KEMAMPUAN BIOMOTORIK OLAHRAGA

13
Tugas: Individu ILMU KEPELATIHAN DASAR (IKD) (KOMPONEN BIOMOTORIK) OLEH : ROMIYALI A1B2 10 045 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU OLEO

description

kemampuan kondisi fisik olahraga biomotoroik olahraga

Transcript of KEMAMPUAN BIOMOTORIK OLAHRAGA

Page 1: KEMAMPUAN BIOMOTORIK OLAHRAGA

Tugas: Individu

ILMU KEPELATIHAN DASAR (IKD)

(KOMPONEN BIOMOTORIK)

OLEH :

ROMIYALIA1B2 10 045

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEOKENDARI

2013

Page 2: KEMAMPUAN BIOMOTORIK OLAHRAGA

KEMAMPUAN BIOMOTORIK

1. Kekuatan (Strength)

Kekuatan adalah kemampuan kontraksi seluruh sistem otot dalam

menerima beban/ tahanan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dan

mampu mengatasi suatu tekanan dalam waktu kerja tertentu sehingga

kekuatan ini sebagai dasar dari komponen kondisi fisik lain guna menunjang

komponen kondisi fisik tersebut. Kekuatan memegang peranan penting dalam

melindungi otot dari kemungkinan cedera, dengan kekuatan atlet akan dapat

lebih cepat melakukan teknik yang diinginkan. Jadi kekuatan merupakan salah

satu komponen kondisi fisik dan merupakan komponen yang sangat penting

dalam penentuan keberhasilan seorang atlet, terutama untuk olahraga atletik

yang memerlukan kekuatan maksimal (maximum strength) atau daya ledak

(explosive power) atau daya tahan kekuatan (strength endurance). Selain itu

kekuatan juga sangat dibutuhkan oleh seorang atlet untuk meningkatkan

kondisi fisik keseluruhan. Kekuatan merupakan komponen yang paling

mendasar dan sangat penting dalam olahraga. Karena kekuatan merupakan

daya penggerak setiap aktivitas fisik, berperan untuk mencegah cedera, dan

merupakan komponen kondisi fisik lainnya. Meskipun banyak aktivitas

olahraga lebih memerlukan agility, speed, keseimbangan, koordinasi, dan

sebagainya. Tetapi faktor tersebut harus dikombinasikan dengan kekuatan

yang merupakan basis bagi komponen kondisi fisik lainnya.

Dalam bola voli, kekuatan digunakan untuk servis ataupun

mengembalikan smash lawan. Sedangkan pada bola basket kekuatan

digunakan untuk reborn atau mengambil bola yang gagal poin untuk merebut

bola dari lawan. Sedangkan aplikasi kekuatan dalam atletik adalah untuk

melawan startblock ketika melakukan lari sprint yang menggunakan start

jongkok. Kekuatan dapat dilatih dengan latihan tahanan, dimana kita harus

mengangkat, mendorong atau menarik suatu beban, baik beban kita sendiri

maupun beban dari luar.

Page 3: KEMAMPUAN BIOMOTORIK OLAHRAGA

Bentuk-bentuk latihan kekuatan terdiri dari :

a. kontraksi isometric (kontraksi statik)

yaitu kontraksi sekelompok otot untuk mengangkat atau

mendorong beban yang tidak bergerak tanpa gerakan anggota tubuh dan

panjang otot tidak berubah. Seperti mengangkat, mendorong atau menraik

suatu benda yang tidak dapat digerakan (tembok, pohon, dsb) selama 6 –

10 detik.

b. Kontraksi isotonik (kontraksi dinamik)

Kontraksi sekelompok otot yang bergerak dengan cara memanjang

dan memendek atau memendek jika tensi dikembangkan. Latihannya

berupa latihan beban dengan mengangkat tubuh sendiri atau mengangkat

barbell (weight training)

c. Kontraksi isokinetik

Yaitu otot mendapatkan tahanan yang sama melalui seluruh ruang

geraknya sehingga otot bekerja secara maksimal pada setiap sudut ruang

gerak persendiannya.

2. Daya Tahan (Endurance)

Menurut Sajoto daya tahan adalah "kemampuan seseorang dalam

meningkatkan kemampuan seluruh tubuh untuk selalu bergerak dalam tempo

sedang sampai cepat yang cukup lama," (Sajoto, 1988:192). Daya tahan dibagi

menjadi dua komponen, yaitu daya tahan kardiorespirasi dan daya tahan otot.

Daya tahan kardiorespirasi atau daya tahan jantung dan paru adalah

kemampuan jantung (sistem peredaran darah) dan paru (pernapasan) untuk

berfungsi secara optimal saat melakukan aktivitas sehari-hari dalam waktu

cukup lama tanpa mengalami kelelahan berarti. Daya tahan ini sangat penting

untuk menunjang kerja otot, yaitu dengan mengambil oksigen melalui

pernapasan dan mengirimnya ke otot-otot yang sedang aktif atau

berkonsentrasi melalui peredaran darah. Sedangkan daya tahan otot

merupakan kapasitas otot untuk melakukan kontraksi secara terus menerus

pada tingkat intensitas sub maksimal. Tujuan latihan daya tahan adalah

Page 4: KEMAMPUAN BIOMOTORIK OLAHRAGA

meningkatkan kemampuan daya tahan aerobik dan daya tahan otot. Artinya,

seorang atlet dipacu untuk berlari dan bergerak dalam waktu lama dan tidak

mengalami kelelahan yang berarti. Kemampuan daya tahan dan stamina dapat

dikembangkan melalui kegiatan Ian dan gerakan-gerakan lain yang memiliki

nilai aerobic. Untuk mempertahankan atau meningkatkan daya tahan

kardiorespirasi adalah dengan melakukan latihan aerobik atau lari Jogging)

selama 40-60 menit dengan kecepatan yang bervariasi. Sedangkan daya tahan

otot itu sendiri mengacu pada suatu kelompok otot yang mampu untuk

melakukan kontraksi berturut-turut untuk waktu yang lama, misalnya latihan

push up dan sit up.

Daya tahan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk

berlatih dalam waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan

(Harsono, 2001:8). Komponen kondisi fisik daya tahan merupakan komponen

yang utama dalam permainan sepak bola. Sedangkan pada olahraga bola

basket, daya tahan digunakan untuk tambahan waktu jika terjadi skor yang

sama pada kuarter 4 dengan tambahan 1 kuarter dengan durasi 5 menit. Pada

atletik itu sendiri daya tahan digunakan untuk mempertahankan tempo lari

pada lari jarak menengah hingga jauh.

Daya tahan terbagi atas :

a. Daya tahan otot (muscle endurance)

Daya tahan otot sangat ditentukan oleh dan berhubungan erat dengan

kekuatan otot. Oleh karenannya metode untuk mengembangkan daya tahan

otot sangat mirip dengan yang digunakan untuk meningkatkan kekuatan

otot.

b. Daya tahan jantung, pernapasan, peredaran darah (respiratori, cardio,

vasculatoir endurance)

Peningkatan daya tahan jantung, pernapasan, peredaran darah,

terutama dapat dicapai melalui peningkatan tenaga aerobic maksimal (Vo2

maks) dan ambang anaerobic.

Page 5: KEMAMPUAN BIOMOTORIK OLAHRAGA

Menurut Soekarman (1987) sebaiknya untuk meningkatkan Vo2

maks dilakukan latihan anaerobic dengan interval istirahat. Maka dari itu

pelaksanaan latihan daya tahan jantung, pernapasan, peredaran darah

selalu terkait dengan tenaga aerobic dan anaerobic yang mana unsure

tersebut selalu terkait pula dengan system energi yang diperlukan.

Bentuk latihan daya tahan jantung, pernapasan, peredaran darah

dapat dilaksanakan melalui lari cepat sekali, lari cepat continue, lari

lambat continue, lari dengan interval, latihan interval, jogging, lari cepat

ulang, fartlek atau speed play.

3. Kecepatan (Speed)

Kecepatan sendiri menurut Harsono (2001:36) adalah kemampuan

untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam

waktu yang sesingkat-singkatnya, atau kemampuan untuk menempuh suatu

jarak dalam waktu yang cepat. Sedangkan menurut Sukadiyanto (2005:106)

"Kecepatan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk menjawab

rangsangan dalam waktu secepat dan sesingkat mungkin". Dari pendapat para

ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa kecepatan adalah kemampuan otot

dalam menjawab rangsangan untuk melakukan gerakan-gerakan sejenis dalam

mencapai jarak tertentu dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Satu-satunya yang sulit dalam pembinaan mutu kondisi fisik adalah

meningkatkan kecepatan berlari, karena ini untuk sebagian besar merupakan

keturunan atau sifat bawaan seseorang. Untuk menghasilkan kecepatan dengan

baik maka dibutuhkan latihan-latihan yang : mendukung komponen kondisi

fisik tersebut yang sebaiknya diberikan kepada atlet setelah memiliki

komponen kekuatan. Dalam olahraga atletik kecepatan sangat diperlukan

misalnya dalam pencapaian suatu jarak tertentu pada lari. Sedangkan pada

bola voli kecepatan juga sangat diperlukan misalnya kecepatan memukul bola,

memblok atau mengembalikan smash dari serangan lawan. Bentuk latihan

untuk melatih kecepatan adalah lari cepat dalam jarak dekat, back to back, dan

lain-lain.

Page 6: KEMAMPUAN BIOMOTORIK OLAHRAGA

Terdapat enam wilayah yang dapat meningkatkan kecepatan (Dick.

1989) anata lain :

a. melatih reaksi dengan sinyal

b. mempercepat kapasitas gerak

c. kapasitas untuk mengatur keseimbangan kecepatan

d. meningkatkan prestasi dari kecepatan maksimum

e. kapasitas mempertahankan kecepatan maksimum

f. kapasitas akhir dari pengaruh faktor daya tahan pada kecepatan.

4. Kelentukan (Flexibility)

Menurut Sajoto kelentukan adalah "keefektifan seseorang dalam

menguasai dirinya, untuk melakukan segala aktivitas tubuh dengan

penguluran seluas-luasnya, terutama otot-otot, ligamen-ligamen di sekitar

persendian" (Sajoto, 1988:58). Seorang atlet yang tidak memiliki kelenturan

dia akan cenderung akan sedikit sulit dalam melakukan gerakan apalagi

dengan gerakan yang kompleks dan dia akan terlihat kaku. Sebaliknya seorang

atlet memiliki kelenturan dia akan lebih mudah dalam melakukan gerakan dan

lebih efisien dan mengurangi risiko cedera.

Kelentukan merupakan komponen kondisi fisik yang penting sekali

dalam hampir semua cabang olahraga, terutama cabang-cabang olahraga yang

banyak menuntut gerak sendi, salah satunya cabang olahraga atletik

khususnya nomor lompat tinggi.

Harsono menyatakan bahwa perbaikan dalam kelentukan akan dapat:

a. Mengurangi kemungkinan terjadinya cedera-cedera pada otot dan sendi.

b. Membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi dan kelincahan.

c. Membantu memperkembang prestasi

d. Menghemat pengeluaran tenaga pada waktu melakukan gerakan-gerakan.

e. Membantu memperbaiki sikap tubuh.

(Harsono, 2001:15)

Page 7: KEMAMPUAN BIOMOTORIK OLAHRAGA

Bentuk Latihan

a. Peregangan Statis(dengan gerak yang perlahan tetapi dilakukan terus

menerus

b. Peregangan Balistis (peregangan yang dilakukan dengan gerak memantul-

mantulkan ).Semuanya meliputi :

Leher

Bahu dan dada

Lengan, bahu dan dada

Lengan dan bahu

Otot belakang bawah (lower back)

Pantat dan panggul

Otot belakang bawah dan perut

Otot pangkal paha

Otot pangkal paha panggul paha bagian dalam

Otot paha belakang (hamstring)

Otot paha depan (Quadriseps) dan ankle.

Otot paha depan dan panggul

Otot betis dan tungkai bawah

5. Koordinasi (Coordination)

Koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dengan

berbagai tingkat kesukaran dengan cepat dan efisien dan penuh ketepatan

(Tangkudung, 2006:67). Dalam bukunya Nurhasan (2005:21) mengemukakan

bahwa komponen koordinasi menjadi dasar bagi usaha belajar yang bersifat

sensomotorik. Makin tinggi tingkat kemampuan koordinasi akan makin cepat

dan efektif dalam mempelajari suatu gerakan. Sedangkan menurut

Sukadiyanto (2005:139) "Koordinasi merupakan hasil perpaduan kinerja dari

kualitas otot, tulang dan persendian dalam menghasilkan satu gerakan yang

efektif dan efisien.

Aplikasi koordinasi dalam atletik adalah kemampuan merubah arah

tubuh saat melakukan lompat tinggi galah. Yaitu kemampuan berlari

Page 8: KEMAMPUAN BIOMOTORIK OLAHRAGA

membawa galah, menumpu yang memerlukan ketepatan, hingga melewati

mistar. Sedangkan pada olahraga hoki, sangat membutuhkan koordinasi mata

dan tangan yang baik. Seorang atlet hoki harus bisa mengendalikan

pergerakan bola hoki yang tergolong kecil dengan menggunakan stick hoki,

supaya bisa memainkan bola hoki dan bisa melihat posisi kawan untuk

bekerjasama atau untuk melihat posisi lawan untuk dihindari. Bentuk latihan

koordinasi yang diberikan adalah lari ABC, lari kijang dan berbagai gerakan

yang menyerupai gerakan lari.

Page 9: KEMAMPUAN BIOMOTORIK OLAHRAGA

DAFTAR PUSTAKA

http ://ge-blog-bahantugaskuliah.blogspot.com/2009/ 02 / komponen-latihan-

fisik.html (diakses pada selasa 27 agustus 2013).

http ://olah-raga-indonesia.blogspot.com/2012/04/10-komponen-kondis-fisik.html

(diakses pada hari selasa 27 agustus 2013)

http ://lahandata. blogspot. com / 2013 / 06 / komponen-kondisi-fisik-sebagai-

berikut.html (diakses pada hari rabu 28)