KELOMPOK 5

26
Pelelangan/Tender Kelompok 5 1. Afdhal Suzalici Putra 2. Ririn Prasetya 3. Vyronika Kristin

Transcript of KELOMPOK 5

Page 1: KELOMPOK 5

Pelelangan/Tender

Kelompok 51.Afdhal Suzalici Putra

2.Ririn Prasetya3.Vyronika Kristin

Page 2: KELOMPOK 5

Sejarah LelangSejarah lelang di Indonesia

dimulai oleh East India Company yang

menyelenggarakan lelang untuk teh (1750) dah

masih bertahan sampai sekarang di London. Ada

juga lelang tembakau Indonesia yang masih bertahan di Bremen,

Jerman.

Page 3: KELOMPOK 5

Pengertian

Pengertian Lelang dalam keputusan menteri keuangan adalah penjualan barang yang terbuka untuk umum baik secara langsung maupun melalui media elektronik dengan cara penawaran harga secara lisan atau tertulis yang didahului dengan usaha mengumpulkan peminat.

Tender adalah pengadaan barang atau pembelian jasa pemborongan pekerjaan

Page 4: KELOMPOK 5

Persamaan dan Perbedaan• Persamaan tender dengan lelang yaitu:

a.Dilakukan di muka umum,b.Didahului dengan pengumuman

• Perbedaan tender dengan lelang:a.Tender adalah pengadaan barang atau pembelian jasa pemborongan pekerjaan, sedangkan lelang adalah penjualan barang;

b.Tender tidak dipimpin oleh pejabat lelangc.Penawaran dalam tender hanya dilakukan secara tertulis

d.Dalam tender, penjual banyak dan calon pembeli hanya satu. Sedangkan dalam lelang adalah sebaliknya.

Page 5: KELOMPOK 5

Persyaratan Mengikuti Tender/Lelang

1. Peserta harus memiliki SUIP (Surat Izin Usaha Perdagangan)

2. Mengajukan formulir keikutsertaan 3. Melunasi kewajiban pajak4. Mempunyai pengalaman dalam penyediaan

barang5. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak

dalam pemberhentian usaha dan tidak bangkrut6. Tidak terdaftar dalam daftar hitam di suatu

instansi7. Memiliki alamat usaha yang jelas8. Mempunyai surat dukung keuangan dari bank 9. Membuat pernyataan kompetensi dan

kemampuan usaha

Page 6: KELOMPOK 5

Pelelangan

Umum

Terbatas

Page 7: KELOMPOK 5

Umum Terbatasadalah metode

pemilihan penyedian barang dan jasa yang

dilakukan secara terbuka dengan

mengumumkan secara luas melalui media masa dan papan

pengumuman resmi untuk penerangan

umum sehingga masyarakat luas dunia usaha yang

berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya

bila diyakini jumlah

penyedia barang dan jasa

yang mampu melaksanakan pekerjaan yang

akan ditawarkan

terbatas

Page 8: KELOMPOK 5

Urutan kegiatan pelelangan secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Pengumuman dan pendaftaran peserta Panitia/pejabat pengadaan harus mengumumkan

secara luas tentang pelelangan umum dengan pasca kualifikasi atau adanya prakualifikasi2. Pasca kualifikasi dan pra kualifikasi

Pada prinsipnya penilaian kualifikasi atas kompetensi dan kemampuan usaha peserta pelelangan umum, dilakukan dengan pascakualifikasi. Khusus untuk pekerjaan yang kompleks dapat dilakukan dengan prakualifikasi .

Prakualifikasi adalah tahap untuk mengidentifikasi kemampuan dan ruang lingkup pekerjaan para rekanan (Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, dan Kontraktor) yang ikutserta dalam pelelangan.

Page 9: KELOMPOK 5

Urutan kegiatan pelelangan secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :

3. Penyusunan daftar peserta lelangadalah penyampaian undangan dan pengambilan

dokumen pemilikan penyedia barang dan jasa.

4. Penjelasan lelang Pada tahap ini akan dijelaskan secara lengkap

mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan beserta aturan-aturan yang akan dipergunakan dalam pelelangan.

5. Penyampaian dan Pembukaan Dokumen Penawaran.Pada hari, jam, dan tempat yang telah ditentukan

semua peserta lelang membawa penawarannya dan dimasukan kotak pelelangan yang telah disediakan sampai batas waktu pemasukan penawaran yang ditentukan. Kemudian setelah batas waktu pemasukan penawaran ditutup dan pada jam/waktu pembukaan penawaran tiba maka masing-masing amplop dibuka satu persatu disaksikan para peserta yang hadir.

Page 10: KELOMPOK 5

Urutan kegiatan pelelangan secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :

6. Evaluasi Penawaran. Pada proyek-proyek besar kadang-kadang terdapat

data penawaran yang meragukan dan umumnya calon kontraktor dimintai keterangan secara tertulis (Clarification Letters). Jangka waktu evaluasi bisa memakan waktu beberapa hari / waktu tertentu sesuai kebutuhan.

7. Pembuktian Kualifikasi. Terhadap penyedia jasa yang diusulkan sebagai

pemenang dan pemenangan cadangan, dilakukan verifikasi terhadap semua data dan informasi yang ada.

Page 11: KELOMPOK 5

Urutan kegiatan pelelangan secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :

8. Pembuatan Berita Acara Hasil Pelelangan Dari hasil evaluasi teknis, administrasi, dan biaya

panitia pelelangan menuangkannya ke dalam berita acara hasil pelelangan (BAHP). Dalam BAHP memuat : - nama semua peserta lelang dan harga penawaran, - metoda evaluasi yang dipergunakan, - unsur-unsur yang dievaluasi, - rumus yang digunakan, - keterangan yang dianggap perlu mengenai hal pelaksanaan pelelangan - tanggal dibuatnya berita acara, serta jumlah peserta yang lulus dan yang tidak lulus. - penetapan urutan dari tiga calon pemenang lelang

Page 12: KELOMPOK 5

Urutan kegiatan pelelangan secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :

9. Penetapan Pemenang Lelang. Panitia menetapkan calon pemenang lelang yang

menguntungkan bagi negara dalam artian : - memenuhi persyaratan teknis dan administrasi - perhitungan harga yang ditawarkan adalah terendah yang responsif - memperhatikan penggunaan semaksimal mungkin hasil produksi dalam negeri - penawaran tersebut adalah penawaran yang terendah diantara penawaran yang memenuhi syarat. Pejabat yang berwenang selanjutnya menetapkan pemenan lelang dan mengeluarkan Surat Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)

Page 13: KELOMPOK 5

Urutan kegiatan pelelangan secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :

10. Pengumuman Pemenang LelangPemenang lelang diumumkan dan diberitahukan oleh

panitia kepada peserta selambat-lambatnya dua hari kerja setelah diterimanya SPPBJ dari pejabat yang berwenang.

11. Sanggahan Peserta Lelang dan Pengaduan Masyarakat Kepada peserta lelang yang berkeberatan atas

penetapan pemenang lelang diberikan kesempatan untuk mengajukan sangahan secara tertulis

12. Penerbitan Surat Keputusan Penetapan Penyedia Pengguna barang/jasa mengeluarkan surat

keputusan penetapan penyedia barang/jasa (SKPPBJ) sebagai pelaksana pekerjaan yang dilelangkan, dengan ketentuan: - tidak ada sanggahan dari peserta lelang - Sanggahan tidak benar atau sanggahan sudah lewat masa sanggah

Page 14: KELOMPOK 5

Urutan kegiatan pelelangan secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :

13. Pelelangan Gagal dan Pelelangan Ulang Pelelangan dinyatakan gagal apabila : - penyedia barang/jasa yang tercantum di dalam daftar calon peserta lelang kurang dari tiga - penawaran yang masuk kurang dari tiga - Tidak ada penawaran yang memenuhi syarat yang ditentukan dalam dokumen lelang - Tidak ada penawaran yang harga penawarannya lebih rendah atau sama dengan pagu dana yang tersedia. - Sanggahan peserta lelang adanya kesalahan prosedur ternyata benar - Sanggahan peserta lelang adanya KKN ternyata benar - Calon pemenang lelang 1, 2, dan 3 mengundurkan diri dan tidak bersedia ditunjuk - Pelaksanaan pelelangan tidak sesuai dengan ketentuan dokumen lelang dan prosedur yang berlaku - Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dalam pelaksanaan lelang ternyata benar

Page 15: KELOMPOK 5

Urutan kegiatan pelelangan secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :

14. Pelelangan Ulang Dalam hal pelelangan dinyatakan gagal,

pengguna barang/jasa/pejabat yang berwenang memerintahkan pelelangan ulang

15. Penandatanganan Kontrak Setelah SPPBJ diterbitkan, pengguna barang

dan jasa menyiapkan dan menandatangani kontrak pelakasanaan pekerjaan apabila dananya sudah cukup tersedia dalam dokumen anggaran.

Page 16: KELOMPOK 5

Ada beberapa variasi dari bentuk dasar lelang, termasuk batas waktu, minimum atau maksimum batas harga penawaran, dan peraturan khusus untuk menentukan penawaran yang menang dan harga.

Peserta lelang mungkin atau mungkin tidak mengetahui identitas atau tindakan dari peserta lain. Tergantung pada lelang, penawar dimungkinkan hadir secara langsung atau melalui perwakilannya, termasuk telepon dan internet.

Penjual biasanya membayar komisi kepada pelelang atau perusahaan lelang berdasarkan presentase harga penjualan terakhir.

Page 17: KELOMPOK 5

Ada beberapa tempat yang umum digunakan sebagai tempat melelang: Balai lelang atau rumah lelangTempat ini memang khusus untuk melelang barang. Biasanya yang dilelang di tempat ini adalah barang-barang seni, antik, atau barang yang bernilai tinggi. PegadaianPegadaian sebetulnya bergerak dibidang jasa gadai. Namun pada perkembangannya selalu ada saja nasabah yang tidak mampu menebus barang yang digadaikan. Barang yang digadaikan dijual oleh Pegadaian dengan cara dilelang. Oleh karena itu di Pegadaian selalu diadakan acara lelang dengan periode tertentu.

Tempat Pelelangan

Page 18: KELOMPOK 5

Tempat Pelelangan IkanIkan yang diperoleh dari nelayan ada yang dijual secara langsung ada yang melalui TPI (Tempat Pelelangan Ikan). Ikan di kumpulkan dan dilelang kepada pembeli untuk mendapatkan harga tertinggi. Internet daringLelang melalui internet muncul seiring dengan perkembangan internet itu sendiri. Barang atau jasa yang diperjualbelikan dipasang di situs dan peserta lelang dapat mengikuti acara lelang secara daring.

Tempat Pelelangan

Page 19: KELOMPOK 5

Peraturan dan Sumber Hukum Pelelangan

Peraturan dan sumber hukum yang mengatur pelelangan di Indonesia ada 3 macam, yaitu:

Lembaga negara (Staatblad) No. 146 Th. 1993 bagian pertama dan kedua

a. Peraturan untuk mengadakan pelelangan umum untuk pelaksanaan bangunan-bangunan negara (bagian pertama)

b. Peraturan untuk mengadakan pelelangan dengan peserta terbatas untuk pelaksanaan bangunan-bangunan negara (bagian kedua)

Keputusan menteri pekerjaan umum dan tenaga listrik No. 119/KPTS/1973 tanggal 4 mei 1973 tentang penggunaan buku pedoman tata cara pelaksanaan pembangunan bangunan gedung negara

a. Ketentuan-ketentuan tentang pelelangan umum untuk pemberian/pekerjaan guna instansi-instansi pemerintah (lampiran 1 keppres No. 11 Th. 1973

b. pedoman pelelangan terbatas untuk pelaksanaan pekerjaan bangunan negara (lampiran 2)

Page 20: KELOMPOK 5

Peraturan dan Sumber Hukum Pelelangan

Ketentuan presiden RI tentang pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara (Keppres tentang pelaksanaan APBN). Sebagai contoh:

Keppres No.14 A Th. 1980, Tanggal 14 April 1980.

a. Pasal 18 ayat (4)

b. Lampiran I, Keppres No. 14A, berisi:

Ketentuan-ketentuan tentang pelelangan dan penunjukan langsung untuk pemborong/pembelian.

dalam pendahuluan dari bab ketentuan umum lampiran 1, antara lain disebutkan bahwa pelaksanaan pemborong/pembelian dapat dilakukan melalui:

1) pelelangan umum

2) pelelangan terbatas

3) pelelangan langsung

Page 21: KELOMPOK 5

Pelaksanaan Pelelangan

Adapun pelaksanaan pelelangan dibagi menjadi 4, yaitu:

1. Pelelangan Umum

2. Pelelangan Terbatas

3. Pemilihan Langsung

4. Penunjukkan Langsung

Page 22: KELOMPOK 5

1. Pelelangan UmumPelelangan umum sebagaimana ditentukan pada pasal 18

Keppres No. 14A 1980 ialah pelelangan yang dilakukan secara terbuka dan diselenggarakan dengan penawaran tertulis

Petugas pelelangan adalah sebuah panitia pelelangan yang dibentuk oleh Kepala kantor/satuan pekerjaan/pemimpin proyek dengan ketentuan:

1. Panitia beranggotakan sekurang-kurangnya 5 orang yang terdiri dari perencana pekerjaan, penanggung jawab keuangan, serta penanggung jawab perlengkapan/pemeliharaan kantor/proyek, dll

2. Salah satu tugas panitia yaitu menyusun dan menetapkan rencana kerja dan syarat-syarat peserta pelelangan yang disahkan oleh kepala kantor/satuan kerja/pemimpin proyek

Pelelangan umum dilakukan untuk pengadaan barang/jasa diatas Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)

Page 23: KELOMPOK 5

2. Pelelangan Terbatas

Pelelangan terbatas ialah pelelangan yang dilakukan diantara calon pemborong/rekanan yang tercatat dalam “Daftar Rekanan Mampu” (DRM) yang telah lulus dalam prakualifikasi yang diadakan oleh panitia prakualifikasi, sebagaimana ditentukan pada pasal 21 Keppres No. 14 1980.

Ketentuan-ketentuan prakualifikasi dan DRM antara lain sebagai berikut:

a. Pembentukan panitia prakualifikasi

b. Dasar-dasar penetapan lulus prakualifikasi

c. Keterangan-keterangan mengenai pemborong/rekanan yang diperlukan untuk DRM

d. DRM mempunyai masa laku 1 tahun dan dapat diperpanjang 1 tahun

Pelelangan terbatas juga dilakukan untuk nilai proyek lebih besar dari Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)

Page 24: KELOMPOK 5

3. Pemilihan Langsung

Pemilihan langsung adalah pelaksanaan pengadaaan barang/jasa tanpa melalui pelelangan umum dan pelelangan terbatas, yang dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya 3 penawaran dari penyediaan barang/jasa yang telah lulus prakualifkasi serta dilakukan negosiasi baik teknis maupun biaya serta harus diumumkan minimal melalui papan pengumuman resmi untuk penerangan umum dan menggunakan internet.

Page 25: KELOMPOK 5

4. Penunjukan Langsung

Penunjukan langsung ialah penunjukan pemborong/rekanan sebagai pelaksana pemborong/pembelian tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas sebagaimana ditentukan pada pasal 20 Keppres 14A Tahun 1980

Penunjukan langsung dilaksanakan untuk:

1. Pekerjaan pemborongan oleh pihak ketiga atau pembelian barang dan bahan untuk pekerjaan yang dilakukan sendiri dengan batasan sampai sejumlah biaya tertentu.

2. pekerjaan-pekerjaan khusus yang dikerjakan oleh instansi-instansi/lembaga tertentu.

3. Pekerjaan pemborongan oleh pihak ketiga dilakukan dengan Surat Perintah Kerja (SPK) atau surat perjanjian pemborongan (kontrak)

Page 26: KELOMPOK 5

TERIMAKASIHADA PERTANYAAN?