KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN...

26
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Hotel Santika Jakarta, 21 November 2017 PENGUATAN KELEMBAGAAN KPH SEBAGAI PENGELOLA KAWASAN HUTAN DI TINGKAT TAPAK YANG MANDIRI 1 Drs. H. Slamet, M.Si KASUBDIT WILAYAH IV DIREKTORAT FASILITASI KELEMBAGAAN DAN KEPEGAWAIAN PERANGKAT DAERAH DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH

Transcript of KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN...

Page 1: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

Hotel Santika Jakarta, 21 November 2017

PENGUATAN KELEMBAGAAN KPH SEBAGAI PENGELOLA

KAWASAN HUTAN DI TINGKAT TAPAK YANG MANDIRI

1

Drs. H. Slamet, M.Si

KASUBDIT WILAYAH IV

DIREKTORAT FASILITASI KELEMBAGAAN DAN

KEPEGAWAIAN PERANGKAT DAERAH

DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI

DAERAH

Page 2: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

TUJUAN NEGARA DALAM ALINEA KE-IV

PEMBUKAAN UUD 1945

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia.

2. Memajukan kesejahteraan umum.

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.

4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia

PS. 27, 28 H, PS. 34 UUD 1945

PENDIDIKAN, KESEHATAN, HAK ATAS PEKERJAAN, HAK

ATAS PENGHIDUPAN YG LAYAK, DAN JAMINAN SOSIAL

HAK WARGA NEGARA

2

Page 3: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

UU 22 / 1999 Dominan Desentralisasi

UU 32 /’04 mencari keseimbangan

UU 5 / 1974 Dominan Sentralisasi

UU 18 / 1965 Dominan Desentralisasi

Presidential Edict 6 / 1959 Dominan Sentralisasi

UU 1 / 1957 Dominan Desentralisasi

UU 22 / 1948 Dominan Desentralisasi

UU 1 / 1945 Dominan Sentralisasi

DESENTRALISATIE WET 1903 Dominan Sentralisasi

KEBIJAKAN DESENTRALISASI

• Sudah Terjadi beberapa kali Perubahan

Kebijakan Desentralisasi di Indonesia

• Dari 10 kali perubahan kebijakan, 7

diantaranya Dominan Desentralisasi

• UU 23/2014 mendorong efisiensi dan

efektivitas penyelenggaraan Pemda

Page 4: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

FUNGSI PEMERINTAHAN

PELAYANAN Untuk KEADILAN

PEMBANGUNAN Untuk KESEJAHTERAAN

PEMBERDAYAAN Untuk KEMANDIRIAN

PENGATURAN Untuk KETERTIBAN

KEMENDAGRI MENJAGA AGAR FUNGSI PEMERINTAHAN

BERJALAN BAIK DI DAERAH

Page 5: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

• MENINGKATKAN KUALITAS DAN

MEMPERCEPAT DEMOKRATISASI DI DAERAH

• MENINGKATKAN PERAN SERTA DAN

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM

KEPEMERINTAHAN

• MEMPERPENDEK RENTANG PELAYANAN

PADA MASYARAKAT.

• MENGHADIRKAN PEMERINTAHAN YANG

LEBIH RESPONSIF DAN AKUNTABEL

TUJUAN OTDA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH

ADMINISTRASI

POLITIK

TUJUAN

OTDA

Page 6: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

PENATAAN URUSAN PEMERINTAHAN

P E N A T A A N U R U S A N

P E M E R I N T A H A N

Pembagian urusan pemerintahan diatur dalam lampiran UU sehingga memberikan status otonomi yang lebih kuat kepada daerah otonom;

Ditentukan suatu pola pembagian urusan pemerintahan antar tingkatan/susunan pemerintahan sehingga terhindar dari tumpang tindih dan ketidakjelasan kewenangan;

Terdapat keseimbangan beban urusan berdasarkan kriteria dan prinsip pembagian urusan pemerintahan yang sudah ditentukan;

Urusan yang mempunyai dampak ekologis yang serius hanya diotonomikan sampai ke daerah provinsi (kehutanan, kelautan dan pertambangan) sehingga relatif mudah dikendalikan. Hal ini menyebabkan terjadinya Pengalihan Kewenangan

mencegah tumpang tindih kewenangan

Memperkuat status

urusan otonomi daerah

Page 7: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

7

IMPLIKASI PENGALIHAN KEWENANGAN

I. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

II. PENYESUAIAN REGULASI TATARAN KEMENTERIAN

TEKNIS

III. PENGALIHAN PERSONIL, PRASARANA/SARANA,

PENGANGGARAN, DAN DOKUMEN (P3D)

IV. PERUMUSAN PELAYANAN

V. PENYUSUNAN KEBIJAKAN DAERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Page 8: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

URUSAN PEMERINTAHAN( Pasal 9 s.d Pasal 26)

ABSOLUT

Sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah

Pusat

6 Urusan • politik luar negeri• pertahanan• keamanan• yustisi• moneter dan fiskal

nasional• Agama

Pemerintah Pusat:• melaksanakan sendiri• melimpahkan kpd

Instansi Vertikal di Daerah atau gubernur sebagai wakil Pemerintah

KONKUREN

Dibagi antara Pemerintah Pusat & provinsi &

kab/kota.

6 Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar

18 Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar

8 Urusan Pemerintahan Pilihan.

PEMERINTAHAN UMUM

Kewenangan Presiden sebagai Kepala Pemerintahan

Meliputi:

• pembinaan wawasan kebangsaan & ketahanannasional

• pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa

• pembinaan kerukunan antarsuku & intrasuku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya guna mewujudkan stabilitas kemanan lokal, regional, dan nasional

• Konflik sosial

• koordinasi pelaksanaan tugas

• pengembangan kehidupan demokrasi

• pelaksanaan semua Urusanpemerintahan yg bukanmerupakan kewenangan Daerah

Page 9: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN( Pasal 11 UU 23/2014)

Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan

Dasar

6 URUSAN:

• pendidikan

• kesehatan

• pekerjaan umum dan penataan ruang

• perumahan rakyat dan kawasan permukiman

• ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan

Masyarakat

• sosial.

Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan

Dasar

18 URUSAN• Tenaga kerja• pemberdayaan perempuan

dan pelindungan anak• pangan• pertanahan• lingkungan hidup• administrasi kependudukan

dan pencatatan sipil• pemberdayaan masyarakat

dan Desa• pengendalian penduduk dan

keluarga berencana• perhubungan;• komunikasi & informatika• koperasi, usaha kecil, dan

menengah• penanaman modal• kepemudaan dan olah raga• statistik• persandian• kebudayaan;• perpustakaan; • kearsipan.

Urusan Pemerintahan Pilihan

8 URUSAN:• kelautan dan perikanan• pariwisata

• pertanian

• kehutanan;

• energi dan sumber daya mineral;

• perdagangan;

• perindustrian; dan

• transmigrasi.

Page 10: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

KELEMBAGAAN PENYELENGGARAN URUSAN

PEMERINTAHAN DAERAH

PASAL 208 UU NO 23/2014:

1) Kepala daerah dan DPRD dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan

dibantu oleh Perangkat Daerah.

2) Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diisi oleh pegawai

aparatur sipil negara.

DINAS DAN BADAN

Pasal 217 UU 23 Tahun 2014

Dinas dibentuk untuk melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi

kewenangan Daerah.

Pasal 219 UU 23 Tahun 2014

Badan dibentuk untuk melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan yang

menjadi kewenangan Daerah.

Page 11: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

DINAS TIPE A DINAS TIPE B DINAS TIPE C

Apabila Hasil

perhitungan nilai

variabel lebih dari 800

Apabila Hasil

perhitungan nilai

variabel lebih dari 600

s/d 800

Apabila Hasil

perhitungan nilai

variabel lebih dari

400 s/d 600

TIPOLOGI DINAS PROV & KAB/KOTA DITETAPKAN BERDASARKAN

HASIL PEHITUNGAN VARIABEL SBB :

Page 12: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

12

pendidikan, kebudayaan, kepemudaan dan olahraga, serta

pariwisata;

kesehatan, sosial, pemberdayaan perempuan dan perlindungan

anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, administrasi

kependudukan dan pencatatan sipil, serta pemberdayaan

masyarakat & Desa;

ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat, sub

urusan ketenteraman dan ketertiban umum dan sub urusan

kebakaran;

penanaman modal, koperasi, usaha kecil dan menengah,

perindustrian, perdagangan, energi dan sumber daya mineral,

transmigrasi, dan tenaga kerja;

komunikasi dan informatika, statistik dan persandian;

perumahan dan kawasan permukiman, pekerjaan umum dan

penataan ruang, pertanahan, perhubungan, lingkungan hidup,

kehutanan, pangan, pertanian, serta kelautan dan perikanan;

Perpustakaan dan kearsipan

Page 13: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI BIDANG

KEHUTANAN

NOMENKLATUR PERANGKAT DAERAH PROVINSI

DINAS KEHUTANANDINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN

KEHUTANAN

26 PROVINSI

8 PROVINSI

ACEH, RIAU, BENGKULU,KEPRI,

BANTEN, JATENG, GORONTALO, NTB

Page 14: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

PENUNJANG

URUSAN

URUSAN

PEMERINTAHAN

Diwadahi dalam

BADANDiwadahi dalam

DINAS

TIDAK SETIAP

URUSAN

DIBENTUK DALAM

ORGANISASI

TERSENDIRI

URUSAN

WAJIB &

PILIHAN

UPTD UPTD

Nomenklatur Perangkat Daerah berpedoman pada Peraturan Menteri K/L yang

membidangi Urusan Pemerintahan tersebut. (Pasal 211 Ayat 2 UU 23/2014)

Perencanaan,

Keuangan,

Kepegawaian,

Diklat,dan

Litbang

Page 15: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

1. UU No 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan

daerah

2. PP Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat

Daerah

3. Permendagri No. 12 Tahun 2017 tentang

Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi

Cabang Dinas dan UPT Daerah

Tujuan PenataanPerangkat Daerah

(Termasuk UPTD danCabang Dinas)

1. Membentuk perangkat daerah yangrasional, proporsional, efektif danefisien, sehingga tepat fungsi dan tepatukuran;

2. Meningkatkan kualitas pelayanan publik,melalui pengurangan belanja pegawaidan memperbesar belanja modal.

DASAR HUKUM

DAN TUJUAN PENATAAN PERANGKAT DAERAH

DASAR HUKUM

PENATAAN PERANGKAT

DAERAH

Page 16: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

16

DINAS/BADAN

PELAKSANA FUNGSI DINAS/BADAN

CABANG DINAS UPT DINAS/BADAN

➢ melaksanakan Urusan Pemerintahan

bidang pendidikan dan Urusan

Pemerintahan yang hanya

diotonomikan kepada Daerah

provinsi (Kehutanan,

Pendidikan Menengah, Kelautan

dan ESDM)

➢ Pada Dinas yang membentuk

Cabang Dinas, tidak mempunyai unit

organisasi terendah, kecuali

sekretariat.

➢ melaksanakan kegiatan teknis

operasional dan/atau kegiatan teknis

penunjang tertentu.

➢ bersifat mandiri dan mendukung

tugas teknis tertentu dari satu atau

lebih fungsi pada Dinas/Badan.

Page 17: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

CABANG D INAS

➢ Cabang dinas adalah unit kerja

yang melaksanakan sebagian

fungsi dari seluruh unit kerja

pada dinas (miniatur dinas) pada

wilayah administrasi

pemerintahan tertentu.

➢ Cabang dinas hanya dibentuk

pada dinas provinsi yang

melaksanakan urusan ESDM,

Kehutanan dan pendidikan.

➢ Untuk efisiensi, cabang dinas

dapat mempunyai wilyah kerja

lebih dari 1 kabupaten/kota.

➢ Cabang dinas mendapatkan

kewenangan untuk

mempermudah pemberian

pelayanan kepada masyarakat.

Untuk urusan yang

hanya diotonomikan

kepada daerah provinsi

dibentuk cabang dinas

di kabupaten/kota yang

mempunyai urusan

tersebut

Kehutanan

Energi dan Sumber

Daya Mineral

Kelautan

Pendidikan

Menengah

Page 18: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

PENGERTIAN UPTD DAN CABANG

DINAS(PERMENDAGRI 12/2017)

• Pengertian UPTD : Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya disingkatUPTD adalah organisasi yang melaksanakan kegiatanteknis operasional dan/atau kegiatan teknispenunjang tertentu pada Dinas atau Badan Daerah.

• Pengertian Cabang Dinas:

Bagian dari Perangkat Daerah penyelenggara Urusan

Pemerintahan bidang Pendidikan Menengah, Kelautan

dan Perikanan, ESDM, dan Kehutanan yang dibentuk

sebagai unit kerja dinas dengan wilayah kerja tertentu.

Page 19: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

19

Cabang Dinas dan UPTD dibentuk berdasarkan kriteria danindikator yang telah ditetapkan.

Cabang Dinas dibentuk berdasarkan kriteria dan Indikator yangtelah ditetapkan.

Klasifikasi UPTD didasarkan pada hasil perhitungan analisbeban kerja.

Kelembagaan UPTD yang ada di daerah saat ini harusmenyesuaikan dengan Permendagri 12/2017

Page 20: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

20

1. Melaksanakan kegiatan teknis

operasional dan/atau kegiatan tenis

penunjang tertentu.

2. Penyediaan barang dan/atau jasa

diperlukan masyarakat dan

perangkat daerah lain terus

menerus.

3. Memberikan kontribusi dan manfaat

langsung kepada masyarakat

dan/atau pemerintahan.

4. Tersedia sumberdaya pegawai,

pembiayaan, sarana dan prasarana.

5. Tersedia jabatan fungsional teknis

sesuai dengan tupoksi UPTD.

6. Memiliki SOP dalam melaksanakan

tupoksi.

7. Memperhatikan keserasian

hubungan antara pemerintah prov

dengan kabupaten/kota (tidak

tumpang tindih)

UPTD

DIBENTUK

BERDASARKA

N KRITERIA

Page 21: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

21

Cabang Dinas Pendidikan :

Tingkat pelayanan satuanPendidikan (> 150 sekolah A)

Cabang Dinas ESDM :

Totalitas cekungan air tanah, danjumlah izin usaha yang ada di daerah

Cabang Dinas Kelautan :

Luas wilayah laut yang dikelola(paling sedikit 5000 km2)

Cabang Dinas Kehutanan :

Luas Kawasan Lindung, lahan kritis, hutan rakyat, jumlah industri, jumlahkelompok tani hutan, dan jumlahdesa sekitar hutan

CABANG DINAS

DIBENTUK

BERDASARKAN

KRITERIA

Page 22: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

Klasifikasi Cabang Dinas

KehutananIndikator Kelas A Kelas B

1. Luas kawasan lindung Lebih dari 45,000 ha Kurang dari atau sama

dengan 45,000 ha

2. Luas lahan kritis Lebih dari 15,000 ha Kurang dari atau sama

dengan 15,000 ha

3. Luas hutan rakyat Lebih dari 15,000 ha Kurang dari atau sama

dengan 15,000 ha

4. Jumlah industri hasil hutan Lebih dari 15 industri Kurang dari atau sama

dengan 15 industri

5. Jumlah kelompok tani

hutan

Lebih dari 225

kelompok

Kurang dari atau sama

dengan 225 kelompok

6. Jumlah desa sekitar hutan Lebih dari 60 desa Kurang dari atau sama

dengan 60 desa

Page 23: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

23

UPTD KELAS A:

▪ Lingkup tupoksi meliputi 2

fungsi atau lebih pada

dinas/badan atau wilayah

kerjanya lebih 1 kab/kota, dan

jumlah beban kerja efektif

15.000 jam atau lebih per tahun

UPTD KELAS B:

Lingkup Tupoksi hanya 1 fungsi

pada dinas/badan, atau wilayah

kerjanya 1 kab/kota, dan jumlah

jam kerja efektif 6000 – 15.000

jam/tahun

KLASIFIKASI

UPTD DAN

BERDASARKAN

PADA HASIL

ANALISIS

BEBAN KERJA

Page 24: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

DINAS

ADMINISTRASI

UPTD(KPH)

operasional

Titik berat

kepada

fungsi

kebijakan

dan

administrasiTitik berat

kepada

fungsi

operasional

PRINSIP TATA KELOLA HUTAN

SEBAGAI KONSEKUENSI UU NO 23 TAHUN 2014

Page 25: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

PENGALIHAN P3D

Untuk penyelesaian P3D, hanya pengalihan Personil yang telah selesai

pengalihannya

Untuk Pengalihan Aset dan Dokumen belum terselesaikan

Untuk percepatan pengalihan Aset dan Dokumen, Ditjen Bina Bangda telah

mengirimkan surat kepada Ditjen Bina Keuangan Daerah agar memfasilitasi

percepatan pengalihannya, berpedoman pada surat KLHK No.

S.1195/Seken/Pusjak/Otl.o/10/2017 tanggal 11 Oktober 2017 tentang Permohonan

Data Hasil Serah Terima P3D Bidang Kehutanan dari Pemerintah Kab/Kota ke

Pemerintah Provinsi.

Konsekuensi Keterlambatan pengalihan Aset berdampak pada:

➢ Bagi Dinas: Implikasinya terhadap Perencanaan, penganggaran, dan pengelolaan

ke depan.

➢ Bagi Kab/Kota yang tidak menyerahkan: Menjadi temuan pemeriksaan dan tidak

dapat mengalokasikan anggaran pemeliharaan

➢ Bagi KPH: Implikasinya akan mengganggu operasionalisasi dan kinerja KPH

➢ Pengalihan Aset mengacu pada Permendagri No. 19 Tahun 2015 tentang Pedoman

Pnegelolaan Barang Milik Daerah

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Page 26: KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA · PDF fileI. PENYESUAIAN REGULASI DI TATARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI ... Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi ... Unit Pelaksana Teknis

30

30

A

TERIMA KASIH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA