KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMA …eprints.ums.ac.id/29746/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·  ·...

15
KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA PADA PEMBELAJARAN BIOOLOGI BERBASIS PRAKTIKUM NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Disusun oleh : TRI WIDI HASTUTI A 420 100 110 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Transcript of KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMA …eprints.ums.ac.id/29746/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·  ·...

Page 1: KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMA …eprints.ums.ac.id/29746/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·  · 2014-07-07organ, organisme atau individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma.

KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA PADA PEMBELAJARAN

BIOOLOGI BERBASIS PRAKTIKUM

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Sarjana S-1

Disusun oleh :

TRI WIDI HASTUTI A 420 100 110

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMA …eprints.ums.ac.id/29746/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·  · 2014-07-07organ, organisme atau individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma.
Page 3: KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMA …eprints.ums.ac.id/29746/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·  · 2014-07-07organ, organisme atau individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma.
Page 4: KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMA …eprints.ums.ac.id/29746/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·  · 2014-07-07organ, organisme atau individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma.

KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA PADA PEMBELAJARAN

BIOLOGI BERBASIS PRAKTIKUM

Tri Widi Hastuti1), Hariyatmi2), Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 142 halaman.

1)Mahasiswa Pendidikan Biologi, 2)Dosen Pembimbing

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berfikir kritis siswa SMA Muhammadiyah 2 Surakarta berdasarkan pembelajaran biologi berbasis praktikum. Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta dengan menggunakan metode deskriptif yang diarahkan untuk memperoleh informasi mengenai kemampuan berfikir kritis apa saja yang muncul serta melihat seberapa besar kemampuan berfikir kritis siswa yang dapat berkembang melalui pembelajaran biologi dengan metode praktikum, subjek penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Muhammadiyah 2 Surakarta, pengambilan sampel dengan menggunakan tehnik purposive sampling yaitu kelas XI IPA yang berjumlah 21 siswa, objek penelitian ini adalah kemampuan berfikir kritis sisiwa di SMA Muhammadiyah 2 surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari empat indikator kemampuan berfikir kritis siswa yang diamati melalui metode praktikum, muncul dengan persentase yang berbeda. Indikator yang memperoleh persentase paling tinggi adalah indikator mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak (93,7%) dan indikator mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi (89,6%), sedangkan indikator yang memperoleh persentase paling rendah adalah indikator bertanya dan menjawab pertanyaan (76,0%). Secara keseluruhan kemampuan berfikir kritis siswa SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tergolong sangat baik (84,6%). Metode praktikum membuat siswa menjadi lebih aktif dalam memperoleh pengetahuan dengan pengalaman langsung sehingga dapat melatih kemampuan berfikir kritis siswa melalui percobaan.

Kata kunci: Kemampuan berfikir kritis, pembelajaran biologi, metode berbasis praktikum.

Page 5: KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMA …eprints.ums.ac.id/29746/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·  · 2014-07-07organ, organisme atau individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma.

A. Pendahuluan

Mata pelajaran biologi di SMA mempelajari segala sesuatu tentang

kehidupan berupa benda yang dapat ditangkap oleh alat indra manusia dan

oleh alat bantu (mikroskop) yang meliputi kehidupan yang berjenjang pada

tingkat organisme biologi mulai dari molekul, sel, jaringan, organ, sistem

organ, organisme atau individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma.

Dalam hal ini melibatkan keterampilan dan penalaran. Untuk itu diperlukan

pembelajaran yang dapat meningkatkan kognitif, efektif, dan psikomotor

serta metode pembelajaran yang dapat mendorong bagaimana memotivasi

peserta didik untuk kreatif, percaya diri dan berfikir kritis.

Pada dasarnya siswa mempunyai kemampuan berfikir kritis dalam

belajar misalnya kemampuan bertanya, hipotesis, klasifikasi, observasi

(pengamatan) dan interpretasi. Tetapi kemampuan ini terkadang tidak

berkembang dengan baik maka perlu adanya metode yang mampu

mengembangkan keterampilan berfikir kritis siswa dalam pembelajaran

biologi. Salah satunya adalah melalui kegiatan praktikum, karena kegiatan

praktikum membantu siswa untuk memahami suatu kejadian, melihat suatu

kejadian lebih rinci dari sebelumnya dan setelah itu mengingat kejadian

tersebut.

Berfikir kritis sangat penting dalam mempelajari biologi karena berfikir

kritis mencakup seluruh proses mendapatkan, membandingkan, menganalisis,

mengevaluasi, dan bertindak melampaui ilmu pengetahuan dan nilai- nilai.

Dalam pembelajaran biologi kemampuan berfikir kritis siswa sangat berperan

dalam prestasi belajar, penalaran formal, keberhasilan belajar, dan kreatifitas

karena berfikir merupakan inti pengatur tindakan siswa. Menurut Liliasari

(2003) kemampuan berfikir kritis adalah salah satu tujuan pendidikan

nasional yang sangat penting dalam pendidikan dan berfungsi disegala aspeks

kehidupan.

Praktikum merupakan kegiatan yang membuat pembelajaran lebih

diarahkan pada experimental learning berdasarkan pengalaman konkrit,

diskusi dengan teman yang selanjutnya akan diperoleh ide dan konsep baru.

Page 6: KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMA …eprints.ums.ac.id/29746/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·  · 2014-07-07organ, organisme atau individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma.

Menurut Aryani (2009), kegiatan praktikum menjadi pembelajaran alternatif

yang baik bagi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan befikir

karena siswa dituntut untuk aktif dalam memecahkan masalah, berfikir kritis

dan kreatif dalam menganalisis, selain itu peserta didik dapat melakukan dan

mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati obyek, menganalisis,

membuktikan dan menarik kesimpulan suatu obyek, keadaan dan proses dari

materi yang dipelajari tentang gejala alam dan interaksinya.

Peneliti memilih SMA Muhammadiyah 2 Surakarta sebagai tempat

untuk dilakukan penelitian karena selain untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan berfikir kritis siswa disekolah tersebut, juga dikarenakan lokasi

dari sekolahan tersebut jaraknya tidak jauh dan mudah dijangkau oleh

peneliti.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berfikir

kritis siswa SMA Muhammadiyah 2 Surakarta pada pembelajaran biologi

berbasis praktikum. Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi

siswa untuk mengembangkan kemampuan berfikir kritis siswa dalam

memahami materi pembelajaran biologi yang diberikan dan memotivasi siswa

dalam rangka perbaikan cara belajarnya dan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan untuk memperbaharui sarana dan prasarana belajar dalam

menunjang peningkatan kualitas belajar mengajar siswa.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta, pada

bulan November 2013-Mei 2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan berfikir

kritis apa saja yang muncul serta melihat seberapa besar kemampuan berfikir

kritis siswa di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta dapat berkembang melalui

pembelajaran biologi dengan metode praktikum.

Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMA

Muhammadiyah 2 Surakarta, sampel diambil dengan menggunakan

purposive sampling dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA yang

hanya terdiri dari satu kelas dengan jumlah siswa sebanyak 21 orang yang

Page 7: KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMA …eprints.ums.ac.id/29746/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·  · 2014-07-07organ, organisme atau individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma.

terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan, kelas XI IPA

dianggap sesuai dijadikan sampel dalam penelitian ini, karena kelas XI IPA

pada semester genap mempelajari mata pelajaran biologi sistem reproduksi

pada hewan dimana materi tersebut dijadikan oleh peneliti sebagai penunjang

penelitian.

Tehnik pengumpulan data menggunakan tehnik observasi, wawancara

dan kepustakaan. Pada observasi peneliti melakukan pengamatan secara

langsung, peneliti mengumpulkan data dengan mengamati indikator

kemampuan berfikir kritis apa saja yang muncul pada siswa secara kelompok

dengan menggunakan lembar observasi yang sudah disusun sesuai indikator

kemampuan berfikir kritis menurut R. Ennis pada saat siswa melaksanakan

praktikum dilaboratorium tentang sistem reproduksi pada hewan. Pengukuran

ini dilakukan secara berkelompok, dalam penelitian ini dibagi 4 kelompok

karena keterbatasan alat dan waktu yang digunakan siswa pada saat kegiatan

praktikum, pengamatan dilakukan oleh 2 observer, masing-masing observer

mengamati 2 kelompok, sedangkan wawancara dilakukan dengan guru yang

mengampu mata pelajaran biologi dengan menggunakan pedoman

wawancara untuk mendeskripsikan kegiatan praktikum yang telah dilakukan,

guna mengetahui kemampuan berfikir kritis siswa.

Analisis datanya menggunakan analisis deskriptif, dengan memberikan

tanda ceklis (√) kedalam lembar observasi sesuai dengan kriteria yang ada

pada setiap aspek indikator kemampuan berfikir kritis siswa yang muncul

selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran dengan metode praktikum

berlangsung, kemudian menjumlahkan banyaknya ceklis pada setiap kolom

yang terdapat pada lembar observasi tiap kelompok, membuat skala

pengukuran menurut Sugiyono (2008) dengan kriteria sangat baik, baik,

kurang baik, sangat kurang baik, kemudian untuk mencari presentase masing-

masing kriteria dicari berdasarkan rumus menurut Anas Sudijono ( 2008)

yaitu 100 %, selanjutnya mengintepretasikan secara deskriptif data

persentase tiap-tiap aspek indikator kemampuan berfikir kritis siswa yang

Page 8: KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMA …eprints.ums.ac.id/29746/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·  · 2014-07-07organ, organisme atau individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma.

muncul selama pembelajaran pada sistem reproduksi hewan dengan

pembelajaran berbasis praktikum.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dari hasil analisis lembar observasi, aspek kemampuan berfikir kritis

siswa di SMA Muhammadiyah 2 Surkarta yang muncul pada mata pelajaran

biologi dengan pembelajaran berbasis praktikum yang dilakukan secara

kelompok diperoleh hasil sebagai berikut yang disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 1. Hasil Persentase Kemampuan Berfikir kritis Siswa Secara Keseluruhan

Berdasarkan tabel 1, diperlihatkan bahwa jumlah persentase

keseluruhan untuk keempat indikator berfikir kritis diperoleh hasil yang

berbeda, untuk indikator menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi

diperoleh hasil keseluruhan persentase sebanyak 79,2%, indikator

mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak diperoleh

sebanyak 93,7%, indikator bertanya dan menjawab pertanyaan sebanyak

76,0%, indikator mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi

diperoleh sebanyak 89,6%. Nilai rata-rata jumlah persentase keseluruhan

kemampuan berfikir kritis diperoleh sebanyak 84,6%. Hal ini menunjukan

bahwa kategori kemampuan berfikir kritis siswa dengan pembelajaran

No Indikator Sub- Indikator Kegiatan % � (%) kategori 1. Menginduksi

dan mempertimbangkan hasil induksi

Mengemukakan kesimpulan

I 87,5 79,2

Baik II 75,0

III 75,0 2. Mempertimbang

kan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak

Mempertimbangkan penggunaan prosedur yang tepat

I 93,7 93,7

Sangat baik II 92,7 III 94,8

3. Bertanya dan menjawab pertanyaan

Memberikan penjelasan sederhana

I 81,2 76,0

Baik II 75,0 III 71,8

4. Mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi

Melaporkan hasil observasi

I 87,5 89,6

Sangat baik

II 100 III 81,2

Jumlah rata-rata (%)

84,6

Sangat baik

Page 9: KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMA …eprints.ums.ac.id/29746/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·  · 2014-07-07organ, organisme atau individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma.

berbasis

baik. un

Gambar

Ket: IndikatorIndikatorIndikatorIndikator

B

mempe

indikato

yang te

dalam k

presenta

merupa

siswa h

diskusi

prosedu

dalam p

PH, da

dengan

siswa).

berhati-

dengan

0

20

40

60

80

100

s praktikum

ntuk lebih je

1. Grafik indik2 Surakarta

r 1 : Mengindur 2 : Mempertir 3 : Bertanya r 4 : Mengobse

erdasarkan

rtimbangkan

ornya yang

epat diperol

kategori sang

ase pada i

akan bagian

harus menyi

dengan kelo

ur sebelum

praktikum s

an pengamat

melihat pr

Dalam kegi

- hati dalam

sangat baik

m pada mata

lasnya bisa d

kator kemamputahun ajaran 2

uksi dan mempimbangkan apadan menjawabervasi dan mem

tabel 1,

n apakah su

diamati ada

eh rata-rata

gat baik. Ha

indikator la

dalam keg

iapkan alat

ompok sebe

melakukan

seperti mela

tan morfolo

rosedur yang

iatan pembiu

praktikum s

k. Hal ini k

a pelajaran b

dilihat pada

uan berfikir kr013/2014 seca

pertimbangkanakah sumber dab pertanyaan mpertimbangka

, diperliha

umber dapat

alah memper

persentase

asil ini paling

ainnya, hal

giatan prakti

dan bahan y

lum praktiku

pembadaha

akukan pem

ogi sperma

g sudah di

usan, mengg

sebagian bes

karena beda

biologi berke

gbr. 2.

ritis siwa XI IPara keseluruhan

n hasil induksiapat dipercaya

an hasil observ

atkan bahw

dipercaya a

rtimbangkan

sebesar 93

g tinggi diba

ini terjadi

ikum, diman

yang akan d

um, memba

an kemudian

mbiusan, pem

dengan men

jelaskan di

gunakan ala

sar kelompo

sarkan hasil

embang den

A di SMA Mun

atau tidak

vasi

wa pada

atau tidak de

n penggunaa

,7% hal ini

anding denga

karena ke

na sebelum

digunakan,

ca dan mem

n melakukan

mbedahan, p

nggunakan

i LKS (Lem

at bedah dan

ok dapat mel

l wawancara

indikato

indikato

indikato

indikato

ngan sangat

uhammadiyah

indikator

engan sub-

an prosedur

i tergolong

an rata-rata

egiatan ini

praktikum

melakukan

mperhatikan

n aktivitas

pengukuran

mikroskop

mbar Kerja

n kebiasaan

lakukannya

a, sebelum

or 1

or 2

or 3

or 4

Page 10: KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMA …eprints.ums.ac.id/29746/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·  · 2014-07-07organ, organisme atau individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma.

dilakukan praktikum, guru yang bersangkutan memberikan pembekalan

(latihan) terlebih dahulu dengan melakukan asistensi pada pertemuan

sebelumnya. Untuk melakukan pengamatan dengan mikroskop sebagian

besar kelompok dapat menggunakannya dengan baik, karena praktikum yang

pernah dilaksanakan sebelumnya sering menggunakan mikroskop jadi siswa

sudah terbiasa dengan alat tersebut, meskipun ada beberapa siswa yang masih

kurang baik dalam menggunakan mikroskop.

Hasil penelitian yang dilakukan Fatmawati (2011) menunjukan bahwa

kemampuan berfikir kritis siswa X-5 di SMA Negeri 3 Kota Tasikmalaya

dengan metode praktikum indikator mempertimbangkan apakah sumber

dapat dipercaya atau tidak dengan sub-indikator yang diamati

mempertimbangkan penggunaan prosedur yang tepat memperoleh persentase

paling tinggi diantara indikator-indikator lainnya yaitu sebesar 88,4% yang

tergolong sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan berfikir kritis

dapat berkembang karena kebiasaan dan karena adanya latihan, hal ini sesuai

dengan penjelasan Arnyana dalam Patmawati (2011) yaitu pada dasarnya

ketrampilan berfikir kritis bukanlah kemampuan yang diberikan tetapi

kemampuan yang dapat dilatih dan harus dipelajari disekolah.

Berdasarkan tabel 1, indikator mengobservasi dan mempertimbangkan

laporan hasil observasi dengan sub-indikator yang diamati adalah

melaporkan hasil observasi menduduki tingkatan ke dua setelah indikator

menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi dengan memperoleh

jumlah persentase sebesar 89,6% hal ini tergolong dalam kategori sangat

baik. Indikator ini tergolong sangat baik karena pada indikator

mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi siswa dapat

nememukan informasi sendiri dengan cara melakukan pengamatan secara

langsung. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi, siswa sudah

sering melakukan kegiatan prktikum, jadi siswa sudah terbiasa dalam

melaporkan hasil pengamatannya dengan menggambar sesuai dengn preparat

yang dihadapinya dan menuliskan hasil percobaan sesuai dengan apa yang

dialaminya secara langsung. Hasil ini juga tidak jauh berbeda dengan hasil

Page 11: KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMA …eprints.ums.ac.id/29746/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·  · 2014-07-07organ, organisme atau individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma.

penelitian Fatmawati dimana indikator ini menempati tingkatan kedua

dengan jumlah persentase sebesar 87,7% yang tergolong sangat baik.

Menurut Santyasa dalam Aryati (2009), pembelajaran dengan menggunakan

percobaan menjadi alternative pembelajaran yang baik bagi peserta didik

untuk mengembangkan ketrampilan dan kemampuan berfikir karena peserta

didik dituntut untuk aktif dalam berfikir kritis dan kreatif dalam

menganalisis, mengidentifikasi, mengamati, mengaplikasikan konsep dan

prinsip-prinsip agar menjadi lebih bermakna.

Berdasarkan tabel 1, indikator menginduksi dan mempertimbangkan

hasil induksi dengan sub-indikator yang diamati adalah mengemukakan

kesimpulan memperoleh jumlah persentase sebesar 79,2% yang tergolong

dalam kategori baik. persentase indikator ini lebih rendah dibandingkan

indakator-indikator sebelumnya, karena berdasarkan hasil analisis dari

jawaban siswa menunjukkan bahwa sebagian besar kelompok menuliskan

jawaban dengan benar dan semua kelompok menuliskan inti kesimpulannya

hampir sama tetapi dalam menyusun kata-katanya ada yang masih kurang

lengkap, siswa kurang dapat mengutarakan kesimpulan dengan bahasa yang

jelas, teratur dan terarah, selain itu kurang tepatnya siswa dalam membuat

kesimpulan dikarenakan siswa rata-rata tidak menghubungkannya dengan

tujuan percobaan dan ada juga yang tidak menghubungkannya dengan hasil

pengamatan. Berdasarkan hasil wawancara, hal ini mungkin dikarenakan

siswa kurang teliti, lupa, terburu-buru karena waktu yang diberikan kurang

cukup.

Kesimpulan merupakan pernyataan singkat tentang hasil praktikum dan

pembahasan hasil praktikum. Kesimpulan berisi jawaban atas tujuan

praktikum, keseluruhan jawaban hanya berfokus pada ruang lingkup

pertanyaan dan jumlah tujuan praktikum yang ada. Kesimpulan berasal dari

fakta-fakta atau hubungan yang logis, pada umumnya kesimpulan harus

berhubungan dengan pokok permasalahan dan dilengkapi oleh bukti-bukti.

Berdasarkan tabel 1, indikator kemampuan berfikir kritis bertanya dan

menjawab pertanyaan dengan sub-indikator yang diamati memberikan

Page 12: KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMA …eprints.ums.ac.id/29746/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·  · 2014-07-07organ, organisme atau individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma.

penjelasan sederhana memperoleh persentase paling rendah dibandingkan

indikator-indikator lainnya yaitu sebesar 76,0%, tetapi meskipun paling

rendah masih tergolong dalam kategori baik. Indikator ini memperoleh

presentase paling rendah karena siswa kurang cermat dalam menganalisis

pertanyaan, dan siswa dalam menjawaban tidak fokus dengan apa yang

ditanyakan, misalkan perintah soal jelaskan tetapi rata-rata siswa hanya

menyebutkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi, praktikum-

praktikum sebelumnya tidak menggunakan LKS seperti praktikum kali ini,

tetapi mengadakan kegiatan postest, dan jawaban yang diharapkan dari soal-

soal postest sebagian besar dapat diperoleh dari buku pegangan siswa,

sehingga siswa kurang mengembangkan kemampuannya dalam hal

memberikan penjelasan dengan pengamatannya secara langsung.

Hasil penelitian yang dilakukan Patmawati (2011) tentang ketrampilan

berfikir kritis siswa dengan metode praktikum pada pelajaran elektrolit dan

non elektrolit, indikator bertanya dan menjawab pertanyaan hasilnya tidak

jauh berbeda yaitu menempati presentase paling rendah diantara indikator

yang lainnya yaitu sebesar 77,1 tetapi masih tergolong dalam kategori baik.

Hal ini menunjukan bahwa bertanya untuk meminta penjelasan merupakan

suatu hal yang mudah dilakukan siswa tetapi meminta penjelasan merupakan

hal yang perlu dipikirkan karena tanpa berfikir jawaban yang akan

disampaikan tidak sesuai dengan jawaban yang diharapkan. Dalam indikator

bertanya dan menjawab pertanyaan ketika memberikan penjelasan sederhana

siswa harus menyadari bahwa suatu penjelasan itu perlu di uji kebenarannya

dengan memperoleh bukti.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kemampuan

berfikir kritis siswa secara keseluruhan adalah 84,6%. Hal ini menunjukan

bahwa kemampuan berfikir kritis yang dikembangkan siswa pada materi

sistem reproduksi pada hewan dengan pembelajaran berbasis praktikum

berada pada kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan

kemampuan berfikir kritis siswa melalui pembelajaran berbasis praktikum

tergolong sangat baik.

Page 13: KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMA …eprints.ums.ac.id/29746/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·  · 2014-07-07organ, organisme atau individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma.

Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa kegiatan praktikum

membuat siswa lebih mudah dalam membangun pemahaman suatu materi

pembelajaran, karena manurut Hafni (2013) kegiatan praktikum merupakan

proses dimana peserta didik melakukan dan mengalami sendiri, mengikuti

proses, mengamati objek, menganalisis, membuktikan dan menarik

kesimpulan dari materi yang dipelajari. Kegiatan seperti ini akan membawa

kemampuan kognitif siswa menjadi lebih baik, karena siswa memperoleh

pengetahuan melalui pengalaman langsung, bukan hanya sekedar mendengar

dan menerima pengetahuan atau informasi dari apa yang dikatakan oleh guru

saja.

Berdasarkan analisis peneliti dapat disimpulkan bahwa indikator

kemampuan berfikir kritis yang banyak dikembangkan atau muncul pada

siswa adalah indikator mengobservasi dan mempertimbangkan laporan hasil

observasi dan indikator mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya

atau tidak. Kedua indikator ini telah dianalisis dengan lembar observasi, kedua

indikator ini memperoleh jumlah persentase yang lebih besar dari pada

indikator lainnya, sedangkan indikator yang paling rendah adalah indikator

bertanya dan menjawab pertanyaan, tetapi indikator ini masih tergolong dalam

kategori baik.

Pada penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran berbasis

praktikum dapat digunakan sebagai salah satu pembelajaran untuk

meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa terhadap materi pada mata

pelajaran biologi. Pembelajaran melalui praktikum membuat siswa menjadi

lebih aktif seperti melakukan dan mengalami sendiri, mengikuti proses,

mengamati objek, menganalisis, membuktikan materi yang dipelajari melalui

pengalaman langsung, bukan hanya sekedar mendengar dan menerima

pengetahuan atau informasi dari apa yang disampaikan oleh guru dikelas saja.

Pada penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran melalui metode

praktikum dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap

materi pelajaran biologi.

Page 14: KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMA …eprints.ums.ac.id/29746/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·  · 2014-07-07organ, organisme atau individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma.

Pembalajaran berbasis praktikum menurut Patmawati (2011) sebagai

kegiatan yang membantu siswa untuk menerapkan dan mengkonfirmasikan,

atau memperdalam teori, bekerja sama dalam kelompok dan melatih

ketrampilan psikomotor denga melakukan kegiatan percobaan. Pembelajaran

berbasis praktikum menjadi alternatif pembelajaran yang baik bagi peserta

didik untuk mengembangkan kemampuan berfikir kritis.

Pembelajaran berbasis praktikum menuntut siswa aktif dalam

pembelajaran dan melatih kemampuan berfikir kritis siswa melalui kegiatan

percobaan yang melibatkan kemampuan siswa dalam mengamati,

menganalisis, dan menarik kesimpulan. Kegiatan percobaan atau eksperimen

mampu memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan

berfikir kritis siswa. Pernyatan ini didukung hasil penelitian Herti Patmawati

(2011) pada siswa kelas X-5 di SMA Negeri di Kota Tasikmalaya bahwa

pembelajaran melalui praktikum dapat mengembangkan kemampuan berfikir

kritis siswa pada indikator mempertimbangkan apakah sumber dapat

dipercaya atau tidak dan mengobservasi dan mempertimbangkan laporan

observasi, juga didukung oleh hasil penelitian dari Eka Aryati (2009) pada

mahasiswa pendidikan biologi universitas Tanjungpura yang menyatakan

bahwa metode praktikum dapat meningkatakan atau mengembangkan

kemampuan berfikir kritis mahasiswa pada indikator membuat argument.

Dengan demikian kemampuan berfikir kritis dapat dilatih salah satunya

dengan menggunakan pembelajaran berbasis praktikum.

Page 15: KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMA …eprints.ums.ac.id/29746/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf ·  · 2014-07-07organ, organisme atau individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma.

D. Kesimpulan dan Saran

Kemampuan berfikir kritis siswa di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta

pada pembelajaran biologi dengan metode praktikum tergolong sangat baik

(84,6%), dengan indikator kemampuan berfikir kritis yang banyak

dikembangkan adalah indikator mempertimbangkan apakah sumber dapat

dipercaya atau tidak (93,7%) dan mengobservasi dan mempertimbangkan

hasil observasi (89,6%). Saran dari penelitian ini adalah Pelaksanaan

pembelajaran berbasis praktikum sebaiknya sering dilakukan pada saat

kegiatan pembelajaran disekolah karena dapat melatih dan mengembangkan

kemampuan berfikir kritis siswa. Dalam mengetahui kemampuan berfikir

kritis siswa sebaiknya dilakukan pengukuran secara individu.

E. Daftar Pustaka

Aryati, Eka. 2009. Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Mahasiswa. Jurnal Pendidikan.

Hafni. Sarmila. 2013. Penilain Praktikum. Tersedia:

http://sarmilahafni.blogspot.com/2013/02/penilaian-prktikum.html (diakses pada tanggal 13 November 2013).

Liliasari. 2003. Peningkatan Mutu Guru Dalam Ketrampilan Berfikir Tingkat

Tinggi Melalui Model Pembelajaran Kapita Selekta Kimia Sekolah Lanjutan. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains

Patmawati, Herti. 2011. “Analisis Ketrampilan Berfikir Kritis Siswa Pada

Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit dengan Metode Praktikum” (Sekripsi S-1 Progdi Kimia). Jakarta: FKIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono . 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: CV Alfabeta.