KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI...

17
1 | Antologi Geografi, Volume 3 Nomor 2 September 2015 *) Penulis Penanggung Jawab KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI SEBAGAI DESTINASI WISATA A. Suryansyah S., E. Maryani *) , B. Waluya *) Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia Email: [email protected], [email protected], [email protected] Abstrak Kawasan Percandian Muarajambi merupakan cagar budaya nasional dengan luas 3.981 hektar. Tingginya pertumbuhan kunjungan wisatawan setiap tahun dan beragamnya daya tarik menjadikan kawasan ini memiliki potensi kemenarikan menjadi destinasi wisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan faktor tingginya kunjungan, tingkat kemenarikan, peran masyarakat, dan peran pengelola terhadap destinasi wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan melakukan wawancara, angket, dan skoring untuk memperoleh data primer, studi literatur dan dokumentasi untuk memperoleh data skunder. Teknik yang digunakan yaitu pengharkatan, perhitungan kemenarikan dan persentase. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari sampel wilayah meliputi semua daya tarik yang telah dikunjungi wisatawan dan sampel manusia yang terdiri dari wisatawan, penduduk sekitar, dan pemerintah terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aksesibilitas dan daya tarik wisata merupakan faktor yang menyebabkan tingginya kunjungan wisata. Keberagaman daya tarik, kemenarikan dan keragaman aktifitas wisata memperoleh penilaian kemenarikan tertinggi oleh wisatawan. Upaya yang dilakukan pemerintah yaitu perencanaan mengembangkan pariwisata dengan tetap menjaga kelestarian bangunan candi, menyelenggarakan event wisata rutin, promosi dan pemugaran candi. Sapta pesona telah diterapkan oleh penduduk sekitar karena secara umum merupakan kebiasaan sehari-hari dan telah terdapat kelompok penggerak pariwisata, yaitu Padmasana Foudation. Kata Kunci: Kemenarikan, Destinasi wisata, Candi Muarajambi Abstract Muarajambi Temple Compounds is a national cultural heritage with total surface area of 3,981 hectares. High growth of tourist arrivals every year and the diversity of tourist attractions making this area to have attraction potential become a tourism destination. The aim of this research is to determine the factors of high visits, attraction level, role of society, and role of manager for tourism destination. Methods that used in this research is descriptive methods by interview, questionnaire, and scoring to obtain primary data, literature study and documentation to obtain secondary data. Techniques that used is valuation, attraction calculation and percentation. Sample in this research consists of sample area including all of tourist attractions that has been visited by tourists and sample population that consists of tourists, people around area and related government. Result of this research shows that accessibility and tourist attractions is factor that leads to high tourism visits. Diversity of tourist attractions, attraction and various tourism activities gain highest attraction valuation by tourists. The efforts that have been done by government is tourism development planning by keeping the preservation of temples, organize tourism event routinely, promote and restore temples. Sapta pesona has applied by the society around the temples because generally it was a daily habits and there is a tourism activator group which is Padmasana Foundation. Keywords: Attraction, Tourism destination, Muarajambi Temple

Transcript of KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI...

Page 1: KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI …antologi.upi.edu/file/Kemenarikan_Kawasan_Percandian_Muarajambi... · pariwisata, yaitu Padmasana Foudation. Kata Kunci: Kemenarikan,

1 | Antologi Geografi, Volume 3 Nomor 2 September 2015

*) Penulis Penanggung Jawab

KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI SEBAGAI DESTINASI WISATA

A. Suryansyah S., E. Maryani*), B. Waluya*)

Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Universitas Pendidikan Indonesia

Email:

[email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak

Kawasan Percandian Muarajambi merupakan cagar budaya nasional dengan luas 3.981 hektar.

Tingginya pertumbuhan kunjungan wisatawan setiap tahun dan beragamnya daya tarik menjadikan

kawasan ini memiliki potensi kemenarikan menjadi destinasi wisata. Tujuan penelitian ini adalah

untuk menentukan faktor tingginya kunjungan, tingkat kemenarikan, peran masyarakat, dan peran

pengelola terhadap destinasi wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dengan melakukan wawancara, angket, dan skoring untuk memperoleh data primer, studi

literatur dan dokumentasi untuk memperoleh data skunder. Teknik yang digunakan yaitu

pengharkatan, perhitungan kemenarikan dan persentase. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari

sampel wilayah meliputi semua daya tarik yang telah dikunjungi wisatawan dan sampel manusia

yang terdiri dari wisatawan, penduduk sekitar, dan pemerintah terkait. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa aksesibilitas dan daya tarik wisata merupakan faktor yang menyebabkan tingginya kunjungan

wisata. Keberagaman daya tarik, kemenarikan dan keragaman aktifitas wisata memperoleh penilaian

kemenarikan tertinggi oleh wisatawan. Upaya yang dilakukan pemerintah yaitu perencanaan

mengembangkan pariwisata dengan tetap menjaga kelestarian bangunan candi, menyelenggarakan

event wisata rutin, promosi dan pemugaran candi. Sapta pesona telah diterapkan oleh penduduk

sekitar karena secara umum merupakan kebiasaan sehari-hari dan telah terdapat kelompok penggerak

pariwisata, yaitu Padmasana Foudation.

Kata Kunci: Kemenarikan, Destinasi wisata, Candi Muarajambi

Abstract

Muarajambi Temple Compounds is a national cultural heritage with total surface area of 3,981

hectares. High growth of tourist arrivals every year and the diversity of tourist attractions making

this area to have attraction potential become a tourism destination. The aim of this research is to

determine the factors of high visits, attraction level, role of society, and role of manager for tourism

destination. Methods that used in this research is descriptive methods by interview, questionnaire,

and scoring to obtain primary data, literature study and documentation to obtain secondary data.

Techniques that used is valuation, attraction calculation and percentation. Sample in this research

consists of sample area including all of tourist attractions that has been visited by tourists and sample

population that consists of tourists, people around area and related government. Result of this

research shows that accessibility and tourist attractions is factor that leads to high tourism visits.

Diversity of tourist attractions, attraction and various tourism activities gain highest attraction

valuation by tourists. The efforts that have been done by government is tourism development

planning by keeping the preservation of temples, organize tourism event routinely, promote and

restore temples. Sapta pesona has applied by the society around the temples because generally it was

a daily habits and there is a tourism activator group which is Padmasana Foundation.

Keywords: Attraction, Tourism destination, Muarajambi Temple

Page 2: KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI …antologi.upi.edu/file/Kemenarikan_Kawasan_Percandian_Muarajambi... · pariwisata, yaitu Padmasana Foudation. Kata Kunci: Kemenarikan,

S.Suryansyah, dkk

Kemenarikan Kawasan Percandian... | 2

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang

kaya akan sumber daya alam, sosial dan

budaya. Hal ini terlihat dari jumlah pulau

yang dimiliki yaitu 13.466 pulau (BIG,

2013) yang dihuni oleh 1.430 suku

bangsa (BPS, 2014) dengan 514 dialek

bahasa (Budiwiyanto, 2012), memiliki

hutan tropis terbesar kedua setelah Brazil,

dan memiliki 51 taman nasional (Teguh,

2013). Semua itu apabila dikelola secara

baik dapat menjadi daya tarik wisata yang

menarik bagi wisatawan manca negara

maupun domestik.

Indonesia memiliki banyak tempat

indah yang menarik untuk dikunjungi.

Keindahan yang ada membutuhkan

pengelolaan oleh pemerintah, beserta

masyarakat sekitar, sehingga potensi

kemenarikan yang ada dapat

dikembangkan menjadi destinasi wisata.

Berdasarkan data ASEAN pada tahun

2013 kunjungan wisatawan ke Indonesia

berada peringkat keempat dinegara-

negara Asia Tenggara (ASEAN, 2013),

tingginya permintaan (demand) terhadap

pariwisata harus dipenuhi dengan

penyediaan destinasi wisata oleh

pemerintah melalui pemerintah daerah,

dengan tujuan untuk mendapatkan

keuntungan yang optimal dibidang

pariwisata.

Berdasarkan Undang-undang

Pariwisata Nomor 10 Tahun 2009 Pasal

4, kepariwisataan memiliki tujuan untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

meningkatkan kesejahteraan rakyat,

menghapus kemiskinan, mengatasi

pengangguran, dan lain-lain. Hal ini

menjelaskan bahwa suatu daya tarik

wisata harus memiliki dampak

pengembangan, pembangunan, dan

perekonomian bagi masyarakat sekitar

sehingga mampu mensejahterakan lewat

lapangan pekerjaan yang berhubungan

dengan pariwisata.

Sedangkan berdasarkan Undang-

undang Otonomi Daerah No. 25 Tahun

2000 tentang kewenangan Pemerintah

Provinsi sebagai daerah otonomi. Setiap

daerah berusaha berlomba untuk

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

(PAD), salah satunya dengan cara

pengembangan sektor pariwisata yang

ada di daerah dengan harapan dapat

memutar roda perekonomian untuk

meningkatkan kesejahteraan daerah dan

masyarakat.

Setiap daerah tentu memiliki daya

tarik wisata, begitupun di Provinsi Jambi

tercatat pada data BPS tahun 2012

Provinsi Jambi memiliki 255 daya tarik

wisata yang tersebar di 11 Kota/

Kabupaten 91 diantaranya adalah wisata

alam yang berada dibagian barat Provinsi

Page 3: KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI …antologi.upi.edu/file/Kemenarikan_Kawasan_Percandian_Muarajambi... · pariwisata, yaitu Padmasana Foudation. Kata Kunci: Kemenarikan,

3 | Antologi Geografi, Volume 3 Nomor 2 September 2015

Jambi tepatnya di Kabupaten Kerinci,

Kabupaten Bungo dan Kabupaten

Merangin yang termasuk daerah

pegunungan bukit barisan, 61 daya tarik

wisata buatan, dan 34 daya tarik wisata

budaya/ sejarah (BPS, 2012).

Salah satu kabupaten di Provisi

Jambi yang memiliki potensi

kemenarikan pariwisata adalah

Kabupaten Muaro Jambi. Hal ini terlihat

pada data distribusi wisatawan yang

menunjukkan bahwa, Kabupaten Muaro

Jambi berada diurutan pertama rata-rata

pertumbuhan wisatawan selama tahun

2010-2013 dengan persentase 26,16% ini

menujukkan terjadinya peningkatan

kunjungan wisatawan yang signifikan

setiap tahunnya. Data wisatawan yang

berkunjung ke Kabupaten Muaro Jambi

hanya diperoleh dari daya tarik wisata

Percandian Muarajambi. Berikut ini

grafik pertumbuhan wisatawan.

Grafik 1

Pertumbuhan Jumlah Wisatawan

Percandian Muarajambi 2010-2013

Tingginya pertumbuhan kunjungan

wisatawan, luasnya kawasan, dan

beragam daya tarik wisata menjadikan

Kawasan percandian Muarajambi

memiliki potensi kemenarikan sebagai

destinasi wisata. Keberagaman daya tarik

tersebut berupa bangunan candi, Kolam

Telagorajo, museum, perkebunan duku,

perkebunan durian, Danau Kelari, Bukit

Perak, Sungai Batanghari, perkebunan

pertanian masyarakat, pemukiman

penduduk berarsitektur kuno dan Kanal-

kanal kuno yang menghubungkan tiap

bangunan candi. Guna mengetahui

kemenarikan, faktor tingginya kunjungan,

upaya pemerintah dan partisipasi

masyarakat perlu adanya penelitian yang

mengkaji potensi kemenarikan Kawasan

Percandian Muarajambi sebagai destinasi.

Tujuan dari penelitian ini yaitu

mengidentifikasi faktor tingginya

kunjungan wisatawan, upaya pemerintah,

partipasi masyarakat dan tingkat

kemenarikan Kawasan Percandian

Muarajambi sebagai destinasi wisata.

METODE

Metode penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dengan melakukan

wawancara, angket, dan skoring untuk

memperoleh data primer, studi literatur

dan dokumentasi untuk memperoleh data

skunder. Sampel dalam penelitian ini

158 179 194 254

22.376

83.775

104.407

127.237

0

50000

100000

150000

2010 2011 2012 2013MancanegaraNusantara

Sumber: Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Jambi 2013

Page 4: KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI …antologi.upi.edu/file/Kemenarikan_Kawasan_Percandian_Muarajambi... · pariwisata, yaitu Padmasana Foudation. Kata Kunci: Kemenarikan,

S.Suryansyah, dkk

Kemenarikan Kawasan Percandian... | 4

terdiri dari sampel wilayah meliputi

semua daya tarik yang telah dikunjungi

wisatawan dan sampel manusia yang

terdiri dari wisatawan, penduduk sekitar

dan pemerintah terkait. Sampel

wisatawan dipilih sebanyak 100

responden dan sampel penduduk

sebanyak 70 responden. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan

adalah accidental sampling pada

wisatawan dan Random Sampling

penduduk.

Variabel dalam penelitian ini yaitu

Kawasan Percandian Muarajambi dengan

indikator komponen destinasi, komponen

kemenarikan, wisatawan, partisipasi

masyarakat dan peran pemerintah.

Teknik analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pengharkatan,

perhitungan kemenarikan dan persentase.

Berikut rumus peritungan kemenarikan

yang digunakan.

A𝑖 = ∑ (𝑉𝑖)(𝐵𝑖𝑗)𝑛

𝑖=0

Sumber: Stephen L. J. Smisth (dalam

Maryani, 2007, hlm. 7)

Keterangan:

Ai = Intensitas yang dipilih dari

beberapa keterangan prodak i

Vi = Kepetingan karakteristik i

Bij = Tingkatan dari pilihan j yang

tersedia untuk karakteristik i

n = Nomor keseluruhan karakteristik

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kawasan Percandian Muarajambi

terletak di tujuh desa di dua kecamatan

yaitu Kecamatan Maro sebo dan

Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten

Muaro Jambi, Provinsi Jambi secara

astronomis terletak diantara 1°24’-1°33’

Lintang Selatan dan 103°22’-103°45’

Bujur Timur. Berikut 7 desa yang

termasuk Kawasan Percandian

Muarajambi.

Tabel 1. Desa di Kawasan Percandian

Muarajambi

No Nama Desa Kecamatan

1 Muarajambi

Maro Sebo 2 Danau Lamo

3 Desa Baru

4 Keingking Dalam

Taman Rajo 5 Kemingking Luar

6 Dusun Mudo

7 Teluk Jambu

Sumber: Rencana Tata Ruang Kawasan

Strategis Provinsi (RTR-KSP) Kawasan

Wisata Candi Muaro Jambi, 2013.

Page 5: KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI …antologi.upi.edu/file/Kemenarikan_Kawasan_Percandian_Muarajambi... · pariwisata, yaitu Padmasana Foudation. Kata Kunci: Kemenarikan,

5 | Antologi Geografi, Volume 3 Nomor 2 September 2015

Berikut Peta Kemenarikan Kawasan

Percandian Muarajambi.

Secara administratif Kawasan

Percandian Muarojambi berbatasan

langsung dengan wilayah-wilayah sebagai

berikut:

a) Sebelah utara berbatasan dengan

Sungai Berembang Dan Danau Lamo.

b) Sebelah selatan berbatasan dengan

Desa Kemingkingdalam dan Desa

Tebatpatah.

c) Sebelah barat berbatasan dengan Desa

Danaulamo dan Desa Baru.

d) Sebelah timur berbatasan dengan Desa

Telukjambu dan Desa Dusunmudo.

Situs Sejarah Percandian Muarajambi

mulai diketahui dunia luar sejak

kunjungan seorang perwira Inggris

bernama Kapten E.C Crooke tahun 1820.

Selanjutnya tahun 1920 diteliti oleh

Adam, kemudian tahun 1935 Schnitger

mengadakan ekspedisi dan eskavasi pada

sejumlah Situs Bangunan Sejarah

Muarajambi. Secara resmi pada tahun

1954 Pemerintah Indonesia mulai

memperhatikan Situs Sejarah Muarajambi

hingga saat ini. Penelitian arkeologi mulai

intensif dilakukan Pusat Penelitian

Gambar 1 Peta Kemenarikan Kawasan Wisata Percandian Muarajambi

Sumber: Balai Pelestarian Cagar Budaya Wilayah Kerja Jambi, Belitung, Sumsel dan

Bengkulu 2013. Peta RTRKS Kawasan Muarajambi.

Page 6: KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI …antologi.upi.edu/file/Kemenarikan_Kawasan_Percandian_Muarajambi... · pariwisata, yaitu Padmasana Foudation. Kata Kunci: Kemenarikan,

S.Suryansyah, dkk

Kemenarikan Kawasan Percandian... | 6

Arkeologi Nasional sejak 1981 hingga

sekarang. Pada tahun 1990 pengawasan

dan pemeliharaan situs mulai

dikoordinasikan dibawah naungan Kantor

Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala

Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, dan

Bengkulu.

Pada tanggal 22 September 2011

kompleks percandian ini juga diresmikan

menjadi Kawasan Wisata Sejarah Terpadu

Percandian Muarajambi, kemudiaan pada

tahun 2009 Kawasan Percandian

Muarajambi sudah didaftarkan ke

UNESCO sebagai world heritage atau

warisan dunia dan sudah mendapat nomor

registrasi (Tentative Lists of World

Heritage UNESCO no. 5465) namun

sampai saat ini masih menunggu

penetapannya. Selanjutnya berdasarkan

keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia nomor

259/M/2013 pada tahun 2013 ditetapkan

sebagai Satuan Ruang Geografis

Muarajambi sebagai Kawasan Cagar

Budaya Peringkat Nasional dengan luas

wilayah 3.981 Hektar.

Selain itu Percandian Muarajambi

diakui sebagai warisan budaya dan

monumental peradaban Budha yang

diikutsertakan dalam Civilitation Trail

(Jejak Peradaban Budha) yang termaktub

pada deklarasi Borobudur oleh enam

negara ASEAN yaitu Thailand, Myanmar,

Kamboja, Vietnam, Laos, dan Indonesia

pada tahun 2006. Sehingga menjadi salah

satu faktor yang membuat wisatawan

terutama yang bergama Budha untuk

datang beribadah.

Topografi Kawasan Percandian

Muarajambi terletak di suatu daerah

dataran yang merupakan daerah tanggul

alam dari Sungai Batanghari

ketinggiannya sekitar 14 mdpl di sebelah

utara terdapat rawa-rawa yang

ketinggiannya sekitar 10 mdpl dan di

sebelah selatan dan timur terdapat Sungai

Batanghari serta di beberapa tempat masih

terdapat daerah yang rendah dan

merupakan daerah rawa.

Morfologi Kawasan Percandian

Muarajambi termasuk pada dataran

rendah delta sungai. Kondisi morfologi

tanah Kawasan Percandian Muarajambi

tidak rata, terdapat cekungan, tanah

rendah, dan bagian yang agak tinggi. Pada

bagian tanah rendah kedaannya agak

basah karena sering tergenang luapan

Sungai Batanghari. Sedangkan bagian

yang agak tinggi pada umunya tidak

terkena banjir dan di sinilah berdiri

bangunan candi dan pohon-pohon besar.

Destinasi wisata adalah kawasan

geografis yang berada dalam satu atau

lebih wilayah administratif yang di

dalamnya terdapat daya tarik wisata,

fasilitas umum, fasilitas pariwisata

Page 7: KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI …antologi.upi.edu/file/Kemenarikan_Kawasan_Percandian_Muarajambi... · pariwisata, yaitu Padmasana Foudation. Kata Kunci: Kemenarikan,

7 | Antologi Geografi, Volume 3 Nomor 2 September 2015

aksesibilitas, serta masyarakat yang saling

terkait dan melengkapi terwujudnya

kepariwisataan (UU No 10, 2009).

Pendapat lain menyatakan sebuah

destinasi harus memiliki komponen

seperti daya tarik, aksesibilitas, amenitas,

fasilitas pendukung, kelembagaan dan

infrastruktur pendukung (Sunaryo, 2013).

Berikut faktor-faktor yang

mempengaruhi tingginya kunjungan

wisatawan ke Kawasan Percandian

Muarajambi berdasarkan hasil skoring

komponen destinasi wisata.

Tabel 2 Pengharkatan Kemenarikan

Aksesibilitas

Sumber: Hasil Penelitian, 2014

Hasil yang diperoleh berdasarkan

tabel 2 menyatakan, kemenarikan

aksesibilitas memperoleh total harkat 24,

sehingga memiliki kemenarikan sedang

atau cukup menarik. Hal ini dikarenakan

belum tersedianya angkutan umum

menuju kawasan lokasi wisata, sehingga

wisatawan masih mengandalkan

kendaraan pribadi dan carteran. Perlunya

pengembangan transportasi darat serta

sungai sebagai jalur alternatif, sekaligus

sarana wisata air menyusuri Sungai

Batanghari yang penuh dengan sejarah,

rumah panggung tradisional, dan beberapa

daya tarik wisata lainnya sehingga

wisatawan merasakan suasana yang

berbeda.

Tabel 3 Pengharkatan Kemenarikan

Amenitas

Sumber:Hasil Penelitian, 2014

Hasil yang diperoleh berdasarkan

tabel 3 menyatakan, kemenarikan

amenitas memperoleh total harkat 10,

sehingga kawasan ini memililiki

kemenarikan rendah atau kurang menarik.

Hal ini dikarenakan masih kurangnya

akomodasi yang tesedia dikawasan

Percandian Muarajambi, adapun

akomodasi yang tersedia yaitu 1 guest

house yang dikelola Dinas Pariwisata

Kab. Muaro Jambi, 5 home stay yang biasa

disewa wisatawan dan 5 pondok

penginapan. Untuk harga sewa guest

house dan pondok adalah Rp 200.000,-

sampai Rp 300.000,- permalam dengan

tiga kali makan, atau wisatawan bisa

No Parameter Harkat

1 Akomodasi 3

2 Toko cinderamata 2

3 Rumah makan/ restoran 2

4 Pusat informasi 3

Jumlah 10

No Parameter Harkat

1 Kondisi jalan 5

2 Kendaraan umum 1

3 Jarak terhadap transportasi 2

4 Waktu tempuh 5

5 Biaya transportasi 3

6 Kondisi dermaga dan

terminal

2

7 Kelengkapan fasilitas

lalulintas

3

8 Akses antar objek 3

Jumlah 24

Page 8: KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI …antologi.upi.edu/file/Kemenarikan_Kawasan_Percandian_Muarajambi... · pariwisata, yaitu Padmasana Foudation. Kata Kunci: Kemenarikan,

S.Suryansyah, dkk

Kemenarikan Kawasan Percandian... | 8

beristirahat di Kota Jambi yang terdapat

banyak hotel berbintang yang tidak jauh

dari lokasi.

Pada Kawasan Percandian

Muarajambi hanya terdapat satu toko

cinderamata yang menjual produk yang

beragam, terdapat 3 rumah makan dengan

pelayan yang memadai di dekat daya tarik

wisata dan beberapa rumah makan di

pinggir jalan lintas candi. Terdapat dua

pusat informasi yang tersedia di Kawasan

Muarajambi satu bangunan menyatu

dengan gedung koleksi atau museum yang

menyediakan peta wisata dan buku

panduan, pusat informasi ini dikelola oleh

Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi,

sedangkan yang kedua tersedia di halaman

parkir kendaraan yang dikelola Dinas

Pariwisata Kab. Muaro Jambi namun tidak

optimal dalam pengoperasiannya.

Tabel 4 Pengharkatan Kemenarikan Daya

Tarik Muarajambi

No Parameter Harkat

1 Keragaman daya tarik

wisata 4

2 Daya Tarik Wisata Alam 5

3 Daya Tarik Wisata

Budaya 4

4 Daya Tarik Wisata

Minat Khusus 4

5 Kesenian 3

6 Adat istiadat 3

7 Cinderamata 5

8 Aktifitas wisata 4,1

9 Event wisata 5

10 Kekhasan/ keunikan 4,2

Jumlah 41.3

Sumber:Hasil Penelitian, 2014

Hasil yang diperoleh berdasarkan

tabel 4 menyatakan, kemenarikan daya

tarik memperoleh total harkat 41,3

sehingga memiliki tingkat kemenarikan

tinggi/ sangat menarik. Kawasan

Percandian Muarajambi memiliki

keragaman daya tarik/ objek wisata, setiap

objek wisata memiliki daya tarik mulai

dari alam seperti Kanal kuno, Sungai,

Danau, Kolam dan perkebunan

masyarakat, selanjutnya daya tarik budaya

seperti candi, perumahan tradisional

melayu, festival, dan museum, serta daya

tarik wisata minat khusus seperti

penelitian, ibadah, bersepeda, fotograpi

dan lain-lain tergantung minat wisatawan.

Kekhasan/ keunikan yang dimiliki

Kawasan Percandian Muarajambi

dibandingkan dengan daya tarik wisata

lain yaitu merupakan bangunan candi

berbahan batu bata, bangunan candi

menyebar luas dalam satu kawasan, dari

satu bangunan candi dengan candi yang

lain dihubungkan oleh kanal kuno,

kawasan candi yang bersentuhan langsung

dengan penduduk sekitar, terdapat danau,

perkebunan duku, perkebunan durian dan

perumahan tradisonal masyarakat melayu.

Keragaman cinderamata yang ada di

Kawasan Percandian Muarajambi cukup

beragam diantaranya seperti, madu alam,

baju kaos bercorak Jambi, miniatur candi,

anyaman, duku, durian dan batu cincin

Page 9: KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI …antologi.upi.edu/file/Kemenarikan_Kawasan_Percandian_Muarajambi... · pariwisata, yaitu Padmasana Foudation. Kata Kunci: Kemenarikan,

9 | Antologi Geografi, Volume 3 Nomor 2 September 2015

(gamstone). Beragamnya sumber daya

alam yang ada di Kawasan Percandian

Muarajambi serta didukung adanya

pariwisata menuntut kekreatifan

penduduk sekitar untuk mengolah sumber

daya yang ada, sehingga mampu

meningkatkan kesejahteraan penduduk

lewat penjualan cinderamata.

Wisatawan yang berkunjung ke

Kawasan Muarajambi pada umumnya

melakukan beragam kegiatan wisata

seperti menikmati keindahan candi, jalan-

jalan, bersepeda, beribadah, berperahu di

kanal dan danau, memetik duku,

manikmati durian, berkeliling dengan

becak, berfoto, penelitian, dan berbelanja.

Keragaman kesenian dan adat istiadat

Kawasan Muarajambi cukup beragam

seperti pencak silat, lukah gilo, musik

rebana siam, dan tari topeng. Kesenian

tersebut ditampilkan pada event-event

wisata dan khusus tari topeng hanya

ditampilkan ketika perayaan idul fitri

untuk menjaga kekhasannya. Sedangkan

adat istiadat yang ada dikawasan

percandian MuaraJambi terlihat ketika

upacara pernikahan seperti berbalas

pantun, sekolo adat, rebana siam, dan

tradisi adat pernikahan.

Acara atau event wisata yang ada di

Kawasan Percandian Muarajambi cukup

beragam baik yang diselenggarakan oleh

pemerintah maupun masyarakat sekitar.

Event wisata berupa festival Cani

Muarajambi, festival kanal kuno, tanah

sejarah bergetar, pentas budaya

Muarajambi dan upacara keagamaan.

Berikut tabel kemenarikan fasilitas

pendukung

Tabel 5 Kemenarikan Fasilitas

Pendukung Pariwisata Muarajambi

Sumber: Hasil Penenlitian 2014

Hasil yang diperoleh berdasarkan

tabel 5 menyatakan, kemenarikan fasilitas

pendukung pariwisata Kawasan

Percandian Muarajambi memperoleh total

harkat 40,92 sehingga memiliki

kemenarikan rendah atau kurang menarik.

Hal ini disebakan kurangnya

pembangunan sarana pariwisata dan

perawatan sarana yang sudah ada di

Kawasan Percandian Muarajambi,

sehingga mengganggu kenyamanan

No Parameter Rata-rata

Harkat

1 Sarana Hiburan 2,7

2 Sarana Kesehatan 2

3 Failitas Kebersihan 2,5

4 Parkir Kendaraan 2,3

5 Air Bersih 4

6 Jasa Perbankan 2,0

7 Sarana Ibadah 2,9

8 Biro Perjalanan 3

9 Kedai Makanan

dan Minuman 1,7

10 Keamanan 4

11 Jaringan Listrik 3

12 Rambu Penunjuk

Wisata 3

13 Toilet 1,7

14 Sarana Komunikasi 4

15 Canopy/ tempat

istirahat 2,1

Jumlah 40.92

Page 10: KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI …antologi.upi.edu/file/Kemenarikan_Kawasan_Percandian_Muarajambi... · pariwisata, yaitu Padmasana Foudation. Kata Kunci: Kemenarikan,

S.Suryansyah, dkk

Kemenarikan Kawasan Percandian... | 10

wisatawan dalam beraktifitas. Belum

tersedianya fasilitas pendukung seperti

jasa perbankan, dan sarana kesehatan yang

berdekatan dengan daya tarik sehingga

menyulitkan wisatawan untuk berbelanja

serta berobat jika sakit.

Berdasarkan data skoring diketahui

faktor-faktor yang menyebabkan

tingginya kunjungan wisatawan adalah

daya tarik wisata dan aksesibilitas. Daya

tarik yang ada dikawasan Percandian

Muarajambi sangat beragam sehingga

wisatawan dapat melakukan aktifitas

wisata yang beragam pula. Aksesibilitas

yang cukup baik mendukung wisatawan

untuk mengunjungi Kawasan Percandian

Muarajambi dengan nyaman.

Kemenarikan merupakan tingkatan

yang menunjukkan seberapa menarik daya

tarik wisata tertentu, kemenarikan

biasanya digambarkan dengan rasa

keindahan, kekaguman, keingintahuan,

kenyamanan, dan kesenangan yang

dirasakan wisatawan selama berwisata.

Berikut tingkat kemenarikan daya tarik

menurut wisatawan.

Tabel 6 Nilai Kemenarikan Daya Tarik

Wisata di Kawasan Percandian

Muarajambi

Sumber : Hasil Penelitian, 2014

Berdasarkan hasil perhitungan nilai

kemenarikan daya tarik wisata di Kawasan

Percandian Muarajambi, diketahui bahwa

Bangunan candi yang terdiri dari 11

bangunan yang telah diekskavasi dari 110

bangunan memiliki daya tarik yang lebih,

namun Kawasan Percandian Muarajambi

memiliki daya tarik wisata alam seperti

danau, sungai dan perkebunan buah-buah

seperti duku serta durian yang dapat

dikunjungi dan dikembangkan menjadi

wisata agro. Keberagaman daya tarik

wisata yang dapat dikunjungi oleh

wisatawan menjadikan salah satu potensi

kemenarikan destinasi unggulan yang

menarik di Provinsi Jambi. Berikut

kemenarikan komponen kemenarikan

wisata menurut wisatawan.

No Indikator Vi Bij ∑(𝐕𝐢) (𝐁𝐢𝐣)

𝒏

𝒊=𝟏

1 Bangunan

Candi 403 15,3 6191,72

2 Perkebunan

Duku 371 14,1 5247,46

3 Danau Kelari

dan Kanal 361 13,7 4968,39

4 Museum/

Gedung

Koleksi

344 13,1 4511,47

5 Perkebunan

Durian 318 12,1 3855,28

6 Sungai

Batanghari 301 11,4 3454,09

7 Pemukiman

Tradisional

Penduduk

297 11,3 3362,90

8 Bukit Perak

(Bukit

Sengalo)

228 8,69 1981,85

Jumlah 2623 100 33573,19

Page 11: KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI …antologi.upi.edu/file/Kemenarikan_Kawasan_Percandian_Muarajambi... · pariwisata, yaitu Padmasana Foudation. Kata Kunci: Kemenarikan,

11 | Antologi Geografi, Volume 3 Nomor 2 September 2015

Tabel 7 Nilai Kemenarikan Wisata

Kawasan Percandian Muarajambi

Menurut Wisatawan

No Indikator Vi Bij ∑(𝐕𝐢) (𝐁𝐢𝐣)

𝒏

𝒊=𝟏

1 Keragaman daya

tarik wisata 373 9,76 3638,399

2 Kemenarikan daya

tarik wisata 328 8,58 2816,345

3 Keragaman

aktifitas wisata 320 8,38 2682,682

4 Keramahan-

tamahan penduduk 318 8,33 2649,253

5 Aksesibilitas 311 8,14 2533,903

6 Kebersihan dan

Kerapihan 293 7,67 2249,078

7 Penataan

lingkungan 292 7,64 2228,655

8

Keragaman dan

Keunikan

Cinderamata

290 7,58 2198,195

9

Keberadaan dan

Kenyamanan

Parkir

286 7,47 2135,411

10 Kelengkapan

fasilitas wisata 285 7,47 2132,420

11 Makanan khas 262 6,86 1798,340

12 Kualitas pelayanan 244 6,39 1559,728

13 Atraksi wisata

yang digelar 216 5,66 1226,828

Jumlah 3817 100 29849,242

Sumber: Hasil Penelitian, 2014

Nilai kemenarikan Kawasan

percandian Muarajambi menunjukkan,

bahwa keragaman daya tarik,

kemenarikan dan keragaman aktifitas

yang dapat dilakukan wisatawan

mendapatkan nilai kemenarikan tertinggi

dari wisatawan. Selanjutnya yang perlu

diperhatikan oleh pengelola pariwisata

dalam hal ini pemerintah terkait yaitu

atraksi wisata, kualitas pelayanan dan

fasilitas pariwisata yang dapat

mengurangi kemenarikan dan

kenyamanan wisatawan ketika berwisata.

Dalam hal keragaman cinderamata,

makanan khas dan keramah-tamahan

penduduk sekitar terhadap wisatawan,

pemerintah terkait dapat

meningkatkannya dengan cara

memberikan pelatihan dan sosialisasi

sadar wisata sehingga penduduk sekitar

dapat ikut serta dalam pengembangan

pariwisata. Aksesibilitas merupakan salah

satu faktor penting untuk memudahkan

wisatawan menuju lokasi, dalam hal ini

perlu adanya penyediaan sarana

transportasi umum baik darat maupun

sungai untuk mempermudah wisatawan

menuju lokasi wisata.

Berdasarkan tabel 7 juga dapat

menentukan prioritas pengembangan

pariwisata Kawasan Percandian

Muarajambi. Prioritas pengembangan

pariwisata yang harus dibenahi di

Kawasan Percandian Muarajambi.

Pembenahan tersebut melibatkan

pemerintah terkait, pihak swasta dan

penduduk sekitar. Keterlibatan

pemerintah berupa pembangunan sarana

dan prasarana pariwisata, meningkatkan

pelayanan, dan menyelenggarakan atraksi

budaya yang dapat menarik wisatawan.

Peran pihak swasta seperti kelompok

penggerak pariwisata, dalam hal ini

menyediakan paket wisata yang menarik,

menyediakan parkir dan lain-lain.

Selanjutnya peran penduduk sekitar dapat

Page 12: KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI …antologi.upi.edu/file/Kemenarikan_Kawasan_Percandian_Muarajambi... · pariwisata, yaitu Padmasana Foudation. Kata Kunci: Kemenarikan,

S.Suryansyah, dkk

Kemenarikan Kawasan Percandian... | 12

dilakukan dengan menerapkan sapta

pesona yang telah dicanangkan

pemerintah, namun dalam hal ini

memerlukan bimbingan dari pemerintah

dalam bentuk pelatihan dan sosialisasi

sadar wisata, sehingga penduduk sekita

bisa memanfaatkan pariwisata untuk

meningkatkan kesejahteraan dan

menerapkan sapta pesona sehingga

menciptakan suasana yang kondusif dan

nyaman bagi wisatawan yang berkunjung.

Partisipasi yang dapat dilakukan

penduduk dalam pengembangan

pariwisata adalah dengan menciptakan

suasana sapta pesona, yakni aman, tertib,

bersih, sejuk, ramah, indah dan kenangan.

Tabel 8 Pengetahuan Penduduk

Mengenai Sapta Pesona

Sumber: Hasil Penelitian, 2014

Mengenai sapta pesona yang

dilakukan penduduk sekitar, walaupun

sebagian besar masyarakat belum

mengetahui sapta pesona namun mereka

telah melakukannya sebagai salah satu

kebiasaan sehari-hari. Sebagian besar

sapta pesona sudah dilakukan berupa

menjaga kebersihan, menjaga keamanan,

menjaga keindahan, menjaga kesejukan,

menjaga ketertiban, dan bersikap ramah

tetapi unsur kenangan yang dilakukan

masyarakat masih sangat sedikit. Oleh

karena itu perlu adanya kesadaran dari

masyarakat untuk ikut terlibat dalam

pengembangan pariwisata di daerahnya

yaitu dengan cara ikut dalam Kompepar

dan mengikuti penyuluhan pariwisata. Hal

tersebut dapat dilihat dari kurangnya

akifitas yang dilakukan penduduk dan

kurangnya hasil produk kerajinan yang

dapat dijual kepada wisatawan.

Penduduk memilki harapan yang

besar kepada pemerintah untuk

peningkatkan pengembangan pariwisata

berupa pelengkapan fasilitas, dan

memperbaiki aksesibilitas, menyediakan

tempat sampah, promosi pariwisata,

mengatasi perusahaan penimbunan batu

bara (stockpile) serta perkebunan sawit

dengan pembatasan kawasan untuk

menjaga lingkungan bangunan cagar

budaya dan menciptakan kenyamanan

wisatawan. Oleh karena itu pemerintah

terkait perlu memperhatikan keluhan dan

harapan dari penduduk, sehingga

pariwisata di Kawasan Percandian

Muarajambi dapat berkembang dan

menjadi salah satu destinasi wisata

andalan di Kabupaten Muaro Jambi atau

bahkan Provinsi Jambi.

Penerapan sadar wisata dan sapta

pesona, pemerintah dalam hal ini

No Respon

Penduduk

Jumlah

Penduduk

Persen

tase

(%)

1 Mengetahui

Sapta Pesona 33 47,1

2

Tidak

Mengatahui

Sapta Pesona

37 52,9

Jumlah 70 100

Page 13: KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI …antologi.upi.edu/file/Kemenarikan_Kawasan_Percandian_Muarajambi... · pariwisata, yaitu Padmasana Foudation. Kata Kunci: Kemenarikan,

13 | Antologi Geografi, Volume 3 Nomor 2 September 2015

Kementerian Pariwisata mencanangkan

program pembentukan Kelompok Sadar

Wisata (Pokdarwis), adalah kelembagaan

di tingkat masyarakat yang anggotanya

terdiri dari para pelaku kepariwisataan

yang memiliki kepedulian dan tanggung

jawab serta berperan sebagai penggerak

dalam mendukung terciptanya iklim

kondusif bagi tumbuh dan

berkembangnya kepariwisataan, serta

terwujudnya sapta pesona dalam

meningkatkan pembangunan daerah

melalui kepariwisataan dan

manfaatkannya bagi kesejahteraan

masyarakat sekitar. Termasuk dalam

kategori Pokdarwis diatas adalah

organisasi masyarakat yang disebut

Kompepar (Kelompok Penggerak

Pariwisata).

Tabel 9 Keikutsertaan Penduduk Pada

KOMPEPAR di Kawasan Percandian

Muarajambi

Sumber: Hasil Penelitian, 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat

diketahui bahwa sebagian besar penduduk

sekitar sebesar 69% belum terlibat dalam

kelompok penggerak pariwisata,

kemudian sebagain kecil sebesar 31%

terlibat dalam kelompok penggerak

pariwisata. Masih kecilnya keterlibatan

masyarakat dalam kelompok pariwisata

karena belum terasanya dampak langsung

dari perkembangan pariwisata bagi

masyarakat sekitar.

Terdapat satu kelompok penggerak

wisata yaitu Padmasana Foundation.

Yayasan Padmasana Foundation adalah

lembaga nirlaba yang merupakan

kolaborasi antara Macro Film

International, Dwarapalamuja dan

Saramuja. Bersifat terbuka, non-

pemerintah serta berbasis masyarakat

tidak terikat dengan agama. Terbentuknya

yayasan ini menjadikan siapa saja dan

latar belakang apapun dapat bergabung

atas dasar kepedulian terhadap Kawasan

Percandian Mauarajambi. Beragamnya

latar belakang anggota, menjadikan

padmasana sebagai wadah saling berbagi

pengetahuan yang dikuasi tiap anggota.

Berikut program kegiatan yang dilakukan

padmasana foudation diantaranya:

a. Melakukan riset sejarah untuk

merekonstruksi serta

mengkultivasi Universal Value

dan Sejarah Melayu.

b. Mengumpunkan benda-benda

cagar budaya yang ditemukan

masyarakat untuk diteliti dan

dijaga kelestariannya.

No Jawaban

Responden

Jumlah

Penduduk Persentase

1 Mengikuti

KOMPEPAR 22 31

2

Tidak

Mengikuti

KOMPEPAR

48 69

Jumlah 70 100

Page 14: KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI …antologi.upi.edu/file/Kemenarikan_Kawasan_Percandian_Muarajambi... · pariwisata, yaitu Padmasana Foudation. Kata Kunci: Kemenarikan,

S.Suryansyah, dkk

Kemenarikan Kawasan Percandian... | 14

c. Melakukan pelatihan dan

sosialisasi tentang sejarah dan

pariwisata.

d. Menjadi rekan kerja dinas

pariwisata dalam mengadakan

event wisata, pengembangan

wisata dan pembuatan video profil

wisata di daerah Jambi.

e. Mengusulkan dan membantu

perangkat desa untuk

pengembangan desa wisata.

f. Merancang dan mendirikan sarana

pariwisata.

g. Mendidik anak-anak sekitar

melalui Sekolah Alam Raya

Muaro Jambi.

h. Membantu mencari donatur

beasiswa untuk anak-anak sekitar

candi yang mau melanjutkan

kuliah jurusan arkeologi.

i. Membangun rumah budaya

(rumah menapo) di Kawasan

Percandian Muarajambi

Selain Padmasana Foudation terdapat

juga Gerakan Muaro Jambi Bersakat yang

merupakan lembaga kemasyarakatan dari

desa Jambi Tulo dan Jambi Kecik,

Kecamatan Muaro Sebo yang berbatasan

langsung dengan Kawasan Percandian

Muarajambi, GMJB merupakan lembaga

kemasyarakatan yang konsen dalam

penyelamatan anggrek hutan di

Kabupaten Muaro Jambi. Terdapat juga

organisasi yang lebih besar yaitu The

Society Of Muaro Jambi Temple (THE

SOMT) adalah sebuah komunitas

masyarakat yang peduli terhadap

Percandian Muarjambi. Tujuan utama

pembentukan The SOMT yaitu bagaimana

Candi Muarajambi diakui UNESCO

sebagai warisan dunia (world Herritage).

Pengembangan pariwisata harus

didukung oleh berbagai pihak yang

tentunya berkaitan dengan kegiatan

pariwisata itu sendiri, baik pihak swasta,

pemerintah daerah khususnya desa,

maupun dinas terkait seperti Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan, Balai

Pelestarian Cagar Budaya Jambi dan

dinas-dinas lainnya. Pengelola inilah yang

nantinya akan mengatur kebijakan-

kebijakan serta pelaksanaan di lapangan,

pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan, Balai Pelestarian Cagar

Budaya Jambi, serta perangkat Desa dan

Kecamatan sebagai pengelola harus

berpartisipasi aktif dalam perencanaan,

pembinaan, pengaturan, pelaksanaan,

serta pengawasannya.

Pengelolaan Muarajambi harus

berbasis masyarakat, yaitu pengelolaan

yang memperkerjaan atau

mengikutsertakan masyarakat lokal agar

dapat menumbuhkan rasa memiliki dan

kesadaran untuk ikut berperan aktif dalam

pengembangan kepariwisataan

Page 15: KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI …antologi.upi.edu/file/Kemenarikan_Kawasan_Percandian_Muarajambi... · pariwisata, yaitu Padmasana Foudation. Kata Kunci: Kemenarikan,

15 | Antologi Geografi, Volume 3 Nomor 2 September 2015

dilingkungannya. Dinas Pariwisata dan

Budaya telah melibatkan masyarakat

sekitar secara langsung seperti melibatkan

masyarakat dalam event-event wisata,

melakukan pelatihan kepariwisataan dan

sosialisasi pentingnya pelestarian serta

kesejahteraan masyarakat melalui

pariwisata. Balai Pelestarian Cagar

Budaya dalam hal ini juga melibatkan

masyarakat dalam melaksanakan tugasnya

seperti menjadikan masyarakat sekitar

sebagai tenaga lokal dalam penelitian dan

proses ekskavasi, juru pelihara, tenaga

keamanan, dan memberikan pelatihan

serta sosialisasi tentang pelestarian cagar

budaya.

Promosi yang sudah dilakukan oleh

pemerintah terkait yaitu melalui media

lokal yang berada di Jambi, melalui dunia

maya dengan membuat video profil

pariwisata, pemilihan duta pariwisata dan

melalui pameran-pameran kebudayaan

baik yang berada di jambi maupun

nasional. Promosi merupakan salah satu

hal penting agar wisatawan mengetahui

wisata yang ada di Jambi guna menarik

wisatawan agar berkunjung ke Kawasan

Percandian Muarajambi. Promosi juga

dilakukan dengan mengajak setiap peserta

kunjungan kedinasan dari daerah lain

untuk mengunjungi Kawasan Percandian

Muarajambi.

Rencana pengembangan pariwisata

kedepan yaitu membangun infrastruktur

yang dibutuhkan seperti akses jalan raya,

pusat informasi, parkir, jaringan listrik dan

air, museum, dan kebutuhan infrastruktur

lainnya. Selanjutnya rencana kebijakan

dilalukan dengan memperhatikan aspek

perlindungan cagar budaya salah satunya

dengan pengendalian pemanfaatan

kawasan yaitu dengan pembagian zona.

Berikut pembagian pembagian zona

pengendalian pemanfaatan kawasan.

- Zona I (zona inti) yang merupakan

daya tarik artefak yang dilindungi

- Zona II (zona pengaruh) untuk

pengembangan daya tarik baru

- Zona III (zona pengembangan) yang

diharapkan untuk memberi dampak

bagi penduduk sekitar.

Adanya pembagian zona ini bertujuan

untuk menjaga bangunan cagar budaya

yang ada serta tetap mengembangan

bangunan candi sebagai daya tarik wisata.

Pemerintah melalui bantuan kementerian

koperasi sudah menyediakan bangunan

disekitar parkir untuk lokasi masyarakat

berjualan baik makanan dan minuman

atau souvenir.

Event wisata yang diselenggarakan

oleh pemerintah terkait yaitu Festival

Candi Muarajambi yang diselenggarakan

rutin setiap tahunnya, even ini berisikan

acara seperti pertunjukan seni budaya tiap

Page 16: KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI …antologi.upi.edu/file/Kemenarikan_Kawasan_Percandian_Muarajambi... · pariwisata, yaitu Padmasana Foudation. Kata Kunci: Kemenarikan,

S.Suryansyah, dkk

Kemenarikan Kawasan Percandian... | 16

Kota/ kabupaten, lomba perahu, lomba

tari, lomba musik tradisional, tour sepeda,

bazar UKM dan hiburan artis ibu kota.

Kendala dalam pengembangan

pariwisata Kawasan Percandian

Muarajambi adalah tersebar luasnya

bangunan candi yang membutuhkan dana

besar untuk di ekskavasi, terbatasnya

SDM dan waktu yang lama untuk

ekskavasi, terbatasnya dana untuk

ekskavasi, adanya perusahaan

penimbunan batu bara (stockpile) yang

merusak menapo, dan adanya pekebunan

sawit .

KESIMPULAN

Berdasarkan penilaian wisatawan dan

data kunjungan menunjukkan, bahwa

Kawasan Percandian Muarajambi

merupakan destinasi wisata yang menarik,

hal ini juga terlihat dari grafik pengunjung

yang setiap tahunnya semakin meningkat.

Nilai kemenarikan keragaman,

kemenarikan daya tarik , dan keragaman

aktifitas yang dapat dilakukan wisatawan

mendapatkan nilai kemenarikan tertinggi

dari wisatawan. Berdasarkan skoring

peneliti di lapangan, aksesibilitas menuju

lokasi memiliki tingkat kemenarikan

cukup menarik, atraksi daya tarik wisata

memiliki kemenarikan tinggi/ sangat

menarik, amenitas memiliki kemenarikan

rendah atau kurang menarik, dan

infrastruktur pendukung wisata memiliki

kemenarikan rendah atau kurang menarik.

Meskipun sebagian besar masyarakat

belum mengatahui sapta pesona, akan

tetapi sesungguhnya mereka telah

melaksanakan beberapa unsur sapta

pesona sebagai kebiasan dalam kehidupan

sehari-hari. Terdapat kelompok penggerak

pariwisata yaitu Padmasana Foundation

digerakan oleh pemuda sekitar serta

menjadi rekan kerja pemerintah dalam

mempercepat pengembangan pariwisata.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Sunaryo, Bambang. (2013). Kebijakan

Pembangunan Destinasi Pariwisata

Konsep dan Aplikasinya.

Yogyakarta : Penerbit Gava Media.

Saudagar, Fachruddin. (2013). Memasuki

Gerbang Situs Sejarah Muaro

Jambi. Jambi: Yayasan FORKKAT

Jambi.

Sumber Hasil Penelitian, Laporan,

Skripsi, Tesis, Jurnal:

Page 17: KEMENARIKAN KAWASAN PERCANDIAN MUARAJAMBI …antologi.upi.edu/file/Kemenarikan_Kawasan_Percandian_Muarajambi... · pariwisata, yaitu Padmasana Foudation. Kata Kunci: Kemenarikan,

17 | Antologi Geografi, Volume 3 Nomor 2 September 2015

Badan Statistik Jambi. (2012). Jambi

Dalam Angka 2012. Jambi. BPS

Jambi.

Badan Pusat Statistik. (2014). Statistik

Politik 2014. Jakarta: BPS Nasional.

Budiwiyanto, Adi. (2012). Kontribusi

Kosakata Bahasa Daerah dalam

Bahasa Indonesia. [Online].

Diakses dari

http://badanbahasa.kemdikbud.go.i

d/lamanbahasa/content/kontribusi-

kosakata-bahasa-daerah-dalam-

bahasa-indonesia Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Provinsi Jambi (2013). Data Base

Pariwisata Provinsi Jambi. Jambi:

Disbudpar

Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi.

(2013). Laporan Draft Akhir

Penyusunan Rencana Tata Ruang

Kawasan Strategis Provinsi (RTR

KSP) Kawasan Wisata Muaro

Jambi. Jambi: Dinas PU.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif. (2012). Pedoman Kelompok

Sadar Wisata. Jakarta:

Kemenparekraf.

Maryani, Enok (2011). Pengembangan

Wisata Bandung Persepsi

Wisatawan. Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Sumaryadi, Aditio. (2014). Kesesuaian

Rencana Pengembangan

Pariwisata Kawasan Kaki

Jembatan Suramadu Sisi Madura,

Dengan Persepsi Wisatawan

Terhadap Kebutuhan

Pariwisata.(Jurnal). Sekolah

Arsitektur, Perencanaan dan

Pengembangan Kebijakan ITB

Teguh, Frans. (2013). Kebijakan

Pengembangan Destinasi Nasional

Untuk Pembangunan Pariwisata.

Seminar Nasional Ekowisata

Universitas Wigyatama. Malang:

tidak diterbitkan.

Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009

Tentang Kepariwisataan.

Undang-undang Otonomi Daerah No. 25

Tahun 2000

Sumber Internet:

ASEAN (Association Of South East

Asian Nations) . (2013). Tourist

arrivals in ASEAN.

[Online]. Diakses dari http://

www.asean.org/images/2015/februar

y/asean_statistic/Table%2028.pdf

BIG (Badan Informasi Geospasial).

Indonesia Memiliki 13.466 Pulau

yang Terdaftar dan Berkoordinat

[Online]. Diakses dari

http://www.bakosurtanal.go.id/berita

-surta/show/indonesia-memiliki-13-

466-pulau-yang-terdaftar-dan-

berkoordinat

Mardianto, Roy. (2013). Profil

Padmasana Foundation. [Online].

Diakses dari

http://padmasanafoundation.blogspot

.com/2013/11/padmasana.html