kelompok 4

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya. Sebagian besar kaum wanita menganggap bahwa kehamilan adalah kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menggapnya, sebagai peristiwa yang menetukan kehidupan selanjutnya. Perubahan fisik dan emosional yang komplek, memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan prokreasi kebanggan yang ditumbuhkan dari norma-norma sosial kultur dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis mulai dari reaksi emosional emosional ringan hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat. Beberapa penyesuaian dibutuhkan oleh wanita dalam mengahadapi aktivitas dan peran barunya sebagai ibu pada minggu-minggu atau bulan-bulan pertama setelah melahirkan, baik tetapi sebagian lainnya tidak berhasil menyesuaikan diri dan 1

description

guna

Transcript of kelompok 4

Page 1: kelompok 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis,

perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah

mengalaminya. Sebagian besar kaum wanita menganggap bahwa

kehamilan adalah kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi

menggapnya, sebagai peristiwa yang menetukan kehidupan selanjutnya.

Perubahan fisik dan emosional yang komplek, memerlukan adaptasi

terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi.

Konflik antara keinginan prokreasi kebanggan yang ditumbuhkan dari

norma-norma sosial kultur dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri

dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis mulai dari reaksi

emosional emosional ringan hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat.

Beberapa penyesuaian dibutuhkan oleh wanita dalam mengahadapi

aktivitas dan peran barunya sebagai ibu pada minggu-minggu atau bulan-

bulan pertama setelah melahirkan, baik tetapi sebagian lainnya tidak

berhasil menyesuaikan diri dan mengalami gangguan-gangguan psikologis

dengan berbagai gejala atau sindroma yang oleh para peneliti dan klinisi

disebut post-partum blues.

Ibu yang post partum seringkali dihantui dengan rasa ketakutan,

karena kurangnya informasi mengenai hubungan seks sesudah persalinan

dan juga tanda tanda bahaya setelah persalinan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana hubungan seks pada masa postpartm ?

2. Bagaimana perencanaan keluarga berencana (KB) pada masa

postpartum?

3. Bagaimana tanda-tanda bahaya dalam masa postpartum?

4. Bagaimana potspartum blues?

1

Page 2: kelompok 4

1.3 Tujuan

1. Mengetahui hubungan seks pada masa postpartum.

2. Mengetahui perencanaan keluarga berencana (KB) pada masa

postpartum.

3. Mengetahui tanda-tanda bahaya dalam masa postpartum.

4. Mengetahui postpartum blues

2

Page 3: kelompok 4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hubungan Seks Pada Masa PostPartum

Aktifitas seksual yang dapat dilakukan oleh ibu masa nifas harus memenuhi

syarat berikut ini.

1. Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah

berhenti dan ibu dapat memasukan satu-satu dua jarinya ke dalam vagina tanpa

rasa nyeri, maka ibu aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri

kapan saja ibu siap.

2. Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai

masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah

persalinan. Keputusan ini bergantung pada pasangan yang bersangkutan.

Keluhan yang timbul saat hubungan seksual pasca salin

Rasa Nyeri : Hal ini disebabkan fungsi pembasahan vagina yang belum

kembali seperti semula, atau luka yang masih dalam proses penyembuhan.

Sensivitas berkurang : Karena persalinan normal merupakan trauma bagi

vagina yaitu melebarnya otot-otot vagina.

Cara Mengatasi Masalah Yang Timbul Saat Hubungan Seksual

Bila saat hubungan terasa sakit jangan takut berterusterang dengan suami

Saat berhubungan memakai pelumas / jelly

Saat berhubungan suami harus sabar dan hati-hati

Melakukan senam nifas atau olahraga ringan

Tips untuk ibu pasca salin

Agar gairah seks segera kembali berkobar setelah masa nifas, berikut ini

hal-hal bermanfaat yang bisa dilakukan:

3

Page 4: kelompok 4

1. Menjaga agar badan tetap sehat. Ingat badan sehat berarti hubungan

seks juga sehat

2. Makan makanan yang bergizi cukup, cukup berarti tidak berlebihan dan

tidak kurang

3. Cukup istirahat

4. Olahraga secara teratur

5. Hindari stres

6. Hindari merokok dan mengkonsumsi alkohol

7. Lakukan perawatan diri

2.2 Perencanaan Keluarga Berencana (KB) Pada Masa PostPartum

A. Alat  kontrasepsi pada masa nifas untuk ibu menyusui

a) MAL

MAL adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara

eksklusif. MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila : menyusui secara penuh,

lebih efektif jika pemberian pada saat ibu belum haid sebanyak 8x sehari dan usia

bayi kurang dari 6 bulan. Efektif sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan

pemakaian meted kontrasepsi lainnya.

b) Implant

Implan hormon sering disebut juga Norplant (satu-satunya merk implant

yang beredar di Indonesia) dan di daerah pada umumnya disebut susuk. Alat

kontrasepsi jangka panjang ini berbentuk seperti serpihan kayu dan dipasang di

bawah kulit, di atas lengan atas wanita dan masing-masing mengandung progestin

lenovogestrel sintetis yang juga terkandung dalam beberapa jenis pil KB. Implan

hormon memiliki tingkat efektivitas yang cukup tinggi dengan rata-rata dalam

jangka waktu 5 tahun pemakaian adalah 3,9 persen. Tapi untuk wanita dengan

berat tubuh di atas 75 kilogram memiliki resiko kegagalan yang lebih tinggi

4

Page 5: kelompok 4

c) IUD

IUD ( Intra Uterine Device) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

adalah alat kontrasepsi yang berdaya guna dari 2 hingga 5 tahun. Setelah itu, alat

ini dapat diganti dengan yang baru jika ingin menjauhkan jarak lahir anak

selanjutnya. Dipasang setinggi mungkin dalam rongga rahim (cavum uteri). Spiral

juga merupakan alat kontrasepsi yang sesuai jika ibu dalam keadaan sedang

menyusui.

Jenis spiral yang sering digunakan di Indonesia adalah Copper-T, Copper-7,

Multi load dan Lippes Loop. Copper T adalah spiral berbahan polyethelen yang

pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus yang berfungsi sebagai

antifertilisasi (anti pembuahan). Copper-7 hampir sama dengan copper T hanya

saja berbentuk angka 7 dan pemasangannya pun relatif lebih mudah. Multi Load

terbentuk dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan yang

berbentuk sayap yang fleksibel. Tersedia 3 ukuran multi load, antara lain standar,

small (kecil) dan mini. Dan jenis spiral yang lain adalah Lippes Loop terbuat dari

bahan plastik (polyethelene) berbentuk seperti spiral atau huruf S bersambung.

Lippes Loop memberikan keuntungan bila terjadi perforasi jarang menyebabkan

luka atau penyumbatan usus karena terbuat dari bahan plastik.

d) Tubektomi

Metode yang digunakan adalah dengan melakukan operasi kecil pada daerah

rahim dengan tujuan untuk mengikat saluran tuba falopii sehingga sel telur yang

diproduksi tidak akan terbuahi. Tubektomi ini dilakukan jika seorang perempuan

sudah mempunyai anak lebih dari tiga, tidak ingin punya anak lagi, dan berusia

diatas 35 tahun. Sebelum dilakukan metode ini, akan ada lembar persetujuan yang

harus ditandangi oleh pasangan suami.

5

Page 6: kelompok 4

B. kontrasepsi pada masa nifas untuk ibu yang tidak menyusui

a) KB suntik

Kontrasepsi suntikan adalah pencegah kehamilan yang dilakukan dengan

cara menyuntikkan obat berisi Depo Medorxi Progesterone Acetate (DMPA) pada

otot (intra muskuler) di bagian bokong (gluteus) yang dalam atau pada pangkal

lengan. Cara kontrasepsi yang satu ini dinilai baik untuk wanita yang masih

menyusui anaknya dan dapat langsung digunakan setelah melahirkan.

Suntikan pertama dapat dilakukan dalam waktu empat minggu setelah melahirkan

dan suntikan berikutnya diberikan setiap satu bulan atau tiga bulan berikutnya.

b) IUD

 IUD ( Intra Uterine Device) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

adalah alat kontrasepsi yang berdaya guna dari 2 hingga 5 tahun. Setelah itu, alat

ini dapat diganti dengan yang baru jika ingin menjauhkan jarak lahir anak

selanjutnya. Dipasang setinggi mungkin dalam rongga rahim (cavum uteri). Spiral

juga merupakan alat kontrasepsi yang sesuai jika ibu dalam keadaan Sedang

menyusui.

Jenis spiral yang sering digunakan di Indonesia adalah Copper-T, Copper-7,

Multi load dan Lippes Loop. Copper T adalah spiral berbahan polyethelen yang

pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus yang berfungsi sebagai

antifertilisasi (anti pembuahan). Copper-7 hampir sama dengan copper T hanya

saja berbentuk angka 7 dan pemasangannya pun relatif lebih mudah. Multi Load

terbentuk dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan yang

berbentuk sayap yang fleksibel. Tersedia 3 ukuran multi load, antara lain standar,

small (kecil) dan mini. Dan jenis spiral yang lain adalah Lippes Loop terbuat dari

bahan plastik (polyethelene) berbentuk seperti spiral atau huruf S bersambung.

Lippes Loop memberikan keuntungan bila terjadi perforasi jarang menyebabkan

luka atau penyumbatan usus karena terbuat dari bahan plastic.     

6

Page 7: kelompok 4

c) Implant

Implan hormon sering disebut juga Norplant (satu-satunya merk implant

yang beredar di Indonesia) dan di daerah pada umumnya disebut susuk. Alat

kontrasepsi jangka panjang ini berbentuk seperti serpihan kayu dan dipasang di

bawah kulit, di atas lengan atas wanita dan masing-masing mengandung progestin

lenovogestrel sintetis yang juga terkandung dalam beberapa jenis pil KB. Implan

hormon memiliki tingkat efektivitas yang cukup tinggi dengan rata-rata dalam

jangka waktu 5 tahun pemakaian adalah 3,9 persen. Tapi untuk wanita dengan

berat tubuh di atas 75 kilogram memiliki resiko kegagalan yang lebih tinggi.

d) Tubektomi

Tubektomi adalah metode kontrasepsi permanen dengan melakukan

pemblokiran saluran telur wanita sehingga sel telur tidak bisa masuk ke dalam

rahim. Cara pemblokiran pun ada beberapa cara, yaitu dengan menggunakan

implant, klip, atau cincin serta dengan memotong atau mengikat saluran telur

wanita. Sedangkan vasektomi adalah prosedur bedah minor yang memutus

deferentia vasa manusia dan kemudian diikat/ ditutup untuk mencegah sperma

dari memasuki aliran mani (ejakulasi).

e) Pil KB kombinasi

Pil sebagai alat kontrasepsi yang diminum merupakan cara pencegahan

kehamilan sementara yang paling efektif bila diminum secara teratur. Pil dapat

digunakan untuk menghindari kehamilan pertama atau menjarangkan waktu

kehamilan-kehamilan berikutnya sesuai dengan keinginan wanita. Pil dapat

digunakan setelah terjadinya keguguran, menstruasi atau pada masa post partum

bagi ibu yang tidak menyusui bayinya. Beberapa pil KB kini dikembangkan untuk

ibu-ibu yang menyusui bayinya. Untuk konsumsi pil KB ini sebaiknya Anda

diskusikan dengan dokter kandungan, disesuaikan dengan kondisi masing-masing

(menyusui atau tidak atau ada kontra indikasi lainnya)

7

Page 8: kelompok 4

Cara kontrasepsi pil tersedia dalam beberapa jenis, antara lain pil gabungan/

kombinasi, pil berturutan dan pil khusus-progestin (pil mini). Pil gabungan

maksudnya adalah penggabungan 2 hormon sintetis, yaitu hormon estrogen dan

progestin yang hampir 100 % efektif bila diminum secara teratur. Pil berturutan

mengandung hormon estrogen yang disediakan untuk masa pemakaian 14-15 hari

pertama dari siklus menstruasi diikuti 5-6 hari pil gabungan antara estrogen dan

progestin pada sisa siklusnya. Keefektifan dari pil berturutan ini lebih rendah dari

pil gabungan, yaitu sekitar 98-99 %. Jenis pil terakhir adalah pil khusus –

progestin (pil mini) yang merupakan cara kontrasepsi yang mengandung bahan

progestin sintesis dalam dosis yang kecil dan bersifat mencegah kehamilan

dengan mengubah mukosa dari leher rahim dan mengubah lingkungan lapisan

dalam rahim.

2.3 Tanda-tanda Bahaya Dalam Masa Nifas

1.      Perdarahan Pervaginam

Perdarahan pervaginam yang melebihi 500ml setelah bersalin didefinisikan

sebagai perdarahan pasca persalinan, terdapat beberapa masalah mengenai definisi

ini :

Perkiraan kehilangan darah biasannya tidak sebanyak yang sebenarnya,

kadang-kadang hanya setengah dari biasanya. Darah tersebut bercampur

dengan cairan amnion atau dengan urine, darah juga tersebar pada spon,

handuk dan kain di dalam ember dan lantai.

Volume darah yang hilang juga bervariasi akibatnya sesuai dengan kadar

hemoglobin ibu. Seorang ibu dengan kadar Hb normal akan dapat

menyesuaikan diri terhadap kehilangan darah yang akan berakibat fatal

pada anemia. Seorang ibu yang sehat dan tidak anemia pun dapat

mengalami akibat fatal dari kehilangan darah.

8

Page 9: kelompok 4

Perdarahan dapat terjadi dengan lambat untuk jangka waktu beberapa jam

dan kondisi ini dapat tidak dikenali sampai terjadi syok.

Penilaian resiko pada saat antenatal tidak dapat memperkirakan akan

terjadinya perdarahan pasca persalinan. Penanganan aktif kala III sebaiknya

dilakukan pada semua wanita yang bersalin karena hal ini dapat menurunkan

insiden perdarahan pasca persalinan akibat atonia uteri. Semua ibu pasca bersalin

harus dipantau dengan ketat untuk mendiagnosis perdarahan fase persalinan.

2.    Infeksi Masa Nifas

Beberapa bakteri dapat menyebabkan infeksi setelah persalinan, Infeksi

masa nifas masih merupakanpenyebab tertinggi AKI. Infeksi alat genital

merupakan komplikasi masa nifas. Infeksi yang meluas kesaluran urinary,

payudara, dan pasca pembedahan merupakan salah satu penyebab terjadinya AKI

tinggi. Gejala umum infeksi berupa suhu badan panas, malaise, denyut nadi cepat.

Gejala lokal dapat berupa Uterus lembek, kemerahan dan rasa nyeri pada

payudara atau adanya disuria.

3.     Sakit Kepala, Nyeri Epigastrik, Penglihatan Kabur

Gejala-gejala ini merupakan tanda-tanda terjadinya Eklampsia post partum,

bila disertai dengan tekanan darah yang tinggi.

4.     Pembengkakan di Wajah atau Ekstrenitas.

5.     Demam, Muntah, Rasa Sakit Waktu Berkemih

Pada masa nifas dini sensitifitas kandung kemih terhadap tegangan air kemih

di dalam vesika sering menurun akibat trauma persalinan serta analgesia epidural

atau spinal. Sensasi peregangan kandung kemih juga mungkin berkurang akibat

rasa tidak nyaman, yang ditimbulkan oleh epiosomi yang lebar, laserasi, hematom

dinding vagina.

6.     Payudara yang Berubah Menjadi Merah, Panas, dan Terasa Sakit.

9

Page 10: kelompok 4

Disebabkan oleh payudara yang tidak disusu secara adekuat, putting susu yang

lecet, BH yang terlalu ketat, ibu dengan diet jelek, kurang istirahat, anemia.

7.     Kehilangan Nafsu Makan Dalam Waktu Yang Lama

Kelelahan yang amat berat setelah persalinan dapat mengganggu nafsu

makan,sehingga ibu tidak ingin makan sampai kelelahan itu hilang. Hendaknya

setelah bersalin berikan ibu minuman hangat,susu,kopi atau teh yang bergula

untuk mengembalikan tenaga yang hilang. Berikanlah makanan yang sifatnya

ringan,karena alat pencernaan perlu istirahat guna memulihkan keadaanya

kembali.

8.     Rasa sakit,merah,lunak dan pembengkakan di kaki

Selama masa nifas dapat terbentuk thrombus sementara pada vena-vena

manapun di pelvis yang mengalami dilatasi.

2.4 PostPartum Blues

Postpartum blues dapat terjadi sejak hari pertama pascapersalinan atau

pada saat fase taking in, cenderung akan memburuk pada hari ketiga sampai

kelima dan berlangsung dalam rentang waktu 14 hari atau dua minggu pasca

persalinan. Postpartum blues merupakan gangguan suasana hati pascapersalinan

yang bisa berdampak pada perkembangan anak karena stres dan sikap ibu yang

tidak tulus terus-menerus bisa membuat bayi tumbuh menjadi anak yang mudah

menangis, cenderung rewel, pencemas, pemurungdan mudah sakit. Keadaan ini

sering disebut puerperium atau trimester keempat kehamilan yang bila tidak

segera diatasi bisa berlanjut pada depresi pascapartum yang biasanya terjadi pada

bulan pertama setelah persalinan. Saat ini postpartum blues yang sering juga

disebut maternity blues atau baby blues diketahui sebagai suatu sindrom gangguan

afek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelah persalinan.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB POST PARTUM BLUES

10

Page 11: kelompok 4

Etiologi atau penyebab pasti terjadinya postpartum blues sampai saat ini

belum diketahui. Namun, banyak faktor yang diduga berperan terhadap terjadinya

postpartum blues, antara lain:

1. Faktor hormonal yang berhubungan dengan perubahan kadar estrogen,

progesteron, prolaktin dan estradiol. Penurunan kadar estrogen setelah

melahirkan sangat berpengaruh pada gangguan emosional pascapartum

karena estrogen memiliki efek supresi aktifitas enzim monoamine oksidase

yaitu suatu enzim otak yang bekerja menginaktifasi noradrenalin dan

serotonin yang berperan dalam perubahan mood dan kejadian depresi.

2. Faktor demografi yaitu umur dan paritas.

3. Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan.

4. Latar belakang psikososial ibu

5. Takut kehilangan bayinya atau kecewa dengan bayinya.

Cycde (Regina dkk, 2001) mengemukakan bahwa depresi postpartum

tidak berbeda secara mencolok dengan gangguan mental atau gangguan

emosional. Suasana sekitar kehamilan dan kelahiran dapat dikatakan bukan

penyebab tapi pencetus timbulnya gangguan emosional.

Nadesul (1992), penyebab nyata terjadinya gangguan pasca melahirkan

adalah adanya ketidakseimbangan hormonal ibu, yang merupakan efek sampingan

kehamilan dan persalinan. Sarafino (Yanita dan Zamralita, 2001), faktor lain yang

dianggap sebagai penyebab munculnya gejala ini adalah masa lalu ibu tersebut,

yang mungkin mengalami penolakan dari orang tuanya atau orang tua yang

overprotective, kecemasan yang tinggi terhadap perpisahan, dan ketidakpuasaan

dalam pernikahan. Perempuan yang memiliki sejarah masalah emosional rentan

terhadap gejala depresi ini, kepribadian dan variabel sikap selama masa kehamilan

seperti kecemasan, kekerasan dan kontrol eksternal berhubungan dengan

munculnya gejala depresi.

11

Page 12: kelompok 4

GEJALA-GEJALA POST PARTUM BLUES

Gejala – gejala postpartum blues ini bisa terlihat dari perubahan sikap seorang

ibu. Gejala tersebut biasanya muncul pada hari ke-3 atau 6 hari setelah

melahirkan. Beberapa perubahan sikap tersebut diantaranya, yaitu :

o sering tiba-tiba menangis karena merasa tidak bahagia,

o tidak sabar,

o penakut,

o tidak mau makan,

o tidak mau bicara,

o sakit kepala sering berganti mood,

o mudah tersinggung ( iritabilitas),

o merasa terlalu sensitif dan cemas berlebihan,

o tidak bergairah,

o tidak percaya diri,

o tidak mampu berkonsentrasi dan sangat sulit membuat keputusan,

o merasa tidak mempunyai ikatan batin dengan si kecil yang baru saja

dilahirkan,

o merasa tidak menyayangi bayinya,

o insomnia yang berlebihan.

Gejala – gejala itu mulai muncul setelah persalinan dan pada umumnya

akan menghilang dalam waktu antara beberapa jam sampai beberapa hari. Namun

jika masih berlangsung beberapa minggu atau beberapa bulan itu dapat disebut

postpartum depression.

CARA MENCEGAH POST PARTUM BLUES

Berikut ini beberapa kiat yang mungkin dapat mengurangi resiko Postpartum

Blues yaitu :

1. Pelajari diri sendiri

12

Page 13: kelompok 4

Pelajari dan mencari informasi mengenai Postpartum Blues, sehingga

Anda sadar terhadap kondisi ini. Apabila terjadi, maka Anda akan segera

mendapatkan bantuan secepatnya.

2. Tidur dan makan yang cukup

Diet nutrisi cukup penting untuk kesehatan, lakukan usaha yang terbaik

dengan makan dan tidur yang cukup. Keduanya penting selama periode

postpartum dan kehamilan.

3. Olahraga

Olahraga adalah kunci untuk mengurangi postpartum. Lakukan

peregangan selama 15 menit dengan berjalan setiap hari, sehingga membuat Anda

merasa lebih baik dan menguasai emosi berlebihan dalam diri Anda.

4. Hindari perubahan hidup sebelum atau sesudah melahirkan

Jika memungkinkan, hindari membuat keputusan besar seperti membeli

rumah atau pindah kerja, sebelum atau setelah melahirkan. Tetaplah hidup secara

sederhana dan menghindari stres, sehingga dapat segera dan lebih mudah

menyembuhkan postpartum yang diderita.

5. Beritahukan perasaan

Jangan takut untuk berbicara dan mengekspresikan perasaan yang Anda inginkan

dan butuhkan demi kenyamanan Anda sendiri. Jika memiliki masalah dan merasa

tidak nyaman terhadap sesuatu, segera beritahukan pada pasangan atau orang

terdekat.

6. Dukungan keluarga dan orang lain diperlukan

Dukungan dari keluarga atau orang yang Anda cintai selama melahirkan, sangat

diperlukan. Ceritakan pada pasangan atau  orangtua Anda, atau siapa saja yang

bersedia menjadi pendengar yang baik. Yakinkan diri Anda, bahwa mereka akan

selalu berada di sisi Anda setiap mengalami kesulitan.

7. Persiapkan diri dengan baik

Persiapan sebelum melahirkan sangat diperlukan.

8. Senam Hamil

Kelas senam hamil akan sangat membantu Anda dalam mengetahui berbagai

informasi yang diperlukan, sehingga nantinya Anda tak akan terkejut setelah

13

Page 14: kelompok 4

keluar dari kamar bersalin. Jika Anda tahu apa yang diinginkan, pengalaman

traumatis saat melahirkan akan dapat dihindari.

9. Lakukan pekerjaan rumah tangga

Pekerjaan rumah tangga sedikitnya dapat membantu Anda melupakan

golakan perasaan yang terjadi selama periode postpartum. Kondisi Anda yang

belum stabil, bisa Anda curahkan dengan memasak atau membersihkan rumah.

Mintalah dukungan dari keluarga dan lingkungan Anda, meski pembantu rumah

tangga Anda telah melakukan segalanya.

10. Dukungan emosional

Dukungan emosi dari lingkungan dan juga keluarga, akan membantu Anda

dalam mengatasi rasa frustasi yang menjalar. Ceritakan kepada mereka bagaimana

perasaan serta perubahan kehidupan Anda, hingga Anda merasa lebih baik

setelahnya.

11. Dukungan kelompok Postpartum Blues

Dukungan terbaik datang dari orang-orang yang ikut mengalami dan

merasakan hal yang sama dengan Anda. Carilah informasi mengenai adanya

kelompok Postpartum Blues yang bisa Anda ikuti, sehingga Anda tidak merasa

sendirian menghadapi persoalan ini.

14

Page 15: kelompok 4

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masa nifas atau puerperium merupakan masa yang sulit

bagi seorang ibu, karena banyak sekali ibu yang tidak bisa mengatasi

masalah masalah pada masa nifas. Pada masa nifas sangat dibutuhkan

dorongan dari orang-orang terdekat untuk mendampingi ibu selama

masa nifasnya. Ibu juga sangat membutuhkan informasi-informasi dari

bidan untuk dapat mengatasi masalah selama masa nifasnya.

3.2 Saran

Sebagai bidan kita harus memberikan dorongan agar ibu

bisa menjalani masa nifasnya dengan baik. Dan kita juga harus

mengajak keluarga untuk terus mendampingi ibu dalam masa nifas.

15

Page 16: kelompok 4

DAFTAR PUSTAKA

Maryunani, Anik. 2015. Asuhan ibu Nifas dan Asuhan Ibu Menyusui. Bogor:In

Media

the2w.blogspot.com/2009/10/proses-adaptasi-psikologis-ibu-dalam.html Diunduh

19 Oktober 2010 Pukul 08.55 PM

Irhami. 2010. Proses Adaptasi Psikologis Ibu Masa Nifas. zikra-

myblog.blogspot.com/2010/06/zikra-proses-adaptasi-psikologis-ibu.html Diunduh

19 Oktober 2010 Pukul 08.55 PM

16