Kelompok 9 (Landasan Historis)
-
Upload
anis-marsela -
Category
Documents
-
view
311 -
download
9
Transcript of Kelompok 9 (Landasan Historis)
MAKALAH
LANDASAN HISTORIS PENDIDIKAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Landasan Pendidikan
Dosen Pengampu : Dra. Kurniasih, M.Pd / Ramdhan Witarsa, M.Pd
Oleh:
Diana Rosalina
Indah Permata
Prihatiningsih
Yola Rizka Pramesty
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan manusia tiada terlepas dari sejarah kehidupan, karena dengan sejarah
itu manusia dapat menjadikan tolak ukur untuk melakukan suatu tindakan dimasa
sekarang, apakah baik atau sebaliknya, sehingga dapat menghasilkan hasil yang
maksimal. Sejarah adalah suatu peristiwa yang telah terjadi di masa lampau, yang
merupakan bagian dari kehidupan manusia, sejarah itu diisi tergantung pada pembuat
sejarah apakah diisi dengan tinta sejarah yang bermanfaat atau sebaliknya. Peristiwa
sejarah meliputi berbagai aktivitas manusia semua bidang manusia salah satunya adalah
landasan sejarah dalam bidang pendidikan yang merupakan pembahasan makalah ini.
Pendidikan merupakan hasil sejarah orang–orang sebelum kita yang berjasa dalam
bidang pendidikan. Pendidikan di Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang.
Pendidikan itu telah ada sejak zaman kuno atau tradisional yang dimulai dengan zaman
pengaruh agama Hindu dan Budha, zaman pengaruh Islam, zaman penjajahan, dan
zaman merdeka. Oleh karena itu dengan adanya landasan sejarah pendidikan di masa
lalu bisa dijadikan gambaran untuk melakukan pendidikan dimasa sekarang. Sehingga
dalam pelaksanaan pendidikan dapat mengarah pada tujuan sebenarnya pendidikan itu.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pendidikan yang terjadi pada zaman Hindu dan Budha ?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan pendidikan ?
3. Bagaimanakah pendidikan yang terjadi pada zaman Islam ?
4. Bagaimanakah pendidikan yang terjadi pada zaman penjajahan ?
5. Apa yang membedakan sistem pendidikan di Indonesia sejak zaman Hindu
Budha sampai zaman penajajahan ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan yang hendak dicapai dalam pembuatan makalah ini diantaranya:
1. Untuk mengetahui pendidikan yang terjadi pada zaman Hindu Budha
2. Untuk mengetahui pendidikan yang terjadi pada zaman Islam
3. Untuk mengetahui pendidikan yang terjadi pada zaman penjajahan.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diambil dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah landasan pendidikan
2. Untuk menjelaskan perbedaan sistem pendidikan zaman Hindu Budha, zaman
pendudukan Islam, zaman penjajahan
3. Untuk menjadikan gambaran sistem pendidikan di zaman sekarang.
BAB II
LANDASAN HISTORIS PENDIDIKAN
A. Pendidikan Zaman Hindu Budha
Hinduisme dan Budhaisme datang ke Indonesia sekitar abad ke-5. Hinduisme dan
Budhaisme merupakan dua agama yang berbeda. Agama Hindu di India terbagi menjadi
dua golongan besar, yaitu Brahmanisme dan Syiwaisme. Hinduisme yang datang di
Indonesia adalah Syiwaisme yang pertama kali dibawa oleh seorang Brahmana yang
bernama Agastya Syiwaisme, yang berpandangan bahwa Syiwa adalah dewa yang
paling berkuasa, pencipta dan perusak alam, segala sesuatu bersumber dari Syiwa akan
kembali kepada Syiwa, dan tujuan hidup manusia ialah mencapai “moksa”, suatu
keadaan dimana manusia hidup dalam keabadian yang menyatu dengan Syiwa.
Sedangkan agama Budha terpecah menjadi dua aliran yaitu Mahayana dan Hinayana.
Yang berkembang di Indonesia adalah Budha Hinayana. Manusia dalam hidup ini
berusaha untuk mengusir penderitaan, mencari kebahagiaan yang abadi yaitu nirwana.
Faktor-faktor yang memungkinkan berkembangnya peradaban hindu budha adalah
karena adanya faktor politis, faktor ekonomi, faktor geografis, dan faktor kultural.
Pendidikan pada zaman Hindu lebih tepat dikatakan sebagai “Perguruan” dan lembaga
pendidikannya dikenal dengan nama “Pesantren” dan sebutan pesantren itu berkembang
terus sampai pada pengaruh Budha, dan sampai zaman Islam hingga sekarang. Selain
pesantren, lembaga pendidikan Hindu Budha juga dilaksanakan di Pura, pertapaan dan
keluarga.
Tujuan pendidikan Hindu Budha adalah untuk mencapai moksa atau nirwana.
Beberapa sifat dan ciri pendidikan yang menonjol pada waktu itu adalah:
a. Informal, karena pendidikan masih bersatu dengan proses kehidupan
b. Berpusat pada religi, karena kehidupan atas dasar kepercayaan
c. Penghormatan yang tinggi terhadap guru, karena gurunya adalah kaum
Brahmana (kasta tertinggi dalam Hindu)
d. Aristokratis, artinya pendidikan hanya diikuti oleh segolongan masyaakat saja,
yaitu golongan Brahmana, pendeta dan golongan Ksatria.
Beberapa jenis pendidikan pada zaman Hindu Budha diantaranya adalah pendidikan
intelektual, pendidikan kesatriaan, dan pendidikan keterampilan. Pada zaman ini ilmu
pengetahuan terus berkembang hingga mereka mampu menghasilkan seni bangunan dan
pahat yang menakjubkan seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
B. Pendidikan Zaman Islam
Islam mulai masuk ke Indonesia pada akhir abad ke-13 dan mencakup sebagian
besar Nusantara pada abad ke-16. Perkembangan pendidikan Islam di Indonesia sejalan
dengan perkembangan penyebaran Islam di Nusantara, baik sebagai agama maupun
sebagai arus kebudayaan. Terdapat beberapa pendapat tentang masuknya Islam ke
Indonesia.
a. Islam masuk ke Indonesia melalui Persia
Bukti dari pendapat ini adalah adanya sebutan ejaan tulisan Arab seperti jabar,
jeer, dan pees yang merupakan bahasa Iran, sedangkan dalam bahasa Arab
adalah fatah, kasroh, dan dhomah.
b. Islam masuk ke Indonesia melalui Gujarat (India)
Pendapat ini dibuktikan dengan ditemukannya salah satu makam raja Islam
Malikul Saleh yang batu nisannya bertuliskan ayat-ayat Qur’an dengan huruf
Arab dan bentuknya sama dengan batu nisan yang ada di Gujarat.
c. Islam masuk ke Indonesia melalui Mesir dan Mekah
Menurut Haji Abdul Malik Karim Abdullah ( HAMKA ) Islam masuk ke
Indonesia bukan melalui Persia ataupun Gujarat, tapi langsung dari Mekah
melalui Mesir. Pendapat ini dibuktikan dengan adanya gelar yang dipakai raja-
raja Pasai ialah gelar raja-raja Mesir seperti Al-Malik, yang tidak terdapat di
Persia maupun India.
Dalam penyebaran agama dan pendidikan Islam para ulama Islam, yang
pada waktu itu di Jawa lebih dikenal dengan Wali, telah banyak menentukan
bagi perkembangan dan kemajuan pendidikan Islam. Para wali tersebut dikenal
dengan Wali Songo, karena jumlahnya sembilan orang, mereka adalah Maulana
Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan
Kudus, Sunan Kalijogo, Sunan Maria, dan Sunan Gunung Jati. Pendidikan Islam
lebih teratur setelah Raden Patah mendirikan Pesantren di hutan Glagah Arum
tahun 1475, di bawah kekuasaan Majapahit. Kemudian Raden Patah
mengorganisir para wali untuk mengembangkan pendidikan Islam di daerah
tertentu, misalnya Sunan Giri bertugas mengembangkan pendidikan dan ajaran
Islam di Surabaya dan Madura, Sunan Gunung Jati di Cirebon dan Banten.
Pada saat itu dasar pendidikan Islam ialah keyakinan terhadap Allah
termasuk rukun iman, melaksanakan syariat Islam, dan beramal saleh.
Sedangkan tujuan pendidikan zaman Islam adalah:
a. Memiliki pengetahuan praktis yang berguna untuk hidup di dunia
b. Memiliki pengetahuan keagamaan yang bersumber dari Al-qur’an dan
Sunnah
c. Menjadi manusia yang menjalakan ajaran Islam dan mengabdi pada Allah.
Lembaga pendidikan yang digunakan untuk mengembangkan ajaran Islam
adalah di Langgar dan dilanjutkan di Pondok Pesantren.
C. Pendidikan Zaman Pendudukan Asing
1. Kedatangan Orang Portugis
Portugis menguasai Malaka tahun 1511 yang dilanjutkan dengan
menelusuri ke Indonesia bagian Timur, untuk mencari rempah-rempah, dan
akhirnya mereka menguasai pulau-pulau Ternate, Tidore, Ambon, dan
Bacan. Dalam perjalanannya mereka selalu diikuti oleh misionaris Roma
Khatolik, sehingga setelah mereka menemukan daerah baru mereka
menjadikan masyarakatnya memeluk agama Roma Khatolik melalui
pendidikan.
2. Zaman VOC
Kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh VOC terutama dipusatkan di
bagian timur Indonesia di mana agama Katolik telah berakar dan di Batavia
sebagai pusat administrasi kolonial. Kemudian pada tahun 1607, didirikan
sekolah pertama di Ambon untuk anak-anak di Indonesia.
3. Pemerintahan Hindia Belanda
Pada akhir abad, 18 perusahaan VOC mengalami kemunduran, yang
pada akhirnya pada tahun 1799 VOC dibubarkan dan akhirnya Pemerintah
Belanda mengambil alih kekuasaan atas Indonesia dengan menjajahnya
secara langsung. Di Indonesia pada tahun 1807 Raja mengangkat Daendels
menjadi Gubernur Jendral untuk meringankan penderitaan penduduk
pribumi dari perbudakan, namun ia memerintah dengan tangan besi sehingga
banyak penduduk yang menderita daripada yang diperbaiki nasibnya.
Terbukti dengan Deandels melaksanakan sistem rodi (kerja paksa) dalam
membuat jalan raya dari Anyer sampai Pasuruan, Jawa Timur. Walaupun
Daendels memerintah dengan tangan besi, tetapi dia memerintahkan pada
Bupati di Timur Laut Pulau Jawa untuk mengusahakan pendirian sekolah
yang memberikan pelajaran kesusilaan, adat istiadat, perundang-undangan,
dan pokok pengertian keagamaan (bukan pelajaran agama).
4. Pendidikan Hindia Belanda sejak 1900
Sejak permulaan abad 20, diseluruh dunia terjadi perubahan-perubahan
dibidang politik, ekonomi, dan bidang ideologi, serta perkembangan
pengetahuan termasuk di Indoensia. Pemerintah Belanda telah mengeruk
keuntungan dari Indonesia, melihat keadaan ini Van de Venter mencetuskan
ide untuk memberikan sebagian keuntungan yang telah diperoleh orang
Belanda untuk penduduk asli Indonesia, aliran ini terkenal dengan politik
etis. Sejak tahun 1900 pemerintah Hindia Belanda banyak mendirikan
sekolah-sekolah yang berorientasi Barat.
5. Pendidikan Swasta oleh Bumi Putera
Pendidikan kolonial Belanda bercirikan:
a. Bersifat dualistik
b. Pendidikan bersifat sekuler, di sekolah negeri tidak diperbolehkan
diberikan pelajaran agama
c. Pendidikan didasarkan atas kebudayaan Eropa, tidak kebudayaan
Indonesia.
d. Pendidikan bersifat intelektualistis verbalistis.
Maka atas saran pendidikan kolonial Belanda tersebut muncullah reaksi-
reaksi positif dari warga Bumi Putera dengan mendirikan lembaga-lembaga
pendidikan dan menyelenggarakan pendidikan untuk memenuhi harapan
pendidikan untuk Bumi Putera khususnya.
6. Masa Zaman Pendudukan Jepang
Perjuangan bangsa Indonesia dalam masa penjajahan Jepang tetap
berlanjut sampai cita-cita untuk merdeka tercapai. Walaupun bangsa Jepang
menguras habis-habisan kekayaan alam Indonesia, bangsa Indonesia tidak
pantang menyerah dan terus mengobarkan semangat 45 di hati mereka.
Meskipun demikian, ada beberapa segi positif dari penjajahan Jepang di
Indonesia. Di bidang pendidikan, Jepang telah menghapus dualisme
pendidikan dari penjajah Belanda dan menggantikannya dengan pendidikan
yang sama bagi semua orang. Selain itu, pemakaian bahasa Indonesia secara
luas diinstruksikan oleh Jepang dalam pergaulan sehari-hari. Hal ini
mempermudah bangsa Indonesia untuk merealisasi Indonesia merdeka.
Tabel Perbedaan Dasar, Tujuan, dan Jenis Pendidikan Zaman Pendudukan Asing
MASA DASAR PENDIDIKAN
TUJUAN PENDIDIKAN JENIS PENDIDIKAN
PORTUGIS Agama Roma Khatolik
Mempertahankan dan mengembangkan agama Roma Khatolik
Sekolah Seminary
VOC Agama Kristen Protestan
a. Mengembangkan ajaran Kristen protestan
b. Mendapatkan pekerja murah dari bumi putera
-Pendidikan Dasar
-Sekolah Latin
-Seminarium Theologica
Akademi pelayaran
PEMERINTAH HINDIA BELANDA
Sekolah bebas dari agama atau tidak mengajarkan pelajaran agama
Memberikan pelajaran kesusilaan, adat istiadat dan perundang-undangan
-Sekolah untuk orang Eropa:
-Sekolah untuk Bumi putera
PENDIDIKAN HINDIA BELANDA SEJAK 1900
a. Menerapkan pengetahuan barat sebanyak mungkin pada Bumi putera
b. Pemberian pendidikan rendah pada bumi putera
Untuk memperolah tenaga-tenaga kerja yang murah
-Pendidikan rendah
a. Sekolah rendah berbahasa
pengantar bahasa Belanda
b. Sekolah rendah berbahasa
pengantar bahasa Daerah
-Pendidikan Lanjutan/Menengah:
-Pendidikan Kejuruan.
-Pendidikan Tinggi (Kedokteran,
hukum dan teknik)
PENDIDIKAN SWASTA OLEH BUMI PUTERA
a.Muhammadiyah
b. Taman Siswa
c. INS (Indonesia Nederlandsche School)
Ajaran Islam yang bersumber dari Al-qur’an dan Sunnah Rasul.
Kodrat alam, kemerdekaan, kebangsaan, kebudayaan, dan kemanusiaan
a. Berpikir logis dan rasional
b. Keaktifan atau kegiatan
c. Pendidikan kemasyarakatan
a. Mengembalikan amal dan perjuangan umat pada sumber Qur’an dan sunah
b. menafsirkan ajaran Islam secara modern
Mendidik anak agar percaya kepada kekuatan sendiri dan atas dasar budaya sendiri
a. Mendidik rakyat kearah kemerdekaan
b. Memberi pendidikan sesuai kebutuhan
-Al-Qismul Arqo menjadi Hooger Muhammadiyah School menjadi Kweekschool Islam.
-Taman Kanak-kanak
Muhammadiyah
-Taman Indria
-Taman anak
-Taman Dewasa
-Taman Madya
-Taman Guru
-Ruang rendah (Sekolah Dasar) 7
tahun
-Ruang antara 1 tahun
-Ruang dewasa 4 tahun
-Ruang masyarakat 1 tahun
PENDUDUKAN JEPANG
Hakko Ichiu artinya bangasa Indonesia bekerja sama dengan bangsa jepang dalam rangka mencapai kemakmuran bersama Asia Timur Raya
Menyediakan tenaga sukarela dan prajurit-prajurit untuk membantu peperangan bagi kemenangan Jepang dalam melawan sekutu.
-Sekolah Rakyat 6 tahun
(Kokumin Gakko)
-SMP 3 tahun (Koto Chu Gakko)
-Sekolah Tinggi 3 tahun (Kogya
Semmon Gakko)
-Sekolah Pelayaran
-Sekolah Pelayaran Tinggi.
BAB III
KESIMPULAN
Peristiwa sejarah meliputi berbagai aktivitas manusia disemua bidang manusia
salah satunya adalah landasan sejarah dalam bidang pendidikan. Dalam landasan
historis pendidikan ini terbagi menjadi beberapa masa diantaranya adalah zaman
pengaruh agama Hindu dan Budha, zaman pengaruh Islam, zaman penjajahan, dan
zaman merdeka. Disetiap masa tersebut memiliki dasar pendidikan, tujuan pendidikan,
dan jenis pendidikan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi. Namun semua bentuk
pendidikan baik yang berasal dari India, Portugis, Belanda, Jepang, dan lain-lain telah
memberikan kontribusi yang cukup besar untuk kemajuan bidang pendidikan Indonesia
hingga mencapai kemerdekaannya. Meskipun adakalanya dalam pelaksanaan
pendidikan, Indonesia hanya diberi jenis pendidikan yang rendahnya saja.
DAFTAR PUSTAKA
--------. 2011. “Landasan Pendidikan”. Bandung : MKDP UPI
Hasbullah. 2009. “Dasar-dasar Ilmu Pendidikan”. Jakarta : Rajawali Pers
Komarudin, Ukim Sukardjo. 2009. “Landasan Pendidikan Konsep dan
Aplikasinya”.Jakarta : Rajawali Pers
Nasution. 1983. “Sejarah Pendidikan Indonesia”. Jakarta : Jemmars
Pidarta Made. 2007. “Landasan Kependidikan”. Jakarta : Rineka Cipta