TUGAS-TUGAS ETIKA INTERAKSI PENDIDIK & PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PERSPEKTIF ISLAM

Membandingkan Tugas-Tugas Pendidik dalam Pembelajaran Islam Klasik dan Modern

Menurut Ibn Miskawih, pendidik merupakan tokoh yang sangat berperan dalam mendidik kejiwaan peserta didiknya dalam rangka mencapai kebahagiaan sejati. Pendidik berfungsi sebagai orang tua atau bapak ruhani, orang yang dimuliakan dan kebaikan yang diberikan adalah kebaikan Ilahi. Selain itu pula karena pendidik berperan membawa anak didik kepada kearifan, mengisi jiwa anak didik dengan kebijaksanaan yang tinggi dan menunjukkan kepada mereka kehidupan abadi dan dalam kenikmatan yang abadi pula.

Al-Mawardi melarang kepada para pendidik yang mengajar dengan tujuan motif ekonomi. Hal ini pula dapat dipahami bahwa al-Mawardi menganjurkan kepada para pendidik untuk mengajar harus berdasarkan orientasi tujuan yang luhur, yaitu keridhoan dan pahala Allah.

tug

as-tu

gas y

an

g te

rmasu

k

kew

ajib

an

etis

seora

ng

pen

did

ik,

dia

nta

ran

ya:

1. Tidak boleh dengan tanpa alasan menahan murid dari tindak mandirinya untuk belajar.

2. Tidak boleh dengan tanpa alasan menolak akses murid ke sudut pandang yang beraneka ragam.

3. Tidak boleh dengan sengaja menekan maupun menghalangi pokok mata pelajaran yang relevan dengan kemajuan murid.

4. Harus berusaha sebaik-baiknya melindungi murid dari kondisi yang membahayakan proses pembelajaran, kesehatan, dan keamanan.

5. Tidak boleh dengan sengaja mempermalukan maupun menghina murid.

6. Tidak boleh menerapkan diskriminasi murid atas ras, suku, dan budaya.

7. Tidak boleh memanfaatkan hubungan profesional dengan murid untuk keuntungan pribadi.

Wong, Kauffman dan Lloyd memberikan gambaran tentang pendidik yang mendidik peserta didik penyandang tunagrahita di sekolah regular/inklusi, diantaranya:

1. Mempunyai harapan bahwa muridnya akan berhasil.2. Fleksibel dalam menangani para muridnya. 3. Mempunyai komitmen dalam memperlakukan semuruh siswa secara

terbuka.4. Melakukan pendekatan tersusun dengan baik dalam pengajaran. 5. Bersikap hangat, sabar, dan humoris kepada para muridnya. 6. Bersikap terbuka dan positif terhadap perbedaan dan kelainan murid-

muridnya dan orang dewasa. 7. Mempunyai kemampuan bekerjasama dengan guru pendidikan khusus dan

bersifat ramah dan terbuka dalam membantu orang lain. 8. Mampu memberikan penjelasan yang dapat diterima oleh semua murid

dengan menggunakan penalaran-penalaran yang logis. 9. Mempunyai sikap rasa percaya diri dan kompetensi sebagai seorang

pendidik.10. Mempunyai rasa keterlibatan profesional yang tinggi serta pemuasan

profesional.

Menurut Asma Hasan Fahmi, diantara tugas dan kewajiban yang harus dipenuhi peserta didik adalah:

1. Peserta didik hendaknya senantiasa membersihkan hatinya sebelum menuntut ilmu. Hal ini disebabkan karena belajar adalah ibadah dan tidak sah ibadah kecuali dengan hati yang bersih.

2. Memiliki azzam yang kuat untuk mencari ilmu di berbagai tempat.

3. Setiap peserta didik wajib menghormati pendidiknya.4. Peserta didik hendaknya belajar secara sungguh-sungguh

dan tabah dalam belajar.

Membandingkan Tugas-Tugas Peserta Didik dalam Pembelajaran Islam Klasik dan Modern

Selanjutnya ditambahkan oleh al-Abrasyi, bahwa diantara tugas dan kewajiban peserta didik adalah:

1. Sebelum belajar, hendaknya ia terlebih dahulu membersihkan hatinya dari segala sifat buruk.

2. Hendaknya bersedia meninggalkan keluarga dan tanah air untuk mencari ilmu ke tempat yang jauh sekalipun.

3. Jangan melakukan suatu aktifitas dalam belajar kecuali atas petunjuk dan izin pendidik.

4. Memaafkan guru (pendidik) apabila mereka bersalah, terutama dalam menggunakan lidahnya.

5. Wajib bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu dan tekun dalam belajar. 6. Peserta didik juga harus saling mengasihi dan menyayangi antarsesama

sebagai wujud untuk memperkuat rasa persaudaraan.

Adapun pada masa Islam Modern tugas dan tanggung jawab peserta didik lebih variatif, seperti harus memanfaatkan fasilitas sarana dan pra-sarana yang telah disediakan oleh pendidik dengan sangat benar dan hati-hati. Dan juga mereka dituntut untuk memahami semua bidang pelajaran di setiap tingkatan untuk menambah wawasan dan agar dapat bersaing secara individual dalam ruang lingkup internasional.

Kemudian ditambahkan pula, bahwa ketika pada masa Klasik para peserta didik yang miskin mendapat tunjangan dari wakaf yang diperuntukkan dalam hal tersebut, berbeda dengan zaman Modern. Para peserta didik yang miskin dan yang mampu tak jarang pula mendapat tunjangan atau biasa disebut dengan beasiswa, dan tunjangan tersebut berasal dari zakat serta anggaran tunjangan negara.

Etika Interaksi Guru dan Murid dari Adab Belajar dan Mengajar Para Pendidik klasik Islam

Pola sikap guru terhadap murid dalam interaksi edukatif pada pendidikan Islam Klasik

Pola Keikhlasan

Pola Kekeluargaan

Pola Kesederajatan

Uswah Hasanah

Pola sikap murid terhadap guru dalam interaksi edukatifMurid thd Guru

Pola Ketaatan

Langsung

Tidak Langsung

Pola Kasih Sayang

الحمد لله ..... •

•

Created by….. Arrum Arinda

Lola Nurhidayaty

Muhtar Ependi

Rina Winarni

Suhandi