Kelompok 4 Present

113
Kelompok 4 Present Model Berpangkat Tidak Penuh (model anova): pengujian hipotesis untuk model klasifikasi 2 arah tanpa dan dengan interaksi Akbar Darmawan (11.6524) Ezra Priska Donny Anggoro (11.6646) Fradina Sri Oktaviani ( 11.6670) Jacob Da Costa (11.6720) Karmila Putri (11.6738) Sulastin Savitri (11.6914) Wa Ode Hasmayuli (11.6948)

description

Kelompok 4 Present. Akbar Darmawan (11.6524) Ezra Priska Donny Anggoro (11.6646) Fradina Sri Oktaviani ( 11.6670) Jacob Da Costa (11.6720) Karmila Putri (11.6738) Sulastin Savitri (11.6914) Wa Ode Hasmayuli (11.6948). - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Kelompok 4 Present

Page 1: Kelompok  4 Present

Kelompok 4Present

Model Berpangkat Tidak Penuh (model anova): pengujian hipotesis

untuk model klasifikasi 2 arah tanpa dan dengan interaksi

Akbar Darmawan (11.6524)Ezra Priska Donny Anggoro (11.6646)

Fradina Sri Oktaviani ( 11.6670)Jacob Da Costa (11.6720)Karmila Putri (11.6738)

Sulastin Savitri (11.6914)Wa Ode Hasmayuli (11.6948)

Page 2: Kelompok  4 Present

DUA FAKTOR DESAIN TANPA INTERAKSI: EFEK FIX

contoh, seorang ahli kimia mungkin ingin mempelajari pengaruh baik tekanan dan temperatur pada viskositas perekat, seorang insinyur akan mempelajari pengaruh kecepatan mesin dan lainya.

Untuk memahami perbedaan antara desain dua faktor, perlu untuk menjelaskan interaksi. Contoh harus menggambarkan ide. Misalkan dalam mempelajari dan suhu dipelajari pada dua tingkat. Misalkan bahwa respon rata-rata teoritis untuk kombinasi tekanan suhu delapan adalah:

Page 3: Kelompok  4 Present

Arti sketsa ini ditunjukkan pada Gambar 6.1. Perhatikan perilaku tidak konsisten dari respon terhadap perubahan tekanan untuk dua temperatur ditunjukkan oleh crossover(penyeberangan) dalam sketsa. Pada tekanan 1, 3, dan 4 rata-rata respon untuk suhu 2 melebihi dari suhu 1, namun, sebaliknya adalah benar pada tekanan 2. Inkonsistensi seperti ini menunjukkan adanya "interaksi" antara tekanan dan temperatur. Jika tidak ada interaksi ada, maka berubah dari suhu 1 sampai 2 suhu memiliki efek yang sama persis pada viskositas pada setiap tingkat tekanan. Misalnya, jika viskositas untuk suhu 2 melebihi dari suhu 1 oleh empat unit pada tekanan 1. Maka akan melakukannya pada setiap tekanan lain juga. Hal ini menghasilkan sebuah sketsa di mana segmen garis untuk dua suhu paralel.

3

Page 4: Kelompok  4 Present

4

Crossover baris menunjukkan interaksi antara tekanan dan temperature

Gambar 6.1

Page 5: Kelompok  4 Present

Gambar 6.2 mengilustrasikan ide.

(a) Sebuah desain yang seimbang pada dua faktor dengan interaksi yang dibuktikan dengan efek Crossover, (b) Sebuah desain yang seimbang dua faktor dengan interaksi yang dibuktikan dengan garis nonparallel tanpa Crossover, (c) Sebuah desain yang seimbang dua faktor tanpa interaksi sebagaimana dibuktikan oleh segmen garis paralel

5

Page 6: Kelompok  4 Present

Gambar 6.2

Page 7: Kelompok  4 Present
Page 8: Kelompok  4 Present

MODEL TAMBAHAN Jika ada interaksi, model ini dikatakan

aditif. Secara matematis, hal ini ini berarti bahwa respon dapat dinyatakan sebagai jumlah dari efek karena faktor I, efek karena faktor II, dan efek akibat pengaruh acak. Di sini diasumsikan bahwa factor I dipelajari di tingkat a, faktor II pada tingkat b, dan tepat satu respon diukur pada masing-masing kombinasi perlakuan ab. Model untuk desain dua faktor tanpa interaksi

Page 9: Kelompok  4 Present

Berikut menunjukkan efek karena fakta bahwa respon diukur pada tingkat i dari faktor I; menunjukkan efek karena fakta bahwa respon diukur pada tingkat j faktor II; menunjukkan efek karena random pengaruh pada respon. Dalam bentuk diperluas, model ini menjadi

Page 10: Kelompok  4 Present
Page 11: Kelompok  4 Present

Sistem ini dinyatakan dalam bentuk matriks seperti:

Dimana

Page 12: Kelompok  4 Present

Dan

Page 13: Kelompok  4 Present

TESTABLE HYPOTHESES

Page 14: Kelompok  4 Present

Matriks ab x ( a+b+1 )

Page 15: Kelompok  4 Present

Asumsi

• Nampak bahwa dari kolom ke-2 sampai a+1 adalah independen linear dan terjumlah pada kolom 1. Serta dari kolom a+2 sampai a+b+1 adalah independen linear yang terjumlah pada kolom 1. Oleh karena itu rank matriks X (a+b+1)-2=a+b-1 yang berarti “less than full rank”

• Testable Hypotheses mengasumsikan bahwa :

H0 : Cβ = 0dimana C adalah rank m a+b-1

Page 16: Kelompok  4 Present

Hipotesis

Dua hipotesis yang penting yaitu :

• Ho : τ1 = τ2 = ... = τa : Tidak ada perbedaan pada efek yang terkait pada level dari faktor I

• Ho : β1 = β2 = ... = βb : Tidak ada perbedaan pada efek yang terkait pada level dari faktor II

Untuk melihat bahwa testable, pertama perlu melihat bahwa kontras dari τ dan β dapat diestimasi. Untuk itu, kita gunakan matriks X’X.

Page 17: Kelompok  4 Present

Matriks X’X• Tampak bahwa

matriks ini mempunyai dua ketergantungan antar kolom terhadap X.

• Oleh karena itu suatu matriks (a+b+1) x (a+b+1) memiliki rank a+b-1

• Matriks tersebut digunakan untuk menentukan perkiraan kontras dari τ.

Page 18: Kelompok  4 Present

Theorema 6.4.1

• Pada desain dua faktor yang tidak berinteraksi, setiap kontras dari τ dapat diestimasi (estimable)

• Bukti :ω = a1τ1 + a2τ2 + ... + anτn

= [ 0 a1 a2 ... an 0 0 ... 0 ]β = a’β

• Menyatakan kontras. Berdasarkan teorema 5.4.1, a’β dapat diestimasi (estimable) jika terdapat solusi pada sistem (X’X)z = a.

Page 19: Kelompok  4 Present

Berdasarkan Theorema 5.4.1

• Sistem tersebut memiliki solusi jika r [ X’X | a ] = r ( X’X )

dengan

Page 20: Kelompok  4 Present

...lanjutan

• Karena ω adalah kontras, . Oleh karena itu baris ke-2 sampai ke a+1 akan terjumlah pada baris ke-1, • begitu juga baris ke-

a+2 hingga a+b+1. Sehingga rank dari [X’X|a] adalah a+b+1-2=a+b-1= r[X’X|a] maka terbukti.

Page 21: Kelompok  4 Present

Kontras dari

• Argumentasi yang sama akan menunjukkan bahwa setiap kontras β dapat diestimasi (estimable).

• Untuk menunjukkan bahwa Ho testable, ingat bahwa hal itu setara dengan

τ1 – τ2 = 0τ1 + τ2 - 2τ3 = 0τ1 + τ2 + τ3 - 3τ4 = 0

τ1 + τ2 + τ3 + + τ a-1 – (a-1) τ a = 0• Ini adalah bentuk kontras ortogonal yang independen linear dan

juga dapat diestimasi. Berdasarkan definisi 6.1.1, Ho merupakan testable. Dalam bentuk matriks kita menguji

Ho : Cβ = 0

Page 22: Kelompok  4 Present

... lanjutan

dimana C adalah matriks (a-1) x ( a+b+1 ) sebagai berikut :

Page 23: Kelompok  4 Present

Sum of Squares Regresi

• Seperti pada satu faktor, testable hypotheses dapat dicari dengan berbagai metode, misalnya F ratio, reparameterisasi menjadi full rank, atau membagi ke dalam subvektor β. • Secara khusus, Sum of Squares Regresi untuk

model penuh (full model) ditemukan maka Sum of Squares Regresi untuk model yang mengasumsikan τ1 + τ2= ... = τa, ditemukan. • Perbedaan antara keduanya adalah SSreg

(hypothesis) digunakan untuk menguji Ho.

Page 24: Kelompok  4 Present

Sum of Squares Regresi (2)

• Ingat bahwa Sum of Squares Regresi untuk Full model adalah sebagai berikut :

SSreg (full) = y’X (X’X)c X’y = b’X’y• Karena Sum of Squares Regresinya invarian

terhadap berbagai solusi persamaan normal, maka solusi dari sistem

( X’X )b =X’y• dapat digunakan untuk menghitung SSfull. Secara

teori, satu solusi dapat ditemukan dengan menghitung

( X’X )c X’y• dimana ( X’X )c adalah conditional inverse dari X’X.

Page 25: Kelompok  4 Present

Kendala ( Constraints )

• Karena tidak mudah menemukan nilai eksplisit ( X’X )c untuk desain ini, maka akan digunakan pendekatan lain. “kendala” akan diterapkan untuk memecahkan sistem persamaan normal.

• Kendala adalah batasan yang ditempatkan pada elemen dari solusi vektor "b" yang dikenakan semata-mata untuk tujuan mempercepat solusi dari persamaan normal.

• Secara umum, jumlah kendala yang diperlukan adalah p - r dimana p merupakan jumlah kolom dari X, dan r adalah rank-nya. Pada kasus ini, jumlah kendala yang diperlukan adalah ( a+b+1 ) – ( a+b-1 ) = 2

• Seperti yang anda lihat, kendalanya

Page 26: Kelompok  4 Present

Untuk mengetahui kenapa kendala diperlukan, ingat bahwa X’y adalah sebagai berikut :

y.. menyatakan jumlah respons,

yi. menyatakan jumlah respon pada level ke-i dan faktor I,

dan y.j menyatakan jumlah respons pada level ke-j dari faktor II.

Page 27: Kelompok  4 Present

menyelesaikan sistem ( X’X )b = X’y• Sisi kiri dari persamaan menjadi

Page 28: Kelompok  4 Present

menyelesaikan sistem ( X’X )b = X’y• Bila kita menerapkan kendala, kita dapatkan

• lalu disederhanakan menjadi

• Oleh karena itu, kita definisikan nilai dan dengan

Page 29: Kelompok  4 Present

Karena diketahui (exercise 30 hal.301)

• Sehingga

adalah solusi yang cukup dari persamaan normal ( exercise 31 hal.301 ). Solusi ini digunakan untuk menemukan SSreg (full) .

Secara umum,

SSreg (full) =

Page 30: Kelompok  4 Present

...lanjutan

• Kemudian direduksi secara aljabar ( disederhanakan ) menjadi

SSreg (full) =

• Untuk menemukan bentuk sederhananya, kita asumsikan bahwa

Dan menghasilkan

i = 1, 2, ... , a b=1, 2, ... , b

dimana . ini merupakan one-way classification model dengan N=ab, nj=a, dan k=b.

Page 31: Kelompok  4 Present

• Dari section 6.2 ( Hal. 245 ), terlihat bahwa Sum of Squares Regresi dari model tersebut adalah

SSreg (reduced) =

• Sum of Squares yang terkait dengan hipotesisHo :

adalahSSreg (Hyposhesis) = SSreg (full) - SSreg (reduced)

=

=

Page 32: Kelompok  4 Present

Derajat Bebas untuk Ho

• Jumlah derajat bebas yang terkait dengan full model adalah sama dengan rank dari X (a+b-1), sedangkan jumlah derajat bebas dari reduced model adalah b, • Sehingga jumlah derajat bebas yang terkait

dengan hipotesis pada level of Factor I adalah (a+b-1)-b=a-1. Sum of Squares Regresi memiliki ab-(a+b-1)=ab-a-b+1=(a-1)(b-1) derajat bebas. F ratio yang digunakan untuk menguji Ho adalah

Fa-1, (a-1)(b-1) =

Page 33: Kelompok  4 Present

Derajat Bebas untuk H’o

• Dengan metode yang sama, dapat juga menunjukkan F ratio yang digunakan menguji

H’o : H0 : β1 = β2 = ... = βb adalah

Fb-1, (a-1)(b-1) =

Page 34: Kelompok  4 Present

Table 6.7Anova table for the two – factor design with no interaction and one response measured

at each of the ab treatment combinations

Source of variation

Degrees of

freedomSum of squares Mean squares F

Regression a + b – 1 SSreg/(a+b-1)

Reduced model

b

Hypothesisa – 1

Residual( a – 1) (

b-1)

Total (uncorrecte

d)ab

Page 35: Kelompok  4 Present

Table 6.8Tabel ANOVA untuk desain dua – faktor tanpa interaksi dan satu respon diukur pada

masing-masing kombinasi perlakuan ab berdasarkan total yang dikoreksi.

Source of variation

Degrees of freedom

Sum of squares Mean squares

F

Reg (hypothesis I )

a – 1

Reg(hypothesis II)

b – 1

Residual( a – 1 ) ( b –

1 )

Corrected total ab - 1

Page 36: Kelompok  4 Present

Contoh 6.4.1• Sebuah studi kelarutan dua preparat enzim yang paling

sering dikemas dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis kapsul dan cairan biologis pada waktu yang dibutuhkan penghancuran kapsul. Dua cairan biologis, lambung dan duodenum, dan dua jenis kapsul, A dan B, yang digunakan dalam penelitian ini. Empat sampel identik untuk persiapan diperoleh. Dua dipilih secara acak untuk dikemas dalam jenis kapsul A, yang lain yang dikemas dalam tipe B. Satu dari masing-masing jenis kapsul kemudian dipilih secara acak dan dilarutkan dalam cairan lambung, yang lain dilarutkan dalam jus duodenum.

Page 37: Kelompok  4 Present

Data tersebut diperoleh

Jenis Cairan ( Faktor I )

Jenis kapsul ( Faktor II)

Lambung Duodenum

39.5 31.2 y.1 = 70.7

47.4 44.0 y.2 = 91.4

y1. = 86.9 y2. = 75.2 y.. = 162.1

Page 38: Kelompok  4 Present

Penyelesaian :Untuk data diatas , didapat a = b = 2 and

= 6603.325 = 6716.45

= 6676.225

Hipotesis nol yang diuji sebagai berikut

Hipotesis

H0 : τ1 = τ2 (Tidak ada perbedaan dalam respon antara dua cairan biologis)

H0 : β1 = β2 ( Tidak ada perbedaan dalam respon antara dua jenis kapsul )

Taraf signifikansi :10%

Titik kritis : F(0.1;(b-1),(a-1)(b-1))=F(0.1;1,1)=39.86

Wilayah Kritis ; Ho ditolak apabila Fhit > 39.86

Statistik uji : =34.2225 107.1225

SST = 6716.45 - = 147.3475

SSres=

Page 39: Kelompok  4 Present

Cont . . .

Page 40: Kelompok  4 Present

ANOVA dengan format dari table 6.8 ditunjukkan dalam tabel 6.9

Table 6.9

Source of

variation

Degrees of

freedom Sum of squares Mean squares F

Reg

(hypotheses I ) 1 34.2225 34.2225 5.70

17.846

Reg

(hypotheses II) 1 107.1225 107.1225

Residual 1 6.0025 6.0025

Corrected total 3 147.3475

Page 41: Kelompok  4 Present

• Keputusan = Karena Fhit

(5.70,17.846)≤39.86 maka Ho diterima. • Kesimpulan = Dengan tingkat kepercayaan

10%, dapat disimpulkan bahwa τ1 = τ2 (Tidak ada perbedaan dalam respon antara dua cairan biologis) β1 = β2 ( Tidak ada perbedaan dalam respon antara dua jenis kapsul )

Page 42: Kelompok  4 Present

6.5 RANCANGAN ACAK BLOK LENGKAP : EFEK TETAP

• Salah satu tes biasanya disajikan dalam program statistik dasar adalah uji t berpasangan. Ini adalah tes yang digunakan untuk membandingkan dua cara perlakuan pada keberadaan suatu variabel asing. Sebuah variabel asing adalah variabel yang hadir dan yang dapat mempengaruhi respon tapi itu tidak menarik langsung ke peneliti.

• Sebagai contoh, dalam membandingkan masa ketahanan dari 2 cat, lokasi di mana cat yang digunakan dapat dianggap sebagai variabel asing. Lokasi bukan fokus penelitian, tapi jelas mempengaruhi masa hidup cat dan efeknya perlu dikontrol. Dalam mempelajari kemampuan dari dua jenis tabir surya yang berbeda untuk melindungi individu dari pembakaran, variabel "jenis kulit" mungkin dipandang sebagai variabel asing.

Page 43: Kelompok  4 Present

• Ketika membandingkan perlakuan dengan ≥ 2 di hadapan sebuah variabel asing, rancangan acak lengkap digunakan. Variabel asing digunakan untuk membentuk blok sebanyak b di mana blok adalah kelompok dari unit eksperimental yang hampir sama seperti kemungkinan relatif terhadap variabel asing atau variabel yang diblokkan. Sebuah perlakuan secara acak ditugaskan untuk unit percobaan dalam setiap blok. Dan hasilnya adalah kombinasi kemungkinan perlakuan-blok ab , masing-masing terkait dengan satu unit eksperimental. Model untuk desain tersebut adalah

• yij = μ + τi + βj + εij i = 1, 2 , . . . , a j= 1, 2, . . . , b

Page 44: Kelompok  4 Present

• τ disini, merupakan efek pengobatan dan βj efek blok. Terlihat model ini tampaknya sama dengan yang disajikan pada bagian terakhir. Namun, Ada perbedaan penting. Pengacakan disni terjadi hanya sekali. Kami menetapkan secara acak perlakuan untuk unit percobaan dalam blok, kita tidak menetapkan secara acak blok ke unit percobaan. Setiap unit didapat secara alami menjadi salah satu dari b blok tergantung pada nilai dari variabel asing. Akibatnya, satu-satunya hipotesis nol yang dapat diuji adalah

• H0 : τ1 = τ2 = . . .= τa

Page 45: Kelompok  4 Present

•Hipotesis ini diuji persis seperti dalam desain dua - faktor tanpa interaksi. Tidak

ada tes yang tepat untuk menentukan keefektifan dari pemblokkan. Karena itu

•H0 : β1 = β2 = . . . = βb

tidak dapat diuji dengan menggunakan uji F(uji tes biasa). Namun, penggunaan

pemblokkan dapat dinilai. Biasanya ini dilakukan dengan menghitung relative

efisiensi dari rancangan acak lengkap dibandingkan dengan dengan desain

klasifikasi satu - cara. Bentuk umum dari efisiensi sebagai berikut

•RE =

Page 46: Kelompok  4 Present

•Dimana S2 adalah mean square residual diperoleh dari ANOVA asli dan

• SSblocks =

• Dalam desain dua faktor tanpa interaksi jumlah ini kuadrat disebut SSreg

(hypothesesII). Setiap nilai RE yang melebihi 1 menunjukkan bahwa pemblokkan

efektif sampai batas tertentu. Namun, ada cara yang lebih mudah untuk menilai

efektivitas pemblokkan. Suatu Fratio “pseudo” yang mengambil bentuk yang sama

seperti yang digunakan untuk menguji perbedaan antara tingkat faktor II dalam desain

dua faktor tanpa interaksi sehingga dapat dibentuk :

• Fpseudo =

,

Page 47: Kelompok  4 Present

• Arnold, Letner, dan Hinklemen, [2] telah menunjukkan bahwa Fpseudo dan RE yang

berhubungan linier melalui persamaan.

• RE = c + (1 - c). Fpseudo

•Dimana c = b (a - 1) / (ab - 1). Sangat mudah untuk melihat bahwa c ≤ 1 dan

• Jika Fpseudo <1, Kemudian RE <1

• Jika Fpseudo = 1, Kemudian RE = 1

• Jika Fpseudo> 1, Kemudian RE> 1

• Oleh karena itu meskipun Fpseudo rasio tidak dapat digunakan untuk melakukan uji

Format F pada perbedaan antar blok, namun itu dapat digunakan untuk menilai efektivitas

block persis cara yang sama seperti efisiensi ukuran relatif biasa.

Page 48: Kelompok  4 Present

Contoh 6.5.1• Departemen jalan raya sedang mempelajari empat jenis

ofpaving untuk kemungkinan penggunaan di jalan raya antarnegara. Karena diketahui bahwa lokasi dalam negara dapat mempengaruhi hasil karena perbedaan dalam pola cuaca dan lalu lintas, lokasi diperlakukan sebagai variabel asing. Bagian TGhree jalan raya di berbagai bagian negara yang dipilih untuk eksperimen. Setiap bagian merupakan suatu blok. Masing-masing dibagi menjadi empat potongan dan empat jenis paving ditugaskan secara acak untuk membagi dalam setiap blok. Ide ini diilustrasikan pada Gambar 6.3

Page 49: Kelompok  4 Present

Jenis Paving secara acak ditugaskan untuk membagi setiap bagian dari jalan raya

Block 1

 

Block 2

 

Block 3

Type 1 Type 2 Type 3

Type 4 Type 3 Type 1

Type 2 Type 1 Type 2

Type 3 Type 4 Type 4

Page 50: Kelompok  4 Present

• Satu tahun setelah paving, jumlah pemakaian untuk setiap potongan dipastikan. Kami ingin menguji

• H0 : τ1 = τ2 = τ3 = τ 4 (Tidak ada perbedaan dalam jumlah pemakaian antara empat jenis paving)

• Diperoleh data berikut (nilai yang lebih tinggi merupakan pemakaian yang lebih besar):

Page 51: Kelompok  4 Present

Location (Blocks)

Paving Type 1 2 3 41

42.7 39.3 48.532.8

250 38 49.7

40.2

351.9 46.3 53.5

51.1

Page 52: Kelompok  4 Present

Penyelesaian : Dari data tersebut , didapat a = 4, b=3 dan

y.1=163.3 y1. =144.6

y.2= 177.9 y2.= 123.6

y.3= 202.8 y3.=151.7

y4.=124.1

y..=163.3+177.9+202.8=544

= = 25136.76

=

Page 53: Kelompok  4 Present

• Hipotesis :

H0 : τ1 = τ2 = τ3 = τ 4 ( tidak ada perbedaan dalam pemakaian keempat

jenis paving)

H1 : Minimal ada 2 perbedaan dalam pemakaian keempat jenis paving

•Taraf signifikansi :10%

•Titik kritis : F(0.1;(b-1),(a-1)(b-1))=F(0.1;2,6)= 3.46

•Wilayah Kritis : Ho ditolak apabila Fratio > 3.46• Statistik uji :

Page 54: Kelompok  4 Present

SSblocks =

SST =

SSres=

MStreatments =

MSblocks =

MSres =

Fratio =

Fpseudo =

c = b ( a – 1 ) / (ab – 1)=3(3)/(12-1)=0.82

RE = c + (1 – c). Fpseudo=0.82+(1-0.82)8.47=2.3466

Page 55: Kelompok  4 Present

Table 6.10ANOVA data Paving

Source of

variation

Degrees of

freedom Sum of squares Mean squares F

Treatments 3 205.28 68.43 5,81

8,47 (pseudo)

Blocks 2 199.46 99.73

Residual 6 70.69 11.78

Total ( corrected) 11 475.43

Keputusan : Karena Fratio(5.81) > 3.46 atau 5.81 berada dalam 0.025<P<0.05 lebih kecil dari 0.01 maka Ho ditolak dan menerima Hipotesis alternatif(H1)

Kesimpulan : Karena Ho ditolak, maka dengan tingkat kepercayaan dapat disimpulkan bahwa

Minimal ada 2 perbedaan dalam pemakaian keempat jenis paving(Perbedaan dalam pemakaian

keempat jenis paving dapat dideteksi

Page 56: Kelompok  4 Present

• Kemudian karena Fpseudo (8.47)>1 dan RE>1 maka data disimpulkan pemblokkan (penglokasian) efektif. Lokasi cenderung mempengaruhi jumlah pemakaian jenis paving. Namun dapat melihat keefektifan dari blok

• Seperti dalam dua - faktor desain tanpa interaksi, perbedaan antara tipe paving dapat diuji, namun, tidak ada tes untuk perbedaan antara lokasi hanya dapat dilihat keefektifan dalam penglokasian.

Page 57: Kelompok  4 Present

Dalam model statistik, persamaan di atas dapat dijelaskan menjadi dua kondisi.

Model Efek Tetap Peneliti telah menentukan terlebih

dahulu level faktornya.

Model ini membawa ke hipotesis nol

bahwa tidak terdapat perbedaan

diantara efek2 a buah perlakuan yang

terdapat dalam eksperimen.

Kesimpulan hanya berlaku untuk a

buah perlakuan yang terdapat dalam

eksperimen.

Model Efek Acak Peneliti memilih secara acak a level dari

populasi level faktor, maka dikatakan bahwa

faktornya acak/random.

hipotesis nol yang berbunyi tidak ada

perbedaan di antara efek2 semua perlakuan

didalam populasi di mana sebuah sampel

telah diambil sebanyak a perlakuan.

Kesimpulan berlaku untuk populasi

perlakuan berdasarkan sebuah sampel terdiri

a buah perlakuan yang diambil dari populasi

itu.

Page 58: Kelompok  4 Present

6.6 DESAIN 2 FAKTOR DENGAN INTERAKSI: FIXED EFFECT

Interaksi kegagalan level pada Faktor I untuk bertindak

secara konsisten terhadap level pada Faktor II, dan sebaliknya.

Page 59: Kelompok  4 Present

Table 6.11 Theotrical cell means untuk sebuah eksperimen dengan 2 level pada masing-masing faktor

Faktor I1 2

Faktor II1 3 62 6 3

Page 60: Kelompok  4 Present

THE GENERAL TWO FACTOR MODEL

• Model 2 faktor dengan interaksi adalah:

i =1, 2,....., aj =1, 2,.....,bk =1, 2,.....,n

• Hipotesis ini akan diuji: Ho : Tidak ada interaksi

H’o : Tidak ada perbedaan antar efek dari level pada faktor IH’’o : Tidak ada perbedaan antar efek dari level pada faktor II

Page 61: Kelompok  4 Present

Faktor I1 2

Faktor II1

y111

y112

y211

y212

2y121

y122

y221

y222

Untuk menguji hipotesis, gunakan modelTable 6.12 Layout data untuk desain 2 faktor, a=b=n=2

dimana

Page 62: Kelompok  4 Present

PENGUJIAN PADA INTERAKSI• Tujuan:menguji ada atau tidak nya interaksi• Asumsi: – tidak ada interaksi dari masing-masing efek interaksi,

adalah nol – setidaknya salah satu dari interaksi tidak nol

Timbul masalh karena fakta bahwa efek interaksi tidak estimable.Sehingga, hipotesis

dimana,

Page 63: Kelompok  4 Present

Excercise 6.6.1 Pertimbangkan data hipotetis berikut dan anggap bahwa dalam setiap kasus

i=1,2

j=1,2

Untuk setiap parameter set, berlakui=1,2j=1,2

Faktor I1 2

Faktor II

1 6 52 6 5

Parameter Set I Parameter Set I

Page 64: Kelompok  4 Present

Untuk memahami definisi dari teori no interaction , lakukan “reparameterisasi” model 2x2 dengan mendefenisikan

i=1,2 j=1,2

Dalam bentuk reparameterisasi,model menjadi i=1,2 j=1,2 k=1,2

Page 65: Kelompok  4 Present

Example 6.6.2 Desain 2x2 dengan 4 sel mean

Agar level Factor I konsisten di seluruh level Faktor II, selisih antar sel antara level 1 dan 2 pada Faktor I harus sama setiap barisnya. Artinya, kita harus memiliki

Sama halnya, agar level Factor II konsisten di seluruh level Faktor I, selisih antar sel antara level 1 dan 2 pada Faktor II harus sama setiap kolomnya. Artinya

Faktor I1 2

Faktor II

12

Page 66: Kelompok  4 Present

Jika kasus 2x2 memenuhi persamaan berikut ,maka tidak ada interaksi

Jumlah mean pada satu diagonal utama dari tabel mean sama dengan jumlah mean pada diagonal lainnya.

Page 67: Kelompok  4 Present

MOLIN 280-284

Page 68: Kelompok  4 Present

DEFINISI 6.6.1

Jika model 2 dua faktor

Jika

tanpa interaksi jika hanya jika

untuk semua i,j, i’ dan j’

Page 69: Kelompok  4 Present

Secara khusus, tidak ada interaksi ada jika hanya jika

Untuk semua i,j,i’ dan j’ Pada umumnya, kriteria umumnya ab(a-1)(b-

1) persamaan yang semua tetapi (a-1)(b-1) berlebihan. Contoh, pada model 2 x 2 definisi menghasilkan empat persamaan yang semuanya aljabar setara dengan persamaan tunggal. pada model 3 x 3, umumnya ada 36 persamaan menghasilkan yang hanya empat yang unik.

Page 70: Kelompok  4 Present

dilihat bahwa untuk menguji ada interaksi didasarkan pada parameter model asli. Dengan hipotesis nol adalah

dimana C adalah matriks dipilih secara tepat dari satu dan nol dimensi (a-1)(b-1) x ( a + b+ ab + 1 ). sebagai contoh dimana a=b = n=2

Page 71: Kelompok  4 Present

CONTOH 6.6.3

pada model dua faktor dengan a=b = n=2, Hipotesis nol dari model tanpa interaksi adalah

dalam bentuk matrik, menjadi

Page 72: Kelompok  4 Present

Dimana

Page 73: Kelompok  4 Present

khususnya kami ingin reparameterize sedemikian rupa bahwa istilah interaksi reparameterized akan diduga. Oleh karena itu, interaksi dapat diuji dengan mempertimbangkan nilai numberik dari istilah- istilah ini secara langsung. Kasus 2 x 2 memberikan panduan untuk teknik umum yang digunakan. Model dua faktor

Page 74: Kelompok  4 Present
Page 75: Kelompok  4 Present

Model dapat dinyatakan melalui parameter ini sebagai

Atau

Dimana

Page 76: Kelompok  4 Present

ini dapat menunjukan bahwa setiap parameter baru adalah estimable(dapat diduga). karena itu masuk akal untuk mengharapkan bahwa hipotesis nol untuk tidak ada interaksi dapat dinyatakan secara sederhana dalam hal ini didefinisikan ulang parameter. khususnya ini dapat dilihat bahwa model tanpa interaksi ada jika dan hanya jika untuk setiap i dan j.

Page 77: Kelompok  4 Present

Teorema 6.6.1 menyatakan hasil ini dalam pengertian umum, secara umum, kita mendefinisikan

Page 78: Kelompok  4 Present

Teorema 6.6.1Jika reparameterize model dua faktor

sebagai

Dimana

Page 79: Kelompok  4 Present

BUKTI Asumsikan bahwa tanpa interaksi ada. Ini

ditunjukan bahwa

untuk semua i, j, i’, j’. karena itu

dengan membagi ab, itu dapat disimpulkan bahwa jika tanpa interaksi ada. kemudian menjadi

Page 80: Kelompok  4 Present

seperti yang diinginkan. untuk membuktikan sebaliknya, menganggap bahwa untuk semua i dan j. kemudian menjadi

untuk semua i, j, i’, j’. dengan mensubtitusi

untuk semua i, j, i’, j’ menurut definisi, tidak ada interaksi yang ada

Page 81: Kelompok  4 Present

hipotesis nol tidak ada interaksi dalam desain dua faktor sering ditampilkan sebagai

seperti pada teorema 6.6.1, ini tidak benar asalkan dipahami bahwa model yang mendasari adalah model reparameterized hanya mengembangkan yang dimaksud adalah kami . Khususnya ini sangat penting untuk mengerti bahwa istilah interaksi bukan merupakan parameter yang terkait hanya dengan kombinasi perlakuan ke ij. melainkan adalah ukuran gabungan yang berisi informasi awalnya terkait dengan sel ke ij ; kolom ke i, ; baris ke j, dan desain keseluruhan

Page 82: Kelompok  4 Present

dengan mendefinisikan seperti yang telah dilakukan, pembatasan tertentu telah diinduksi. khususnya ini dapat ditunjukan bahwa

Page 83: Kelompok  4 Present

untuk mendapatkan tes untuk interaksi, merupakan hal yang konstruktif untuk mempertimbangkan model yang relatif kecil secara rinci. itu akan mudah untuk melihat bagaimana untuk memperluas hasil dari masalah yang umum. untuk mencapai tujuan ini jika model dua faktor

Page 84: Kelompok  4 Present

Lanjutan

• Desain matriks untuk model ini adalah matriks 6n x 12 dari satu dan nol. (Anda akan diminta untuk menemukan matriks ini dalam latihan 58). Perkalian ini akan menunjukkn bahwa X’X adalah matriks 12x12 yang diberikan oleh :

Page 85: Kelompok  4 Present
Page 86: Kelompok  4 Present

• Vektor X’y adalah

dimana :

Page 87: Kelompok  4 Present
Page 88: Kelompok  4 Present

• Persamaan normalnya diberikan oleh atau

Page 89: Kelompok  4 Present

• Jika kita menempatkan kendala pada estimator parallel yang diinduksi kan pada parameter akan menghasilkan persamaan yang pertama atau

• Persamaan kedua kemudian disederhanakan menjadi atau

• Dengan cara yang sama, hasil persamaan ketiga

Page 90: Kelompok  4 Present

• Dengan substitusi ke dalam persamaan keempat, dapat dilihat bahwa

• Singkatnya, estimator untuk

Page 91: Kelompok  4 Present

Contoh 6.6.4

• Asumsikan bahwa setelah melakukan percobaan yang dijelaskan dalam Contoh 6.4.1, akhirnya diputuskan untuk mengulangi percobaan dengan menggunakan lima observasi untuk setiap kombinasi perlakuan. Dengan cara ini, perbedaan yang tidak terdeteksi pada percobaan sebelumnya mungkin dapat terdektesi. dan tes untuk interaksi dapat dilakukan, Data yang diperoleh

D:\STIS\Tingkat II\semester 4\Pengantar Model Linier\Theorem 6Molin Hal 284-289.docx

Page 92: Kelompok  4 Present

• Karena ini semua agak jauh dari nol, data menunjukkan adanya interaksi. Hal ini juga dapat dilihat dengan mempertimbangkan cara sel. Interaksi atau tidak konsisten dalam perilaku jenis kapsul seluruh cairan digambarkan dalam Gambar 6.4.

Page 93: Kelompok  4 Present

Gambar 6.4

Page 94: Kelompok  4 Present

Untuk mendeteksi keberadaan interaksi analitis, perlu di uji dengan

• Prosedur yang digunakan untuk mengembangkan tes dengan interaksi sama seperti yang digunakan pada beberapa kesempatan lain. Jumlah kuadrat regresi untuk model penuh, ditemukan, sebuah model yang berkurang ditemukan dengan asumsi bahwa tidak ada interaksi, dan jumlah regresi kuadrat untuk model berkurang, ditemukan, perbedaan antara kedua jumlah kuadrat, kita digunakan untuk menguji

Page 95: Kelompok  4 Present

Tanpa Interaksi

• Sebagian besar pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai hal ini telah dilakukan. Jumlah regresi kuadrat untuk model penuh

• Dimana :• D:\STIS\Tingkat II\semester 4\Pengantar

Model Linier\Theorem 6Molin Hal 284-289.docx

Page 96: Kelompok  4 Present

• Dalam model reduced diasumsikan bahwa tidak ada interaksi. Jumlah regresi kuadrat untuk model ini berasal dari subab 6.4 yaitu

• Dengan pengurangan diperoleh• D:\STIS\Tingkat II\semester 4\Pengantar

Model Linier\Theorem 6Molin Hal 284-289.docx

Page 97: Kelompok  4 Present

• Derajat bebas yang terkait dengan jumlah kuadrat ab, a + b-1 dan ab a + b +1 = (a-1) (b-1), masing-masing. Rasio F digunakan untuk menguji Ho

• Tabel anovanya adalah• D:\STIS\Tingkat II\semester 4\Pengantar

Model Linier\Theorem 6Molin Hal 284-289.docx

Page 98: Kelompok  4 Present

• Contoh 6.6.5• D:\STIS\Tingkat II\semester 4\Pengantar

Model Linier\Theorem 6Molin Hal 284-289.docx

Page 99: Kelompok  4 Present
Page 100: Kelompok  4 Present
Page 101: Kelompok  4 Present

• Jika interaksi terdeteksi dalam desain dua faktor, disarankan agar faktor dibandingkan baris demi baris atau kolom dengan kolom menggunakan prosedur klasifikasi satu arah. Untuk mengilustrasikan, kita analisis data contoh 6.6.4

• Contoh 6.6.6• Kita lanjutkan penelitian dengan menguji untuk melihat

apakah perbedaan dalam rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kedua jenis kapsul larut dalam asam lambung. Data sebagai sebagai berikut :

Page 102: Kelompok  4 Present

Anova untuk desain ada dalam Tabel 6.2. Anova untuk data ini ditemukan dalam tabel 6.15.Berdasarkan distribusi F, . Karena nilai P ini besar, tidak dapat menyimpulkan bahwa perbedaan dalam rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kedua jenis kapsul larut dalam asam lambung. Analisis untuk jus duodenum yang tersisa sebagai latihan 60.

Page 103: Kelompok  4 Present
Page 104: Kelompok  4 Present

• Jika tidak ada interaksi terdeteksi dalam desain dua faktor, maka tes dapat dilakukan untuk membandingkan tingkat faktor I dan faktor II yang secara keseluruhan daripada baris demi baris atau kolom dengan kolom.

• Tes semacam ini disebut tes untuk efek utama. Hipotesis nol yang diuji adalah

• • (Rata-rata, tidak ada perbedaan antar level pada factor I)

• (Rata-rata, tidak ada perbedaan antar level pada factor II)

Page 105: Kelompok  4 Present

• Aturan ini hampir sama dengan yang disajikan dalam Bagian 6.4 dengan .

• Satu-satunya perbedaan yaitu cara mengerjakkan residual sum of square.

• Dalam model sebelumnya, diasumsikan bahwa tidak ada interaksi.

• Jika asumsi ini salah, setiap variasi karena interaksi diabaikan dan termasuk sebagai bagian residual sum of square.

• Di sini kita telah mengisolasi beberapa variasi karena interaksi namun dirasa itu diabaikan.

• Hal ini, namun, tetap terpisah dalam analisis sehingga sisa "jumlah kuadrat" benar-benar merupakan variasi respon acak atau dijelaskan.

• Para tabel ANOVA untuk pengujian untuk interaksi serta efek utama disajikan pada Tabel 6.16.

Page 106: Kelompok  4 Present
Page 107: Kelompok  4 Present

• Contoh 6.6.7• Sebuah studi penguraian bungkus daun

dilakukan. Dua puluh - empat bungkus daun disusun dan secara acak terbagi menjadi empat lingkungan yang berbeda selama tiga periode eksposur yang berbeda. Penelitian ini menghasilkan data ini dengan respon yang berat bungkus daunnya berkurang dalam gram (total sel di dalam tanda kurung).

Page 108: Kelompok  4 Present
Page 109: Kelompok  4 Present

• Kita akan menguji hipotesis nol yang tidak memiliki interaksi pada level . Diketahui :

Page 110: Kelompok  4 Present
Page 111: Kelompok  4 Present

• Berdasarkan jumlah tersebut, analisis penuh seperti yang ditunjukkan pada Tabel 6.17

• Titik kritis untuk berdasarkan distribusi F6,12 adalah 3.00.

• Karena gagal tolak untuk H0 yang no interaction. Sekarang kita tahu uji untuk efek utama.

• H0 no difference antar level faktor I dapat ditolak (). bagaimanapun, no interaction terdeteksi anatar level faktor II ().

• Ini harus jelas bahwa presetting pada tingkat pada tes untuk interaksi membuat interpretasi data ini lebih mudah.

• Pada kenyataannya, hal ini tidak begitu jelas dipotong. • P value untuk uji interaksi terletak antara 0,05 dan 0,10. • Beberapa ahli statistik mungkin akan menginterpretasikan ini

sebagai indikasi preseace interaksi dan menginterpretasikan data dengan dasar baris dengan baris.

Page 112: Kelompok  4 Present

• Kesimpulan yang kita dapat dari bab 6 ini : – Pertama, dalam desain dua faktor yang telah disajikan

dalam bagian ini, diasumsikan bahwa ada n pengamatan per sel. Artinya, ukuran sel identik. Ini merupakan bagian penting dari desain. Jika hal ini tidak benar dari analisis ini cukup berbeda dari yang disajikan di sini.

– Kedua, dalam bab ini kita telah diperkenalkan hanya konsep-konsep dasar yang mendasari bidang model linier. Banyak jenis model linear digunakan dalam statistik diterapkan. Sum of square, mean square, dan rasio F digunakan untuk menganalisis model lain dapat diturunkan dengan menerapkan teknik yang dikembangkan dalam Bagian 6.1 untuk model linier umum. Analisis rinci dari commonly encountered models lainnya ditemukan di banyak teks book pada disain eksperimental.

Page 113: Kelompok  4 Present

• Ketiga, semua desain yang dianggap pada bagian ini adalah model efek tetap. Hal ini diasumsikan bahwa tingkat faktor yang diteliti sengaja dipilih oleh peneliti karena mereka memiliki kepentingan tertentu . Model di mana tingkat yang dipilih secara acak dari satu set yang lebih besar dari tingkat yang mungkin dianggap secara singkat dalam Bab 7.