pelaksanaanprogram.

3) Faskab harus melaporkan kepada Korprov perihal Pelanggaran Kode Etik dilakukan FK/Asisten FKbeserta langkah antisipatif Faskab untuk menangani masalah dimaksud.

4) Korprov memerintahkan spesialis provinsi untuk melakukan investigasi lebih lanjut terhadaplaporan Faskab dimaksud.

b. Terhadap indikasi Pelanggaran Kode Etik yang dilakukan Faskab/Asisten Faskab dilakukan investigasidan antisipasi sebagai berikut:1) Korprov wajib melakukan investigasi awal atas adanya indikasi Faskab/Asisten Faskab melakukan

Pelanggaran Kode Etik.2) Jika Faskab/Asisten Faskab terbukti melanggar Kode Etik, maka Korprov harus mengambil

keputusan untuk membebas tugaskan sementara atau menugaskan sampai akhir bulan berjalan.Pertimbangan rasional ini diambil terkait keuntungan dan kerugian pelaksanaan program.

c. Korprov wajib merekomendasikan kepada Satker Provinsi perihal PHK kepada Fasilitator denganpengaturan sebagai berikut:1) pemberitahuan Pelanggaran Kode Etik oleh Fasilitator yang disertai bukti dan dokumen

pendukung.2) surat perintah Faskab kepada FK/Asisten FK atau surat Korprov kepada Faskab/Asisten Faskab

perihal pembebas tugasan sementara atau tetap bekerja sampai akhir bulan3) penundaan pembayaran honorarium dan tunjangan Fasilitator untuk bulan berjalan sebagai

langkah antisipatif dari proses sidang Majelis Kode Etik.4) Fasilitator dibebas tugaskan dalam jangka waktu satu bulan berikutnya

d. Satker Provinsi menerbitkan surat kepada Fasilitator yang melanggar kode etik yang memuat:

Page 56: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

53

1) pemberitahuan pelanggaran kode etik yang dilakukan dan permintaan klarifikasi kepadaFasilitator apakah yang bersangkutan akan meminta diadakannya Sidang Majelis Kode Etik (MKE)

2) mempertegas keputusan Faskab atau Korprov perihal pembebas tugasan sementara atau tetapbekerja sampai akhir bulan

3) penundaan pembayaran untuk bulan berjalan4) membebas tugaskan Fasilitator dimaksud selama satu bulan berikutnya.

e. Apabila sampai dengan 10 (sepuluh) hari kalender sejak ditetapkannya surat Satker Provinsisebagaimana dimaksud butir (d) di atas tidak ada permintaan Sidang MKE dari Fasilitator makaSatker Provinsi berkewajiban melakukan PHK.

f. Fasilitator yang dituduh melanggar kode etik berhak meminta kepada Satker Provinsi perihal SidangMKE dalam kurun waktu paling lama 10 hari kalender sejak ditetapkannya surat Satker Provinsisebagaimana disebut dalam butir (e) di atas.

g. Satker Provinsi memerintahkan Korprov menyelenggarakan Sidang MKE yang wajib dihadiri SatkerProvinsi dan Spesialis Pengembangan SDM KM-Nasional sebagai peninjau. Hasil persidangandituangkan kedalam Berita Acara Sidang MKE yang ditandatangani anggota MKE.

h. Satker Provinsi diwajibkan memulihkan hak-hak FK/Asisten FK apabila hasil Sidang MKE menyatakanFasilitator bersangkutan tidak bersalah. Fasilitator yang bersangkutan wajib dimobilisasi kembali kelokasi tugas paling lambat tanggal 1 (satu) pada bulan berikutnya.

i. Apabila Fasilitator bersangkutan dinyatakan bersalah oleh Majelis Kode Etik maka Korprovberkewajiban merekomendasikan kepada Satker Provinsi dan Spesialis Pengembangan SDM KM-Nasional hal-hal berikut:1) pemberitahuan hasil Sidang MKE bahwa Fasilitator yang bersangkutan terbukti melakukan

Pelanggaran Kode Etik yang disertai Berita Acara Sidang MKE, bukti-bukti dan dokumenpendukung lainnya.

2) rekomendasi PHK terhadap Fasilitator yang melakukan pelanggaran kode etik yang dilampiripertimbangan legal dan rasional sebagai dasar dilakukannya PHK terhadap Fasilitator yangmelanggar kode etik

3) karena Faskab atau Korprov dapat menghentikan sementara Fasilitator dari penugasan makaperhitungan honorarium dan/atau tunjangan bulan berjalan yang harus dibayarkan oleh SatkerProvinsi kepada Fasilitator yang melanggar kode etik diatur sebagai berikut:a) Fasilitator yang bersangkutan akan tetap mendapatkan honorarium dantunjangan apabila

dalam satu bulan masih dapat melaksanakan tugas selama minimal 17 hari kerja.b) Fasilitator yang bersangkutan akan mendapatkan honorarium apabila dalam satu bulan

hanya memenuhi 10 sampai dengan 16 hari kerjac) Fasilitator yang bersangkutan tidak akan mendapatkan honorarium dan tunjangan apabila

dalam satu bulan tidak memenuhi minimal 10 hari kerja4) jika Fasilitator tidak terkait penyimpangan keuangan maka jumlah honorarium serta tunjangan

tetap dibayarkan tanpa diminta kembali5) jika Fasilitator terlibat dalam penyimpangan keuangan maka jumlah honorarium serta tunjangan

tetap dibayarkan tetapi diminta kembali untuk digunakan sebagai ganti rugi atas dana yang telahdisimpangkannya

j. Keputusan Sidang MKE bersifat final sehingga Satker DPMD Provinsi wajib menindak lanjuti denganmelakukan PHK terhadap Fasilitator yang terbukti bersalah dengan menerbitkan Surat PHK yangdilampiri Berita Acara Sidang MKE, serta bukti dan dokumen pendukung lainnya.

Page 57: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

54

k. Satker Provinsi dengan berdasar pada pertimbangan dan alasan rasional dapat mengajukankeberatan kepada Satker Pusat berkaitan dengan rekomendasi Korprov untuk melakukan PHK karenakode etik.

l. Satker Pusat berkewajiban menanggapi usulan Satker Provinsi dimaksud dengan memerintahkanspesialis Pengembangan SDM KM-Nasional khususnya spesialis Bidang Audit Internal untukmelakukan investigasi terhadap rekomendasi Korprov tentang PHK kepada Fasilitator. Berdasarkanhasil audit internal dimaksud Satker Pusat dapat memperkuatrekomendasi Korprov atau sebaliknyamenyetujui usulan Satker Provinsi. Keputusan Satker Pusat bersifat final dan Satker Provinsi harusmenggunakan keputusan Satker Pusat sebagai dasar penetapan PHK.

m. Apabila sampai dengan jangka waktu 7 (tujuh) hari kerja Satker Pusat secara resmi belummemberikan tanggapan terhadap keberatan Satker Provinsi, maka Satker Provinsi berwenangmenolak rekomendasi Korprov, serta berkewajiban membebaskan Fasilitator dari segala tuduhandan/atau memulihkan hak-hakFasilitator yang sebelumnya ditunda.

Terkait dengan mekanisme pembuktian pelanggaran kode etik diatur tersendiri melalui PanduanPenanganan Pelanggaran Kode Etik Fasilitator yang ditetapkan oleh KM-Nasional.

5. Sanksi terhadap Pelanggaran Korprov dalam Kasus PHK

Satker Pusat melalui TL, DTL dan spesialis Pengembangan SDM wajib mengawasi kinerja KM-Provinsikhususnya dalam kaitan pengelolaan PHK terhadap Fasilitator. Jika berdasarkan hasil investigasi spesialisPengembangan SDM KM-Nasional dan Spesialis Penanganan Pengaduan dan Masalah ditemukan adanyakesalahan baik yang disengaja atau yang tidak disengaja di dalam rekomendasi Korprov kepada SatkerProvinsi perihal PHK terhadap Fasilitator, maka dilakukan pengaturan sebagai berikut:

a. KM-Nasional melalui spesialis Pengembangan SDM dan Spesialis Penanganan Pengaduan danMasalah menginvestigasi kesalahan Korprov dalam penanganan PHK Fasilitator karena pelanggarankode etik maupun PHK Fasilitator karena kinerja rendah (evaluasi kinerja).

b. Apabila terbukti bahwa kesalahan Korprov dimaksud akibat kelemahan kompetensi Korprov, makaterhadap kinerja KM-Provinsi yang bersangkutan diberikan penilaian evaluasi kinerja perusahaandengan nilai D dan di rekomendasikan untuk di ganti.

c. Apabila terbukti bahwa kesalahan verifikasi dimaksud akibat kesengajaan Korprov maka PerusahaanKM-Provinsi wajib menerbitkan Surat PHK kepada Korprov yang bersangkutan.

G. PENGUNDURAN DIRI

Setiap Fasilitator Generasi Sehat dan Cerdas berhak memutuskan kontrak kerja dengan mengundurkan diridari Generasi Sehat dan Cerdas. Prosedur Pengunduran Diri Fasilitator diatur sebagai berikut:

1. Fasilitator harus menyampaikan surat permohonan pengunduran diri kepada Satker Provinsi minimalsatu bulan sebelum pengunduran diri dilaksanakan.

2. Supervisor memverifikasi usulan pengunduran diri dimaksud dan hasilnya disampaikan Korprov kepadaSatker Provinsi.

3. Fasilitator yang bersangkutan harus tetap berada dilokasi tugas selama menunggu proses persetujuandari Satker Provinsi.

4. Fasilitator yang mengundurkan diri wajib melakukan serah terima berkas dan atau pekerjaan kepadaFasilitator pengganti atau kepada Supervisornya (jika tenaga pengganti belum ada).

5. Apabila Supervisor mensyaratkan kepada Fasilitator untuk menyelesaikan kewajibannya terlebih dahulumaka yang bersangkutan tidak dapat meninggalkan lokasi tugas sebelum kewajibannya diselesaikan.

Page 58: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

55

6. Satker Provinsi dapat menunda pembayaran atas honorarium dan tunjangan apabila Fasilitator yangbersangkutan belum menyelesaikan kewajiban yang dipersyaratkan tersebut.

7. Satker Provinsi berkewajiban mengeluarkan surat persetujuan Pengunduran Diri kepada Fasilitator yangmentaati tata tertib pengunduran diri.

8. Satker Provinsi berkewajiban mengeluarkan surat PHK apabila Fasilitator yang mengajukanpengunduran diri tidak mentaati tata tertib pengunduran diri yang sudah ditetapkan.

H. DEMOBILISASI

Demobilisasi adalah sebuah bentuk PHK yang disebabkan oleh berkurangnya lokasi program atauberakhirnya pelaksanaan program. Prosedur demobilisasi diatur sebagai berikut:

1. Demobilisasi yang disebabkan berakhirnya program secara nasional diberlakukan kepada setiapFasilitator Generasi Sehat dan Cerdas tanpa pengecualian.

2. Fasilitator yang didemobilisasi dikarenakan berkurangnya lokasi ditetapkan berdasarkan Berita AcaraEvaluasi Kinerja Triwulanan yaitu rangking terendah mendapat prioritas untuk di demobilisasi terlebihdahulu.

3. Satker Provinsi berkewajiban menerbitkan surat PHK, dan kepada setiap Fasilitator yang didemobilisasimendapat uang transport untuk pulang.

Page 59: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

56

BAB VIEVALUASI KINERJA FASILITATOR

A. PENDAHULUANSetiap Fasilitator yang bertugas di Generasi Sehat dan Cerdas wajib dievaluasi secara rutin dan periodikuntuk memberi umpan balik terhadap kinerjanya dan untuk melaporkan kelayakan Fasilitator sebagaiFasilitator GSC di lapangan. Lima macam Fasilitator dievaluasi setiap tiga bulan, sebagai beirkut:

1. Fasilitator Kabupaten2. Asisten Fasilitator Kabupaten3. Fasilitator Keuangan kabupaten4. Fasiltator Kecamatan5. Asisten Fasilitator Kecamatan

Evaluasi setiap orang dibahas dan diputuskan pada pertemuan tim evaluasi, dengan satu anggota tim yangbertanggung jawab atas evaluasi, yang disebut sebagai penilai utama. Anggota tim selain penilai utama inijuga berhak dan berkewajiban untuk memberi masukan kepada penilai utama. Keanggotaan tim dan penilaiutama dapat dilihat pada grafik yang ada di Lampiran 1. Cara memberi masukan adalah sebagai berikut:1. Penilai utama dan anggota lain menggunakan format yang sama. Tidak boleh diringkas atau dibuat

rekapitulasi karena sangat penting dilengkapi komentar-komentar yang jelas dan spesifik.2. Masukan dibatasi pada hal-hal yang diketahui dengan baik oleh anggota lain.3. Penilai utama wajib mempertimbangkan masukan yang diberikan oleh anggota tim yang lain.Skema penilaian diperlilhatkan pada Tabel Skema Kinerja Triwulanan (Lampiran 1).

B. TUJUAN

Evaluasi mempunyai dua tujuan, yaitu evaluasi dengan tujuan pembimbingan dan evaluasi dengan tujuanpengendalian program.Evaluasi untuk Pembimbingan: Digunakan sebagai umpan balik demi peningkatan kinerja Fasilitator

yang dievaluasi.Evaluasi untuk Pengendalian: Digunakan untuk melaporkan status kelayakan Fasilitator yang

dievaluasi.Fasilitator dinilai oleh tim atasan. Satu orang yang bertanggung jawab untuk mengisi format evaluasi kinerjaadalah atasan langsung Fasilitator. Atasan langsung bertanggung jawab atas penilaian Fasilitator dibawahnya setiap triwulan, walaupun ada masukan dari semua anggota tim. Masukan juga dicari darisejumlah pelaku GSC terkait lainnya. Format penilaian disediakan untuk setiap jenis Fasilitator untuk penilaiutama.

Adapun secara detil, teknis pelaksanaan evaluasi kinerja diatur dalam panduan sendiri yang menjadi bagiantidak terpisahkan dari SOP Pembinaan dan Pengendalian Fasilitator GSC ini.

Page 60: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

57

BAB VIIPEMBAYARAN

HONORARIUM DAN TUNJANGAN FASILITATOR

A. PEMBAYARAN HONORARIUM1. Fasilitator mengikat perjanjian kerja dengan Satker Provinsi dalam bentuk Kontrak Lumpsum yaitu

kontrak pengadaan jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan pendampingan masyarakat Generasi Sehatdan Cerdas dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah honorarium yang pasti dan tetap, dan semuarisiko yangmungkin terjadi dalam kegiatan pendampingan masyarakat sepenuhnya ditanggungolehFasilitator.

2. Honorarium Fasilitator adalah imbalan finansial bersih yang diterima setiap bulanyang diberikan kepadaFasilitator sehubungan dengan jasa atas kegiatan pendampingan masyarakat yang dilakukannya selamasatu bulan berjalan.

3. Honorarium Fasilitator dibayarkan secara lump-sum yaitu suatu jumlah uang yang telah dihitung terlebihdahulu dan dicantumkan dalam kontrak kerja yang wajibdibayarkan oleh Satker Provinsi untuk setiapbulannya dengan syarat Fasilitatorsudah melakukan tugas atau pekerjaan sesuai dalam surat perjanjiankerja sebagaimana dibuktikan dalam bentuk laporan dan bukti-bukti administrasi.

4. Jumlah dan besaran honorarium yang diterima Fasilitator ditetapkan oleh Satker Pusat melaluikeputusan tersendiri.

5. Dasar hukum pembayaran Fasilitator adalah Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) sesuaidengan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 134/PMK/06/2006 tanggal 27 Desember 2005 tentangPembayaran dalam Pelaksanaan APBN, serta Perdirjen Perbendaharaan Depkeu Nomor 66/PB/2005tanggal 28 Desember 2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban APBN.

B. PEMBAYARAN TUNJANGAN FASILITATOR1. Tunjangan Operasional Fasilitator

a. Tunjangan Operasional Fasilitator adalah pembayaran-pembayaran yang melengkapi HonorariumFasilitator untuk digunakan mendukung kegiatan operasional pendampingan masyarakat.

b. Tunjangan Operasional Fasilitator hanya diberikan kepada Faskab, Asisten Faskab dan FK untukdigunakan membiayai tunjangan perumahan, tunjangan komunikasi, asuransi, dan biayaoperasional kantor.

c. Tunjangan Operasional (kecuali asuransi) Fasilitator dibayarkan secara lump-sum yaitu suatujumlah uang yang telah dihitung terlebih dahulu dan dicantumkan dalam kontrak kerja yang wajibdibayarkan oleh Satker Provinsi untuk setiap bulannya dengan syarat Fasilitator sudah melakukantugas atau pekerjaan sesuai dalam surat perjanjian kerja yang dibuktikan dalam bentuk laporandan bukti bukti administrasi.

2. Tunjangan Transportasi Fasilitatora. Tunjangan Transportasi Fasilitator adalah merupakan bagian dari biaya operasional yang digunakan

oleh Fasilitator sebagai biaya transportasi dalam melakukan kegiatan pendampingan masyarakatyang diberikan secara individual per bulan.

b. Tunjangan transportasi Fasilitator yaitu suatu jumlah uang yang telah dihitung terlebih dahulu dandicantumkan dalam kontrak kerja yang wajib dibayarkan oleh Satker Provinsi untuk setiap bulannyadengan syarat Fasilitator sudah melakukan tugas atau pekerjaan sesuai dalam surat perjanjian kerjayang dibuktikan dalam bentuk laporan dan bukti-bukti administrasi. Sistem pembayaran tunjangantransportasi Fasilitator, meliputi :Pembayaran tunjangan transportasi Fasilitator setiap bulan bersifat lumpsum, tetapi tetapmemperhitungkan jumlah kehadiran kerja dalam bulan tersebut.

Page 61: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

58

Kehadiran kerja yang dimaksud termasuk kehadiran dalam Pelatihan, Workshop, Rapat Koordinasidan penugasan khusus.Tunjangan Transportasi = (jumlah hari kehadiran kerja Fasilitator bertugas pada bulan tersebut :jumlah hari kerja dalam bulan tersebut) X besaran tunjangan transportasi Fasilitator

3. Biaya Perjalanan Dinas untuk Pendampingan Masyarakat FK/Asisten FK berkewajiban untukmenggunakan sebagian besar waktu bertugas di kecamatan minimal 90% hari kerja untuk mendampingimasyarakat secara langsung, serta 10% hari kerja untuk urusan administrasi dan pelaporan. Sedangkanbagi Faskab/Asisten Faskab selain berkewajiban untuk melakukan supervisi terhadap FK/Asisten FK jugamelakukan kewajiban pengelolaan urusan administrasi dan fasilitasi kepada Satker Kabupaten. Untuk itu,dalam rangka pengendalian kinerja Faskab/Asisten Faskab ditetapkan aturan perjalanan dinassebagaiberikut:a. Faskab/Asisten Faskab berkewajiban melakukan perjalanan dinas minimal 15 (limabelas) hari kerja

untuk setiap bulannya;b. Pembiayaan perjalanan dinas Faskab/Asisten Faskab untuk komponen transportasi termasuk di

dalam bagian Tunjangan Transportasi.c. Biaya akomodasi dan konsumsi untuk perjalanan dinas Faskab/Asisten Faskab diberikan dalam

bentuk Out Standing Allowence (OSA) dengan pengaturan sebagai berikut:1) Faskab wajib melaksanakan perjalanan dinas ke kecamatan dan desa wilayah tugasnya

minimal 15 (limabelas) hari dalam satu bulan sehingga diberikan OSA per bulan secara lump-sum.

2) Prosedur pembayaran OSA untuk setiap bulannya diatur dengan ketentuan mengikat sebagaiberikut:a) Apabila berdasarkan SPPD dan Laporan Perjalanan Dinas dapat dibuktikan bahwa Faskab

melakukan perjalanan dinas minimal 15 (limabelas) hari kerja setiap bulannya makaFaskab/Asisten Faskab akan mendapat OSA sejumlah 100%.

b) Apabila Faskab/Asisten Faskab terbukti tidak melakukan perjalanan dinas minimal 15(limabelas) hari kerja tanpa ijin maka terhadap Fasilitator dimaksud hanya diberi OSAsejumlah 75% dari jumlah yang ditentukan.

c) Apabila terbukti Faskab/Asisten Faskab tidak melakukan perjalanan dinas minimal 15(limabelas) hari kerja setiap bulannya tanpa ijin selama 2 (dua) bulan berturut-turut makaFasilitator dimaksud hanya diberi OSA sejumlah 50% dari jumlah yang ditentukan. Selainitu, terhadap Fasilitator dimaksud diberikan surat peringatan

d) Jika terbukti Faskab/Asisten Faskab tidak melakukan perjalanan dinas minimal 15 harikerja setiap bulannya tanpa ijin selama 3 (tiga) bulan berturut-turut maka Fasilitatordimaksud hanya diberi OSA sejumlah 25% dari jumlah yang ditentukan. Selain itu,terhadap Fasilitator dimaksud diberikan sanksi yaitu Nilai D.

4. Biaya Perjalanan Dinas FK untuk Rapat Koordinasi KabupatenSalah satu bentuk pembinaan dan pengendalian Fasilitator adalah Rapat Kordinasi Bulanan di kabupatenyang wajib dihadiri oleh FK. Berkaitan dengan kegiatan Rakor tersebut setiap FK mendapat biayaperjalanan dinas berupa uang transport dan OSA. Terhadap biaya trasport dan OSA untuk perjalanandinas FK ke Rakor Kabupaten yang dibayarkan secara lump-sum untuk setiap bulannya diatur denganketentuan mengikat sebagai berikut:a. Satker Provinsi wajib membayarkan uang transport dan OSA untuk perjalanan dinas FK dalam rangka

Rakor Bulanan satu bulan berikutnya apabila berdasarkan LWK, SPPD dan Laporan Perjalanan Dinasdapat dibuktikan bahwa FK menghadiri Rakor Bulanan di Kabupaten

Page 62: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

59

b. Apabila FK terbukti tidak hadir dalam acara Rakor Bulanan di Kabupaten, maka Satker Provinsi tidakmembayarkan biaya perjalanan dinas FK bersangkutan untuk bulan berikutnya. FK yangbersangkutan diwajibkan menghadiri Rakor Bulanan di Kabupaten bulan berikutnya denganmenggunakan uang trasport dan OSA yang sudah diterima tetapi belum digunakan.

5. Biaya Sewa Kantor Fasilitator KabupatenBiaya Sewa Kantor Faskab adalah biaya yang digunakan untuk menyewa rumah/gedung yang akandigunakan sebagai tempat kerja Faskab/Asisten Faskab. Pembayaran Sewa Kantor Faskab diatur denganketentuan sebagai berikut:a. Seluruh Faskab/Asisten Faskab pada satu kabupaten yang sama harus bekerja bersama-sama di

sebuah kantor yang berada di Ibukota Kabupaten.b. Lokasi Kantor Faskab diupayakan berdekatan dengan Kantor PMD Kabupaten.c. Satker Provinsi selaku Pihak Pertama berkewajiban mengikat kontrak sewa dengan pemilik

rumah/gedung selaku Pihak Kedua dengan acuan Keppres Nomor 80 Tahun 2003 tentang PedomanPengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhirdengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007 tentang Perubahan ke tujuh atas KeputusanPresiden Nomor 80 Tahun 2003

d. Biaya sewa Kantor Faskab dibayarkan melalui mekanisme at cost yaitu jumlah uang sewa yangdibayarkan kepada Pihak Kedua sesuai yang tercantum dalam kontrak perjanjian sewa dan buktikuitansi.

6. Biaya Mobilisasi, Relokasi dan Demobilisasi.Satker Provinsi berkewajiban membayarkan biaya mobilisasi, relokasi dan demobilisasi denganpengaturan sebagai berikut:a. Biaya mobilisasi adalah biaya transpot yang digunakan untuk memberangkatkan Fasilitator ke lokasi

tugas yaitu dengan ketentuan sebagai berikut:1) Memberangkatkan Fasilitator cadangan atau hasil rekrutmen terbatas dari alamat rumah menuju

lokasi tugas di kabupaten atau kecamatan.2) Memberangkatkan Fasilitator hasil pelatihan pra tugas dari lokasi pelatihan kelokasi tugas di

kabupaten atau kecamatan.b. Biaya relokasi adalah biaya transport yang digunakan untuk merelokasi Fasilitatordari satu lokasi

tugas ke lokasi tugas yang lainnya. Biaya relokasi hanya dibayarkan kepada Fasilitator yangdipindahkan berdasarkan usulan yang direkomendasikan Korprov serta disetujui oleh Satker Provinsi.Apabila relokasi merupakan inisiatif pribadi Fasilitator maka Satker Provinsi tidak membayarkan biayarelokasi kepada Fasilitator yang bersangkutan.

c. Biaya demobilisasi adalah biaya transportasi yang digunakan untuk memulangkan Fasilitator kembalike alamat rumahnya masing-masing dikarenakan berakhirnya pelaksanaan program melaluipengaturan sebagai berikut:1) Dasar perhitungan biaya demobilisasi Fasilitator adalah harga perhitungan nilai berbasiskan

provinsi dan dibayarkan secara lump-sum.2) Bagi Fasilitator yang transportasi pulang dari lokasi tugas menggunakan sarana angkutan biaya

udara diwajibkan menyerahkan tanda bukti pengeluaran untuk dibayarkan secara at cost.3) Bagi Fasilitator yang keberadaannya di lokasi tugas karena relokasi antar provinsi wajib dibayar

biaya transportasi antar provinsi dan diwajibkan menyerahkan tanda bukti pengeluaran untukdibayarkan secara at cost.

Page 63: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

60

C. PENETAPAN PEMBIAYAAN HONORARIUM DAN TUNJANGANSegala pembiayan yang berkenaan dengan honorarium dan tunjangan diatur dalam Petunjuk Teknistersendiri.

D. REVISI DATA INDUK FASILITATOR

Data dasar yang digunakan Satker Provinsi untuk pembayaran Honorarium danTunjangan Fasilitator adalahDaftar Induk Fasilitator. Setiap bulannya Daftar Induk Fasilitator harus diperbaharui oleh Satker Provinsisesuai aturan sebagai berikut :

1. KM-Nasional melalui Korprov melaporkan kepada Satker Provinsi perihal daftar nama Fasilitator yangberada di lapangan satu bulan sebelumnya paling lambat tanggal 28 setiap bulannya. Laporan daftarnama Fasilitator ini juga memuat informasi tentang rekomendasi-rekomendasi Korprov berkaitanpenundaan maupun pengurangan besaran pembayaran untuk satu bulan ke depan dikarenakanpelanggaran administrasi yang dilakukan oleh Fasilitator. (Format Laporan Daftar Fasilitator terlampir).

2. Sebagai tindak lanjut Laporan Daftar Fasilitator yang disampaikan oleh Korprov, Satker Provinsimemerintahkan Sekretariat Satker Provinsi untuk mereview dan merevisi Data Induk Fasilitator. RevisiData Induk Fasilitator diatur dengan prosedur sebagai berikut:a. Penghapusan data Fasilitator yang mengundurkan diri, direlokasi ke provinsi lain, atau terkena PHK;b. Pencantuman data Fasilitator yang baru direkrut diatur dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Besaran Honorarium tenaga Fasilitator yang baru direkrut melalui mekanisme pelatihan pratugas, atau rekrutmen terbatas, atau mobilisasi cadangan Fasilitator dihitung dari pembayaranterendah atau nilai pembayaran tahun pertama sebagaimana terlampir

2) Jumlah dan besaran tunjangan untuk setiap Fasilitator yang baru direkrut disesuaikan denganposisi dan kategori lokasi tugas sebagaimana diatur pada Butir B. Pembayaran TunjanganFasilitator sebagaimana tersebut di atas.

c. Perbaikan data Fasilitator yang dipromosikan dengan ketentuan sebagai berikut:1) Besaran honorarium tenaga Fasilitator yang baru dipromosikan disesuaikan dengan posisi baru

yaitu pembayaran terendah atau nilai pembayaran tahunpertama sebagaimana terlampir2) Jumlah dan besaran tunjangan untuk setiap Fasilitator yang dipromosikan disesuaikan dengan

posisi dan kategori lokasi tugas yang baru sebagaimana diatur pada Butir B. PembayaranTunjangan Fasilitator sebagaimana tersebut di atas.

d. Perbaikan data Fasilitator yang direlokasi dalam provinsi setempat dengan ketentuan sebagaiberikut:1) Besaran honorarium tenaga Fasilitator yang baru direlokasi di dalam provinsi setempat adalah

adalah tetap sesuai besaran honorarium yang sudah diterima sebelumnya.2) Relokasi Fasilitator di provinsi yang sama tidak mengubah jumlah dan besaran tunjangan

operasional dan biaya perjalanan dinas. Akan tetapi, tunjangan transportasi disesuaikan denganlokasi tugas sebagaimana diatur pada Butir B. 2. Tunjangan Transpotasi Fasilitator

e. Perbaikan data Fasilitator yang direlokasi dari provinsi yang berbeda dengan ketentuan sebagaiberikut:1) Besaran honorarium tenaga Fasilitator yang direlokasi dari Provinsi laindisesuaikan dengan

jumlah dan besaran honorarium yang berlaku di provinsi lokasi tugas yang baru yaitu dengancara mempersamakan kategori tahun pengalaman yang sudah ditetapkan di provinsi lokasi tugassebelumnya. Daftar honorarium Fasilitator berdasarkan kategori tahun pengalaman untuk tiapprovinsi terlampir.

2) Penetapan tunjangan untuk setiap Fasilitator yang direlokasi dari provinsi laindisesuaikan jumlahdan besaran tunjangan Fasilitator yang berlaku diprovinsi lokasi tugas yang baru dengan

Page 64: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

61

menyesuaikan pada posisi Fasilitator dan kategori lokasi tugas sebagaimana diatur pada Butir B.Pembayaran Tunjangan Fasilitator sebagaimana tersebut di atas.

3) Satker Provinsi berkewajiban menetapkan Daftar Induk Konsultan yang suda direview dandirevisi untuk setiap bulannya paling lambat tanggal 30 (tigapuluh) setiap bulannya.

E. DAFTAR NOMINATIF FASILITATOR

1. Latar belakang

Satker Provinsi akan membayar Fasilitator melalui mekanisme pembayaran secara langsung (LS) dariKKPN ke rekening individu Fasilitator. Dikarenakan jumlah Fasilitator yang cukup besar di setiap provinsijumlahnya serta rentang kendali pembinaan Fasilitator yang luas dan berjarak luas, maka pembayaranFasilitator harus diatur dengan pengajuan SPM LS yang dilampiri Daftar Nominatif. Daftar nominatifadalah lampiran dokumen SPP dan SPM dengan berisikan daftar usulan pembayaran Honorarium danTunjangan bagi setiap Fasilitator untuk setiapsatu bulan yang akan dibayarkan secara langsung (LS) olehKPPN ke rekening Fasilitator masing-masing.

2. Format Daftar Nominatif Fasilitator

Daftar Nomitatif disusun dengan memuat rincian nama orang berserta besaranhonorarium dan tunjanganyang berhak didapatkan oleh setiap Fasilitator untuk satubulan ke depan. Format Daftar Nominatifadalah sebagai berikut:a. Memuat rincian data-data dasar yaitu: Nama, Nomor Kontrak, Posisi Jabatan, Besaran Honorarium,

Tunjangan Operasional yaitu Perumahan, Komunikasi, Asuransi, dan Operasional Kantor, TunjanganTransportasi, Tunjangan Perjalanan Dinas, Nomor Rekening Bank per individu, Nama Bank danNPWP.

b. Khusus tunjangan operasional kantor hanya dicantumkan pada Daftar Nominatif Faskab/FK yangditunjuk sebagai Koordinator Fungsional.

c. Daftar Nominatif wajib ditandatangi oleh PjOProv dan KPA Satker Provinsi bersangkutansebagaimana tercantum dalam Format Daftar Nominatif terlampir.

3. Penyusunan Daftar Nominatif Fasiliator

a. Berdasarkan Data Induk Fasilitator yang baru ditetapkan oleh Satker Provinsi pada awal bulan,Sekretariat Satker Provinsi merivew Laporan Daftar Fasilitator dari Korprov khususnya berkaitandengan rekomendasi untuk menunda atau mengurangi pembayaran Tunjangan dan HonorariumFasiliator.

b. Sekretariat Satker Provinsi memastikan setiap orang yang tercantum dalam Data Induk Fasilitatorsudah melengkapi laporan individu beserta lampirannya.

c. Apabila terdapat Fasilitator yang namanya tercantum di Data Induk Fasilitator tetapi tidak dapatdibuktikan bahwa Fasilitator yang bersangkutan sudah menyampaikan laporan individu besertalampirannya, maka Fasilitator dimaksud diberi sanksi berupa penundaan Honorarium selama satubulan dan hanya diberikan Tunjangan Fasilitator.

d. Apabila proses review atas rekomendasi Korprov, maupun laporan individu Fasilitator besertalampirannya dipandang sudah mencukupi, maka Sekretariat Satker Provinsi harus menyusun DaftarNominatif sesuai format yang ditetapkan.

e. Daftar Nominatif ditetapkan dan ditandatangi oleh PjOProv selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)dan Kepadal Badan PMPD Provinsi selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) paling lambat tanggal 1(satu) setiap bulannya.

Page 65: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

62

F. MEKANISME PEMBAYARAN FASILITATOR

Berdasarkan Daftar Nominatif Fasilitator yang telah ditetapkan, Satker Provinsi dengan dibantu SekretariatSatker Provinsi menyusun dokumen pembayaran yang diajukan ke KPPN dengan prosedur sebagai berikut:

1. PjO-Prov selaku PPK menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran langsung (SPP-LS) yang dilengkapidengan Daftar Nominatif untuk diajukan kepada Kepala Badan PMD selaku KPA paling lambat tanggal 1(satu) setiap bulannya;

2. KPA memerintah pejabat pembuat Surat Perintah Membayar (SPM) untuk melakukan verifikasi dokumenSPPK sebagai berikut:a. memeriksa secara rinci keabsahan dokumen pendukung SPP-LS sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;b. memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA Dekonsetrasi untuk memperoleh keyakinan

bahwa tagihan tidak melampui batas pagu anggaran;c. memeriksa kebenaran dan keabsahan/atas hak tagih;d. mendokumentasikan dan mengarsipkan semua Bukti Asli Lampiran SPP;e. menyusun dan menerbikan secara resmi dokumen SPM-LS yang dilampiri Daftar Nominatif paling

lambat;3. KPA menandatangani Surat Pengantar yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SPM-LS yang

diajukan ke KPPN setempat. Dokumen SPM-LS sudah disampaikan oleh Satker Provinsi kepada KPPNpaling lambat tanggal 2 (dua) setiap bulannya;

4. Bendahara Pengeluaran Satker DPMD Provinsi berkewajiban menatalaksanakan administrasi keuanganterhadap setiap kegiatan yang menyebabkan terjadinya pengeluaran negara.

5. Atas dasar SPM-LS yang diajukan oleh Satker Provinsi, KPPN setempat menerbitkan Surat PerintahPencairan Dana Langsung (SP2D-LS) dengan memerintahkan Bank pengelola Rekening Khusus PHLNGenerasi Sehat dan Cerdas Operasional dalam hal ini Bank Indonesia untuk mentransfer honorarium dantunjangan ke setiap rekening Fasilitator.

6. Bank Indonesia harus sudah menyelesaikan proses transfer honorarium dan tunjangan honorarium dantunjangan ke setiap rekening Fasilitator paling lambat tanggal 3 (tiga) setiap bulannya.,

7. Setiap Fasilitator berhak untuk menginformasikan secara langsung kepada Sekretariat Satker Provinsiapabila jumlah Honorarium dan Tunjangan yang diterimanya kurang dari jumlah yang disepakati dalamkontrak kerja, maupun apabila dana dimaksud belum diterimanya sesuai dengan jadwal yang sudahditetapkan yaitu paling lambat setiap tanggal 3 (tiga) bulan bersangkutan.

8. Faskab berkewajiban untuk membantu Fasilitator Kecamatan dengan menginformasikan secara langsungkepada Sekretariat Satker Provinsi apabila jumlah Honorarium dan Tunjangan yang diterima FasilitatorKecamatan kurang dari jumlah yang disepakati dalam kontrak kerja, maupun apabila dana dimaksudbelum diterimanya sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan yaitu paling lambat setiap tanggal 3(tiga) bulan bersangkutan.

9. Satker Pusat executing agency berwenang mengawasi pengelolaan pembayaran Fasilitator GenerasiSehat dan Cerdas dengan memerintahkan KM-Nasional khususnya Bidang Audit Internal untukmelakukan Audit Internal atas kinerja Satker Provinsi, Sekretariat Satker Provinsi, Fasilitator.

G. MEKANISME PEMBAYARAN OPERATOR KOMPUTER1. Faskab melaporkan kepada Satker Provinsi tentang keberadaan operator komputer selama satu bulan

berjalan paling lambat tanggal 28 (duapuluh delapan) setiap bulannya.2. Berdasarkan laporan Faskab dimaksud, Sekretariat Satker Provinsi menyusun Daftar Nominatif Operator

Komputer dengan mengacu besaran honorarium operator komputer untuk setiap provinsi terlampir;

Page 66: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

63

3. Mekanisme pengajuan dokumen pembayaran dari Satker Provinsi ke KPPN diupayakan menjadi satudengan dokumen SPP-LS dan SPM-LS Fasilitator.

4. Apabila proses pengajuan pencairan dana untuk Operator Komputer tidak dapatmenjadi satu denganpencairan dana untuk Fasilitator, maka mekanisme pembayaran operator komputer mengikuti proseduryang dipaparkan pada butir E. Mekanisme Pembayaran Fasilitator sebagaimana tersebut di atas.

Page 67: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

64

BAB VIIIPELAPORAN, PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN FASILITATOR

A. LAPORAN SATKER PROVINSI

1. Prinsip-Prinsip Pelaporan

Pengelolaan dan pengendalian Fasilitator sesuai dengan anggaran yang tersedia dalam DIPADekonsentrasi yang diperuntukkan bagi pengelolaan bantuan teknisFasilitator kabupaten dan kecamatanperdesaan, dalam pelaksanaannya harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. TAAT ATURAN, artinya pelaksanaan anggaran Dekonsentrasi oleh Satker Provinsi Generasi Sehatdan Cerdas harus sesuai dengan jenis belanja, satuan biaya, serta jumlah dimaksud dalam rinciananggaran belanja (RAB) yang telahditetapkan oleh Ditjen PPMD Kemendesa, PDT dan Transmigrasisebagai Instansi Pelaksana (Executing Agency). Penata usahaan atau administrasi dan keuanganmengikuti aplikasi Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang mengacu pada standar akuntansipemerintah.

b. EFISIEN dan EFEKTIF, yaitu dilaksanakan sesuai antara kebutuhan dengan kecukupan jumlahdana, tepat jadwal waktu dan target/pencapaian sasaran komponen pembiayaan yang ditetapkan,tidak boros serta dapat dipertanggungjawabkan.

c. PERTANGGUNGJAWABAN AUDIT, artinya terhadap seluruh tindakan Satker Provinsi maupunSatker Kabupaten Generasi Sehat dan Cerdas dapat dilakukan pemeriksaan atau audit olehpengawasan fungsional dan auditor independen yang ditunjuk oleh Pemerintah. Satker ProvinsiGenerasi Sehat dan Cerdas bertanggungjawab penuh atas ketersediaan dan kebenaran alat bukti,serta atas terjadinya kesalahan, penyimpangan dan penyalahgunaan keuangan negara. etaatanSatker Provinsi terhadap prinsip-prinsip pelaksanaan Dekonsentrasi wajib tergambarkan dalamlaporan keuangan, laporan aset serta laporan pengendalian dan evaluasi yang disampaikan kepadaDitjen PPMD Kemendesa, PDT dan Transmigrasi sebagai Instansi Pelaksana (Executing Agency).

2. Aspek-Aspek Pelaporan Dekonsentrasi

Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan,serta Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 64 Tahun 2008 tentang Pelimpahan dan Penugasan UrusanPemerintahan Lingkup Departemen Dalam Negeri Tahun 2009, Satker Provinsi Generasi Sehat danCerdas berkewajiban memenuhi pertanggungjawaban dan pelaporan Dekonsentrasi yang meliputi:

a. Aspek Manajerial, terdiri dari laporan yang mencakup:1) perkembangan realisasi penyerapan anggaran dana;2) pencapaian target keluaran;3) kendala yang dihadapi; dan4) saran tindaklanjut

b. Aspek Akuntabilitas, terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca, cacatan atas laporan keuangandan laporan aset, dengan uraian sebagai berikut:1) Laporan Keuangan, meliputi :

a) Laporan Realisasi Anggaran (LRA);b) Neraca;c) Cacatan Atas Laporan Keuangan (CALK).

Laporan keuangan disusun oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sesuai dengan menggunakanAplikasi Sistem Akuntansi Instansi (SAI) mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Page 68: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

65

Nomor 24 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), dan peraturan pelaksanaan lainnya.Aplikasi SAI dapat diunduh dari situs resmi Ditjen Perbendaharaanhttp://www.perbendaharaan.go.id atau Kantor Wilayah Perbendaharaan di Provinsi atau KantorPelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) yang tercantum dalam DIPA Dekonsentrasi. Periodepelaporan keuangan terdiri dari laporan Bulanan (rekonsiliasi), Triwulan, Semester dan Tahunandan dilampiri Aplikasi Data Komputer (ADK dan Backup data), Surat Perintah Membayar (SPM)dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).

2) Laporan Aset

Semua barang (Akun : Belanja Modal) yang dibeli atau diperoleh dari pelaksanaan Dekonsentrasimerupakan barang milik negara, dan harus dilaporkan sesuai dengan Sistem Akuntansi BarangMilik Negara (SABMN). Periode pelaporan aset terdiri dari Laporan Semeter I dan LaporanTahunan.

3) Laporan Pengendalian dan Evaluasi

Satker Provinsi Generasi Sehat dan Cerdas melaporkan hasil pengendalian dan evaluasipelaksanaan Dekonsentrasi kepada Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal danTransmigrasi dengan mekanisme sebagai berikut :

a) Kepala SKPD Provinsi (Badan PMPD Provinsi) menyampaikan laporan kepada: 1) Gubernurmelalui Ketua Bappeda Provinsi; (2) Menteri DalamNegeri melalui Dirjen PPMD Kemendesa.Laporan disampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah triwulan berakhir.

b) Kepala Bappeda Provinsi a.n. Gubernur menyampaikan laporan kepada Meneteri desa,Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Menteri PPN/Ketua Bappenas, Menteri Keuangan, danMenteri PAN.Laporan disampaikan paling lambat 14 hari kerja setelah triwulan berakhir.Penyusunan laporan pengendalian dan evaluasi menggunakan Aplikasi dan Format mengacupada Peraturan Pemerintah RI Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian danEvaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. Aplikasi dapat diunduh/ download dari situsresmi Bappenas http://www.bappenas.go.id.

3. Pembinaan dan Pengawasan Dekonsentrasia. Gubernur berkewajiban untuk membina, mengendalikan, dan mengevaluasi perkembangan

pelaksanaan Dekonsentrasi untuk dilaporkan kepada Direktur Jenderal PPMD Kemendesa, PDT danTransmigrasi, sebagai Penanggungjawab Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi.

b. Pengawasan pelaksanaan program maupun administrasi keuangan dalam Dekonsentrasi dan TugasPembantuan Generasi Sehat dan Cerdas dilakukan olehinstansi yang berwenang secara fungsionalsesuai dengan peraturanperundangan yang berlaku, maupun secara khusus mengingat sifat sumberdanasebagian berasal dari Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN).

c. Alamat surat Direktur Jenderal PPMD Kemendesa, PDT dan Transmigrasi adalah sebagai berikut:1) Sekretaris Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Jln. Taman Makam

Pahlawan (TMP) Kalibata No.17, Jakarta Selatan 12740; atau2) Kantor Konsultan Manajemen Nasional Generasi Sehat dan Cerdas, Graha Pejaten No. 12, Pasar

Minggu Jakarta Selatan.

4. Pengendalian Pelaksanaan Dekonsentrasi

Ditjen PPMD Kemendesa, PDT dan Transmigrasi sebagai penanggungjawab Dekonsentrasi, sebagaimanatersebut dalam butir 3.a. di atas, telah melimpahkan kepercayaan kepada Gubernur untuk membina,

Page 69: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

66

mengendalikan, dan mengevaluasi perkembangan pelaksanaan dekonsentrasi oleh Satker Provinsi yangselanjutnya berkewajiban menyusun Pelaporan Dekonsentrasi. Namun demikian, mengingat pentingnyasifat pengelolaan dan besarnya cakupan bidang pengendalian Fasilitator, maka Satker Pusat melakukanpembinaan dan pengendalian atas pelaksanaan pengelolaan Satker Provinsi berpedoman pada StandarOperasional Prosedur (SOP) sebagai alat ukur untuk mengetahui kinerja Satker Provinsi dalammelaksanakan tugasnya sehari-hari. Dengan demikian,penilaian terhadap baik-buruknya kinerja SatkerProvinsi dalam pengelolaan Fasilitator dapat diidentifikasi secara dini dan selanjutnya hasil penilaiantersebut oleh Satker Pusat dijadikan dasar untuk pengambilan langkah-langkah lebih lanjut. Hal inidilakukan, mengingat juga bahwa sumber pembiayaan Generasi Sehat dan Cerdas salah satunya adalahPHLN. Jika terjadi kelalaian, kekeliruan atau kesalahan pengelolaan PHLN pihak pemberi pinjaman/hibahakan menyatakan tidak dapat dibayarkan (in-eligibility). Pernyataan in-eligibility dari pemberi donormengakibatkan negara dirugikan dikarenakan pemberi pinjaman/hibah tidak bersedia menggantipengeluaran yang telah dilakukan oleh Satker Provinsi ataupun oleh Perusahaan. Untuk menghindariterjadi in-eligibility dalam pelaksanaan Dekonsentrasi maka Satker Pusat sebagai PenanggungjawabGenerasi Sehat dan Cerdas dan selaku Executing Agency memiliki otoritas penuh untuk mengambilkeputusan akhir/final untuk penyelesaian atas segala sesuatu yang timbul sebagaipermasalahan, persengketaan, kesalahan, penyimpangan yang terjadi dan dilakukan oleh PihakSatker Provinsi (sebagai pemegang mandat dekonsentrasi) maupun Pihak KM-Provinsi (sebagaipengendali kinerja Fasilitator). Hal-hal apa saja yang menjadi otoritas mutlak Satker Pusat Ditjen PPMDKemendesa, PDT dan Transmigrasi telah dijelaskan dan diuraikan dalam bab-bab terdahulu SOP ini.

B. LAPORAN KM-NASIONAL DAN KM-PROVINSI1. Perusahaan Pengelola Admintrasi Konsultan Manajemen Nasional (PPA 3A)

PPA-3A berkewajiban menyampaikan laporan kepada Satker Pusat sebagai bukti atas unjuk kerjanyadalam pelaksanaan Genersi Sehat dan Cerdas yang meliputi:

a. Laporan Pendahuluan (Inception Report)

Laporan Pendahuluan PPA-3A diserahkan kepada Satker Ditjen PPMD melalui Sekretariat PembinaanGSC. paling lambat 3 minggu setelah penandatanganan kontrak. Laporan pendahuluan memuatkendala-kendala awal dalam pelaksanaan program seperti: gambaran umum ketidakruntutan dalamTOR, kelemahan dukungan Satker Ditjen PPMD serta masalah-masalah yang akan menjadi kendalaselama pelaksanaan rencana kerja.

b. Laporan Bulanan (Monthly Report)

PPA-3A akan melaporkan hasil kerjanya kepada Satker Ditjen PPMD melalui Sekretariat PembinaanGSC. pada setiap bulan. Laporan bulanan mencakup administrasi dan keuangan, yaitu:

1) Laporan Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan program yang meliputi progres pelaksanaantugas Konsultan nasional, implementasi program, laporan keuangan program, danpermasalahan.

2) Realisasi laporan pembayaran honorarium Professional Staff/Spesialis dan penggunaan danaoperasional;

3) Laporan daftar induk Professional Staff/Spesialis, perkembangan pengisian kekosongan dan hasilevaluasi kinerja Professional Staff/Spesialis dan Fasilitator;

4) Laporan penyelenggaran kegiatan-kegiatan event organizer (EO);5) Laporan realisasi keuangan atas penyelenggaraan kegiatan-kegiatan event organizer (EO);

Page 70: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

67

6) Masalah-masalah yang dihadapi dalam pengelolaan administrasi.c. Laporan Tahunan (Annual Report)

Laporan tahunan adalah suatu laporan yang mengambarkan hasil yang telah dicapai disertairekomendasi-rekomendasi untuk keberlangsungan program yang mencakup seluruh pelaksanaankegiatan pengelolaan administrasi perusahaan, yang berkenaan dengan daftar induk ProfessionalStaff/Spesialis, perkembangan posisi kosong, Laporan hasil evaluasi kinerja ProfessionalStaff/Spesialis dan Fasilitator, permasalahan-permasalahan, serta hambatan yang dihadapi dalamkegiatan pelayanan administrasi, termasuk rekomendasi untuk peningkatan pelayanan administrasidisampaikan kepada Satker Ditjen PPMD.

d. Laporan Akhir (Final Report)Laporan Akhir memuat hasil analisis capaian kegiatan selama masa kontrak serta review isu-isustrategis terkait administrasi dan keuangan sebagai bahan rekomendasi untuk peningkatan dankeberlanjutan program. Laporan ini dilengkapi dengan kumpulan best practice dan dokumentasikegiatan serta disampaikan kepada Satker Ditjen PPMD melalui Sekretariat Pembinaan GSC.

Semua data yang disusun KM-Provinsi dan PPA 3A merupakan bagian dari aset Pemerintah Indonesia.Oleh sebab itu wajib untuk mempersiapkan secara memadai dan akurat, memanfaatkan dan memeliharaserta menyimpan dalam MIS data base semua Data untuk selanjutnya diserahkan kepada Satker Pusat.

2. Perusahaan Pengelola Admintrasi Konsultan Manajemen Provinsi (PPA 3B)

PPA-3B berkewajiban menyampaikan laporan kepada Satker Pusat sebagai bukti atas unjuk kerjanyadalam pelaksanaan Genersi Sehat dan Cerdas yang meliputi:

a. Laporan Pendahuluan (Inception Report)

Laporan Pendahuluan PPA-3B diserahkan kepada Satker Ditjen PPMD melalui Sekretariat PembinaanGSC. paling lambat 3 minggu setelah penandatanganan kontrak. Laporan pendahuluan memuatkendala-kendala awal dalam pelaksanaan program seperti: gambaran umum ketidakruntutan dalamTOR, kelemahan dukungan Satker Ditjen PPMD serta masalah-masalah yang akan menjadi kendalaselama pelaksanaan rencana kerja.

b. Laporan Bulanan (Monthly Report)

PPA-3B akan melaporkan hasil kerjanya kepada Satker Ditjen PPMD melalui Sekretariat PembinaanGSC. pada setiap bulan. Laporan bulanan mencakup administrasi dan keuangan, yaitu:

1) Laporan Pembinaan dan Pengendalian Program, Laporan Pembinaan dan PengendalianFasilitator, serta Laporan Keuangan. Berkaitan dengan laporan pengendalian dan pembinaanFasilitator substansi yang disampaikan meliputi: progress pelaksanan tugas KM-Provinsi dalammemfasilitasi administrasi kontrak individu termasuk rekrutmen Fasilitator, pengelolaanFasilitator, evaluasi kinerja Fasilitator, serta fasilitasi pembayaran honorarium dan tunjanganFasilitator.

2) Realisasi laporan pembayaran honorarium Professional Staff/Spesialis KM-Provinsi danpenggunaan dana operasional;

3) Laporan daftar induk Professional Staff/Spesialis KM-Provinsi, perkembangan pengisiankekosongan dan hasil evaluasi kinerja Fasilitator;

4) Laporan penyelenggaran kegiatan-kegiatan event organizer (EO);5) Laporan realisasi keuangan atas penyelenggaraan kegiatan-kegiatan event organizer (EO);6) Masalah-masalah yang dihadapi dalam pengelolaan administrasi.

Page 71: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

68

c. Laporan Tahunan (Annual Report)

Laporan tahunan adalah suatu laporan yang mengambarkan hasil yang telah dicapai disertairekomendasi-rekomendasi untuk keberlangsungan program yang mencakup seluruh pelaksanaankegiatan pengelolaan administrasi perusahaan, yang berkenaan dengan daftar induk ProfessionalStaff/Spesialis KM-Provinsi, perkembangan posisi kosong, Laporan hasil evaluasi kinerja Fasilitator,permasalahan-permasalahan, serta hambatan yang dihadapi dalam kegiatan pelayanan administrasi,termasuk rekomendasi untuk peningkatan pelayanan administrasi disampaikan kepada Satker DitjenPPMD.

Selain hal diatas tahun anggaran, PPA 3B bersama Konsultan Manajemen Provinsi berkewajibanmenyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan kepada Satker Pusat yang memuat unjuk kerjadalam pelaksanaan program, kinerja pembinaan dan pengendalian Fasilitator, maupun unjuk kerjapengelolaan administrasi dan keuangan disepanjang kurun waktu tahun anggaran tertentu. LaporanTahunan memuat rangkuman seluruhaktivitas selama satu tahun yang disusun berdasarkanringkasan Laporan Pengendalian Program, Laporan Pembinaan dan Pengendalian Fasilitator, LaporanKeuangan yang telah disampaikan kepada Satker Pusat dalam periode waktu bulanan. LaporanTahunan KM-Provinsi disampaikan kepada Satker Ditjen PPMD pada awal tahun anggaranberikutnya, yaitu draft laporan diterima oleh Satker Pusat paling lambat tanggal 1 Pebruari, danlaporan final pada akhir Maret.

d. Laporan Akhir (Final Report)

Laporan Akhir memuat hasil analisis capaian kegiatan selama masa kontrak serta review isu-isustrategis terkait administrasi dan keuangan sebagai bahan rekomendasi untuk peningkatan dankeberlanjutan program. Laporan ini dilengkapi dengan kumpulan best practice dan dokumentasikegiatan serta disampaikan kepada Satker Ditjen PPMD melalui Sekretariat Pembinaan GSC.

Semua data yang disusun KM-Provinsi sebagai pengendali kinerja Fasilitator merupakan bagian dari asetPemerintah Indonesia. Oleh sebab itu, KM-Provinsi wajib untuk mempersiapkan secara memadai danakurat, memanfaatkan dan memelihara serta menyimpan dalam MIS data base semua Data IndukFasilitator untuk selanjutnya diserahkan kepada Satker Pusat.

Page 72: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

69

BAB IXPENUTUP

Standar Operasional Prosedur ini sebagai alat pengendalian administrasi dan pengelolaan Fasilitator agakjauh berbeda dengan SOP yang pernah dipegang pada tahun-tahun sebelumnya, karena disusun dandimodifikasi setelah belajar pengalaman banyak tahun, mengingat perubahan situasi sesuai prinsipdekonsentrasi dan perubahan yang disebabkan pemanfaatan perusahaan jasa konsultan untuk mengelolasekian ribu Fasilitator dan konsultan di lapangan. Ternyata sering terjadi pertanyaan dan masalah denganprosedur-prosedur lama, mungkin karena sistemnya salah atau mungkin karena tidak diterapkan dengankonsisten dan baik. Diharapkan dengan SOP ini pertanyaan-pertanyaan telah dijawab dengan jelas danmasalah tersebut tidak akan timbul. “The fundamental attribution error that so intrigues the psychologists isthat we typically treat any success as our own andany failure as the system's.” In Search Of Excellence,Thomas J.Peters and Robert H. Waterman Jr. Mudah-mudahan semua pihak dapat menerapkan StandarOperasional Prosedur Pengelolaan Administrasi Konsultan dan Fasilitator ini sesuai dengan prinsipketerbukaan dan akuntabilitas. Kami juga mengharapkan selalu adanya masukan-masukan dari lapanganagar dokumen ini dapat dibuat lebih lengkap, lebih akurat, dan lebih praktis pada masa yang akan datang.

Jakarta, 28 Juli 2017DIREKTURPELAYANAN SOSIAL DASAR,

HANIBAL HAMIDIPembina Utama MadyaNIP. 19641224.199803.1.010

Page 73: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

70

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 74: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Lampiran 1a

BIODATA FASILITATOR dan OPERATOR KOMPUTER *)GENERASI SEHAT DAN CERDASPROVINSI..............

Bulan................

NO

NOINDUK

**)FOTO*** NAMA SEX

TEMPATTGL

LAHIR

ALAMATKTP

ALAMATDOMISILI

NOHP

ALAMATEMAIL

AKUNJEJARING

PENDIDIKAN RIWAYAT BEKERJA DI GSC RIWAYATBEKERJA

DIBIDANGKET

UNIVERSITAS JURUSAN THLULUS NO NO

KONNOSPT POSISI LOKASI

TUGASFasilitator Kabupaten1 1 1

2 2

dst dst2

3

dstFasilitator Keuangan

1

2

3

dstFasilitator Kecamatan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Page 75: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

NO

NOINDUK

**)FOTO*** NAMA SEX

TEMPATTGL

LAHIR

ALAMATKTP

ALAMATDOMISILI

NOHP

ALAMATEMAIL

AKUNJEJARING

PENDIDIKAN RIWAYAT BEKERJA DI GSC RIWAYATBEKERJA

DIBIDANGKET

UNIVERSITAS JURUSAN THLULUS NO NO

KONNOSPT POSISI LOKASI

TUGAS

10

11

12

13

14

dstOperator Komputer

1

2

3

dst

*) diperbaharui setiap bulan dengan tidak menghilangkan data bulan sebelumnya. Fasilitator yang sudah tidak aktif diblock warna merah**) diisi oleh Sekretariat GSC Satker Provinsi***) pas foto menghadap kedepan (file JPEG/setara)

Page 76: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Lampiran 1b

Format Data Induk Fasilitator

DATA INDUK *)FASILITATOR GENERASI SEHAT DAN CERDAS

PROVINSI.......................................TAHUN ANGGARAN.........................

Bulan:................................

NO

Administrasi Kontrak Kerja

Nama JenisKelamin

AlamatTempatTinggal

No.Telp/HP

Tempat/Tanggal

Lahir

PendidikanTerakhir Posisi

Lokasi TugasJumlah

Kec.

Honorarium dan TunjanganNo.Rek.

NPWP

KetNo.

KontrakNo.SPT

Tanggal MulaiBertugas Prov. Kab.

Honorarium

Perumahan

Komunikasi

Transport

asi

Asuransi

Opr.Kant

or

Perjalanan Dinas

*) diperbaharui setiap bulan, dengan tidak menghilangkan data bulan sebelumnya. Fasilitator yang sudah tidak aktif diblock warna merah

Page 77: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Lampiran 1c

REKAPITULASI PEMETAAN FASILITATORGENERASI SEHAT DAN CERDAS

Bulan:................................

No NamaProvinsi

JumlahLokasi Kuota Fasilitator Fasilitator Terisi

Kekosongan FasilitatorCadangan Keterangan

Kab Kec Faskab Faskeu Ass.Faskab FK Ass.

FKOp-kom Faskab Faskeu Ass.

Faskab FK Ass.FK Opkom FAskab faskeu Ass.

Faskab FK Ass.FK Opkom Kuota Sisa

Page 78: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Lampiran 1d

DAFTAR LOKASI & POSISI KOSONGGENERASI SEHAT DAN CERDAS

PROVINSI............................TAHUN ANGGARAN..................

Bulan:................................

NoLokasi Nama

FasilitatorLama

Posisi AlasanKekosongan

TanggalKekosongan

Rencana PengisianKeterangan

Kecamatan Kabupaten Metode *) Waktu1234dst

*) diisi dengan: a. Menaikkan Cadangan/Asisten dan ataub. Relokasic. Rekrutmen Terbatas

Page 79: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Lampiran 1eDAFTAR CUTI

GENERASI SEHAT DAN CERDASPROVINSI............................

TAHUN ANGGARAN..................Bulan:................................

No Nama Jabatan/ Posisi

Lokasi JatahCuti/ thn Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des JumlahKecamatan Kabupaten

1 12

2 12

3 12

4 12

dst 12

Page 80: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Lampiran 2,

LAPORAN PERJALANAN DINASFASILITATOR GENERASI SEHAT DAN CERDAS

TAHUN ANGGARAN 2017

Nama :Posisi :Lokasi tugas :Tujuan :Laporan bln : Juni 2017

A. Latar Belakang(berisikan apa, bagaimana, kenapa dilakukan perjalanan dinas atas laporan progresstahapan, penyaluran dana, hasil kegiatan, dsb)

B. Tujuan(menggambarkan secara singkat rencana perjalanan dinas dengan acuan latar belakang)

1. …..2. …..3. dst

C. Pelaksanaan Kegiatan(hasil-hasil yang dimusyawarahkan dalam rapat koordinasi, hasil-hasil yang disepakatidalam rakor kabupaten, dll)

D. Penutup(berisi kesimpulan akhir antara tujuan dan pelaksanaan serta rekomendasi/ masukandalam rangka pengendalian)

Surabaya, Juni 2017

Nama Lengkap Fasilitator

Page 81: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Lampiran 3, LWK FasilitatorKEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESAGENERASI SEHAT DAN CERDAS

Nama :Kabupaten :Provinsi :

TANGGAL Jumlah TandaTangan1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Kehadiran

x x X x x x

Keterangan :H : Hadir X : Hari Libur

WS : Workshop TK : Tanpa KeteranganDL : Dinas Luar S : SakitI : Izin C : Cuti

PL : Pelatihan

Mengetahui,Satuan Kerja GSC

Kabupaten........................

Menyetujui,Koordinator Provinsi........................

Jepara, ................................Yang Bersangkutan,

Nama Lengkap Nama Lengkap Nama Lengkap

Nip. ........................................................ Fas. Kabupaten

Page 82: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Lampiran 4, Contoh Rencana Kerja Harian Fasilitator

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASIDIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

GENERASI SEHAT DAN CERDAS(Rencana Kerja Harian)

Nama Fasilitator :Posisi/Jabatan :Bulan Kegiatan : Juli 2017

No Tanggal Kunjungan Lokasi Kunjungan Rencana Kunjungan Hasil Yang Akan Dicapai Keterangan

1 HARI MINGGU2345678 HARI MINGGU9

101112131415 HARI MINGGU16171819202122 HARI MINGGU23242526 HARI LIBUR272829 HARI MINGGU3031

Diketahui oleh :Penanggung Jawab Operasional Kegiatan

Kecamatan/Kabupaten......................................

Diverifikasi/Disetujui Oleh Disusun Oleh :

Nama Lengkap Nama Lengkap Nama LengkapNip. .......................................... Supervisor............................. Faskab/FK .........................

Page 83: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Lampiran 4a, Contoh Realisasi Kerja Harian Fasilitator

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASIDIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

GENERASI SEHAT DAN CERDAS(Realisasi Kerja Harian)

Nama Fasilitator :Posisi/Jabatan :Bulan Kegiatan : Juli 2017

No Tanggal Kunjungan Lokasi Kunjungan Rencana Kunjungan Hasil Yang Dicapai Keterangan

1 HARI MINGGU2345678 HARI MINGGU9

101112131415 HARI MINGGU16171819202122 HARI MINGGU23242526 HARI LIBUR272829 HARI MINGGU3031

Diketahui oleh :Penanggung Jawab Operasional Kegiatan

Kecamatan/Kabupaten......................................

Diverifikasi/Disetujui Oleh Disusun Oleh :

Nama Lengkap Nama Lengkap Nama LengkapNip. .......................................... Supervisor............................. Faskab/FK .........................

Page 84: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Lampiran 5,

LAPORAN BULANAN INDIVIDUBULAN JUNI 2017

Nama :Posisi :Lokasi tugas :

A. Gambaran Umum(berisi tentang gambaran umum lokasi tugas kabupaten/kecamatan)

B. Progress Tahapan Kegiatan(berisi tentang progress tahapan dan capaian kegiatan, penyaluran dana dan hasilkegiatan , dsb selama satu bulan di lokasi tugas)

C. Permasalahan dan Kendala(merupakan hasil temuan/ permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatanserta tingkat/status penyelesaian masalah selama satu bulan di lokasi tugas)

D. Pelaksanaan Tugas Individual(berisi tentang pelaksanaan tugas individual selama satu bulan di lokasi tugas)

E. Penutup(berisi kesimpulan akhir antara tujuan dan hasil yang dicapai di lokasi tugas selama satubulan dan rekomendasi/ masukan kepada supervisornya dalam rengka pengendalian dilokasi tugas

Surabaya, Juni 2017

Diketahui Oleh, Disusun Oleh,

(Nama Supervisor) (Nama Fasilitator)Korprov/Faskab Posisi

Tim Faskab ditandatangani oleh Korprov, untuk FK ditandatangan oleh Faskab

Page 85: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Lampiran 6,format laporan penggunaan dana operasional kantor Faskab

GENERASI SEHAT DAN CERDASLAPORAN PENGGUNAAN DANA OPERASIONAL

KANTOR FASKAB ……………………BULAN …………………

No Uraian Pemasukan Pengeluaran Saldo Bukti Transaksi

123456

Penanggung Jawab PengeluaranKoordinator Fungsional,

Nama LengkapFaskab ………………

Page 86: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau
Page 87: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Contoh Kuitansi Tanda Terima Biaya Operasional Kantor Faskab

KWITANSI

Telah Terima Dari

Uang SejumlahUntuk Pembayaran

Rp. ..

: Satker Generasi Sehat dan Cerdas Provinsi ...

: ...: Operasional Kantor Periode Bulan ...

..., ... ............. 2017

Yang Menerima

Nama Lengkap

Koordinator Faskab ………….

Page 88: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Lampiran 7,

GENERASI SEHAT DAN CERDASTANDA TERIMA HONORARIUM DAN TUNJANGAN

FASILITATOR KECAMATAN

PROVINSI :KABUPATEN :BULAN :

Sudah terima dari Satuan Kerja GSC Provinsi ........................... untuk :Pembayaran Honorarium, Tunjangan Operasional, OSA dan Biaya Transportasi Perjalanan Dinas

No Nama Posisi Kecamatan

1

2

3

4

5

6

7

8

Nilai (Rp.)Dibuat terinci

1.

3.

5.

7.

9.

..,Mengetahui,

Tanda Tangan

2.

4.

6.

8.

. 2017

Tanda Tangan dan Stempel

Nama Lengkap Nama LengkapFaskab ………. Faskeu ………

Page 89: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Lampiran 8,

KWITANSI

Telah Terima Dari : Satker Generasi Sehat dan Cerdas Provinsi ...

Uang Sejumlah : ...

Untuk Pembayaran : Honorarium (Rp. .. ................... .),

Tunjangan Komunikasi (Rp... ........................ ..)

Tunjangan Asuransi (Rp... ..................... ..),

Tunjangan Perumahan (Rp... ........................ .),

Tunjangan Transportasi (Rp... .................... .) dan,

OSA ke Kecamatan (Rp. ................. .)

Bulan,..................... 2017

Rp. ..........

Yang Menerima

Page 90: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

KWITANSI

Telah Terima Dari

Uang Sejumlah

Untuk Pembayaran

: Satker Generasi Sehat dan Cerdas Provinsi ...

: ...

: Gaji Operator Komputer Bulan ... ............ 2017

..., ... .............. . 20167

Yang Menerima

Rp. 1.500.0000,-

Nama Lengkap(Operator Komputer)

Page 91: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Lampiran 9

PAGU SEWA KANTOR FASILITATOR KABUPATENGENERASI SEHAT DAN CERDAS

KABUPATEN….PROVINSI…

No Kabupaten Pagu Sewa Kantor Faskab/Tahun

1 Rp.......

2 Rp.......

Page 92: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Lampiran 10

DAFTAR NOMINATIF HONORARIUM, TUNJANGAN, DAN OPERASIONALINDIVIDUAL KONSULTAN/FASILITATOR/OPERATOR BULAN2017

No NoKontrak Posisi Nama

TunjanganJumlah No.

RekeningNamaBank NPWP

Honorarium Perumahan Komunikasi Asuransi OperasionalKantor

PerjalananDinas Pelaporan Transportasi

Mengetahui,Kepala Seksi Perbendaharaan

KPPN

(Nama Lengkap/NIP)

Menyetujui,Kuasa Pengguna Anggaran

(Nama Lengkap/NIP)

Pejabat Pembuat Komitmen/PPK

(Nama Lengkap/NIP)

Page 93: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Lampiran 11, SPPD Faskab

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASIDIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

GENERASI SEHAT DAN CERDAS

SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS

1. Yang memberi perintah- Jabatan

2. Yang ditugaskan- Nama- Jabatan

3. Maksud Perjalanan

4. Angkutan yang digunakan

5. a. Tempat Berangkatb. Tempat Tujuan

6. a. Lamanya Perjalananb. Tanggal Berangkatc. Tanggal Kembali

a. (..) harib. .. Juni 2017c. .. Juni 2017

Ditetapkan di :Pada tanggal : .. Juni 2017

Mengetahui,Koordinator Provinsi..

( Nama )

Yang Memberi Perintah,Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Provinsi ..

( Nama )NIP.

Page 94: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Lampiran 11, SPPD Faskab

1. Tiba di :Tanggal :Mengetahui :

Pejabat yang dituju : ( )NIP.

Berangkat ke :Tanggal :Mengetahui :

Pejabat yg berwenang : ( )NIP.

2. Tiba di :Tanggal :Mengetahui :

Pejabat yang dituju : ( )NIP.

Berangkat ke :Tanggal :Mengetahui :

Pejabat yg berwenang: ( )NIP.

3. Tiba di :Tanggal :Mengetahui :

Pejabat yang dituju : ( )NIP.

Berangkat ke :Tanggal :Mengetahui :

Pejabat yg berwenang: ( )NIP.

4. Tiba di :Tanggal :Mengetahui :

Pejabat yang dituju : ( )NIP.

Berangkat ke :Tanggal :Mengetahui :

Pejabat yg berwenang: ( )NIP.

5. Tiba di :Tanggal :Mengetahui :

Pejabat yang dituju : ( )NIP.

Berangkat ke :Tanggal :Mengetahui :

Pejabat yg berwenang: ( )NIP.

6. Tiba di :Tanggal :

MengetahuiPjO Kab…

( Nama )NIP.

Page 95: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Lampiran 11B, SPPD FK ke Kab

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASIDIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

GENERASI SEHAT DAN CERDAS

SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS

1. Yang memberi perintah- Jabatan

2. Yang ditugaskan- Nama- Jabatan

3. Maksud Perjalanan

4. Angkutan yang digunakan

5. a. Tempat Berangkatb. Tempat Tujuan

6. a. Lamanya Perjalananb. Tanggal Berangkatc. Tanggal Kembali

a. (..) harib. .. Juni 2017c. .. Juni 2017

Ditetapkan di :Pada tanggal : .. Juni 2017

Mengetahui,PjO Kec…...

( Nama )NIP.

Yang Memberi Perintah,PjO Kab….

( Nama )NIP.

Page 96: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Lampiran 11B, SPPD FK ke Kab

1. Tiba di :Tanggal :Mengetahui :

Pejabat yang dituju : ( )NIP.

Berangkat ke :Tanggal :Mengetahui :

Pejabat yang dituju : ( )NIP.

2. Tiba di :Tanggal :Mengetahui :

Pejabat yang dituju : ( )NIP.

Berangkat ke :Tanggal :Mengetahui :

Pejabat yang dituju : ( )NIP.

3. Tiba di :Tanggal :Mengetahui :

Pejabat yang dituju : ( )NIP.

Berangkat ke :Tanggal :Mengetahui :

Pejabat yang dituju : ( )NIP.

4. Tiba di :Tanggal :Mengetahui :

Pejabat yang dituju : ( )NIP.

Berangkat ke :Tanggal :Mengetahui :

Pejabat yang dituju : ( )NIP.

5. Tiba di :Tanggal :Mengetahui :

Pejabat yang dituju : ( )NIP.

Berangkat ke :Tanggal :Mengetahui :

Pejabat yang dituju : ( )NIP.

6. Tiba di :Tanggal :

MengetahuiPjO Kec……

( Nama )NIP.

Page 97: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Lampiran 11c, Contoh Formulir Kunjungan FK ke Kelompok, Dusun atau Desa

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASIDIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

GENERASI SEHAT DAN CERDAS

Kecamatan :Periode : Juni 2017

No. Tanggal Lokasi Kunjungan Kegiatan/ hasil yang dicapaiMengetahui

Kades/Sekdes/Pelaku ygdifasilitasi di lokasi yg

dikunjungi1 1 Juni 20172 2 Juni 20173 3 Juni 20174 4 Juni 2017 HARI MINGGU5 5 Juni 20176 6 Juni 20177 7 Juni 20178 8 Juni 20179 9 Juni 201710 10 Juni 201711 11 Juni 2017 HARI MINGGU12 12 Juni 201713 13 Juni 201714 14 Juni 201715 15 Juni 201716 16 Juni 201717 17 Juni 201718 18 Juni 2017 HARI MINGGU19 19 Juni 201720 20 Juni 201721 21 Juni 201722 22 Juni 201723 23 Juni 201724 24 Juni 201725 25 Juni 2017 HARI MINGGU26 26 Juni 201727 27 Juni 201728 28 Juni 201729 29 Juni 201730 30 Juni 2017

Pelaksana Tugas,

Nama lengkapFK GSC

Page 98: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 1 dari 9

PERJANJIAN KERJAantara

SATUAN KERJA DEKONSENTRASIDINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

PROVINSI …………..dengan

FASILITATOR KABUPATEN GENERASI SEHAT DAN CERDASNomor : 027/ / 112.4 / 2017

Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada Hari ….. Tanggal …….. Bulan JanuariTahun Dua Ribu Tujuh Belas oleh dan antara:

(1) Nama :NIP :Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan DesaProvinsi Jawa Timur, KegiatanPeningkatan Pelayanan Sosial Dasar,kode 5483 Anggaran APBN Tahun 2017.

Alamat Kantor : Jl. A. Yani No. 152 C Surabaya

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Satuan Kerja Dinas PemberdayaanMasyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, khususnya Kegiatan Peningkatan PelayananSosial Dasar melalui Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) yang selanjutnya dalamperjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

(2) Nama :Tempat/Tanggal Lahir :Alamat :Jenis Kelamin :Nomor NPWP :Pendidikan Terakhir :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, yang selanjutnya disebutPIHAK KEDUA,PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebutsebagai PARA PIHAK, terlebih dahulu dengan ini menerangkan tentang hal-halsebagai berikut:

a. Surat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan TransmigrasiRepublik Indonesia Direktorat Jenderal Pembangunan dan PemberdayaanMasyarakat Desa tanggal Nomor : 814.2/DPPMD/X/2016 tanggal 28 Oktober 2016perihal Pemberitahuan Rencana Lokasi dan Alokasi Generasi Sehat dan CerdasTahun Anggaran 2017 Melalui Pelimpahan Kewenangan Dekonsentrasi dan UrusanBersama.

b. Surat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan TransmigrasiRepublik Indonesia Direktorat Jenderal Pembangunan dan PemberdayaanMasyarakat Desa tanggal Nomor : 1266/GSC-DPPMD.2/12/2016 tanggal 29Desember 2016 perihal Perpanjangan Kontrak Kerja Fasilitator dan Operator

Page 99: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 2 dari 9

Komputer Generasi Sehat dan Cerdas Tahun Anggaran 2017 dan PerpanjanganMasa Berlaku Cadangan Fasilitator Hasil Seleksi Aktif Calon Fasilitator TahunAnggaran 2016.

c. Berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Petikan Nomor :SP DIPA-067.03.3.350111/2017 tanggal 07 Desember 2016

Maka berdasarkan hal-hal tersebut, PARA PIHAK dengan ini telah menyatakan setujudan saling sepakat untuk mengikatkan diri dalam Perjanjian dengan syarat danketentuan sebagai berikut:

PASAL 1KETENTUAN UMUM

(1) Perjanjian Kerja yang dimaksud dalam Perjanjian ini adalah perjanjian hukumdimana PIHAK PERTAMA mengikat PIHAK KEDUA, sebagaimana PIHAKKEDUA mengikatkan diri kepada PIHAK PERTAMA dalam hubungan kerja untukmelaksanakan kewajiban dan tugas sebagaimana tersebut dalam ketentuan yangdiperjanjikan, serta dokumen-dokumen lain yang dirujuk sebagai bagian yang tidakterpisahkan dari Perjanjian Kerja ini.

(2) Dalam hubungan hukum Perjanjian Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1),PIHAK PERTAMA menetapkan status kepegawaian PIHAK KEDUA sebagaiFasilitator Kabupaten Generasi Sehat dan Cerdas.

PASAL 2JANGKA WAKTU

(1) Perjanjian Kerja ini dibuat dan berlaku untuk jangka waktu 12 (Dua Belas) bulanterhitung sejak tanggal 03 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017;

(2) Perpanjangan kembali hubungan kerja setelah berakhirnya Perjanjian Kerja inidapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan PIHAK PERTAMA serta denganketentuan dan persyaratan yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 3LINGKUP KERJA

(1) Lingkup kerja yang merupakan kewajiban dan menjadi tanggung jawab PIHAKKEDUA adalah melaksanakan Generasi Sehat dan Cerdas di lokasi kabupaten yangditetapkan dalam Surat Perintah Tugas (selanjutnya disingkat SPT) yangditerbitkan oleh PIHAK PERTAMA;

(2) Lingkup kerja Fasilitator dan Operator Komputer diatur dalam Kerangka AcuanKerja, Pedoman Umum (Pedum), Petunjuk Pelaksanaan (Juklak), PTO GenerasiSehat dan Cerdas, Standar Operasional Prosedur (SOP) Fasilitator, dokumen-dokumen rujukan lain, surat perintah atau bentuk surat formal lainnya yangditerbitkan oleh Satker Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desamelalui PIHAK PERTAMA termasuk didalamnya adalah dalam rangkapelaksanaan tugas melakukan pendampingan perencanaan pembangunan desayang responsif atas isu Pelayanan Sosial Dasar melalui koordinasi dan kerja samadengan Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa untuk bersama-samamendukung Pemerintahan Desa dan BPD dalam proses pendampingan dimaksud;

Page 100: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 3 dari 9

(3) Penugasan Fasilitator dan Operator Komputer GSC melekat tugas pendampinganmasyarakat dan pemerintahan desa dalam kerangka pelaksanaan UU Desa yangharus bekerja bersama dengan Tenaga Ahli/Pendamping Desa P3MD

(4) Mendampingi proses Integrasi Perencanaan Pembangunan Desa, Koordinasi LintasSektor dan Advokasi Regulasi, serta Pengorganisasian Masyarakat dan PenguatanKelembagaan;

(5) Sebagai pendampingan masyarakat dan pemerintah desa dalam mengidentifikasistatus penetapan RKP-Desa dan APB-Desa T.A. 2017, penggunaan Dana Desa T.A.2016 – T.A. 2017, dan melakukan fasilitasi/pendampingan perencanaanpembangunan desa yang responsif terhadap pemenuhan hak dasar masyarakat;

PASAL 4HAK DAN KEWAJIBAN

(1) PIHAK KEDUA akan menerima imbalan balas jasa berupa honorarium dantunjangan operasional dengan besaran sebagaimana terdapat dalam lampiran 1Perjanjian ini.

(2) Besaran honorarium dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan berdasarkan Daftar Honorarium dan Tunjangan Fasilitator GenerasiSehat dan Cerdas yang diterbitkan Satker Ditjen Pembangunan dan PemberdayaanMasyarakat Desa, dengan perhitungan sebagai berikut :

a. PIHAK KEDUA akan menerima honorarium secara lumpsum, kecuali padabulan pertama bertugas dan bulan terakhir penugasan.

Rumus perhitungan pembayaran honorarium khusus pada bulan pertama danterakhir bertugas, yaitu:Honorarium = (besaran honorarium : jumlah hari kerja dalam bulan pertama

atau terakhir) x jumlah hari kehadiran pada bulan pertama atauterakhir.

b. PIHAK KEDUA mendapatkan tunjangan operasional secara lumpsum untuk (i)Perumahan, (ii) Komunikasi dan (iii) Operasional Kantor.Khusus tunjangan operasional kantor disalurkan ke salah satu rekeningFasilitator Kabupaten atau Fasilitator Keuangan.

c. PIHAK KEDUA mendapatkan tunjangan transportasi dengan besaran yangdibayarkan berdasarkan jumlah kehadiran setiap bulan di lokasi tugas (timebased), dengan rumus perhitungan :Tunjangan Transportasi = (besaran tunjangan transportasi : jumlah hari kerja

dalam bulan bersangkutan) x jumlah hari kehadirandalam bulan bersangkutan.

d. PIHAK KEDUA mendapatkan per diem allowance untuk perjalanan dinas kekecamatan/desa/dusun, dengan perhitungan yaitu :

(i) PIHAK KEDUA melakukan perjalanan dinas minimal 15 (lima belas) harikerja dalam sebulan maka per diem allowance yang dibayarkan adalah100%.

(ii) Dalam hal PIHAK KEDUA melakukan perjalanan Dinas kekecamatan/desa/dusun kurang dari 15 hari dalam sebulan, maka per diemallowance yang dibayarkan adalah sejumlah :

Page 101: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 4 dari 9

per diem allowance = (besaran per diem allowance : 15 hari) x jumlahperjalanan dinas dalam satu bulan kurang dari 15hari

e. PIHAK KEDUA mendapatkan tunjangan asuransi yang meliputi asuransi jiwa,kesehatan, kecelakaan dan jaminan hari tua. PIHAK KEDUA wajibmenyerahkan polis asuransi dimaksud kepada PIHAK PERTAMA, dan PIHAKPERTAMA wajib membayar premi asuransi tersebut senilai nominal yangtertera dalam polis dengan nilai pertanggungan maksimal yang dibayarkansebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah).

(3) Pembayaran honorarium, tunjangan dan per diem allowance akan dibayarkan olehPIHAK PERTAMA secara langsung ke rekening PIHAK KEDUA, di suatu BankPembayar yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

(4) Biaya operasional untuk kantor dan perjalanan dinas akan dikirimkan oleh PIHAKPERTAMA kepada PIHAK KEDUA setiap awal bulan. Biaya operasional bulanselanjutnya akan dikirimkan setelah ada laporan penggunaan dana sebelumnya.

(5) PIHAK KEDUA tidak mendapatkan tunjangan lain selain tunjangan yang terdapatdalam Perjanjian ini.

(6) Honorarium dan tunjangan-tunjangan berlaku efektif sejak PIHAK KEDUAmelaksanakan tugas dan kewajibannya di lokasi tugas yang dibuktikan denganadanya SPT dari PIHAK PERTAMA.

(7) Pajak Penghasilan PIHAK KEDUA dan/atau jika terdapat pajak-pajak lainnya,akan ditanggung dan dibayar sendiri oleh PIHAK KEDUA sebagai wajib pajaksesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk itu, PIHAKKEDUA wajib memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

(8) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan cuti, dengan ketentuan dan tata cara yangditetapkan sebagai berikut:a. Hak cuti tahunan, sejumlah 12 (dua belas) hari kerja setelah PIHAK KEDUA

bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus-menerus pada Generasi Sehatdan Cerdas. Sisa cuti tahunan tidak dapat diakumulasikan pada tahunberikutnya (jika terjadi perpanjangan kontrak kerja).

b. Cuti bersama, yaitu cuti yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Cuti bersamadiberikan kepada PIHAK KEDUA yang sudah mempunyai hak cuti tahunan.Pengambilan hak cuti bersama mengurangi hak cuti tahunan.

c. Cuti melahirkan, maksimal selama 3 (tiga) bulan berturut-turut.d. Penetapan dan pelaksanaan waktu cuti tersebut harus seizin Satker Kabupaten

dan Spesialis Provinsi serta disetujui oleh PIHAK PERTAMA;e. Apabila PIHAK KEDUA izin tidak masuk kerja selama 2 (dua) hari atau lebih

dikarenakan sakit, maka PIHAK KEDUA harus menyerahkan Surat KeteranganSakit dari Rumah Sakit atau Dokter kepada PIHAK PERTAMA melalui SpesialisProvinsi Generasi Sehat dan Cerdas.

(9) Dalam melaksanakan pekerjaannya, PIHAK KEDUA berkewajiban dan bersediamemenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :a. PIHAK KEDUA Berkewajiban untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan sebaik-

baiknya dengan penuh tanggung jawab serta mengikuti petunjuk yang berlakusebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2).

b. PIHAK KEDUA harus melaksanakan tugas yang diberikan oleh PIHAKPERTAMA dalam suatu Rencana Kerja (RK) individu yang disahkan oleh

Page 102: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 5 dari 9

konsultan supervisor/atasan yang ditetapkan dengan mekanisme Generasi Sehatdan Cerdas, dengan segala kemampuan, keahlian dan pengalaman yangdimilikinya.

c. PIHAK KEDUA berkewajiban menyusun laporan khusus atas penugasansupervisi monitoring untuk selanjutnya disampaikan kepada PIHAK PERTAMAdan/atau yang ditunjuk PIHAK PERTAMA.

d. PIHAK KEDUA dilarang memberikan tugas yang diterimanya dari PIHAKPERTAMA kepada pihak lainnya, kecuali atas persetujuan PIHAK PERTAMA.

e. Apabila dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya terjadi kesalahaanyang semata-mata dilakukan oleh PIHAK KEDUA, maka atas kesalahantersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA, dan oleh karenanya PIHAKKEDUA dapat diberikan sanksi oleh PIHAK PERTAMA.

f. PIHAK KEDUA wajib tinggal di wilayah kabupaten lokasi tugas danberkewajiban memberitahukan alamat tempat tinggalnya di lokasi penugasankepada PIHAK PERTAMA.

g. PIHAK KEDUA wajib bekerja dengan hari kerja normal dari Senin sampaidengan Sabtu, dan paling sedikit dalam waktu 40 (empat puluh) jam perminggu. Mengingat lingkup pekerjaan meliputi jasa asistensi, konsultasi danpendampingan masyarakat di pedesaan, maka jam kerja disesuaikan dengankebutuhan tugas dan layanan masyarakat.

h. PIHAK KEDUA berkewajiban menyimpan semua tanda bukti atau kuitansibiaya operasional kantor untuk sewaktu-waktu dilakukan pemeriksaan olehPIHAK PERTAMA atau pihak lain yang ditunjuknya serta pihak lain karenajabatan yaitu instansi pemerintah bidang perpajakan, pengawasan, sertapenyidikan.

i. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas realisasi pengadaan fasilitasoperasional, yang jenis, jumlah dan besarannya ditetapkan oleh PIHAKPERTAMA.

j. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas pengelolaan fasilitas inventaris kantor.

PASAL 5PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

(1) Pemutusan hubungan kerja sebelum berakhirnya perjanjian kerja ini dapatdilakukan oleh PIHAK PERTAMA, apabila:a. PIHAK KEDUA meninggal dunia.b. PIHAK KEDUA atas permintaan sendiri memutuskan hubungan kerja, setelah

mengajukan pemberitahuan dan permohonan kepada PIHAK PERTAMAselambat-lambatnya satu bulan sebelumnya, dan yang bersangkutan wajibmenyelesaikan tugas dan kewajibannya serta meyerahkannya kepadapengganti yang ditunjuk PIHAK PERTAMA.

c. PIHAK KEDUA menderita sakit tetap yang berakibat tidak mungkinmelaksanakan pekerjaan.

d. PIHAK KEDUA tidak menjalankan tugas atau tidak berada di lokasi tugas tanpaketerangan (mangkir) atau absen karena sebab-sebab lain selama 10 hari kerjaberturut-turut atau 20 hari kerja dalam satu tahun.

e. PIHAK KEDUA tidak memenuhi pelaksanaan tugas sebagaimana RencanaKerja yang telah disahkan konsultan supervisor/atasan.

Page 103: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 6 dari 9

f. PIHAK KEDUA tidak memenuhi standar nilai evaluasi kinerja reguler.g. Adanya kebijakan pemerintah yang menyebabkan berkurangnya kemampuan

dana dan/atau terganggunya pelaksanaan Generasi Sehat dan Cerdas.h. PIHAK KEDUA tidak menunjukkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas dan

tanggung jawabnya sebagaimana dituntut oleh PIHAK PERTAMA setelahdiadakan evaluasi kinerja.

i. PIHAK KEDUA dinyatakan pernah dan terbukti melakukan Pelanggaran KodeEtik pada pelaksanaan PPK atau PNPM.

j. PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran Kode Etik Fasilitator atau menjalanipemeriksaan PIHAK YANG BERWAJIB sebagai TERSANGKA akibat daripenyimpangan, kelalaian atau tindakan kejahatan serta pelanggaran hukumterkait Generasi Sehat dan Cerdas atau lainnya.

(2) PIHAK PERTAMA wajib memberitahukan kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelumnya dalam hal terjadi Pemutusan HubunganKerja, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) butir b, c, d, e, f dan g, kecuali butir idan j.

(3) PIHAK KEDUA dapat mengajukan surat pemutusan hubungan kerja secarasepihak dalam hal sebagai berikut :a. Apabila PIHAK PERTAMA secara sengaja atau karena kelalaian tidak

melakukan kewajiban balas jasa sebagaimana tercantum dalam pasal 4 dariPerjanjian Kerja ini, dan PIHAK KEDUA telah melakukan klarifikasi denganPIHAK PERTAMA secara tertulis.

b. Jika PIHAK PERTAMA tidak memberikan dukungan administrasi yangdiperlukan oleh PIHAK KEDUA dalam melaksanakan tugasnya sebagaimanamestinya, sedangkan PIHAK KEDUA sudah memberikan pernyataan tertuliskepada PIHAK PERTAMA sebanyak 3 (tiga) kali berturut–turut dan tidakdiperhatikan oleh PIHAK PERTAMA.

(4) Selain dari yang tersebut dalam ayat (1) dan (2), Perjanjian Kerja ini dapatdibatalkan atau dipersingkat apabila:a. Berkurangnya jumlah kabupaten lokasi Generasi Sehat dan Cerdas.b. Tidak atau belum adanya Dokumen Anggaran Pemerintah (DIPA) dan Peraturan

perundangan yang berlaku, sebagaimana ditetapkan dalam surat pemberitahuanPIHAK PERTAMA.

PASAL 6BERAKHIRNYA HUBUNGAN KERJA

Dengan berakhirnya hubungan kerja antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAKKEDUA, maka:(1) PIHAK KEDUA tidak akan mendapatkan uang pesangon atau imbalan dalam

bentuk apapun dari PIHAK PERTAMA, kecuali hal-hal yang memang sudahmenjadi hak PIHAK KEDUA dan belum diselesaikan oleh PIHAK PERTAMA;

(2) PIHAK KEDUA wajib menyerahkan seluruh tugas dan tanggung jawabnya yangtelah diselesaikan kepada PIHAK PERTAMA atau pihak lain yang ditunjuk olehPIHAK PERTAMA.

(3) Dalam hal lewatnya batas waktu penugasan, maka bila mana ada sesuatu tugas(sebagaimana disebutkan dalam Rencana Kerja) yang belum diselesaikan secaratuntas oleh PIHAK KEDUA yang semata-mata disebabkan oleh kelalaian PIHAKKEDUA, maka PIHAK KEDUA wajib menyelesaikan dengan baik danmenyerahkan hasil kerjanya kepada PIHAK PERTAMA.

Page 104: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 7 dari 9

(4) PIHAK KEDUA wajib menyerahkan seluruh barang inventaris Generasi Sehat danCerdas ke PIHAK PERTAMA melalui Satker Kabupaten lokasi tugas, disertaitanda bukti serah terima.

PASAL 7PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUAdalam hal dan/atau sehubungan dengan pelaksanaan perjanjian ini, maka PARAPIHAK sepakat untuk memberikan upaya terbaik masing-masing untukmenyelesaikan perselisihan tersebut dengan cara musyawarah dan mufakat.

(2) Dalam hal musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mencapaikesepakatan, maka PARA PIHAK sepakat akan menyelesaikan secara hukumdengan memilih domisili hukum di Pengadilan Negeri Surabaya.

PASAL 8KETENTUAN LAIN

(1) Selama perjanjian kerja ini berlangsung, PIHAK KEDUA tidak akan mengadakanikatan kerja dengan pihak lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.

(2) PIHAK KEDUA akan mentaati Standar Perilaku (Code of Conduct), Kode Etik,Standar Operasional dan Prosedur Fasilitator Generasi Sehat dan Cerdas, serta tatatertib atau kebijakan lainnya yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

(3) Pelanggaran terhadap ketentuan pada ayat (1) dan ayat (2) akan berakibat padapemberian sanksi kepada PIHAK KEDUA oleh PIHAK PERTAMA sesuai denganderajat kesalahannya berupa teguran sampai dengan pemutusan hubungan kerja.

PASAL 9PENUTUP

(1) Semua biaya yang dikeluarkan dengan adanya perjanjian kerja ini dibebankanpada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Dekonsentrasi untuk pelaksanaanKegiatan Peningkatan Pelayanan Sosial Dasar Melalui Generasi Sehat dan CerdasTahun Anggaran 2017.

(2) Dalam Perjanjian ini terdapat Lampiran diantaranya berupa Daftar Honorarium danTunjangan, Standar Perilaku (Code of Conduct ) dan Kode Etik bagi FasilitatorGenerasi Sehat dan Cerdas yang merupakan bagian tidak terpisahkan dariPerjanjian Kerja ini.

(3) Segala hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan disepakatikemudian secara musyawarah dan bila diperlukan akan dibuat dalam suatuaddendum yang akan ditandatangani oleh PARA PIHAK untuk dilekatkan sebagaibagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dengan itikadbaik untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, dibuat rangkap 3 (tiga)bermaterai cukup yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing-

Page 105: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 8 dari 9

masing untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA serta untuk penyelesaianadministrasi.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Nama + Gelar Nama + GelarNIP ...........

Page 106: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 9 dari 9

Lampiran 1Surat Perjanjian KerjaNomor :

Daftar Honorarium dan Tunjangan

NamaLokasi Tugas

Item JumlahMaksimalProvinsi Kabupaten

Honorarium

Tunjangan- Asuransi- Perumahan- Komunikasi- Transportasi- Operasional Kantor(salah satu Faskab/Faskeu)

Per diem Allowance(15 hari ke lokasitugas)

TOTAL

Satuan KerjaDinas PMD Provinsi Jawa Timur

Pejabat Pembuat Komitmen

Nama + Gelar...............

NIP. ............................

Page 107: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 1 dari 9

PERJANJIAN KERJAantara

SATUAN KERJA DEKONSENTRASIDINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

PROVINSI …………dengan

FASILITATOR KEUANGAN GENERASI SEHAT DAN CERDASNomor : 027/ / 112.4 / 2017

Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada Hari ….. Tanggal …….. Bulan JanuariTahun Dua Ribu Tujuh Belas oleh dan antara:

(1) Nama :NIP :Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan DesaProvinsi Jawa Timur, KegiatanPeningkatan Pelayanan Sosial Dasar,kode 5483 Anggaran APBN Tahun 2017.

Alamat Kantor : Jl. A. Yani No. 152 C Surabaya

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Satuan Kerja Dinas PemberdayaanMasyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, khususnya Kegiatan Peningkatan PelayananSosial Dasar melalui Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) yang selanjutnya dalamperjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

(2) Nama :Tempat/Tanggal Lahir :Alamat :Jenis Kelamin :Nomor NPWP :Pendidikan Terakhir :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, yang selanjutnya disebutPIHAK KEDUA,PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebutsebagai PARA PIHAK, terlebih dahulu dengan ini menerangkan tentang hal-halsebagai berikut:

a. Surat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan TransmigrasiRepublik Indonesia Direktorat Jenderal Pembangunan dan PemberdayaanMasyarakat Desa tanggal Nomor : 814.2/DPPMD/X/2016 tanggal 28 Oktober 2016perihal Pemberitahuan Rencana Lokasi dan Alokasi Generasi Sehat dan CerdasTahun Anggaran 2017 Melalui Pelimpahan Kewenangan Dekonsentrasi dan UrusanBersama.

b. Surat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan TransmigrasiRepublik Indonesia Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan

Page 108: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 2 dari 9

Masyarakat Desa tanggal Nomor : 1266/GSC-DPPMD.2/12/2016 tanggal 29Desember 2016 perihal Perpanjangan Kontrak Kerja Fasilitator dan OperatorKomputer Generasi Sehat dan Cerdas Tahun Anggaran 2017 dan PerpanjanganMasa Berlaku Cadangan Fasilitator Hasil Seleksi Aktif Calon Fasilitator TahunAnggaran 2016.

c. Berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Petikan Nomor :SP DIPA-067.03.3.350111/2017 tanggal 07 Desember 2016

Maka berdasarkan hal-hal tersebut, PARA PIHAK dengan ini telah menyatakan setujudan saling sepakat untuk mengikatkan diri dalam Perjanjian dengan syarat danketentuan sebagai berikut:

PASAL 1KETENTUAN UMUM

(1) Perjanjian Kerja yang dimaksud dalam Perjanjian ini adalah perjanjian hukumdimana PIHAK PERTAMA mengikat PIHAK KEDUA, sebagaimana PIHAKKEDUA mengikatkan diri kepada PIHAK PERTAMA dalam hubungan kerja untukmelaksanakan kewajiban dan tugas sebagaimana tersebut dalam ketentuan yangdiperjanjikan, serta dokumen-dokumen lain yang dirujuk sebagai bagian yang tidakterpisahkan dari Perjanjian Kerja ini.

(2) Dalam hubungan hukum Perjanjian Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1),PIHAK PERTAMA menetapkan status kepegawaian PIHAK KEDUA sebagaiFasilitator Keuangan Generasi Sehat dan Cerdas.

PASAL 2JANGKA WAKTU

(1) Perjanjian Kerja ini dibuat dan berlaku untuk jangka waktu 12 (Dua Belas) bulanterhitung sejak tanggal 03 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017;

(2) Perpanjangan kembali hubungan kerja setelah berakhirnya Perjanjian Kerja inidapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan PIHAK PERTAMA serta denganketentuan dan persyaratan yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 3LINGKUP KERJA

(1) Lingkup kerja yang merupakan kewajiban dan menjadi tanggung jawab PIHAKKEDUA adalah melaksanakan Generasi Sehat dan Cerdas di lokasi kabupaten yangditetapkan dalam Surat Perintah Tugas (selanjutnya disingkat SPT) yang diterbitkanoleh PIHAK PERTAMA.

(2) Lingkup kerja Fasilitator dan Operator Komputer diatur dalam Kerangka AcuanKerja, Pedoman Umum (Pedum), Petunjuk Pelaksanaan (Juklak), PTO GenerasiSehat dan Cerdas, Standar Operasional Prosedur (SOP) Fasilitator, dokumen-dokumen rujukan lain, surat perintah atau bentuk surat formal lainnya yangditerbitkan oleh Satker Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desamelalui PIHAK PERTAMA termasuk didalamnya adalah dalam rangka pelaksanaantugas melakukan pendampingan perencanaan pembangunan desa yang responsifatas isu Pelayanan Sosial Dasar melalui koordinasi dan kerja sama denganPendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa untuk bersama-sama mendukungPemerintahan Desa dan BPD dalam proses pendampingan dimaksud.

Page 109: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 3 dari 9

(3) Penugasan Fasilitator dan Operator Komputer GSC melekat tugas pendampinganmasyarakat dan pemerintahan desa dalam kerangka pelaksanaan UU Desa yangharus bekerja bersama dengan Tenaga Ahli/Pendamping Desa P3MD

(4) Mendampingi proses Integrasi Perencanaan Pembangunan Desa, Koordinasi LintasSektor dan Advokasi Regulasi, serta Pengorganisasian Masyarakat dan PenguatanKelembagaan;

(5) Sebagai pendampingan masyarakat dan pemerintah desa dalam mengidentifikasistatus penetapan RKP-Desa dan APB-Desa T.A. 2017, penggunaan Dana Desa T.A.2016 – T.A. 2017, dan melakukan fasilitasi/pendampingan perencanaanpembangunan desa yang responsif terhadap pemenuhan hak dasar masyarakat.

PASAL 4HAK DAN KEWAJIBAN

(1) PIHAK KEDUA akan menerima imbalan balas jasa berupa honorarium dantunjangan operasional dengan besaran sebagaimana terdapat dalam lampiran 1Perjanjian ini.

(2) Besaran honorarium dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan berdasarkan Daftar Honorarium dan Tunjangan Fasilitator GenerasiSehat dan Cerdas yang diterbitkan Satker Ditjen Pembangunan dan PemberdayaanMasyarakat Desa, dengan perhitungan sebagai berikut :

a. PIHAK KEDUA akan menerima honorarium secara lumpsum, kecuali pada bulanpertama bertugas dan bulan terakhir penugasan.

Rumus perhitungan pembayaran honorarium khusus pada bulan pertama danterakhir bertugas, yaitu:Honorarium = (besaran honorarium : jumlah hari kerja dalam bulan pertama

atau terakhir) x jumlah hari kehadiran pada bulan pertama atauterakhir.

b. PIHAK KEDUA mendapatkan tunjangan operasional secara lumpsum untuk (i)Perumahan, (ii) Komunikasi dan (iii) Operasional Kantor.Khusus tunjangan operasional kantor disalurkan ke salah satu rekeningFasilitator Kabupaten atau Fasilitator Keuangan.

c. PIHAK KEDUA mendapatkan tunjangan transportasi dengan besaran yangdibayarkan berdasarkan jumlah kehadiran setiap bulan di lokasi tugas (timebased), dengan rumus perhitungan :Tunjangan Transportasi = (besaran tunjangan transportasi : jumlah hari kerja

dalam bulan bersangkutan) x jumlah hari kehadirandalam bulan bersangkutan.

d. PIHAK KEDUA mendapatkan per diem allowance untuk perjalanan dinas kekecamatan/desa/dusun, dengan perhitungan yaitu :

(i) PIHAK KEDUA melakukan perjalanan dinas minimal 15 (lima belas) harikerja dalam sebulan maka per diem allowance yang dibayarkan adalah100%.

Page 110: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 4 dari 9

(ii) Dalam hal PIHAK KEDUA melakukan perjalanan Dinas kekecamatan/desa/dusun kurang dari 15 hari dalam sebulan, maka per diemallowance yang dibayarkan adalah sejumlah :per diem allowance = (besaran per diem allowance : 15 hari) x jumlah

perjalanan dinas dalam satu bulan kurang dari 15hari

e. PIHAK KEDUA mendapatkan tunjangan asuransi yang meliputi asuransi jiwa,kesehatan, kecelakaan dan jaminan hari tua. PIHAK KEDUA wajibmenyerahkan polis asuransi dimaksud kepada PIHAK PERTAMA, dan PIHAKPERTAMA wajib membayar premi asuransi tersebut senilai nominal yang terteradalam polis dengan nilai pertanggungan maksimal yang dibayarkan sebesarRp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah).

(3) Pembayaran honorarium, tunjangan dan per diem allowance akan dibayarkan olehPIHAK PERTAMA secara langsung ke rekening PIHAK KEDUA, di suatu BankPembayar yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

(4) Biaya operasional untuk kantor dan perjalanan dinas akan dikirimkan oleh PIHAKPERTAMA kepada PIHAK KEDUA setiap awal bulan. Biaya operasional bulanselanjutnya akan dikirimkan setelah ada laporan penggunaan dana sebelumnya.

(5) PIHAK KEDUA tidak mendapatkan tunjangan lain selain tunjangan yang terdapatdalam Perjanjian ini.

(6) Honorarium dan tunjangan-tunjangan berlaku efektif sejak PIHAK KEDUAmelaksanakan tugas dan kewajibannya di lokasi tugas yang dibuktikan denganadanya SPT dari PIHAK PERTAMA.

(7) Pajak Penghasilan PIHAK KEDUA dan/atau jika terdapat pajak-pajak lainnya, akanditanggung dan dibayar sendiri oleh PIHAK KEDUA sebagai wajib pajak sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk itu, PIHAK KEDUAwajib memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

(8) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan cuti, dengan ketentuan dan tata cara yangditetapkan sebagai berikut:a. Hak cuti tahunan, sejumlah 12 (dua belas) hari kerja setelah PIHAK KEDUA

bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus-menerus pada Generasi Sehatdan Cerdas. Sisa cuti tahunan tidak dapat diakumulasikan pada tahun berikutnya(jika terjadi perpanjangan kontrak kerja).

b. Cuti bersama, yaitu cuti yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Cuti bersamadiberikan kepada PIHAK KEDUA yang sudah mempunyai hak cuti tahunan.Pengambilan hak cuti bersama mengurangi hak cuti tahunan.

c. Cuti melahirkan, maksimal selama 3 (tiga) bulan berturut-turut.d. Penetapan dan pelaksanaan waktu cuti tersebut harus seizin Satker Kabupaten

dan Spesialis Provinsi serta disetujui oleh PIHAK PERTAMA;e. Apabila PIHAK KEDUA izin tidak masuk kerja selama 2 (dua) hari atau lebih

dikarenakan sakit, maka PIHAK KEDUA harus menyerahkan Surat KeteranganSakit dari Rumah Sakit atau Dokter kepada PIHAK PERTAMA melalui SpesialisProvinsi Generasi Sehat dan Cerdas.

(9) Dalam melaksanakan pekerjaannya, PIHAK KEDUA berkewajiban dan bersediamemenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Page 111: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 5 dari 9

a. PIHAK KEDUA Berkewajiban untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab serta mengikuti petunjuk yang berlakusebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2).

b. PIHAK KEDUA harus melaksanakan tugas yang diberikan oleh PIHAKPERTAMA dalam suatu Rencana Kerja (RK) individu yang disahkan olehkonsultan supervisor/atasan yang ditetapkan dengan mekanisme Generasi Sehatdan Cerdas, dengan segala kemampuan, keahlian dan pengalaman yangdimilikinya.

c. PIHAK KEDUA berkewajiban menyusun laporan khusus atas penugasansupervisi monitoring untuk selanjutnya disampaikan kepada PIHAK PERTAMAdan/atau yang ditunjuk PIHAK PERTAMA.

d. PIHAK KEDUA dilarang memberikan tugas yang diterimanya dari PIHAKPERTAMA kepada pihak lainnya, kecuali atas persetujuan PIHAK PERTAMA.

e. Apabila dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya terjadi kesalahaanyang semata-mata dilakukan oleh PIHAK KEDUA, maka atas kesalahantersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA, dan oleh karenanya PIHAKKEDUA dapat diberikan sanksi oleh PIHAK PERTAMA.

f. PIHAK KEDUA wajib tinggal di wilayah kabupaten lokasi tugas danberkewajiban memberitahukan alamat tempat tinggalnya di lokasi penugasankepada PIHAK PERTAMA.

g. PIHAK KEDUA wajib bekerja dengan hari kerja normal dari Senin sampaidengan Sabtu, dan paling sedikit dalam waktu 40 (empat puluh) jam perminggu. Mengingat lingkup pekerjaan meliputi jasa asistensi, konsultasi danpendampingan masyarakat di pedesaan, maka jam kerja disesuaikan dengankebutuhan tugas dan layanan masyarakat.

h. PIHAK KEDUA berkewajiban menyimpan semua tanda bukti atau kuitansi biayaoperasional kantor untuk sewaktu-waktu dilakukan pemeriksaan oleh PIHAKPERTAMA atau pihak lain yang ditunjuknya serta pihak lain karena jabatan yaituinstansi pemerintah bidang perpajakan, pengawasan, serta penyidikan.

i. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas realisasi pengadaan fasilitasoperasional, yang jenis, jumlah dan besarannya ditetapkan oleh PIHAKPERTAMA.

j. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas pengelolaan fasilitas inventaris kantor.

PASAL 5PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

(1) Pemutusan hubungan kerja sebelum berakhirnya perjanjian kerja ini dapatdilakukan oleh PIHAK PERTAMA, apabila:a. PIHAK KEDUA meninggal dunia.b. PIHAK KEDUA atas permintaan sendiri memutuskan hubungan kerja, setelah

mengajukan pemberitahuan dan permohonan kepada PIHAK PERTAMAselambat-lambatnya satu bulan sebelumnya, dan yang bersangkutan wajibmenyelesaikan tugas dan kewajibannya serta meyerahkannya kepada penggantiyang ditunjuk PIHAK PERTAMA.

c. PIHAK KEDUA menderita sakit tetap yang berakibat tidak mungkinmelaksanakan pekerjaan.

Page 112: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 6 dari 9

d. PIHAK KEDUA tidak menjalankan tugas atau tidak berada di lokasi tugas tanpaketerangan (mangkir) atau absen karena sebab-sebab lain selama 10 hari kerjaberturut-turut atau 20 hari kerja dalam satu tahun.

e. PIHAK KEDUA tidak memenuhi pelaksanaan tugas sebagaimana Rencana Kerjayang telah disahkan konsultan supervisor/atasan.

f. PIHAK KEDUA tidak memenuhi standar nilai evaluasi kinerja reguler.g. Adanya kebijakan pemerintah yang menyebabkan berkurangnya kemampuan

dana dan/atau terganggunya pelaksanaan Generasi Sehat dan Cerdas.h. PIHAK KEDUA tidak menunjukkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas dan

tanggung jawabnya sebagaimana dituntut oleh PIHAK PERTAMA setelahdiadakan evaluasi kinerja.

i. PIHAK KEDUA dinyatakan pernah dan terbukti melakukan Pelanggaran KodeEtik pada pelaksanaan PPK atau PNPM.

j. PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran Kode Etik Fasilitator atau menjalanipemeriksaan PIHAK YANG BERWAJIB sebagai TERSANGKA akibat daripenyimpangan, kelalaian atau tindakan kejahatan serta pelanggaran hukumterkait Generasi Sehat dan Cerdas atau lainnya.

(2) PIHAK PERTAMA wajib memberitahukan kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelumnya dalam hal terjadi Pemutusan Hubungan Kerja,sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) butir b, c, d, e, f dan g, kecuali butir i dan j.

(3) PIHAK KEDUA dapat mengajukan surat pemutusan hubungan kerja secara sepihakdalam hal sebagai berikut :a. Apabila PIHAK PERTAMA secara sengaja atau karena kelalaian tidak

melakukan kewajiban balas jasa sebagaimana tercantum dalam pasal 4 dariPerjanjian Kerja ini, dan PIHAK KEDUA telah melakukan klarifikasi denganPIHAK PERTAMA secara tertulis.

b. Jika PIHAK PERTAMA tidak memberikan dukungan administrasi yangdiperlukan oleh PIHAK KEDUA dalam melaksanakan tugasnya sebagaimanamestinya, sedangkan PIHAK KEDUA sudah memberikan pernyataan tertuliskepada PIHAK PERTAMA sebanyak 3 (tiga) kali berturut–turut dan tidakdiperhatikan oleh PIHAK PERTAMA.

(4) Selain dari yang tersebut dalam ayat (1) dan (2), Perjanjian Kerja ini dapatdibatalkan atau dipersingkat apabila:a. Berkurangnya jumlah kabupaten lokasi Generasi Sehat dan Cerdas.b. Tidak atau belum adanya Dokumen Anggaran Pemerintah (DIPA) dan Peraturan

perundangan yang berlaku, sebagaimana ditetapkan dalam surat pemberitahuanPIHAK PERTAMA.

PASAL 6BERAKHIRNYA HUBUNGAN KERJA

Dengan berakhirnya hubungan kerja antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAKKEDUA, maka:(1) PIHAK KEDUA tidak akan mendapatkan uang pesangon atau imbalan dalam

bentuk apapun dari PIHAK PERTAMA, kecuali hal-hal yang memang sudahmenjadi hak PIHAK KEDUA dan belum diselesaikan oleh PIHAK PERTAMA;

(2) PIHAK KEDUA wajib menyerahkan seluruh tugas dan tanggung jawabnya yangtelah diselesaikan kepada PIHAK PERTAMA atau pihak lain yang ditunjuk olehPIHAK PERTAMA.

Page 113: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 7 dari 9

(3) Dalam hal lewatnya batas waktu penugasan, maka bila mana ada sesuatu tugas(sebagaimana disebutkan dalam Rencana Kerja) yang belum diselesaikan secaratuntas oleh PIHAK KEDUA yang semata-mata disebabkan oleh kelalaian PIHAKKEDUA, maka PIHAK KEDUA wajib menyelesaikan dengan baik danmenyerahkan hasil kerjanya kepada PIHAK PERTAMA.

(4) PIHAK KEDUA wajib menyerahkan seluruh barang inventaris Generasi Sehat danCerdas ke PIHAK PERTAMA melalui Satker Kabupaten lokasi tugas, disertai tandabukti serah terima.

PASAL 7PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUAdalam hal dan/atau sehubungan dengan pelaksanaan perjanjian ini, maka PARAPIHAK sepakat untuk memberikan upaya terbaik masing-masing untukmenyelesaikan perselisihan tersebut dengan cara musyawarah dan mufakat.

(2) Dalam hal musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mencapaikesepakatan, maka PARA PIHAK sepakat akan menyelesaikan secara hukumdengan memilih domisili hukum di Pengadilan Negeri Surabaya.

PASAL 8KETENTUAN LAIN

(1) Selama perjanjian kerja ini berlangsung, PIHAK KEDUA tidak akan mengadakanikatan kerja dengan pihak lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.

(2) PIHAK KEDUA akan mentaati Standar Perilaku (Code of Conduct), Kode Etik,Standar Operasional dan Prosedur Fasilitator Generasi Sehat dan Cerdas, serta tatatertib atau kebijakan lainnya yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

(3) Pelanggaran terhadap ketentuan pada ayat (1) dan ayat (2) akan berakibat padapemberian sanksi kepada PIHAK KEDUA oleh PIHAK PERTAMA sesuai denganderajat kesalahannya berupa teguran sampai dengan pemutusan hubungan kerja.

PASAL 9PENUTUP

(1) Semua biaya yang dikeluarkan dengan adanya perjanjian kerja ini dibebankan padaDaftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Dekonsentrasi untuk pelaksanaanKegiatan Peningkatan Pelayanan Sosial Dasar Melalui Generasi Sehat dan CerdasTahun Anggaran 2017.

(2) Dalam Perjanjian ini terdapat Lampiran diantaranya berupa Daftar Honorarium danTunjangan, Standar Perilaku (Code of Conduct ) dan Kode Etik bagi FasilitatorGenerasi Sehat dan Cerdas yang merupakan bagian tidak terpisahkan dariPerjanjian Kerja ini.

(3) Segala hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan disepakatikemudian secara musyawarah dan bila diperlukan akan dibuat dalam suatuaddendum yang akan ditandatangani oleh PARA PIHAK untuk dilekatkan sebagaibagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Page 114: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 8 dari 9

Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dengan itikadbaik untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, dibuat rangkap 3 (tiga)bermaterai cukup yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing-masing untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA serta untuk penyelesaianadministrasi.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Nama + GelarNama + Gelar

NIP .................

Page 115: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 9 dari 9

Lampiran 1Surat Perjanjian KerjaNomor :

Daftar Honorarium dan Tunjangan

NamaLokasi Tugas

Item JumlahMaksimalProvinsi Kabupaten

Honorarium

Tunjangan- Asuransi- Perumahan- Komunikasi- Transportasi- Operasional Kantor(salah satu Faskab/Faskeu)

Per diem Allowance(15 hari ke lokasitugas)

TOTAL

Satuan KerjaDinas PMD Provinsi Jawa Timur

Pejabat Pembuat Komitmen

Nama + Gelar

NIP. ..................

Page 116: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 1 dari 9

PERJANJIAN KERJAantara

SATUAN KERJA DEKONSENTRASIDINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

PROVINSI ………………dengan

FASILITATOR KECAMATAN GENERASI SEHAT DAN CERDASNomor : 027/ / 112.4 / 2017

Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada Hari ...... Tanggal ..... Bulan JanuariTahun Dua Ribu Tujuh Belas oleh dan antara:

(1) Nama :NIP :Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan DesaProvinsi Jawa Timur, KegiatanPeningkatan Pelayanan Sosial Dasar,kode 5483 Anggaran APBN Tahun 2017

Alamat Kantor : Jl. A. Yani No. 152 C Surabaya

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Satuan Kerja Dinas PemberdayaanMasyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, khususnya Kegiatan Peningkatan PelayananSosial Dasar melalui Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) yang selanjutnya dalamperjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

(2) Nama :Tempat/Tanggal Lahir :Alamat :Jenis Kelamin :Nomor NPWP :Pendidikan Terakhir :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, yang selanjutnya disebutPIHAK KEDUA,PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebutsebagai PARA PIHAK, terlebih dahulu dengan ini menerangkan tentang hal-halsebagai berikut:a. Surat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tanggalNomor : 814.2/DPPMD/X/2016 tanggal 28 Oktober 2016 perihal PemberitahuanRencana Lokasi dan Alokasi Generasi Sehat dan Cerdas Tahun Anggaran 2017Melalui Pelimpahan Kewenangan Dekonsentrasi dan Urusan Bersama.

b. Surat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan TransmigrasiRepublik Indonesia Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tanggal

Page 117: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 2 dari 9

Nomor : 1266/GSC-DPPMD.2/12/2016 tanggal 29 Desember 2016 perihalPerpanjangan Kontrak Kerja Fasilitator dan Operator Komputer Generasi Sehat danCerdas Tahun Anggaran 2017 dan Perpanjangan Masa Berlaku Cadangan FasilitatorHasil Seleksi Aktif Calon Fasilitator Tahun Anggaran 2016.

c. Berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Petikan Nomor :SP DIPA-067.03.3.350111/2017 tanggal 07 Desember 2016

Maka berdasarkan hal-hal tersebut, PARA PIHAK dengan ini telah menyatakan setujudan saling sepakat untuk mengikatkan diri dalam Perjanjian dengan syarat danketentuan sebagai berikut:

PASAL 1KETENTUAN UMUM

(1) Perjanjian Kerja yang dimaksud dalam Perjanjian ini adalah perjanjian hukumdimana PIHAK PERTAMA mengikat PIHAK KEDUA, sebagaimana PIHAKKEDUA mengikatkan diri kepada PIHAK PERTAMA dalam hubungan kerja untukmelaksanakan kewajiban dan tugas sebagaimana tersebut dalam ketentuan yangdiperjanjikan, serta dokumen-dokumen lain yang dirujuk sebagai bagian yang tidakterpisahkan dari Perjanjian Kerja ini.

(2) Dalam hubungan hukum Perjanjian Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1),PIHAK PERTAMA menetapkan status kepegawaian PIHAK KEDUA sebagaiFasilitator Kecamatan Generasi Sehat dan Cerdas.

PASAL 2JANGKA WAKTU

(1) Perjanjian Kerja ini dibuat dan berlaku untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulanterhitung sejak tanggal 03 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017;

(2) Perpanjangan kembali hubungan kerja setelah berakhirnya Perjanjian Kerja inidapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan PIHAK PERTAMA serta denganketentuan dan persyaratan yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 3LINGKUP KERJA

(1) Lingkup kerja yang merupakan kewajiban dan menjadi tanggung jawab PIHAKKEDUA adalah melaksanakan Generasi Sehat dan Cerdas di lokasi kecamatan yangditetapkan dalam Surat Perintah Tugas (selanjutnya disingkat SPT) yang diterbitkanoleh PIHAK PERTAMA.

(2) Lingkup kerja Fasilitator dan Operator Komputer diatur dalam Kerangka AcuanKerja, Pedoman Umum (Pedum), Petunjuk Pelaksanaan (Juklak), PTO GenerasiSehat dan Cerdas, Standar Operasional Prosedur (SOP) Fasilitator, dokumen-dokumen rujukan lain, surat perintah atau bentuk surat formal lainnya yangditerbitkan oleh Satker Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desamelalui PIHAK PERTAMA termasuk didalamnya adalah dalam rangka pelaksanaantugas melakukan pendampingan perencanaan pembangunan desa yang responsif

Page 118: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 3 dari 9

atas isu Pelayanan Sosial Dasar melalui koordinasi dan kerja sama denganPendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa untuk bersama-sama mendukungPemerintahan Desa dan BPD dalam proses pendampingan dimaksud.

(3) Penugasan Fasilitator dan Operator Komputer GSC melekat tugas pendampinganmasyarakat dan pemerintahan desa dalam kerangka pelaksanaan UU Desa yangharus bekerja bersama dengan Tenaga Ahli/Pendamping Desa P3MD

(4) Mendampingi proses Integrasi Perencanaan Pembangunan Desa, Koordinasi LintasSektor dan Advokasi Regulasi, serta Pengorganisasian Masyarakat dan PenguatanKelembagaan;

(5) Sebagai pendampingan masyarakat dan pemerintah desa dalam mengidentifikasistatus penetapan RKP-Desa dan APB-Desa T.A. 2017, penggunaan Dana Desa T.A.2016 – T.A. 2017, dan melakukan fasilitasi/pendampingan perencanaanpembangunan desa yang responsif terhadap pemenuhan hak dasar masyarakat.

PASAL 4HAK DAN KEWAJIBAN

(1) PIHAK KEDUA akan menerima imbalan balas jasa berupa honorarium dantunjangan operasional dengan besaran sebagaimana terdapat dalam lampiran 1Perjanjian ini.

(2) Besaran honorarium dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan berdasarkan Daftar Honorarium dan Tunjangan Fasilitator GenerasiSehat dan Cerdas yang diterbitkan Satker Ditjen Pembangunan dan PemberdayaanMasyarakat Desa, dengan perhitungan sebagai berikut :a. PIHAK KEDUA akan menerima honorarium secara lumpsum, kecuali pada bulan

pertama bertugas dan bulan terakhir penugasan.

Rumus perhitungan pembayaran honorarium khusus pada bulan pertama danterakhir bertugas, yaitu:Honorarium = (besaran honorarium : jumlah hari kerja dalam bulan pertama

atau terakhir) x jumlah hari kehadiran pada bulan pertama atauterakhir.

b. PIHAK KEDUA mendapatkan tunjangan operasional secara lumpsum untuk (i)Perumahan, (ii) Komunikasi dan (iii) Operasional Kantor.

c. PIHAK KEDUA mendapatkan tunjangan transportasi sesuai dengan kategorilokasi yang telah ditetapkan oleh Satker Ditjen Pembangunan dan PemberdayaanMasyarakat Desa yang diberikan secara lumpsum, kecuali pada bulan pertamabertugas dan bulan terakhir penugasan.

Rumus perhitungan pembayaran Tunjangan Transportasi khusus pada bulanpertama dan terakhir bertugas, yaitu:Tunjangan Transportasi = (besaran tunjangan : jumlah hari kerja dalam

bulan pertama atau terakhir) x jumlah harikehadiran pada bulan pertama atau terakhir.

Page 119: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 4 dari 9

d. PIHAK KEDUA mendapatkan biaya perjalanan dinas dan OSA untuk menghadirirapat koordinasi Faslilitator Kecamatan yang diselenggarakan setiap bulan dikabupaten.

e. PIHAK KEDUA mendapatkan tunjangan asuransi yang meliputi asuransi jiwa,kesehatan, kecelakaan dan jaminan hari tua. PIHAK KEDUA wajibmenyerahkan polis asuransi dimaksud kepada PIHAK PERTAMA, dan PIHAKPERTAMA wajib membayar premi asuransi tersebut senilai nominal yang terteradalam polis dengan nilai pertanggungan maksimal yang dibayarkan sebesarRp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah).

(3) Pembayaran honorarium dan tunjangan akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMAsecara langsung ke rekening PIHAK KEDUA, di suatu Bank Pembayar yangditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

(4) PIHAK KEDUA tidak mendapatkan tunjangan lain selain tunjangan yang terdapatdalam Perjanjian ini.

(5) Honorarium dan tunjangan-tunjangan berlaku efektif sejak PIHAK KEDUAmelaksanakan tugas dan kewajibannya di lokasi tugas yang dibuktikan denganadanya SPT dari PIHAK PERTAMA.

(6) Pajak Penghasilan PIHAK KEDUA dan/atau jika terdapat pajak-pajak lainnya, akanditanggung dan dibayar sendiri oleh PIHAK KEDUA sebagai wajib pajak sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk itu, PIHAK KEDUAwajib memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

(7) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan cuti, dengan ketentuan dan tata cara yangditetapkan sebagai berikut:a. Hak cuti tahunan, sejumlah 12 (dua belas) hari kerja setelah PIHAK KEDUA

bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus-menerus pada Generasi Sehatdan Cerdas. Sisa cuti tahunan tidak dapat diakumulasikan pada tahun berikutnya(jika terjadi perpanjangan kontrak kerja).

b. Cuti bersama, yaitu cuti yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Cuti bersamadiberikan kepada PIHAK KEDUA yang sudah mempunyai hak cuti tahunan.Pengambilan hak cuti bersama mengurangi hak cuti tahunan.

c. Cuti melahirkan, maksimal selama 3 (tiga) bulan berturut-turut.d. Penetapan dan pelaksanaan waktu cuti tersebut harus seizin Penanggung Jawab

Operasional Kecamatan (PjO Kecamatan) dan Fasilitator di Kabupaten sertadisetujui oleh PIHAK PERTAMA;

e. Apabila PIHAK KEDUA izin tidak masuk kerja selama 2 (dua) hari atau lebihdikarenakan sakit, maka PIHAK KEDUA harus menyerahkan Surat KeteranganSakit dari Rumah Sakit atau Dokter kepada PIHAK PERTAMA melalui SpesialisProvinsi Generasi Sehat dan Cerdas.

(8) Dalam melaksanakan pekerjaannya, PIHAK KEDUA berkewajiban dan bersediamemenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :a. PIHAK KEDUA Berkewajiban untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan sebaik-

baiknya dengan penuh tanggung jawab serta mengikuti petunjuk yang berlakusebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2).

Page 120: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 5 dari 9

b. PIHAK KEDUA harus melaksanakan tugas yang diberikan oleh PIHAKPERTAMA dalam suatu Rencana Kerja (RK) individu yang disahkan olehsupervisor/atasan yang ditetapkan dengan mekanisme Generasi Sehat danCerdas, dengan segala kemampuan, keahlian dan pengalaman yang dimilikinya.

c. PIHAK KEDUA berkewajiban menyusun laporan khusus atas penugasansupervisi monitoring untuk selanjutnya disampaikan kepada PIHAK PERTAMAdan/atau yang ditunjuk PIHAK PERTAMA.

d. PIHAK KEDUA dilarang memberikan tugas yang diterimanya dari PIHAKPERTAMA kepada pihak lainnya, kecuali atas persetujuan PIHAK PERTAMA.

e. Apabila dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya terjadi kesalahaanyang semata-mata dilakukan oleh PIHAK KEDUA, maka atas kesalahantersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA, dan oleh karenanya PIHAKKEDUA dapat diberikan sanksi oleh PIHAK PERTAMA.

f. PIHAK KEDUA wajib tinggal di wilayah kecamatan lokasi tugas danberkewajiban memberitahukan alamat tempat tinggalnya di lokasi penugasankepada PIHAK PERTAMA.

g. PIHAK KEDUA wajib bekerja purna waktu. Mengingat lingkup pekerjaanmeliputi jasa fasilitasi, asistensi, konsultasi dan pendampingan masyarakat dipedesaan, maka jam kerja disesuaikan dengan kebutuhan tugas dan layananmasyarakat, dengan jumlah waktu kerja minimal 8 jam/hari dan 6 hari/minggu.

h. PIHAK KEDUA apabila diperlukan wajib bersedia melakukan tugas perbantuanuntuk pendampingan dan pemberdayaan pada lokasi Kecamatan Generasi Sehatdan Cerdas lain dalam satu kabupaten atau lintas kabupaten.

i. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menyusun laporan atas tugas perbantuansebagaimana dimaksud, untuk selanjutnya disampaikan kepada PIHAKPERTAMA dan atau yang ditunjuk PIHAK PERTAMA.

j. PIHAK KEDUA berkewajiban menyimpan semua tanda bukti atau kuitansi biayaoperasional kantor untuk sewaktu-waktu dilakukan pemeriksaan oleh PIHAKPERTAMA atau pihak lain yang ditunjuknya serta pihak lain karena jabatan yaituinstansi pemerintah bidang perpajakan, pengawasan, serta penyidikan.

k. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas realisasi pengadaan fasilitasoperasional, yang jenis, jumlah dan besarannya ditetapkan oleh PIHAKPERTAMA.

l. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas pengelolaan fasilitas inventaris kantor.

PASAL 5PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

(1) Pemutusan hubungan kerja sebelum berakhirnya perjanjian kerja ini dapatdilakukan oleh PIHAK PERTAMA, apabila:a. PIHAK KEDUA meninggal dunia.b. PIHAK KEDUA atas permintaan sendiri memutuskan hubungan kerja, setelah

mengajukan pemberitahuan dan permohonan kepada PIHAK PERTAMA

Page 121: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 6 dari 9

selambat-lambatnya satu bulan sebelumnya, dan yang bersangkutan wajibmenyelesaikan tugas dan kewajibannya serta meyerahkannya kepada penggantiyang ditunjuk PIHAK PERTAMA.

c. PIHAK KEDUA menderita sakit tetap yang berakibat tidak mungkinmelaksanakan pekerjaan.

d. PIHAK KEDUA tidak menjalankan tugas atau tidak berada di lokasi tugas tanpaketerangan (mangkir) atau absen karena sebab-sebab lain selama 10 hari kerjaberturut-turut atau 20 hari kerja dalam satu tahun.

e. PIHAK KEDUA tidak memenuhi pelaksanaan tugas sebagaimana Rencana Kerjayang telah disahkan supervisor/atasan.

f. PIHAK KEDUA tidak memenuhi standar nilai evaluasi kinerja reguler.g. Adanya kebijakan pemerintah yang menyebabkan berkurangnya kemampuan

dana dan/atau terganggunya pelaksanaan Generasi Sehat dan Cerdas.h. PIHAK KEDUA tidak menunjukkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas dan

tanggung jawabnya sebagaimana dituntut oleh PIHAK PERTAMA setelahdiadakan evaluasi kinerja.

i. PIHAK KEDUA dinyatakan pernah dan terbukti melakukan Pelanggaran KodeEtik pada pelaksanaan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) atau PNPM.

j. PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran Kode Etik Fasilitator atau menjalanipemeriksaan PIHAK YANG BERWAJIB sebagai TERSANGKA akibat daripenyimpangan, kelalaian atau tindakan kejahatan serta pelanggaran hukumterkait Generasi Sehat dan Cerdas atau lainnya.

(2) PIHAK PERTAMA wajib memberitahukan kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelumnya dalam hal terjadi Pemutusan Hubungan Kerja,sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) butir b, c, d, e, f dan g, kecuali butir i dan j.

(3) PIHAK KEDUA dapat mengajukan surat pemutusan hubungan kerja secara sepihakdalam hal sebagai berikut :a. Apabila PIHAK PERTAMA secara sengaja atau karena kelalaian tidak

melakukan kewajiban balas jasa sebagaimana tercantum dalam pasal 4 dariPerjanjian Kerja ini, dan PIHAK KEDUA telah melakukan klarifikasi denganPIHAK PERTAMA secara tertulis.

b. Jika PIHAK PERTAMA tidak memberikan dukungan administrasi yangdiperlukan oleh PIHAK KEDUA dalam melaksanakan tugasnya sebagaimanamestinya, sedangkan PIHAK KEDUA sudah memberikan pernyataan tertuliskepada PIHAK PERTAMA sebanyak 3 (tiga) kali berturut–turut dan tidakdiperhatikan oleh PIHAK PERTAMA.

(4) Selain dari yang tersebut dalam ayat (1) dan (2), Perjanjian Kerja ini dapatdibatalkan atau dipersingkat apabila:a. Berkurangnya jumlah kecamatan lokasi Generasi Sehat dan Cerdas.b. Tidak atau belum adanya Dokumen Anggaran Pemerintah (DIPA) dan Peraturan

perundangan yang berlaku, sebagaimana ditetapkan dalam surat pemberitahuanPIHAK PERTAMA.

Page 122: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 7 dari 9

PASAL 6BERAKHIRNYA HUBUNGAN KERJA

Dengan berakhirnya hubungan kerja antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAKKEDUA, maka:(1) PIHAK KEDUA tidak akan mendapatkan uang pesangon atau imbalan dalam

bentuk apapun dari PIHAK PERTAMA, kecuali hal-hal yang memang sudahmenjadi hak PIHAK KEDUA dan belum diselesaikan oleh PIHAK PERTAMA;

(2) PIHAK KEDUA wajib menyerahkan seluruh tugas dan tanggung jawabnya yangtelah diselesaikan kepada PIHAK PERTAMA atau pihak lain yang ditunjuk olehPIHAK PERTAMA.

(3) Dalam hal lewatnya batas waktu penugasan, maka bila mana ada sesuatu tugas(sebagaimana disebutkan dalam Rencana Kerja) yang belum diselesaikan secaratuntas oleh PIHAK KEDUA yang semata-mata disebabkan oleh kelalaian PIHAKKEDUA, maka PIHAK KEDUA wajib menyelesaikan dengan baik danmenyerahkan hasil kerjanya kepada PIHAK PERTAMA.

(4) PIHAK KEDUA wajib menyerahkan seluruh barang inventaris Generasi Sehat danCerdas ke PIHAK PERTAMA melalui PjO Kecamatan dan Fasilitator Kabupaten,disertai tanda bukti serah terima.

PASAL 7PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUAdalam hal dan/atau sehubungan dengan pelaksanaan perjanjian ini, maka PARAPIHAK sepakat untuk memberikan upaya terbaik masing-masing untukmenyelesaikan perselisihan tersebut dengan cara musyawarah dan mufakat.

(2) Dalam hal musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mencapaikesepakatan, maka PARA PIHAK sepakat akan menyelesaikan secara hukumdengan memilih domisili hukum di Pengadilan Negeri Surabaya.

PASAL 8KETENTUAN LAIN

(1) Selama perjanjian kerja ini berlangsung, PIHAK KEDUA tidak akan mengadakanikatan kerja dengan pihak lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.

(2) PIHAK KEDUA akan mentaati Standar Perilaku (Code of Conduct), Kode Etik,Standar Operasional dan Prosedur Fasilitator Generasi Sehat dan Cerdas, serta tatatertib atau kebijakan lainnya yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

(3) Pelanggaran terhadap ketentuan pada ayat (1) dan ayat (2) akan berakibat padapemberian sanksi kepada PIHAK KEDUA oleh PIHAK PERTAMA sesuai denganderajat kesalahannya berupa teguran sampai dengan pemutusan hubungan kerja.

Page 123: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 8 dari 9

PASAL 9PENUTUP

(1) Semua biaya yang dikeluarkan dengan adanya perjanjian kerja ini dibebankan padaDaftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Dekonsentrasi untuk pelaksanaanKegiatan Peningkatan Pelayanan Sosial Dasar Melalui Generasi Sehat dan CerdasTahun Anggaran 2017.

(2) Dalam Perjanjian ini terdapat Lampiran diantaranya berupa Daftar Honorarium danTunjangan, Standar Perilaku (Code of Conduct ) dan Kode Etik bagi FasilitatorGenerasi Sehat dan Cerdas yang merupakan bagian tidak terpisahkan dariPerjanjian Kerja ini.

(3) Segala hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan disepakatikemudian secara musyawarah dan bila diperlukan akan dibuat dalam suatuaddendum yang akan ditandatangani oleh PARA PIHAK untuk dilekatkan sebagaibagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dengan itikadbaik untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, dibuat rangkap 3 (tiga)bermaterai cukup yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing-masing untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA serta untuk penyelesaianadministrasi.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Nama + GelarNama + GelarNIP .................

Page 124: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 9 dari 9

Lampiran 1Surat Perjanjian KerjaNomor :

Daftar Honorarium dan Tunjangan

NamaLokasi Tugas

Item JumlahMaksimalKecamatan Kabupaten

Honorarium

Tunjangan- Asuransi- Perumahan- Komunikasi- Transportasi

- Operasional Kantor

Perjalanan DinasRakor di Kabupaten

TOTAL

Satuan KerjaDinas PMD Provinsi Jawa Timur

Pejabat Pembuat Komitmen

Nama + Gelar

NIP. ...........

Page 125: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 1 dari 9

PERJANJIAN KERJAantara

SATUAN KERJA DEKONSENTRASIDINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

PROVINSI ………….dengan

ASISTEN FASILITATOR KECAMATAN GENERASI SEHAT DANCERDAS

Nomor : 027/ / 112.4 / 2017

Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada Hari ...... Tanggal ..... Bulan JanuariTahun Dua Ribu Tujuh Belas oleh dan antara:

(1) Nama :NIP :Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan DesaProvinsi Jawa Timur, KegiatanPeningkatan Pelayanan Sosial Dasar,kode 5483 Anggaran APBN Tahun 2017

Alamat Kantor : Jl. A. Yani No. 152 C Surabaya

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Satuan Kerja Dinas PemberdayaanMasyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, khususnya Kegiatan Peningkatan PelayananSosial Dasar melalui Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) yang selanjutnya dalamperjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

(2) Nama :Tempat/Tanggal Lahir :Alamat :Jenis Kelamin :Nomor NPWP :Pendidikan Terakhir :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, yang selanjutnya disebutPIHAK KEDUA,PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebutsebagai PARA PIHAK, terlebih dahulu dengan ini menerangkan tentang hal-halsebagai berikut:a. Surat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembangunan dan PemberdayaanMasyarakat Desa tanggal Nomor : 814.2/DPPMD/X/2016 tanggal 28 Oktober 2016perihal Pemberitahuan Rencana Lokasi dan Alokasi Generasi Sehat dan CerdasTahun Anggaran 2017 Melalui Pelimpahan Kewenangan Dekonsentrasi dan UrusanBersama.

Page 126: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 2 dari 9

b. Surat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan TransmigrasiRepublik Indonesia Direktorat Jenderal Pembangunan dan PemberdayaanMasyarakat Desa tanggal Nomor : 1266/GSC-DPPMD.2/12/2016 tanggal 29Desember 2016 perihal Perpanjangan Kontrak Kerja Fasilitator dan OperatorKomputer Generasi Sehat dan Cerdas Tahun Anggaran 2017 dan PerpanjanganMasa Berlaku Cadangan Fasilitator Hasil Seleksi Aktif Calon Fasilitator TahunAnggaran 2016.

c. Berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Petikan Nomor :SP DIPA-067.03.3.350111/2017 tanggal 07 Desember 2016.

Maka berdasarkan hal-hal tersebut, PARA PIHAK dengan ini telah menyatakan setujudan saling sepakat untuk mengikatkan diri dalam Perjanjian dengan syarat danketentuan sebagai berikut:

PASAL 1KETENTUAN UMUM

(1) Perjanjian Kerja yang dimaksud dalam Perjanjian ini adalah perjanjian hukumdimana PIHAK PERTAMA mengikat PIHAK KEDUA, sebagaimana PIHAKKEDUA mengikatkan diri kepada PIHAK PERTAMA dalam hubungan kerja untukmelaksanakan kewajiban dan tugas sebagaimana tersebut dalam ketentuan yangdiperjanjikan, serta dokumen-dokumen lain yang dirujuk sebagai bagian yang tidakterpisahkan dari Perjanjian Kerja ini.

(2) Dalam hubungan hukum Perjanjian Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1),PIHAK PERTAMA menetapkan status kepegawaian PIHAK KEDUA sebagaiAsisten Fasilitator Kecamatan Generasi Sehat dan Cerdas.

PASAL 2JANGKA WAKTU

(1) Perjanjian Kerja ini dibuat dan berlaku untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulanterhitung sejak tanggal 03 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017;

(2) Perpanjangan kembali hubungan kerja setelah berakhirnya Perjanjian Kerja inidapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan PIHAK PERTAMA serta denganketentuan dan persyaratan yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 3LINGKUP KERJA

(1) Lingkup kerja yang merupakan kewajiban dan menjadi tanggung jawab PIHAKKEDUA adalah melaksanakan Generasi Sehat dan Cerdas di lokasi kecamatan yangditetapkan dalam Surat Perintah Tugas (selanjutnya disingkat SPT) yang diterbitkanoleh PIHAK PERTAMA.

(2) Lingkup kerja Fasilitator dan Operator Komputer diatur dalam Kerangka AcuanKerja, Pedoman Umum (Pedum), Petunjuk Pelaksanaan (Juklak), PTO GenerasiSehat dan Cerdas, Standar Operasional Prosedur (SOP) Fasilitator, dokumen-

Page 127: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 3 dari 9

dokumen rujukan lain, surat perintah atau bentuk surat formal lainnya yangditerbitkan oleh Satker Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desamelalui PIHAK PERTAMA termasuk didalamnya adalah dalam rangka pelaksanaantugas melakukan pendampingan perencanaan pembangunan desa yang responsifatas isu Pelayanan Sosial Dasar melalui koordinasi dan kerja sama denganPendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa untuk bersama-sama mendukungPemerintahan Desa dan BPD dalam proses pendampingan dimaksud;

(3) Penugasan Fasilitator dan Operator Komputer GSC melekat tugas pendampinganmasyarakat dan pemerintahan desa dalam kerangka pelaksanaan UU Desa yangharus bekerja bersama dengan Tenaga Ahli/Pendamping Desa P3MD

(4) Mendampingi proses Integrasi Perencanaan Pembangunan Desa, Koordinasi LintasSektor dan Advokasi Regulasi, serta Pengorganisasian Masyarakat dan PenguatanKelembagaan;

(5) Sebagai pendampingan masyarakat dan pemerintah desa dalam mengidentifikasistatus penetapan RKP-Desa dan APB-Desa T.A. 2017, penggunaan Dana Desa T.A.2016 – T.A. 2017, dan melakukan fasilitasi/pendampingan perencanaanpembangunan desa yang responsif terhadap pemenuhan hak dasar masyarakat.

PASAL 4HAK DAN KEWAJIBAN

(1) PIHAK KEDUA akan menerima imbalan balas jasa berupa honorarium dantunjangan operasional dengan besaran sebagaimana terdapat dalam lampiran 1Perjanjian ini.

(2) Besaran honorarium dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan berdasarkan Daftar Honorarium dan Tunjangan Fasilitator GenerasiSehat dan Cerdas yang diterbitkan Satker Ditjen Pembangunan dan PemberdayaanMasyarakat Desa, dengan perhitungan sebagai berikut :a. PIHAK KEDUA akan menerima honorarium secara lumpsum, kecuali pada bulan

pertama bertugas dan bulan terakhir penugasan.

Rumus perhitungan pembayaran honorarium khusus pada bulan pertama danterakhir bertugas, yaitu:Honorarium = (besaran honorarium : jumlah hari kerja dalam bulan pertama

atau terakhir) x jumlah hari kehadiran pada bulan pertama atauterakhir.

b. PIHAK KEDUA mendapatkan tunjangan operasional secara lumpsum untuk (i)Perumahan, (ii) Komunikasi dan (iii) Operasional Kantor.

c. PIHAK KEDUA mendapatkan tunjangan transportasi sesuai dengan kategorilokasi yang telah ditetapkan oleh Satker Ditjen Pembangunan dan PemberdayaanMasyarakat Desa yang diberikan secara lumpsum, kecuali pada bulan pertamabertugas dan bulan terakhir penugasan.

Rumus perhitungan pembayaran Tunjangan Transportasi khusus pada bulanpertama dan terakhir bertugas, yaitu:

Page 128: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 4 dari 9

Tunjangan Transportasi = (besaran tunjangan : jumlah hari kerja dalambulan pertama atau terakhir) x jumlah harikehadiran pada bulan pertama atau terakhir.

d. PIHAK KEDUA mendapatkan tunjangan asuransi yang meliputi asuransi jiwa,kesehatan, kecelakaan dan jaminan hari tua. PIHAK KEDUA wajibmenyerahkan polis asuransi dimaksud kepada PIHAK PERTAMA, dan PIHAKPERTAMA wajib membayar premi asuransi tersebut senilai nominal yang terteradalam polis dengan nilai pertanggungan maksimal yang dibayarkan sebesarRp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah).

(3) Pembayaran honorarium dan tunjangan akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMAsecara langsung ke rekening PIHAK KEDUA, di suatu Bank Pembayar yangditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

(4) PIHAK KEDUA tidak mendapatkan tunjangan lain selain tunjangan yang terdapatdalam Perjanjian ini.

(5) Honorarium dan tunjangan-tunjangan berlaku efektif sejak PIHAK KEDUAmelaksanakan tugas dan kewajibannya di lokasi tugas yang dibuktikan denganadanya SPT dari PIHAK PERTAMA.

(6) Pajak Penghasilan PIHAK KEDUA dan/atau jika terdapat pajak-pajak lainnya, akanditanggung dan dibayar sendiri oleh PIHAK KEDUA sebagai wajib pajak sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk itu, PIHAK KEDUAwajib memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

(7) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan cuti, dengan ketentuan dan tata cara yangditetapkan sebagai berikut:a. Hak cuti tahunan, sejumlah 12 (dua belas) hari kerja setelah PIHAK KEDUA

bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus-menerus pada Generasi Sehatdan Cerdas. Sisa cuti tahunan tidak dapat diakumulasikan pada tahun berikutnya(jika terjadi perpanjangan kontrak kerja).

b. Cuti bersama, yaitu cuti yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Cuti bersamadiberikan kepada PIHAK KEDUA yang sudah mempunyai hak cuti tahunan.Pengambilan hak cuti bersama mengurangi hak cuti tahunan.

c. Cuti melahirkan, maksimal selama 3 (tiga) bulan berturut-turut.d. Penetapan dan pelaksanaan waktu cuti tersebut harus seizin Penanggung Jawab

Operasional Kecamatan (PjO Kecamatan) dan Fasilitator di Kabupaten sertadisetujui oleh PIHAK PERTAMA;

e. Apabila PIHAK KEDUA izin tidak masuk kerja selama 2 (dua) hari atau lebihdikarenakan sakit, maka PIHAK KEDUA harus menyerahkan Surat KeteranganSakit dari Rumah Sakit atau Dokter kepada PIHAK PERTAMA melalui SpesialisProvinsi Generasi Sehat dan Cerdas.

(8) Dalam melaksanakan pekerjaannya, PIHAK KEDUA berkewajiban dan bersediamemenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Page 129: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 5 dari 9

a. PIHAK KEDUA Berkewajiban untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab serta mengikuti petunjuk yang berlakusebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2).

b. PIHAK KEDUA harus melaksanakan tugas yang diberikan oleh PIHAKPERTAMA dalam suatu Rencana Kerja (RK) individu yang disahkan olehsupervisor/atasan yang ditetapkan dengan mekanisme Generasi Sehat danCerdas, dengan segala kemampuan, keahlian dan pengalaman yang dimilikinya.

c. PIHAK KEDUA berkewajiban menyusun laporan khusus atas penugasansupervisi monitoring untuk selanjutnya disampaikan kepada PIHAK PERTAMAdan/atau yang ditunjuk PIHAK PERTAMA.

d. PIHAK KEDUA dilarang memberikan tugas yang diterimanya dari PIHAKPERTAMA kepada pihak lainnya, kecuali atas persetujuan PIHAK PERTAMA.

e. Apabila dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya terjadi kesalahaanyang semata-mata dilakukan oleh PIHAK KEDUA, maka atas kesalahantersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA, dan oleh karenanya PIHAKKEDUA dapat diberikan sanksi oleh PIHAK PERTAMA.

f. PIHAK KEDUA wajib tinggal di wilayah kecamatan lokasi tugas danberkewajiban memberitahukan alamat tempat tinggalnya di lokasi penugasankepada PIHAK PERTAMA.

g. PIHAK KEDUA wajib bekerja purna waktu. Mengingat lingkup pekerjaanmeliputi jasa fasilitasi, asistensi, konsultasi dan pendampingan masyarakat dipedesaan, maka jam kerja disesuaikan dengan kebutuhan tugas dan layananmasyarakat, dengan jumlah waktu kerja minimal 8 jam/hari dan 6 hari/minggu.

h. PIHAK KEDUA apabila diperlukan wajib bersedia melakukan tugas perbantuanuntuk pendampingan dan pemberdayaan pada lokasi Kecamatan Generasi Sehatdan Cerdas lain dalam satu kabupaten atau lintas kabupaten.

i. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menyusun laporan atas tugas perbantuansebagaimana dimaksud, untuk selanjutnya disampaikan kepada PIHAKPERTAMA dan atau yang ditunjuk PIHAK PERTAMA.

j. PIHAK KEDUA berkewajiban menyimpan semua tanda bukti atau kuitansi biayaoperasional kantor untuk sewaktu-waktu dilakukan pemeriksaan oleh PIHAKPERTAMA atau pihak lain yang ditunjuknya serta pihak lain karena jabatan yaituinstansi pemerintah bidang perpajakan, pengawasan, serta penyidikan.

k. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas realisasi pengadaan fasilitasoperasional, yang jenis, jumlah dan besarannya ditetapkan oleh PIHAKPERTAMA.

l. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas pengelolaan fasilitas inventaris kantor.

PASAL 5PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

(1) Pemutusan hubungan kerja sebelum berakhirnya perjanjian kerja ini dapatdilakukan oleh PIHAK PERTAMA, apabila:

Page 130: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 6 dari 9

a. PIHAK KEDUA meninggal dunia.b. PIHAK KEDUA atas permintaan sendiri memutuskan hubungan kerja, setelah

mengajukan pemberitahuan dan permohonan kepada PIHAK PERTAMAselambat-lambatnya satu bulan sebelumnya, dan yang bersangkutan wajibmenyelesaikan tugas dan kewajibannya serta meyerahkannya kepada penggantiyang ditunjuk PIHAK PERTAMA.

c. PIHAK KEDUA menderita sakit tetap yang berakibat tidak mungkinmelaksanakan pekerjaan.

d. PIHAK KEDUA tidak menjalankan tugas atau tidak berada di lokasi tugas tanpaketerangan (mangkir) atau absen karena sebab-sebab lain selama 10 hari kerjaberturut-turut atau 20 hari kerja dalam satu tahun.

e. PIHAK KEDUA tidak memenuhi pelaksanaan tugas sebagaimana Rencana Kerjayang telah disahkan supervisor/atasan.

f. PIHAK KEDUA tidak memenuhi standar nilai evaluasi kinerja reguler.

g. Adanya kebijakan pemerintah yang menyebabkan berkurangnya kemampuandana dan/atau terganggunya pelaksanaan Generasi Sehat dan Cerdas.

h. PIHAK KEDUA tidak menunjukkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas dantanggung jawabnya sebagaimana dituntut oleh PIHAK PERTAMA setelahdiadakan evaluasi kinerja.

i. PIHAK KEDUA dinyatakan pernah dan terbukti melakukan Pelanggaran KodeEtik pada pelaksanaan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) atau PNPM.

j. PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran Kode Etik Fasilitator atau menjalanipemeriksaan PIHAK YANG BERWAJIB sebagai TERSANGKA akibat daripenyimpangan, kelalaian atau tindakan kejahatan serta pelanggaran hukumterkait Generasi Sehat dan Cerdas atau lainnya.

(2) PIHAK PERTAMA wajib memberitahukan kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelumnya dalam hal terjadi Pemutusan Hubungan Kerja,sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) butir b, c, d, e, f dan g, kecuali butir i dan j.

(3) PIHAK KEDUA dapat mengajukan surat pemutusan hubungan kerja secara sepihakdalam hal sebagai berikut :a. Apabila PIHAK PERTAMA secara sengaja atau karena kelalaian tidak

melakukan kewajiban balas jasa sebagaimana tercantum dalam pasal 4 dariPerjanjian Kerja ini, dan PIHAK KEDUA telah melakukan klarifikasi denganPIHAK PERTAMA secara tertulis.

b. Jika PIHAK PERTAMA tidak memberikan dukungan administrasi yangdiperlukan oleh PIHAK KEDUA dalam melaksanakan tugasnya sebagaimanamestinya, sedangkan PIHAK KEDUA sudah memberikan pernyataan tertuliskepada PIHAK PERTAMA sebanyak 3 (tiga) kali berturut–turut dan tidakdiperhatikan oleh PIHAK PERTAMA.

(4) Selain dari yang tersebut dalam ayat (1) dan (2), Perjanjian Kerja ini dapatdibatalkan atau dipersingkat apabila:

Page 131: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 7 dari 9

a. Berkurangnya jumlah kecamatan lokasi Generasi Sehat dan Cerdas.b. Tidak atau belum adanya Dokumen Anggaran Pemerintah (DIPA) dan Peraturan

perundangan yang berlaku, sebagaimana ditetapkan dalam surat pemberitahuanPIHAK PERTAMA.

PASAL 6BERAKHIRNYA HUBUNGAN KERJA

Dengan berakhirnya hubungan kerja antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAKKEDUA, maka:(1) PIHAK KEDUA tidak akan mendapatkan uang pesangon atau imbalan dalam

bentuk apapun dari PIHAK PERTAMA, kecuali hal-hal yang memang sudahmenjadi hak PIHAK KEDUA dan belum diselesaikan oleh PIHAK PERTAMA;

(2) PIHAK KEDUA wajib menyerahkan seluruh tugas dan tanggung jawabnya yangtelah diselesaikan kepada PIHAK PERTAMA atau pihak lain yang ditunjuk olehPIHAK PERTAMA.

(3) Dalam hal lewatnya batas waktu penugasan, maka bila mana ada sesuatu tugas(sebagaimana disebutkan dalam Rencana Kerja) yang belum diselesaikan secaratuntas oleh PIHAK KEDUA yang semata-mata disebabkan oleh kelalaian PIHAKKEDUA, maka PIHAK KEDUA wajib menyelesaikan dengan baik danmenyerahkan hasil kerjanya kepada PIHAK PERTAMA.

(4) PIHAK KEDUA wajib menyerahkan seluruh barang inventaris Generasi Sehat danCerdas ke PIHAK PERTAMA melalui PjO Kecamatan dan Fasilitator Kabupaten,disertai tanda bukti serah terima.

PASAL 7PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUAdalam hal dan/atau sehubungan dengan pelaksanaan perjanjian ini, maka PARAPIHAK sepakat untuk memberikan upaya terbaik masing-masing untukmenyelesaikan perselisihan tersebut dengan cara musyawarah dan mufakat.

(2) Dalam hal musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mencapaikesepakatan, maka PARA PIHAK sepakat akan menyelesaikan secara hukumdengan memilih domisili hukum di Pengadilan Negeri Surabaya.

PASAL 8KETENTUAN LAIN

(1) Selama perjanjian kerja ini berlangsung, PIHAK KEDUA tidak akan mengadakanikatan kerja dengan pihak lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.

(2) PIHAK KEDUA akan mentaati Standar Perilaku (Code of Conduct), Kode Etik,Standar Operasional dan Prosedur Fasilitator Generasi Sehat dan Cerdas, serta tatatertib atau kebijakan lainnya yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

Page 132: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 8 dari 9

(3) Pelanggaran terhadap ketentuan pada ayat (1) dan ayat (2) akan berakibat padapemberian sanksi kepada PIHAK KEDUA oleh PIHAK PERTAMA sesuai denganderajat kesalahannya berupa teguran sampai dengan pemutusan hubungan kerja.

PASAL 9PENUTUP

(1) Semua biaya yang dikeluarkan dengan adanya perjanjian kerja ini dibebankan padaDaftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Dekonsentrasi untuk pelaksanaanKegiatan Peningkatan Pelayanan Sosial Dasar Melalui Generasi Sehat dan CerdasTahun Anggaran 2017.

(2) Dalam Perjanjian ini terdapat Lampiran diantaranya berupa Daftar Honorarium danTunjangan, Standar Perilaku (Code of Conduct ) dan Kode Etik bagi FasilitatorGenerasi Sehat dan Cerdas yang merupakan bagian tidak terpisahkan dariPerjanjian Kerja ini.

(3) Segala hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan disepakatikemudian secara musyawarah dan bila diperlukan akan dibuat dalam suatuaddendum yang akan ditandatangani oleh PARA PIHAK untuk dilekatkan sebagaibagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dengan itikadbaik untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, dibuat rangkap 3 (tiga)bermaterai cukup yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing-masing untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA serta untuk penyelesaianadministrasi.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Nama + Gelar Nama + GelarNIP .................

Page 133: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 9 dari 9

Lampiran 1Surat Perjanjian KerjaNomor :

Daftar Honorarium dan Tunjangan

NamaLokasi Tugas

Item JumlahMaksimalKecamatan Kabupaten

Honorarium

Tunjangan- Asuransi- Perumahan- Komunikasi- Transportasi

- Operasional Kantor

Perjalanan DinasRakor di Kabupaten

TOTAL

Satuan KerjaDinas PMD Provinsi Jawa Timur

Pejabat Pembuat Komitmen

Nama + GelarNIP. ...........

Page 134: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 1 dari 8

PERJANJIAN KERJAantara

SATUAN KERJA DEKONSENTRASIDINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

PROVINSI ………….dengan

OPERATOR KOMPUTER KABUPATEN GENERASI SEHAT DANCERDAS

Nomor : 027/ / 112.4 / 2017

Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada Hari ...... Tanggal ..... Bulan JanuariTahun Dua Ribu Tujuh Belas oleh dan antara:

(1) Nama :NIP :Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan DesaProvinsi Jawa Timur, KegiatanPeningkatan Pelayanan Sosial Dasar,kode 5483 Anggaran APBN Tahun 2017

Alamat Kantor : Jl. A. Yani No. 152 C Surabaya

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Satuan Kerja Dinas PemberdayaanMasyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, khususnya Kegiatan Peningkatan PelayananSosial Dasar melalui Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) yang selanjutnya dalamperjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

(2) Nama :Tempat/Tanggal Lahir :Alamat :Jenis Kelamin :Nomor NPWP :Pendidikan Terakhir :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, yang selanjutnya disebutPIHAK KEDUA,PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebutsebagai PARA PIHAK, terlebih dahulu dengan ini menerangkan tentang hal-halsebagai berikut:a. Surat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembangunan dan PemberdayaanMasyarakat Desa tanggal Nomor : 814.2/DPPMD/X/2016 tanggal 28 Oktober 2016perihal Pemberitahuan Rencana Lokasi dan Alokasi Generasi Sehat dan CerdasTahun Anggaran 2017 Melalui Pelimpahan Kewenangan Dekonsentrasi dan UrusanBersama.

Page 135: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 2 dari 8

b. Surat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan TransmigrasiRepublik Indonesia Direktorat Jenderal Pembangunan dan PemberdayaanMasyarakat Desa tanggal Nomor : 1266/GSC-DPPMD.2/12/2016 tanggal 29Desember 2016 perihal Perpanjangan Kontrak Kerja Fasilitator dan OperatorKomputer Generasi Sehat dan Cerdas Tahun Anggaran 2017 dan PerpanjanganMasa Berlaku Cadangan Fasilitator Hasil Seleksi Aktif Calon Fasilitator TahunAnggaran 2016.

c. Berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Petikan Nomor :SP DIPA-067.03.3.350111/2017 tanggal 07 Desember 2016

Maka berdasarkan hal-hal tersebut, PARA PIHAK dengan ini telah menyatakan setujudan saling sepakat untuk mengikatkan diri dalam Perjanjian dengan syarat danketentuan sebagai berikut:

PASAL 1KETENTUAN UMUM

(1) Perjanjian Kerja yang dimaksud dalam Perjanjian ini adalah perjanjian hukumdimana PIHAK PERTAMA mengikat PIHAK KEDUA, sebagaimana PIHAKKEDUA mengikatkan diri kepada PIHAK PERTAMA dalam hubungan kerja untukmelaksanakan kewajiban dan tugas sebagaimana tersebut dalam ketentuan yangdiperjanjikan, serta dokumen-dokumen lain yang dirujuk sebagai bagian yang tidakterpisahkan dari Perjanjian Kerja ini.

(2) Dalam hubungan hukum Perjanjian Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1),PIHAK PERTAMA menetapkan status kepegawaian PIHAK KEDUA sebagaiOperator Komputer Kabupaten Generasi Sehat dan Cerdas.

PASAL 2JANGKA WAKTU

(1) Perjanjian Kerja ini dibuat dan berlaku untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulanterhitung sejak tanggal 03 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017;

(2) Perpanjangan kembali hubungan kerja setelah berakhirnya Perjanjian Kerja inidapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan PIHAK PERTAMA serta denganketentuan dan persyaratan yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 3LINGKUP KERJA

(1) Lingkup kerja yang merupakan kewajiban dan menjadi tanggung jawab PIHAKKEDUA adalah melaksanakan Generasi Sehat dan Cerdas di lokasi kabupaten yangditetapkan dalam Surat Perintah Tugas (selanjutnya disingkat SPT) yang diterbitkanoleh PIHAK PERTAMA.

(2) Lingkup kerja Fasilitator dan Operator Komputer diatur dalam Kerangka AcuanKerja, Pedoman Umum (Pedum), Petunjuk Pelaksanaan (Juklak), PTO Generasi

Page 136: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 3 dari 8

Sehat dan Cerdas, Standar Operasional Prosedur (SOP) , dokumen-dokumenrujukan lain, surat perintah atau bentuk surat formal lainnya yang diterbitkan olehSatker Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui PIHAKPERTAMA termasuk didalamnya adalah dalam rangka pelaksanaan tugasmelakukan pendampingan perencanaan pembangunan desa yang responsif atasisu Pelayanan Sosial Dasar melalui koordinasi dan kerja sama dengan PendampingDesa dan Pendamping Lokal Desa untuk bersama-sama mendukung PemerintahanDesa dan BPD dalam proses pendampingan dimaksud.

(3) Penugasan Fasilitator dan Operator Komputer GSC melekat tugas pendampinganmasyarakat dan pemerintahan desa dalam kerangka pelaksanaan UU Desa yangharus bekerja bersama dengan Tenaga Ahli/Pendamping Desa P3MD

(4) Mendampingi proses Integrasi Perencanaan Pembangunan Desa, Koordinasi LintasSektor dan Advokasi Regulasi, serta Pengorganisasian Masyarakat dan PenguatanKelembagaan;

(5) Sebagai pendampingan masyarakat dan pemerintah desa dalam mengidentifikasistatus penetapan RKP-Desa dan APB-Desa T.A. 2017, penggunaan Dana Desa T.A.2016 – T.A. 2017, dan melakukan fasilitasi/pendampingan perencanaanpembangunan desa yang responsif terhadap pemenuhan hak dasar masyarakat.

PASAL 4HAK DAN KEWAJIBAN

(1) PIHAK KEDUA akan menerima imbalan balas jasa berupa honorarium dantunjangan operasional dengan besaran sebagaimana terdapat dalam lampiran 1Perjanjian ini.

(2) Pembayaran honorarium dan tunjangan akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMAsecara langsung ke rekening PIHAK KEDUA, di suatu Bank Pembayar yangditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

(3) PIHAK KEDUA tidak mendapatkan tunjangan lain.(4) Honorarium efektif sejak PIHAK KEDUA melaksanakan tugas dan kewajibannya di

lokasi tugas yang dibuktikan dengan adanya SPT dari PIHAK PERTAMA.(5) Pajak Penghasilan PIHAK KEDUA dan/atau jika terdapat pajak-pajak lainnya, akan

ditanggung dan dibayar sendiri oleh PIHAK KEDUA sebagai wajib pajak sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk itu, PIHAK KEDUAwajib memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

(6) Dalam melaksanakan pekerjaannya, PIHAK KEDUA berkewajiban dan bersediamemenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :a. PIHAK KEDUA Berkewajiban untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan sebaik-

baiknya dengan penuh tanggung jawab serta mengikuti petunjuk yang berlakusebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2).

b. PIHAK KEDUA harus melaksanakan tugas yang diberikan oleh PIHAKPERTAMA dalam suatu Rencana Kerja (RK) individu yang disahkan olehsupervisor/atasan yang ditetapkan dengan mekanisme Generasi Sehat danCerdas, dengan segala kemampuan, keahlian dan pengalaman yang dimilikinya.

Page 137: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 4 dari 8

c. PIHAK KEDUA dilarang memberikan tugas yang diterimanya dari PIHAKPERTAMA kepada pihak lainnya, kecuali atas persetujuan PIHAK PERTAMA.

d. Apabila dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya terjadi kesalahaanyang semata-mata dilakukan oleh PIHAK KEDUA, maka atas kesalahantersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA, dan oleh karenanya PIHAKKEDUA dapat diberikan sanksi oleh PIHAK PERTAMA.

e. PIHAK KEDUA wajib tinggal di wilayah kabupaten lokasi tugas danberkewajiban memberitahukan alamat tempat tinggalnya di lokasi penugasankepada PIHAK PERTAMA.

f. PIHAK KEDUA wajib bekerja dengan hari kerja normal dari Senin sampaidengan Sabtu, dan paling sedikit dalam waktu 40 (empat puluh) jam per minggu

PASAL 5PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

(1) Pemutusan hubungan kerja sebelum berakhirnya perjanjian kerja ini dapatdilakukan oleh PIHAK PERTAMA, apabila:a. PIHAK KEDUA meninggal dunia.b. PIHAK KEDUA atas permintaan sendiri memutuskan hubungan kerja, setelah

mengajukan pemberitahuan dan permohonan kepada PIHAK PERTAMAselambat-lambatnya satu bulan sebelumnya, dan yang bersangkutan wajibmenyelesaikan tugas dan kewajibannya serta meyerahkannya kepada penggantiyang ditunjuk PIHAK PERTAMA.

c. PIHAK KEDUA menderita sakit tetap yang berakibat tidak mungkinmelaksanakan pekerjaan.

d. PIHAK KEDUA tidak menjalankan tugas atau tidak berada di lokasi tugas tanpaketerangan (mangkir) atau absen karena sebab-sebab lain selama 10 hari kerjaberturut-turut atau 20 hari kerja dalam satu tahun.

e. PIHAK KEDUA tidak memenuhi pelaksanaan tugas sebagaimana Rencana Kerjayang telah disahkan supervisor/atasan.

f. PIHAK KEDUA tidak memenuhi standar nilai evaluasi kinerja reguler.g. Adanya kebijakan pemerintah yang menyebabkan berkurangnya kemampuan

dana dan/atau terganggunya pelaksanaan Generasi Sehat dan Cerdas.h. PIHAK KEDUA tidak menunjukkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas dan

tanggung jawabnya sebagaimana dituntut oleh PIHAK PERTAMA setelahdiadakan evaluasi kinerja.

i. PIHAK KEDUA dinyatakan pernah dan terbukti melakukan Pelanggaran KodeEtik pada pelaksanaan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) atau PNPM.

j. PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran Kode Etik Fasilitator atau menjalanipemeriksaan PIHAK YANG BERWAJIB sebagai TERSANGKA akibat daripenyimpangan, kelalaian atau tindakan kejahatan serta pelanggaran hukumterkait Generasi Sehat dan Cerdas atau lainnya.

Page 138: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 5 dari 8

(2) PIHAK PERTAMA wajib memberitahukan kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelumnya dalam hal terjadi Pemutusan Hubungan Kerja,sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) butir b, c, d, e, f dan g, kecuali butir i dan j.

(3) PIHAK KEDUA dapat mengajukan surat pemutusan hubungan kerja secara sepihakdalam hal sebagai berikut :a. Apabila PIHAK PERTAMA secara sengaja atau karena kelalaian tidak

melakukan kewajiban balas jasa sebagaimana tercantum dalam pasal 4 dariPerjanjian Kerja ini, dan PIHAK KEDUA telah melakukan klarifikasi denganPIHAK PERTAMA secara tertulis.

b. Jika PIHAK PERTAMA tidak memberikan dukungan administrasi yangdiperlukan oleh PIHAK KEDUA dalam melaksanakan tugasnya sebagaimanamestinya, sedangkan PIHAK KEDUA sudah memberikan pernyataan tertuliskepada PIHAK PERTAMA sebanyak 3 (tiga) kali berturut–turut dan tidakdiperhatikan oleh PIHAK PERTAMA.

(4) Selain dari yang tersebut dalam ayat (1) dan (2), Perjanjian Kerja ini dapatdibatalkan atau dipersingkat apabila:a. Berkurangnya jumlah kecamatan lokasi Generasi Sehat dan Cerdas.b. Tidak atau belum adanya Dokumen Anggaran Pemerintah (DIPA) dan Peraturan

perundangan yang berlaku, sebagaimana ditetapkan dalam surat pemberitahuanPIHAK PERTAMA.

PASAL 6BERAKHIRNYA HUBUNGAN KERJA

Dengan berakhirnya hubungan kerja antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAKKEDUA, maka:(1) PIHAK KEDUA tidak akan mendapatkan uang pesangon atau imbalan dalam

bentuk apapun dari PIHAK PERTAMA, kecuali hal-hal yang memang sudahmenjadi hak PIHAK KEDUA dan belum diselesaikan oleh PIHAK PERTAMA;

(2) PIHAK KEDUA wajib menyerahkan seluruh tugas dan tanggung jawabnya yangtelah diselesaikan kepada PIHAK PERTAMA atau pihak lain yang ditunjuk olehPIHAK PERTAMA.

(3) Dalam hal lewatnya batas waktu penugasan, maka bila mana ada sesuatu tugas(sebagaimana disebutkan dalam Rencana Kerja) yang belum diselesaikan secaratuntas oleh PIHAK KEDUA yang semata-mata disebabkan oleh kelalaian PIHAKKEDUA, maka PIHAK KEDUA wajib menyelesaikan dengan baik danmenyerahkan hasil kerjanya kepada PIHAK PERTAMA.

(4) PIHAK KEDUA wajib menyerahkan seluruh barang inventaris Generasi Sehat danCerdas ke PIHAK PERTAMA melalui Satker Kabupaten lokasi tugas, disertai tandabukti serah terima.

Page 139: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 6 dari 8

PASAL 7PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUAdalam hal dan/atau sehubungan dengan pelaksanaan perjanjian ini, maka PARAPIHAK sepakat untuk memberikan upaya terbaik masing-masing untukmenyelesaikan perselisihan tersebut dengan cara musyawarah dan mufakat.

(2) Dalam hal musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mencapaikesepakatan, maka PARA PIHAK sepakat akan menyelesaikan secara hukumdengan memilih domisili hukum di Pengadilan Negeri Surabaya

PASAL 8KETENTUAN LAIN

(1) Selama perjanjian kerja ini berlangsung, PIHAK KEDUA tidak akan mengadakanikatan kerja dengan pihak lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.

(2) PIHAK KEDUA akan mentaati Standar Perilaku (Code of Conduct), Kode Etik,Standar Operasional dan Prosedur Fasilitator Generasi Sehat dan Cerdas, serta tatatertib atau kebijakan lainnya yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

(3) Pelanggaran terhadap ketentuan pada ayat (1) dan ayat (2) akan berakibat padapemberian sanksi kepada PIHAK KEDUA oleh PIHAK PERTAMA sesuai denganderajat kesalahannya berupa teguran sampai dengan pemutusan hubungan kerja.

PASAL 9PENUTUP

(1) Semua biaya yang dikeluarkan dengan adanya perjanjian kerja ini dibebankan padaDaftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Dekonsentrasi untuk pelaksanaanKegiatan Peningkatan Pelayanan Sosial Dasar Melalui Generasi Sehat dan CerdasTahun Anggaran 2017.

(2) Dalam Perjanjian ini terdapat Lampiran diantaranya berupa Daftar Honorarium danTunjangan, Standar Perilaku (Code of Conduct ) dan Kode Etik bagi FasilitatorGenerasi Sehat dan Cerdas yang merupakan bagian tidak terpisahkan dariPerjanjian Kerja ini.

(3) Segala hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan disepakatikemudian secara musyawarah dan bila diperlukan akan dibuat dalam suatuaddendum yang akan ditandatangani oleh PARA PIHAK untuk dilekatkan sebagaibagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Page 140: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 7 dari 8

Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dengan itikadbaik untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, dibuat rangkap 3 (tiga)bermaterai cukup yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing-masing untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA serta untuk penyelesaianadministrasi.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Nama + GelarNama + GelarNIP .................

Page 141: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Hal 8 dari 8

Lampiran 1Surat Perjanjian KerjaNomor :

Daftar Honorarium dan Tunjangan

NamaLokasi Tugas

Item JumlahMaksimalProvinsi Kabupaten

Honorarium

TOTAL

Satuan KerjaDinas PMD Provinsi Jawa Timur

Pejabat Pembuat Komitmen

Nama + GelarNIP. ...........

Page 142: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Lampiran 1Surat Perjanjian KerjaNomor : 147.4/ -PEM/2017

Standar Perilaku (Code of Conduct) Fasilitator Generasi Sehat dan Cerdas.

1. Tunduk Terhadap Hukum, Peraturan dan Adat-istiadatFasilitator (PIHAK KEDUA) tidak diperbolehkan untuk melakukan aktivitas atau berpartisipasi dalamaktivitas yang melawan hukum, peraturan serta adat istiadat masyarakat setempat yang akanberpengaruh buruk terhadap citra PIHAK PERTAMA.

2. Kebenaran Data PribadiData pribadi Fasilitator yang diberikan kepada PIHAK PERTAMA harus benar dan dijamin kebenarannyasehingga secara yuridis tidak merugikan PIHAK PERTAMA sebagai Pihak Pemberi Kerja.

3. Konflik Kepentingan PribadiSetiap Fasilitator, dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, harus selalu berpedoman padapanduan yang digariskan serta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, konflik kepentinganpribadi baik yang menyangkut keuangan maupun proses pelaksanaan tugas harus dihindarkan.

4. Penyimpangan Prosedur KeuanganSetiap Fasilitator harus menghindari tindakan-tindakan yang dapat dikategorikan penyimpanganprosedur keuangan Generasi Sehat dan Cerdas, tidak diperbolehkan menerima atau meminjam uangdan/atau barang yang berindikasikan dan berimplikasi pada penyalah gunaan posisi, tanggung jawabdan profesionalitas.

5. Tingkat Kehadiran di Lokasi PekerjaanSetiap Fasilitator harus menjalankan tugas dan tanggung jawabnya serta beradadi kecamatan lokasitugas secara purna waktu sedemikian rupa sehingga tidak ada keluhan dari masyarakat atau pihakterkait tentang sulitnya melakukan pertemuan dan koordinasi.

6. Pengadaan dan Penggunaan Fasilitas KerjaFasilitator harus mengadakan perlengkapan kantor sebagaimana terlampir dalam Surat Perjanjian Kerjadan menggunakannya secara efektif dan efisien.

7. Laporan dan Akurasi Data- Setiap Fasilitator harus menyampaikan laporan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.- Permintaan data dan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen PIHAK PERTAMA harus secepat

mungkin dipenuhi.- Fasilitator harus memberikan data alamat dan nomor rekening tabungan yang benar guna

menjamin kelancaran komunikasi dan transfer pembayaran honorarium dan tunjangan.- Setiap perubahan alamat dan nomor rekening tabungan harus diberitahukan secara cepat dan

tertulis.

8. Jabatan PublikSetiap Fasilitator tidak diperbolehkan mengikuti pencalonan dalam pemilihan dan menduduki jabatanpublik termasuk dalam kepengurusan partai politik.

9. Partisipasi dalam Pemilihan Kepala DaerahSetiap Fasilitator harus bersikap netral dan tidak menggunakan jabatan kepentingan Pemilihan KepalaDaerah.

Page 143: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

10. Keterlibatan pada Partai PolitikSetiap Fasilitator dilarang menjadi Pengurus Partai Politik manapun dan/atau terlibat dalam kegiatanPartai Politik yang dapat mengganggu kinerja.

11. Fitnah, Hasutan, Propaganda NegatifSetiap Fasilitator harus menghindarkan diri dari penyebaran fitnah, hasutan, propaganda dan tindakan-tindakan tersembunyi yang bertendensi negatif dan merugikan kepentingan PIHAK PERTAMA danprogram.

12. Kualitas teknis dan Ketepatan WaktuSetiap Fasilitator harus bertanggung jawab terhadap kualitas teknis pekerjaan secara tepat waktu.

Page 144: KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH …generasi.web.id/wp-content/uploads/2017/10/SOP-PEMBINAAN-DAN... · 3 a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Lampiran 2Surat Perjanjian KerjaNomor : 147.4/ -PEM/2017

Kode Etik Fasilitator Generasi Sehat

Fasilitator Generasi Sehat dan Cerdas dilarang:

1. Mengambil keputusan, melakukan negosiasi, melakukan kompromi, memberisaran, atau melakukantindakan apapun yang merugikan masyarakat

2. Menerima apapun dari pihak manapun dengan tujuan:a. Mempengaruhi pemilihan jenis kegiatan, lokasi dan spesifikasi kegiatan Generasi Sehat dan Cerdas

dalam proses perencanaan;b. Sebagai hadiah, kompensasi, komisi, tanda terima kasih, atau apapun namanya dalam kaitannya

dengan profesi sebagai Fasilitator.3. Bertindak sebagai suplier bahan dan alat, menunjuk salah satu suplier, atau berfungsi sebagai

perantara;4. Bertindak sebagai juru bayar atau merekayasa pembayaran atau administrasi atas nama UPK,

Pelaksana Kegiatan, atau kelompok masyarakat;5. Membantu atau menyalahgunakan dana Generasi Sehat dan Cerdas untuk kepentingan pribadi,

keluarga, atau kelompok;6. Meminjam dana Generasi Sehat dan Cerdas dengan alasan apapun baik atas nama pribadi,

keluarga,atau kelompok;7. Memalsukan arsip, tanda tangan, atau laporan yang merugikan masyarakat, baiksecara langsung

maupun tidak langsung;8. Dengan sengaja mengurangi kualitas atau kuantitas pekerjaan dalam upaya untuk mendapatkan

keuntungan pribadi atau kelompok;9. Dengan sengaja atau tidak sengaja membiarkan, tidak melaporkan, atau menutupi proses

penyimpangan yang terjadi yang mengakibatkan kerugian masyarakat dan program.