KEMBALINYA POLITIK IDEOLOGI

3
KEMBALINYA POLITIK IDEOLOGI Resensi buku Judul buku : Kembalinya politik ideology Penerbit : Pustaka Empat Lima Penulis buku : Donny Gahral Adian Peresensi : Erwin Aditya Dalam pidatonya pada kongres III di Bali, Megawati soekarno putri mengataka bahwa bangsa indonesia harus kembali kedalam politik ideology , alasan tentang pidatonya tersebut adalah , karna Indonesia mengalami kemerosotan politik dimana Indonesia belum mampu menggunakan semua potensi dan daya yang ada untuk meraih masa depan yang lebih baik dan bergerak menjauh dari cita- cita proklamasi kemerdekaan. Megawati juga berkomentar bahwa politik telah direduksi tidak lebih dari sekedar perebutan dan pembagian kekuasaan antar kekuatan politik dan anta relit politik . Alasan pertama juga dia sampaikan bahwa politik telah jatuh trersungkur hanya meenjadi sarana dan arena perebutan kekuasaan di kalangan elit, yang terpisah dari pergulatan hidup massa rakyat. Kekuasaan sendiri, bukanlah kekuasaan sebagaimana maksud pembukaan UUD 1945, yang memiliki watak melindungi, memajukan, dan mencerdaskan, tapi kekuasaan yang abai pada kepentingan bangsa dan rakyat. Alasan kedua bahwa politik makin menjauh dari rakyat, dan rakyat dijauhkanb oleh politik. Elit yang disibukkan oleh

description

artikel

Transcript of KEMBALINYA POLITIK IDEOLOGI

Page 1: KEMBALINYA POLITIK IDEOLOGI

KEMBALINYA POLITIK IDEOLOGI

Resensi buku

Judul buku : Kembalinya politik ideology

Penerbit : Pustaka Empat Lima

Penulis buku : Donny Gahral Adian

Peresensi : Erwin Aditya

Dalam pidatonya pada kongres III di Bali, Megawati soekarno putri mengataka bahwa bangsa indonesia harus kembali kedalam politik ideology , alasan tentang pidatonya tersebut adalah , karna Indonesia mengalami kemerosotan politik dimana Indonesia belum mampu menggunakan semua potensi dan daya yang ada untuk meraih masa depan yang lebih baik dan bergerak menjauh dari cita-cita proklamasi kemerdekaan. Megawati juga berkomentar bahwa politik telah direduksi tidak lebih dari sekedar perebutan dan pembagian kekuasaan antar kekuatan politik dan anta relit politik .

Alasan pertama juga dia sampaikan bahwa politik telah jatuh trersungkur hanya meenjadi sarana dan arena perebutan kekuasaan di kalangan elit, yang terpisah dari pergulatan hidup massa rakyat. Kekuasaan sendiri, bukanlah kekuasaan sebagaimana maksud pembukaan UUD 1945, yang memiliki watak melindungi, memajukan, dan mencerdaskan, tapi kekuasaan yang abai pada kepentingan bangsa dan rakyat.

Alasan kedua bahwa politik makin menjauh dari rakyat, dan rakyat dijauhkanb oleh politik. Elit yang disibukkan oleh petarungan siasat merebut kekuasaan, menjadi lalai pada kewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan politik, yang meninggikan kualitas kesadaran rakyat. Apa yang diberikan kepada rakyat adalah tecnologi marketing, yang justru hanya menjadikan rakyat sebagai objek politik.

Megawati kembali berkomentar bahwa bangsa Indonesia harus kembali menjadi jatidirinya dengan pemikiran-pemikiran pragmatis yang meninggalkan ideology, megawati menyampaikan beberapa fundamen penting, yaitu :

Page 2: KEMBALINYA POLITIK IDEOLOGI

Fundamen pertama adalah politik sebagai aksi ideologis. Politik sebagai aksi ideologis bukan semata-mata mengejar posisi posisi penting di public, melainkan sebuah upaya membangun sesuatu yang lebih bsar bernama keadaban.

Fundamen kedua adalah ideology, ideology disini bukan sekedar deretan retorika untuk dihafalkan melainkan gagasan untuk direalisasikan. Pemikir kebudayaan, Terry eagleton, mengatakan bahwea ideology perlu dilihat sebagai gagasan yang berorientasi pada tindakan dan bukan semata-mata spekulasi metafisis.

Fundamen ketiga, musyawarahuntuk mufakat . musyawarah untuk mufakat adalah format “Demokrasi asli “ Indonesia sebagai respon terhadap demokrasi liberal yang bercorak individualistic. Demokrasi liberal menerjemahkan politik sebagai persaingan bebas layaknya ekonomi pasar. Dalam persaingan tersebut, tujuan mengiyakan sarana . manipilasi, kecurangan, hiperbolasui citra kosakata utama dalam demokrasi berbasis persaingan bebas.

Fundamen keempat, manajemen kepartaian berbasis ideology. Fondasi sebuah partai ideologis adalah kader-kader yang mematuhi dan menjalankan ideologoi secara konsisten.

Fundamen kelima pendidikan politik , pendidikan politik sepenuhnya diarahkan untuk memperkuiat partisipasi rakyat. Rakyat, sebagai pemegang kedaulatan, sudah lama tergadaikan suaranya oleh representasi politik yang hanya memainkan politik citra.

Itulah kelima fundamen penting yang disampaikan megawati pada kongres III yang dilaksanakan di bali pada kader-kadernya dengan harapan bangsa Indonesia bias kembali kedalam politik ideology yang mementingkan rakyat bukan kepentingan pribadi yang meninggalkan hak-hak rakyat.

Demikian resensi buku yang saya sampaikan dalam buku “ KEMBALINYA POLITIK IDEOLOGI “, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca semua.

Terima Kasih.