Kelompok 5 Daya Tarik Pariwisata Bandung Bagi Masyarakat Luar Daerah
-
Upload
diantoro-fitridanadha -
Category
Documents
-
view
208 -
download
21
Transcript of Kelompok 5 Daya Tarik Pariwisata Bandung Bagi Masyarakat Luar Daerah
Laporan Penelitian
Daya Tarik Pariwisata Bandung bagi Masyarakat Luar Daerah
Oleh:
Kelompok V
125 09 006 Dinni Nurhayani (Ketua)122 09 048 Heru Cakra125 09 003 Adrian Wirawan151 10 021 Guntur Setiawa131 10 115 Ari Gunawan106 08 013 Astarina Utari190 10 122 Fanny Kartika102 08 028 Pia Dinari155 08 032 Ghani Rozaqi105 10 017 Hadohoan Satyalen125 08 007 Yogatama Bimo S131 10 113 M Yunus Qomarul131 10 126 Reza Riswandana153 08 091 Irfan Yulanda172 10 027 Rr Nissa P180 10 020 R Randi Oktovan
KELOMPOK KEILMUAN ILMU-ILMU KEMANUSIAAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2012
LAPORAN PENELITIAN :
DAYA TARIK PARIWISATA BANDUNG UNTUK MASYARAKAT
LUAR DAERAH
KELOMPOK KEILMUAN ILMU-ILMU KEMANUSIAAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2012
Kelompok 5 :122 09 048 Heru Cakra125 09 003 Adrian Wirawan125 09 006 Dinni Nurhayani151 10 021 Guntur Setiawa131 10 115 Ari Gunawan106 08 013 Astarina Utari190 10 122 Fanny Kartika102 08 028 Pia Dinari155 08 032 Ghani Rozaqi105 10 017 Hadohoan Satyalen125 08 007 Yogatama Bimo S131 10 113 M Yunus Qomarul131 10 126 Reza Riswandana153 08 091 Irfan Yulanda172 10 027 Rr Nissa P180 10 020 R Randi Oktovan
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangSejak masa kolonial Belanda, daerah Bandung dikenal sebagai
daerah yang nyaman untuk dikunjungi. Hawa sejuk pegunungan,
keramahan penduduk, serta suasana tenang telah menjadi daya tarik
utama kota yang dikenal sebagai Paris van Java ini. Kondisi alam Bandung
yang demikian itu menjadikan Bandung sebagai kota yang idaman
sebagai tempat tinggal bagi sebagian orang. Terlebih, daerah
metropolitan Bandung Raya saat ini merupakan lokasi pusat pemerintahan
Provinsi Jawa Barat, sehingga laju urbanisasi masyarakat daerah ke
Bandung cukup tinggi (www.bandung.go.id).
Bandung (kota, kabupaten, dan sekitarnya) dikenal sebagai daerah
yang cukup kreatif dalam mengembangkan lokasi yang menarik dan
berpotensi menjadi objek pariwisata. Berbagai jenis objek wisata
dikembangkan oleh tiap daerah, baik Bandung Utara, Bandung Selatan,
Bandung Timur, dan Bandung Barat. Jenis objek wisata yang
dikembangakan di daerah Bandung Raya diantaranya wisata belanja,
wisata alam, wisata kuliner, dan wisata sejarah. Perkembangan industri
pariwisata menyebabkan banyak wisatawan daerah yang berkunjung ke
Bandung. Pembangunan infrastruktur untuk memudahkan akses
masyarakat luar daerah seperti Jakarta dan sekitarnya menjadi salahsatu
faktor penting industry pariwisata di Bandung. Pembangunan jalan tol
Cipularang yang mempersingkat waktu tempuh Jakarta (dan sekitarnya)
ke Bandung menjadikan wisatawan daerah yang berkunjung ke Bandung
meningkat, terutama pada akhir pekan.
Selain menjadi tempat tujuan wisata, Bandung juga merupakan
tempat pendidikan. Berbagai perguruan tinggi swasta yang terkenal serta
beberapa perguruan tinggi negeri ternama berlokasi di Bandung. Hal ini
juga menyebabkan tingginya jumlah pendatang di Bandung, terutama
daerah Kota Bandung.
Kondisi-kondisi pada tiga paragraf sebelumnya berimbas pada
kondisi kependudukan dan pariwisata di Bandung. Masalah yang
ditimbulkan seperti membludaknya wisatwan daerah yang berkunjung ke
Bandung, peningkatan polusi udara akibat volume kendaraan yang terus
meningkat, peningkatan volume kendaraan di jalan sehingga
menyebabkan macet, dan peningkatan jumlah penduduk.
1.2 Fokus PenelitianFokus pneleitian ini adalah mengenai daya tarik pariwisata Bandung
Raya bagi masyarakat luar daerah.Dengan demikian, berbagai masalah
yang dikemukakan pada latar belakang selanjutnya dibatasi, dengan
membatasi masalah hanya pada daya tarik pariwisata.
1.3 Identifikasi Masalah
• Membludaknya wisatawan daerah yang berkunjung ke kota
Bandung pada hari sabtu-minggu
• Meningkatnya tingkat polusi lingkungan di kota Bandung dari tahun
ke tahun
• Meningkatnya tingkat kemacetan jalanan di kota Bandung di akhir
• Meningkatnya kepadatan penduduk di kota Bandung
• Pariwisata Bandung membangkitkan perekonomian UKM
1.4 Rumusan Masalah
• Secara sosiologi, wisatawan tipe apakah yang banyak mengunjungi
Bandung?
• Hal apa yang menjadi penarik (faktor penawaran) pariwisata di
Bandung?
• Apa saja yang menjadi pendorong masyarakat luar daerah berlibur
di kota Bandung?
• Faktor apa sajakah yang mempengaruhi permintaan pariwisata di
Bandung?
1.5 Tujuan Untuk mengetahui tipe wisatawan yang banyak mengunjungi
Bandung pada akhir pekan
Mengetahui faktor penarik (faktor penawaran) pariwisata di
Bandung bagi masayarakat luar daerah
Mengetahui faktor pendorong masyarakat luar daerah berlibur di
Bandung
Mengetahui faktor yang mempengaruhi permintaan pariwisata di
Bandung
1.6 Manfaat Penelitian Manfaat Praktis
o Dengan diketahuinya tipe wisatawan yang mengunjungi Bandung, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Pemerintah Bandung Raya dan stakeholder lain yang berkecimpung dalam pengembangan pariwisata Bandung,
o Dengan diketahuinya faktor-faktor penarik wisatawan ke Bandung, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengembang pariwisata di Bandung Raya, khususnya mengenai hal-hal yang perlu ditingkatkan dan fasilitas yang belum tersedia,
o Dengan diketahuinya faktor-faktor yang menyebabkan seseorang berwisata ke Bandung, stakeholder terkait kedatangan wisatawan ke Bandung dapat mengantisipasi penumpukan pengunjung di suatu daerah (membuat alternative persebaran wisatawan), dan
o Dengan diketahuinya faktor yang mempengaruhi permintaan pariwisata di Bandung, diharapkan menjadi pemacu bagi pertumbuhan industri pendukung pariwisata di Bandung serta pengembangan daerah yang belum memiliki objek wisata.
Manfaat Teoritiso Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
sosiologi pariwisata, dano Menjadi sumbangsih ITB bagi perkembangan keilmuan sosial.
BAB 2LANDASAN TEORI
2.1 Typologi Wisatawan
Plog (1972) mengklasifikasikan wisatawan sebagai berikut:
1. Tipe alosentris. Wisatawan tipe alosentris senang mengunjungi
tempat-tempat yang menantang untuk berpetualang (adventure
seekers) dan belum pernah dia datangi sebelumnya (go for new
experiences). Wisatawan tipe ini senang bertemu dengan orang
asing/baru dan senang mengeksplorasi lebih jauh mengenai budaya
tempat baru tersebut.
2. Tipe psikosentris. Wisatawan tipe ini pada umumnya konservatif,
tidak suka berpetualang, dan membatasi diri. Wisatawan tipe ini
mengunjungi tempat wisata yang memiliki aktivitas dan makanan
yang sama dengan di daerah asalnya. Faktor utama yang sangat
diperhatikan adalah keamanan (safety & security)
3. Tipe midsentris. Wisatawan midsentris merupakan wisatawan yang
berada diantara dua tipe sebelumnya. Tidak terlalu senang
berpetualang, tidak terlalu suka mengunjungi tempat
unik/aneh.Senang mendatangi tempat baru.
2.2 Penawaran Pariwisata
Medlik (1980) dalam penawaran pariwisata yang perlu diperhatikan
adalah:
1. Attraction (daya tarik). Daerah tujuan wisata dalam menarik
wisatawan perlu menemukan dan mengembangkan daya tarik
pariwisata, baik berupa alam maupun masyarakat dan budayanya
2. Accesable (bisa dicapai), hal ini dimaksudkan agar wisatawan
domestic dan mancanegara dapat dengan mudah dalam mencapai
tempat tujuan wisata
3. Amenities (fasilitas). Pengembangan sarana yang mendukung selain
dapat mempengaruhi keputusan wisatawan juga dapat membuat
wisatawan lebih kerasan(tinggal lebih lama)
4. Ancilllary (adanya lembaga pariwisata). Lembaga pariwisata
berfungsi sebagai promotor tempat wisata sekaligus sebagai jaminan
rasa nyaman dan aman dalam berwisata. Selain itu, lembaga
pariwisata juga melindungi hak wisatawan untuk dapat
menyampaikan kritik dan saran bagi tempat tujuan wisata
2.3 Faktor Pendorong Pariwisata
Ryan (1991), dari kajian literaturnya menemukan berbagai faktor
pendorong bagi seseorang untuk melakukan perjalanan wisata seperti di
bawah ini:
Escape
Ingin melepaskan diri dari lingkungan yang dirasakan menjemukan,
atau kejenuhan dari pekerjaan sehari-hari.
Relaxation
Keinginan unt uk penyegaran, yang juga berhubungan dengan
motivasi untuk escape di atas.
Play
Ingin menikmati kegembiraan, melalui berbagai permainan, yang
merupakan pemunculan kembali dari sifat kekanak-kanakan. dan
melepaskan diri sejenak dari berbagai urusan yang serius.
Strengthening family bonds
Ingin mempererat hubungan kekerabatan. khususnya dalam
konteks VFR (Visiting Friends and Relations). Keakraban hubungan
kekerabat an ini juga terjadi di antara anggot a keluarga yang
melakukan perjalanan bersama-sama, karena kebersamaan sangat
sulit diperoleh dalam suasana kerja sehari- hari di negara industri.
Prestige
Untuk menunjukkan gengsi, dengan mengunjungi destinasi yang
juga merupakan dorongan untuk meningkatkan status atau derajat
sosial.
Social interaction
Untuk dapat melakukan interaksi sosial dengan teman sejawat,
atau dengan masyarakat lokal yang dikunjungi.
Romance
Keinginan untuk bertemu dengan orang-orang yang bisa
memberikan suasana romantis, atau untuk memenuhi kebutuhan
seksual, khususnya dalam pariwisata seks.
Educational Opportunity
Keinginan untuk melihat sesuatu yang baru, mempelajari orang
lain dan atau daerah lain, atau mengetahui kebudayaan etnis lain.
Ini merupakan pendorong yang dominan di dalam pariwisata.
Self-Fulfilment
Keinginan untuk menemukan diri sendiri (self discovery), karena diri
sendiri biasanya bisa ditemukan pada saat kit a menemukan
daerah orang yang baru.
Wish Fulfilment
Keinginan untuk merealisasikan mimpi-mimpi yang lama dicita-
citakan, sampai mengorbankan diri dengan cara berhemat, agar
bisa melakukan perjalanan. Hal ini juga sangat jelas dalam
perjalanan wisata religius, sebagai bagian dari keinginan atau
dorongan yang kuat dari dalam diri.
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Tempat Pariswisata
Medlik (1980) menjelaskan faktor yang mempengaruhi permintaan
pariwisata adalah:
1. Harga. Harga yang tinggi pada suatu daerah tujuan wisata akan
memberikan imbas/timbal balik pada permintaan wisata yang
menurun, dan sebaliknya
2. Pendapatan. Apabila pendapatan di suatu negara tinggi, maka
kecenderungan untuk memilih daerah tujuan wisata sebagai tempat
berlibur akan semakin tinggi
3. Sosial budaya. Adanya sosial budaya yang unik dan khas atau
dengan kata lain berbeda dengan apa yang ada di daerah asal
wisatawan maka peningkatan permintaan terhadap tempat wisata
akan tinggi
4. Sosial politik. Dampak sosial politik belum terlihat apabila keadaan
daerah tujuan wisata dalam situasi aman dan tenteram. Tetapi
apabila hal tersebut berseberangan dengan kenyataan, maka
sospol akan sangat terasa pengaruhnya (contoh: travel warning)
5. Intensitas keluarga. Banyak/sedikitnya keluarga juga berperan serta
dalam permintaan wisata. Hal ini dapat diratifikasi bahwa jumlah
keluarga ynag banyak akan mempengaruhi keinginan untuk
berlibur, mengingat kepentingan wisata itu sendiri
6. Harga barang substitusi. Harga barang pengganti/substitusi yang
dimaksud adalah adanya daerah wisata yang hamper sama dengan
biaya yang lebih terjangkau akan menjadi pilihan
7. Harga barang komplementer. Yang dimaksud adalah obyek wisata
yang saling melengkapi, misalnya daerah wisata yang berdekatan
BAB 3PROSEDUR PENELITIAN
3.1 Metode PenelitianUntuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi wisatawan luar
daerah Bandung memilih Bandung sebagai tempat tujuan wisatanya,
dlakukan penelitian kualitatif.Penelitian kualitatif adlah metode
pendekatan yang temuan-temuan penelitiannya tidak diperoleh
melalui prosedur statistic atau bentuk perhitungan lainnya.Prosedur
penelitian kualitatif menghasilkan temuan-temuan yang diperoleh dari
data-data yang dikumpulkan dengan menggunakan beragam sarana,
diantaranya pengamatan dan wawancara, dokumen, buku, kaset, dan
video (Suryana, 2007).
Dalam penelitian ini, objek yang akan diamati adalah para
wisatawan luar daerah, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan para wisatawan untuk menjadikan
Bandung sebagai daerah tujuan wisata.
Metode kualitatif dipilih agar data yang didapat dapat dianalisis
secara mendalam, kredibel, dan bermakna. Metode ualitatif dipilih
untuk dapat menjawab permasalahan yang fokusnya telah ditentukan.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh wisatawan yang berasal
dari luar daerah Bandung, baik wisatawan domestik maupun
internasional. Wisatawan yang digolongkan kedalam populasi adalah
wisatawan yang sedang melakukan kegiatan wisata saat penelitian
dilakukan.
Sampel dalam penelitian ini adalah orang yang sedang berwisata di
Bandung, berasal dari luar wilayah Bandung, yang dipilih secara acak
(random sampling). Pemilihan narasumber wawancara juga hanya
dilakukan pada orang yang memenuhi kriteria tersebut, sehingga
metode pemilihan sampel purposive sampling juga digunakan pada
penelitian ini. Jumlah sampel yang menjadi narasumber pada
penelitian ini adalah 9 narasumber, dengan rincian 8 orang wisatawan
dan 1 orang petugas Dinas Pariwisata Kota Bandung.
3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan DataPengambilan data dalam penelitian kualitatif mengedepankan
pandangan informan (dalam hal ini narasumber). Berdasarkan fokus
penelitian yang telah ditetapkan, sumber data dan teknik
pengumpulan data penelitian ini adalah:
1. Untuk mendapatkan data mengenai tipologi wisatawan, faktor-
faktor yang memengaruhi kedatangan wisatawan ke Bandung
dari sudut pandang pelaku wisata (wisatawan), dilakukan
wawancara dengan wisatawan di beberapa lokasi.
2. Verifikasi data, penjelasan mengenai wilayah administrasi,
perencanaan pengembangan wisata, dan untuk mendapatkan
data mengenai faktor-faktor yang memengaruhi pariwisata
Bandung dilakukan melalui wawancara dengan petugas Dinas
Pariwisata di salah satu wilayah, yaitu Dinas Pariwisata Kota
Bandung.
Data yang telah didapatkan selanjutnya dianalisis oleh peneliti
dalam Focus Group Discussion untuk meminimalisasi pemahaman
sepihak dan subjektivitas dalam penelitian ini.
3.4 Instrumen PenelitianDalam penelitian ini, sesuai dengan metode pengumpulan data
yang digunakan, maka instrument penelitian berupa pedoman
wawancara, yang berisikan daftar pertanyaan yang ditanyakan
langsung kepada narasumber.
Daftar pertanyaan yang diajukan kepada narasumber merupakan
pertanyaan yang telah disesuaikan dengan indikator yang berkaitan
dengan penelitian, bedasarkan rumusan masalah dan landasan teori.
Keterangan lengkap mengenai panduan wawancara dapat dilihat pada
Lampiran 1.
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
data kualitaif, melalui penalaran peneliti berdasarkan teori yang ada
dan juga diskusi untuk menghindari subjektivitas dalam penelitian.
3.6 Lokasi PenelitianPenelitian dilakukan di wilayah Bandung Raya, pada lokasi-lokasi
banyak ditemui wisatawan.
3.7 Waktu PenelitianPenelitian ini telah dilakukan pada tanggal 1-3 Desember 2012.
BAB 4HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Wawancara4.1.1 Dinas Pariwisata Kota Bandung
Ada tiga jenis pariwisata yang terdapat di kota Bandung, yakni:
Wisata kuliner
Wisata belanja
Wisata hiburan
Kota Bandung tidak memiliki daerah wisata alam. Daerah wisata
lembang, dan sekitarnya itu masuk ke dalam wilayah dinas
pariwisata Kota Bandung Barat.
Rencana pengembangan Kota Bandung akan dibawa ke konsep City
Tour, dimana mencakup di dalamnya:
Heritage Tour
Ada 99 buah lokasi bangunan cagar budaya, termasuk di
dalamnya adalah Aula Timur ITB. Bangunan-bangunan cagar
budaya ini tidak boleh dirubah bentuknya, hanya
diperbolehkan renovasi dan revitalisasi.
Shopping Tour
Wisata jenis ini berkembang dengan sendirinya. Titik
shopping tour yang paling ramai untuk saat ini adalah Pasar
Baru. Wisatawan asing mendominasi di pasar ini oleh karena
banyaknya barang-barang yang murah dan berkualitas.
Faktor pendongkrak pariwisata Kota Bandung ada 2, yakni:
Adanya tiket penerbangan murah yang dikeluarkan oleh
banyak maskapai penerbangan menuju bandung
Dibukanya jalur tol Cipularang, yang menyebabkan arus
masuk wisatawan dari Jakarta sangat mudah.
Dalam sektor pariwisata kuliner, dinas pariwisata Kota Bandung
tidak ikut campur tangan. Dinas Pariwisata hanya menyediakan
media promosi pariwisata melalui bandungtourism.com
Daerah asal wisatawan yang paling banyak adalah Jakarta untuk
wisatawan lokal dan Malaysia untuk wisatawan asing. Data jumlah
wisatawan didapatkan dari Airport, Kereta Api, Terminal Bus, dan
Jasa Marga.
Dari semua tujuan wisata yang ada, tempat manakah yang paling
sering dikunjungi para wisatawan/jumlah pengunjung paling ramai?
Tempat yang menjadi tujuan utama wisatawan luar daerah di Kota
Bandung adalah: (rangking tertinggi ke terendah)
Pasar Baru
BSM – Trans Studio
Alun-alun
Untuk menunjang pariwisata di kota Bandung, telah didirikan
beberapa sentra, yakni:
Sentra rajut – Cibinong
Sentra jeans – Cihampelas
Sentra sepatu – Cibaduyut
4.1.2 Wisatawan
Anda berasal dari daerah mana?
Respond
en
Jawaban
1 Tangerang
2 Tebet Jakarta selatan
3 Medan, sekarang tingggal di Bekasi.
4 Lampung
5 Depok
6 Jakarta
7 Jakarta
8 Surabaya
Tempat wisata apa sajakah yang sudah dikunjungi di Bandung?
Respond
en
Jawaban
1 Factory Outlet di Jalan Riau, Dago, Wisata
Gunung Tangkuban Perahu
2 -
3 Gunung Tangkuban Perahu, dago pakar, BSM, FO,
pasar baru
4 Trans studio, cibaduyut, FO
5 Wisata belanja di pusat kota seperti Cihampelas,
FO di Dago, FO di Riau dan PVJ.
Wisata alam ke kawah putih Ciwidey dan Curug
Cimahi.
Kuliner pernah pergi ke daerah Punclu dan Braga.
6 Lembang, daerah Bandung atas, dll.
Tempat belanja seperti Cihampelas, PVJ, dll
7 Fo di dago dan setiabudi, braga, kawah putih,
area rafting.
8 Gunung tangkuban perahu, trans studio, kuliner,
ciwalk, kebun strawberry
Apakah tempat-tempat tersebut sudah pernah dikunjungi sebelumnya?Respond
enJawaban
1 Tangkuban perahu hanya sekali, FO Riau dan Dago hampir satu bulan sekali
2 -3 Rata-rata sekali, tp kalau pasar baru sudah
dikunjungi beberapa kali4 Pernah5 Untuk wisata belanja sudah beberapa kali
kesana. namun untuk wisata alamnya baru pertama kali.
6 Sering7 Iya pernah khususnya FO8 Belum
Kenapa memilih tempat tersebut?
Respond
en
Jawaban
1 Mencari suasana baru dan saya ingin belanja di
FO.
2 -
3 Di bekasi daerahnya ruwet, butuh rekreasi,
suasana baru. Belanja kebutuhan calon bayi
4 -
5 -
6 Di Jakarta panas, macet, tidak kondusif untuk
berakhir pekan, berbeda dengan Bandung yang
sejuk.
7 -
8 Tujuan awalnya, saya ingin ketemu sama teman-
teman lama. Saya juga penasaran sama
kulinernya Bandung, sekalian nyari suasana yang
nyaman buat kumpul dan ngobrol lama.
Bagaimana cara anda sampai ke bandung dari daerah asal? Responde
n
Jawaban
1 Travel kalau tidak ada yang mengantar, namun
lebih sering naik mobil pribadi.
2 Saya dan keluarga ke Bandung dengan mobil
pribadi
3 Naik mobil pribadi
4 Umum, memakai Bis kramat djati
5 Biasanya selalu naik travel
6 Mobil
7 Saya naik mobil bersama keluarga
8 Dari Surabaya saya naik pesawat, turun di
Jakarta. Dari Jakarta, saya naik travel ke
Bandung.
Menurut pendapat anda, apakah fasilitas untuk wisatawan di bandung sudah memadai? Respond
en
Jawaban
1 Sudah banyak, hanya saja fasilitas jalan raya
yang sering macet
2 Kalau untuk hotel dan penginapan saya rasa
sudah sangat memadai namun, namun masalah
transportasi yang saya kesalkan adalah
kemacetan.
3 Ya
4 Sudah
5 Untuk hotel mungkin sudah banyak dan bagus-
bagus. Tetapi untuk transportasi ke tempat
wisata khusunya transportasi umum masih
kurang. Cukup sulit bila saya ingin berlibur di
Bandung tidak diantar oleh teman.
6 Sudah sangat mencukupi.
7 Iya sudah mudah, kita bisa naik mobil travel. Tapi
saya belum pernah naik angkutan umum.
Sekalinya naik travel itu langsung dijemput sama
teman saya naik mobil.
8 Untuk angkot, saya rasa sudah cukup. Yang
susah itu cari taksi di Bandung. Karena banyak
jalanan di Bandung yang 1 arah, jadi kalau saya
salah naik angkot atau tersasar, untuk putar
baliknya jauh dan membingungkan.
Kalau penginapan sih tergantung akomodasi
setiap orang, karena saya lebih banyak jalan-
jalan, saya memilih penginapan yang seadanya
dan murah saja karena saya lebih banyak
menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan
dibanding istirahat di hotel. Tapi ada resiko
dengan hotel yang biayanya murah, yaitu
lingkungannya cukup seram.
Apakah informasi dari lembaga pariwisata mengenai tempat wisata di bandung sudah memadai?Respond
en
Jawaban
1 Tidak tahu, tidak pernah tanya ke dinas
pariwisata mengenai Bandung, sering lihat di TV
kalau wisata di Bandung
2 -
3 Saya tidak tahu apakah itu dari lembaga
pariwisata atau tidak, tapi jika browsing di
internet, mengakses informasi tentang wisata di
bandung sudah banyak tersedia
4 -
5 -
6 Kurang, tidak menonjolkan kelebihan, saya justru
lebih banyak tahu melalui saudara.
7 Belum karena Saya sendiri kebanyakan dapet tau
info wisata dari teman-teman saya di bandung
8 Saya nggak tau tentang lembaga pariwisata dan
sebagainya, saya browsing random aja tentang
tempat-tempat khas dan kuliner yang ada di
Bandung. Selain itu, saya lebih nyaman bertanya
langsung sama teman-teman saya yang memang
orang sini, rasanya lebih terpercaya dan
recommended.
Apakah anda datang kebandung untuk beristirahat?Respond
en
Jawaban
1 Untuk jalan-jalan, senang-senang, dan melepas penat
2 Saya hanya berwisata weekend saja kesini, untuk menghilangkan kejenuhan di Jakarta.
3 Istirahat mental, kalau fisik sih tetap lelah,
mungkin karena saya sedang hamil.
4 Saya datang ke Bandung untuk menemui anak
saya yang sedang mengambil kuliah di ITB.
5 -
6 Ya, tentu saja.
7 Iya saya datang ke bandung untuk Refreshing
dan mengunjungi keluarga. Mengunjungi
keluarga dalam rangka menghadiri acara sepupu
saya yang ingin disunat.
8 Tidak
Pernahkah anda sengaja mengupdate status social network anda yang berhubungan
dengan kedatangan anda ke bandung pada saat anda ke bandung?Respond
en
Jawaban
1 Tidak, saya tidak tahu menahu tentang hal itu.
2 -
3 Pernah, tidak sering
4 Tidak
5 Sering.
6 Tidak.
7 -
8 Iya, saya update status di facebook dan
blackberry
Menurut anda, apakah biaya berlibur di bandung tergolong mahal atau terjangkau?Respond
en
Jawaban
1 Ada yang murah dan ada yang mahal, murah seperti
wisata tangkuban perahu. Kalau FO bergantung juga
pada FO yang mana, ada yang terlampau mahal ada
yang biasa-biasa saja.
2 Menurut saya hal itu yang menjadi salah satu daya
tarik kota bandung bagi. Karena menurut saya harga
sangat terjangkau, baik pembelian barang2 dan juga
wisata wisata kuliner. Dan saya rasa orang lain yang
datang kesini juga merasakan hal yang sama.
3 Di sini sepertinya dari yang sangat murah sampai
sangat mahal juga ada
4 Relatif terjangkau
5 Menurut saya tidak semahal barang-barang yang
ada di Jakarta.
6 Terjangkau.
7 Menurut saya biaya berlibur di bandung sudah
tergolong murah bila dibandingkan dengan
jakarta.
8 Masalah transport (angkot) dapat terbilang
terjangkau. Saya merasa kalau untuk makanan
standar (makan kaki lima), tetap masih lebih
murah Surabaya. Tapi untuk biaya makan di resto
atau café, tidak jauh beda. Secara keseluruhan,
saya rasa terjangkau.
Apakah ada keadaan yang khas / beda antara Bandung dengan daerah asal anda?Respond
en
Jawaban
1 Ada, Bandung lebih sejuk, nyaman, memang
ramai tapi tidak membuat stress, malahan
menyenangkan. Kalau di Jakarta ramainya bikin
stress, panas.
2 Yang pastinya udaranya yang masih sejuk dan masih jauh lebih baik ketimbang Jakarta.
3 Jelas, itu daya tarik utama. Disini relatif lebih
praktis
4 Kalo di Lampung tempat wisatanya banyaknya
berasal dari alam, seperti laut dll. Tidak seperti di
bandung tempat wisatanya banyaknya di bangun
di dalam kota (tempat wisata belanja, mall, FO
dll).
5 Udaranya yang sejuk sama suasananya yang
nyaman dan banyak tempat wisata.
6 Ada, udaranya, kulinernya, dll.
7 Udaranya dan kalo buat FO-nya lebih murah
barang di bandung daripada jakarta.
8 Disini jauh lebih dingin, Surabaya sangat panas.
Tapi jalanan Bandung yang cuma 1 arah suka
bikin saya bingung.
Apakah ada tempat wisata sejenis seperti daerah tujuan wisata yang andakunjungi di
Bandung dan jaraknya lebih dekat dari daerah sekitar anda?
Respond
en
Jawaban
1 Outlet itu banyak di Jakarta, tetapi koleksinya
standard, tidak dibarengi dengan pemandangan
dan suasana yang nyaman.
2 -
3 Ada, tapi tidak lebih dekat. Jarak mungkin tidak
begitu jauh, tapi akses lebih menyulitkan di
bekasi
4 Di tempat asal relatif jarang tempat wisata yang
seperti di Bandung (outlet, mall, dll)
5 Karena yang membedakan Bandung sama
tempat lain itu suasananya kotanya. Jadi kalo ke
Bandung ingin menikmati suasananya juga,
bukan sekedar beli produk fashion.
6 Tidak ada
7 -
8 Kalau kulinernya, ada yang serupa, tapi suasana
tempat makannya terasa beda. Dan disini banyak
sekali tempat belanja seperti FO.
4.2 Analisis
SECARA SOSIOLOGI, WISATAWAN TIPE APAKAH YANG BANYAK
MENGUNJUNGI BANDUNG?
Dari hasil wawancara dengan 8 responden, dapat disimpulkan
bahwa secara sosiologi, wisatawan yang datang ke Bandung
merupakan wisatawan typology midsentris. Secara umum wisatwan
yang datang ke Bandung senang mendatangi tempat-tempat baru
di Bandung. Namun dalam pemilihan tempat baru, wisatawan
cenderung mendatangi tempat baru yang sejenis atau dalam kata
lain, tempat-tempat baru yang didatangi bukan merupakan tempat
unik/aneh. Wisatawan yang diwawancara tidak terlalu senang
berpetualang sehingga termasuk dalam wisatawan konservatif.
Berdasarkan informasi yang didapat dari Dinas Pariwisata Kota
Bandung, 3 tempat yang paling sering dikujungi adalah Pasar Baru,
BSM-Trans Studio, dan Alun-alun. Dari informasi ini, dapat
disimpulkan bahwa tipe wisatawan Kota Bandung termasuk dalam
Tipe Psikosentris yang merupakan tipe wisatawan tidak suka
berpetualang (konservatif) dan lebih memperhatikan
safety&security (kemanan).
HAL APA YANG MENJADI PENARIK (FAKTOR PENAWARAN) PARIWISATA DI
BANDUNG?
Sebagian besar orang yang datang ke bandung di akhir pekan
karena udara bandung yang relatif lebih sejuk dan dingin,
berbelanja terutama belanja pakaian, dan wisata kuliner. Dengan
kata lain, Bandung memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Hal ini sesuai dengan teori daya tarik (attraction).
Akses menuju Bandung sangat terjangkau. Wisatawan dapat
menggunakan berbagai moda transportasi ke Bandung dengan
harga yang terjangkau. Hal ini sesuai dengan teori accesable (bisa
dicapai) yang menyatakan bahwa kemudahan akses mempengaruhi
kunjungan wisatawan.
Sebagian besar wisatawan juga menyatakan bahwa fasilitas
penginapan atau hotel di Bandung sangat memadai sehingga
wisatawan tidak terlalu khawatir kalau harus berlama-lama di
Bandung. Hal ini sesuai dengan teori fasilitas (amentities) yang
menyatakan bahwa fasilitas penginapan dapat mempengaruhi
lamanya kunjungan wisatawan.
Sebenarnya peran dinas terkait terhadap branding pariwisata kota
Bandung sangat minim. Sebagian besar wisatawan tahu Bandung
dari teman, keluarga atau dari televisi. Hal ini menunjukkan bahwa
teori yang menyatakan bahwa lembaga pariwisata mempengaruhi
kunjungan wisatawan tidak berlaku bagi wisatawan Bandung.
Kemudian bila ditinjau dari faktor yang mendongkrak pariwisata
Kota Bandung, Kota Bandung memiliki rencana untuk
mengembangkan pariwisatanya kearah konsep city tour dimana di
konsep tersebut ada 2 poin yang akan dikembangkan yakni
Heritage Tour dan Shopping Tour. Konsep ini sesuai dengan teori
yang disampaikan oleh Medlik, yakni faktor yang mempengaruhi
pariwisata Kota Bandung adalah attraction (daya tarik). Disamping
daya tariknya, masih sesuai dengan teori dari Medlik, Kota Bandung
memiliki akses yang mudah. Berdasarkan informasi dari Dinas
Pariwisata sudah banyak maskapai penerbangan yang membuka
jalur penerbangan dari luar/dalam negeri ke Kota Bandung.
Ditambah dengan adanya tol cipularang, akses menuju Kota
Bandung semakin mudah. Dari Dinas Pariwisata sendiri, sudah
dibuat website mengenai pariwisata Kota Bandung yaitu
www.bandungtourism.com. Informasi ini sesuai dengan teori Medlik
yang ke 4 Ancillary yaitu adanya lembaga pariwisata yang berfungsi
sebagai promotor tempat wisata. Untuk menambah daya tarik Kota
Bandung, Dinas Pariwisata juga berencana untuk mendirikan dan
mengembangkan beberapa sentra yakni sentra rajut-Cibinong,
sentra jeans-Cihampelas, dan sentra sepatu-Cibaduyut.
APA SAJA YANG MENJADI PENDORONG MASYARAKAT LUAR DAERAH
BERLIBUR DI KOTA BANDUNG?
Mayoritas dari responden memiliki alasan untuk melepaskan diri
dari lingkungan rutinitas dari masing-masing responden. Alasan ini
sangat sesuai dengan Teori Ryan (1991). Faktor pendorong untuk
berwisata salah satunya Escape,dan Play yaitu ingin melepaskan
diri dari lingkungan yang dirasakan menjemukan, atau kejenuhan
dari pekerjaan sehari- hari. Teori Ryan masih berlaku hingga saat
ini.
Mayoritas dari responden berkata mereka juga ke Bandung untuk
istirahat dan memiliki keinginan untuk menyegarkan diri Hal ini
sesuai seutuhnya dengan Teori Ryan poin 2, yaitu Relaxation,
keinginan untuk penyegaran yang juga berhubungan dengan
motivasi untuk Escape di atas.
Mayoritas responden berkata tidak untuk Prestige, menunjukkan
gengsi, dengan mengunjungi destinasi yang juga merupakan
dorongan untuk meningkatkan status atau derajat social.
Responden mayoritas ke Bandung bukan untuk tujuan gengsi,
tetapi memiliki tujuan istirahat atau pada Teori Ryan yaitu
Relaxation.
Mayoritas dari mereka berkata untuk bertemu keluarga dan teman
lama. Teori Ryan pada Strenghtening Family Bonds, Social
Interaction memang sampai saat ini masih berlaku.
Dari alasan yang diberikan oleh responden, poin Romance
merupakan poin yang tidak ada pada jawaban responden, tetapi
tidak serta merta poin teori ini tidak tepat. Beberapa orang
memang berkunjung ke tempat untuk Romance tetapi sangat
jarang.
Kenyataannya, Teori Ryan (1991) dari seluruh poin masih berlaku
hingga saat ini dan tentu saja responden berwisata tidak hanya dengan
satu tujuan. Mayoritas dari responden memiliki tujuan yang banyak.
FAKTOR APA SAJAKAH YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PARIWISATA DI
BANDUNG?
Menurut seluruh responden biaya liburan di Bandung relatif
terjangkau dibanding tempat-tempat liburan lain. Hal ini
membuktikan bahwa faktor harga yang terjangkau sangat
mempengaruhi minat wisatawan yang datang untuk berlibur di
Bandung.
Menurut 6 dari 8 responden keadaan Bandung yang relatif sejuk
menjadi ciri khas Bandung dibanding dengan tempat wisata di
tempat mereka. Secara tidak langsung menunjukan ke-khas-an
sosial dan budaya mempengaruhi minat wisatawan.
Rata-rata responder mengatakan bahwa tidak ada tujuan wisata
yang jaraknya sama yang serupa dengan Bandung,namun ada pula
yang mengatakan ada yang sama tapi lebih memilih Bandung
karena harga yang lebih murah. Ini membuktikan bahwa faktor
harga barang subtitusi masih mempengaruhi minat wisatawan yang
ada di Bandung.
Jadi teori Medlik yang berpengaruh untuk minat wisatawan yang
datang ke kota Bandung adalah faktor harga, sosial budaya, dan
harga barang subtitusi.
BAB 5SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan Wisatawan masyarakat luar daerah Bandung merupakan wisatwan
dengan type midsentris
Yang menjadi faktor pendorong masayarakat luar daerah untuk
berwisata ke Bandung adalah escape, play, relaxation,
strengthening family bonds, social interaction, dan bukan untuk
romance dan prestige
Yang menjadi faktor penarik adalah attraction, acessable, dan
amentities
Faktor yang memmpengaruhi permintaan pariwisata di Bandung
adalah faktor harga, kekhasan sosial budaya, dan faktor harga
barang substitusi
5.2 Saran Pemda Bandung khususnya Dinas Pariwisata mengelompokkan
destinasi wisata agar tidak terjadi penumpukan wisatawan pada
satu atau beberapa lokasi saja. Karena, penumpukan wisatawan
menyebabkan kemacetan pada beberapa titik di wilayah Bandung
Raya, terutama saat akhir pekan.
Transportasi umum di Bandung terutama yang menuju tempat
wisata lebih diperhatikan, karena sampai saat ini ada beberapa
objek wisata yang masih belum dapat diakses menggunakan
transportasi umum.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1. 2011. “Need Help with Hospitality Management Assignment?”. Class of 1 – Online Class Solution.
http://classof1.com/homework_answers/hospitality_management/plogs_classification_of_tourists/. Diakses pada 30 November 2012
Anonim 2. Website Pemerintah Bandung. http:// www.bandung.go.id
Pitana I Gede dan Gayatri (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: CV Andi
Ryan, Chris. 1991. Recreational Tourism, a Social Science Perspective. New York: Routledge
Waluya, Bagja. 2010. Geografi Pariwisata.
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-
BAGJA_WALUYA/GEOGRAFI_PARIWISATA/Aspek_Permintaan_%26_Penawaran_Par.pdf.
Diakses pada 30 November 2012.
Suryana, Asep. 2007. “Tahap-tahap Penelitian Kualitatif Mata Kuliah Analisis Data Kualitatif”.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/197203211999031-ASEP_SURYANA/Copy_(5)_of_LANGKAH_PENELITIAN_KUALITATIF.pdf Diakses pada 6 Desember 2012
LAMPIRAN 1
Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Landasan Teori Pedoman wawancara
1. Membludaknya wisatawan daerah yang berkunjung ke bandung pada hari sabtu-minggu
2. Meningkatnya tingkat polusi lingkungan di bandung dari tahun ke tahun
3. Meningkatnya tingkat kemacetan jalanan di kota bandung di akhir
4. Meningkatnya kepadatan penduduk di kota bandung
5. Pariwisata Bandung membangkitkan perekonomian UKM
FOKUS/Batasan masalah penelitian: PARIWISATA
1. Secara sosiologi, wisatawan tipe apakah yang banyak mengunjungi Bandung?
2. Hal apa yang menjadi
Teori berkaitan Rumusan masalah I:Plog (1972) mengklasifikasikan wisatawan sebagai berikut:1. Tipe alosentris,2. Tipe psikosentris,3. Tipe midsentris
__
Teori berkaitan Rumusan
Pertanyaan dari Teori I1. Anda berasal dari daerah mana?2. Tempat wisata apa sajakah yang
sudah dikunjungi di Bandung?3. Apakah tempat-tempat tersebut
sudah pernah dikunjungi sebelumnya (dikunjungi lebih dari sekali)?
4. Apakah anda senang mengunjungi tempat-tempat yang baru dan belum pernah dikunjungi sebelumnya?
5. Kenapa memilih tempat tersebut?
Pertanyaan khusus Dinas Pariwisata berkenaan Teori I
6. Tempat wisata seperti apa sajakah yang ada di Bandung? (wisata kuliner, belanja, alam, dll)
7. Dari semua tujuan wisata yang ada, tempat manakah yang paling sering dikunjungi para wisatawan/jumlah pengunjung paling ramai (tempat wisata belanja atau wisata lainnya)?
Pertanyaan dari teori II
penarik (faktor penawaran) pariwisata di Bandung?
3. Apa saja yang menjadi pendorong masyarakat luar daerah berlibur di kota Bandung?
masalah II:Medlik (1980) dalam penawaran pariwisata yang perlu diperhatikan adalah:1. Attraction (daya tarik).2. Accesable (bisa dicapai),3. Amenities (fasilitas). 4. Ancilllary (adanya lembaga
pariwisata).
Teori berkaitan Rumusan masalah III:Ryan (1991), dari kajianliteraturnya menemukan berbagai faktor pendorong bagi seseorang untuk melakukan perjalanan wisata seperti di bawah ini:
1. Escape. 2. Relaxation. 3. Play. 4. Strengthening family bonds.
8. Apa yang membuat anda tertarik datang ke Bandung?
9. Bagaimana cara anda sampai ke bandung dari daerah asal? (dgn kendaraan apa?)
10. Apakah akses transportasi dari dan ke bandung dari tempat asal anda banyak pilihan dan mudah?
11. Menurut pendapat anda, Apakah fasilitas untuk wisatawan di bandung sudah memadai? (hotel/penginapan, transportasi ke tmpt wisata,)
12. Apakah informasi dari lembaga pariwisata (biro travel, dinas pariwisata, dll) menegnai temapt2 wisata di bandung sudah memadai?
Pertanyaan daru teori III13. Kenapa anda datang ke
Bandung? (jawaban dari pertanyaan ini akan mengarah ke salah satu dari statement teori ryan 1991)
14. Apakah anda datang ke bandung untuk beristirahat?(jawaban dari pertanyaan ini akan mengarah ke point 2 statement teori ryan 1991)
15. Pernahkah anda sengaja mengupdate status social
4. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi permintaan pariwisata di Bandung?
5. Prestige. 6. Social interaction.7. Romance. 8. Educational Opportunity9. Self-Fulfilment10. Wish Fulfilment
Teori berkaitan Rumusan masalah IV:Medlik (1980) menjelaskan faktor yang mempengaruhi permintaan pariwisata adalah:
1. Harga, 2. Pendapatan3. Sosial budaya4. Sosial politik5. Intensitas keluarga6. Harga barang substitusi7. Harga barang
komplementer
network anda yang berhubungan dengan kedatangan anda ke bandung pada saat anda ke bandung?(jawaban dari pertanyaan ini akan mengarah ke point 5 statement teori ryan 1991)
16. Apakah ada orang yang ingin anda temui di bandung? (jawaban dari pertanyaan ini akan mengarah ke point 4,6 dan 7 statement teori ryan 1991)
17. Dalam rangka apa anda bertemu orang itu? (jawaban dari pertanyaan ini akan mengarah ke point 4,6, dan 7 statement teori ryan 1991)
Pertanyaan dari Teori IV18. Menurut anda, apakah biaya
berlibur di bandung tergolong mahal atau terjangkau?
19. Apakah ada keadaan yang khas/beda antara bandung dengan daerah asal anda?
20. Apakah ada tempat wisata sejenis seperti daerah tujuan wisata yang anda kunjungi di Bandung dan jaraknya lebih dekat dari daerah sekitar anda? (misal: outlet, di daerah asalnya ada atau enggak, atau di daerah lain yg dia tau ada
atau enggak, kenapa milih di bandung)
21. Kalau orang Jakarta/bekasi yang di tempat wisata belanja: outlet di Jakarta atau bogor ada, kenapa memilih di bandung? (arahkan jawaban ke perbandingan jarak dr Jakarta-bogor dan Jakarta-bandung, kemudahan transportasi karena Jakarta-bandung banyak travel, tempat wisata di bandung lebih banyak bisa sekalian, dll)
LAMPIRAN 2
Notulensi Presentasi
Pertanyaan
1. intan kel 1menurut kita, dinas pariwisata kurang berefek terhadap ketertarikan orang ke Bandung, kekurangannya dimana?Saran agar dinas pariwisata lebih fokus ke budaya dibandingkan factory outlet dan sebagainya
Jawab: Dinas Pariwisata sebetulnya telah melakukan perannya dengan baik, salah satunya dengan mengadakan event untuk menarik wisatawan, seperti saat Ulang Tahun Bandung ke-200. Disini, pemerintah melalui Dinas Pariwisata lebih berperan sebagai fasilitator dan pembuat regulasi daripada pelaku aktif Industri Pariwisata, sehingga kerja yang telah dilakukan dengan baik tersebut kurang terlihat oleh wisatawan.
2. herianto 15110014faktor masyarakat itu berpengaruh atau tidak dengan daya tarik suatu tempat? Jika berpengaruh, seberapa besar pengaruhnya daripada pengaruh yg dipresentasikan
Jawab: faktor masyarakat secara langsung maupun tidak langsung akan memengaruhi daya tarik suatu tempat. Tempat wisata dengan masyarakat yang dikenal ramah dan terbuka dengan kedatangan orang dari luar daerahnya akan cenderung lebih diminati. Kehidupan masayarakat yang memiliki sosial budaya yang khas itu sendiri dapat menjadi objek wisata. Mengenai seberapa besar pengaruh faktor masayarakat ini, kami tidak dapat menentukan karena penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang tidak memerhitungkan besar kecil pengaruh tersebut seperti pada penelitian kuantitatif
3. yudis 125070071. apa kegunaan dari presentasi kalian?2. Dianalisis keempat ada bandung sejuk, dihubungkan ke sosbud,
menurut saya itu salah, apa hubungannya? Tolong jelaskan3. Analisis keempat faktor harga, faktor harga dibandingkan dengan
daerah mana, karena jika dibandingkan dengan tanah abang, akan lebih murah harganya
Jawab:1. Kegunaan presentasi ini adalah: untuk memberikan gambaran
mengenai tipologi wisatawan, faktor pendorong, faktor penarik, serta faktor-faktor yang memengaruhi penawaran pariwisata di Bandung Raya, agar kedepannya dapat menjadi masukan bagi pemerintah dan stakeholders yang berkecimpung dalam pariwisata
2. Kondisi alam suatu daerah, termasuk mengenai sejuk ini, sedikit banyak memengaruhi sosial budaya masyarakat di daerah tersebut,
dan tentunya kondisi Bandung yang sejuk akan memberikan kondisi yang berbeda pada masayrakatnya disbanding dengan keadaan masayarakat di Jakarta yang panas. Menurut teori yang ada dan menjadi landasan pada penelitian ini, perbedaan sosial budaya antara daerah asal wisatawan dengan daerah tujuan wisata memengaruhi penawaran wisata. Oleh karena itu, dalam analisis mengenai faktor sosial budaya, kami memasukkan hal itu.
3. Faktor harga berdasarkan teori yang digunakan dalam penelitian ini sama sekali tidak perlu membandingkan dengan daerah lainnya, cukup diwakili dengan pendapat wisatawan sebagai konsumen pariwisata di Bandung apakah berwisata di Bandung terjangkau atau tidak. Perbandingan antara Factory Outlet di Bandung sebagai salah satu tujuan wisata dengan Pasar Tanah Abang adalah perbandingan yang tidak sepadan, karena memiliki karakteristik dan target pasar yang jauh berbeda.
Sesi 2
1. asmanuapakah sarkem dsb termasuk tempat wisata dibandung? Sesuai ga dengan bandung bermartabat?
Jawab: Menurut teori yang dikemukakan oleh Ryan (1991), tempat yang saudara maksud merupakan bagian dari faktor Romance dalam berwisata. Oleh karena itu, kami menyimpulkan tempat tersebut merupakan bagian dari wisata Bandung, atau setidaknya menjadi alas an untuk orang tertentu berwisata ke Bandung. Pemerintah Bandung sendiri sebetulnya berupaya untuk meminimalisasi tempat-tempat seperti ini. Dengan demikian, upaya menghilangkan tempat ini memberikan indikasi bahwa kondisi ini tidak sesuai dengan slogan Bandung Bermartabat
2. eky -13108apakah kalian mewawancarai orang bandung aslinya? Di dekat tmpt wisata? Soalnya bbrp teman saya org bandung dan mereka agak kesal dengan orang jakarta yg datang ke bandung, bikin macet. Apakah kita meninjau dan memberi solusi tentang itu?Pada penelitian ini, kami berfokus pada sudut pandang wisatawan dan pemerintah (dinas pariwisata), oleh karena itu hal yang saudara tanyakan tidak kami lakukan. Namun, sebagai masukan, hal tersebut kami pandang perlu untuk penelitian berikutnya, karena penelitian yang kami lakukan ini adalah penelitian pendahuluan.
3. Tony kosasih, 13108094Tanggapan, menurut saya wawancara live yang dilakukan tadi tidak maslaah, bagus, hanya sebaiknya teman-teman dikelas diberi tahu bahwa itu diambil dari script/naskah hasil wawancacara asli kelompok VPertanyaan, mbak yg dr Surabaya melakukan update di media sosial, tapi mengapa dikatakan dalam analisis hasil bahwa faktor eksistensi melalui media sosial tidak berlaku di bandung?
Jawab: dalam analisis yang kami buat, kami tidak menyatakan bahwa faktor eksistensi mutlak tidak berlaku. Kami hanya mengatakan, bahwa faktor tersebut bukan merupakan faktor utama.