Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan...

99
Keluarga Abu Sufyan Sisi Lain Al-Wudud Ahlul Hisap 10/2/17 abusalafy

Transcript of Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan...

Page 1: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

Keluarga Abu Sufyan Sisi Lain

Al-Wudud Ahlul Hisap 10/2/17 abusalafy

Page 2: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

1

Lebih Dekat Mengenal Abu Sufyan (Bagian:1) Posted on 31 Juli 2012 by abusalafy

MENGENAL LEBIH DEKAT GEMBONG KAUM KAFIR DAN PENGANJUR KE DALAM API NERAKA KEBANGGAAN USTADZ FIRANDA!

Tanggapan Atas Pembelaan Ustadz Firanda Kepada Abu Sufyân Dan Mu’awiyah

Abu Sufyan Adalah Gembong Kaum Kafir Musuh Bebuyutan Nabi Islam!

Dalam bantahannya atas kami yang ia tulis dengan judul:

Tipu Muslihat Abu Salafy (bag 5), “Perkataan Abu Salafi : Abu Sufyan Kafir Bahkan Gembong Orang-orang Kafir??!!”

Ustadz Firanda berkata:

Abu Salafy berkata : ((Mu’awiyah putra Abu Sufyan -salah seorang aimmah kekafiran dan buah kemunafikan yang masih tersisa dan selamat dari tajamnya pedang para sahabat-)) (lihat https://abusalafy.wordpress.com/2011/01/15/ustadz-firanda-kebakaran-jenggot/)

Abu salafy:

Yang mengatakan bahwa Abu Sufyan sebagai salah seorang aimmatul kufri yang masih tersisa bukan kami…. tetapi adalah para sahabat dan tabi’in (yang biasanya Anda banggakan sebagai Salaf Shaleh!).

Kami tidak akan menyita banyak waktu pembaca. Kami akan mengajak Anda dan para pemerhati untuk merenungkan bukti di bawah ini! Namun sebelumnya kami akan perkenalkan nama lengkap Abu Sufyan dan nasabnya agar menjadi jelas bagi Anda..

Abu Sufyân, Nama dan Sebagian Sifat dan Prilakunya!

Nama lengkapnya adalah Shakhr bin Harb bin Umayyah bin Abdi Syams. Abu Sufyan sepuluh tahun lebih tua dari nabi saw. dan hidup dua puluh tahun setalah wafat Nabi saw. … wafat tahun 31 H ada yang berpendapat: tahun 30 ada yang mengatakan tahun 33 atau 34 H dalam usia sembilan puluh tahun.”

Tafsir Salaf Shaleh Tentang Ayat 12 Surah at Taubah

Allah SWT berfiman

ة فقاتلوا دینكم في طعنوا و عھدھم بعد ن م أیمانھم نكثوا إن و ینتھون لعلھم لھم أیمان ال إنھم الكفر أئم

“ Jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, agar supaya mereka berhenti.” (QS. At Taubah [9];12)

Page 3: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

2

Para mufassir Salaf; sahabat dan tabi’în sepakat bahwa yang dimaksud dengan:“pemimpin-pemimpin orang-orang kafir” dalam ayat di atas adalah Abu Sufyan.

Imam an Naisaburi dalam tafsir Gharâib al Qur’ân-nya[1],:Barang siapa yang sikap penipuan, tidak menepati janji dan tidak punya rasa malunya separah ini maka pasti ia sangat kental/mendalam dan terdepan dalam kekafirannya.. tiada tertandingi oleh orang kafir lainnya. Ada yang berpendapat bahwa ia khusus untuk pimpinan-pimpinan kaum kafir, sebab yang lainnya hanya mengekor saja.”

Siapa Gerangan Yang Dimaksud Pemimpin-pemimpin Kaum Kafir Yang Harus Diperangi?

Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa merekka adalah para gembong kekafiran. Para ulama telah menyebut nama-nama pemimpin kekafiran (ingat bukan sekedar pemimpin kaum kafir!). dan setiap kali para mufassir Ahlusunnah menyebut nama-nama mereka, tidak pernah ketingalan menyebut nama Abu Sufyan (Gembong kaum Kafir yang dibanggakan Ustadz Firanda sesuai doktrin yang ia terima dari para Masyâikh Nawâshib) di Kampusya! Bahkan ada yang hanya menyebut nama Abu Sufyan seorang!

Untuk lebih jelasnya, mari kita ikuti keterangan para mufassir Ahlusunnah generasi Salaf!

Imam Ibnu Jarir ath Thabari berkata, “Allah Yang Maha Tinggi sebutan-Nya berfirman, “Jika mereka dari kalangan suku Quraisy yang telah kalian ikat dengan janji itu merusak janji mereka setelah kesepakatan untuk tidak memerangi kalian dan tidak membela musuh-musuh kalian dan {mereka mencerca agamamu} mereka mengecam agama kalian; Islam dan mencaci dan melecehkannya, {maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu}

Setelah menjelaskan sepintas maksud kalimat-kalimat dalam ayat di atas, beliau menyebutkan sederetan riwayat tafsir Salaf yang keseluruhannya menyebut Abu Sufyan sebagai salah satu dari “Gembong-gembong Kekafiran!” ia berkata dengan pasti, “Sebagian ahli tafsir berkata, ‘Mereka adalah Abu Jahl bin Utbah bin Hisyâm, Utbah bin rabî’ah, Abu Sufyan bin Harb dan yang semisalnya. Dan adalah Hudzaifah berkata, “Yang dimaksud dalam ayat ini belum datang.” (maksudnya masih ada yang belum diperangi hingga mati.. masih ada yang gentayangan hidup di tengah-tengah umat Islam dalam keadaan aman_pen)

Kemudian Imam ath Thabari berkata, “Menyebut para ahli tafsir yang berpendapat bahwa mereka adalah yang telah disebut nama-nama mereka….

Lalu beliau menyebutkan riwayat tafsir dari:

Dari Sa’di dari Qatadah, ia berkata, “Dan di antara para Aimmatul Kufri adalah Abu Jahl bin Hisyam bin Umayyah, Umayyah bin Khalaf, Utbah bin rabi’ah, Abu Sufyan dan Suhail bin ‘Amr. Dan merekalah orang-orang yang telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul.”

Dari Tsaur dari Ma’mar dari Qatadah, ia berkata, “para Aimmatul Kufri adalah Abu Sufyan, Abu Jahl, Umayyah bin Khalaf, Suhail bin ‘Amr dan Utbah bin Rabî’ah.

Dari Abu Bisyr dari Mujahid tentang ayat ini: {maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu} ia berkata, “Abu Suyfan dari mereka yang dimaksud.”.

Dari Abdurrazzâq dari Ma’mar dari Qatadah tentang ayat ini: {maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu} ia berkata, “Abu Sufyan bin Harb, Umayyah bin Khalaf, ‘Utbah bin Rabî’ah, Abu Jahl bin Hisyam dan Suhail bin ’Amr. Merekalah yang telah merusak perjanjian dengan Allah dan yang telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul.”

Page 4: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

3

Setelahnya beliau menyebutkan riwayat pernyataan Hudzaifah bin al Yaman ra. yang telah beliau singgung sebelumnya dengan tiga sanad/jalur.

Dengan sanad bersambung kepada Zaid bin Wahb dari Hudzaifah, “Maka perangilah pemimpin-peminpin orang-orang kafir” ia berkata, “Pemilik (mereka yang dimaksud dalam) ayat ini belum diperangi hingga saat ini.”[2]

Imam Jalaluddîn as Suyuthi dalam tafsir ad Durr al Mantsûr-nya[3] telah merangkum banyak riwayat, di antaranya adalah yang telah disebutkan ath Thabari di atas, dan beliau menambahkan beberapa lainnya dari para sahabat dan tabi’în. Di antaranya:

Dari sahabat Ibnu Umar ra. ia berkata tentang ayat: “Maka perangilah pemimpin-peminpin orang-orang kafir” Abu sufyan dari mereka yang dimaksud. (HR. Ibu Abi Hatim, Abu Syaikh dan Ibnu Mardawaih.).

Dari Zaid bin Wahb ra. tentang ayat:{Maka perangilah pemimpin-peminpin orang-orang kafir}, “Kami berada di sisi Hudzaifah ra. lalu ia berkata, “Tidak tersisa (masih hidup _pen) dari yang dimaksud dengan ayat ini (yang turun berkenaan dengan mereka_pen) kecuali tiga orang dan tidak tersisa dari orang-orang munafik (yang hidup di masa hidup Nabi saw. pen) kecuali empat orang.” ….. “ (HR. Ibnu Abi Syaibah, Imam Bukhari dan Ibnu Mardawaih.).

Abu Salafy:

Ustadz Firanda yang mulia, apa yang aneh dari kalimat yang kami tulis sehingga Anda sekali lagi kebakaran jenggot membacanya: ”Abu Salafy berkata: ((Mu’awiyah putra Abu Sufyan -salah seorang aimmah kekafiran dan buah kemunafikan yang masih tersisa dan selamat dari tajamnya pedang para sahabat-)) dan kemudian Anda berkata: “Wahai Ustadz Abu Salafy, kenapa anda begitu berani mencaci maki Abu Sufyaan radhiallahu ‘anhu?”

Dan setelahnya Anda berpidato seakan sedang latihan di hadapan kaum Muallaf di Papua sana?!

Bukankah Sahabat Hudzaifa bin al Yamân yang mengatakan bahwa pemilik ayat itu belum sempat diperangi habis oleh kaum Muslimin!

Bukankah Khalifah Umar bin al Khaththab ra pernah berkata menegaskan bahwa: Abu Sufyan adalah musuh Allah, ‘aduwwullah! Seperti diriwayatkan dalam kitab Muntakhab Kanzul ‘Ummâl.[4]

Bukankah Ibnu Abbas ra,. telah berkata meperkenalkan kepada kita semua siapa sejatinya Abu Sufyan. Ia berkata, “Sesungguhnya Abu Sufyan adalah Pemimpin kemusyrikan sampai kematiannya.” Demikian dilaporkan oleh al Balâdzuri dalam Ansâb al Asyrâf-nya.[5]

Abul Faraj al Isfahani –salah seorang ulama besar Ahlusunnah- dalam kitab al Aghâni-nya[6] mengatakan: Abu Sufyan adalah Shakhr bin Harb bin Umayyah bin Abdi Syams. Ia adalah salah seorang pemimpin perang Ahzâb melawan Rasulullah saw. dan dia adalah Gua/pelindung kaum munafik di masa hidup Nabi saw.”

Karena para sahabat dan kaum Muslimin generasi awal yng hidup di zaman nabi saw. telah mengenal siapa sejatinya Abu Sufyan, maka mereka tidak menghargainya dan bahkan tidak sudi bermesraan dengannya. Perhatikan riwayat Imam Muslim di bawah ini:

یقاعدونھ وال سفیان أبي إلى ینظرون ال المسلمون كان .

“Adalah kaum Muslimin tidak menganggap Abu Sufyan dn tidak pula mengajaknya duduk-duduk bersama-sama.”[7]

Page 5: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

4

Kenapa Anda mendadak menjadi berseberangan dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw. demi membela Abu Sufyan? Mengapakah Anda lebih membela Abu Sufyan dan membuang jauh-jauh sikap para sahabat terhadap Abu Sufyan?! Apakah karena Abu Sufyan ayah Mu’awiyah Si Pemimpin Kelompok Penganjur kepada Neraka yang dengan kezaliman memberontak Khalifah yang sah; Ali bin Abi Thalib ra.? Apakah karena Abu Sufyan kakeknya Yazid yang membantai Imam Husain dan keluarga Nabi saw. di padang Karbala? Yazid yang menyerang kota suci Madinah dan menghalalkan bagi pasukannya untuk berbuat apa saja sekehendak nafsu iblis mereka, sehingga mereka membunuh kaum Msulimin tidak berdosa, menghabisi sisa-sisa sahabat Anshar di kota Madinah serta memperkosa ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri para sahabat? Yazid yang menyerang kota suci Mekkah dan membombardir Ka’bah dengan bola batu api/manjanîq sehingga tiral ka’bah terbakar dan dindingnya retak semua?

mengapakah Anda mendadak membela Abu Sufyan, apakah karena ia seorang munafik sehingga bernafsu membelanya?

Allah SWT berfirman:

بعض من بعضھم المنافقات و المنافقون .

“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama… .”(QS at Taubah;67)

Atau mengapa?

Mengapa kaum Wahhâbi tidak pernah menampakkan sepersepuluh saja dari semangat pembelaan mereka untuk Abu Sufyan, Mu’awiyah, Yazid dan kaum munafik lainnya untuk membela Sayyiduna Ali dan keluarga Nabi saw.?!

Adapun tanggapan Ustadz Firanda yang lebih mirip dengan latihan pidato itu banyak hal yang menggelikan yang mencerminkan kemuallafannya dalam dunia sejarah dan kajian agama. Kami tidak tertarik membuang banyak waktu untuk meladeninya! Masih terlalu banyak masalah penting yang harus diberi prioritas untuk diteliti. Namun sekedar untuk membuktikan betapa lucunya Ustadz Firanda, maka kami akan tanggapi sekedarnya saja!

Abu Sufyan Berjuang Bersama Nabi saw.

Ustadz Firanda berkata membanggakan keikut sertaan Abu Sufyan dalam beberapa peperangan bersama Nabi saw. segera setelah ia menyatakan islamnya. Ia berkata:

Apakah anda pernah berperang bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?? Tidakkah anda tahu bahwa Abu Sufyan ikut serta perang bersama Nabi dalam dua peperangan, perang Hunain dan perang Thoif??, dan setelah wafatnya nabi beliau ikut serta perang Yarmuuk??

Abu Salafy:

Entah untuk apa ia bertanya kepada saya dengan pertanyaan: Apakah anda pernah berperang bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?? Sedangkan ia tahu bahwa saya hidup di abad 21 M/14 H dan telah dipisah empat belas abad dengan masa kehidupan baginda Rasulullah saw.?!

Page 6: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

5

Tetapi ketidak-ikutan-sertaan saya bersama Nabi mulia saw. memerangi Abu Sufyan dan para gembong kaum kafir lainnya demi menegakkan Kalimatullah sepenuhnya bukan salah saya, sebab bukan saya yang memilih untuk lahir di abad ini dan jauh dari kota Nabi saw. dan tidak lahir di masa hidup beliau saw.!

Namun perlu diketahui bisa jadi apabila seorang berjuang dengan ikhlas membela kalimatullah di masa ini… bisa jadi ia lebih besar pahalanya dari mereka yang hidup bersama Nabi saw. Sebab, ia beriman dan berjuang hanya berdasarkan mu’jizat Al Qur’an sementara mereka yang hidup sezaman dengan Nabi saw. menyaksikan berbagai mu’jizat agung beliau. Jadi pantas saja jika mereka kemudian mantap imanya… Tetapi yang mengherankan adalah orang kafir seperti Abu Sufyan yang menyaksikan langsung berbagai mu’jizat Nabi saw. tetapi malah memeranginya hingga ketika tidak lagi punya daya dan kekuataan baru mulai mengucapkan syahadatain! Itupun dengan berat hati dan penuh dusta!

Kami juga geli menyakiskan Ustadz Firanda membanggakan kehadiran Abu Safyan dalam parang Hunain dan Thaif. Apa ia tidak membaca sejarah bahwa kehadiran Abu Sufyan dalam peperangan itu justeru membuktikan betapa mendalam kekafiran dan kemusyrikan Abu Sufyan! Saya tidak membayangkan jika Uatsdz Firanda seawam itu dalam pengetahuan sejarah Islamnya?! Mungkin memang bukan spesialisasi beliau… spesialsasi beliau dalam menghujat Sang Habib dan urusan kuburan!

Dalam kesempatan ini kami tidak berniat bercerita tuntas tentang perang Hunain yang sempat diabadikan Allah dalam Al Qur’an dan bagaimana sikap para muallaf benar-benar membuat repot Nabi saw. dan pejuang Muslim. Kami hanya akan menyebutkan kutipan kecil yang dilaporkan Ibnu Katsir (seorang sejarawah, muhaddis dan mufassir yang sering dibanggakan kaum Wahhâbi dan yang memang terkenal kurang simpatik kepada Sayyiduna Ali –karramallahu wajhahu– sampai-sampai Ibnu Katsir mengatakan bahwa Sayyiduna Ali bukan tergolong Ahlulbait Nabi ra.) Ya, kami hanya akan membawakan laporan kecil Ibnu Katsir yang mengungkap kekafiran dan kemusyrikan Abu Sufyan betapaun ia telah mengikrarkan dengan lisannya syahadatain!

Ibnu Katsir berkata, “Dan ketika manusia (Muslimin) mengalami kekalahan sebagian orang dari orang-orang Arab yang kaku menyakatan isi hati mereka berupa kedengkian. Lalu Abu Sufyan bin Harb berkata –yaitu dan islamnya Abu Sufyan masih diragukan dan azlâm[8] kecil pada hari itu masih ia bawa-, “Kekalahan pasti akan mereka alami sebelum mereka sampai lautan/pantai.””[9]

Kahadiran Abu Sufyan dalam peperangan Hunain (dengan membawa al Azlâm dan berharap-harap agar cawan kekalahan dan kebinasaan segera diteguk Nabi saw. dan kaum Muslimin) seperti dibanggakan Ustadz Firanda tidak hanya disebutkan Ibnu Katsir, hampir seluruh sejarawan Islam menyebutkannya. Di antaranya dalam kalangan sejarawan klasik adalah Ibnu Hisyam dalam Sirah Nabawiyah-nya[10] dan dari kalangan panulis sejarah kontemporer adalah Muhammad Husein Haikal dalam Hayât Muhammad:270. Ia berkata,

“… ketika kekacauan menyelimuti urusan kaum Muslimin dan mereka mengalami kekalahan, ketakutan telah menguasai jiwa-jiwa mereka, sampai-sampai sebagian

dari yang ikut serta dalam peperangan itu mengumbar omongannya bersama angin… sampai-sampai Abu Sufyan bin Harb berkata –sedang senyum kegirangan atas

kekalahan kaum Muslimin yang beberapa tahun lalu mengalahkan kaum Quraisy- tampak dari kedua bibirnya, ia berkata, “Kekalahan pasti akan mereka alami sebelum mereka sampai ke pantai.” Syaibah bin Utsman bin Abu Thalah berkata, “Hari ini aku

bisa menemukan balas dendamku atas Muhammad…. .”

Page 7: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

6

Apakah keikut-sertaan Abu Sufyan dalam peparangan Hunain di mana ia membawa serta azlâm-nya itu yang Anda banggakan wahai Ustadz Firanda?! Mestinya Anda harus merahasiakan kehadirannya dalam peperangan itu bukan malah membanggakannya!! Tatapi itu….

یضلل من یعمھون طغیانھم في یذرھم و لھ ھادي فال هللا

“Barang siapa yang Allah sesatkan, maka baginya tak ada orang yang akan memberi petunjuk. Dan Allah membiarkan mereka terombang- ambing dalam kesesatan.” (QS.

Al A’râf [7];186)

یضلل من و نیا حیاة ال في عذاب لھم * ھاد من لھ فما هللا من لھم ما و أشق اآلخرة لعذاب و الد واق من هللا

“Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka baginya tak ada seorang pun yang akan memberi petunjuk. Bagi mereka azab dalam kehidupan dunia dan

sesungguhnya azab akhirat adalah lebih keras dan tak ada bagi mereka seorang pelindung pun dari (azab) Allah.” (QS. Ar Ra’ad [13]33-34)

یضلل من و سبیل من لھ فما هللا

“Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidaklah ada baginya sesuatu jalan pun (untuk mendapat petunjuk).” (QS. Asy Syura [42];46)

Abu Salafy:

Saudaraku Ustadz Firanda mengapakah sampai sejauh ini pembelaan Anda kepada Abu Sufyan?! Bukankah semua ini telah jelas?! Mengapakah Anda berpaling dan mencar-cari data-data yang sama sekali tidak valid dan tidak akan mampu Anda pertahankan?! Apa arti sebuah keikut-sertaan seorang berparang bersama Nabi saw. jika tidak didasari oleh keimanan kepada keesaan Allah dan kenabian Rasul-Nya? Bukankah kaum munafik seperti Abdullah bin Ubay bin Salûl dan rekan-rekan munafiknya juga ikut serta berparang bersama Nabi saw.?! Lalu apakah Anda akan membanggkan juga kehadiran mereka dalam peparangan-peparanga bersama Nabi saw itu?!

Semua tentang keutamaan Abu Sufyan yang Anda sebutkan dan Anda jadikan modal untuk membanggakan Abu Sufyan adalah tidak ada yang valid dan mu’tabarah di mata para ulama!

Lalu apa gunanya Anda menghimpun “data-data afkir” yang Anda anggap dapat menyemalatkan wibawa Abu Sufyan?!

Sekilas Tentang Praktik Kaum Musyrik Mengundi Dengan Al Azlâm!

Praktik mengundi nasib dengan Al Azlâm dua kali disebut Al Qur’an dalam surah al Maidah ayat:3 dan 90 dengan kecaman keras sebagai kekafiran yang paling sangat! Allah SWT berfiaman:

مت م و المیتة علیكم حر لغیر أھل ما و الخنزیر لحم و الد یة و الموقوذة و المنخنقة و بھ هللا و النطیحة و المتردبع أكل ما یتم ما إال الس من كفروا الذین یئس الیوم فسق ذلكم باألزالم تستقسموا أن و النصب على ذبح ما و ذك

Page 8: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

7

سالم لكم رضیت و نعمتي علیكم أتممت و دینكم لكم أكملت الیوم اخشون و تخشوھم فال م دینك فمن دینا اإلثم متجانف غیر مخمصة في اضطر فإن إل رحیم غفور هللا

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang

ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa

untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada- Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan

telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Mâidah [5];3)

Asy Syaukani ketika menafsirkan bagian ayat ini yang berkenaan dengan azlâm/”Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan”, ia mengatakan, “Kata al Fisq artinya keluar dari batas. Dan telah lewat diterangkan maknanya. Dalam kalimat itu (Padanya terdapat kefasikan/adalah kefasikan) termuat ancaman yang sangat keras. Karena sesungguhnya al fisq adalah kekafiran yang sangat, bukan seperti apa yang diistilahkan kebanyakan orang yang artinya adalah tingkat pertengahan antara keimanan dan kekafiran.”[11]

Sekali lagi kami katakan kepada Ustadz Firanda, “Apakah Anda masih belum mengerti juga bahwa membanggakan Abu Sufyan (si Munafik tua yang hidupnya dipenuhi dengan kesialan itu) adalah justru sesuatu yang memalukan?!” Abu Sufyan dengan masih membawa al Azlâm membuktikan dirinya bahwa kekafiran yang sangat itu masih sangat melekat dalam jiwanya… dan bukan sembarang kekafiran.. kekafiran yang sangat, seperti ditegaskan asy Syaukani!

Lucu, Ustadz Firanda Membanggakan Abu Sufyan Sebagai Mertua Nabi saw.!

Ustadz Firanda juga berkata menghujat kami:

“Apakah anda pernah menjalin kekerabatan melalui pernikahan bersama Rasulullah…???!! Tidakkah Anda tahu bahwa Abu Sufyan adalah mertua Rasulullah, karena putri Abu Sufyan Ummu Habibah radhiallahu ‘anhaa adalah istri Nabi?”

Abu Salafy:

Yang ini juga! Entah apa karena sedang kepepet atau memang karena keluguan (baca; kedunguan) sehingga Ustadz Firanda juga berdalil dengan kasus di atas. Apakah Ustadz Firanda tidak tahu bahwa Ummu Habibah dikinahi oleh Nabi saw. jauh sebelum Abu Sufyan terpaksa menyatakan keislamannya! Ummu Habibah sebagai seorang Muslimah yang ikiut serta berhijrah ke negeri Habasyah… di sana, suaminya murtad dan memilih memeluk agama Nashrani. Sepulang dari hijrahnya… dan langsung ke kota Madinah –karena Nabi saw. dan para sahabat beliau sudah hijrah-. Maka Ummu Habibah tidak mungkin kembali ke keluarganya sebagai janda. Karena ayahnya; Abu Sufyan dan ibunya; Hindun serta segenap anggota keluarganya; Mu’awiyah dan Yazid abangnya adalah musuh-musuh Allah yang sangat keras permusuhan dan gangguannya kepada Nabi saw. dan kaum Muslimin. Oleh sebab itu, Nabi saw. menikahi Ummu Habibah ra. Jadi, pernikahan itu bukan atas kehendak Abu Sufyan dan tidak juga ia suka dengan hubungan pernikahan itu!

Page 9: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

8

Jika sekedar menjadi mertua Nabi saw. (walaupun seorang itu kafir atau munafik) harus Anda banggakan, maka mengapakah And tidak juga membanggakan dua mertua Nabi saw. dari kalangan kaum Yahudi yang sangat kafir dan getol memerangi Nabi saw…. ayahnya Shafiyyah binti Huyay bin Akhthab dan Juwairiyah. Kedua istri Nabi saw. ini adalah dari bangsa Yahudi!

Janganlah karena pembelaan buta kepada gembong kaum munafik Anda tanggalkan akal sehat Anda dan Anda campakkan cara berpikir yang logis!

Abu Sufyan Didoakan Umat Islam?!

Anda juga berkata:

Tidak tahukah anda bahwasanya jutaan kaum muslimin mendoakan keridhoan bagi Abu Sufyaan…??

Ini juga menggelikan! Yang mendoakan Abu Sufyan dengan keridhaan mungkin hanya Anda dan kelompok Anda. Sementara ratusan juta kaum Muslimin mungkin mengutuknya! Lalu jika benar apa arti doa Anda dan kelompok Anda untuk Abu Sufyan jika Allah dan rasul-Nya telah mengutuknya?! Bergunakah doa kalian itu?!

Abu Sufyan Ma’ruf Sedangkan Abu Salafy Majhûl!

Adapun hujatan Anda dengan kata-kata:

Yang jelas Abu Sufyaan ma’ruuf dikenal oleh kaum muslimin… adapun anda maka nakiroh majhuul, tidak diketahui identitas anda..

Maka sungguh memprihatinkan! Mulai kapan keterkenalan seorang itu menjadi jaminan bahwa dia orang baik?!

Bukankah Fir’aun juga dikenal oleh kaum Muslimin?!

Bukankah Abu Lahab juga dikenal oleh kaum Muslimin?!

Bukankah Abu Jahl juga dikenal oleh kaum Muslimin?!

Bukankah Abdullah bin Ubay bin Salûl juga dikenal kaum Muslimin?!

Dan apakah ketidak-dikenalannya identitas Mukmin dari kkeluarga Fir’aun mengurangi kedudukannya di sisi Allah?!

Apakah ketidak-dikenalannya seorang hamba Mukmin yang dikisahkan dalam surah Yasin mengurangi keagungannya?

المرسلین اتبعوا قوم یا قال یسعى رجل المدینة أقصا من جاء و

“Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki (Habib An Najjar) dengan bergegas-gegas ia berkata:”Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu. “ (QS. Yasin

[36];20)

ربي یقول أن رجال تقتلون أ إیمانھ یكتم فرعون آل من مؤمن رجل قال و إن و ربكم من بالبینات جاءكم قد و هللا إن یعدكم الذي بعض یصبكم صادقا یك إن و كذبھ فعلیھ كاذبا یك كذاب مسرف ھو من یھدي ال هللا

Page 10: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

9

“Dan seorang laki-laki Mukmin yang merahasiakan imannya berkata: ”Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan: “Tuhanku ialah Allah,

padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan- keterangan dari Tuhanmu. Dan jika ia seorang pendusta maka dialah yang menanggung (dosa) dustanya itu; dan jika ia seorang yang benar niscaya sebagian (bencana) yang

diancamkannya kepadamu akan menimpamu.”Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta.” (QS.al Ghafir [40]28)

Dua ayat di atas mengisyaratkan bahwa identitas jangan selalu dianggap penting… tetapi isi seruan dan ajakannya yang harus kalian perhatikan!

Hanya kaum kerdil saja yang masih meributkan identitas seorang penyeru kebenaran setelah jelas kebenaran yang dibawahnya!

Anda juga mengatakan:

Abu Sufyan Baik Islamnya?!

Apakah seseorang tetap dicap dengan keburukannya meskipun telah bertaubat??

Abu Salafy:

Buktikan terlebih dahulu bahwa Abu Sufyan talah dengan ikhlas dan tulus menaggalkan kekafiran dan kemusyrikannya dan dengan jujur menerima keesaan Allah dan kerasulan Nabi Muhammad saw.

Tidakkah cukup sekelumit data yang kami sebutkan di atas bahwa Abu Sufyan belum menaggalkan baju kekafiran dan kemusyrikannya?! Demikian juga tidakkah cukup bukti yang akan sebentar lagi akan kami sebutkan bahwa Abu Sufyan masih menyimpan dendam dan kebencian sehingga berandai-andai mampu memerangi dan menghabisi Nabi saw.!

Dan apa yang Anda fahami dari ucapan Hudzaifah tentang ayat Aimmatul Kufri di atas?! Tidakkah itu bukti nyata bahwa Hudzaifah menolak anggapan keimanan Abu Sufyan? Ia hanya berpura-pura alias munafik… Abu Sufyan tetap menyandang status sebagai Aimmatul Kufri!

Dan Anda juga berkata:

Kaum muslimin mengetahui bahwasanya Abu Sufyan dahulunya adalah termasuk gembong-gembong kekafiran tatkala perang Uhud dan perang Khondak. Akan tetapi setelah itu iapun masuk Islam dan baik islamnya.

Abu Salafy:

Anda tidak jujur dalam menyebutkan kejahatan Abu Sufyan! Mengapakah Anda tidak menyebutkan kejahatan Abu Sufyan dalam peperangan lainnya yang ia kobarkan untuk memerangi Allah dan Rasul-Nya, seperti perang Khandaq/Perang Parit, atau yang juga dikenal dengan perang Ahzâb?

Adapun klaim bahwa “Akan tetapi setelah itu iapun masuk Islam dan baik islamnya” adalah sama sekali tidak berdasar. Baca kembali kesaksian Ibnu Katsir (bukankah beliau ulama kebanggaan kalian?!)! apakah seorang musyrik yang berpura-pura memeluk Islam dan berperang bersama Nabi saw. akan tetapi di saat genting ia lari dan berharap kekalahan total segera diamali Nabi saw. dan kaum Muslimin dan ia juga membawa arca sesembahannya di dalam kantungnya?! Apakah ini arti bahwa ia baik islamnya?!

Terlalu banyak bukti bahwa Abu Sufyan masih mengindap penyakit kekafiran dan dendam kusumat serta kedengkian yang mendalam kepada Nabi saw. dan kaum Muslimin!

Page 11: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

10

Dan sekadar bukti kecil, perhatikan riwayat sahabat Ibnu Abbas ra. sebagai diriwayatkan oleh para sejarawan Islam, di antaranya adalah Ibnu Katsir, beliau ra. berkata, “Abu Sufyan menyaksikan Rasulullah saw. sedang berjalan sementara para sahabat berjalan di belakang beliau, maka Abu Sufyan berkata dalam hatinya, “Andai aku kobarkan lagi peperangan melawan orang ini?!”

Maka Rasulullah saw. mendatangi Abu Sufyan seraya memukul dadanya sambil bersabda, “Jika demikian, Allah pasti akan menghinakanmu!” (Baca as Sirah an Nabawiyah,3/576)

Apakah seorang yang telah menyatakan Islam dengan lisannya kemudian berandai-andai untuk memerangi kembali Nabi saw. itu Anda katakan baik Islamnya! Islam apa yang Anda maksud?!

Jadi apa arti klaim Anda bahwa Abu Sufyan baik Islamnya?!

Abu Sufyan Pemilik Banyak Keutamaan?!

Demikianlah yang diyakini Ustadz Firanda. Namun sayang ia tidak menyertakan siapa ulama yang menyebutkan keutamaan Abu Sufyan tersebut! Mungkin ia tau benar bahwa tidak ada keistimewaan yang dimiliki Abu Sufyan. Yang ada justru kejahatan dan keburukan sikap!

Perhatikan bagaimana Ustadz Firanda menulis:

“Sungguh terlalu banyak kitab-kitab tarjamah (biografi para pembesar Islam) yang mencantumkan tentang biografi Abu Sufyan Sokhr bin Harb Al-Qurosyi Al-Umawi ini. Seluruh ulama tersebut mencantumkan Abu Sufyan sebagai sahabat Nabi, dan biografi yang mereka tulis penuh dengan pujian terhadap Abu Sufyan dan penyebutan keutamaan-kutamaan Abu Sufyan”.

Abu Salafy:

Adalah lucu pembandingan yang dilakukan Ustadz Firanda ketika membandingkan Abu Sufyan dengan Khalifah Umar bin Khaththab ra.

Apakah ada ayat yang turun menyebut bahwa Umar bin Khaththab ra. seperti ayat yang turun untuk Abu Sufyan?! Ayat Aimmatul Kufri misalnya?!

Setelah itu, Ustadz Firanda mulai merinci berbagai perkata yang ia katakan sebagai keutamaan Abu Sufyan.

Untuk menaggapi uraian Ustadz Firanda kami harap Anda bersabar sampai ketemu pada edisi akan datang, insya Allah!

[1] Tafsir Gharâib al Qur’ân (dicetak dipinggir Tafsir Jâmi’ al bayân; Imam ath Thabari),10/45

[2] Keterangan di atas dapat Anda baca dalam Tafsir Jâmi’ al Bayân; Imam ath Thabari,10/62-63.

[3] ad Durr al Mantsûr-nya,3/388.

[4] Muntakhab Kanzul ‘Ummâl,4/2801.

[5] Ansâb al Asyrâf-nya,15/19.

[6] al Aghâni-nya,6/363

[7] Baca Shahih Muslim, dengan syarah Imam Nawawi,16/62-63. Dan mungkin kami akan kembali mendiskusikan kelanjutan hadis ini dalm kesempatan lain, jika diperlukan.

[8] Azlâm bentuk jamak dari kata Zalam. Ia adalah alat lotre yang biasa dipergunakan kaum Musyrik Arab ketika mereka hendak menjalankan aktifitas tertentu atau ingin mengetahui status apakah si polan ini anak bapaknya atau anak orang lain dll. Mereka

Page 12: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

11

mengambil satu batang busur yang tertulis dengan tulisan: tuhanmu memerintahkannya… tuhanmu melarangnya, yang tersedia sebagai bahan lotre itu kemudian membacanya, jika tertulis perintah maka mereka melaknsanakannya. Jika larangan maka mereka pun tidak mengerjakannya. Dan perlu diingat di sini bahwa mereka melotrenya di hadapan Arca Hubal sesembahan mereka.

[9] Lebih lanjut baca al Bidâyah wa an Nihâyah,4/374.

[10] Sirah Nabawiyah:765. Dan sengaja kami kutipkan dari kitab tersebut terbitan Dâr al Kotoob Al ilmiyah. Beirut – Lebanon. Sebab ia adalah penerbit Salafi yang banyak menerbitkan buku-buku Wahhâbi dan Ibnu Taimiyah. Dan sering pula merubah-rubah isi kitab yang tidak sesuai dengan doktrin Wahhâbi untuk dihapus atau dirubah-rubah. Tidak terkecuali kitab Sirah nabawih-nya Ibnu Hisyam dalam beberapa bagiannya. Dan kebiasaan merusak isi kitab ulama Ahlusunnah adalah bukan hal baru di kalangan kaum Wahhâbi Salafi!

[11] Tafsir Fathu al Qadîr,210.

Page 13: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

12

LEBIH DEKAT MENGENAL ABU SUFYAN (BAGIAN:2)

Posted on 7 Agustus 2012 by abusalafy

Tanggapan Atas Pembelaan Ustadz Firanda Kepada Abu Sufyân Dan Mu’awiyah

Keutamaan Abu Sufyan Dalam Pandangan Ustadz Firanda

Para pemuja Abu Sufyan berusaha dengan cara apapun untuk menyematkan keutamaan untuk Tuan mereka walaupun hal itu mereka lakukan dengan mencampakkan logika sehat, memperkosa data sejarah dan membodohi diri sendiri. Itulah yang terjadi pada saudaraku Ustadz Firanda!

Ia mulai menghimpun senegap kekuatannya untuk meyakinkan kita semua bahwa Abu Sufyan adalah pribadi agung yang menyandang sederatan keutamaan dan keistimewaan. Untuk menyingkat waktu, kami akan sebutkan apa saja keutamaan Abu Sufyan dalam pandangan Sarjana Wahhâbi Salafi kita yang satu ini!

Pertama-tama ia menyebutkan bahwa dijadikannya rumah Abu Sufyan oleh Nabi saw. untuk tempat aman bagi penduduk kota Mekkah yang masih kafiir musyrik di saat Fathu Makkah/ditaklukkannya kota Mekkah… dijadikannya rumah Abu Sufyan sebagai “Posko Aman” adalah bukti keutamaann Abu Sufyan!

Untuk kesimpulan yang aneh ini, Ustadz Firanda menyajikan dua riwayat sejarah; satu dari Shahih Muslim hadis no. 3024 dan kedua dari Sunan Abu Dawud hadis no. 3023 yang ia katakan telah dihasankan oleh Syeikh Albani. Walaupun kami tidak butuh takhrij, tashîh atau tadh’îf dari seorang muhaddis linglung yang sering kontradiksi dalam hukumnya atas hadis atau para parawi! (Dan bukan sekarang saatnya membuktikan kelinglungan Syeikh Nâshiruddîn al Albâni!)

Abu Salafy:

Karenanya mari kita kaji sejauh mana kesimpulan Ustadz Firanda ini dapat dipertahankan!

Sejarah mencatat bahwa ketika Nabi saw. dan para sahabat beliau berangkat untuk menaklukkan kota Mekkah, beliau bersama para sahabat transit di sebuah daerah bernama Marri Dharân. Di sana Abu Sufyan sempat dipertemukan dengan Nabi saw. setelah ia ditangkap oleh Abbas ra paman Nabi saw. dan sebagian riwayat menyebutkan bahwa Abu Sufyan sempat mengucapkan ikrar islamnya di hadapan Nabi saw[1]., dan setelahnya ia dilepas, walaupun setelah dilepas beberapa saat Nabi saw. memerintah Abbar untuk menangkap kembali Abu Sufyan dan menahannya hingga keesokan hari ia menyaksikan kemegahan pasukan Islam yang dipimpin Rasulullah saw. dan kehebatan pleton demi pleton prajurit Sahabat!

Dalam pertemuannya dengan Nabi saw. itu Abu Sufyan khawatir bahwa Nabi saw. dan para sahabat setia beliau akan membantai habis suku Quraisy yang selama bertahun-tahun tak henti-hentinya mengganggu dan memerangi Nabi saw. saat itu Abu Sufyan dan juga Hakîm bin Hizâm berkata memohon, “Wahai Rasulullah! Serukan kepada manusia/orang-orang bahwa mereka diberi aman. Apakah jika kaum Quraisy menahan diri tidak memerangi Anda, mereka diberi keamanan?

Maka Rasulullah saw. bersabda, “Ya. Mereka diberi keaamanan.”

Kemudian Abbas berkata, “Wahai Rasulullah! Sesungguhnya Abu Sufyan seorang yang cinta kedudukan, maka jadikan untuknya sesuatu darinya.”

Di sini, Rasulullah saw. mengumumkan bahwa, “Siapa yang masuk ke dalam rumah Abu Sufyan maka ia akan diberi keamanan (keselamatan).”

Page 14: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

13

Abu Sufyan berkata, ‘Hai Rasulullah! Rumahku tidak mungkin cukup menampung mereka semua (penduduk Mekkah_pen)!”

Dalam sebagian riwayat disebutkan, bahwa kemudian beliau beersabda, “Barang siapa masuk ke rumah Hakîm bi Hizâm maka ia diberi aman (keamanan/keselamatan).”

Dan ketika Abu Sufyan berkata, “Masjid tidak mungkin mampu menampung seluruh mereka!”

Setelah itu, Nabi saw. bersabda mengumumkan, “Dan barang siapa yang menutup pintu rumahnya sendiri maka ia diberi aman.”[2] Dan “Barang siapa masuk ke dalam masjid maka ia diberi aman.”

Maka Abu Sufyan berkata, “Ya, kalau ini cukup!”

Dalam riwayat lain ada tambahan, “Dan kemudian Nabi saw. mengangkat Abu Ruwaihah untuk menjadi panglima dan membawa bendera aman dan mengumumkan di kalangan penduduk Mekkah, “Barang siapa yang bergabung di bawah bendera Abu Ruwaihah maka ia diberi aman.”

Setelahnya Abu Sufyan berkomentar, “Ya, yang ini cukup/ dapat menampung semua orang.”

Ini kira-kira yang terjadi saat itu sebagaimana diriwayatkan para ahli hadis dan ahli sejarah Islam!

Dalam kesempatan ini kami tidak bergairah untuk memamerkan nama puluhan kitab yang mengisahkan kisah di atas! Sebab masalahnya sudah sedemikian jelas dan masyhur, di samping berpamer seperti itu bukan kebiasaan kami, sebab kami tidak pernah bermaksud menakut-nakuti kaum awam dengan menyebut nama-nama buku jika tidak diperlukan! Kami hanya persilahkan Anda yang berminat untuk merujuk kitab as Sîrah al Halabiyah,3/70-105.

Setelah kesokan harinya, Nabi saw. bersama pasukan bergerak maju menuju kota Mekkah dan beliau telah memerintah Abu Sufyan untuk mengumumkan pengumuman Rasulullah saw…. ia bergegas masuk ke kota Mekkah beberapa saat sebelum Nabi saw. dan para sahabat dan dengan suara lantang dan penuh bangga Abu Sufyan menjerit-jerit mengumumkan, “Hai sekalian kaum Quraisy! Muhammad telah datang menyerang kalian dengan pasukan yang tidak mungkin kalian mampu melawannya! Maka barang siapa yang masuk ke dalam rumah Abu Sufyan maka ia diberi aman! Maka segera Hindun- ibu Mu’awiyah dan istri Abu Sufyan yang dibanggakan Ustadz Firanda- berkata kepadanya sambil memelintir kumisnya, “Bunuhlah orang busuk lagi kotor yang tidak ada gunanya ini! Sejelek-jelek pembawa berita bagi kaumnya adalah engkau!

Dan dalam riwayat lain, “Sambil menarik jenggotnya, Hindun berkata, ‘Wahai keluarga bani Ghalib, bunuhlah pak tua yang dungu ini! Mengapakah engkau tidak berperang dan membela diri kalian dan negeri kalian!

Abu Sufyan berkata kepada Hindun, “Celaka engkau! Diam! Masuklah ke dalam rumahmu! Ia juga berkata, :Celaka kalian! Jangan dengar omongannya (Hindun)! Muhammad telah datang dengan pasukan yang tidak mungkin dapat kalian lawan dan hadapi! Barang siapa masuk ke rumah Abu Sufyan maka ia diberi aman.

Mendengar pengumuman ini mereka serempaak berkata, “Alangkah jeleknya engkau! Mungkinkah rumahmu mammpu menampung kami semua?!”

Lalu Abu Sufyan berkata, “Dan barang siapa masuk ke dalam rumahnya maka ia diberi aman! Dan barang siapa masuk ke dalam rumahnya maka ia diberi aman! Dan barang siapa yang meletakan senjatanya maka ia diberi aman! ” Dan barang siapa masuk ke dalam rumah Hakîm bin Hizâm maka ia diberi aman! Dan barang siapa masuk di bawah bendera amannya Abu Ruwaihah maka ia diberi aman!

Maka semua orang segera meninggalkan Abu Sufyan dan mesuk ke rumah mereka masing-masing! Dan ada juga yang masuk ke masjid![3]

Page 15: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

14

Abu Salafy:

Inilah kisah yang diriwayatkan para ahli sejerah Islam! Lalu di manakah letak keutamaan bagi Abu Sufyan dalam peristiwa itu?!

Hindun –istri Abu Sufyan sendiri- telah memahami bahwa betapa dungunya Abu Sufyan! Dan betapa pengecutnya Abu Sufyan! Sebagai pemimpin kaum kafir Quraisy, semestinya ia membela kaumnya dan membangkitkan mereka untuk mempertahankan kehormatan mereka! Karenanya Hindun segera “bertfawa” agar Abu Sufyan segera dibunuh saja! Sebab ia pemimpin yang dungu, tak berguna dan pengecut!

Hindun –yang jauh lebih mencintai Abu Sufyan; suaminya- saja telah mengerti kenyataan itu! Sementara Sarjana S 3 kita masih hidup dalam alam khayal… menganggap kedunguan Abu Sufyan sebagai keutamaan baginya! Sungguh memprihatinkan “keluguan” sarjana Wahhâbi Salafi kita yang satu ini sehingga ia membanggakan dan menyulap kedungunan Abu Sufyan sebagai keutamaan!

Rakyat jelata kota Mekkah yang masih musyrik saja mengetahui bahwa sikap Abu Sufyan itu adalah bukti kedunguannya! Lalu bagaimana Sarjana yang kerjanya memberantas “kemusyrikan” masih juga belum mampu mengerti kenyataan ini!

Kami tidak bermaksud menulis komentar tambahan terhadap bukti palsu keutamaan Abu Sufyan yang dibanggakan Ustadz Firanda yang terhormat! Kami yakin para pembaca jauh lebih mampu mencermati masalah ini!

Dan jika kami melihat sisa bukti palsu keutamaan Abu Sufyan yang diajukan Ustadz Firanda layak untuk ditanggapi kami akan mencari-cari waktu untuk membongkar “keluguan kesimpulan” Sarjana Wahhânbi-Salafi yang sedang dibanggakan para pemuda Salafi di tanah air.

Wassalam.

Abu Salafy.

[1] Hal penting untuk diingat, mengingat setelah menyatakan ikrar syahadatnya dengan lisan, Abu Sufyan menampakkan kembali keraguan bahkan kekafirannya kepada kanabian Rasulullah saw.! dan kenyataan ini dibenarkan oleh Ustadz Firanda seperti dalam riwayat kedua yang ia nukil dari Abu Daud.

[2] Hal ini juga diakui Ustadz Firanda.

[3] As Sirah al halaibayah,3/81.

Page 16: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

15

LEBIH DEKAT MENGENAL ABU SUFYAN! (BAGIAN: 3)

Posted on 30 September 2012 by abusalafy

Abu Sufyan Dalam Penilaian Nabi Saw. Dan Pembesar Para Sahabat!

Persembahan Untuk Ustadz Firanda Dan Para Pemuja Kaum Munafikin!

Kami sangat memaklumi apabila kaum Salafi Wahhâbi bangkit marah “tak karu-karuan” ketika tuan-tuan mereka dibongkar kehajatan dan kemunafikannya. Dan itulah yang ditampakkan Ustadz Firanda, di mana dia dengan berapi-api menghujat abu salafy karena berani membongkar kejahatan tuan-tuan kaum Salafi Wahhâbi itu, seperti Abu Sufyan dan Mu’awiyah. Ia menurunkan sebuah artikel dengan judul: Tipu Muslihat Abu Salafy (bag 5), “Perkataan Abu Salafi : Abu Sufyan Kafir Bahkan Gembong Orang-orang Kafir??!!”

Di dalamnya ia membuktikan jati dirinya sebagai ujung tombak FPU; Fron Pembela Bani Umayyah. Semoga kelak di hari pembalasan dia di kumpulkan Allah SWT bersama Abu Sufyan, Mu’awiyah, Yazid Cs.

Beberapa bagian darinya telah saya bantah… hal-hal yang ia anggap sebagai keutamaan Abu Sufyan juga sudah kami beberkan kepalsuannya dan kenaifan kesimpulannya, dalam artikel kami:

Ustadz Firanda Kebakaran Jenggot Lagi) (1)

Ustadz Firanda Kebakaran Jenggot Lagi) (2)

Kini saya ajak kembali Anda melihat bagaimana sebenarnya pandangan Nabi Muhammad saw. dan para sahabat mulia terhadap Abu Sufyan; tuan kaum Salafi Wahhâbi? Apakah seperti yang dipandang oleh kaum Salafi Wahhâbi? Atau justru pandangan penilaian Nabi dan para sahabat itu sesuai dengan penilaian abusalafy?

Ustadz Firanda menulis sebuah sub judul sebagai berikut: Apakah seseorang tetap dicap dengan keburukannya meskipun telah bertaubat??

Membaca tulisan itu saya menjadi sangat prihatin dengan cara berfikir para sarjana Salafi Wahhâbi, mengapa mereka sampai senaif ini dalam memahami agama? Apakah kecintaan kepada kaum munafik telah merusak logika sehat mereka? Atau menagapa? Entah! Hanya Allah yang Maha Mengetahui.

Tetapi yang pasti adalah bukan kaidah bahwa seorang setelah bertobat apakah masih harus dicap buruk atau tidak! Namun masalahnya adalah bahwa apa buktinya kalau Abu Sufyan itu sudah bertobat dari kekafiran dan kebenciannya kepada Nabi Muhammad saw.? beberapa tulisan saya bantahan atas Ustadz Firanda saya rasa sudah cukup membuktikan bahwa Abu Sufyan tidak bertobat! (saya persilahkan Anda merujuknya kembali!)

Satu hal yang perlu dipahami di sini bahwa Nabi Muhammad saw. setelah menawan kaum Musyrik Mekkah, tentunya termasuk Abu Sufyan, beliau memaafkan mereka atas semua kejahatan yang pernah mereka lakukan selama ini. Nabi saw. memperlakukan mereka secara dzahir. Sesiapa di antara mereka mengucapkan dua kalimat syahadat maka ia diterima sebagai Muslim… adapun urusan hati, apakah ia benar-benar beriman kepada kenabian beliau saw. atau tidak, itu urusan Allah SWT…. dan pahala, surga dan kebahagian akhirat hanya diperuntukkkan kaum Mukmin bukan yang sekedar berislam namun keimanan belum menyentuh hati dan jiwanya, seperti kaum munafik!

Page 17: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

16

Kaum Muallafah Qulubuhum Adalah Warga Muslim Kelas Dua!

Nah, atas dasar itulah nabi Muhammad saw. memperlakukan penduduk Mekkah yang musyrik itu. Setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, mereka diterima sebagai bagian dari kaum Muslimin… walaupun mereka adalah kaum Muslimin kelas dua, yaitu kaum Muallafah qulubuhum! Artinya, kaum yang belum beriman, namun Nabi saw. memperlakukan mereka dengan kelembutan dan menyantuni mereka dengan harapan agar iman dan kesadaran akan kebenaran Islam itu menetap dalam jiwa-jiwa mereka! Atau bahkan mereka adalah kaum yang belum berislam apalagi beriman![1]

Alhamdulillah, Ustadz Firanda Mau Mengakui!

Saya berterima kasih kepada saudara saya Ustadz Firanda, karena dia masih mau mengakui bahwa Abu Sufyan itu dahulunya adalah seorang kafir. Ia berkata,

“Kaum muslimin mengetahui bahwasanya Abu Sufyan dahulunya adalah termasuk gembong-gembong kekafiran tatkala perang Uhud dan perang Khondak.”

Tadinya saya khawatir beliau akan mengklaim bahwa Abu Sufyan adalah tergolong as Sâbiqûn al Awwâlûn/yang memeluk Islam pertama-tama bersama kaum Muhajirin lainnya!

Tetapi sayangnya beliau masih agak malu-malu mengungkapkan bahwa sebenarnya Abu Sufyan itu bukan seorang kafir biasa, akan tetapi GEMBONG KAUM KAFIR MUSYRIK QURAISY! Hal itu terbukti dalam bukunya yang berjudul Ketinggian Allah Di Atas Makhluk-Nya:222,

Ustadz Firanda merevisinya dan memperhalus kata-katanya dengan membuang kata: Abu Sufyan dahulunya adalah termasuk gembong-gembong kekafiran tatkala perang Uhud dan perang Khondak.” Ia menggantinya dengan: Abu Sufyan dahulu seorang kafir tatkala perang Uhud dan Khondak!

Mungkin ia mendapat teguran langsung dari Abu Sufyan di alam mimpi, sebab seorang sering didatangi tokoh idolanya dalam alam mimpi! Allahu A’lam.

Benar! Abu Sufyan bukan sembarang kafir, akan tetapi ia adalah pemimpin para aimmatul kufri/para pemimpin kekafiran yang selalu memprakarsai kejahatan terahadap Nabi Muhammad saw. selama masa Dakwah beliau saw.! dan Abu Sufyan hanya bertekuk lutut di hadapan kejayaan Nabi Muhammad saw. ketika kota Mekkah, benteng teratkhir kaum Msuyrik Arab ditaklukkan Nabi saw. dan kaum Muslimin!

Bukti-bukti kebenaran kenabian dan kerasulan, telah beliau saw. sajikan dengan sempurna di masa Dakwah di kota Mekkah, rutusan kalau bukan ribuan ayat tentang keeasaan Allah SWT dan kerasulan Nabi Muhammad saw. telah Allah turunkan…. bukti demi bukti telah Allah turunkan dan Nabi saw. sampaikan… namun apa sikap Abu Sufyan terhadapnya? Ingkar, kufur, menentang, memerangi… serta kejahatan-kejahatan lainnya! Lalu pertanyaannya adalah apa yang kurang dengan hujjah-hujjah Allah tersebut sehingga Abu Sufyan tetap ingkar, kafir dan bahkan dengan gigih memerangi Nabi Muhammad saw.?! jika demikian kenyataannya, tidakkah Anda patut ragu kepada formalitas keislaman Abu Sufyan yang ia nyatakan dengan penuh keterpaksaan di hadapan Nabi saw. karena memang tidak ada pilihan lain di hadapannya?!

Inilah inti masalahnya. Sehingga, setelah Fathu Mekkah pun dan Abu Sufyan menyatakan keislamanannya para sahabat besar masih melihat Abu Sufyan sebagai MUSUH ALLAH YANG SELAMAT DARI TAJAMNYA HUNUSAN PEDANG ISLAM!

Kenyataan sikap para sahabat ini telah diabadaikan Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya. Perhatikan riwayat di bawah ini:

Page 18: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

17

رضي وبالل وصھیب سلمان فضائل من باب عنھم تعالى هللا

ثنا د حد ثنا حاتم بن محم ثنا بھز حد اد حد ة بن معاویة عن ثابت عن سلمة بن حم أبا أن عمرو بن عائذ عن قر فقالوا نفر في وبالل وصھیب سلمان على أتى سفیان سیوف أخذت ما وهللا عدو عنق من هللا فقال قال مأخذھا هللا

صلى النبي فأتى وسیدھم قریش لشیخ ھذا أتقولون بكر أبو أغضبتھم لعلك بكر أبا یا فقال فأخبره وسلم علیھ هللا یغفر ال قالوا أغضبتكم إخوتاه ای فقال بكر أبو فأتاھم ربك أغضبت لقد أغضبتھم كنت لئن أخي یا لك هللا

Bab Tentang Keutamaan Salman, Shuhaib dan Bilâl.

… dari ‘Âidz bin ‘Amr: Abu Sufyan mendatangi Salman, Shuhaib dan Bilal ketika mereka sedang bersama sekelompok sahabat, lalu mereka berkata, “DEMI ALLAH, PEDANG-PEDANG ALLAH BELUM MENEBAS KEPALA MUSUH ALLAH INI.” Lalu Abu Bakar berkata, “Apakah kalian mengatakan itu kepada tokoh dan pemimpin suku

Quraisy?! Maka Abu bakkar mendatangi Nabi saw. yang mengabarkan ucapan mereka, maka Nabi saw. bersabda, “Wahai Abu bakar, mungkin engkau telah

membuat mereka marah (dengan ucapanmu itu_pen), jika engkau telah membuat mereka marah maka sebenarnya engkau telah membuat murka Tuhanmu!.”

Maka Abu Bakar pun mendatangi mereka dan berkata,

“Wahai saudara-saudaraku, apakah aku telah membuat kalian marah?”

Mereka berkata,

“Wahai sauadara kami, semoga Allah mengampuni kami dan kamu.”

Inilah kenyataannya wahai Ustadz Firanda! Kami berpendapat terhadap Abu Sufyan sebagaimana pendapat para sahabat mulia ra. yang kemudian ditaqrîr/dibenarkan dan didukung baginda Nabi Muhammad saw.! jadi sebenarnya siapa yang berhak mangklaim sebagai Pengikut Setia Salaf Shaleh, abusalafy atau mereka yang mengaku Salafi padahal mereka itu adalah Wahhâbi, pecinta kaum Munafik?!

Mungkin Anda wahai Ustadz Firanda akan mengatakan bahwa ucappan para sahabat itu mereka ucapkan di saat Abu Sufyan masih kafir, ketika ia datang ke kota Madinah untuk bertemu Nabi saw, untuk menyelesaikan masalah pelanggaran yang dibuatnya dan juga sekutunya yang telah ditandatangani dalam pertemuan di Hudaibiyyah! Tetapi anggapan ini jelas-jelas tidak berdasar. sebab, mana mungkin Sayyidina Abu Bakar akan membela dan memuji Abu Sufyan yang masih kafir itu?! Jadi pasti pernyataan sikap itu oleh para sahabat besar seperti Bilal, Salman dan Shuhaib di waktu Abu Sufyan sudah secara formal menyatakan keislamannya! Namun demikian para sahabat mulai itu tetap meyakini bahwa Abu Sufyan adalah Aduwwullah/musuh Allah yang tersisa dan masih selamat dari padang-padang Allah!!

Lalu apakah salah ketika abusalafy mengikuti para sahabat mulai yang dibela dan didukung Nabi saw. itu?!

Harapan Abusalafy

Jadi saya berharap agar Ustadz Firanda mau membongkar masa lalu Abu Sufyan yang penuh dengan aksi-aksi kejahatan terhadap Allah dan Rasulu-Nya serta kaum Msulimin….

Dan untuk sobat setia abusalafy, nantikan artikel-artikel seru membongkar kejahatan dan kemunafikan tuan-tuan pujaan kaum Salafi Wahhâbi… insya Allah. Allahul muwaffiq.

Page 19: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

18

LEBIH DEKAT MENGENAL ABU SUFYAN! (4)

Posted on 3 Oktober 2012 by abusalafy

Allah Mengecam Abu Sufyan Dan Mengancamnya Dengan Api Neraka!

Persembahan Untuk Ustadz Firanda Dan Para Pemuja Kaum Munafikin!

Propaganda yang sedang dilancarkan kaum Salafi Wahhâbi adalah mereka mempromosikan para mantan tokoh-tokoh kemusyrikan dan kekafrian yang sepanjang hidup mereka dipersembahkan untuk memerangi Allah dan Rasul-Nya… Dengan bermodalkan sedikit menipu kaum Muslimin, mereka mempromosikan aimmatul kufri/gembong kaum kafir musyrik Quraisy -yang masih selamat karena mereka berpura-pura memeluk Islam sebagai kesempatan terakhir mereka untuk menyelamatkan diri mereka- sebagai para pemuka sahabat yang harus dihormati, disanjung, dimuliakan dan tidak boleh dibongkar kemunafikan dan kejahatan mereka.

Di antara yang selalu mereka promosikan adalah anggota keluarga besar bani Umayyah yang terkuutuk dan telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran serta menjerumuskan kaumnya ke dalam Dârul Bawâr/lembah Jahannam itu!

Karenanya, kaum Salafu Wahhâbi akan sangat keberatan dan sudah pasti akan memuntahkan kutukannya kepada siapapun yang berani membongkar kemunafikan tuan-tuan mereka itu… dan untuk itu abusalafy telah mempersiapkan keimanan demi menghadapinya!

Sobat abusalafy yang cerdas, dalam kesempatan ini saya hanya mengajak Anda menyimak satu rangkaian ayat suci Al Qur’an al Karîm berserta tafsiran para tokoh Salaf Shaleh –radhiyallahu ‘anhum– yang tentunya mereka tidak sembarangan dalam menafsirkan Kalam Suci Ilahi tersebut!

Abu Sufyan Memseponsori Peperanga Uhud Melawan Rasulullah saw.

Sejarah mencatat bahwa tiada api peparangan melawan Nabi Muhammad saw. melainkan Abu Sufyan yang selalu menyeponsori, menggerakkan dan menjadi imam-nya! Sekaitan dengan perang Uhud, Abu Sufyan bermaksud melampiaskan dendam dan kedengkiannya terhadap Rasulullah saw. dan dakwah suci beliau maka ia menggalang dana untuk menyatukan pasukan kaum musyrikin dan mendanai mereka… kejahatan dan kebusukan jiwa Abu Sufyan itu kemudian diabadikan kisahnya dalam Al Qur’an.

Baca dan perhatikan serta renungkan baik-baik ayat-ayat dalam surah al Anfâl ayat 36-37 di bawah ini:

وا أموالھم ینفقون كفروا الذین إن سبیل عن لیصد كفروا والذین یغلبون ثم حسرة علیھم تكون ثم سینفقونھاف هللا لیمیز * یحشرون جھنم إلى في فیجعلھ جمیعا فیركمھ بعض على بعضھ الخبیث ویجعل الطیب من الخبیث هللا

الخاسرون ھم أولئك جھنم

“Sesungguhnya orang- orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi penyesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka

Jahanamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan,* supaya Allah memisahkan

Page 20: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

19

(golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan- Nya, dan

dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahanam. Mereka itulah orang- orang yang merugi.”

Keterangan:

Ayat-ayat di atas sangat gamblang makna dan artinya, sehingga tidak terlalu sulut untuk memahaminya. Hanya saja yang perlu diketahui di sini adalah siapa orang-orang kafir yang menafkahkan harta mereka untuk memerangi Allah dan Rasul-Nya dan yang diancam oleh Allah; Dzat Yang Maha Mengatahui segala yang ghaib dan Yang Maha Adil lagi Bijaksana dengan ancaman keras-Nya: “Dan ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan,”

Namun demikian mungkin ada baiknya kita menyimak keterangan sebagian ulama tafsir tentangnya.

Tafsir-Tafsir Surah al Anfal: 36-37

Asy Syaukani, misalnya, dalam tafsir Fathul Qadîr-nya menjelaskan sebagai berikut:

Makna ayat ini: Bahwa tujuan kaum kuffâr itu dalam membelanjakan harta-harta mereka adalah untuk mencegah manusia dari jalan kebenaran dengan memerangi

Rasulullah saw. dan membentuk pasukan dengan tujuan tersebut seperti yang terjadi dalam peperangan Badr, Uhud dan parang Ahzâb. Para pemimpin kaum musyrik membelanjakan harta-harta mereka untuk keperluan bala tentara (para prajurit).

Kemudian Allah SWT mengabarkan tentang sesuatu yang ghaib (tersembunyi) sebagai mu’jizat. Allah berfirman, “Mereka akan menafkahkan harta itu (yaitu yang demikian itu akan terjadi dari mereka),kemudian menjadi penyesalan bagi mereka

(kemudian akhir darinya adalah bahwa apa yang mereka belanjakan itu akan menjadi penyesalan bagi mereka, seakan harta itu sendiri yang berubah menjadi bahan

penyesalan), dan (kemudian) mereka akan dikalahkan.(seperti yang dijanjikan Allah dalam firman-Nya, misalnya: “Allah telah menetapkan bahwa Aku dan para rasul-Ku

akan menang)….

Kemudian Allah berfirman, “Dan ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan,(mereka berterus-terus dalam kekafiran. Karena di antara mereka yang kafir yang disebutkan sebelumnya itu ada yang kemudian memeluk Islam dan

baik islamnya. Maksudnya mereka akan digiring menuju neraka Jahannam tidak kepada selainnya….

(Kemudian setelahnya asy Syaukani menyebutkan beberapa riwayat bahwa yang dimaksud dengannya adalah Abu Sufyan.[1]

Abu Salafy:

Dan kata-kata asy Syaukani bahwa “karena di antara mereka yang kafir yang disebutkan sebelumnya itu ada yang kemudian memeluk Islam dan baik islamnya.” Perlu beliau buktikan! Sebab ketetapan Allah SWT dalam

Page 21: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

20

ayat di atas sudah sangat jelas bahwa mereka akan digiring ke dalam neraka Jahannam! Adapun penampakan keislaman secara forman dari mereka tidaklah cukup alasan bahwa mereka benar-benar telah beriman dan bukan sekedar menampakkan keislaman belaka! Jadi selama belum ada bukti bahwa mereka telah benar-benar beriman, maka ketetapan Allah SWT tetap harus diberjalankan…. dan bukti prilaku mereka-lah yang dapat meyakinkan kita bahwa mereka telah benar-benar beriman dan meningglakan kekafiran dan permusuhannya kepada Allah dan Rasul-Nya! Adapun mereka yang setelah menampakkan keisllaman secara formal, lalu sikap permusuhannya tidak berubah kecuali dalam setrategi saja, seperti Abu Sufyan dan Mu’awiyah putranya, maka status dan vonis yang Allah tetapkan itu harus tetap disematkan untuk mereka!

Setelah ketarangan singkat di atas, saya percayakan kapada murid-murid para sahabat Nabi mulia saw. untuk menjelaskannya kepada kita semua[2], tidak kepada para penafsir yang pikirannya telah teracuni oleh kesesatan bani Umayyah dan semangatnya hanya untuk membela kaum munafik dan menutup-nutupi kejahatan mereka!

Ya! Kita akan bertanya kepada murid-murid sahabat Rasulullah saw.,; generasi unggulan sepeningglan Nabi saw. Kami percayakan kepada Para ulama Salaf Shaleh kami. Bukan kepada mereka yang disalafkan oleh kaum Salafi Wahhâbi, seperti Ibnu Taimiyah, Ibnu Hazm dkk!

Catatan!

Perlu dikatahui di sini bahwa mereka yang mengklaim sebagai pengikut setia Salaf ternyata mengabaikan ketarangan para tokoh Salaf yang akan saya bongkar di bawah ini bahkan mereka cenderung menutup-nutupinya… sebab apa yang dibongkar oleh Salaf Terdahulu (bukan Salaf Belakangan) itu benar-benar berseberangan dengan semangat membela kaum munafik! Data-data yang disampaikan oleh Salaf Terdahulu ini benar-benar menggelisahkan para Salafi Wahhâbi! Oleh sebab itu saya sudah dapat mempridiksi bagaimana kemarahan mereka setelah tulisan ini saya turunkan nanti!

Tafsir Said bin Jubair

Ketarangan beliau ra. telah diselamatkan oleh imam ahli tafsir, Ibnu Jarir ath Thabari dalam tafsirnya,3/530:

ینفقون كفروا الذین إن“: قولھ في جبیر بن سعید عن جعفر، عن القمي، یعقوب حدثنا قال، حمید ابن حدثنا نألفی أحد یوم استأجر. حرب بن سفیان أبي في نزلت: قال ،”یحشرون جھنم إلى كفروا والذین“ اآلیة، ”أموالھم

الخ،.. وسلم علیھ هللا صلى النبي بھم فقاتل كنانة، بني من األحابیش من

“… dari Said binn Jubair tentang firman Allah:“Sesungguhnya orang- orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan

Allah.”“Dan ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan,” beliau berkata, “Ayat itu turun untuk Abu Sufyan bin Harb. Ia menyewa dua ribu orang Arab Baduwi dari suku bani Kinânah lalu ia memerangi Nabi saw. dengan

bantuan mereka itu…. “

Tafsir Abdurrahman bin Abzâ

كفروا الذین إن“: أبزى ابن عن جعفر، عن القمي، یعقوب عن إسماعیل، بن إسحاق حدثنا قال، وكیع ابن حدثنا هللا رسول بھم لیقاتل ألفین أحد یوم استأجر سفیان، أبي في نزلت: قال ،”هللا سبیل عن لیصدوا أموالھم ینفقون

العرب من استجاش من سوى وسلم، علیھ هللا صلى .

“… dari Ja’far dari Ibnu Abzâ tentang ayat: “Sesungguhnya orang- orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah.”“Dan ke

Page 22: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

21

dalam neraka Jahanamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan,” ia berkata, “Ayat itu turun untuk Abu Sufyan bin Harb. Ia menyewa dua ribu orang untuk memerangi

Nabi saw. selain pasukan yang ia bentuk dari kalangan suku Arab. “

Tafsir al Hakam bin ‘Utaibah

لیصدوا أموالھم ینفقون كفروا الذین إن“: عتیبة بن الحكم عن العصفري، عثمان بن خطاب عن أبي أخبرنا قال، األوقیة وكانت ذھب، من أوقیة أربعین أحد یوم المشركین على أنفق. سفیان أبي في نزلت: قال ،”هللا سبیل عن

مثقاال وأربعین اثنین یومئذ .

Tentang ayat: “Sesungguhnya orang- orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah.”, ia berkata, “Ia turun untuk Abu Sufyan.

Ia membelanjakan empat puluh uqiyah untuk mendanai pasukan kaum Msuyrikin pada parang Uhud. Dan kala itu satu uqiyah itu seberat empat puluh mitsqâl emas.”

Tafsir Qatadah

سبیل عن لیصدوا أموالھم ینفقون كفروا الذین إن“: قولھ قتادة، عن سعید، حدثنا قال، یزید حدثنا قال، بشر حدثنا العام من هللا نبي غزا حتى القتال، إلى ودعاھم الناس أشب مكة إلى بالعیر سفیان أبو قدم لما: قال ، اآلیة ،”هللا

یوم شوال في أحد وكانت. رمضان شھر من عشرة سابع صبیحة الجمعة یوم رمضان في بدر وكانت. المقبلالرابع العام في منھ خلت عشرة إلحدى السبت .

“… dari Said dari Qatadah tentang firman Allah, “Sesungguhnya orang- orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah.” Ia

berkata, “Ketika Abu Sufyan datang membawa kafilah dagang ke Mekkah, ia memprovokasi manusia dan mengajak mereka untuk memerangi Nabi saw., sehingga

di tahun berikutnya ia memarangi nabi Allah. Perang badar terjadi di bulan Ramadhan, pada hari Jum’at tanggal tjuh belas Ramadhah. Sedangkan parang Uhud

terjadi pada tanggal sebelas bulan Syawwal tahun ke empat.”

Tafsir as Suddi

As Suddi juga menegaskan bahwa ayat di atas turun untuk Abu Sufyan. Perhatikan ketarangan beliau di bawah ini:

كان فیما هللا قال: قال السدي عن أسباط، احدثن قال، المفضل بن أحمد حدثنا قال، الحسین بن محمد حدثني لیصدوا أموالھم ینفقون كفروا الذین إن“: بھم محمدا یقاتلون الرجال یستأجرون سفیان، أبو ومنھم المشركون،

القیامة یوم ندامة: یقول ، ”حسرة علیھم تكون ثم فسینفقونھا“= وسلم علیھ هللا صلى محمد وھو ،”هللا سبیل عنیغلبون ثم“= وویل ”

“… Asbâth menyampaikan hadis kepada kami dari as Suddi, ia berkata, “Allah berfirman tentang apa yang dilakukan kaum Msuyrikin dan di antara mereka adalah

Abu Sufyan. Mereka menyewa para pria untuk memerangi (Nabi) Muhammad.” “Sesungguhnya orang- orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk

menghalangi (orang) dari jalan Allah.” Yaitu Muhammad saw.kemudian menjadi penyesalan bagi mereka.“ pada hari kiamat,“dan kemudian mereka akan dikalahkan.”

Page 23: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

22

Tafsir Mujahid

: هللا قول في مجاھد عن نجیح، أبي ابن عن عیسى، حدثنا قال، عاصم أبو حدثنا قال، عمرو بن محمد حدثني على سفیان أبي نفقة في: قال ، ”الخاسرون ھم أولئك“: قولھ حتى اآلیة ، ”هللا سبیل عن لیصدوا أموالھم ینفقون“

أحد یوم الكفار .

Tentang ayat di atas Mujahid menerangkan: “….. Ia turun terkait dengan infak (pendanaan) Abu Sufyan untuk masukan kaum kafir pada perang Uhud.”

Tafsir Ibnu Abbas ra. dan sekelompok Tabi’în, di antaranya adalah Zuhri, Muhammad bin Yahya bin Hibbân, ‘Ashim bin Umar bin Qatadah, Hushian bin Abdurrahman bin Amr bin Sa’ad bin Mu’adz

Para tokoh di atas semuanya menegaskan bahwa ayat di atas turun untuk Abu Sufyan. Demikian disebutkan Imam th Thabari dalam tafsirnya, seperti dalam riwayat di bawah ini:

الزھري، شھاب بن هللا عبید بن مسلم بن حمدم حدثنا قال، إسحاق ابن عن سلمة، حدثنا قال، حمید ابن حدثنا معاذ، بن سعد بن عمرو بن الرحمن عبد بن والحصین قتادة، بن عمر بن وعاصم حبان، بن یحیى بن ومحمد

الحدیث من سقت فیما كلھ حدیثھم اجتمع وقد. أحد یوم عن الحدیث بعض حدث قد كلھم علمائنا، من وغیرھم[ فلھم ورجع) 2( ، القلیب أصحاب من قریش كفار من بدر یوم] أصیب لما: منھم قالھ من أو: قالوا أحد، یوم عن

في أمیة، بن وصفوان جھل أبي بن وعكرمة ربیعة، أبي بن هللا عبد مشى بعیره، سفیان أبو ورجع مكة، إلى العیر تلك في لھ كان ومن حرب بن سفیان أبا فكلموا ببدر، وإخوانھم وأبناؤھم آباؤھم أصیب قریش من رجال

حربھ، على المال بھذا فأعینونا خیاركم، وقتل وتركم قد محمدا إن قریش، معشر یا: فقالوا تجارة، قریش من كفروا الذین إن“: هللا أنزل عباس، ابن عن ذكر كما ففیھم،: قال. ففعلوا! منا أصیب بمن ثأرا منھ ندرك أن لعلنا

یحشرون جھنم إلى كفروا والذین“: قولھ إلى ”أموالھم ینفقون ”

“Perawi berkata, ‘Dan untuk merekalah (para pemukan kaum kafir Quraisy, dan tentunya utamanya adalah Abu Saufyan, sebab ia pemipin tertinggi mereka)

sebagaimana disebutkan dari Ibnu Abbas Allah menurunkan ayat: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang)

dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi penyesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka Jahanamlah orang-

orang yang kafir itu dikumpulkan,

Ketarangan Sejarawan Islam; Ibnu Ishaq

Ibnu Ishaq menyebutkan kenyataan tersebut dengan tanpa perlu mendukungnya dengan sanad kerena memang kenyataan ini sudah sangat masyhur. Demikian dinukil Ibnu Jariri ath Thabari

Tafsir ‘Athâ’ bin Dînâr

‘Athâ’ bin Dînâr juga menegaskan bahwa ayat di atas turun untuk mengabadikan kejahatan Abu Sufyan, seperti dalam riwayat di bawah ini:

كفروا الذین إن“: هللا قول في دینار بن عطاء عن أیوب، أبي بن سعید أخبرني قال، وھب ابن أخبرنا قال، یونس حدثنيحرب بن سفیان أبي في نزلت یة،اآل ،”أموالھم ینفقون .

Page 24: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

23

Abu Salafy:

Mayoritas sanad-sanad riwayat-riwayat di atas adalah kuat dan dengan sanad-sanad serupa telah datang riwayat-riwayat yang kemudian diterima dan andalkan para ulama sejak periode Imam Bukhari. Sebagaimana data-data riwayat sejarah juga diriwayatkan dengan sanad-sanad serupa. Dan ia saling mendukung bahwa dan menguatkan, ditambah lagi dengan riwayat-riwayat lain yang shahih tentang kecama atas Abu Sufyan dan Mu’awiyah. Dan ia riwayat yang tidak sedikit. Hanya saja kaum Salafi Wahhâbi yang datang belakangan mencampakkannnya dengan satu alasan… bahwa riwayat-riwayat itu mengecam Abu Sufyan dan keluarga besar Bani Umayyah… hanya itu asalahnya!! Tetapi anehnya, mereka begitu bersemangat menerima riwayat selemah apapun jika ia memuat pelecehan terhadap keluarga dekat Nabi saw.! bukti-bukti akan kebiasaaan buruk mereka itu sangat banyak. Bukan sedkarang saat yang tepat membongkarnya!

Saya ingatkan kembali di sini. Bukankah data-data di atas yang sangat banyak itu cukup jelas dan mestinya dapat membentuk penilaian yang tepat dan tegas tentang Abu Sufyan?! Dan Mu’awiyah adalah “titisan bapaknya” dalam semua keburukan dan kejahatan jiwanya. Di tambah lagi kebusukan jiwa ibunya; Hindun si pengunyah jantung paman tercinta Nabi saw.; Hamzah ra.

Semua data itu akan dengan ringannya dibuang oleh kaum Salafi Wahhâbbi… sementara mereka menelan mentah-mentah nukilan atas nama Ahmad bin Hanbal, atau sajian beracum Ibnu Taimiyah! Sedangkan bobota mereka bukan bandingan dengan para Salaf Shaleh yang telah saya nukil sikap dan pernyataannya tentang Abu Sufyan! Di antara para tokoh Salaf Shaleh yang saya sebutkan sikapnya adalah Sa’îd bin Jubair (W. 95H), Abdurrahman al Khuzâ’i (Gebernur Khalifah Umar ra. atas kota Mekkan), Qatadah (parawi dan ulama andalah Ahlusunnah), Mujahid sang Mufassir tersohor, as Suddi al Kabîr, al hakam bin ‘Utaibah Maha Gurunya Syu’abah, az Zuhri (tokoh ulama negeri Syam dan Hijâz), Muhammad bin yahya bin Hibbân, ‘Athâ’ bin Dînâr dkk. Dan di atas mereka semua adalah Sayyidina Abdullah bin Sayyidina Abbas ra.

Mereka adalah belasan nama tokoh Salaf Shaleh yang menegaskan bahwa ayat di atas turun untuk membongkar kejahatan dan kekafiran Abu Sufyan…. dan tentunya Mu’awiyah sebagai anak yang berbakti kepada kedua norang tuanya yang durhaka pasti juga ikut serta dalam kedurhakaan itu.

Padahal kalau saya boleh jujur, di antara nama-nama tokoh yang saya sebutkan di atas ada pula yang sedikit berjiwa cinta bani Umayyah… tetapi jujur pula saya katakan bahwa ternyata kecondongan jiwa Ibnu Taimiyah dan para Salafi Wahhâbi kepada bani Umayyah dan utamanya Abu Sufyan dan Mu’awiyah jauh lebih menjijikkan!

Ayat Di Atas Mengabar-Gembirakan Abu Sufyan Dengan Neraka!

Ayat di atas seperti dapat Anda saksikan telah mengabar-gembirakan Abu Sufyan dengan ancaman neraka. Ia tidak berbicara tentng Abu Saufyan di saat kekafirannya semata… Tidak. Tetapi ayat tersebut mengancam Abu Sufyan dengan api neraka… Allah SWT tidak sedang mempridiksi atau meramal! Tapi Allah sedang mengabarkan kepada kita tentang kesudahan buruk Abu Sufyan!! Siapakah yang lebih jujr kata-katanya dari Allah?! Ibnu Taimiyah, Ibnu Abdil Wahhâb, Ibnu Bâz dan Ibnu Utsaimin lebih jujur?!

Renungkan baik-baik hal ini!!

Jika kalian wahai kaum Salafi Wahhâbi berusaha menolak dan membohobgkan asbâb nuzûul ayat di atas dari riwayat para tokoh ulama Salaf di atas, maka saya tuntut kalian bersikap jujur dalam menolak setiap riwayat asbâb nuzûul dengan jalur di atas atau yang serupa dengannya apalagi yang lebih rendah kualitasnya! Dan saya yakin kalian tidak akan sanggup!

Page 25: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

24

Selain itu perlu kita renungkan bahwa apa yang termuat dalam riwayat-riwayat itu tidak sedahsyat ancaman Allah yang tertera dalam ayat di atas! Dan puluhan bahlkan mungkin ratusan ayat yang mengecam kaum kafir Quraisy, khususnya para pemimpin mereka sangatlah jelas, karena dengan menyebut sifat dan aksi mereka, seperti mendanai peperangan melawan Allah dan rasul-Nya.. lalu siapakah para pemimpin kafir Quraisy itu kalau bukan Abu Sufyan dan Mu’awiyah (sebagai tangan kanan bapaknya) dan yang semisalnya seperti Handhalah; kakak Mu’awiyah (yang mati terbunuh ketika memerangi Nabi saw. di parang Badar) termasuk di dalamnya?

Semua ayat tersebut mengancam bahwa Allah akan mencampakkan mereka ke dalam api neraka! Tapi sayangnya, kaum Salafi Wahhâbi tampaknya kurang percaya kepada Allah sehingga mereka keberatan dengan firman Allah SWT!

Jika ayat-ayat Al Qur’an di atas dan yang selainnya itu kita imani kebenarannya dan kita sucikan, lalu mengapakah kita sok berketat-ketak menyeleksi riwayat-riwayat yang menafsirkannya?! Apa yang ditegaskan ayat-ayat tersebut jauh lebih dahsyat dari apa yang disebutkan dalam riwayat-riwayat tersebut!

Sekali lagi Salafi Wahhâbi hanya berketa-ketat dalam dua hal:

A) Menerima riwayat-riwayat (betapa pun ia shahih) jika ia membongkar kejahatan dan kefasikan tuan-tuan mereka, khususnya dari kalangan bani Umayyah, seperti Abu Sufyan, Mu’awiyah.

B) Menerima riwayat-riwayat keutamaan Ahlulbait Nabi saw. betapapun ia telah dishahihkan oleh para ulama…

Untuk selainnya, mereka cenderung menutup mata dan pikiran mereka, bahkan membuka lebar-lebar mulut mereka untuk menelannya. Wallahul must’ân!

Masihkan Pintu Taubat Terbukan Bagi Abu Sufyan Dan Mu’awiyah?

Sekali lagi saya ajak Anda merenungkan ayat-ayat di bawah ini dan melapaskan belenggu taklid buta yang menyesatkan pikiran.

Perhatikan firman Allah ini:

بھم أال لھم وما یعذ ون وھم هللا یعلمون ال أكثرھم ولكن المتقون إال أولیاؤه إن أولیاءه كانوا وما الحرام المسجد عن یصدوا أموالھم ینفقون كفروا الذین إن * تكفرون كنتم بما العذاب فذوقوا وتصدیة مكاء إال البیت عند صالتھم كان وما* لیصد

سبیل عن لیمیز * یحشرون جھنم إلى كفروا والذین یغلبون ثم حسرة علیھم تكون ثم ونھافسینفق هللا الطیب من الخبیث هللاالخاسرون ھم أولئك جھنم في فیجعلھ جمیعا فیركمھ بعض على بعضھ الخبیث ویجعل *

“Kenapa Allah tidak mengazab mereka padahal mereka menghalangi orang untuk (mendatangi) Masjid haram dan mereka bukanlah orang-orang yang berhak menguasainya

Orang-orang yang berhak menguasai (nya), hanyalah orang-orang yang bertakwa, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.*Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak

hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.* Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi

(orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi penyesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang

yang kafir itu dikumpulkan* supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, lalu

Page 26: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

25

kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahanam. Mereka itulah orang-orang yang merugi.” (QS. Al Anfâl [8];34-37)

Ayat-ayat di ats jelas sekali maknanya! Dan Allah SWT telah memberikan kesempatan terakhir bagi mereka untuk berhenti dari kajahatan mereka memerangi Nabi Muhammad saw. setelah perang Badar. Allah SWT berfirman:

لین سنة مضت فقد یعودوا وإن سلف قد ام لھم یغفر ینتھوا إن كفروا للذین قل األو

Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: “Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika

mereka kembali lagi sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunah (Allah terhadap) orang- orang dahulu,” (QS. Al Anfâl [8];38)

Tentunya Nabi saw. pasti telah menyampaikan pasan Allah ini kepada mereka antara masa Parang Badar dan parang Uhud. Dan ketika mereka enggan berhenti dan menyambut seruap Nabi saw., Allah SWT kembali menurunkan ayat ancamannya dalam surah Âlu ‘Imrân ayat 12:

المھاد بئس و جھنم إلى تحشرون و ستغلبون كفروا للذین قل

“Katakanlah kepada orang-orang yang kafir: “Kamu pasti akan dikalahkan(di dunia ini) dan akan digiring ke dalam neraka Jahanam. Dan itulah tempat yang seburuk-buruknya.”

Dan barang siapa merenungkan kandungan ayat-ayat di atas (yang mana Mu’awiyah dengan segala pengaruh buruknya telah merampas hak itu dari kaum Muslimin, khususnya yang mendewakannya), maka pasti akan tampak jelas baginya bahwa tenggelam dalam kejahatan, apalagi kejahatan itu langsung dialamatkan kepada seorang Rasul Allah termulia akan membuat pintu hati ini tertutup dan fitrah kesucian pun ternodai sehingga sulit baginya memerima kebenaran betatpun ia gamblang segamblang matahari di sijng bolong!

Coba perhatikan ayat-ayat di bawah ini:

بوا بما لیؤمنوا كانوا فما بالبینات رسلھم جاءتھم د لق و أنبائھا من علیك نقص القرى تلك یطبع كذلك قبل من كذ قلوب على هللا الكافرین

“Negeri-negeri (yang telah Kami binasakan) itu, Kami ceritakan sebagian dari berita-beritanya kepadamu. Dan sungguh telah datang kepada mereka rasul- rasul mereka dengan

membawa bukti-bukti yang nyata, maka mereka (juga) tidak beriman kepada apa yang dahulunya mereka telah mendustakannya. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang

kafir.” (QS al A’râf [7];101)

Aya di atas jelas mengatakan kepada kita bahwa apa-apa yang dahulu mereka bohongkan setelah jelas dan nyata bukti-bukti kebenarannya, bagaimana mungkin mereka imani setelah itu?!

Dan karena takut makin menjadi panjang ketarangan saya maka saya akan tutup dengan mengajak Anda merenungkan ayat-ayat surah an Nahl:106-108 di bawah ini:

كفر من من غضب فعلیھم صدرا بالكفر شرح من لكن و باإلیمان مطمئن قلبھ و أكره من إال إیمانھ بعد من باہلل لھم و هللاعظیم عذاب

Page 27: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

26

Barang siapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak

berdosa ), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.

نیا الحیاة استحبوا بأنھم ذلك أن و اآلخرة على الد الكافرین القوم یھدي ال هللا

Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.

طبع الذین أولئك الغافلون ھم أولئك و أبصارھم و سمعھم و قلوبھم على هللا

Mereka itulah orang- orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang lalai.”

Abu Salafy

Semoga sajian dan kajian ini bermanfaat bagi Anda. Dan saya memohon maaf karena terlalu lama menyita waktu berharga Anda dalam membacanya.

[1] Tafsir Tafhul Qadîr,2/306-307.

[2] Imam Jalaluddîn as Suyûthi menyebutkan lima riwayat dari para mufassir Salaf; Ibnu Abbas ra., Mujahid ra., Sa’îd bin Jubair ra., al Hakam bin ‘Utaibah dan Abbâd bin Abdulllah bin Zubair bahwa yang dimaksud dengan ayat di atas adalah Abu Sufyan! (Ad Durr al Mantsûr,3/334.)

Page 28: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

27

ANTARA LOGIKA SETAN DAN LOGIKA AL QUR’AN TENTANG TEMA SAHABAT

Posted on 8 Mei 2014 by abusalafy

SUMBER: http://almaliky.org/news.php?action=view&id=637

Oleh Syekh Hasan bin Farhan Al Maliki

Jalan Para Penjahat Tidak Terbongkar. Karena Terbongkarnya Jalan Mereka adalah tujuan Al Qur’an, maka harus digagalkan!

Setan memang sangat lihai, ia membisikkan di telinga “KAUM DUNGU” dari kalangan penyembah Thulaqâ’[1] bahwa Rasulullah-lah yang harus bertanggung jawab atas kezaliman kaum zalim. Karena mereka adalah kaum dungu maka setan dengan mudahnya menelan mereka..

Setan berkata kepada mereka:

Bukankah Allah telah menciptakan segala sesuatu dengan yang terbaik?

Ya, benar

Bukankah Allah yang menciptakan kaum Thulaqâ’?

Ya, benar.

Kemudian setan berkata kepada mereka:

Bukankah para nabi itu pasti berhasil?

Ya. Pasti!

Jika demikian, umat-umat para rasul tidak mendustakan mereka!

Dengan logika seperti ini setan mampu menjadikan kaum dungu itu secara terselubung menyengaja mendustakan Allah dan para Rasul demi membela Allah dan para Rasul dari tuduhan GAGAL yang dikhayalkan mereka itu! Dengan logika seperti itu setan telah menyusun untuk kaum dungu sederetan akidah dengan begitu mudah…

Kegagalan dalam hemat kaum dungu adalah ketika kaum para nabi mengkufuri mereka. Jika Nabi Nuh yang tinggal bersama kaumnya selama 950 tahun, lalu tidak beriman kepadanya kecuali segelintir orang dari kaumnya, itu artinya Nuh GAGAL! Bukan kaumnya yang gagal.

Jika Nabi Luth tidak mampu mencegah kaumnya dari kebajatan dan berbuat kekejian (homo) sehingga kemudian Allah membinasakan mereka. Hal ini menurut kaum dungu itu adalah kegagalan telak Nabi Luth!

Para nabi itu gagal kecuali jika kita mampu menetapkan bahwa semua kaum para nabi itu telah meneriman dakwah mereka as. Saat itulah dikatakan mereka tidak gagal!

Agar kita mengukuhkan bahwa Nabi (Muhammad) saw. tidak gagal, kita harus mengatakan bahwa kaum beliau tidak kafir! Tidak memerangi beliau! Tidak bersikap munafik!

Mengapa demikian?

Karena menetapkan semua itu artinya menuduh Nabi saw. telah gagal!

Page 29: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

28

Tetapi jika kita katakan kepada mereka (kaum dungu): “Allah telah menyebut bagaimana kaum para nabi telah mendustakan mereka, kecuali sedikit yang beriman.” Mereka akan mengatakan: “Kamu menuduh para nabi gagal ya?!”

Di mata mereka yang selalu harus dianggap gagal adalah para nabi!

Pada awalnya kamu mengira bahwa setan –melalui kekasih-kekasihnya: kaum dungu itu- sedang membela para nabi. Tetapi kemudian terbongkar bahwa ternyata setan hanya membela kaum zalim dan para penjahat!

Waspadalah terhadap tipu muslihat setan… setiap nabi adalah orang SUKSES di sisi Allah walaupun tidak seorang pun dari kaumnya yang beriman kepadanya. Tetapi setan dan kaum dungu mengatakan: “Tidak! Ini tidak benar. Tidak benar bahwa Nabi dianggap berhasil kecuali jika ia diikuti oleh kaumnya dan mereka semua membelanya!

Dua Ragam Logika!

Logika setan menipu, akan tetapi kaum dungu tidak menyadari. Setan ingin membela para kakasihnya yaitu para tiran, penjahat, pendusta dan penipu yang membeli nurani umat!

Setan meyakinkan mereka dengan mengatakan: Mereka itu adalah hasil didikan para nabi! Jika ada yang membantah, tetapi sebagian dari mereka telah menentang nash jelas Al Qur’an; mereka berlaku zalim, melaknat (kaum Mukminin), berbuat semena-mena dan kejam… setan segera datang berkata kepada mereka:

Apakah kamu menuduh Nabi gagal dalam mendidik mereka?

Apakah Nabi saw. GAGAL?

Andai kaum dungu itu hidup di masa Nabi Musa as. pastilah mereka mengingkari bahwa kaum beliau telah meyembah patung anak sapi!

Mereka akan berkata:

Apakah masuk akal bahwa Musa Kalîmullah gagal dalam mendidik mereka?

Ini kecaman dan tuduhan keji atas Musa…. Dan siapa yang berani mengatakannya maka ia harus segera dibunuh!!

Kesimpulanya menurut KAUM DUNGU itu:

Allah dan rasul-Nya lah yang harus bertanggung jawab atas semua bentuk kazaliman.

Kaum Thulaqâ’ itu adalah orang-orang baik dan suci dari segala bentuk kezalmian.

Barangsiapa menuduh kaum zalim maka ia sebenarnya menuduh Allah dan rasul-Nya,

Kesimpulan dari semua kesimpulan yang diinginkan setan dari mereka adalah: AGAR JALAN KAUM JAHAT, SABÎLUL MUJRIMÎN tidak terbongkar dan menjadi gamblang. Karena terbongkarnya jalan mereka adalah tujuan ilahi yang ditegaskan Al Qur’an. Karenanya “TUJUAN TUHAN” harus digagalkan!

Semua kicauan ini disebabkan oleh kicauan seorang dungu yang membela mati-matian kaum Thulaqâ’, karena –katanya- menuduh mereka artinya menuduh Nabi telah gagal!

Semoga Allah membunuh kejahilan dan sikap memaksa dalam membela kaum durjana murka!

Ketika Anda membaca kicauan kaum dungu dari kalangan “PENYEMBAH KAUM THULAQÂ’” itu seakan Anda membayangkan bahwa Nabi saw. pemilik panti asuhan balita dan beliau bermain bersama mereka di Syi’ib (lembah) Abu Thalib.

Page 30: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

29

Seakan kaum Thulaqâ’ (yang mereka bela itu) tidak pernah memerangi Nabi saw. selama kurun waktu dua puluh tahun!

Kaum dungu itu adalah virus mematikan!

Setan merayu dan membodohi mereka untuk mencintai kaum zalimin, kaum munafikin, dan para penjahat sampai-sampai mereka siap menuduh Nabi dengan tuduhan GAGAL jika memang terbutki kejahatan mereka!

Demikian Syeikh Hasan bin Farhan al Maliki. Itulah kenyataannya. Kita hanya pandai membela kaum zalim, seperti Abu Sufyan, Mu’awiyah, Yazid dkk. Adapun para sahabat mulia seperti Ammar bin Yasir, Abu Dzar, Ali bin Abi Thalib dan para sahabat yang membelanya… semua mereka tidak akan mendapat jatah pembelaan kaum Salafi; kaum dungu pembela kaum munafik!

Natikan tweet Syeikh Hasan bin Farhan al Maliki selanjutnya, insya Allah.

_______________

[1] Kaum Thulaqâ’ adalah musuh-musuh bebuyutan Nabi saw. –seperti Abu Sufyan, Hindun, Mu’awiyah, Suhail bin Amr, Ikrimah putra Abu jahal dkk. yang beliau tawan pada Fathu, penaklukan kota suci Makkan lalu beliau merdekakan.

Page 31: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

30

MU’AWIYAH DALAM PANDANGAN PARA TOKOH ULAMA AHLUSUNNAH (I)

Posted on 25 Oktober 2012 by abusalafy

Persembahan Untuk Ustadz Firanda Dan Para Pemuja Kaum Munafikin!

Setelah Anda baca langsung bagaimana sikap dan pandangan para sahabat besar seperti Sayyidina Ali ra. dan Sayyidina Ammâr ra. terhadap Mu’awiyah bin Abi Sufyan yang dibanggakan dan bela oleh Ustadz Firanda dan para Salafi Wahhâbi pada umumnya … dan bagaimana para sabahat besar ra. itu menegaskan kemunafikan Mu’awiyah dan bahwaa Mu’awiyah adalah sisa-sisa pemimpin pasukan kafir musyrik di parang Ahzâb yang masih tersisa dan tetap berperan aktif memerangi Islam dengan segala cara, termasuk dengan berpura-pura memeluk Islam… Setelah mengetahui sikap dan pandangan para sahabat mulia ra tersebut dalam beberapa edisi artikel saya dengan judul Mazhab Salaf Shaleh Tentang Islamnya Mu’awiyah, maka tidaklah heran apabila kita menemukan bagaimana para ulama dan tokoh besar Ahlusunnah juga berpandangan buruk tentang Mu’awiyah… sebab para sahabat agung itulah panutan kita kaum Ahlusunnah wal Jamâ’ah.

Dalam kesempatan kali ini saya mengajak Anda untuk menyimak lansung pernyataan sikap para tokoh besar dan para imam agung Ahlusunnnah tentang Mu’awiyah… Dan saya informasikan di sini bahwa apa yang akan saya sebutkan hanyalah sekedar contoh kecil dari pernyataan sikap para ulama Alusunnah, selain yang saya sebutkan masih bnanyak lainnya. Sebab sesungguhnya pernyataan para ulama Ahlusunnah yang mengecam Mu’awiyah dan penampakan sikap anti-pati mereka kepadanya sangat banyak. Karenanya yang saya sebutkan hanya pernyataan sikap dari para ulama yang masyhur seperti Imam an Nasa’i –penulis kitab as Sunan-, al Hakim –penulis kitab al Mustadrak, Abdurrazzâq –penulis kitab al Mushannaf- dan yang sangat diandalkan oleh para tokoh dan imam Ahli Hadis Ahlusunnah seperti Imam Ahmad, bin Hanbal, Imam Bukhari dan lainnya!!

Pernyataan Sikap Imam an Nasa’i (W.303 H)

Adz Dzahabi (ulama yang sering dibanggakan kaum Salafi Wahhâbi tentunya termasuk juga oleh Ustadz Firanda) melaporkan dalam kitab Siyar A’lâm an Nubalâ’,14/133 sebagai berikut:

“Pada an Nasa’i terdapat sedikit tasyayyu’ (kesyi’ahan) dan menyimpang/bersikap anti terhadap musuh-musuh Imam Ali, seperti Mu’awiyah dan ‘Amr bin al Âsh.”

Ia juga menyebutkan bahwa,

“An Nasa’i keluar dari negeri Mesir di akhir usianya menuju Damaskus, lalu (di sana) ia ditanyai tentang Mu’awiyah, dan tentang hadis-hadis keutamaannya? Maka beliau berkata, “Tidakkah kalian rela/cukup Mu’awiyah diidiamkan saja sehingga memaksa untuk diberi keutamaan?! Ia (perawi) berkata, “Maka mereka (penduduk Damaskus) mengeroyok beliau dengan menendang kemaluannya sehingga beliau dikeluarkan dari masjid, … ad Dâruquthni berkata, ‘An Nasa’i keluar untuk menunaikan ibadah haji lalu ketika ia singgah di Dakaskus ia diuji (sikapnya tentang Mu’awiyah), maka

beliau gugur syahid.’”

Page 32: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

31

Abu Salafy:

Sobat abusalafy yang kritis! Coba Anda perhatikan bagaimana keganasan para pemuja pohon terkutuk dan Pemimin Kelompok Penganjur ke dalam api neraka; Mu’awiyah…. mereka tidak segan-segan mengeroyok seorang imam agung Ahlusunnah, Imam an Nasa’i (rahimahulllah) dan menginjak-nginjakn serat menendangi kemaluan beliau sehingga beliau gugur sebagai syahid demi kecintaan beliau kepada kebenaran dan karena sikap tegasnya terhadap Mu’awiyah si gembong munafik!

Dan tidaklah mustahil sikap ganas dan bernuansa terorisme itu akan dilakukan oleh para pelanjut mereka, kaum Salafi Wahhâbi yang memang didoktrin untuk menjadi manusia-manusia galak berhati keras bak batu! Mereka pasti siap membantai dan menghabisi nyawa siapapun yang berani menelanjang Mu’awiyah dan membongkar kedok kemunafikannya…. termasuk juga abu salafy pasti akan menjadi sasaran kejahatan dan keganasan mereka!

Penduduk kota Damaskus yang dahulunya adalah ibu kota KERAJAAN TIRAN[1] Mu’awiyah dan bani Umayyah selama kurang lebih satu abad telah diracuni jiwanya oleh doktrin sesat menyesatkan bani Umayyah. Sehingga kendati kekuasaan bani Umayyah telah tumbang, namun racun itu masih bekerja aktif dalam jiwa-jiwa penduduknya bak anjing gila yang galak dan siap menerkam kaum mukminin!

Dan kini kesesatan bani Umayyah itu dirawisi oleh kaun Nashibi yang kebanyakan mereka itu tumbuh subur di kalangan pengikut Wahhâbi Salafi! Sehingga merekalah pihak yang paling getol membela Mu’awiyah dan menyudutkan Sayyidina Ali dan mengecam dan mengancam para pecinta dan pengikutnya, seperti Abu Salafy!

Dan orang-orang seperti mereka akan selalu ada dan gentanyangan di setia zaman dan ruang! Demikian dikatakan Adz Dzahabi dalam Siyar A’lâm-nya3/128: “Dan datang setelah Mu’awiyah banyak orang yang mencintainya, berlebih-lebihan dalam memujanya dan menyematkan keutamaan untuknya. Baik karena mereka telah dikuasai dengan kedermawanan, kehaliman atau dengan santunan, atau karena mereka lahir di negeri Syam… dan mereka tumbuh dewasa atas dasar nushb (kebencian kepada Ali dan Ahlulbat). Na’ûdzu Billahi dari hawa nafsu. … .”

Abu Salafy:

Andai adz Dzahabi hidup sekarang pasti ia akan manambah keterangannya dengan atau karena belajar dari para masyâikh Wahhâbi Salafi dan kenyang dengan ajaran Ibnu Taimiyah!

Pernyataan Sikap Al Hakim (405 H)

Adz Dzahabi dalam Siyar A’lâm-nya,17/175 mengatakan, “Dalam kitab Thabaqât asy Syâfi’iyah al Kubrâ karya Imam as Subki (4/164) disebutkan, ‘Ketika dikatakan kepada al Hakim, ‘Sampaikan hadis-hadis keutamaan Mu’awiyah agar mereka menahan diri dari menyakitimu!’ Maka beliau berkata, ‘Tidak bisa datang dari hatiku!’ maksudnya membawakan hadis keutamaan Mu’awiyah.

Abu Salafy:

Sekali lagi Anda saksikan sikap ganas dan bringasan para pembela Mu’awiyah! Kini korbannya adalah imam besar Ahlusunnah beliau aalah al Hakim (rahimahullahu)!

Jadi janganlah heran jika Anda saksikan para pelanjut mereka, kaum Salafi Wahhâbi juga bersikap bringasan dan ganas terhadap para pcinta Ali ra. Dan juga heran apabila bibit terorisme muncul dari kelompok ini… mereka adalah ancaman bagi kedamaian dan persatuan umat Islam!

Page 33: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

32

Kalau dahulu para ulama Ahlsunnnah mereka jadikan sasaran keganasan mereka… Maka kini, agenda mereka adalah mengadu domba antara umat Islam dengan slogan Sunnah Syi’ah! Karenanya kita harus waspadai mereka!

Pernyataan Sikap Imam Abdurrazzâq –Penulis kitab al Mushannaf- (W.211H)

Di antara panutan ulama dan tokoh tersohor Ahlusunnah yang membuktikan ketegasan sikapnya terhadap Mu’awiyah adalah Imam Abdurrazzâq.

Sekali lagi saya percayakan kepada adz Dzahabi untuk melaporkan bukti sejarah akurat itu, sebab dia adalah ulama yang sering dibanggakan para Salafi Wahhâbi. Dalam kitabnya Siyar A’lâm-nya,9/570, adz Dzahabi melaporkan, “Abdurrazzâq berkata kepada seseorang, ‘Jangan kamu kotori majlis kami dengan menyebut-nyebut putra Abu Suyfan itu!”

Abu Salafy:

Abdurrazzâq adalah seorang imam agung dan tokoh ternama Ahlusunnah. Beliau adalah Maha Gurunya Imam Ahmad. Dan kitab al Mushannaf karangannya adalah rujukan para ulama Ahlusunnah dalam meriwauyatkan hadis dan atsar.

Abdurrazzâq merasa dengan sekedar menyebut nama Mu’awiyah majlis mulia beliau menjadi kotor… apalagi dengan menyebut hadis-hadis palsu keutamaannya yang dibdustakan atas nama Nabi saw.! Pasti akan lebih mengotorinya!!

Apakah karena sikap tegasnya terhadap Mu’awiyah Anda akan menuduh beliau sebagai gembong Syi’ah Rafidhah?!

Pernyataan Sikap Abu Ghassân an nahdi al Kufi Dan Sekelompok Ulama Ahlusunnah Lainnya Dari Guru-guru Imam Bukhari, Abu Zur’ah, Abu Hâtim dan Lainnya

Adz Dzahabi melaporkan dalam Siyar A’lâm-nya, 10/432 ketika membicarakan biografi Abu Ghassân an Nahdi(yang nama beliau adalah salah satu parawi andalan para penulis Shihâh Sittah (enam kitab hadis rujukan Ahlusunnah) bahwa, “Abu Ahmad al Hakim berkata, ‘Al Husain al Ghâzi menyampaikan kepada kami, ia berkata, ‘Aku bertanya kepada Bukhari tentang Abu Ghassân, ia berkata (menjawab), ‘Tentang apanya kamu bertanya?’ Aku berkata, ‘Tentang kesyi’ahannya.’ Maka Bukhari berkata, ‘Dia berpendapat seperti penduduk kotanya (Kufah). Andai kamu menyaksikan Ubaidullah bin Musa, Abu Nu’aim, dan sekelompok dari masyâikh (gugu-guru) kami dari kota Kufah pasti kamu tidak akan menanyakan kepada kami tentang kesyi’ahan Abu Ghasân.

Saya (adz Dzahabi) berkata, “Dan adalah Abu Nu’aim dan Ubaidullah keduanya mengagungkan Abu Bakar dan Umar. Hanya saja mereka berdua mencela/mengecam Mu’awiyah dan keluarganya.”

Abu salafy:

Adapun Ubaidullah bin Musa telah diriwayatkan darinya bahwa ia tidak pernah sudi mengizinkan seorang yang bernama Mu’awiyah –siapa pun dia- untuk menginjakkan kakinya di rumahnya. Beliau juga tidak sudi menyampaikan hadis kepada sekolompok muridnya jiga ada di antara yang hadir ada yang bernama Mu’awiyah!! Ketarangan ini dapat Anda baca langsung dalam kitab Siyar A’lam-nya adz Dzahabi,9/556-557.

Demikianlah sikap tegas seorang imam agung Ahlusunnah… lalu apakah seorang akan dituduh Syi’ah Rafidhah karena kebenciannta kepada seorang Munafik?

Page 34: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

33

Bukankah semua tokoh yang saya sebutkan sikap dan pernyataanya (dan mereka yang saya sebutkan ini hanya sekedar contoh, bukan hanay mereka yang bersikap seperti itu!!) adalah para tokoh ulama Ahlusunnah?

Jelas sikap mereka sangat berdasar… dan tidak lahir dari keluguan (dan Anda boleh membacanya kedunguan) seperti sikap memuja dan menyanjung Mu’awiyah seakan dia adalah seorang sahabat mulia yang sangat berjasa untuk Islam….

Ya! Tidak seperti mereka yang membangun akidahnya tentang Mu’awiyah di atas dasar hadis-hadis palsu dan pengingkaran sejarah otentik yang membongkar kejahatan dan kefasikan Mu’awiyah!!

Karenanya, abusalafy meminta dengan serius siapapun yang bersemangat memuja Mu’awiyah dan keberatan atas kecaman dan dibongkarnya kejahatannya di sini (blog abusalafy) lalu memudh Abu Salafy sebagai bukann Ahlusunnah untuk mendatangkann bukti-bukti yng dapat mengalahkan bukti-bukti tegas tentang sikap Sayyidina Ali ra. Sayyidina Ammâr ra. dan para tokoh sahabat dan tabi’in lainnya yang sebagiannnya telah saya sajikan di sini!

Jika tidak mampu maka ketahuilah bahwa mereka tidak punya Salaf dalam masalah ini… mereka hanya pemuja pohon terkutuk dalam Al Qur’an.

[1] Mu’awiyah bukan seorang Khalifah, tetapi ia adalah Raja Tiran yang menggigit umat Islam dengan taring berbisanya sehingga merusak agama ini! Dalam sabda Nabi saw. disebut dengan istilah Mulkun ‘Adhud/kerajaan menggigit/tiran/jahat!

Page 35: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

34

MAZHAB SALAF SHALEH TENTANG ISLAMNYA MU’AWIYAH

Bagian Pertama

Posted on 30 September 2012 by abusalafy

Persembahan Untuk Ustadz Firanda Dan Para Pemuja Kaum Munafikin!

Akhir-akhir ini kaum Salafi Wahhâbi gencar mempromosikan Mu’awiyah putra pasangan Abu Sufyan dan Hindun –si penyunyah jantung Hamzah paman Nabi saw.- sebagai salah satu sahabat agung Nabi Muhammad saw. Bahkan mereka tak henti-hentinya menyanjung Mu’awiyah sebagai Khalifah yang adil, penulis wahyu suci Nabi saw. dan khâl/paman kaum Mukminin!

Dalam mempromosikan Mu’awiyah, kaum Salafi Wahhâbi tak segan-segan menebar-hadis-hadis palsu dan/atau atsar murahan yang mereka pungut dari sana sini atas nama Salaf dan tokoh umat Islam …. semua bukti kejahatan, kebejatan, kefasikan dan kemunafikan Mu’awiyah yang nyata mereka abaikan! Keterangan para Salaf Shaleh; para sahabat mulia Nabi saw. mereka campakkan… mazhab Salaf yang baisanya mereka jadikan senjata utama kini mereka buang ke tong sampah! Itulah kenyataan yang terjadi.

Karenanya dalam kesempatan ini saya hanya akan mengajak Anda menyimak sikap dan pernyataan para sahabat besar tentang kemunafikan Mu’awiyah…

Kajian kita kali ini adalah tentang islam atau tidaknya Mu’awiyah! Yang saya maksudkan dengan islam di sini bukan pengertiannya secara umum yang dilambangkan dengan menbgucapkan dua kalimat syahadah malaupun ia tidak disertai dengan pembenaran dan mengimani keesaan Allah dan/atau kerasulan Nabi Muhammad saw. alias bermunafik! Yang dengannya pula si pengucap mendapatkan berbagai keistimewaan perlakuan Islam atasnya, seperti darahnya akan dihormati untuk tidak dibunuh, boleh dimakamkan di pemakaman Islam, boleh mewarisi keluarganya yang Muslim dll. Akan tetapi islam yang kami maksud adalah islam yang disempurnakan dengan mengimani kenabian Nabi Muhammad saw…. dan keimanan kepada kanabian dan karasulan Nabi Muhammad saw. adalah kunci islam. Karena barang siapa beriman kepada Nabi Muhammad saw. pasti ia beriman kepada Allah dan hari akhir, para malaikat serta larangan dan kewajiban dll. Sementara beriman kepada Allah saja atau kepada hari akhir saja belum meniscayakan beriman kepada Nabi saw. seperti misalnya yang terjadi para Ahli Kitab (Yahudi dan Nashara). Keimnan mereka itu tidak berguna sedikit pun.

Tetapi sebelumnya saya ajak Anda memperhatikan dan merenungkan sebuah rangkaian ayat dalam Al Qur’an yang berbicara tentang mentalitas kaum kafir Quraisy. Ayat tersebut adalah ayat 6-7 surah al Baqarah:

أبصارھم على و سمعھم على و قلوبھم على هللا ختم یؤمنون ال تنذرھم لم أم أأنذرتھم علیھم سواء كفروا الذین إن عظیم عذاب لھم و غشاوة *

“Sesungguhnya orang-orang kafir tidak berbeda bagi mereka, baik engkau memberikan peringatan kepada mereka atau tidak; mereka tidak akan beriman. *

Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka (dihalangi oleh) sebuah penutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.”

Kita berhak berhenti sejenak untuk mencari tau siapakah mereka yang Allah vonis dengan ayat di atas, bahwa mereka tidak akan pernah mau beriman! Perhatikan, bukan menyerah dengan menyatakan secara lisan dua

Page 36: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

35

kalimat syahadah sebagai formalitas menerima Islam sebagai agamanya walaupun tidak disertia dengan keimnanan!

Ayat di atas harus selalu kita kedepankan dalam menilai kaum kafir itu (yang walaupun di kemudian hari mereka menampakkan keislamannya) atas ucapan si alim A atau B atau harus kita jadikan hakim dalam menyikapi riwayat yang konon diriwayat atas nama Nabi saw. atau sahabat! Atau pujian Si Salaf A atau B atas Mu’awiyah! Sebab ayat di atas menjelaskan masalah yang sangat serius seputar keimanan mereka kepada al ghaib dan bahwa Allah Maha Mengetahui segala yang ghaib!

Selain ayat di atas masih banyak ayat lain yang menyebutkan “pridiksi Allah” (tentu jika istilah itu boleh dipinjam di sini) bahwa kaum gembong kaum kafir Quraisy yang sangat getol memerangi Nabi saw. itu tidak akan pernah mau beriman seperti ayat-ayat di bawah ini:

Surah Yâsîn ayat 1-11:

یس

Yaa Siin.

الحكیم القرآن و

Demi Al Qur’an yang penuh hikmah,

المرسلین لمن إنك

Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul- rasul,

ستقیم م صراط على

( yang berada) di atas jalan yang lurus,

حیم العزیز تنزیل الر

( sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.

غافلون فھم آباؤھم أنذر ما قوما لتنذر

agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak- bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.(6 (

یؤمنون ال فھم أكثرھم على القول حق لقد

Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan ( ketentuan Allah ) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.

مقمحون فھم األذقان إلى فھي أغالال أعناقھم في جعلنا إنا

Page 37: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

36

Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka ( diangkat ) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah.

ا أیدیھم ین ب من جعلنا و ا خلفھم من و سد یبصرون ال فھم فأغشیناھم سد

Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding(pula), dan Kami tutup ( mata ) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.

یؤمنون ال تنذرھم لم أم أنذرتھم أ علیھم سواء و

Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.

كر اتبع من تنذر إنما حمن ا خشي و الذ ره بالغیب لر كریم أجر و بمغفرة فبش

Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan

pahala yang mulia.

Abu Salafy:

Ayat-ayat di atas tidak butruh banyak usaha membongkarnya untuk memahami maknanya lebih dari butuh kepada mmengimani bahwa Allah adalah Dzat Yang maha Mengetahui segala yang ghaib. Ayat-ayat di atas sangat jelas sekali menegaskan bahwa kebanyakan kaum kafir Quraisy itu tidak akan beriman kepada Nabi saw. dan ayat-ayat senada telah banyak tersebar dalam Al Qur’an seperti juga telah Anda baca dalam surah Al Baqarah yang telah lalu. Dan keimanan kepada kesucian firman Allah SWT dalam kitab suci-Nya yang mendorong kita untuk selalu meragukan keimanan mereka yang baru mengikrarkan keislamannya di saat benteng kemusyrikan teratkhir mereka telah diruntuhkan dan mereka pun bertekuk lutut di dahapan kekuatan Islam, seperti kaum thulaqâ’ (penduduk kota Mekkah yang ditawan di saat fathu Mekkah lalu dibebaskan oleh Nabi saw., di antara mereka adalah Abu Sufyan, Hindun dan Mu’awiyah serta keluarga besar bani Umayyah) dan juga kaum A’râb (Arab Baduwi) yang jumlah mereka mencapai puluhan ribu!

Catatan Penting!

Satu hal yang tidak boleh dilupakan dan diabaikan bahwa ketika ayat di atas turun Abu Sufyan dan Mu’awiyah masih sedang aktikf-aktifnya memerangi Islam dan dakwah Nabi saw…. Jadi pastilah mereka masuk dalam apa yang dimaksud dalam ayat-ayat tersebut…. Sementara yang lainnya dari rakyat jelata masuk dalam yang dimaksud di dalamnya pada urutan berikutnya… Dan untuk mengatakan tidak, butuh kepada bukti yang mampu mengalahkan ketegasan dan kesecuain firman Allah di atas!

Dan jika ada yang berusaha membebaskan para pimpinan itu dari vonis Allah SWT di atas pastilah para pengikut mereka juga akan terbebas darinya dan itu artinya bahwa ayat suci di atas keliru atau dengan kata lain sia-sia dan hanya sekedar senda gurau belaka. Wal iyâdzul billah dari keyakinan seperti itu!

Antara Logika Al Qur’an dan Logika Salafi Wahhâbi

Dalam ayat-ayat di atas kecaman Allah dialamatkan kepada para pemimpin sebelum kepada para jelata yang mengikuti mereka. Jadi sebelum menjatuhkan vonis tegas di atas kepada para pengikut, Allah mengesakannya

Page 38: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

37

bahwa yang paling layak menerima vonis di atas adalah para pemimpin kekafiran! Sebab bisa jadi para pengikut itu hanya sekedar ikut-ikutan tanpa kesadaran penuh ketika memerangi Nabi saw. Atau boleh jadi mereka berada di bawah tekanan dominasi para pemimpin mereka, atau yang disebutkan dalam Al Qur’an dengan sebutan aimatul kufri/pemimpin kekafrian! Demikianlah logika Al Qur’an. Adapun logika para Salafi Wahhâbi, mereka siap menerima kesimpulan bahwa silahkan Allah menjatuhkan vonis keras-Nya atas kaum lemah dan para jelata itu selama kaum ningrat dan para pemimpin kekafiran Quraisy; Abu Sufyan, Mu’awiyah dan yang semisalnya tidak termasuk yang dikenai vonis itu… mereka akan membela dengan segala upaya untuk menyelamatkan tuan-tuan mereka dari vonis Allah SWT di atas! Karenanya, mereka tidak akan keberatan jika kaum lemah itu dikorbankan selama tuan-tuan mereka selamat!

Allah SWT Mengecam Bani Umayyah Dalam Al Qur’an Suci-Nya

Seperti telah saya katakan, sangat banyak ayat Al Qur’an yang menegaskan kenyataan seperti di atas. Karenanya saya hanya akan memilih beberapa dari saja agar tidak menjadi panjang lembaran kajian ini.

Surah Ibrahim ayat 28-30

لوا الذین إلى تر لم أ نعمت بد البوار دار قومھم أحلوا و كفرا هللا

Tidakkah kamu perhatikan orang- orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan,

القرار بئس و یصلونھا جھنم

yaitu neraka Jahanam; mereka masuk ke dalamnya; dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.

جعلوا و النار إلى مصیركم فإن تمتعوا قل سبیلھ عن لیضلوا أندادا ہلل

Orang- orang kafir itu telah menjadikan sekutu- sekutu bagi Allah supaya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: ”Bersenang-senanglah kamu,

karena sesungguhnya tempat kembalimu ialah neraka.”

Abu Salafy:

Dalam keterangannya, para ahli tafsir telah membongkar data-data yang sangat bermanfaat untuk kejian kita, di mana para ulama kita dengan tegas mengabadikan ketarangan tafsir ayat-ayat di atas yang menyebut secara spesifik siapa yang dimaksud dengan para pemimpin yang telah merubah nikmat Allah dan menjerumuskan kaumnya ke dalam kehancuran dunia aklhirat itu? Mereak itu tiada lain adalah Bani Umayyah dan bani Makhzûm. Dan mereka itulah para pemimpin kekafiran yang disebutkan Allah dalam Al Qur’an-Nya.

Dalam kesempatan ini saya hanya mengajak Anda menyimak keterangan para ulama kita tentang ayat-ayat di atas. Setelahnya kepyutusan apapun saya serahkan kepada Anda dan kepekaan analisis Anda.

Ketarangan Imam Ibnu Jarir ath Thabari

Dalam kesempatan ini saya ajak Anda menyimak langsung ketarangan imam ahli tafsir tertua yang keetarang-ketarangannya selalu dijadikan acuan banyak ulama … sebagaimana juga sering dirujuk Ustadz Firanda dalam mendukung pemahaman yang ia usung!

Page 39: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

38

Ibnu Jarir berkata tentang ayat-ayat di atas:

لوا الذین إلى تر ألم : { تعالى قولھ تأویل في القول نعمة بد جھنم ) 28( البوار ر دا قومھم وأحلوا كفرا هللالوا الذین إلى( محمد یا تنظر ألم: ذكره تعالى یقول) } 29( القرار وبئس یصلونھا نعمة بد : یقول) كفرا هللا

هللا صلى محمد هللا نبي في كفرا هللا نعمة تبدیلھم وكان بھ، كفرا فجعلوھا ، نعمھ من علیھم بھ هللا أنعم ما غیروا فكفروا ، علیھم منھ ونعمة ، لھم رحمة رسوال فیھم وابتعثھ ، منھم فأخرجھ ، قریش على بھ هللا أنعم ، وسلم علیھ

من قومھم وأنزلوا: یقول) البوار دار قومھم وأحلوا:( وقولھ. كفرا بھ علیھم هللا نعمة فبدلوا ، وكذبوه ، بھ الذین إن: وقیل.. وبطل ھلك إذا: بورا یبور الشيء بار: منھ یقال ، الھالك دار وھي ، البوار دار قریش مشركي

مخزوم وبنو ، أمیة بنو: كفرا هللا نعمة بدلوا .

“Pendapat tentang firman Allah –Ta’ala-: “Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke

lembah kebinasaan, yaitu neraka Jahanam; mereka masuk ke dalamnya; dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.” Allah –Ta’ala- berfirman, “Tidakkah engkau –hai Muhammad melihat/meperhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah

dengan kekafiran maksudnya: merubah-rubah nikmat-nikmat yang Allah anugerahkan kepada mereka lalu mereka mengkufurinya. Dan penukaran nikmat

Allah yang mereka lakukan adalah dengan mengufuri Nabi Muhammad saw.. Allah menganugerahkan nikmat itu kepada suku Quraisy dan mengeluarkan beliau dari mereka dan mengutusnya sebagai rasul di antara mereka karena belas kasih Allah dan nikmta-Nya atas mereka, tetapi mereka mengingkarinya, membohongkannya

dan menukar nikmat Allah itu dengan kekafiran. Dan firman Allah: “dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan, yaitu neraka Jahanam” Allah berfirman, “Mereka

mencelakakan kaum mereka dari kalangan Musyrik Quraisy ke dalam lembah kebinasaan…. ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan: perhatikan

orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran adalah Bani Umayyah dan Bani Makhzûm.”

Setelahnya beliau melanjutkan:

Keterangan tentang para ahli tahfir yang mengatakan pendapat ini. Beliau berkata:

ذلك قال من ذكر :

، سعد بن یوسف عن ، زید بن علي عن ، سفیان ثنا: قال ، أحمد أبو ثنا قاال ، إسحاق بن وأحمد بشار ابن حدثنالوا الذین إلى تر ألم :( قولھ في ، الخطاب بن عمر عن نعمة بد ھما: قال) جھنم البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللا

إلى فمتعوا أمیة بنو وأما ؛ بدر یوم فكفیتموھم المغیرة بنو فأما ، أمیة وبنو ، المغیرة بنو: قریش من األفجران .حین

: قال ، مرة بن عمرو عن ، الزیات حمزة أخبرنا: قال ، دكین بن الفضل نعیم أبو ثنا: قال ، المثنى حدثني لوا الذین ( اآلیة ھذه ، المؤمنین أمیر یا: عنھما هللا رضي لعمر عباس ابن قال نعمة بد دار قومھم وأحلوا كفرا هللا

أعمامك وأما ، بدر یوم هللا فاستأصلھم أخوالي فأما ، وأعمامك أخوالي قریش من األفجران ھم: قال ؟) البوار حین إلى لھم هللا فأملى .

Page 40: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

39

علي عن ، مر ذي عمرو عن إسحاق أبي عن ، سفیان ثنا: قال ، الرحمن عبد ثنا: قال ، بشار بن محمد حدثنا قریش من األفجران: قال) البوار دار قومھم وأحلوا( .

، علي عن ، مر ذي عمرو عن ، إسحاق أبي عن ، شعبة ثنا: قال ، الرحمن عبد ثنا: قال ، بشار ابن حدثنا مر ذي عمرو عن ، إسحاق أبي عن ، وشریك سفیان ثنا: قال ، أحمد أبو ثنا: قال ، إسحاق بن أحمد حدثنا /مثلھ

لوا الذین إلى تر ألم ( قولھ ، علي عن ، نعمة بد ، أمیة وبنو المغیرة بنو: قال) البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللاحین إلى فمتعوا أمیة بنو وأما ، بدر یوم دابرھم هللا فقطع ، المغیرة بنو فأما .

مر ذا عمرا سمعت: قال ، إسحاق أبي عن ، شعبة ثنا: قال ، جعفر بن محمد ثنا: قال ، المثنى بن محمد حدثنا لوا الذین إلى تر ألم ( اآلیة ھذه في یقول علیا سمعت: قال ، نعمة بد : قال) البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللا

مخزوم وبني أسد بني من األفجران .

علي عن ، الطفیل أبي عن ، بزة أبي بن القاسم عن ، شعبة ثنا: قال ، الرحمن عبد ثنا: قال ، المثنى ابن حدثنا بن محمد ثنا: قال ، المثنى ابن حدثنا ،) جھنم البوار دار قومھم وأحلوا( قولھ في یعني. قریش كفار ھم: قال ،

الكواء ابن وسألھ ، طالب أبي بن علي سمع أنھ الطفیل أبي عن ، بزة أبي بن القاسم عن ، شعبة ثنا: قال ، جعفرلوا الذین ( اآلیة ھذه عن نعمة بد بدر یوم قریش كفار ھم: قال) البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللا .

أبا سمعت: قال ، بزة أبي بن القاسم عن ، شعبة عن ، القاسم بن ھاشم النضر أبو ثنا: قال ، وكیع ابن حدثنا نحوه فذكر ، علیا سمعت: قال ، الطفیل .

عن ، أرطأة أبي عن ، البطین مسلم عن ، سمیع بن إسماعیل عن ، معاویة أبو ثنا: قال ، السائب أبو حدثنا لوا الذین إلى تر ألم ( قولھ في علي نعمة بد قریش كفار ھم: قال) كفرا هللا .

معاویة أبو ثنا: قال ، الزعفراني محمد بن الحسن حدثنا.أرطأة أبي عن ، البطین مسلم السائب أبو قال ھكذا لوا الذین ( تعالى قولھ في ، علي عن ، أرطأة بن مسلم عن ، سمیع بن إسماعیل ثنا: قال ، الضریر نعمة بد هللا

قریش كفار: قال) كفرا .

الطفیل أبي عن ، بزة أبي بن القاسم عن ، شعبة ثنا: قال ، إسحاق بن یعقوب ثنا: قال ، محمد بن الحسن حدثنا لوا الذین إلى تر ألم ( هللا قول في قال ، علي عن ، نعمة بد كفار ھم: قال) البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللا

.قریش

الطفیل أبا سمعت: قال ، بزة أبي بن القاسم عن ، شعبة ثنا: قال ، شبابة ثنا: قال ، محمد بن الحسن حدثنا لوا الذین إلى تر ألم ( اآلیة ھذه في یقول علیا سمعت: قال ، یحدث نعمة بد ) البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللا

بدر یوم قریش كفار: قال .

یرفي بسام ثنا: قال ، دكین بن الفضل ثنا: قال ، الحسن حدثنا ذكر ، واثلة بن عامر الطفیل أبو ثنا: قال ، الص( من ، فقال الكواء ابن فقام ، مثلي بعدي تسألوا ولن ، تسألوني ال أن قبل سلوني: فقال المنبر على قام علیا أن

لوا الذین نعمة بد قریش منافقو: قال ؟) البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللا .

إلى رجل جاء: قال ، الطنافسي سماه قد رجل عن ، بسام ثنا: قال ، عبید بن محمد ثنا: قال ، الحسن حدثنا لوا الذین ( من: المؤمنین أمیر یا: فقال ، علي نعمة بد قریش في: قال ؟) البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللا .

عن سئل أنھ علي عن ، الطفیل أبي عن ، الصیرفي بسام ثنا: قال ، أحمد أبو ثنا: قال ، إسحاق بن أحمد حدثنا لوا الذین ( اآلیة ھذه نعمة بد قریش منافقو: قال) كفرا هللا .

Page 41: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

40

قولھ في قال عباس ابن أن ، دینار بن عمرو ثنا: قال ، حماد ثنا: قال ، عفان ثنا: قال ، محمد بن الحسن حدثنابدر أھل من المشركون ھم: قال) البوار دار قومھم وأحلوا( .

سمعت: یقول عطاء سمعت: قال ، عمرو عن ، سفیان ثنا: قال ، الجبار عبد ثنا: قال ، محمد بن الحسن حدثنالوا الذین ( مكة أھل وهللا ھم: یقول عباس ابن نعمة بد البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللا ).

: قال إسحاق أبى عن ، طریف بن مطرف عن ، عمر بن صالح ثنا: قال ، الحسین ثنا: قال ، القاسم حدثنا لوا الذین إلى تر ألم ( اآلیة ھذه وتال ، المنبر على یقول علیا سمعت: یقول مر ذا عمرا سمعت نعمة بد كفرا هللا اآلخر وأما ، بدر یوم دابرھم هللا فقطع أحدھما فأما ، قریش من األفجران ھما: قال) البوار دار قومھم وأحلوا

حین إلى فمتعوا .

: قال ، الحسن ثنا: قال ، الحارث وحدثني= عیسى ثنا: قال ، عاصم أبو ثنا: قال ، عمرو بن محمد حدثني ( قولھ مجاھد عن ، نجیح أبي ابن عن ، جمیعا ورقاء ثنا: قال ، شبابة ثنا: قال ، الحسن وحدثنا ، ورقاء حدثنا

لوا نعمة بد قریش كفار: قال) كفرا هللا .

حدثنا /قریش كفار: قال ، مجاھد عن ، الوھاب عبد ثنا: قال ، أحمد أبو ثنا: قال ، إسحاق بن أحمد حدثنا لوا( مجاھد عن ، نجیح أبي ابن عن ، شبل ثنا: قال ، حذیفة أبو ثنا: قال ، المثنى نعمة بد قریش كفار) كفرا هللا .

مثلھ ، مجاھد عن ، جریج ابن عن ، حجاج حدثني: قال ، الحسین ثنا: قال ، القاسم حدثنا

، عطاء عن ، دینار بن عمرو عن ، عیینة ابن أخبرنا: قال ، الرزاق عبد أخبرنا: قال ، یحیى بن الحسن حدثنالوا الذین ( وهللا ھم: یقول عباس ابن سمعت: قال نعمة بد أھل: قال أو. قریش) البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللا

.مكة

، إسحاق أبي عن ، خالد أبي بن إسماعیل عن ، ھشیم أخبرنا: قال ، عون بن عمرو ثنا: قال ، المثنى حدثني لوا الذین إلى تر ألم ( قولھ في ، علي عن ، علي أصحاب بعض عن نعمة بد من األفجران ھم: قال) كفرا هللا

حین إلى فمتعوا أمیة بنو وأما ، بدر یوم دابرھم قطع هللا فإن مخزوم بنو أما ، أمیة وبني مخزوم بني من قریش .

في یقول ، الضحاك سمعت: قال ، سلیمان بن عبید أخبرنا: یقول معاذ أبا سمعت: قال ، الحسین عن حدثتلوا الذین إلى تر ألم ( قولھ نعمة بد مكة أھل مشركو ھم: قال ، اآلیة… ) كفرا هللا .

Abu Salafy:

Demi meringkas saya hanya akan menerjemahkan inti teks riwayat dalam keterangan Ibnu Jarir di atas.

Umar bin al Khaththab ra. tentang ayat di atas:

أمیة بنو وأما ؛ بدر یوم فكفیتموھم المغیرة بنو فأما ، أمیة وبنو ، المغیرة بنو: شقری من األفجران ھما: قالحین إلى فمتعوا .

“Mereka adalah dua keluarga jahat/fajir dari suku Quraisy yaitu bani Mughirah dan bani Umayyah. Adapun bani Mughirah mereka telah dihabisi dalam parang Badar. Sedangkan bani Umayyah mereka diberi tangguh sampai saat yang ditentukan.”

Ibnu Abbas dari Umar ra. dengan keterangan serupa.

Ali ra. berkata:

Page 42: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

41

قریش من األفجران: قال) البوار دار قومھم وأحلوا( علي عن .

Tentang ayat “dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan, yaitu neraka Jahanam” mereka adalah dua keluarga jahat dari suku Quraisy.

لوا الذین إلى تر ألم ( قولھ ، علي عن نعمة بد ، أمیة وبنو المغیرة بنو: قال) البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللاحین إلى فمتعوا أمیة بنو وأما ، بدر یوم دابرھم هللا فقطع ، المغیرة بنو فأما .

Dari Ali tentang firman Allah: “Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah

kebinasaan,” ia berkata, “Mereka adalah bani Mughirah dan Bani Umayyah. Adapun bani Mughirah maka Allah telah memutus kejahatan mereka. Sedangkan bani

Umayyah mereka diberi tangguh hingga waktu tertentu.

Juga dari Ali ra.

لوا الذین (من: فقال الكواء ابن فقام ، مثلي بعدي تسألوا ولن ، تسألوني ال أن قبل سلوني نعمة بد وأحلوا كفرا هللاقریش منافقو: قال ؟) البوار دار ھم قوم

“Tanyalah kepadaku sebelum nanti kalian (tidak bisa) bertanya kepadaku. Dan kalian tidak akan pernah akan bertanya kepada seorang pun sepertiku sepeninggalku

nanti. Maka Ibnu Kawwâ’ berdiri dan berkata, ‘Siapakah yang dimaksud dengan, “orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan,” Ali berkata, “Mereka adalah kaum munafik dari

kalangan suku Quraisy!”

Abu salafy:

Jelas sudah dari ketarangan para sahabat tentang siapa yang dimaksaud dengan mereka yang merubah nikmat Allah dengan kekafiran dan menjerumuskan kaumnya ke dalam kebinasaan dunia dan akhirat… mereka adalah bani Makhzum, Bani Mughirah dan utamanya adalah bani Umayyah, keluarganya Mu’awiyah![1]

Keterangan Ibnu Katsir

Dalam tafsirnya yang terkenal Ibnu Katsir[2] merangkum keterangan para sahabat dan generasi Salaf tentang ayat di atas. Di antaranya ia berkata:

أبي بن علي قام: قال حسین أبي ابن عن معقل، على قرأت: قال نفیل ابن حدثنا أبي، حدثنا: حاتم أبي ابن قال من كان وإن بھ مني أعلم أحدا الیوم أعلم لو فوهللا القرآن، عن یسألني أحد أال: فقال عنھ، هللا رضي طالب،

: فقال البوار؟ دار قومھم وأحلوا كفرا هللا نعمة بدلوا الذین من: فقال الكواء بن هللا عبد فقام. ألتیتھ البحار وراءالبوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللا نعمة فبدلوا اإلیمان،: هللا نعمة أتتھم قریش، مشركو

… dari Ibnu Abi Husain ia berkata, “Ali bin Abi Thalib ra. berdiri lalu berkata. ‘Tidakkah ada seorang yang mau bertanya kepadaku tentang Al Qur’an. Demi Allah,

andai aku sekarang ini tau ada seseorang yang lebih mengerti tentang Al Qur’an dariku, walaupu ia berada di balik lautan sana pastilah aku datangi ia.’ Maka

bangkitlah Ibnu Kawâ’ lalu berkata, ‘Siapakah yang dimaksud dengan: orang-orang

Page 43: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

42

yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan,” ia berkata, “Mereka adalah kaum Musyrik Quraisy. Datang

kepada mereka nikmat Allah lalu mereka menukarnya dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan,”

Al Adawi berkata tentang ayat di atas:

لوا الذین إلى تر ألم : { قولھ في يالعدو وقال نعمة بد ھم: قال أنھ علي عن المستوفي مسلم ذكر اآلیة،} كفرا هللا أمیة بنو وأما بدر، یوم البوار دار قومھم فأحلوا المغیرة بنو فأما المغیرة، وبنو أمیة، بنو: قریش من األفجرانجھنم فھي البوار دار وأما. أحد یوم سفیان وأبو بدر، یوم جھل أبو وكان. أحد یوم البوار دار قومھم فأحلوا .

“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan,” Muslim al Mustawfi

menyebutkan dari Ali bahwa ia berkata, “Mereka adalah dua keluarga jahat dari suku Quraisy yaitu bani Umayyah dan bani Mughirah. Adapun bani Mughirah mereka telah

menjatuhkan kaumnya ke dalam kebinasaan di hari perang Badar. Adapun bani Umayyah mereka menjatuhkan kaumnya ke dalam kehancuran di parang Uhud. Abu

Jahal di hari parang Badar sedangkan Abu Sufyan di hari parang Uhud. Adapun maksud Dârul Bawâr adalah neraka Jahannam.

أبي عن إسرائیل، عن منصور، بن الحارث حدثنا یحیى، بن محمد حدثنا: هللا رحمھ حاتم، أبي ابن وقال من األفجران ھم: قال} البوار دار قومھم وأحلوا: { اآلیة ھذه قرأ علیا سمعت: قال مرة بن عمرو عن إسحاق،

حین إلى فمتعوا أمیة بنو وأما بدر، یوم فأھلكوا المغیرة بنو فأما المغیرة، وبنو أمیة بنو: قریش .

نحوه علي، عن مرة، بن عمرو عن إسحاق، أبو ورواه .

عنھ وجھ غیر من وروي .

Ibnu Abi Hâtim meriwayatkan…… dari ‘Amr bin Murrah ia berkata, “Aku mendengar Ali membaca ayat ini: “ البوار دار قومھم وأحلوا dan berkata, “Mereka adalah dua keluarga jahat dari suku Quraisy; bani Umayyyah dan bani Mughirah. Adapun bani Mughirah

mereka telah dibinasakan dalan parang Badar. Sedangkan bani Umayyah mereka diberi tangguh hingga waktu tertentu.”

Dan atsar serupa juga diriwayatkan Abu Ishaq dari ‘Amr bin Murrah dari Ali.

Dan selain jalur di atas, banyak jalur lain yang meriwayatkan tafsir Ali.

إلى تر ألم : { قولھ في الخطاب، بن عمر عن سعد، بن یوسف عن زید، بن علي عن الثوري، سفیان وقال لوا الذین نعمة بد یوم فكفیتموھم المغیرة بنو فأما أمیة، وبنو المغیرة بنو: قریش من األفجران ھم: قال} كفرا هللا

حین إلى فمتعوا أمیة بنو وأما بدر، .

Sufyan ats Tsawri meriwayatkan … dari Umar bin al Khaththab tentang firman Allah: “Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan

kekafiran.” Umar berkata, “Mereka adalah dua keluarga jahat dari suku Quraisy; bani

Page 44: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

43

Umayyyah dan bani Mughirah. Adapun bani Mughirah mereka telah dibinasakan dalan parang Badar. Sedangkan bani Umayyah mereka diberi tangguh hingga waktu

tertentu.”

: اآلیة ھذه المؤمنین، أمیر یا: الخطاب بن لعمر عباس ابن قال: قال مرة بن عمرو عن الزیات، حمزة رواه وكذالوا الذین { نعمة بد فأما وأعمامك أخوالي: قریش من األفجران ھم: قال} البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللا

حین إلى لھم هللا فأملى أعمامك وأما بدر، یوم هللا فاستأصلھم أخوالي .

Demikian juga diriwayatkan oleh Hamzah az Zayyât dari ‘Amr bin Murrah, ia berkata, “Ibnu Abbas berkata kepada Umar, ‘Wahai Amirul Mukminin, ayat ini: “orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan,”, siapa yang dimaksud? Umar berkata, ““Mereka adalah dua keluarga jahat dari suku Quraisy; paman-paman dari sisi ibuku dan paman-paman dari sisi ayahmu (bani Umayyahmaksudnya_pen). Adapun paman-paman dari sisi

ibuku, Allah telah binasakan mereka. adapun paman-paman dari sisi ayahmu maka Allah memberi tangguh hingga waktu tertentu.”

Abu Salafy:

Demikianlah telah Anda saksikan langsung bagaimana para sahabat besar, seperti Sayyidina Umar ra, Sayyidina Ali ra, Ibnu Abbas ra. dan para tokoh Salaf lainnya memaknai ayat di atas. Dan tentaunya tafsir mereka itu bersumber dari Nabi saw., sebab tidak mungkin dalam masalah seperti ini mereka akan memaknai ayat tanpa dasar nash dari Nabi saw. Dan dalam istilah para ulama, atsar/hadis para sahabat yang berbicara tentang makna ayat apalagi yang terkait asbab nuzulnya walaupun ia bersifat mauqûf tetapi ia dihukumi sebagai marfû’!

Dan tentunya ini adalah juga mewakili pandangan Salaf Shaleh yang biasanya sangat diandalkan kaum Salafi Wahhâbi dalam memahami nash-nash suci; Al Qur’an dan Sunnah, seperti slogan yang selalu mereka propagandakan: Kembali kepada Al Qur’an dan Sunnah berdasarkan pemahaman Salaf Shaleh! Karenanya adalah sangat aneh apabika dalam memaknai ayat ini mereka membuang dan mencampakkan pemahaman Salaf! Dan itu sekaligus sebagai bukti bahwa apa yang mereka propagandakan itu hanya sekedar tipu muslihat belaka… Salaf Shaleh hanya sekedar dekor dan dibuat tambal butuh semata!

Keterangan Ibnu Hayyân

Dalam tafsirnya yang berjudul al bahru al Muhîth,7/159 Abu Hayyân menyebutkan riwayat tafsir Sayyidina Ali ra.:

الكفر إلى عادوا ثم ، وذراریھم وأموالھم دماءھم صان بأن اإلسالم علم بإظھار علیھم أنعم قریش منافقو ھم

“Mereka adalah kaum munafik dari suku Quraisy. Allah telah memberi nikmta atas mereka dengan ditampakkannya/dimenangkannya panji Islam dengan dipeliharanya

darah-darah dan harta-harta serta anak-anak mereka kemudian mereka kembali kepada kekafiran.”

Abu Salafy:

Ini adalah pemaknaan yang tepat sekali!

Page 45: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

44

Hadis-hadis Riwayat Imam al Hakim dan Para Ulama Ahli Hadis Lainnya!

Selain itu, Anda dapat membaca berbagai riwayat yang menegaskan ucapan dan sikap Sayyidina Ali ra. di antaranya sebagai berikut:

بسام ثنا ، الطنافسي عبید بن محمد ثنا ، عفان بن علي بن الحسن ثنا ، عقبة بن محمد بن علي الحسن أبو أخبرنا قام عنھ هللا رضي طالب أبي بن علي المؤمنین أمیر رأیت: قال ، الطفیل أبو ثنا ، الصیرفي الرحمن عبد بن: قال… : فقال الكواء ابن فقام: قال» مثلي بعدي تسألوا ولن تسألوني ال أن قبل سلوني« : فقال ، المنبر على صحیح حدیث ھذا» « قریش منافقو« : قال) جھنم البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللا نعمة بدلوا الذین( فمن

یخرجاه ولم اإلسناد »

“Al Hakim meriwayatkan ….. Abu Thufail berkata, ‘Aku mendengar Amirul Mukimin Ali bin Abi Thalib ra. berkata dari atas mimbar, ‘Tanyalah kepadaku sebelum kalian

nanti tidak bisa bertanya kepadaku. Dan kalian tidak akan pernah bisa bertanya kepada seorang sepertiku sepeninggalku nanti! Maka Ibnu Kawâ’ berdiri seraya berkata, ‘…. Siapakah yang dimaksud dengan“orang-orang yang telah menukar

nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan,” Ali ra. berkata, “Mereka adalah kaum munafik dari suku Quraisy.”[3]

Al Hakim berkata, “Ini adalah hadis shahih sanadnya tetapi keduanya (Bukhari dan Muslim) tidak meriwayatkannya.”

Beliau juga mengulangi kembali ketika menafsirekan surah al Hijr (3/107) dan setelahnya berkata, “Ini adalah hadis shahih tinggi sanadnya. Bassâm bin Abdurrahman al Shairafi termasuk perawi dari kota Kufah tsiqah termasuk yang disepakati keshahihan hadisnya. Tetapi keduanya tidak meriwayatkannya.”

Dalam kesempatan lain ketika menafsirkan surah Ibrahim, al Hakim juga kembali meriwayatkannya dan juga menegaskan keshahihannya.

Hadis yang sama juga diriwayatkan oleh asy Syâsi dalam Musnadnya,2/148.

*****

Mengapa Para Salafi Wahhâbi Meninggalkan Pendapat Imam Ali, Sahabat Ammar, Abu Dzar, Ubadah bin Shamit ra. dkk.

Selain itu, kita menyaksikan bagaimana para Salafi Wsahhâbi (yang biasanya sangat mendewakan Para Salaf) kini mendadak berbalik arah. Mereka tidak lagi menggubris sikap dan pandangan para sahabat mulia itu ra. tentang Mu’awiyah dan lebih mengedepankan pendapat Ahmad bin Hanbal, Rabî’ al Halabi atau Ibnu Taimiyah misalnya! Ada apa dengan sikap mereka ini! Mengapa mereka mendadak membuang pendapat Para Salaf Shaleh yang biasanya mereka jadikan slogan untuk menjaring kaum awam?!

Akan tetapi bagi Anda yang telah mengenal kecintaan kaum Salafi Wahhâbi kepada mantan-mantan kaum kafir yang belum jelas keimanan mereka pasti tidak akan heran! Mereka telah memasang badan untuk membela kaum munafik di manapu mereka berada? Dan apapun kejahatan dan kezaliman mereka?

Selama mereka adalah bani Umayyah dan koleganya maka kaum Salafi Wahhâbi siap membelanya! [1] Lebih lanjut dipersilahkan merujuk langsung ke dalam tafsir ath Thabari, 16/5 hingga selesai.

[2] 4/509.

[3] Al Mustadrak, 8/416 ketika menafisrkan surah adz Dzâriyât.

Page 46: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

45

Bagian Kedua

Posted on 1 Oktober 2012 by abusalafy

Persembahan Untuk Ustadz Firanda Dan Para Pemuja Kaum Munafikin!

Sikap dan Pernyataan Sayyidina Ali dan Sayyidina Ammar bin Yasir ra.

Dalam kesempatan ini sengaja saya tidak menampilkan hadis-hadis Nabi saw. yang berbicara tentang keburukan akidah dan prilaku serta kesudahan sû’/jelek Mu’awiyah. Saya hanya sedikit akan berpanjang-panjang dalam menyebutkan sikap Sayyidina Ali, Sayyidina Ammar bin Yasir ra. dan Sayyidina Muhammad ibnul Hanafiyah (putra Sayyidina Ali ra dari ibu selain Siti Fatimah as.) serta beberapa kutipan dari generasi Salaf Shaleh lainnya….

Memerinci sejarah kejahatan Mu’awiyah memerlukan buku khusus untuknya…. untuk sementara ini saya belum memiliki waktu yang cukup untuk itu… karenanya sekali lagi saya katakan habwa saya hanya akan mengajak Anda menyimak sikap para sahabat dan generasi Salaf Shaleh tantang Mu’awiyah. Tetapi ada baiknya jika Anda kenali sedikit tentang latar belakang kehidupna Mu’awiyah.

Mu’awiyah lahir tujuh tahun sebelum kenabian. Ada yang mengatakan lima tahun sebelum kenabian. Dan ada pula yang mengatakan tiga belas tahun sebelum kenabian. Demikian juga diperselisihkan tentang usianya, ada yang mengatakan 82 tahun. Ada yang mengatakan 78 tahun dan ada pula yang mengatakan 86 tahun.

Jika kita ambil data pertengahan dari data-data di atas maka usia Mu’awiyah ketika mati adalah 80 tahun. Usianya di masa kebanian adalah (7 tahun+23 tahun=30 tahun). Kemudian 30 tahun masa kekhalifahan empat Khalifah Rasyidin dan ditambah 20 tahun maka kerajaannya. Maka total usianya adalah delapan puluh tahun.

Mu’awiyah hidup dalam lingkungan keluarga yang sangat memusuhi Nabi Muhammad saw. dan Dakwah kenabian. Baik dari sisi keluarga ayahnya maupun dari sisi keluarga ibunya! Abu Sufyan adalah Pemimpin Ahzâb (apasukan kualisi bentukannya yang menggabungkan berbagai kekuatan suku-suku Arab untuk memerangi Nabi Muhammad saw.)… ibuny adalah Hindun si pengunyah jantung Hamzah –paman Nabi saw.-, di mana setelah kesyahidan Hamzah, Hindun merobek-robek perut Sayyidina Hamzah ra. yang mengeluarkan isi perutnya dan mengunyah jantungnya, serta memutilasi jasad suci paman Nabi Muhammad saw.) Hindun adalah putri ‘Utbah. Bibinya adalah Ummu Jamil istri Abu Lahab yang digelari Allah dengan Hammâlatal hathob/si pembawa kayu bakar/fitnah! Kedua abangnya yang bernama Handhalah dan ‘Amr yang juga mati dalam keadaan syirik dan menentang agama Allah. Atau pamanya dari sisi ibu seperti al Walid yang mati terbunuh dalam perang Badar ketika memerangi Nabi saw. dan kaum Muslimin. Atau kakeknya dari sisi ibu ‘Utbah bin Rabi’ah yang juga mati di parang Badar. Atau saudara kakeknya yang bernama Syaibah bin Rabi’ah yang juga mati di perang Badar…

Dari sini Anda dapat saksikan bahwa kemanapun Anda mengarahkan pandangan Anda terhadap keluarga besar Mu’awiyah Anda pasti akan menemukan para gembong kekafiran dan kemusyrikan yag sangat getol permusuhannya kepada Nabi Muhammad saw. dan lingkungan ini pastilah telah memberikan engaruh buruknya kepada bocah/remaja yang tumbuh besar di dalamnya. Dan tidaklah mudah untuk melepas diri dari belenggu pengaruhnya kecuali jika ia memiliki keimanan yang yang super kuat! Dan hal inilah yang tidak kita temukan dalam sejarah hidup Mu’awiyah setelah ia terpaksa melafadzkan kalimat syahadat setelah ditaklukkannya kota suci Mekkah yang saat itu menjadi benteng terakhir kemusyrikan.

Sejarah mencatat bahwa kaum kafir Quraisy mempekerjakan anak-anak kecil/bocah-bocah mereka untuk mengganggu Nabi saw…. dan tentunya dengan demikian mudah bagi mereka untuk meminta uzur kepada Nabi saw. bahwa tindakan itu hanya dilakukan anak-anak kecil belaka! Dan tentunya, karena lingkungan keluarga

Page 47: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

46

yang sangat memusuhi Nabi saw. maka Mu’awiyah tidka mungkin ketinggalan untuk dikirim kedua orang tuanya untuk mengganggu Nabi saw. dengan ejekan, hinaan, sampai lembaran batu dan gangguan lainnya!

Pada periode dakwah di Mekkah, Nabi saw. Muhammad saw. dan kaum Muslimin benar-benar mendapatkan tekanan dan gangguan yang luar biasa dari kaum Musryik… para sahabat pun mengalami penyiksaan yang kengerikan dan sangat kejam… Pastilah Mu’awiyah menyaksikan semua kejahatan dan kekejaman yang dilakukan anggota keluarganya itu dan memorinya pasti dipenuhi dengan kejahatan dan kekejaman itu!

Bisa dibuktikan bahwa dari total 70 jenis dosa besar, empat puluh (40)nya telah dilakukan oleh Mu’awiyah… dan data-data kejahatan itu telah diabadikan dalam kitab-kitab sejarah Ahlusunnah dengan sanad-sanad yang shahihah. Andai kejahatan-kejahatan itu dilakukan oleh selain Mu’awiyah pastilah tak akan ada seorang pun yang berselisih untuk mengecam dan mengutuknya! Tetapi karena palaku kajahatan itu adalah Mu’awiyah maka kaum Salafi Wahhâbi tetap membelanya… walaupun a bertentangan dengan nurani sekali pun! Semua itu karena Mu’awiyah pernah menjadi penguasa dan mendapat dukungan atas nama agama dari kaum fasik yang menjilat kepadanya! Oleh sebab itu pengaruhnya hingga kini dirasakan… sehingga sebagin umat Islamm menganggapnya sebagai manusia suci yang sangat berjasa terhadap Islam dan kejayaannya!

Inilah sekilas tentang Mu’awiyah dan kehidupan keluarganya serta lingkungan yang membentuk karakternya. Dan ini adalah bagian pertama dari pemhasan saya tentang islamnya Mu’awiyah….

Apa Kata Sayyidina Ali ra. Tentang Islamnya Mu’awiyah?

Tidak ada yang lebih pantas berbicara tentang islam atau kekafiran Mu’awiyah dari orang-orang yang hidup sezaman dengannya, mengetahui seluk beluk kehidupan dan tindak-tanduknya…. mereka yang hidup sezaman dengan Mu’awiyah apalagi yang tulus dalam keimanan, sempurna dalam kecintaannya kepada Allah dan Rasul-Nya dan ikhlas perjuangannya dalam membela agama Allah… siapa lagi kalau huan para sahabat Nabi mulia ra., seperti Ali, Ammâr bin Yâsir dan para sahabat mulia lainnya.

Hal penting yang perlu dcatat di sini adalah bahwa masalah islamnya Mu’awiyah memang telah diperselisihkan sejak waktu yang sangat dini, apakah ia telah mengikrarkannya dengan tulus atau hanya sekedar untuk menyelamatkan diri semata alias bermunafik!

Dan inilah yang menjadi fokus kajian kita kali ini… bukan masalah kekafiran Mu’awiyah… walaupun semua menyadari bahwa kemunafikan itu jauh lebih keji dari sekedar kekafiran!

Mungkin bagi sebagian pembahasan seperti ini tidak layak diangkat masa kini mengingat telah “disepakati” bahwa Mu’awiyah adalah seorang sahabat agung yang baik islamnya… walaupun entah apa dasarnya “disepakati” itu?!

Al hasil, sering kali apa yang dianggap telah rampung dewasa ini ternyata hal itu di masa-masa awal Islam adalah sebaliknya… seperti kasus kita ini… di mana ada anggapan bahwa urusan islamnya Mu’awiyah sudah dianggap rampung, sementara kenyataannya tidak demikian… para pembesar sahabat tidak sedikit yang meragukannya… bahkan lebih dari itu mereka mebegaskan bahwa Mu’awiyah (dan juga Abu Sufyan, bapaknya) hanya bermunafik belaka!

Karenanya, kita akan cari tau apa kata para pembesar Salaf Shaleh yang biasanya menjadi andalan kaum Salafi Wahhâbi dalam membenagun agama mereka! Dan ijma’ atau pendapat mayoritas sahabat pasti harus lebih kita kedepankan ketimbang ijma’ (tentunya jika ada ijma’ itu) lainnya, Itu pasti!! Dan seandainya terjadi perbedaan di antara para sahabat sendiri, kita harus mengedepankan pendapar para pembesar sahabat yang sangat dekat dan kental persahabatannya kepada Nabi saw. itupun setelah kita sodorkan pendapat mereka kepada Al Qur’an dan Sunnah Nabi saw. yang shahihah! Lalu bagaimana jika kita temukan pendapat sebagian ulama yang datang

Page 48: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

47

belakang, seperti misalnya. Ahmad bin Hanbal, al Barbahâri (rujukan andalan kaum Salafi Wahhâbi dalam melawan musuh-musuh akidah Tajsîm dan Tasybîh), Ibnu Buththah, Ibnu Taimiyah dkk. itu tertentangan dengan pendapat para sahabat agung ra.? Tentu kita lebih berkewajiban menolak pendapar mereka dan mengedepankan pendapat para sahabat mulia!

Salafi adalah sebuah metode dana beragama dan meneriman ajaran-ajarannya.. ia bukan mazhab! Sehingga siapa yang lebih mengikuti Salaf ia berhak menyebut dirinya Salafi… dan yang membuang Salaf tidak berhak menyebut dirinya sebagai Salafi, apalagi memonopolinya!

Oleh karena itu, siapa yang berminat mengetahui sejatinya islamnya Mu’awiyah maka hendaknya ia meneliti apa kata Salaf umat ini tentangnya… bukan menutup diri dan fanatik buta kepada pendapat Ibnu Taimiyah atau ibnu-ibnu lainnya!

Perlu saya ingatkan kembali bahwa para sahabat besar telah menyangsikan islamnya Mu’awiyah putra Abu Sufyan! Demikian pula dengan sebagian pembesar tabi’în dan tokoh ulama Ahlusunnah!

Dan demi ringkasnya, saya akan langsung menyebutkan pendapat Sayyidina Ali ra. dan Sayyidina Ammâr ra.

Pendapat Sayyidina Ammâr ra.

Saya akan menyebutkan sikap dan pendapat Sayyidina Ammâr ra. terlebih dahulu karena penukilan dari beliau sangat banyak dan masyhur serta beliau dalam sikap dan pendapatnya ini diikuti oleh pasa sahabat Ahli Badr… disamping beliau kurang mendapat perhatian selayaknya dari kalangan Salafi Wahhâbi… entah mengapa? Mungkin karena Sayyidina Ammâr ra. sangat membenci tuan mereka dan membongkar kemunafikannya?!

Sayyidina Ammâr ra. menegaskan bahwa para tokoh pembangkang kota Syâm (Mu’awiyah Cs) tidak berislam dengan arti sebenarnya dan tulus. Akan tetapi mereka hanya menyerah dan berpura-pura memeluk Islam, istaslama, sementara mereka merasiakan kekafiran dan permusuhan mereka kepada Allah dan rasul-Nya!

Telah diriwayatkan dari beliau dengan periwayatan yang memberi ketentraman akan keshahihannya bahwa beliau menegaskan bahwa Mu’awiyah tidak beriman… ia hanya berpura-pura islam untuk menipu dan menyemalatkan diri belaka! Pernyataan sikap beliau itu telah diriwayatkan oleh lima belas tokoh tabi’în, di antara mereka: Saad bin Hudzaifah bin Yamân, Abu al Bukhturi, al Qâsim maulâ Yazîd bin Mu’awiyah, Rabi’ah bin Nâjid, Abu Abdirrahman al Sulami, Abdullah bin Salamah, Asmâ’ bin al Hakam al Fizâri, ash Shaq’u bin Zuhair, Zaid bin Wahb, Habbah bin Juwain, al ‘Arani, Abdul Malik bin Abi Hurrah al Nahafi dan Abdurrahman bin Abzâ dan ada beberapa tokoh lainnya yang meriwayatkannya dengan perantara, seperti Salamah bin Kuhail, Habîb bin Abi Tsâbit dan Mundzir ats Tsauri.

Dan karena riwayat dari Sayyidina Ammâr ra sangat banyak jalurnya maka saya cukupkan dengan hanya menyebut satu riwayat saja.. dan di kemudian hari jika dirasa perlu akan saya lengkapi!

Riwayat Sa’ad bin Hudzaifah dari Ammâr bin Yâsir ra.

Ibnu Abi Khaitsamah telah meriwayatkan dalam kitab tarikhnya yang terkenal dengan judul Tarikh Ibnu Abi Khaitsamah,2/991:

ثنا ثنا: قال ،) ثقة حرب بن زھیر( أبي حد منذر عن ،) ثقة( األعمش عن ،)ثقة الحمید عبد ابن ھو( جریر حد أسلموا ما وهللا: ( -صفین یوم أي –) یاسر بن( عمار قال: قال ،) ثقة( حذیفة بن سعد عن ،) ثقة( الثوري

وا استسلموا ولكنھم فأظھروه أعوانا علیھ وجدوا حتى الكفر وأسر )

Page 49: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

48

“…. dari Sa’ad bin Hudzaifah, ia berkata, “Ammâr berkata (pada hari parang Shiffîn_pen): “Demi Allah mereka tidak masuk Islam akan tetapi mereka menyerah,

istaslamu. Mereka marahasiakan kekafiran sehingga ketika mereka menemukan para pendukung, mereka tampakkan kembali (kekafiran itu_pen).”[1]

Abu Salafy:

Sanad riwayat di atas adalah shahih berdasarkan syarat Bukhari dan Muslim, kecuali Sa’ad bin Hudzaifah, dia seorang tabi’in yang tsiqah/terpercaya. maka dengan demikian sanad riwayat ini adalah shahih! Dan ‘an’anah (meriwayatkan dengan menggunakan kata ‘an/dari) yang dilakukan A’masy banyak ditemukan dalam dua kitab Shahih (Shahih Bukhari dan Shahih Muslim) dan ia sama sekali tidak merusak keshahihan.

Sikap Ammâr di atas sangat jelas! Ammâr bin Yâsir ra telah bersumpah atas nama Allah bahwa Mu’awiyah dan tokoh penduduk Syam sejenisnya sama sekali tidak berislam… mereka hanya menyerah dan bertekuk lutut di hadapan kekuatan Islam ketika kota Mekkah ditaklukkan, dan setelah mereka mendapatkan para pendukung dalam memerangi Islam, mereka segera memerangi Islam dengan memerangi Khalifah yang sah dan pejuang sejati Islam!

Abdullah bin Umar ra. mendukung sikap Ammâr bin Yâsir ra. Ia berkata tentang klaim paslu Mu’awiyah bahwa dia merasa lebih berhak atas jabatan Khalifah:

كرھا فیھ دخلتم حتى اإلسالم على وأباك ضربك من األمر بھذا أولى

“Yang lebih berhak atas perkara ini adalah orang yang memerangimu dan memerangi ayahmu atas dasar Islam sehingga kalian masuk Islam secara terpaksa!”

Dan yang menguatkan kanyataan di atas adalah firman Allah:

على و سمعھم على و قلوبھم على هللا ختم * منون یؤ ال تنذرھم لم أم أأنذرتھم علیھم سواء كفروا الذین إن عظیم عذاب لھم و غشاوة أبصارھم

“Sesungguhnya orang-orang kafir tidak berbeda bagi mereka, baik engkau memberikan peringatan kepada mereka atau tidak; mereka tidak akan beriman. *

Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka (dihalangi oleh) sebuah penutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.” (QS. Al

baqarah [2];6-7)

Dan ayat-ayat semisalnya yang menyebut-nyebut aksi dan kajahatan para tokoh kekafiran!

Semoga kajian ini bermanfaat bagi Anda…. Amîn.

[1] Ath Thabarani juga meriwayatkan hadis serupa. Dalam Majma’ az Zawâid-nya,1/118 Al Haitsami berkata, “Hadis ini telah diriwayatkan ath Thabarani dalam Mu’jam al Kabîr-nya.

Page 50: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

49

Bagian Ketiga

Posted on 5 Oktober 2012 by abusalafy

Persembahan Untuk Ustadz Firanda Dan Para Pemuja Kaum Munafikin!

Pendapat Ammâr bin Yâsir Tentang Kemunafikan Mu’awiyah Adalah Pendapat Para Sahabat Nabi saw. Yang Ikut Serta Dalam Perang Badar Dan Bai’at Ridhwan!

Seperti telah Anda baca dalam edisi sebelumnya bagaimana Ammâr dengan tegas bersumpah bahwa Mu’awiyah masih tetap kafir dan memusuhi Allah dan Rasul-Nya, hanya saja ia rahasiakan kekafiran dan kedengkian itu sehingga ketika ia mendapatkan kesempatan untuk melampiaskannya, ia tampakkan kekafiran dan kedengkian itu! Dan seperti telah disinggung pula bahwa data yang saya sebutkan bukan satu-satunya data yang menegaskan sikap tegas Sayyidina Ammâr ra. tentang Mu’awiyah. Selain data tersebut masih banyak puluhan data lain dengan berbagai jalur periwayatan yang kebanyakan darinya telah memenuhi syarat diterimanya sebuah riwayat.

Pernyataan Ammâr tersebut memiliki kekuatan hukum sabda Nabi saw. dalam arti, ia tidak mungkin bersikap setegas itu melainkan kuat kemungkinan (bahkan bisa jadi pasti) bahwa ia memiliki sumber dari Nabi saw.

Sekilas Tentang Perjuangan Sayyidina Ammâr ra.

Tidak ada yang tidak kenal siapa Ammâr ra. dan bagaimana kegigihan beliau dalam berjuang bersama Rasulullah saw. demi tegaknya agama Allah SWT. Beliau ikut serta berjuang bersama Nabi saw. dalam parang Badar, Uhud, Khuandaq, Khaibar, bani Quraidhah, Fathu Mekkah dan peparangan Hunain (yang keikut sertaan Abu Sufyan dibanggakan oleh Ustadz Firanda, walaupun di dalamnya Abu Sufyan membuktikan kemusyrikan dan kekafirannya, seperti telah saya kupas dalam sebuah edisi khusus). Dan sebagian pernyataan Ammâr ra. ketika memotivasi para sahabatnya untu bangkit memerangi Mu’awiyah (sang penganjur kepada api neraka seperti dalam riwayat Imam Buukhari dalam Sahahih-nya), beliau menyebut-nyebut tiga paperangan yang beliau hadiri bersama Nabi saw. yaitu parang Badar, Uhud dan Khandaq. Sepertinya Ammaâr ra. sengaja menyebut ketiga peperangan itu mengingat Mu’awiyah saat itu bersama bapaknya dan kaum Musyrik lain dari keluarganya berada di barisan kaum Musyrik memerangi Nabi saw. bahkan merekalah yang berada di garis komando terdepan! (walaupun untuk keikut sertaan Mu’awiyah dalam parang Badar masih diperselisihkan dalam sejarah!).

Ammâr ra begitu yakinnya bahwa Mu’awiyah benar-benar berada di atas kesesatan yang nyata, betapapun mungkin ia dengan kelicikinnya dapat meraih kemenangan sesaat.

Perhatikan Sayyidina Ammâr ra berkata:

سلما یكون ال هللا وأیم باطل، على وھم حق على أنا لعرفت ھجر سعفات یبلغونا حتى بأسیافھم ضربونا لو وهللاكافرین، كانوا بأنھم أنفسھم على الفریقین أحد یبوء حتى أبدا سالما

“Demi Allah, andai mereka memukul kita dengan pedang-pedang mereka sehingga kita terdesak mundur sampai pedalaman desa Hajar niscaya aku tetap yakin bahwa aku di atas kebenaran, al haq dan mereka di atas kebatilan. Demi Allah, tidak akan perdamaian sehingga salah satu dari kedua puak ini menyaksikan atas diri bahwa

mereka adalah KAFIR.”[1]

Page 51: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

50

Ketegasan sikap dan pandangan Sayyidina Ammâr ra tentang Mu’awiyah ini tidak mungkin tanpa dasar adanya nash pasti dari Nabi saw. riwayat Imam Muslim dari Ammâr ra. juga mendukung bahwa beliau memandang Mu’awiyah sebagau MUNAFIK yang hanya berpura-pura menampakkan keislamannya. Ammâr berkata, “Tetapi Hudzaifah mengabarkan kepadaku bahwa di antara sahabat Nabi saw. itu ada dua belas orang munafik.” Hadis itu disampaikan Ammâr dalam konnteks Mu’awiyah sehingga jalas sekali bahwa beliau meyakini bahwa Mu’awiyah adalah salah satu dari gembong munafik yang disebuatkan Nabi saw. dalam hadis Imam Muslim tersebut!

Para Sahabat Ahli Badar Bergabung Membela Khalifah Ali ra.

Sejarah mencatat bahwa ratusan sabahat mulia Nabi saw. di antara mereka puluhan Ahli Badar bergabung bersama Khalifah Ali ra. membelanya menumpas para pembangkang yang memberontak di bawah pimpinan Mu’awiyah (sisa-sisa pelopor parang Ahzâb)… karenanya Ammâr ra dalam sikapnya itu tidak sedang menyatakan sikap pribadinya. Akantetapi ia mewakili sikap dan pandangan para sahabat mulia khususnya Ahli Badar yang bergabung di bawah satu bendera membela agama Allah SWT yang sedang diperangi Mu’awiyah!

Dalam parang Shiffîn, Ammâr bangkit sebagai panglima yang membawahi para sahabat dan pembela Khalifah Ali ra. mereka mengikuti Ammâr kemanapun ia mengarah seakan Ammâr dijadikan kompas.

Abu Abdirrahman as Sulami mengisahkan:

رأیت إال صفین أودیة من واد وال ناحیة في یأخذ ال یاسر بن عمار فرأیت صفین عنھ هللا رضي علي مع شھدنالھم علم كأنھ یتبعونھ سلم و علیھ هللا صلى محمد أصحاب

“Aku ikut serta bersama Ali ra. dalam parang Shiffîn, maka aku saksikan Ammâr bin Yâsir tiada ia mengarah ke sebuah arah atau lembah melainkan aku saksikan para

sahabat (Nabi) Muhammad saw. mengikutinya. Seakan ia dijadikan panji.”[2]

Sanad riwqayat di atas adalah shahih berdasarkan syarat Bukhari dan Muslim. Dengan demikian maka sikap dan pandangan Ammmâr tentang Mu’awiyah mewakili sikap dan pandangan delapan puluh sahabat Ahli Badar dan delapan ratus sahabat Nabi yang pernah berbai’at Baiat Ridhwân.

Inilah sikap dan akidah Salaf Shaleh tentang kemunafikan Mu’awiyah! Sikap mereka tidak dapat dibandingkan dengan sikap sebagian sahabat yang enggan bergabung dengan kedua kelompok yang sedang berparang, seperti Ibnu Umar, Sa’ad bin Abi Waqqâsh dan lainnya…. sebab selain terbukti bahwa mereka sangat menyesali karena tidak bergabung bersama Khalifah Ali ra. untuk menumpas pemberontakan Mu’awiyah, mereka juga tidak akan dapat menandingi pihak Ammâr dan para sahabat lainnya yang bergabung bersama Khalifah Ali ra.

Namun kenyataannya sekarang adalah bahwa kaum Salafi Wahhâbi sekarang aakan menyingkirkan sikap Ammâr dan para sahabat mulia kemudian mengedepankan sikap-sikap mereka yang tidak bernilai seperti Ibnu Taimiyah Cs. Sungguh celaka mereka yang menjadikan Ibnu Taimiyah sebagai panutannya dan meninggalkan Sayyidina Ammâr dan para sahabat mulai lainnnya!

Sekali lagi! Inilah yang disebut dengan Salafi sejati… pengikut Salaf Shaleh; Ammâr dan para sahabat mulia… bukan Salafi gadungan yang hanya menjadikan kaum Nashibi; pembenci Khalifah Ali ra. dan menyembah pohon terkutuk dalam Al Qur’an sebagai Salaf idola dan pujaannya!

Siapakah yang terbutki membangun akidahnya tentang Mu’awiyah di atas sikap dan pandangan Salaf Shaleh, para pemuja Mu’awiyah, seperti Ustadz Firanda, atau kami abusalafy?

Karenanya, salahkan jika saya menyebut diri saya dengan abusalafy?!

Page 52: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

51

Jadi kenalilah siapa Salafi Sejati itu!!

[1] Waq’at Shiffîn; Nash bin Muzâhim,1/320.

[2] al Istî’âb; Ibnu Abdil Barr,1/352.

Bagian Ke-empat

Posted on 6 Oktober 2012 by abusalafy

Persembahan Untuk Ustadz Firanda Dan Para Pemuja Kaum Munafikin!

Sayyidina Ali ra. Menegaskan Kemunafikan Mu’awiyah!

Sayyidina Ali ra adalah Pimpinan Tertinggi Ahlusunnah di zamannya. Sikap dan pandangan beliau adalah sikap dan pandangan Ahlusunnah sejati. Sayyidina Ali ra adalah puncak tertinggi hirarki Salaf Shaleh! Kenyataan ini saya katakan kepada seluruh kaum Mulsimin, khususnya dari kalangan Salafi Wahhâbi. Karena mereka sangat gemar mengobral sikap dan pandangan Salaf sebagai hujjah, seakan Sayyidina Ali ra. dan para sahabat Ahli Badar bukan Salaf Shaleh! Dan Salaf Shaleh itu hanya orang-orang yang dianggap mendukung penyimpangan akidah mereka semata! Dan akibatnya, mereka terjebak dalam kesesatan berpikir dan berakidah dengan berbagung kepada kelompok penganjur ke dalam api neraka, al Fiatul Bâghiyah!

Dan adalah kekeliruan fatal ketika ada anggapan bahwa Sayyidina Ali ra. hanya sekedar musuh Mu’awiyah. Sebagaimana kaum Salafi Wahhâbi tidak mungkin menganggap bahwa Khalifah Abu Bakar ra. sekedar musuh Musailah al Kadzdzâb… Demikian juga semestinya, mereka harus mengakui bahwa Ali ra tidak sekedar musuh Mu’awiyah! Adapun mereka menganggap Abu Bakar pucuk Pimpinan Salaf di masanya, Umar ra pucuk Pimpinan Salaf di samanya dan Utsman pucuk Pimpinan Salaf di zamannya, lalu kemudian ketika giliran sampai kepada Ali ra. mereka hanya menganggap Ali sekedar musuh Mu’awiyah… Terlebih lagi, kenyataannya bahwa para Salafi Wahhâbi selalu bersungguh-sungguh dalam membela musuh-musuh Sayyidina Ali ra. seperti Mu’awiyah dan Amr bin al Âsh dan menposisikan mereka sebagai Penggede Salaf…. Ini jelas-jelas adalah penistaan atas nama agama!

Saya katakan demikian dengan penuh keyakinan… Ali adalah Imamnya Ahlusunnah di masanya! Silahkan yang setuju untuk setuju dan yang menentang untuk menentang! Sikap dan pandangan Sayyidina Ali ra. adalah pelerai akhir yang tidak dapat ditawar-tawar atau digugat! Karena selain ia adalah sikap Ali ra ia juga sesuai dengan nash-nash Islam yang muttafaqun ‘alaih!

Telah dinukil dari Sayyidina Ali ra. riwayat-riwayat yang mutawatir tentang sikap dan pandangannya tentang kemunafikan Mu’awiyah dan kecaman beliau atasnya! Berawal dari sekedar al baghyu, membangkang dan memberontak, naik menjadi kemunafikan dan puncaknya menampakkan kekafiran nyata tanpa tedeng aling-aling!

Saya tidak akan menganggap Sayyidina Ali ra., Sayyidina Ammâr ra. dan para sahabat Ahli Badar bukan Salaf panutan saya hanya untuk mebela Mu’awiyah si Penganjur ke dalam api neraka! Jika teman-teman Salafi Wahhâbi siap dan sanggup itu urusan mereka!!

Page 53: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

52

Telah Mutawâtir Sikap Tegas Sayyidina Ali ra. Tentang Kemunafikan Mu’awiyah!

Penukilan sikap dan pendangan Sayyidina Ali ra. yang mengecam Mu’awiyah karena kemunafikannya adalah sangat banyak dan telah mencapai derajat mutawâtir… mu’awiyah hanya menyerah dan tidak menerima Islam secara benar dengan dibarengi keimanan! Dan apa yang beliau katakan bukan hasil analisa bekela dari tindak-tanduk dan sepak terjang Mu’awiyah…walaupun semua itu juga telah jelas menujukkan kemunafikannya! Akan tetapi beliau ra. yakin akan kemunafikan Mu’awiyah dari sanda suci baginda Rasulullah saw…. Jadi jika para Salafi Wahhâbi keberatan terhadap Sayyidina Ali ra. dan mengancam, mislanya dengan mau murtad massal, ya silahkan saja… saya yakin semua kaum Muslimin tidak akan ada yang keberatan!

Toh Sayyidina Ali ra juga tidak sendirian dalam keyakinan tersebut… para sahabat mulia dan kaum tabi’în yang shaleh juga banyak yang sependapat dengan beliau ra.! kendati di kemudian hari, berkat usaha keras sebagian pendukung pohon terkutuk mampu memutar balikkan kenyataan dan merasiakan kebenaran sehingga kenyataan itu menjadi samar bagi banyak kaum Muslimin! Dan akhirnya, mereka tertipu dan membanggakan Mu’awiyah sebagai Pencatat Wahyu, Khâlul Mukminin, Khalifah Rasulillah dan lain sebagainya dari kepalsuan-kepalsuan yang disebarkan kaum Salafi Wahhâbi tidak terkecuali Ustadz Firanda yang tidak pernah melek kebenaran sebab yang ia terima hanya islam versi bani Umayyah bukan Islamnya yang Rasulullah ajarkan dan diwariskan oleh Salaf Shaleh; Ali, Ammâr dan para sahabat mulai lainnnya!

Andai bukan karena kerja keras musuh-musuh Salaf Shaleh; Ali dan kawan-kawan pastilah kenyataan akan kemunafikan Mu’awiyah ini tidak akan samar bagi seluru kaum Muslimin…

Kenyataan ini harus dimengerti oleh setiap Muslim agar tidak mudah ditipu oleh “Salafi Gadungan” yang hanya tertaklid kepada para pemuja Mu’awiyah dan kesesatan bani Umayyah! Dengan klaim-klaim palsu dan intimidasi bahwa sesiapa yang tidak mencintai Mu’awiyah, mengakuinya sebagai sahabat mulia yang banyak andilnya dalam Islam maka ia adalah Ahli Bid’ah dan akan dicampakkan ke dalam neraka Jahannam!

Jangan gentar dengan intimidasi para pemuja Mu’awiyah dan kesesatan bani Umayyah… murkan Allah harus lebih menjadi pertimbangan ketimbang sekedar ancaman kaum Salafi Wahhâbi!

Jika Anda masih maragukan bahwa Sayyidina Ali ra. adalah sahabat teralim, terfaqih, terafdha dll maka paling tidak beliau adalah yang paling afdhal, paling pandai, paling adil di zamannya dan beliau adalah Pimpinnan Tertinggi Salaf di masanya! Lalu salahkan jika Anda membangun agama dan akidah Anda di atas sikap dan pandangan Sayyidina Ali ra.?!

Ini minimal yang harus kita katakan… dan jika Anda mengatakan selain ini maka dikhawatirkan Anda sedang terjangkit kemunafikan. Wal iyâadzu billah!

Sikap Tegas Sayyidina Ali ra.

Seperti telah saya singgung sikap dan pandangan Sayyidina Ali tentang kemunafikan Mu’awiyah telah banyak diriwayatkan dengan berbagai redaksi dan dalam berbagai kesempatan dan dari berbagai jalur.

Dan saya khawatir sebagian kaum Salafi Wahhâbi berbalik mengecam dan mengutuk Sayyidina Ali ra. karena terbukti beliau menegaskan kemunafikan tuan pujaan mereka; Mu’awiyah bin Abi Sufyan! Semua itu bisa saja terjadi, sebab kemunafikan dan kedengkian apabila telah menguasai jiwa seorang ia pasti akan kehilangan kontrol keseimbangan jiwa dan pikirannya! Ketidak sukaan kepada Sayyidina Ali ra. bukan halbaru. Ia telah ada sejak lama selama adanya kemunafikan dan selama rasa hasut masih menguasai jiwa sebagian umat Islam! Karenanya, ketika sahabat mulia Hudzaifah bin al Yamân (yang dikenal banyak diberi-tau Rasulullah saw. tentang rahasia-rahasia) menasihati umat Islam agar bergabung memsama Ammâr, sebagian dari mereka membantahnya dengan mengatakan, “Bagaimanna Anda memerintah kami bergabung bersama Ammâr,

Page 54: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

53

sementra Ammâr itu tidak pernah berpisah dari membela Ali?! Maka Hudifah ra. menjawab: “Sesungguhnya rasa hasut telah menghancurkan kalian. Apaka sesungguhnya yang membuat kalian lari dari Ammâr itu karena ia selalu dekat dengan Ali? Demi Allah Ali benar-benar lebih utama dari Ammâr seperti jauhnya tanah dari awan. Dan sesungguhnya Ammâr adalah orang yang sangat baik.”[1]

Pernyataan Sikap Sayyidina Ali ra. Dalam Riwayat Qais bin Abi Hâzim

Di bawah ini saya akan sebutkan pernyataan sikap Sayyidina Ali ra. dari riwayat Imam al Bazzâr dalam Musnad-nya,2/191 dari Qais bin Abi Hâzim:

ثنا ثنا: قال ، یعقوب بن عباد حد ید حد : قال ، حازم أبي بن قیس عن ، خالد أبي بن إسماعیل عن ، عیسى بن الس رضي علي قال قال ما إلى بنا انفروا ، األحزاب بقیة إلى بنا انفروا: عنھ هللا صدق : نقول إنا ، ورسولھ هللا هللا

كذب : ویقولون ، ورسولھ ورسولھ هللا .

“… dari Qais bin Abi Hâzim, ia berkata, “Ali ra. berkata, ‘Bangkitlah kalian bersama kami menuju sisa-sisa pasukan Ahzâb (pasukan kafir musyrik bentukan Abu Suyfan

dalam perang Khandak_pen)! Bangkitkan kalian bersama kami menuju apa yang difirmankkan Allah dan rasul-Nya. Kami berkata, “Maha benar Allah dan Rasul-Nya.

Mereka berkata, ‘Berbohonglah Allah dan rasul-Nya.’”

Dan ada riwayat serupa dengan jalur lain. Dan kedua sanadnya kuat.

Riwayat Serupa dalam Kitab as Sunnah-nya Ahmad bin Hanbal

Anda juga dapat menemukan riwayat yang sama dalam kitab as Sunah,3/253:

: قال ، حازم أبي بن قیس عن ، عتیبة عن ، الحكم عن ، األعمش عن ، جریر نا ، الرازي حمید بن محمد حدثني ورسولھ هللا كذب: یقول من إلى األحزاب بقیة إلى انفروا كذا إلى انفروا: یقول عنھ هللا رضي علیا سمعت

ورسولھ هللا صدق: نقول ونحن

“… dari Qais bin Abi Hâzim, ia berkata, “Aku mendengar Ali ra. berkata, ‘Bangkitlah kalian bersama kami menuju ini…. Bangkitlah kalian bersama kami menuju sisa-sisa

pasukan Ahzâb! Menuju orang yang berkata, ‘Berbohonglah Allah dan rasul-Nya. Adapun kami, kami berkata, Maha Benar Allah dan rasul-Nya.’”

Riwayat Abu Ahmad al ‘Askari dalam kitab Tash-hîfâtul Muhadditsîn.10551 juga dari jalur Qais bin Abi Hâzim, bahwa Sayyidina Ali ra. berkata:

ورسولھ هللا كذب یقول من الى انفروا الشیطان أولیاء الى انفروا األحزاب بقیة الى انفروا

“Bangkitlah menuju sisa-sisa pasukan Ahzâb! Menuju prajurit setan! Menuju orang-orang yang berkata, “Dustalah Allah dan Rasul-Nya!”

Dan selain beberapa sumber terpercaya di atas masih banyak buku-buku lain yang mengabadikan pidato Sayyidian Ali ra.

Page 55: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

54

Khulashah!

Jelas sudah bahwa Sayyidina Ali ra benar-benar telah menegaskan bahwa Mu’awiyah adalah sisa-sisa pasukan kaum musyrik di perang Ahzâh… orang yang mendustakan Allah dan Rasul-Nya dan menuduh Allah dan Rasul-Nya sebagai berdusta! Dan hal ini adalah kekafiraan nyata! Hanya saja, Khalifah Ali ra. memperlakukan Mu’awiyah, ‘Amr bin al ‘Âsh dan pasukan Syam sesuai dengan dzahir keadaan mereka! Persis seperti Nabi saw. memperlakukan kaum munafikin dengan secara lahiriyah islam mereka! Tetapi Allah telah menegasskan kaum munafikin itu adalah pendusta!

Pernyataan Sikap Kedua Sayyidina Ali ra.

Pernyataan kedua Sayyidina Ali ra. ini redaksinya sama dengan pernyataan Ammâr yang telah saya sebutkan sebelumnya.

Nashr bin Muzâhim dalam kitab Shiffîn-nya, 215 meriwayatkan dengan sanadnya bahwa Ali berkata:

منا عداوتھم إلى رجعوا أعوانا وجدوا فلما الكفر وأسروا استسلموا ولكن أسلموا ما النسمة وبرأ الحبة فلق والذيالصالة یدعوا لم أنھم إال !

“Demi Dzat yang membelah biji-bijian dan mencipta jiwa, mereka tidak berislam akan tetapi mereka hanya menyerah. Mereka merahasiakan kekafiran dan ketika

mereka mendapatkan para pendukung mereka kembali kepada permusuhan mereka kepada kami. Hanya saja mereka tidak meninggalkan shalat.”

Abu Salafy:

Dari pernyataan Sayyidina Ali ra. semakin menjadi jelas siapa sejatinya Mu’awiyah yang selama ini dibanggakan kaum Salafi Wahhâbi… dan karenanya mereka mengobarkan permusuhan dan peperangan kepada siapapun yang tidak mengimmani dalam akidahnya bahwa Mu’awiyah adalah Sahabat Agung, Khalifah Mulia, paman kaum Mukminin, Penulis Wahyu suci ilahi dll dari dusta dan kepalsuan murahan yang memalukan!

Semua bukti pasti akan mereka abaikan… kebenaran pasti akan mereka campakkan! Hanya Mu’awiyah dan kaum munafik yang harus mereka selamatkan!

Sobat abusalafy yang cerdas… selain data-data di atas masih sangat banyak pernyataan para pembesar sahabat dan tabi’în yang meyakinkan kita akan kemunafikan Mu’awiyah… hanya kaum Salafi Wahhâbi sajalah yang menutup mata hati dan pikirannya untuk menerimanya… semua hanya karena fanatik buta kepada para pemuja bani Umayyah… karena kecintaan kepada pohon terkutuk telah merasuki setiap lorong jiwa mereka.

Semoga Allah menyalamatkan kita dari kesesatan dan membela kaum munafik! Amîn Ya Rabbal Âlamîn.

[1] Hadis ini telah diriwayatkan oleh ath Thabarani dengan sanad yang shahih.

Page 56: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

55

Bagian Kelima

Posted on 24 Oktober 2012 by abusalafy

Persembahan Untuk Ustadz Firanda Dan Para Pemuja Kaum Munafikin!

Pendapat Ibu Umar ra. Tentang Kemunafikan Mu’awiyah bin Abu Sufyan!

Kemunafikan Mu’awiyah bukan lagi tahasian di kalangan para sahabat yang tentunya mereka tau persis mentalitas dan kualitas formal keislamannya. Setelah Anda menyimak bagaimana Sayyidina Ali ra. dan Sayyidina Ammâr ra. menegaskan bahwa Mu’awiyah hanya berpura-pura saja memeluk Islam dan menghentikan permusuhannya terhadap Allah dan Rasul-Nya serta Risalah Islam, kini saya ajak Anda menyimak penegasan sikap Sayyiduna Abdullah bin Umar ra. di mana beliau tegas-tegas mengatakan bahwa Mu’awiyah dan Abu Sufyan hanya memeluk Islam karena keterpaksaan ketika tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan diri mereka kecuali dengan berpura-pura memeluk Islam… sebab Islam akan menerima siapapun yang secara formal menyatakan dua kalimat syahata/syahâdatain!

Mengapa Sikap Ibnu Umar Menjadi Penting Di Sini!

Kaum Salafi Whhâbi dalam banyak sikapnya, khususnya dalam membela Mu’awiyah dan keluarga bani Umayyah dan dalam mengecilkan keagungan Sayyidina Ali ra. sering kali mengandalkan sikap dan stitmen Ibnu Umar! Dalam perang antara Khalifah Ali ra. dan para pemberontak misalnya, para Wahhâbiyyûn menjadikan ketidak-ikut sertaan Ibnu Umar dalam membela Khalifah Ali ra. dalam peperangan-peperangannya menumpas para pemberontak sebagai pijkan bahwa peperangan yang tterjadi itu adalah fitnah! Dan menjauhkan diri dari terjebak dalam kondisi fitnah seperti itu lebih afdhal ketimbang melinbatkan diri! Walaupun kenyataannya, Ibnu Umar kemudian sangat menyesal atas sikap absennya dalam membela Khalifah Ali ra untuk menumpas Mu’awiyah dan para pemberontak itu!

Contoh lain adalah dalam kasus bai’at kepada Yazid, sikap Ibnu Umar yang mengecam penduduk kota suci Madinah yang terdiri dari putra-putra para sahabat Anshar dan sebagian Muhajirin yang melepas ikatan baia’at kepada Yazid… oleh kaum Salafi Wahhâbi dijadikan dasar pembelaan mereka terhadap Yazid!

Oleh karenanya adalah penting di sini bagi saya untuk menyajikan pernyataan sikap Ibnu Umar ra…. sebab beliau adalah panutan kaum Salafi Wahhâbi dan pembesar Salaf Shaleh yang sering mereka banggakan dan mereka jadikan hujjah sikap dan stitmennya!

Kata Ibnu Umar: Mu’awiyah dan Abu Sufyan Masuk Islam Karena Terpaksa!

Para ulama meriwyatkan pernyataan Ibnu Umar tersebut, di antara mereka adalah Ibnu al A’râbi dalam kitab Mu’jam-nya,4/102 sebagai berikut:

ثنا ثنا ، الناقد یحیى بن زكریا یحیى أبو حد ثنا ، الترمذي هللا عبد بن صالح حد العوام عن ، الحسن بن محمد حد فخرج: وفیھ الحدیث، فذكر.. الحكمین أمر كان لما: قال عمر ابن عن ، سحیم بن جبلة عن ، حوشب بن

یرجو من األمر؟ ھذا كلمة ذكر ثم من: یقول فجعل ، جسیم أحمر جمل على -لذلك قدمت أني فظن – معاویةكرھا فیھ أدخلكما حتى اإلسالم على وأباك ضربك من: أقول أن فأردت األمر؟ ھذا …

…. dari Ibnu Umar, ia berkata, ‘Ketika perkara perdamaian…. (lalu ia menyebutkan hadis dan di antaranya): Maka Mu’awiyah keluar dengan mengendarai unta besar

Page 57: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

56

berwarna merah, dan ia menyankan aku keluar untuk itu (ambisi kekhalifahan_pen). Mu’awiyah berkata, “Siapakah di sana orang yang menyebut-nyebut urusan ini?

Siapakah orang yang berharap mendapat perkara inbi (kekhalifahan_pen).

Maka aku (ibnu Umar) ingin berkata, “yang berharap terhadanya adalaah orang yang memukulmu dan memukul bapakmu atas dasar Islam sehingga memasukkan kamu berdua ke dalam Islam dengan terpaksa!…

Abu Salafy:

Jelas sekali dalam riwayat di atas bahwa sahabat Abdullah bin Umar ra. meyakini bahwa Mu’awiyah dan Abu Sufyan itu memeluk Islam dengan terpaksa/karhan! Tidak memelukkknay dengan senang hati dan keimanan!

Lalu apa nilai provokasi Ustadz Firanda yang menuduh saya (abu salafy) sebagai yang berdusta dan mengada-ngada ketika menegaskan bahwa Mu’awiyah itu seorang munafik! Ia hanya berpura-pura menampakkan keislamannya demi keselamatan dunia! Abu salafy benar-benar telah membangun akidahnya di atas sikap dan pendapat Salaf Shelah, para sahabat besar seperti Ali, Ammar dan Ibnu Umar serta lainnnya dan para tabi’în, seperti telah dan akan saya sajikan secara tuntas insya Allah dalam artikel-artikel saya yang akan datang!

Imam Bukhari Juga Meriwayatkan Pernyataan Sikap Ibnu Umar

Dan saya tambahkan di sini bahwa pernyataan sikap Ibnu Umar di atas juga telah diriwayatkan Imam Bukhari dalam kitab Shahih-nya, hanya saja beliau tidak menyebutkannnya secara lengkap!

Coba Anda perhatikan riwayat Bukhari dalam Kitabul Maghazi di bawah ini:

الخندق یوم شھدتھ یوم أول – المغازي كتاب – البخاري صحیح

3882

ثني ھري عن معمر عن ھشام أخبرنا موسى بن إبراھیم حد ابن وأخبرني قال /ح/ عمر ابن عن سالم عن الز أمر من كان قد قلت ) تنطف ( تنطف ونسواتھا حفصة على دخلت قال عمر ابن عن خالد بن عكرمة عن طاوس

شيء؟ األمر من لي یجعل فلم ترین ما الناس

ا ذھب حتى تدعھ فلم فرقة عنھم احتباسك في یكون أن وأخشى ینتظرونك فإنھم إلحق فقالت ق فلم الناس تفرأبیھ ومن منھ بھ أحق فلنحن قرنھ لنا فلیطلع األمر ھذا في یتكلم أن یرید كان من قال معاویة خطب

أجبتھ؟ فھال -عمر البن – مسلمة بن حبیب قال

سالم على وأباك قاتلك من منك األمر بھذا أحق أقول أن وھممت حبوتي فحللت هللا عبد قال الحدیث …اإل .

… Ibnu Umar berkata, “Aku masuk menjumpai Hafshah ketika itu kepang rambunya meneteskan air, aku berkata kepadanya, “Engkau telah mengetahui perkara manusia

dan tidak dijadikan untukku sedikit pun dari perkara ini (Kekhalifahan_pen)?!”

Hafsha berkata, “Susullah mereka, karena sesungguhya mereka menantimu. Aku khawatir terjadi perpecahan dengan bertahannya engkau tidak menyusul mereka.”

Hafshah terus mendesak Ibnu Umar sehingga ia pun pergi (ke Daumatul Jandal, tempat perundingan antara pihak Khalifah Ali ra. dan pihak pemberontak yang

Page 58: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

57

dipimpin Mu’awiyah_pen). Dan setelah manusia bubar, Mu’awiyah berpidato, ia berkata, “Siapa orang yang hendak berbicara tentang perkara ini hendaknya ia berbicara dan hendaknya ia menampakkan tanduknya. Kami benar-benar lebih

berhak atas perkara ini darinya dan dari ayahnya sekali pun!”

Habib bin Maslamah berkata kepada Ibnu Umar, “Mengapakah engkau tidak menbantahnya?!”

Abdullah (bin Umar) berkata, “Aku lepas ikatan habwah-ku (ikatan yang dilingkarkan ke pinggan dan kedua kaki di saat duduk_pen) dan aku bermaksud membantahnya

dan berkata, “Yang berhak atas perkara in adalah orang yang memerangimu dan memerangi bapakmu atas dasar Islam… “ (maksudnya adalah para sahabat Nabi saw. yang telah memerangi Mu’awiyah dan Abu Sufyan dalam peperangan badar, Uhud,

dan Khandak_pen)

Abu Salafy:

Sampai batas ini Imam Bukhari meriwayatkan… tanpa melanjutkan bagian akhir pernyataan Ibnu Umar ra. yang menegaskan bahwa Mu’awiyah dan Abu Sufyan itu masuk Islam karena terpaksa!

Tetapi dalam riwayat Imam Bukhari di atas terdapat data penting yang membongkar keangkuhan dan pandangan buruk Mu’awiyah terhadap Khalifah Umar ra. di mana ia terang-tarangan menegaskan bahwa ia lebih berhak atas kekhalifahan dari Ibnu Umar bahkan dari Khalifah Umar sendiri!

Bukankan pernyataan Mu’awiyah itu benar-benar penghinaan atas Khalifah Umar bin Khaththab! Lalu mengapakah para Salafiyyûn Wahhâbiyyûn bungkam seribu bahasa tidak memberikan pembelaannya sedikit pun atas Khalifah Umar yang sedang dilecehkan Mu’awiyah! Riwayat penghinaan Mu’awiyah atas Khalifah Umar ra. ini bukan dalam riwayat Syi’ah Rafidhah atau Mu’tazilah atau sekte Jahmiyah. Tetapi ia dalam riwayat Shahih Bukhari!

Inilah sebenarnya akidah yang sedang disembunyikan para Salafyyûn Wahhâbiyyûn… Abu Sufyan, Mu’awiyah, Yazid dan bani Umayyah lah yang harus dibela dan diselamatkan dan dibuat harum nama mereka! Adapun Sayyidina Umar ra, dan apalagi Sayyidina Ali ra. bukankah manusia-manusia penting yang harus dibela dari penghinaan siapapun! Inilah yang tidak banyak diketahui umat Islam! Mereka adalah barisan terdepan pambela kaum munafik! Bukan membela sahabat apalagi keluarga dekat Nabi saw…..

Sebagai bukti kecil bagaimana mereka bangkit serempak menentang dan memvonis Abu Salafy sebagai sesat ketika Abu Salafy mencoba menyajikan data-data tersembnyi tentang Mu’awiyah dan kemunafikannya! Ketika Abu Salafy membongkar data-data tersembunyi itu maka para Salafiyyûn Wahhâbiyyûn kebakaran jenggot bak anak setan sedang dibacai surah Yasin! Mereka bangkit membela Mu’awiyah dengan alasan dia sahabat Nabi saw.! bukankah demikian sobat cerdas abusalafy?!

Dan dalam kesempatan lain insya Allah saya akan hadirkan data-data tentang keangkuhan Mu’awiyah dan klaim-klaim palsunya terkait dengan kedudukan dan kedekatannya serta jasa-jasanya terhadap Islam!

Page 59: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

58

Bagian Keenam

Posted on 12 November 2012 by abusalafy

Persembahan Untuk Ustadz Firanda Dan Para Pemuja Kaum Munafikin!

Kemunafikan Mu’awiyah dan ketidak-berimanannya kepada Allah, Rasul-Nya dan hari akhir bukanlah rahasia bagi yang mau menanggalkan baju fanatisme buta kepada kemunafikan daan kaum munafik! Penegasan dan vonis Sayyidina Ali, Sayyidian Ammâr dan para sahabat serta para pemuka Tabi’în sudahlah cukup sebagai bukti… pernyataan sikap mereka tentang kemunafikan Mu’awiyah telah diriwayatkan dengan sanad yang shahih dari mereka dan sikap itu adalah sikap pasti mereka… sementara kita semua tau dan mengakui kemuliaan dan keagungan mereka! Mereka adalah pemuka Salaf Shaleh kita semua… Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk meragukannya!

Namun barangkali serbagian Salafi Wahhâbi tidak suka dengan pernyataan mereka dan tidak menjadikan para sahabat dan pemuka Tabi’în itu sebagai panutannya, maka saya berharap pernyataan sikap dari seorang yang pasti mereka cintai dan agungkan karena ia adalah dari kelompok Mu’awiyah sendiri mampu mengembalikan kesadaran mereka dan mereka mau menerimanya. Sebab pernyataan sikap itu dinyatakan oleh orang terdekat dan orang kepercayaan Mu’awiyah yang tentunya pasti oleh kaum Salafi Wahhâbi diyakini sebagai Salaf Shaleh mereka!

Karenanya, saya akan bawakan pernyataan orang dekat dan kepercayaaan Mu’awiyah dan tentunya ia sangat tau dan faham hakikat diri Mu’awiyah… obsesinya … kecenderungannya… keimanan atau kemunafikannya!

Pernyataan Mughîrah bin Syu’bah Bahwa Mu’awiyah adalah Manusia Paling Kafir:

Kesaksiaan Mughirah ini sangat penting dan pada waktu yang sama sangat berbahaya. Sebab ia adalah kesdaksian teman dekat yang sangat kenal siapa Mu’aqwiyah! Sebagaimana juga ia adalah kesaksian yang disampaikan oleh rekan Mu’awiyah yang juga banyak terlibat dalam berbagai aksi kejahatan bersama Mu’awiyah, tuannya! Namun kendati demikian, pada akhirnya ia tidak sanggup berlari mengejar kekafiran Mu’awiyah yang menurutnya sudah kelewat batas! Sehingga pada akhirnya ia mengungkapkan kesaksiannya akan kekafiran Mu’awiyah kepada Muthraf; putranya sendiri!

Kesaksian itu telah direkam oleh Zubair bin Bakkâr –seorang ulama besar dari keluarga sahabat Zubair bin Awwâm, yang dikenal keberpihakannya kepada musuh-musuh Ahlulbait Nabi ra., sehingga kita tidak percu khawatir akan kejujurannya dalam laporannya tentang masalah-masalah seperti ini-. Zubair bin Bakkâr melaporkan dalam kitab al Muwaffaqiyyat-nya sebagaimana berikut ini:

“Mathraf bin Mughîrah bin Syu’bah berkata, ‘Aku bersama ayahku masuk menemui Mu’awiyah. Dan sudah menjadi kebiasaan ayahku untuk menemui Mu’awiyah dan berbincang-bincang, lalu kemudian sepulangnya ia bercerita kepada kami keunggulan akal dan pandangan-pandangan Mu’awiyah. Lalu pada suatu malam ayahku pulang dan ia menahan diri dari makan malamnya, aku menyaksikannya terlihat sedih. Aku menunggunya. Aku mengira mungkin kesedihannya karena ada kesalahan dari kami. Lalu aku berkata, “Wahai ayah! Mengapakah gerangan aku menyaksikanmu bersedih sepanjang malam ini? Ayahku menjawab,‘Hai anakku! Aku baru saja menemui seorang yang paling kafir dan paling busuk!” Aku bertanya, ‘Apa itu?’ ia berkata, “Aku berkata kepada Mu’awiyah di saat aku duduk berduaan dengannya, ‘Wahai Amirul Mukminin! Sesungguhnya usiamu telah lanjut, andai saja engkau mau menampakkan keadilan dan kamu berikan kebaikan. Andai engkau memperhatikan nasib kerabat dekatmu sendiri dari keluarga bani Hasyim, coba engkau sambung tali rahim mereka. Demi Allah, tidak ada lagi yang perlu engkau takutkan dari mereka. Jika engkau lakukan hal itu pasti

Page 60: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

59

akan membuat nama harum-mu menjadi abadi dan pahala juga akan diberikan untukmu. Maka ia menjawab, “TIDAK! TIDAK! Sebutan apa yang aku harap dapat abadi! Saudara dari suku Taim (Khalifah Abu Bakar maksudnya_pen) berkuasa lalu ia berbuat baik, lalu apa? Ia mati dan sebutannya pun juga terkubur bersamanya! Orang-orang hanya menyebut-nyebut, ‘Abu Bakar! Abu Bakar! Begitu juga saudara suku Adi (Khalifah Umar maksudnya_pen) berkuasa, lalu ia bersungguh-sungguh dalam berbuat baik, kemudian ia mati, maka terkuburlah sebutannya. Orang-orang hanya menyebut-nyebut, Umar! Umar!

Sedangkan anaknya Abu Kabsyah namanya dijeritkan setiap hari lima kali “Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul/utusan Allah! Perbuataan dan nama harum apa yang akan abadi! Celakalah engkau! Tidak! sehingga nama orang itu (Nabi Muhammad saw maksudnya_pen) dikubur sedalam-dalamnya/dafnan-dafnan!”[1]

Abu Salafy:

Inilah Mu’awiyah seperti diperkenalkan oleh orang kepercayaannya yang sangat dekat! Inilah hakikat Mu’awiyah yang dibanggakan oleh Ustadz Firanda dan para pemuja kemunafikan lainnya!

Bukankah Mughirah bin Syu’bah itu adaalah Salaf Shaleh kebanggaan kaum Salafi Wahhâbi!

Bukankah Mughirah bin Syu’bah itu teman dekat Mu’awiyah dan sekutu dalam berbagai kejahatan politiknya?

Bukankah sudah barang pasti Mughirah lebih mengenal Mu’awiyah dibanding Anda yang hanya mengandalkan hadis-hadis palsu untuk menyanjungnya?! Mengagungkannya! Menjadikannya seorang Mujtahid! Seorang Mujahid! Seorang sahabat dekat Nabi saw.! Seoranf Penulis wahyu suci! Seorang yang mendapatkan sederetan doa Nabi saw.! seorang Khalifah agung!

Jika kalian wahai para Salafi Wahhâbi tidak doyan dengan sajian saya berupa pernyataan sikap para sahabat mulia seperti Sayyidina Ali, Sayyidina Ammâr dkk. Maka tentunya kalian pasti diyan dengan pernyataan kolega Mu’awiyah sendiri yang memang selama ini menjadi profesi kalian untuk membela mereka! Dan karena saya telah kenali mentalitas dan kejiwaan kalian serta kecintaan kalian yang mendalam kepada pohon terkutuk; bani Uamyyah dan antek-anteknya, maka saya pun terpaksa menyajikan kesaksian Mughîrah bin Syu’bah.. mudah-mudahan kalian dapat menemukan dan tunduk kepada kebenaran melalui kesaksiannya! Amin.

[1] Zubair bin Bakkâr; Al Akhbâr al Muwaffaqiyyât:576-577, al Ms’ûdi; Murûj adz Dzahab;,4/41 dan Muhammad bin Aqil; an Nashâih al Kâfiyah:93.

Page 61: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

60

Bagian Ketujuh

Posted on 11 Juli 2013 by abusalafy

Persembahan Untuk Ustadz Firanda Dan Para Pemuja Kaum Munafikin!

Imam Hasan bin Ali ra. Menegaskan Kemunafikan Mu’awiyah bin Abu Sufyân!

Selain Imam Ali, Sayyidina Ammar, Sayyidina Abdullah bin Umar yang menegaskan kemunafikan Mu’awiyah dan bahwa ia adalah sia-sia Ahzâb (kelompok yang memerangi Nabi saw) dan sesungguhnya keimanan tidak pernah menyentuh jiwanya… islamnya hanya pura-pura demi merahasiakan rencana jahatnya memerangi Islam dari dalam… selain itu semua yang telah Anda baca dalam beberapa artikel yang telah lewat saya tulis beberapa waktu lalu… kini Anda saya ajak melanjutkan penelusuran kita untuk mengenali mazhab Salaf Shaleh, generasi panutan umat dari kalangan sahabat dan tabi’în, khususnya mereka yang sangat kenal siapa sejatinya Mu’awiyah dan bani Umayyah yang telah Allah sebut dalam Al Qur’an sebagai POHON TERKUTU !

Kali ini saya ajak Anda menyimak pernyataan Imam Hasan putra Ali ra.; cucu tercinta Nabi saw. dan buah hati Zahra as.! Imam Hasan as adalah pribadi agung ketiga dalam mata rantai Ahlulbait Nabi saw. (setelah Nabi Muhammad saw., Imam Ali ra).

Data-data akurat dan riwayat-riwayat terpercaya telah menegaskan pernyataan Imam Hasan as. bahwa Mu’awiyah adalah SEORANG MUNAFIK!!

Di bawah ini akan saya paparkan riwayat-riwayat tersebut:

v Riwayat Al Isfahâni dalam kitab Maqâtil ath Thâlibiyyîn:78

Dengan sanad bersambung kepada Habîb bin Abi Tsâbit[1], ia berkata:

بن إسماعیل عن األبار، حفص أبو حدثنا: قال معین بن یحیى حدثني: قال فضل، حدثنا: قال عبید، أبو حدثني لما: قال ثابت أبي بن حبیب عن – خالد، أبي بن إسماعیل عنھ روى وقد -خالد أبي بن وشریك الرحمن، عبد ثم فأجلسھ، بیده الحسن فأخذ علیھ لیرد الحسین فقام الحسن، من ونال منھ، فنال علیا، فذكر خطب معاویة بویع

فقال قام :

“Ketika Mu’awiyah dibai’at, ia berpidato lalu menyebut-nyebut Ali (dengan kejelekan) dan mencacinya dan juga mencaci al Hasan, maka al Husain bangkit untuk membantahnya tetapi al Hasan menarik tangannya dan memintanya duduk kembali.

Kemudian al Hasan bangkit dan berkata:

صخر، وأبوك معاویة، وأنت علي، وأبي الحسن، أنا علیا، الذاكر أیھا

ھند، وأمك فاطمة، وأمي

حرب، وجدك وسلم، علیھ هللا صلى هللا رسول وجدي

قتیلة، وجدتك خدیجة، وجدتي

Page 62: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

61

ونفاقا كفرا وأقدمنا قدما، وشرنا حسبا، وأألمنا ذكرا، أخملنا هللا فلعن .

آمین: المسجد أھل من طوائف فقال .

آمین: نقول ونحن: معین بن یحیى فقال: فضل قال .

أمین: نقول أیضا ونحن): األصفھاني شیخ( عبید أبو قال .

اھـ آمین: أقول وأنا): األصفھاني( الفرج أبو قال

آمین أقول وأنا: المالكي حسن قال !

“Hai engkau yang menyebut-nyebut Ali (dengan kejelakan)! Aku adalah Hasan. Ayahku adalah Ali. Dan engkau Mu’awiyah. Ayahmu adalah Abu Sufyân!

Ibuku Fatimah dan ibumu –hai Mu’awiyah- adalah Hindun!

Kakekku adalah Rasulullah saw. dan kakekmu adalah Harb!

Nenekku adalah Khadijah dan nenekmu adalah Qatilah!

Maka semoga Allah melaknat/mengutuk siapa yang paling hina sebutnya di antara kita, yang paling nista kedudukannya, yang paling jelek prilakunya dan yang paling

klasik kekafiran dan kemunafikannya!

Maka berkelompok-kelompok dari penghuni masjid saat itu mengucapkan Amîn/semoga Allah kabulkan doa itu!

Fadhl berkata, ‘Yahya bin Ma’în berkata, ‘Dan kami pun mengucapkan Amîn!

Berkata Abu Ubaid (guru al Isfahâni), “Dan kami pun mengucapkan Amîn.”

Berkata Abul Faraj (al Isfahâni), “Dan aku pun mengucapkan Amîn.

Abu Salafi berkata:

Dan saya pun mengucapkan Amîn dan seribu kali Amîn!

Dan saya tidak yakin Ustadz Firanda sanggup mengamini doa Imam Hasan as. untuk kehancuran tuan kebanggaan kaum Salafi Wahhâbi Nashibi!

Abu Salafy:

Di sini, Imam Hasan as. dengan terang dan tegas menuduh Mu’awiyah dengan KEKAFIRAN kemudian dengan KEMUNAFIKAN! Dan hal itu tentunya setelah Mu’awiyah menampakkan keislaman dzahirnya! Sanad riwayat di atas adalah mursal yang kokoh dan selain itu ia didukung oleh banyak pernyataan Imam Hasan as. yang tegas-tegas menyatakan kemunafikan Mu’awiyah! Di antaranya adalah sebagai berikut:

Page 63: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

62

Surat Imam Hasan as. Kepada Mu’awiyah

Imam Hasan menulis sepucuk surat kepada Mu’awiyah di mana di dalamnya beliau as menegur dengan keras kesesatan, kejahatan dan kemunafikan Mu’awiyah. Perhatikan isi surat yang memuat data berharga tersebut!

أثر وال ، معروف الدین في بفضل ال ، أھلھ من لست مرأ على! معاویة یا توثبك من المتعجب فلیتعجب فالیوم ولكتابھ وسلم علیھ هللا صلى هللا لرسول قریش أعدى وابن ، األحزاب من حزب ابن وأنت ، محمود االسالم في هللا وما ، یداك قدمت بما لیجزینك ثم ربك قلیل عن لتلقین وباہلل ، الدار عقبى لمن وتعلم فسترد حسیبك وهللا ،

للعبید بظالم .

“Hari ini/sekarang hendaknya terheran-heran orang yang hendak terheran-heran karena kerakusanmu hai Mu’awiyah! Terhadap perkara yang engkau bukan

pemiliknya. Tidak dikarenakan keutamaan dalam agama yang dikenal, tidak pula karena jasa yang terpuji dalam Islam! Dan engkau adalah putra Partai dari partai-

partai (yang memerangi Islam). Putra seorang yang paling memusuhi Rasulullah saw dan Kitab sucinya dari kalangan suku Quraisy![2] Allah akan memperhitungkan

perbuatanmu dan engkau akan menghadap-Nya dan saat itu engkau akan mengetahui siapa pemilik rumah kebahagian/surga!

Demi Allah, sebentar lagi engkau akan menjumpai Tuhanmu dan Dia akan membalasmu atas kejahatan yang engkau perbuat. Dan Allah tiada berbuat zalim

atas hamba-hamba-Nya.”[3]

Abu Salafy:

Demikianlah begitu tesagnya penytaan Imam hasan as dalam surat di atas. Mu’awiyah adalah anak si gembong kekafiran dan penyulut api peperangan melawan Allah dan rasul-Nya! Maka tidaklah mengherankan jika jiwa busuk bapaknya dan keluarga besar Bani Umayyah –pohon terkutu dalam Al Qur’an- itu diwarisi putra terbaktinya; Mu’awiyah!

Dan setelah ini semua, masihkan kita menolak kenyataan kemunafikan Mu’awiyah?! Masihkan kita mencari-cari sikap Salaf Shaleh terhadap Mu’awiyah untuk memutihkan wajahnya yang tercoreng gelapnya kemunafikan?! Sampai kapan kita mengabaikan keterangan para Salaf Shaleh seperti Sayyidina Ali, Ammar, Imam Hasan dan para sahabat mulia lainnya yang tegas-tegas menyatakan kemunafikan Mu’awiyah?! Akankah ketegasan pernyataan para sahabat mulia seperti Sayyidina Ali, Ammar, Ibnu Umar, Imam Hasan, Imam Husain (seperti akan kami paparkan dalam artikler khusus nanti) dan para sahabat serta tabi’în mulia lainnya kita campakkan karena pernyataan “para tokoh sektarian” yang tidak lebih mengenal Mu’awiyah di banding para sahabat mulia tersebut?! Yang pengenalan mereka kepada Mu’awiyah hanya lewat pujaan palsu “para penyembahnya”!!

Sunngguh aneh sikap sebagian kaum Muslimin yang setelah mengetahui semua kenyataan akan kejahatan, penyimpangan dan kemunafikan Mu’awiyah masih saja membanggakan Mu’awiyah, menjunjung dan memujanya sebagai Sahabat Mulia, Khalifah Agung dan Pemimpin penuh Rahmat bagi Umat Islam!

Saya sangat khawatir bahwa kecintaan mereka kepada Mu’awiyah; gembong kemunafikan ini diakibatkan problem pada jiwa dan hati mereka seperti yang dihambarkan tentang para penyembah patung anak sapi dari kalangan bani Israil.

Allah berfirman menjelaskan hakikat penyebab sesunggunya kecintaan bani Israil kepada ‘ijl/patung anak sapi sebagai berikut:

Page 64: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

63

ة آتیناكم ما خذوا الطور فوقكم رفعنا و میثاقكم أخذنا إذ و في أشربوا و عصینا و سمعنا قالوا اسمعوا و بقوؤمنین كنتم إن إیمانكم بھ یأمركم بئسما قل بكفرھم العجل قلوبھم م

“ Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari kalian dan mengangkat bukit (Thursina) di atas (kepala) kalian (seraya berfirman), “Peganglah erat-erat segala perintah yang telah Kami berikan kepada kalian dan dengarkanlah (baik-baik)!”

Mereka menjawab, “Kami telah mendengarkan dan (setelah itu) melanggarnya”. Dan karena kekafiran mereka, (kecintaan menyembah) anak sapi telah meresap di dalam hati mereka. Katakanlah, “Jika kalian (memang) beriman, alangkah jeleknya

perbuatan yang diperintahkan oleh iman kalian itu!.” (QS. Al Baqarah [2];93)

Imam asy Syaukani menerangkan ayat di atas sebagai berikut: “Pada ayat “Dan karena kekafiran mereka, anak sapi telah meresap di dalam hati mereka” ini terdapat penyerupaan yang sangat indah. Yaitu hati-hati mereka dikarenakan kecintaan kepada anak sapi itu sudah sedemikian kokoh bertempat seakan ia (hati-hati itu) minum kecintaan tersebut/usyribû/ أشربوا.

… dan huruf bâ’ pada kata: بكفرھم memberi arti sebab. Yaitu semua itu terjadi dikarenakan kekafiran mereka sebagai balasan dan penghinaan Allah atas mereka!”[4]

Jadi kecintaan kepada penyembahan anak sapi itu disebabkan kekafiran kepada kebenaran yang telah gamblang di hadapan pikiran mereka. Maka sebagai balasan Allah atas keberpalingan mereka dari kebenaran maka Allah hinakan mereka dengan mencintai kebatilan dan simbol-simbol kebatilan, yang dalam kasus bani Israil adalah sapi yang mereka jadikan sesembahan dengan menyekutukan Allag SWT. Dan dalam kasus kita ini, simbol kebatilan itu adalah berupa Mu’awiyah dan agenda kefasikan dan kemunafikannya. Karena semua bukti kebenaran tentang kejahatan Mu’awiyah mereka abaikan dan mereka tolak maka Allah membalas mereka dengan mengihinakan mereka seihingga mencintai simbol-simbol kemunafikan. Semoga Allah menyelamatkan kita semua dari kesesatan dan kemunafikan. Amîn.

Ibnun Katsir juga menerangkan ayat di atas sebagai berikut: Abdurrazzâq beerkata dari Qatadah tentang ayat: “Dan karena kekafiran mereka, anak sapi telah meresap di dalam hati mereka” kecintaan kepada anak sapi telah merasuki hati-hati mereka sehingga menembusnya.

Kemudian Ibnu katsir menukil sebuah hadis Nabi saw. dari riwayat Abu Dardâ’: “Kecintaanmu kepada sesuatu itu akan membuatmu buta dan tuli.”[5]

Jadi jelaslah bahwa kecintaan itulah yang telah membutakan dan menulikan banyak kaum sehingga segamblang apapun kenyatan akan kemunafikan Mu’awiyah tidak akan mampu mereka lihat dan dan sejelas apapun suara kebenaran tidak mampu menembus dinding telinga batin mereka!

Semoga kita tidak dijadikan dari manusia-manusia yang tuli dan buta dari menlihat dan mendengar suara kebenaran. Amîn.

[1] Habib bin Abi Tsâbit adalah seorang Tabi’în yang terkenal. Beliau termasuk perawi andalan Imam Bukhari dan Imam Muslim, fawat tahun 118 H. ia meriwayatkan hadis dari Ibnu Umar, Ibnu Abbas dan Abu Thufail. Ia tergolong pembesar ulama penduduk kota Kufah. Data sejarah yang beliau sampaikan di atas adalah mursal, tetapi bahan dasarnya adalah dari sahabat dan ia lebih kuat dari banyak riwayat-riwayat mursal yang diterima oleh para ulama Ahli hadis dan sejarah!

[2] Kaum kafir Quraisy di bawah kepimpinan Abu Sufyân, bapak Mu’awiyah telah berkali-kali memerangi Nabi Muhammad saw. dan salah satu perang yang dikobarkan apinya oleh Abu Sufyân adalah perang

Page 65: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

64

Khandaq/perang parit yang juga dikenal dengan nama parang Ahzâb, karena kaum kafir Quraisy berhasil menggalang kekuatan dengan bantuan kabilah-kabilah Arab kafir lainnya. Mereka di bawah kepempinan Abu Sufyan menyerbu kota suci Madinan. Menghadapi rencana serangan kaum kafir itu Nabi Muhammad saw. menggali parit bersama para sahabat untuk menghalau serbuan pasukan Ahzab yang datang dengan beribu-ribu pasukan …. setelah mereka terkejut dengan adanya parit yang mengelilingi kota Madinan sehingga mereka kesulitan menyerbunya secara serempak, dan hanya beberapa pendekar kaum kafir saja yang berhasil menyeberangi galian parit tersebut dan menantang-nantang kaum Muslimin untuk berduel dengan disertai ejekan akan katakutan kaum Muslimin, karena tidak seorang pun dari sahabat saat itu yang menyahuti dan meladeni tantangan pendekar kaum kafir yang bernama ‘Amr bin Abdi Wudd dan hanya Sayyidina Ali ra seorang yang kemudian bangkit memohon izin untuk berdual dengan ‘Amr. Dalam sekejap Sayyidina Ali ra mengayunkan pedang tajamnya dan ‘Amr pun tersungkur tak bernyawa! Ali takbir dan para sahabat pun menyambutnya dengan ucapan takbir, Allahu Akbar! Allah Akbar!

Setelahnya kaum kafir ketakutan dan segera lari pulang meninggalan kota Madinan dengan kekecawaan berat. Di samping Allah juga mengirim angin kencang yang merobohklan kema-kema mereka dan menjungkir balikkan kuwali dan panci-panci masak mereka!

Jasa agung Sayyidina Ali ra ini diabadikan dalam Al Qur’an dalam surah Al Ahzâb ayat 25:

رد و كفى و خیرا ینالوا لم یظھم بغ كفروا الذین هللا كان و القتال المؤمنین هللا عزیزا قویا هللا

“Dan Allah menghalau orang- orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, ( lagi ) mereka tidak memperoleh keuntungan apa pun. Dan Allah

menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan. Dan adalah Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.”

Imam Jalaluddîn as Suyûthi dalam tafsirnya ad Durra al Mantsûr,5/368 menukil sebuah atsar dari sahabat Ibnu Mas’ud ra bahwa beliau menerangkan maksud ayat di sebagai berikut: Dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan dengan Ali bin Abi Thalib!

Abu Salafy: Saya yakin sekali bahwa kaum Salafi Wahhâbi (garda terdepan pasukan pembenci Sayyidina Ali dan Ahlulbait Nabi saw.) akan sangat keberatan dengan kenyataan di atas. Mereka pasti akan meronta-ronta bak onta hendak disembelih menyaksikan keutamaan agung yang diabadikan Allah dalam kitab suci terakhirnya ini menjadi milik Ali bin Abi Thalib! Bukan milik Mu’awiyah bin Abi Sufyân pujaan kaum munafik!

[3] Maqâtil ath Thâlibiyyîn:65.

[4] Tafsir Fathu al Qadîr; asy Syaukani,1/114.

[5] Tasrir Ibnu Katsir,1.126.

Page 66: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

65

Bagian Kedelapan

Posted on 30 Juni 2014 by abusalafy

Persembahan Untuk Ustadz Firanda Dan Para Pemuja Kaum Munafikin!

Imam Husain bin Ali ra. Cucu Tercinta Baginda Nabi saw. Juga Menegaskan Kemunafikan Mu’awiyah bin Abu Sufyân!

Di antara yang perlu kita rujuk dalam upaya kita mengenal tokoh-tokoh kemunafikan generasi awal Islam yang sangat berpengaruh merusak sendi-sendi agama dan mengoyak-ngoyak kesatuan dan persatuan umat Islam adalah Imam Husain putra Ali ra., karena disamping beliau adalah dari Ahlulbait Nabi saw. yang sangat terhormat dan disepakati kejujuran dan ketaqwaannya, beliau juga seorang tokoh dan pembesar serta panutan kaum Muslimin yang menghidupi pasang surutnya masa-masa awal Islam sepeninggal Nabi saw. Karenanya, kali ini saya ajak Anda untuk memperhatikan sikap dan pernyataan Imam Husain ra tentang Mu’awiyah putra pasangan Abu Sufyan (si Gembong kaum Kafir dan kemudian setelah berpura-pura memeluk Islam ia menjadi Pelingdung kaum Munafik) dan Hindun (si Pengunyah jantung Sayyidina Hamzah ra.) yang kejahatannya telah merusak kemurnian ajaran agama dan memporak-pondakan kesatuan umat Islam!

Mungkin tidak banyak data yang mengabadikan sikap dan pernyataan Imam Husain ra. tentang Mu’awiyah, sebab adalah kepentingan para penguasa bani Umayyah, utamanya Mu’awiyah sendiri untuk memusnahkan semua bukti yang akan membongkar kemunafikan dan kejahatan Mu’awiyah dan keluarga besar Bani Umayyah. Tetapi kendati demikian, alhamdulillah, Allah masih menyelamatkan sebagian data itu untuk menjadi bukti bagi pencari kebenaran!

Sejarah mencatat telah terjadi surat menyurat antara Imam Husain ra dan Mu’awiyah. Dalam surat itu jelas sekali bahwa Imam Husain ra meyakini bahwa Mu’awiyah adala seorang MUNAFIK TULEN. Baju Islam yang ia tampakkan hanya tipu muslihat dan kepalsuan belaka! Dan karena keberpura-puraannya memeluk Islam itulah ia mampu menipu kaum Muslimin dan kemudian menduduki posisi paling setrategi dalam Islam, yaitu keamiran dan kemudian kekhalifahan!

Surat berharga yang penuh data dan pelajaran itu telah diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad dalam kitab ath Thabaqât-nya, al Balâdzuri dalam Ansâb al Asyrâf, ad Dînawari dalam al Akhbâr ath Thiwâl, Ibnu ‘Asâkir dalam Tarikh Damasqus, al Mizzi dalam at Tahdzîb, adz Dzahabi dalam Siyar A’lâm an Nubalâ’, Ibnu ‘Adîm dalam Târîkh Halab, Ibnu Katsîr dalam al Bidâyah wa an Nihayah dan lainnya. Tek terlengkap adalah yang diriwayatkan oleh al Balâdzuri dalam Ansâb al Asyrâf-nya,2/119.

Teks Surat Imam Husain ra.

Al Balâdzuri melaporkan, “Dan al Husain menulis surat kepada Mu’awiyah, beliau berkata:

إلى یھدي ولن علیھا، تقارني لم حقا كانت فإن عنھا، ترغب أمور عني بلغتك أنھ تذكر كتابك بلغني فقد بعد، أما وما الجمیع، بین المفرقون بالنمائم المشاؤون المالقون رقاه فإنما إلیك نمي ما فأما هللا، إال لھا سددوی الحسنات

بترك عني راضیا هللا أظن وما تركھ، في هللا أخاف وأنا ذلك تركت لقد هللا وأیم علیك، خالفا وال لك حربا أرید وأولیاء الظالمین حزب الملحدین، القاسطین أولیائك وفي فیك إلیھ اإلعذار دون عاذري وال إلیھ، محاكمتك وال البدع، ویستعظمون الظلم ینكرون الذین العابدین، المصلین وأصحابھ عدي بن حجر قاتل ألست الشیاطین،

عمرو قاتل لست أو المغلظة؟ واألیمان بالمواثیق األمان إعطائھم بعد وعدوانا، ظلما الئم، لومة هللا في یخافون لست أو! جسمھ؟ وأنحلت لونھ وصفرت العبادة أبلتھ الذي وسلم علیھ هللا صلى هللا رسول صاحب الحمق بن

Page 67: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

66

هللا صلى هللا رسول قال وقد أبیك ابن أنھ وزعمت ثقیف، عبد عبید فراش على المولود سمیة بن زیاد المدعي متعمدا، أمره وخالفت وسلم علیھ هللا صلى هللا رسول سنة فتركت الحجر، وللعاھر للفراش الولد: وسلم علیھ

وصلبھم أعینھم، وسمل المسلمین أیدي فقطع العراقین على سلطتھ ثم هللا، من ھدى بغیر مكذبا، ھواك وابتعت ألحق من: وسلم علیھ هللا صلى هللا رسول قال وقد منك، لیست وكأنھا األمة من لست كأنك النخل، جذوع على

علي، دین على أنھم سمیة ابن إلیك كتب الذین الحضرمیین صاحب لست أو ملعون، فھو لھم لیس نسبا بقوم علیھ هللا صلى محمد دین علي ودین بأمرك، بھم ومثل فقتلھم ورأیھ، علي دین على كان من اقتل: إلیھ فكتبت تجشم شرفك أفضل كان ھو ولوال ھذا، مجلسك أجلسك إیاه انتحالك والذي أباك، علیھ یضرب كان الذي وسلم

الفتنة، إلى الناس ترد وأن األلفة عصا شق واتق واألمة ودینك لنفسك انظر: وقلت الخمور، طلب في الرحلتین فھو أفعلھ فإن جھادك، من أفضل ودیني لنفسي نظرا أعلم وال علیھا، والیتك من أعظم األمة على فتنة أعلم فال

وأما أموري؛ ألرشد توفیقي هللا وأسأل تقصیري، من كثیر في منھ هللا أستغفر فذنب أتركھ وإن ربي، إلى قربة أن غیر من الصلح بعد بھم ومثلت قتلتھم النفر بھؤالء كفعلك علیك، منھ أضر أحد على یكون فلیس إیاي كیدك یا فأبشر یدركوه، أن قبل وأماتوا یفعلوه، أن قبل مت تقتلھم لم لو أمر مخافة إال عھدك، نقضوا وال قاتلوك یكونوا

بناس هللا ولیس أحصاھا، إال كبیرة وال صغیرة یغادر ال كتابا ہلل أن واعلم بالحساب، وأیقن بالقصاص، معاویة الشراب، یشرب سفیھ غالم البنك، بالبیعة الناس وأخذك والتھمة، الشبھة على أولیاءه وقتلك بالظنة، أخذك لك

مقعدك وتبوأت رعیتك، وغششت أمانتك، وأكلت دینك، وأوبقت نفسك، خسرت إال أعلمك وال بالكالب، ویلعباھـ الظالمین للقوم فبعدا النار من .

Surat panjang Imam Husain adalah jawaban atas surat Mu’awiyah yang bernada mengancam dan menerima fitnah sebagian orang yang memfitnah al Husain berniat untuk memberontak terhadapnya. Mengingat surat itu sangat panjang maka saya akan terjemahkan beberapa bagian darinya yang terkait langsung dengan sikap dan keyakinan Imam Husain tentang kemunafikan Mu’awiyah dan bahwa ia hanya berpura-pura memeluk Islam dan karenanya ia dapat menduduki kedudukan tertinggi dalam Islam yaitu kekhalifahan.

Terjemahan Surat Imam Husain

Amma Ba’du, telah sampai kepadaku suratmu dan engkau menyebut bahwa telah sampai kepadamu tentangku perkara-perkara yang tidak engkau sukai, jika itu benar pasti engkau tidak akan membiarkaku… adapun berita yang disampaikan kepadamu

tentangku maka ketahuilah bahwa itu hanya dilakukan oleh para pemfitnah yang bermental menjilat dan gemar mengadu domba dan memecah belah persatuan. Aku

tidak berkehendak memerangimu tidak juga penentangmu. Demi Allah, aku meninggalkan memerangimu dan karenanya aku takut kepada Allah karena

meninggalkannya, dan aku tidak yakin Allah rela terhadapku karena meninggalkan menghakimimu kepada Allah dan tidak akan memberiku uzur kecuali jika aku

menyampaikan uzurku kepada-Nya tentangmu dan para pendukungmu; kaum Qâsithîn (yang membangkang) Mulhidin (Penentang Tuhan), Partai kaum Zalim dan kekasih setan… bukankah engkau yang membunuh Hujr bin Adi dan rekan-rekannya

yang gemar menegakkan shalat dan beriibadah, yang menentang kezaliman dan mengecam bid’ah (kerusakan dalam agma)….

Kemudian engkau menulis sepucuk surat kepada Gubernurmu; Ziyad: “Bunuhlah setiap orang yang seagama dengan Ali dan mengikuti pandangannya!” lalu ia

membunuh mereka dan mencincang mereka atas perintahmu. Sementara agama Ali adalah agama Muhammad saw. yang dengannya beliau memukul ayahmu, dan yang

Page 68: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

67

kaeana engkau mengaku beragama dengannya engkau dapat duduk di posisimu sekarang ini….

Aku tidak melihat ada fitnah kekacauan pada umat ini melebihi kekeuasaanmu atasnya.

… bergembiralah hai Muawiyah dengan hukuman Allah dan yakinlah akan adanya hisab/pembalasan. Dan ketahuilah bahwa Allah memiliki buku catatan yang tiada

sesuatu apapun baik kecil maupun besar melainkan tercatat di dalamnya. Dan Allah tidak akan lupa membalasmu atas hukuman yang yang engkau jatuhkan atas dasar

prasangka buta, membunuh para kekasih Allah atas dasar tuduhan palsu dan memaksa manusia membaiat anakmu si pemuda bodoh dan dungu, pemabok, yang gemar bermain iseng dengan anjing. Dan aku yakin bahwa engkau telah membuat

rugi dirimu sendiri, merusak agamamu, memakan amanatmu, menipu rakyatmu dan menyiapkan tempt dudukmu di neraka. Dan jauhlah kaum zalim dari rahmat Allah. ”

Abu Salafy:

Surat di atas sangat jelas bagaimana Imam Husain cucu Baginda Nabi saw. tegas-tegas mengatakan bahwa Muawiyah hanya berpura-pura memeluk Islam, intihâluka/keberpura-puraanmu memeluk Islam! Sebagaimana Imam Husain juga menegaskan bahwa Mu’awiyah adalah kekasih dan pengikut setan.

Lalu setelah penegasan beliau, dan juga penegasan para sahabat besar lainnya, utamanya Imam Ali, Imam Hasan, Ammar bin Yasir ra tentang hakikat kemunafikan Mu’awiyah kita masih meragukannya?! Dan masih tetap membela Mu’awiyah dan mengecam siapapun yang meyakini kemunafikan Mu’awiyah?! Subhanallah. Di manakah slogan yang selama ini mereka (Salafi Wahhâbi) usung dan meraka bangakan bahwa mereka mengikuti para Salaf Shaleh; para sahabat dan Tabi’în. Apakah Imam Husain bukan Salaf kalian? Atau jangan-jangan Yazid, Mu’awiyah, Marwan bin Hakam dkk adalah Salaf kebanggaan kalian?! Ya benar. Mereka itulah Salaf kebanggan kaum Wahhâbi Salafi!!

Semoga Allah menanamkan dalam jiwa kita kecintaan kepada para kekasih-Nya dan kebencian kepada musuh-musuh Allah dan musuh-musuh kemanusian. Amîn Ya rabbal Âlamîn.

Page 69: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

68

Bagian Kesembilan

Posted on 5 Juli 2014 by abusalafy

Persembahan Untuk Ustadz Firanda Dan Para Pemuja Kaum Munafikin!

Sahabat Abu Ayyûb al Anshâri Juga Menegaskan Bahwa Mu’awiyah bin Abu Sufyân Adalah Benteng Dan Pelindung Kaum Munafikin!

Abu Ayyub Al Anshâri adalah sahabat setia Nabi Muhammad saw. dan kesetiannya kepada baginda Nabi saw. ia terjemahkan dengan kesetiannya kepada Sayyidina Ali as.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Mu’awiyah menulis sepucuk surat kepada Abu Ayyub al Anshari ra. mengancamnya dan menuduhnya bertanggung-jawab atas terbunuhnya Khalifah Utsman bin Affân dengan tujuan agar Abu Ayyûb meninggalkan pembelaannya kepada Khalifah Ali as. dan berbagung dengannya atau paling tidak bersikap netral.

Sebab bergabungnya banyak pembesar sahabat, khususnya para sahabat Badriyyûn, yang berkehormatan berperang membela Nabi saw dalam peperangan Badar dan dipuji Allah dalam Al Qur’an-Nya adalah sangat memojokkan kubu Mu’awiyah yang sedang memberontak kepada Khalifah Syar’i yang sah; Ali bin Abi Thalib as. Apalagi ternyata tidak bergabung dengan Mu’awiyah melainkan mantan-mantan kaum kafir yang bertahun-tahun memerangi Nabi saw. dan mengganngu kaum Muslimin, seperti Marwan bin al Hakam, Amr binn al Âsh dan banyak kalangan Arab Baduwi yang kental kemunafikannya.

Karenanya Mu’awiyah melakukan segala cara agar para sahabat mulia itu meninggalkan Khalifah Ali bin Ab Thalib! Sesekali dengan rayuan harta melimpah yang ia janjikan… sesekali dengan ancaman dan sesekali dengan menebar tuduhan palsu terlibat dalam pembunuhan terhadap Utsman bin Affan.

Namun sahabat Abu Ayyûb –yang kita kenal kesetiannya kepada Islam dan Nabi Islam saw.- tidak tergoyah keimanannya dengan rayuan partai setan dan gembong kaum munafik. Ia justeru berbalik menegaskan kesetiannya kepada Khalifah Ali bin Abi Thalib as. dan berbalik mengancam Mu’awiyah dengan pedang tajamnya.

Sesampai surat itu di tangan Abu Ayyub ra. ia segera melaporkan kebiadaban sikap Mu’awiyah itu kepada Imam Ali as.

Ia berkata:

بكتاب إلي كتب المنافقین كھف و األكباد آكلة ابن معاویة إن! المؤمنین أمیر یا

“Wahai Amirul Mukminin! Sesungguhnya Mu’awiyah putra wanita pengunyah jantung dan pelindung kaum Munafik itu menulis sepucuk surat kepadaku… “

.(Baca Waq’atu Shiffin oleh Nashr bin Muzahim:368)

Sebagaimana para ulama melaporkan bahwa di akhir surat balasan Abu Ayyûb ra. kepada Mu’awiyah, ia menyebut Mu’awiyah dan kelompoknya sebagai: bani al Ahzâb/anak-anak kaum yang dahulu memerangi Nabi saw. di perang Khandak yang juga dikenal dengan nama perang al Ahzâb, karena kaum kafir di bawah kepemimpinan Abu Sufyan; ayah Mu’awiyah telah berhasil menggalang kekuatan dengan berkoalisi dengan

Page 70: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

69

kaum kafir di berbagai daerah untuk menyerang kota suci Madinah… dan dalam peperangan itu mereka dikejutkan dengan setrategi baru Nabi saw. dengan mengggali parit di sekeliling arah masuk kota Madinah… kemudian mereka mengepung kaum Muslimin berhari-hari sebelum kemudian ada beberapa pendekar kaum kafir yang berhasil melompat masuk ke dalam kota Madinah dan kemudian menantang duel.. akhirnya Ali maju menyambut tantangan seorang pendekar kaum kafir yang bernama Amr bin Abdi Wudd. Imam Ali berhasil menebas kepala sang pendenkar kafir angkuh dan teriakan tabkir pun memecah keheningan sauna penantian hasil akhir duel menentukan itu… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar demikian teriakan kaum Muslimin saat itu menyambut kemenangan Islam di tangan Ali bin Abi Thalib as.

Dan untuk mengabadikan jasa besar Ali bin Abi Thalib as. Allah menurukan ayat suci Al Qur’an:

رد و كفى و خیرا ینالوا لم بغیظھم كفروا الذین هللا كان و القتال المؤمنین هللا عزیزا قویا هللا

“Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apa pun. Dan Allah

menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan. Dan adalah Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al Ahzâb[33];25)

Jalaluddîn as Suyûthi Dalam tafsir Ad Durr al Mantsûr-nya,5/368 merangkum riwayat Imam Ibnu Abi Hâtim, Ibnu Mardawaih dan Ibnu ‘Asâkir dari sahabat Ibnu Mas’ud ra. Bahwa ia membaca ayat tersebut di atas dengan menafsirkannya demikian:

كفى و طالب أبي بن بعلي{القتال المؤمنین هللا

“Dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan (dengan Ali bin Abi Thalib).”

Ya! Jika dahulu Mu’awiyah bersama ayahnya memimpin kaum Musyrik memerangi Nabi Muhammad saw. dan mengancam kaum Musliminin, khususnya kaum Anshar, maka kini Mu’awiyah putra teladan kaum Musyrikin Quraisy hasil pasangan seorang aimmah/pemimpin kaum kafir; Abu Sufyan dan Hindun memimpin pasukan yang terdiri dari kaum munafikin dan kaum tertipu untuk memerangi Khalifah Nabi Muhammad; Ali bin Abi Thalib!

Ketika menulis catatan ini saya dapat membayangkan betapa sedih dan dongkolnya hati kaum Salafi karena ternyata kejahatan para idolanya diabadikan Allah dalam kitab suci-Nya yang dibaca umat Islam siang-malam dan pada waktu yang sama Allah menurunkan ayat yang mengabadikan jasa besar Ali bin Abi Thalib as.! Pasti mereka sakit hati kepada Allah Dzat Yang telah menurukan ayat suci-Nya untuk memuji Ali bin Abi Thalib dan mengecam Abu Sufyan, Mu’awiyah dan kaum kafir lainnya!

Setelah ini semua mari kita kembali kepada tema utama kita yaitu kecaman Abu Ayyûb al Anshari ra. terhadap Mu’awiyah yang menyebutnya sebagai berikut:

1. Anak si wanita pengunyah jantung Hamzah paman Nabi saw. yang gugur di dalam peperangan Uhud membela Islam yang kemudian diperlakukan keji oleh Hindun; ibu Mu’awiyah.. ia sobek dada Hamzah, lalu ia keluarkan jantungnya dan kemudian ia kunyah-kunyah. Sebagaimana ia telah dengan keji mencincang jasad suci paman Nabi Muhammad saw. yang beliau gelari dengan penghulu para syahid, sayyidu asy syuhadâ’. Ya. Tindakan keji seperti itu sekarang menjadi model kebanggaan kaum Salafi Wahhâbi di berbagai tempat ketika mereka berhasil membunuh kaum Muslimin.

Page 71: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

70

2. Mu’awiyah adalah Kahful Munâfiqîn/gua/pelindung kaum munafik! Sementara Allah SWT menegaskan bahwa kaum munafikin itu kelak akan disiksa fi ad darkil asfali minan nâr/tempat terhina dalam api neraka!

Demikianlah sahabat Nabi Abu Ayyub menyebut Mu’awiyah sebagai gua, pelindung kaum Munafikin! Adakah kecaman dan pernyataan sikap akan kemunafaikan Mu’awiyah yang lebih tegas darinya?!

Tentu kalangan Salafi Wahhâbi akan sangat keberatan dengan penyematan status tersebut atas Mu’awiyah, bagaimana tidak?! Bukankah Mu’awiyah idola mereka?! Panutan mereka?! Salaf kebanggan mereka?! Bahkan bisa jadi mereka berbalik menyerang Abu Ayyub al Anshari, sebagaimana Marwan; Salaf kebanggaan Salafi Wahhâbi dahulu mengecam Abu Ayyub karena bertabarruk dengan menempelkan pipinya di tanah kuburan Baginda Nabi Muhammad saw.! Bukan sikap aneh jika kaum Salafi Wahhabi berbalik menyerang Abu Ayyub dengan tuduhan-tuduhan palsu… sebab ternyata tidak sedikit sahabat Nabi saw. yang bahkan ikut serta dalam peperangan Badar bersama Nabi saw. mereka kecam dan mereka vonis munafik! Sementara Abu Sufyân, Mu’awiyah yang justeru memerangi Nabi saw. mereka banggakan sebagai panutan kaum beriman! Itulah logika kaum Salafi Wahhâbi, khususnya kaum Ekstrim di kalangan mereka… dan alangkah banyaknya mereka!!

Mari Kita Mengenal Lebih Dekat Abu Ayyûb al Anshari ra.

Dalam kesempatan ini saya ajak Anda mengenal lebih dekat sahabat Nabi mulai ini. Nama lengkap beliau adalah: Khalid bin Zaid bin Kulaib bin Tsa’labah al Khazraji. Gelar panggilannya adalah Abu Ayyûb. Beliau adalah keturunan orang-orang agung. Salah satu kakek tertuanya yang bernama Tubba’ bin Hassân al Himyari pernah berpesan kepada para pendeta Yahudi kota Madinah agar menyampaikan salam rindu kepada sang Nabi yang kelak akan Allah utus di kota Mekkah, dan kota Yatsrib (nama lama kota Madinah) adalah tempat hijrahnya. Kakek tertua Abu Ayyub juga adalah orang pertama yang memberi kiswah/tabir Ka’bah.

Ketika Nabi saw. berhijrah ke kota Madinah, beliau berhenti di Quba’ beberapa hari menanti kedatangan Sayyidina Ali bersama rombongan keluarga beliau, di antaranya adalah Fatimah putri Nabi saw. dan Fatimah ibunda Ali. Setelah itu, beliau melanjutkan perjalanannya masuk kota Madinah. Semua penduduk desa yang kampungnya dilewati Nabi saw. mengharap beliau sudi turun dan tinggal di rumahnya… namun Nabi saw. melanjutkan perjalanannya setelah menyampaikan ucapan terima kasih atas kehangatan sambutan mereka… Nabi saw. mengatakan kepada mereka, biarkan unta ini berjalan sendiri, ia ada yang menggiring… nanti Allah yang menentukan di mana ia berhenti… dan jika ia berhenti di depan rumah seorang dari kalian maka aku akan tingggal di rumah itu untuk sementara waktu.

Allah berkehendak menganugerahkan kemulian itu kepada Abu Ayyûb ra. Unta tunggangan Nabi itu berhenti tepat di depan rumah Abu Ayyub. Nabi saw. pun turun dan menjadikan rumah Abu Ayyub rumah piliha Allah untuk beliau.

Untuk beberapa waktu Nabi saw. bersama keluarga beliau tinggal di rumah Abu Ayyub yang sangat sederhana itu… sambil menunggu Nabi saw. membangun masjid dan rumah untuk beliau, rumah Abu Ayyub adalah tempat tinggal beliau. Di sana beliau menerima tamu yang hendak berkehormatan berjabatan tangan dan berkenalan dengan Nabi saw.

Abu Ayyub sangat menghormati Nabi saw. dan memperhatikan kenyamanan beliau bersama keluarga di rumahnya… rumah yang terdiri dari dua lantai sederhana itu menjadi piliiha Allah untuk Nabi-Nya… Tentu Abu Ayyub memliki bagian bawah rumah, sedangkan Nabi saw. beliau tempatkan di bagian atas. Namun kemudian, demi kenyamanan Nabi saw. agar tidak dibuat repot dengan naik turun setiap kali tamu datang menemui beliau, Abu Ayyub menawarkan ruang tinggkat bawah untuk tempat tinggal Nabi saw. Maka dengan berat hati Abu

Page 72: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

71

Ayyub menempati ruang atas, walau jiwanya seakan tak menerima harus berada di ruang atas semantara Nabi di ruang bawah.

Pada suatu malam, air kendi Ammu Ayyub; istri Abu Ayyub tumpah dan air pun mulai merembes ke lantai bawah, maka Ummu Ayyub segera mengambil kain selimut yang biasa mereka pakai untuk mengepel agar air tidak menetes ke lantai bawah khawatir mengganggu kenyamanan tidur Nabi saw. demikian diriwayatkan oleh Imam al Hakim dalam kitab al Mustadrak-nya dari sahabat Abu Umamah al Bahili dari Abu Ayyub.

Rumah abu Ayyub terpilih sebagai tempat tinggal sementara Nabi Muhammad saw walaupun dia adalah penduduk kota Madinah yang paling miskin. Allah SWT memilihkan untuk Nabi-Nya rumah Muslim yang paling miskin untuk menjadi pelajaran bagi umat manusia agar bersikap zuhud, dan tidak memandang materi sebagai segalanya dan agar tertutup angan-angan bagi kaum kaya bahwa melimpahnya harta kekayaan dapat menjadi jalan mendekatkan diri kepada Allah dan rasul-Nya. Selain ia sebagai pelajaran agar kita menghormati dan merendah hati kepada kaum miskin dan agar tidak menghormati kaum kaya karena kekayaan mereka.

Nabi Muhammad saw. mendoakan Abu Ayyub ra.

Pada suatu malam, sepulang dari penaklukan benteng Khaibar (yang kali ini juga berkat jasa kepahlawanan Sayyidina Ali bin Abi Thalib as). Nabi saw. singgah di sebuah daerah padang pasir bersama para sahabat. Mereka mendirikan kemah-kemah untuk bermalam. Nabi saw. bermalam di sebuah tenda khusus bersama Shafiyyah binta Huyay bin Akhthab; seorang wanita Yahudi tawanan yang kemudian dinikahi oleh beliau. Dan semua pernikahan beliau didasarkan pada kemaslahatan umum, seperti mempererat jalinan persaudaraan melalui pernikahan… meredam kemurkaan sebagian kabilah dengan beliau menjadi salah satu dari menantu mereka dll.

Al hasil, pada malam itu, ketika Nabi saw. terbangun, beliau menyaksikan Abu Ayyub berdiri tepat di dekat tenda beliau sambil menghunuskan pedang tajamnya. Ketika Nabi saw. bertanya, gerangan apa yang menyebabkannya melakukan tindakan berjaga-jaga itu… tidak seperti para sahabat lainnya yang tidur di tenda-tenda mereka masing-masing, maka Abu Ayyub menjawab, “Aku khawatir akan keselamatan Anda wahai Rasulullah. Sebab Anda sendirian di tenda ini bersama seorang wanita, yang suaminya baru saja mati di tangan Ali dan ayahnya juga mati di tangan kaum Muslimin serta kaumnya telah engkau kalahkan. Dan dia baru saja meninggalkan kekafiran. Aku khawatir ia berbuat jahat terhadap Anda. Mendengar jawaban itu, Rasulullah saw. mengangkat kedua tangan beliau seraya berdoa: “Ya Allah! Jagalah Abu Ayyub sebagaimana ia semalam suntuk menjagaku.” Demikian dilaporkan oleh Ibnu Hisyam dalam kitab as Sirah An Nabaiwiyyah-nya,4/311.

Sekilas Tentang Perjuangan Abu Ayyub Al Anshari ra.

Abu Ayyub al Anshari ra ikut serta berjuang bersama Nabi saw. dalam peperangan pertama antara umat Islam dan kaum kafir musyrik di pertempuran Badar, Abu Ayyub ikut berjuang bersama kaum Muslimin lainnya. Selain peperangan Badar, Abu ayyub juga selalu hadir dan ikut serta berjuang membela Nabi saw. dalam seluruh peperangan beliau. Di Uhud, Khandak/Ahzâb dan selainnya.

Kesetiaan Abu Ayyub al Anshari ra.

Kesetian Abu Ayyub al Anshari ra. kepada Nabi Muhammad saw. telah beliau buktikan dengan pembelaannya dan perjuangannya yang tanpa mengenal lelah bersama Rasulullah saw. dan sepeninggal Nabi Muhammad saw., Abu Ayyub tetap dalam kesetiannya kepada Rasulullah saw. dengan membela Ali bin Abi Thalib… beliau membela Ali dalam menumpas para pemberontak, utamanya kaum pembangkang yang dipimpim oleh Mu’awiyah dan didukung oleh sisa-sisa kaum Ahzâb dan kaum munafikin. Beliau tegak berdiri membela Khalifah Ali bin Abi Thalib dalam peperangan Shiffîn melawan pemberontakan durhaka yang dipimpin oleh Mu’awiyah bin Abi Sufyan.

Page 73: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

72

Selain itu, Abu Ayyub juga setia dalam membela Ali bin Abi Thalib dengan menyebarkan hadis-hadis sabda Nabi saw. tentang keutamaan Ali bin Abi Thalib dan Ahlulbait beliau.

Penutup

Abu Salafy berkata:

Setelah Anda ketahui sekilas tentang kemuliaan dan keagungan Abu Ayyub al Anshari ra. dan bagaimana beliau sebagai sahabat yang penuh semangat membela kebenaran… maka saya ajak Anda mengingat kembali bagaimana Abu Ayyub menilai Mu’awiyah putra Hindun si pengunyah jantung Sayyidiana Hamzah ra… apakah Anda tetap akan membela Mu’awiyah si pelindung kaum Munafik?! Atau Anda akan bergabung bersama kelompok Abu Ayyub yang sudah jelas ketulusan dan kesetiaan mereka kepada Allah dan Rasul-Nya?! Sebagai seorang Mukmin pasti akan bersama kaum Mukminin yang setia dengan janjinya kepada Allah SWT… adapun kaum munafik maka sebagian mereka adalah pembela sebagian yang lain. Demikian ditegaskan Allah dalam Al Qur’an-Nya:

نسوا أیدیھم یقبضون و المعروف عن ینھون و بالمنكر یأمرون بعض من بعضھم المنافقات و المنافقون هللا وعد * الفاسقون ھم المنافقین إن فنسیھم و حسبھم ھي فیھا خالدین جھنم نار الكفار و المنافقات و المنافقین هللا

لعنھم مقیم عذاب لھم و هللا

“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang mungkar dan melarang berbuat yang

makruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-

orang yang fasik.* Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah

neraka itu bagi mereka; dan Allah melaknati mereka; dan bagi mereka azab yang kekal.” (QS. At Taubah [9];67-68)

Ibnu Katsir berkata:

Allah –Ta’âla- berfirman mengecam kaum munafik yaitu mereka yang menyalahi sifat-sifat kaum Mukminin. Dan kerena kaum Mukimin memerintah dengan kemakrufan dan mencegah kemungkaran, maka kaum munafikin: mereka menyuruh membuat yang mungkar dan melarang berbuat yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya (dari berinfak di jalan Allah.) Mereka telah lupa kepada Allah, (lupa kepada mengingat Allah) maka Allah melupakan mereka. (maka Allah menyikapi mereka seperti sikap orang yang melupakan mereka)…

Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang- orang yang fasik. (yaitu orang-orang yang keluar dari jalan kebenaran, masuk ke dalam jalan kesesatan) …

“Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahanam (atas perbuatan mereka itu yang telah Allah sebutkan). Mereka kekal di dalamnya. (akan kelak bersama kaum kafir). Cukuplah neraka itu bagi

mereka; (sebagai siksa) dan Allah melaknati mereka; (mengusir dan menjauhkan mereka dari rahmat-Nya) dan bagi mereka azab yang kekal.”

Demikianlah Ibnu katsir menerangkan ayat di atas. Keterangan beliau dapat Anda rujuk dalam Tafsir Ibnu Katsir,2/863. Terb. Dâr al Fikir.

Page 74: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

73

Semua sifat dan ciri kaum Munafik dapat Anda temukan dengan sempurna pada diri Mu’awiyah bin Abu Sufyan:

Memerintah kepada kemungkaran!

Adakah kemungkaran setelah syirik kepada Allah melebihi memerangi Khalifah yang sah?!

Adakah kemungkaran setelah mencaci maki Allah dan Rasul-Nya melebihi perintah Mu’awiyah untuk mencaci maki dan melaknati Sayyidina Ali bin Abi Thalib as.?!

Adakah kemungkaran dan kerusakan di muka bumi melebihi membunuh para kekasih Allah dan pembela agama-Nya?!

Mencegah yang makruf

Semua makruf yang diajarkan agama telah dijungkir balikkan oleh Mu’awiyah. Cukuplah sejarah sebagai sakis kejahatan Mu’awiyah.

Allah telah mengancam kaum munafikin dengan: (1) Api neraka, (2) kutukan dan (3) siksa abadi.

Dan setelah ancaman Allah di atas saya meminta dengan sangat agar kaum Salafi Wahhabi; para pecinta dan pembela Mu’awiyah berdoa memohon kepada Allah dengan hati tulus agar dibangkitkan di akhirat kelak bersama Mu’awiyah, pelindung kaum munafikin, barangkali ia dapat memberi perlindungan… karena saya yakin untuk kali ini saja Allah akan memperkenankan doa mereka. Dan kami di sini akan membantu dengan meneriakkan kata; Amîn, ya Allah kabulkan doa musuh-musuh Nabi-Mu agar dibangkitkan bersama musuh-Mu!

Page 75: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

74

BANI UMAYYAH DALAM AL QUR’AN DAN SUNNAH 1

Posted on 7 Januari 2013 by abusalafy

Persembahan Untuk Ustadz Firanda dan Para Pemuja Pohon Terkutuk Dalam Al Qur’an!

Pendahuluan

Keabadian di akhirat ada dua macam, Abadi di dalam surga dan abadi di dalam neraka..

خالدون فیھا ھم الجنة أصحاب أولئك

“ … mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. (QS. Al Baqarah;82)

خالدون فیھا ھم النار أصحاب فأولئك

“… mereka adalah penghuni neraka (dan) mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al Baqarah;81)

Demikian puladengan kebadian di dunia. Ia ada dua macam…

Kebadian dengan sebutan harum, keutamaan dan kemuliaan serta amal-amal shaleh… penyandang kemulian sifat akan abadi dalam sebutan harum … abadi dalam hati dengan kerinduan dan kecitaan… dalam lembaran kitab dan di pertemuan-pertemuan umum dengan pujian

Sementara penyandang sifat-sifat buruk dan pelaku kejahatan juga akan abadi… namun dengan sebutan buruk, kehinaan, kecaman dan kutukan … hati-hati manusia mmebencinya… lisan-lisan mereka mengecam dan mengutuknya… kitab-kitab membeber kejahatan dan kehinaannya.

Antara keabadian di dunia dan keabadian di akhirat terdapat relasi yang sangat erat… keabadian di surga di akhirat dan sebutan indah di dunia saling terkait…

Demikian pula dengan keabadian di neraka dengan keabadian sebutan buruk, laknatan juga salng terkait!

Ini adalah Sunnah Allah….

Dan taida perubahan pada Sunnah Allah!

لسنت تجد فلن لسنت تجد لن و تبدیال هللا تحویال هللا

“Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunah Allah, dan sekali- kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunah Allah itu.” (QS. Al

Fathir;43)

Inilah dua model keabadian yang saling berhadap-hadapan .. saling menjauh .. saling bermusuhan di sepanjang sejarah imat manusia…

Pada umat terakhir di pentas sejarah umat manusia ini mereka adalah:

Page 76: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

75

Muhammad bin Abdillah, Rasulullah dan Ahlulbait dan para sahabat bsetia beliau di satu sisi

Dan Abu Sufyan, Hindun, Mu’awiyah, Yazid di sisi lain..

Rasulullah dan Ahlulbait adalah wujud keabadian cahaya ilahi.. mereka abadi dengan sebutan harum dan kenangan indah serta kecintaan penghuni langit dan bumi…

Sementara bani Umayyah yang dikepalai oleh Abu Sufyan kemudian Mu’awiyah kemudian Yazid adalah wujud keabadian bagi kegelapan dan laknat Allah!! Sebutan mereka selalu disertai dengan kecaman dan kutukan Allah, penghuni langit dan penghuni bumi!!

Alhulbait kapan pun mereka disebut selalu diiringi dengan pujian…

Dalam Al Qur’an Ahlulbait terpuji….

Dalam Sunnah Ahlulbait juga tersanjng dan terpuji…

Sejarah pun mengabadikan kemulian dan pujian Allah dan manusia…

Sebaliknya dengan bani Umayyah.. kapanpun mereka disebut laknat Allah selalu menyertai mereka…

Dalam Al Qur’an mbani Umayyah terlaknat

Dalam Sunnah bani Umayyah juga terkutuk..

Lisan-lisan penghuni langit dan penghuni bumi juga melaknati bani Umayyah…

Ini adalah kenyataan yang bukti kebenarannya telah menyatu dengan hakikatnya… tidak perlu bukti dari luar dirinya…

Bani Umayyah Dalam Al Qur’an

Al Qur’an adalah puncak etika dan kemulian… lautan sopan santun dan adab.

ر و أقوم ھي للتي یھدي القرآن ھذا إن الحات یعملون الذین المؤمنین یبش كبیرا أجرا لھم أن الص

“Sesungguhnya Al Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal

saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS. Al Isra’;9)

Al Qur’an telah menetapkan sebuah ketetapan bahwa konsekeunsi dosa dan tanggun jawab kejahatan hanya akan dipilulkan kepada palakunya… tidak kepada selainnya.. tidak kepada anak keturunannya … tidak pula kepada nenek moyangnya… dan tidak pula kepada teman atau sahabatnya… hanya si pelaku yang harus mempertanggung-jawabkan kejahatannya!

أخرى وزر وازرة تزر ال و علیھا

“… dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.: (QS. Al An’âm;164)

Page 77: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

76

Inilah Al Qur’an al Karîm… lembaran manapun yang engkau buka… surah dan ayyat apapun yang engkau baca… hanya etika adil ini yang akan engkau temukan! Al Qur’an hanya membatasi kecaman atas pelaku kejahatan dan/atau yang penyandang sifat setani dengan sifat setani si pelaku kejahatan …

Ketika Al Qur’an mengecam seorang dari dedengkot kaum kafir Quraisy… Allah berfiaman:

قدر و فكر إنھ

“Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya )

قدر كیف فقتل

Maka celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan,

قدر كیف قتل ثم

Kemudian celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan.” (QS. Al Mudatstsir;18-20)

Al Qur’an juga mengecam seseorang dengan ayat:

مھین حالف كل تطع ال و

Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina,

از بنمیم مشاء ھم

Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah,

أثیم معتد للخیر مناع

Yang sangat enggan berbuat baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa,

زنیم ذلك بعد عتل

Yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya. “ (QS. Al Qalam;10-13)

Dan ketika berbicara tentang orang ketika, Al Qur’an menyebutkan:

بوا الذین القوم مثل ذلك یلھث تتركھ أو یلھث علیھ تحمل إن الكلب كمثل فمثلھ لعلھم القصص فاقصص بآیاتنا كذ یتفكرون

“maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian

itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berpikir.” (QS. Al A’raf;176)

Dan demkkian seterusnya…

Page 78: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

77

Tetapi dalam kenyataan etika ini terdapat pengecualian … dan hanya dalam satu kasus.. dalam satu ayat saja .. dan hanya untuk beberapa orang tertentu saja!

Kapan itu?

Siapa yang dikecualikan dari aturan umum Al Qur’an itu?

Mengapa dalam kasus ini Al Qur’an tidak seperti biasanya yang hanya menyebut si palaku kejahatan saja… tetapi sekarang menyebut satu keluarga besar.. ya satu keluarga besar sebagai Fitnah/cobaan bagi umat manusia (bukan hanya bagi umat Islam saja!) dan sebagai keluarga terkutuk… pohon terlaknat!

Tahukan kalian, siapa mereka itu?

Keluarga siapakah yang terkutuk dalam Al Qur’an?

Mereka adalah bani Umayyah…

Bukan hanya Abu Sufyan seorang … bukan Mu’awiyah seorang… bukan pula Yazid bin Mu’awiyah seorang… mereka adalah keluarga besar bani Umayyah

ؤیا جعلنا ما و بالناس أحاط ربك إن لك قلنا إذ و جرة و للناس فتنة إال أریناك التي الر و القرآن في الملعونة الشفھم كبیرا طغیانا إال یزیدھم فما نخو

“Dan (ingatlah), ketika Kami wahyukan kepadamu: “Sesungguhnya (ilmu) Tuhanmu meliputi segala manusia.” Dan Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami

perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon kayu yang terkutuk dalam Al Qur’an. Dan Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka.” (QS. Al Isra’;60)

Bukan hanya Abu Sufyan seorang yang terlaknat!

Bukan Mu’awiyah seorang yang terlaknat!

Bukan juga hanya Yazid putra Mu’awiyah yang mal’ûn!

Tetapi keluarga bani Umayyah lah yang terkutuk….

Abu Sufyan… Mu’awiyah … Yazid…

Kakek… Bapak … Anak… semuanya terlaknat … semuanya adalah pohon terkutuk dalam Al Qur’an!!

Pohon terkutuk itu adalah bani Umayyah...

Baca kenyataan ini dalam berbagai kitab tafsir dengan riwayat-riwayat yang shahih dari para sahabat dan Tâbi’în!

Baca tafsir ad Durr al Matsûr karya Imam Jalaluddin as Suyuthi… beliau telah meriwayatkan fatsir ayat di atas bahwa yang dimaksud dengan syajarah mal’ûnah fîl Qur’ân adalah bani Umayyah dari riwayat:

(1) Ibnu Abi Hatim dari Ya’la bin Murrah.

(2) Ibnu Mardawaih dari Imam Husain bin Ali ra.

Page 79: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

78

(3) Ibnu Mardawaih, Ibnu Abi Hatim, al Baihaqi dalam Dalâil dan Ibnu ‘Asâkir dari Said bin Musayyib.[1]

Imam ar Râzi juga menukil dari Ibnu Abbas ra. bahwa syajarah mal’ûnah fîl Qur’ân adalah bani Umayyah![2]

Inilah kenyataan Qur’aniyah yang sering ditutup-tutupi dan diputar-nalikkan oleh para pemuja pohoh terkutuk tersebut!

Abusalafy akan membantu Anda wahai pecinta kebenaran untuk melacak ayat-ayat kecaman atas bani Umayyah agar dapat diselamatkan dari fitnah dan kejahatan mereka!

(Bersambung, Insya Allah)

[1] Ad Durr al Mantsûr, ketika menfsirkan ayat di atas.

[2] Tafsir ar Râzi , ketika menfsirkan ayat di atas.

BANI UMAYYAH DALAM AL QUR’AN DAN SUNNAH! (BAGIAN: 2)

Posted on 12 Januari 2013 by abusalafy

Persembahan Untuk Ustadz Firanda dan Para Pemuja Pohon Terkutuk Dalam Al Qur’an!

Selain ayat di atas yang telah saya paparkan tafsir dan maksudnya dalam artikel sebelumnya, tidak sedikit Allah mengecam Bani Umayyah dalam ayat-ayat Al Qur’an suci-Nya.

Di antara ayat-ayat suci itu adalah firman Allah SWT.:

لوا الذین إلى تر لم أ نعمت بد واجعل و * القرار بئس و یصلونھا جھنم * البوار دار قومھم أحلوا و كفرا هللا ہللالنار إلى مصیركم فإن تمتعوا قل سبیلھ عن لیضلوا أندادا

“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan, * yaitu neraka Jahanam;

mereka masuk ke dalamnya; dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman. *Orang-orang kafir itu telah menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah supaya mereka

menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: ”Bersenang-senanglah kamu, karena sesungguhnya tempat kembalimu ialah neraka.” (QS. Ibrahim;28-30)

Keterangan Para Mufassir Ahlusunnah Wal Jamâ’ah

Para muafassir Ahlusunnah baik klasik maupun kontemporer telah menegaskan bahwa yang dimaksud dengan, ‘Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan’ adalah bani Umayyah.

Keterangan Imam ath Thabari

Perhatikan bagaimana Imam para ahli tafsir, Ibnu Jarir ath Thabari menafsirkan ayat di atas!

Ibnu Jarir berkata tentang ayat-ayat di atas:

Page 80: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

79

لوا الذین إلى تر ألم : { تعالى قولھ تأویل في لقولا نعمة بد یصلونھا جھنم * البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللالوا الذین إلى( محمد یا تنظر ألم: ذكره تعالى یقول} القرار وبئس نعمة بد بھ هللا أنعم ما غیروا: یقول) كفرا هللا هللا أنعم ، وسلم علیھ هللا صلى محمد هللا نبي في كفرا هللا نعمة تبدیلھم وكان بھ، كفرا فجعلوھا ، نعمھ من علیھم

فبدلوا ، وكذبوه ، بھ فكفروا ، علیھم منھ ونعمة ، لھم رحمة رسوال فیھم وابتعثھ ، منھم فأخرجھ ، قریش على بھ ، البوار دار قریش مشركي من قومھم وأنزلوا: یقول) البوار دار قومھم وأحلوا:( وقولھ. كفرا بھ علیھم هللا نعمة

بنو: كفرا هللا نعمة بدلوا الذین إن: وقیل.. وبطل ھلك إذا: بورا یبور الشيء بار: منھ یقال ، الھالك دار وھيمخزوم وبنو ، أمیة .

“Pendapat tentang firman Allah –Ta’ala-: “Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke

lembah kebinasaan, yaitu neraka Jahanam; mereka masuk ke dalamnya; dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.” Allah –Ta’ala- berfirman, “Tidakkah engkau –hai Muhammad melihat/meperhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah

dengan kekafiran maksudnya: merubah-rubah nikmat-nikmat yang Allah anugerahkan kepada mereka lalu mereka mengkufurinya. Dan penukaran nikmat

Allah yang mereka lakukan adalah dengan mengufuri Nabi Muhammad saw.. Allah menganugerahkan nikmat itu kepada suku Quraisy dan mengeluarkan beliau dari mereka dan mengutusnya sebagai rasul di antara mereka karena belas kasih Allah dan nikmta-Nya atas mereka, tetapi mereka mengingkarinya, membohongkannya

dan menukar nikmat Allah itu dengan kekafiran. Dan firman Allah: “dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan, yaitu neraka Jahanam” Allah berfirman, “Mereka

mencelakakan kaum mereka dari kalangan Musyrik Quraisy ke dalam lembah kebinasaan…. ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan: perhatikan

orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran adalah Bani Umayyah dan Bani Makhzûm.”

Setelahnya beliau melanjutkan:

Keterangan tentang para ahli tahfir yang mengatakan pendapat ini. Beliau berkata:

ذلك قال من ذكر :

، سعد بن یوسف عن ، زید بن علي عن ، سفیان ثنا: قال ، أحمد أبو ثنا قاال ، إسحاق بن وأحمد بشار ابن حدثنالوا الذین إلى تر ألم :( قولھ في ، الخطاب بن عمر عن نعمة بد ھما: قال) جھنم البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللا

إلى فمتعوا أمیة بنو وأما ؛ بدر یوم فكفیتموھم المغیرة بنو فأما ، أمیة وبنو ، المغیرة بنو: قریش من األفجران .حین

… dari Umar bin Khaththâb tentang ayat di atas: mereka adalah dua kabilah dari Quraisy; bani Mughirah dan bani Umayyah. Adapun bani Mughirah mereka telah

dibinaakan dalam peparangan Badar. Sedangkan bani Umayyah mereka diberi tangguh hingga waktu tertentu.”

قال: قال ، مرة بن عمرو عن ، الزیات حمزة أخبرنا: قال ، دكین بن الفضل نعیم أبو ثنا: قال ، المثنى حدثنيلوا الذین ( اآلیة ھذه ، المؤمنین أمیر یا: عنھما هللا رضي لعمر عباس ابن نعمة بد دار قومھم وأحلوا كفرا هللا

Page 81: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

80

أعمامك وأما ، بدر یوم هللا فاستأصلھم أخوالي فأما ، وأعمامك أخوالي قریش من األفجران ھم: قال ؟) البوار حین إلى لھم هللا فأملى .

علي عن ، مر ذي عمرو عن إسحاق أبي عن ، سفیان ثنا: قال ، الرحمن عبد ثنا: قال ، بشار بن محمد حدثناقریش من األفجران: قال) البوار دار قومھم وأحلوا( .

… dari Ali tentang ayat: ‘dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan’ ia berkata, “Mereka adalah dua keluarga jahat dari suku Quraisy.

، علي عن ، مر ذي عمرو عن ، إسحاق أبي عن ، شعبة ثنا: قال ، الرحمن عبد ثنا: قال ، بشار ابن حدثنا مر ذي عمرو عن ، إسحاق أبي عن ، وشریك سفیان ثنا: قال ، أحمد أبو ثنا: قال ، سحاقإ بن أحمد حدثنا /مثلھ

لوا الذین إلى تر ألم ( قولھ ، علي عن ، نعمة بد ، أمیة وبنو المغیرة بنو: قال) البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللاحین إلى فمتعوا أمیة بنو وأما ، بدر یوم دابرھم هللا فقطع ، المغیرة بنو فأما .

…. dari Ali tentang ayat: ‘Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan’ ia berkata, “Mereka adalah bani Mughirah dan bani Umayyah. Adapun bani Mughirah,

Allah telah membinasakan mereka pada peperangan Badar. Sedangkan bani Umayyah, mereka diberi tangguh hingga waktu tertentu.”

مر ذا عمرا سمعت: الق ، إسحاق أبي عن ، شعبة ثنا: قال ، جعفر بن محمد ثنا: قال ، المثنى بن محمد حدثنا لوا الذین إلى تر ألم ( اآلیة ھذه في یقول علیا سمعت: قال ، نعمة بد : قال) البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللا

مخزوم وبني أسد بني من األفجران .

علي عن ، الطفیل أبي عن ، بزة أبي بن القاسم عن ، شعبة ثنا: قال ، الرحمن عبد ثنا: قال ، المثنى ابن حدثنا بن محمد ثنا: قال ، المثنى ابن حدثنا ،) جھنم البوار دار قومھم وأحلوا( قولھ في یعني. قریش كفار ھم: قال ،

الكواء ابن وسألھ ، طالب أبي بن علي سمع أنھ الطفیل أبي عن ، بزة أبي بن القاسم عن ، شعبة ثنا: قال ، جعفرلوا الذین ( اآلیة ھذه عن نعمة بد بدر یوم قریش كفار ھم: قال) البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللا .

أبا سمعت: قال ، بزة أبي بن القاسم عن ، شعبة عن ، القاسم بن ھاشم النضر أبو ثنا: قال ، وكیع ابن حدثنا نحوه فذكر ، علیا سمعت: قال ، الطفیل .

عن ، أرطأة أبي عن ، البطین مسلم عن ، سمیع بن إسماعیل عن ، معاویة أبو ثنا: قال ، السائب أبو حدثنا لوا الذین إلى تر ألم ( قولھ في علي نعمة بد قریش كفار ھم: قال) كفرا هللا .

معاویة أبو ثنا: قال ، الزعفراني محمد بن الحسن حدثنا.أرطأة أبي عن ، البطین مسلم السائب أبو قال ھكذا لوا الذین ( تعالى قولھ في ، علي عن ، أرطأة بن مسلم عن ، سمیع بن إسماعیل ثنا: قال ، الضریر نعمة بد هللا

قریش كفار: قال) كفرا .

الطفیل أبي عن ، بزة أبي بن القاسم عن ، شعبة ثنا: قال ، إسحاق بن یعقوب ثنا: قال ، محمد بن الحسن حدثنا لوا الذین إلى تر ألم ( هللا قول في قال ، علي عن ، نعمة بد كفار ھم: قال) البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللا

.قریش

Page 82: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

81

الطفیل أبا سمعت: قال ، بزة أبي بن القاسم عن ، شعبة ثنا: قال ، شبابة ثنا: قال ، محمد بن الحسن حدثنا لوا الذین إلى تر ألم ( اآلیة ھذه في یقول علیا سمعت: قال ، یحدث نعمة بد ) البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللا

بدر یوم قریش كفار: قال .

یرفي بسام ثنا: قال ، دكین بن الفضل ثنا: قال ، الحسن حدثنا ذكر ، واثلة بن عامر الطفیل أبو ثنا: قال ، الص( من ، فقال الكواء ابن فقام ، مثلي بعدي تسألوا ولن ، تسألوني ال أن قبل سلوني: فقال المنبر على قام علیا أن

لوا الذین نعمة بد قریش منافقو: قال ؟) البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللا .

إلى رجل جاء: قال ، الطنافسي سماه قد رجل عن ، بسام ثنا: قال ، عبید بن محمد ثنا: قال ، الحسن حدثنا لوا الذین ( من: المؤمنین أمیر یا: فقال ، علي نعمة بد قریش في: قال ؟) البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللا .

عن سئل أنھ علي عن ، الطفیل أبي عن ، الصیرفي بسام ثنا: قال ، أحمد أبو ثنا: قال ، إسحاق بن أحمد حدثنا لوا الذین ( اآلیة ھذه نعمة بد قریش منافقو: قال) كفرا هللا .

Abu Salafy:

Dalam beberapa atsar di atas Ali ra. mengatakan bahwa yang dimaksud dengan mereka adalah para munafik dari suku Quraisy. Tentunya ini tidak bertentangan dengan tafsir sebelumnya yang mengatakan bahwa mereka adalah bani Umayyyah, mengingat setelah Fathu Mekkah, mereka menyerah dan menyatakan keislamannya secara dzahir sementara mereka menyembunyikan kekafiran mereka. Karenanya mereka adalah munafik!

في قال عباس ابن أن ، دینار بن عمرو ثنا: قال ، حماد ثنا: قال ، عفان ثنا: قال ، محمد بن الحسن حدثنابدر أھل من المشركون ھم: قال) البوار دار قومھم وأحلوا( قولھ .

: یقول عطاء سمعت: قال ، عمرو عن ، سفیان ثنا: قال ، الجبار عبد ثنا: قال ، محمد بن الحسن حدثنالوا الذین ( مكة أھل وهللا ھم: یقول عباس ابن سمعت البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللا نعمة بد ).

: قال إسحاق أبى عن ، طریف بن مطرف عن ، عمر بن صالح ثنا: قال ، الحسین ثنا: قال ، القاسم حدثنا لوا الذین إلى تر ألم ( اآلیة ھذه وتال ، المنبر على یقول علیا سمعت: یقول مر ذا عمرا سمعت كفرا هللا نعمة بد اآلخر وأما ، بدر یوم دابرھم هللا فقطع أحدھما فأما ، قریش من األفجران ھما: قال) البوار دار قومھم وأحلوا

حین إلى فمتعوا .

: قال ، الحسن ثنا: قال ، الحارث وحدثني= عیسى ثنا: قال ، عاصم أبو ثنا: قال ، عمرو بن محمد حدثني ( قولھ مجاھد عن ، نجیح أبي ابن عن ، جمیعا ورقاء ثنا: قال ، شبابة ثنا: قال ، الحسن وحدثنا ، ورقاء حدثنا

لوا قریش كفار: قال) كفرا هللا نعمة بد .

حدثنا /قریش كفار: قال ، مجاھد عن ، الوھاب عبد ثنا: قال ، أحمد أبو ثنا: قال ، إسحاق بن أحمد حدثنا لوا( مجاھد عن ، نجیح أبي ابن عن ، شبل ثنا: قال ، حذیفة أبو ثنا: قال ، المثنى كفار) كفرا هللا نعمة بد

.قریش

مثلھ ، مجاھد عن ، جریج ابن عن ، حجاج حدثني: قال ، الحسین ثنا: قال ، القاسم حدثنا

عطاء عن ، دینار بن عمرو عن ، عیینة ابن أخبرنا: قال ، الرزاق عبد أخبرنا: قال ، یحیى بن الحسن حدثنالوا الذین ( وهللا ھم: یقول عباس ابن سمعت: قال ، : قال أو. قریش) البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللا نعمة بد

مكة أھل .

Page 83: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

82

….

إسحاق أبي عن ، خالد أبي بن إسماعیل عن ، ھشیم أخبرنا: قال ، عون بن عمرو ثنا: قال ، المثنى حدثني لوا الذین إلى تر ألم ( قولھ في ، علي عن ، علي أصحاب بعض عن ، من األفجران ھم: قال) كفرا هللا نعمة بد

إلى فمتعوا أمیة بنو وأما ، بدر یوم دابرھم قطع هللا فإن مخزوم بنو أما ، أمیة وبني مخزوم بني من قریش .حین

(Abu Salafy: Keterangan Ali ra di atas sama dengan keterangan beliau sebelumnya)

لوا الذین إلى تر ألم ( قولھ في یقول ، الضحاك سمعت: قال ، سلیمان بن عبید أخبرنا: یقول معاذ أبا سمعت: قال ، الحسین عن حدثت مكة أھل مشركو ھم: قال ، اآلیة… ) كفرا هللا نعمة بد .

Abu Salafy:

Demikianlah Imam Ibnu Jarîr ath Thabari menjelaskan dan memaparkan keterangan para sahabat besar, seperti Sayyidina Umar dan Sayyidina Ali ra. dan mereka adalah Salaf Shaleh kita; Ahlusunnah, walaupun kali ini, ketika para Salaf Shaleh itu menafsirkan ayat dengan tafsiran yang tidak sejalan dengan hawa nafsu mereka pastilah mereka akan memasukkan para tokoh Salaf Shaleh itu ke dalam kerangjang sampah! Mereka campakkan jauh-jauh!

Keterangan Ibnu Katsir

Ibnu Katsir yang sering menjadi kebanggaan para sarjana dan muallaf Salafi Wahhâbi karena sikap ‘miringnya’ kepada Sayyidina Ali, seperti juga Ibnu Taimiyah; guru kepercayaannya, kini ia menjelaskan apa adanya, sehingga ketarangannua penting disitir di sini.

Dalam tafsirnya yang terkenal Ibnu Katsir[1] merangkum keterangan para sahabat dan generasi Salaf Shaleh tentang ayat di atas.

Di antaranya ia berkata:

أبي بن علي قام: قال حسین أبي ابن نع معقل، على قرأت: قال نفیل ابن حدثنا أبي، حدثنا: حاتم أبي ابن قال من كان وإن بھ مني أعلم أحدا الیوم أعلم لو فوهللا القرآن، عن یسألني أحد أال: فقال عنھ، هللا رضي طالب،

: فقال البوار؟ دار قومھم وأحلوا كفرا هللا نعمة بدلوا الذین من: فقال الكواء بن هللا عبد فقام. ألتیتھ البحار وراءالبوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللا نعمة فبدلوا اإلیمان،: هللا نعمة أتتھم قریش، مشركو

… dari Ibnu Abi Husain ia berkata, “Ali bin Abi Thalib ra. berdiri lalu berkata. ‘Tidakkah ada seorang yang mau bertanya kepadaku tentang Al Qur’an. Demi Allah,

andai aku sekarang ini tau ada seseorang yang lebih mengerti tentang Al Qur’an dariku, walaupun ia berada di balik lautan sana pastilah aku datangi ia.’ Maka

bangkitlah Ibnu Kawâ’ lalu berkata, ‘Siapakah yang dimaksud dengan: orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan,” ia berkata, “Mereka adalah kaum Musyrik Quraisy. Datang

kepada mereka nikmat Allah lalu mereka menukarnya dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan,”

Page 84: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

83

Al Adawi berkata tentang ayat di atas:

لوا الذین إلى تر ألم : { قولھ في العدوي وقال نعمة بد ھم: قال أنھ علي عن المستوفي مسلم ذكر اآلیة،} كفرا هللا أمیة بنو وأما بدر، یوم البوار دار قومھم فأحلوا المغیرة بنو فأما المغیرة، وبنو أمیة، بنو: قریش من األفجرانجھنم فھي البوار دار وأما. أحد یوم سفیان وأبو بدر، یوم جھل أبو وكان. أحد یوم البوار دار قومھم فأحلوا .

“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan,”Muslim al Mustawfi

menyebutkan dari Ali bahwa ia berkata, “Mereka adalah dua keluarga jahat dari suku Quraisy yaitu bani Umayyah dan bani Mughirah. Adapun bani Mughirah mereka telah

menjatuhkan kaumnya ke dalam kebinasaan di hari perang Badar. Adapun bani Umayyah mereka menjatuhkan kaumnya ke dalam kehancuran di parang Uhud. Abu

Jahal di hari parang Badar sedangkan Abu Sufyan di hari parang Uhud. Adapun maksud Dârul Bawâr adalah neraka Jahannam.

إسحاق، أبي عن إسرائیل، عن منصور، بن الحارث حدثنا یحیى، بن محمد حدثنا: هللا رحمھ حاتم، أبي ابن وقال: قریش من األفجران ھم: قال} البوار دار قومھم وأحلوا: { اآلیة ھذه قرأ علیا سمعت: قال مرة بن عمرو عن

حین إلى فمتعوا أمیة بنو وأما بدر، یوم فأھلكوا المغیرة بنو فأما المغیرة، وبنو أمیة بنو .

نحوه علي، عن مرة، بن عمرو عن إسحاق، أبو ورواه .

عنھ وجھ غیر من وروي .

Ibnu Abi Hâtim meriwayatkan…… dari ‘Amr bin Murrah ia berkata, “Aku mendengar Ali membaca ayat ini: “ البوار دار قومھم وأحلوا dan berkata, “Mereka adalah dua keluarga jahat dari suku Quraisy; bani Umayyyah dan bani Mughirah. Adapun bani Mughirah

mereka telah dibinasakan dalan parang Badar. Sedangkan bani Umayyah mereka diberi tangguh hingga waktu tertentu.”

Dan atsar serupa juga diriwayatkan Abu Ishaq dari ‘Amr bin Murrah dari Ali.

Dan selain jalur di atas, banyak jalur lain yang meriwayatkan tafsir Ali.

الذین إلى تر ألم : { قولھ في الخطاب، بن عمر عن سعد، بن یوسف عن زید، بن علي عن الثوري، سفیان وقاللوا نعمة بد بدر، یوم فكفیتموھم المغیرة بنو فأما أمیة، وبنو المغیرة بنو: قریش من األفجران ھم: قال} كفرا هللا

حین إلى فمتعوا أمیة بنو وأما .

Sufyan ats Tsawri meriwayatkan … dari Umar bin al Khaththab tentang firman Allah: “Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan

kekafiran.” Umar berkata, “Mereka adalah dua keluarga jahat dari suku Quraisy; bani Umayyyah dan bani Mughirah. Adapun bani Mughirah mereka telah dibinasakan

dalan parang Badar. Sedangkan bani Umayyah mereka diberi tangguh hingga waktu tertentu.”

Page 85: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

84

: اآلیة ھذه المؤمنین، أمیر یا: الخطاب بن لعمر عباس ابن قال: قال مرة بن عمرو عن الزیات، حمزة رواه وكذالوا ذین ال { نعمة بد فأما وأعمامك أخوالي: قریش من األفجران ھم: قال} البوار دار قومھم وأحلوا كفرا هللا

حین إلى لھم هللا فأملى أعمامك وأما بدر، یوم هللا فاستأصلھم أخوالي .

Demikian juga diriwayatkan oleh Hamzah az Zayyât dari ‘Amr bin Murrah, ia berkata, “Ibnu Abbas berkata kepada Umar, ‘Wahai Amirul Mukminin, ayat ini: “orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan,”, siapa yang dimaksud? Umar berkata, ““Mereka adalah dua keluarga jahat dari suku Quraisy; paman-paman dari sisi ibuku dan paman-paman dari sisi ayahmu (bani Umayyah maksudnya_pen). Adapun paman-paman dari sisi ibuku, Allah telah binasakan mereka. adapun paman-paman dari sisi ayahmu maka

Allah memberi tangguh hingga waktu tertentu.”

Abu Salafy:

Tentu jelas bagi Anda bagaimana makna sebenarnya ayat di atas, dan siapa sebenarnya yang dimaksud dengannya!

Dan ini semua membuktikan betapa bahayanya bani Umayyah… sebab selain mereka adalah pohon terkutuk dan akan menjadi fitnah atas umat Islam… mereka ini akan diberi tangguh dalam menjalankan agenda penyesatan hingga waktu tertentu persis Iblis yang kebedaraannya sebagai ujian bagi umat manusia. Dan ini sesuai denga himat penciptaan… di mana Allah selain melengkapi manusia dengan akal sehat dan fitrah serta megutus para nabi dan rasul dengan membawa kitab suci demi membimbing mereka ke jalan kebahagian dan surga… Allah juga melengkapi manusia dengan hawa nafsu dan juga musuh-musuh yang akan menghalang-halnagi mereka menuju kesempurnaan penghambaan demi meraih kebagiaan di sisi Allah SWT.

Allah memberi tangguh bani Umayyah sebagai ujian bagi umat manusia pada umumnya dan khususnya umat Islam!

Dan di antara bukti beratnya ujian bani Umayyah yang tidak sedikit dari umat Islam terjatuh dan gagal adalah banyak umat Islam yang masih tertipu oleh propaganda penyesatan bani Umayyah sehingga mereka menjadi agen-agen aktif dalam membela Mu’awiyah dan bani Umayyah pada umumnya!

Semoga Allah menyelamatkan kita dari tipu daya dan propaganda penyesatan bani Umayyah. Âmîn Yâ Rabbal Âlamîn.

(Bersambung insya Allah)

[1] 4/509.

Artikel Terkait

1. Bani Umayyah Dalam Al Qur’an Dan Sunnah! (Bagian: 1)

2. Bani Umayyah Dalam Al Qur’an Dan Sunnah! (Bagian: 2)

Page 86: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

85

MUAWIYAH DAN BANI UMAYAH

Mengapa Salafiyyûn Wahhâbiyyûn Membela Yazid?!

Posted on 12 Januari 2011 by abusalafy

Para Salafiyyûn Wahhâbiyyûn Mujassimûn Musyabbihûn ketika hendak menjajakan akidah tajsîm yang mengatakan misalnya bahwa Allah itu” bersemayam” di atas Arsy-Nya dan dipikul oleh malaikat atau kambing hutan berbentuk malaikat mereka mengandalkan nama-nama tokoh tetentu yang mereka yakini sebagai aimmah Salaf, seperti Imam Ahmad bin Hanbal, al Qâdhi al Farrâ’ al Mujassim, al Khallâl dkk. Akan tetapi ketika terbukti para aimmah Salaf bersikap tegas terhadap kefasikan dan kemunafikan bani Umayyah, yang dalam banyak hadis shahih, Nabi saw. menyebutkan bahwa mereka adalah oknum perusak agama yang paling berbahaya…[1] Ketika para aimmah Salaf kebanggaan Salafiyyûn Wahhâbiyyûn Mujassimûn Musyabbihûn itu bersikap tegas, maka mereka berpura-pura tuli dan buta… maka mereka segera menyumbat telinga-telinga mereka dengan ujung-ujung jari-jari mereka pesis yang difirmankan Allah dalam Al Qur’an suc-Nya:

ره وقرا أذنیھ في كأن یسمعھا لم كأن ستكبرا م ولى آیاتنا علیھ تتلى إذا و ألیم بعذاب فبش

“Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri kabar gembiralah dia dengan azab yang pedih.” ( QS.

Luqman;7)

وا و ثیابھم استغشوا و آذانھم في أصابعھم جعلوا لھم لتغفر دعوتھم كلما إني و استكبارا استكبروا و أصر

Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya

dan menutupkan bajunya (ke mukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat. (QS. Nuh;7(

Dan karena keengganan mendengar suara kebenaran dan memerhatikan bukti-bukti haq, seorang hamba akan diganjar Allah dengan kebutaan dan ketulian serta kebisuan. Dan akibatnya mereka akan tersesat jalan hidayah dan tiba dapat kembali. Na’udzu billah minal idhlâh wal khidzlân.

Allah SWT berfirman:

یرجعون ال فھم عمي بكم صم

“Mereka adalah tuli, bisu dan buta. Dengan demikian, mereka tidak akan kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Al Baqarah;18)

بوا الذین و یشأ من الظلمات في بكم و صم بآیاتنا كذ مستقیم صراط على یجعلھ یشأ من و یضللھ هللا

Page 87: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

86

“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu dan berada dalam gelap gulita. Barang siapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), niscaya

disesatkan-Nya. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah) untuk diberi-Nya petunjuk (niscaya) Dia menjadikannya berada di atas jalan yang lurus.” (QS. Al An’âm;39)

Maka jika seorang telah bersungguh-sungguh berpaling dari kebenaran, para anbiyâ’ pun tidak akan mampu menyadarkannya. Allah SWT berfirman:

م تسمع فأنت أ مبین ضالل في كان من و العمي تھدي أو الص

“Maka apakah kamu dapat menjadikan orang yang pekak (tuli) bisa mendengar atau (dapatkah) kamu memberi petunjuk kepada orang yang buta (hatinya) dan kepada

orang yang tetap dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Az Zukhruf;40 (

Sebab mereka sudah dihukumi mati. Allah SWT berfirman:

م تسمع ال و الموتى تسمع ال إنك عاء الص إال تسمع إن ضاللتھم عن العمي بھادي أنت ما و * مدبرین ولوا إذا الدمسلمون فھم بآیاتنا یؤمن من .

“Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang- orang yang mati mendengar dan (tidak pula) menjadikan orang-orang yang tuli mendengar panggilan, apabila

mereka telah berpaling membelakang.* Dan kamu sekali- kali tidak dapat memimpin (memalingkan) orang-orang buta dari kesesatan mereka. Kamu tidak dapat

menjadikan (seorang pun) mendengar, kecuali orang- orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami, lalu mereka berserah diri.”(QS. An Naml;81-82(

Allah SWT juga berfiaman:

م تسمع ال و الموتى تسمع ال فإنك عاء الص مدبرین ولوا إذا الد

“Maka sesungguhnya kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar

seruan, apabila mereka itu berpaling membelakang.” (QS. Ar Rûm;52 (

Abu Salafy berkata:

Coba Anda renungkan betapa bahaya sikap angkuh kepada kebenaran… dia benar-benar akan menghalangi sampainya suara hidayah Allah ke dalam hati dan menjadikan jiwa menolak dan mengkufuri kebenaran.

Page 88: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

87

Para Tokoh Andalan Wahhâbi Salafy Mengutuk Yazid, Tetapi kaum Salafu Malah Bermesraan!

Aneh bukan sikap mereka… ketika terbukti tokoh-tokoh dan aimmah Salaf mereka bersikap tegas dalam menyikapi kefasikan dan pengkhiatan bani Umayyah, utamanyaYazid dan Mu’awiyah ayahnya (yang dalam hadis Imam Bukhari disebut sebagai PENGANJUR KEPADA API NERAKA)… mereka pura-pura tuli dan buta… dan apabila ada yang mengungkap kejahatan bani Umayyah, khususnya Mu’awiyah dan Yazid putranya, segera mulut busk mereka menuduhnya sebagai Rafidhi, Zindiq dan lain sebagainya, sebagai upaya membungkam mulut pembela kebenaran agar diam tidak membongkar kejahatan dan kemunafikan itu!

Dalam kesempatan ini saya tidak akan berpanjang-panjang dalam menyajikan bukti-bukti dualisme sikap para Salafiyyûn Wahhâbiyyûn Mujassimûn Musyabbihûn. Saya hanya akan mengajukan sebuah bukti yang ditegaskan oleh banyak ulama, di antaranya adalah Ibnu Katsir (yang sengaja keterangannya saya pilih di sini mengingat mereka begitu menyanjungnya sampai-sampai seakan tidak ada tokoh mufassir dan ahli sejarah sehebat dia).

Ketika menerangkan hadis yang mengatakan barang siapa membuat takut penduduk kota suci Madinah secara zalim, maka Allah akan membuatnya takut dan Allah akan melaknatnya, Ibnu Katsir[2] mengatakan:

“Dan berdasarkan hadis ini dan yang semisalnya telah berdalil ulama yang membolehkan melaknat Yazid bin Mu’awiyah. Ini adalah pendapat Ahmad yang diriwayatkan darinya dalam satu riwayat dan dipilih oleh al Khallâl, Abu Bakar Abdul Aziz, Qadhi Abu Ya’la dan putranya; Qadhi Abul Husain. Dan Abul Fajar membela pendapat ini dalam sebuah kitab karya khususnya dan ia membolehkan melaknat Yazid.”[3]

Abu Salafy berkata:

Dan tentunya yang lebih berhak mendapatnya adalah Mu’awiyah ayah Yazid yang telah memberikan jalan dan menganjurkan kekejaman yang dilakukan terhadap penduduk kota suci Madinah al Munawwarah. Kekejaman Yazid terhadap penduduk Madinah itu berupa perintahnya untuk menyerang kota tersebut… membantai penduduknya… membebaskan pasukannya yang dikomandani oleh Muslim bin ‘Uqbah… dan itu semua atas perintah Mu’awiyah kepada Yazid anaknya!

Al Imam al Hafidz Ibnu Hajar al Asqallani (rh) berkata,

“Abu Bakar ibn Abi Khaitsamah meriwayatkan dengan sanad shahih bersambung kepada Juwairiyah Asmâ’, ia berkata, ‘Aku mendengar para tokoh penduduk kota Madinah berkisah bahwa Mu’awiyah menjelang matinya, ia memanggil Yazid dan berkata, ‘Sesungguhnya engkau akan mengalami hari berat dari penduduk Madinah, jika mereka melakukannya maka lemparlah mereka dengan Muslim bin ‘Uqbah. Karena sesungguhnya aku benar-benar mengetahui ketulusannya.’…. (lalu setelah para tokoh kota Madinah menyaksikan kefasikan dan kemungkaran yang mengerikan pada diri Yazid, meerka memutuskan untuk melepas ikatan baiat setia terhadap Yazid. Yazid pun segera mengirim pasukan di bawah pimpinan Muslim bin ‘Uqbah. Setelah perlawanan penduduk Madinah dipatahkan dan mereka dibantai habis, Muslim mengizinkan para prajuritnya untuk berbuat apa saja terhadap penduduk kota suci Madinah… mereka membantai warga sipil dan anak-anak kecil tidak berdosa … mereka memperkosa gadis-gadis Madinah, putri-putri para sahabat, tidak kurang dari seribu gadis-gadis sahabat Nabi saw. mereka perkosa)… setelah itu, Muslim membaiat penduduk Madinah (dan menjadikan) sebagai budak sahaya Yazid, terserah mau diapakan oleh Yazid terhadap harta maupun jiwa mereka.”

Ibnu Hajar juga menyebtukan riwayat serupa dari ath Thabarani:

“Menjelang matinya, Mu’awiyah berkata kepada Yazid, ‘Aku telah tundukkan negeri ini untukmu dan aku telah persiapkan manusia mendudukungmu, aku tidak takut melainkan dari penduduk Hijâz. Jika ragu terhadap sikap mereka, maka kirimlah Muslim ibn ‘Uqbah (untuk menghadapi mereka), karena aku telah mengujinya dan aku

Page 89: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

88

jamin ketulusannya. Lalu ketika penduduk Madinah memberontak kepada Yazid, Yazid memanggil Muslim ibn ‘Uqbah dan mengirimnya serta menghalalkan (berbuiat apa saja di madinah) selama tiga hari. Setelahnya dia meminta penduduk Madinah untu membaiat Yazid dan mereka adalah budak sahayanya baik dalam ketaatan maupun kemaksiatan kepada Allah.”[4]

Ibnu Hajar juga mengatakan bahwa: “Pada peperangan Hurrah, telah terbunuh jumlah yang tak terhitung dari kalangan Anshar. Harta-harta yang ada di kota suci madinah dijarah. Pedang-pedang dijalankan selama tiga hari.”[5]

Abu Salafy berkata:

Dan upaya menuduh dengan tuduhan rafidhi atau zindiq yang biasa dilakukan kaum Wahhâbi-Salafi dengan mengatas-namakan Ahlusunnah untuk menteror siapa saja yang tulus mencintai keluarga Nabi dan dzurriyahnya adalah upaya sia-sia, sebab hanya kaum Nawashib/musuh-musuh Ahlul Bait Nabi saw. lah demikian!

Adapaun Ahlusunnah adalah akan tulus mencintai Nabi dan kelurganya dan membenci bani Umayyah dan siapa saja yang memerangi Nabi dan keluarganya! Ini adalah pandangan para pembesar ulama dan para aimmah Ahlusunnah, seperti Imam Nasa’i penulis kitab as Sunan (w.303 H), Imam al Hakim penulis kitab al Mustadrak (w 450 H), Imam Abdur Razzâq ash Shan’âni penulis kitab al Mushannaf (211 H), Imam al Hafidz Abu Ghassân al Nahdi al Kufi, Abu Nu’aim dan Ubaidullah bin Musa, Imam al Hafidz Jarîr adh Dhabbi (W.177 H) dan puluhan lainnnya.

I’tiqâd Tokoh-tokoh Besar Ahlusunnah Tentang Mu’awiyah bin Abu Sufyân

Adz Dzahabi (ulama yang selalu dibanggakan kaum Salafi-Wahhâbi) dalam kitab Siyar A’lâm-nya,14/133 berkata tentang Imam Nasa’i (rh),

“Padanya terdapat sedikit kesyi’ahan dan juga menyimpang dari musuh-musuh Ali seperti Mu’awiyah dan ‘Amr (bin al ‘Âsh).” Dan karenanya, beliau syahid dianiaya pendukung Mu’awiyah si penganjur kepada api neraka. Mereka memaksa Imam Nasa’i (rh) untuk menyanjung Mu’awiyah dan beliau pun menolaknya!

Adz Dzahabi melaporkan dalam kitab Siyar A’lâm-nya,9/570:

“Abdur Razzâq berkata kepada seseorang, ‘Jangan kotori majlis kami dengan menyebut nama anaknya Abu Sufyân.”

Adz Dzahabi juga berkata,

“Abu Nu’aim dan Ubaidullah adalah pengagung Abu Bakar dan Umar, hanya saja mereka berdua mencaci maki Mu’awiyah dan keluarganya.” Siyar A’lâm-nya,10/432. Ubaidullah bin Muas tidak sudi mengizinkan seorang yang bernama Mu’awiyah memasuki rumahnya dan juga tidak sudi meriwayatkan hadis di hadapan orang-orang jika di antara mereka ada yang bernama Mu’awiyah. Baca keterangannya dari laporan adz Dzahabi dalam Siyar A’lâm,9/556-557.

Al Hafidz Ibnu Hajar berkata dalam Tahdzîb at Tahdzîb,2/66: “Khalili dalam kitab al Irsyâd berkata tentangnya, “Tsiqah disepakati kejujurannya. Qutaibah berkata, “Aku mendengar Jarîr al Hafidz mencaci Mu’awiyah secara terang-terangan.”

Page 90: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

89

Akidah Hasan al Bashri Imam Salaf Shaleh Tentang Mu’awiyah!

Hasan al Bashri berkata mengecam Mu’awiyah, “Ada empat perkara pada Mu’awiyah andai satu saja ada padanya niscaya sudah cukup menyebarbkan kebinasaan baginya:

(1) Ia merampas kekuasaan tanpa musyawarah sementara masih banyak sahabat mulia.

(2) Mengangkat Yazid si pemabok, si pemakai baju sutra dan pemain musik sebagai Khalifah.

(3) Mengakui Ziyâd sebagai anak ayahnya, padahal Nabi saw. bersabda, ‘Anak itu milik si pemilik ranjang dan bagi si pezina adalah dicegah (dari mengakui anak hasil zinanya dalam nasab).’

(4) Ia mebunuh Hujr dan rekan-rekannya. Celakalah dia dia dari Hujr dan rekan-rekannya! Celakalah dia dia dari Hujr dan rekan-rekannya![6]

Penutup

Semoga beberapa ketarangan di atas dapat menyadarkan dan memperkenalkan kepada kita akidah sebenarnya Ahlusunnah yang diwariskan oleh para para aimmah dan Salaf Shaleh kita…. Dan semoga kita dapat berhati-hati dan waspada terhadap tipu daya yang menggiring kita untuk membenci keluarga Nabi saw. dan mencintai bani Umayyah yang fasik, khususnya Mu’awiyah, Yazid, Marwan dan lainnya yang telah disabdakan Nabi saw. bahwa mereka adalah manusia-manusia terkutuk.

Diriwayatkan dari Imam Hasan ra.. beliau berkata kepada Marwan ibn Al Hakam:

أبیك صلب في أنت و ) ص( هللا رسول◌ لسان على هللا لعنك لقد .

“Allah Benar-benar telah melaknat kamu melalui lisan Nabi-Nya sementara kamu masih berada di sulbi ayahmu.”[7]

Al Muttaqi Al Hindi meriwayatkan dari Sayyidatuna Aisyah ra., ia berkata kepada Marwan, “Sesungguhnya Rasulullah telah melaknat ayahmu sementara kamu masih dalam sulbinya. Jadi kamu adalah sebagian dari laknat Allah.”[8]

Ibnu Umar ra. sebagaimana diriwayatkan Al Bazzar, berkata, “Allah telah melaknat Al Hakam dan keturunannya atas lisan Nabi-Nya.”[9]

[1] Diriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda:

ة لكل ة ھذه آفة و آفة أم أمیة وابن األم .

“Pada setiap umat terdapat oknum perusak, dan oknum perusak umat ini adalah bani Umayyah.”

(HR riwayat Abu Nu’aim dari sahabat Imam Ali ra. dan ada riwayat serupa dengan redaksi setiap agama sebagai ganti kalimat setiat umat dari riwayat Nu’aim bin Hammad dalam kitab al Fitan dari sahabat Ibnu Mas’ud))

Ibnu Hajar Al Asqallani dalam Syarah Bukhari-nya,8/339 menukil Imam Ali (karramallahu wajhahu) berpidato dan berkata:

مظلمة عمیاء فتنة إنھا أآل, أمیة بني فتنة علیكم عندي الفتن أخوف إن أآل .

Page 91: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

90

“Ketahuilah! Sesungguhnya fitnah yang paling saya khawatirkan atas kalian adalah fitnah bani Umayyah. Ketahuilah ia adalah fitnah yang buta dan gelap gulita.”

[2] Ibnu Katsir adalah seorang ulama yang sering dibanggakan kaum Salafi-Wahhâbi. Ia adalah murid Ibnu Taimiyah dan juga pernah berguru kepada adz Dzahabi.

[3] Tarikh Ibnu Katsir,8/223.

[4] Fathul Bari,13/70.

[5] Ibid.3/177.

[6] Al Khilafah wa al Mulk; Abul A’la al Maududi:106.

[7] Hadis riwayat Abu Ya’la seperti dalam Majma’ Az Zawâid, 5/240, Ibnu Sa’ad dan Ibnu ‘Asakir seperti dalam Kanz Al Ummâl,11/357 dan juga di sebut Ibnu Katsir dalam Al Bidayah wa An Nihayah, 8/280.

[8]Mustadrak, 4/418, Tafsir Al Qurthubi, 10/286 dan 16/197, Tafsir Al Kasysyaf; Zamakhsyari, 3/99, Tafsir Ibnu Katsir,4/159, Tafsir Ar Razi,7/419, Usdul Ghâbah; Ibnu Al Atsir,2/34, Al Bidayah wa an Nihayah,3/23, Tafsir An Nisyaburi (di pinggir Ath Thabari), 26/13, Tafsir An Nasafi (di pinggir tafsir Al Khazin), 4/132, Ash Shawâiq Al Muhriqah:108, Tafsir Fath Al Qadîr,5/20, tafsir Rûh Al Ma’âni; Al Alusi,6/2, Irsyâd As Sâri– syarah Shahih Bukhari-,7/320. dll.

[9] Al Haitsami dalam Zawâid-nya berkata, “Hadis ini diriwayatkan Ahmad, Al Bazzâr dan Ath Thabarani.”

MU’AWIYAH DI MATA PARA IMAM SEJATI AHLUSUNNAH WAL JAMA’AH (ASWAJA)!

Posted on 12 Juli 2012 by abusalafy

Persembahan Untuk Para Salafiyyun; Pemuja Pohon Terkutuk!

Selamanya kaum Nawâshib yang banyak kita temukan di kalangan mereka yang berkedok sebagai pengikut “Para Salaf Shaleh” (PS2) selalu berusaha membentuk opini bahwa sebagai seorang Sunni haruslah mencintai Mu’awiyah si gembong kaum Munafik! Dan ciri seorang yang menyimpang dari Ahlusunnah adalah kebencian kepada Mu’awiyah! Demikian kaum Nawâshib Salafi Wahhâbi itu melancarkan propagandanya!

Akan tetapi, itu hanya sebuah kepalsuan belaka! Para imam dan ulama agung Ahlusunnah –tentunya bukan mereka yang telah terinfeksi penyakit kenashibian- tidak pernah sudi mau mencintai dan mengagungkan kaum munafik!

Saya tidak sedang memaksa anggapan bahwa semua mereka yang mengaku sebagai Ahlusunnah berpandangan demikian terhadap Mu’awiyah. Karena kenyataannya, propaganda Mu’awiyah dan para penguasa tiran Bani Umayyah yang memerintah kaum Muslim dengan tangan besi dan penipuan telah mempengarui sebagian orang sehingga mereka tertipu! Akan tetapi yang hendak saya katakan ialah bahwa para pembesar ulama, dari kalangan sahabat, tabi’în dan para imam mazhab serta para imam ahli hadis dari kalangan Ahlusunnah telah dengan berani menantang berbagai seriko untuk mengatakan dan bersikap yang sebenarnya terhadap Mu’awiyah bin Abi Sufyan –si penganjur ke dalam api neraka Jahanam, seperti dikatakan Imam Bukhari dalam kitab Shahihnya-!

Dan untuk menghemat waktu dan ruang saya akan menyajikan dokumen-dokumen penting tentang sikap para ulama dan para imam Ahlusunnah terhadap Mu’awiyah dan bagaimana para ulama dan para imam Ahlusunnah itu sama sekali tidak pernah dan tidak akan sudi mencintai Mu’awiyah bahkan mereka tidak segan-segan mencela dan mengecamnya!

Page 92: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

91

Mu’awiyah Dalam Pandangan Imam an Nasa’i (W.303 H)

Adz Dzahabi –dan ia adalah ulama kebanggaan kaum Wahhâbi Salafi dan kaum pembenci keluarga Nabi saw.- berkata tentang Imam Nasa’i dalam kitabnya Siyar A’lâm an Nubalâ’,14/133:

“Pada Nasa’i terdapat sedikit kesyi’ahan dan penyimpangan terhadap musuh-musuh Imam Ali seperti Mu’awiyah dan ‘Amr bin ‘Âsh.”

Dan dalam kesempatan lain ia mengatakan bahwa demi keyakinannya itu Imam Nasa’i relah mati syahid disiksa penduduk damaskus; para pemuja si penganjur (da’i) ke dalam api nereka; Mu’awiyah!

Abu Salafy:

Coba Anda perhatikan dan renungkan pernyataan adz Dzahabi di atas, bahwa Imam Nasa’i padanya terdapat sedikit kesyi’ahan! Mengapa beliau dituduh demikian? Jelas jawabnya, karena beliau membenci Mu’awiyah dan mencintai serta membela Imam Ali ra. Dan yakinlah, Anda atau siapapun yang berani terang-terangan membela Imam Ali dan membenci musuh-musuh beliau pasti akan segera dituduh oleh kaum Wahhabi Salafi sebagai Syi’ah! Dan itulah yang dialami oleh Abu Salafy! Di mata kaum Wahhâbi Salafy, Abu Salafy adalah Syi’ah yang berbahaya! Mengapa demikian? Sebab Abu Salafy tidak sudi mencintai gembong kaum Munafik! Sebab Abu Salafy berani terang-terangan membela Sayyidina Ali ra. Bukankah demikian yang mereka tuduhkan kepada kami?!

Namun, Anda perlu ketahui bahwa kami tidak akan pernah hiraukan itu semua… biarkan anjing-anjing menggonggong kafilah tetap berjalan! Sebab memang kerjanya anjing adalah menggonggong! Jangan pernah menanti anijng mau kumpul-kumpul baca Maulid Barzanji atau baca Diba’aan!

Mu’awiyah Dalam Pandangan Imam Al Hakim (W.405 H)

Imam al hakim an Nisaburi adalah salah satu ulama besar Ahlusunnah wal Jama’ah yang agung. Beliau adalah penulis kitab al Mustadrak dan kitab-kitab lain yang sangat berharga dalam disiplin ilmu hadis. Tentang sikap kebencian dan penyimpangannya terhadap Mu’awiyah adalah bukan rahasia lagi. Adz Dzahabi melaporkan dalam Siyar A’lâm-nya,17/175 dan Imam as Subki dalam Thabaqât asy Syafi’iyah-nya4/163, bahwa ketika dikatakan kepada al Hakim, “Sampaikan hadis tentang keutamaan Mu’awiyah agar mereka berhenti mengganggumu!” beliau berkata, “Tidak mungkin aku sudi menyampaikannya!

Demikianlah, para pemuja Mu’awiyah tidak pernah berhenti mengganggu para ulama Ahlusunnah yang tidak sudi mencintai dan memuja Mu’awiyah!

Mu’awiyah Dalam Pandangan Imam Abdurrazz ash Shan’ani (W.211 H)

Imam Imam Abdurrazz ash Shan’ani adalah penulis kitab Mushannaf yang sangat terkenal. Beliau adalah guru besar Imam Ahmad bin Hanbal.

Adz Dzahabi melaporkan dalam Siyar A’lâm-nya,9/570 bahwa beliau berkata kepada seorang yang menyebut-nyebu nama Mu’awiyah di hadapannya, “Janagn engkau kotori majlis kami dengan menyebut anak Abu Sufyan!”

Abu Salafy:

Page 93: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

92

Perhatikan wahai sobat, bagaimana Imam besar Ahlusunnah; Abdurrazz ash Shan’ani benar-benar tidak sudi mulutnya dikotori dengan menyebut nama gembong kaum munafik itu sehingga ia hanya mengatakan “anak Abu Sufyan”.

Lalu apakah kita akan membuat najis hati dan pikiran kita dengan mencintai dan mengagungkan putra Abu Sufyan dari hasil hubungannya dengan tante Hindun!

Jika Anda benar-benar berpegang dengan ajaran agama Anda pasti Anda tidak akan sudi mencintai kaum Munafik! Kaum yang memusuhi Sayyidina Ali ra. dan memerintahkan umat Islam di setiap kesempatan untuk melaknati menantu tercinta Rasulullah, pejuang Islam sejati dan Khalifah keempat kaum Muslimin; Ali bin Abi Thalib ra.!

Apakah karena takut dari juluran lidah-lidah beracum kaum Salafi Wahhâbi yang segera akan menuduh Anda sebagai Syi’ah, Anda takut menyatakan akidah para ulama Ahlusunnah!

Saudaraku, waspadai makar jahat kaum nawâshib yang banyak menyelinap di tengah-tengah kaum Muslim dengan kedok sebagai pengikut Salafi yang hendak menipu Anda dengan mengatakan bahwa benteng kesunian Anda adalah kecintaan kepada Mu’awiyah dan keluarga besar Bani Umayyah; Abu Sufyan, Hindun, Yazid, Marwan bin Hakam Cs.

SYEKH AL BANI: SHAHIH MUAWIYAH MENCACI ALI BIN ABI THALIB RA

Posted on 30 November 2012 by abusalafy

Satu Lagi Bukti Kemunafikan Mu’awiyah dan Kedunguan Kaum Wahhâbi Salafi Dalam Membelanya!

Persembahan Untuk Ustadz Firanda dan Kaum Wahhâbi Salafi

Untuk mengharumkan nama Mu’awiyah yang aroma busuknya telah menyengat setiap hidung kaum beriman dan mereka yang jujur, para Salafi Wahhâbi melakukan segala cara, yang walaupun pada akhirnya hanya akan membongkar kedok sebenarnya siapa mereka dan akan membawa malu di dunia sebelum nanti di akhirat!

Di antara cara yang mereka lakukan adalah mendustkan berbagai fakta sejarah yang terang benderang bak matahari di siang bolong yang membuktikan kemunafikan dan kejahatan Mu’awiyah dan banu Umayyah pada umumnya… Dan di antara yang mereka hendak sembunyikan adalah fakta sejarah bahwa Mu’awiyah telah melancarkan pencaci-makian dan pelaknatan atas Imam Ali (karramallahu wajhahu wa radhiyallahu ‘ahnu)…. bahkan lebih dari itu, Mu’awiyah telah memerintahkan umat Islam untuk memcaci-maki dan melaknati Khalifah Ali ra. serta menjadikannya program dinasti tiran yang dipimpinannya!

Terlampau banyak bukti yang menegeskan kenyataan ini… hanya saja dalam kesempatan ini saya akan menyajikan satu dari ratusan butki yang memastikan fakta sejarah itu. Sementara bukti-bukti lain insya Allah akan saya sajikan dalam kesempatan lain.

Di antara bukti itu adalah riwayat shahih yang dikeluarkan Imam Ibnu Mâjah,1/26 hadis no.121 (hadis terakhir dalam Bab Keutamaan Ali bin Ali Thalib ra.) di bawah ini:

Teks Hadis:

Page 94: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

93

أبي بن سعد عن الرحمن عبد وھو سابط ابن عن مسلم بن موسى حدثنا معاویة أبو حدثنا محمد بن علي حدثنا لرجل ھذا تقول وقال سعد فغضب منھ فنال علیا فذكروا سعد علیھ فدخل حجاتھ بعض في معاویة قدم قال وقاص

ھارون بمنزلة مني أنت یقول وسمعتھ مواله فعلي مواله كنت من یقول وسلم علیھ هللا صلى هللا رسول سمعتورسولھ هللا یحب رجال الیوم الرایة ألعطین یقول وسمعتھ بعدي نبي ال أنھ إال موسى من

…. dari Sa’ad bin Abi Waqqâsh, ia berkata, “Mu’awiyah datang dalam salah satu kesempatan ketika ia menunaikan ibadah haji, lalu Sa’ad menemuinya, ketika itu

mereka (yang duduk-duduk bersama Mu’awiyah) menyebut-nyebut Ali, dan Mu’awiyah pun mencaci-makinya. Sa’ad marah dan berkata, ‘Hai Mu’awiyah apakah

engkau berkata demikian terhadap seorang yang aku telah mendengar Rasulullah saw., ‘Sesiapa yang aku Maulâ-nya maka Ali adalah Maulâ-nya’. Dan aku mendengar

beliau bersabda, ‘Kedudukanmu (hai Ali) di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa hanya saja tidak ada nabi sepeninggalku’. Dan aku mendengar beliau bersabda, ‘Aku akan serahkan bendera kepanglimaan perang ini kepada seorang yang mencintai

Allah dan Rasul-Nya.’”

Abu Salafy:

Hadis riwayat di atas telah masyhur dinukil para ulama hadis kita dari sahabat Sa’ad ra. dan bukan sesuatu yang samar bagi para santri apalagi para kyia Ahlusunnah. Hanya saja yang penting dicatat di sini adalah bahwa riwayat di atas -yang tegas-tegas menyebutkan dan membuktikan bahwa Mu’awiyah mencaci-maki Imam Ali ra. itu- telah dishahihkan oleh Syeikh Nâshiruddîn al Albâni; Gembong Ahli Hadis Kebanggaan Wahhâbi Sallafi, walaupu kami Ahlusunnah sama sekali tidak pernah membanggakannya sebab ia sering linglung dalam mentakhrij hadis/riwayat/atsar. Baca keterangannya dalam Silsilah al Ahâdîts ash Shahîhah, 4/335. Baca juga dalam Shahîh Sunan Ibnu Mâjah; juga oleh al Albâni (terbitan Maktabah at tarbiyah al Arabi. Cet III. Tahun 1408 H/1988M.) atau lihat di tahrij hadis aleh Al Bani online DISINI

Jika Wahhâbi Salafi Mengelak!

Mungkin kaum awam Salafi Wahhâbi (yang sering menjadi korban pembodohan para ustdaz dan masyâikh mereka) berusaha mengelak dengan mengatakan bahwa tidak ada kejelasan dalam riwayat di atas bahwa Mu’awiyah mencaci-maki Ali! Yang ada hanya kata nâla yang artinya menyentuh atau menyebut-nyebut? Jadi mungkin saja Mu’awiyah sedang memuji Ali! Jika ada yang berkata demikian maka, pertama-tama saya ucapkan bela sungkawa atas kematian ilmu dan nurani. Sebab kecintaan kepada pemimpin pohon terkutuk rupanya telah membutakan akal pikirannya! Kedua, tidak ada ulama Ahlusunnah yang memahami demikian. Justeru semua menegskan bahwa dalam kesempatan itu Mu’awiyah mencaci-maki dan mencela-cela Sayyidina Ali ra. sehingga Sa’ad terpaksa membuktikan kedok kemunafikan Mu’awiyah dengan menyebut tiga hadis penting keutamaan Khalifah Ali ra. sebagai balasan atas kejahatan Mu’awiyah tersebut, sebab prbadi yang sedang mereka makan daging sucinya itu adalah pribadi yang sangat mulia dan agung kedudukannya di sisi Allah dan rasul-Nya…. dan apa yang dilakukan Mu’awiyah atasnya adalah bukti dendam kusumatnya atas Allah dan Rasul-Nya…

Tiga hadis itu adalah hadis Muwâlah, hadis Manzilah dan hadis Râyah. Ketiga hadis ini telah diriwayatkan para ahli hadis kita dengan banyak jalur yang shahih…. kendati sebagian kaum Wahhâbi Salafi berusaha mendha’ifkannya karena dianggapnya ia menguntungkan Syi’ah dalam menegakkan akidah mereka tentang imamah!

Page 95: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

94

Hadis Di atas Tegas Mengatakan Bahwa Mu’awiyah Mencaci dan Mencela Sayyidina Ali ra.!

Sekali lagi saya katakan di sini bahwa teks hadis tersebut di atas sudah jelas dan gamblang! Mu’awiyah mencela dan mencaci maki Sayyidina Ali ra. perhatikan apa yang ditegaskan oleh Syeikh Fuâd Abdul Bâqi (pentahqiq kitab Sunan Ibnu Mâjah) ketika beliau menerangkan kata-kata: منھ فنال : Maksudnya Mu’awiyah mencela dan mencaci-maki Ali.” (Selanjutnya baca Sunan Ibnu Mâjah,1/45. Diterbitkan oleh Maktabah Dahlân-Indonesia)

Akhirnya!

Dan sebelum saya akhiri ulasan saya ini saya ingin katakan bahwa riwayat di atas adalah satu dari ratusan riwayat dan data sejarah akurat yang menegaskan kejahatan Mu’awiyah atas Islam dan atas Ali bin Abi Thalib ra. dan tidak cukup demikian ia memaksakan kejahatan itu agar dilakukan oleh kaum Muslimin… dan akhirnya kaum Muslimin pun terjatuh dalam kubangan kejahatan Mu’awiyah… mereka mena’ati Mu’awiyah dalam bermaksiat kepada Sang Khaliq dengan mencela dan mencaci Sayyidina Ali ra. jadi pantaslah jika Nabi Muhammad saw. (yang tidak pernah akan berkata-kata melainkan dari wahyu suci) menyebut Mu’awiyah sebagai PEMIMPIN KELOMPOK PENGANJUR KE DALAM API NERAKA!

Umat Islam di masa kekuasaan zalim Mu’awiyah ikut-ikutan berlomba-lomba mencaci dan melaknati Ali, Khalifah Nabi saw. sementara Nabi telah bersabda bahwa mencaci Ali sama dengan mencaci Nabi saw.! Lalu apakah bayangan kita hukum orang yang mencaci Nabi saw.?! Pasti neraka tempatnya, karena ia adalah bukti kakafiran!

Jadi kaum Muslimin di zaman kekuasaan Mu’awiyah yang tiran itu yang ikut serta mencaci dan melaknati Ali ada dua kemungkinan:

Pertama: Mereka memang sudah menjadi munafik dengan membenci dan memerangi Ali serta mencaci dan melaknati beliau ra.

Atau kedua, mereka dalam melakukan semua kekufuran itu karena takut kekejaman Mu’awiyah atas siapapun yang menolak melaksanakan perintahnya untuk melaknati dan mencela-cela Ali ra.

Jika kemungkinan pertama yang terjadi itu artinya bahwa kaum Muslimin benar-benar telah disesatkan oleh Mu’awiyah dan digiring ke dalam api nereka Jahannam (atau dalam istilah kaum Wahhâbi Salafi seperti Ustadz Firanda: kaum Muslimin sedang diberi hidayah oleh Mu’awiyah sebab Mu’awiyah adalah Hâdiyan Mahdiyan/yang memberi petunjuk dan diberi petunujuk oleh Allah, seperti dalam hadis palsu yang sering dibanggakan Salafi Wahhâbi para pendukung kemunafikan dann kaum munafikin).

Dan jika kemungkinan kedua yang terjadi, dan bahwa mereka hanya karena terpaksa untuk menyelamatkan diri dalam melakukan kehendak Mu’awiyah… maka itu artinya kaum Muslimin sedang tertaqiyyah! Lalu mengapaka kaum Salafi Wahhâbi sering mengejek-ngejek kaum Syi’ah sebagai bermunafik karena mereka bertaqiyyah??!! Bukankah kenyataan ini akan membuat malu kita di hadapan kaum Syi’ah? Karena itulah saya sejak awal telah mengatakan bahwa kaum Wahhâbi Salafi termasuk gembong kaum Nashibi seperti Ibnu Taimiyah jika mereka masih kita akui sebagai bagian dari Ahlusunnah hanya akan membuat malu kita di hadapan kaum Syi’ah!!

Karena itu waspadai kelicikan dan kelicinan kejahatan mereka!

Page 96: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

95

SYEIKH NÂSHIRUDDÎN AL ALBANI: MU’AWIYAH ORANG PERTAMA YANG MERUSAK AGAMA ISLAM!

Posted on 1 Desember 2012 by abusalafy

Persembahan Untuk Firanda Dan Para Pemuja Kaum Munafik!

Kenyataan yang tidak dapat dipungkiri adalah bahwa Mu’awiyah telah melakukan perusakan dan penghancuran sendi-sendi agama Islam… Satu demi satu ajaran Islam ia lecehkan dengan terang-terangan dan seakan menantang umat Islam!

Kehormatan Nabi Mulia Muhammad saw. ia lecehkan…. Kesakralan ajarannya ia hinakan… Kehormatan darah para pengikut setia Nabi saw. ia halalkan…

Dan yang lebih mengerikan dari kejahatan-kejahatan Mu’awiyah adalah ia jadikan Khalifah Ali dan Ahlulbait Nabi saw. sebagai alamat pelampiasan dendam kusumat jahiliyah dan balas dendamnya atas kekalahan kemusyrikan dan kekafiran para penyembah arca dan hawa nafsu! Imam Ali ra. ia laknati dan caci-maki di atas mimbar dan di hadapan keluarga; anak dan cucu-cucu Ali ra.! Lebih dari itu, ia jadikan pelaknatan atas Sayyidina Ali; sahabat agung, Khalifah Rasyid dan menantu kesayangan Nabi saw. sebagai bagian dari politik kotornya untuk memuntahkan dendam kemusyrikan dan kekafiranya!

Setelah itu semua, Mu’awiyah masih tidak puas… ia harus melakukan langkah akhir untuk melengkapi kejahatannnya… ia mengangkat Yazid; putranya yang sangat fasik itu sebagai Khalifah Rasul, Amirul Mukminin dan Bapak kaum Muslimin serta Pengawal Syari’at Islam! Dengan demikian telah lengkaplah penjungkir-balikan nilai-nilai agama Islam!

Karena Nabi saw. harus menyelamatkan Risalah Islam yang telah beliau bawa dan beliau perjuangkan bersama para sahabat, utamanya Sayyidina Ali ra.! Maka Nabi saw. bangkit untuk mengingatkan kaum Muslimin akan kejahatan yang akan dilakukan Mu’awiyah atas agama! Dan agar umat Islam mewaspadai pergerakan para pemimpin kekafiran yang berkedok Islam! Sebab orang munafik jauh lebih berbahaya dan mengancam Islam dan kaum Muslimin ketimbang kaum yang terang-terangan kafir!

Syeikh Nâshiruddîn al Albâni Menshahihkan Hadis Mu’awiyah Orang Pertama yang Merusak Agama Nabi saw.!

Kendati kekejaman para penguasa tiran bani Umayyah telah merampas kebebasan umat Islam untuk menukil sabda-sabda Nabi saw. yang membongkar kejahatan, kefasikan dan kemunafikan musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya yang didominasi kaum munafik dan utamanya adalah bani Umayyah, dan khususnya adalah Gembong Mereka seperti Abu Sufyan dan Mu’awiyah putranya. Namun Allah SWT tetap mengabadikan sabda-sabda suci itu walau karihal kafirûn wal munâfiqûn! Sampai-sampai para ulama yang biasanya sangat membela Mu’awiyah dan bani Umayyah pun tak kuasa mendustakannya! Ia begitu gamblang bak matahari di siang bolong! Karenanya, suka atau tidak suka, mereka tidak memenukan jalan untuk menudustakannya.

Sebagai contoh adalah bahwa hadis Nabi saw. yang berbunyi:

أمیة بني من رجل سنتي یغیر من أول

“Orang pertama yang akan merusaka Sunnah/agamuku adalah seorang dari bani Umayyah.”

Page 97: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

96

Syeikh Nâshiruddîn al Albâni tidak kuasa kecuali mengakui bahwa ia adalah hadis hasan. Dan hadis hasan adalah bagian dari hadis shahih! demikian dikatakan para ulama!

Komentar Syeikh Nâshiruddîn al Albâni

Setelah mengatakan bahwa hadis ini adalah berststus hasan, ia menegaskan bahwa yang dimaksud dengan: seorang dari bani Umayyah adalah Mu’awiyah… dan di antara kejahatannya dalam merusak agama adalah dengan:

أعلم وهللا. وراثة علھوج ، الخلیفة اختیار نظام تغییر بالحدیث المراد ولعل

Mungkin yang dimaksud dengan hadis ini adalah merubah sistem kekhalifahan dan dijadikannya sebagai warisan/turun temurun. Allahu A’lam.

Lebih lanjut baca:

Silsilah al Ahâdîts ash Shahîhah,4/329/nomer hadis: 1749

http://islamicweb.com/arabic/books/albani.asp?id=12235

Abu Salafy:

Jadi jelaslah bagi kita semua bahwa Mu’awiyah yang sangat dibanggakan dan dibela secara membuta oleh Ustadz Firanda dan para tuannya, para Masyâikh Wahhâbi Arab adalah seorang PERUSAK AGAMA. Sebagaimana dalam hadis shahih riwayat Imam Bukhari, Nabi saw. menyebut Mu’awiyah sebagai PEMIMPIN KELOMPOK PENGANJUR KE DALAM API NERAKA!

Pengakuan dan keterangan Albâni di sini adalah penting bagi para mukallid Salafi Wahhâbi sebab ia adalah ahli hadis kebanggan mereka! Walaupun kami (Ahlusunnah) sama sekali tidak pernah membanggakannya karena kenashibian dan kelinglungannya dalam mentakhrij banyak hadis)… karenanya keterangannya saya sebutkan di sini!

Kesimpulan!

Maka dengan demikian jelaslah bagi kita bahwa: Mu’awiyah adalah Perusak agama Islam dan Sunnah Sayyidul Anâm!

Dan adalah sebuah kedunguan ketika seorang membela si perusak agama!

Page 98: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

97

KARENA KEJAHATAN, KEKEJAMAN DAN DOSA-DOSA BESARNYA, SEBELUM MATINYA, MU’AWIYAH MENGALAMI GANGGUAN JIWA!

Posted on 2 Maret 2013 by abusalafy

Persembahan Untuk Para Pemuja Gembong Kaum Munafik!

Sulit rasanya menemukan tandingan di antara para tiran dan penguasa kejam untuk kejahatan, dosa-dosa besar, kabâir dan kekejaman-kekejaman yang telah dilakukan Mu’awiyah bi Abi Sufyan selama ia berkuasa, baik selama dua puluh tahun menjadi Gubernur maupun setelah ia merampas kekuasaan dari kaum Muslimin dan menjadi RAJA TIRAN! Dan akibat dari bertumpuknya dosa dan kejahatan kemanusiaan yang telah mencabut dari dalam jiwanya sisa-sisa nilai kemanusian maka ia benar-benar telah berpengaruh pada jiwanya. Sebab setiap dosa, khususnya yang mengangkut hak manusia banyak, dan terkhusus lagi yang terkait dengan para Wali Allah dan hamba-hamba kekasih-Nya pasti berpengaruh dalam kestabilan kewarasan jiwa pelakunya!

Para sejarawan Islam melaporkan bahwa menjelang kematianya Mu’awiyah mengalami gangguan jiwa. Ia seakan melihat sesuatu yang menakutkannya. Ia menjerit-jerit ketakutan! Ia mengomel-ngomel dengan kata-kata yang tidak dipahami! Meminta-minta minum, setel;ah diberinya minum berkali-kali namun ia pun tak terpuaskan dahaganya! Sampai-sampai ia tak sadarkan diri, terkadang sehari dan terkadang dua hari baru siuman! Dan setelah siuman ia pun menjerit-jerit: “Apa urusanku denganmu hai Hujur bin ‘Adiy!! “Apa urusanku denganmu hai ‘Amr bin Hamq!! “Apa urusanku denganmu hai putra Abu Thalib!!

Imam ath Thabari melaporkan dalam Târîkh-nya,4/241 bahwa Mu’awiyah dalam sakitnya mengalami naffâtsât!

Semua itu adalah akibat dosa dan kejatahannya dalam membangkang dan memberontak kepada Khalifah Ali bin Abi Thalib dan kemudian merampas kekhalifahan dan memaksakan kekuasaanya atas umat Islam dengan tangan besi! Dan juga akibat dari dosa-dosanya dengan membunuh para sahabat dan para Wali Allah seperti Hujur bin Adiy dan kawan-kawan! Mu’awiyah seakan atau boleh jadi menyaksikan ruh-ruh suci dan baying-bayang mereka mengejar-ngejarnya!

Ibnu Katsir –yang sangat dikenal membela Mu’awiyah dn bani Umayyah, musuh-musuh Khalifah Ali ra dengan berbagai cara dan dengan seribi satu alas an palsu- telah melaporkan dalam kitab al Bidâyah wa an Nihâyah-nya,8/52 (Cet. Dâr al Hadîts- Cairo) bahwa Ibnu Jarir ath Thabari,4/191meriwayatkan: “Menjelang matinya, Mu’awiyah yugharghir, mengeluarkan suara dari kerongkongannya seakan suara binatang yang sedang disembelih sambil berkata, “Sesungguhnya hariku darimu sangat panjang hai Hujur bin Adiy! Ia ulanginya tiga kali!”

Keterangan serupa juga telah dolaporkan oleh Ibnu al Atsîr dalam al Kâmil-nya,3/338.

Dalam kitab al Futûh-nya Ibnu al A;tsum melaporkan bahwa: Menjelang matinya Mu’awiyah menangis karena apa yang ia alami… dalam sakitnya itu ia menyaksikan banyak hal yang tidak menggembirakannya! Sampai-sampai ia mengoceh seperti ocehan seorang yang sedang sekarat. Ia berkata, ‘Beri aku minum! Beri aku minum! Ia pun minum banyak air tapi tidak terpuaskan rasa hausnya! Bahkan terkadang ia tak sadarkan diri seharian dan terkadang dua hari. Dan ketika ia siuman dari sekaratnya itu ia menjerit-jerit, “Apa urusanku denganmu hai Hujur bin ‘Adiy!! “Apa urusanku denganmu hai ‘Amr bin Hamq!! “Apa urusanku denganmu hai putra Abu Thalib!!

Abu Salafy:

Page 99: Keluarga Abu Sufyan - alwudud.files.wordpress.com · dari nabi saw. dan hidup dua puluh ... dengan sahabat mulia kepercayaan Nabi saw ... ratusan gadis dan wanita Madinah; putri-putri

98

Inilah nasin akhir Mu’awiyah si gembong Munafik yang berkuasa secara kejam dan tiran atas umat Islam bak Fir’aun! Karenanya tidaklah heran apabila Nabi Muhammad saw. telah menyebut MU’AWIYAH dalam hadis shahih sebagai FIR’AUN UMAT INI! Dan MU’AWIYAH AKAN MATI DI ATAS KEKAFIRAN DAN KEMUNAFIKAN, seperti disabdakan Nabi Muhammad saw dalam hadis shahihnya pula! (seperti akan kami buktikan satu persatu keshahihan hadis-hadis di atas dalam artikel khusus. Nantikan!)

Dan tentunya siksa Allah yang sangat pedih telah menantinya di alam barzakh dan alam akhirat nanti! Dan Allah Maha Adil, tiada menyamakan kaum munafik dangan kaum Mukmin di dunia maupun di akhirat nanti!

Sekilas Tentang Kejahatan Mu’awiyah Atas Hujr bin Adiy Dkk!

Adapun tentang kejahatan Mu’awiyah yang berakhir dengan pembunuhan terhadap Hujur bin Adiy –seorang sahabat mulia Nabi saw. yang dikenal sangat shaleh dan gigih dalam berjuang dan banyak jasanya dalam perjuangan Islam-, ‘Amr bin Hamq dkk. maka akan kami habas secara khusus dalam artikel-artikel kami tentang hal ini. Hanya saja di sini kami ingin sampaikan bahwa pembunuhan keji yang dilakukan Mu’awiyah terhadap Hujur dan kawan-kawan itu dikarenakan Hujur dan kawan-kawan enggan menuruti Mu’awiyah dan aparatnya untuk mencaci dan melaknati Khalifah Ali ra.! Demi keimanan dan kesetiaan mereka kepada Imam mereka; Ali bin Abi Thalib ra mereka rela mempersembahakan nyawa mereka! Semoga Allah meridhai dan merahmati mereka dan mengutuk Mu’awiyah dan semua yang terlibat dalam pembunuhan keji terhadap jiwa-jiwa mukminah pecinta Rasul dan Ahlulbaitnya yang dihormati Allah SWT.