KELOMPOK 4

17
SATELIT CUACA OLEH KELOMPOK 4 3510100023 ASADUL USUD 3511100028 AFRINDA DARA KARTIKASARI 3511100029 ADITYA ALDEN PRIANGGA 3510100033 RIZKIA AMALIYAH MARYAM

description

KLP 4

Transcript of KELOMPOK 4

Page 1: KELOMPOK 4

SATELIT CUACAOLEH KELOMPOK 4

3510100023 ASADUL USUD3511100028 AFRINDA DARA KARTIKASARI3511100029 ADITYA ALDEN PRIANGGA3510100033 RIZKIA AMALIYAH MARYAM

Page 2: KELOMPOK 4

PENGERTIAN SATELIT CUACASatelit cuaca peralatan observasi yang dirancang untuk beroperasi di

ruang angkasa dalam waktu yang lama. Satelit cuaca adalah sejenis satelit buatan yang digunakan untuk mengawasi cuaca dan iklim bumi. Satelit meteorology biasanya mengamati awan dan sistem awan. Satelit meteorologi berfungsi pengindra jarak jauh (VIS & IR) untuk membantu pengamat cuaca memantau kondisi atmosfer seperti awan, badai, suhu dalam skala yang luas. Hasil pengamatan cuaca tersebut akan diinterpretasi oleh prakirawan (Forecaster) guna memperoleh informasi yang lebih tepat dan akurat. Dengan kata lain satelit cuaca memudahkan prakirawan (forecaster) untuk memprediksikan daerah yang terdapat awan, front, hujan, dan fenomena lain yang sangat berguna bagi kepentingan umum terutama dalam memberikan informasi cuaca yang tepat dan akurat bagi masyarakat luas.

Cahaya perkotaan, kebakaran, polusi, cahaya aurora, badai pasir dan debu, tumpukan salju, pemetaan es, gelombang samudra, pembuangan energi, juga merupakan informasi yang dikumpulkan oleh satelit cuaca. Satelit cuaca juga berguna untuk pemantauan aktivitas vulkanik, kebakaran hutan, badai, tumpahan minyak di laut, serta menyediakan pengawasan cuaca global.

Page 3: KELOMPOK 4

DAERAH CAKUPAN

Satelit cuaca adalah satelit yang digunakan untuk mengamati cuaca dan iklim Bumi.Satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration). Satelit ini digunakan untuk memantau keadaan bumi untuk keperluan hidrologi, oceanografi dan meteorologi termasuk memantau kebakaran hutan. Satelit ini mempunyai resolusi spatial 1100 x 1100 m dengan liputan sangat luas.Satelit cuaca NIMBUS mempunyai resolusi spatial 88 x 88 m dengan kemampuan meliput areal seluas 1600 km. Satelit lainnya adalah Meteosat dan Himawari (resolusi spatial 8 x 8 km).

Page 4: KELOMPOK 4

SATELIT GEOSTATIONARY

Satelit ini mengorbit di khatulistiwa pada tingkat kecepatan putar yang sama dengan rotasi bumi. Mereka mengorbit pada ketinggian 36000 km diatas titik tetap di permukaan bumi (gambar 1). Karena posisinya yang tetap, satelit ini mampu memonitor suatu region secara terus-menerus. Contohnya adalah GOES 9 (Geostationary Operational Environmental Satellite) yang merupakan satelit GOES terbaru dan diluncurkan pada tanggal 23 mei 1995. Citra yang diperoleh stelit ini merupakan citra real time, artinya begitu kamera mengambil gambar maka langsung ditampilkan , sehingga memungkinkan forecaster untuk memonitor proses dari sistem cuaca yang besar seperti fronts, storms and hurricanes. Arah dan kecepatan angin juga bisa diperkirakan berdasar monitoring pergerakan awan.

Page 5: KELOMPOK 4

POLAR ORBITING SATELLITES

Satelit ini mengorbit hampir paralel dengan garis meridien bumi. Mereka melewati kutub utara dan kutub selatan bumi tiap kali revolusi bumi. Saat bumi berotasi menuju timur dibawah satelit, tiap monitor mengoperkan gambar kebarat sehingga menghasilkan gambar dengan area yang lebih besar. Satelit polar memiliki keuntungan dalam memotret perawanan yang tepat berada dibawah mereka. Gambar satelit geostasioner untuk daerah kutub terdistorsi disebabkan sudut penglihatan satelit yang sempit kekutub. Satelit polar juga berputar pada ketinggian yang lebih rendah (kurang lebih 850 km) sehingga mampu menyediakan informasi badai dan sistem perawanan yang lebih mendetail.

Page 6: KELOMPOK 4

JENIS-JENIS CITRA SATELIT CUACA

• Citra Visible • Citra Infra – Merah • Enhanced Infrared Satellite Image• Composite Visible-infrared Satellite Image• Composite Satellite Surface Map

Page 7: KELOMPOK 4

VISIBLE SATELLITE IMAGE / CITRA SATELIT TAMPAK

Citra ini menggambarkan banyaknya radiasi matahari yang dipantulkan oleh suatu permukaan yang sangat erat kaitannya dengan albedo suatu permukaan. Permukaan yang banyak memantulkan radiasi matahari akan digambarkan dengan warna yang cerah (putih), sedangkan permukaan yang banyak menyerap radiasi matahari digambarkan dengan warna yang gelap sampai keabu-abuan.

Awan yang tebal dan besar pada citra ini digambarkan dengan warna yang keputih putihan, karena mempunyai albedo yang besar. Di lain pihak, awan yang tipis nampak agak gelap sampai keabu-abuan. Lautan akan berwarna gelap pada citra ini, sebagian besar radiasi matahari yang datang akan diserap. Lebih lanjut, daratan akan mempunyai gradasi warna dari gelap hingga gelap keabu2an tergantung pada besarnya albedo pada permukaan tersebut.

Page 8: KELOMPOK 4

VISIBLE SATELLITE IMAGE / CITRA SATELIT TAMPAK

• Dari sinaran yang dipantulkan, menjadikan benda tersebut dapat dilihat secara langsung baik oleh mata atau oleh alat. Mata mampu melihat benda apabila benda tersebut memantulkan cahaya sinaran dengan panjang gelombang 0,4 – 0,7 mikrometer sedangkan alat dapat melihat berbagai panjang gelombang. Sinaran dengan panjang gelombang 0,4 – 0,7 mikrometer tersebut dinamakan sinaran sinaran gelombang tampak (untuk mata). Umumnya satelit cuaca menggunakan alat yang dapat menerima sinaran pantul gelombang 6 mikrometer. Sinaran dengan panjang gelombang 6 mikrometer ini dipandang paling baik, karena secara nisbi gelombang ini sedikit sekali mengalami hamburan di atmosfer.

• Yang direkam adalah banyaknya sinar pantulan atau albedo dari bendanya. Setiap benda, termasuk berbagai jenis awan mempunyai albedo yang besarnya berbeda – beda. Perbedaan ini karena jenis permukaan dan struktur yang berbeda – beda. Oleh karena itu banyak dan sedikitnya albedo dari suatu permukaan dapat digunakan untuk membeda – bedakan benda atau awan yang memantulkan sinaran tersebut. Dengan kamera sinar tampak ini, benda atau awan yang paling banyak albedonya tampak paling putih. Awan Cumulonimbus (Cb) mempunyai albedo paling besar (± 92 %) dan Cumulus di cuaca cerah di atas permukaan daratan mempunyai albedo paling kecil (± 29%).

Page 9: KELOMPOK 4

VISIBLE SATELLITE IMAGE / CITRA SATELIT TAMPAK

• Citra ini serupa dengan seolah-olah kita mengambil potret hitam-putih dari bumi. Bagian yang terang menunjukkan dimana sinar matahari dipantulkan kembali keangkasa akibat awan dan liputan salju. Berdasarkan citra ini awan dan salju terlihat sebagai warna yang cerah dan semakin tebal awan semakin cerah warnanya. Permukaan bumi ditampilkan sebagai abu-abu dan lautan nyaris mendekati hitam. Keterbatasan utama dari citra visible adalah ketersediaannya hanya pada waktu siang hari.

• Permukaan bumi ditampilkan sebagai abu-abu dan lautan nyaris mendekati hitam. Keterbatasan utama dari citra visible adalah ketersediaannya hanya pada waktu siang hari. Satelit yang mendukung misalnya: NOAA 17dan NOAA 18: ch1=0,58-0,68 μm dan ch2=0,725-1,10μm, MTSAT-1R:ch1=0.55-0,90 μm, dan FY-2C:vis=0,5-1,05μm.

Page 10: KELOMPOK 4

INFRARED SATELLITE IMAGE / CITRA SATELIT INFRA MERAH

• Berbeda dengan data tampak, data infra merah diperoleh dengan cara merekam sinaran infra merah yang dipancarkan benda (awan) dengan menggunakan radiometer. Sinaran infra merah ini dipancarkan oleh benda karena benda tersebut telah menyerap sebagian sinaran matahari yang jatuh pada benda itu. Banyaknya sinaran infra merah sebanding dengan suhu benda yang memancarkannya. Makin sedikit benda menyerap sinaran, makin sedikit sinaran infra merah yang dipancarkan kembali dan makin rendah suhu benda tersebut.

• Bila untuk memperoleh albedo, yang diambil adalah gelombang 6 mikrometer, untuk memperoleh data sinaran infra merah diambil gelombang dengan panjang gelombang sekitar 10,5 sampai 12,5 mikrometer. Gelombang ini tidak atau sedikit sekali diserap atmosfer, tetapi banyak diserap / dipancarkan oleh butir – butir awan.

Page 11: KELOMPOK 4

INFRARED SATELLITE IMAGE / CITRA SATELIT INFRA MERAH

• Foto infra merah dari radiometer menunjukkan bahwa makin rendah suhunya, warna foto makin putih. Radiometer yang dipasang di satelit mengukur banyaknya sinaran infra merah yang sampai ke satelit. Sinaran tersebut berasal dari berbagai benda di permukaan bumi dan di dalam atmosfer. Sehingga sering terlihat bahwa benda yang berlainan tetapi bersuhu sama tinggi, terlihat dalam warna yang sama.

• Untuk awan yang terpencar, sinarannya banyak tercampur dengan sinaran benda lain sehingga suhu yang diperhitungkan sering lebih tinggi dari sebenarnya. Jadi perlu diketahui bahwa perbedaan warna dalam foto tampak (visible) menyatakan perbedaan daya pantul dan perbedaan warna dalam foto infra merah (IR) menyatakan perbedaan suhu.

Page 12: KELOMPOK 4

ENHANCED INFRARED SATELLITE IMAGE

Page 13: KELOMPOK 4

COMPOSITE VISIBLE-INFRARED SATELLITE IMAGE

• Dengan mengkombinasikan citra infra merah dan citra visible dicoba untuk menggabungkan keunggulan masing-masing dan menghilangkan kelemahannya. Bagian dasar adalah citra visible, kmudian ditambahkan citra inframerah (T <-32c see above) menggunakan pola strip. Dengan ini bisa didapatkan area dengan awan dingin/tinggi pada citra visible.

Page 14: KELOMPOK 4

COMPOSITE SATELLITE SURFACE MAP

• Penumpangan peta cuaca permukaan dengan citra visible ataupun citra infra merah tergantung pada waktu (siang atau malam).

Page 15: KELOMPOK 4

WATER VAPOR SATELLITE IMAGE / CITRA SATELIT UAP AIR

• Ini adalah modifikasi dari citra infra merah dimana memantau kandungan uap air dari udara (kelembaban). Daerah yang lembab ditampilkan sebagai putih dan yang kering berwarna hitam. Citra yang didapat pada jenis ini untuk menggambarkan konsentrasi yang besar dari uap air di bagian tengan dan atas troposfer (troposper: lapisan paling bawah dari atmosfer dimana fenomena-fenomena cuaca terjadi pada bagian ini).

• Wilayah yang gelap pada citra ini menunjukkan area tersebut hanya mengandung sedikit uap air, sedangkan bagian yang cerah menunjukkan banyaknya uap air di wilayah tersebut pada bagian tengah dan atas troposper. Satelit ini sangat penting dalam pengamatan cuaca karena tidak hanya menggambarkan pola dari awan tetapi juga distribusi uap air pada wilayah tersebut. Selain itu citra ini mampu digunakan untuk membantuk untuk menjelaskan pola sirkulasi udara skala besar bahkan ketika awan tidak ada pada wilayah tersebut.

Page 16: KELOMPOK 4

CONTOH CITRA SATELIT TIROS-1

Page 17: KELOMPOK 4

TERIMA KASIH