Kembali oleh Fredrik Bratberg

44
KEMBALI (Tilbakekomstene) By Fredrik Brattberg Translated in English by Henning Hegland Diterjemahkan oleh Syarah Meidiana

description

Sebuah baskah teater yang bercerita tentang sebuah keluarga yang bertahun tahun dihantui dengan rasa bersalah hingga suatu malam sesuatu terjadi...

Transcript of Kembali oleh Fredrik Bratberg

Page 1: Kembali oleh Fredrik Bratberg

KEMBALI(Tilbakekomstene)

By

Fredrik Brattberg

Translated in English by

Henning Hegland

Diterjemahkan oleh

Syarah Meidiana

Page 2: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Kembali

Di sebuah rumah entah dimana dan kapan

Karakter:

1. Ibu

2. Ayah

3. Gustav (berusia 19 tahun-an)

Ada dua mode dialog, dialog dalam adegan dengan lawan main, dan yang di beri garis bawah berbicara pada penonton

Page 3: Kembali oleh Fredrik Bratberg

I

Ayah dan Ibu di ruang tamu, ada pintu masuk, pintu menuju kamar Gustav, pintu menuju kamar ayah dan ibu, sebuah jendela. Ayah berdiri di depan jendela. Dia terlihat berantakan dan kurus kering. Ibu duduk di sofa menyulam sambil menonton tv.

Ibu:

Aku tidak tahu kenapa aku menyulam. Untuk siapa aku menyulam.

Aku tidak peduli lagi, kau tidak mau melakukan apa-apa. Kau bahkan tidak mau mengurusi baju kotormu. Dulu kau peduli pada penampilan. Duduklah disini bersamaku, temani aku.

Ayah:

Aku sedang mengawasi anjing tetangga, dia kabur lagi

Ibu:

Entah jadi apa sulaman ini akhirnya, aku hanya menyulam, menyulam, dan menyulam

Ayah:

Saat kau punya anjing, jaga baik-baik! Memang sesulit itu merantai anjing?

Ibu:

Kemari, duduk sini

Ayah:

Beberapa orang seharusnya tidak boleh punya anjing. Bayangkan, mereka tidak mencarinya, merawat dan menjaganya

Ayah terus mencari. Ibu mulai khawatir pada ayahnya yang mencari-cari lewat jendela

Page 4: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Mereka hanya menunggu sampai mereka pulang sendiri, menggonggong dan berdiri di depan pintu

Ibu:

Kenapa tidak kau saja yang mencarinya, kau bisa mencarinya

Ayah:

Itu bukan tugasku. Mereka bisa menjaga anjingnya sendiri

Ibu:

Ya jika memang itu sangat mengganggumu

Ayah:

Tidak, rasanya ini sudah cukup

Pause

Ibu:

Ayo duduk disini, disini bersamaku

Ayah:

Sekarang anjing itu berlari ke jalan, bagaimana jika ditabrak mobil?

Ibu:

Kau sudah berjanji akan berhenti melakukan itu

Ayah:

Aku sedang mengawasi anjing tetangga

Ibu:

Kau selalu berhalusinasi melihat sesuatu tapi tidak ada apa-apa. Itu membuatku khawatir dan aku tidak suka

Ayah:

Memang sesulit itu merantai anjing?

Pause

Lihat ada seseorang datang, sebuah mobil mendekat

Ibu:

Page 5: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Aku yakin mereka akan pergi ke rumah keluarga Pedersens

Ayah:

Tidak, mereka tidak pergi ke sana, ayo lihat sini

Ibu:

Bisa siapa saja kan

Ayah:

Lihat sini, tidak ada yang punya mobil semacam itu di sekitar sini, dan mobil itu tidak belok ke kediaman Pedersens tapi menuju kemari

Ibu bangkit dari sofa dan berdiri di samping Ayah

Ibu:

(Antusias) Sepertinya menuju kemari

Ayah:

Pasti menuju kemari, pasti!

Ibu:

Sudah lama sekali kita tidak menerima tamu semalam ini

Ayah:

Itu pasti dia!

Ibu:

Ya tuhan! Bayangkan jika itu memang dia!

Mobil itu balik arah

Ayah:

Mobil itu tidak balik arah

Ibu:

Mobil itu berbalik arah menuju jalan utama

Ayah:

Belum pasti

Page 6: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Ya

Ya mobil itu berbalik arah

Ibu:

Aku sudah tidak tahan lagi! Kau selalu merasa melihat sesuatu tetapi kau tidak melihat apa-apa. Itu hanya mobil biasa, seseorang mengunjungi orang lain, seseorang berbalik arah ke jalan besar, tidakkah kau mengerti?! Aku sudah tidak tahan lagi!

Kau sudah sakit selama setengah tahun. Kau hanya mau berdiri di jendela. Tapi semua harus kau hentikan, kau tidak boleh bediri disana lagi, aku tidak akan membiarkan kau melakukannya lagi.

Gustav sudah meninggal

Pause

(Lebih lembut) Aku ingin upacara pemakaman untuknya. Aku ingin upacara dimana aku bisa menyatakan bahwa dia sudah meninggal, hanya itu cara agar kita bisa bangkit

Ibu merangkul Ayah dan menenangkannya

Sayang, bisakah kau melakukan ini? Bisakah kau jadi bagian dari ini untuk kebaikanku?

Tiba-tiba Ibu mengerti pada ucapannya, dia harus mengakui bahwa anaknya sudah benar-benar meninggal. Dia menangis

Ayah:

Dua bulan kemudian sebuah upacara pemakaman kami lakukan untuk mengenang Gustav. Sesuai dengan saran pastor, kami menyuruh orang-orang membawa barang yang mengingatkan mereka pada Gustav, barang yang bisa kami masukan ke dalam keranda dan kami kubur. Kami tidak pernah tau bahwa ternyata Gustav memiliki banyak teman, kerandanya begitu penuh dengan salib, foto, lilin, semua hal yang mengingatkan kami padanya

Ibu kembali ke sofa dan menyulam

Ibu:

Sehari setelah pemakaman dia tetap berdiri di depan jendela mencari Gustav. Tetapi Gustav tidak pernah pulang

Page 7: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Duduklah disini bersamaku, temani aku.

Ayah:

Aku sedang mengawasi anjing tetangga, dia kabur lagi

Ibu:

Duduklah di sini

Ayah:

Bayangkan, mereka tidak pergi dan mencarinya

Lihat! Anjing itu main kejalan lagi

Ibu:

Seiring dengan waktu ia semakin jarang memandang keluar jendela, sedikit demi sedikit kami kembali pada kehidupan kami seperti biasanya

Kemari, duduk di sampingku

Ayah duduk di samping ibu

II. Kedua orangtua duduk seperti adegan sebelumnya. Bel berbunyi. Ibu membuka pintu. Ternyata Gustav. Saat ibunya mau memeluk Gustav dia tidak kuasa lalu memeluk kakinya. Ayah berlari mendekati, ayahpun tidak kuasa lalu berlutut di hadapan putranya. Pakaian Gustav kotor dan compang-camping, ia terlihat sudah tidak makan beberapa hari. Wajahnya kotor, air matanya memudarkan sedikit lumpur di pipinya yang tirus.

Gustav:

Bolehkah, bolehkah aku makan sesuatu?

Seolah Gustav menghabiskan kekuatannya untuk mengatakan kalimat tadi, dia pingsan sehingga harus di bantu oleh orang tuanya

Page 8: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Ayah:

Astaga anakku…. Tapi kau kan sudah….

Ibu:

Kau sangat kelaparan

Ayah:

Tentu saja! Kau harus makan. Ayo kita bawa dia ke ruang makan

Ibu:

Di sini, dudukan dia di sini

Mereka mendudukan Gustav di kursi meja makan. Ayah duduk di sampingnya, memegang tangannya, wajahnya, kepalanya, tubuhnya. Ibu membuka kulkas, mencari makanan untuk disediakan

Ayah:

Oh Gustav, Puji Tuhan, Gustav anakku

Ibu:

Tidak ada yang bisa aku sediakan, tidak ada yang enak

Ayah:

Bagaiamana dengan gulai kambing kemarin?

Ibu:

Ya!

Ibu pergi ke dapur

Ayah:

Kami punya gulai kambing nak, tenang saja

Ibu kembali dengan membawa cracker dan semangkuk gulai kambing, diletakannya di depan Gustav. Gustav menyantapnya seperti tidak pernah makan bertahun-tahun

Ibu:

Kue almond dari pemakaman

Ibu ke dapur lalu kembali membawa kue almond

Page 9: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Ayah:

Kau menghidangkan kue almond beku?

Gustav:

Tidak apa-apa

Gustav melahap kue itu. Sementara Gustav makan Ibu berdiri di belakangnya mengusap-usap rambutnya, menciuminya, Ayah menangis

Ibu:

Oh Gustav, Sayang. Betapa aku selalu menangis untumu. Oh Tuhan betapa aku selalu menangis untukmu Gustav

Gustav terus makan, seolah dia tidak pernah makan makanan enak seumur hidupnya, ia akhirnya bicara, sambil tetap mengunyah makanannya

Gustav:

Pasti kalian bertanya-tanya dari mana saja aku?

Ibu:

Ya, kenapa kami tidak mendengar apapun darimu?

Ayah:

Kami sangat resah

Ibu:

Kami ketakutan, Gustav

Gustav:

Aku bersama teman-teman sekelas pergi mendaki gunung. Dan aku tersesat di pegunungan, aku mencoba mencari jalan kembali, tapi semakin aku mencari aku semakin tersesat

Ibu:

Oh Gustav, sayangku

Gustav:

Kelamaan semua semakin memburuk, dan saat itulah hal itu terjadi; longsor yang dahsat menghadang

Page 10: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Ayah:

Astaga

Gustav:

Aku berusaha berlari, tetapi longsornya terlalu besar dan semakin cepat

Gustav kembali fokus pada makanan. Orang tuanya tidak sabar menunggu kelanjutan ceritanya

Ibu:

Lalu?

Gustav:

Aku tidak ingat apa-apa

Ayah:

Tapi apa yang terjadi selanjutnya?

Gustav:

Yang aku ingat adalah pagi ini, aku terbangun di semak-semak dan berjalan kemari

Ibu:

Gustav membawa kita ke tempat dimana dia terbangun setelah di gulung oleh longsor

Ayah:

Untuk kali pertama kami hanya pergi bersama Gustav

Ibu:

Lalu kami membawa polisi

Ayah:

Polisi tidak mengerti

Ibu:

Tidak ada yg mengerti

Ayah:

Page 11: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Tidak masalah, Gustav sudah kembali

Ibu:

Kehidupan bisa dimulai kembali, kehidupan yang normal

Waktu berlalu, Ayah terlihat terawat dengan kemeja putih baru

Gustav:

Ayah, bisakah Ayah keluar membantuku membetulkan sepedaku?

Ayah:

Tapi kau lebih tau banyak soal sepeda lebih dariku

Gustav:

Ayah bisa membantuku mengganti rantai, Aku juga butuh seseorang membetulkan roda belakangnya.

Ibu:

(Pada ayah) Kalau begitu ganti dulu kemeja putihmu dengan overall, kau tidak mau merusaknya kan?

Ayah:

Ya, aku akan ganti dengan overall

Ibu:

Kau juga Gustav, mana overall-mu?

Ayah memakai overall-nya, Ibu mencari overall Gustav

Gustav:

Sekarang dia bisa melaju lebih cepat setelah aku ganti beberapa bagian intinya

Ibu:

Kau harus hati-hati Gustav, waktu itu aku melihat kau mengendarainya hanya dengan roda belakang! Itu gila! Jangan sekali-kali kau lakukan lagi

Ayah:

Page 12: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Tunggu sampai kau punya motor! Ayahmu juga dulu punya motor loh!

Ibu:

Kalian ini sama saja. Kegilaanmu menurun dari ayahmu

Gustav:

Seharusnya ayah menyimpannya, Aku tidak percaya ayah menjualnya dengan harga 2 juta

Ibu memberinya overall dan melingkarkan scarf ke lehernya

Ibu:

Berjanjilah padaku kau akan berhati-hati

Ayah:

Dulu berbeda dengan sekarang, dulu kami punya kau dan membutuhkan uangnya

Gustav:

Ya tapi untuk 20 juta?

Gustav dan Ayah pergi ke luar

III Waktu berubah, Ibu sedang merapikan meja makan dan menyiapkan makan malam. Ayah pulang dari kantor.

Ayah:

Hey sayang

Ibu:

Hey, bagaimana harimu?

Ayah:

Menu makan malam kita apa?

Ibu:

Page 13: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Gulai kambing

Ayah:

Wah sepertinya lezat

Tadi hariku cukup bagus, Amundsen datang berkunjung

Ibu:

Apa yang dia inginkan?

Ayah:

Hanya bilang “hai”. Sepertinya dia merindukan kita

Ibu:

Apa yang dia lakukan setelah dia pensiun?

Ayah:

Jangan khawatir, dia punya 4 cucu dan akan bertambah 1 lagi dalam beberapa bulan

Ibu:

Hanne-Marte sedang hamil lagi?

Ayah:

Gustav mana?

Ibu:

Entahlah, seharusnya dia sudah pulang

Ayah:

Bukankah dia bubar sekolah jam 2 setiap hari selasa?

Ibu:

Ya, hari ini selasa. Seharusnya dia sudah pulang dari tadi

Ayah:

Seharusnya dia sudah pulang dari 1 jam yang lalu

Ibu:

Kalau begitu kita makan berdua saja, nanti makanannya dingin

Page 14: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Ayah:

Ya, begitu lebih baik

Ibu:

Jika dia sudah pulang nanti dia bisa hangatkan sendiri saja

Mereka makan, Ayah menahan diri untuk tetap duduk tenang, tapi lama kelamaan kehilangan kesabarannya dan berdiri

Ayah:

Aku tidak tahan lagi!

Ibu:

Duduklah, sayang

Ayah:

Dia seharusnya sudah pulang 1 jam yang lalu

Ayah kembali berdiri di jendela awal dia biasa berdiri

Ibu:

Aku yakin dia akan pulang sebentar lagi

Ayah:

Kalau begitu aku akan tetap berdiri di sini sampai dia pulang

Ibu:

Makanannya mulai dingin

Ayah:

Aku akan tetap berdiri disini sampai dia pulang

Awalnya ibu makan sendiri, tetapi kelamaan ibu menghampiri Ayah lalu memeluknya untuk menenangkannya

Ibu:

Malam datang, dan hari pun berganti. Kami belum mendengar kabar apapun dari Gustav. Kami melapor pada polisi. Setelah pencarian berhari-hari di hutan dan di sungai para polisi tidak dapat menemukannya. Gustav hilang tanpa jejak

Ibu duduk di sofa sambil menyulam

Page 15: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Duduklah disini bersamaku, temani aku.

Ayah:

Aku sedang mengawasi anjing tetangga, dia kabur lagi

Ibu:

Kemari, duduk sini

Ayah:

Saat kau punya anjing, jaga baik-baik! Memang sesulit itu merantai anjing?

Ibu:

Waktu berlalu. Gustav belum juga pulang. Saat seorang nelayan melaporkan melihat sebuah perahu terapung kami sepakat dan menerima bahwa kemungkinan besar Gustav terbawa arus dan tenggelam. Kami mengadakan upacara pemakaman untuknya. Dan sesuai dengan saran pastor kami meminta kerabat dan keluarga untuk membawa barang-barang yang mengingatkan mereka pada Gustav. Barang-barang untuk kami masukan kedalam keranda dan dikubur. Ia memiliki banyak teman. Kerandanya penuh dengan bermacam-macam barang

Ayah:

Tidak lama setelah pemakaman aku naik pangkat sehingga aku sudah tidak punya waktu lagi untuk berdiri di depan jendela

Sayang, apa kau lihat flask-disk?

Ibu:

Flash-disk?

Ayah:

Ya, yang di tancapkan ke USB slot di samping laptop

Ibu:

Yang abu-abu?

Ayah:

Ya, yang abu-abu, ukurannya sebesar ini lah

Ibu:

Page 16: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Coba periksa di saku

Ayah memeriksa sakunya tetapi tidak ada disitu

Ibu:

Periksa di laci meja di kamar, kau biasanya suka meninggalkan barang-barang kecil disana

Ayah masuk ke kamar. Bel pintu berbunyi

IV.

Ayah masih di kamar mencari memory stick, ibu duduk di sofa, lalu membuka pintu, teryata Gustav. Saat melihatnya Ibu memeluknya dengan erat sambil menangis, begitupun ayah yg berlari menghampiri. Pakaian Gustav kotor dan compang-camping, ia terlihat sudah tidak makan beberapa hari. Wajahnya kotor, air matanya memudarkan sedikit lumpur di pipinya yang tirus.

Gustav:

Bolehkah aku makan sesuatu?

Ibu:

Puji Tuhan, oh anakku, kau kembali

Gustav:

BOLEHKAH AKU MAKAN SESUATU?

Ayah dan Ibu memperhatikan Gustav dengan seksama, betapa kurusnya anak mereka

Ibu:

Oh tentu saja, nak. Ayo duduk di sini, di meja makan

Ayah dan Gustav duduk di meja makan, Ibu pergi ke dapur

Ibu:

Kita masih punya sisa semalam, ada kentang dan sosis

Page 17: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Ayah:

Anakku sungguh sulit dipercaya kau kembali

Ibu:

Kau sangat suka sosis

Ayah:

Ceritakan kemana saja kau ini?

Gustav:

Aku belum makan selama beberapa minggu, jika boleh ayah menunggu…

Ibu:

(Pada ayah) Kita harus menunggu sampai dia makan sesuatu

Ibu menyediakan hidangan. Gustav memakannya dengan sangat lahap

Setelah beberapa suap Ayah bertanya

Ayah:

Nah, jadi kemana saja kau?

Gustav tidak menjawab, dia hanya peduli dengan makanannya

Ibu:

Tunda dulu pertanyaanmu, dia masih lapar

Gustav terus makan

Ayah:

Jadi bagaimana?

Ibu:

Jika dia sudah selesai pasti dia bicara

Gustav tetap tidak menjawab dan terus makan, Ayah kehilangan kesabaran dan memukul meja makan dengan kesal

Ayah:

Aku ingin tahu kemana saja anaku!

Page 18: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Ibu memandangnya dengan tatapan tidak setuju, dia mengelus-elus rambut Gustav untuk menetralkan suasana

Ibu:

Kau harus mengerti Gustav, kami sangat mengkhawatirkanmu

Ayah:

(lebih lembut) Ya, kami sangat khawatir

Ibu:

Sekarang coba beritahu kami kemana saja kau selama tiga bulan terakhir?

Ayah:

Mengapa kau tidak pernah menghubungi kami?

Ibu:

Lalu Gustav memberitahu kami tentang perahu. Sepulang sekolah dia pergi ke laut

Gustav:

Aku melihat perahu terapung bebas, lalu aku melompat menaikinya

Ibu:

Perahunya mulai bocor

Gustav:

Semakin lama air semakin naik

Ayah:

Dan perahunya tenggelam

Gustav:

Aku mencoba melawan arus tetapi aku malah semakin hanyut

Ayah:

Lalu ia tidak ingat apapun. Kami tidak mengerti

Ibu:

Page 19: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Kami menceritakan ini pada orang-orang tapi tak satupun yang percaya. Tidak satupun

Ayah:

Mereka kira kami hanya mengada-ada semua kejadian tersebut

Gustav:

Garam

Ayah:

Setelah beberapa hari kemudian Gustav masuk sekolah

Gustav:

Tolong ambilkan garam

Ibu:

Hari berjalan seperti biasanya seolah Gustav tidak pernah hilang

V.

Waktu berlalu. Ibu keluar dari kamar Gustav dengan kacau balau

Ibu:

Aku baru saja dari kamar Gustav …

Ayah:

Ada apa? Apa yang terjadi?

Ibu:

Aku ingin membangunkan dia

Ayah:

Tenang dulu, sayang

Ibu:

Tapi sepertinya…. Dia… tidak…

Page 20: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Ayah:

Tenangkan dirimu, duduk sini

Ayah mendatangi ibu, merangkul dan menuntunnya ke sofa

Ya tenangkan dulu dirimu lalu bicara yang benar

Ibu:

“Gustav waktunya bangun” kataku, tapi dia tidak menjawab!

Ayah:

Oke, tenang.. tenang..

Ayah menuntun Ibu untuk bernafas dengan relax, ibu sangat kacau tapi berusaha mengikuti

Lalu keluarkan, kau akan lebih tenang

Ayah memijat bahu Ibu

Sekarang, apa yang terjadi di kamar Gustav?

Ibu:

Mencoba keras untuk tenang, tetapi semakin ia bercerita semakin ia menjadi emosional

Aku mencoba membangunkannya, aku bilang, “Gustav bangun, ayo bangun” tapi dia tidak menjawab, lalu aku masuk ke kamarnya aku guncang-guncang dia aku terus guncang-guncang dia aku guncang-guncang…

Ayah:

Tarik nafas… Keluarkan..

Ibu:

Aku terus mengguncang-guncang tubuhnya tapi dia tidak bangun

Ayah:

Kenapa dia?

Ibu:

Sepertinya dia mati!

Ayah:

Apa kau periksa denyut nadinya?

Ibu:

Page 21: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Ya, nadinya sudah tidak berdenyut lagi

Ayah:

Kau yakin?

Ibu:

Ya, sangat yakin!

Ayah:

Kau mengecek nadinya yang mana? Di pergelangan tangannya?

Ibu:

Di pergelangan tangannya, di lehernya

Ayah:

Dan kau tidak bisa menemukan denyutnya?

Ibu:

Tidak! Dia sudah tidak berdenyut lagi!

Pause

Ayah:

Kita harus membawanya ke rumah sakit sekarang juga!

Dalam kepanikan mereka memakai jaket dan sepatu dengan rusuh

Ayah:

Mana kunci mobil?

Ibu:

Didalam saku jaket-mu

Ayah:

Tidak ada

Ibu:

Di laci meja di kamar, kau biasanya suka meninggalkan barang-barang kecil disana

Ayah lari kekamar mengambil kunci lalu kembali. Mereka menggotong Gustav dari kamarnya

Ibu:

Page 22: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Walau kami tahu kemungkinan selamat Gustav sangat kecil kami tetap berusaha sekuat tenaga menyelamatkannya

Ayah:

Kami berusaha secepat mungkin membawanya ke unit gawat darurat dimana kami bertemu langsung dengan dokter

Ibu:

Kami duduk di ruang tunggu

Ayah:

Kami duduk disana berjam-jam tanpa mengatakan sepatah kata pada satu sama lain

Ibu:

Akhirnya dokter keluar. Nyawa anak kami sudah tidak mungkin diselamatkan

Ayah:

Anak kami telah pergi

Ibu:

Anak kami telah pergi

Di rumah. Pulang dari rumah sakit

Ayah:

(dengan sangat kesal) Sekarang dia berlari ke jalan, anjing tetangga itu berlari kejalan! Bagaimana jika dia ditabrak mobil?

Ibu:

Beritahu tetangga kita kalau begitu!

Ayah:

Beberapa orang seharusnya tidak boleh punya anjing!

Ibu:

Kalau begitu beritahu tetangga kita bahwa anjingnya kabur ke jalan dan kami hampir menabraknya dalam perjalanan pulang dari rumah sakit!

Ayah:

Page 23: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Ya aku akan menelpon mereka! Sialan!

Ibu:

Ya! Telpon mereka. Katakan bahwa mereka seharusnya bisa menjaganya lebih baik!

Ayah:

(dengan marah) Halo! Ya anjingmu tadi kabur! Anjingmu kabur!

Sementara Ayah marah-marah di telepon Ibu berbicara. Tanpa seorangpun dapat mendengar kata-kata Ayah.

Ibu:

Untuk sementara kami mulai menghargai kebebasan setelah kepergiannya. Kini Gustav sudah tiada. Kami tidak punya anak. Sekarang dunia lebih terbuka untu kita. Kita bisa bepergian lebih sering, bisa menjaga satu sama lain

Ayah:

(masih menelpon) Kalian tidak sadar mobil mondar-mandir di jalan?

Ibu:

Tetap saja semua keuntungan itu terbayang-bayangi oleh rasa kehilangan yang terlalu dalam. Kami tetap memikirkan Gustav. Setiap sore. Setiap hari

Ayah:

(masih di telpon) Oke aku akan mengamankannya! Jika kalian tidak mau aku yang akan mengamankannya! (menutup telpon dengan kasar) Berengsek!

Ayah pergi dengan penuh kemarahan

VI. Waktu berlalu. Bel berbunyi saat ibu membuka ternyata Gustav. Ibu langsung penuh dengan kebahagiaan, ia memeluknya

Pakaian Gustav sangat kotor dan compang-camping. Dia terlihat tidak makan selama berbulan-bulan

Page 24: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Ibu:

Oh Gustav! Ini sangat membahagiakan! Masuklah, sayang

Gustav:

Bolehkah aku makan sesuatu?

Ibu:

Ya tentu saja, ayo ikut ke meja makan.

Gustav mengikuti lalu duduk di meja makan menunggu untuk disuguhi sesuatu

Lihat, rotinya sudah tersedia kau bisa ambil sendiri

Gustav:

Bisa aku makan beberapa potong?

Ibu:

Ya, kau ambil saja sendiri

Gustav:

Ibu tidak memasak yang lain lagi? rolade, misalnya?

Ibu:

Rasanya tadi pagi ibu mengeluarkannya dari kulkas

Gustav pergi mengambil pisau roti lalu memotong beberapa lembar. Ibu pergi kedapur untuk mencari semacam selai

Ini membahagiakan sekali! Kau kembali disini.

Ada Nutella, kau suka Nutella

Ibu memberikan Nutella. Gustav makan dengan rakus

Ibu memeriksa isi kulkas Ya Tuhan banyak sekali makanan basi. (membaca tanggal) 20 April, wah sudah lama sekali (membuangnya ke tong sampah lalu mulai sibuk menbuang-buang isi kulkasnya ke tong sampah) Kami senang sekali kau kembali, nak (membawa label) 15 April (membuangnya) kami begitu kehilangan tanpamu, sudah 4 bulan sejak kau pergi (mencium isi karton susu yang sudah basi) (membuangnya) Kami sungguh sangat senang, anak ibu akhirnya pulang (melihat sesuatu yang sangat busuk) Ya ampun sudah berjamur! (membuangnya)

Page 25: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Gustav:

Ayah kemana?

Ibu:

Ayah masih di kantor

Gustav:

Akankah ibu menelponya?

Ibu:

Apa?

Gustav:

Akankah ibu menelpon ayah untuk memberitahukan kepulanganku?

Ibu:

Ya tentu saja

Gustav:

Telpon ayah dan katakan aku sudah pulang

Ibu:

Ya akan ibu telpon segera

Ibu menutup kulkas lalu menelpon. Tapi tidak ada jawaban

Ibu:

Ayah tidak menjawab, sepertinya dia sedang rapat

Gustav:

Tapi ia membawa handphone kan?

Ibu:

Tapi dia pasti sedang sibuk

Gustav:

Tapi dia membawa handphone

Ibu:

Iya dia membawa handphone

Page 26: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Gustav:

Untuk berjaga-jaga

Ibu:

Ya tentu saja dia membawa handphone

Gustav:

Kalau begitu coba hubungi

Ibu:

Mungkin akan aku coba

Gustav:

Ya telpon handphone-nya lalu katakan aku sudah pulang

Ibu:

Akan ibu lakukan

Gustav:

Ya, lakukanlah

Ibu:

Akan aku lakukan

Gustav:

Lakukan

Ibu:

Tapi dia sedang rapat

Gustav:

Kalau begitu coba hubungi

Ibu:

Mungkin akan aku coba

Gustav:

Ya telpon handphone-nya lalu katakan aku sudah pulang

Ibu:

Page 27: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Akan ibu lakukan. Akan aku katakana padanya kau sudah pulang

Ibu memijit beberapa nomor sambil terus memperhatikan Gustav yang masih terus makan dengan lahap

Menelpon handphone-nya tentu saja

Aku menelpon ayahnya dan bercerita bahwa Gustav sudah pulang. Ia sangat senang

Gustav:

(memanggil ayahnya seolah ayahnya ada di kamar) Ayah..

Ibu:

Sayangnya dia tidak bisa pulang lebih cepat, tapi ia berjanji akan menghabiskan besok sore bersama-sama

Gustav:

Ayah!

Ibu:

Gustav kembali menjadi Gustav yang dulu. Gustav yang selalu kami kenal

Ayah keluar dari kamar

Ayah:

Ada apa, nak?

Gustav:

Ayo kita betulkan sepedaku, ganti rantainya

Ayah:

Kau bicara apa?

Gustav:

Ayo kita ke halaman

Ayah:

Untuk apa ke halaman?

Gustav:

Page 28: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Kita betulkan sepedaku

Ayah:

Baiklah kalo itu maumu

Gustav:

Ayo ke halaman, pakai overall-mu

Ayah:

Kapan kau punya itu? Kado ulang tahun?

Gustav:

Ibu, ayah bertanya apakah overall ini kado ulang tahunku

Ibu:

Oh ya?

Gustav:

Kau tahu kan yah, ini kado ulang tahunku yang ke 16. Ayo kita keluar

Ayah:

Keluar kemana?

Gustav:

Ke halaman

Menyeret ayahnya ke halaman.

Ayah:

(dalam perjalanan keluar) Dia selalu menyeretku kehalaman untuk mengerjakan sesuatu, memperbaiki sesuatu

Ibu:

Dan esoknya ia selalu pergi dengan backpack dan beberapa buku. Dan selalu pulang terlambat

Ibu pergi ke dapur

Page 29: Kembali oleh Fredrik Bratberg

VII.

Ibu sedang memasak makan malam, ada beberapa panci di kompor. Ada telpon. Ibu mengangkatnya

Ibu:

Yah, halo…. Ya… ya…. Ya bisa jadi itu anak saya… berambut gelap… ya benar… ya masih bersekolah….seharusnya dia sudah pulang sekarang…… Kecelakaan?.... dia meninggal… sebentar… tunggu sebentar

Berlari ke dapur, mencari sarung tangan oven lalu mengeluarkan hidangan dari oven, ia letakan di meja makan

(bicara di telepon lagi) Anda yakin anak saya yang meninggal?.... ya itu memang dia... tunggu sebentar

Mengangkat rebusan kentang, menyaringnya. Mengaduk pot sebelahnya, mematikan api. Meletakan kentang-kentang di sebelahnya

(berbicara di telpon) Maaf, ya… saya akan segera kesana

Memakai sepatu dan jaket. Ibu berdiri di depan kaca dan memakai lipstick

Ibu exit. Stage kosong beberapa saat. Ibu kembali membawa Gustav yang sudah mati, tubuhnya luka-luka dan bersimbah darah. Ibu meletakannya di tengah-tengah ruang keluarga. Setelah itu ibu meletakan kembali alat-alat makan Gustav dan melanjutkan memasak.

Ayah pulang dari kantor

Ayah:

Sayang, aku pulang

Ibu:

Ya

Ayah:

Aku sudah mendengar soal kecelakaan itu

Ibu:

Page 30: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Oh ya?

Ayah:

Ya, mereka menelponku di kantor

Ibu:

Ya, sangat mengerikan

Menyadari mayat Gustav yang tergeletak begitu saja

Ayah:

Kau membawanya kesini?

Ibu:

Oh ya ampun, aku tidak tahu apa yang aku lakukan

Ayah:

Harusnya kau bawa dia ke rumah duka

Ibu:

Aku sedang sibuk memasak, aku kira…

Ayah:

Dia tidak boleh ada di sini

Ibu:

Tidak, tentu saja tidak

Ayah:

Bawa dia ke rumah sakit, mengapa tidak kau lakukan?

Ibu:

Maafkan aku, sayang. Tidak terpikirkan olehku

Ayah:

Kau menjemputnya lalu membawanya kemari begitu saja?

Ibu:

Ya sudahlah, sudah terjadi. Kita selesaikan saja nanti

Ayah:

Kamu pikir kamu bisa membawanya kemari lalu memajangnya, begitu?

Page 31: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Ibu:

Tidak, tidak sama sekali

Ayah ke dapur melihat-lihat masakan istrinya

Ayah:

Aku sudah bicara dengan pastor

Ibu:

Dia bilang apa?

Ayah:

Katanya, upacara pemakamannya kita masalkan saja dengan orang lain

Ibu:

Oh ya, pemakaman dengan sedikit pengunjung itu menyedihkan

Ayah:

Kau tahu siapa yang akan dikubur bersamannya?

Ibu:

Tidak, bagaimana bisa aku tahu?

Ayah:

Andreas Karlsen

Ibu:

Teman sekolahmu dulu?

Ayah:

Iya, dia sudah lama sakit

Ibu:

Oh… padahal dia pria yang baik

Ayah:

Ya, dia pria yang menyenangkan. Aku dulu sering bermain bersamanya. Saat aku masih kecil

Ibu:

Dia pernah datang berkunjung kan?

Ayah:

Page 32: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Rasanya pernah

Ibu:

Kalau tidak salah di hari natal beberapa tahun silam. Ya, setelah hari natal

Ayah:

Oh ya benar

Ibu:

Sayang sekali yaa

Ayah:

Ya, sulit dipercaya

Ibu:

Gustav juga

Ayah:

Ya, Gustav juga. Dia masih sangat muda

Ibu:

Ya, sangat muda

Pause

Ayah:

Kita harus membawanya pergi dari sini. Ayo kita bawa ke rumah duka

Ibu:

Ya ayo kita bawa pergi

Ayah:

Dia tidak boleh ada di sini

Ayah menggusurnya ke luar

VIII.

Page 33: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Belum sampai menuju pintu keluar Gustav hidup kembali

Ayah:

Oh tidak, dia hidup lagi!

Ibu:

Apa maksudmu?

Ayah:

Gustav hidup lagi!

Gustav:

Aku hidup lagi! Astaga aku hidup lagi!

Ibu:

Kalau begitu, ayo kita makan bersama

Ibu menyiapkan alat makan, tapi hanya untuknya dan suaminya

Gustav:

Tadi aku mengalami kecelakan

Ibu:

Wah makanannya mulai dingin

Gustav:

Yah, tadi aku sedang berjalan pulang tiba-tiba seorang pria menabraku dengan mobilnya sangat kencang

Ayah:

Tidak apa-apa, dingin sedikit

Gustav:

Aku melihat mobil itu sebelumnya, tapi seketika aku merasa benturan yang sangat hebat

Ayah dan Ibu duduk

Gustav:

Sekarang aku sudah kembali! Ya ampun ibu. aku sudah pulang kenapa ibu tidak menyiapkan piring untukku?

Ibu:

Page 34: Kembali oleh Fredrik Bratberg

(pada ayah) Dia bilang apa?

Ayah:

Aku benar-benar tidak tau, sayang

Ibu:

Kau bicara apa? Ayo duduk Gustav

Gustav:

Tapi mana piringku? Mengapa ibu tidak menyiapkan piring untukku?

Ibu:

Kau bilang apa?

Gustav:

Kemana piringku?

Mereka makan

Gustav:

KEMANA PIRINGKU?!

Ibu:

Kemana piringmu?

Ayah:

Kenapa kau harus berteriak?

Ibu:

Kau tidak perlu berteriak

Ayah:

Kau menyakiti telinga ayah

Ibu:

Kemana piringmu? Kenapa aku tidak menyiapkannya? Gustav, aku tidak sanggup melahirkan lagi ingatan tentangmu setiap aku menyiapkan piring untukmu

Ayah:

Sudah sangat lama, sudah 20 tahun yang lalu. Ibumu sudah lelah mengingat-ngingat

Ibu:

Page 35: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Itu semua memang menyakitkan. Kau harus bisa memaafkan ibu

Gustav memakan kentang

Ibu:

Apa yang kau lakukan?

Gustav:

Aku ingin makan kentang

Ibu:

Tiga untuk ayahmu dan dua untuk ibu, tidak ada lagi

Ayah:

Ibumu tidak sanggup melahirkan lagi ingatan tentangmu setiap ia menghitung kentang.

Ibu:

Tidak. Kau harus bisa memaafkan ibu, itu semua terlalu menyakitkan

Gustav memasukan kentang itu ke mulutnya

Ibu:

Gustav! Apa-apaan kau!

Ayah:

Muntahkan lagi Gustav!

Ibu:

Tiga untuk ayahmu dan dua untuk ibu, tidak ada lagi

Gustav tersedak, ia tidak bisa bernafas

Gustav:

To..to..long.. aku…

Ayah:

Mencuri kentang buatan ibumu sendiri!

Ayah dan ibu lanjut makan tanpa mempedulikan Gustav yang tersedak

Gustav:

Aku ti..tidak bi..sa.. ber..nafas

Page 36: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Ayah:

Kelakuan macam apa itu?!

Ibu:

Entah, aku juga tidak pernah melihat hal yang seperti itu sebelumnya

(Pause) (melirik Gustav) Dia mengingatkanku pada suatu gerakan apa ya namanya?

Ayah:

Gerakan bagaimana?

Ibu:

Kau berdiri di belakang lalu menekan dadanya dengan sangat kencang dan cepat

Ayah:

Heimlich! Tapi kau bukan menekan dadanya, tapi diafragma atasnya

Ibu:

Oh ya diafragma atas. Seperti bagaiamana caranya?

Ayah:

Ayo sini biar aku contohkan

Ayah mencoba gerakannya pada Ibu. Sementara Gustav terbaring di lantai mencoba bernafas

Ibu:

Ya, benar! Seperti itu!

Ayah:

Kau bisa merasakannya?

Ibu:

Ya, sayang

Gustav:

To...

Ayah:

Lalu nanti makananya akan loncat lewat tenggorokan

Page 37: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Ibu:

Oh beritu ya

Ibu lagsung duduk. Saat ayah akan duduk dia menyadari Gustav sudah mati di lantai

Ayah:

Bagus! Sekarang aku punya ruangan untuk berolah raga

Ibu:

Kenapa?

Ayah:

Kamar lama Gustav bisa aku jadikan ruangan olah raga. Lihat, dia sudah mati di lantai

Ayah pergi ke pintu depan

Ibu:

Baiklah, tapi apa yang kau lakukan?

Ayah:

Aku ingin mulai bebenah

Ibu:

Ya, lebih baik makan dulu

Ayah keluar lalu kembali dengan beberapa barbel

Ibu:

Aku juga berpikir untuk menyimpan mesin jahitku disana, beri sedikit ruang yah

Ayah:

Ya, masih agak luas

Ayah masuk ke kamar Gustav, mengeluarkan beberapa barang-barangnya.

Ibu melihat Gustav hidup kembali

Ibu:

Oh.. tidak.. tidak.. tidak.. dia hidup lagi!

Ayah:

Sial! (keuar dari kamar dan melihat anaknya hidup lagi)

Page 38: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Ayah memasukan barang-barang Gustav lagi. Ibu mencekik Gustav

Ibu:

Kau keluarkan saja barang-barangnya, biar aku yang membereskan ini

Ayah masuk ke kamar Gustav. Mengeluarkan barang-barangnya. Ibu masih mencekik Gustav.

Ayah:

Apa kau butuh bantuan

Ibu:

Ya, dia sangat kuat

Ayah:

Biar aku saja

Ayah mengambil alih mencekiknya

Ibu:

Ah, rasanya tanganku mau lepas

Ibu:

Coba goyang-goyangkan tanganmu

Ibu menggoyang-goyangkan tangannya

Ibu:

Tanganku yang sebelah sini selalu bermasalah, seharusnya tidak terlalu sering digunakan

Ayah:

Kau harus mendengarkan tubuhmu, jika memang sudah tidak kuat lagi jangan terlalu dipaksakan

Anak ini sulit sekali mati……… nah mati.

Ibu:

Gustav mati

Ayah melepaskan tangan dari lehernya

Ibu:

Dan hidup kembali

Ayah:

Page 39: Kembali oleh Fredrik Bratberg

Dia hidup kembali dalam hitungan menit

Gustav bangun

Ibu:

Semakin lama kejadiannya semakin cepat, Gustav bahkan dapat menahan dirinya sendiri sebelum dia jatuh

Lampu pada Gustav semakin hilang, tinggal menyoroti Ayah dan Ibu

Ayah:

Kematian bagaikan kedutan di wajahnya. Dia mati, dan sedetik berikutnya dia hidup lagi

Ibu:

Lalu kecepatannya semakin bertambah, dari seratus perdetik menjadi seribu perdetik, sampai kelamaan ia semakin pucat dan menghilang

Ayah:

Akhirnya, setelah kepergiannya menjadi secepat kecepatan cahaya ia menjadi tidak terlihat

Ibu:

Gustav menghilang

Ayah:

Gustav menghilang

Ibu:

Kita tidak lagi merindukannya… kami sudah tidak peduli lagi

Ayah:

Gustav benar-benar menghilang

Page 40: Kembali oleh Fredrik Bratberg

*tamat*