Kelompok 5

10
Pemberian Skor, Verifikasi dan Standar Penilaian (PAP Dan PAN)

Transcript of Kelompok 5

Page 1: Kelompok 5

Pemberian Skor, Verifikasi dan Standar Penilaian (PAP Dan PAN)

Page 2: Kelompok 5

Disusun Oleh :Euis Sumiarti (59430536)

Eva Rosiana Devi (59430537)Fitri Nurfitriyani (59430538)

Nuurul Maghfiroh (59430557)

Page 3: Kelompok 5

• Pada umumnya, pengolahan data hasil tes menggunakan bantuan statistik. Analisis statistik digunakan jika ada data kuantitatif, yaitu data-data yang berbentuk angka-angka, sedangkan data kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata-kata, tidak dapat diolah dengan statistik. Menurut Zainal Arifin (2006) dalam meng

Page 4: Kelompok 5

• Menskor, yaitu member skor pada hasil tes yang dapat dicapai oleh peserta didik. Untuk memperoleh skor mentah diperlukan tiga jemis alat bantu, yaitu kunci jawaban, kunci scoring, dan pedoman konversi.

• Mengubah skor mentah menjadi skor standar sesuai dengan norma tertentu.

• Mengkonversikan skor standar ke dalam niali, baik berupa huruf atau angka.

• Melakukan analisis soal (jika diperlukan) untuk mengetahui derajar validitas dan realibilitas soal, tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda.

• Jika data sudah diolah dengan aturan-aturan tertentu, langkah selanjutnya adalah menafsirkan data sehingga dapat memberikan makna. Langkah penafsiran data sebenarnya tidak dapat dilepaskan dari pengolahan data itu sendiri, karena setelah mengolah data dengan sendirinya akan menafsirkan hasil pengolahan itu.

Page 5: Kelompok 5

Macam- macam Pemberian Skor terhadap Hasil Tes

Page 6: Kelompok 5

• 1. Pemberian Skor pada Tes Uraian• Pada tes uraian, pemberian skor didasarkan

pada system bobot (weight) yang diberikan pada setiap butir soal, didasarkan dan disesuaikan dengan tingkat kesulitan dari soal tersebut atau banyak sedikitnya unsur yang terdapat dalam jawaban yang dianggap paling benar.

Page 7: Kelompok 5

Pemberian Skor pada Tes Objektif

• Pemberian skor pada tes obyektif pada umumnya digunakan sistem denda. Untuk soal objektif bentuk true-false misalnya, setiap item diberi skor maksimal 1 (satu). Apabila testee menjawab benar maka diberikan skor 1 dan apabila salah maka diberikan skor 0.

• Cara menghitung skor terakhir dari seluruh item bentuk true-false, dapat digunakan dua macam rumus yaitu : Rumus yang memperhitungkan denda dan rumus yang mengabaikan atau meniadakan denda. Penggunaan rumus-rumus tersebut tergantung dari kebijakan tester.

Page 8: Kelompok 5

Pemberian Skor untuk Skala Sikap

• Salah satu prinsip umum evaluasi adalah prinsip komprehensif, artinya objek evaluasi tidak hanya domain kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotor. Tidak hanya dimensi hasil, tetapi juga dimensi proses. Dalam domain afektif, paling tidak ada dua komponen penting untuk diukur, yaitu sikap dan minat peserta didik terhadap suatu pelajaran. Dan sikapnya itu bisa positif, negative, atau netral. Sehingga pada akhirnya tugas guru adalah mengembangkan sikap positif dan meningkatkan minat belajar peserta didik terhadap suatu pelajaran.

Page 9: Kelompok 5

Pemberian Skor untuk Domain Psikomotor

• Dalam domain psikomotor, pada umumnya yang diukur adalah penampilan atau kinerja. Untuk mengukrnya, guru dapat menggunakan tes tindakan melalui simulasi, unjuk kerja, atau tes identifikasi. Salah satu instrument yang dapat digunakan adalah skala penilaian yang terentang dari sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2), sampai dengan tidak baik (1).

Page 10: Kelompok 5

Verifikasi Data

• Data yang telah berhasil dihimpun disaring terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut. Proses penyaringan itu dikenal dengan istilah penelitian data atau verifikasi data. Verifikasi data dimaksudkan untuk dapat memisahkan data yang baik yaitu data yang dapat memperjelas gambaran yang akan diperoleh mengenai diri individu atau sekelompok individu yang sedang dievaluasi, dari data yang kurang baik yaitu data yang mengaburkan gambaran yang akan diperoleh apabila data itu ikut serta diolah.